BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Karya tari Kicak Shrogol merupakan sebuah karya tari yang terinspirasi dari motif gerak tari Angguk yaitu motif kirig, cakilan, megol, dan shrokal. Mata kuliah Koreografi dan mata kuliah lainnya memberikan kontribusi yang besar dalam mewujudkan karya tari Kicak Shrogol. Tertarik dalam mengembangkan esensi dari motif gerak kirig, cakilan, megol, dan shrokal tersebut sudah dimulai sejak proses koreografi tiga, dengan judul karya Kelebon. Karya tari ini menjadi representasi dalam menghayati esensi pada motif gerak kirig, cakilan, megol dan shrokal dengan pembawaan maskulin maupun feminin dengan memunculkan tiga generasi, yang di tuangkan melalui rasa ketubuhan selama menempuh pendidikan di Jurusan tari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta. Karya tari Kicak Shrogol merupakan jenis koreografi kelompok yang menggunakan dua puluh lima penari yaitu dewasa putra dan putri, remaja putra dan putri serta anak-anak. Karya tari Kicak Shrogol terdiri dari lima adegan yang disajikan dalam bentuk studi gerak dan bersifat non literal. Permainan komposisi pola lantai pada karya tari ini tidak hanya menggunakan titik kuat saja, namun menggunakan titik lemah pada proscenium stage sebagai salah satu variasi pola lantai. Konsep exit-entrance pada pertunjukan karya tari Kicak Shrogol berlangsung
91
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
menjadi suatu tantangan dalam memainkan pola lantai. Karya tari Kicak Shrogol menggunakan setting tikar anyam, penambahan backdrop, dan level pada bagian ending. Materi gerak yang disampaikan melalui karya tari ini merupakan hasil pengamatan dan interpretasi dari esensi motif gerak kirig, cakilan, megol dan shrokal. Melalui gerak tersebut melihat dengan kesamaan pola-pola desain koreografi seperti lengkung vertikal, horizontal dan melingkar. Pola-pola dari empat esensi gerak tersebut membentuk sebuah keharmonisan yang melahirkan keindahan. Karya Kicak Shrogol diharapkan mampu untuk memberikan pengalaman visual kepada para penikmat atau penonton, bahwa esensi dari motif gerak kirig, cakilan, megol dan shrokal memiliki suatu keindahan dan nilai artistik yang tinggi sebagai sebuah karya seni. Karya tari Kicak Shrogol juga diharapkan dapat memberi pemahaman dalam konsep keruangan proscenium stage agar tidak takut untuk menggunakan posisi yang tidak berada di titik kuat, serta bagaimana mengolah tari kerakyatan di proscenium stage. konsep exit-entrance yang bertujuan memperjelas pembagian adegan dan pengaturan dinamika.
92
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
B. Saran Karya tari Kicak Shrogol adalah klimaks penciptaan karya dari masa studi di Program Studi S-1, Jurusan Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Karya ini merupakan Tugas Akhir dan ungkapan berbagai pengalaman selama studi di dunia seni pertunjukan. Evaluasi dari penikmat dan pengamat seni baik dari dalam akademis maupun dari luar akademis sangat dibutuhkan untuk memacu semangat dan meningkatkan kemampuan berkarya. Koreografer akan lebih jeli kembali dalam membuat karya tari mulai dari awal perancangan, pemilihan pendukung tari, proses penggarapan, hingga pementasan, dilakukan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama pada karya-karya yang akan datang. Dengan demikian dapat menghasilkan karya tari yang lebih baik dari karya tari sebelumnya. Dalam karya tari Kicak Shrogol pemilihan penari dari latar belakang yang berbeda merupakan sebuah tantangan bagi koreografer, sebab proses dengan penari tradisi dan akademis sangatlah berbeda, dimana koreografer harus mampu memberikan materi yang sama dengan cara yang berbeda. Kendala dan beberapa cara juga dilakukan koreografer dalam memberikan materi, sehingga ketika pemilihan penari harus mengetahui kelemahan dan kelebihan dari kedua latar belakang tersebut. Agar saat menentukan metode maupun proses studio dapat dilakukan dengan lancar dan tidak terlalu banyak kendala.
93
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
Pemilihan dua puluh lima penari dengan konsep panggung Proscenium stage pada karya tari Kicak Shrogol bukanlah perkara mudah. Konsep pemanggungan Proscenium stage jelas sangat berbeda dengan konsep pemanggungan tari kerakyatan yang ada. Jumlah penari yang tidak sedikit dan luas panggung yang terbatas sangatlah sulit dalam proses komposisi, dibutuhkan ketelitian dan kreativitas yang tinggi untuk dapat mengomposisikan, terutama saat memecah fokus seperti focus on two point. Jumlah penari dua puluh lima orang dengan postur tubuh yang tidak sama dan terdiri dari dua jenis kelamin harus teliti saat tahap komposisi, karena berpengaruh terhadap dinamika penyajiannya.
