Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
KAJIAN SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA BATU Yosa Putri Hapsari, Dewi Dwirianti, Yulinah Trihadiningrum Program Pascasarjana, Jurusan Teknik Lingkungan – FTSP ITS, Surabaya E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Kota Batu sebagai kota baru dan kota wisata, menghadapi masalah pengelolaan sampah yang cukup kompleks. Di satu sisi, dana yang ada tidak cukup untuk membiayai pengangkutan sampah di Kota Batu karena sebagian masyarakat tidak bersedia membayar Retribusi Kebersihan Lingkungan (RKL), sementara di sisi lain, masyarakat tidak membayar RKL karena tingkat pelayanan pengangkutan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) baru mencapai 30%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan ritase dan sistem pengangkutan sampah yang paling efisien berdasarkan jam kerja dan peralatan yang ada. Hasil analisa teknis kemudian dikaji lebih lanjut dalam analisa aspek pembiayaan. Ruang lingkup studi meliputi aspek teknis dan aspek pembiayaan dari pengangkutan sampah di tiga kecamatan di Kota Batu (Kecamatan Batu, Junrejo, dan Bumiaji). Data primer didapatkan dari observasi lapangan berupa waktu operasi, jarak yang ditempuh truk pengangkut, infrastruktur kota (jalan dan kondisi TPS serta TPA), dan timbulan sampah Kota Batu. Data primer dan data sekunder kemudian diolah untuk mendapatkan peta daerah pelayanan dan optimasi ritase dari truk pengangkut agar DKP dapat meningkatkan cakupan pelayanannya. Dari analisa, diperoleh total timbulan sebesar 655,94 m3/hari dengan berat jenis 197 kg/m3. DKP baru mampu melayani pengangkutan sebesar 192 m3/hari. Dengan optimasi ritase truk pengangkut dan penambahan daerah pelayanan, cakupan pelayanan meningkat sampai 40,3% tanpa penambahan armada. Persentase ini sudah melebihi target National Action Plan (NAP) Kota Batu di Tahun 2005 sebesar 38,08%. Dengan optimasi, ritase Dump Truck meningkat menjadi 3 sampai 4 trip/hari, ritase Arm Roll Truck meningkat menjadi 5 trip per/hari, dan ritase Open Truck meningkat menjadi 3 trip/hari. Peningkatan cakupan pelayanan menjadi 40,3% membutuhkan biaya investasi sebesar Rp. 144.000.000,00 dan tambahan biaya operasional sebesar Rp. 6.132.000,00 per tahun untuk tambahan BBM. Kata kunci: pengangkutan sampah, ritase, cakupan pelayanan. PENDAHULUAN Dengan diterbitkannya UU Nomor 11 Tahun 2001, tanggal 21 Juni 2001, tentang pembentukan Kota Batu, maka Kota Batu resmi menjadi daerah otonom Pemerintahan Kota. Secara administratif, Kota Batu dibagi menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji, dan Kecamatan Junrejo. Semua kecamatan termasuk dalam wilayah studi. Luas kawasan Kota Batu secara keseluruhan adalah sekitar 20.280 Ha (RTRW Kota Batu Tahun 2003 – 2013) atau sekitar 0,42% dari total luas Jawa Timur. Status Kota Batu sebagai kota wisata didukung oleh data PDRB Kota Batu Tahun 2003 dimana 45% kontribusi berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran (sumber: Kota Batu Dalam Angka 2003). Sebagai kota wisata, estetika tentunya adalah hal yang penting. Untuk itu, pengangkutan sampah sebagai salah satu komponen pengelolaan sampah juga harus terlayani dengan baik. Dari data sekunder timbulan
ISBN : 979-99735-0-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
