Disusun Oleh :
ASEP SAEPUDIN NIM : 4140411-120
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2007
Mini-X Softswitch
Disusun Oleh :
ASEP SAEPUDIN NIM : 4140411-120
Jakarta, 28 Maret 2007 Menyetujui dan Mengesahkan, Pembimbing Tugas Akhir,
Kordinator Tugas Akhir,
Ahmad Yanuar Syauki, Ir. MBAT
Yudhi Gunardi, Ir. MT
Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Mercu Buana
Budi Yanto Husodo, Ir. M.Sc.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
Mini-X Softswitch
Ilahi Anta Maksudi Waridhoka Matlhubi ’Atini Mahabataka Wamarifataka
!
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
"
#
$ %" &
&
Asep Saepudin 4140411-120
xiii
Mini-X Softswitch
Abstraksi
Softswitch lebih dikenal di dunia internet sebagai switching atau exchange dari VoIP, alat atau sistem ini setara fungsinya dengan sistem switching otomatis di PT Telkom seperti mesin EWSD, atau setara juga dengan mesin PABX di perkantoran, yang fungsi utamanya mengatur suatu pangilan masuk dan keluar. Generasi softswitch sudah mulai dilirik dalam rangka mengoptimalkan jaringan sentral telepon, baik PSTN, Mobile maupun Internet (VoIP), khusus untuk jaringan lewat internet (VoIP) perkembangan softswitch semakin cepat dan murah karena sistem yang dikembangkan sudah diopensource-kan sehinga siapapun bisa menggunakan dan mengembangkannya. Mini-X Softswitch dikembangkan dari beberapa open source dan skrip program tambahan sehingga bisa dipergunakan dan mudah di operasikan dengan tidak melepaskan kehandalan dan kemampuan sebuah sistem switching sentral telepon berbasis SIP. Pengembangan
menuju
kemudahan
pengoperasian,
pengadministrasian
pengguna ataupun data tagihan dan harga yang kompetitif menjadi nilai lebih bagi Mini-X Softswitch dibanding sistem yang sekarang ramai di perbincangkan seperti voip rakyat ataupun softswitch bermerk (Nuera,Cisco atau Verso).
--o0o--
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
vii
Mini-X Softswitch
Daftar Isi
Halaman Lembaran Pengesahan Lembaran Pernyataan Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vii
Daftar Gambar
x
Abstraksi
xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang Penulisan
1
1.2
Tujuan Penulisan
2
1.3
Batasan Masalah
3
1.4
Metoda Penulisan
3
1.5
Sistematika Penulisan
3
TEORI PENUNJANG
5
2.1
5
2.2
Sentral Telepon 2.1.1
Sejarah Perkembangan Sentral Telepon
5
2.1.2
Fungsi Dan Peranan Sentral Telepon
6
2.1.3
Hirarki Sentral
7
2.1.4
Penomoran (Numbering)
7
2.1.5
Teknik Penyambungan
8
2.1.5.1. Penyambungan Manual
8
2.1.5.2. Otomatis Mekanik
9
2.1.5.3. Otomatis Terprogram
10
Telepon Berbasis Internet
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
10
Asep Saepudin 4140411-120
viii
Mini-X Softswitch
2.2.1
2.2.2
2.3
Internet Protokol dan Pengalamatan
11
2.2.1.1. Kelas-Kelas IP Address
11
2.2.1.2. Domain Name System (DNS)
12
2.2.1.3. DHCP
13
Telepon Internet
13
2.2.2.1. Keuntungan VoIP
15
2.2.2.2. Kelemahan VoIP
16
Sekilas Session Initiation Protocol (SIP)
18
2.3.1
Call Se-tup pada SIP
19
2.3.2
Migrasi ke SIP ?
21
2.3.3
Terminologi SIP
22
BAB III INISIALISASI DAN INSTALASI SISTEM
23
3.1
Persiapan PC Server Hardware
23
3.2
Inisialisasi Sistem Operasi / OS linux
24
3.3
Instalasi Main Program Mini-X Softswitch
36
3.3.1
SER (SIP Express Router)
37
3.3.2
sipX (The SIP PBX for Linux)
37
3.3.3
YATE(Yet Another Telephony Engine) 37
3.3.4
FreeSwitch
38
3.3.5
Asterisk
38
3.4
Instalasi Mini-X Softswitch Configurator
BAB IV MINI-X SOFTSWITCH CONFIGURATOR
41
44
4.1
Minimum Perangkat Yang Diperlukan
44
4.2
Cara Penggunaan
45
4.3
Sistem Informasi Pelanggan
46
4.4
Sistem Administrasi Mini-X Softswitch
51
4.4.1
Menu Administrasi
52
4.4.1.1 Sub Menu Perangkat
53
4.4.1.2 Daftar Routing Table
60
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
ix
Mini-X Softswitch
4.4.1.3 Daftar Harga Pulsa
64
4.4.2
Menu Statistik
68
4.4.3
Menu Pelaporan
72
4.4.4
Menu Password
73
4.4.5
Menu Bantuan (Online Manual)
74
4.4.6
LogOut
74
4.4.7
Tentang Penulis
75
BAB V STUDY KASUS DAN UJI COBA SISTEM
76
5.1
Desain Gambar Uji Coba Panggilan
76
5.2
Registrasi Perangkat X-Pro
76
5.3
Registrasi Atlasat Sofswitch
81
5.4
Pembuatan Dial Plan/Routing Table
82
5.5
Pengetesan Panggilan
83
5.6
Analisa data hasil panggilan (CDR)
84
BAB V Kesimpulan
86
Daftar Pustaka
87
Lampiran A Script Tabel dan store Function DB
Lampiran B Perangkat Lunak
Lampiran C Sample Harga SIP Proxy
--o0o--
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
x
Mini-X Softswitch
Daftar Gambar
Halaman Gambar 2.1.
Hirarki Sentral
7
Gambar 2.2.
Hirarki Penomoran
8
Gambar 2.3.
Routing Sederhana Sebuah Local Call
9
Gambar 2.4.
Format IP Address
11
Gambar 2.5.
Kelas IP Address
11
Gambar 2.6.
Pengalamatan IPv6
12
Gambar 2.7.
Cover Majalah CTI
14
Gambar 2.8.
Interkoneksi VoIP Gateway
17
Gambar 2.9.
Informasi VoIP Gateway
17
Gambar 2.10.
Set-up Flow of Signaling SIP
19
Gambar 3.1.
Start-up Boot dari CD Installer Linux
24
Gambar 3.2.
Pesan Pendahuluan dari linux Redhat
25
Gambar 3.3.
Pilihan Bahasa
25
Gambar 3.4.
Konfigurasi Standart Keyboard
26
Gambar 3.5.
Konfigurasi Mouse
26
Gambar 3.6.
Pilihan Type Instalasi
27
Gambar 3.7.
Pilihan Pembuatan Partisi HD
27
Gambar 3.8.
Pesan Meminta Persetujuan
28
Gambar 3.9.
Pilihan Menghapus Partisi yang sudah ada
28
Gambar 3.10
Permintaan Persetujuan menghapus data
29
Gambar 3.11
Informasi Partisi
29
Gambar 3.12
Pilihan Start-up Boot
29
Gambar 3.13
Seting Konfigurasi Jaringan
30
Gambar 3.14
Seting IP Address
30
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
xi
Mini-X Softswitch
Gambar 3.15
Konfigurasi Firewall
31
Gambar 3.16
Pilihan Bahasa
31
Gambar 3.17
Pilihan Zona Waktu
31
Gambar 3.18
Root Password
32
Gambar 3.19
Enable Enkripsi password
32
Gambar 3.20
Pilihan Paket Software
33
Gambar 3.21
Penyeleksian Paket
33
Gambar 3.22
Siap Untuk Proses Install
34
Gambar 3.23
Proses Instalasi
34
Gambar 3.24
Permintaan CD selanjutnya
35
Gambar 3.25
Pesan untuk membuat Boot-Disk
35
Gambar 3.26
Akhir dari proses instalasi
36
Gambar 3.27
Login Prompt Linux
36
Gambar 4.1
Perangkat Lunak IE 6.0
45
Gambar 4.2
Formulir Login Pelanggan
46
Gambar 4.3
Tampilan Menu Utama Pelanggan
47
Gambar 4.4
Menu Pelanggan (Pencarian Data)
48
Gambar 4.5
Data Hasil Pencarian
48
Gambar 4.6
Konversi Data ke Ms-Excel atau MS word
49
Gambar 4.7
Jendela Penyimpanan Hasil Konversi
49
Gambar 4.8
Pesan Selesainya Proses Penyimpanan
50
Gambar 4.9
Hasil Data di baca di MS-World
50
Gambar 4.10
Pesan Kesalahan Login
51
Gambar 4.11
Main Menu Mini-X Softswitch Configurator
52
Gambar 4.13
Formulir Registrasi Perangkat Baru
53
Gambar 4.15
Formulir Edit Perangkat
54
Gambar 4.16
Pesan Hasil Proses Penyimpanan Data
55
Gambar 4.17
Sub Menu Hapus Data Perangkat
56
Gambar 4.18
Detail informasi data yang akan di hapus
57
Gambar 4.19
Pesan data tidak bisa di hapus
58
Gambar 4.20
Form pencarian berdasarkan kode pelanggan
58
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
xii
Mini-X Softswitch
Gambar 4.21
Data hasil pencarian
59
Gambar 4.22
Sub Menu Routing
60
Gambar 4.23
Formulir Registrasi Routing
62
Gambar 4.24
Pilihan Edit Data Routing
62
Gambar 4.25
Pesan kesalahan karena duplikasi data
63
Gambar 4.26
Tampilan Daftar Routing Table
65
Gambar 4.27
Formulir Isian Penentuan Daftar Harga
67
Gambar 4.28
Menu Statistik ASR/AAR
70
Gambar 4.29
Menu Statistik Top-10 Destination
71
Gambar 4.30
Menu Statistik CDR (Se-100 Call Terbaru)
71
Gambar 4.31
Form Pencarian Pembuatan Rekening
72
Gambar 4.32
Rincian Laporan
73
Gambar 4.33
Menu perubahan Password ’Admin’
73
Gambar 4.34
Menu Bantuan (Online Manual)
74
Gambar 4.35
Logout dari Sistem Mini-X Configurator
75
Gambar 5.1
Jaringan Interkoneksi dengan VoIP PT Atlasat
76
Gambar 5.2
Register Perangkat Baru
80
Gambar 5.4
Menu Konfigurasi X-Pro
80
Gambar 5.5
Menu System Setting X-Pro
80
Gambar 5.6
Konfigurasi X-Pro
80
Gambar 5.7
X-Pro Siap Digunakan
81
Gambar 5.8
Registrasi Atlasat Softswitch (Minix-001)
81
Gambar 5.9
Pembuatan Routing Table
83
Gambar 5.10
Contoh Data CDR (se-100 Call Terbaru)
85
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
1
Mini-X Softswitch
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Balakang Penulisan
Permasalahan utama yang melatarbelakangi pembuatan sistem ini adalah harga Softswitch di dunia sangatlah mahal, untuk perangkat sekelas SIP-Proxy sekitar US$25000, detail perbandingan harga berdasar referensi SIP Server buatan Cisco bisa dilihat di http://www.icpsales.com/SIP-proxy-server.html Kebutuhan akan softswitch murah dan handal akan menjadi tujuan beberapa operator/pelaku usaha telekomunikasi ketika melihat suatu saat regulasi di bidang VoIP akan bergeser dan berubah, pergantian Menteri biasanya di ikuti perubahan komposisi di Dirjen POSTEL, sehingga kecenderungan pembuatan lisensi baru akan bermunculan dan kompetisi ITSP/ITKP (Internet Telephony Service Provider atau Internet Telephony untuk Keperluan Publik) di Indonesia akan semakin meningkat Potensi yang sekarang di miliki beberapa pemain seperti ISP (Internet Service Provider) dimana mereka telah memiliki sarana Waveline atau local loop ke masing-masing cabangnya, wartel atau customernya, bisa dibidik untuk menggunakan jasa telepon internet yang sudah tentu lebih murah dari harga sambungan telepon lewat PSTN. Dari hal tersebut ada beberapa peluang yang bisa kita ambil antara lain: 1. Tidak mungkin semua client terhubung ke satu titik softswitch saja (sentralistik), karena tidak efisien dan sangat mengganggu jaringan, sehingga di perlukan softswitch server yang terdistribusi di beberapa titik.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
