e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) STUDI EVALUASI PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS FUNGSIONAL TENAGA KEPENDIDIKAN BAGI GURU AGAMA SMP PADA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR TAHUN 2012 OLEH : KUSYAMTO, NYOMAN DANTES, A.A.I.N MARHAENI
[email protected],
[email protected], marhaeni@ pasca.undiksha.ac.id Program Studi Pendidikan Dasar Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Bakai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari segi konteks, input, proses, dan produk, serta untuk mengetahui kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan diklat teknis fungsional. Penelitian ini menggunakan evaluasi model CIPP. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, studi dokumen. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan mengubah skor masing-masing variabel menjadi T- skor dan menentukan arah T-Skor variabel. Selanjutnya, Kuadran Glickman digunakan untuk mengetahui tingkat efektifitas. Hasil penelitian menunjukkan variabel konteks, input dan proses termasuk dalam katagori sangat efektif, sedangkan variabel produk termasuk katagori efektif. Secara umum hasil diklat yang dimaksud berkategori efektif. Kata Kunci: Studi evaluasi, evaluasi model CIPP, Diklat Teknis fungsional tenaga kependidikan
*) Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
1
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) THE EVALUATIONSTUDY OF THE FUNUCTIONAL TECHNICAL TRAINING OF JUNIOR HIGH SCOOL RELIGION TEACHERS IN RELIGION TRAINING HALL DENPASAR IN 2012
By : KUSYAMTO*), NYOMAN DANTES, A.A.I.N MARHAENI
[email protected],
[email protected], marhaeni@ pasca.undiksha.ac.id
Abstract This study aims at investigating the effectiveness of the basic level functional technical training implementation of junior high school religion teachers in Religion Training of the second generation in Hall Denpasar in 2012 viewed from the aspect of context, input, process, and product, and to investigate the obstacles when doing the training. This training used CIPP model evaluation. The data of the research were collected through observation, interview, and document study. The data were analyzed using quantitative descriptive through converting the score of every variable into T-score and determining the T-score direction of the variable. Further, Glickman Quadrant was used to know the degree of effectiveness. The result of the analysis shows that the variable of context, input, and process are categorized as very effective, while the variable of product is categorized as effective. In general, the result of the training can be categorized as effective. Keywords: evaluation study, CIPP evaluation model, teachers’ functional technical training
2
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) *) Student of Post Graduate Program, Pendidikan Ganesha University, Singaraja.
3
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) PENDAHULUAN Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) adalah salah satu upaya untuk menigkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan ini merupakan merupakan kunci keberhasilan pembangunan Nasional. Oleh karena itu peningkatan SDM merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, intensif, efektif,dan efisien guna menghadapi persaingan dalam era globalisasi yang sangat kompetitif. Hal ini disadari karena manusia sebagai subyek dan obyek dalam pembangunan. Pembangunan SDM diarahkan agar benarbenar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif, terampil, disiplin dan profesional. Disamping hal tersebut pembangunan SDM juga diarahkan agar mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan. Mengacu pada Peraturan Pemerintah nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Jabatan Pegawai Negeri Sipil, bahwa pelaksanaan Diklat Aparatur merupakan bagian integral dari Pendayagunaan Aparatur Negara. Oleh karenanya Diklat harus menjadi alat untuk tercapainya dayaguna dan hasilguna pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 1 tahun 2001 yang disempurnakan dengan Keputusan Menteri Agama No. 1 tahun 2003, bahwa Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan mempunyai tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan Diklat Tenaga Teknis Keagamaan yang bersifat nasional, dengan dibantu Balai Diklat Keagamaan sebagai Unit Pelaksana Teknis kediklatan di daerah. Hal ini disempurnakan disempurnakan lagi dengan PMA RI Nomor 4 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Teknis di Lingkungan Kementerian Agama. Dalam PMA (No. 4 Tahun 2012 Bab I ayat 11 : 12 ) Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan Kementerian, yang selanjutnya disebut Balai Diklat.