sampah sebesar 450 m3 di Tahun 2004 (DKP Kota Batu, April 2005), tidak semua sampah dapat terangkut. Warga di daerah yang tidak dilayani DKP umumnya membuang sampah di sungai atau di curah (jurang-jurang kecil) yang banyak terdapat di Kota Batu. Berikut ini adalah rumusan masalah pengangkutan sampah di Kota Batu: 1. Bagaimana efisiensi teknis pelayanan pengangkutan sampah di Kota Batu? 2. Bagaimanakah aspek finansial pengangkutan sampah di Kota Batu? 3. Bagaimanakah sistem/struktur kelembagaan Dinas Kebersihan Kota Batu dalam kaitannya dengan pengangkutan sampah di Kota Batu? Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menentukan ritase dan sistem pengangkutan sampah di Kota Batu yang paling efisien, atas dasar jam kerja di Kota Batu dan peralatan pengangkutan. 2. Mengkaji aspek finansial dari pengangkutan sampah di Kota Batu, berdasarkan hasil analisa pada tujuan pertama. 3. Mengkaji sistem kelembagaan Dinas Kebersihan Kota Batu dalam kaitannya dengan pengangkutan sampah di Kota Batu. Thesis ini diharapkan dapat bermanfaat secara khusus bagi Kota Batu dalam upaya peningkatan pelayanan kebersihan. Kebersihan menjadi salah satu isu penting untuk menunjang Kota Batu sebagai Kota Wisata. METODA Tahap-tahap penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1. Dari data yang diperoleh dapat diketahui sistem pengangkutan sampah saat ini beserta jumlah timbulan sampah yang sebenarnya. Daerah pelayanan dapat ditentukan dari kepadatan penduduk dan aktivitas di daerah tersebut. Rekomendasi akan diberikan dalam kerangka National Action Plan (NAP). Data primer rute pengangkutan truk kemudian digambarkan dalam peta rute pengangkutan sampah untuk masing-masing truk pengangkut sampah. Peta rute pengangkutan sampah dari semua truk kemudian digabungkan untuk melihat daerah yang sudah terlayani.
ISBN : 979-99735-0-3
E-1-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
IDE - Latar Belakang
Tujuan Penelitian: 1. Menentukan ritase dan sistem pengangkutan sampah di Kota Batu yang paling efisien. 2. Mengkaji sistem kelembagaan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batu dalam kaitannya dengan pengangkutan sampah. Mengkaji aspek finansial dari pengangkutan sampah di Kota Batu.
Tinjauan Pustaka
PENGUMPULAN DATA
Aspek Teknis
Data Sekunder - Timbulan sampah - Sistem pengangkutan - Jumlah armada - Lokasi TPS - Peta pelayanan pengangkutan sampah
Aspek Finansial
Data Primer - Teknik operasional pengangkutan - Jumlah trip/hari - Jumlah timbulan sampah & persentasenya
Data Sekunder - Jumlah penduduk 5 tahun terakhir - PAD - Anggaran Belanja DKP Kota Batu
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN
Gambar 1. Metode penelitian Aspek pembiayaan dianalisa berdasarkan hasil analisa teknis. Dengan penambahan cakupan pelayanan, akan dihutung kebutunan investasi dan kebutuhan biaya operasionalnya. Dihitung juga biaya pengangkutan sampah per ton. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Aspek Teknis Operasional Jenis dan kondisi sarana pengangkutan yang dimiliki DKP Kota Batu dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Kondisi Sarana Pengangkut DKP Kota Batu No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Jenis Dump Truck Dump Truck Dump Truck Dump Truck Open Truck Arm Roll Arm Roll Arm Roll Arm Roll
No. Pol N 9648 M L 9989 E N 9979 E N 9629 CN N 9644 M N 9615 E N 9987 E N 9975 A N 9978 A
Tahun 1992 2004 2003 1992 1992 1995 2004 2000 2001
Sumber: DKP Kota Batu, Februari 2005 ISBN : 979-99735-0-3
E-1-3
Kondisi Rusak Berat Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik Baik
