PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III SDN MANGKANG KULON 02 SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh VIDA SAFIRA 1401409122
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
PERNYATAAN KEASLIAN Peneliti menyatakan bahwa,isi skripsi berjudul “ Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa Kelas III SDN Mangkang Kulon 02” benar-benar hasil karya sendiri, bukan hasil jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 11 Juli 2013 Peneliti,
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi atas nama Vida Safira, NIM 1401409122, berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa Kelas III SDN Mangkang Kulon 02”, telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang pada: hari
: Kamis
tanggal
: 11 Juli 2013
Semarang, 11 Juli 2013 Dosen Pembimbing I,
Dosen Pembimbing II,
Umar Samadhy, M.Pd. NIP 195604031982031003
Deasylina da Ary,M.Sn. NIP 198102232008122001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa Kelas III SDN Mangkang Kulon 02”, disusun oleh Vida Safira, NIM 1401409122, telah dipertahankan pada sidang panitia ujian skripsi Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang pada: hari
: Selasa
tanggal
: 27 Agustus 2013 Panitia Ujian Skripsi
Ketua,
Sekretaris,
Hardjono, M.Pd. Fitria Dwi Prasetyaningtyas,M.Pd. NIP 195108011979031007NIP 198506062009122007
Penguji Utama,
Sri Susilaningsih,M.Pd. NIP 195604051981032001
Penguji I,
Penguji II,
Umar Samadhy, M.Pd. NIP 195604031982031003
Deasylina da Ary,M.Sn. NIP 198102232008122001
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO Menulis tidak untuk dipahami tetapi untuk memahami (C. Doy Lewis) Menulis, menulis, dan menulis (Anonim) Menulis menandakan bahwa kamu “ada” (Anonim)
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: Ibunda dan ayahanda tercinta, Almamaterku
v
PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa Kelas III SDN Mangkang Kulon 02”. Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan pendidikan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati peneliti ucapkan terima kasih kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang; 2. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan; 3. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar; 4. Sri Susilaningsih, M.Pd., selaku Dosen Penguji Utama; 5. Umar Samadhy, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I; 6. Deasylina da Ary, M.Sn., selaku Dosen Pembimbing II; 7. Retno Ambarwati, S.Pd., Kepala SDN Mangkang Kulon 02; 8. Doni Cahyo. S, S.Pd., Guru Kelas III SDN Mangkang Kulon 02.
Semarang, 11 Juli 2013
Peneliti
vi
ABSTRAK Safira, Vida. 2013. Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa Kelas III SDN Mangkang Kulon 02. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Umar Samadhy, M.Pd., Pembimbing II: Deasylina da Ary,M.Sn. 212 halaman. Berdsarkan data awal yang diperoleh peneliti di kelas III SDN Mangkang Kulon 02, ditemukan permasalahan keterampilan menulis narasi rendah, siswa mengalami kesulitan dalam tugas menulis narasi yang diberikan guru, pembelajaran berpusat pada guru. Untuk mengatasi permasalahn tersebut, diterapkan model pembelajaran picture and picture dalam keterampilan menulis narasi. Model pembelajaran picture and picture merupakan model pembelajaran yang menggunakan media gambar. Gambar diurutkan menjadi urutan logis dan digunakan untuk membantu siswa dalam penanaman konsep agar lebih mudah dalam menulis narasi.Rumusan masalah dari penelitian adalah apakah melalui model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keterampilan guru, apakah melalui model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa,apakah melalui model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkanketerampilan guru, aktivitas siswa dan keterampilan menulis dalam pembelajaran menulis narasai melalui model pembelajaran picture and picture. Rancangan penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri atas dua pertemuan. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02 dan guru. Data dikumpulkan dengan cara observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknis analasis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: keterampilan guru meningkat, aktivitas belajar siswa meningkat, dan keterampilan menulis siswa meningkat. Simpulan dari penelitian ini adalah melalui model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keterampilan guru,aktivitas belajar siswa, dan keterampilan menulis pada siswa kelas III SDN Mangkang Klon 02. Berdasarkan hasil penelitian disarankan dalam pembelajaran hendaknya guru lebih kreatif dan variatif dalam pembelajaran dan memperhatikan keterampilan mengajar guru. Sedangkan siswa hendaknya dapat berpartisipasi aktif dan terjalin hubungan baik antara siswa dengan siswa, atau siswa dengan guru sehingga kelas menjadi kondusif. Kata Kunci : keterampilan menulis narasi, picture and picture
vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN..........................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................
iii
PENGESAHANKELULUSAN ......................................................................
iv
MOTODAN PERSEMBAHAN .....................................................................
v
PRAKATA .......................................................................................................
vi
ABSTRAK .......................................................................................................
vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xiv
DAFTAR DIAGRAM......................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
xvi
BABI PENDAHULUAN..............................................................................
1
1.1
Latar Belakang .....................................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah .................................... ...... 4
1.2.1 Rumusan Masalah ............................................................................
4
1.2.2 Pemecahan Masalah .........................................................................
5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. .
5
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................... .
5
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................... .
6
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................
6
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................................
6
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................................. .
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................
8
2.1 Kajian Teori ..........................................................................................
8
2.1.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia .........................................................
8
2.1.1.1 Penegrtian Belajar ...........................................................................
8
viii
2.1.1.2 Teori Belajar ....................................................................................
8
2.1.1.3 Pengertian Pembelajaran ................................................................
11
2.1.1.4 Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ..............................
12
2.1.1.5 Keterampilan Berbahasa Indonesia .................................................
13
2.1.2 Keterampilan Menulis ........................................................................
15
2.1.2.1 Pengertian Menulis .........................................................................
15
2.1.2.2 Tujuan Menulis ...............................................................................
15
2.1.2.3 Proses Menulis ................................................................................
16
2.1.2.4 Jenis-Jenis Menulis .........................................................................
19
2.1.3 Menulis Narasi ...................................................................................
19
2.1.4 Pembelajaran Kooperatif ....................................................................
21
2.1.5 Model Pembelajran Picture and Picture ............................................
21
2.1.6 Penerapan Model Picture and Picturepada Menulis Narasi .............
23
2.1.6.1 Keterampilan Mengajar Guru ..........................................................
24
2.1.6.2 Aktivitas belajar Siswa ....................................................................
28
2.1.6.3 Hasil Belajar ....................................................................................
30
2.2 Kajian Empiris .......................................................................................
32
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................
33
2.4 Hipotesis Tindakan ................................................................................
35
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................
36
3.1 Rancangan Penelitian ...........................................................................
36
3.1.1 Perencanaan .......................................................................................
37
3.1.2 Pelaksanaan Tindakan ........................................................................
37
3.1.3 Observasi ...........................................................................................
38
3.1.4 Refleksi ..............................................................................................
38
3.2 Tahap Penelitian ...................................................................................
39
3.2.1 Tahap Penelitian Siklus I ....................................................................
39
3.2.2 Tahap Penelitian Siklus II .................................................................
42
3.3 Subjek Penelitian ..................................................................................
46
3.4Tempat Penelitian . ................................................................................
47
ix
3.5 Variabel Penelitian ...............................................................................
47
3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data ....................................................
48
3.6.1 Sumber Data ......................................................................................
48
3.6.2 Jenis Data ..........................................................................................
49
3.6.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................
49
3.7Teknik Analisis Data ....................................................... ......................
51
3.7.1 Data Kuantitatif .................................................................................
51
3.7.2 Data Kualitatif ...................................................................................
53
3.8 Indikator Keberhasilan .........................................................................
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................
57
4.1 Hasil Penelitian .....................................................................................
57
4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I .....................................................................
58
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II ....................................................................
76
4.1.3 Rekapitulasi Data ..............................................................................
91
4.2 Pembahasan ...........................................................................................
94
4.2.1 Pemaknaan Hasil Penelitian ...............................................................
94
4.3 Implikasi Hasil Penelitian ..................................................................... 108 BAB V PENUTUP .......................................................................................
109
5.1 Simpulan ................................................................................................ 109 5.2 Saran ...................................................................................................... 110 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
112
LAMPIRAN ..................................................................................................
114
x
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kitidaktuntasan Siswa Kategori Berat .............................................
46
Tabel 3.2 Ketidaktuntasan Siswa Kategori Sedang .........................................
46
Tabel 3.3 Ketidaktuntasan Siswa Kategori Ringan..........................................
47
Tabel 3.4 Kategori Kriteria Ketuntasan ..........................................................
54
Tabel 3.5Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru ..........................................
55
Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa................................................... 55 Tabel 3.7 Keiteria Ketuntasan Keterampilan Menulis .....................................
55
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Sebelum dilakukan Tindakan ..........................
57
Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan 1......
59
Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru SiklusI Pertemuan 2 .....
60
Tabel 4.4 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I ...................................
61
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 ...................
65
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ...................
66
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I.........................................
67
Tabel 4.8 Penilaian Keterampilan Menulis Siklus I Pertemuan 1 ...................
70
Tabel 4.9 Penilaian Keterampilan Menulis Siklus I Pertemuan 2 ...................
71
Tabel 4.10 Penilaian Keterampilan Menulis Siklus I.......................................
71
Tabel 4.11 Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus I ............................................
73
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siklus I
74
Tabel 4.13 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan 1...
76
Tabel 4.14 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru SiklusII Pertemuan 2...
77
Tabel 4.15 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II................................
78
Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 ................
82
Tabel 4.17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ................
83
Tabel 4.18 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II .....................................
84
Tabel 4.19 Penilaian Keterampilan Menulis Siklus II Pertemuan 1 ................
87
Tabel 4.20 Penilaian Keterampilan Menulis Siklus II Pertemuan 1 ................
87
Tabel 4.21 Penilaian Keterampilan Menulis Siklus II .....................................
88
Tabel 4.22Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus II ...........................................
90
xi
Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Narasi Siklus II
90
Tabel 4.24Rekapitulasi Hasil Observasi Keterampilan Guru ..........................
91
Tabel 4.25 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus 2 92 Tabel 4.26Rekapitulasi Hasil Data Awal, Siklus I dan Siklus II .....................
93
Tabel 4.27 Perbandingan Hasil Observasi Keterampilan Guru .......................
96
Tabel 4.28 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa ............................. . 102 Tabel 4.29 Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ................................................ 107
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar2.1Alur Kerangka Berpikir .................................................................
34
Gambar 3.1 Skema Langkah PTK ...................................................................
36
xiii
DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 Perbandingan Keterampilan Guru Siklus I dan Siklus II ............
91
Diagram 4.2 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ..................
92
Diagram 4.3 Rekapitulasi Data Awal , Siklus I dan Siklus II ..........................
93
Diagram 4.4 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I dan Siklus II.........
96
Diagram 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ............. 102 Diagram 4.6 Hasil Keterampilan Menulis Siklus I dan Siklus II..................... 107
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ....................................................
115
Lampiran 2 Lembar Pengamatan Keterampilan Guru ....................................
117
Lampiran 3 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa .........................................
120
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Keterampilan Menulis Narasi ....................
123
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...............................
125
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................
151
Lampiran 7 Hasil Observasi Keterampilan Guru ............................................
179
Lampiran 8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa..................................................
183
Lampiran 9 Hasil Penilaian Keterampilan Menulis Narasi.............................
191
Lampiran 10Daftar Nilai Siswa ......................................................................
193
Lampiran 11 Hasil Keterampilan Menulis Siswa Siklus I .............................
195
Lampiran 12 Catatan Lapangan ......................................................................
203
Lampiran 13Surat Penelitian ...........................................................................
207
Lampiran 14 Foto Penelitian ..........................................................................
209
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Pengembangan keterampilan berbahasa merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam peningkatan suatu mata pelajaran. Dengan berbahasa diharapkan dapat mengemukakan gagasan, perasaan,kemampuan analisis dan imajinatif pada peserta didik. Sesuai dengan Badan Standar Nasional Pendidikan tahun 2007, bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik untukmenunjang keberhasilan dalam mempelajari semua mata pelajaran. Selain itu, tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia adalah membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik dan benar, baik lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia (BSNP, 2007). Menurut Tarigan (2008: 1-4 ) keterampilan berbahasa memiliki empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling mempengaruhi melalui suatu hubungan yang teratur. Mula-mula belajar menyimak bahasa dan berbicara, sesudah itu belajar membaca dan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan, terampil menulis merupakan suatu ciri orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Hal ini dikarenakan menulis
1
2
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menulis merupakan suatu proses kreatif yang lebih banyak melibatkan cara berfikir divergen (menyebar) daripada konvergen (memusat). Keterampilan menulis sangat kompleks karena melibatkan olah pikir, susunan bahasa, pilihan kata, dan gaya penulisan, Supriadi(dalam Doyin, 2009: 14).Keterampilan menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting dalam dunia pendidikan, karena memudahkan para pelajar untuk berpikir. Selain itu, juga dapat memudahkan pelajar untuk merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap, memecahkan masalah dan menyusun urutan bagi pengalaman. Berdasarkan temuan Depdiknas (2007: 9), menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan pelaksanaan standar isi mata pelajaran bahasa Indonesia. Guru belum dapat melakukan pemetaan kompetensi dasar dari empat keterampilan bahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis). Selain itu, banyak guru mengalami kesulitan dalam merumuskan materi pokok pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik daerah atau sekolah, belum semua guru dapat mengatur waktu sesuai dengan kompetensi yang diajarkan, dan banyak guru belum menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Hal tersebut menyebabkan
siswa
mengalami
kesulitan
dalam
mengungkapkan
hasil
pemikirannya dalam bentuk tulisan. Kesulitan menulis narasi pada pembelajaran bahasa Indonesia jugaterjadi di SDN Mangkang Kulon 02. Kesulitan tersebut didukung dari hasil refleksi diri dan pengamatan pada keterampilan guru, aktivitas belajar siswa, serta hasil belajar menulis di kelas III. Terlihat pada saat pembelajaran berlangsung, siswa me-
3
ngalami kesulitan dalam tugas menulis narasi yang diberikan guru, pembelajaran berpusatpada guru, dan penyampaian pembelajaran kurang terampil karena belum menggunakan pendekatan-pendekatan yang ada dan lebih mementingkan hasil akhir yang dicapai oleh siswa. Berdasarkan hasil belajar bahasa Indonesia di kelas III SDN Mangkang Kulon 02 dengan materi menulis narasi, menunjukkan hasil belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 65. Hasil ulangan harian dari 41 siswa, terdapat 15 siswa tuntas belajar, sedangkan 26 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan data hasil belajar tersebut perlu diadakan perbaikan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa, agar pembelajaran bahasa Indonesia pada keterampilan menulis narasimeningkat. Perbaikan ini menggunakan model pembelajaran yang inovatif, berpotensi memperbaiki keterampilan menulis, sehingga meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar terhadap pembelajaran menulis narasi. Berdasarkan uraian tersebut, untuk mengatasi permasalahan pembelajaran maka peneliti menetapkan alternatif pemecahan melalui model pembelajaran Picture and Picture (PP).Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta ukuran besar. Menurut Suprijono (2010: 125), model pembelajaran PP mengarah pada partisipasi siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis kemudian siswa mengemukakan alasan logis dari urutan gambar-gambar tersebut. Urutan gambar
4
yang sudah tersusun digunakan siswa sebagai dasar untuk menulis narasi. Oleh karena itu, model pembelajaran PP dipilih dalam penelitiankarena model pembelajaran ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan dalam setiap proses pembelajaran. Pembelajaran aktif berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan guru dan siswa, baik secara fisik, mental, dan spiritual. Sedangkan, inovatif adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat peserta didik. Kemudian, kreatif adalah pembelajaran yang menimbulkan minat peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metode, teknik dan cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri melalui proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang, maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa Kelas III SDN Mangkang 02.
1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH 1.2.1 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: bagaimana meningkatkan keterampilan menulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN Mangkang 02? Adapun rumusan masalah dapat dirinci sebagai berikut: 1) apakah model pembelajaran PP dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran menulis narasipada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02?
5
2) apakah model pembelajaran PP dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis narasi pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02? 3) apakah model pembelajaran PP dapat meningkatkan keterampilan menulis dalam pembelajaran menulis narasi pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02? 1.2.2 Pemecahan Masalah Adapun solusi yang digunakan peneliti untuk mengatasi masalah tersebut adalah merencanakan penelitian tindakan kelas melalui dua siklus, dan setiap siklus terdiri atas dua pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran PP. Adapun langkah-langkah model pembelajaran PP menurut Hamdani (2011: 89) adalah sebagai berikut. (1)guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (2) guru menyajikan materi sebagai pengantar; (3) guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi; (4) guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis; (5) guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar tersebut; (6) dari alasan urutan gambar tersebut, guru menanamkan konsep dan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai; (7) kesimpulan atau rangkuman.
1.3 TUJUAN PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Umum Adapun tujuan umum penelitian ini adalah: meningkatkan keterampilan menulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN mangkang Kulon 02.
6
1.3.2 Tujuan Khusus 1) Mendeskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02. 2) Mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02. 3) Meningkatkan keterampilan menulis narasidalam pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02.
1.4 MANFAAT PENELITIAN 1.4.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih tentang teori dan langkah-langkah model pembelajaran PP dalam keterampilan menulis. 1.4.2 Manfaat Praktis 1.4.2.1 Siswa 1) Siswa memiliki kreativitas yang mampu dituangkan dalam bentuk tulisan. 2) Keterampilan siswa dalam keterampilan menulis narasi mengalami peningkatan.
7
1.4.2.2 Guru 1) Guru dapat memilih model dan media yang cocok untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi. 2) Mendapatkan referensi baru untuk meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia. 1.4.2.3 Sekolah 1) Meningkatakan mutu pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis narasi. 2) Memberikan model pembelajaran bahasa Indonesia yang inovatif dan ktratif.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI Kajian teori digunakan untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang diteliti. Adapun teori-teori yang akan dijadikan kajian adalah: 1) pembelajaran bahasa Indonesia; 2) keterampilan menulis; 3) menulis narasi; 4) pembelajaran kooperatif; 5) model pembelajaran picture and picture, 6) penerapan model pembelajaran picture and picturepada menulis narasi. 2.1.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia 2.1.1.1 Pengertian Belajar Menurut Bell Gredler (dalam Winataputra, 2008: 1.5) menyatakan belajar adalah proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan, keterampilan, dan sikap dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat. Sejalan dengan Dimyati, 2009: 7) bahwa belajar merupakan tindakan dan perilaku yang kompleks, proses yang berkesinambungan dan membawa implikasi yang berkesinambungan pula. Berdasarkan paparan tersebut, belajar merupakan proses perubahan perilaku yang dilakukan manusia melalui pengalaman dalam rangkaian proses belajar sepanjang hayat. 2.1.1.2 Teori Belajar Teori belajar adalah konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang ber-
8
9
sifat teoritis dan telah diuji kebenarannya melalui eksperimen. Teori belajar yang terkenal meliputi, teori belajar Behaviorisme, Kognitivisme, Kontruktivisme, dan Humanisme. 3) Teori Belajar Behaviorisme Kajian konsep dasar belajar dalam teori Behaviorisme didasarkan pada pemikiran bahwa belajar merupakan salah satu jenis perilaku (behavior) individu atau peserta didik yang dilakukan secara sadar. Individu berperilaku apabila ada rangsangan (stimuli), sehingga dapat dikatakan peserta didik di SD/ MI akan belajar apabila menerima rangsangan dari guru (Lapono, 2008:1.15). 4) Teori Belajar Kognitivisme Teori belajar kognitif memandang bahwa belajar bukan semata-mata proses perubahan tingkah laku yang tampak, melainkan sesuatu yang komples yang sangat dipengaruhi oleh kondisi mental siswa yang tidak tampak. Pada teori ini seorang guru perlu memperhatikan kondisi siswa yang berhubungan dengan persepsi, perhatian, motivasi dan lain-lain ( Winataputra, 2008: 3.0). Menurut Piaget (dalam Trianto, 2007: 15) bahwa proses belajar harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Tahapan tersebut dibagi menjadi empat tahap, yaitu: (1) Tahap sensori motor (0-2 tahun), yaitu pada tahap ini seorang anak belajar mengembangkan dan mengatur kegiatan fisik dan mental menjadi rangkaian perbuatan yang bermakna. (2) Tahap pra operasional (2-7 tahun), yaitu pada tahap ini anak masih dipengaruhi oleh hal-hal khusus yang di dapat dari pengalaman meng-
10
gunakan indra sehingga ia belum mampu untuk melihat hubunganhubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten. (3) Tahap operasional konkret (7-11 tahun), yaitu pada tahap ini anak dapat menyimpulkan sesuatu dari situasi nyata atau dengan menggunakan benda konkret dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari situasi nyata secara bersama-sama. (4) Tahap operasional formal (11 tahun keatas), yaitu pada tahap ini kemampuan nalar anak sudah meningkat sehingga anak dapat berpikir secara deduktif. 5) Teori Belajar Kontruktivisme Teori kontruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan kesempatan siswa untuk menemukan ide-ide sendiri ( Trianto, 2007: 13). 6) Teori Belajar Humanisme Kajian konsep dasar belajar dalam teori Humanisme didasarkan pada pemikiran bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam upayanya memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, dan cinta dari orang lain. Dalam proses pembelajaran, kebutuhan-kebutuhan
11
tersebut perlu diperhatikan agar peserta didik tidak dikecewakan (Lapono, 2008: 1.43). Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menerapkan model pembelajaran PP ini berdasarkan teori kognitif dan teori konstruktivisme. Teori belajar konstruktivisme beranggapan bahwa siswa dalam kegiatan pembelajaran tidak tergantung pada kondisi belajar saja tetapi pengetahuan awal siswa juga perlu diperhatikan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan teori belajar kognitif menekankan bahwa pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif anak.Anak belajar secara konstruktivistik yaitu membangun pengetahuannya sendiri dalam menulis narasi serta dalam pembelajarannya disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif anak menurut Piaget yaitu menggunakan media gambar karena anak masih dalam tahap berpikir secara konkret. 2.1.1.3 Pengertian Pembelajaran Menurut Winataputra (2008: 1.18) pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Sedangkan Gagne (dalam Anni, 2009:192) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan siswa memperoleh informasi nyata dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
12
Berdasarkan
berbagai
pendapat,
maka
pembelajaran
adalah
serangkaiankegiatan pada diri peserta didik untuk memperoleh informasi dalam memcapai tujuan yang telah ditetapkan. 2.1.1.4 Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu dan mencerminkan nilainilai luhur yang mendasari perilaku bangsa Indonesia. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik yang merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Menurut Santosa (2010: 1.2), bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yakni sistematik, mana suka, ujar manusiawi dan komunikatif. Rosdiana (2008: 1.13) menyatakan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi arbiter yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Jadi, bahasa merupakan alat interaksi dan sarana komunikasi yang digunakan dalam kehidupan. Kesadaran pentingnya bahasa dalam kehidupan manusia, menjadikan bahasa sebagai suatu mata pelajaran. Pelajaran bahasa Indonesia dilakukan pada tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Dengan adanya mata pelajaran bahasa indonesia, siswa diharapkan mampu mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi serta berkomunikasi dengan benar baik lisan atau tulis (Doyin, 2009: 6). Menurut Santosa (2010: 3.29), mata pelajaran bahasa Indonesia sekolah dasar merupakan mata pelajaran stategis, karena dengan berbahasalah pendidik
13
dapat menularkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan informasi kepada siswa atau sebaliknya. Tanpa bahasa tidak mungkin siswa dapat menerima itu semua dengan baik. Oleh karena itu, guru sebagai pengemban tugas operasional pembelajaran di sekolah, dituntut agar dapat mengkaji, mengembangkan kurikulum dengan benar. Dari kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia, guru diharapkan dapat mengembangkan minimal dalam bentuk silabus. Silabus merupakan seperangkat rencana tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. Kegiatan pembelajaran di kelas dibagi menjadi dua, yaitu kelas rendah dan kelas tinggi. Pembelajaran di kelas rendah (1,2, dan 3) disajikan dalam bentuk tema-tema(tematik). Tema merupakan wadah atau wahana untuk mengenalkan berbagai konsep materi kepada anak didik secara menyeluruh karena siswa kelas rendah mempunyai kecenderungan memandang sesuatu secara utuh atau holistik (Rusman, 2012: 249). Pada pembelajaran bahasa Indonesia SD siswa perlu menguasai keterampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Jadi pembelajaran bahasa Indonesia sekolah dasar adalah pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Pembelajaran bahasa disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik dan penguasaan keterampilan berbahasa, agar peserta didik dapat berkomunikasi dengan benar baik lisan ataupun tulis. 2.1.1.5 Keterampilan Berbahasa Indonesia Keterampilan berbahasa sangat penting dalam kehidupan dan bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi di masyarakat. Menurut Tarigan (2008: 1)
14
keterampilan berbahasa tersebut yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Keempat
keterampilan
tersebut
saling
berkaitan
dan
saling
mempengaruhi. Berikut merupakan penjelasan dari setiap keterampilan berbahasa: 1)
Keterampilan menyimak,merupakan keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat reseptif. Dengan demikian, menyimak disini bukan berarti sekedar mendengarkan bunyi-bunyi bahasa melainkan sekaligus memahaminya.
2)
Keterampilan berbicara, merupakan keterampilan menyampaikan pesan secara lisan pada orang lain. Pesan yang dimaksud adalah pikiran, perasaan, sikap, tanggapan, dan penilaian.
3)
Keterampilan membaca, merupakan keterampilan reseptif bahasa tulis. Keterampilan ini tidak hanya berkaitan dengan simbol-simbol tertulis, tetapi juga memahami makna yang disampaikan penulis.
4)
Keterampilan menulis, merupakan keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan sebagai bentuk penyampaian pesan. Keterampilan menulis tidak sekedar menyalin kata atau kalimat, melainkan mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam struktur tulisan agar dipahami oleh orang lain. Berdasarkan uraian tersebut, keterampilan berbahasa Indonesia adalah
keterampilan yang diarahkan untuk meningkatkan peserta didik dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik lisan maupun tertulis sehingga memudahkan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta berguna dalam kehidupannya.
15
2.1.2 Keterampilan Menulis Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan menulis adalah keterampilan berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis pada pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting dalam dunia pendidikan, karena memudahkan para pelajar untuk berpikir. 2.1.2.1 Pengertian Menulis Menurut Semi (2007:15) bahwa menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Selaras dengan Suparno (2010: 1.3), menyatakan bahwa menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Sedangkan keterampilan memindahkan gagasan atau menulis, menurut Tarigan (2008, 1) hanya diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan. Hal ini karena menulis tidak hanya menyalin kata, tetapi juga menuangkan pikiran dalam tulisan yang teratur. Dalam kegiatan menulis, penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, kosa-kata, struktur kalimat, pengembangan paragraf, dan logika berbahasa. Berdasarkan
berbagai
pendapat
tersebut,
menulisadalah
keterampilanberbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak langsung yang diperoleh dengan jalan praktik dan banyak latihan. 2.1.2.2 Tujuan Menulis Setiap siswa yang hendak menulis tentu mempunyai niat atau maksud. Niat atau maksud itulah yang dinamakan tujuan menulis. Kalau siswa mempunyai
16
tujuan maka dengan sendirinya berusaha memikirkan gagasan atau ide yang hendak disampaikan dan dituangkan ke dalam karya tulis. Menurut Semi (2007: 14-21) tujuan menulis adalah sebagai berikut: 1) Untuk menceritakan sesuatu, yaitu mempunyai maksud agar orang lain atau pembaca tahu tentang apa yang dialami yang bersangkutan. Dengan begitu, terjadi kegiatan berbagi pengalaman, perasaan, dan pengetahuan. 2) Untuk memberikan petunjuk atau pengarahan, yaitu mengajari orang lain bagaimana mengerjakan sesuatu dengan tahapan yang benar, berarti dia sedang memberikan petunjuk atau pengarahan. 3) Untuk menjelaskan sesuatu, yaitu menulis dengan tujuan menjelaskan sesuatu kepada pembaca sehingga pengetahuan pembaca bertambah, dan pemahaman pembaca tentang topik yang disampaikan itu menjadi lebih baik. 4) Untuk meyakinkan, yaitu mengajak pembaca untuk percaya dengan pandangannya karena merasa apa yang dipikirkan dan dilakukannya merupakan sesuatu yang benar. 5) Untuk merangkum, yaitu menulis rangkuman untuk mempermudah dalam mempelajari isi buku yang panjang dan tebal. Berdasarkan tujuan menulis, maka menulis dapat dijadikan sarana dalam mengungkapkan sesuatu secara kreatif. 2.1.2.3 Proses Menulis Menulis merupakan proses dimana seseorang berpikir dan mengeluarkan ide dalam bentuk tulisan. Proses menulis tidak terjadi dengan sendirinya, ada
17
tahapan-tahapan yang dipersiapkan dalam menulis. Berikut merupakan tahapan menulis menurut Tomkins (dalam Doyin, 2009: 16-20) adalah: 1) Tahap Pramenulis Tahap pertama dalam menulis yang sangat menentukan kelanjutan proses menulis adalah tahap pramenulis. Pada tahap pramenulis pembelajar melakukan kegiatan yang meliputi: (1) menulis topik berdasarkan pengalaman sendiri, (2) melakukan kegiatan-kegiatan latihan sebelum menulis, (3) mengidentifikasi pembaca tulisan yang akan mereka tulis, (4) mengidentifikasi tujuan kegiatan menulis, dan (5) memilih bentuk tulisan yang tepat berdasarkan pembaca dan tujuan yang telah mereka tentukan. 2) Tahap Pembuatan Draft Pada tahap ini, diperlukan konsentrasi penuh terhadap apa yang sedang dituliskan. Adapun kegiatan yang dilakukan pembelajar menulis pada tahap ini adalah sebagai berikut: (1) Membuat draft kasar, tahap ini pembelajar menuliskan gagasan yang telah dipersiapkan pada tahap pramneulis. Pada saat menulis gagasan, perlu menargetkan waktu yang akan dipergunakan dalam menulis. Pembuatan draft dapat dilakukan tahap demi tahap sampai semua gagasan yang diinginkan dapat tercurahkan. (2) Lebih menekankan isi daripada tata tulis, yaitu penulisan lebih ditekankan pada pencurahan gagasan dan kelengkapan isi tulisan. 3) Tahap Merevisi Yang perlu dilakukan oleh pembelajar dalam tahap merevisi adalah:
18
(1) berbagi tulisan dengan teman-teman, (2) berpartisipasi secara konstruktif dalam diskusi, (3) mengubah tulisan dengan memperhatikan komentar pengajar atau teman, dan (4) membuat perubahan yang substantif pada draft pertama dan berikutnyasehingga menghasilkan draft akhir. 4) Tahap Menyunting Pada tahap menyunting, hal-hal yang perlu diperhatikan pada pembelajar menulis adalah: (1) membetulkan kesalahan bahasa tulisan, (2) membetulkan kaidah tata tulis, (3) mengoreksi dan menata kembali isi tulisan, dan (4) berbagi dengan teman untuk saling memberi koreksi. 5) Tahap Berbagi Tahap terakhir dalam proses menulis adalah berbagi atau publikasi. Tahap ini meliputi: (1) mempublikasikan tulisan dalam bentuk tulisan yang sesuai, atau (2) berbagi tulisan dengan pembaca yang telah mereka tentukan dalam forum diskusi atau seminar. Dari uraian proses menulis tersebut, dapat dipahami betapa banyak kegiatan pembelajar dalam proses menulis. Ketrelibatannya pembelajar dalam proses menulis tersebut merupakan pelajaran yang sangat baik guna mengembangkan keterampilan menulis. 2.1.2.4 Jenis-Jenis Menulis Menurut Suparno (2010: 1.11) terdapat lima jenis dalam tulisan, jenisjenis tersebut adalah: 1) Deskripsi, yaitu tulisan yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan-kesan penulis.