Balai Diklat Keagamaan Denpasar adalah Unit Pelaksana Teknik kediklatan di daerah yang wilayah kerjanya meliputi :(1) Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Agama Wilayah Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), (2) Pegawai Negeri Sipil (PNS) (PNS) IHDN Denpasar, (3) Pegawai Negeri Sipil (PNS) IAN Mataram, (4) Pegawai Negeri Sipil (PNS) STAH Negeri Gede Puja Mataram. Maka dalam perjalanannya Balai Diklat Keagamaan Denpasar sebagi UPT yaitu menyelenggarakan Diklat Pra Jabatan, Diklat Struktural baik penjenjangan dan non penjenjangan, Diklat Teknis Fungsional keguruan, Diklat Teknis Fungsional Administrasi Teknik Urusan Keagamaan. Sejalan dengan pemikiran diatas, maka keberadaan lembaga kediklatan dalam hal ini Balai Diklat Keagamaan Denpasar ditantang dan dituntut agar mampu dan dapat menunjukkan profesionalitasnya sebagai penyelenggara diklat, serta mampu menciptakan tenagatenaga guru yang handal dan profesional khususnya ditingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan guru agama tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta guru-guru yang bertugas di Madrasah Ibtidiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Balai Diklat Keagamaan Denpasar telah melaksanakan penyelenggaraan diklat dengan baik sesuai dengan Petunjuk Taknis dari Pusdiklat Teknis Keagamaan Jakarta, dan sesuai dengan Keputusan Menteri Agama RI, Nomor 345 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Diklat Keagamaan. Namun demikian masih perlu adanya evaluasi tentang pelaksanaan diklat ditinjau dari segi konteks, input, proses, produk, dan Kendala-kendala yang dihadapinya. Evaluasi pasca diklat bertujuan untuk menjamin standar mutu dan akuntabilitas penyelenggaraan diklat di lingkungan Kementerian Agama, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Untuk itu, dalam evaluasi
4
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) diperlukan instrumen monitoring dan evaluasi yang bersifat standar dan fleksibel, sehingga setiap komponen yang akan dipantau dan dievaluasi benar-benar sesuai dengan kebijakan dan peraturan kediklatan yang ada. Oleh sebab itulah dipandang perlu melakukan penelitian terhadap pelaksanaan diklat tehnik fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama smp berjenjang tinkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 kemarin menggunakan model evaluasi CIPP dengan tujuan sebagai berikut :(1) Bagaiamana Kualitas Pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan guru agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari segi konteks, (2) Bagaiamana Kualitas pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan guru agama SMP Barjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari input, (3) Bagaiamana Kualitas pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan Guru Agama SMP Barjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari Proses, (4) Bagaiamana Kualitas pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan guru agama SMP Barjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari produk, (5) Apa saja kendala-kendala yang dihadapi.pada pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan guru agama SMP Barjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012.
orang yang terdiri dari peserta diklat 30 orang, panitia penyelenggara terdiri dari koordinator 1 orang, bidang akademis 2 orang bidang administrasi 2 orang, staf panitia 2 orang. Dari 37 orang sebanyak ini semua diteliti, sehingga teknik pengambilan sampel adalah menggunakan teknik sensus Studi (Arikunto Suharsini, 2010:115) evaluasi ini melibatkan empat variabel, yaitu : a)Variabel Konteks (context), b) Variabel Masukan (input), c) Variabel Proses (Process), d) Variabel Hasil (Output). Variabel konteks terdiri atas (1) Visi dan misi Balai Diklat Keagamaan Denpasar, (2) Kebijakan Balai Diklat Keagamaan Denpasar. (3) Lingkungan dimana dilaksakannya Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan Bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II Tahun 2012. Variabel Masukan terdiri atas (1) Sumber Daya Manusia (SDM) terdiri dari peserta dan widyaiswara, (2) Biaya pelaksanaaan Diklat Teknis Fungsional Bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II Tahun 2012; (3) Kurikulum Diklat Teknis Fungsional Bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II; (4) Sarana dan Pra sarana pelaksanaaan Diklat Teknis Fungsional Bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II Tahun 2012. Variabel Proses terdiri dari (1) Kualitas Pembelajaran Diklat Teknis Fungsional Bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II Tahun 2012; (2) Motivasi Peserta Diklat Teknis Fungsional Bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II Tahun 2012; (3) Disiplin Peserta Diklat Teknis Fungsional Bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II Tahun 2012. Variabel Produk terdiri dari (1) Adanya Penilaian dalam pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II Tahun 2012; (2) Adanya Perubahan setelah mengikuti Diklat Teknis Fungsional Bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II Tahun 2012; (3) Adanya Penerapan dan tindak lanjut pasca Diklat Teknis Fungsional Bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II Tahun 2012.
METODE Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif evaluatif untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar 2012. Model evaluasi yang di gunakan adalah model CIPP dengan jumlah populasi adalah 37
5
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) Data penelitian dikumpulkan dengan metode observasi, Studi dokumen, dan wawancara. Metode observasi dan Studi dokumen digunakan untuk mendapatkan data tentang efektivitas pelaksanaan diklat teknis fungsional. Untuk menganalisis data yang terkumpul digunakan analisis univariat dengan metode deskriptif kuantitatif. Efektivitas program penyelenggaran diklat teknis fungsional ditinjau dari segi konteks, input, proses, dan produk ditentukan dengan menggunakan kriterium ideal teoritik. Untuk mengetahui efektivitas program diklat teknis fungsional dari segi konteks, input, proses, dan produk secara sekaligus dilakukan dengan langkah : (1) mengubah skor masing-masing variabel CIPP menjadi T-skor, (2) menentukan arah T-skor variabel, dan (3) menentukan arat T-skor ke kwadran Glickman. Metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan data tentang kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan Diklat Tenis Fungsional Tenaga Kependidikan bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Bakai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 dan diolah dengan analisis deskriptif kualitatif.
3 4
Kebijakan 1879 2220 Lingkungan 446 555 Total Skor 3402 4070 Dari Tabel 3.1 Diatas diperoleh skor total adalah 3402, skor maksimal ideal adalah 4070 dan dari perhitungan data juga diperoleh skor minimal ideal adalah 814. Dari data ini dapat dihitung Mean ideal adalah ½ (skor maksimum ideal + skor minimum) = 2442, dan standar deviasi ideal adalah 1/6 (skor maksimum ideal skor minimum) = 542 ,67. Dengan mengacu pada kriteria klasifikasi efektivitas pada criterium reference diperoleh Tabel 4.12 berikut. Tabel 3.2 Klasifikasi efektivitas ketersediaan variabel konteks dengan criterium ideal teoritic Rentangan Skor Klasifikasi/Predikat 3256 ≤ X≤ 4070 Sangat Efektis 2713,33 ≤ X≤ 3256 Efektif 2170,67 ≤ X≤ Cukup Efektif 2713,33 1628 ≤ X≤ 2170,67 Kurang Efektif 814 ≤ X≤ 1628 Sangat Kurang Efektif Dengan mengacu pada tabel diatas dan perolehan skor pada variabel konteks adalah 3402 maka pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 dari segi konteks termasuk pada kategori sangat efektif. Variabel konteks ini ditinjau dari aspek visi, misi, kebijakan, dan lingkungan. Visi balai diklat adalah Terwujudnya Penyelenggaraan Diklat yang Handal dalam penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Profesional, sedangkan misinya adalah : (1) Memantapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Tenaga Administrasi, (2) Memantapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Tenaga Teknis Keagamaan, (3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas serta pemanfaatan sarana dan prasarana kediklatan, dan (4) Mengembangkan jejaring kerja (net working) kediklatan. Dirgantoro (2001) dalam hasil penelitiannya juga menyebutkan bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN Efektifitas Pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan bagi guru agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari segi konteks. Efektifitas pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012, dilakukan dengan membuat tabel analisis dengan menunjjukan kaitan antara komponen yang satu dengan yang lain. Tabel 3.1 Data ketersediaan Variabel Konteks No Aspek Skor Skor Ideal 1 Visi 462 555 2 Misi 615 740
6
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) visi merupakan suatu pandangan yang jauh tentang organsasi seperti balai diklat, tujuan organisasi dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pernyataan visi yang efektif akan menggambarkan secara jelas gambaran dari Balai Diklat yang ingin dikembangkan. Visi digunakan sebagai pemandu untuk merubah hal-hal yang berhubungan dengan keorganisasian balai diklat. Visi menjelaskan pada karyawan termasuk widyaiswara kemana akan menuju. Sedangkan misi digunakan untuk mendeskripsikan keadaan bagaimana balai diklat mampu untuk mencapai visi tersebut. Pernyataan misi yang efektif adalah mendefinisikan kondisi Balai diklat dalam sebuah organisasi. Pernyataan misi akan membuat para widyaiswara dan karyawan lainnya akan lebih mengerti tentang tujuan Balai Diklat. Misi Balai Dikalat Keagamaa Denpasar sangat membantu dalam mengembangkan organisasi kediklatan antara lain : (1) memberikan arah, (2) memfokuskan langkah – langkah yang akan diambil, (3) Objektif, targets dan program balai diklat dirancang berdasarkan misi yang sudah dibentuk, (4) membantu para staf pada tingkat apapun dalam balai diklat untuk mengerti arah mana yang harus diambil atau melangkah, (5) Membimbing aksi dalam berbagai tingkat, (6) membantu mencegah staf agar tidak salah melangkah. Dalam hal ini pelaksanaan visi dan misi Balai Diklat Keagamaan Denpasar termasuk dalam kategori sangat efektif. Pelaksanaan visi dan misi ini didukung oleh kebijakan pemerintah dan kepala Balai diklat yang juga mendukung untuk terlaksananya tujuan serta tujuan Balalai Diklat Keagamaan Denpasar. Arah Kebijakan Balai Diklat Keagamaan Denpasar dijabarkan dalam hal : (1) Memantapkan lembaga Diklat dalam rangka menyongsong era kedepan yang kompetitif dan penuh tantangan, (2) Peningkatan kuantitas dan kualitas program Diklat yang efektif dan efesien, (3) Mengupayakan pencapaian target kapasitas sasaran Diklat ke-wilayah kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Denpasar, (4) mengupayakan
peningkatan kualitas penyelenggaran Diklat, (5) menyelenggarakan Diklat dengan orientasi tujuan Diklat sebagai perekat kesatuan dan persatuan bangsa. Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang dihasilkan oleh Gulli Zhang, at all (2011) dan Nurul Istiqomah (2011) yang menyebutkan bahwa diadakannya evaluasi guna mengetahui tingkat keefektivan proses pembelajaran termasuk dari segi konteks dapat mempengaruhi hasil yang dicapai oleh peserta. Dari evaluasi ini juga dapat diketahui kendala-kendala yang menjadi penghambat keberhasilan proses pembelajaran. Efektifitas Pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari segi Input. Analisis data tentang efektifitas pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 dari segi input adalah sebagai berikut. Tabel 3.3 Data ketersediaan Variabel Input No Aspek Skor Skor Ideal 1 SDM 2118 2960 2 Biaya 632 925 3 Kurikulum 898 1295 4 Sarpra 677 925 Total Skor 4325 6105 Dari Tabel 3.3 diatas diperoleh skor total adalah 4325, skor maksimal ideal adalah 6105 dan dari perhitungan data juga diperoleh skor minimal ideal adalah 1221. Dari data sebut dapat dihitung Mean ideal yaitu ½ (skor maksimum ideal + skor minimum) adalah 3663, dan standar deviasi ideal yaitu 1/6 (skor maksimum ideal - skor minimum) adalah 814. Dengan mengacu pada kriteria klasifikasi efektivitas pada criterium reference diperoleh Tabel 3.4 berikut.
7
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) sesuai dengan jenjang jabatannya. Dalam melaksanakan tugasnya, widyaiswara harus mempunyai sistematika penyajian baik, menguasai metode dan teknik pembelajaran, komunikasinya jelas, memiliki kemampuan memberikan pertanyaan menjawab pertanyaan, gaya sikap dan perilaku mennyenangkan, memberikan motivasi kepada peserta, mengelola waktu, dan dapat meresume materi serta bisa bersikap disiplin. Sebagai input dalam pelaksanaan diklat fungsional di Balai Diklat Keagamaan Denpasar ini juga dari segi biaya. Pembiayaan penyelenggaraan Diklat Tenaga Teknis Keagamaan Denpasar bersumber pada APBN, APBD, atau bersumber berpada bantuan-bantuan lain yang tidak mengikat baik dalam maupun luar negeri. Pembiayaan yang mengacu pada ketentuan yang berlaku. Pembiayaan yang dilakukan meliputi komponen antara lain : (1) Honorarium, (2) Pengadaan bahan pralatan, (3) Dokumentasi, (4) Biaya perjalanan (5) Biaya Komsumsi dan Akomodasi, serta (6) Biaya lain-lain. Proses pembiayaan pada pelaksanaan Diklat Tehnik Fungsional Tenaga Kependidikan Bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 dilakukan secara selektif, efektif dan efisien. Peraturan perundangan dijadikan dasar dalam hal pembiayaan baik dari segi pemasukan maupun dari segi pengeluaran. Sistem diklat juga sangat memerlukan kurikulum. Kurikulum yang diterapkan pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar harus mampu memberikan kontribusi maksimal dalam upaya menghadapi tantangan-tantangan yang berkenaan dengan mutu pendidikan. Kurikulum ini sebagai suatu program yang utuh mempunya kedudukan yang cukup penting dalam keseluruhan program diklat. Kurikulum ini juga merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan dan pengajaran. Bahkan pihak yang menganggap kurikulum sebagai sel yang menentukan akan kemana diklat atau pendidikan diarahkan. Kurikulum menentukan jenis dan kualitas diklat. Perubahan atau penambahan isi kurikulum
Tabel 3.4 Klasifikasi efektivitas ketersediaan variabel input dengan criterium ideal teoritic Rentangan Skor Klasifikasi/Predikat 4884 ≤ X≤ 6105 Sangat Efektis 4070 ≤ X< 4884 Efektif 3256 ≤ X< 4070 Cukup Efektif 2442 ≤ X < 3256 Kurang Efektif 1221 ≤ X ≤ 2442 Sangat Kurang Efektif Dengan mengacu pada tabel diatas dan perolehan skor pada variabel input adalah 4325 maka pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 darisegi input termasuk pada kategori efektif. SDM pada balai diklat adalah peserta diklat dan widyaiswara. Proses penetapan peserta diklat dilakukan secara seleksif dan betul-betul merupakan penugasan dari satuan organisasi yang barkaitan. Proses penetapan dilakukan dengan membuat persyaratan tertentu seperti persyaratan umum yaitu: (1) Memiliki potensi untuk dikembangkan; (2) memiliki motivasi tinggi untuk pengembangan diri; (3) mampu menjaga reputasi dan kredibilitas sebagai PNS; (4) memiliki dedikasi dan loyalitas, terhadap tugas-tugas institusi; (5) berprestasi baik dalam melaksanakan tugas; (6) sehat jasmani dan rohani; (7) umur maksimum 3 tahun sebelum pensiun; (8) calon peserta diklat membawa surat tugas dari satuan organisasi yang bersangkutan; (9) dan persyaratan lain yang sesuai dengan jenis diklat yang ditetapkan oleh penyelenggara. Dalam proses pelaksanaannya, penyelenggara diklat akan menyeleksi calon peserta diklat baik secara administrasi dan atau seleksi akademik. Sedangkan widyaiswara pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar ini merupakan Pegawai Negeri Sipil yang deri jabatan fungsional tertentu yang bertugas sebagai pengelola diklat, mengajar, mendidik dan melatih PNS dan calon PNS
8
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) sering diadakan karena adanya kebutuhan-kebutuhan praktis. Pelaksanaan Diklat Tehnik Fungsional Tenaga Kependidikan Bagi Guru Agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 juga didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dalam pelaksanaan diklat ini antara lain adalah : Papan tulis, LCD, TV/Video, kaset, SD/VCD, multi media projektor, komputer, micro film, serta sarana pendukung lainnya. Sedangkan prasarana yang tersedia adalah antara lain : Ruang kelas, ruang diskusi/seminar, rauang panitia, labolatorium, perpustakaan, asrama, tempat ibadah, ruang makan, tempat olahraga dan sebagainya. Penelitian yang dilakukan oleh Endang Mulyatiningsih (2006) menunjukkan bahwa dalam proses evaluasi, aspek input perlu diperhatikan dengan baik. prasyarat input diharapkan memenuhi standar minimal yang ditetapkan. Judgment yang diambil adalah peserta yang tidak memenuhi prasyarat belajar perlu mengikuti matrikulasi, pendalaman materi atau penyetaraan kemampuan awal. Sedangkan input dari segi lain yang mempengaruhi dalam proses pendidikan dan pelatihan adalah seperti biaya dan sarana prasarana. Ahmad Shabudin Yahaya (2010) dalam penelitiannya “An Evaluation Of Secondary School’s Solid Waste Recycling Programme In Three Municipal Councils Of Selangor” menyebutkan bahwa dalam proses evaluasi pendidikan model CIPP maka komponen input merupakan hal yang penting untuk diperhatikan agar proses dan produk menjadi lebih optimal.
pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 dari segi proses dapat dijelaskan sebagai berikut.
Tabel 3.5 Data ketersediaan Variabel Proses No Aspek Skor Skor Ideal 1 Kualitas Pembelajaran 1734 2035 2 Motivasi Peserta 955 1110 3 Disiplin 782 925 Total Skor 3471 4070 Dari Tabel 3.5 di atas diperoleh skor total adalah 3471, skor maksimal ideal adalah 4070 dan dari perhitungan data juga diperoleh skor minimal ideal adalah 814. Dari data sebut dapat dihitung Mean ideal yaitu ½ (skor maksimum ideal + skor minimum) adalah 2442, dan standar deviasi ideal yaitu 1/6 (skor maksimum ideal - skor minimum) adalah 542,67. Dengan mengacu pada kriteria klasifikasi efektivitas pada criterium reference diperoleh Tabel 3.6 berikut. Tabel 3.6 Klasifikasi efektivitas ketersediaan variabel proses dengan criterium ideal teoritic Rentangan Skor
Klasifikasi/Predikat
3256 ≤ X≤ 4070
Sangat Efektif
2713,33 ≤ X< 3256
Efektif
2170,67 ≤ X < 2713,33 1628 ≤ X< 2170,67
Cukup Efektif
814 ≤ X< 1628
Kurang Efektif Sangat Kurang Efektif
Dengan mengacu pada tabel diatas dan perolehan skor pada variabel input adalah 3471 maka pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 dari segi proses termasuk pada kategori sangat efektif. Proses pelaksanaan diklat sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran. untuk mencapai kualitas pembelajaran yang baik, Balai diklat Keagamaan Denpasar sudah melaksanakan beberapa hal yaitu: (1) menyiapkan ruang kelas, (2)
Efektifitas Pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan bagi guru agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari segi Proses. Analisis data tentang efektifitas pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II
9
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) peralatan bantu disiapkan dengan baik, (3) jadwal diklat terbagikan ke setiap peserta, (4) tersedia modul, (5) materi tersampaikan dengan baik, (6) variasi dalam metode pembelajaran, (7) pembelajaran dilakukan secara dinamis, (8) tujuan pembelajaran diupayakan tercapai dengan baik, (9) peserta diatur sedemikian rupa sehingga dapat mengikuti semua pembelajaran dengan menyenangkan, (10) mengupayakan terciptanya kerja tim antar peserta, (11) melakukan evaluasi terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran. Motivasi peserta juga mempengaruhi proses pelaksanaan diklat. Terkait dengan motivasi pada pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan bagi guru agama SMP Barjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012, dilakukan hal-hal pada peserta antara lain : (1) membuat peserta termotivasi dalam mengikuti diklat, (2) ada evaluasi terhadap motivasi peserta, (3) menjadikan peserta antusias dalam mengikuti semua materi pembelajaran, (4) mengkondisikan peserta agar sepakat bisa belajar/ikut pelatihan secara pribadi maupun tim, (5) mengikat peserta mengikui materi pembelajaran hingga selesai, (6) mengajak peserta untuk tetap bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan menyelesaikan tugas. Disamping itu, Disiplin juga faktor yang sangat penting dalam proses pelaksanaan diklat. Sikap disiplin yang ditumbuhkan dalam pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan bagi guru agama SMP Barjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 adalah: (1) pelaksanaan diklat sesuai dengan jadwal/scedul, (2) peserta harus setuju terhadap kontrak belajar, (3) peserta hadir tepat waktu, (4) ada bentuk hukuman/konsekuensi logis terhadap pelanggaran yang dilakukan peserta, (5) ada bentuk hukuman/konsekuensi logis terhadap pelanggaran yang dilakukan peserta. I-Chao Lee (2010) juga menyebutkan dalam hasil penelitiannya bahwa motivasi peserta dalam proses pendidikan sangatlah penting. Dari pengukuran motivasi peserta didik di
Taiwan mempunyai pengaruh yang positif terhadap tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran juga mempunyai pengaruh yang positif terhadap terwujudnya tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Hasil penelitian Kerlinger (2002) menyebutkan bahwa motivasi belajar merupakan variabel yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Motivasi belajar ini juga bagian dari berhasilnya proses pembelajaran. Dalam hal penyebab rendahnya hasil belajar, Aryana (2003) menyatakan bahwa faktor yang menyebabkan adalah strategi dan pendekatan guru/widyaiswara dalam mengajar selalu berorientasi pada soal, selalu menerapkan metode ceramah, kurang mengadopsi metode belajar yang merupakan derivat dari konstruktivis, guru/widyaiswara tidak memakai literatur yang relevan dan berlaku secara general, tidak melakukan pemaduan antara konsep konkret dan konsep formal, peralatan laboratorium yang kurang memenuhi standar, guru/widyaiswara kurang memperhatikan motivasi belajar peserta didik, dan peserta didik kurang dilatih untuk mengenali tingkatan konsep. Efektifitas Pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan bagi guru agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari segi Produk. Analisis data tentang efektifitas pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 dari segi produk ditampilkan seperti pada bahasan berikut. Tabel 3.7 Data ketersediaan Variabel Produk No Aspek Skor Skor Ideal 1 Hasil Penilaian 431 555 2 Adanya Perubahan 424 555 3 Penerapan 276 370 Total Skor 1131 1480
10
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) Dari Tabel 3.7 di atas diperoleh skor total adalah 1131, skor maksimal ideal adalah 1480 dan dari perhitungan data juga diperoleh skor minimal ideal adalah 296. Dari data sebut dapat dihitung Mean ideal yaitu ½ (skor maksimum ideal + skor minimum) adalah 888, dan standar deviasi ideal yaitu 1/6 (skor maksimum ideal - skor minimum) adalah 197,33. Dengan mengacu pada kriteria klasifikasi efektivitas pada criterium reference diperoleh Tabel 4.18 berikut.
Sedangkan dari segi perubahan, diharapkan pasca dilakukannya Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan bagi guru agama SMP Barjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 muncul beberapa hal yaitu: (1) adanya perubahan pada pengetahuan, (2) adanya perubahan pada keterampilan, dan (3) adanya perubahan pada sikap. Penerapan dalam hal ini adalah berkaitan dengan input dan proses dalam Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan bagi guru agama SMP Barjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012. Dari aspek penerapan, diukur sejauhmana alumni peserta diklat diberdayakan sehingga bisa menerapkan atau mempraktekkan ilmu yang telah diperoleh dalam proses pembelajaran pada Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan bagi guru agama SMP Barjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012. Berkaitan dengan evalusai terhadap produk (alumni diklat), diharapkan bahwa para alumni mampu : (1) menerapkan hasil ilmu yang telah diperoleh sesuai tujuan diklat, (2) penerapan hasil diklat bisa berkelanjutan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arif Rahman (2009) menyebutkan bahwa, pembinaan profesionalisme guru harus dilakukan secara intensif agar terjadi perubahan pada profesionalisme guru kepada sikap profesional yang lebih baik. Pembinaan ini dilakukan pada dua aspek yaitu aspek pribadi maupun kelompok. T. Rusmanul Hakim (2008) juga menyebutkan dalam hasil penelitiannya bahwa, program akselerasi bagi peserta didik harus dimaksimalkan agar terjadi pelayanan yang efektif terhadap pengembangan bakat dan kecerdasan peserta didik. Hal ini akan menjadikan perubahan yang luar biasa bagi kecerdasan dan potensi peserta didik.
Tabel 3.8 Klasifikasi efektivitas ketersediaan variabel produk dengan criterium ideal teoritic Rentangan Skor
Klasifikasi/Predikat
1184 ≤ X≤ 1480
Sangat Efektis
986,67 ≤ X< 1184
Efektif
789,33 ≤ X< 986,67
Cukup Efektif
592 ≤ X< 789,33
Kurang Efektif
296 ≤ X< 592
Sangat Kurang Efektif
Dengan mengacu pada tabel diatas dan perolehan skor pada variabel input adalah 1131 maka pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 dari segi produk termasuk pada kategori efektif. Untuk mengetahui produk, Balai Diklat Keagamaan Denpasar melakukan evaluasi yang meliputi : (1) penilaian peserta terhadap widyaiswara/penceramah dilakukan pada setiap akhir pelajaran; (2) penilaian terhadap panitia pelaksana dapat diadakan secara periodik; (3) pada setiap penyelenggara diklat, diadakan evaluasi program kurikuler dan dan evaluasi penyelenggaraan diklat diakhir kegiatan; (4) evaluiasi akhir penyelenggaraan diklat dilakukan dengan cara tatap muka yang diahdiri peserta diklat, panitia dan pejabat satuan organisasi penyelenggara diklat. Dalam lingkup penilaian, Balai Diklat Keagamaan Denpasar melakukan hal-hal yaitu: (1) Penilaian dilakukan secara menyeluruh, (2) penilaian dilaksanakan secara objektif, (3) penilaian harus ada tindak lanjut.