Asal Kab. Malang Kota Batu Kota Batu Kab. Malang Kab. Malang Kab. Malang Kota Batu Kab. Malang Kab. Malang
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Sampai dengan bulan Mei 2005, hanya 11 desa/kelurahan dari total 23 desa dan kelurahan di Kota Batu yang dilengkapi dengan TPS dan dilayani oleh DKP Kota Batu (sumber: DKP Kota Batu). 11 desa/kelurahan ini mewakili 49,3% dari total penduduk Kota Batu. Dari hasil pengamatan, pengangkutan sampah dilaksanakan pada pagi sampai siang hari. Sebagian besar truk pengangkut berangkat dari pool (DKP Kota Batu yang bertempat di Jl. Kartini No. 14, Batu) sekitar pukul 07.00 WIB dan kembali ke pool sekitar pukul 13.00 WIB. Jumlah trip per hari dari masing-masing truk pengangkut dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah trip per hari dari masing-masing truk pengangkut No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sistem HCS
SCS
Jenis Truk Arm Roll Truck Arm Roll Truck Arm Roll Truck Arm Roll Truck Dump Truck Dump Truck Dump Truck Dump Truck Open Truck
Nopol N 9987 E N 9975 A N 9615 EL N 9978 A N 9979 E N 9989 E N 9648 M N 9629 CN N 9644 M
Jumlah Trip per hari 4 4 4 4 2 1 2 2 1
Sumber: Hasil pengamatan, April 2005
Waktu tidak efektif dengan proporsi waktu terbesar disebabkan oleh waktu untuk menarik truk lain yang tergelincir karena jalan berlumpur di TPA Ngaglik. Hal ini sering terjadi pada musim hujan. Waktu tidak efektif lain yang sering terjadi adalah kemacetan karena jalan yang sempit. Hasil Penelitian Aspek Pembiayaan Rincian biaya O&P pengangkutan sampah DKP Kota Batu dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3 Biaya O&P pengangkutan sampah DKP Kota Batu Tahun 2004 No I 1 2 3 4
Deskripsi BBM dan Oli BBM Truk BBM Sofel Oli Truk Oli Sofel
II 1 2 3 4 5
Perawatan Ban Kopling Rem Laker Cross Joint
Unit
Biaya (Rp)
20 lt x 11 truk x 365 hari x 2100 40 lt x 1 sofel x 365 hari x 2100 8 lt x 11 truk x 12 bln x 12.500 3 lt x 1 sofel x 12 bln x 12.500 Jumlah
168.630.000 30.660.000 13.200.000 450.000 212.940.000
6 bh x 11 truk x 1 th x 600.000 1 unit x 11 truk x 1 th x 1.250.000 1 unit x 11 truk x 1 th x 300.000 4 bh x 11 truk x 1 th x 150.000 3 bh x 11 truk x 1 th x 700.000 Jumlah
39.600.000 13.750.000 3.300.000 6.600.000 23.100.000 86.350.000 299.290.000
Jumlah Total O&P Sumber: DKP Kota Batu, April 2005
ISBN : 979-99735-0-3
E-1-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Pembahasan Aspek Teknis Operasional Timbulan dan Komposisi Sampah Timbulan sampah Kota Batu hasil analisa dapat dilihat pada Tabel 4. Dari data tersebut, diperoleh timbulan sampah per orang sebesar 2,4 lt/orang/hari dengan membagi volume sampah total dengan jumlah penduduk. Diperoleh juga berat jenis sampah lepas Kota Batu sebesar 0,197 kg/lt atau 197 kg/m3. Tabel 4 Timbulan sampah Kota Batu Kecamatan Batu Junrejo Bumiaji
Jumlah Penduduk (jiwa) 77.039 49.852 40.057 166.948
Timbulan sampah (kg/org/hr) 0,61 0,46 0,31
Timbulan sampah (lt/org/hr) 3,1 2,1 1,6 2,4
Total Volume (lt/hr) 238.820,9 104.689,2 84.119,7 402.703,8
Total Volume (m3/hr) 46.993,8 22.931,9 12.417,7 402,7
Sumber: BPS dan hasil analisa
Sumber sampah yang teridentifikasi oleh DKP Kota Batu adalah permukiman, pasar, perhotelan, perkantoran, fasilitas umum, industri, sapuan jalan, sekolah, pertokoan dan restoran, serta Rumah Sakit. Volume yang dihasilkan beserta persentasenya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Volume sampah yang dihasilkan sumber beserta persentasenya No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sumber Sampah Permukiman Pasar Perhotelan Perkantoran Fasilitas Umum Industri Sapuan Jalan Sekolah Toko & Restoran Rumah Sakit Jumlah Total