19
2) Narasi, yaitu tulisan yang menceritakan proses kejadian atau peristiwa. 3) Eksposisi, yaitu tulisan yang bermaksud untuk menerangkan, menyampaikan, dan menguraikan suatu hal untuk menambah pengetahuan pembaca. 4) Argumentasi, yaitu tulisan untuk meyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang disampaikan oleh penulis. 5) Persuasi, yaitu tulisan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat pembaca mengenai suatu hal yang disampaikan penulis. Berdasarkan paparan tersebut, jadi jenis-jenis menulis mempunyai ciriciri yang berbeda dari jenis tulisan yang satu dengan tulisan yang satunya. Pada kajian ini akan difokuskan pada jenis menulis yaitu menulis narasi. 2.1.3 Menulis Narasi Narasi merupakan salah satu jenis dalam sebuah tulisan. Pada dasarnya narasi merupakan suatu cerita yang menyajikan serangkaian peristiwa. Menurut Keraf (2010: 136), narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang peristiwa yang telah terjadi. Narasi ini berusaha menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologi) dalam peristiwa kehidupan manusia (Semi, 2007: 53). Sesuai dengan ciri-ciri narasi menurut Semi adalah sebagai berikut: (1)tulisan itu berisi cerita tentang kehidupan manusia; (2) peristiwa kehidupan manusia yang diceritakan itu boleh merupakan kehidupan nyata, imajinasi,dan boleh gabung keduanya; (3) cerita itu memiliki nilai keindahan, baik keindahan isinya maupun penyajiannya; (4) di dalam peristiwa itu ada konflik, yaitu pertentangan kepentingan, kemelut, atau kesenjangan antara harapan dan kenyataan karena tanpa konflik, cerita tidak menarik; (5) di dalamnya seringkali terdapat dialog untuk menghidupkan cerita; (6) tulisan disajikan dengan menggunakan cara kronologis.
20
Setelah mengetahui ciri narasi, maka perlu diketahui pula jenis narasi. Jenis narasi dibagi menjadi dua, yaitu: (1) narasi artistik, merupakan narasi yang berbentuk karya sastra dan bersifat fiktif, dan (2) narasi ekspositorik, merupakan narasi yang isinya lebih bersifat cerita yang diambil dari peristiwa atau pengalaman nyata. Untuk memudahkan menulis narasi, Suparno (2010: 4.51) menyajikan langkah-langkah menulis narasi sebagai berikut: 1) Menentukan tema atau amanat apa yang akan disampaikan; 2) Menetapkan sasaran pembaca; 3) Merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur; 4) Membagi peristiwa utama ke dalam bentuk skema awal, perkembangan, dan akhir cerita; 5) Memerinci peristiwa-peristiewa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita; 6) Menyusun tokoh dan perwatakan, serta latar, dan sudut pandang. Dari pemaparan tersebut, narasi adalah menulis yang bertujuan untuk menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa dan pengalaman manusia secara runtut. Kegiatan menulis narasi dapat dilakukan dengan mencocokkan model pembelajaran yang sesuai sehingga proses pembelajaran akan lebih bermakna.
21
2.1.4 Pembelajaran Kooperatif Serangkaian kegiatan peserta didik dalam memperoleh informasi untuk mencapai tujuan pembelajaran bermakna, dapat dilakukan dengan pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran ini merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok secara kolaborasi,yang anggotanya terdiri atas empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen (Rusman, 2012: 202). Maksud kelompok heterogen adalah terdiri atas campuran kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan cara bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya (Hamdani, 2011:31). Jadi,pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa agar terlibat aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar.Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. 2.1.5 Model Pembelajaran Picture and Picture Model pembelajaran PPmerupakan salah satu model pembelajaran kooperatif.Model pembelajaran PP menggunakan media gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Adapun langkah-langkah model pembelajaran PP menurut Suprijono (2011: 125) adalah sebagai berikut: 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Kompetensi yang akan dicapai harus jelas agar memudahkan guru dalam menyampaikan pembel-
22
ajaran serta sebagai alat untuk mengukur ketercapaian tujuan yang hendak dicapai; 2) Guru menyampaikan materi sebagai pengantar. Sebelum memulai pelajaran, apersepsi sangat diperlukan bagi seorang guru dalam proses pembelajaran. Apersepsi tentunya berkaitan dengan kompetensi yang akan disampaikan; 3) Guru memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Media gambar dalam apersepsi membantu siswa dalam memahami konsep yang masih abstrak; 4) Guru memanggil siswa secara bergantian mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis; 5) Guru menanyakan alasan pemikiran urutan gambar tersebut; 6) Dari alasan gambar tersebut, guru menanamkan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai; 7) Siswa menulis karangan berdasarkan urutan gambar; 8) Guru melakukan simpulan atau rangkumandari pembelajaran. Untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi, peneliti memilih model pembelajaran PP karena mempunyai beberapakelebihan. Menurut Santosa (2011), kelebihan tersebut antara lain: 1) memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran; 2) melatih siswa berpikir logis dan sistematis; 3) siswa cepat tanggap atas materi yang diberikan oleh guru; 4) siswa dapat menyelesaikan pe-rintah guru sesuai dengan petunjuk yang ada pada gambar-gambar yang diberikan; 5) siswa lebih konsentrasi serta asyik karena berkaitan dengan permainan yaitu bermain
23
gambar; 6) adanya kompetisi antar kelompok dalam menyusun gambar yang telah disiapkan guru; 7)mengembangkan motivasi untuk belajar lebih baik. Namun demikian, model pembelajaran PP memiliki kekurangan, yaitu memakan banyak waktu dan banyak siswa yang pasif (Hamdani, 2011: 89). Untuk menghindari kekurangan tersebut, maka perencanaan pembelajaran PP disusun dengan baik dan memaksimalkan kelebihan-kelebihan dari model pembelajaran PPdalam pembelajaran menulis narasi. 2.1.6 Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture pada Menulis Narasi Model pembelajaran PP adalah model pembelajaran yang menggunakan media gambar. Gambar dalam penelitian dimanfaatkan sebagai media untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis narasi. Gambar yang digunakan adalah gambar dengan tema tertentu. Dalam menulis narasi menggunakan gambar, siswa terlebih dahulu mengamati gambar kemudian dikembangkan menjadi tulisan narasi. Siswa dibimbing ketika menyusun narasi berdasarkan gambar yang diamati. Dalam model pembelajaran PP, gambar sangat berperan untuk membantu siswa dalam membuat kalimat, mengembangkan kalimat menjadi paragraf dan mengembangkan paragrafmenjadi karangan. Media gambar digunakan untuk membantu guru dalam penanaman konsep agar siswa lebih mudah menguasai keterampilan menulis narasi.Setelah siswa selesai menarasikan gambar, kegiatan selanjutnya adalah karangan narasi siswa dipublikasikan melalui pembacaan di depan kelas. Penerapan model pembelajaran PPpada kegiatan menulis narasi, dapat efetif dan berhasil dengan memperhatikan pentingnya komponen dalam kualitas
24
pembelajaran. Komponen kualitas pembelajaran meliputi:keterampilan mengajar guru, aktivitas belajar siswa, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, hasil belajar dan media pembelajaran. Dalam hal ini, hanya keterampilan guru, aktivitas belajar siswa , dan hasil belajar yang dikaji peneliti. 2.1.6.1 Keterampilan Mengajar Guru Keterampilan dasar mengajar adalah suatu pekerjaan profesional yang menuntut kemampuan kompleks untuk dapat melakukannya. Ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru. Dengan pemahaman dan penguasaan keterampilan dasar mengajar, guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses pembelajaran.Berikut ini terdapat 9 keterampilan dasar mengajar untuk menentukan keberhasilan pembelajaran yaitu: 1) Keterampilan Membuka Pelajaran Kegiatan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk memulai pembelajaran. Kegiatan ini memberi efek positif terhadap kegiatan belajar mengajar karena dapat memfokuskan peserta didik (Rusman, 2012:80). Komponen membuka pelajaran meliputi: (1) menarik perhatian siswa dengan gaya mengajar, penggunaan media pembelajaran, dan pola interaksi pembelajaran yang bervariasi, (2) menimbulkan motivasi, rasa ingin tahu dan antusias siswa, (3) memberi acuan seperti, mengemukakan ujuan pembelajaran, langkah-langkah yang dilakukan, materi pokok yang akan dibahas dan mengajukan beberapa pertanyaan, dan (4) memberikan apersepsi. Pada pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PPyang meliputi keterampilan membuka pelajaran adalah mempersiapkan siswa untuk
25
belajar dengan model pembelajaran PP , melakukan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Keterampilan Bertanya Kegiatan bertanya dapat memacu siswa untuk berpikir dan mengembangkan pengetahuannya. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang dibicarakan (Darmadi, 2010: 1). Komponen keterampilan bertanya meliputi: (1) pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat sehingga dimengerti oleh siswa, (2) pemberian acuan sebelum masuk pada jawaban yang diinginkan, (3) fokus pertanyaan yang diinginkan, (4) pemindahan giliran agar tidak didominasi oleh beberapa orang saja, (5) penyebaran, idealnya pertanyaan diajukan pada seluruh kelas sehingga berpikir, setelah itu disebar untuk memberikan kesempatan pada semua siswa, (6) pemberian waktu berpikir, (7) pemberian tuntutan. Penerapan keterampilan bertanya pada kegiatan menulis narasi melalui model PP, yaitu guru menanyakan alasan logis dari urutan gambar. 3) Keterampilan Memberi Penguatan Penguatan adalah respon terhadap suatu perilaku yang meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu(Darmadi, 2010: 2).Teknik pemberian penguatan dalam pembelajaran dilakukan secara verbal (kata-kata atau kalimat), penguatan gestural, penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan, penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan, dan penguatan berupa tanda atau benda.
26
4) Keterampilan Mengadakan Variasi Dalam
kegiatan
pembelajaran,
pengertian
variasi
merujuk
pada
tindakandan perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung (Darmadi, 2010: 3). Komponen keterampilan ini meliputi: (1) variasi dalam gaya mengajar guru (variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, kontak pandang, gerakan badan, dan mimik serta perubahan posisi guru, (2) variasi menggunakan media dan bahan-bahan pengajaran, dan (3) variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Penerapan dalam pembelajaran yaitu guru memanfaatkan media gambar dan meminta siswa mengurutkan gambar sehingga membentuk rangkaian kegiatan yang bermakna. 5) Keterampilan Menjelaskan Guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa secara professional. Dalam menjelaskan guru dapat menggunakan media dan sumber belajar yang relevan (Rusman, 2012: 86). Komponen keterampilan menjelaskan meliputi: (1) merencanakan penjelasan (isi pesan dan penerima pesan), (2) menyajikan penjelasan meliputi kejelasan, (3) penggunaan contoh dan ilustrasi, (4) memberikan penekanan, (5) pengorganisasian, dan (6) balikan. Pada keterampilan ini, penerapannya adalah guru menjelaskan konsep pembelajaran berdasarkan urutan gambar. 6) Keterampilan Membimbing Kelompok Diskusi Kecil Diskusi kelompok adalah suatu proses yang melibatkan sekelompok orang
27
dalam interaksi tatap muka informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah (Rusman 2012: 89). Komponen keterampilan membimbing diskusi, yaitu: (1) memusatkan perhatian, (2) memperjelas masalah atau urutan pendapat, (3) menganalisis pandangan siswa, (4) meningkatkan urunan siswa, (5) menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dan (6) menutup diskusi. Penerapannya adalah guru membimbing diskusi kelompok. 7) Keterampilan Mengelola Kelas Keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran, seperti penghentian perilaku siswa yang memindahkan perhatian kelas atau memberikan ganjaran bagi siswa yang tepat waktu menyelesaikan tugas Uzer Usman (dalam Rusman, 2012: 90). Komponen
dalam
mengelola
kelas
meliputi
keterampilan
yang
berhubungan dengan tindakan preventif berupa penciptaan dan pemeliharaan kondidi belajar yang optimal. Pada penerapan ini guru berkeliling memantau kerja siswa, memusatkan perhatian sehingga kelas menjadi kondusif. 8) Keterampilan Pembelajaran Perseorangan Peran guru dalam pembelajaran perseorangan adalah sebagai organisator, narasumber, motivator, fasilitator, konselor, dan sekaligus sebagai peserta kegiatan (Rusman, 2012: 91). Komponen keterampilan pembelajaran perseorangan meliputi: (1) keterampilan
mengadakan
pendekatan
secara
pribadi,
(2)
keterampilan
28
mengorganisasi, (3) keterampilan membimbing dan memudahkan belajar, dan (4) keterampilan
merencanakan
dan
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran.
Penerapannya berupa guru membimbing diskusi tiap siswa. 9) Keterampilan Menutup Pelajaran Menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran. Komponen keterampilan menutup pelajaran meliputi kegiatan meninjau kembali dengan merangkum inti pelajaran, memberikan gambaran menyeluruh, dan membuat ringkasan serta mengevaluasi dengan berbagai bentuk evaluasi (Rusman, 2012: 92). Komponen ketrampilan ini meliputi: (1) meninjau kembali, (2) mengadakan evaluasi penguasaan siswa, dan (3) memberikan tindak lanjut. Pada penerapan ketrampilan ini adalah guru melakukan refleksi. Dari pengertian keterampilan guru tersebut maka yang dimaksud dengan keterampilan mengajar guru adalah seperangkat kemampuan guru dalam membimbing peserta didik serta membantunya berkembang dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. 2.1.6.2 Aktivitas Belajar Siswa Perilaku siswa dalam pembelajaran merupakan segala yang dilakukan siswa atau segala aktivitas belajar siswa. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar mandiri atau melakukan aktivitas sendiri. Sehingga, pembelajaran berpusat pada siswa. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa adanya kativitas belajar, pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam pem-
29
belajaran merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, baik bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengarkan, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan untuk menunjang prestasi belajar. Sesuai dengan Diedrich (dalam Sardiman 2011: 100) kegiatan siswa dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam yaitu: (1)visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya: membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain; (2) oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, mem-beri saran, mengeluarkan pendapat, mengadapakan wawancara, dis-kusi, interupsi; (3) listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato; (4) writing activities,misal- nya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin; (5) drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta diagram; (6) motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat kontruksi, model reparasi, bermain, berkebun, beternak; (7) metal activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan; (8) emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Jadi aktivitas belajar adalah segala sesuatu yang dilakukan siswa secara sadar yang mengakibatkan perubahan pada dirinya baik perubahan pengetahuan atau kemahiran yang dapat menunjang prestasi belajar. Sedangkan indikator keberhasilan aktivitas belajar siswa dapat dilihat dari aspek-aspek sebagai berikut: 1) Siap mengikuti proses pembelajaran dengan model pembelajaran PP, termasuk emotional activities; 2) Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan, termasuk oral activities; 3) Memperhatikan penjelasan guru, termasuk listening activities; 4) Aktif dalam mengurutkan gambar acak, termasuk motor activities;
30
5) Menulis narasi berdasarkan gambar, termasuk writing activities; 6) Mengemukakan alasan logis dari urutan gambar, termasuk mental activities dan visual activities; 7) Memberi tanggapan terhadap hasil menulis narasi teman,oral activities; 8) Melakukan refleksi, termasuk mental activities. 2.1.9.2 Hasil Belajar Hasil belajar, menurut Anni (2009: 85) adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu, apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu proses pembelajaran akan menghasilkan kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Berbeda dengan Anni, Bloom (dalam Poerwanti, 2008: 1.23) merinci hasil belajar dalam tiga taksonomi yang dikenal dengan istilah ranah belajar yaitu ranah kognitif, ranah efektif dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual.Pada ranah kognitif indikator keberhasilan siswa menulis narasi melalui model pembelajaran PP ditunjukan dengan kemampuan siswa dalam mengurutkan gambar seri acak tentang suatu peristiwa, membuat kalimat sederhana sesuai gambar seri, membuat kalimat dengan memperhatikan huruf kapital, ejaan dan tanda baca yang benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan, dan menyusun narasi berdasarkan kalimat-kalimat sederhana.
31
Sedangkan ranah afektif berkaitan dengan pengembangan-pengembangan perasaan, sikap, nilai dan emosi. Pada ranah efektif indikator keberhasilan siswa ditunjukkan dengan mematuhi langkah kerja dalam pembelajaran yang menggunakan model PP, melaporkan hasil diskusi kelompok, memberi pendapat terhadap hasil kerja teman yang lain. Ranah psikomotorik berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagian dari yang sederhana sampai yang kompleks. Untuk ranah psikomotorik indikator keberhasilan siswa melalui model pembelajaran PP ditunjukkan dengan menggabungkan gambar seri acak menjadi urutan yang tepat, mengembangkan kalimat sederhana menjadi sebuah tulisan narasi, dan menunjukkan hasil kerja yang telah dibuat. Berdasarkan paparan tersebut dapat dismpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar yang mencakup ranah kognitif, ranah efektif dan ranah psikomotorik. Hasil belajar yang mencakup tiga ranah tersebut dikaitkan dengan keterampilan menulis, berupa terampil memanfaatkan grafologi, kosa-kata, struktur kalimat, pengembangan paragraf, dan logika berbahasa (Tarigan, 2008: 1). Jadi diperoleh indikator keterampilan menulis melalui model pembelajaran PP meliputi: (1) menulis kalimat menggunakan pilihan kata yang tepat, (2) menggunakan kalimat efektif, (3) menulis kalimat sesuai dengan gambar seri, (4) menulis narasi menggunakan huruf kapital, (5) menulis kalimat menggunakan tanda baca yang tepat.
32
2.2 KAJIAN EMPIRIS Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang menggunakan model pembelajaran Picture and Picture. Adapun hasil penelitian tersebut adalah: Dari hasil penelitian yang dilakukan Sri Jarwati guru SDN Ngaliyan 03 pada tahun 2009, dengan judul “Peningkatan Aktivitas Membaca dan Menulis Siswa Kelas II SD Ngaliyan 08 Kota Semarang dengan Menggunakan Model pembelajaran Ficture and Ficture”. Didapat hasil penelitian yaitu, aktivitas siswa dalam menulis meningkat yang semula pada skor kumulatif 3,01 atau 61,95% dengan kategori baik menjadi 16,7 atau 79,57% dengan kategori baik, dan meningkat lagi menjadi 18,67 atau 88,90% dengan kategori baik sekali. Begitu juga menurut hasil penelitian Dewi Diansari pada tahun 2011, yang berjudul “Penerapan Model Picture and Picture untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Gampingan 01 Pagak”. Hasil penelitian pada siklus I diperoleh nilai rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu 54,65 meningkat menjadi 75,8 pada siklus II. Sedangkan, pada siklus I diperoleh rata-rata nilai evaluasi siswa yaitu 69,1 meningkatkan 85,8 pada siklus II. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Ikhwan Hidayat tahun 2010, yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Menggunakan Gambar Seri pada Siswa Kelas V C SD Negeri 03 Klaten, Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011”. Hasil penelitian menunjukkan siklus I ada peninggalan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dari rata-rata 60,21 menjadi 69,02 dan dari pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM), semula 35,71% menjadi 66,6%.
33
Sedangkan di siklus II terjadi peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dari rata-rata siklus I yaitu 69,02 menjadi 74,26 dan dari pencapaian KKM semula 66,67% menjadi 80,95%. Dari kajian empiris tersebut didapatkan informasi bahwa model pembelajaran PP dapat meningkatkan pembelajaran. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran PP dalam penelitian disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan menulis siswa. Penelitian tersebut dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada siswa Kelas III SDN Mangkang Kulon 02”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR Berdasarkan observasi, terdapat permasalahan dalam keterampilan menulis narasi. Kondisi ini dikarenakan guru kurang tepat dalam menggunakan media dan model untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi. Hal tersebut ditunjukkan dengan kenyataan di kelas bahwa pembelajaran masih berpusat pada guru atau belum berpusat pada siswa, guru belum menggunakan pendekatan inovatif, dan guru lebih mementingkan hasil akhir siswa daripada proses. Kenyataan tersebut berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa, yaitu siswa mengalami kesulitan dalam tugas menulis narasi yang diberikan guru.Berdasarkan kondisi awal tersebut guru melakukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan tindakan berupa penggunaan model pembelajaran PP. Tindakan yang dilakukan menggunakan model pembelajaran PP diharapkan agar siswa tertarik
34
mengembangkan keterampilan menulisnya. Kondisi akhir dalam penelitian ini yaitu siswa berhasil membuat tulisan narasi berdasarkan gambar seri yang ditunjukkan guru, dan hasil belajar Bahasa Indonesia pada keterampilan menulis meningkat. Jika digambar secara bagan, peningkatan keterampilan me-nulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02 dapat diperoleh alur berpikir sebagai berikut:
1. KONDISI AWAL
PELAKSANAAN
2. 3.
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru menyajikan materi 3. Guru menunjukkan atau memperhatikan gambargambar yang berkaitan dengan materi 4. Siswa mengurutkan gambar 5. Siswa melakukan kerja kelompok 6. Siswa saling menanggapi hasil pekerjaan teman 7. Guru memberikan konfirmasi 1.
KONDISI AKHIR
Siswa kesulitan menuangkan pikiran kedalam bentuk tulisan Pembelajaran masih berpusat pada guru Guru belum maksimal menggunakan model pembelajaran kreatif dan inovatif
2. 3.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis narasi meningkat Pembelajaran berpusat pada siswa Guru sudah menggunakan pendekatan inovatif
Bagan 2.1 Alur Kerangka Berpikir
35
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan analisis teoritis beberapa hasil penelitian yang relevan dan kerangka pemikiran, maka dalam penelitian ini dapat diajukan rumusan hipotesis tindakan sebagai berikut: model pembelajaran PP dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas belajar siswa, dan keterampilan menulis narasi pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 RANCANGANPENELITIAN Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas berbentuk siklus. Siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan danrefleksi (Arikunto, 2008: 16). Pelaksanaan siklus minimaldilakukan dua kali. Banyaknya siklus tergantung pada tingkat keberhasilan dari target yang akan dicapai, dimana setiap siklus bisa terdiri dari beberapa pertemuan. Tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut: Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan Hasil belajar (bila belum mecapai tujuan pembelajaran maka dilanjutkan siklus berikutnya).
Bagan 3.1 Skema Langkah Penelitian PTK menurut Suharsimi Arikunto
36
37
Dari skema tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 3.1.1 Perencanaan Perencanaan mengacu pada tindakan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dialami, menyiapkan metode, alat dan sumber pembelajaran serta merencanakan pula langkah-langkah dan tindakan apa yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sesuai dengan Komaidi (2011: 66) bahwa dalam tahap perencanaan perlu dipertimbangkan tindakan khusus yang dilakukan, dan tujuannya. Sehubungan dengan itu, akan membuat perencanaan sebagai berikut: 1) Melakukan penelitian awal dengan observasi guna mendapatkan data untuk diidentifikasi dan dirumuskan masalahnya serta menentukan alternatif pemecahan masalah. 2) Menganalisis materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas III semester 2 yang akan dilakukan tindakan penelitian dengan menelaah indikator pelajaran. 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang telah ditetapkan dengan model pembelajaran PP. 4) Menyiapkan media yang digunakan dalam penelitian. 5) Menyiapkan lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas belajar siswa yang akan digunakan dalam penelitian dan lembar catatan lapangan. 6) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis, non tes dan lembar kerja siswa. 3.1.2 Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan adalah implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas (Arikunto: 139). Pelaksanaan
38
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya yaitu menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran PP. Dalam pelaksanaan tindakan kelas ini direncanakan dalam dua siklus. Siklus pertama yaitu melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran PP yang terdiri dua pertemuan. Siklus kedua dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran yang pertama dengan metode yang sama dan dilakukan dengan dua pertemuan tetapi dengan tema yang berbeda. 3.1.3 Observasi Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2010: 199). Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati tingkah laku siswa dan sikap ketika mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia dalam keterampilan menulis narasi menggunakan model pembelajaran PP. 3.1.4 Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi (Arikunto, 2010: 150). Pada tahapan ini dilakukan analisis hasil observasi. Kemudian dilakukan refleksi apakah tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan keterampilan dan keaktifan siswa. Hasil analisis digunakan sebagai pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya dan dilanjutkan sampai penelitian dinyatakan tuntas atau berhasil. Kegiatan dilakukan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan dan berkesinambungan.