2
Mini-X Softswitch
2. Untuk interkoneksi antar operator di perlukan komparasi CDR (Call Detail Record untuk keperluan billing) sebelum mengeluarkan tagihan (invoice), sehingga sudah di pastikan tiap operator minimal harus memiliki satu softswitch yang bisa memberikan data CDR 3. Implementasikan Mini-X Softswitch (walaupun versi beta) saat ini sudah dilakukan selain di PT Atlasat (untuk keperluan riset dan demo) juga disalah satu operator ISP cukup ternama di Bali yang dikombinasikan dengan SIP IVR (Interactive Voice Respon) merk Talking-SIP, mereka menggunakannya untuk mengalirkan panggilan dari Sip-Phone yang sudah mereka punyai di setiap customer ke jaringan voip Atlasat di Jakarta. 4. Selain itu peluang juga ada di luar Indonesia, order untuk instalasi jarak jauh (remotely) Prototype Mini-X Softswitch ini di server ISP yang berlokasi di Hongkong, cukup lumayan dengan diberikan fee sebesar US$500 (bagi mereka fee ini sangat mudah, bagi kita lumayan besar)
hal
ini
menjadi
pemicu
semangat
saya
dalam
mengimplementasikannya baik di dunia nyata maupun di akademisi. 1.2
Tujuan Penulisan
Tujuan utama yang ingin di capai adalah: Menawarkan sebuah solusi sistem sentral telepon digital (digital switching) yang murah, handal dan mudah di operasikan tanpa mengurangi kemampuan analisa data CDR, sehingga bisa menjadi solusi investasi murah untuk kemajuan bisnis Voice Over IP. Sedangkan tujuan jangka panjang dalam pembuatan dan penulisan tugas akhir ini adalah menerjemahkan tugas akhir ini menjadi serial buku yang bisa beredar lebih banyak lagi ke seluruh tanah air, sehingga semua akademisi di luar UMB bisa sharing informasi dan mendapatkan referensi tentang perkembangan digital switching khususnya untuk VoIP.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
3
Mini-X Softswitch
1.3
Batasan Masalah
Panulisan tugas akhir ini permasalahannya dibatasi pada bagaimana mempersiapkan dan mempergunakan Mini-X Softswitch Configurator dalam pemrosesan panggilan telepon, serta menganalisa hasil data panggilannya (Call Detail Record) untuk keperluan penagihan. 1.4 Dalam
Metoda Penulisan penulisan tugas akhir ini, metoda yang dipergunakan untuk
menyelesaikannya adalah menggunakan informasi literatur dari internet, uji coba di lab dan diskusi dengan berbagai pihak antara lain rekan kerja dan pelanggan PT Atlasat Solusindo. 1.5
Sistematika Penulisan
Secara garis besar, penulisan tugas akhir ini terbagi atas 6 (enam) bab, yaitu: BAB I
PENDAHULUAN Pada
bab
ini
akan
di
uraikan
latar
belakang
permasalahan, tujuan, metoda penulisan dan sistematika penulisan. BAB II
TEORI PENUNJANG Pada bab ini akan diuraikan teori dasar yang bisa menunjang untuk membuat dan mengoperasikan sistem Mini-X Softswitch, termasuk didalamnya bahasan tentang sejarah sentral telepon, hirarki penomoran, internet protokol, dan sekilas mengenai Voice Over Internet.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
4
Mini-X Softswitch
BAB III
INISIALISASI DAN INSTALASI SISTEM Pada bab ini akan di uraikan prosedur atau tahapan proses
inisialisasi
dan
instalasi
sistem
Mini-X
Softswitch antara lain : instalasi sistem operasi Linux RedHat, sampai interkoneksi dengan database MySQL dan Mini-X Softswitch Configurator. BAB IV
Mini-X Softswitch CONFIGURATOR Pada
bab
ini
akan
disampaikan
bagaimana
mempergunakan Mini-X Softswitch Configurator untuk mengelola proses, registrasi pelanggan, pengaturan arah panggilan (call routing), pengaturan penetapan harga per satuan panggilan beserta laporan untuk keperluan penagihannya. BAB V
STUDY KASUS DAN UJICOBA Pada bab ini akan disampaikan hasil pengujian dari suatu study kasus proses panggilan dari A ke B melewati sentral telepon Mini-X Softswitch dan Softswitch yang ada di PT Atlasat.
BAB VI
KESIMPULAN Pada bab ini akan diberikan kesimpulan dari hasil analisa dan uji coba beserta saran pengembangan sistem ini lebih lanjut. --o0o--
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
5
Mini-X Softswitch
BAB II TEORI PENUNJANG
Pada bab ini akan diulas beberapa teori dasar telekomunikasi berbasis internet yang dirangkum dari beberapa sumber dengan harapan bisa memberikan gambaran sebelum melangkah membuka apa itu Mini-X Softswitch atau bisa dijadikan sebagai bahan referensi bagi yang membutuhkannya. Hal yang akan disampaikan menyangkut pengenalan tentang : •
Sentral telepon
•
Telepon berbasis internet
•
SIP signaling protocol
2.1. Sentral Telepon Sentral telepon yang dimaksudkan adalah pusat pengendalian atau pengaturan lalu lintas telepon dimana di dalamnya terdapat informasi semua pelanggan dan juga nomor teleponnya, berikut pengaturan pangilan dari pelanggan yang satu ke pelanggan yang lainnya. 2.1.1. Sejarah Perkembangan Sentral Telepon Sejarah
perkembangan
sentral
telepon
tidak
jauh
berbeda
dengan
perkembangan sistem telekomunikasi secara umum antara lain : Telekomunikasi dasar ( primitip) adalah point to point ( p t p ) dimana ada source (orginating) dan sink (destination) . Untuk dapat memulai dan mengakhiri Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
komunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
6
Mini-X Softswitch
antara kedua pihak harus ada tanda ( signaling ) yang dikenal oleh kedua pihak. Fungsi signaling dalam p t p adalah tanda untuk memulai dan mengakhiri komunikasi. Telekomunikasi lebih lanjut berbentuk Point to multipoint ( ptm ). Untuk ptm searah disebut Broadcast. Dalam hal ini tidak diperlukan signaling. Untuk p t m dua arah maka diperlukan signaling. Telekomunikasi jenis berikutnya adalah point to multipoint dengan bantuan operator melalui switch board ( bintang ). Pada telekomunikasi jenis ini maka fungsi operator adalah membantu menyambungkan kedua pihak yang ingin berkomunikasi.
A
O
C
B
D
2.1.2. Fungsi dan Peranan Sentral telepon Fungsi dasar sentral telepon secara umum: a. Menyelenggarakan fungsi switching (penyambungan). b. Menyelenggarakan fungsi kontrol. c. Menyelenggarakan fungsi sinyaling internal. d. Menyelenggarakan fungsi operasi dan pemeliharaan. e. Menyediakan interface transmisi dan sinyaling. Kemampuan sebuah Sentral Telepon (STO) bisa dilihat dari: a. Jumlah Call yg dapat dilayani, b. Jumlah Trafik yg dapat dilayani, Erlang. c. Kecepatan memproses suatu call. d. Rincian tagihan pemakaian pulsa. e. Keandalan dan ketersediaan
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
7
Mini-X Softswitch
2.1.3. Hirarchi sentral Satellite links
National Telecommunications Network
Submarine cables International gateway exchanges International network National tandem exchanges (tertiary trunk Switching centres) Trunk network Regional tandem exchanges (secondary trunk switching centres)
Local network
Junction network
Local tandem exchanges (primary trunk Switching centres) Local exchange Customer lines
Gambar 2.1 Gambar hirarki sentral 2.1.4. Penomoran (Numbering). Setiap pelanggan harus diindentifikasi ( dinomorkan ) secara unik didunia ini. Pola penomoran harus mengacu kepada hirarki sentral telepon. Gambar dibawah ini menggambarkan dengan sistematis pola penomoran ini dan sesuai dengan hirarkinya. Pola seperti ini diatur dalam buku fundamental plan yang disusun oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Republik Indonesia.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
8
Mini-X Softswitch
SKEMA PENOMORAN (NUMBERING) VS HIRARCHI ( DIATUR OLEH REKOMENDASI ITU ) Q 62 - Ind
Q 61 - Australia
Q 65 Singapura
T62-2 Jbr /jtg ( jkt)
T62- 3 Jatim –NT (sb)
T62- 9Ind tmr (UP)
S62-21 Jakarta
S62- 22 Bandung
S62- 24 Semarang
P62-21-8 JKT timur
P62-21-7 JKT selatan
P62-21-5 JKT barat
L62-21-819 xxxxCawang
L62- 21-829 xxxx Tebet
L62- 21-811 xxxx
Gambar 2.2. Hirarki Penomoran 2.1.5. Teknik Penyambungan / Routing Teknik penyambungan sendiri terbagi atas tiga katagori utama yaitu : 1. Teknik Penyambungan Manual 2. Teknik Penyambungan Otomatis Mekanik 3. Teknik Penyambungan Otomatis Terprogram (komputerisasi) 2.1.5.1 Penyambungan Manual Proses penyambungan dan pemutusan secara manual ini dilaksanakan oleh operator-operator di pusat titik penyambungan (central point), ketika kita mengangkat telepon (off hook) lampu yang terhubung dengan kabel kita akan menyala. Operator akan menyambungkan handsetnya untuk menanyakan Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
9
Mini-X Softswitch
tujuan sambungan kita sehingga mereka akan menyambungkan saluran kita dengan pelanggan lain yang kita tuju, kadang operator juga ikut mendengarkan perbincangan kita, system ini lebih mudah disadap atau tidak begitu aman, ketika kita menutup telepon (on hook), maka operator pun akan melepas sambungan kita dengan pelanggan tadi yang di hubungkan. 2.1.5.2 Otomatis Mekanik Interkoneksi secara otomatis dimulai ketika kerahasiaan pembicaraan menjadi sangat penting, seperti pembicaraan peluang bisnis, dimana perusahaan saling berkompetisi antara yang satu dengan yang lainnya. Adalah Almon B. Strowger yang mulai memikirkan suatu system penyambungan yang meminimalkan penggunaan operator untuk melakukan proses panggilan telepon. Sejarah tentang A.B Strowger bisa di lihat di literature yang banyak di internet, salah satunya menggunakan mesin pencari www.google.co.id atau di www.wikipedia.org.