94
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
KEPUSTAKAAN
A. Sumber tertulis Ellfeldt, Lois. 1967. A Primer For Choreographers (Pedoman Dasar Penata Tari). Terjemahan Sal Murgiyanto.1977. Jakarta: LPKJ Hadi, Y. Sumandiyo. 2003. Aspek-aspek Dasar Koreografi Kelompok. Yogyakarta: Elkaphi. ________________. (2007). Kajian Tari Teks dan Konteks, Yogyakarta: Pustaka Book Publisher . 2011. Koreografi (Bentuk – Tehnik – Isi). Yogyakarta: Cipta Media . 2012. Seni Pertunjukan Masyarakat Penonton. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta. Hawkins, Alma M. 1998. Mencipta Lewat Tari, terjemahan Y.Sumandiyo Hadi (2003). Manthili: Yogyakarta. . 2003. Moving From Within (Bergerak Menurut Kata Hati).Terjemahan I Wayan Dibia. Jakarta: Kerja Sama Ford Foundation dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Jung, Carl Gustav. 1958. Psyche and Symbol:A Selection from the Writings of C.G. Jung.Ed. Violet S. de Laszo. New York: Doubleday Anchor Book,. Kayam, Umar. 1981. Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta : PT. Djaya Pirusa. Kuntowijoyo. 1986. Tema islam dalam pertunjukn rakyat jawa : kajian aspek sosial, keagamaan dan kesenian.Jakarta. Departemen pendidikan dan kebudayaan jendral kebudayaan proyek penelitian dan pengkajian kebudayaan nusantara (javanologi) Martono, Hendro. 2010. Mengenal Tata Cahaya Seni Pertunjukan. Yogyakarta: Cipta Media. Martono, Hendro. 2012. Ruang Pertunjukan dan Berkesenian. Yogyakarta: Cipta Media ______________. 2012. Koreografi Lingkungan “Revitalisasi Gaya Pemanggungan dan Gaya Penciptaan Seniman Nusantara. Yogyakarta : Cipta Media.
95
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
Meri, La. 1965. Dance Composition: The Basic Elements (Komposisi Tari ElemenElemen Dasar). Terjemahan Soedarsono.1975. Yogykarta: Lagaligo. Morris Desmond. 1997. Manwatching A Field to Himan Behavior. New York: Herman Friedhoff. Murgiyanto, Sal. 1983. Kebudayaan.
Koreografi. Jakarta. Departemen Pendidikan dan
Soelarto, B. Soepanto. Risalah Sejarah dan Budaya. Yogyakarta : Balai Penelitian Sejarah dan Budaya. Soedarsono. 1989. Seni Pertunjukan Jawa Tradhisional dan Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. . 1999. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan Dan Seni Rupa. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia Bekerjasama dengan ArtiJine Atas bantun Ford Foundation. . 1999. Seni Pertunjukan Indonesia dan Pariwisata. Yogyakarta: Arti. Line. .2002. Seni University Press.
Pertunjukan
Indonesia.Yogyakarta.
Gadjah
Mada
. 2002. Seni Peretunjukan Indonesia di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Smith, Jacqueline, 1976. Dance Composition A Practical Guide For Teachers (Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Asli Pagi Guru).Terjemahan Ben Suharto. 1985. Yogyakarta: Ikalasi. Sumaryono.2012. Ragam Seni Pertunjukkan Tradisional. Yogyakarta: UPTD Taman Budaya. Thowok, Didik Nini. 2012. Stage Make-Up. Yogyakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
B. Sumber lisan Nama :Surajiyo Umur :50 tahun Pekerjaan : pemilik sanggar tari Angguk
96
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA
Nama : Sri Wuryanti Umur : 48 tahun Pekerjaan : Penari dan pelatih tari Angguk Nama : Mudiyanto Umur : 65 tahun Pekerjaan : Petani C. D.
Sumber Video Video tari Tumbuh Membar Jaklado koleksi Ayu Permata Sari Video tari Kenez oleh Puput Ratri Widayani Video tari Tari Angguk Tempel “Suko Budaya” oleh Dinas Kebudayaan Jawa Tengah Video tari Ngirig Dolalak oleh Dinas Kebudayaan Jawa Tengah Vidio Tari Angguk pripih oleh Sripanglaras VidioTari Oleg
Webtografi http://psychologynews.info/gangguan-psikolgi/kesurupa-tau-trance/ http://news.liputan6.com/read/753313/tari-angguk-kesenian-rakyat-darikulon-progo https://www.youtube.com/watch?v=Tq6AsJPjKM4 https://www.youtube.com/watch?v=ZAelBiPTNrg https://www.youtube.com/watch?v=ETsNGtpC1TE.
97
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA