1
SUMBANGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL LARI CEPAT 80 METER PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI LAHAR 02 KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Mencapai Geler Sarjana Pendidikan
Oleh : SUDARNO 6301909022
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2011
2
SARI
Sudarno, 2011. Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Lari Sprint 80 Meter Pada Siswa Putra Kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati.. Skripsi. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Permasalahan penelitian ini adalah apakah ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasi lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun pelajaran 2010/2011. Tujuan penelitian untuk mengetahui sumbangan antara daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun 2010/2011. Populasi penelitian ini adalah siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati tahun 2010/2011, jumlah populasinya 21 siswa yang rata-rata usianya 10-12 tahun sedangkan yang menjadi sampel sebanyak 21. Tehnik menggunakan total sampling. Variabel penelitian ini adalah daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan sebagai variabel bebas dan hasil lari sprint 80 meter sebagai variabel terikat. Analisis data menggunakan statistik regresi dengan uji persyaratan meliputi uji kenormalan, homogenitas dan linieritas. Hasil penelitian di ketahui: 1) Sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter sebesar 26,40%. 2) Sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter sebesar 26,8%. 3) Sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter sebesar 41,00%. Simpulan penelitian : 1) Ada sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter. 2) Ada sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter. 3) Ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter. Saran penelitian bagi guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, bahwa daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan sangat berpengaruh terhadap prestasi lari sprint 80 meter. Untuk itu kedua faktor tersebut perlu mendapat perhatian yang cukup terutama dalam memilih atlit lari jarak pendek. Salah satu cara untuk meningkatkan daya ledak otot tungkai misalnya : latihan loncat-loncat dengan berbagai variasi (menggunakan tumpuan ujung kaki ) baik dengan dua kaki maupun satu kaki dan maupun dengan latihan standing board jump. Latihan kekuatan otot lengan dengan melakukan push up dan pull up secara sistematis.
ii
3
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Lari Sprint 80 Meter Pada Siswa Putra Kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati, telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari
:
Tanggal
:
Pembimbing I
Pembimbing II
Moch Senoadji Karyadi, M.Pd NIP. 19710131 199903 1 002
Sri Haryono, S.Pd. M.Or NIP. 19691113 199802 1 001
Mengetahui, Ketua Jurusan PKLO
Drs. Nasuka, M.Kes NIP. 19590916 198511 1 001
iii
4
PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Pada Hari
: Senin
Tanggal
: 15 Agustus 2011
Panitia Ujian Skripsi Ketua,
Sekretaris
Drs.Uen Hartiwan, M.Pd NIP. 19530411 198303 1 001
Drs. Hermawan, M.Pd NIP. 19590401 198803 1 002
Dewan Penguji
1. Drs. Djoko Hartono, M.Pd NIP. 19561111 198403 1 001
( Ketua )
2. M. Senoadji Karyadi, S.Pd, M.Pd NIP. 19710131 199003 1 002
( Anggota )
3. Sri Haryono, S.Pd,M.Or NIP. 19691113 199802 1 001
( Anggota )
iv
5
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah
Semarang, Yang membuat pernyataan,
Sudarno NIM. 6301909022
v
6
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
” Jadikanlah sholat dan sabar sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar ” (QS. Al-Baqarah : 153).
PERSEMBAHAN : Tanpa mengurangi rasa syukurku kepada Allah SWT, kupersembahkan karyaku ini kepada : Istriku tercinta Ngatmi Anakku tersayang Sarah Putri Maylina Saudara dan Keluarga besar’ku yang telah memberi do’a, dorongan, dan semangat demi keberhasilanku. Teman-teman PKG
vi
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis percaya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka penulisan skripsi ini tidak dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi ini. 2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis. 3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kepelatihan Olahraga yang telah memberikan kemudahan
administrasi
dan
ketersediaan
waktunya
membimbing
dan
mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Moch Senoadji Karyadi, M.Pd, selaku dosen pembimbing I untuk waktu dan ketersediaannya membimbing dan mengarahkan penulis dalam skripsi ini. 5. Sri Haryono, S.Pd. M.Or, selaku dosen pembimbing II untuk waktu dan ketersediaannya membimbing dan mengarahkan penulis dalam skripsi ini. 6. Kepala SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian. 7. Kepala UPT Kecamatan Tlogowungu yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian. 8. Semua pihak yang telah membantu penulis selama penyusunan skripsi ini.
vii
8
Penulis sadar sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun kepada semua pihak. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya dan bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya.
Semarang, Juli 2011 Penulis
viii
9
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................
i
SARI…….. ...............................................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...............................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi PRAKATA .............................................................................................................. vii DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ...................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah................................................................ 1 1.2 Permasalahan................................................................................ 2 1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................... 3 1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 3 1.5 Penegasan Istilah….…………………………………...………… 4
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1
Landasan Teori ........................................................................... 6 2.1.1. Olahraga Atletik………............................................................. 6 ix
10
2.1.2. Lari Sprint/lari jarak pendek.................................................... .7 2.1.3. Kondisi Fisik Lari Sprint…………………………….……… 14 2.1.3.1 Daya Ledak Otot Tungkai …………………………..……....14 2.1.3.2 Kekuatan Otot Lengan ……………………………….……. 15 2.2 Karangka Berpikir 2.2.1. Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap hasil lari Sprint 80 meter ………………….…. 15 2.2.2. Sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil Lari sprint 80 meter …………………………………..…16 2.2.3.Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter……..…17 2.3 Hipotesis………………………………………………...…………...17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Tempat Penelitian…………..…………………………………........19
3.2
Populasi....................................................................................19
3.3
Teknik Pengambilan Sampel. .......................................................20
3.4
Variabel Penelitian .........................................................................21
3.5
Rancangan Penelitian.....................................................................21
3.6
Instrumen Penelitian………………………..………………....... ….21
3.7
Teknik Pengumpulan Data........................................................... 22
3.8
Pelaksanaa Penelitian.................................................................... 22
3.9
Teknik Analisis Data…….....................................................25
x
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ................................................................................ 26 4.1.1 Uji Prasarat............................................................................... ...28 4.1.1.1 Uji Normalis Data ………………..……………………………… 29 4.1.1.2 Uji Homogenitas …………………..…………………………….. 30 4.1.1.3 Uji Linieritas ……………………..……………………………… 31 4.1.2 Uji Hipotesis ……………………………………….……………...32 4.1.2.1 Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter ……………………,,,,,………………33 4.1.2.2 Sumbangan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter ……………………………,,,,,……….34 4.1.2.3 Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan TerhadapHasil Lari Sprint 80 meter………,,,,,……..35 4.2. Pembahasan BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ...................................................................................... 40 5.2 Saran ..................................................................................... …....40 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................42 LAMPIRAN …………………………………………………………………….43
xi
12
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Tabel 1. Tabulasi data Hasil Penelitian ........................................................... ... 26 Tabel 2. Statistik Deskripsi ..............................................................................
28
Tabel 3 One Sample kolmogorov-Smirnov Test . ...........................................
29
Tabel 4 Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian. .............................................
30
Tabel 5 HasilUji Linieritas ..............................................................................
32
Tabel 6 Koefisien Korelasi Variabel X1 dengan Y .........................................
33
Tabel 7 Koefisien Korelasi Variabel antara X2 dengan Y. ..............................
34
Tabel 8. Koefisien Korelasi Variabel antara X1 dan X2 dengan Y .................
35
xii
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 1 Teknik Bunch Start…………………………....................................... ..9 Gambar 2 Teknik Medium start………………………………………………….....9 Gambar 3Teknik Elongated strart.........................................................……… 10 Gambar 4.Tahap oergerakan Keseluruhan………………………………….....…..10 Gambar 5 Tahap menumpu dan mendorong………………………………...……..11 Gambarr 6 Tahap melayang………………………………………………..……...12 Gambar 7 Gerakan memasuki garis finish…………………………………..…….13 Gambar 8 Rangkaian gerakan lari sprint dari start sampai gerakan sprint…..……24
\
xiii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Atletik merupakan sarana untutk pendidikan jasmani dalam upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan lain sebagainya. Sebenarnya kegiatan beratletik sudah tercermin dalam kehidupan
manusia
purba,yaitu jalan, lari, lompat dan lempar bahkan bertarung dengan binatangpun dilakukanya. Manusia purba pada waktu itu melakukan gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, lempar serta bergumul dalam upaya mempertahankan hidupnya dari gangguan binatang atau makhluk-makhluk buas yang hidup pada zaman purba, (Djumidar, 2003:1.3) Istilah “Atletik” berasal dari bahasa Yunani yaitu Athlon yang berarti pertandingan, perlombaan dan perjuangan. Sedangkan orang yang melakukannya dinamakan Athleta (atlet) (Aip Syarifudin,1992 : 2). Secara garis besar cabang-cabang yang dipertandingkan /dilombakan dalam atletik dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu 1) nomor jalan , 2) nomor lari , 3)nomor lompat, 4) nomor lempar (Aip Syarifudin,1992 : 9 ) Prestasi lari jarak pendak saat ini mengalami kendala dan permasalahan di dalam even Nasional maupun Internasional. Pada masa dulu pelari Indonesia seperti Mardi Lestari mampu menembus tingkat Asia dan bahkan namanya pernah tercatat dalam rekor Asian Games.Setelah era Mardi Lestari sampai sekarang sprinter
1
2
Indonesia tidak bisa menembus tingkat Asia dan hanya mampu menembus tingkat AsiaTenggara. Kendala dan permasalahan tersebut diantaranya adalah faktor kondisi fisik yang belum mendapatkan perhatian secara maksimal. Lari sprint 80 meter adalah salah satu cabang dari atletik yang dipertandingkan pada usia Sekolah Dasar (SD) yang dikenal dalam cabang Kids Athletics. Atlit yang dibina dari usia SD /usia dini diharapkan nantinya bisa menjadi atlit
Nasional yang handal yang mampu
berbicara di even Nasional maupun Internasional. Prestasi lari itu dipengaruhi oleh kondisi fisik yang baik. Moh.Nasution,(2003:4) Kondisi fisik merupakan salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi seorang atlit, bahkan dapat dikatakan sebagai dasar landasan titik tolak suatu awalan olahraga prstasi. Kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak bisa
di
pisahkan
baik
dalam
peningkatan
maupun
pemeliharaanya.
Moh.Nasution,(2003:5) komponen-komponen kondisi fisik meliputi : 1.Kekuatan ( strength), 2.Daya tahan (endurance), 3.Daya ledak (power), 4. Kecepatan (speed),
5.Daya
lentur
(flexibility),6.Kelincahan
(agility),7.Koordinasi
(coordination),8.Keseimbangan (balance),9.Ketepatan (accuracy) dan 10.Reaksi (reaction). Di sini yang akan penulis bahas adalah
daya ledak(power) dan
kekuatan(strength). Pendapat tentang hal tersebut perlu adanya suatu kajian lebih lanjut untuk mengetahui sumbangan unsur -unsur daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan sehingga membantu pelatih dalam menyusun program latihan dan pemilihan bibit atlet. Atlit yang dibina dari usia dini dan dengan diperhatikan faktor kondisi fisiknya diharapkan nantinya bisa menjadi atlit Nasional yang handal yang mampu berbicara di even Nasional maupun Internasional.
3
1.2 Permasalahan Permasalahan yang timbul adalah : 1. Apakah ada sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun pelajaran 2010 / 2011 ? 2. Apakah ada sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun pelajaran 2010 / 2011 ? 3. Apakah ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan
kekuatan otot lengan
terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun pelajaran 2010/2011?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui sumbangan antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun 2010/2011 2. Untuk mengetahui sumbangan antara kekuatan otot lengan dengan hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun 2010/2011 3. Untuk mengetahui sumbangan antara daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan dengan hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun 2010/2011
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian tersebut adalah : 1. Dapat memberikan sumbangan positif kepada guru,atletserta pelatih dalam
4
memilih atlet lari sprint 80 meter dengan kreteria daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan. 2. Dapat dijadikan sebagai bahan pembanding untuk penelitian lebih lanjut.
1.5 Penegasan Istilah 1. Sumbangan Poerwodarminto(1976 : 391). “ Sumbangan “ adalah komponen yang mempengaruhi terhadap suatu permasalahan yang terjadi. Yang di maksud sumbangan dalam penelitian ini adalah seberapa besar sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu
Kabupaten Pati
Tahun Ajaran 2010/ 2011
2. Daya ledak otot(power) Daya ledak otot atau
Muscular Power
adalah
kemampuan seseorang
untuk melakukan kekuatan maksimum dengan usahanya yang di kerahkan dalam waktu
sependek-pendeknya.
Dalam
hal ini dapat dikemukakan bahwa,
daya ledak otot atau power = Kekuatan atau Force X Kecepatan atau Velocity. M. Sajoto (1988:58). Yang penulis maksud tentang daya ledak otot tungkai adalah kekuatan serabut otot / sekelompok otot tungkai/ kaki seseorang yang di gunakan untuk melakukan aktivitas lari sprint 80 meter.
5
3. Kekuatan (strength) Kekuatan
adalah
komponen kondisi fisik
yang menyangkut masalah
kemampuan seseorang atlit pada saat mempergunakan otot-ototnya,menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Kekuatan otot adalah komponen kondisi fisik yang dapat ditingkatkan
sampai batas submaksimal, sesuai dengan kebutuhan
setiap cabang olagraga yang memerlukan. M Sajoto ( 1988 : 99 ). Yang dimaksud penulis tentang kekuatan otot lengan dalam penelitian ini adalah kemampuan otot
lengan
seseorang
dalam
menggunakan
tenaga
atau
power
selama
melakukan aktivitas lari sprint 80 meter.
4. Hasil lari sprint 80 meter. Bunn dalam bukunya yang di kutip oleh Komsin (1997 : 2 ) menjelaskan, lari adalah gerakan berpindah tempat atau maju ke depan yang dilakukan dengan cepat , karena gaya dorong kaki ke belakang pada tanah yang dilakukan dengan cara mengais , sehingga pada saat berlari ke dua kaki ada saat melayang di udara. Sedangkan yang penulis maksud
hasil lari sprint 80 meter adalah hasil yang
dicapai atau waktu capai oleh pelari selama berlari cepat atau sprint menempuh jarak 80 meter.
6
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Olahraga Atletik Atletik mempunyai peranan penting terhadap cabang-cabang olahraga karena gerakan-gerakannya merupakan gerakan dari seluruh gerakan olahraga. Olahraga atletik telah dimainkan sejak lima belas abad silam pada waktu olimpiade kuno yang diselenggarakan oleh masyarakat Yunani,( Djumidar ,2003: 1.4) Djumidar(2003:5.2) Lari adalah frekuensi langkah yang dipercepat sehingga pada waktu berlari ada kecenderungan badan melayang,yang artinya pada waktu lari kedua kaki tidak menyentuh tanah sekurang-kurangnya salah satu kaki tetap menyentuh tanah.(Yusuf Adisasmita,1992:38)Gerak lari secara keseluruhan dimulai dari saat kaki mulai melangkah menyentuh tanah dan sampai kemudian menyentuh tanah lagi. Aip Syarifudin (1992 : 40-41) lari adalah salah satu bagian (nomor) yang terdapat dalam cabang olahraga Atletik. Teknik untuk melakukan nomor-nomor lari tersebut pada dasarnya sama , yaitu melakukan suatu bentuk gerakan dengan jalan memindahkan berat badan ke depan dengan gerakan-gerakan langkah kaki. Namun karena adanya perbedaan jarak yang harus di tempuh dalam perlombaan lari, maka tekniknya pun harus disesuaikan dengan jarak yang akan di tempuh. Baik mengenai kecondongan badan, gerakan kaki, ayunan lengan atau tangan, maupun cara 6
7
pengaturan nafasnya. Hal ini dapat kita lihat pada unsure-unsur pokok ( basic fundamental ) untuk nomor-nomor lari,yaitu:
1) Harus mempunyai
kecondongan badan sesuai dengan jarak yang akan ditempuh,
2) Harus dapat atau
mempunyai pengaturan nafas yang wajar, 3) Harus ada koordinasi dan kelemasan ( relaksasi ) antara semua otot yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainya, 4) Harus mempunyai gerakan yang serasi dan seimbang antara gerakan irama langkah kaki dengan gerakan irama lengan ( tangan ) disesuaikan antara yang satu dengan yang lainya.