Efektifitas Pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan bagi guru agama SMP Berjenjang Tingkat
11
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari segi Kontek, Input, Proses dan Produk.
evaluasi. Apabila dilihat dari masalah yang akan di cari jawabannya dalam evaluasi kurikulum ini adalah mengapa terjadi ketidak sesuaian antara tujuan mata pelajaran dengan hasil belajar siswa. Dalam ciri pengembang kurikulum dan masalah seperti itulah kiranya model CIPP merupakan model yang sesuai. Ternyata hasil evaluasi kurikulum model CIPP memberikkan masukan yang optimal dalam pengambilan keputusan.
Analisis data tentang efektivitas pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 dari segi konteks, input, proses, dan produk dianalisis menggunakan analisis T-Skor. Berikut disajikan hasil rekapitulasi perhitungan T-Skor.
Analisis data kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan bagi guru agama SMP Barjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012.
Tabel 3.9 Rekapitulasi Analisis T-Skor Variabel Konteks, Input, Proses, dan Produk. Frekuensi KeteraNo Variabel + ngan f f- Hasil 1 Konteks 21 16 + Positif 2 Input 21 16 + Positif 3 Proses 19 18 + Positif 4 Produk 16 21 Negatif Hasil +++positif, positif, positif, negatif
Analisis data tentang kendalakendala yang terjadi dalam pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 dilakukan dengan metode analisis kualitatif yaitu mereduksi intisari dari hasil wawancara. Dari hasil wawancara terhadap semua responden dapat direduksi hal-hal mendasar. Hampir semua informan memahami bahwa pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 harus berjalan secara efektif, efisien, dan tepat sasaran. Hampir semua informan menyadari bahwa kendala-kendala yang terjadi pada pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 yaitu: (1) tidak dijalankannya kebijakan dari pimpinan dan panitia penyelenggara berkaitan dengan lingkungan tempat pelaksanaan diklat yang jauh dengan tempat ibadah yaitu Masjid dan Gereja, diwaktu peserta yang beragama Islam menjalankan kewajiban shalat jum’ah di masjid dan peserta yang beragama Kristen dan katholik pada waktu menjalankan kebaktian di gereja pada hari
Dari Tabel di atas diperoleh bahwa variabel konteks, input, proses, dan produk mempunyai arah positif, berarti secara umum berdasarkan analisis CIPP menggunakan prototipe Glickman pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 termasuk kategori efektif. Evaluasi model CIPP ini sangat cocok untuk dilakukan dalam hal pendidikan dan pelatihan. Suwandi (1999) menyebutkan dalam hasil penelitiannya tentang pengembangan model kurikulum bahwa : CIPP (context, input, proces, produc) dari Stufflebean merupakan salah satu model evaluasi yang sesuai dengan evaluasi kurikulum. Dalam arti dimulai dari need assesment sesuai kebutuhan masyarakat. Penyusunan perangkat kurikulum, uji coba pelaksanaan dan pelaksanaan itu sendiri, evaluasi kurikulum, dan kembali ke penyempurnaan perangkat kurikulum sesuai masukan hasil
12
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) minggu, (2) peserta yang dikirim tidak sesuai dengan spesialisasi diklat atau peserta dikirim kembali dengan mata diklat yang sama, (3) adanya jadwal pada malam hari mengakibatkan turunnya stamina peserta terutama diklat guru, karena banyak tugas yang harus dikerjakan baik tugas kelompok maupun perorangan, dan (4) kurang maksimalnya outcame yang disebabkan oleh input/pengiriman peserta yang tidak sesuai dengan kualifikasinya, sehingga oleh satker kerja, yang bersangkutan kurang diberdaya gunakan. Hampir semua informan memandang bahwa pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 perlu di evaluasi secara berkesinambungan dan sebagian besar informan menyarankan agar pelaksanaan diklat bisa diadakan perbaikan atau penisngkatan mutu secara bertahap. Berdasarkan kendala-kendala yang telah dipaparkan diatas, maka dapat diuraikan beberapa alternatif strategi Pelaksanaan Merngatasi Kendala seperti hal-hal berikut : 1) Menekankan kepada peserta diklat agar mematuhi dan melaksanakan semua kebijakan pimpinan/kepala Balai Diklat dan panitia penyelenggara serta melaksanakan tatatertib yang telah diputuskan/sepakati. 2) Menyampaikan kepada masingmasing pimpinan satuan kerja pada waktu workshop yang diselengggarakan Balai Diklat Keagamaan Denpasar setiap akhir tahun, agar dalam mengirimkan peserta diklat mengikti ketentuanketentuan/persyarata-persyaratan yang tertulis dalam surat panggilan yang telah disampaikan serta memohon agar masing-masing satker memperbarui data base setiap berkala segai acuan dalam mengirimkan peserta diklat. 3) Balai Diklat Keagamaan Denpasar akan memohon kepada Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Jakarta agar diberikan formasi