Gambar 2.3. Routing sederhana sebuah Local Call Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
10
Mini-X Softswitch
Untuk keterangan dan informasi selanjutnya bisa di dapatkan di http://www.seg.co.uk/telecomm/index.htm Kelanjutan dari step by step system adalah ‘crossbar’ 5xB (Number 5 Crossbar), dimana telepon bekerja dalam sebuah matrix besar yang menghubungkan crossbar switch
Untuk keterangan lebih lanjut ada di http://en.wikipedia.org/wiki/Crossbar 2.1.5.3 Otomatis Terprogram Penyambungan Otomatis Terprogram atau stored program control hampir sama dengan penyambungan system cross bar. Yang membedakan hanya penyambungan tidak dilakukan dengan cara mekanik tetapi dikontrol oleh komputer. Fungsi komputer dalam proses penyambung ini adalah : •
Membentuk matrik penyambungan
•
Menyimpan dalam memory nomor yang dipanggil dan yang dipanggil,
•
Mengendalikan proses penyambungan (memulai, menyambungkan, memonitor, mengakhiri, mencatat).
•
Rerouting dan realokasi trunk,
•
Mencatat statistik traffik,
•
Penomoran kembali sebuah saluran pelanggan,
•
Mengubah status sentral,
•
Pencatatan kesalahan dan Pencatatan penggunaan (charging)
2.2. Telepon Berbasis Internet Telepon berbasis internet atau lebih dikenal dengan Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony, dan Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan jarak jauh (suara) Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
11
Mini-X Softswitch
melalui internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit telepon biasa. 2.2.1. Internet Protokol dan Pengalamatan Pengalamatan/addressing diperlukan untuk mengindentifikasi setiap perangkat komputer. Pengalamatannnya mengikuti kaidah pengalamat ip yang sudah di standarisasi yaitu terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1.
Gambar 2.4. Format IP Address IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, and switch). 2.2.2.1. Kelas-kelas IP Address IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel di bawah ini.
Gambar 2.5. Kelas IP Address Pembagian klas pengguna IP Address dilakukan berdasarkan kebutuhan seberapa besar ip yang diperlukannya, negara maju seperti Eropa dan Amerika yang tingkat penetrasi internetnya cukup tinggi mendapatkan kelas ‘A’ dan Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
12
Mini-X Softswitch
‘B’ yang jumlah hostnya cukup banyak, sedangkan negara berkembang seperti indonesia cukup dialokasikan di kelas ‘C’ IP Address yang sekarang banyak digunakan adalah IP Address versi 4 atau dikenal dengan IPv4 sebesar 32 bits. Semakin banyaknya pengguna internet maka kebutuhan alokasi IP Address semakin banyak sedangkan alokasi ip terbatas, sehingga para peneliti mulai memperkenalkan IP address versi 6 atau disebut IPv6 yang lebih besar alokasinya mencapai 128 bits Info
lebih
lengkap
tentang
IPv6
bisa
dibaca
dari
tutorial
di:
http://www.onlamp.com/pub/a/onlamp/2001/05/24/ipv6_tutorial.html
Gambar 2.6. Pengalamatan IPv6 2.2.1.2. Domain Name System (DNS) Untuk lebih memudahkan pengguna dalam menghapal alamat perangkatnya yang terhubung ke internet maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Dimana DNS ini akan menterjemahkan ip address computer menjadi nama yang lebih
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
13
Mini-X Softswitch
mudah di ingat oleh pengguna seperti, www.yahoo.com lebih mudah di kenal dari pada alamat 13.098.2.22. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki. o Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.). o Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia. o Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lainlain. 2.2.2.3. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis dimana bisa saja hari ini mendapatkan ip 192.168.1.23 dan besok harinya ip yang terpasang di komputer kita menjadi 192.168.1.119. 2.2.3. Telepon Internet Di tahun 1996 majalah CTI (Computer Telephony Integration) yang selanjutnya berubah menjadi Communication Solution Magazine, telah menginformasikan berita berita, article dan ulasan ulasan tentang pemanfaatan saluran internet untuk aplikasi telepon.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
14
Mini-X Softswitch
Gambar 2.7. Cover Majalah CTI Selanjutnya ditahun 1997 diluncurkan juga majalah lain yang membahas internet telephony yaitu Internet Telephony Magazine sehingga mendongkrak industri VoIP. Produk pertama yang di review dan dilakukan pengetesan yang juga merupakan pionir dari aplikasi perangkat lunak Voip adalah Vocaltec Pada perkembangan selanjutnya bentuk dari VoIP jauh lebih berkembang. Jaringan yang dipakai tidak cuma internet saja. Segala bentuk jaringan selama masih dalam bentuk TCP/IP bisa memanfaatkan VoIP. Bentuk peralatan pun berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telephone biasa terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telephone biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan. Khusus untuk VoIP bentuk primitif dari jaringan adalah PC ke PC. Dengan memakai PC yang ada soundcardnya dan terhubung dengan jaringan maka sudah bisa dilakukan kegiatan VoIP (Yahoo Messenger salah satu contohnya).
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
15
Mini-X Softswitch
Tingkat lebih lanjut adalah penggabungan antar jaringan menggunakan perangkat gateway sebagai jembatan untuk berkomunikasi dengan jaringan PSTN milik Telkom, sehingga voip tidak hanya percakapan antar pengguna komputer, akan tetapi lebih dari itu pengguna Voip bisa juga bercakap dengan pengguna yang menggunakan telepon rumah, atau bahkan sebaliknya, dimana ongkos untuk melakukan panggilan internasional masih cukup mahal, maka banyak operator voip yang menggunakan kesempatan ini untuk menjadi jembatan bagi orang yang hendak melakukan panggilan ke luar negeri tidak melalui saluran konvensional milik Indosat ataupun Telkom, tetapi melalui saluran internet.
2.2.2.1. Keuntungan VoIP •
Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
•
Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna
jika
perusahaan
sudah
mempunyai
jaringan.
Jika
memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara. •
Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Teknik pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8 kbps bandwidth.
•
Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada.
•
Berbagai bentuk jaringan VoIP bisa digabungkan menjadi jaringan yang besar. Contoh di Indonesia adalah VoIP Merdeka/ VoIP Rakyat..
•
Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telephone biasa, IP phone handset
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
16
Mini-X Softswitch
2.2.2.2 Kelemahan dari VoIP •
Kualitas suara tidak sejernih telepon berbasis jaringan kabel. Merupakan efek dari kompresi suara dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara dibandingkan jaringan PSTN konvensional.
•
Ada jeda dalam berkomunikasi. Proses perubahan data menjadi suara, jeda jaringan, membuat adanya jeda dalam komunikasi dengan menggunakan VoIP.
•
Regulasi dari pemerintah RI membatasi penggunaan untuk disambung ke jaringan milik Telkom.
•
Jika belum terhubung secara 24 jam ke internet perlu janji untuk saling berhubungan.
•
Jika memakai internet dan komputer dibelakang NAT (Network Address Translation), maka dibutuhkan konfigurasi khusus untuk membuat VoIP tersebut berjalan
•
Tidak pernah ada jaminan kualitas jika VoIP melewati internet.
•
Peralatan relatif mahal. Peralatan VoIP yang menghubungkan antara VoIP dengan PABX (IP telephony gateway) relatif berharga mahal. Diharapkan dengan makin populernya VoIP ini maka harga peralatan tersebut juga mulai turun harganya.
•
Berpotensi menyebabkan jaringan Stuck. Jika pemakaian VoIP semakin banyak, maka ada potensi jaringan data yang ada menjadi penuh jika tidak diatur dengan baik. Pengaturan bandwidth adalah perlu agar jaringan di perusahaan tidak menjadi jenuh akibat pemakaian VoIP.
•
Penggabungan jaringan tanpa dikoordinasi dengan baik akan menimbulkan kekacauuan dalam sistem penomoran
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
17
Mini-X Softswitch
Gambar 2.8. Interkoneksi VoIP Gateway
Gambar 2.9. Informasi Voip Gateway Gambar diatas menunjukan sebuah perngkat gateway voip yang biasa di pergunakan di kantor-kantor yang sudah memiliki interkoneksi ke internet atau memiliki jaringan internal terbatas kantor. 2.3 Sekilas Session Initiation Protocol (SIP) SIP merupakan kepanjangan dari Session Initiation Protocol, yaitu protocol yang dikeluarkan oleh IETF (International Engineering Task Force). Di dalam IP dan telephone tradisional, selalu dibedakan dengan jelas dua tahap panggilan voice. Tahap pertama adalah “Call Setup” yang mencakup semua detail keperluan agar dua perangkat telephone dapat berkomunikasi. Tahap selanjutnya adalah “transfer data” dimana call setup sudah terbentuk. Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
18
Mini-X Softswitch
Di dalam VoIP, SIP adalah protocol call setup yang beroperasi pada layer aplikasi. Protokol lain dengan fungsi yang sama adalah H.323 yang dikeluarkan oleh ITU. SIP sangat fleksibel dan didesain secara general untuk setup real-time multimedia sessions antara group participants. SIP tidak hanya meng-handle call setup, tetapi juga memiliki kemampuan fungsi-fungsi lain untuk mendukung layanan VoIP. Fungsi Registrasi
Keterangan dan End points (IP Phones) melakukan notifikasi lokasi ke
identifikasi
SIP proxies. SIP juga menentukan end point mana yang
lokasi User
akan berpartisipasi dalam panggilan.
Ketersediaan
SIP digunakan oleh end point untuk menentukan apakah
User
panggilan yang datang dijawab atau tidak.
Kemampuan
SIP digunakan end point melakukan negosiasi dengan
User
kemampuan network, seperti penggunaan voice codec.
Set–up Session
SIP memberitahu ke end point bahwa end point harus ringing, hal ini terkit dengan fitur seperti conference.
Management
SIP digunakan untuk transfer calls, memutuskan calls,
Session
dan merubah parameter panggilan di tengah session.
Satu yang istimewa dari SIP adalah penggunaan text-based model pada request/response di HTTP. Ini akan memudahkan debug karena messages mudah untuk dilakukan rekonstrusi dan mudah dilihat dan dianalisa (bagi network manager). Kontras dengan H.323, SIP adalah protocol yang sangat simple, namun demikian mempunyai fitur yang cukup powerfull untuk lingkungan telephone PBX. SIP dapat berjalan diatas IPv4 and IPv6 dan dapat menggunakan TCP atau UDP. Implementasi pada umumnya menggunakan IPv4 dan UDP.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
19
Mini-X Softswitch
2.3.1 Call Set-up pada SIP Meskipun dua perangkat SIP dapat bicara secara langsung, namun pada umumnya menggunakan intermediasi sistem seperti SIP Proxy / SIP server / Softswitch. SIP proxy hanya berpartisipasi dalam melakukan set-up, sekali call set-up terbentuk, perangkat dapat mengirimkan voice traffic secara langsung tanpa melibatkan proxy lagi. SIP Proxies sangat membantu dalam membagi task dan memudahkan dalam implementasi. Sebagai contoh SIP phones ingin melakukan panggilan ke telephone lain dengan extension 4094. Tugas SIP proxy adalah mengetahui apa sesungguhnya 4094, apakah dia telephone, extension, beberapa telephone atau yang lain. Dalam system telephony, secara umum telephone mempunyai alamat secara numerik. Di dalam SIP user mempunyai SIP URI (Uniform Resource Identifier) sebagai identitas yang digunakan SIP protocol. Karena pada umumnya terminal telephone mempunyai keypads numeric, maka terminal bertanggung jawab melakukan translasi numerik (contoh 4094) yang di dial ke SIP URL (sip:
[email protected]).
Gambar 2.16 Set-up Flow of Signaling SIP Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
20
Mini-X Softswitch
Meskipun dalam diagram menunjukkan bahwa proxies tidak berperan lagi setelah call set-up terbentuk, namun demikian hal ini tidak berlaku untuk semua panggilan. Proxy tetap dipertahankan sebagai media perantara untuk mengakomodasi beberapa mid-call features, seperti layanan conference dan accounting. Operasi SIP yang umum lainnya adalah Registration, hal ini terkait dengan bagaimana mengidentifikasi lokasi user. Kemampuan registrasi khususnya berguna di lingkungan dimana end terminal tidak memiliki IP address yang statis. Dalam SIP registration server dapat dijadikan satu dengan proxy server atau dapat juga dengan sistem terpisah. Registrasi user juga tidak terbatas dalam satu lokasi tetapi dapat dari berbagai lokasi, dan proxy server bertanggung jawab memutuskan user mana yang akan ”ring” ketika panggilan datang. Dengan SIP dapat memilih salah satu user yang akan ”ring” atau semua user. Karena SIP digunakan sebagai call control, maka fitur seperti voice mail and auto response bukan merupakan bagian dari SIP protocol itu sendiri. Untuk memberikan gambaran bagaimana SIP berjalan, berikut adalah SIP message antara User A sebagai original invite kepada User B. Format SIP sangat mudah dibaca sehingga memudahkan dalam implementasi dan debugging. INVITE sip:
[email protected] SIP/2.0 Via: SIP/2.0/UDP pc33.atlanta.com;branch=z9hG4bK77ds Max-Forwards: 70 To: User B <sip:
[email protected]> From: Alice <sip:
[email protected]>;tag=1928301774 Call-ID:
[email protected] CSeq: 314159 INVITE Contact: <sip:
[email protected]> Content-Type: application/sdp Content-Length: 142
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
21
Mini-X Softswitch
2.3.2.
Migrasi ke SIP ?
Meskipun banyak perusahaan ingin mengadopsi SIP, mereka masih mempertimbangkan banyak hal terutama dari sisi cost savings dan fitur-fitur yang akan dikembangkan kedepan. Pada umumnya ada 3 tahapan implementasi SIP yang dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Menghubungkan SIP Proxy ke existing PBX 2. Migrasi User dan terminal ke SIP Proxy 3. Migrasi koneksi ke PSTN dari existing PBX ke SIP Step 1: Tahap pertama adalah menghubungkan SIP proxy dengan PBX system existing sebagai gateway ke PSTN. Untuk menghubungkan dari IP Network ke PSTN, SIP proxy akan me-routing-kan seluruh panggilan dari panggilan VoIP ke PSTN. Link koneksi bisa menggunakan PRI ISDN maupun T1. Pertama yang harus dilakukan adalah setup SIP proxy (SIP call manager), setelah set-up berjalan dengan baik, selanjutnya tinggal menghubungkan ke PBX existing dengan link ISDN, E1 atau T1. Step 2 : Tahap selanjutnya adalah migrasi existing user dan services ke SIP. Migrasi semua handset ke SIP baik menggunakan gateway maupun mengganti dengan handset yang native SIP. Pendekatan dengan menggabungkan keduanya biasanya menjadi pilihan yang baik. Selanjutnya adalah set-up SIP application server untuk mengakomodasi fitur-fitur yang dibutuhkan user seperti voice mail, multi-party conferencing, IVR, fine me follow me dan masih banyak lagi fitur yang disupport SIP. Step 3 : Tahap 3 adalah melakukan routing panggilan ke luar melalui koneksi internet. Banyak operator memulai menjual SIP based dengan menawarkan layanan long distance dengan harga yang lebih murah. Yang perlu diantisipasi adalah nature network internet yang unpredictable (seperti jitter dan error rate) dan tentu saja security. Sebagai tahap awal SIP dapat digunakan sebagai alternatif untuk melakukan panggilan ketika diluar kantor atau teleworkers. Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
22
Mini-X Softswitch
2.3.3.
Terminologi SIP
SIP Proxy : berfungsi menyediakan call routing dan juga sebagai SIP gateway ke PBX existing. SIP gateway bisa juga di lakukan oleh perangkat lain.
SIP gateway : disebut juga analog telephone adaptor yang melakukan konversi panggilan dari analog ke SIP. Ini menjadi solusi dimana perangkat end point existing masih dapat digunakan dalam SIP sistem. SIP Phones : Dengan menggunakan end point yang native SIP akan memberikan keuntungan dari sisi fleksibilitas dimana end point dapat dihubungkan dengan jaringan data dimana saja. SIP phone juga menyediakan berbagai fitur yang tidak disediakan oleh analog phone seperti multiple line appearances, hold buttons, conferencing options, dll. Harga end point masih merupakan hambatan implementasi SIP terminal Phone.
--o0o--
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
23
Mini-X Softswitch
BAB III INISIALISASI DAN INSTALASI SISTEM
Proses inisialisasi dan instalasi sistem ini dibuat sesimpel mungkin dengan mengasumsikan pembaca dari yang belum mengenal dasar-dasar instalasi linux sampai yang sudah expert. Tahapan proses inisialisasi ini tidak selalu harus berurutan, bila pembaca hendak melewati proses instalasi linux tidaklah menjadi permasalahan besar, karena proses ini diperuntukan bagi yang belum mengenal linux sama sekali. Urut-urutan inisialisasi dan instalasi sistem yang dimaksud adalah: o
Persiapan perangkat PC Server
o
Instalasi system operasi linux
o
Instalasi main program Mini-X Softswitch
o
Inisialisasi Web Admin ‘Mini-X Softswitch Configurator’
3.1. Persiapan PC Server Hardware
Pada saat saya mengembangkannya Mini-X Softswitch ini, perangkat keras yang dipergunakan untuk server adalah PC Desktop yang biasa saya pakai di kantor dengan spesifikasi sebagai berikut: Prosesor RAM HDD System Operasi
: Pentium IV : 512 kB : 6 GB : Linux Red Hat 8.0
Spesifikasi diatas hanyalah contoh saja, semakin baik spesifikasinya tentu akan mempengaruhi seberapa cepat proses dan berapa banyak panggilan yang bisa di layani, bilamana pada hasil perhitungan keperluan panggilan aktif
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
24
Mini-X Softswitch
secara bersamaan cukup besar, tentu akan sangat baik bilamana di persiapkan PC Server yang lebih, baik kemampuan procesornya, besar memory dan Hardisknya, termasuk penggunaan giga bit Ethernet, tentu akan lebih optimal dan mampu menghandle panggilan yang aktif secara bersamaannya menjadi banyak. 3.2 Instalasi Sistem Operasi /OS linux Mini-X Softswitch ini saya kembangkan pada platform Open Source, hal ini dilakukan untuk menghindari adanya tuntutan hukum dari penggunaan system operasi tanpa license. System
operasi
linux
sendiri
bisa
kita
ambil/download
di
http://www.linuxiso.org, dan bisa mulai dipergunakan bilamana file ISO tersebut kita burn ke CD. Dan untuk linux Redhat 8. biasanya membutuhkan 3 buah CD kosong. CD Instaler linux bisa kita peroleh juga dengan membeli ke sekitar mangga dua atau di tempat penjualan CD aplikasi komputer dengan harga sekitar 15 30 ribuan.
Gambar 3.1. Start-up boot dari CD installer linux
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
25
Mini-X Softswitch
Cukup menekan tombol ‘enter’ sehingga tertampil pesan seperti di bawah ini
Gambar 3.2. Pesan Pendahuluan dari linux Redhat Klik tombol ‘next’ menggunakan mouse
Gambar 3.3. Pilihan bahasa Tampilan selanjutnya adalah pilihan bahasa yang akan di gunakan pada saat proses instalasi, pilihan yang memungkinkan adalah menggunakan bahasa ‘English’ mungkin suatu saat ada programer dan aktivis open source Indonesia yang membuat dalam bahasa Indonesia, untuk mempermudah pembelajaran. Dilanjutkan dengan mengklik tombol ‘Next’ Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
26
Mini-X Softswitch
Gambar 3.4. Konfigurasi Standart Keyboard Standart keyboard yang ada di pasaran Indonesia biasanya menggunakan standar US English, klik tombol ‘Next’
Gambar 3.5. Konfigurasi Mouse Memilih jenis konfigurasi mouse, kayaknya ngak usah di pikirkan cukup klik tombol ‘Next’
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
27
Mini-X Softswitch
Gambar 3.6. Pilihan Type Instalasi
Dikarenakan kita akan melakukan beberapa pilihan sebagai minimum requirement untuk Mini-X Softswitch maka kita pilih ‘Custom’ dan tekan tombol ‘Next’.
Gambar 3.7. Pilihan Pembuatan Partisi HD Karena saya asumsikan pembaca makalah ini dari kalangan yang belum ahli dalam instalasi os linux maka kita cukup klik tombol ‘Next’ saja.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
28
Mini-X Softswitch
Gambar 3.8. Pesan Meminta Persetujuan Pesan diatas hanya ingin memastikan kita karena pembuatan partisi ini akan mengakibatkan HD yang ada di computer akan terhapus dengan sendirinya, sehingga kita harus memastikan ketika akan memulai proses instalasi dengan mengaktifkan HD yang memang di peruntukan untuk menjadi server linux, dan cabut atau non aktifkan HD yng memang masih kita pergunakan untuk menyimpan data yang menggunakan OS lainnya seperti windows. Bila memang kita yakin cukup kita klik tombol ’Yes’.
Gambar 3.9. Pilihan Menghapus Partisi yang sudah ada Pesan ini tergantung dari isi HD yang akan kita pakai, di asumsikan HD kita merupakan HD bekas pakai maka cukup kita pilih ‘Remove all partition on this system’.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
29
Mini-X Softswitch
Gambar 3.10. Permintaan persetujuan menghapus data Seperti pesan permintaan persetujuan, maka kita cukup mengklik tombol ‘Yes’.
Gambar 3.11. Informasi Partisi Cukup kita klik tombol ‘Next’
Gambar 3.12. Pilihan Startup Boot Klik ‘Next’ saja, Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
30
Mini-X Softswitch
Gambar 3.13. Seting Konfigurasi Jaringan Pada bagian ini merupakan bagian yang cukup penting dimana kita harus melakukan pensetingan IP address dari PC Server, pilihan nya kita bisa melakukan pengisian secara otomatis melalui DHCP Server, atau mengisi secara manual, IP Address Server, Gateway dan DNS Server. Klik tombol edit untuk melakukan perubahan IP Address dari PC Server yang akan kita gunakan ini.
Gambar 3.14. Seting IP Address Untuk seting manual, perlu diingat IP diatas adalah hanya contoh saja, perlu bantuan Network Administrator untuk mengetahui IP Address yang kita perlukan, termasuk IP Gateway ( biasanya ip address dari Router), dan IP DNS ( untuk Domain Name ).
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
31
Mini-X Softswitch
Gambar 3.15. Konfigurasi Firewall Untuk sementara kita abaikan konfigurasi Firewall, klik tombol ‘Next’.
Gambar 3.16. Pilihan Bahasa Pilihan tambahan bahasa yang akan di pergunakan, lewati pilihan ini dengan mengklik tombol ‘Next’.
Gambar 3.17. Pilihan Zona Waktu
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
32
Mini-X Softswitch
Pilihlah zona waktu yang mendekati kota dimana kita tinggal. Dilanjutkan dengan klik tombol ‘Next’.
Gambar 3.18. Root Password
Masukan password untuk ‘root’, dimana account root ini hampir sama dengan account ‘administrator’ di system operasi windows, sehingga passwordnya perlu diamankan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Gunakan tombol ’TAB’ atau klik mouse untuk memindahkan ke form yang hendak di isi, dan bilamana telah selesai klik tombol ‘Next’.
Gambar 3.19. Enable enkripsi password Klik tombo ‘Next’.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
33
Mini-X Softswitch
Gambar 3.20 Pilihan Paket Software Sekarang kita harus memilih paket-paket mana yang menjadi syarat bisa berjalannya system Mini-X Softswitch, diantara paket paket ini yang perlu kita install adalah sebagai berikut:
• Development Tools • Kernel Development • Text Based Internet (optional but advised) Pastikan juga untuk menandai ‘Select individual Package’ seperti terlihat di gambar I3.19 di atas. Klik tombol ‘Next’ untuk melanjutkan.
Gambar 3. 21. Penyeleksian Paket Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
34
Mini-X Softswitch
Pilih ‘Flat View’ dan pastikan paket paket utama di pilih: OpenSSL-Devel Readline41 _ Ncurses4 _ Ncurses C++ Devel _ SOX _ _
Klik tombol ‘Next’ bila telah selesai.
Gambar 3.22. Siap untuk proses install Gambar di atas merupakan ujung dari proses konfigurasi sebelum instalasi tekan tombol ‘Next’ untuk memulai proses installasi.
Gambar 3.23. Proses Instalasi
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
35
Mini-X Softswitch
Terlihat bahwa proses inisialisasi di mulai dengan proses format harddisk dan dilanjutkan dengan mengcopy/instalasi paket paket yang tadi kita pilih berikut paket utama dari RedHat.
Gambar 3.24. Permintaan CD selanjutnya Suatu saat kita akan di minta untuk memasukan CD ke dua dan ke tiga pada saat proses instalasi, masukan CD yang di minta dilanjutkan dengan mengklik tombol ‘OK’.
Gambar 3.25. Pesan untuk membuat Boot Disk Boot disk di perlukan ketika pada saat system operasi mengalami crash, kita masih bisa mencoba memperbaikinya menggunakan boot dari Disket ini, bila tidak memerlukan cukup pilih ‘No’ dan klik tombol ‘Next’.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
36
Mini-X Softswitch
Gambar 3.26. Akhir dari proses instalasi Akhirnya kita menyelesaikan proses instalasi ini, secara otomatis juga system akan mereboot ulang computer server kita, dan bila selesai akan tertampil seperti gambar di bawah ini.
Gambar 3.27. Login Prompt Linux Selesai sudah untuk tahap instalasi system operasi Linux RedHat 8, secara umum prosesnya hampir mirip untuk versi versi lainnya baik itu RH7 maupun RH9. 3.3. Instalasi Main Program Mini-X Softswitch Main program Mini-X Softswitch adalah softswitch open source yang banyak dikembangkan oleh pemerhati dan ilmuan VoIP yang senang membuat dan berdiskusi untuk mengembangkannya lebih lanjut, sebagian dijadikan kode open source yang bisa di download dan diexplorasi oleh semua pihak yang membutuhkannya, sebagian lagi mereka jadikan suatu produk tambahan yang dijual.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
37
Mini-X Softswitch
Dari berbagai pilihan open source softswitch yang saya coba seperti: II.3.1 SER (SIP Express Router), http://www.iptel.org/ser/ sebuah free SIP server dengan lisensi di bawah GPL(General Public License) bisa melakukan fungsi registrat, proxy atau redirect server, fiturnya cukup lengkap dengan andalan utamanya bisa sebagai SMS Gateway, Radius/Syslog
accounting
dan
authentification,
server
status
monitoring, terrsedia juga web adminnya dengan nama SERWEB. Dibuat dan ditulis dalam bahasa pemrograman C, dinyatakan telah dilakukan pengetesan di platform Linux BSD dan Sun Solaris. II.3.2 sipX (The SIP PBX for Linux) adalah suatu enterprise SIP open Source PBX Voip Solution yang komplit dengan fitur voice mail dan auto-attendant, di edarkan di bawah lisensi GPL(General Public Lisence) original websitenya ada di http://www.sipfoundry.org, sipX bisa digunakan sebagai high performance Enterprise toll-bypass SIP router. Yang merupakan kombinasi dari fitur SIP Call Routing, voicemail,
aoto-attendant
berbasis
XML.
sipX
Server
pengkonfigurasiannya sudah menggunakan webbase, setiap user sipX otomaits mendapatkan account di Web GUI portalnya untuk system administrator dan voicemail retrival. Berjalan di system operasi Linux dan membutuhkan Web Server Apache untuik menjalankan Web GUI nya. II.3.3 YATE (Yet Another Telephony Engine), bisa dikatagorikan generasi selanjutnya dari mesin telephony (Telephony engine), focus dalam mengembangkan Voice Over IP dan PSTN, flexible routing engine yang bisa mengkoordinir voice, video dan instant messaging, maksimal dalam efisiensi komunikasi dan rendah untuk pengeluaran bisnis infrastrukturnya, support dalam platform linux dan windows, routing, authentification dan billing bisa hubungkan dengan Radius maupun Database, jumlah peserta dalam ruang conference hanya di batasi oleh
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
38
Mini-X Softswitch
perangkat HW yang dipergunakan sebagai servernya. Database support MySQL dan PostgresSQL, serta fitur fitur menarik lainnya. II.3.4 FreeSwitch adalah suatu type lain dari apliakasi opensource telephony yang menjadikannya memungkinkan untuk membuat opensource PBX. Support standar voip signaling seperti SIP, H323, IAX,LDAP, dan alain sebagainya, ditulis menggunakan bahas pemrograman ‘C’ platform yang di supportnya , Linux, WindowsMac OSx, BSD dan beberapa system operasi berbasis Unix. Sudah tidak banyak yang mengembangkan akan tetapi source program nya masih tersedia di internet bila ada yang memerlukan, extensible di hubungkan dengan aplikasi pemrograman seperti Javascript, python, Perl, C. website projectnya bisa di temui di http://www.freeswitch.org . II.3.5 Asterik sendiri hampir sama juga dengan apliakasi open source seperti yang telah di bahas sebelumnya, dengan fitur yang tidak jauh berbeda, official websitenya ada di http://www.asterisk.org Saya cukup tertarik dengan Asterisk, hal ini di dasarkan kepada, banyak teman teman di VoIP lebih sering membahas tentang Asterisk begitu juga komunitas VoIP Rakyat menggunakan Asterisk, sehingga saya mencoba untuk mengembangkannya dan membuat Web Configuratornya, dengan target yang ingin dicapai adalah saya dan teman kerja di kantor yang sama sama belum begitu mendalam tentang operasi Linux bisa mempergunakannya. Beberapa percobaan dilakukan untuk mengintegrasikan open source softswitch ini dengan softswitch yang berjalan di kantor tempat saya bekerja, cukup lama dan Alhamdulillah berhasil setelah mencari trik-trik penting konfigurasi systemnya. Mari kita mulai melakukan proses instalasi main program Mini-X Softswitch ini.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
39
Mini-X Softswitch
Bila kita hendak mengoptimalakan fitur ‘Music On Hold’ maka sebelum kita menginstall main Program Mini-X Softswitch, kita perlu mendownload dan menginstall
Mpeg123
yang
bisa
kita
dapatkan
di
alamat:
http://www.mpg123.de/mpg123/mpg123-0.59r.tar.gz Linux box kita bisa melakukannya dengan perintah seperti di bawah ini, yang tentunya kita harus log in dulu ke linux server yang sudah kita buat sebelumnya, menggunakan account ‘root’ dan password yang sudah kita buat sebelumnya :
Extract dan compile program tersebut
Pastikan bahwa Mpg123 nya sudah terinstallkan di directori usr/bin/mpg123
Setelah kita yakin mpg123 nya terinstall, kita bisa mulai melakukan istalasi main program Mini-X Softswitch. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mendownload main source programnya antara lain : ftp, wget, maupun cara lainnya serpeti CSV, silahkan digunakan sesuai selera yang penting targetnya, kita mendownload main source nya ke linux box kita.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
40
Mini-X Softswitch
Cara ini akan membuat directory baik itu zaptel (diperlukan bila menggunakan perangkat interface / Voice Card), libpri (diperlukan bila menggunakan protocol ISDN-PRI), asterisk (main source program Mini-X Softswitch). Untuk menjalankannya main programnya cukup mudah bisa dilakukan seperti berikut ini:
# # # # # #
cd ../zaptel make clean ; make install cd ../libpri make clean ; make install cd ../asterisk make clean ; make install
Untuk konfigurasi standar kita bisa menggunakan contoh konfigurasi yang di berikan oleh pembuat open source ini, kita cukup menjalankan perintah seperti di bawah ini :
Cukup demikian proses instalasi main program dari Mini-X Softswitch. Untuk menjalankan main source ini kita cukup menjalankan perintah :
Dengan demikian, selesai sudah proses instalasi main source dari mini-X Softswitch ini, secara umum sudah bisa kita pergunakan, yang belum adalah kita mengolahnya supaya sesuai dengan kehendak kita, karena walaupun jalan dan kita tidak bisa mempergunakannya ya mubazir, maka dari itu saya mengembangkan Mini-X Softswitch Configurator yang akan menjadi media penghubung antara kita dengan Main program Mini-X Softswitch ini. Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
41
Mini-X Softswitch
Dengan Mini-X Softswitch Configurator ini kita akan dipermudah untuk mendaftarkan SIP Phone/Device yang kita miliki berikut juga register ke Softswitch lainnya maupun operator ITKP lainnya. Source program dari Mini-X Softswitch Configurator ini saya sertakan di lampiran makalah ini, yang Insya Alloh saya jadikan open source juga sehingga rekan-rekan pembaca bisa mempergunakandan mengembangkannya lebih jauh. 3.4. Instalasi Mini-X Softswitch Configurator Saat ini saya juga bukan expert di bidang informatika dan di linux, sehingga sementara ini saya sampaikan untuk instalasi Mini-X Softswitch Configurator cukup dengan menjadikan semua data lampiran ini menjadi file dan selanjutnya di copykan ke main web root dari linux box, sehingga bisa kita jalankan menggunakan web interface. Mini-X Softswitch Configurator ini memerlukan web server semisal Apache v.2.0 atau webserver lainnya. Dan database MySQL min Versi 5.0 Web server apache sendiri biasanya sudah terinclude ketika kita menginstall linux box, atau pastikan ketika kita menginstall system operasi linux RedHat apache web server ter install juga. Database MySQL juga biasanya sudah terinstall berbarengan dengan ketika kita menginstall system operasi linux, akan tetapi versinya masih sangat lama basanya versi 3.4, sedangkan Mini-X Softswitch Configurator ini memerlukan minimum versi 5.0, maka kita perlu mendownload dan menginstall versi terbaru. Database
MySQL bisa
kita dapatkan secara
gratis juga
di situs
www.mysql.org untuk mendownload kita bisa menggunakan fasilitas wget
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
42
Mini-X Softswitch
atau kita download dahulu menggunakan pc lain terus kita transfer menggunakan ftp ke linux box. Disarankan untuk tahap pemula kita pergunakan paket MySQL 5.0 yang berextesi .RPM untuk linux standar, karena pross installnya sangat mudah cukup menggunakan perintah :
Selain MySQL server kita juga membutuhkan beberapa file pendukung nya seperti MySQL-Devel dan beberapa file pendukung lainnya. Lebih baik install semua pandukung nya tersebut. Jalankan script pendukung Mini-X Softswitch Configurator, yang berisikan pembuatan database, user login, table dan stored function.
Buatlah database baru dengan perintah seperti berikut:
Jangan lupa membuat login untuk keperluan Mini-X Softswitch Configurator ! '
" ($
# % & % $) "
$
%&%$ ' $ $
#
Selanjutnya keluar dari MySQL server dan dilanjutkan login menggunakan account baru. %&% Ingat nama account ini pembaca bebas menggantinya menurut selera, yang pasti username dan password harus unik dan aman karena mempengaruhi data
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
43
Mini-X Softswitch
yang nanti akan tercatat di database ini, baik register pelanggan maupun data detail pelanggannya. Jadi waspadalah. Jalankan tahapan selanjutnya yaitu membuat table dan stored function pedukung yang ada di lampiran tugas akhir ini. Bilamana mendapatkan error pada saat menjalankan script table dari lampiran, silahkan berimprovisasi saja, hal ini dimungkinkan bilamana MySQL editor yang di pergunakan berbeda. Untuk lebih lengkap dalam trouble shooting pembuatan database dan table ini silahkan membaca manual book dari http://www.mysql.org. Jangan dilupakan juga untuk melakukan perubahan di file …/db/konek.inc untuk disamakan account dari MySQL yang sudah kita buat tabelnya ** 1 1" 1 1
+
, - # " &.% &/0 & 0 (2& . % & / 0 & 0 34 4 / 252 (2 2) ' 2& . % & / 0 & 0 2 '2 2 '2 2
'
252
% & % 2)
File ../db/konek.inc ini adalah file yang menghubungkan Mini-X Softswitch configurator dengan database MySQL. Selanjutnya
kita
tinggal
melakukan
pengetesan
Mini-X
Softswitch
Configurator ini dengan melakukan akses dari aplikasi web browser semisal Internet Explorer. Secara lengkap akan di bahas di Bab IV.
--o0o--
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
44
Mini-X Softswitch
BAB IV MINI-X SOFTSWITCH CONFIGURATOR
Adalah perangkat lunak yang terintegrasi dengan system Mini-X Softswitch, yang merupakan modul antar muka antara pengguna dengan systemnya atau lebih dikenal dengan istilah Grafic User Interface, dengan tujuan untuk mempermudah pengaturan konfigurasi Mini-X Softswitch oleh pengguna awam yang belum menguasi perintah perintah di bahasa mesin tingkat dasar seperti unix. Perangkat lunak Mini-X Softswitch Configurator ini merupakan sebuah aplikasi berbasis web, dimana untuk menjalankannya cukup menggunakan perangkat lunak yang tersedia satu paket dengan aplikasi untuk akses ke internet semisal Internet Explorer atau Nestcape Navigator, hampir bisa disamakan seperti kita sedang melakukan browshing internet, sehingga aplikasi ini bisa dijalankan dimanapun dan kapanpun. Perangkat lunak ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP, perangkat lunaknya sendiri bisa di pasang satu box dengan System Mini-X Softswitch atau berbeda termasuk bilamana dilakukan pemisahan databasenya hal ini tergantung kepada kebutuhan dan keperluan. Tidak diperlukan langkah penginstallan tambahan perangkat lunak lain disisi pengguna, cukup hanya menggunakan perangkat lunak yang sudah biasa ada di sistem operasi komputer. 4.1. Minimum Perangkat Yang Diperlukan Perangkat minimum untuk menjalakan Mini-X Softswitch Configurator adalah :
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
45
Mini-X Softswitch
PC Server: • • • • •
PC Server : Pentium III atau Setara Operating System : Unix/Linux, Windows atau Sun Solaris Webserver : Apache Versi 2.0.52 Bahasa Pemrograman : PHP Versi 4.3.9 Database : My-SQL Versi 5.0
PC Client/Pengguna: • • •
PC Client : Pentium II atau lebih baru Operating System : Unix/Linux, Windows 98 atau Sun Solaris Web Browser : semua produk tetapi akan lebih tertampil baik di IE 6.0
4.2. Cara Penggunaan Configurator ini dibuat untuk memudahkan pengguna mengakses ke system Mini-Softswitch. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah membuka perangkat lunak Internet Explorer versi 6.0, yang sudah biasa terinstall dengan system operasi komputer.
Gambar 4.1 Perangkat Lunak IE 6.0 Selanjutnya
untuk
mengakses
perangkat
lunak
Mini-X
Softswitch
Configurator cukup dengan mengetikan alamat atau domain name dari web server dimana perangkat lunak tersebut berada misalnya : http://mini-x.atlasat.co.id/ diperbolehkan juga menggunakan alamat IP, misal http://202.200.1.20/ Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
46
Mini-X Softswitch
Tertampil form isian untuk dilakukan verifikasi pengakses, apakah pengakses system ini seorang admin atau pelanggan biasa. Disini akan dilakukan pembatasan penggunaan menu, dimana untuk level user biasa atau pengguna hanya akan tertampil beberapa menu standar yang di perlukan untuk pengguna secara perseorangan. 4.3. Sistem Informasi Pelanggan Kode Pelanggan di sini adalah kode atau nama dari pelanggan yang di daftarkan pertama kali di system ini, misal : asep
Gambar 4.2 Formulir Login Pelanggan Selanjutnya kita akan dibawa masuk ke menu utama pelanggan, dimana kita bisa mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan laporan jumlah dan total pemakaian pelanggan tersebut. Periode yang tertampil pada saat pembukaan pertama adalah periode pemakaian bulan berjalan, dimana di hitung berdasarkan dari tanggal 1 s.d tanggal berjalan di hari tersebut.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
47
Mini-X Softswitch
Pelanggan juga bisa menggunakan fasilitas pencariaan data, dimana pelanggan bisa mengetahui total keseluruhan pemakaian atau hanya bulan atau beberapa hari tertentu. Perubahan kode sandi (password) di fasilitasi juga oleh Mini-X Softswitch Configurator akan tetapi hanya bisa dilakukan oleh system administrator, dimana setiap pelanggan bila hendak melakukan perubahan maka pelanggan bisa menghubungi ke Security Advisor dimana system ini terpasang untuk meminta perubahan password dari menu admin. Hal ini disebabkan perlunya kemanan extra dan setiap perubahan tercatat serta memiliki validasi yang benar dari pemegang account yang hendak di rubah Security advisor sendiri hanya bisa dipegang oleh orang yang di percaya untuk memegang kendali Mini-X Softswitch, karena menyangkut data semua pelanggan. Gambar di bawah ini memperlihatkan menu utama per-pelanggan, dimana tiap pelanggan akan memasuki ke menu milik nya sendiri.
Gambar 4.3 Tampilan Menu Utama Pelanggan Tertampil ringkasan data pemakaian periode bulan berjalan, sedangkan bilamana memerlukan data pada bulan sebelumnya bisa menggunakan pilihan pencarian berdasarkan tanggal, misalkan di cari dari tanggal 1 July 2006 s.d 31
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
48
Mini-X Softswitch
Agustus 2006 kita cukup meng-klik pada posisi tanggal atau bulan awal dan tanggal beserta bulan akhir pencarian.
Gambar 4.4 Menu Pelanggan (Pencarian Data) Klik Tombol proses untuk mengaktifkan pencarian, maka hasilnya akan seperti berikut :
Gambar 4.5 Data Hasil Pencarian Fasilitas lainnya yang di sediakan untuk menu utama pelanggan adalah konversi hasil pencarian data ke program pengolah data lainnya yaitu Microsoft Excel atau Microsoft Word, cukup dengan mengklik tombol konversi XLS atau DOC, atau klik kanan di icon Word atau Excel dilanjutkan dengan memilih menu “Save Target As”
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
49
Mini-X Softswitch
Gambar 4.6 Konversi Data ke MS-Excel atau MS-Word Maka selanjutnya kita akan di arahkan ke jendela “Save As” di mana kita bisa menyimpan nya menjadi bentuk Doc atau Xls dan bisa merubah namanya sesuai dengan kehendak kita termasuk di folder mana akan kita simpan.
Gambar 4.7 Jendela Penyimpanan Hasil Konversi
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
50
Mini-X Softswitch
dilanjutkan proses penyimimpanan data sampai terdisplay pesan selesai
Gambar 4.8 Pesan Selesainya Penyimpanan Selanjutnya dengan mengklik “Open” maka akan terbuka filenya di aplikasi MS-Word
Gambar 4.9. Hasil Data di baca di MS-Word Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
51
Mini-X Softswitch
Begitu juga bilamana hendak di save menjadi file xls, cukup dilakukan langkah yang sama seperti konversi ke ms-word. Bilamana kode pelanggan atau passwordnya salah memasukan maka akan tertampil pesan kesalahan :
Gambar 4.10 Pesan Kesalahan Login 4.4. Sistem Administrasi Mini-X Softswitch Pendaftaran pelanggan atau registrasi perangkat hanya bisa dilakukan melalui system administrator, dan untuk masuk sebagai system administrator kita tetap menggunakan aplikasi web yang sama seperti web aplikasi untuk pelanggan yang membedakan hanya kode loginnya saja, kode pelanggan atau username untuk mengakses ke system administratornya adalah “ admin “.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
52
Mini-X Softswitch
Gambar 4.11 Main Menu Mini-X Softswitch Configurator Fasilitas yang ada di Mini-X Softswitch Configurator adalah sebagai berikut: •
•
• • • • •
Administrasi o Perangkat o Routing o Seting Harga Statistik o Rekap Status ASR o Top 10 o CDR Pelaporan o Originasi o Terminasi Password Bantuan Logout Tentang Penulis
4.4.1 Menu Administrasi Menu ini merupakan jantung utama system operasi Mini-X Softswitch dimana segala sesuatu yang berhubungan dengan pendaftaran perangkat
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
53
Mini-X Softswitch
ataupun pembuatan daftar table routing maupun harga per blok menit setiap panggilan diatur. Menu “Administrasi”, terbagi menjadi tiga sub menu yaitu ‘Perangkat’, ‘Routing’ dan ‘Seting Harga’ yang keseluruhannya merupakan proses pengadministrasian utama dari system Mini-X Softswitch. 4.4.1.1 Sub Menu Perangkat Sub menu ‘Perangkat’ merupakan menu tempat dimana kita akan meregistrasi perangkat/pelanggan baru, mengedit data yang ada ataupun menghapus data yang sudah terregistrasi. Fasilitas yang di sediakan untuk sub menu ini adalah: •
Daftar Perangkat/Pelanggan yang sudah diregistrasi
•
Registrasi Perangkat/Pelanggan
•
Konversi Ke Pengolah Data Microsoft Excel
•
Perubahan Data
•
Penghapusan Data
•
Pencarian Data
Gambar 4.13 Formulir Registrasi Perangkat Baru
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
54
Mini-X Softswitch
Untuk menambah atau meregister perangkat/pelanggan baru cukup dengan meng-klik icon +, atau arahkan mouse medekati ketiga account maka akan tertampil panduan seperti “Register Perangkat Baru” bilamana kita dekatkan ke icon gambar orang (Seperti gambar diatas). Formulir registrasi perangkat baru berisikan : Kode
* Kode panggilan perangkat seperti: 7001, 212,
Panggilan/Username Telkom_DOD, Udin ataupun Nama / Kode yang unik Password Status
* Kode Rahasia untuk melakukan panggilan * Status perangkat yang akan diregistrasi : Memanggil Saja , Dipanggil Saja atau Bisa Keduanya
Nama
* Nama atau Inisial pemilik atau lokasi dimana
Inisial/subGroup
perangkat berada
Nama Group
* Pengelompokan Perangkat Pelanggan (trunk group)
Type/Merk HW
* Jenis perangkat yang di pergunakan
Tipe Codec
* Tipe pengkodean paket suara al: G711,G729,G723 dll
IP Host/Perangkat
NAT/Firewall Keterangan
* Assumsi Default IP Perangkat, set ' dynamic'untuk bebas penggunaan IP/ perangkat dibelakang NAT/DHCP * Perangkat dianggap berada dibelakang NAT/Firewall Ya atau Tidak Catatan kaki (tambahan saja)
Tips: Bila perangkat yang akan di registrasi menggunakan ip address yang tidak diketahui atau sering berubah, maka isikan IP Host = ‘dynamic’ dengan NAT=’Ya’, sehingga perangkat tersebut bisa melakukan panggilan atau di panggil sesuai kriteria Status. Pengkonversian daftar perangkat/kode pelanggan ke file excel cukup dengan mengklik icon XLS atau klik kanan di icon tersebut dan pilih save target as
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
55
Mini-X Softswitch
dan dilanjut dengan poses lainnya seperti mengarahkan di folder mana hendak di simpan file hasil konversinya. Data hasil konversi bisa langsung di proses mengunakan aplikasi standar pengolah kata Microsoft Excel. Untuk perubahan data yang teregistrasi, maka cukup klik icon Edit di sub menu Action di sebelah kanan data perangkat.
Gambar 4.15 Formulir Edit Perangkat Diformulir edit perangkat, kita hanya di bolehkan melakukan perubahan di semua kolom kecuali Kode Panggilan/Username karena kalau hendak mengganti Kode Panggilan/Username kita bisa melakukannya dengan registrasi baru perangkat, dan data lama cukup di hapus. Sedangkan Type atau Merk Perangkat di versi ini belum begitu di optimalkan jadi tidak mempengaruhi keseluruhan system. Penggunaan Full Down menu diversi ini diupayakan untuk mempermudah pengguna mengorganisir semua system nya
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
56
Mini-X Softswitch
Pesan proses yang berhasil ketika kita telah melakukan penyimpanan data setelah di edit/perbaharui.
Gambar 4.16 Pesan Hasil Proses Penyimpanan Data Setiap perubahan data akan langsung tersimpan di database serta langsung bisa dipergunakan. Ada kalanya data perangkat/pelanggan sudah tidak diperlukan lagi, maka menghapus merupakan suatu keharusan untuk menjaga kecepatan akses database dari system Mini-X Softswitch maupun dari Configurator, untuk menghapus
data kita cukup mengklik tombol ‘Hapus’ di sebelah kanan
masing - masing data.
Gambar 4.17 Sub Menu Hapus Data Perangkat
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
57
Mini-X Softswitch
Gambar 4.18 Detail informasi data yang akan di hapus Gambar 4.18 juga bisa di jadikan sebagai penegasan, sebelum proses penghapusan di mulai, hal ini dilakukan supaya system administrator yang akan menghapus data tersebut sudah betul-betul mengetahui data yang di hapus itu tidak salah sasaran. Bila system administrator telah yakin data tersebut akan di hapus maka klik tombol Hapus di menu paling bawah, dan bilamana system administrator akan membatalkannya cukup kembali atau pilih menu lainnya di menu utama. PERHATIAN !!! Data yang sudah terhapus tidak bisa di kembalikan atau recovery, eksekusi menu ini akan secara permanen menghapus data di Mini-X Softswitch, jadi disarankan untuk berhati-hati menggunakan pilihan ini. CATATAN.. Data yang terhapus adalah data yang berhubungan dengan perangkat/kode pelanggan saja, tidak akan mempengaruhi data CDR call detail record yang telah dilakukan perangkat tersebut, dengan kata lain data CDR/panggilan dari perangkat tersebut masih tetap ada di system untuk keperluan billing settelment atau penagihan. Perangkat/kode pelanggan yang bisa di hapus hanya data yang tersendiri atau tidak sedang dipergunakan sebagai gateway terminasi. Bilamana perangkat/kode pelanggan tersebut sedang di pergunakan untuk gateway terminasi maka perlu dilakukan penghapusan terlebih dahulu di sisi
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
58
Mini-X Softswitch
routing table, dimana perangkat tersebut di daftarkan sebagai salah satu gateway terminasi. Bilamana data perangkat tersebut masih dipergunakan sebagai gateway terminasi maka akan tertampil pesan kesalahan seperti berikut
Gambar 4.19 Pesan data tidak bisa di hapus Kadang kita memerlukan data dan tidak memungkinkan melihat satu persatu menu dikarenakan data yang cukup banyak, maka Mini-X Softswitch Configurator menyediakan fasilitas pencarian data, yang terbagi berdasarkan pilihan : • • •
Username/Kode Pelanggan Nama Group Nama Sub-group
Gambar 4.20 Form Pencarian Perangkat Berdasarkan Kode Pelanggan
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
59
Mini-X Softswitch
Gambar 4.21 Data Hasil Pencarian Seperti diungkapkan sebelumnya, setiap data yang terdisplay bisa kita olah kembali menggunakan fasilitas pengolah kata seperti MS-Excel data tersebut bisa kita konversikan menjadi Excel File ataupun dilakukan perubahan/edit data atau malah di hapus, hal tersebut bisa dilakukan dengan hanya cukup melakukan klik di tombol yang diinginkan. Catatan:
Tombol untuk konversi ke Excel File Tombol untuk menghapus data Tombol untuk melakukan perubahan parameter <editing> Pencarian berdasar Group dan SubGroup merupakan tambahan saja
dimana bisa di pergunakan bilamana pengguna hendak melakukan pencarian berdasarkan group dan sub group. Group dan subGroup ini di rencanakan dan mungkin bisa dipergunakan bagi pengguna Mini-X Softswitch untuk billing tambahan untuk Agen atau distributor di bawahnya. 4.4.1.2 Daftar Routing Table
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
60
Mini-X Softswitch
Sub menu ini merupakan salah satu menu yang menjadi jantung lalulintas panggilan, dimana routing table ini akan mengarahkan panggilan yang masuk menuju gateway atau perangkat lainnya sesuai nomor yang telah di rencanakan (numbering plan). Menu dan sub menu yang di persiapkan oleh Mini-X Softswitch Configurator mencakup, registrasi atau pendaftaran routing baru, list atau daftar routing yang sudah di buat, menghapus atau melakukan perubahan terhadap daftar routing, pencarian data routing bilamana daftar routingnya sudah sangat banyak. Pembuatan routing table disesuaikan berdasarkan informasi yang ada atau yang kita dapatkan dari provider voip. Karena kita tidak bisa melakukan panggilan bila digit yang kita kirim tidak sama seperti yang di inginkan oleh pihak provider. Pihak provider sendiri memerlukan digit berbeda dikarenakan untuk keperluan billing ataupun mereka juga memerlukan untuk mengarahkan ke provider terminasi lainnya.