Volume (m3) 0,0024 8 0,15 0,17
166.948 8 406 59
0,12 0,0001 0,03 0,1 0,44
358 160 193 246 27
Unit (Orang) (Kontainer) (Hunian) (Kantor) (industri) (Km) (sekolah) (toko & restoran) (RS, puskesmas)
Jumlah (m3)
%
402,7 64 61,21 10,03 18 42 16 6 24 12 655,94
86,70 13,69 13,10 2,15 3,85 8,99 3,42 1,28 5,14 2,57 100
Dari tabel di atas terlihat bahwa sumber sampah terbesar di Kota Batu adalah permukiman, diikuti oleh pasar dan perhotelan. Dari Kota Batu dalam Angka diperoleh data jumlah hotel di Tahun 2000 sebesar 64 hotel, sementara di Tahun 2003 meningkat menjadi 195, dengan demikian, laju peningkatan hotel per tahunnya adalah sebesar 68 % per tahun. Laju pertumbuhan hotel ternyata jauh lebih tinggi daripada laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,5 % (sumber: NAP Propinsi Jatim, 2004). Potensi ini mendukung status Kota Batu sebagai Kota Wisata, sekaligus menunjukkan potensi RKL untuk menambah dana operasional DKP Kota Batu. Di lain pihak, pertumbuhan hotel dan penduduk juga menjadi tantangan bagi DKP Kota Batu dalam hal pelayanan kebersihan. Saat ini pelayanan pengangkutan sampah difokuskan pada daerah perkotaan (Kecamatan Batu) dan sekitarnya. Sebelas desa/kelurahan yang dilayani memiliki jumlah penduduk sebesar 82.350 jiwa. Dengan total penduduk 166.948 jiwa, DKP Kota Batu mampu melayani 49,33%. Sampah Kota Batu yang terangkut adalah sebesar 192 m3/hari. Dengan total timbulan sebesar 655,94 m3/hari (Tabel 5.14), maka DKP Kota ISBN : 979-99735-0-3
E-1-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Batu mampu melayani pengangkutan sebesar 29,3%. Analisa ini tidak berbeda jauh dengan analisa RTRW Kota Batu Tahun 2003-2013 sebesar 30%. Analisis Pengangkutan Sampah DKP Kota Batu saat ini memiliki 4 Dump Truck yang beroperasi. Dump Truck beroperasi dengan sistem pengangkutan Stationary Container System (SCS). Jumlah ritase, umur dan kondisi truk dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Jumlah ritase, umur dan kondisi Dump Truck DKP Kota Batu No 1 2 3 4
Jenis Truk
Th
Kondisi
Dump Truck N 9979 E Dump Truck N 9989 E Dump Truck N 9648 M Dump Truck N 9629 CN
2003 2004 1992 1992
Baik Baik Rusak Berat Cukup Baik
Waktu Operasi Aktual Seharusnya 00 00 07 – 11 0700 – 1500 00 30 05 – 09 0500 – 1300 00 00 07 – 14 0700 – 1500 00 00 06 – 10 0600 – 1400
Trip/ hari 2 1 2 2
Grafik di samping adalah contoh grafik antara jarak dengan waktu dari masingmasing Dump Truck yang beroperasi. Dari grafik-grafik ini didapatkan nilai a dan b sebagai slope dan intercept untuk menghitung jumlah trip (lihat Tabel 9).
Waktu (menit)
Dump Truck N 9979 E 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
y = 2.0104x + 2.3467
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Jarak (Km)
Gambar 2. Grafik hubungan antara jarak dan waktu pengangkutan Dump Truck N 9979 E
0.08
18
0.03
8
9
10
11
0.05
0.04
0.03
0.04
12
13
14
15
8
0.02
7.3
8
0.68
0.28371
1.00871
7.447926
8
2
6.4
8
1.9942
0.24636
2.3786
3.078912
4
1
h
T
16 = (6*7)+[(1217 = 18 = 16+17+8 1)*13] 9+(10*14)
N (trip)
N exsisting
0.1
1 Dump Truck / SCS N 9979 E
7
P
N (trip)
6
H (jam)
5
W
x (Km/ trip)
4
b
tdbc (jam/trip)
3
a
np (lokasi/ trip)
Ct (container/ trip)
2
s (jam)
Nopol Truk
uc (jam/ container)
Jenis Truk
t2 (jam)
No.