2.1.2 Lari sprint/lari jarak pendek. Yusuf Adisasmita (1992 : 35), lari jarak pendek adalah : semua nomor lari yang
dilakukan
dengan
kecepatan
penuh(sprint)atau
kecepatan
maksimal
sepanjang jarak yang harus ditempuh sampai jarak 400 m. Maksud penulis dalam penelitian ini adalah lari sprint yang dilakukan di Sekolah Dasar pada cabang Kid,s Atletik . Dalam lomba Kid,s Atletik nomor-nomor yang di pertandingkan adalah:1) Kanga,s Escape ,2) Loncat Katak,3) Lempar turbo, 4) Lari Formula I. Cara-cara melatih Kids Athletics (IAAF – RCD Jakarta) Penulis melakukan penelitian ini pada cabang Kid,s Atletik
nomor Kanga,s
Escape , karena jarak yang ditempuh pada nomor Kanga,s Escape adalah 80 meter maka masih dapat dikatagorikan dalam lari jarak pendek sesuai dengan pendapat Yusuf Adisasmita (1992 : 35) yaitu : lari jarak pendek adalah : semua nomor lari yang dilakukan dengan kecepatan penuh(sprint)atau kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh sampai jarak 400 m.
8
Rumini terbagi
(2004 : 5 ) mengemukakan bahwa dalam atletik ,lari sendiri
menjadi beberapa macam antara lain :
a. Lari jarak pendek ( Sprint ) terdiri : lari 100, 200, dan 400 meter. b. Lari jarak menengah terdiri dari lari 800, 1500dan 5000 meter. c. Lari jarak jauh terdiri dari : 10.000 meter dan marathon. d. Lari gawang terdiri dari : 110 meter putra, 100 meter putri, 400 meter (putra dan putri) 3000 meter halang rintang (steaple chise) e. Lari estafet terdiri dari : 4 x 100meter dan 4 x 400 meter .(AipSyarifuddin,1992:41) tiga yang harus dipahami dan di kuasai dalam lari cepat atau sprint yaitu :1.Teknik start,2. Teknik lari sprint.3.Memasukigaris finish 1 ) Start Start merupakan kunci utama yang harus di kuasai seorang sprinter / pelari jarak pendek,karena kesalahan dalam start merupakan suatu kerugian yang besar.Start yang tepat dan cepat pada lari jarak pendek merupakan suatau factor yang dapat menetukan kemenangan dalam perlombaan.Start yang baik ditandai dengan sifat-sifat sebagai berikut : a) Konsentrasi penuh dan menghilangkan semua gangguan dari luar saat posisi aba-aba bersedia. b) Menyesuaikan sikap yang sesuai pada posisi aba-aba siap.c) Lari sprint atau lari secepat mungkin saat aba-aba ya atau letusan pistol. Djumidar ( 2003 : 12.9 – 12.12 )menyebutkan bahwa start jongkok dibedakan menjadi tiga, yaitu : a) Bunch start (start pendek),letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 – 30 cm. Ujung kaki belakang di tempatkan segaris dengan tumit depan bila dalam sikap
berdiri.
Jarak
kaki
dari
garis
start
kira-kira(kaki
depan)45cm,
9
(kaki belakang) 70 cm, tergantung dari panjang tungkai pelari. Teknik start ini memerlukan
kekuatan
otot
lengan
yang
kuat,
karena
digunakan
untuk
menumpu badan.. Jika otot lengan tidak kuat maka keseimbangan badan saat condong akan labil, sehingga akan merugikan pelari.
Gb 1. Teknik Bunch Start (Djumidar,1991 : 12.7)
b)
Medium start ( start menengah ) pada waktu sikap berlutut: letak lutut
lutut kaki belakang di samping ujung kaki depan , jarak kaki depan dari garis strat kira-kira 35 cm, kaki depan kira-kira 85 cm atau tergantung dari panjang tungkai. Teknik start ini memerlukan kekuatan otot lengan yang kuat, karena digunakan untuk menumpu badan.Jika otot lengan tidak kuat maka keseimbangan badan saat condong akan labil,sehingga akan merugikan pelari.
Gb2. Teknik Medium Start (Djumidar.1991 : 12.8)
10
Elongated Start (start panjang),pada waktu sikap berlutut : letak lutut kaki belakang sejajar dengan tumit kaki depan. Jarak kaki depan dari garis start kira-kira 27-30 cm dan kaki belakang kira-kira 90-95cm/ tergantug dengan panjang tungkai sprinter. Teknik start ini memerlukan kekuatan otot lengan yang kuat, karena digunakan untuk menumpu badan. Jika otot lengan tidak kuat maka keseimbangan badan saat condong akan labil,sehingga akan merugikan pelari.
Gb 3. Teknik Elongted Start ( Djumidar, 1991: 12.9)
2)
Teknik lari sprint. Tahap-tahap gerakan sprint ada tiga, (Rumini,2004: 23 – 24 ) 1. Tahap gerakan keseluruhan, meliputi : a. Setiap langkah terdiri dari tahap menumpu dan tahap melayang. b. Pada saat menumpu ke depan kecepatan pelari berkurang. c. Pada saat drive – mengayun , kecepatan bertambah lagi. d. Pada saat melayang paha tungkai ayun sejajar dengan tanah,kemudian di luruskan ke depan untuk menupu. e. Sementara tungkai tumpu di tekuk dan di ayun cepat melewati badan.
11
Gb4. Tahap pergerakan keseluruhan (Rumini,2004 : 22)
2. Tahap menumpu dan mendorong : a. Kaki tumpu mendarat hampir tepat di bawah titik berat badan. b. Gerak tungkai aktif mengais,ke bawah dan ke belakang. c. Lutut kaki tumpu segera lurus untuk menuju gerakan mendorong. d. Badan agak condong ke depan pada saat mendorong dan seluruh persendian kaki ,lutut,pinggul lurus. e. Lutut kaki ayun di tekuk untuk menambah kecepatan kaki ayunan di lanjutkan dengan ayunan paha ke depan aktif sejajar dengan tanah. f. Usahakan ujung kaki selalu ke atas (mencangkul). g. Ayun lengan dengan siku di tekuk 900. h. Posisi kepala tegak
Gb5. Tahapmenumpu dan mendorong ( Rumini,2004:23)
12
Pada tahap menumpu ,daya ledak otot tungkai kurang besar pengaruhnya dibanding pada tahap mendorong. Hal ini disebabkan pada saat menumpu kaki hanya dijatuhkan saja, sedangkan pada tahap mendorong daya ledak otot tungkai digunakan sepenuhnya untuk mendorong tungkai supaya dapat melangkah jauh ke depan.Sedangkan aspek otot lengan juga sangat berpengaruh ,karena frekuensi kecepatan melangkahkan tungkai harus didukung pula oleh kekuatan dan kecepatan ayunan lengan 3. Tahap melayang : a. Paha tungkai ayun di ayun aktif ke depan sejajar dengan tanah. b. Lutut tungkai ayun di tekuk,tumit kaki ayun sedikit ke depan lutut. c. Pada saat tungkai ayun siap lurus untuk mendarat, tungkai tumpu di tekuk penuh pada lutut. d. Tungkai ayun siap mendarat dengan gerakan aktif mengais (ke bawah belakang) dengan bantuan telapakn kaki dari posisi mencangkul mendapat efek kaisan yang optimal.
Gb 6. Tahap melayang (Rumini,2004 : 23)
untuk
13
Pada tahap mengatun ke depan ,daya ledak otot tungkai harus tinggi,karena jika daya ledak otot tungkai tidak tinggi maka langkah tungkai tidak bisa lebar sebab pelari tidak bisa mengangkat pahanya tinggi sehingga kaki tidak bisa melangkah lebar/ jauh ke depan. Aspek kekuatan otot lengan juga sangat penting, karena frekuensi kecepatan melangkahkan tungkai harus didukung pula oleh kekuatan dan kecepatan ayunan lengannya. Jika kecepatan frekuensi melangkahkan kaki tidak di imbangi dengan kecepatan dan kekuatan otot lengan , maka posisi pelari waktu lari akan labil sehingga akan sangat merugikan pelari itu sendiri. 3) Memasuki Garis Finish Teknik melewaati garis finis sama pentingnya dengan teknik start. Sebab bisa jadi dua orang atlet yang mempunyai kemampuan sama nasibnya bisa berbeda ketika salah satu memasuki garis finish dengan cara yang salah. Yusuf Adisasmita (1992:41 ) Teknik melewati garis Finish: 1) Lari terus menerus tanpa perubahan gerak apapun. 2) Dada di condongkan ke depan,kedua tangan di ayunkan ke bawah belakang (gaya merebahkan diri ) 3) Dada di putar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan (the shrug).
Gambar 7 : gerakan finish, a) lari terus,b) memutar dada,c)dada dicondongkan ke depan
14
2.1.3 Kondisi Fisik Lari Sprint Kondisi fisik merupakan salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi seorang atlit, bahkan dapat dikatakan sebagai dasar landasan titik tolak suatu awalan olahraga prstasi. M. Sajoto,(1988:57-59). Status kondisi fisik seseorang hanya mungkin diketahui dengan pengukuran dan penilaian, yang berbentuk tes kemampuan. Komponen kondisi fisik yang mendukung Prestasi Lari 80 sprint meter meliputi : 1.Kekuatan( strength) 2.Daya tahan (endurance) 3.Daya ledak (power) 4. Kecepatan(speed), 5.Daya lentur (flexibility) 6.Kelincahan (agility) 7.Koordinasi (coordination) 8.Keseimbangan (balance) 9.Ketepatan (accuracy) dan 10.Reaksi (reaction). Di sini yang akan penulis bahas adalah
daya ledak(power) dan
kekuatan(strength).
2.1.3.1
Daya Ledak Otot Tungkai Daya ledak
adalah
kemampuan
seseorang
untuk
mempergunakan
kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
15
(M.Sajoto,1988:58). Daya ledak otot/power = Kekuatan X Kecepatan. Daya ledak otot tungkai adalah kekuatan serabut otot / sekelompok otot tungkai/ kaki seseorang yang di gunakan untuk melakukan aktivitas lari sprint 80 meter.
2.1.3.2
Kekuatan Otot Lengan M.Sajoto(1988:58)
Kekuatan
adalah
komponen kondisi fisik
yang
menyangkut masalah kemampuan seseorang atlit pada saat mempergunakan ototototnya, menerima beban dalam
waktu
kerja tertentu. Kekuatan otot adalah
komponen kondisi fisik yang dapat ditingkatkan sampai batas submaksimal, sesuai dengan kebutuhan setiap cabang olagraga yang memerlukan. (Khomsin 1997 : 8 ) kekuatan otot adalah besarnya tenaga yang dapat dikeluarkan oleh seseorang, sedangkan yang dimaksudkan tenaga merupakan hasil kontraksi otot atau sekelompok otot selama menerima beban, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam. Jadi kekuatan otot lengan dalam kaitanya dengan penelitian ini adalah kemampuan sekelompok otot yang terdapat pada lengan seseorang dalam mengerahkan
tenaga
secara
maksimal
selama
melakukan
aktivitas
lari
sprint 80 meter.
2.2. Kerangka Berpikir 2.2.1.
Hubungan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80meter. Daya ledak otot tungkai dipergunakan untuk menolak tubuh dari balok start
pada langkah kecepatan
pertama saat
mengeluarkan
tanda di berikan (ya atau letusan pistol) dengan
kekuatan
maksimum yang bertumpu pada tungkai.
16
Jika daya ledak otot tungkai tinggi atau besar, maka pelari akan dapat mengangkat pahanya tinggi sehingga kaki dapat melangkah lebih jauh ke depan. Daya ledak otot tungkai atau muscular power adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya ( M.Sajoto , 1988 ; 58 )
2.2.2.
Hubungan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter . ( Khomsin 1997 ; 8 ) mengatakan bahwa kekuatan otot adalah besarnya tenaga
yang dapat dikeluarkan oleh seseorang, tenaga yang dimaksutkan merupakan hasil dari kontraksi otot atau sekelompok otot selama menerima beban. Jadi kekuatan otot lengan dalam kaitanya dengan penelitian ini adalah kemampuan sekelompok otot yang terdapat pada lengan seseorang dalam mengerahkan tenaga atau power secara maksimal selama melakukan aktivitas lari sprint 80 meter. Aspek kekuatan otot lengan sangat penting karena frekuensi kecepatan langkah kaki harus didukung pula oleh kecepatan dan kekuatan ayunan lengan. Kecepatan dan kekuatan ayunan lengan membantu untuk mengayunkan tungkai lebih lebar ke arah depan. Sehingga seorang pelari cepat / sprint selain mmpunyai daya ledak otot tungkai yang besar, dituntut pula mempunyai kekuatan otot lengan yang besar pula. Hal ini karena daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan yang seimbang akan sangat membantu seorang pelari untuk dapat mengerahkan tenaganya secara maksimum, baik pada saat melakukan start, berakserasi,kecepatan maksimum,dan mempertahnkan kecepatan maksimum sampai garis fnish.
17
Prestasi lari 80 meter adalah waktu yang dapat dicapai oleh seorang pelari pada saat mengikuti tes atau perlombaan lari 80 meter. Lari 80 meter termasuk salah satu nomor lari cepat yang dipertandingkan atau dilombakan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) yaitu pada cabang Kid,s Atletik nomor Kanga,s Escape , maka prestasi sprinternya
sangat
start,akselerasi,kecepatan
tergantung
pada
maksimum
dan
kecepatan mempetahankan
saat
melakukan
kecepatan
sampai
memasuki garis finish.Kecepatan akhir mrupakan akumulasi dari seluruh kecepatan gerak yang terdapat di dalamnya.
2.2.3 Hubungan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter. Melihat dari kedua penjelasan di atas dimana masing-masing merupakan variable bebas yang di teliti yaitu daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan mempunyai hubungan positif dengan prestasi lari sprint 80 meter. Maka jika kedua variable bebas tersebut dihubungkan secara bersama-sama juga akan menunjukan hubungan yang positif terhadap prestasi lari sprint 80 meter. Artinya makin tinggi daya ledak otot tungkai dan makin besar kekuatan otot lengan seseorang maka makin besar pula prestasi yang akan dapat di capainya.
2.3. Hipotesis Hipotesis
adalah
dugaan
sementara
yang
perlu diuji kebenaranya.
Suharsimi Arikunto (1998 : 67 ) Komsin,(2008:86-87) menjelaskan bahwa hipotesis
18
adalah sebagai jawaban
sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul. 1. Ada sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun pelajaran 2010 / 2011. 2. Ada sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasi lari 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun pelajaran 2010 / 2011. 3. Ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 tahun pelajaran 2010/2011.
19
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode survey. Survey adalah teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data ( Hasan Alwi dkk, 2002 : 1110 ) Data yang dikumpulkan adalah daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari 80 meter. Dalam penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.)
3.1. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati.
3.2 . Populasi Fraenkel dan Wallen dalam bukunya oleh Komsin, (2008:88) Metodologi Penelitian Dasar, Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, populasi dalam penelitian ini
adalah Siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan
Tlogowungu Kabupaten Pati tahun 2010/2011, jumlah populasinya 21 siswa putra yang rata-rata usianya 10-12 tahun. Ada beberapa cirri yang sama dari populasi tersebut yaitu : a. Mereka adalah sama-sama siswa SD Negeri Lahar 02 KL V b. Mereka semua dalam satu jenis yang sama yaitu putra. 19
20
Mereka semua telah mendapat pelajaran ( Dasar-dasar Atletik) yang tertuang dalam KD 1.3 yang
berbunyi : Mempraktekkan gerak dasar atletik
sederhana, serta nilai semangat, percaya diri dan disiplin. c. Seluruh siswa rata-rata mempunyai usia yang sama yaitu 10-12 tahun. Berdasarkan alasan-alasan di atas yang penulis ambil sebagai objek penelitian dianggap telah memenuhi syarat populasi. Dimana suatu populasi harus mempunyai satu sifat yang sama,padahal dalam penelitian ini populasi yang diambil telah memiliki lebih dari batas minimal yang di tetapkan.
3.3 Tehnik Pengambilan Sampel Komsin,(2008:90) Sampel adalah adalah bagian dari populasi. Besarnya
sampel
yang
harus
diambil
dalam
suatu
penelitian
menurut.