39
3.2 TAHAP PENELITIAN 3.2.1
Tahap Penelitian Siklus I
3.2.1.1 Perencanaan Tahap ini meliputi: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran model pembelajaran PP dengan standar kompetensi 8 yaitu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi. Pada kompetensi dasar 8.1 yaitu, menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik; 2) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa gambar berseri dengan tema yang sudah ditentukan; 3) Menyiapkan lembar kerja siswa; 4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada keterampilan menulis narasi; 5) Menyiapkan lembar evaluasi. 3.2.1.2 Pelaksanaan Tindakan Pada siklus ini peneliti menerapkan pembelajaran PP untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis narasi. Dilakukan selama dua pertemuan. Prosedur pelaksanaannya adalah: Pertemuan Pertama 1) Guru menyiapkan materi pembelajaran dan memberi motivasi;
40
2) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi penggalan lagu Libur Telah Tiba; 3) Guru bertanya pada siswa “anak-anak siapa yang pernah berlibur bersama keluarga? Biasanya kalian berlibur kemana?”; 4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/KD yang akan dicapai siswa; 5) Guru melakukan Tanya jawab yang berkaitan dengan lagu Libur Telah Tiba; 6) Guru membawa globe dan siswa mengamati bahwa bumi itu terdiri dari daratan dan air; 7) Siswa memberi contoh alam yang di darat dan di air; 8) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen ; 9) Siswa berdiskusi tentang tugas yang diberikan guru berupa LKS yang berisikan mengurutkan gambar seri acak; 10) Siswa mengurutkan dan menulis narasi sesuai dengan urutan gambar dengan ejaan yang benar; 11) Guru membimbing siswa dalam berdiskusi dan membimbing bila siswa kesulitan; 12) Guru memberi hak kepada siswa untuk maju membacakanhasil kerja mereka dan memberikan reward; 13) Beberapa siswa yang belum berani maju di tunjuk guru untuk mencoba; 14) Guru bersama siswa membahas latihan yang telah dikerjakan; 15) Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan yang baru saja dilakukan; 16) Guru memberikan evaluasi pada siswa;
41
17) Guru memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan siswa; 18) Guru menyampaikan topik pembahasan untuk pertemuan berikutnya; Pertemuan Kedua 1) Guru menyiapkan materi pembelajaran dan memberi motivasi; 2) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi penggalan lagu Pergi Sekolah; 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/KD yang akan dicapai siswa; 4) Guru melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan lagu Pergi Sekolah; 5) Siswa memberi contoh jenis pekerjaan yang mereka ketahui; 6) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen; 7) Siswa berdiskusi tentang tugas yang di berikan guru berupa LKS yang berisikan mengurutkan gambar seri acak; 8) Siswa mengurutkan dan membuat karangan sesuai dengan urutan gambar dengan ejaan yang benar; 9) Guru membimbing siswa dalam berdiskusi dan membimbing bila siswa kesulitan; 10) Beberapa siswa yang belum berani maju di tunjuk guru untuk mencoba; 11) Beberapa siswa membahas latihan yang telah di kerjakan; 12) Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan yang baru saja dilakukan ; 13) Guru memberikan evaluasi pada siswa; 14) Guru memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran pada siswa;
42
15) Guru menyampaikan topik pembahasan untuk pertemuan berikutnya. 3.2.1.3 Observasi Pada tahap ini meliputi: 1) Mengamati keterampilan guru dalam pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PP (dilakukan oleh observer). 2) Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa saat pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PP (dilakukan oleh observer). 3) Memantau jalannya dan penilaian terhadap pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan menerapkan model pembelajaran PP. 3.2.1.4 Refleksi Kegiatan refleksi ini digunakan peneliti untuk melihat kendala yang dialami siswa dalam pembelajaran, dan mencari solusi bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi kendala tersebut. Hal terpenting dalam refleksi ini adalah peneliti melakukan evaluasi proses dan hasil belajar yang telah dibuat jika belum sesuai dengan yang diharapkan maka perlu adanya rancangan ulang berupa perbaikan, memodifikasi atau menyusun kegiatan perbaikan untuk melakukan siklus berikutnya pada siklus II. 3.2.2
Tahap Penelitian Siklus II
3.2.2.1 Perencanaan Tahapan pada perencanaan ini meliputi: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran model pembelajaran PP dengan standar kompetensi 8 yaitu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi. Pada kompetensi dasar 8.1
43
yaitu, menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik; 2) Menyiapkan sumber media pembelajaran berupa gambar berseri dengan topik yang sudah ditentukan; 3) Menyiapkan lembar kerja siswa; 4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi; 5) Menyiapkan lembar evaluasi. 3.2.2.2 Pelaksanaan Tindakan Pada siklus ini akan menerapkan model pembelajaran PP untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis narasi. Dilakukan selam dua pertemuan. Prosedur pelaksanaanya adalah: Pertemuan Pertama 1) Guru menyiapkan materi pembelajaran dan memberi motivasi; 2) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi penggalan lagu Hujan; 3) Guru menyampaikan tujuan/KD yang akan dicapai siswa; 4) Guru melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan lagu Hujan; 5) Siswa memberi contoh jenis cuaca selain hujan; 6) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen; 7) Siswa berdiskusi tentang tugas yang diberikan guru berupa LKS yang
44
berisikan mengurutkan gambar seri acak; 8) Siswa mengurutkan dan membuat karangan sesuai dengan urutan gambar; 9) Guru membimbing siswa dalam berdiskusi dan membimbing bila siswa kesulitan; 10) Guru memberi hak kepada siswa untuk maju membacakan karangan mereka dan memberikan reward; 11) Beberapa siswa yang belum berani maju di tunjuk untuk mencoba; 12) Guru bersama siswa membahas latihan yang telah dikerjakan ; 13) Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan yang baru saja dilakukan; 14) Guru memberikan evaluasi pada siswa; 15) Guru memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran pada siswa; 16) Guru menyampaikan tema pembahasan untuk pertemuan berikutnya. Pertemuan kedua 1) Guru menyiapkan materi pembelajaran dan memberi motivasi; 2) Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi lagu menabung; 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/KD yang akan dicapai siswa; 4) Guru melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan lagu menabung; 5) Siswa memberi contoh macam-macam uang; 6) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen; 7) Siswa berdiskusi tentang tugas yang diberikan guru berupa LKS yang berisikan mengurutkan gambar seri acak;
45
8) Sisa mengurutkan dan membuat karangan sesuai dengan urutan gambar dengan ejaan yang benar; 9) Guru membimbing siswa dalam berdiskusi dan membimbing bila siswa kesulitan; 10) Guru memberi hak kepada siswa untuk maju membacakan karangan mereka dan memberikan reward; 11) Beberapa siswa yang belum berani maju di tunjuk guru untuk mencoba; 12) Guru bersama siswa membahas latihan yang telah dikerjakan; 13) Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan yang baru saja dilakukan; 14) Guru memberikan evaluasi pada siswa; 15) Guru memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran pada siswa; 16) Guru menyampaikan topik pembahasan untuk pertemuan berikutnya; 3.2.2.3 Observasi Pada tahapan ini meliputi: 1) Mengamati keterampilan guru dalam pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PP (dilakukan oleh observer). 2) Pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa saat pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PP (dilakukan oleh observer). 3) Memantau jalannya dan penilaian terhadap pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan menerapkan model pembelajaran PP. 3.2.2.4 Refleksi Kegiatan refleksi digunakan peneliti untuk melihat kendala yang dialami siswa dalam pembelajaran, dan mencari solusi bagaimana cara yang tepat untuk
46
mengatasi kendala tersebut. Refleksi siklus II ini berdasarkan pada hasil observasi dan rata-rata hasil keterampilan menulis pada suklus I, jika sudah memenuhi indikator penelitian yang telah ditetapkan maka penelitian dihentikan dan jika belum memenuhi indikator penelitian maka penelitian dilanjutkan ke siklus III.
3.3 SUBJEK PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangkang Kulon 02 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas III sebanyak 41 siswa yang terdiri dari 29 siswa lakilaki dan 12 siswa perempuan. Dalam subjek penelitian ini terdapat 15 siswa tuntas belajar, dan 26 siswa belum mencapai ketuntasan belajar pada KKM yang ditetapkan yaitu 65. Dari 26 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu, kategori berat, sedang, dan ringan. Tabel 3.1 Ketidaktuntasan Siswa Kategori Berat Kategori Berat 35 ≤ skor ≤ 44,2 1 SM 2 ADP 3 MI
Nilai 35 37,5 40 Tabel 3.2
Ketidaktuntasan Siswa Kategori Sedang Kategori Sedang 44,2 ≤ skor ≤ 53,4 1 ASP 2 WA 3 AH 4 AP 5 ABP 6 DK
Nilai 45 45 52,5 45 50 50
47
7 8 9 10 11 12 13
DS FDK NHM RSA ZFR RM NHM
52,5 50 52,5 47,5 47,5 45 45 Tabel 3.3
Ketidaktuntasan Siswa Kategori Ringan Kategori Ringan 53,4 ≤ skor ≤ 62,6 1 FAS 2 APB 3 BB 4 FNI 5 FAN 6 HAP 7 MAN 8 MABP 9 NAS 10 TMH
Nilai 55 57,5 62,5 57,5 62,5 55 55 57,5 55 60
3.4 TEMPAT PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Mangkang Kulon 02, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
3.5 VARIABEL PENELITIAN Variabel dalam penelitian ini adalah: 1) Keterampilan guru dalam pembelajaran menulis narasi pada kelas III SDN Mangkang Kulon 02 dengan model pembelajaran PP. 2) Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran menulis narasi pada kelas III SDN
48
Mangkang Kulon 02 dengan model pembelajaran PP. 3) Keterampilan menulis narasi pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02 dengan model pembelajaran PP.
3.6 DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA 3.6.1
Sumber Data
3.6.1.1 Siswa Sumber data siswa diperoleh dari hasil obsevasi secara sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai pada siklus kedua pada keterampilan menulis narasi melalui model pembelajaran PP. 3.6.1.2 Guru Sumber data guru berasal dari hasil pengamatan keterampilan guru pada pembelajaran keterampilan menulis melalui model pembelajaran PP. 3.6.1.3 Data Dokumen Sumber data yang diperoleh dari hasil pembelajaran keterampilan menulis narasi melalui model pembelajaran PP, foto, video, daftar presensi siswa, dan daftar nilai siswa. 3.6.1.4 Catatan lapangan Catatan lapangan diperoleh dari catatan selama proses pembelajaran berlangsung pada keterampilan menulis narasi dengan model PP berupa data aktivitas belajar siswa, keterampilan guru, dan keterampilan menulis siswa.
49
3.6.2
Jenis Data
3.6.2.1 Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data berbentuk bilangan (Herrhyanto, 2010: 1.2). Data ini berupa hasil belajar siswa dalam keterampilan menulis narasi menggunakan model pembelajaran PP. 3.6.2.2 Data Kualitatif Menurut Herrhyanto, (2010: 1.2) data kualitatif adalah data yang berbentuk kategori atau atribut. Data ini berupa hasil dari observasi dengan menggunakan lembar pengamatan terhadapketerampilan guru, aktivitas siswa, keterampilan menulis, dan catatan lapangan selama pembelajaran berlangsung. 3.6.3
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
metode observasi, metode tes, dokumentasi, dan catatan lapangan. 3.6.3.1 Metode Observasi Kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto 2010: 199). Metode observasi dalam penelitian ini berisi catatan yang menggambarkan bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis dengan menggunakan model pembelajaran PP dan keterampilan guru dalam pembelajaran keterampilan menulis menggunakan model pembelajaran PP. 3.6.3.2 Metode Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau
50
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto 2010: 193). Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi belajar. Tes diberikan pada siswa secara individu untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa. Tes ini dilaksanakan pada pembelajaran siklus I dan siklus II. 3.6.3.3 Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkip, buku, surat notulen rapat, legger, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 564). Metode dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan adalah daftar nilai siswa, daftar presensi siswa, dan data hasil keterampilan menulis narasi. Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumen berupa foto dan video. 3.6.3.4 Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah pencatatan suatuobjek yang difokuskan terhadap perilaku tertentu (Daryanto, 2011:80). Catatan lapangan berisi catatan guru selama pembelajaran berlangsung apabila ada hal-hal yang muncul dalam proses pembelajaran. Catatan lapangan berguna untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi dan sebagai masukan guru dalam melakukan refleksi.
51
3.7 TEKNIK ANALISIS DATA Teknik analisis data yang digunakan dalah: 3.7.1
Data Kuantitatif Data kuantitatif didapat dari hasil belajar berupa nilai yang diperoleh dari
keterampilan menulis narasi, dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif dengan menentukan nilai yang diperoleh siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis dengan model pembelajaran PP, persentase ketuntasan belajar dan mean atau rerata kelas. Penyajian data kuantitatif disajikan dalam bentuk persentase dan angka. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Menentukan nilai berdasarkan skor teoritis yang dicapai siswa Untuk menentukan penilaian tes individu, peneliti menggunakan metode penilaian acuhan patokan (PAP) dengan sistem penilaian skala 0-100. Menurut Poerwanti (2008: 6.15) skala 100 berangkat dari persentase yang mengartikan skor prestasi batas minimal angka 0 sampai 100. Langkah-langkah PAP adalah: N=
B x 100 (rumus bila menggunakan skala 0-100) St
Keterangan: N = Nilai B = Skor yang diperoleh St = Skor teoritis / skor maksimal Pada penelitian ini batas minimal perolehan adalah 65% karena kriteria ketuntasan minimal pelajaran bahasa Indonesia pada keterampilan menulis kelas
52
III SDN Mangkang Kulon 02 yaitu 65. Perhitungan ini harus disesuaikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa SDN Mangkang Kulon 02. 2) Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal Penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase. Adapun rumusnya adalah: f’=
fn x 100% ∑f
Keterangan: ∑f
= jumlah frekuensi
fn
= frekuensi yang muncul
f’
= persentase frekuensi (Herrhyanto, 2008: 2.23) Perhitungan persentase dengan menggunakan rumus tersebut sesuai
dengan indikator keberhasilan yang akan dicapai dalam keterampilan menulis menggunakan model pembelajaran PP untuk kriteria ketuntasan klasikal 85%. Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa SDN Mangkang Kulon 02 dengan KKM klasikal lebih dari 85% dan KKM individu lebih dari 65%, termasuk dalam kategori tuntas. Sedangkan KKM klasikal kurang dari 85% dan KKM individu kurang dari 65%, masuk dalam kategori tidak tuntas. 3) Menghitung nilai rata-rata Untuk menghitung nilai rata-rata dapat menggunakan rumus: x
∑x ∑N
Keterangan : x
= nilai rata-rata
53
∑
= jumlah semua nilai siswa
∑N = jumlah siswa (Aqip, 2009: 40) 4) Menghitung distribusi frekuensi a. Cara menentukan nilai rentang yaitu nilai yang terbesar dikurangi nilai yang terkecil. b. Menentukan banyak kelas yang digunakan rumus: k = 1 + (3,3) (log n) dengan k = banyak kelas interval, n = banyak kelas. c. Menentukan panjang kelas dengan rentang dibagi banyak kelas (Poerwanti, 2008: 6.33). 3.7.2
Data Kualitatif Data kualitatif berupa data lembar hasil observasi aktivitas belajar siswa,
keterampilan guru dan keterampilan menulis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan model pembelajaran PP, serta hasil catatan lapangan, yang dianalisis dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Data kualitatif ini diperoleh dari pengolahan data yang didapat dari instrument pengamatan keterampilan guru dan instrument pengamatan aktivitas belajar siswa. Menurut Poerwanti (2008: 6.9), menjelaskan dalam pengolahan data skor dengan langkah sebagai berikut: 1) menentukan skor maksimal dan skor minimal; 2) menentukan median dari data skor yang diperoleh
54
3) membagi rentang skor menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup, kurang). Cara penghitungan skornya adalah: n = (M – K) + 1 M = skor minimal K = skor maksimal n = banyaknya data Menurut Herhiyanto (2008: 5.3), rumus yang digunakan ialah: Letak Q1/kuartil pertama: Letak Q1 =
1 1 (n + 2) untuk n genap atau Q1 = (n = 1) untuk data ganjil 4 4
Letak Q2/median: Letak Q2 =
2 (n + 1) untuk data genap maupun data ganjil 3
Letak Q3/kuartil ketiga: Letak Q3 =
1 1 (3n + 2) untuk data genap atau Q3 = (3n + 1) untuk data ganjil 4 4
Letak Q4 = skor maksimal. Dari nilai yang diperoleh pada lembar observasi, maka didapat kriteria ketuntasan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 3.4 Kategori Kriteria Ketuntasan Kriteria ketuntasan Q3 ≤ skor ≤ M Q2 ≤ skor ≤ Q3 Q1 ≤ skor ≤ Q2 N ≤ skor ≤ Q1
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang
Kualifikasi Tuntas Tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas
55
Sedangkan Deskripsi kualitatif keterampilan guru, aktivitas belajar siswa dan keterampilan menulis diperoleh data dari skala penilaian yang digunakan.Untuk menentukan indikator keberhasilan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Guru Kriteria ketuntasan 33 ≤ skor ≤ 40 25 ≤ skor < 33 17 ≤ skor < 25 10 ≤ skor < 17
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang
Tabel tersebut diperoleh dari skor tiap indikator keterampilan guru dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan model pembelajaran PP dengan perhitungan rincian terlampir. Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa Kriteria ketuntasan 26,5 ≤ skor ≤ 32 20 ≤ skor < 26,5 13,5 ≤ skor < 20 8 ≤ skor < 13,5
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang
Tabel tersebut diperoleh dari skor tiap indikator aktivitas siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan model pembelajaran PP dengan perhitungan rincian terlampir Tabel 3.7 Kriteria Ketuntasan Keterampilan Menulis Kriteria ketuntasan 16,5 ≤ skor ≤ 20 12,5 ≤ skor < 16,5 8,5 ≤ skor < 12,5 5 ≤ skor < 8,5
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang
Tabel tersebut diperoleh dari skor tiap indikator keterampilan menulis narasi siswa dengan model pembelajaran PP. Hasil keterampilan menulis narasi diubah
56
kebentuk nilai dengan skala 100. Nilai tersebut digunakan untuk mengetahui pencapaian persentase ketuntasan klasikal pada tiap pertemuan pada tiap siklus.
3.8 INDIKATOR KEBERHASILAN Model pembelajaran PP dapat meningkatkan keterampilan menulis pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02 dengan indikator sebagai berikut: 1) Keterampilan guru dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi menggunakan model pembelajaran PP meningka dengan kriteria sekurang-kurangnya baik dengan skor 25 ≤ skor < 33. 2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi menggugunakan model pembelajaran PP meningkat dengan kriteria sekurangkurangnya baik dengan skor 20 ≤ skor < 26,5. 3) 85% siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02 mengalami ketuntasan belajar klasikal dan individual dengan KKM ≥ 65 dalam pembelajaran keterampilan menulis narasi melalui model pembelajaran PP.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN Berdasarkan refleksi awal ditemukan bahwa pembelajaran menulis narasi masih belum optimal, terlihat siswa masih kesulitan dalam tugas menulis narasi, pembelajaran juga didominasi oleh guru dan belum berpusat pada siswa. Kurangnya penggunaan pendekatan-pendekatan yang sesuai berdampak pada hasil pembelajaran siswa. Adapun hasil keterampilan menulis narasi siswa sebelum diberikan tindakan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Sebelum Dilakukan Tindakan No 1 2 3 4 5 6 7
Pencapaian Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Siswa yang tuntas Siswa yang tidak tuntas Ketuntasan klasikal Ketidaktuntsan klasikal
Data Awal 35 70 56,64 15 26 36,58% 63,42%
Berdasarkan tabel dapat dijelaskan nilai terendah sebelum dilakukan tindakan adalah 35, nilai tertinggi 70 dengan rata-rata klasikal 56,64. Dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 65, terdapat 15 siswa tuntas belajar dan 26 siswa belum tuntas belajar. Permasalahan tersebut akan diatasi dengan tindakan penelitian menulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN MangkangKulon
57
58
02. Hasil penelitian tindakan yang dilakukan menggunakan model pem-belajaran PP diperoleh dari hasil tes dan notes yang dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan. Hasil tes digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa. Sedangkan hasil non tes berupa keterampilan guru dan aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi dan dokumentasi foto saat pembelajaran, kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi dan data kualitatif. Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian yaitu, keterampilan guru aktivitas siswa, dan hasil keterampilan menulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02. 4.1.1
Hasil Penelitian Siklus I Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 25 April
2013 dan 29 April 2013 di kelas III SDN Mangkang Kulon 02. Pembelajaran berlangsung selama dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 jam pelajaran dan semua siswa yang mengikuti pembelajaran berjumlah 41 siswa. Adapun hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut: 4.1.1.1 Hasil Keterampilan Guru Hasil observasi keterampilan guru pada siklus I pada pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02 adalah sebagai berikut:
59
Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan 1 No Indikator Keterampilan Guru
Deskriptor 1
2
3
4
Skor
1.
Mempersiapkan siswa belajar dengan model pembelajaran PP
-
-
√
√
2
2.
Melakukan apersepsi
√
-
√
-
2
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
-
√
√
3
4.
Memanfaatkan media gambar
√
-
-
√
2
5.
Membimbing dalam diskusi kelompok
√
-
-
√
2
6.
Menanyakan alasan logis dari urutan gambar
-
√
-
√
2
7.
Menjelaskan konseppembelajaran berdasarkan urutan gambar
-
-
√
√
2
8.
Memberikan penguatan
√
-
-
-
1
9.
Mengelola kelas
-
√
√
-
2
10. Menutup pembelajaran
-
√
-
√
2
Jumlah skor % Keberhasilan Rata-rata skor Kategori
20 50% 2,0 Cukup
Keterangan : 33≤skor≤40=sangat baik;25 ≤skor<33=baik;17≤skor<25=cukup;10≤skor<17=kurang
Berdasarkan hasil observasi keterampilan guru menggunakan model pembelajaran PP pada siklus I pertemuan I, diperoleh skor 20. Kategori yang diperoleh adalah cukup dengan persentase keberhasilan 50%.
60
Tabel 4.3 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan 2 No Indikator Keterampilan Guru
Deskriptor 1
2
3
4
Skor
1.
Mempersiapkan siswa belajar dengan model pembelajaran PP
-
√
-
√
2
2.
Melakukan apersepsi
-
√
-
√
2
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
√
√
-
3
4.
Memanfaatkan media gambar
-
√
√
-
2
5.
Membimbing dalam diskusi kelompok
√
-
-
√
2
6.
Menanyakan alasan logis dari urutan gambar
-
√
-
√
2
7.
Menjelaskan konsep pembelajaran berdasarkan urutan gambar
-
√
√
√
3
8.
Memberikan penguatan
√
√
√
-
3
9.
Mengelola kelas
√
√
-
-
2
10. Menutup pembelajaran
√
-
√
√
3
Jumlah sekor yang diperoleh % Keberhasilan Rata-rata skor Kategori
24 60% 2,4 Cukup
Keterangan : 33≤skor≤40=sangat baik;25 ≤skor<33=baik;17≤skor<25=cukup;10≤skor<17=kurang
Hasil observasi keterampilan guru menggunakan model pembelajaran PPpada siklus I pertemuan II diperoleh skor 24. Kategorinya cukup dan tingkat keberhasilan 60%.
61
Tabel 4.4 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I No IndikatorKeterampilan Guru
Siklus Siklus I-1 I-2
Total Skor
Ratarata Skor
1.
Mempersiapkan siswa belajar dengan model pembelajaran PP
2
2
4
2
2.
Melakukan apersepsi
2
2
4
2
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
3
3
6
3
4.
Memanfaatkan media gambar
2
2
4
2
5.
Membimbing diskusi kelompok
2
2
4
2
6.
Menanyakan alasan logis dari urutan gambar
2
2
4
2
7.
Menjelaskan konsep pembelajaran berdasarkan urutan gambar
2
3
5
2,5
8.
Memberikan penguatan
1
3
4
2
9.
Mengelola kelas
2
2
4
2
10. Menutup pembelajaran
2
3
5
2,5
Jumlah skor
20
24
44
22
Rata-rata skor
2,0
2,4
4,4
2,2
50%
60%
55%
Cukup
Baik
Cukup
% Keberhasilan Kategori
Keterangan : 33≤skor≤40=sangat baik;25 ≤skor<33=baik;17≤skor<25=cukup;10≤skor<17=kurang
Dari tabel diperoleh data keterampilan guru pada siklus I yaitu skor 22. Rata-rata skor yang didapat adalah 2,2 dengan kategori cukup dan tingkat keberhasilan adalah 55%. Adapun penjelasan setiap indikator adalah sebagai berikut: 1) Mempersiapkan siswa belajar model pembelajaran pictureand picture. Pada indikator termasuk dalam keterampilan membuka pelajaran danmemperoleh skor 2 disiklus I pertemuan 1. Dua komponen yang muncul adalah guru sudah memimpin doa dan melakukan presensi. Komponen mempersiapkan alat dan sumber belum terlalu tampak karena siswa masih sulit
62
dikondisikan sehingga guru sibuk mengkondisikan siswa. Sedangkan pada pertemuan II diperoleh skor 2 dengan 2 komponen yang muncul yaitu guru melakukan presensi dan mempersiapkan alat dan sumber belajar yang relevan. 2) Melakukan apersepsi (keterampilan membuka pelajaran) Pada siklus I pertemuan 1, diperoleh 2 skor dengan komponen yang muncul adalah guru sudah menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang di pelajari dan menarik perhatian siswa. Guru menggunakan globe untuk mengkaitkan pembelajaran yang sesuai dengan tema. Pertemuan II juga memperoleh skor 2, dengan komponen yang muncul yaitu guru memberikan apersepsi sesuai dengan materi yang akan dipelajari yaitu menyanyikan lagu hujan dan menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran (keterampilan membimbing kelompok) Indikator ketiga pada siklus I pertemuan 1, mendapat 3 skordengan komponen guru menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang akan di pelajari dan menyampaikan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran PP.Selain itu, guru juja menyampaikan tujuan pembelajaran dengan intonasi yang jelas. Sedangkan pertemuan 2 mendapat skor 3, komponen yang muncul sama dengan pertemuan 1 ditambah dengan komponen guru menuliskan tujuan pembelajaran, hanya saja komponen guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan intonasi suara yang jelas belum muncul dikarenakan kelas terlalu gaduh dan siswa yang kurang memperhatikan. 4) Memanfaatkan media gambar (keterampilan mengadakan variasi) Indikator keempat pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan skor 2 dengan
63
komponen yang muncul yaitu, guru menjelaskan petunjuk penggunaan media dalam pembelajaran dan melibatkan siswa dalam memanfaatkan media pembelajaran. Komponen menggunakan gambar berwarna belum tampak karena pemilihan warna dalam gambar kurang sesuai sehingga menimbulkan kebingungan siswa. Sedangkan pertemuan 2, komponen yang muncul adalah guru memperlihat-kan gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menggunakan gambar bewarna dan jelas sehingga menarik perhatian siswa. 5) Membimbing dalam diskusi kelompok (keterampilan membimbing kelompok) Pala indikator ini, siklus I baik pertemuan 1 dan 2 memeperoleh skor 2, dan komponen yang muncul adalah guru sudah membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil dan guru sudah berkeliling membimbing kerja siswa dalam mengurutkan gambar. Komponen mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan kelompok belum terlihat karena pada saat guru meminta siswa duduk sesuai kelompok, siswa menjadi gaduh dan kurang semangat dengan pembagian kelompok yang guru lakukan. 6) Menanyakan alasan logis dari urutan gambar (keterampilan bertanya) Pertemuan 1 dan 2 siklus I pada indikator ini mendapat skor 2. Komponen yang muncul yaitu guru melaukan tanya jawab alasan logis urutan gambar kepada siswa secara individu dan secara klasikal. Guru menunjuk siswa yang terlihat berbicara sendiri atau gaduh untuk menjawab pertanyaan guru tentang alasan logis dari urutan gambar, setelah itu guru memberi pertanyaan secara klasikal. Komponen memberikan waktu pada siswa untuk berpikir belum tambak karena guru terlalu tergesa-gesa.
64
7) Menjelaskan konsep pembelajaran berdasarkan urutan gambar (keterampilan menjelaskan) Siklus I pertemuan 1 pada indikator ketujuh diperoleh skor 2, dengan komponen yang muncul yaitu guru sudah menjelaskan materi pembelajaran dengan suara yang lantang dan jelas serta guru menjawab pertanyaan ketidakjelasan siswa. Pada pertemuan 2 diperoleh skor 3, komponennya adalah menjelaskan materi pembelajaran secara urut, guru menjelaskan materi pembelajaran dengan suara lantang dan jelas serta guru menjawab pertanyaan ketidak jelasan siswa. Pada indikator ini komponen yang belum muncul adalah guru belum menuliskan peta konsep pembelajaran. 8) Memberikan penguatan (keterampilan memberi penguatan) Pada indikator kedelapan, terdapat satu komponen yang muncul yaitu memberikan penguatan verbal. Sehingga pada siklus I pertemuan 1 diperoleh skor 1. Sedangkan pertemuan 1 diperoleh skor 3, yaitu guru sudah memberikan penguatan verbal, penguatan gestural dan penguatan berupa sentuhan. 9) Mengelola kelas (keterampilan mengelola kelas) Siklus I pertemuan 1 pada indikator ini memperoleh skor 2, yaitu guru sudah berkeliling memantau kerja siswa dan menegur siswa yang tidak mematuhi aturan. Pertemuan 2 juga diperoleh skor 2, komponen yang muncul yaituguru sudah memusatkan perhatian kelompok, dan berkeliling memantau kerjasiswa. 10) Menutup pembelajaran (keterampilan menutup pelajaran) Indikator menutup pembelajaran pada siklus I pertemuan I diperoleh skor
65
2, guru sudah memberikan pesan moral yang berhubungan dengan materikegiatan pembelajaran dan mengingatkan siswa untuk materi pertemuan selanjutnya. Sedangkan pada pertemuan II mendapatkan skor 3, yaitu komponen guru melakukan refleksi yang sesuai sudah muncul memberikan motivasi belajar dan mengingatkan siswa pada materi. 4.1.1.2 Hasil Aktivitas Siswa Hasil observasi siswa diperoleh dari hasil pengamatan terhadap 41 siswa dikelas III SDN Mangkang Kulon 02 yang mengikuti pembelajaran pada siklus I pertemuan I dan pertemuan II. Berikut adalah data aktivitas siswa yang diperoleh dari siklus I : Tabel 4.5 Hasil Observsi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 No. 1.
Indikator
Siap mengikuti pembelajarandengan model PP 2. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 3. Memperhatikan penjelasan 4. Aktif dalam mengurutkan gambar acak 5. Menulis narasi berdasarkan gambar 6. Mengemukakan alasan logis dari urutan gambar 7. Memberi tanggapan terhadap hasil karangan narasi teman 8. Melakukan refleksi Jumlah skor Rata-rata % Keberhasilan Kategori
Frekuensi skor 1 2 3 4 22 10 4 5
74
Ratarata 1,80
f x skor
20
12
7
2
73
1,78
10 11
26 15
3 9
6 2
75 92
1,82 2,24
5
25
9
2
90
2,19
20
10
8
3
76
1,85
34
6
1
-
49
1,19
12
24
5
-
75 1,82 604 14,69 14,73 1,83 46,03% Cukup Cukup
Keterangan: 26,5≤skor≤32=sangatbaik;20≤skor<26,5=baik;13,5≤skor<20=cukup;8≤skor<13,5=kurang
66
Pada hasil pengamatan aktivitas siswa siklus I pertemuan 1 diperoleh skor 14,73 dengan kategori cukup dan tingkat keberhasilan 46,03%. Indikator aktif dalam mengurutkan gambar acak mendapat skor tinggi yaitu 92 dan indikator memberi tanggapan hasil karangan narasi teman mendapat skor terendah yaitu 49.
Tabel 4.6 Hasil Observsi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 Frekuensi skor No. 1.
Indikator
Siap mengikuti pembelajaran dengan modelPP 2. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 3. Memperhatikan penjelasan 4. Aktif dalam mengurutkan gambar acak 5. Menulis narasi berdasarkan gambar 6. Mengemukakan alasan logis dari urutan gambar 7. Memberi tanggapan terhadap hasil karangan narasi teman 8. Melakukan refleksi Jumlah skor yang diperoleh Rata-rata Kategori % Keberhasilan
1
2
3
4
-
27
8
6
102
Ratarata Skor 2,48
10
18
10
3
88
2,14
17 10
8 10
10 11
6 10
87 103
2,12 2,51
-
20
11
10
113
2,75
15
15
-
11
89
2,17
18
7
7
9
89
2,17
10
15
7
9
f xskor
97 2,36 768 18,70 18,73 2,33 Cukup Cukup 58,53%
Keterangan :26,5≤skor≤32=sangatbaik;20≤skor<26,5=baik;13,5≤skor<20=cukup; 8≤skor<13,5=kurang
Pada pengamatan aktivitas siswa siklus I pertemuan 2 terdapat peningkatan 4,17. Semula Pada pertemuan 1 diperoleh skor 14,56 menjadi 18,73 masih kategori cukup dengan tingkat keberhasilan 58,53%. Pertemuan 2 dengan indikator menulis narasi berdasarkan gambar mendapat skor tertinggi yaitu 113 dan indikator memperhatikan penjelasan guru mendapat skor terendah yaitu 87.
67
Tabel 4.7 Hasil Observsi Aktivitas Siswa Siklus I No.
Indikator
1.
Siap mengikuti pembelajaranndengan model pembelajaran PP 2. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 3. Memperhatikan penjelasan 4. Aktif dalam mengurutkan gambar acak 5. Menulis narasi berdasarkan gambar 6. Mengemukakan alasan logis dari urutan gambar 7. Memberi tanggapan terhadap hasil karangan narasi teman 8. Melakukan refleksi Jumlah skor Rata-rata Kategori % Keberhasilan
Siklus I-1
Siklus I-2
74
102
Ratarata Skor 88
73 75 92 90 76
88 87 103 113 89
80,5 81 97,5 101,5 82,5
49
89
69
75 604 14,73 Cukup
97 768 18,73 Cukup
86 686 16,73 Cukup 52,28%
Keterangan : 26,5≤skor≤32=sangat baik;20≤skor<26,5=baik;13,5≤skor<20=cukup; 8≤skor<13,5=kurang
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa skor aktivitas siswa pada siklus I yang diperoleh dari 41 siswa kelas III adalah 686 dengan rata-rata skor 16.73 kategori cukup. Tingkat keberhasilan pada siklus I adalah 52,28%. Berikut ini penjelasan tentang perolehan skor observasi aktivitassiswa: 1) Siap mengikuti pembelajaran dengan model picture and picture Pada siklus I pertemuan 1 kesiapan siswa mengikuti pembelajaran sudah cukup baik. Beberapa siswa masuk kelas dengan tertib, ada pula yang belum menaati seperti membuat gaduh dan tidak tertib baik masuk kelas ataupun sudah di dalam kelas. Selanjutnya pada pertemuan II mengalami peningkatan semula skor 74 menjadi 102. Pada pertemuan II ini siswa sudah dapat dikondisikan, siswa masuk
68
kelas dengan tertib, duduk dengan rapi, dan siap mengikuti pelajaran dengan mengeluarkan alat tulis serta memperhatikan guru. Hanya beberapa siswa saja yang membuat gaduh atau berbicara dengan temannya. 2) Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan Pada indikator bertanya dan menjawab pertanyaan masih banyak siswa yang belum percaya diri baik pertemuan 1dan 2 pada siklus I siswa belum berani berpendapat, namun jika guru bertanya sudah banyak siswa yang berani mengacungkan tangan. 3) Memperhatikan penjelasan guru Pada indikator memperhatikan penjelasan guru di siklus I pertemuan 1, banyak siswa yang belum mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru, hal ini karena masih banyak siswa yang berbicara sendiri. Namun, pada pertemuan 2 siswa sudah mulai memperhatikan guru dengan berkonsentrasi dan mencatat halhal penting, hanya ada beberapa siswa yang belum duduk dengan rapi. 4) Aktif dalam mengurutkan gambar acak Pada indikator mengurutkan gambar di siklus I pertemuan 1, siswa belum dapat berdiskusi dengan kelompok secara baik. Selanjutnya pada pertemuan 2, karena beradaptasi dengan baik maka pada indikator ini mengalami peningkatan, siswa berani merangkai gambar di depan kelas dan mengungkapkan usul urutan gambar sesuai dengan kelompoknya. Pada pertemuan 1 menjadi skor tertinggi yaitu 92, kemudian pertemuan II niengalami peningkatan menjadi 113 skor. 5) Menulis narasi berdasarkan gambar Pada indikator menulis narasi siklus I pertemuan 1 dan 2 sudah baik. Pada
69
pertemuan 1 mendapat skor 90 dan skor 113 pada pertemuan 2. Pelaksanaan siklus I yang belum tampak yaitu siswa masih belum memperhatikan tanda baca yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan serta tulisan yang belum rapi. 6) Mengemukakan alasan logis urutan gambar Pada indikator mengemukakan alasan logis dari urutan gambar di siklus I pertemuan 1 sudah cukup baik. siswa sudah berani mengungkapkan pendapat secara individu ataupun secara kelompok sesuai dengan urutan gambar, tetapi beberapa siswa belum memiliki keberanian mengungkapkan pendapat. Hal ini karena siswa takut hasil pekerjaannya salah. Pada pertemuan II, mengalami peningkatan yaitu sudah berani berpendapat dan termotivasi. 7) Memberi tanggapan terhadap hasil karangan narasi teman Pada siklus I pertemuan 1. indikator memberi tanggapan terhadap hasil me-nulis narasi teman mendapat skor terendah. Siswa belum dapat memberikan tanggapan dengan bahasa yang baik. Hal ini terlihat, siswa tidak mengangkat tangan saat memberikan tanggapan, tetapi serempak dan gaduh. Selanjutnya pada pertemuan II mengalami peningkatan, siswa sudah dapat memberi tanggapan dengan bahasa yang baik serta melakukan koreksi terhadap hasil kerja teman. 8) Melakukan refleksi Pada indikator melakukan refleksi, siklus I pertemuan 1 sebagian besar siswa sudah tertib dalam mengerjakan evaluasi. Siswa mengerjakan soal sendiri dan tidak kerjasama dengan teman lainnya. Beberapa siswa belum termotivasi untuk menanyakan materi yang belum dipahami karena siswa setelah mengerjakan evaluasi terburu-buru keluar kelas untuk istirahat. Pada pertemuan 2, siswa
70
mengalami peningkatan dan menanyakan materi yang belum dipahami serta dapat menyimpulkan materi pembelajaran. Pada pertemuan 2 siswa sudah lebih sabar dan tidak tergesa-gesa untuk keluar kelas. 4.1.1.3 Hasil Keterampilan Menulis Narasi Berdasarkan hasil siklus I pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN Mangkang kulon diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.8 Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Siklus I Pertemuan I No.
Indikator
Menulis kalimat menggunakan pilihankata yang tepat 2. Menggunakan kalimat efektif 3. Menulis kalimat sesuai dengan gambar seri 4. Menulis kalimat menggunakan huruf capital 5. Menulis kalimat menggunakan tandabaca yang tepat Jumlah skor Rata-rata % Keberhasilan Kategori
1 -
1.
Frekuensi skor fx skor 2 3 4 5 23 13 131
Ratarata 3,19
-
19 11
22 29
1
104 113
2,53 2,75
9
29
3
-
76
1,85
10
31
-
-
72
1,75
496 12,07 12,09 2,41 60,48% Baik Baik
Keterangan : 16,5 ≤skor≤ 20sangat baik;12,5 ≤skor <16,5=baik; 8,5≤skor <12,5= Cukup;5≤skor<8,5=kurang
Berdasarkan tabel penilaian keterampilan menulis pada siklus I pertemuan 1, diperoleh skor 12,09 dengan rata-tara 2,41dan masuk kategori baik. Tingkat keberhasilan yang dicapai adalah 60,48%.
71
Tabel 4.9 Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Siklus I Pertemuan 2 No.
Indikator
1.
Menulis kalimat menggunakan pilihankata yang tepat 2. Menggunakan kalimat efektif 3. Menulis kalimat sesuai dengan gambar seri 4. Menulis kalimat menggunakan huruf kapital 5. Menulis kalimat menggunakan tandabaca yang tepat Jumlah skor Rata-rata % Keberhasilan Kategori
1 -
Frekuensi skor fx skor 2 3 4 2 30 9 130
Ratarata 3,17
-
24 17
17 24
-
99 106
2,41 2,58
-
12
12
-
111
2,70
-
21
21
-
102
2,48
548 13,34 13,36 2,66 66,82% Baik Baik
Keterangan : 16,5 ≤skor≤ 20sangat baik;12,5 ≤skor <16,5=baik; 8,5≤skor <12,5= Cukup;5≤skor<8,5=kurang
Brdasarkan data tersebut, diketahui bahwa jumlah skor yang diperoleh adalah 548 dengan rata-rata 13,36 dengan kategori baik. Tingkat keberhasilan meningkat dibanding dengan pertemuan 1, yaitu menjadi 66,82%.
Tabel 4.10 Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Siklus I No
Indikator
1. Menulis kalimat menggunakan pilihan kata yang tepat 2. Menggunakan kalimat efektif 3. Menulis kalimat sesuai dengan gambar seri 4. Menulis kalimat menggunakan huruf kapital 5. Menulis kalimat menggunakan tanda baca yang tepat Jumlah skor yang diperoleh Rata-rata skor Kategori % Keberhasilan
Siklus Siklus 1-1 1-2 131 130
RataRata 130,5
104 113
99 106
101,5 109,5
76
111
93,5
72
102
87
496 548 12,09 13,34 Cukup Baik
522 12,72 Baik 63,65%
Keterangan : 16,5 ≤skor≤ 20sangat baik;12,5 ≤skor <16,5=baik; 8,5≤skor <12,5= Cukup;5≤skor<8,5=kurang
72
Pada tabel dapat diketahui bahwa skor keterampilan menulis yang diperoleh dari 41 siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02 adalah 12,72 dengan kategori baik dan tingkat keberhasilan 63,65%. Berikut paparan setiap indikatornya: 1) Menulis kalimat menggunakan pilihan kata yang tepat Rata-rata skor pada siklus I pertemuan 1 dalam indikator ini adalah 3,19. Sebagian besar siswa atau 23 siswa mendapatkan skor 3. Sedangkan pada pertemuan 2, rata-rata yang diperoleh menurun menjadi 3,17. Akan tetapi sisa yang mendapat skor 3 meningkat menjadi 30. Hal ini karena siswa sudah menulis dengan rapai dan memberi judul sesuai dengan gambar atau tema. 2) Menggunakan kalimat efektif Pada indikator ini deskriptor yang inilai adalah kalimat jelas dan tepat, tidak menimbulkan tafsiran ganda, antar kalimat saling berhubungan, dan menggunakan kalimat sesuai dengan EYD. Skor yang diperoleh pada siklus I pertemuan 1adalah 2,53. Bnayak siswa belum menggunakan kalimat sesuai dengan EYD dan menimbulkan tafsiran ganda. Pada pertemuan 2, skor yang diperoleh 2,41 dan masih dalah permasalahan yang sama. 3) Menulis kaliamt sesuai dengan gambar seri Deskriptor apada indikator ini meliputi kalimat sesuai dengan gambar, terdapat keterpaduan ide pokok masing-masing gambar, kalimat penjelas sesuai dengan gambar, dan menggunkan kalimat yang runtut. Skor yang diperoleh pada pertemuan 1 adalah 2,75 dan pertemuan 2 adalah 2,58. Banyak siswa yang belum menggunakan kalimat yang runtut.
73
4) Menulis kalimat menggunakan huruf kapital Pada indikator ini skor yang diperoleh pada siklus I pertemuan 1 adalah 1,85 dan pada pertemuan 2 adalah 2,70. Terjadi peningkatan, tetapi sebagian siswa masih banyak yang belum memperhatikan penggunaaan huruf kapital. Siswa menulis huruf kapital pada pertengahan kata, atau menulis dengan gaya besar kecil. 5) Menulis kalimat menggunakan tanda baca yang tepat Pada siklus I pertemuan 1, diperoleh skor 1,75 dan meningkat pada pertemuan 2 menjadi 2,48. Siswa susdah baik dalam mengguanakan tanda baca, baik penggunaan tanda baca titik ataupun tanda baca koma. Adapun hasil keterampilan menulis narasi Siklus I diubah ke dalam bentuk nilai skala 100 maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.11 Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus I No. 1. 2. 3. 4.
Pencapaian Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Ketuntansan klasikal
Data siklus 50 75 64,51 60,97%
Setelah dilakukan tindakan dengan model pembelajaran PP diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 75, dan rata-rata klasikal 64,51. Ketuntasan klasikal yang diperoleh adalah 60,97%. Hasil data terjadi pe-ningkatan, tetapi peningkatan yang diperoleh belum mencapai indikator keber-hasilan yang dicapai. Perolehan nilai keterampilan menulis narasi lebih rinci akan disajikan dalam tabel berikut:
74
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi NilaiKeterampilan Menulis Narasi Siklus I Interval Nilai 92 – 100 83 – 91 74 – 82 65 - 73 56 - 64 47 – 53 ≥ 46 Jumlah Rerata Persentase Ketuntasan Klasikal
Frekuensi 1 24 15 1 41 64,51
Kualifikasi
Persentase 2,44% 58,54% 36,58% 2,44% 100%
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas = 25 TidakTuntas = 16
60,97%
Berdasarkan nilai keterampilan menulis narasi pada siklus I, terdapat 16 siswa belum tuntas belajar dan 25 siswa sudah tuntas belajar. 4.1.1.4 Refleksi Pada siklus I akan dilakukan refleksi pada beberapa masalah yang muncul selama pelaksanaan tindakan. Permasalahan pada pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PP akan dirinci sebagai berikut: 1) Hasil observasi keterampilan guru pada siklus I diperoleh skor 22 dengan kategori cukup dan belum mencapai indikator keberhasilan. 2) Guru belum optimalmembimbingsiswa, ada beberapa deskriptor yang belum nampak. 3) Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I mendapat kategoricukup dengan skor 16,64. 4) Banyak siswa yang belum tertib saat masuk kelas ataupun diskusi dalam kelompok.
75
5) Beberapa siswa belum terbiasa menanggapai dan memberikan saran terhadap hasil kerja teman. 6) Hasil keterampilan menulis narasi yang diperoleh siswa belum sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan. Ketuntasan klasikal belajar siswa pada siklus I adalah 60.97% dengan nilai rata-rata 64,51. Berdasarkan permasalah yang muncul pada pelaksanaan tindakan siklus I maka diadakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan di siklus berikutnya. 4.1.1.5 Revisi Perbaikan untuk pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut: 1) Guru memusatkan perhatian kepada seluruh siswa sebelum mengikuti pembelajaran dan mengkondisikan agar siswa siap mengikuti pembelajaran. 2) Guru memberikan motivasi yang lebih agar kelas menjadi kondusif. 3) Media yang digunakan lebih menarik. 4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2013 dan 13 Mei 2013 di kelas III SDN Mangkang Kulon 02. Pembelajaran berlangsung dua kali pertemuan dengan alokasi waktu 4 jam pelajaran dan yang mengikuti pembelajaran berjumlah 41 siswa. Adapun hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:
76
4.1.2.1 Hasil Keterampilan Guru Tabel 4.14 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II pertemuan 1 No
Indikator
Deskriptor 1
2
3
4
Skor
1.
Mempersiapkan siswa belajar dengan model pembelajaran PP
√
√
√
√
4
2.
Melakukan apersepsi
√
-
√
√
3
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
-
√
√
3
4.
Memanfaatkan media gambar
√
√
√
√
4
5.
Membimbing dalam diskusi kelompok
√
√
-
√
3
6.
Menanyakan alasan logis dari urutan gambar
-
√
√
-
2
7.
Menjelaskan konsep pembelajaran berdasarkan urutan gambar
√
-
√
√
3
8.
Memberikan penguatan
√
√
-
√
3
9.
Mengelola kelas
-
√
-
√
2
10. Menutup pembelajaran
√
√
√
√
4
Jumlah skor
31
Rata-rata skor
3,1
Kategori % Keberhasilan
Baik 77,5%
Keterangan : 33≤skor≤40=sangat baik;25 ≤skor<33=baik;17≤skor<25=cukup;10≤skor<17=kurang
Berdasarkan hasil observasi keterampilan guru menggunakan model pembelajaran PP pada siklus II pertemuan 1, diperoleh skor 31 dengan kategori baikdan tingkat keberhasilan 77,5%.
77
Tabel 4.15 Data Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan 2 No
Indikator
1.
Deskriptor
Skor
1
2
3
4
Mempersiapkan siswa belajar dengan model pembelajaran PP
√
√
√
√
4
2.
Melakukan apersepsi
-
√
√
√
3
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
-
√
√
√
3
4.
Memanfaatkan media gambar
√
√
√
√
4
5.
Membimbing dalam diskusi kelompok
√
√
√
√
4
6.
Menanyakan alasan logis dari urutan gambar
√
√
-
√
3
7.
Menjelaskan konsep pembelajaran berdasarkan urutan gambar
-
√
√
√
3
8.
Memberikan penguatan
√
-
√
√
3
9.
Mengelola kelas
√
√
√
√
4
10. Menutup pembelajaran
√
√
√
√
4
Jumlah sekor yang diperoleh
35
Rata-rata skor
3,5
Kategori % Keberhasilan
Baik 87,5%
Keterangan : 33≤skor≤40=sangat baik;25 ≤skor<33=baik;17≤skor<25=cukup;10≤skor<17=kurang
Hasil observasi keterampilan guru pada siklus II pertemuan II diperoleh skor 35 dengan kategori Baik. Tingkat keberhasilan yang diperoleh adalah 87,5%.
78
Tabel 4.16 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Siklus Siklus Total I-1 I-2 Skor
Ratarata Skor
No
Indikator
1.
Mempersiapkan siswa belajar dengan model pembelajaran PP
4
4
8
4
2.
Melakukan apersepsi
3
3
6
3
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
3
3
6
3
4.
Memanfaatkan media gambar
4
4
8
4
5.
Membimbing dalam diskusi kelompok
3
4
7
3,5
6.
Menanyakan alasan logis dari urutan gambar
2
3
5
2,5
7.
Menjelaskan konsep pembelajaran berdasarkan urutan gambar
3
3
6
3
8.
Memberikan penguatan
3
3
6
3
9.
Mengelola kelas
2
4
6
3
10. Menutup pembelajaran
4
4
8
4
Jumlah skor
31
35
66
33
Rata-rata skor
3,1
3,5
6,6
3,3
Baik
Baik
Kategori % Keberhasilan
Sangat Baik 82,5%
Keterangan : 33≤skor≤40=sangat baik;25 ≤skor<33=baik;17≤skor<25=cukup;10≤skor<17=kurang
Dari tabel diperoleh data keterampilan guru pada siklus II yaitu 33 skor. Rata-rata skor 3,3 dengan kategori sangat baik dan tingkat keberhasilan 82,5%. Adapun penjelasan setiap indikator adalah sebagai berikut : 1) Mempersiapkan siswa belajar dengan model pembelajaran picture and picture Pada indikator ini termasuk dalam keterampilan membuka pelajaran, pada indikator mempersiapkan siswa dengan model pembelajaran PP siklus II pertemuan 1 dan 2 mendapat skor 4. Guru sudah mempersiapkan ruangan kelas,
79
mempersiapkan alat dan sumber belajar yang relevan, guru sudah memimpin doa, dan melakukan presensi. Guru benar-benar melakukan refleksi dan perbaikan mengajar agar hasilnya optimal. 2) Melakukan apersepsi (keterampilan membuka pelajaran) Indikator ini meliputi guru menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang akan dipelajari, guru memberikan apersepsi sesuai dengan materi, guru menarik perhatian siswa, dan guru menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Pada siklus II pertemuan 1, komponen yang belum muncul adalah guru kurang sesuai dalam memberikan apersepsi, sedangkan pertemuan 2 komponen menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi pelajaran belum muncul. 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran (keterampilan membimbing kelompok) Pada siklus II pertemuan 1 komponen menuliskan tujuan pembelajaran belum muncul, dan dipertemuan 2 menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan materi juga belum muncul. 4) Memanfaatkan media gambar (keterampilan mengadakan variasi) Pada siklus II komponen dalam indikator baik pertemuan I atau pertemuan II sudah muncul dan mendapat skor 4. Komponen tersebut adalah menjelaskan petunjuk penggunaan media dalam pembelajaran, memperlihatkan gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, menggunakan media gambar yang berwarna dan jelas. Dan melibatkan siswa dalam memanfaatkan media yang digunakan dalam pembelajaran.
80
5) Membimbing dalam diskusi kelompok (keterampilan membimbing diskusi kelompok) Indikator kelima, membimbing diskusi kelompok pada pertemuan 1 mendapat skor 3. Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil, guru menjelaskan petunjuk kerja yang digunakan dalam kegiatan kelompok, dan guru berkeliling membimbing kerja siswa dalam mengurutkan gambar. Komponen mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan kelompok belum muncul, dan pada pertemuan II komponen ini muncul sehingga mendapata skor4. Pada pertemuan I beberapa siswa masih sulit dikondisikan, kemudian pertemuan 2 siswa sudah menaati jalannya pembelajaran dengan baik. 6) Menanyakan alasan logis dari urutan gambar (keterampilan bertanya) Pada siklus II pertemuan 1, komponen yang muncul adalah menanyakan alasan logis urutan gambar kepada siswa secara individu dan menanyakan alasan logis urutan gambar kepada siswa secara klasikal. Kemudian pada pertemuan II, muncul komponen mengajukan pertanyaan kepada siswa, menanyakan alasan logis urutan gambar kepada siswa secara individu. Dan memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir. Sehingga pada pertemuan 2 skor yang diperoleh adalah 3. 7) Menjelaskan
konsep
pembelajaran
berdasarkan
urutan
gambar
(keterampilanmenjelaskan) Pada indikator ini, komponennya meliputi menuliskan peta konsep pembelajaran, menjelaskan materi pembelajaran secara urut, menjelaskan materi pembelajaran dengan suara yang lantang dan jelas, dan menjawab pertanyaan ketidak-
81
jelasan siswa. Pada siklus II pertemuan 1, komponen yang belum muncul adalah guru belum menjelaskan materi pembelajaran secara urut, sedangkan pada pertemuan 2komponen yang belum muncul adalah guru belum menuliskan peta konsep pembelajaran. 8) Memberikan penguatan (keterampilan memberikan penguatan) Komponen pada indikator memberikan penguatan yaitu, memberikan penguatan verbal, memberikan penguatan gestural, memberikan penguatan berupa sentuhan, dan memberikan penguatan berupa benda. Siklus II pertemuan 1, komponen yang belum muncul adalah guru belum memberikan penguatan berupa sentuhan. Pada pertemuan 2, komponen yang belum muncul adalah guru belum memberikan penguatan gestural. 9) Mengelola kelas (keterampilanmengelola kelas) Pada siklus II pertemuan 1, skor yang diperoleh adalah 2. komponen yang muncul adalah guru sudah berkeliling memantau kerja siswa dan guru sudah menciptakan suasana kelas yang kondusif. Sedangkan dua komponen yang belum muncul di pertemuan I, muncul di pertemuan 2 sehingga mendapat skor 4. Komponen tersebut adalah guru sudah memusatkan perhatian kelompok dan menegur siswa yang tidak menaati peraturan. 10) Menutup pembelajaran (keterampilan menutup pelajaran) Pada siklus II indikator menutup pembelajaran, baik pertemuan 1 dan 2 mendapat skor 4. komponennya meliputi guru sudah melakukan refleksi yang sesuai, guru memberikan pesan moral yang berhubungan dengan materi dan ke-
82
giatan pembelajaran, guru memberi motivasi belajar, dan guru mengingatkan kepada siswa untuk pertemuan selanjutnya atau belajar dirumah. Keterampilan guru dalam pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PP mengalami peningkatan yang signifikan. 4.1.2.2 Hasil Aktivitas Siswa Hasil observasi siswa diperoleh dari hasil pengamatan terhadap 41 siswa kelas III yang mengikuti pembelajaran pada siklus II pertemuan I dan pertemuan II. Berikut adalah data aktivitas siswa yang diperoleh dari siklus I: Tabel 4.17 Hasil Observsi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 No. 1.
Indikator
Siap mengikuti pembelajaran dengan model PP 2. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 3. Memperhatikan penjelasan 4. Aktif dalam mengurutkan gambar acak 5. Menulis narasi berdasarkan gambar 6. Mengemukakan alasan logis dari urutan gambar 7. Memberi tanggapan terhadap hasil karangan narasi teman 8. Melakukan refleksi Jumlah skor Rata-rata Kategori % Keberhasilan
Frekuensi skor Rataf x skor rata 1 2 3 4 - 15 14 12 120 2,92 5
10 20
6
109
2,65
7
17 18 2 12
6 20
95 127
2,31 3,09
3
15 11
12
114
2,78
10 12
8
11
102
2,48
8
15
8
10
102
2,48
1
10 20
9
188 2,87 887 21,58 21,63 2,69 Baik Baik 67,60%
Keterangan : 26,5≤skor≤32=sangat baik;20 ≤skor<26,5=baik;13,5≤skor<20=cukup; 8≤skor<13,5=kurang
Hasil pengamatan aktivitas siswa siklus II pertemuan 1 diperoleh skor 21,63 dengan kategori baik. Indikator aktif dalam mengurutkan gambar acak
83
mendapat skor tertinggi yaitu 127 dan indikator memperhatikan penjelasan mendapat skor terendah yaitu 95. Tingkat keberhasilan aktivitas siswa pada pertemuan I adalah 67,60%. Tabel 4.18 Hasil Observsi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 No. Indikator 1.
Siap mengikuti pembelajaran dengan model PP 2. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 3. Memperhatikan penjelasan 4. Aktif dalam mengurutkan gambar acak 5. Menulis narasi berdasarkan gambar 6. Mengemukakan alasan logis dari urutan gambar 7. Memberi tanggapan terhadap hasil karangan narasi teman 8. Melakukan refleksi Jumlah skor Rata-rata Kategori % Keberhasilan
Frekuensi skor Rataf x skor rata 1 2 3 4 3 20 18 138 3,36 2
-
28
11
130
3,17
3 -
5
20 21
18 15
135 133
3,29 3,24
-
10
5
26
139
3,39
8
15
9
9
101
2,46
5
20
11
11
104
2,53
3
15
4
4
106 2,58 986 24,02 24,04 3,02 Baik Baik 75,15%
Keterangan : 26,5≤skor≤32=sangat baik;20 ≤skor<26,5=baik;13,5≤skor<20=cukup; 8≤skor<13,5=kuran
Pada pengamatan aktivitas siswa siklus II pertemuan I2terdapat peningkatan 2,41. Semula pada pertemuan I diperoleh skor 21,63 menjadi 24,04 masih kategori baik. Tingkat keberhasilan yang dicapai adalah 75,15%. Pertemuan II dengan indikator menulis narasi berdasarkan gambar mendapat skor tertinggi yaitu 139 dan indikator mengemukakan alasan logis dari urutan gambar mendapat skor terendah yaitu 101.
84
Tabel 4.19 Hasil Observsi Aktivitas Siswa Siklus II No. 1.
Indikator
Siap mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran PP 2. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 3. Memperhatikan penjelasan 4. Aktif dalam mengurutkan gambar acak 5. Menulis narasi berdasarkan gambar 6. Mengemukakan alasan logis dari urutan gambar 7. Memberi tanggapan terhadap hasil karangan narasi teman 8. Melakukan refleksi Jumlah skor Rata-rata Kategori % Keberhasilan
Siklus Siklus Rata-rata II-1 II-2 Skor 120
138
129
109 95 127 114 102
130 135 133 139 101
119,5 115 130 126,5 101,5
102
104
103
118 887 21,63 Baik
106 986 24,04 Baik
112 936,5 22,84 Baik 71,37%
Keterangan : 26,5≤skor≤32=sangat baik;20 ≤skor<26,5=baik;13,5≤skor<20=cukup; 8≤skor<13,5=kurang
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa skor aktivitas siswa pada siklus II yang diperoleh dari 41 siswa kelas III adalah 936,5 dan rata-rata skor 22,84 dengan kategori baik. Tingkat keberhasilan yang dicapai adalah 71,37%. Berikut ini penjelasan tentang perolehan skor observasi aktivitas siswa: 1) Siap mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran picture and picture Pada siklus II pertemuan 1 kesiapan siswa mengikuti pembelajaran sudah baik. Beberapa siswa masuk kelas dengan tertib, beberapa siswa membuat gaduh dengan menggoda teman lain. Selanjutnya pada pertemuan 2 mengalami peningkatan skor 120 menjadi 138. Pada pertemuan II ini siswa sudah dapat dikondisikan, siswa masuk kelas dengan tertib. Duduk dengan rapidan siap mengikuti pelajaran dengan mengeluarkan alat tulis serta memperhatikan guru. Hanya bebe-
85
rapa siswa berbicara dengan teman sebangkunya. 2) Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan Pada indikator bertanya dan menjawab pertanyaan siswa sudah mulai percaya diri dan berani. Dapat dilihat dari perolehan peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2. 3) Memperhatikan penjelasan guru Pada indikator memperhatikan penjelasan guru di siklus II pertemuan 1, indikator ini mendapat skor terendah yaitu 95. Banyak siswa yang belum mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru dan siswa masih gaduh serta berbicara dengan teman sebangku. Namun, pada pertemuan 2 terjadi peningkatan skor menjadi 135, siswa sudah mulai memperhatikan guru dengan berkonsentrasi dan mencatat hal-hal penting, hanya da beberapa siswa yang belum duduk dengan rapi. 4) Aktif dalam mengurutkan gambar acak Pada indikator mengurutkan gambar di siklus II pertemuan 1 mendapat skor tertinggi. Siswa sangat antusiaas dalam kegiatan ini. Selanjutnya pada pertemuan 2, karena sudah berprestasi dengan baik maka pada indikator ini mengalami peningkatan, siswa berani merangkai gambar didepan kelas dan mengungkapkan usul urutan gambar sesuai dengan kelompoknya. Selanjutnya pada pertemuan 2 juga mengalami peningkatan. 5) Menulis narasi berdasarkan gambar Pada indikator menulis narasi siklus II pertemuan 1 baik. Terbukti indikator ini menjadi indikator tertinggi pada pertemuan 2 yaitu skor 139. Dari siklus II yang belum nampak yaitu siswa masih belum memperhatikan tanda baca
86
yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan serta tulsian yang belum rapi, pada pertemuan II sudah baik. 6) Mengemukakan alasan logis dari urutan gambar Pada indikator mengemukakan alasan logis dari urutan di siklus II pertemuan 1 dan 2 sudah baik, siswa sudah berani mengungkapkan pendapat secara individu ataupun secara kelompok sesuai dengan urutan gambar. 7) Memberi tanggapan terhadap hasil karangan narasi teman Pada siklus II pertemuan 1 dan 2 indikator memberi tanggapan terhadap hasil karangan narsi teman mengalami peningkatan, semula kemunculan satu komponen, tetapi pada pertemuan II sudah meningkat dengan kemunculan minimal dua komponen. 8) Melakukan refleksi Pada indikator melakukan refleksi, siklus II pertemuan 1 sebagian besar siswa sudah tertib dalam mengerjakan evaluasi. Pada pertemuan 2, siswa mengalami penurunan sedikit dalam menanyakan materi yang belum dipahami. 4.1.2.3 Hasil Keterampilan Menulis Narasi Berdasarkan hasil siklus II pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN Mangkang kulon diperoleh data sebagai berikut :
87
Tabel 4.20 Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Siklus II Pertemuan 1 No.
Indikator
1.
Menulis kalimat menggunakan pilihankata yang tepat 2. Menggunakan kalimat efektif 3. Menulis kalimat sesuai dengan gambar seri 4. Menulis kalimat menggunakan huruf capital 5. Menulis kalimat menggunakan tandabaca yang tepat Jumlah skor Rata-rata % Keberhasilan Kategori
1 -
Frekuensi skor fx skor 2 3 4 5 31 5 123
Ratarata 3
-
29 21
12 20
-
94 102
2,29 2,48
-
5
34
2
120
2,92
-
6
30
5
122
2,97
561 13,66 13,68 2,73 68,41% Baik Baik
Keterangan : 16,5 ≤skor≤ 20sangat baik;12,5 ≤skor <16,5=baik; 8,5≤skor <12,5= Cukup;5≤skor<8,5=kurang
Berdasarkan tabel penilaian keterampilan menulis pada siklus II pertemuan 1, diperoleh skor 13,68 dengan rata-tara 2,73 dan masuk kategori baik. Tingkat keberhasilan yang dicapai adalah 68,41%.
Tabel 4.21 Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Siklus II Pertemuan 2 No. 1.
Indikator
Menulis kalimat menggunakan pilihankata yang tepat 2. Menggunakan kalimat efektif 3. Menulis kalimat sesuai dengan gambar seri 4. Menulis kalimat menggunakan huruf capital 5. Menulis kalimat menggunakan tandabaca yang tepat Jumlah skor Rata-rata % Keberhasilan Kategori
1 -
Frekuensi skor fx skor 2 3 4 3 34 4 125
Ratarata 3,04
-
24 15
17 25
1
99 109
2,41 2,65
-
4
26
11
130
3,17
5
26
10
128
3,12
591 14,39 14,41 2,59 72,07% Baik Baik
Keterangan : 16,5 ≤skor≤ 20sangat baik;12,5 ≤skor <16,5=baik; 8,5≤skor <12,5= Cukup;5≤skor<8,5=kurang
88
Berdasarkan tabel penilaian keterampilan menulis pada siklus I pertemuan 2, diperoleh skor 14,41 dengan rata-tara 3,59 dan masuk kategori baik. Tingkat keberhasilan yang dicapai adalah 72,07%.
Tabel 4.22 Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Siklus II No
Indikator
1. Menulis kalimat menggunakan pilihan kata yang tepat 2. Menggunakan kalimat efektif 3. Menulis kalimat sesuai dengan gambar Seri
Siklus Siklus 1-1 1-2 123 125
4. Menulis kalimat menggunakan huruf capital 5. Menulis kalimat menggunakan tanda baca yang tepat Jumlah skor Rata-rata skor Kategori % Keberhasilan
RataRata 125
94 102
99 109
96 105,5
120
130
125
122
128
124,4
561 13,68 Baik
591 14,41 Baik
576 14,04 Baik 70,24%
Keterangan : 16,5 ≤skor≤ 20sangat baik;12,5 ≤skor <16,5=baik; 8,5≤skor <12,5= Cukup;5≤skor<8,5=kurang
Pada penilaian keterampilan menulis narasi siklus II skor yang diperoleh adalah 576 dengan rata-rata 14,04 kategori baik. Tingkat keberhasilan yang dicapai adalah 70,24%.Berikut paparan setiap indikatornya: 1) Menulis kalimat menggunakan pilihan kata yang tepat Rata-rata skor pada siklus II pertemuan 1 dalam indikator ini adalah 3. Sebagian besar siswa atau 31 siswa mendapatkan skor 3. Sedangkan pada pertemuan 2, rata-rata yang diperoleh menurun menjadi 3,04. Siswa yang mendapat skor 3 meningkat menjadi 34. Hal ini karena siswa sudah menulis dengan rapai dan memberi judul sesuai dengan gambar atau tema serta menggunkan pilihan kata yang saling berkaitan.
89
2) Menggunakan kalimat efektif Pada indikator ini deskriptor yang dinilai adalah kalimat jelas dan tepat, tidak menimbulkan tafsiran ganda, antar kalimat saling berhubungan, dan menggunakan kalimat sesuai dengan EYD. Skor yang diperoleh pada siklus II pertemuan 1 adalah 2,29. Siswa belum menggunakan kalimat sesuai dengan EYD dan menimbulkan tafsiran ganda. Pada pertemuan 2, skor yang diperoleh 2,41 dan masih dalah permasalahan yang sama. 3) Menulis kaliamt sesuai dengan gambar seri Deskriptor apada indikator ini meliputi kalimat sesuai dengan gambar, terdapat keterpaduan ide pokok masing-masing gambar, kalimat penjelas sesuai dengan gambar, dan menggunkan kalimat yang runtut. Skor yang diperoleh pada pertemuan 1 adalah 2,48 dan pertemuan 2 adalah 2,65. Banyak siswa yang belum menggunakan kalimat yang runtut. 4) Menulis kalimat menggunakan huruf kapital Pada indikator ini skor yang diperoleh pada siklus II pertemuan 1 adalah 2,92 dan pada pertemuan 2 adalah 3,17. Terjadi peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2, tetapi sebagian siswa belum memperhatikan penggunaaan huruf kapital. Siswa menulis huruf kapital pada pertengahan kata, atau menulis dengan gaya besar kecil. 5) Menulis kalimat menggunakan tanda baca yang tepat Pada siklus II pertemuan 1, diperoleh skor 2,97 dan meningkat pada pertemuan 2 menjadi 3,12. Siswa sudah baik dalam mengguanakan tanda baca, baik penggunaan tanda baca titik ataupun tanda baca koma.
90
Adapun hasil keterampilan menulis narasi Siklus I diubah ke dalam bentuk nilai skala 100 maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.22 Hasil Belajar Menulis Narasi Siklus II No. 1. 2. 3. 4.
Pencapaian Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Ketuntansan klasikal
Data siklus 60 82,5 70,60 90,24%
Berdasarkan tabel hasil belajar menulis narasi siklus II diperoleh nilai terendah 60, nilai tertinggi 82,5, rata-rata klasikal 70,60 dan ketuntasan klasikal 90,24%. Dari hasil tersebut ketuntasan klasikal sudah sesuai dengan indikator yang diharapkan yaitu lebih dari 85%. Perolehan nilai keterampilan menulis narasi lebih rinci akan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Nilai Keterampilan Menulis Siklus II Interval 92 – 100 83 – 91 74 – 82 65 - 73 56 - 64 47 – 53 ≥ 46 Jumlah Rerata Persentase Ketuntasan Klasikal
Frekuensi 1 5 31 4 41 70,60
Persentase 2,44% 12,20% 75,60% 9,76% 100%
Kualifikasi Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas= 37 TidakTuntas= 4
90,24%
Berdasarkan nilai keterampilan menulis narasi pada siklus II, diperoleh data yaitu 37 siswa tuntas belajar dan 4 siswa tidak tuntas belajar.
91
4.1.3 Rekapitulasi Data 4.1.3.1 Rekapitulasi Hasil Observasi Keterampilan Guru Tabel 4.24 RekapitulasiHasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan II No
Indikator
Siklus I Siklus II
1.
Mempersiapkan siswa belajar dengan model PP
2
4
2.
Melakukan apersepsi
2
3
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
3
3
4.
Memanfaatkan media gambar
2
4
5.
Membimbing dalam diskusi kelompok
2
3,5
6.
Menanyakan alasan logis dari urutan gambar
2
2,5
7.
Menjelaskan pembelajaran berdasarkan urutan gambar
2,5
3
8.
Memberikan penguatan
2
3
9.
Mengelola kelas
2
3
10.
Menutup pembelajaran
2,5
4
Jumlah Skor yang diperoleh
22
33
Rata-rata skor
2,2
3,3
55%
82,5
Cukup
SB
Persentase Kategori
Keterangan : 33≤skor≤40=sangat baik;25 ≤skor<33=baik;17≤skor<25=cukup;10≤skor<17=kurang
Keterampilan guru dalam pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran PP mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan keterampilan guru pada setiap siklus dapat dilihat pada diagram.
Diagram 4.1 Perbandingan Keterampilan Guru Siklus I dan Siklus II
92
Berdasarkan diagram perbandingan keterampilan guru menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Siklus I keterampilan guru memperoleh 55% dan siklus II memperoleh 82,5%. Peningkatan siklus I ke siklus II sebesar 27,5%. 4.1.3.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Tabel 4.25 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Indikator Siap mengikuti pembelajaran dengan model PP Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan Memperhatikan penjelasan Aktif dalam mengurutkan gambar acak Menulis narasi berdasarkan gambar Mengemukakan alasan logis dari urutan gambar Memberi tanggapan terhadap hasil narasi teman Melakukan refleksi Jumlah skor yang diperoleh Rata-rata Persentase Kategori
SiklusI SiklusII 88 80,5 81 97,5 101,5 82,5 69 86 686 16,73
129 119,5 115 130 126,5 101,5 103 112 936,5 22,84
52,28%
71,27%
Cukup
Baik
Data hasil observasi pada aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada diagram berikut ini:
93
Diagram 4.2 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II Berdasarkan diagram persentase aktivitas siswa diperoleh peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh persentase 52,28% dan siklus II diperoleh 71,37%. Peningkatan persentase dari siklus I ke siklus II sebesar 19,09%. 4.1.3.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Menuli Narasi Tabel 4.26 Rekapitulasi Hasil Belajar Data Awal, Siklus I dan Siklus II No. 1. 2. 3. 4.
Pencapaian
Data siklus
Siklus I
Siklus II
Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Ketuntansan klasikal
35 70 56,64 36,58%
50 75 64,51 60,97%
60 82,5 70,60 90,24%
Data hasil belajar menulis narasi mengalami peningkatan dari data awal sampai dengan siklus II. Peningkatan dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Diagram 4.3 Rekapitulasi Hasil Belajar Data Awal, Siklus I dan Siklus II Pada diagram perbandingan ketuntasan hasil belajar menulis narasi menunjukkan adanya peningkatan dari data awal sampai dengan siklus II. Data awal
94
ke siklus I meningkat 25,39% dari 36,58% menjadi 60,97%. Dan siklus I ke siklus II meningkat sebesar 29,27% dari 60,97% menjadi 90,24%. Ketuntasan belajar klasikal menulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02 telah mencapai indikator keberhasilan. 4.1.4 Refleksi Hasil refleksi pada siklus II selama pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut : 1) Pada siklus II pengamatan keterampilan guru meningkatkan dan mendapat skor 33 dengan kategori sangat baik dan mancapai indikator keberhasilan. 2) Pengamatan aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu mendapat skor 22,84 dengan kategori baik dan mencapai indikator keberhasilan. 3) Hasil belajar telah mencapai indikator yang diharapkan yaitu lebih dari 85% dengan rata-rata ketuntasan klasikal 70,60.
4.2PEMBAHASAN 4.2.1 Pemaknaan Hasil penelitian Pemaknaan hasil lebih kepada keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam keterampilan menulis narasi pada setiap siklusnya. Rusman (2012: 80-92) menyatakan beberapa keterampilan dasar mengajar yang dianggap menentukan keberhasilan pembelajaran, yaitu: (a) keterampilan membuka pelajaran; (b) keterampilan bertanya; (c) keterampilan memberi penguatan; (d)
95
keterampilan mengadakan variasi; (e) keterampilan menjelaskan; (f) keterampilan membimbing kelompok diskusi kecil (g) keterampilan mengelola kelas; (h) keterampilan pembelajaran perseorangan; (i) keterampilan menutup pelajaran. Semua keterampilan tersebut dipadukan dengan model pembelajaran PP. Sedangkan aktivitas siswa dalam pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, baik bertanya hal yang belum jelas, mencatat, mendengarkan, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang menunjang prestasi belajar. Sesuai dengan Diedrich (dalam Sardiman 2011: 100) kegiatan siswa dapat dikelompokkan menjadi visual activities, oral activities, listening activities, wraiting activities, drawing activities, motor activities, mental activities, dan emotion activities. 4.2.1. Pembahasan Hasil Observasi Pembahasan hsail observasi didasarkan pada pengamatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil Keterampilan Menulis Narasi. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: 4.2.1.1 Hasil Observasi Keterampilan Guru Hasil observasi keterampilan guru menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I mendapat skor 22 dengan kategori cukup. Pada siklus II guru mendapat skor 33 dengan kategori sangat baik.
96
Tabel 4.27 Perbandingan Hasil Observasi Keterampilan Guru No
Indikator
Siklus I
Siklus II
1.
Mempersiapkan siswa belajar dengan model pembelajaran PP
2
4
2.
Melakukan apersepsi
2
3
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
3
3
4.
Memanfaatkan media gambar
2
4
5.
Membimbing dalam diskusi kelompok
2
3,5
6.
Menanyakan alasan logis dari urutan gambar
2
2,5
7.
Menjelaskan konsep pembelajaran berdasarkan urutan gambar
2,5
3
8.
Memberikan penguatan
2
3
9.
Mengelola kelas
2
3
10. Menutup pembelajaran
2,5
4
Jumlah Skor yang diperoleh
22
33
Rata-rata skor
2,2
3,3
Kategori
Cukup Sangat Baik
Berdasarkan tabel hasil onservasi keterampilan guru, maka dapat disajikan dalam diagram sebagai berikut:
97
Diagram 4.4 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I dan Siklus II Berdasarkan diagram observasi keterampilan guru, maka akan dijabarkan sebagai berikut. 1) Mempersiapkan siswa untuk belajar dengan model pembelajaran picture and picture Pada siklus I skor yang diperoleh adalah 2 dan siklus II meningkat menjadi 4. hal ini sesuai dengan pendapat Rusman (2010: 80) bahwa kegiatan membuka pelajaran atau memulai pelajaran akan memberi efek positif terhadap kegiatan belajar mengajar karena dapat memfokuskan peserta didik. Keempat aspek indikator pertama sudah muncul yaitu guru sudah mempersiapkan ruang kelas, mempersiapkan sumber dan alat pembelajaran yang relevan yang lebih baik sehingga siswa tertarik. Selain itu guru sudah memimpin berdoa dengan baik dan melakukan presentasi. Indikator pertama sudah dilakukan dengan baik sehingga menimbulkan efek positif terhadap peserta didik. 2) Melakukan apersepsi Pada indikator ini, aspek yang dinilai adalah menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang akan dipelajari, memberikan apersepsi sesuai dengan materi yang akan dipelajari, menarik perhatian siswa, dan menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada indikator ini, aspek yang jarang tampak pada setiap pertemuan di setiap siklus adalah kaitan apersepsi dan menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi. Guru dalam memberikan apersepsi dan kaitan materi terkadang masih membingungkan siswa. Sehingga siswa kebingungan, padahal menurut Rusman (2010: 80) kegiatan apersepsi yang
98
masuk dalam keterampilan membuka pelajaran akan menimbulkan efek positif terhadap pembelajaran dan memfokuskan peserta didik. Oleh karena itu, pada siklus II guru berusaha dengan optimal. 3) Menyampaikan tujuan pembelajaran Menurut Rusman (2010: 92), guru berperan sebagai organisator, narasumber, motivator, fasilitator, konselor, dan sekaligus sebagai peserta kegiatan. Sesuai dengan indikator ketiga, aspek yang dinilai adalah menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang akan dipelajarai yang berhubungan dengan peran guru sebagai narasumber. Kemudian menuliskan tujuan pembelajaran agar siswa paham akan tujuan yang akan harus dicapai atau dikuasai, guru juga menyampaikan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran PP sesuai peran guru sebagai organisator serta menyampaikan tujuan pembelajaran dengan intonasi suara yang jelas, karena guru sebagai organisator serta menyampaikan tujuan pembelajaran dengan intonasi suara haris diperhatikan. Pada indikator ini, baik siklus I dan II mendapat skor 3 dengan kategori baik. Jadi dalam indikator ini guru sudah cukup berhasil dan menguasai. 4) Memanfaatkan media gambar dan meminta siswa mengurutkan gambar Aspek yang dinilai atau descriptor indikator keempat adalah menjelaskan petunjuk penggunaan media dalam pembelajaran, memperlihatkan gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, menggunakan media gambar yang berwarna dan jelas, serta melibatkan siswa dalam memanfaatkan media yang digunakan dalam pembelajaran. Pada siklus I skor yang diperoleh 2 dan siklus II pada indikator ini mendapat skor 4. Dapat dilihat bahwa guru sudah menguasai dan
99
melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik. Sesuai dengan Darmadi (2010: 3), mengatakan bahwa kegiatan guru yang merajuk pada tindakan dan perbuatan yang disengaja ataupun spontan untuk memacu dan meningkatkan perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung. 5) Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok Indikator ini mencakup membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil, mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan kelompok, menjelaskan petunjuk kerja yang digunakan dalam kegiatan kelompok dan berkeliling dalam membimbing kerja siswa dalam kelompok. Skor yang diperoleh guru dalam indikator ini meningkat, siklus I mendapat skor 2 dan siklus II mendapat skor 3,5. perolehan skor tersebut cukup baik dalam keterampilan guru karena sesuai dengan Rusman (2011: 89) bahwa diskusi kelompok dimaksudkan untuk melibatkan sekelompok siswa agar berinteraksi dengan berbagai pengalaman atau informasi dan pengambilan pemecahan masalah. Oleh karena itu guru aktif dalam membimbing kerja kelompok agar kerja kelompok berjalan dengan baik. 6) Guru menanyakan alasan logis dari urutan gambar Menurut Darmadi (2010: 1) kegiatan bertanya dapat memacu siswa untuk berpikir dan mengembangkan pengetahuan. Sesuai dengan aspek dalam indikator ini, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa sehingga memacu siswa untuk berpikir, kemudian menanyakan alasan logis urutan gambar kepada siswa baik secara individu atau klasikal dan memberikan waktu pada siswa untuk berpikir dalam menjawab pertanyaan. Pada indikator ini perolehan skor pada siklus I adalah 2 dan siklus II mendapat skor 2,5. Aspek yang jarang tampak adalah guru
100
belum memberikan waktu pada siswa untuk berpikir, hal ini dikarenakan guru sering tergesa-gesa. 7) Guru menjelaskan konsep pembelajaran berdasarkan urutan gambar Aspek yang dinilai dalam indikator ini adalah guru menuliskan peta konsep pembelajaran, menjelaskan materi pembelajaran secara urut, menjelaskan materi pembelajaran dengan suara yang jelas, dan menjawab pertanyaan ketidakjelasan siswa. Indikator tersebut sesuai dengan Rusman (2010: 86) bahwa guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa secara professional. Pada siklus I indikator ketujuh mendapat skor 2,5 dan siklus II juga mendapat skor 3. Berdasarkan skor yang diperoleh dapat dikatakan guru sudah berhasil dalam indikator menjelaskan konsep pembelajaran berdasarkan urutan gambar. 8) Memberikan penguatan Aspek dari indikator memberi penguatan adalah memberikan penguatan verbal, memberikan penguatan gestural, memberikan penguatan berupa sentuhan dan memberikan penguatan berupa benda. Menurut Darmadi (2010: 2) bahwa penguatan adalah respon terhadap suatu perilaku dan meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Melalui penguatan yang dilakukan guru diharapkan siswa termotivasi dan merasa dihargai baik tindakan atau ucapannya. Pada siklus I memperoleh skor 2 dan II mendapat skor 3 dengan kategori baik. 9) Mengelola kelas Pada siklus I skor yang diperoleh adalah 2 dan siklus II meningkat menjadi 3. Aspek dalam indikator mengelola kelas sudah tampak pada saat pembelajaran berlangsung. Aspek tersebut adalah memusatkan perhatian kelompok, berkeliling
101
memantau kerja siswa agar tertib, menegur siswa yang tidak mematuhi peraturan dan menciptakan suasana kelas yang kondusif. Sesuai dengan Uzer Usman (dalam Rusman 2011: 90) bahwa keterampilan mengelola kelas adalah menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran. 10) Menutup pembelajaran Komponen menutup pembelajaran meliputi kegiatan meninjau kembali dengan merangkum inti pelajaran, memberikan gambaran menyeluruh, dan membuat ringkasan serta mengevaluasi dengan berbagai evaluasi (Rusman, 2010: 92). Sesuai dengan itu aspek dalam indikator ini adalah melakukan refleksi yang sesuai, memberikan pesan moral yang berhubungan dengan materi dan kegiatan pembelajaran, memberikan motivasi belajar dan meningkatkan kepada siswa pertemuan selanjutnya. Siklus I memperoleh skor 2,5 dan siklus II meningkatkan menjadi skor 4. Hasil observasi keterampilan guru pada siklus I dan II menunjukkan peningkatan dan sudah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. Sehingga model pembelajaran picture and picture dapat dikatakan meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran menulis narasi di kelas II SDN Mangkang Kulon 02.
102
4.2.1.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Tabel 4.28 Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Siswa No.
Indikator
1.
Siap mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran PP 2. Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 3. Memperhatikan penjelasan 4. Aktif dalam mengurutkan gambar acak 5. Menulis narasi berdasarkan gambar 6. Mengemukakan alasan logis dari urutan gambar 7. Memberi tanggapan terhadap hasil karangan narasi teman 8. Melakukan refleksi Jumlah skor yang diperoleh Rata-rata Persentase
Siklus I
Ratarata
Siklus II
Ratarata
88
2,1
129
3,1
80,5
2
119,5
2,9
81 97,5
2 2,4
115 130
2,8 3,2
101,5 82,5
2,5 2
126,5 101,5
3 2,4
69
1,6
103
2,5
86
2
686 16,73 52,28%
112 2,7 936,5 22,84 71,27%
Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas siswa maka dapat disajikan dalam diagram sebagai berikut :
Diagram 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II
103
Sesuai dengan data hasil observasi aktivitas siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02 mengalami peningkatan lebih baik. Pada siklus I mendapat skor 16,73 dengan kategori cukup dan siklus II naik menjadi 22,84 dengan kategori baik. Berikut paparan dari observasi keterampilan siswa: 1) Siap mengikuti proses pembelajaran dengan model picture and picture Pada siklus I skor yang diperoleh 2,1, hal ini menunjukkan beberapa siswa belum tertib masuk kelas dan berbicara sendiri pada saat dijelaskan guru. Pada siklus II meningkat menjadi 3,1 menunjukkan aktivitas siswa meningkat dan lebih mudah dikondisikan. Descriptor yang diamati adalah masuk kelas dengan tertib, menempati tempat duduk dengan rapi, mengeluarkan alat tulis dan memusatkan perhatian pada penjelasan guru. Hal tersebut sesuai dengan Diedrich (dalam Sardiman 2011: 100) bahwa emotion activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, tenang dan gugup. 2) Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan Menurut Diedrich (dalam Sardiman 2011: 100), oral activities mencakup menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan iterupsi. Pada indikator ini descriptor yang diamati adalah mengangkat tangan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan mengeluarkan pendapat. Pada siklus I skor yang diperoleh adalah 2, hal ini dikarenakan siswa belum berani dalam mengeluarkan pendapat. Dan pada siklus II skor meningkatkan menjadi 2,9, terlihat siswa sudah terbiasa memberikan pendapat dan aktif bertanya.
104
3) Memperhatikan penjelasan guru Pada siklus I skor yang diperoleh adalah 2 dan meningkat menjadi 2,8 pada siklus II. Descriptor yang diamati meliputi sikap dan posisi duduk yang baik, berkonsentrasi dalam memperhatikan pembelajaran, mendengarkan penjelasan guru dan mancatat hal-hal penting yang disampaikan guru. Sesuai dengan Diderich (dalam Sardiman 2011: 100), bahwa aktivitas ini masuk dalam listening activities, sebagai contoh mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, music dan pidato. 4) Aktif dalam mengurutkan gambar acak Deskriptor yang diamati adalah mengurutkan gambar secara individu dengan tepat, mengurutkan gambar secara kelompok dengan tepat, memiliki keberanian dalam merangkai urutan gambar di depan kelas dan mengungkapkan usul urutan gambar yang sesuai dalam kelompok. Indikator ini masuk dalam motor activities. Sesuai dengan Diedrich (dalam Sardiman 2011: 100) bahwa yang termasuk dalam motor activities adalah melakukan percobaan, membuat kontruksi, model reparasi, bermain, berkebun dan beternak. Pada siklus I skor yang diperoleh adalah 2,4 hal ini karena beberapa siswa baik individu atau kelompok dalam mengurutkan gambar belum sesuai. Dan pada siklus II skor meningkat menjadi 3,2 hal ini semakin banyak siswa yang antusias berani merangkai gambar didepan kelas dan mengungkapkan usul urutan gambar yang baru. 5) Menulis narasi berdasarkan gambar Menurut Keraf (2010: 136), narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang
105
peristiwa yang telah terjadi. Jadi melalui gambar siswa akan mudah dalam menulis narasi. Pada indikator ini aspek yang diamati adalah menulis sesuai dengan isi gambar, menulis dengan tulisan yang rapi, menulis dengan tulisan yang dapat dibac, menulis dengan tanda baca yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Pada siklus I skor yang diperoleh adalah 2,5 hal ini karena siswa belum rapi dalam menulis dan belum memperhatikan tanda baca yang benar. Pada siklus II skor yang diperoleh
meningkat
menjadi 3, dikarenakan
siswa sudah
memperhatikan penggunaan tanda baca dan tulisan sudah mulai rapi. Menurut Diedrich (dalam Sardiman 2011: 100) indikator ini masuk kedalam writing activities, seperti me-nulis cerita, karangan, laporan, angket dan menyalin. 6) Mengemukakan alasan logis dari urutan gambar Deskriptor yang diamati adalah mengungkapkan pendapat secara individu, mengungkapkan pendapat secara kelompok, mengungkapkan alasan sesuai gambar dan memiliki keberanian mengungkapkan pendapat didepan kelas. Pada siklus I indikator ini mendapat skor 2 dan siklus II meningkat menjadi 2,4. Deskriptor yang jarang tampak adalah siswa malu dalam mengungkapkan pendapat dari hasil pekerjaan mereka dan takut salah. Menurut Diedrich (dalam Sardiman 2011: 100) bahwa mental activities misalnya, menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, dan melihat hubungan serta mengambil keputusan dan visual activities misalnya, membaca, memperhatikan gambar, percobaan dan pekerjaan orang lain. 7) Memberi tanggapan terhadap hasil karangan narasi teman Deskriptor yang diamati meliputi memberikan tanggapan dengan bahasa
106
yang baik, memberikan tanggapan dalam diskusi kelompok, memberikan saran yang membangun dan melakukan koreksi terhadap hasil kerja teman yang lain. Pada siklus I skor yang diperoleh adalah 1,6 hal ini banyak siswa belum melakukan koreksi terhadap hasil kerja teman dan belum menggunakan bahasa yang baik dalam memberikan tanggapan. Pada siklus II skor yang diperoleh adalah 2,4. Skor yang diperoleh meningkat karena siswa sudah menggunakan bahasa yang baik dalam memberikan saran dan pendapat. Indikator ini sesuai dengan oral activities yang meliputi menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi dan interupsi, Diedrich (dalam Sardiman 2011: 100). 8) Melakukan refleksi Deskriptor yang diamati adalah membuat rangkuman, menyimpulkan materi pembelajaran, menanyakan materi yang belum dipahami dan mengerjakan evaluasii dengan tertib. Menurut Diedrich (dalam Sardiman, 2011 : 100) mental activities yang meliputi menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan dan mengambil keputusan. Berdasarkan data observasi aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan, sehingga dapat disimpulkan bahwa menulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02 dapat meningkatkan aktivitas siswa dan mencapai indikator yang diharapkan. 4.1.2.3 Hasil Keterampilan Menulis narasi Menurut Anni (2009: 85) hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah aktivitas belajar. Sesuai dengan hal tersebut hasil
107
keterampilan menulis narasi kelas III SDN Mangkang Kulon 02 pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Berikut tabel hasil belajar pada siklus I dan II: Tabel 4.29 Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II No. 1. 2. 3. 4.
Pencapaian Nilai terendah Nilai tertinggi Rata-rata Ketuntansan klasikal
Siklus I 50 75 64,51 60,97%
Siklus II 60 82,5 70,60 90,24%
Data hasil belajar menulis narasi mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada diagram berikut ini :
Diagram 4.6 Hasil Keterampilan Menulis Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan data hasil keterampilan menulis narasi, diperoleh siklus I nilai terendah 50, nilai tertinggi 75 dengan rata-rata 64,51, dan ketuntasan klasikal 60,97%. Pada siklus II juga mengalami peningkatan dibanding siklus I,
108
peningkatan pada nilai terendah 60, nilai tertinggi 82,5 dengan rata-rata 70,60 dan ketuntasan klasikal 90,24%. Pada siklus I ketuntasan klasikal 60,97% dikarenakan siswa dalam indikator menulis menggunakan kalimat efektif menimbulkan tafsiran ganda dan pada indikator menulis sesuai dengan kesulitan dalam menggunakan kalimat yang runtut. Pada siklus II siswa mengalami ketuntasan klasikal menjadi 90,24% masing-masing indikator keterampilan menulis mendapat nilai yang baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PP dapat meningkatkan keterampilan menulis narasi pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02.
4.3 IMPLIKASI HASIL PENELITIAN Implikasi hasil penelitian adalah peningkatan pembelajaran menulis narasi pada keterampilan guru, aktivitas siswa dan keterampilan menulis narasi melalui model pembelajaran PP pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02. Dengan meningkatnya keterampilan guru dalam pembelajaran, maka berdampak pada meningkatnya aktivitas siswa dan hasil keterampilan menulis narasi pada pembelajaran menulis narasi. Peningkatan pada pembelajaran menulis narasi ini merupakan suatu bukti bahwa model pembelajaran PP cocok diterapkan dalam pembelajaran menulis narasi di kelas III, sehingga tidak menutup kemungkinan dapat digunakan pada mata pelajaran lain agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
BAB V PENUTUP
5.1 SIMPULAN Berdasarkan data hasil penelitian terhadap keterampilan mengajar guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar keterampilan menulisdalam pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran picture and picture pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02 adalah sebagai berikut: a. Model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran menulis narasi. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan keterampilan guru yaitu pada siklus I rata-rata skor 22 dengan tingkat keberhasilan memperoleh 55% kategori cukup. Pada siklus II rata-rata skor meningkat menjadi 33 dengan tingkat keberhasilan 82,5% kategori sangat baik. Berdasarkan data tersebut, keterampilan guru telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dengan kriteria sekurang-kurangnya baik. b. Model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis narasi. Hal ini terlihat dari hasil perolehan data pengamatan yaitu pada siklus I diperoleh rata-rata skor 16,73 dengan tingkat keberhasilan 52,28% kategori cukup dan siklus II diperoleh rata-rata 22,84 dengan tingkat keberhasilan 71,37% kategori baik. Berdasarkan perolehan data tersebut, aktivitas siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan dengan criteria sekurang-kurangnya baik.
109
110
c. Model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan menulis siswa dalam pembelajaran menulis narasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil keterampilan menulis narasi siswa yang terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data hasil belajar keterampilan menulis narasi, diperoleh siklus I dengan nilai rata-rata 64,51 dan ketuntasan klasikal 60,97% yaitu 25 dari 41 siswa. Pada siklus II juga mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 70,60 dan ketuntasan klasikal 90,24% yaitu 37 dari 41 siswa. Berdasarkan data tersebut, hasil keterampilan menulis narasi siswa telah mencapai indikatir keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu sekurangkurangnya 85% dengan KKM 65.
5.2 SARAN Berdasarkan simpulan hasil penelitian pada pembelajaran menulis narasi melalui model pembelajaran picture and picture pada siswa kelas III SDN Mangkang Kulon 02, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 5.2.1 Bagi Siswa Siswa hendaknya dapat berpartisipasi aktif dan dapat dikondisikan. Komunikasi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru terjalin baik sehingga kelas menjadi kondusif. 5.2.2 Bagi Guru Guru dapat menerapkan model pembelajaran picture and picture dalam pem-belajaran menulis narasi. Selain itu hendaknya guru lebih kreatif dan variatif
111
dalam pembelajaran dan memperhatikan keterampilan mengajar guru. Sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar. 5.2.3 Bagi Sekolah Penelitian dengan model pembelajaran picture and picture dapat dikembangkan lebih lanjut oleh guru. Harapan dalam penerapan model pembelajaran picture and picture pada pembelajaran akan lebih baik dan bermanfaat bagi dunia pendidikan.
112
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. Darmadi, Hamid 2009. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta. Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata pelajaran Bahasa. Jakarta: Depdiknas. Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gava Media. Diansari, Dewi. 2011. Penerapan Model Picture and Picture untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV SDN Gampingan 01 Pagak.http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=48723. Diakses tanggal 5 April 2013. pukul 21.10 WIB. Doyin, Mukh dan Wagiran. 2009. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: UPT Unnes PRESS. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Herrhyanto, Nard an Akib Hamid. 2010. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas terbuka. __________. 2010. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Hidayat, Ikhwan. 2010. Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Menggunakan Gambar Seri pada Siswa Kelas V C SD Negeri 03 Klaten, Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011. http://dglib.uns.ac.id. Diakses tanggal 5 April 2013, pukul 20.33 WIB. Jarwati. Sri. 2009. Peningkatan Aklivitas Membaca dan Menulis Siswa Kelas IISD Ngaliyan 08 Kota Semarang dengan Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan. UNNES Semarang. Keraf. Gorys. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
113
Komaidi, Didik, Wahyu Wijayati. 2011. Panduan Lengkap PTK. Yogyakarta: Sabda. Lapono, Nabisi dkk. 2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Jkarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Mudjiono dan Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Poerwanti, Endang. 2008. Assesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Rifa’i. Achmad dan Chatarina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Pres. Rosdiana, Yusi. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia di Sd. Jakarta: Universitas Terbuka. Rusman. 2012.Model-Model Pengembanga Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo. Santosa. Puji. 2010. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Santoso, Eko Budi. 2011. Model Pembelajaran Picture and Picture. http:/raseko. blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-Picture-and-Picture.html. Diakses tanggal 21 Januari 2013, pukul 20.21 WIB. Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Suparno, Mohamad Yunus. 2010. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Trianto. 2007. Model-model Inovstif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. ______. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Kencana.
Jakarta:
Winataputra, Udin S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka Press.
114
LAMPIRAN
115
Lampiran 1 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN Judul: Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi melalui Model Pembelajaran Picture and Picture pada Siswa Kelas III SDN Mangkang Kulon 02. No.
Variabel
Indikator
1.
Keterampilan guru
1. Mempersiapkan siswa
2. 3.
4.
5.
6. 7.
8. 9.
untuk belajar dengan model pembelajaran PP (keterampilan membuka pelajaran) Melakukan apersepsi (keterampilan membuka pelajaran) Menyampaikan tujuan pembelajaran (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan perorangan) Memanfaatkan media gambar dan meminta siswa mengurutkan gambar sehingga membentuk rangkaian kegiatan yang bermakna (keterampilan mengadakan variasi) Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok dalam pembelajaran dengan PP (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil) Guru menanyakan alasan logis dari urutan gambar (keterampilan bertanya) Guru menjelaskan konsep pembelajaran berdasarkan urutan gambar (keterampilan menjelaskan) Memberikan penguatan (keterampilan mengelola kelas) Mengelola Kelas (keterampilan mengelola kelas)
Sumber Alat/Instrumen Data 1. Guru 1. Lembar pengamatan 2. Foto keterampilan pembelguru ajaran Catatan 2. 3. Video lapangan pembelajaran
116
10. Menutup pembelajaran 2.
Aktivitas siswa
1. 2.
3.
4. 5. 6. 7. 3.
Keterampilan siswa dalam menulis narasi dengan model pembelajaran PP
8. 1. 2. 3. 4. 5.
(keterampilan menutup pelajaran). Siap mengikuti proses 1. Siswa pembelajaran dengan model 2. Foto pembelajaran PP pembelajaran Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dalam 3. Video pembelajaran dengan model pembelpembelajaran PP ajaran Memperhatikan penjelasan guru dalam pembelajaran dengan model pembelajaran PP Aktif dalam mengurutkan gambar acak Menulis karangan narasi berdasarkan gambar Mengemukakan alasan logis dari urutan gambar Memberi tanggapan terhadap hasil karangan narasi teman Melakukan refleksi 1. Siswa Menulis kalimat menggunakan pilihan kata 2. Hasil yang tepat keterampilan Menggunakan kalimat efektif menulis Menulis kalimat yang sesuai dengan gambar seri Menulis kalimat menggunakan huruf kapital Menulis kalimat menggunakan tanda titik di akhir kalimat
1. Daftar presensi siswa 2. Lembar pengamatan aktivitas siswa 3. Catatan lapangan
1. Lembar penilaian keterampilan menulis narasi 2. Tes tertulis
117
Lampiran 2 LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU Siklus:. . . . Pertemuan . . . . Nama Guru :. . . . Nama SD : SDN Mangkang Kulon 02 Kelas : III Materi : Menulis Narasi Hari/Tanggal :. . . . Petunjuk : 1. Cermatilah indikator keterampilan guru. 2. Berikan tanda check (√) pada kolom jika deskriptor tampak. 3. Skor penilaian : 1) Jika satu deskriptor yang tampak : skor 1 2) Jika dua deskriptor yang tampak : skor 2 3) Jika tiga deskriptor yang tampak : skor 3 4) Jika empat deskriptor yang tampak : skor 4 4. Contoh: Jika pada indikator pertama terdapat 3 deskriptor yang tampak, maka pengisiannya adalah: Deskriptor Skor Indikator Deskriptor Tampak No 1. Mempersiapkan siswa √ a. Mempersiapkan ruangan kelas untuk belajar dengan model b. Mempersiapkan alat dan sumber pembelajaran picture and √ belajar yang relevan 3 picture (keterampilan c. Memimpin berdo’a membuka pelajaran) √ d. Melakukan presensi Isilah lembar pengamatan keterampilan guru sesuai dengan petunjuk! No 1.
2.
Indikator
Deskriptor
Mempersiapkan siswa untuk belajar dengan model pembelajaran picture and picture(keterampilan membuka pelajaran)
1. Mempersiapkan ruangan kelas 2. Mempersiapkan alat dan sumber
Melakukan apersepsi (keterampilan membuka pelajaran)
1. Menghubungkan pengetahuan
belajar yang relevan
3. Memimpin berdo’a 4. Melakukan presensi awal siswa dengan materi yang akan dipelajari 2. Memberikan apersepsi sesuai dengan materi yang akan dipelajari 3. Menarik perhatian siswa 4. Menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran
Deskriptor Skor Tampak
118
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran (keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan)
1. Menyampaikan tujuan 2. 3.
4. 4.
Memanfaatkan media gambar dan meminta siswa mengurutkan gambar sehingga membentuk rangkaian kegiatan yang bermakna (keterampilan menggunakan variasi)
1. 2. 3. 4.
5.
Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok dalam pembelajaran dengan metode picture and picture (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil)
1. 2. 3. 4.
6.
Guru menanyakan alasan logis dari urutan gambar (keterampilan bertanya)
1. 2. 3. 4.
7.
Guru menjelaskan konsep pembelajaran berdasarkan urutan gambar (keterampilan menjelaskan)
1. 2. 3.
Pembelajaran sesuai dengan materi yang akan dipelajari Menuliskan tujuan pembelajaran Menyampaikan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran picture and picture Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan intonasi suara yang jelas Menjelaskan petunjuk penggunaan media dalam pembelajaran Memperlihatkan gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran Menggunakan media gambar yang berwarna dan jelas Melibatkan siswa dalam memanfaatkan media yang digunakan dalam pembelajaran Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil Mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan kelompok Menjelaskan petunjuk kerja yang digunakan dalam kegiatan kelompok Berkeliling membimbing kerja siswa dalam mengurutkan gambar Mengajukan pertanyaan kepada s Siswa Menanyakan alasan logis urutan gambar kepada siswa secara individu Menanyakan alasan logis urutan gambar kepada siswa secara klasikal Memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir Menuliskan peta konsep pembelajaran Menjelaskan materi pembelajaran secara urut Menjelaskan materi pembelajaran dengan suara yang lantang dan jelas
119
4. Menjawab pertanyaan ketidakjelasan siswa 8.
Memberikan penguatan (keterampilan mengelola kelas)
1. Memberikan penguatan verbal 2. Memberikan penguatan gestural 3. Memberikan penguatan berupa sentuhan
4. Memberikan penguatan berupa benda 9.
Mengelola kelas (keterampilan mengelola kelas)
1. Memusatkan perhatian kelompok 2. Berkeliling memantau kerja siswa 3. Menegur siswa yang tidak 4.
10.
Menutup pembelajaran (keterampilan menutup pelajaran)
1. 2. 3. 4.
mematuhi aturan Menciptakan suasana kelas yang kondusif Melalukan refleksi yang sesuai Memberikan pesan moral yang berhubungan dengan materi dan kegiatan pembelajaran Memberikan motivasi belajar Mengingatkan kepada siswa materi pertemuan selanjutnya.
Jumlah Skor K = skor terendah = 10 M = skor tertinggi = 40 N = (40 – 10) + 1 = 31 Letak Q1 =
(n + 1)
= (31 + 1) =8 jadi nilai Q1 adalah 17 Kriteria ketuntasan 32,5 ≤ skor ≤ 40 25 ≤ skor < 32,5 17 ≤ skor < 25 10 ≤ skor <17
Letak Q2 =
( n + 1)
= (31 + 1) = 16 jadi nilai Q2 adalah 25 Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang
Letak Q3 =
( n + 1)
= (31+ 1) = 24 jadi nilai Q3 adalah 32,5
120
Lampiran 3 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA Nama Siswa :. . . . Nama SD : SDN Mangkang Kulon 02 Kelas : III Materi : Menulis Narasi Hari/Tanggal :. . . . Petunjuk : 1. Cermatilah indikator aktivitas siswa. 2. Berikan tanda check (√) pada kolom jika deskriptor tampak. 3. Skor penilaian : 1) Jika satu deskriptor yang tampak : skor 1 2) Jika dua deskriptor yang tampak : skor 2 3) Jika tiga deskriptor yang tampak : skor 3 4) Jika empat deskriptor yang tampak : skor 4 4. Contoh: Jika pada indikator pertama terdapat 2 deskriptor yang tampak, maka pengisiannya adalah: Deskriptor Skor Indikator Deskriptor Tampak No √ 1. Siap mengikuti proses 2 1. Masuk kelas dengan tertib √ pembelajaran 2. Menempati tempat duduk denganmodel picture dengan rapi and picture (aktivitas 3. Mengeluarkan alat tulis emosional) 4. Memusatkan perhatian pada penjelasan guru Isilah lembar pengamatan aktivitas siswa sesuai dengan petunjuk! No 1.
Indikator
Deskriptor
Siap mengikuti proses pembelajaran denganmodel picture and picture (aktivitas emosional)
1. Masuk kelas dengan tertib 2. Menempati tempat duduk dengan rapi
3. Mengeluarkan alat tulis 4. Memusatkan perhatian pada penjelasan guru
2.
Aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dalam pembelajaran dengan model picture and picture (aktivitas lisan)
1. Mengangkat tangan untuk bertanya atau menjawab pertanyaan 2. Mengajukan pertanyaan 3. Menjawab pertanyaan 4. Mengeluarkan pendapat
Deskriptor Tampak
Skor
121
3.
Memperhatikan penjelasan guru dalam pembelajaran model picture and picture (aktivitas mendengarkan)
1. Sikap dan posisi duduk yang baik
2. Berkonsentrasi dalam memperhatikan pembelajaran
3. Mendengarkan penjelasan guru
4. Mencatat hal-hal penting yang 4.
Aktif dalam mengurutkan gambar acak (aktivitas motorik)
1. 2. 3. 4.
5.
Menulis narasi berdasarkan gambar (aktivitas menggambar dan menulis)
1. 2. 3. 4.
6.
Mengemukakan alasan logis dari urutan gambar (aktivitas mental)
1. 2. 3. 4.
7.
Memberi tanggapan terhadap hasil karangan narasi teman (aktivitas lisan dan motorik)
1. 2. 3. 4.
8.
Melakukan refleksi (aktivitas emosional)
1. 2.
disampaikan guru Mengurutkan gambar secara individu dengan tepat Mengurutkan gambar secara kelompok dengan tepat Memiliki keberanian dalam merangkaikan urutan gambar di depan kelas Mengungkapkan usul urutan gambar yang sesuai dalam kelompok Menulis sesuai dengan isi gambar Menulis dengan tulisan yang rapi Menulis dengan tulisan yang dapat dibaca Menulis dengan memperhatikan tanda baca sesuai dengan ejaan yang disempurnakan Mengungkapkan pendapat secara individu Mengungkapkan pendapat secara kelompok Mengemukakan alasan sesuai gambar Memiliki keberanian mengungkapkan pendapat dalam kelas Memberikan tanggapan dengan bahasa yang baik Memberikan tanggapan dalam diskusi kelompok Memberikan saran yang membangun Melakukan koreksi terhadap hasil kerja teman yang lain Membuat rangkuman materi pelajaran Menyimpulkan materi
122
pembelajaran
3. Menanyakan materi yang belum dipahami
4. Mengerjakan evaluasi dddengan tertib Jumlah Skor K = skor terendah = 8 M = skor tertinggi = 32 n = (32 - 8) + 1 = 25 Letak Q1 =
(n + 1)
Letak Q2 =
= (25 + 1) = 6,5 jadi nilai Q1 adalah 13,5
( n + 1)
= (25 + 1) = 20 jadi nilai Q2 adalah 16
Jumlah Skor = ........... Kategori.............. Kriteria ketuntasan
Kategori
26,5 ≤ skor ≤ 32 20 ≤ skor < 26,5 13,5 ≤ skor <20 8 ≤ skor <13,5
Sangat baik Baik Cukup Kurang
Letak Q3 =
( n + 1)
= (25 + 1) = 19,5 jadi nilai Q3 adalah 26,5
123
Lampiran 4
LEMBAR PENGEMATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI Pertemuan.....siklus..... Nama siswa : Nama SD : SDN Mangkang Kulon 02 Kelas : III Materi : Hari/Tanggal : Petunjuk: Petunjuk : 1. Cermatilah indikator aktivitas siswa. 2. Berikan tanda check (√) pada kolom jika deskriptor tampak. 3. Skor penilaian : 1) Jika satu deskriptor yang tampak : skor 1 2) Jika dua deskriptor yang tampak : skor 2 3) Jika tiga deskriptor yang tampak : skor 3 4) Jika empat deskriptor yang tampak : skor 4 Skor No. Indikator 1. Menulis kalimat menggunakan pilihan kata yang tepat 2. Menggunakan kalimat efektif 3. Menulis kalimat yang sesuai dengan gambar seri 4. Menulis kalimat menggunakan huruf capital 5. Menulis kalimat menggunakan tanda baca yang tepat Jumlah Skor Skor 16,5 ≤- < 20 12,5 ≤ -<16,5 8,5 ≤- < 12,5 5 ≤ -< 8,5
Pencapaian A ( Baik Sekali ) B ( Baik ) C ( Cukup ) D ( Kurang )
Tingkat Keberhasilan Berhasil Berhasil Tidak berhasil Tidak Berhasil
124
INDIKATOR PENILAIAN KETERAMPILAN MENULIS NARASIMELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE Indikator keterampilan Skor menulis narasi melalui Deskriptor No. model pembelajaran PP 1. Menulis kalimat a. Tulisan rapi menggunakan pilihan b. Menggunakan pilihan kata sesuai dengan kata yang tepat tema c. Menggunakan pilihan kata yang saling berkaitan d. Judul sesuai dengan isi 2. Menggunakan kalimat a. Kalimat jelas dan tepat efektif b. Tidak menimbulkan tafsiran ganda c. Antar kalimat saling berhubungan d. Menggunakan kalimat sesuai dengan EYD 3. Menulis kalimat sesuai a. Ide pokok sesuai dengan gamba dengan gambar seri b. Terdapat keterpaduan antar ide pokok masing-masing gambar c. Kalimat penjelas sesuai dengan ide pokok d. Menggunakan kalimat yang runtut dan mudah dipahami Menulis narasi 4. a. Penggunaan huruf kapital pada awal kalimat menggunakan huruf b. Penggunaan huruf kapital pada huruf kapital pertama nama orang c. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama hari, bulan, tahun d. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama kota atau nama tempat. Menulis kalimat 5. a. Penggunaan tanda titik pada akhir kalimat menggunakan tanda b. Tanda titik digunakan dalan menunjukkan baca yang tepat angka jam, menit, detik yang menunjukkan waktu c. Penggunaan tanda koma dalam suatu perincian d. Penggunaan tanda koma dalam suatu pembilang
125
126
Lampiran 5 PENGGALAN JARING-JARING TEMA KELAS III SEMESTER 2 BAHASA INDONESIA Standar Kompetensi 8. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi. Kompetensi Dasar 8.1Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri IPA
menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan
Standar Kompetensi
memperhatikan ejaan huruf kapital, dan tanda titik.
6. Memahami kenampakan permukaan bumi,
Indikattor
SBK Standar Kompetensi 4. mengekpresikan diri melalui karya seni musik Kompetensi Dasar
cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta
8.1.1 Membuat kalimat sederhana sesuai gambar seri acak
4.3 menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan
hubungannya dengan cara manusia memelihara
8.1.2 Membuat kalimat dengan memperhatikan huruf kapital,
atau tanpa iringan sederhana
dan melestarikan alam. Kompetensi Dasar
ejaan, dan tanda baca yang benar sesuai dengan Ejaan yang
Indikator
Disempurnakan
4.3.1 benar
6.1 Mendeskripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar. Indikator 6.1 Mengidentifikasi berbagai bentuk permukaan bumi (daratan). 6.2 Mengidentifikasi berbagai bentuk permukaan bumi (air).
ALAM SEKITAR
Menyanyikan lagu anak dengan syair yang
127
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Sekolah
: SDN Mangkang Kulon 02
Tema
: Alam Sekitar
Kelas/semester
: Kelas III/2
Hari/ Tanggal
: Kamis 25 April 2013
A. Standar Kompetensi Bahasa Indonesia Menulis 8. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi. IPA 6.Memahami kenampakan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. SBK 4. mengekpresikan diri melalui karya seni musik B. Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia 8.1Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan ejaan huruf kapital, dan tanda titik. IPA 6.1 Mendeskripsikan kenampakan permukaan bumi di lingkungan sekitar. SBK 1.3 Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan sederhana C. Indikator Bahasa Indonesia
128
8.1.1
Membuat kalimat sederhana sesuai gambar seri acak
8.1.2
Membuat kalimat dengan memperhatikan huruf kapital, ejaan, dan
tanda baca yang benarsesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan IPA 6.1 Mengidentifikasi berbagai bentuk permukaan bumi (daratan). 6.2 Mengidentifikasi berbagai bentuk permukaan bumi (air). SBK 4.3.1 Menyanyikan lagu anak dengan syair yang benar D.
Tujuan
1. Dengan media gambar bertemakan alam sekitar (tamasya di pantai), siswa dapat membuat kalimat sederhana sesuai gambar seri acak dengan benar. 2. Diberikan media berupa gambar seri, siswa dapat membuat kalimat dengan memperhatikan huruf kapital, ejaan, dan tanda baca yang benar sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan dengan benar. 3. Berdasarkan pengalaman contoh di lingkungan sekitar, siswa dapat mengidentifikasi berbagai bentuk permukaan bumi (daratan) dengan tepat. 4. Berdasarkan contoh pengalaman siswa, siswa dapat mengidentifikasi berbagai bentuk permukaan bumi (air) dengan tepat. 5. Melalui bimbingan guru, siswa dapat menyanyikan lagu anak dengan syair yang benar. Karakter yang diharapkan Disiplin, Jujur, kerja sama, tanggung jawab, berani, toleransi, cinta lingkungan E. Materi ajar Bahasa Indonesia Menulis narasi berdasarkan gambar seri IPA Bumi dan alam semesta SBK Menyanyikan lagu anak
129
F. Model dan Metode pembelajaran 1. Model Pembelajaran Pembelajaran Tematik Model Pembelajaran Picture and Picture 2. Metode
:
a. Pengamatan b. Informatif c. Tanya jawab d. Penugasan e. Diskusi
G. Langkah-langkah Pembelajaran Tahap 1. Pra Kegiatan
2. Kegiatan Awal
3. Kegiatan Inti
Kegiatan Pembelajaran a. Membariskan siswa b. Salam c. Doa d. Presensi e. Pengondisian kelas a. Guru menyiapkan materi pembelajaran dan memberi motivasi b. Guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa bernyanyi penggalan lagu Libur Telah Tiba . c. Guru bertanya pada siswa “anak-anak siapa yang pernah berlibur bersama keluarga? Biasanya kalian berlibur kemana?’’ d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/KD yang akan dicapai siswa a. Guru melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan lagu libur telah tiba (eksplorasi) b. Guru membawa globe dan siswa mengamati bahwa bumi itu terdiri dari daratan dan air (eksplorasi) c. Siswa memberi contoh alam yang di darat dan di air (elaborasi) d. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa
Waktu 8 menit
Karakter Keberanian Disiplin
7 menit
Jujur Aktif Tanggungja wab Semangat Belajar
40 menit
Aktif Konsentrasi Kerjasama Tanggungja wab Berani Semangat Belajar Cinta Lingkungan
130
4. Kegiatan Akhir
yang heterogen (eksplorasi) e. Siswa berdiskusi tentang tugas yang di berikan guru berupa LKS yang berisikan mengurutkan gambar seri acak (elaborasi) f. Siswa mengurutkan dan menulis narasi sesuai dengan urutan gambar dengan ejaan yang benar (elaborasi) g. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi dan membimbing bila siswa kesulitan (eksplorasi) h. Guru memberi hak kepada siswa untuk maju membacakan karangan mereka dan memberikan reward (elaborasi) i. Beberapa siswa yang belum berani maju di tunjuk guru untuk mencoba dan aktif (elaborasi) j. Guru bersama siswa membahas latihan yang telah di kerjakan (konfirmasi) k. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan yang baru saja dilakukan (konfirmasi) a. Guru memberikan evaluasi pada siswa 15 menit b. Guru memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan siswa c. Guru menyampaikan topik pembahasan untuk pertemuan berikutnya
H. Media dan Sumber Belajar a. Media 1. Gambar Seri 2. Globe b. Sumber 1. BSE Aku Bangga Bahasa Indonesia kelas III SD karangan Ismoyo dan Romiyatun, hal 89. 2. BSE Senang Belajar
Ilmu Pengetahuan Alam kelas III karangan S.
Rositawaty dan Aris Muharam, hal 114-117. 3. Silabus BSNP. 2007. Model Silabus Kelas III. Jakarta: BSNP. 4. Standar Proses dan Standar Isi
131
5. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. I. Penilaian a. Prosedur -
tes awal : tidak ada
-
tes proses : ada berupa lembar pengamatan (terlampir)
-
tes akhir : ada berupa soal evaluasi (terlampir)
b. Jenis tes : tertulis c. Alat tes : lembar pengamatan, rubrik penilaian.
Semarang, 25 April 2013
132
MATERI AJAR 1. Bahasa Indonesia
2. IPA Bumi dan Alam Semesta Bumi berbentuk bulat. Bumi terdiri ata daratan dan lautan. Daratan adalah bagian permukaan bumi yang tidak di genangi air. Wilayah daratan meliputi pegunungan, perbukitan, dataran, dan lembah. Bumi banyak mengandung air. Permukaan dataranpun ada yang tergenang air dan ada yang kering. Bagian daratan yang kering adalah padang pasir, dataran rendah, datran tinggi, dan pegunungan. Bagian daratan yang tergenang air, misalnya rawa, sungai , dan danau. Lautan adalah bagian permukaan bumi yang terdiri dari air. Permukaan bumi banyak mengandung air. Sekitar 2/3 permukaan bumi adalah lautan. Permukaan dasar lautpun tidak rata. Jurang yang sangat dalam didalam laut disebut palung laut. Lutan terdiri atas, laut, teluk, selat, dan samudera. 3. SBK
Lagu Libur Telah Tiba Libur telah tiba, libur telah tiba Hore, hore. Hore Simpanlah tas dan bukumu Lupakan kelauh kesahmu Libur telah tiba, libur telah tiba hatiku gembira
133
Nama : ................................................ No. Absen : ...............................................
LEMBAR KERJA SISWA Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. Petunjuk pengerjaan soal: 1. Tulislah namamu di kolom yang sudah disediakan. 2. Tulis juga anggota kelompokmu. 3. Diskusikan dengan kelompokkmu untuk menyusun gambar seri acak menjadi rangkaian gambar yang benar. 4. Tulis urutan gambar di kertas yang sudah di sediakan. 5. Buatlah karangan untuk masing-masing gambar secara individu dengan memperhatikan tanda baca dan huruf kapital.
134
SOAL EVALUASI
Silanglah Jawaban yang Paling Tepat ! 1. Bumi berbentuk .... a. datar b. bulat c. lingkaran d. segitiga 2. Permukaan bumi terdiri atas .... a. dataran b. lautan c. lembah d. daratan dan lautan 3. Permukaan bumi sebagian besar terdiri atas ... a.
lautan
b.
daratan
c. pegunungan d. hutan 4. Luas lautan adalah . . . dari luas permukaan bumi. a.
3/4
b.
1/4
c.
2/3
d. 4/5 5. Penulisan nama orang pada suatu paragraf di awali dengan huruf . . . a. kapital b. kecil c. aksara jawa d. arab 6. Tanda baca titik (.) diletakkan di ... a. awal kalimat b. akhir kalimat
135
c. awal dan akhir kalimat d. tengah kalimat 7. Di bawah ini penulisan nama kota yang benar adalah .... a. Semarang b. kudus c. PAti d. PEKALONGAN 8. Penulisan kata nggak, seharusnya yang benar adalah ... a. gag b. tidak c. tak d. enggak 9. Penulisan judul karangan yang tepat adalah ... a. Tamasya ke Pantai Marina b. Tamasya ke pantai marina c. Tamasya ke Pantai marina d. Tamasya ke pantai Marina 10. Lagu Libur Telah Tiba di populerkan oleh ... a. Joshua b. Tasya c. Coboy Junior d. Serina
136
KUNCI JAWABAN 1. B 2. D 3. A 4. C 5. A 6. B 7. A 8.B 9. A 10. B
Penskoran Nilai =
137
MEDIA Media gambar seri acak dengan tema “Alam Sekitar”.
138
PENGGALAN JARING-JARING TEMA KELAS III SEMESTER 2 BAHASA INDONESIA Standar Kompetensi 8. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi. Kompetensi Dasar 8.1Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri
IPA Standar Kompetensi 6. Memahami kenampkan permukaan bumi, cuaca dan
pengaruhnya
bagi
manusia,
serta
hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam.
menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan
SBK
memperhatikan ejaan huruf kapital, dan tanda titik.
Standar Kompetensi
Indikattor
4. mengekpresikan diri melalui karya seni
8.1.3 Menentukan urutan gambar seri acak
musik
8.1.4 Menyusun narasi berdasarkan urutan gambar seri
Kompetensi Dasar 4.3 menyanyikan lagu wajib dan lagu anak
Kompetensi Dasar
dengan atau tanpa iringan sederhana
6.2 Menjelaskan hubugan antara keadaan awan
Indikator
dan cuaca Indikator 2.1.1 menyebutkan macam-macam cuaca 2.1.2 menjelaskan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia
4.3.1
Menyanyikan lagu anak dengan syair
yang benar
GEJALA ALAM
139
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Sekolah
: SDN Mangkang Kulon 02
Tema
: Gejala Alam
Kelas/semester
: Kelas III/2
Hari/ Tanggal
: 29 April 2013
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi Bahasa Indonesia Menulis 8. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan
puisi.
IPA 6. Memahami kenampkan permukaan bumi, cuaca dan pengaruhnya bagi manusia, serta hubungannya dengan cara manusia memelihara dan melestarikan alam. SBK 4. mengekpresikan diri melalui karya seni musik B. Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia 8.1Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan ejaan huruf kapital, dan tanda titik. IPA 6.2 Menjelaskan hubugan antara keadaan awan dan cuaca SBK 1.4 Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan sederhana
140
C. Indikator Bahasa Indonesia 8.1.3
Menentukan urutan gambar seri acak
8.1.4
Menyusun narasi berdasarkan urutan gambar seri
IPA 2.1.1 Menyebutkan macam-macam cuaca 2.1.2 Menjelaskan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia SBK 1.4.1 Menyanyikan lagu anak dengan syair yang benar D. Tujuan 1. Diberikan gambar bertema gejala alam, siswa dapat menentukan urutan gambar seri acak dengan benar 2. Setelah mengamati gambar seri acak, siswa dapat menyusun narasi berdasarkan urutan gambar seri dengan benar. 3. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan macam-macam cuaca dengan benar. 4. Dari kehidupan sehari-hari, siswa dapat menjelaskan pengaruh cuaca bagi kegiatan manusia dengan tepat. 5. Melalui bimbingan guru, siswa dapat menyanyikan lagu anak dengan syair yang benar Karakter yang diharapkan Disiplin, Jujur, kerja sama, tanggung jawab, berani, toleransi, sopan santun. E. Materi ajar Bahasa Indonesia Menulis narasi berdasarkan gambar seri IPA Mengenal cuaca dan pengaruhnya SBK Menyanyikan lagu anak F. Model dan Metode pembelajaran 1. Model Pembelajaran
141
Pembelajaran Tematikdan Model Pembelajaran Picture and Picture 2. Metode
:
a. Pengamatan b. Informatif c. Tanya jawab d. Penugasan e. Diskusi
G. Langkah-langkah Pembelajaran Tahap 1. Pra Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran a. Membariskan siswa
Waktu
Karakter
8 menit
Keberanian Disiplin
b. Salam c. Doa d. Presensi e. Pengondisian kelas
2. Kegiatan Awal
a. Guru menyiapkan materi pembel ajaran dan memberi motivasi b. Guru melakukan apersepsi dengan
7 menit
Jujur Aktif Tanggungjawab
mengajak siswa bernyanyi penggal-
Semangat
an lagu Hujan.
Belajar
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/KD yang akan dicapai siswa 3. Kegiatan Inti
a. Guru melakukan tanya jawab yang
40 menit Aktif
berkaitan dengan lagu Hujan
Konsentrasi
(eksplorasi)
Kerjasama
b. Siswa memberi contoh jenis cuaca selain hujan (elaborasi) c. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari
Tanggungjawab Berani Semangat Belajar
142
4-5 siswa yang heterogen
Cinta
(eksplorasi)
Lingkungan
d. Siswa berdiskusi tentang tugas yang di berikan guru berupa LKS yang berisikan mengurutkan gambar seri acak (elaborasi) e. Sisa mengurutkan dan membuat karangan sesuai dengan urutan gambar dengan ejaan yang benar (elaborasi) f. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi dan membimbing bila siswa kesulitan (eksplorasi) g. Guru memberi hak kepada siswa untuk maju membacakan karangan mereka dan memberikan reward (elaborasi) h. Beberapa siswa yang belum berani maju di tunjuk guru untuk mencoba dan aktif (elaborasi) i. Guru bersama siswa membahas latihan yang telah di kerjakan (konfirmasi) j. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan yang baru saja dilakukan (konfirmasi) 4. Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan evaluasi pada siswa b. Guru memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran yang
15 menit
143
dilakukan siswa c. Guru menyampaikan topik pembahasan untuk pertemuan berikutnya.
H. Media dan Sumber Belajar a. Media Gambar Seri b. Sumber 1. BSE Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III karangan Rita Nirbaya, hal 95. 2. BSESenang IPA kelas IIkarangan S. Rositawati dan Aris Muharam, hal 121130. 3. Silabus BSNP. 2007. Model Silabus Kelas III. Jakarta: BSNP. 4. Standar Proses dan Standar Isi 5. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. I. Penilaian a. Prosedur -
tes awal : tidak ada
-
tes proses : ada berupa lembar pengamatan (terlampir)
-
tes akhir : ada berupa soal evaluasi (terlampir)
b. Jenis tes : tertulis c. Alat tes : lembar pengamatan, rubrik penilaian
144
Semarang, 29 April 2013
145
MATERI AJAR 1. Bahasa Indonesia Sebuah karangan terdiri atas beberapa paragraf. Setiap paragraf harus salingberhubungan. Paragraf yang saling berhubungan akan menjadi sebuah karangan yang padu.
2. IPA Mengenal cuaca dan pengaruhya Cuaca adalah keadaan udara disuatu tempat pada waktu tertentu. Cuaca sangat berpengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup di bumi. Cuaca yang sering dilami adalah panas, dingin, cerah, dan hujan. Cuaca mempengaruhi
146
berbagai segi kehidupan manusia. Misalnya, jenis pakaian yang digunakan, kebiasaan makan dan minum, dan mata pencaharian. 3. SBK Lagu Hujan Tik tik tik, bunyi hujan diatas genting Airnya turun, tdak terkira Cobalah tengok, dahan dan ranting Pohon dan kebun basah semua
148
Nama : ................................................ No. Absen: ...............................................
LEMBAR KERJA SISWA Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. Petunjuk pengerjaan soal: 1. Tulislah namamu di kolom yang sudah disediakan. 2. Tulis juga anggota kelompokmu. 3. Diskusikan dengan kelompokkmu untuk menyusun gambar seri acak menjadi rangkaian gambar yang benar. 4. Tulis urutan gambar di kertas yang sudah di sediakan. 5. Buatlah karangan berdasarkan cerita gambar yang sudah terangkai, kerjakan secara individu dengan memperhatikan tanda baca dan huruf kapital.
149
SOAL EVALUASI Silanglah Jawaban yang Paling Tepat ! 1. Cuaca yang sering kamu alami, diantaranya .... a. cerah b. badai c. angin d. topan 2. Matahari bersinar ternag menunjukkan cuaca sedang .... a. berawan b. mendung c. cerah d. hujan 3. Pada saat hujan biasanya udara ... a.
terasa panas
b.
terasa dingin
c.
terasa hangat
d.
terasa cerah
4. Petani akan menyiram tanaman pada siang hari jika cuaca sedang . . . a.
hujan
b.
hujan disertai petir
c. mendung d. panas 5. Pakaian yang biasa dipakai pada musim dingin adalah . . . a. pakaian tipis b. kemeja c. kaos d. jaket atau wol 6. Jas hujan dan payung terbuat dari bahan yang . . . a. tebal b. kedap air
150
c. menyerap air d. tembus air 7. Kalimat yang menggunakan huruf kapital yang tepat adalah . . . a. Hari minggu yang lalu Bela berulang tahun. b. Hari ini hari minggu dan besuk hari senin. c. Mela lahir pada hari Senin, 29 Mei 1996. d. Kemarin tanggal 23 februari 2013. 8. Tanda baca titik (.) diletakkan di ... a. awal kalimat b. akhir kalimat c. awal dan akhir kalimat d. tengah kalimat 9. Kalimat yang penulisannya tepat adalah .... e. Siapa yang menemani Tini. a. Siapa yang menemani Tini, b. Siapa yang menemani Tini? c. Siapa yang menemani Tini! 10. Contoh kalimat perintah adalah . . . a. Ani dan Ina membuat boneka kertas. b. Buanglah sampah di tempatnya! c. Siapa yang menjadi korban? d. Tina disuruh ayah membeli buku.
151
KUNCI JAWABAN 1. A 2. C 3. B 4. D 5. D 6. B 7. C 8.B 9. C 10. B
Penskoran Nilai =
152
MEDIA Media gambar seri acak dengan tema “Gejala Alam”.
153
Lampiran 6 PENGGALAN JARING-JARING TEMA KELAS III SEMESTER 2 BAHASA INDONESIA Standar Kompetensi 8. Menggunakan pikiran, perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi. Kompetensi Dasar 8.1 Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan ejaan huruf capital, dan tanda baca titik. Indikator 8.1.1 Menentukan urutan gambar seri acak. 8.1.2 Menyusun narasi berdasarkan urutan gambar seri.
SBK IPS Standar Kompetensi 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan Indikator 2.1.1 Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan 2.1.2 Mengamati jenis pekerjaan di kehidupan sehari-hari
Standar Kompetensi 4. Mengekspresikan diri melalui karya seni musik Kompetensi Dasar SOPAN SANTUN
4.3 Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan sederhana Indicator 4.3.1 Menyanyikan lagu anak dengan syair yang benar
154
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Sekolah
: SDN Mangkang Kulon 02
Tema
: Sopan Santun
Kelas/semester
: Kelas III/2
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi Bahasa Indonesia Menulis 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi. IPS 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang. SBK 4. Mengekspresikan diri melalui karya seni musik. B. Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia 8.1 Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan ejaan huruf capital, dan tanda titik. IPS 2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan. SBK 4.3 Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan sederhana C. Indikator Bahasa Indonesia 8.1.3 Menentukan urutan gambar seri acak 8.1.4 Menyusun narasi berdasarkan urutan gambar seri IPS 2.1.1 Mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan 2.1.2 Mengamati jenis pekerjaan di kehidupan sehari-hari
155
SBK 4.3.1 Menyanyikan lagu anak dengan syair yang benar D. Tujuan 1. Ditunjukkan media gambar seri, siswa dapat menentukan urutan gambar seri acak dengan benar. 2. Melalui gambar seri bertema sopan santun, siswa dapat menyusun narasi berdasarkan urutan gambar seri dengan baik. 3. Setelah dilakukan tanya jawab, siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis pekerjaan dengan tepat. 4. Berdasarkan pengalaman, siswa dapat mengamati jenis pekerjaan di kehidupan sehari dengan tepat. 5. Deengan bimbingan guru, siswa dapat menyanyikan lagu anak dengan syair yang benar. Karakter yang diharapkan Disiplin, jujur, kerja sama, tanggung jawab, berani, toleransi, sopan santun. E. Materi Ajar Bahasa Indonesia Menulis narasi berdasarkan gambar seri IPS Jenis pekerjaan dan penggunaan uang SBK Menyanyikan lagu anak F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model pembelajaran Pembelajaran Tematik dan Model Pembelajaran Picture and Picture 2. Metode : a. Pengamatan b. Informatif c. Tanya jawab d. Diskusi
156
G. Langkah-langkah Pembelajaran Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Karakter
1. Pra
a. Membariskan siswa
8 menit
Keberanian
Kegiatan
b. Salam
Disiplin
c. Doa d. Presensi e. Pengondisian kelas 7 menit
Jujur
2. Kegiatan
a. Guru menyiapkan materi pembelajaran
Awal
dan memberi motivasi
Aktif
b. Guru melakukan apersepsi dengan
Tanggungjawab
mengajak siswa bernyanyi penggalan lagu
Semangat
pergi sekolah
Belajar
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/KD yang akan dicapai siswa. 40 menit
Aktif
3. Kegiatan
a. Guru melakukan tanya jawab yang
Inti
berkaitan dengan lagu Pergi Sekolah
Konsentrasi
(eksplorasi)
Kerjasama
b. Siswa memberi contoh jenis pekerjaan
Tanggungjawab
yang mereka ketahui (elaborasi)
Berani
c. Guru membagi siswa kedalam beberapa
Semangat
kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa yang
Belajar
heterogen (eksplorasi)
Cinta
d. Siswa berdiskusi tentang tugas yang di
Lingkungan
berikan guru berupa LKS yang berbisikan mengurutkan gambar seri acak (elaborasi) e. Sisa mengurutkan dan membuat karangan sesuai dengan urutan gambar dengan ejaan yang benar (elaborasi) f. Guru membimbing siswa dalam
157
berdiskusi dan membimbing bila siswa kesulitan (eksplorasi) g. Guru memberi hak kepada siswa untuk maju membacakan karangan mereka dan memberikan reward (elaborasi) h. Beberapa siswa yang belum berani maju di tunjuk guru untuk mencoba dan aktif (elaborasi) i. Guru bersama siswa membahas latihan yang telah di kerjakan (konfirmasi) j. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan yang baru saja dilakukan (konfirmasi) 4. Kegiatan
a. Guru memberikan evaluasi pada siswa
Akhir
b. Guru memberikan penguatan proses dan
15 menit
hasil pembelajaran yang dilakukan siswa c. Guru menyampaikan topik pembahasan untuk pertemuan berikutnya.
H. Media dan Sumber Belajar a. Media gambar seri b. Sumber 1. BSE Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III SD karangan Samidi, hal 151. 2. BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas III karangan Edi Hernawan dan Endang Handayani, hal 96-114. 3. BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas III karangan Sunarso dan Anis Kusuma, hal 63-75. 4. Buku Paket Ayo Melakukan Pembelajaran Tematik untuk SD kelas III semester 2, karangan Sunardi dkk. Hal, 140. 5. Silabus BSNP. 2007. Model Silabus Kelas III. Jakarta: BSNP.
158
6. Standar Proses dan Standar Isi 7. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
I. Penilaian a. Prosedur -
Tes awal : tidak ada
-
Tes proses : ada berupa lembar pengamatan (terlampir)
-
Tes akhir : ada berupa soal evaluasi (terlampir)
b. Jenis tes: tertulis c. Alat tes: lembar pengamatan, rubric penilaian Semarang, 2 Mei 2013
159
MATERI AJAR 1. Bahasa Indonesia Sebuah karangan terdiri atas beberapa paragraf. Setiap paragraf harus saling berhubungan. Paragraf yang saling berhubungan akan menjadi sebuah karangan yang padu. a. Penggunaan Tanda Titik (.) Tanda titik (.) digunakan pada akhir kalimat yang bukan kalimat pertanyaan atau kalimat seruan. Contoh Koko menjenguk teman di rumah sakit. b. Penggunaan Tanda Koma (,) Tanda koma (,) digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Contoh Nina ke rumah sakir bersama Koko, Edo, dan Ica. c. Penggunaan Huruf Kapital 1) Huruf capital digunakan pada huruf pertama suatu kata dalam kalimat. Contoh a) Bapak membeli obat. b) Di mana Mela dirawat? c) Tutuplah jendela itu! 2) Huruf capital digunakan untuk menuliskan nama orang, nama tempat, nama bangsa, suku bangsa dan bahasa. Contoh a) Mela berasal dari suku Jawa. b) Bu Rita belajar bahasa Inggris. c) Ayah Mela bernama Pak Harun. d) Kak Bobi sekolah di Amerika.
160
IPS Jenis pekerjaan bermacam-macam. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh. Pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Pekerjaan yang dilakukan dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal. Pekerjaan yang ditekuni manusia dilakukan untuk mendapatkan upah. Upah yang diperoleh dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut, manusia harus bekerja. Dengan bekerja, maka manusia mendapatkan penghasilan. Penghasilan tersebut berupa uang. Dengan uang tersebut, manusia membeli kebutuhan hidupnya. Coba kamu perhatikan orangtuamu di rumah. Orang tua, terutama ayah bertugas untuk mencari nafkah. Beliau bekerja untuk mendapatkan penghasilan. Uang hasil dari pekerjaan tersebut digunakan untuk membiayai keluarga. Misalnya untuk biaya makan. Ada dua macam pekerjaan, yaitu pekerjaan yang menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa. Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Contohnya: petani, peternak, pengrajin, penjahit, dan pedagang makanan. Sedangkan pekerjaan yang dihasilkan jasa adalah pekerjaan yang berupa pelayanan, dari hal tersebut diperoleh gaji. Contohnya: guru, dokter, sopir, tukang, cukur rambut, buruh bangunan dll. 2. SBK Lagu Pergi Sekolah Oh Ibu dan Ayah selamat pagi Kupergi sekolah sampaikan nanti Selamat belajar Nak penuh semangat Rajinlah selalu tentu kau dapat Hormati gurumu sayangi teman Itulah tandanya murid yang budiman
161
Nama : …………………………………………. No. Absen : ……………………………….
LEMBAR KERJA SISWA Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. Petunjuk pengerjaan soal : 1. Tulislah namamu di kolom yang sudah disediakan. 2. Tulis juga anggota kelompokmu. 3. Diskusikan dengan kelompokmu untuk menyusun gambar seri acak menjadi rangkaian gambar yang benar. 4. Tulis urutan gambar di kertas yang sudah di sediakan. 5. Buatlah karangan berdasarkan cerita gambar yang sudah terangkai, kerjakan secara individu dengan memperhatikan tanda baca dan huruf kapital.
162
SOAL EVALUASAI Silanglah jawaban yang paling tepat! 1. Penggunaan tanda titik yang, tepat adalah … a. Paman seorang. pilot b. Paman seorang pilot. c. Paman. seorang pilot d. Paman seorang pilot. 2. Kalimat yang menggunakan huruf kapital yang tepat adalah … a. Hari minggu yang lalu Bela berulang tahun. b. Hari ini hari minggu dan besok hari senin. c. Mela lahir pada hari Senin, 29 Mei 1996. d. Kemarin tanggal 23 februari 2013. 3. Tanda baca titik (.) diletakkan di … a. awal kalimat b. akhir kalimat c. awal dan akhir kalimat d. tengah kalimat 4. Contoh kalimat perintah adalah … a. Ani dan Ina membuat boneka kertas. b. Buanglah sampah di tempatnya! c. Siapa yang menjadi korhan? d. Tina disuruh ayah membeli buku. 5. Kebutuhan hidup dapat (erpcnuhi dengan a. bekerja b. memohon c. meminta d. belajar 6. Pekerjaan berat akan lebih ringan apabila dikerjakan secara … a. pendidikan tinggi b. kerja sama c. sendiri
163
d. egois 7. Contoh pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah … a. dokter b. petani c. peternak d. pengrajin 8. Guru adalah pekerjaan dibidang … a. kesehatan b. pendidikan c. hukum d. komunikasi 9. Menghargai teman termasuk sifat … a. Tercela b. Tidak boleh dicontoh c. Terpuji d. Buruk 10. Berikut ini akibat murid yang malas adalah … a. sukses b. pandai c. juara kelas d. tinggal kelas
164
KUNCI JAWABAN 1. B 2. C 3. B 4. B 5. A 6. B 7. A 8. B 9. C 10.
D
Penskoran Nilai =
JumlahSkor x100 10
165
MEDIA Gambar Media Pembelajaran Bertema Sopan Santun
166
PENGGALAN JARING-JARING TEMA KELAS III SEMESTER 2 BAHASA INDONESIA Standar Kompetensi 8. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi. Kompetensi Dasar 8.1Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan ejaan huruf kapital, dan tanda titik. Indikattor 8.1.5 Mengamati dan mengurutkan gambar 8.1.6 Membuat kalimat sesuai gambar 8.1.7 Mengembangkan kalimat menjaddi karangan IPS
SBK
Standar Kompetensi
Standar Kompetensi
2. Emahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
4. mengekpresikan diri melalui karya seni
Kompetensi Dasar 2.4 Mengenal sejarah uang Indikator 2.4.1 memahami sejarah uang 2.4.1 menjelaskan macam-macam uang
MENABUNG
musik Kompetensi Dasar 4.3 menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan sederhana Indikator 4.3.1
Menyanyikan lagu anak dengan syair
yang benar
167
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK Sekolah
: SDN Mangkang Kulon 02
Tema
: Menabung
Kelas/semester
: Kelas III/2
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit
Hari/ Tanggal
: Senin, 13 Mei 2013
A. Standar Kompetensi Bahasa Indonesia Menulis 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan
puisi.
IPS 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang SBK 4. Mengekpresikan diri melalui karya seni musik B. Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia 8.1Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan ejaan huruf kapital, dan tanda titik. IPS 2.4 Mengenal sejarah uang SBK 1.5 Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan sederhana
C. Indikator Bahasa Indonesia 8.1.5
Mengurutkan gambar
8.1.6
Membuat kalimat sesuai gambar
168
8.1.7
Mengembangkan kalimat menjadi karangan
IPS 2.4.1 Memahami sejarah uang 2.4.1 Menjelaskan macam-macam uang SBK 1.5.1 Menyanyikan lagu anak dengan syair yang benar D. Tujuan 1. Setelah melihat media gambar, siswa dapat mengurutkan gambar dengan benar. 2. Berdasarkan kegiatan menurutkan gambar acak, siswa dapat membuat kalimat sesuai gambar dengan tepat. 3. Melalui urutan gambar seri, siswa dapat mengembangkan kalimat menjaddi karangan dengan baik. 4. Setelah dilakukan penjelasan oleh guru, siswa dapat memahami sejarah uang dengan benar. 5. Berdasarkan berbagai macam pengalaman siswa, siswa dapat menjelaskan macam-macam uang dengan benar. 6. Dengan dibimbing guru, siswa dapat menyanyikan lagu anak dengan syair yang benar Karakter yang diharapkan Disiplin, Jujur, kerja sama, tanggung jawab, berani, toleransi, sopan santun.
E. Materi ajar Bahasa Indonesia Menulis narasi berdasarkan gambar seri IPS Sejarah uang SBK Menyanyikan lagu anak
169
F. Model dan Metode pembelajaran 1. Model Pembelajaran Model Pembelajaran Picture and Picture 2. Metode
:
a. Pengamatan b. Informatif c. Tanya jawab d. Penugasan e. Diskusi
G. Langkah-langkah Pembelajaran Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Karakter
1. Pra
a. Membariskan siswa
8 menit
Keberanian
Kegiatan
Disiplin
b. Salam c. Doa d. Presensi e. Pengondisian kelas
2. Kegiatan Awal
a. Guru menyiapkan materi pembel -
7 menit
ajaran dan memberi motivasi
Jujur Aktif
b. Guru melakukan apersepsi dengan
Tanggungjawab
mengajak siswa bernyanyi penggal-
Semangat
an lagu Menabung.
Belajar
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/KD yang akan dicapai siswa 3. Kegiatan Inti
a. Guru melakukan tanya jawab yang
40 menit
Aktif
berkaitan dengan lagu Menabung
Konsentrasi
(eksplorasi)
Kerjasama
b. Siswa memberi contoh macammacam uang (elaborasi) c. Guru membagi siswa kedalam
Tanggungjawab Berani Semangat
170
beberapa kelompok yang terdiri dari
Belajar
4-5 siswa yang heterogen
Cinta
(eksplorasi)
Lingkungan
d. Siswa berdiskusi tentang tugas yang di berikan guru berupa LKS yang berisikan mengurutkan gambar seri acak (elaborasi) e. Sisa mengurutkan dan membuat karangan sesuai dengan urutan gambar dengan ejaan yang benar (elaborasi) f. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi dan membimbing bila siswa kesulitan (eksplorasi) g. Guru memberi hak kepada siswa untuk maju membacakan karangan mereka dan memberikan reward (elaborasi) h. Beberapa siswa yang belum berani maju di tunjuk guru untuk mencoba dan aktif (elaborasi) i. Guru bersama siswa membahas latihan yang telah di kerjakan (konfirmasi) j. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan yang baru saja dilakukan (konfirmasi) 4. Kegiatan Akhir
a. Guru memberikan evaluasi pada siswa b. Guru memberikan penguatan proses dan hasil pembelajaran yang
15 menit
171
dilakukan siswa c. Guru menyampaikan topik pembahasan untuk pertemuan berikutnya
H. Media dan Sumber Belajar a. Media Gambar Seri b. Sumber 1. BSE Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III SD karangan Samidi, hal 151. 2. BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas III karangan Edi Hernawan dan Endang Handayani, hal 133. 3. BSE Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/MI kelas III karangan Sunarso dan Anis Kusuma, hal 102. 4. Buku Paket Ayo Melakukan Pembelajaran Tematik untuk SD kelas III semester 2, karangan Sunardi dkk. Hal, 67. 5. Silabus BSNP. 2007. Model Silabus Kelas III. Jakarta: BSNP. 6. Standar Proses dan Standar Isi 7. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. I. Penilaian a. Prosedur -
tes awal : tidak ada
-
tes proses : ada berupa lembar pengamatan (terlampir)
-
tes akhir : ada berupa soal evaluasi (terlampir)
b. Jenis tes : tertulis c. Alat tes : lembar pengamatan, rubrik penilaian
172
Semarang, 13 Mei 2013
173
MATERI AJAR 1. Bahasa Indonesia Sebuah karangan terdiri atas beberapa paragraf. Setiap paragraf harus saling berhubungan. Paragraf yang saling berhubungan akan menjadi sebuah karangan yang padu.
174
2. IPS Sejarah Uang
175
176
SBK Lagu Menabung Jajan sih boleh saja Sisihkan buat nabung Belanja sih boleh saja Tak lupa nabung Asik asik deh Sik asik asik nabung Bung nabung nabung asik Sik asik asik nabung Bung nabung nabung asik Bing beng bang Yok kita ke bank Bang bing bung Yok kita nabung Tang ting tung hey Tau tau kita nanti dapat untung Dari kecil kita mulai menabung Supaya hidup kita beruntung Mau keliling dunia ada uangnya Juga untuk membuat istana Bing beng bang Ayok kita semua ke bank Bang bing bung Ayok kita semua nabu
178
Nama : ................................................ No. Absen : ...............................................
LEMBAR KERJA SISWA Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. Petunjuk pengerjaan soal: 1. Tulislah namamu di kolom yang sudah disediakan. 2. Tulis juga anggota kelompokmu. 3. Diskusikan dengan kelompokkmu untuk menyusun gambar seri acak menjadi rangkaian gambar yang benar. 4. Tulis urutan gambar di kertas yang sudah di sediakan. 5. Buatlah karangan berdasarkan cerita gambar yang sudah terangkai, kerjakan secara individu dengan memperhatikan tanda baca dan huruf kapital.
179
SOAL EVALUASI Silanglah Jawaban yang Paling Tepat ! 1. Penulisan nama yang benar adalah . . . a. Tri susanto b. ana ansita c. Vida Safira d. yanuar Arif 2. Penggunaan tanda titik yang tepat adalah . . . e. Ani membeli. Buku f. Lisa seorang dokter. g. Paman pulang. ke desa h. Adik. bermain sepeda. 3. Tanda baca titik (.) diletakkan di ... e. awal kalimat f. akhir kalimat g. awal dan akhir kalimat h. tengah kalimat 4. Contoh kalimat perintah adalah . . . a. Ani dan Ina membuat boneka kertas. b. Buanglah sampah di tempatnya! c. Siapa yang menjadi korban? d. Tina disuruh ayah membeli buku. 5. Penggunaan tanda titik untuk penulisan waktu yang benar adalah . . . a. pukul 07.35 b. pukul 0.7.35 c. pukul 073.5 d. pukul 07.3.5 6. Barter adalah cara penukaran . . . a. barang dengan uang b. uang dengan uang c. barang dengan barang d. barang dengan tenaga
180
7. Contoh bank yang dimiliki negara adalah . . . a. Bank Danamon b. Bank Rakyat Indonesia c. Bank Mega d. Bank Niaga 8. Cek termasuk jenis uang . . . a. giral b. kartal c. logam d. kertas 9. Bahan uang logam diantaranya adalah . . . a. kayu b. plastik c. perak d. kain 10. Salah satu cara mengelola uang adalah . . . a. jajan b. menabung c. belanja d. boros
181
KUNCI JAWABAN 1. C 2. B 3. B 4. B 5. A 6. C 7. B 8. A 9. C 10. B Penskoran Nilai =
182
MEDIA Media gambar seri acak dengan tema “Menabung”.
183
Lampiran 7 HASIL OBSERVASI KETERAMPILAN GURU Siklus I Pertemuan Pertama Nama Guru Nama SD Kelas Materi Hari/ Tanggal No.
: Vida Safira : SDN Mangkang Kulon 02 : III : Menulis Narasi : 25 April 2013 Indikator Keterampilan Guru
1.
Mempersiapkan siswa belajar dengan model pembelajaran picture and picture 2. Melakukan apersepsi 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Memanfaatkan media gambar 5. Membimbing dalam diskusi kelompok 6. Menanyakan alasan logis dari urutan gambar 7. Menjelaskan konsep urutan gambar berdasarkan urutan gambar 8. Memberikan penguatan 9. Mengelola kelas 10. Menutup pembelajaran Jumlah skor yang diperoleh Rata-rata skor Kategori Kriteria ketuntasan 32,5 ≤ skor ≤ 40 25 ≤ skor < 32,5 17 ≤ skor < 25 10 ≤ skor <17
1 -
Deskriptor 2 3 4 √ √
2
√ √ √ √ -
√ -
√ √ √
√ √ √ √ √
2 3 2 2 2 2
√ -
√ √
√ -
√
1 2 2 20 2,0 Cukup
Skor
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Semarang, 25 April 2013 Observer,
Doni Cahyo. S, S.Pd.
184
HASIL OBSERVASI KETERAMPILAN GURU Siklus I Pertemuan Kedua Nama Guru
: Vida Safira
Nama SD
: SDN Mangkang Kulon 02
Kelas
: III
Materi
: Menulis Narasi
Hari/ Tanggal : 29 April 2013 No.
Indikator Keterampilan Guru
1.
Mempersiapkan siswa belajar dengan model pembelajaran picture and picture 2. Melakukan apersepsi 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Memanfaatkan media gambar 5. Membimbing dalam diskusi kelompok 6. Menanyakan alasan logis dari urutan gambar 7. Menjelaskan konsep urutan gambar berdasarkan urutan gambar 8. Memberikan penguatan 9. Mengelola kelas 10. Menutup pembelajaran Jumlah skor yang diperoleh Rata-rata skor Kategori Kriteria ketuntasan 32,5 ≤ skor ≤ 40 25 ≤ skor < 32,5 17 ≤ skor < 25 10 ≤ skor <17
1 -
Deskriptor 2 3 4 √ √
2
√ √ -
√ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √
2 3 2 2 2 3
√ √ √
√ √ -
√ √
√
√
Skor
3 2 3 24 2,4 Cukup
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Semarang, 29 April 2013 Observer,
185
Doni Cahyo. S, S.Pd. HASIL OBSERVASI KETERAMPILAN GURU Siklus II Pertemuan Pertama Nama Guru
: Vida Safira
Nama SD
: SDN Mangkang Kulon 02
Kelas
: III
Materi
: Menulis Narasi
Hari/ Tanggal : 2 Mei 2013 No.
Indikator Keterampilan Guru
1.
Mempersiapkan siswa belajar dengan model pembelajaran picture and picture 2. Melakukan apersepsi 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Memanfaatkan media gambar 5. Membimbing dalam diskusi kelompok 6. Menanyakan alasan logis dari urutan gambar 7. Menjelaskan konsep urutan gambar berdasarkan urutan gambar 8. Memberikan penguatan 9. Mengelola kelas 10. Menutup pembelajaran Jumlah skor yang diperoleh Rata-rata skor Kategori Kriteria ketuntasan 32,5 ≤ skor ≤ 40 25 ≤ skor < 32,5 17 ≤ skor < 25 10 ≤ skor <17
1 √
Deskriptor 2 3 4 √ √ √
4
√ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √
3 3 4 3 2 3
√ √
√ √ √
√
√ √ √
-
Skor
3 2 4 31 3,1 Baik
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang
Semarang, 2 Mei 2013 Observer,
Doni Cahyo. S, S.Pd.
186
HASIL OBSERVASI KETERAMPILAN GURU Siklus II Pertemuan Kedua Nama Guru
: Vida Safira
Nama SD
: SDN Mangkang Kulon 02
Kelas
: III
Materi
: Menulis Narasi
Hari/ Tanggal : 13 Mei 2013 No.
Indikator Keterampilan Guru
1.
Mempersiapkan siswa belajar dengan model pembelajaran picture and picture 2. Melakukan apersepsi 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Memanfaatkan media gambar 5. Membimbing dalam diskusi kelompok 6. Menanyakan alasan logis dari urutan gambar 7. Menjelaskan konsep urutan gambar berdasarkan urutan gambar 8. Memberikan penguatan 9. Mengelola kelas 10. Menutup pembelajaran Jumlah skor yang diperoleh Rata-rata skor Kategori Kriteria ketuntasan 32,5 ≤ skor ≤ 40 25 ≤ skor < 32,5 17 ≤ skor < 25 10 ≤ skor <17
1 √
Deskriptor 2 3 4 √ √ √
4
√ √ √ -
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
3 3 4 4 3 3
√ √ √
√ √ √
√ -
√ √ √
3 4 3 35 3,5 Sangat Baik
Skor
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Semarang, 13 Mei 2013 Observer,
187
Doni Cahyo. S, S.Pd.
Lampiran 8
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus I Pertemuan Pertama No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama APB ASP FAS SM WA AH AP AM APB ABP AS AS ADP ADV AFA AH BB DK DS FNI FDK FAN HAZ HAP KAM LAM MAN MABP MRR MSB NHM NAS RSA SA
1 1 1 1 2 1 1 1 3 2 1 1 1 1 2 2 4 1 2 2 1 1 4 1 3 3 4 1 1 1 1 1 3 2 4
2 4 1 1 1 1 1 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 3 3 3 1 1 1 4 2 2 2 3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 2 2 2 1 4 1 3
Indikator 4 5 6 4 3 2 3 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 1 1 3 1 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 1 1 3 1 2 2 3 2 3 1 4 2 3 1 3 4 3 2 1 4 2 1 4 2 1 2 2 1 4 3 3 4 3 3 1 2 4 3 4 4 1 2 1 1 2 1 1 2 1 3 3 3 2 1 1 2 2 1 3 2 2 3 4 2
7 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 2
8 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2
Jumlah
Keterangan
19 12 10 11 12 11 15 16 15 14 14 12 12 12 14 15 16 16 14 14 17 15 20 25 19 26 10 10 10 20 11 17 15 23
C K K K K K C C C C C K K K C C C C C C C C B B C B K K K B K C C B
188
35 36 37 38 39 40 41
TMH SDA WUH ZFR MI RM NHM
1 4 2 2 1 2 1
1 3 1 2 1 1 2
2 3 1 2 1 3 1
2 3 2 2 1 2 1
2 2 2 2 1 2 1
Kriteria ketuntasan
Kategori
26,5 ≤ skor ≤ 32
Sangat Baik (SB)
20 ≤ skor < 26,5
Baik (B)
13,5 ≤ skor <20
Cukup (C)
8 ≤ skor <13,5
Kurang (K)
3 2 3 2 3 2 1
1 2 1 1 1 1 1
3 2 3 2 2 1 2
15 21 15 15 11 13 10
C B C C K K K
Semarang, 25 April 2013 Observer,
Muna Nuzulia NIM 1401409367
189
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus I Pertemuan Kedua No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama APB ASP FAS SM WA AH AP AM APB ABP AS AS ADP ADV AFA AH BB DK DS FNI FDK FAN HAZ HAP KAM LAM MAN MABP MRR MSB NHM NAS RSA SA TMH SDA WUH ZFR
1 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 4 2 4 4 4
2 3 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 1 1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 4
3 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 1 3 1 2 3 3 2 1 1 2 3 4 3 4 4 3 4 3
Indikator 4 5 6 4 3 3 1 2 2 1 2 1 2 3 1 3 2 1 2 2 1 3 3 3 1 2 3 1 4 2 2 2 4 3 3 3 3 2 1 1 4 1 2 2 2 4 4 3 1 3 1 2 2 4 4 4 3 4 2 1 1 4 3 2 3 1 4 2 1 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 2 3 1 1 3 4 2 2 4 3 2 2 3 3 1 2 2 1 4 4 2 4 2 1 3 2 1 4 4 1 2 3 2
7 3 1 1 2 2 1 3 1 2 4 1 1 1 3 2 1 4 3 4 3 1 1 4 3 4 3 1 1 1 4 1 4 2 4 2 4 2 1
8 1 3 2 4 2 1 3 3 1 1 4 4 2 3 3 2 1 3 1 2 2 2 4 1 3 4 4 2 2 1 2 4 2 4 4 2 2 2
Jumlah
Keterangan
20 15 11 19 14 13 20 17 15 17 20 15 15 21 22 16 19 23 22 19 14 20 23 21 25 28 19 13 15 21 17 24 16 28 21 21 23 22
B C K B C K B C C C B C C B B C C B B C C B B B B SB C K C B C B C SB B B B B
190
39 40 41
MI RM NHM
2 4 2
2 2 1
4 3 4
3 3 3
Kriteria ketuntasan
Kategori
26,5 ≤ skor ≤ 32
Sangat Baik (SB)
20 ≤ skor < 26,5 13,5 ≤ skor <20
Baik (B) Cukup (C)
8 ≤ skor <13,5
Kurang (K)
2 2 2
1 1 2
1 1 1
1 1 2
16 17 17
Semarang, 29 April 2013 Observer,
Ratnasari Purwaningsih NIM 1401409333
C C C
191
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus II Pertemuan Pertama No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama APB ASP FAS SM WA AH AP AM APB ABP AS AS ADP ADV AFA AH BB DK DS FNI FDK FAN HAZ HAP KAM LAM MAN MABP MRR MSB NHM NAS RSA SA TMH SDA WUH ZFR
1
2
3
2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4
4 2 2 1 1 1 3 3 3 3 2 2 3 4 1 3 1 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 2 3 2 4 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 4 4
Indikator 4 5 6 4 2 3 1 4 1 2 3 4 1 4 3 4 1 4 3 3 4 3 4 1 3 4 3 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4
4 2 3 1 4 1 4 2 3 3 2 4 4 2 2 4 2 3 3 3 2 3 4 2 3 4 2 4 2 2 3 2 4 2 3 2 4 4
4 3 2 4 2 1 3 2 1 3 3 1 1 3 3 1 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4 4 1 3 3 3 2 4 2 3 2 4 4
7
8
3 1 2 1 2 1 1 3 2 3 3 2 4 2 4 1 4 3 4 1 3 4 3 2 4 3 2 1 4 2 2 2 2 2 4 2 4 1
3 2 4 1 2 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3
Jumlah
Keterangan
26 17 20 15 20 11 23 22 19 23 24 19 25 21 21 21 20 27 21 28 17 25 28 22 27 28 22 16 23 24 21 23 25 23 25 23 29 27
B C B C B K B B C B B C B B B B B SB B SB C B SB B SB SB B C B B B B B B B B SB SB
192
39 40 41
MI RM NHM
4 4 4
2 2 2
3 2 2
1 4 4
2 3 1
Kriteria ketuntasan
Kategori
26,5 ≤ skor ≤ 32
Sangat Baik (SB)
20 ≤ skor < 26,5
Baik (B)
13,5 ≤ skor <20
Cukup (C)
8 ≤ skor <13,5
Kurang (K)
2 3 1
4 2 2
4 2 4
22 22 20
B B B
Semarang, 2 Mei 2013 Observer,
Muna Nuzulia NIM 1401409367
193
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Siklus II Pertemuan Kedua No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Nama APB ASP FAS SM WA AH AP AM APB ABP AS AS ADP ADV AFA AH BB DK DS FNI FDK FAN HAZ HAP KAM LAM MAN MABP MRR MSB NHM NAS RSA SA TMH SDA WUH ZFR
1
2
3
3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3
4 3 3 1 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3
3 3 1 3 3 4 4 4 3 3 1 3 3 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Indikator 4 5 6 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
4 3 3 2 3 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 4
3 2 1 2 4 1 3 4 1 3 2 2 1 3 2 1 1 4 2 1 3 1 3 2 4 4 2 2 4 2 3 4 2 3 3 4 2 4
7
8
3 2 2 1 2 1 4 4 2 2 2 1 3 3 2 2 4 2 4 1 4 4 4 3 3 2 2 1 2 2 4 2 4 4 4 2 2 2
2 1 1 3 1 1 4 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2
Jumlah
Keterangan
26 20 18 17 21 17 29 27 24 21 21 21 23 25 20 23 22 27 25 22 27 26 29 24 29 27 23 23 26 23 25 25 26 27 26 27 25 26
B C C C B C SB SB B B B B B B B B B SB B B SB B SB B SB SB B B B B B B B SB B SB B B
194
39 40 41
MI RM NHM
3 3 3
3 3 3
4 4 4
3 4 3
Kriteria ketuntasan
Kategori
26,5 ≤ skor ≤ 32
Sangat Baik (SB)
20 ≤ skor < 26,5
Baik (B)
13,5 ≤ skor <20
Cukup (C)
8 ≤ skor <13,5
Kurang (K)
2 4 2
2 2 2
2 2 2
3 2 3
22 24 22
B B B
Semarang, 13 Mei 2013 Observer,
Ratnasari Purwaningsih NIM 1401409333
195
Lampiran 9 Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Siklus I Pertemuan I No.
Indikator
1.
Menulis kalimat menggunakan pilihankata yang tepat 2. Menggunakan kalimat efektif 3. Menulis kalimat sesuai dengan gambar seri 4. Menulis kalimat menggunakan huruf kapital 5. Menulis kalimat menggunakan tandabaca yang tepat Jumlah skor Rata-rata % Keberhasilan Kategori
Frekuensi skor fx skor 1 2 3 4 5 23 13 131
Ratarata 3,19
-
19 11
22 29
1
104 113
2,53 2,75
9
29
3
-
76
1,85
10
31
-
-
72
1,75
496 12,07 12,09 2,41 60,48% Baik Baik
Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Siklus I Pertemuan 2 No. 1.
Indikator
Menulis kalimat menggunakan pilihankata yang tepat 2. Menggunakan kalimat efektif 3. Menulis kalimat sesuai dengan gambar seri 4. Menulis kalimat menggunakan huruf kapital 5. Menulis kalimat menggunakan tandabaca yang tepat Jumlah skor Rata-rata % Keberhasilan Kategori
1 -
Frekuensi skor fx skor 2 3 4 2 30 9 130
Ratarata 3,17
-
24 17
17 24
-
99 106
2,41 2,58
-
12
12
-
111
2,70
-
21
21
-
102
2,48
548 13,34 13,36 2,66 66,82% Baik Baik
196
Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Siklus II Pertemuan 1 No.
Indikator
1.
Menulis kalimat menggunakan pilihankata yang tepat 2. Menggunakan kalimat efektif 3. Menulis kalimat sesuai dengan gambar seri 4. Menulis kalimat menggunakan huruf kapital 5. Menulis kalimat menggunakan tandabaca yang tepat Jumlah skor Rata-rata % Keberhasilan Kategori
1 -
Frekuensi skor fx skor 2 3 4 5 31 5 123
Ratarata 3
-
29 21
12 20
-
94 102
2,29 2,48
-
5
34
2
120
2,92
-
6
30
5
122
2,97
561 13,66 13,68 2,73 68,41% Baik Baik
Penilaian Keterampilan Menulis Narasi Siklus II Pertemuan 2 No. 1.
Indikator
Menulis kalimat menggunakan pilihankata yang tepat 2. Menggunakan kalimat efektif 3. Menulis kalimat sesuai dengan gambar seri 4. Menulis kalimat menggunakan huruf kapital 5. Menulis kalimat menggunakan tandabaca yang tepat Jumlah skor Rata-rata % Keberhasilan Kategori
1 -
Frekuensi skor fx skor 2 3 4 3 34 4 125
Ratarata 3,04
-
24 15
17 25
1
99 109
2,41 2,65
-
4
26
11
130
3,17
5
26
10
128
3,12
591 14,39 14,41 2,59 72,07% Baik Baik
197
Lampiran 10 DAFTAR NILAI SISWA KELAS III SDN MANGKANG KULON 02 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Nama APB ASP FAS SM WA AH AP AM APB ABP AS AS ADP ADV AFA AH BB DK DS FNI FDK FAN HAZ HAP KAM LAM MAN MABP MRR MSB NHM NAS RSA SA TMH SDA WUH ZFR MI RM NHM Jumlah
Keterangan
Siklus I 1 60 60 60 55 55 45 60 65 65 60 60 65 65 60 55 60 60 60 55 65 70 60 65 65 60 70 60 65 60 65 65 60 65 60 65 65 65 60 60 65 60 2520
Rata-Rata 2 70 65 70 60 65 55 70 70 70 65 70 70 65 70 65 70 65 70 65 70 75 65 70 70 65 80 65 65 70 70 65 60 70 70 65 70 70 65 60 65 65 2770
65 62,5 65 57,5 60 50 65 67,5 67,5 62,5 65 67,5 65 65 60 65 62,5 67,5 60 67,5 72,5 72,5 62,5 67,5 67,5 67,5 75 62,5 65 67,5 62,5 62,5 65 67,5 62,5 67,5 67,5 62,5 60 65 62,5 2645
T TT T TT TT TT T T T TT T T T T TT T TT T TT T T T TT T T T T TT T T TT TT T T TT T T TT TT T TT
198
61,46 67,56 64,51 Rata-rata Keterangan: >65 = Tidak Tuntas (TT), <65 = Tuntas (T)
TT
DAFTAR NILAI SISWA KELAS III SDN MANGKANG KULON 02 Keterangan
Siklus II No.
Nama
1 APB 2 ASP 3 FAS 4 SM 5 WA 6 AH 7 AP 8 AM 9 APB 10 ABP 11 AS 12 AS 13 ADP 14 ADV 15 AFA 16 AH 17 BB 18 DK 19 DS 20 FNI 21 FDK 22 FAN 23 HAZ 24 HAP 25 KAM 26 LAM 27 MAN 28 MABP 29 MRR 30 MSB 31 NHM 32 NAS 33 RSA 34 SA 35 TMH 36 SDA 37 WUH 38 ZFR 39 MI 40 RM 41 NHM Jumlah
Rata-Rata
1
2
70 70 70 65 70 60 70 70 75 70 70 70 70 70 65 70 65 70 70 65 75 75 70 70 70 80 60 65 70 70 65 70 65 70 65 70 70 65 65 70 65 2850
75 75 70 65 70 60 75 75 80 70 75 70 75 70 65 70 60 75 70 70 85 70 75 75 80 85 60 75 70 70 70 70 75 80 70 80 65 70 65 65 70 2940
72,5 72,5 70 65 70 60 72,5 72,5 77,5 70 72.5 70 72,5 70 65 70 62,5 72,5 70 67,5 80 72,5 72,5 72,5 75 82,5 60 70 70 70 67,5 70 70 75 67,5 75 67,5 67,5 65 67,5 67,5 2895
T T T T T TT T T T T T T T T T T TT T T T T T T T T T TT T T T T T T T T T T T T T T
199
Rata-rata
69,51
71,70
70,60
T
Keterangan: >65 = Tidak Tuntas (TT), <65 = Tuntas (T)
Lampiran 11
LEMBAR HASILKETERAMPILAN MENULIS SISWASIKLUS I
200
201
202
203
LEMBAR HASILKETERAMPILAN MENULIS SISWASIKLUS II
204
205
206
207
Lampiran 12 LEMBAR CATATAN LAPANGAN Siklus I Pertemuan Pertama Nama Sekolah : SDN Mangkang Kulon 02 Kelas : III Hari/tanggal : 25 April 2013 Subjek : Guru, murid, proses pembelajaran Petunjuk : Catatlah secara singkat Catatan : Pembelajaran dimulai pukul 09.30 WIB, sebelum masuk kelas siswa kelas III baris terlebih dahulu. Ketua Barisan menyiapkan barisannya, guru membimbing siswa dalam pembentukan barisan, beebrapa siswa masih bergurau dan tidak tertib dalam baris berbaris. Satu per satu siswa masuk kelas dan duduk di tempatnya masingmasing, sementara itu guru menyiapkan media pembelajaran, sesekali terganggu karena ada be-berapa siswa tidak duduk di tempatnya, tetapi menghampiri guru untuk melihat barang-barang yang di bawa guru. Guru membimbing berdoa, kemudian melakukan presensi. Setelah itu, guru memulai apersepsi pembelajaran dengan memoerlihatkan globe atau bola dunia. Tema pembelajaran pagi ini adalah Alam sekitar, guru menanyakan ke-nampakan yang ada di dunia yang terdiri dari daratan dan lautan. Guru melakukan tanya jawab apa saja yang masuk dalam kenampakan daratan dan kenampakan lautan, ke-mudian sampailah pada jawaban bahwa salah satu kenampakan lautan adalah laut dan pantai. Kemudian guru memperlihatkan gambar liburan ke pantai, guru melakukan tanya jawab siapa yang pernah berlibur? Berlibur dimana saja? Dan kelas menjadi kondusif. Guru memperlihatkan gambar seri acak tentang liburan kepantai, kemudian membentuk kelompok, dan mengerjakan tugas dari guru. Pada pembentukan kelompok terjadi keributan, bebrapa siswa terutama laki-laki tidak mau satu kelompok dengan perempuan, atau tidak mau dengan teman yang bukan teman akrabnya. Setelah ditegur guru, kemudian siswa menuruti perintah guru dan segera mengerjakan lembar kerja yang berisi menyusun gambar acak dan menulis narasi sesuai dengan gambar. Banyak siswa yang antusias tetapi juga bingung. Setelah itu, perwakilan siswa maju kedepan untuk memberikan alasan logis dari urutan gambar. Setelah pembelajaran usai , guru memberikan kesimpulan dan menyanyikan lagu dari penyanyi Tasya yang berjudul Libur Tlah Tiba. Kemudian evaluasi dan menutup pembelajaran. Semarang, 25 April 2013 Observer
Muna Nuzulia NIM 1401409367
208
LEMBAR CATATAN LAPANGAN Siklus I Pertemuan Kedua Nama Sekolah Kelas Hari/tanggal Subjek Petunjuk
: SDN Mangkang Kulon 02 : III : 29 April 2013 : Guru, murid, proses pembelajaran : Catatlah secara singkat hal-hal yang terjadi pada guru, siswa dan proses pembelajaran menulis narasi menggunakan model pembelajaran picture and picture. Catatan : Pembelajaran pada siklus pertama pertemuan pertama ini dimulai pukul 09.30. Siswa mulai tertib baris dan masuk kelas, hanya beberapa siswa yang tidak tertib dalam memasuki kelas dan bergurau pada teman sebangkunya. Guru membimbing siswa untuk berdoa, dan melakukan presensi. Pada saat presensi terjadi kegaduhan karena siswa yang tidak dipanggil namanya juga ikut mengangkat tangan, sehingga menimbulkan sis-wa lain tertawa dan saling mengejek. Guru mengkondisikan kelas dan memulai pelajaran, guru melakukan apersepsi dengan menyanyikan lagu Hujan. Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan lagu hujan. Tema hari ini adalah gejala alam, guru me-nanyakan macammacam gejala alam dan pengaruhnya. Tanya jawab antara siswa dan guru berlangsung kondusif, kemudian guru memperlihatkan gambar seri acak yang berkaitan dengan hujan, gambar tersebuta adalah beebrapa anak hujan-hujanan dan sakit. Seperti pembelajaran sebelumnya guru membentuk kelompok, pada pembentukan ke-lompok ini siswa sudah tertib dan tidak pilih-pilih. Kemudian tanpa dikomando siswa susdah paham apa yang harus dikerjakan, siswa antusias dalam mengerjakan lembar kerja yang diberikan guru. Sebelum selesaipun siswa, sudah berebut siapa yang akan maju kedepan untuk menempelkan gambar acak dan mengemukakan alasan logis. Pembelajaran selesai dan guru meberikan kesimpulan. Pada saat guru memberikan kesimpilan, siswa sudah mulai gaduh karena segera istirahat. Siswa sudah keluar masuk kelas dengan tidak teratur, kemudian guru mengkondisikan kelas dan segera membagikan lembar evaluasi untuk dikerjakan. Setelah itu guru menutup pembelajaran dan memberikan nasehat. Semarang, 29 April 2013 Observer,
Ratnasari Purwaningsih NIM 1401409333
209
LEMBAR CATATAN LAPANGAN Siklus II Pertemuan Pertama Nama Sekolah Kelas Hari/tanggal Subjek Petunjuk
: SDN Mangkang Kulon 02 : III : 2 Mei 2013 : Guru, murid, proses pembelajaran : Catatlah secara singkat hal-hal yang terjadi pada guru, siswa dan proses pembelajaran menulis narasi menggunakan model pembelajaran picture and picture. Catatan : Pembelajaran pada siklus kedua pertemuan pertama, dimulai pada pukul 09.30 WIB. Seluruh siswa memasuki kelas dan tertib, terjadi peningkatan dibanding sebelum-nya. Guru mulai lancar dalam mengkondisikan dan memulai pembelajaran, sebelum itu guru memimpin doa dan melakukan apersepsi. Guru memulai pembelajaran dengan apersepsi menyanyikan lagu pergi sekolah. Tema pembelajaran hari ini adalah sopan santun. Guru melakukan tanya jawab kepasa seluruh siswa yang berkaitan dengan sopan santun. Guru memperlihatkan gambar siswa bersalaman dengan guru, kemudian guru bertanya jenis pekerjaan apa saja selain guru. Semua siswa berebut untuk menjawab dan menjadikan kelas gaduh. Setelah itu guru memperlihatkan gambar seri acak, siswa sudah mulai paham dan cepat-cepat segera dibagikan lembar kerjanya dan segera me-ngerjakan. Setelah itu siswa antri berebut unttuk maaju kedepan kelas. Guru mnunjuk siswa yang pasif dan diam. Guru juga memanggil siswa yang dibelakang yang tidak memperhatikan atau tidur. Kelas menjadi gaduh, disaat guru menegur siswa sebelah kanan, sebelah kiri gaduh begitu juga sebaliknya. Siswa sudah gaduh ingin istirahat, padahal jam istirahat belum berbunyi. Setelah mengkondisikan kelas agar kelas tertib dan berjanji akan segera mengistirahatkan, kemudian guru menarik kesimpilan daripembelajaran yang baru saja dilaksanakan. Guru memberikan nasehat terkait dengan aktivitas siwa hari ini dan kaitannya dengan sopan santun. Siswa berjanji pada pertemuan selanjutnya akan lebih tertib dan sopan. Kemudian guru membagikan lembar evalusai untuk segera dikerjakan siswa dan menutup pembelajaran. Semarang, 2 Mei 2013 Observer,
Muna Nuzulia NIM 1401409367
210
LEMBAR CATATAN LAPANGAN Siklus II Pertemuan Kedua Nama Sekolah Kelas Hari/tanggal Subjek Petunjuk
: SDN Mangkang Kulon 02 : III : 13 Mei 2013 : Guru, murid, proses pembelajaran : Catatlah secara singkat hal-hal yang terjadi pada guru, siswa dan proses pembelajaran menulis narasi menggunakan model pembelajaran picture and picture. Catatan : Pembelajaran dimulai pada pukul 09.40 WIB, seluruh siswa masuk kelas dan baris dengan tertib. Beberapa siswa terlihat gergurau dan duduk di tempat duduknya masing-masing. Guru mempersiapkan media dan sumber belajar. Kemudian guru memimpin berdoa dan melakukan presensi. Setelah itu guru memulai pelajaran dengan melakukan apersepsi dan menyayikan lagu menabung bersama-sama. Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan lagu menabung. Siswa memberi contoh macam-macam uang dan kegunaannya. Kemudian guru membagi kelompok dengan mengambil meja depan belakang. Karena jika di acaka akan menimbulkan kegaduhan dan tidak akan segera dilanjutkan pembelajarannya. Guru membagikan gambar seri acak, satu siswa satu rangkaian gambar, agar tidak berebut. Setelah itu guru membagikan lembar kerjanya, siswa segera mengerjakan sesuai dengan petunjuk. Siswa mulai antusias dan masih berebut ingin maju kedepan kelas. Siswa yang sebelumnya lambat dalam mengerjakan, pada pertemuan ini sudah mulai sedikit demi sedikit mengerjakan. Perwakilan dari kelompok maju dan memberikan pendapat dari alasan logis mengurutkangambar, tema pembelajarannya adalah menabung. Pada pembelajaran ini sedikit membuat iswa bingung, karena tidak semua siswa pernah ikut orang tua atau pergi sendiri menabung di Bank. Guru dengan ramah memberi bimbingan dan perhatian kepada siswa. Setelah disepakati gambar dan rangkaian yang sesuai, maka siswa mengerjakan lembar kerja dengan tertib dan tidak contek-contekan. Guru mengingatkan agar siswa dalam menulis narasi memperhatikan tanda baca dan huruf kapital. Setelah usai mengerjakan, guru mempersilahkan siswa duduk di tempatnya masing-masing dan memperhatikan penjelasan guru dalam membri kesimpulan. Siswa dengan sendirinya mencatat hal-hal yang penting dari penjelasan guru. Kemudian guru menyruh siswa untuk bersiap mengerjakan evaluasi, guru membagikan lembar evalusai dan siswa mengerjakan evaluasi dengan tertib. Guru menutup pembelajaran dan berterimaksih kepada siswa atas partisipasi selama pembelajaran dan peneliitian berlangsung. Semarang, 13 mei 2013 Observer,
211
Lampiran 13
Ratnasari Purwaningsih NIM 1401409333
212
213
Lampiran 14
FOTO PENELITIAN
Gambar 1. Guru mempersiapkan siswa masuk kelas
Gambar 2. Guru memimpin
berdoa
214
Gambar 3. Guru melakukan apersepsi
Gambar 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Gambar 5. Guru memanfaatkan media gambar
Gambar 6. Guru membagikan lembar kerja
215
Gambar 7. Guru membimbing dalam diskusi kelompok
Gambar 8. Siswa mengurutkan gambar di depan kelas
Gambar 9. Siswa mengerjakan evaluasi
216
Gambar 10. Guru sebagai kolaborator dan pengamat
Gambar 11. Teman sejawat sebagai pengamat aktivitas siswa