t1 (jam)
Tabel 7 Perhitungan trip/ritase pengangkutan Dump Truck
19 = [(12*(1-11))(4+5)]/18
20
21
2
N 9989 E 0.03
0.2
80
0.02
0.14
0.01
0.04
0.06
53
0.0091 2
3
N 9648 M 0.02
0.21
34
0.03
0.27
0.03
0.03
0.21
28
0.02
12.55
8
1.56
0.46042
2.29042
2.665886
3
2
0.3
9
0.11
0.18
0.13
0.05
0.26
7
0.07
8
8
1.41
0.50492
2.09492
2.688406
4
2
4
N 9629 CN
0.02
Sumber: Hasil perhitungan
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa (Tabel 7), jumlah ritasi Dump Truck ini seharusnya dapat ditingkatkan menjadi 4 sampai 8 trip per hari, namun sesuai dengan SK SNI T-13-1990-F, dimana ritasi per hari adalah 1 – 4 trip, maka akan disarankan untuk menambah trip perhari menjadi 3 sampai 4 trip untuk Dump Truck. Penambahan daerah pelayanan untuk masing-masing Dump Truck dapat dilihat pada Tabel 8 ISBN : 979-99735-0-3
E-1-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Tabel 8 Penambahan daerah pelayanan untuk Dump Truck Penambahan Daerah Pelayanan Kelurahan Songgokerto Desa Torongrejo Desa Junrejo
Truk Dump Truck N 9979 E Dump Truck N 9989 E Dump Truck N 9629 CN
Rute Tambahan 4,4 Km (2 trip) 6,8 Km (2 trip) 2,3 Km (1 trip)
Sumber: Hasil analisa
Arm Roll Truck milik DKP Kota Batu relatif lebih baru dengan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan Dump Truck. Ada 4 Arm Roll Truck yang dioperasionalkan, dan semua truk dapat melakukan 4 trip per hari. Jumlah ritase, umur dan kondisi Arm Roll Truck DKP Kota Batu dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Jumlah ritase, umur dan kondisi Arm Roll Truck DKP Kota Batu No 1. 2. 3. 4.
Jenis Arm Roll Arm Roll Arm Roll Arm Roll
Tahun
N 9615 EL N 9987 E N 9975 A N 9978 A
1995 2004 2000 2001
Waktu Operasi
Kondis i
Aktual 00
Cukup Baik Baik Baik Baik
Seharusnya 30
0700 – 1500 0700 – 1500 0700 – 1500 0700 – 1500
07 – 10 0700 – 1030 0700 – 1130 0700 – 1100
Jumlah Trip Per hari 4 4 4 4
Sumber: Hasil pengamatan
Contoh grafik antara jarak dengan waktu dari masing-masing Arm Roll Truck yang beroperasi dapat dilihat pada Gambar 3. Dari grafik-grafik ini didapatkan nilai a dan b sebagai slope dan intercept untuk menghitung jumlah trip. ARM ROLL N 9615 EL
Waktu (menit)
100
y = 1.6987x + 0.6945
80 60 40 20 0 0
10
20
30
40
50
60
Jarak (Km)
Gambar 3. Grafik hubungan antara jarak dan waktu pengangkutan Arm Roll Truck N 9615 EL Dari analisa, disarankan agar ritase Arm Roll Truck ditingkatkan menjadi 5 trip per hari. Penambahan trip tersebut akan menambah volume sampah terangkut menjadi sebesar 248 m3/hari dari volume sampah terangkut sebelumnya sebesar 232 m3/hari. Penambahan daerah pelayanan untuk Arm Roll Truck dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10 Penambahan daerah pelayanan untuk Arm Roll Truck Truk Arm Roll Truck N 9987 E Arm Roll Truck N 9615 EL
Penambahan Daerah Pelayanan Desa Tulungrejo Desa Oro-oro Ombo
Sumber: Hasil analisa
ISBN : 979-99735-0-3
E-1-7
Rute Tambahan 10,2 Km (1 trip) 3,4 Km (1 trip)
