Cakupan Petolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Pada Tahun 2012 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sudah mencapai 81.1%, hal ini menunjukan peningkatan dibandingkan pada tahun 2010 baru mencapai 78,19%. Tenaga medis yang memiliki kompetensi kebidanan tersebar di seluruh Pustu, Poskesri dan Polindes. Cakupan Nagari/ Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Nagari dengan Universal Child Immunization (UCI) Tahun 2012 sangat mengembirakan dimana telah mencapai 89%, sedangkan pada tahun 2010 barui mencapai 75%. Cakupan Gizi Buruk Mendapat Perawatan Terkait dengan penanganan dan perawatan balita yang menderita gizi buruk dapat ditangani dengan baik. Hal ini terlihat dari cakupan penanganan dan perawatan balita penderita gizi buruk selama 5 tahun adalah semua balita yang menderita gizi buruk mendapat perawatan yang intensif (100% Balita Gizi Buruk mendapat perawatan setiap tahunnya). Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit TBC/BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC tahun tahun 2012 diperkirakani 734 penderita penyakit TBC/BTA (+) dan sebanyak 383 pasien yang ditangani atau sebanyak 52,2%. Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Sama halnya dengan hasil cakupan perawatan balita gizi buruk, maka penemuan dan penanganan penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga cukup menggembirakan. Artinya semua penderita penyakit DBD dapat ditangani setiap tahunnya. Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan Kunjungan Bayi dari seluruh bayi lahir hidup tahun 2012 sebanyak 10.098 bayi sebanyak 6.974 bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar atau 69,1%. Dibandingkan tahun 2010 terdapat peningkatan dimana tahun tersebut baru mencapai 62.91%. 2.1.3.2 Pelayanan Penunjang Urusan Pilihan A. Pertanian Secara umum peran sektor pertanian dalam pembangunan di Kabupaten Agam tahun 2010 – 2012, memberikan sumbangan besar terhadap pembentukan nilai PDRB Kabupaten Agam diantaranya adalah sub sektor tanaman pangan dan Hortikultura, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Keempat sub sektor ini perlu dikembangkan ke arah peningkatan nilai tambah produknya dengan mendorongnya melangkah ke agroprosesing dan agroindustri. Pengembangan industri unggulan berbasis produk pertanian rakyat untuk peningkatan kualitas perekonomian Kabupaten Agam, juga merupakan upaya peningkatan kesejahteraan petani, pekebun, peternak, pembudidaya ikan dan nelayan. Peranan sektor pertanian dalam pembangunan Kabupaten Agam selama tahun 2010- 2012 tergambar pada Tabel berikut:
RKPD Tahun 2014
31
Tabel II.21 Peranan Pertanian dalam Pembangunan Kabupaten Agam Tahun 2010-2012 No
Aspek
2010
1
Angkatan Kerja Yg Bekerja pada lapangan pekerjaan pertanian (%)
41.0
41.0
41.74
2
Kontribusi Pertanian dalam PDRB (%) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
40,71
40.22
40.17
a. Tanaman Pangan dan Hortikuktura
23,12
22.96
b. Perkebunan
11.61
11.23
c. Peternakan
3.11
3.08
d. Kehutahanan
0.71
0.73
e. Perikanan
2.16
2.21
Pertumbuhan Riil Sektor Pertanian (%)
4.10
4.88
3
2011
2012
Sumber : Badan Pusat Statistik
Luas panen, jumlah produksi dan produktifitas hasil pertanian dari tahun 2008 sampai 2012 tergambar pada table berikut: Tabel II.22 Luas Tanam, Panen, Produksi Dan Produktifitas Padi Tahun 2008- 2012 Uraian
2008
2009
2010 54.877
2011 55.792
2012
Luas Tanam (ha)
51.192
54.005
57.952
Luas Panen (ha)
51.462
52.787
54.677
55,329
58.350
Produksi (Ton) 243.119 269.382 Produktivitas (Ton/ha) 4,72 5,10 Persentase Peningkatan 4,09 10,80 Sumber : Agam Dalam Angka dan Hasil Olahan
321.030 5.41 19.00
298.051 5.39 (3.52)
311,250 5.37 5.31
Tabel II.23 Luas Tanam, Panen, Produksi Dan Produktifitas Palawija Tahun 2008- 2012 Uraian Jagung Luas Panen (ha)
2008
2009
2010
2011
2012
3.950
3,984
5,488
6,107
7,892
16,940 4.29
17.260 4.33
23,965 4.37
42.957 7.03
49,099 6.66
Luas Panen (ha) 609 621 Produksi (Ton) 10,654 10,883 Produktivitas (Ton/ha) 17.49 17.52 Kacang Tanah Luas Panen (ha) 1,009 1,023 Produksi (Ton) 2,011 2,037 Produktivitas (Ton/ha) 1.99 1.99 Kedelai Luas Panen (ha) 166 172 Produksi (Ton) 290 301 Produktivitas (Ton/ha) 1.75 1.75 Ubi Jalar Luas Panen (ha) 1,255 1,259 Produksi (Ton) 20,114 20,173 Produktivitas (Ton/ha) 16.03 16,02 Sumber : Agam Dalam Angka dan Hasil Olahan
751 13,387 17.83
759 13,602,67 17.92
1,002 18,246.42 18.21
1,065 2,123 1.99
1,192 2,563.01 2.15
1,093 2,459.25 2.25
91 160 1.76
106 190.80 1.80
162 484.38 2.99
1,525 24,493 16.06
1,348 21,871.11 16.22
1,379 22,51907 16.33
Produksi (Ton) Produktivitas (Ton/ha) Ubi Kayu
RKPD Tahun 2014
32
Tabel II-24 Perkembangan Populasi Ternak (ekor) Tahun 2008- 2012 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jenis Ternak
2008
2009
Sapi potong 30.057 Sapi perah 35 Kerbau 18.704 Kambing 13.956 Ayam kampung 300.061 Ayam Ras Petelur 162.350 Ayam Ras Pedaging 54.500 Itik 99.978 Sumber : Agam Dalam Angka dan Hasil Olahan
32.017 40 17.787 13.139 432.315 161.548 53.700 105.067
2010 32.723 55 18.634 13.089 324.747 177.884 69.481 109.830
2011 33.816 58 20.437 14.374 318.604 185.594 82.605 109.574
2012 30.836 19.059 13059 348686 143224
Tabel. II.25 Produksi Tanaman Perkebunan Tanaman Rakyat Menurut Komoditi (Ton) Komoditi
2010
2011
Kelapa
22 344,35
13 958,77
Sawit
23 610,93
28 103,83
Kulit Manis
5 912.00
5 527,39
Pinang
2 971,20
3 312,80
Kakao
3 847,46
4 685,20
Perkebunan Kelapa Sawit dan Kakao diproduksi juga oleh perusahaan Perkebunan dengan tingkat produksi di tahun 2011 masing-masing sebesar 27 654,48 ton dan 1 425,00 B. Kelautan dan Perikanan Usaha perikanan di Kabupaten Agam merupakan komoditi penyediaan produk pangan kebutuhan konsumsi masyarakat baik untuk pemasaran di dalam maupun keluar daerah serta keperluan produk olahan untuk industri yang didominasi dengan kegiatan perikanan tangkap dan budidaya. Perikanan laut dengan panjang garis pantai 43 km dan luas laut 275,2 Km2, dimana terdapat Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) satu unit dengan jumlah kapal perikanan 567 unit dan nelayan 2.364 orang namun belum memiliki dermaga sandar kapal perikanan yang layak. Sementara itu, potensi perikanan budidaya 5.030 ha dan baru termanfaatkan seluas 981,15 ha. Secara keseluruhan jumlah tenaga kerja sektor kelautan dan perikanan 7.467 orang yang bekerja sebagai nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah ikan. Dalam rangka percepatan pembangunan kelautan dan perikanan Kabupaten Agam dikembangkan kawasan unggulan berbasis wilayah dengan konsep Kawasan Minapolitan sesuai dengan yang terdiri dari Kecamatan Tanjung Raya sebagai kawasan inti dengan core usaha perikanan budidaya. Sedangkan kawasan hinterland terdiri dari Kecamatan Lubuk Basung, IV Nagari, Palembayan, Tanjung Mutiara sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.41/MEN/2009 tentang Penetapan Lokasi Minapolitan yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Agam Nomor 154 Tahun 2010 tentang Penetapan Kawasan Minapolitan dan Kawasan Hinterland Kabupaten Agam. Dengan adanya konsep pembangunan Kawasan minapolitan ini diharapkan adanya peningkatan produksi dan produktivitas perikanan, meningkatkan pendapatan pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan serta kawasan minappolitan sebagai penggerak ekonomi rakyat. Berdasarkan capaian makro indikator kinerja tahun 2012, pembangunan kelautan dan perikanan kabupaten Agam telah mencapai produksi perikanan sebesar 66.597,68 ton sesuai dengan target peningkatan yang ditetapkan yaitu 16.8 % pada RKPD Tahun 2014
33
perikanan budidaya dan 1,5 % dari perikanan tangkap. Namun dalam proses pelaksanaan pembangunannya, Kabupaten Agam masih terdapat berbagai permasalahan diantaranya terbatasnya sarana dan prasarana baik perikanan budidaya, tangkap maupun pengolahan dan pemasaran, kurangnya sumberdaya manusia pelaku usaha kelautan dan perikanan serta tingginya tingkat kerusakan lingkungan terutama kawasan mangrove dan terumbu karang. C. Kehutanan Sektor Kehutanan adalah kegiatan yang memiliki proporsi yang besar dalam pemanfaatan ruang, oleh karena itu Wilayah Kehutanan sangat rentan dengan presure terhadap penggunaan lahan dari berbagai sektor termasuk oleh kegiatan kehutanan itu sendiri. Kebijakan pembangunan pemanfaatan potensi sumberdaya alam secara berkelanjutan pada sektor Kehutanan tahun 2011-2015 yang dapat dilaksanakan di Kabupaten Agam adalah (1) Pengembangan perencanaan dalam pemantapan kawasan hutan. (2) Rehabilitasi dan konservasi untuk menekan laju degradasi hutan dan lahan. (3) Pengembangan pembibitan tanaman hutan. (4) Konservasi Sumberdaya hutan. Pengembangan perencanaan dalam pemantapan kawasan hutan pada Tahun 2012 belum terlaksana. Hal ini disebabkan Kegiatan Penatabatasan Hutan dilaksanakan oleh Balai Pemantapan Kawasan hutan Wilayah I Medan. Pada tahun 2012 dilaksanakan Penatabatasan Hutan sepanjang 118 Km di Maninjau dan Singgalang Malalak. Pada Tahun 2011 sudah dilaksanakan Pembuatan Rencana pengelolaan Rehabilitasi hutan dan Lahan (RPRHL) sebagai dasar pembuatan Rancangan RHL di Kabupaten Agam selama 5-15 tahun. Rehabilitasi dan konservasi untuk menekan laju degradasi hutan dan lahan pada Tahun 2010 Luas lahan kritis di kabupaten Agam adalah 92.194,5 Ha dan pada tahun 2011 telah dilaksanakan penanaman hutan rakyat dan penghijauan lingkungan seluas 1.529 Ha. Sehingga Luas lahan kritis tahun 2011 adalah 90.665,5 Ha. Pada Tahun 2012 dilaksanakan rehabilitasi dan penghijauan seluas 338,5 Ha. Sehingga luas lahan kritis tahun 2012 adalah 90.323 Ha. Rencana pengelolaan rehabilitasi hutan dan Lahan untuk tahun 2011-2015 adalah seluas 14.771,70 ha. Konservasi Sumber daya hutan dilaksanakan pembuatan bangunan konservasi seperti Dam Penahan dan Sumur resapan. Sedangkan pada tahun 2011 dilaksanakan pembuatan Dam penahan 1 unit dan Sumur Resapan 2 unit. Pada Tahun 2012 dilaksanakan pembuatan Dam pengendali sebanyak 2 unit. Disamping itu untuk peningkatan operasi pengamanan hutan dan peningkatan pelayanan administrasi peredaran kayu, pada Tahun 2010 dilaksanakan penyediaan sarana dan prasarana pengamanan hutan berupa pengadaan kendaraan roda dua untuk pengamanan hutan sebanyak 3 unit, handytalkie 2 unit dan sarana pemadam kebakaran 1 paket, dengan hasil-hasil selama tahun 2010 ditemukan 9 kasus penangkapan kayu illegal berupa barang temuan sebanyak 43.815 m3. Pada Tahun 2012 telah dilaksanakan 54 kali operasi pengamanan hutan sedangkan Tahun 2011 dilaksanakan 42 kali. Dari operasi yang dilaksanakan pada Tahun 2012 terdapat 9 kasus tangkapan kayu, sedangkan pada tahun 2011 terdapat 19 kasus. Jumlah Barang Bukti tahun 2012 yaitu 24.0903 m3 dan 4 unit chinsaw, sedangkan tahun 2011 mencapai 84.6184 m3 dan 1 unit chain saw. Untuk meningkatkan pelayanan administrasi peredaran kayu di daerah telah diterbitkan Perda no. 2 tahun 2010 tentang Izin Pemanfaatan kayu dari hutan hak dan Surat keputusan bupati No. 181 tahun 2008 tentang Penunjukan Pejabat Penerbit SKAU dan SK Bupati Agam nomor 182 Tahun 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerbitan Surat Keterangan Asal usul (SKAU). Pada tahun 2010 sudah diterbitkan dokumen untuk kayu olahan sebanyak 1.144,2100 m3. Dan Pada tahun 2011 sebanyak 6.646,6250 m3. Pada Tahun 2012 berdasarkan Permenhut P.30/Menhut-II/2012 tanggal 7 Juli 2012 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak, dikeluarkan SKSKB sebanyak 37.482 Kg Getah pinus, 186.02 m3 Kayu Meranti dan 633.55 m3 Kayu Rimba Campuran. RKPD Tahun 2014