Suharsimi Arikunto (1993:94) yaitu : apabila objek kurang dari 100, maka lebih
baik
diambil
semua,
sehingga
penelitiannya
merupakan
penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% sampai 15% atau 20% sampai 25% atau lebih. Seluruh populasi yang ada dalam penelitian ini hanya 21 siswa putra, dari
100
orang.
Berdasarkan
pendapat
tersebut,
yang berarti kurang maka
seluruh
anggota
populasi harus diambil semua. Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling yang
penulis
gunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
total
sampling.
Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel 21 siswa putra kelas V.
21
3.4 Variabel Fraenkel dan Wallen dalam bukunya oleh Komsin(2008:110) Variabel adalah gejala yang bervariasi memjadi obyek peneliti. Variabel
yang
peneliti
gunakan yaitu Variabel bebas daya ledak otot tungkai ( X 1 ) dan kekuatan otot lengan ( X 2 ) 2. Variabel terikat yaitu hasil lari 80 meter (Y) 3.5 Rancangan Penelitian Survey pada umumnya merupakan pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang bersamaan .Dalam metode penelitian ini menggunakan metode survey yang dikumpulkan adalah daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari 80 meter dengan rancngan sebagai berikut : Rancangan Korelasi RX (1,2) Y
rX1Y
X1(daya ledak otot tungkai) Y (hasil lari 80 meter) rX2y(kekuatan otot lengan) X
3.6 Instrumen Penelitian meliputi : a.
Standing board jump Tes daya ledak otot tungkai
b.
Pull and Push Dynamometer Tes Kekuatan otot lengan
c.
Tes lari 80 meter.
22
3.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan tes dan pengukuran. Jenis tes yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Kekuatan Otot Tungkai / Daya ledak otot Tungkai tes yang digunakan Standing Board Jump. 2) Kekuatan otot lengan, tes yang digunakan Pull and Push Dynamometer . 3) Hasil lari cepat sprint 80 meter, tes yang digunakan lari cepat pada lintasan lurus menempuh jarak 80 meter.
3.8
Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan Penelitian ini melalui beberapa tahap , yaitu :
a.
Tahap persiapan Sampel penelitian ini sebanyak 21 siswa putra SD Negeri Lahar 02
Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati tahun 2010 / 2011. b.
Tahap Pelaksanaan
1) Pengukuran Daya Ledak Otot Tungkai a) Tujuan
: Untuk mengukur kemampuan daya ledak otot tungkai
b) Alat
: Bak lopat jauh, meteran, matras dan kawur. Dengan
melakukan Standing Board Jump ( Sri Haryono,2008: 33) c) Cara pengukuran : 1. Teste berdiri di belakang garis. 2. Berdiri tegak kedua kaki lurus dan dibuka selebar bahu, setelah di beri aba-aba selanjutnya kedua kaki di tekuk, badan tetap tegak dan
23
pandangan lurus ke depan. 3. Dalam posisi kaki di tekuk, kedua lengan diayun ke belakang untuk membantu menolak ke depan . 4. Setelah tangan di ayun ke belakang , kemudian di ayun ke depan di barengi dengan teste melompat ke dalam bak lompat. 5. Setelah itu lompatan yang dilakukan teste di ukur dari garis tolakan sampai pada bekas kaki tumpu saat mendarat di bak lompat. 6. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali. 2) Pengukuran otot Lengan a) Tujuan : Untuk mengukur kemampuan otot lengan seseorang. b) Alat
: Pull and Push Dynamometer ( Sri Haryono,2008: 16)
c) Pelaksanaan : 1. Teste berdiri tegak,kaki di renggangkan pandangan lurus ke depan. 2. Tangan memegang alat Pull and Push Dynamometer dengan
kedua
tangan di depan dada,posisi lengan dan tangan lurus dengan bahu. 3. Tarik alat dengan sekuat tenaga kemudian dorong pula dengan sekuat tenaga. 4. Pada saat menarik dan mendorong,alat tidak boleh menempel pada dada,tangan dan siku tetap sejajar dengan bahu. Kedua tangan tidak boleh menyentuh badan. 5. Tes ini dilakukan sebanyaktiga kali. 3) Pengukuran Prestasi Lari 80 meter. a) Tujuan
: Untuk mengetahui hasil prestasi lari 80 meter.
24
b) Alat
: Lapangan lari , stop watch, bendera start dan rol meter.
c) Pelaksanaan : (1) Start dilakukan dengan start jongkok. (2) Pada aba-aba bersedia , teste mendekati garis start dan teste mengambil posisi bersedia. (3) Pada tahap siap, pinggang naik secara terkontrol sedikit lebih tinggi dari bahu , sudut lutut depan 900 dan lutut belakang 110 – 1300 , kedua tangan lurus , kepala segaris dengan badan , pandangan mata sesuai dengan posisi kepala. (4) Pada aba-aba ya, teste berlari secepat mungkin sampai melewati garis finish (5) Pada saat teste mulai bergerak, stop wacth dihidupkan dan saat teste melewati garis finish stop watch dimatikan. (6) Tes dilakukan sekali. Di bawah ini adalah gambar yang menumjukkan urutan lari sprint dengan start jongkok ,yang dimulai dari start jongkok sampai gerakan sprint :
Gb.8 Rangkaian gerakan lari sprint dari start sampai sprint (PASI,1988:8-9)
25
3.9
Teknik Analisis Data Komsin,(2008:156) Menganalisis data penelitian merupakan suatu
langkah yang sangat kritis. Pola analisis mana yang akan digunakan ,apakah analisis statistik atau non statistik. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis
statistik dengan metode analisis regresi ganda atau uji korelasi dengan bantuan komputerisasi. Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1) Mencari Reliabilitas 2) Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas Data b. Uji Linearitas 3) Analisis Data a. Menghitung Koefisien Korelasi masing-masing Prediktor b. Menghitung Regresi dengan komputerisasi
26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data dari hasil daya ledak otot tungkai, kekuatan otot lengan dan hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan maka
Tlogowangu
untuk
dengan rata-rata
jalan
Kabupaten
pengolahan nilai
50
data
Pati
terlebih
ditambah
memiliki dahulu
dari
satuan diubah
pengurangan
yang
berbeda
menjadi
skorT
skor
dengan
per standar deviasi atau 50 dikurangi dari pengurangan skor
dengan rata-rata per standar deviasi.
Tabel Skor T dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Tabulasi data Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Daya Ledak Otot Tungkai 150 146 136 163 190 140 162 156 145 187 136 140 151 146 140 150 140 132
Kekuatan Otot Lengan 20 17 18 16 23 13 13 20 15 20 10 17 18 18 19 10 17 12
26
Hasil Lari Sprint 80 meter 13.72 14.19 14.26 15.25 13.00 14.45 13.40 13.38 14.76 13.40 16.34 15.26 13.80 14.56 14.35 13.94 13.96 14.02
27
19 20 21
147 153 175
23 24 12
13.90 13.00 13.89
Sesuai dengan kajian penelitian untuk mengetahui sumbangan daya ledak otot tungkai,
kekuatan otot lengan dan hasil lari sprint 80 meter
pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten
Pati,
maka
dilakukan
analisis
deskripsi
variabel-variabel
yang
statistik
standar
mean,
sebelum
dikaji
dianalis
untuk tersebut.
deviasi,
data
menggunakan
mengetahui Analisis
gambaran
deskriptif
maksimum
korelasi,
dan
ini
data
tentang meliputi minimum.
Hasil analisis deskriptif dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Statistik Deskripsi
N
Daya ledak otot tungkai 21 0 50.0010 47.0700 42.68 9.99971 99.994 36.40 37.66 74.06 1050.02
Vallid missing
Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maksimum Sum
a.
Kekuatan otot lengan 21 0 50.0010 50.2300 50.23 9.99978 99.996 33.96 33.25 67.21 1050.02
Hasil lari sprint 80 meter 21 0 50.0000 52.1800 59.18 10.00041 100.008 41.73 22.45 64.18 1050.00
Multiple modes exist. The smallest value is shown
Terlihat dari tabel di atas, rata-rata daya ledak otot tungkai yang diukur dengan menggunakan alat tes lompatan tanpa awalan diperoleh hasil sebesar 50,00, dengan daya ledak otot tungkai terendah 37,66 dan tertinggi 74,06, mode 42,68, median 47,07 dan standar deviasi sebesar 9,999..