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Berdasarkan SK SNI T – 13 – 1990 – F, dimana kontainer dengan kapasitas 1000 lt (1 m3) dapat melayani 80 KK, maka dengan jumlah penduduk sebesar 166.948 jiwa atau 43.948 KK (sumber: Kota Batu dalam Angka 2003), Kota Batu seharusnya dilengkapi dengan + 69 unit container. Open Truck digunakan oleh DKP Kota Batu untuk mengangkut sampah dari riol, termasuk juga membersihkan rumput di sekitar riol tersebut. Jumlah ritase, umur dan kondisi Open Truck dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Jumlah ritase, umur dan kondisi Open Truck Waktu Operasi No
Jenis
Th
Kondisi
1
Open Truck N 9644 M
1995
Cukup Baik
Aktual
Seharusnya
0700 – 1030
0700 – 1500
Jumlah Trip Per hari 1
Sumber: Hasil pengamatan
Dari perhitungan ritase, Open Truck seharusnya dapat lebih dioptimalkan. Jumlah trip dapat ditingkatkan menjadi 2 trip per hari. Apabila pembersihan riol memang tidak terlalu diperlukan, maka Open Truck dapat diperbantukan untuk membantu Dump Truck. Penambahan daerah pelayanan untuk Open Truck dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 12 Penambahan daerah pelayanan untuk Open Truck Truk Open Truck N 9644 M
Penambahan Daerah Pelayanan Desa Temas Desa Torongrejo
Rute Tambahan 2,1 Km (1 trip) 1,2 Km (1 trip)
Sumber: Hasil analisa
Penambahan daerah pelayanan 9 truk pengangkut dapat meningkatkan cakupan pelayanan dari 29,3% menjadi 40,3% (memenuhi target NAP untuk pelayanan persampahan di Kota Batu di Tahun 2005 sebesar 38,08%). Daerah pelayanan eksisting beserta pengembangan daerah pelayanan dapat dilihat pada Gambar 4. Pembahasan Aspek Pembiayaan Biaya O&P dengan penambahan ritase Penambahan ritase ketiga jenis truk di Kota Batu akan menambah jarak pengangkutan sebesar 30,4 Km seperti terlihat pada Tabel 13. Untuk penambahan trip Arm Roll Truck, dibutuhkan juga penambahan dua kontainer volume 8 m3, dan dua landasan kontainer. Investasi yang dibutuhkan dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 13 Total jarak pengangkutan truk setelah penambahan daerah pelayanan Truk Dump Truck N 9979 E Dump Truck N 9989 E Dump Truck N 9629 CN Arm Roll Truck N 9987 E Arm Roll Truck N 9615 EL Open Truck N 9644 M
Penambahan Daerah Pelayanan Kelurahan Songgokerto Desa Torongrejo Desa Junrejo Desa Tulungrejo Desa Oro-oro Ombo Desa Temas Desa Torongrejo Jarak Total
Sumber: Hasil analisa ISBN : 979-99735-0-3
E-1-8
Rute Tambahan 4,4 Km (2 trip) 6,8 Km (2 trip) 2,3 Km (1 trip) 10,2 Km (1 trip) 3,4 Km (1 trip) 2,1 Km (1 trip) 1,2 Km (1 trip) 30,4 Km
Kebutuhan BBM 1 lt 1,5 lt 1 lt 2,5 lt 1 lt 1 lt 8 lt
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Tabel 14 Rincian kebutuhan dana untuk perluasan daerah pelayanan Kota Batu Kebutuhan Biaya Investasi Gerobak Dorong Kontainer 8 m3 Landasan Kontainer Biaya Operasional BBM
Unit
Jumlah (Rp)
4 unit x Rp 3.500.000,00 2 unit x Rp 15.000.000,00 2 unit x Rp. 50.000.000,00
14.000.000,00 30.000.000,00 100.000.000,00
8 lt/hari x Rp 2.100,00 x 365 hari
6.132.000,00
Sumber: Hasil analisa
Dengan demikian, Kota Batu membutuhkan biaya investasi sebesar Rp. 144.000.000,00 dan tambahan biaya operasional sebesar Rp. 14.700,00 per hari untuk menambah cakupan pelayanan menjadi 40,3% Apabila RKL dapat dioptimalkan, maka seharusnya DKP dapat memenuhi kebutuhan biaya di atas. Perkiraan penerimaan RKL dalam satu bulan dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Perkiraan penerimaan RKL per bulan dan realisasi penerimaan Tahun 2004 No Sumber 1 Permukiman 2 Hotel
Unit 21.500 KK 195 hotel
Besar RKL (Rp) 2.000 500.000 Total
Jumlah (Rp) 43.000.000 97.500.000 140.500.000
Realisasi Th 2004 (Rp) 23.418.000
Sumber: DKP Kota Batu, Februari 2005, diolah
Biaya Pengangkutan per Ton Biaya pengangkutan per ton sampah dapat dihitung dari biaya operasional DKP. Dari biaya tersebut dapat dihitung pengeluaran operasional harian yang dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Biaya operasional harian pengangkutan sampah untuk Dump Truck dan Open Truck No I 1 2 3 4
Keterangan BBM dan oli BBM truk BBM sofel Oli truk Oli sofel
Rincian 20 lt x Rp. 2.100 40 lt x Rp 2.100 8 lt x Rp. 12.500 / 30 hr 3 lt x Rp. 12.500 / 30 hr
II 1 2 3 4 5
Perawatan Ban Kopling Rem Laker Cross joint
6 bh x Rp. 600.000 / 365 hr 1 unit x Rp. 1.250.000/365 hr 1 unit x Rp. 300.000 / 365 hr 4 bh x Rp. 150.000 / 365 hr 3 bh x Rp. 700.000 / 365 hr
III
Honor petugas
5 org x Rp. 400.000 / 30 hr Total
Jumlah Rp. 42.000,00 Rp. 84.000,00 Rp. 3.333,33 Rp. 1.250,00
Rp. 9.863,01 Rp. 3.424,66 Rp. 821,92 Rp. 1.643,84 Rp. 5.753,42 Rp. 66.666.67 Rp. 218.756,85
Sumber: DKP Kota Batu, April 2005, diolah
Untuk rute eksisting, jumlah trip harian Dump Truck rata-rata adalah 2 trip/hari dengan kapasitas angkut sebesar 16 m3/hari. Dari analisa timbulan sampah didapatkan ISBN : 979-99735-0-3
E-1-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
berat jenis sampah lepas Kota Batu sebesar 197 kg/m3. Berat jenis sampah di atas truk menurut Tchobanoglous (1993) adalah 250 kg/m3. Dengan demikian, biaya pengangkutan untuk Dump Truck adalah sebesar Rp. 54.700,00 per ton sampah dengan perhitungan sbb: biaya
1 hari 1 m 3 kg x xRp.218.756,85 x1000 3 16 m 250 kg ton
Rp.54.689,2 Rp.54.700
ton ton
Dengan cara yang sama, untuk rute eksisting dapat dihitung biaya pengangkutan per ton sampah untuk Open Truck sebesar Rp. 109.400,00. Untuk Arm Roll Truck, dengan cara yang sama dapat dihitung biaya pengangkutan per ton sampah harian sebesar Rp. 178. 756,85. Sehingga biaya pengangkutan untuk Arm Roll Truck adalah sebesar Rp. 22.400,00 per ton sampah. Dengan cara yang sama, dapat dihitung biaya pengangkutan untuk Dump Truck dan Open Truck per ton sampah setelah penambahan daerah pelayanan sebesar Rp. 29.800,00. Sementara untuk Arm Roll Truck, biaya pengangkutan per ton sampah setelah penambahan daerah pelayanan adalah Rp. 19.900,00. Biaya pengangkutan per ton sampah sebelum dan setelah penambahan daerah pelayanan dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Biaya pengangkutan per ton sampah Truk
Dump Truck Arm Roll Truck Open Truck
Sebelum Penambahan Rute Biaya (Rp.) Sampah terangkut (m3) Rp. 54.700,00 Rp.22.400,00 192 Rp.109.400,00
Setelah penambahan Rute Biaya (Rp.) Sampah terangkut (m3) Rp.29.800,00 232 Rp.19.900,00 248 Rp.29.800,00
264
Sumber: Hasil analisa