34
D. Pariwisata Kabupaten Agam terkenal dengan keindahan alam dan budaya masyarakatnya yang ramah tamah, menjadikan salah satu Kabupaten tujuan wisata di Sumatera Barat. Dimana sector pariwisata memberi dampak multiplier terhadap nilai tambah Industri kerajinan, pertanian perdagangan angkutan dan komunikasi, serta pendapatan masyarakat sekitar. Sehingga sector pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian Kabupaten Agam, yang diharapkan dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitarnya dan dapat memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha sekaligus memperkenalkan identitas dan kebudayaan bangsa. Perkembangan kepariwisataan di Kabupaten Agam dapat dilihat jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Agam terus meningkat dari tahun ke tahunnya. Hal ini telah dilakukan promosi pariwisata melalui leaflet, media cetak dan elektronik, maupun kerjasama promosi kepariwisataan dengan kota Bukittinggi. Tabel II.26 Kontribusi Ekonomi Pariwisata Kabupaten Agam NO 1
URAIAN ADHB (Miliar Rp) PDRB Agam PDRB Pariwisata Hotel Restoran Rekreasi & hiburan
2
3
4
ADHK 2000 (Miliar Rp) PDRB Agam PDRB Pariwisata Hotel Restoran Rekreasi & hiburan Pertumbuhan Ekonomi (%) PDRB Agam PDRB Pariwisata
2007 4.462,49 38,72 21,94 15,24 1,54 2.626,07 20,25 8,57 10,75 0,93 6,37 6,69
2008
2009
2010
2011
5.205,94
5.832,03
6.592,88
7.412,06
43,81 24,17 17,95 1,69
48,13 26,89 19,37 1,87
55,27 31,49 21,77 2,01
61,35 34,64 24,47 2,24
2.792,89 21,27 8,85 11,45 0,97
2.930,22 22,14 9,15 11,97 1,02
3.096,17 23,43 9,91 12,48 1,04
3.280,04 24,80 10,47 13,23 1,10
6,35 5,04
4,92 4,09
5,66 5,83
5,94 5,85
0,82 0,46 0,33 0,03
0,84 0,48 0,33 0,03
0,83 0,47 0,33 0,03
Kontribusi PDRB Pariwisata Terhadap PDRB Agam PDRB Pariwisata Hotel Restoran Rekreasi & hiburan
0,86 0,49 0,34 0,03
0,83 0,46 0,34 0,03
Kontribusi pariwisata terhadap PDRB Agam Tahun 2011 baru mencapai sekitar 0,83 % dengan laju pertumbuhan 5,85 % . Kabupaten Agam masuk salah satu destinasi Pengembangan pariwisata Provinsi Sumatera Barat, merupakan satu koridor dengan Kota B.Tinggi, Kabupaten Limapuluh, dan Kota Payakumbuh. Kabupaten Agam memiliki banyak peluang untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif, memiliki beragam industri kerajinan, dan kekayaan alam dan budaya : wisata alam, seni budaya kerajinanan, agrowisata, dan lain-lain.
RKPD Tahun 2014
35
Grafik II.6 Jumlah dan Pertumbuhan Wisatawan ke Kabupaten Agam
2.2.3 Aspek daya saing daerah Daya saing daerah pada dasarnya adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan domestik dan internasional. Indikator utama yang dapat digunakan untuk menentukan peringkat daya saing daerah tersebut antara lain adalah: (1) Kemampuan Ekonomi Daerah, (2) Ketersediaan Infrastruktur, (3) Iklim Investasi dan (4) Kualitas Sumberdaya Manusia. Uraian tentang perkembangan daya saing daerah menurut masing-masing. Indikator tersebut diuraikan pada bagian-bagian berikutnya.
2.2.3.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah a. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Perkapita Berdasarkan Makanan dan Non Makanan. Pola konsumsi merupakan salah satu indikator kesejahteraan rumahtangga/keluarga. Pengeluaran Penduduk dikelompokan menjadi pengeluaran makanan dan non makanan. Secara umum pengeluaran penduduk Kabupaten Agam masih didominasi oleh pengeluaran makanan. Gafik II.7 Persentase Konsumsi Rata-Rata Per Kapita Sebulan Penduduk Agam Tahun 2011
F
RKPD Tahun 2014
36
Dari grafik diatas terlihat penduduk perdesaan menggunakan 65,65 % pendapatan utk konsumsi makanan dan 34,35% non makanan sedangakan di perkotaan lebih baik,yaitu 43,51% untuk non makanan dan 56,49 % untuk makanan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keluarga di Kabupaten Agam masih bergelut untuk memenuhi kebutuhan makan, yang mengindikasikan rumah tangga berpenghasilan rendah. Pola konsumsi merupakan salah satu indikator kesejahteraan rumahtangga/keluarga. Gafik II.8 Pola Konsumsi Makanan Rata-Rata Perkapita Sebulan Penduduk Kabupaten Agam Tahun 2011
Dari gafik diatas terlihat Konsumsi penduduk Kabupaten Agam paling tinggi pada kelompok padi-padian sebesar 20 %, kelompok kedua pada konsumsi makanan dan minuman mencapai 19% dan disusul Konsumsi tembakau dan sirih menduduki tertinggi ketiga setelah makanan dan minuman jadi yakni sebesar 13 %. Garfik II.9 Pola Konsumsi Non Makanan Rata-Rata Perkapita Sebulan Penduduk Kabupaten Agam Tahun 2011
RKPD Tahun 2014
37
Tabel II.27 Pengeluaran Dan Persentase Pengeluaran Rata-Rata Perkapita Sebulan Kelompok Non Makanan Tahun 2011 Perkotaan Kelompok Barang
Perdesaan
Perkotaan+perdesaan
Pengeluaran Pengeluaran Pengeluaran Persentase Persentase Persentase per Kapita per Kapita per Kapita (%) (%) (%) (Rp) (Rp) (Rp)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1 Perumahan dan Fasilitas rumah tangga a. Perumahan b. Fasilitas Rumah Tangga c. Pos dan telekomunikasi 2 Barang dan Jasa a. Aneka Barang b. Kesehatan c. Pendidikan d. Transportasi dan jasa lainnya 3 Pakaian, alas kaki dan tutup kepala 4 Barang-barang tahan lama 5 Pajak dan Asuransi 6 Keperluan pesta dan upacara
98.178 44.689 34.013 19.476 104.442 17.734 18.623 19.125 48.959 25.951 17.186 7.682 1.312
16,77
62.018
13,03
73.999
14,45
7,63
24.720
5,19
6,12
5,81
26.312
5,53
3,33
10.986
2,31
31.337 28.863 13.799
17,84
72.542
15,24
83.111
16,23
3,03
12.918
2,71
14.992
3,15
3,27
18.698
3,93
8,36
25.934
5,45
14.514 16.195 18.840 33.562
2,83
3,18
4,43
3,71
20.393
3,98
1,58
10.720
2,09
0,59
4.434
0,87
0,22
17.639 7.516 2.824 926
0,19
1.054
0,21
Jumlah Bukan Makanan
457.371
43,51
298.025
34,35
350.820
37,82
2,94 1,31
5,64 2,69
3,16 3,68 6,55
Dari Tabel di atas Biaya Kesehatan penduduk Kabupaten Agam sebesar Rp.16.195 per kapita per bulan (Rp.194.340 per tahun). Angka ini lebih rendah dari standar biaya kesehatan WHO sebesar $34 (sekitar Rp.326.400 per kapita setahun). Pengeluaran Kesehatan ini jauh di bawah pengeluaran untuk Tembakau dan Sirih yaitu Rp.16.195 berbanding Rp.40.548. Pengeluaran rata-rata perkapita sebulan untuk biaya Pendidikan sebesar Rp.18.840. Angka ini juga jauh di bawah pengeluaran untuk Tembakau. Tabel II.28 Konsumsi Rata-rata Per Kapita Seminggu Beberapa Macam Bahan Makanan Penting Di Kabupaten Agam Tahun 2011 Jenis Bahan Makanan
Satuan
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan+ perdesaan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Beras Lokal Beras Ketan Tepung Beras Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang Ikan dan Udang Segar Ikan dan Udang Diawetkan Daging sapi/kerbau Daging ayam ras/kampung Telur ayam ras/kampung Telur itik/manila/asin Susu kentas manis susu bubuk/kaleng/bayi Bawang merah Bawang Putih Cabe Merah Cabe rawit Kacang kedelai
20
Tahu
21 22 23 24 25
Tempe Minyak kelapa/goreng/jagung Kelapa Gula Pasir Gula merah
RKPD Tahun 2014
kg kg kg kg kg kg kg Ons kg kg kg butir (397 gr) kg ons ons ons ons kg
1,667 0,001 0,000 0,019 0,007 0,125 0,339 0,411 0,020 0,127 0,355 0,148 0,017 0,044 0,705 0,225 1,140 0,067 -
2,247 0,002 0,014 0,004 0,144 0,257 0,548 0,012 0,086 0,276 0,143 0,019 0,026 0,840 0,214 1,384 0,056 0,001
2,055 0,000 0,001 0,015 0,005 0,138 0,284 0,502 0,015 0,100 0,302 0,145 0,018 0,032 0,795 0,218 1,303 0,060 0,000
kg
0,108
0,111
0,110
kg liter butir ons ons
0,051 0,637 0,397 1,177 -
0,042 0,741 0,473 1,645 0,003
0,045 0,707 0,448 1,490 0,002
38
Terlihat dari Tabel diatas bahwa Konsumsi beras penduduk di perdesaan lebih besar dibanding penduduk di wilayah perkotaan 2,25 kg berbanding 1,67 kg seminggu. Secara rata-rata penduduk di Kabupaten Agam mengkonsumsi beras sebesar 2,06 kg seminggu, atau sekitar 107 kg/kapita/tahun. Konsumsi umbiumbian penduduk masih relatif sedikit yaitu sebesar 0,16 kg per kapita seminggu, atau sekitar 8,58 kg/kapita/tahun 2.2.3.2 Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur Kabupaten Agam merupakan wilayah rawan bencana sehingga perlu menjadi perhatian serius oleh pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak. Bencana ini membawa dampak yang besar karena mengakibatkan kerusakan berbagai prasarana fisik Jalan, Jembatan dan Sumber Daya Air. Seperti akibat bencana gempa tahun 2007, dan gempa 30 September 2009 yang berdampak terhadap rusaknya infrastruktur jaringan jalan, jaringan irigasi dan infrastruktur lainnya. Sesuai dengan Keputusan Bupati Agam Nomor : 473 Tahun 2012 tentang Ruas Jalan Dan Jembatan Di Kabupaten Agam, Jumlah ruas jalan adalah 595 Ruas dengan total panjang keseluruhan adalah 1.560, 88 Km. Dari panjang tersebut 68,08 % sudah pernah ditangani dengan jenis permukan berupa hotmix, lapen maupun cor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut ini. Grafik II.10 Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Agam Tahun 2012
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2012.
Dari 68,08 % jalan yang telah ditangani tersebut sebesar 77,53 % mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan, sedang dan berat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik berikut. Grafik II.11 Kondisi Jalan Kabupaten Agam Tahun 2012
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2012.
RKPD Tahun 2014
39
Sesuai dengan Keputusan Bupati Agam Nomor : 473 Tahun 2012 tentang ruas jalan dan jembatan di Kabupaten Agam, Jumlah Jembatan adalah 319 Jembatan dengan total panjang keseluruhan adalah 2.843 Meter. Sebagian besar jembatan tersebut adalah jembatan bentang pendek. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel II.29 Jumlah Jembatan Berdasarkan Panjang Jembatan No 1 2 3 4 5
Panjang Bentang Bentang 0 – 10 Meter Bentang 11 – 20 Meter Bentang 21 – 30 Meter Bentang 31 – 40 Meter Bentang > 40 Meter Total
Jumlah 262 33 18 2 4 319
Persentase 82.13 10.34 5.64 0.63 1.25 100.00
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2012.
Berdasarkan kondisi jembatan masih banyak jembatan yang perlu ditangani karena 73,35 % jembatan dalam kondisi rusak mulai rusak ringan, sedang sampai berat. Hal ini disebabkan oleh fakktor umur jembatan dan struktur jembatan yang sudah tua dan banyak dibangun dengan menggunakan lantai kayu dan rusak akibat bencana alam. Dari jumlah tersebut sudah banyak yang perlu dibenahi atau direhabilitasi dan sebagian perlu dibangun baru. Sampai Tahun 2015 ditargetkan pembangunan jembatan baru sebanyak 15 unit. Gafik II.12 Kondisi Jembatan di Kabupaten Agam Tahun 2012
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2012.
a.
Rasio Jaringan Irigasi Untuk meningkatkan produksi pertanian khususnya tanaman padi dimana pembangunan atau Rehabilitasi Jaringan irigasi sangat berperan sekali. Rasio Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan tergambar pada table berikut :
RKPD Tahun 2014
40
Tabel II.30 Rasio Jaringan Irigasi Menurut Kecamatan Panjang Jaringan Irigasi NO
Kecamatan Primer
(1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
(2) Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya. Matur . IV.Koto Malalak Banuhampu Sungai Pua IV.Angkek Candung Baso Tilatang Kamang
14 15 16
Kamang Magek Palembayan Palupuh
Sekunder
(3) 7.034 63.431 29.423 61.934 62.494 15.815 41.001 16.962 22.240 27.860 40.442 30.089 16.289
(4) 16.647 58.756 36.621 33.406 33.008 33.936 57.298 21.126 19.140 32.074 50.523 26.830 29.507
26.302 107.582 61.088 Jumlah
28.711 72.408 43.500
Tersier (5) 18.86 1.500 3.700
4.200 4.200
34.778
Total Luas lahan Panjang budidaya Jaringan (Ha) Irigasi Km (6=3+4+5) (7) 23,699.86 3,194.05 123.687 5,955.01 69.744 3,789.55 95.340 3,383.53 95.502 2,598.55 53.951 2,219.60 102.499 2,165.46 38.088 3,302.33 41.380 3,518.87 59.934 3,248.19 90.965 3,139.92 56.919 2,869.23 45.796 4,357.99 55.013 214.768 104.588 379,197.70
3,897.83 4,872.28 1,624.09 54,136.48
Rasio (8=6/7) 7.16 6.67 7.78 6.59 5.47 5.23 4.72 7.10 6.13 7.63 6.96 6.89 7.69 7.66 7.13 11.86 14,28
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Agam Tahun 2011
Rasio Jaringan Irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap luas lahan budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan primer, sekunder, tersier. Hal ini mengindikasikan ketersediaan saluran irigasi untuk kebutuhan budidaya pertanian. Jumlah irigasi di Kabupaten Agam yaitu 885 buah. Luas areal irigasi yang merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Agam adalah ≤ 100 Ha sebanyak 154 DI (Daerah Irigasi). Kondisi Irigasi di Kabupaten Agam. dengan kondisi baik (44,73%), kondisi sedang (19,18%) dan kondisi rusak berat 37,09%). 2.2.3.3 Fokus iklim Berinvestasi a.
Perkembangan Investasi Salah satu komponen yang dapat meningkatkan output dari sebuah proses ekonomi adalah adanya investasi. Investasi berkaitan erat dengan kegiatan penanaman modal dengan harapan mendapatkan keuntungan atau peningkatan kapasitas sistem produksi pada masa yang akan datang. Secara konsep adalah total Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Perubahan Stok (PS), perubahan stok selama ini ditaksirsebagi residual, yaitu selisih antara PDRB yang telah dihitung menurut lapangan usaha dengan konsumsi Rumah Tangga, konsumsi Lembaga Swasta Nir Laba, konsumsi Pemerintah, PMTB, dan Ekspor Netto. Investasi yang terbentuk di kabupaten Agam pada tahun 2012 menurut Harga Berlaku diperkirakan mencapai Rp. 1.605,14 milyar rupiah mengalami kenaikan sebesar 16 persen dari tahun 2011. Sedangkan jika dilihat menurut Harga Konstan diperkirakan mencapai Rp.564,43 milyar atau meningkat 10% dari tahun 2011. Secara jelas tergambar pada tabel dibawah ini.
RKPD Tahun 2014
41
Tabel II.31 Nilai Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto) Kabupaten Agam Tahun 2001 – 2012 No (1) 1
Tahun (2) 2001
Atas Dasar Harga Berlaku ( Rp.Milyar) (3) 338,59
Atas Dasar Harga Konstan 2000 ( Rp.Milyar) (4) 314,86
2
2002
383,86
325,32
3
2003
417,65
336,24
4
2004
454,88
346,14
5
2005
515,82
358,03
6
2006
575,44
371,12
7
2007
715,58
405,23
8
2008
800,28
437,23
9
2009
951,89
478,74
10
2010*
1.147,42
564,43
11
2011**
1.386,87
613,73
12 2012*** 1.605,14 674,52 Ket : *Angka Diperbaiki ** Angka Sementara *** Angka Sangat Sementara Sumber : ICOR Agam Tahun 2010 dan data olahan
b.
Struktur Lapangan Investasi Menurut Lapangan Usaha Dilihat dari struktur investasi menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku dari tahun 2007 sampai tahun 2010, secara rata-rata selama periode tersebut sektor industri pengolahan masih merupakan sektor yang dominan didalam penyerapan investasi meskipun terjadi penurunan tetapi tidak begitu signifikan, di urutan kedua pada sektor jasa-jasa, menempati peringkat ketiga sektor perdagangan, hotel dan restoran. Perkembangan struktur investasi menurut lapangan usaha terlihat pada tabel berikut : Tabel II-32 Perkembangan Struktur Investasi Kabupaten Agam Tahun 2007 – 2010 Lapangan Usaha Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2 Pertambangan & Penggalian 3 Industri Pengolahan 4 Listrik,Gas & Air Minum 5 Bangunan 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 7 Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, sewa, & Jasa 8 Perusahaan 9 Jasa-jasa Jumlah Sumber : ICOR Agam Tahun 2010 1
2007
2008
2009
2010
15,90
14,45
15,28
14.53
3,46 21,64 4,15 7,14 18,26 8,69 2,78
3,51 22,80 0,25 10,59 15,92 9,61 3,00
3,24 23,28 0,99 8,89 15,88 9,51 3,01
3,09 22,77 0,85 11,48 15,25 9,55 3,32
19,88 100,00
19,93 100,00
19,16 100,00
17,71 100,00
Cukup tingginya nilai investasi yang mampu diserap oleh industri pengolahan terutama disebabkan oleh nilai investasi yang terbentuk di Industri besar sedang dalam rangka peningkatan kapasitas produksi. Selain itu Kabupaten Agam juga merupakan salah satu wilayah dengan jumlah industri kecil yang cukup banyak dan terus berkembang terutama pada RKPD Tahun 2014
42
c.
komoditi industri pakaian dan tekstil, industri pengolahan, hasil-hasil pertanian, serta industri makanan. Setelah sektor jasa-jasa menempati urutan kedua, sektor –sektor Perdagangan, Hotel & Restoran pada urutan ketiga, hal ini dikarenakan berkaitan erat dengan wilayah Kabupaten Agam terutama wilayah Agam bagian Timur disekitar wilayah Kota Bukittinggi sebagai daerah perdagangan. Selain itu kondisi geografis sangat indah dan unik membuat wilayah Kabupaten Agam menjadi icon tujuan wisata yang diminati di Sumatera Barat, sehingga sektor ekonomi yang berkaitan dengan pariwisata seperti sub sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan peluang investasi yang cukup diminati. Struktur Investasi Menurut Institusi. Institusi penanaman modal dapat dikelompokan menjadi tiga institusi yaitu Pemerintah, BUMN/BUMD, Swasta dan Rumah Tangga. Secara total pada periode tahun 2007 – 2012 Institusi Rumah Tangga merupakan yang paling dominan. Tabel II-33 Nilai Investasi Yang Ditanamkan Menurut Institusi di Kabupaten Agam Tahun 2007 s/d 2011 Sesuai Harga Berlaku (Jutaan Rupiah)
Tahun 2007 2008* 2009** 2010*** 2011****
Investasi Berlaku
Pemerintah
%
Investasi Berlaku Menurut Institusi BUMD/BUMN % Swasta
RT
%
715,582.48
128,981.08
18.02%
288,660.38
40.34%
297,941.02
41.64%
800,278.05
156,033.81
19.50%
285,796.38
35.71%
358,448.05
44.79%
951,892.03
188,760.62
19.83%
331,888.32
34.87%
431,243.09
45.30%
1,147,418.69
224,061.19
19.53%
404,535.86
35.26%
518,821.64
45.22%
1,374,218.41
264,123.18
19.22%
502,186.45
36.54%
607,908.85
44.24%
Ket : * Angka Diperbaiki ** Angka Sementara
*** Angka Sangat Sementara **** Angka Sangat Sangat Sementara
Sumber : ICOR Agam Tahun 2010 dan data Olahan Tahun 2011
Dan perkembangan nilai investasi Kabupaten Agam Tahun 20052010 menurut harga konstan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II-34 Nilai Investasi Yang Ditanamkan Menurut Institusi yang Menanamkan Modal di Kabupaten Agam Tahun 2007 s/d 2011 Sesuai Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah) Tahun
Investasi Konstan
2007
405,228.24
2008*
Investasi Konstan Menurut Institusi %
BUMD/BUMN Swasta
%
71,347.29
17.61%
173,396.22
42.79%
160,484.73
39.60%
437,844.00
74,681.57
17.06%
202,677.70
46.29%
160,484.73
36.65%
2009**
478,741.81
78,171.68
16.33%
240,085.40
50.15%
160,484.73
33.52%
2010***
564,430.20
81,824.89
14.50%
160,484.73
28.43%
160,484.73
28.43%
2011****
613,783.23
100,489.85
16.37%
257,270.31
41.92%
212,080.80
34.55%
Pemerintah
Ket : * Angka Diperbaiki ** Angka Sementara
RT
%
*** Angka Sangat Sementara **** Angka Sangat Sangat Sementara
Sumber : ICOR Agam Tahun 2010 dan data Olahan Tahun 2012
RKPD Tahun 2014
43
2.2.3.3 Fokus Sumber Daya Manusia A. Kualitas tenaga kerja Hasil analisis rasio lulusan Angkatan Kerja Kabupaten Agam dapat disajikan dalam tabel, sebagai berikut: Tabel II.35 Kualitas Tenaga Kerja Kabupaten Agam Tahun 2010-2011 Tahun 2010 NO
Uraian
Tahun 2011
Jiwa
%
Jiwa
%
1.
Jumlah tidak/belum pernah sekolah
2,301.82
1.07
2,065.18
0.96
2.
Jumlah Tidak Tamat SD
55,609.30
25.85
58,319.85
27.11
3.
Jumlah lulusan SD
49,800.97
23.15
42,766.45
19.88
4.
Julah lulusan SLTP
39,668.68
18.44
47,585.21
22.12
5.
Jumlah lulusan SLTA
34,075.48
15.84
30,117.22
14
6.
Jumlah lulusan SLTA Kejuruan
17,295.89
8.04
19,597.71
9.11
7.
Jumlah lulusan Diploma I/II/III
6,518.23
3.03
6,066.47
2.82
8.
Jumlah lulusan Universitas
9,852.63
4.58
8,604.92
4
100
215,123
100
Jumlah Angakatan Kerja Yang Berkerja
207,776
B. Tingkat ketergantungan (rasio ketergantungan) Hasil analisis rasio ketergantungan dapat disajikan dalam contoh tabel, sebagai berikut: Tabel II.36 Rasio Ketergantungan Tahun 2010 s.d 2012 Kabupaten Agam No
2.1
Uraian
1.
Jumlah Penduduk Usia < 15 tahun
2.
Jumlah Penduduk usia > 64 tahun
3.
Jumlah Penduduk Usia Tidak Produktif (1) &(2)
4.
Jumlah Penduduk Usia 15-64 tahun
5.
Rasio ketergantungan (3) / (4)
2010 144509
2011 144,782
2012 147,268
37542
37,737
37,864
182051
182,519
185,132
273433
276,636
278,587
0.67
0.66
0.66
Evaluasi Pelaksanaan Program Dan Kegiatan RKPD Tahun 2012 Dan Realisasi RPJMD Tahun 2010 - 2015 Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD Tahun 2012 dan Realisasi RPJM Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 berupa analisis pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Agam tahun 2012 dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja sasaran dari 6 (enam) misi dan menentukan persentase hasil pencapaiannya. Dari 97 sasaran stratejik sebanyak 56 sasaran capaian kinerjanya telah sesuai dengan target indikator yang ditetapkan bahkan ada yang capaiannya melampaui atau di atas 100%, namun sebanyak 41 sasaran tidak terdapat/ditetapkan targetnya ditahun 2012.
RKPD Tahun 2014
44
Secara rinci evaluasi pelaksanaan RKPD Tahun 2012 dan realisasi RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 tergambar pada Tabel II.37 berikut: Tabel II.37 Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2012 dan Realisasi RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015 Misi 1: Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik Bersih dan Profesional No
Sasaran Strategis /Indikator Kinerja
Realisasi Sampai Tahun 2012
Realisasi RPJM sampai Tahun 2013
Realisasi RKPD Tahun 2013
Target RPJMD 2010-2015
Persentase Capaian Kumulatif
1 Dokumen
100,00%
Meningkatnya Kapasitas dan Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah 1.
Terselenggaranya analisis kebutuhan pegawai
2.
Pengembangan kapabilitas aparatur melalui :
1 Dokumen
- Diklat Teknis
94 Orang
124 Orang
218 Orang
125 orang
174.4%
- Diklat Fungsional
2 Orang
73 Orang
75 Orang
100 Orang
75%
4 Orang 20 Teguran
47 Orang 115 Teguran
51 Orang 135 Teguran
948 Orang 32 Teguran
18.58% 62,50%
-
2,50%
-
26 perda 100% 100%
60 Perda 100% 100%
43% 100,00% 100,00%
- Diklat struktural 3.
Menurunnya jumlah teguran pelanggaran disiplin yang dikeluarkan
4.
Rekruitmen aparatur sesuai dengan kebutuhan daerah
Terwujudnya Pelayanan Yang Profesional Dalam Mendukung Kegiatan DPRD 1.
Terfasilitasinya agenda kegiatan DPRD dalam pelaksanaan fungsifungsi DPRD dalam Bentuk - Fungsi legislasi (Perda) - Fungsi Anggaran - Fungsi Pengawasan
17 Perda 100% 100%
9 perda 100 100
Penataan SKPD Sejalan Dengan Prinsip Structure Follow Function 1.
Tertatanya SKPD yang optimal (sesuai dengan urusan dan potensi daerah)
2.
Terlaksananya kegiatan pelayanan kedinasan KDH
21 SKPD
7 SKPD
28 SKPD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Meningkatnya Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Pemerintahan 19,23%
67%
80.23%
100,00%
86.23%
-
-
-
100%
-
Meningkatnya kemampuan dalam penanganan kasus
116,28%
92.32%
104.30%
100,00%
104%
4.
Tersusunnya buku LAKIP dan Penetapan Kinerja Kab. Agam tiap tahunnya
100%
100%
100%
100%
100,00%
5.
Tersusunnya IKU Pemda
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
100,00%
6.
Tersusunnya IKU SKPD
52 Dokumen
100,00%
Jumlah auditor dan P2UPD yang mengikuti Diklat
52 Dokumen 10 Orang
52 Dokumen
7.
52 Dokumen 20 Orang
30 Orang
35 Orang
85.71%
1.
Jumlah cakupan pembinaan dan pengawasan lembaga pemerintahan daerah
2.
Tercapainya Wajar Tanpa Pengecualian
3.
RKPD Tahun 2014
45
No
8.
Sasaran Strategis /Indikator Kinerja
Terlaksananya program/kegiatan secara berkala
Realisasi Sampai Tahun 2012
Realisasi RKPD Tahun 2013
100%
100%
100%
100
80%
pengendalian pembangunan
Realisasi RPJM sampai Tahun 2013
Target RPJMD 2010-2015
Persentase Capaian Kumulatif
85%
117,65%
100
100%
100,00%
75
78
90%
86.67%
80%
75
78
100%
78,00%
-
-
-
100%
-
-
-
-
60%
-
-
-
-
16 Kecamatan
-
-
-
100%
Perbaikan Kualitas Pelayanan Publik 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Meningkatnya kualitas pelayanan publik dengan metode manual praktis berbasis partisipasi masyarakat Terinformasikannya potensi-potensi hasil pelaksanaan pem-bangunan dan pemerintahan daerah Persentase SKPD yang memberikan kontribusi pada website Pemkab Agam sesuai standar data pokok masing-masing SKPD Persentase komunikasi dan informasi melalui radio komunikasi amatir pada SKPD Persentase efektifitas, efisiensi dan estetika lingkungan dalam penggunaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang dalam pembangunan menara telekomunikasi seluler Terbentuknya kelompok informasi masyarakat (KIM) Kab. Agam
Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan 1.
Tersedianya Sarana dan Prasarana operasional SIAK secara terpadu (tower, acess point, komputer, dll)
3 Set
-
2.
Meningkatnya jumlah tenaga pengelola SIAK yang telah dilatih
28 Orang
25 orang
53 Orang
80 Orang
66.25%
3.
Meningkatnya persentase cakupan penduduk yang telah memiliki kartu Keluarga dari 80 % pada tahun 2010 menjadi 100% pada tahun 2015
187.033 KK
11.747 kk
198.780 kk
100%
-
Meningkatnya persentase cakupan penduduk yang telah memiliki akte kelahiran
60.933 Akta
23.142 akta
84.075 akta
90%
-
Persentase cakupan penduduk yang wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP)
514.357 Orang
16.460 orang
530.817 orang
82
-
4.
5.
Penyediaan Tanah Untuk Kepentingan Umum dan Pemerintah 1.
2.
1.
Tersedianya lahan untuk pembangunan fasilitas kepentingan umum dan pemerintah
5 Bidang
3 Bidang
8 Bidang
20 Bidang
40,00%
Penyediaan sertifikasi tanah (650 persil tanah pemerintah yang belum ada sertifikat tahun 2010) dan data base pertanahan milik pemerintah
49 Sertifikat
27 sertifikat
76 Sertifikat
350 persil
21.71 %
15 Dokumen
20%
Meningkatnya Tata Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah 327 3 Dokumen 400 Eksemplar Tersusunnya dokumen pengendalian kebijakan kepala daerah berupa eksemplar LKPJ, LPPD dan memori serah terima Kepala Daerah
RKPD Tahun 2014
46
No
Sasaran Strategis /Indikator Kinerja
Realisasi Sampai Tahun 2012
Realisasi RKPD Tahun 2013
Realisasi RPJM sampai Tahun 2013
Target RPJMD 2010-2015
Persentase Capaian Kumulatif
22 kali
50 kali
2 Kali
2500,00%
-
-
2.
Terlaksananya koordinasi Pemerintahan Kabupaten Agam setiap tahun
28 Kali
3.
Terlaksananya penataan tapal batas administrasi Kabupaten Agam dari 15 Km tahun 2011 menjadi 82 km tahun 2015 : - dengan Kab. Tanah Datar - dengan kab. Limapuluh kota - dengan Kab. Pd. Pariaman - dengan Pasaman pasaman barat
-
4.
Penyelesaian nagari
5.
Terselenggaranya penyelengaraan pemerintahan dan pelayanan umum di kecamatan
6.
Meningkatkan kemampuan aparat pemerintahan nagari melalui: - Terlatihnya sekretaris nagari dalam menyusun APB Nagari dan RPJM Nagari - Terfasilitasinya pemilihan wali nagari periode berikutnya - Pembinaan rutin walinagari - Pembinaan rutin bamus
7.
1.
2.
tapal
batas
antar
- Terlaksananya penilaian kompetensi walinagari Terlaksananya penyerahan urusan kabupaten kepada nagari sesuai dengan peraturan
-
10
10
10 Km 17 Km 20 Km 20 Km 10 Km 5 Km
100% -
16 Kecamatan
16 Kecamatan
16 Kecamatan
16 Kecamatan
100,00%
82 Nagari
82 Nagari
82 Nagari
82 Nagari
100,00%
4 Nagari
32
36
82 Nagari
43.90%
82 Nagari 65 Nagari
82 Nagari 16
82 Nagari 81
82 Nagari 82 Nagari
100,00% 98.78%
16 Nagari
16
32
82 Nagari
39.02%
220 Urusan
-
-
Mensinkronkan Kebijakan Nasional, Kebijakan Pemerintahan Provinsi Dengan Kebijakan Kabupaten Agam dan Meningkatnya Pemantapan Sistem Perencanaan Daerah Yang Terpadu dan Berkelanjutan Tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran sesuai dengan mekanisme per-UU-an terdiri dari: 1 Dokumen 1 Dok 100% 1 Dokumen - RPJMD Kab. Agam tahun 20102015 2 Dokumen 1 Dokumen 3 Dokumen 5 Dok 60% - RKPD tiap tahunnya - KUA dan KUA-P tiap tahunnya
2 Dokumen
1 Dokumen
3 Dokumen
5 Dok
60%
- PPAS dan PPAS-P tiap tahunnya - Evaluasi pelaksanaan RPJMD 2011-2015 (Tahun III dan V RPJM) - Evaluasi program/kegiatan - Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bid. Ekonomi tiap tahunnya - Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bid. Sosbud tiap tahunnya - Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bid. Prasarana Wilayah tiap tahunnya Tersusunnya data statistik daerah tiap tahunnya terdiri dari :
2 Dokumen
1 Dokumen
3 Dokumen
5 Dok
60%
-
1 Dokumen
1 Dokumen
2 Dokumen
50%
3 Dokumen 2 Paket
1 Dokumen 1 Paket
4 Dokumen 3 Paket
5 paket
60%
2 Paket
1 Paket
3 Paket
5 paket
60%
2 Paket
1 Paket
3 Paket
5 paket
60%
RKPD Tahun 2014
47
No
Realisasi RPJM sampai Tahun 2013
Realisasi Sampai Tahun 2012
Realisasi RKPD Tahun 2013
- Penyusunan dan pengumpulan data PDRB
2 Dokumen
1 Dokumen
3 Dokumen
5 Dokumen
60,00%
- Penyusunan Agam Dalam Angka
2 Dokumen
1 Dokumen
3 Dokumen
5 Dokumen
60,00%
- Penyusunan dan pengumpulan data ICOR
1 Dokumen
-
1 Dokumen
2 Dokumen
50,00%
- Penyusunan dan pengumpulan data IPM
1 Dokumen
-
1 Dokumen
2 Dokumen
50,00%
Sasaran Strategis /Indikator Kinerja
Target RPJMD 2010-2015
Persentase Capaian Kumulatif
Terlaksananya Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Dibidang Penelitian dan Pengembangan 1.