pengangkatan widyaiswara yang beragama Katholik 4) Balai Diklat Keagamaan Denpasar akan menghinbau kepada masingmasing pimpinan satker agar memberdayagunakan alumni peserta diklat meminta dal;am pengiriman peserta diklat agar sesuai dengan spesialisasi yang telah ditentukan
PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1) Kualitas Pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan guru agama SMP Berjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari segi konteks termasuk dalam kategori sangat efektif. 2) Kualitas pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan guru agama SMP Barjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari input termasuk dalam kategori efektif. 3) Kualitas pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan Guru Agama SMP Barjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari Proses termasuk dalam kategori sangat efektif. 4) Kualitas pelaksanaan Diklat Teknis Fungsional Tenaga Kependidikan guru agama SMP Barjenjang Tingkat Dasar Angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar Tahun 2012 ditinjau dari produk termasuk dalam kategori efektif. 5) Kendala-kendala yang terjadi pada pelaksanaan diklat teknis fungsional tenaga kependidikan bagi guru agama SMP berjenjang tingkat dasar angkatan II pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar tahun 2012 yaitu: (1) tidak dijalankannya kebijakan dari pimpinan dan panitia penyelenggara berkaitan dengan lingkungan tempat pelaksanaan diklat yang jauh dengan
13
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) tempat ibadah yaitu Masjid dan Gereja, diwaktu peserta yang beragama Islam menjalankan kewajiban shalat jum’ah di masjid dan peserta yang beragama Kristen dan katholik pada waktu menjalankan kebaktian di gereja pada hari minggu, (2) peserta yang dikirim tidak sesuai dengan spesialisasi diklat atau peserta dikirim kembali dengan mata diklat yang sama, (3) adanya jadwal pada malam hari mengakibatkan turunnya stamina peserta terutama diklat guru, karena banyak tugas yang harus dikerjakan baik tugas kelompok maupun perorangan, dan (4) kurang maksimalnya outcame yang disebabkan oleh input/pengiriman peserta yang tidak sesuai dengan kualifikasinya, sehingga oleh satker kerja, yang bersangkutan kurang diberdaya gunakan.
Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Strategik Konsep, Kasus & Implementasi. Jakarta: PT Grasindo. Endang Mulyatiningsih. 2006. Model Evaluasi Keberlanjutan SD Ke SMP Dalam Rangka Wajib Belajar 9 Tahun. Makalah penelitian pada Universitas Negeri Jogjakarta. Guili Zhang, att all. 2011. Using the Context, Input, Process, and Product Evaluation Model (CIPP) as a Comprehensive Framework to Guide the Planning, Implementation, and Assessment of Service-learning Programs. Journal of Higher Education Outreach and Engagement, Volume 15, Number 4, p. 57, (2011). University of Georgia.
Sebagai implikasi, disarankan beberapa hal diantaranya adalah program ini layak diteruskan dan disempurnakan terutama pada variabel dalam ketegori efektif dan perlu dievaluasi secara berkesinambungan. Hasilnya dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi untuk pelaksanaan program tahun berikutnya.
I-Chao Lee. 2010. The Effect of Learning Motivation, Total Quality Teaching and Peer-Assisted Learning on Study Achievement: Empirical Analysis from Vocational Universities or Colleges’ students in Taiwan . The Journal of Human Resource and Adult Learning Vol. 6, Num. 2, December 2010.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Shabudin Yahaya. 2010. “An Evaluation Of Secondary School’s Solid Waste Recycling Programme In Three Municipal Councils Of Selangor. Jurnal Penyelidikan Dedikasi Jilid 2, 2010.
Kementrian Agama Republik Indonsia. 2012. Peraturan Mentri Agama Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2012. Jakarta.
Arikunto,
Kerlinger, Fred N. 2002. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Diterjemahkan oleh Landung R. Simatupang dan H.J. Koesoemanto. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Suatu pendekatan praktek. PT Rineka Cipta. Yogyakarta.
Nurul Istiqomah. 2011. Evaluasi Proses Pembelajaran Refreshing Penyuluh Keluarga Berencana Di Balai Pelatihan Dan Pengembangan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Timur. Jurnal Teknologi Pendidikan UNESA. Vol.10 no.1 2011.
Aryana, Wayan. 2003. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPA pada Siswa SMP Negeri 1 Denpasar. Ringkasan Hasil Penelitian, Disampaikan dalam Seminar Hasil Penelitian Dosen Kopwil VIII, 22-24 September 2003
14
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013) Suwandi. 1999. Model evaluasi kurikulum penerapannya pada kurikulum muatan lokal. Jurnal pendidikan dan kebudayaan, No 18, Vol 5. Perpustakaan Digital Universitas Negeri Malang T.
Rusmanul Hakim. 2008. Program Akselerasi Bagi Siswa Berbakat Akademik. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No.073 Tahun ke-14, Juli 2008.
15