KESIMPULAN DAN SARAN Aspek Teknis Operasional Pelayanan pengangkutan sampah eksisting dengan 9 truk pengangkut mencapai 29,3% dari total timbulan Optimasi ritase truk pengangkut dapat meningkatkan pelayanan pengangkutan sampah hingga mencapai 40,3% dari total timbulan sampah Ritase Dump Truck dapat ditingkatkan sebanyak 1-2 trip/hari Ritase Arm Roll Truck dapat ditingkatkan sebanyak 1 trip/hari Ritase Open Truck dapat ditingkatkan sebanyak 2 trip/hari Aspek Pembiayaan Penambahan cakupan pelayanan pengangkutan sampah menjadi 40,3% membutuhkan biaya investasi sebesar Rp. 144.000.000,00 dan penambahan biaya operasional sebesar Rp. 6.132.000,00 per tahun. Biaya pengangkutan sampah per ton untuk Dump Truck adalah sebesar Rp. 54.700,00 untuk rute pengangkutan eksisting dan Rp. 29.800,00 untuk penambahan cakupan pelayanan dari 29,3% menjadi 35,4%.
ISBN : 979-99735-0-3
E-1-10
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
Biaya pengangkutan sampah per ton untuk Arm Roll Truck adalah sebesar Rp. 22.400,00 untuk rute pengangkutan eksisting dan Rp. 19.900,00 untuk penambahan cakupan pelayanan dari 35,4% menjadi 37,8% . Biaya pengangkutan sampah per ton untuk Open Truck adalah sebesar Rp. 109.400,00 untuk rute pengangkutan eksisting dan Rp. 29.800,00 untuk penambahan cakupan pelayanan dari 37,8% menjadi 40,3%.
Gambar 4.
Daerah Pelayanan DKP Kota Batu Sumber: Hasil Pengamatan diolah
Batas Kota Batas Kecamatan Batas Desa/Kelurahan Jalan Aspal Jalan Tanah/Setapak Sungai Daerah Pelayanan Eksisting Penambahan Daerah Pelayanan DT Penambahan Daerah Pelayanan AT Penambahan Daerah Pelayanan OT Judul Thesis: Kajian Sistem Pengangkutan Sampah di Kota Batu Yosa Putri Hapsari NRP : 3303 201 003 Pembimbing: DR. YULINAH TRIHADININGRUM, MappSc DEWI DWIRIANTI, ST, MEng
Gambar 4. Daerah pelayanan DKP sebelum dan setelah peningkatan cakupan pelayanan
ISBN : 979-99735-0-3
E-1-11
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi II Program Studi MMT-ITS, Surabaya 30 Juli 2005
DAFTAR PUSTAKA Anonim (2003), Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu, Badan Perencanaan Pembangunan Kota Batu. Anonim (2005) Kajian Pengolahan Persampahan dan Kebersihan Kota Batu, Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batu. Anonim (2001) Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001, Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum. Departemen Pekerjaan Umum, Republik Indonesia. Anonim (1990) SNI 19 – 3964 – 1994, Pengambilan Contoh Timbulan Sampah. Departemen Pekerjaan Umum, Republik Indonesia. Anonim (1990) SK SNI T – 13 – 1990 – F, Tata Cara Pengelolaan Teknik Sampah Perkotaan. Departemen Pekerjaan Umum, Republik Indonesia. Hickman Jr (2000), A Brief History of Solid Waste Management in the US, 1950 – 2000. Part 6. http://www.forester.net/msw_0009_history.html (dikutip pada tanggal 6 juli 2004, 23.10 WIB). Tchobanoglous (1993) Integrated Solid Waste Management. International Edition. McGraw-Hill Book Co, Singapore, ch. 8. Weston and Brigham (1988) Manajemen Keuangan (Managerial Finance). Edisi ke-7. Jilid 1 & 2. Penerbit Erlangga, Jakarta Pusat, Bagian 4.
ISBN : 979-99735-0-3
E-1-12