Tersedianya data dan informasi bahan dan hasil penelitian/kajian
-
-
-
-
-
Mewujudkan Perpustakaaan dan Kearsipan sebagai Sumber Rujukan Informasi 27 Unit Kerja
11 Unit Kerja
38 Unit Kerja
56 Unit Kerja
48,21%
Terbangunnya data base informasi kearsipan
-
3
100%
100%
100%-
3.
Terlaksananya pemeliharaan rutin/ berkala sarana dan prasarana kearsipan tiap tahunnya
100%
100%
100%
100%
100,00%
4.
Terlaksananya kegiatan perpustakaan keliling untuk pengembangan minat baca (jumlah Kunjungan pustaka keliling pertahun)
100 Pos
53 pos
153 pos
84 Pos
182.14%
5.
Terlaksananya pelatihan pengelola perpustakaan
-
60
6.
Bertambahnya perpustakaan
387 Buku
570
7.
Terlaksananya pengadaan buku bantuan untuk perpustakaan nagari
-
8.
Terlaksananya pelatihan petugas pengelola arsip SKPD, Kecamatan dan Nagari dan pelatihan pengelola perpustakaan
-
1.
Terlaksananya penataan arsip
2.
9.
1. 2. 3.
pendataan
koleksi
dan
buku
3374 eks
28.36%
579
3280 eks
-
40
280 Orang
-
957
60,00% Pengadaaan Sarana dan 2 Paket 3 paket 5 Paket 1 prasarana perpustakaan dan kearsipan Melakukan Pengkajian dan Penyesuaian Produk Hukum Daerah / Peraturan Daerah Sebelum Ditetapkan Sehingga Produk Hukum Tersebut Lebih Aspiratif dan Akomodatif Sesuai Dengan Kewenangan/Urusan dan Norma Hukum Yang Berlaku 19 Perda 9 28 50 Perda 38,00% Tersusunnya peraturan daerah sesuai dengan kebutuhan hukum 500 buku/tahun Tersedianya buku lembaran daerah 1028 dan buku informasi hukum 16 16 16 16 Kecamatan 100,00% Sosialisasi peraturan daerah dan Kecamatan Kecamatan Kecamatan peraturan pusat
4.
Dihasilkannya keputusan bupati dan peraturan bupati
5.
Terbentuknya nagari sadar hukum
6.
-
1.430 Buah
584 buah
-
-
671/tahun
650/tahun
103,23%
50
-
14 Kasus 16 50 Bantuan Terlaksananya bantuan dan 2 hukum advokasi hukum Terlaksananya Penegakan Perda, Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Masyarakat
RKPD Tahun 2014
32,00% Perlindungan
48
No
1.
2. 3.
4.
Sasaran Strategis /Indikator Kinerja Meningkatnya cakupan pelayanan pengawasan peraturan daerah pada 16 kecamatan Terfasilitasnya penerbitan Perna Pekat Bertambahnya tenaga keamanan dan pengendalian dan ketertiban dan ketentraman Terlaksananya kegiatan pelaksanaan dan pengawasan penertiban dan penindakan pelanggaran perda :
Realisasi Sampai Tahun 2012
Realisasi RKPD Tahun 2013
Realisasi RPJM sampai Tahun 2013
Target RPJMD 2010-2015
Persentase Capaian Kumulatif
100%
100%
100,00%
100%
100%
-
-
82 Nagari
-
-
-
60 Orang
-
168
72
600 Kegiatan
40.00%
240
365 Hari 365 Hari 365 Hari 365 Hari 100.00% - PAM Piket kantor 30 Kali 61 16 Kali 381.00% - PAM tamu dan pejabat negara 31 15 Kali 30 19 Hari 158.00% - PAM Poskotis 15 5 Kali 16 Kali 31,25% - PAM unjuk rasa dan kerusuhan 13 Kali 34 Kali 38,24% - PAM duka dan bencana Meningkatnya Penyelesaian Permasalahan Dalam Masyarakat Melalui Pendekatan Persuasif dan Musyawarah 1.
Terselesainya permasalahan konflik pertanahan antara pemerintah dan masyarakat dari 20 kasus Tahun 2010 menjadi 0 kasus pada tahun 2015
4 Kasus
1
5
0 Kasus
-
2.
Terwujudnya koordinasi dengan Parpol tiap tahunnya dan terfasilitasi penyele-saian perselisihan partai politik
100%
8
108
100%
108,00%
3.
Pembekalan unsur pimpinan ormas, LSM dan OKP
70 Orang
-
1.000 Orang
7,00%
80%
78,75%
30 Perda
17,00%
60%
146%
Terwujudnya Optimalisasi Pendapatan Daerah dan Pendapatan Nagari 1.
63% Peningkatan realisasi penerimaan PAD dari Tahun 2011 Tersedianya Dokumen dan Pertanggungjawaban Anggaran
1.
Tersedianya dokumen dan pertanggung jawaban anggaran
3 Perda/Perbup
2
5
Terwujudnya Pengelolaan Aset Daerah dan Aset Nagari Yang Akurat dan Akuntabel 1.
Peningkatan cakupan pengelolaan aset daerah dari tahun 2010
45%
43%
88%
Misi 2: Mewujudkan Masyarakat Agamais Dan Beradat No
Sasaran Strategis /Indikator Kinerja
Realisasi 2011
2012
Realisasi Sampai Tahun 2012
Target RPJMD 2011-2015
Persentase Capaian Kumulatif
Da'i, Imam dan Khatib Sudah Mendapatkan Pembekalan dan Pelatihan
RKPD Tahun 2014
49
1.
-
Persentase Da'i, Imam dan Khatib sudah mendapatkan pembekalan dan pelatihan
80%
-
80%
-
Target RPJMD 20112015
Persentase Capaian Kumulatif
Ninik Mamak, Bundo Kanduang dan Pemuda Sudah Mendapatkan Pelatihan 1.
No
-
Persentase ninik mamak, bundo kanduang dan pemuda sudah mendapatkan pelatihan Sasaran Strategis /Indikator Kinerja
Realisasi 2011
2012
Realisasi Sampai Tahun 2012
Terlaksananya Pelatihan / Training ESQ Pada 50% Pimpinan dan Staf SKPD 1.
1.
50% Persentase aparatur pemerintah yang dilatih ESQ Terlaksananya Pesantren Kilat Remaja/ Pemuda dan Pesantren Ramadan/ESQ Disetiap Sekolah Sebanyak 75% Dari Sekolah Yang Ada -
Persentase remaja/pemuda yang dilatih ESQ
75%
-
Terlaksananya Sertifikasi Guru 10% Dari Guru MDA/TPA 1.
Persentase guru MDA/TPA yang lulus sertifikasi Terentaskannya Buta Huruf Alquran Sebesar 75% Sampai Tahun 2015
10%
-
1.
Persentase masyarakat yang bisa baca Alquran Berdirinya 2 Unit Pondok Pesantren/Islamic Boarding School Bertaraf Nasional Perantau
75%
-
1.
-
Jumlah pondok pesantren/Islamic Bording School yang dibangun
Sharing Dengan
2 Unit
-
Misi 3: Mewujudkan Kemandirian Sosial Dan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Target RPJMD 20112015
Persentase Capaian Kumulatif
988
983
100,51%
69,05
68,7
100,51%
9,75%
33,85%
102/100.0 00 KH
96,47%
Realisasi No
Indikator Kinerja 2011
2012
Realisasi Sampai Tahun 2012
Meningkatnya Angka Kelangsungan Hidup Bayi 1.
Angka Kelangsungan Hidup Bayi Meningkatnya Angka Usia Harapan Hidup
1.
Angka Usia Harapan Hidup
Menurunnya Persentase Balita Gizi Buruk 1.
Persentase balita gizi buruk
3,30%
Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan 1.
Jumlah kematian ibu melahirkan
98,4/100.00 0 KH
Meningkatnya Indikator Pelayanan RS 1.
BOR
43%
75%
2.
LOS
3 Hari
6 Hari
50,00%
TOI
4 Hari
3 Hari
133,33%
3.
RKPD Tahun 2014
57,33%
50
4.
52 Kali
BTO
40 Kali
130,00%
Meningkatnya Angka Melek Huruf 1.
99,39%
Angka Melek Huruf
99,98%
99,41%
Meningkatnya Angka Rata-Rata Lama Sekolah 1.
8,56%
Angka rata-rata lama sekolah
Realisasi No
Indikator Kinerja
2011
2012
Realisasi Sampai Tahun 2012
12 tahun
-
Target RPJMD 20102015
Persentase Capaian Kumulatif
94,51%
101,96%
30,60%
100,82%
90,00%
90,71%
24,90%
-
6%
-
Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar 1.
Angka Partisipasi Kasar (APK)
96,36%
Meningkatnya Angka Pendidikan yang Ditamatkan 1.
Angka Pendidikan yang Ditamatkan
30,85%
Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) 1.
Angka Partisipasi Murni (APM)
81,64%
Meningkatnya Persentase Perempuan Di Lembaga Pemerintah 1.
Persentase perempuan di lembaga pemerintah
3 Orang
Menurunnya Angka Pengangguran Terbuka Perempuan 1.
Persentase perempuan
Angka
Pengangguran
20 Orang
Meningkatnya Akses Dan Kualitas Layanan Perempuan dan Anak Korban Tindak Kekerasan 1.
23 Kali
Jumlah akses dan kualitas layanan perempuan dan anak korban tindak kekerasan
17 Orang
-
1 Forum
700%
1.
Terfasilitasinya Forum Anak Daerah Kabupaten Agam 7 Forum Terfasilitasinya forum anak daerah kabupaten agam sebagai pemenuhan hak partisipasi anak
1.
Terkoordinasinya Upaya Kesejahteraan dan Perlindungan Anak dengan SKPD Terkait Dalam Rangka Pemenuhan Hak-Hak Anak 5 Sasaran Terlaksananya pelatihan TOT SDM Kelompok Pelayanan dan Pendampingan korban KDRT Menurunnya Rata-Rata Jumlah Anak Per Keluarga
1.
4 Jiwa
3,4 Jiwa
117,65%
24.337 Akseptor
870/1.000
-
66,00%
104%
26.926 Keluarga
90,19%
Rata-rata jumlah anak per keluarga Meningkatnya Rasio Akseptor KB
1.
Terlayaninya peserta akseptor baru
Meningkatnya Cakupan Peserta KB Aktif 1.
Meningkatnya cakupan peserta KB aktif
68,68%
Menurunnya Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 1.
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
24.285 Keluarga
Meningkatnya Angka Partisipasi Angkatan Kerja
RKPD Tahun 2014
51
1.
Meningkatnya angkatan kerja
angka
partisipasi
69,05%
75,00%
92,07%
Meningkatnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 1.
Meningkatnya angkatan kerja
tingkat
partisipasi
70,20%
85,00%
82,59%
Misi 4: Mewujudkan Kemajuan Daerah Dan Keseimbangan Pembangunan Antar Kawasan Dan Wilayah Target RPJMD 20112015
Persentase Capaian Kumulatif
-
-
40 Km
30 Km
133,33%
14,85 Unit
-
-
60,58 Unit
150 Unit
40,39%
-
11,32%
Realisasi No
Indikator Kinerja
2011
2012
Realisasi Sampai Tahun 2012
Meningkatnya Pengembangan Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh 1.
Terlaksananya pengembangan kawa-san strategis dan cepat tumbuh
-
Meningkatnya Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Daerah 1.
Terlaksananya Infrastruktur Jalan
2.
Terlaksananya Pembangunan Infrastruktur Jembatan Terlaksananya Pembangunan Infrastruktur Irigasi
3.
Pembangunan
Meningkatnya Infrastruktur Ibukota Kabupaten dan Ibukota Kecamatan 1.
Terlaksananya Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemerintahan/Perkantoran Kabupaten Agam
1 Unit
2.
Terlaksananya Pembangunan Infrastruk-tur Drainase Perkotaan Terlaksananya Pembangunan Infrastruk-tur Sanitasi Perkotaan Terlaksananya Pembangunan Infrastruktur Air Bersih Perkotaan Terlaksananya Pembangunan Infrastruktur Jalan dan jembatan Perkotaan Terlaksananya Pembangunan Sarana dan Prasarana dan Utilitas Perkotaan
1,1317 Km
Terbangunnya semua sarana dan prasarana perkantoran Kab. Agam 10 Km
500 M
10 Km
5,00%
100 KK
10 Km
-
15 Km
25 Km
60,00%
50 Unit
100 Unit
50,00%
15 Km
115,33%
50.000 KK
0,20%
25.000 unit rumah
-
9 Dokumen
11,11%
3. 4. 5.
6.
Meningkatnya Pengembangan Perumahan dan Permukiman 1.
Terlaksananya Pembangunan Infrastruk-tur Jalan dan Jembatan Pedesaan dan Pemukiman
2.
Terlaksananya Pembangunan 100 KK Sarana dan Prasarana Air Bersih Pemukiman Terlaksananya Pembangunan 500 M Sarana dan Prasarana Sanitasi Pemukiman Meningkatnya Kapasitas Sarana dan Prasarana Perhubungan
3.
1.
Tersusunnya Perencanaan
RKPD Tahun 2014
Dokumen Jaringan
17,3 Km
1 Dokumen
52
2.
Perhubungan Darat Kab. Agam Terlaksananya Peningkatan Kelaikan Sarana dan Prasarana LLAJ dan Angkutan Danau
No
Indikator Kinerja
3.
Meningkatnya Ketersediaaan Sarana dan Prasarana Lalu Lintas
235 Unit
4.
Terlaksananya Pemeliharaan Fasilitas LLAJ
100 Unit
5.
Terlaksananya Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
Rehabilitasi Prasarana
-
-
Realisasi 2011 2012
dan dan
-
Meningkatnya kelaiakan sarana & prasarana LLAJ & angkutan danau dengan sempurna
-
Realisasi Sampai Tahun 2012
Target RPJMD 20112015 Terpenuhinya kelaiakan sarana & prasarana LLAJ & angkutan danau dengan sempurna Terpelihara semua sarana & prasarana LLAJ & angkutan danau dengan sempurna 7.500 Kendaraan
Persentase Capaian Kumulatif -
6.760 Kendaraan
-
90,13%
Meningkatnya Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Pelayanan perizian tepat waktu
Terbitnya izin trayek sebanyak 2.500 unit
-
1.
Terciptanya sistem pelayanan perizinan yang memperlancar, mempermudah dan memberi kepastian
2.
75% dari Meningkatnya aksesibilitas dan populasi akuntabilitas pelayanan kepada masyarakat melalui pelayanan perintis Meningkatnya Keselamatan, Keamanan, dan Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Sesuai Standar Pelayanan Minimal
1.
Meningkatnya kerjasama dan kemitraan dengan pemangku kepentingan
Sosialisasi/ Penyuluhan Ketertiban Lalu Lintas dan Angkutan
2.
Terciptanya Perbaikan sistem dan manajemen transportasi
1 Diklat
Menurunnya pelanggaran, jumlah kecelakaan, dan fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan sebesar 2,5% Peningkatan jumlah aparatur yang mengikuti pelatihan dan pendidikan 29 orang
-
-
Misi 5 : Merwujudkan Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi, Kesempatan Kerja dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat No
Indikator Kinerja
RKPD Tahun 2014
Realisasi
Realisasi Sampai
Target RPJMD
Persentase Capaian
53
2011
2012
Tahun 2012
2011-2015
Kumulatif
Meningkatnya Produksi dan Produktifitas Tanaman Pangan 1.
Meningkatnya (ton/thn)
2.
Meningkatnya (ton/thn)
produksi produksi
Padi
310.522 Ton
282.450 Ton
109,94%
Jagung
49.099 Ton
282.450 Ton
1738,33%
Target RPJMD 2011-2015
Persentase Capaian Kumulatif
Realisasi No
Indikator Kinerja
2011
2012
Realisasi Sampai Tahun 2012
Meningkatkan Kawasan Sentra Produksi Sayuran, Buah-Buahan dan Tanaman Hias 1.
1.
2.
1. 2
Meningkatnya luas kawasan sentra produksi sayuran, buahbuahan dan tanaman hias : - sayuran organik
50 Ha
70 Ha
71,43%
- buah-buahan
265 Ha
247 Ha
107,29%
- tanaman hias
0,75 Ha
5 Ha
15,00%
Meningkat dan Berkembangannya Kelompok Usaha Pengolahan Hasil Pertanian 7 12 Kelompok Jumlah kelompok usaha pengolahan hasil pertanian yang Kelompok dibina 6 40 Jenis Jumlah Jenis Produk Olahan Hasil Kelompok Pertanian
58,33%
-
Meningkatnya Penerapan Manjemen Pembangunan Pertanian/Perkebunan yang Akuntabel dan Good Governance 3 Dokumen 66,67% Tersedianya Dokumen Perenc. 2 Dokumen Pembangunan Pertanian 1 Dokumen 200,00% Tersedianya Data Base dan 2 Dokumen Dokumen Perencanaan Pembangunan Perkebunan Meningkatnya Produksi Perkebunan yang Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
1.
Meningkatnya penggunaan bibit unggul tanaman perkebunan (kelapa, kakao, pala, kelapa sawit, karet, tembakau)
7 Paket
-
-
Meningkatkan Pengelolaan Pasca Panen dan Akses Pemasaran Hasil Produksi Perkebunan 1.
Meningkatnya nilai tambah produksi komoditi perkebunan
5%
20 Komoditi
-
20 Kelompok
-
10%
50,00%
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Usaha Tani Perkebunan 1.
1.
Meningkatnya kapasitas kelompok usaha tani perkebunan
-
Meningkatkan PNBP Sektor Perkebunan 5% Meningkatnya jumlah pendapatan daerah dari sektor perkebunan Meningkatnya Populasi dan Produksi Ternak
1.
Meningkatnya unggulan :
populasi
ternak
- Sapi
3.705 Ekor
43.393 Ekor
8,54%
- Kambing
1.239 Ekor
14.232 Ekor
8,71%
- Itik
4.474 Ekor
-
-
14 Ekor
-
-
- Terpeliharanya ternak sapi, kambing dan itik dgn optimal
Meningkatkan Mutu Bahan Pangan Asal Hewan
RKPD Tahun 2014
54
1.
Tersedianya bahan pangan asal komoditi peternakan yang ASUH - RPH yang mempunyai NKV
2 Unit
1 Unit
200,00%
- Terbangunnya TPH
2 Unit
2 Unit
100,00%
- Tersedianya los daging higienis
2 Unit
3 Unit
66,67%
2 Orang
5 Orang
40,00%
-
20 Orang
-
Realisasi Sampai Tahun 2012
Target RPJMD 2011-2015
Persentase Capaian Kumulatif
- Tersedianya terlatih
tukang
potong
- Pelatihan pedagang sapi Realisasi No
Indikator Kinerja 2011
2012
Menumbuh Kembangkan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Komoditi Peternakan 1.
Berkembangnya unit pengolahan komoditi peternakan - Dendeng
-
6
-
- Kerupuk Kulit
1
23
4,35%
- Dadiah/susu
1
47
2,13%
- Tunjang/Kikil
-
11
-
1.
Meningkatnya skala usaha kepemilikan sapi/KK peternak
-
5 s.d 10
-
2.
Meningkatnya jumlah kelembagaan dan kelas kelompok
1.711 Kelompok
-
-
Mengurangi Jumlah Kasus Akibat Resiko Penyakit Zoonosis 1.
Meningkatnya pencegahan penularan penyakit rabies
2.500 Ekor
0 Ekor
-
2.
Meningkatnya pencegahan penularan penyakit menular flu burung
8 Unit
0 Kasus
-
3.
Meningkatnya pengetahuan petani peternak tentang penyakit zoonosis
3 Kali
7.520 Kasus
-
Meningkatkan Ketahanan dan Keamanan Pangan Daerah 1.
Tersedianya bahan pangan dalam jumlah, jenis dan kualitas yang baik : - Tersedianya bahan pangan dalam jumlah, jenis dan kualitas yang baik
-
90%
-
- Kualitas bahan pangan (beras)
-
16
-
- Jumlah lumbung pangan Nagari
21 Bh
16 Bh
131,25%
- Terpenuhinya cadangan pangan daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan
-
100%
-
- Terpenuhi standar sertifikasi produk tanaman pangan yang dihasilkan oleh kelompok tani
-
-
-
Peningkatan Kapasitas dan Kelembagaan Petani 1.
Penumbuhan kelembagaan tani
50%
82 Nagari
-
2.
Peningkatan kelas kemampuan kelompok tani
74%
-
-
Meningkatkan Produksi dan Produktifitas Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap
RKPD Tahun 2014
55
1.
Meningkatnya produksi dan produktifitas perikanan budidaya dan tangkap
26,50%
90.837 Ton
-
2.
Perikanan Budidaya (Air payau, tambak, air tawar, laut)
83%
-
-
3.
Meningkatnya produksi perikanan tangkap
61.276,6 Ton
-
-
Target RPJMD 2011-2015
Persentase Capaian Kumulatif
-
350 Unit
-
57.295 Ton
1.235,25 Ton
4638%
Realisasi No
Indikator Kinerja 2011
2012
Realisasi Sampai Tahun 2012
Meningkatkan Pengelolaan Pasca Panen Hasil Perikanan 1.
Penumbuhan usaha pengolahan hasil perikanan
2.
Total produksi perikanan
olahan
hasil
Meningkatnya Keterampilan Dan Kewirausahaan Pelaku Usaha (Kemampuan Manajerial, Kualitas Produk, Pakaging, TTG dll 1.
Jumlah pelaku usaha UMKM terlatih 120 orang per tahun
30 Orang
720 Orang
4,17%
400 Orang
10,00%
Meningkatnya Kemitraan Antara UMKM dengan Pengusaha Besar 1.
Fasilitasi pertemuan pelaku UMKM dengan pengusaha 2 kali setahun masing-masing 40 orang
40 Orang
Meningkatnya Jumlah Pelaku Usaha Kecil Terutama Di Bidang Usaha Pengolahan Sehingga Meningkatkan Nilai Tambah Produk dan Penyerapan Tenaga Kerja 1.
Bertambahnya jumlah usaha kecil 6 % dari 5.961 Tahun 2009
-
6.049
-
Meningkatkan Akses Pemasaran Produk UMKM 1.
Meningkatnya kontribusi sub sektor industri pengolahan ter-hadap PDRB dari 10,59 % men-jadi 12.00 %
-
12%
-
2.
Diikutinya even-even promosi dan promosi melalui teknologi infor-masi
1 Kali
25 Kali
4,00%
Meningkatkan Akses Pelaku Usaha Terhadap Permodalan 1.
Jumlah bantuan modal, dan kredit usaha yang diberikan Tersusunnya Road Map Industri Kecil dan Menengah dan Dibentuknya Kawasan Sentra-Sentra Produksi
1.
Tersusunnya Road Map industri kecil dan menengah
-
-
-
Meningkatnya Peran Koperasi Dalam Mendukung Usaha Kecil dan Ekonomi Rakyat di Nagari 1.
Jumlah koperasi yang mendukung kegiatan ekonomi di masyarakat
50%
-
-
2.
Meningkatnya jumlah volume usaha melalui KUD 5 % pertahun dari volume usaha Rp.1.362. 540.000,di tahun 2009
5%
Rp 1,7 M
-
Meningkatkan Pemberdayaan Koperasi
RKPD Tahun 2014
56
1.