28
Dilihat dari nilai kekuatan otot lengan yang diukur dengan menggunakan test
menarik
dan
mendoromg,
diperoleh
hasil
rata-rata
kekuatan
otot
lengan sebesar 50,00. Berdasarkan data ternyata tingkat kekuatan otot lengan paling tinggi mencapai 67,21 dan tingkat kekuatan otot lengan paling rendah 33,21, dengan mode 50,23, media 50,00 dan standar deviasi 9,999. Dilihat dari nilai hasil lari sprint 80 meter, rata-rata yang dicapai sebesar 50,00, dengan nilai terendah 22,45 dan nilai paling tinggi 64,18, dan mode 59,18, media 52,10 dengan standar deviasi sebesar 50,00. 4.1.1 Uji Prasyarat Agar memenuhi persyaratan analisis dalam menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan beberapa langkah uji persyaratan, meliputi : uji normalitas data, uji homogenitas varians data, dan uji linieritas data. 4.1.1.1 Uji Normalitas Data Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi adalah data dan model regresi berdistribusi normal. Kenormalan data dapat dilihat dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnof dari masing-masing variabel (Santoso 1999:311). Data dianalis dengan bantuan komputer program SPSS versi 15. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitaas. Jika probabilitas > 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat output SPSS versi 15 seperti pada table 3.
29
Terlihat dari tabel diatas pada baris asymp. Signifikasi untuk dua sisidiperoleh nilai signifikansi variabel daya ledak otot tungkai sebesar 0,480, untuk variabel kekuatan otot lengan sebesar 0,880 dan untuk hasil lari sprint 80 meter sebesar 0,880. Nilai signifikansi dari masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa Ho diterima atau data dari masing-masing variabel berdistribusi normal. 4.1.1.2 Uji Homogenitas Prasyarat berikutnya untuk memenuhi analisis yaitu melakukan uji homogenitas varians data, Uji homogenitas varians dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square, kriteria uji jika signifikansi > 0,05 data dinyatakan homogen, sebaliknya jika signifikansi < 0,05 data dinyatakan tidak homogen. Berdasarkan uji homogenitas data menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15 diperoleh hasil seperti tercantum pada table 4 berikut:
Tabel 4 Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian Test Statistics Daya ledak Otot tungkai
Daya ledak Otot lengan
Chi-Square abc 6.857 3.619 10 d 14 963 Asymp.Sig. 940 a. 15 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.4. b. 11 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.9. c. 19 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1.1.
Berdasarkan
pada
hasil
analisis
yang tercantum pada tabel di atas tungkai untuk
2
hitung
mengunakan
Hasil lari Sprint 80 meter 1.619 18 1.000
Chi
Kuadrat
seperti
terlihat jika variabel daya ledak otot
sebesar 6,857 dengan nilai signifikansi 0,940,
30
untuk variabel kekuatan otot lengan diperoleh nilai
2hitung sebesar 3,619
dengan nilai signifikansi 0,963, sedangkan variabel hasil lari sprint 80 meter diperoleh nilai 2 yang berarti nilai
hitung
sebesar 1,619
masing-masing
signifikansinya
>
0,05.
dengan nilai signifikansi 1,000
variabel dalam Sehingga
keadaan homogen karena
secara
keseluruhan
data
variabel
daya ledak otot tungkai, kekuatan otot lengan dan hasil lari sprint 80 meter dapat dinyatakan homogeny, sehingga dapat dilanjutkan untuk uji hipotesis analisis regresi korelasi. 4.1.1.3 Uji Linieritas Uji linieritas dapat dilihat dari nilai signifikansi dari deviation of linierity
untuk
X1
terhadap
signifikansi lebih kecil dari
Y,
dan
X2
terhadap
Y.
Apabila
nilai
0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungan tidak
linier dan jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan hubungan bersifat linier.
Hasil uji linieritas hubungan antara daya ledak
otot tungkai dan kekuatan otot lengan dengan hasil lari sprint 80 meter dapat dilihat pada tabel 5
31
Tabel 5 Hasil Uji Linieritas ANOVA Table Sum of Squares (Combined) 1607.211 Linearity 527.714 Deviation from Linearity 1079.497
d 18 1
392.672 1999.884 1852.823 536.958 1315.866 147.088 1999.912
daya ledak Between Otot Tungkai* Group Hasil lari sprint 80 meter Within Groups Total daya ledak Between (Combined) Otot Tungkai* Group Linearity Hasil lari Deviation from sprint 80 Linearity meter Within Groups Total
Mean Squares 89.290 527.714
F .455 2.688
Sig 960 243
63.500 196.336
323
929
2 20 18 1
102.935 536.958
1.400 7.301
497 114
17
77.404
1.052
594
2 20
73.544
17
Terlihat pada tabel 6, nilai hubungan antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lari sprint 80 meter diperoleh Fhitung untuk deviation from linierity sebesar 0,323 dengan nilai signifikansi 0,928 Nilai signifikansi tersebut melebihi 0,05 yang berarti bahwa hubungan kedua variabel bersifat linier. Hasil uji linieritas hubungan antara kekuatan otot lengan dengan hasil lari sprint 80 meter dengan nilai Fhitung untuk deviation from linierity sebesar 1,052 dengan nilai signifikansi 0,594. Nilai signifikansi tersebut melebihi 0,05 yang berarti bahwa hubungan kedua variabel bersifat linier. 4.1.2 Uji Hipotesis Uji hipotesis penelitian yang mengkaji sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter dilakukan dengan analisis korelasi sederhana dan korelasi berganda.
32
4.1.2.1 Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter Hasil analis hubungan antara daya ledak otot tungkai (X1) dengan hasil lari sprint 80 meter (Y) menggunakan bantuan program SPSS versi 15 diperoleh hasil berikut: Tabel 6 Koefisien korelasi Variabel X1 dengan Y
a.
Mode
R
1
514
Model Summary R Square Adjusted R Square 264 225
Std. Error of the Estimate 8.80303
Predictors: (Constant), Daya ledak Otot Tungkai
Mencermati tabel 6 diatas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara daya ledak otot tungkai dengan hasil lari sprint 80 meter sebesar 0,514. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan cara mengkonsultasikan harga rhitung dengan r tabel product moment. Pada = 5% dengan n = 21 diperopleh harga r tabel sebesar 0,349. Karena harga r hitung lebih besar dari r tabel (0,514 > 0,349) maka dapat diputuskan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “ada sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati”, diterima. Sedangkan hipotesis nol (Ho) yang berbunyi “tidak ada sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati”, ditolak. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati dapat dilihat dari hasil R2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil R2 sebesar 0,264 maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan
33
daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 26,40%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh factor lain diluar penelitian ini. 4.1.2.2 Sumbangan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter. Hasil analis hubungan antara kekuatan otot lengan (X2) dengan hasil lari sprint 80 meter (Y) menggunakan bantuan program SPSS versi 15 diperoleh hasil berikut: Tabel 7 Koefisien Korelasi Variabel X2 dengan Y Model
Model Summary R Square Adjusted R Square
R
1
518
a.
268
Std. Error of the Estimate
230
8.77538
Predictors: (Constant), Kekuatan otot lengan
Mencermati tabel 7 diatas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara kekuatan otot lengan dengan hasil lari sprint 80 meter sebesar 0,518. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan cara mengkonsultasikan harga rhitung dengan r tabel product moment. Pada = 5% dengan n = 21 diperopleh harga r 0,349. Karena harga r
hitung
lebih besar dari r
tabel
tabel
sebesar
(0,512 > 0,349) maka dapat
diputuskan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “ada sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati”, diterima. Sedangkan hipotesis nol (Ho) yang berbunyi “tidak ada sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati”, ditolak.
34
Besarnya sumbangan yang diberikan oleh kekeuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati dapat dilihat dari hasil R2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil R2 sebesar 0,268 maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 26,8%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh factor lain diluar penelitian ini 4.1.2.4 Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter Hasil analis hubungan antara daya ledak otot tungkai (X1) dan kekuatan otot lengan (X2) dengan hasil lari sprint 80 meter (Y) menggunakan bantuan program SPSS versi 15 diperoleh hasil berikut
Tabel 8 Koefisien Korelasi Variabel X1 dan X2 dengan Model
R
1
641
a.
Model Summary R Square Adjusted R Square 410
345
Std. Error of the Estimate 8.09417
Predictors: (Constant), Kekuatan otot lengan, Daya ledak Otot Tungkai
Mencermati tabel 9 diatas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara daya ledak otot tungkai (X1) dan kekuatan otot lengan (X2) dengan hasil lari sprint 80 meter (Y) sebesar 0,641. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan cara mengkonsultasikan harga rhitung dengan r tabel
product moment. Pada = 5%
dengan n = 21 diperopleh harga r tabel sebesar 0,349. Karena harga r hitung lebih besar dari r
tabel
(0,641 > 0,349) dapat diputuskan bahwa hipotesis alternatif (Ha) yang
35
berbunyi “ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati”, diterima. Sedangkan hipotesis nol (Ho) yang berbunyi “tidak ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati”, ditolak. Besarnya sumbangan yang diberikan oleh daya ledak otot tungkai dan kekeuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri
Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati
dapat dilihat dari hasil R2. Berdasarkan hasil analisis diperoleh hasil R2 sebesar
0,410
maka
dapat
diperoleh
kesimpulan
bahwa
sumbangan
daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu
Kabupaten
Pati
sebesar
41,00%,
sedangkan
sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini
4.2 Pembahasan 4.2.1 Apakah ada Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati. Sumbangan yang diberikan oleh daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter sebesar 26,40%. Dari harga
36
koefisen korelasi yang bertanda positif tersebut menujukkan bahwa hubungan yang terjadi merupakan hubungan positif yang artinya semakin tinggi daya ledak otot tungkai seorang pelari maka akan semakin cepat dalam melakukan lari sprint 80 meter dan sebaliknya semakin lemah daya ledak otot tungkai seorang pelari maka akan semakin rendah pula kecepatan lari sprint 80 meter yang dihasilkan. Daya otot tungkai adalah otot yang terdapat pada bagian tungkai mulai dari pangkal bawah ke bawah/keseluruhan kaki. (Purwadarminto, 1976:973) dan cara otot berkontraksi untuk menghasilkan kekuatan sangat dipengaruhi oleh kemampuan otot yang menentukan macam gerakan dan gerakan yang dihasilkan. Untuk menghasilkan lari yang cepat pada lari sprint 80 meter diperlukan daya ledak otot tungkai yang besar, karena dalam melakukan lari sprint 80 meter seorang pelari harus menggunakan tenaga sebesar-besarnya dalam berlari. Hal ini sesuai dengan pendapatnya M Sajoto (1997 : 8) bahwa frekuensi lari cepat dipengatuhi oleh kondisi fisik yang baik, ketepatan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi prestasi lari cepat antara lain : daya ledak otot tungkai, kekuatan otot lengan. Sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat diambil garis besar bahwa dengan memiliki daya ledak otot tungkai yang besar maka akan dapat melakukan lari secepatnya. 4.2.2 Apakah ada Sumbangan Kekuatan Otot Lengan terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sumbangan
kekuatan otot lengan terhadap
hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra
kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati. Sumbangan
kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter
37
pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten
Pati
sebesar
26,8%,
sedangkan
sisanya
dipengaruhi
oleh
faktor lain diluar penelitian ini. Dari harga koefisen korelasi yang bertanda positif
tersebut
hubungan seorang
menujukkan
positif pelari
maka
yang akan
bahwa
artinya
semakin
semakin
80 meter dan sebaliknya semakin
hubungan
cepat
yang
terjadi
tinggi
kekuatan
dalam
melakukan
merupakan otot lari
lengan sprint
lemah kekuatan otot lengan seorang
pelari maka akan semakin rendah pula hasil kecepatan lari sprint 80 meter yang dihasilkan. Menurut Khomsin (1995 : 8) kekuatan otot adalah besarnya tenaga yang dapat dikeluarkan oleh seseorang dalam menggerahkan tenaga secara maksimal selama melakukan aktifitas lari 80 meter. Karena dalam lari sprint 80 meter, tangan membantu untuk mengayunkan kaki lebih besar ke arah depan sehingga dalam lari 80 meter, seorang pelari selain harus mempunyai kekuatan otot tungkai yang besar, dituntut juga mempunyai
otot lengan
yang besar pula. 4.2.3. Apakah ada Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan terhadap Hasil Lari sprint 80 meter Berdasarkan pada analisis korelasi berganda masing-masing prediktor diperoleh hasil bahwa ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati. Sumbangan yang diberikan oleh daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 41,00%. Jika dicermati lebih lanjut secara bersama-sama kedua predictor
38
memiliki pengaruh dengan kriterium. Mencermati hal tersebut, daya ledak otot tungkai dan kekuatan lengan merupakan gabungan dari unsur komponen kondisi fisik yang lain yaitu kecepatan maksimal dan kekuatan maksimal. Dengan memiliki daya ledak otot tungkai yang besar dan ditunjang dengan kekuatan otot lengan yang besar pula maka seorang pelari akan dapat menggunakan kemampuan semaksimal mungkin dalam berlari sehingga hasil yang diperoleh akan semakin baik atau cepat. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Komsin (1997 : 7) yang menyatakan bahwa : Seorang pelari disamping harus memiliki daya ledak otot tungkai yang besar, dituntut pula harus mempunyai kekuatan otot lengan yang besar pula. Hal ini karena kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan yang seimbang akan sangat membantu seorang pelari untuk dapat mengerahkan tenaga secara maksimum baik pada saat melakukan lari, berakselerasi, kecepatan maksimum dan mempertahankan kecepatan maksimum sampai garis finis.
39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 26,40%. 2. Sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 26,80%. 3. Sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 41,00% sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain diluar penelitian ini
5.2 Saran Dari simpulan penelitian diatas, penulis mengajukan saran – saran sebagai berikut : 1. Untuk memperoleh kekuatan otot tungkai yang lebih tinggi maka perlu dilakukan latihan-latihan yang berkontribusi dengan kekuatan otot tungkai, seperti dengan
39
40
melakukan latihan loncat, atau latihan lainnya yang berkontribusi dengan kekuatan otot tungkai secara rutin dan terprogram. 2. Untuk penelitian selanjutnya dapat diteliti dapat dilakukan pada sampel yang terlatih seperti atlet lari sehingga hasil sumbangan yang diperoleh lebih besar karena sudah terlatih dengan baik sehingga diperoleh hasil yang dapat digeneralisasikan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Aip Syarifudin, 1992. Atletik, Jakarta : Depdikbud. Cara-cara melatih Kids Athletics (IAAF - RCD Jakarta) Djumidar,2003. Dasar-Dasar Atletik. Jakarta : Universitas Terbuka. Fraenkel dan Wallen dalam bukunya oleh Komsin, 2008. Metodologi Penelitian Dasar Unnes. Hasan Alwi dkk,2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka Komsin ,2008. Metodologi Penelitian Dasar Unnes. M. Sajoto, 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang
Moh.Nasution,2003. Dasar-dasar Pembinaan Fisik Dalam Aktivitas Olahraga : Unnes Rumini, 2004. Atletik dan Metodik I. Semarang UNNES. Sri Haryono, 2008. Buku Pedoman Praktek Laboratorium Tes Dan Pengukuran: Unnes. Suharsimi Arikunto, 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Bina Aksara,Jakarta. Santoso,1999. Uji Normalis Data .Sutrisno Hadi,1999.Statistik. Yogyakarta: Andi Offset. Sudjana,2002. Metode Statistik,Tarsito Bandung. Yusuf Adisasmita, 1992. Olahraga Pilihan Atletik. Semarang: Depdikbud.
41
42
TABULASI DATA HASIL PENELITIAN
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Ahmad Setiaji Bagus Mandono Renaldi Aditya Rendi Satria Sunti Ahmad Shokib Ahmad Naim Heru Setiawan Miftahul Huda Ahmad Jamasri Wahyu Setyoaji Supriyono Ironi Ahmad Junaedi M.Abdul Ibdul Ikhsan Edi Susilo Avin Nur Istiandaru Aji Pramono Ajib Mahfuz Almuhajir Dzikron Abdullah Didik Sholikin Choirul Muson
Daya ledak otot tungkai Pull I 150 10 146 5 136 9 163 8 190 12 140 7 162 7 156 10 145 8 187 5 136 5 140 9 151 5 146 5 140 5 150 5 140 6 132 5 147 12 153 12 175 6
Kekuatan Otot Lengan Push I Pull II Push II 10 10 10 9 5 8 9 9 9 5 8 4 12 11 10 6 6 6 6 6 6 4 10 4 6 7 6 10 5 10 5 5 4 9 8 8 9 4 9 9 5 9 10 5 9 4 5 4 9 6 8 6 5 6 10 11 10 12 12 11 4 5 6
Skor 20 17 18 16 23 13 13 20 15 20 10 17 18 18 19 10 17 12 23 24 12
Hasil Lari Sprint80 M 13.72 14.19 14.26 15.25 13.00 14.45 13.40 13.38 14.76 13.40 16.34 15.26 13.80 14.56 14.35 13.94 13.96 14.02 13.90 13.00 13.89
TABEL KONVERSI DATA PENELITIAN KE SKOR T No
Kode Resp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
R-01 R-02 R-03 R-04 R-05 R-06 R-07 R-08 R-09 R-10 R-11 R-12 R-13 R-14 R-15 R-16 R-17 R-18 R-19 R-20 R- 21 ∑ Mean SD
HASIL PENELITIAN Daya Kekuatan Hasil Lari Ledak Otot Sprint 80 Otot Lengan Meter Tungkai 150 20 13.72 146 17 14.19 136 18 14.26 163 16 15.25 190 23 13.00 140 13 14.45 162 13 13.40 156 20 13.38 145 15 14.76 187 20 13.40 136 10 16.34 140 17 15.26 151 18 13.80 146 18 14.56 140 19 14.35 150 10 13.94 140 17 13.96 132 12 14.02 147 23 13.90 153 24 13.00 175 12 13.89 3185.00 355.00 296.83 151.67 16.90 14.13 15.93 4.12 0.80
Daya Ledak Otot Tungkai 48.95 46.44 40.17 57.11 74.06 42.68 56.49 52.72 45.82 72.18 40.17 42,68 49.58 46.44 42.68 48.95 42.68 37.66 47.07 50.84 64.65
T SKOR Kekuatan Otot Lengan
Hasil Lari Sprint 80 Meter
57.51 50.23 52.66 47.81 64.79 40.53 40.53 57.51 45.38 57.51 33.25 50.23 52.66 52.66 55.08 33.25 50.23 38.10 64.79 67.21 38.10
55.18 49.31 48.44 36.07 64.18 46.06 59.18 59.43 42.19 59.18 22.45 35.94 54.18 44.69 47.31 52.43 52.18 51.43 52.93 64.18 53.06
Analisis Deskriptif Daya ledak Otot Tungkai N
Kekuatan Otot Lengan
Valid Missing
21 0 Mean 50.0010 Median 47.0700 Mode 42.68 Std.Deviation 9.99971 Variance 99.994 Range 36.40 Minimum 37.66 Maximum 74.06 Sum 1050.02 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
21 0 50.0010 50.2300 50.23a 9.99978 99.996 33.96 33.25 67.21 10.50.02
Hasil lari sprint80 meter 21 0 50.0000 52.1800 59.18a 10.00041 100.008 41.73 22.45 64.18 1050.00
Uji Normalis Data One – Sample Kolmogorov – Smirnov Test Daya ledak Otot Kekuatan Otot Tungkai Lengan N 21 21 Normal Parametersa,b Mean 50.0010 50.0010 Std.Deviation 9.99971 9.99978 Most Extreme Absolute .183 .128 Differences Positive .183 .114 Negative -.115 -.128 Kolmogorov – Smirnov Z .841 .587 Asymp. Sig. (2- tailed) .480 880
a. b.
Hasil lari sprint80 meter 21 50.0000 10.00041 .128 .078 -.128 .588 .880
Test distribution is Normal. Calculated from data.
Uji Homogenitas Chi-Square Test Test Statistics Chi-Squarea,b,c df Asymp.Sig
Daya ledak Otot Tungkai 6.857 14 .940
Kekuatan Otot Lengan 3.619 10 .963
Hasil lari sprint80 meter 1.619 18 1.000
a. 15 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5.The minimum expected cell frequenscy is 1.4. b. 11 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5.The minimum expected cell frequenscy is 1.9. c. 19 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5.The minimum expected cell frequenscy is 1.1
Uji Linieritas ANOVA Table Daya ledak Between (Combined) Otot Tungkai * Group Linearty Hasil Lari Deviation From Sprint 80 Linearty meter Within Group Total Kekuatan Between (Combined) otot lengan* Group Hasil lari Deviation From Sprint 80 Linearty meter Within Group Total
Sum of Squares 1607.221 527.714 1079.497
392.672 1999.884
df 18 1 17
Mean Square 89.290 527.714 63.500
2 20
196.336
1852.823 18 536.958Linearty 1 1315.866 17
102.935 536.958 77.404
147.088 1999.912
Measures of Association R R Squared Daya Ledak otot Tungkai* .514 .264 Hasil Lari Sprin 80 meter Kekuatan otot lengan* Hasil lari sprint 80 meter .518 .268
2 20
F
Sig.
.455 2.688 .323
.860 .243 .928
1.400 7.301 1.052
.497 .114 .594
73.544
Eta .896
Eta Squared .804
.963
.926
Analisis regresi antara X1 dengan Y
Model 1
Variables Entered/Removedb Variables Variables Entered Removed Method Daya ledak Otot Enter Tungkaia
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter
Model 1 a.
Model Summary R Square Adjusted R Std . Error of R Square the Estimate .514a .264 .225 8.80303 Predictors : (Constant), Daya ledak Otot Tungkai
ANOVAb Model 1 Regresion Residual Total
Sum of Squares 527.788 1472.375 2000.163
df 1 19 20
Mean Square 527.788 77.493
F 6.811
Predictors : (Constant), Daya ledak Otot Tungkai Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter Coefficientsa Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients B Std.Error Beta 1 (Constant) 24.313 10.028 Daya ledak Otot Tungkai .514 .197 .514 a. Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter
Sig .017a
a. b.
t 2.424 2.610
Sig. .025 .017
Analisis regresi antaraX2 dengan Y Model 1
Variables Entered/Removedb Variables Variables Entered Removed Method Kekuatan otot lengana Enter a. b.
All requested variables entered. Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter
a.
Model Summary Adjusted R Std . Error of R R Square Square the Estimate .518a .268 .230 8.77538 Predictors : (Constant), Kekuatan otot lengan,
Model 1
ANOVAb Model 1 Regresion Residual Total
Sum of Squares 537.025 1463.138 2000.163
df 1 19 20
Mean Square 537.025 77.007
F 6.974
Predictors : (Constant), Kekuatan Otot lengan Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter Coefficientsa Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients B Std.Error Beta 2 (Constant) 24.090 9.997 Kekuatan otot .518 .196 .518 lengan
Sig .016a
a. b.
c.
Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter
t 2.410 2.641
Sig. .026 .016
Analisis regresi antara X1 danX2 dengan Y
Model 1
Variables Entered/Removedb Variables Variables Entered Removed Method Kekuatan otot lengan, Enter Daya ledak Otot Tungkaia a. b.
All requested variables entered. Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter Model Summary R Square Adjusted R Std . Error of the Model R Square Estimate 1 .641a .410 .345 8.09417 a. Predictors : (Constant), Kekuatan otot lengan,Daya ledak Otot Tungkai ANOVAb Sum of Model Squares df Mean Square F Sig 2 Regresion 820.881 1 410.440 6.265 .009a Residual 1179.282 18 65.516 Total 2000.163 20 a. b.
Predictors : (Constant), Daya ledak Otot Tungkai Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter Coefficientsa Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients B Std.Error Beta 2(Constant) 10.224 11.375 Daya ledak Otot .395 .190 .395 Tungkai Kekeatan .401 .190 .401 otot lengan
t .889 2.081 2.115
Sig. .381 .052 .049
a.
Dependent Variable : Hasil Lari sprint 80 meter
Pengukuran daya ledak otot tungkai dengan standing board jump
Pengukuran daya ledak otot tungkai dengan standing board jump
Pengukuran daya ledak otot tungkai dengan standing board jump
Pengukuran otot lengan dengan pull and push dynamometer
Pengukuran otot lengan dengan pull and push dynamometer
Lari sprint 80m
Lari sprint 80m