Meningkatnya jumlah yang berbadan hukum
koperasi
10%
25 Koperasi
-
2.
Peningkatan Jumlah berkinerja sehat
koperasi
19 Koperasi
35 Koperasi
54,29%
-
-
Meningkatnya Peran Pengelola Pasar Dalam Memanajemen Pasar 1.
Tersusunnya rancangan Peraturan Bupati tentang Pasar
No
Indikator Kinerja
1 Perbup
Realisasi 2011
2012
Realisasi Sampai Tahun 2012
Target RPJMD 20112015
Persentase Capaian Kumulatif
Meningkatnya Sarana Prasarana Pasar 1.
Terbangunnya saluran drainase di 82 nagari
-
15 Pasar
-
2.
Tersedianya tempat penampungan sampah sementara di 82 nagari
-
38 Pasar
-
3.
Terbangunnya los di 82 nagari
-
20 Pasar
-
38 Pasar
-
Meningkatkan Perlindungan Konsumen 1.
-
Dilaksanakannya terra ulang di 38 pasar Nagari
Meningkatnya Jumlah Wisatawan Domestik dan Mancanegara yang Berkunjung ke Agam 1.
271.516 Orang
Jumlah wisatawan meningkat
100.000 Orang
271,52%
Meningkatnya Rata-Rata Lama Tinggal Wisatawan di Kabupaten Agam yang Berimplikasi pada Meningkatnya Pengeluaran Wisatawan di Kabupaten Agam 1.
Rata-rata lama Kabupaten Agam
tinggal
di
2.
Meningkatnya PAD dari sektor pariwisata 10 % dari Rp.95.225. 000,- Tahun 2010
1-3 Hari
3 Hari
100,00%
75.506.500
-
-
Meningkatnya Jumlah Investor yang Tertarik Menanamkan Modalnya di Kabupaten Agam 1.
Jumlah Investor yang 289 Investor mengajukan permohonan penanaman modal (investor) Meningkatnya Nilai Investasi Kabupaten Agam
1.
Rp. 1.898.27 Nilai Investasi di Kabupaten Milyar Agam Penanganan Rumah Tangga Miskin
1.
Menurunnya jumlah rumah tangga miskin dari jumlah rumah tangga miskin tahun 2010
58 Investor
Rp
2,50%
1.977,34 Milyar
12,50%
498,28%
96,00%
20,00%
Misi 6 : Mewujudkan Pembangunan Yang Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan Dan Ramah Bencana Realisasi No
Indikator Kinerja 2011
2012
Realisasi Sampai Tahun 2012
Target RPJMD 2011-2015
Persentase Capaian Kumulatif
Pemantapan Regulasi Penataan Ruang Daerah Sebagai Acuan Pelaksanaan Pembangunan 1.
Tersedianya payung hukum pena-taan ruang daerah
RKPD Tahun 2014
1 Dokumen
1 Dokumen
100,00%
57
Terwujudnya Konsistensi Pelaksanaan Pembangunan dengan Perencanaan Daerah Meningkatnya rasio ketaatan terhadap produk perencanaan
8%
1.
Peningkatan kesadaran masyarakat dalam pengurusan perizinan pemanfaatan ruang
100%
30%
333,33%
2.
Meningkatnya rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
30%
-
3.
6% Terlaksananya penertiban pelanggaran PERDA tata ruang Tercapainya Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
100% bangunan pemerintah, 30% bangunan masyarakat 30%
1.
Terpenuhinya baku mutu pada lingkungan bermasalah (air, tanah dan udara)
1 Paket
2.
Terlaksananya operasional labor
3.
Terwujudnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan lingkungan berkelanjutan
operasinal labor utk kalibrasi alat dan pemantauan kualitas air dan tanah 2 Paket
4.
Peningkatan kualitas dan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup
-
5.
Tersedianya payung hukum pengelolaan lingkungan hidup
-
6.
Terbina dan terawasinya usaha dan atau kegiatan dalam pengelolaan lingkungan
53 Perusahaan
1.
2.
No
Terkoordinasi nya produk perencanaan daerah 3% Terkoordinasi Meningkatnya rasio ketaatan nya produk terhadap produk tata ruang perencanaan daerah Realisasi Realisasi Target Persentase Indikator Kinerja Sampai RPJMD 2011Capaian 2011 2012 Tahun 2012 2015 Kumulatif Terlaksananya Pemanfaatan Ruang Sesuai Dengan Rencana Tata Ruang Daerah Melalui Pengawasan dan Pengendalian
RKPD Tahun 2014
20,00%
Danau dapat difungsikan kembali untuk pariwisata dan aktivitas lainnya secara berimbang Terlaksananya pemantauan kualitas lingkungan 50%
-
Meningkatnya kesadaran masyarakat
-
Tersedianya data dan informasi yang dapat diakses umum berbasis internet 3 Paket
-
Terbina dan terawasinya seluruh perusahaan yang memiliki izin dan dokumen lingkungan serta perusahaan lain yg
-
-
-
58
7.
No
menimbulkan dampak lingkungan Meningkatnya Terlaksananya penanganan Pengawasan sumber pengelolaan sampah infeksius dan limbah B3 limbah dan pengawasan limbah infeksius dan B3 50% Realisasi Realisasi Target Persentase Indikator Kinerja Sampai RPJMD 2011Capaian 2011 2012 Tahun 2012 2015 Kumulatif Peningkatan Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam dalam rangka Menanggulangi Pemanasan Global dan Dampak Perubahan Iklim
1.
Berkurangnya lahan kritis
2.275 Ha
7.500 Ha
30,3%
2.
Berkurangnya degradasi hutan dan lahan
2.275 Ha
8.000 Ha
28,4%
3.
Terpelihara sumber air
terlindunginya
-
-
-
4.
Mengurangi fluktuasi debit sungai dengan mengurangi rasio Qmax dan Qmin
-
-
5.
Terkelolanya 18 embung dan 7 sungai utama
1 Km
6.
Terjaminnya perlindungan dan pengelolaan kawasan hutan
29,54 Km
Menurunnya rasio debit max dan debit min menjadi 9.12 Terlaksananya normalisasi sungai, pembangunan turap/bronjong 60 Km
49,23%
7.
Terpelihara dan terlindunginya hutan dari kebakaran, illegal loging serta berkurangnya konversi hutan
52,60%
75,00%
70,13%
8.
Rehabilitasi terumbu karang dan ekosistem pulau-pulau kecil 30% Meningkatnya Terlindunginya tutupan dan tutupan hutan kerapatan hutan mangrove mangrove terutama pada kawasan rawan abrasi 10 Ha Meningkatnya Terciptanya sinergi pemeliharaan kesadaran ekosistem laut, pesisir dan pulaumasyarakat pulau kecil antara masya-rakat pesisir dan dan pemerintah nelayan dalam pemeliharaan lingkungan 70% Terpeliharanya Kebersihan Lingkungan Melalui Peningkatan Pengelolaan Persampahan
9.
10.
1.
dan
Terjaga dan terumbu karang
terpeliharanya
Tersedianya payung hukum tentang manajemen pengelolaan persam-pahan
RKPD Tahun 2014
-
1 Paket
-
-
-
-
Terciptanya sinergi pengelolaan sampah oleh masyarakat dan pemerintah
59
2.
Meningkatnya kesadaran masyara-kat tentang kebersihan lingkungan
4 Sosialisasi
3.
Meningkatnya kesadaran masyarak-at perkotaan dalam mengelola sam-pah domestik
-
No
Indikator Kinerja
4.
Meningkatnya frekwensi pengambilan sampah di TPS dan mening-katnya volume terangkut
5.
Terolahnya sampah barang produktif
menjadi
6.
Terlaksananya pengolahan sampah modern
sistem secara
7.
Terpenuhinya utilitas persampahan sesuai kebutuhan
Menurunnya pencemaran sungai karena sampah 80% Menurunnya timbulan sampah yang harus diangkut 50%
Realisasi 2011 1 x 2 hari
Penyediaan tong sampah dgn pemisahan jenis sampah + mesin pengolah sampah 1 unit 20 Ha
1 Unit
2012
Realisasi Sampai Tahun 2012
Target RPJMD 2011-2015
Persentase Capaian Kumulatif
Meningkatnya kemampuan pengelolaan sampah menjadi 50% dari timbulan perhari Terpilahnya sampah sesuai jenis sehingga dapat didaur ulang dan menjadi produktif 50%
-
2 Unit TPA
-
Truk 8 unit, ekscavator sampah 2, gerobak sampah, TPS 1.182 unit, incenerator 3 unit, container 30 unit
-
Meningkatnya pengelolaan 17 Ha areal yang diperuntukkan sebagai RTH, taman rekreasi, dan olahraga serta taman mesjid Terciptanya taman bunga di ruang-ruang publik 25 juta pohon
-
Terwujudnya Kota Hijau Yang Asri dan Produktif 1.
Tertatanya RTH yang sudah diperuntukkan dalam RTRW
-
2.
Terciptanya wajah kota yang asri di Ibukota Kabupaten dan Ibukota kecamatan
-
3.
Terciptanya produktivitas lahan
835.000 Pohon
4.
Terciptanya keindahan dan berkurangnya pengeluaran rumahtangga
-
1.
Terlaksananya Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana Penyusunan regulasi pengurangan resiko kebencanaan
RKPD Tahun 2014
-
3,34%
Terciptanya keindahan dan berkurangnya pengeluaran rumah tangga
-
-
-
60
1.
Terlaksananya Kesiapsiagaan Bencana 2 Paket Dok Tersedianya payung hukum (Protap dan kebencanaan rencana aksi PB) Realisasi
No
Indikator Kinerja
2011
2012
Realisasi Sampai Tahun 2012
Tersusunnya Perda PB, rencana aksi PB, dan Protap pelaksanaan PB Target RPJMD 2011-2015
100,00%
Persentase Capaian Kumulatif -
Sosialisasi kajian meteorologi oleh BMKG Kontijensi banjir dan tanah longsor 30 KSB
Tersusunnya dokumen kajian dan peta resiko bencana Tersusunnya kontijensi 7 typologi bencana 82 KSB
Terpenuhinya jumlah petugas secara kualitas maupun kuantitas
62 Orang
150 Orang
41,33%
6.
Terlatihnya petugas kebencanaan dan terbinanya masyarakat peduli bencana
450 Orang
25 orang/nagari
21,95%
7.
Terlaksananya korban
-
-
5 Unit
Terbangunnya 6 jalur evakuasi (15 km) dan 20 tempat evakuasi (untuk mitigasi tsunami, longsor, banjir, dan gempa) -
-
4 Unit
-
8 Unit
12,50%
2.
Tersedianya dokumen resiko bencana
kajian
3.
Kesiapan menghadapi bencana
4.
Terbentuknya lembaga penanggulangan bencana yang kuat dan jaringan kerja yang solid sampai ke tingkat jorong
5.
penyelamatan
28,57%
36,59%
-
8.
Pulihnya fungsi infrastruktur vital (jalan, jembatan, pipa air minum dan infrastruktur lainnya)
9.
1 Paket Tersedianya sistem peringatan dini dan komunikasi Terlaksananya Penanganan Tanggap Darurat Bila Terjadi Bencana
1.
Terlaksananya dan evakuasi bencana
penyelamatan pada wilayah
Disediakan sesuai kemampuan
Terselamatkan korban bencana 100%
-
2.
Terlayaninya kebutuhan korban dan tersedianya fasilitas penanga-nan bencana
Disediakan sesuai kemampuan
-
3.
Tersusunnya perhitungan Dilaksanakan sesuai kerusa-kan dan kerugian serta keadaan kebutuhan penanganan bencana Meningkatnya Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana
Terdistribusinya logistik, peralatan kebencanaan, bahan penanganan sementara pada wilayah bencana 100% Tersedianya data kerusakan dan korban
1.
Pulihnya infrastruktur publik
-
-
RKPD Tahun 2014
Pelaksanaan Rehab-rekon rumah, jalan, jembatan dan irigasi
-
61
Penanganan Pengungsi Pasca Bencana 1.
Terfasilitasinya pelaksanaan relokasi pengungsi
-
Semua pengungsi terelokasi
-
Dari Tabel diatas terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian sasaran tahun 2012 yaitu : 1. Terbatasnya dana yang tersedia pada APBD tahun 2012 untuk mendukung pencapaian sasaran yang telah ditargetkan, dan kualitas sumber daya manusia yang masih harus terus ditingkatkan dalam merespon tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. 2. Laju pertumbuhan jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya, juga mengakibatkan beban berat dalam usaha menyediakan pelayanan kesehatan pendidikan yang lebih baik Untuk itu diperlukan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala tersebut yang mungkin timbul pada tahun berikutnya, yaitu dengan melakukan upaya meningkatkan penerimaan daerah melalui intensifikasi dan extensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah disamping tentunya dukungan dana yang semakin meningkat dari pemerintah pusat. Kuantitas dan kualitas sumber daya manusia juga akan terus ditingkatkan sesuai kebutuhan dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas yang semakin meningkat dan kompleks melalui upaya rekruitmen pegawai sesuai alokasi dari pemerintah pusat setiap tahunnya dan melakukan pelatihan-pelatihan peningkatan kompetensi pegawai. 2.2
Permasalahan Pembangunan Daerah.
2.4.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas Pembangunan 1.
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Bidang Pemerintahan Pembagunan Pemerintahan harus berorientasi pada upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan akuntabel dengan menjalin kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat serta menjalin kerjasama dan koordinasi yang baik antar pemerintah (Provinsi, Kabupaten dan Kota serta Pusat), perwujudan supremasi hukum dan pelayanan prima kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan reformasi Birokrasi di bidang pemerintahan diarahkan pada kepemimpinan yang dialogis disetiap tingkatan. Kepemimpinan yang dialogis ini merupakan pengejewantahan dari sifat kepemimpinan demokratis serta merupakan implementasi dari konsep aspiratif yang dianut. Pemerintahan yang bersih, tanpa korupsi dan berkeadilan bermakna bahwa proses penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan baik, transparan bebas KKN, akuntabel menggambarkan kemampuan untuk menjawab harapan masyarakat berupa pemerintahan yang bersih , profesional dan mampu memberikan pelayanan yang bailk. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good overnance), tranparan dan bebas dari tindakan-tindakan yang mengarah kepada Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
2.
Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan Masalah mendasar yang memerlukan penanganan segera yaitu masih rendahnya tingkat pendidikan rata-rata masyarakat Kabupaten Agam yang pada saat ini baru mencapai tingkat SLTP, dimana rata-rata lama sekolah baru mencapai 8,6 tahun. Permasalahan lainnya yang perlu menjadi perhatian serius adalah masih belum meratanya kesempatan dan kualitas pendidikan. Hal ini terlihat masih terdapatnya kesenjangan antar Kecamatan, dimana ada 3 Kecamatan yang angka melek hurufnya sudah mencapai 100% yaitu Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Ampek Angkek dan Kecamatan Tilatang Kamang. Berdasarkan angka absolut, maka ada beberapa kecamatan yang
RKPD Tahun 2014
62
jumlah penduduk usia di atas 15 tahun yang tidak bisa membaca dan menulisnya masih tinggi, yaitu: Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Malalak dan Kecamatan Palupuh. Demikian juga halnya dengan Angka Partisipasi Kasar untuk tingkat pendidikan SMP/MTs yang terus mengalami peningkatan. Pada Tahun 2007 sebesar 92,36% dan sampai tahun 2011 telah mencapai 95,00%. Dari 16 kecamatan yang ada, Angka Partisipasi Kasar Tingkat Pendidikan SMP/MTs berada dibawah angka kabupaten yaitu sebanyak 6 (enam) kecamatan, terdiri dari : Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Malalak, Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Ampek Angkek dan Kecamatan Kamang Magek. Angka Partisipasi Kasar untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/MA selama 5 tahun terakhir juga menunjukkan kenaikan. pada Tahun 2007 mencapi 67,96%, sampai Tahun 2011 menjadi 83,07%. Terdapat 5 (lima) kecamatan yang Angka Partisipasi Kasarnya berada di atas angka Kabupaten Agam yaitu : Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Canduang, dan Kecamatan Kamang Magek. Demikian juga halnya dengan APM untuk tingkat pendidikan SMP/MTs yang terus mengalami peningkatan. Pada Tahun 2007 APM tingkat SMP/MTs sebesar 74.05 % meningkat menjadi 77.45% pada Tahun 2011. Pergerakan peningkatan APM untuk tingkat SMP/MTs juga termasuk lamban, sehingga belum mampu memenuhi target yang ditetapkan sebesar 85%. Kondisi yang sama juga terjadi pada APM tingkat pendidikan SMA/SMK/MA. Dalam 5 tahun terakhir terjadi peningkatan APM, tetapi masih sangat rendah. Tahun 2007 APM untuk jenjang SMA/SMK/MA ini adalah sebesar 62.12 % meningkat menjadi 65.93 % pada Tahun 2011. Angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 75%. Selain itu permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan pendidikan adalah relatif besarnya disparitas ketersediaan sarana pendidikan dimana sekolah yang berada dekat Ibu Kota Kabupaten dan Ibu Kota Kecamatan memiliki sekolah yang berkualitas sedangkan di beberapa sekolah yang berada jauh dari Ibu Kota Kabupaten dan Ibu Kota Kecamatan sarana pendidikannya belum memenuhi standar. Pada bidang kesehatan permasalahannya hampir sama dengan permasalahan pada bidang pendidikan yaitu pada sektor kualiatas pelayanan dan belum meratanya pelayanan kesehatan. Hal ini ditanadai masih tingginya penderita gizi buruk terutama di kecamatan Palembayan, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Palupuah, Kecamatan Kamang Magek, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Tanjung Mutiara dan Kecamatan Malalak. Masih terdapatnya angka kematian bayi 12.27/1000 dari kelahiran. 3.
Penerapan Tata Ruang yang belum optimal Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Agam Tahun 20102030 baru ditetapkan melalui Peraturan Daerah No. 13 Tahun 2011. Perda ini belum sempat disosialisasikan sehingga belum menjadi acuan dalam pemanfaatan ruang. Disamping itu Rencana Rinci Tata Ruang seperti RDTR dan peraturan zonasi kawasan strategis ataupun RTBL kawasan cepat tumbuh berdasarkan RTRW sebagai acuan operasional bagi pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang, belum disusun. Disamping itu terjadi inkonsistensi pelaksanaan pembangunan terhadap rencana tata ruang wilayah serta lemahnya pengendalian dan penegakan hukum terhadap pelanggaran
RKPD Tahun 2014
63
peruntukan ruang. Untuk itu dalam rencana pembangunan Kabupaten Agam lima tahun kedepan ditetapkan sasaran dan arah kebijakan penataan ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Agam Tahun 20102030. Sasaran yang akan dicapai dalam penerapan tata ruang di Kabupaten Agam adalah terlaksananya pemanfaatan tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang daerah melalui pengawasan dan pengendalian. Arah kebijakan adalah (1) peningkatan peran aktif masyarakat dalam penataan ruang dan pertanahan, (2)pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai peruntukan dan (3) penertiban penyalahgunaan peruntukan ruang. 4.
Meningkatkan Mutu Penyediaan Lapangan Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat Miskin Dalam upaya meningkatkan penyediaan lapangan kerja untuk mengurangi tingkat pengangguran pemerintah daerah dihadapkan pada masalah pertumbuhan angkatan kerja jauh lebih besar dari pertumbuhan lapangan kerja Petumbuhan angkatan kerja sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Disamping itu tingkat pendidikan dan keterampilan angkatan kerja rendah tidak sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Masih tingginya angka pengangguran ini menunjukkan bahwa kualitas pertumbuhan ekonomi sejauh ini masih belum mampu mendorong penciptaan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja, terutama lapangan kerja yang produktif. Kondisi ini memperlihatkan bahwa pengangguran diperkirakan akan tetap merupakan permasalahan, yang mempengaruhi arah pembangunan daerah selanjutnya. Dalam kaitan dengan hal ini, upaya pembangunan ekonomi diharapkan akan dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya, disamping upaya meningkatkan kualitas dan keterampilan kerja pencari kerja. Grafik dibawah ini memperlihatkan perbandingan perkembangan ekonomi, angka kemiskinan dan penganguran terbuka. Grafik II.13 Perbandingan Perkembangan Ekonomi, Angka Kemiskinan Dan Penganguran Terbuka
Beberapa permasalahan yang masih dihadapi untuk terus menurunkan kemiskinan yaitu: (a). terbatasnya cakupan dan kualitas pelayanan bantuan sosial; (b). masih adanya ketimpangan tingkat kesejahteraan masyarakat antar RKPD Tahun 2014
64
masyarakat perkotaan dan perdesaan; (c). akses masyarakat terhadap kebutuhan dasar secara rata-rata masih rendah, dan terdapat perbedaan akses antar kelompok pendapatan; (d). adanya globalisasi yang meningkatkan gejolak ekonomi dan menimbulkan kerentanan di dalam masyarakat terutama masyarakat miskin dan rentan; (e). meningkatnya kerentanan masyarakat miskin sebagai akibat dari perubahan iklim. 5.
Permasalahan Peningkatan Penanggulangan bencana, Lingkungan Hidup dan energi adalah : a. Penanggulangan Bencana Kabupaten merupakan daerah rawan bencana, sehingga hampir setiap tahun terjadi bencana terutama banjir dan longsor. Bencana besar yang pernah terjadi di Kabupaten Agam pada tahun 2007 dan 2009 telah merusak, serta infrastruktur ekonomi dan sosial masyarakat. Disamping itu bencana tahunan berupa banjir bandang dan longsor di beberapa titik dan kawasan juga turut menambah kerugian yang terjadi pada infrastruktur publik maupun harta benda masyarakat. Upaya recovery telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta dan Non Government Organisation (NGO) dalam memulihkan fungsi fasilitas publik. Seiring dengan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi fisik, Pemerintah Daerah juga menggalakkan peningkatan kapasitas masyarakat dan aparatur dalam Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana. Permasalahan penanggulangan bencana cukup kompleks, meliputi kelembagaan yang masih terhitung baru dan belum mempunyai acuan operasional dan kewenangan yang jelas antara Pemerintah Pusat, Pemprov dan Pemerintah Kabupaten. Kemudian sarana prasarana yang belum memadai disamping personil yang belum memenuhi standar penanggulangan bencana secara kualitas maupun kuantitas. Untuk mengatasi permaslahan tersebut ditetapkan target kinerja penanggulangan bencana seperti yang diamanatkan dalam RPJMD antara lain: Tersedianya payung hukum berupa Perda penanggulangan bencana yang diikuti dengan Peraturan Bupati tentang dokumen Rencana Aksi Penanggulangan berupa SOP /Protap dan Rencana Kontijensi Pelatihan petugas untuk Tindak Tanggap Darurat 30 orang Pembentukan Kelompok Siaga Bencana (KSB) disetiap Nagari Pelatihan Masyarakat siaga bencana Pembangunan jalur dan tempat evakuasi bencana Pengadaan prasarana dan utilitas penanggulangan bencana Fasilitasi tanggap darurat dan rehab rekon pasca bencana b. Lingkungan Hidup Aktivitas pembangunan dan manusia merupakan sumber terjadinya kerusakan lingkungan dan degradasi sumberdaya alam. Tekanan terhadap lingkungan timbul dari proses aktivirtas sosial dan ekonomi masyarakat
RKPD Tahun 2014
65
maupun tekanan dari alam itu sendiri berupa bencana alam dan kecendrungan perubahan iklim. Isu – isu strategis terkait perubahan kualitas lingkungan : Hutan dan lahan yang mengalami perubahan fungsi akan mengancam keberadaan hutan dan berkurangnya lahan pertanian karena tekanan kebutuhan pembangunan fisik. Penurunan kualitas air terutama di Danau Maninjau akan mengancam kelangsungan biota danau.
RKPD Tahun 2014
66