Gambar 4.22 Sub Menu Routing
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
61
Mini-X Softswitch
Menu untuk masuk ke daftar tabel routing adalah dengan cara meng-klik atau menyorot mouse ke ‘Administrasi’ selanjutnya pilih sub menu ‘Routing’, seperti terlihat di gambar di atas. Untuk membuat routing baru cukup meng-klik tombol untuk penambahan routing, arahkan mouse ke tombol
, maka system akan menginformasikan
tag berupa tulisan text “Tambah Routing Baru”. Selanjutnya kita akan di bawa ke menu registrasi routing baru, dimana tertampil sebuah formulir isian untuk registrasi routing baru. Ada sebagian isian yang di pengaruhi oleh isian dari formulir registrasi perangkat/pelanggan yatu nama gateway terminasi, dimana nama gateway nya dipengaruhi oleh perangkat yang di register berstatus ‘bisa dipanggil’ dan atau ‘bisa keduanya’, kecuali status ‘memanggil saja’. Formulir isian untuk registrasi routing ini terdiri dari * Nomor/Digit yang boleh atau akan dilewatkan.contoh: 5201=> no tlp 5201; Kode Akses
_0. =>semua angka di mulai dengan 0; 6221XX => no tlp sebanyak 6 digit dimulai dg angka 6221
Prioritas Hapus Prefix
* Prioritas kode akses yang di jalankan, bisasnya digunakan untuk membuat jalur ganda (redundancy system) * Jumlah digit paling depan yang akan dihapus sebelum diproses lebih lanjut
Tambah Prefix * Menambahkan angka didepan nomor tujuan sebelum dikirim Gateway
* Gateway terminasi atau perangkat tujuan info dari daftar perangkat yang
Terminasi
teregister dan memiliki pilihan “Bisa di panggil” dan atau “ Bisa Keduanya”
Active
Ya
Tidak
*Merupakan Status Routingnya Aktive atau Tidak
Keterangan
Selengkapnya seperti gambar di bawah ini
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
62
Mini-X Softswitch
Gambar 4.23 Formulir Registrasi Routing Setelah selesai mengisi klik tombol ‘Simpan’ maka kita bisa lihat hasilnya di sub menu routing di ‘Administrasi’ secara langsung active tanpa perlu action lainnya. Seperti halnya di menu menu lainnya untuk melakukan perubahan data baik aktivasi maupun perubahan data lainnya, cukup mengklik tombol edit
di
sebelah kanan.
Gambar 4.24 Pilihan Edit Data Routing Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
63
Mini-X Softswitch
Menu perubahan atau edit tabel routing isiannya juga tidak jauh berbeda dengan formulir isian sewaktu mendaftarkan routing baru, yang membedakan hanya kode akses dan gateway terminasi tidak bisa di rubah bilamana pengguna hendak merubah gateway terminas cukup ikuti langkah menghapus dan membuat baru kembali. Bilamana terjadi penambahan routing baru dengan kode akses sama akan berakibat terjadi duplikasi data
Gambar 4.25 Pesan Kesalahan Karena Duplikasi data Terlihat bahwa terjadi duplikasi di kode akses, hal ini dikarenakan system Mini-X Softswitch tidak menerima kode akses sama dengan priority yang sama, maka untuk membuatnya supaya bisa kita pergunakan kita bisa melakukan perubahan data di prioritynya sehingga data menjadi berbeda. Sehingga pesan kesalahan tidak muncul. Perubahan maupun penghapusan data memiliki proses dan procedure hampir sama seperti proses perubahan data dan penghapusan di menu lainnya.
Fasilitas sub menu lainnya di routing table adalah tombol pencarian
,
formulir pencarian ini juga tidak jauh berbeda prinsifnya seperti formulir pencarian tentunya yang dicari adalah berdasar kode akses ataupun gateway terminasi. Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
64
Mini-X Softswitch
Prinsip pencarian sama juga seperti pencarian di registrasi perangkat, dimanakita cukup memasukan beberapa suku kata pertama saja atau kata komplit. Seperti menu menu sebelumnya, apabila kita hendak mengkonversi ke bentuk MS-Excel cukup dengan mengklik tombol Excel arahkan ke tombol Excel
, dan bilamana mouse di
akan tertampil pesan ‘Save Ke MS-Excel’
Selain konversi ke MS-Excel fasilitas lain yang telah disediakan adalah , perubahan data atau ‘Edit’
dan penghapusan data
. Pada prinsifnya cara
penggunaanya sama seperti sebelumnya. 4.4.1.3 Daftar Harga Pulsa Secara umum minimal softswitch cukup hanya terdiri dari registrasi perangkat/pelanggan dan dialplan saja, dimana si perangkat yang terdaftar bisa melakukan panggilan atau di panggil sabagai gw terminasi, dan setiap panggilan masuk akan di layani dan diarahkan sesuai dengan daftar routing yang ada di dialplan. Mini-X Softswitch Configurator dilengkapi dengan fasilitas pembuat laporan tagihan atau semacamnya, dimana ini merupakan layanan tambahan dan cukup membantu bagian administrasi ataupun penagihan dalam melakukan pembayaran ataupun penagihan ke pelanggan. Salah satu layanan yang di pendukungnya adalah ‘Daftar Harga Pulsa’, dimana di formulir ini kita bisa melakukan pengesetan nilai nominal dari setiap menit panggilan, sehingga data Call Record bisa di konversikan menjadi nilai tanggihan, tanpa perlu perhitungan lagi di tempat atau perangkat lunak lain. Di sub menu ini juga di siapkan kelengkapan untuk versi selanjutnya di mana pembuatan harga tidak hanya dalam satu kolom atau jenis saja, akan tetapi Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
65
Mini-X Softswitch
bisa di buat 3 harga berbeda untuk setiap panggilan pelanggan (satuan, group dan sub group),
hal ini di buat untuk memudahkan pengguna bilamana
memerlukan tiga versi penagihan, atau pengelompokan harga untuk pelanggan besar atau re-seller. Perhitungan harga (charging block) juga bisa di sesuaikan apakah per 6 detik atau 1 detik atau per 60 detik. Hal ini bisa di sesuaikan dengan keinginan pengguna. Sistem perhitungan di Mini-X Softswitch Configurator menggunakan pembulatan ke atas walaupun demikian pengguna masih bisa melakukan perubahan atau pengkonverisan hasil perhitungannya ke MS-Excel.
Gambar 4.26 Tampilan Daftar Routing Table Untuk masuk ke menu pembuatan Daftar Harga Pulsa, kita cukup mengarahkan mouse ke menu ‘Administrasi’ dan dilanjutkan ke sub menu ‘Setting Harga’. Akan tertampil data harga yang sudah di buat, dan seperti menu menu lainnya, kita bisa melakukan pembuatan data baru
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
, penghapusan
, dan
Asep Saepudin 4140411-120
66
Mini-X Softswitch
perubahan data Excel
serta pencarian data
. Berikut pengkonversian ke MS-
.
Hal ini di buat untuk memudahkan pengguna dalam pengelolaan Mini-X Softswitch. Daftar Harga Pulsa terdiri atas : •
Kode Area : berisikan Kode atau nomor digit tanda suatu daerah, misal 022=Bandung
•
Tujuan : berisikan tanda pengenal untuk memudahkan pengguna menghapal kode area berdasar nama kotanya, misal ‘Bandung’ untuk mewakili kode area ‘022’
•
Type : merupakan tambahan tanda pengenal mana dalam perhitungan billing, data panggilan mungkin berbeda harga antara panggilan lokal dengan panggilan SLJJ ataupun panggilan SLI. Disini kita bisa mengisikan nya untuk membedakan setiap panggilan ke kode area yang di tuju.
•
Charging block atau lebih dikenal dengan pembagi pulsa merupakan nilai ukuran waktu untuk membagi lamanya panggilan dengan harga per pulsa, atau satu pulsa di tandai dengan detik satuan charging block, misalkan bila seseorang melakukan panggilan ke Bandung selama 5 menit, maka bilamana charging block nya per 6 detik artinya, total pulsa yang di pergunakannya adalah 5 menit di bagi 6 detik , atau 300 di bagi 6 detik = 50 pulsa.
•
Harga : berisikan nilai dari pengkonversian 1 pulsa kedalam nilai uang (Rupiah), artinya 1 pulsa berapa rupiah, yang terbagi kedalam tiga harga berbeda yang merupakan optional saja di mana bisa dipergunakan untuk proses pembuatan billing bertingkat, yaitu :
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
67
Mini-X Softswitch
o Satuan : nilai standar yang harus di isi, perhitungan di dalam laporan yang akan di cetak menggunakan minimum harga satuan. o Group : harga group merupakan salah satu optional saja di mana bila tidak di perlukan bisa di abaikan. o Sub Group : sama seperti nilai harga group, hal ini hanya optional saja bisa di abaikan bila tidak memerlukannya. •
Aktivasi : merupakan pengingat tanggal pembuatan daftar harga, ini merupakan
fasilitas
tambahan
untuk
memudahkan
pengguna
mengontrol daftar harganya, mungkin daftar harga di perbaharui per triwulan atau per semester, dan tanggal aktivasi cukup membantu pengguna untuk mengingat kapan harga tersebut di aktivkan. Data harga baru bisa di tambahkan dengan cara mengakses tombol tambah data
, di lanjutkan dengan mengisi formulir yang sediakan.
Gambar 4.27 Formulir Isian Penentuan Harga Pulsa Pengisian jumlah digit kode area tidak di batasi akan tetapi sangat di sarankan untuk tidak lebih dari 8 digit untuk mempermudah dan mempercepat proses pencarian dan perhitungan data billing, hal ini dikarenakan system akan Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
68
Mini-X Softswitch
mengkalkulasi setiap panggilan dan membandingkan setiap nomor tujuan dengan data di tabel ini sehingga di hasilkan data yang sudah ada nilai pulsa dan total harganya, semakin panjang total digitnya semakin lama proses pembandingan di databasenya. Type panggilan di Mini-X terbagi kedalam tiga jenis panggilan yaitu : •
SLI, sambungan langsung Internasional, merupakan type panggilan yang dianggap sebagai panggilan antar lintas negara.
•
SLJJ, Sambungan Langsung Jarak Jauh, merupakan type panggilan didalam satu negara.
•
Local, Sambungan dikatakan local bilamana panggilan dilakukan dari dan ke antar pelanggan yang teregister di Mini-X Softswitch, misalkan panggilan dilakukan antar 2 pc atau dua softphone.
Walaupun type panggilan di bagi tiga, pengguna Mini-X Softswitch masih boleh melakukan sesuai kehendak hati, fasilitas ini di buat untuk mempermudah pengelompokan saja tidak mempengaruhi ke status panggilan, harga tergantung nilai harga bukan type panggilan, akan tetapi umumnya nilai SLI lebih besar dari SLJJ dan Local bisa dijadikan semacam value added layanan yang dilakukan pengguna (layaknya free of charge). Perubahan data harga bisa dilakukan kapanpun dan pada kode area manapun, bisa dengan menelusuri satu persatu atau melakukannya dengan menggunakan fasilitas pencarian. 4.4.2 Menu Statistik Menu statistik adalah salah satu pitur dari Mini-X Softswitch Configurator dimana layanan ini di buat untuk memudahkan dalam penanganan perkembangan dari pelanggan ataupun jumlah traffic, sehingga di harapkan pengguna Mini-X Softswitch bisa menggambil langkah tepat bilamana di rasa perlu melakukan tindakan baik berupa penambahan kapasitas sambungan Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
69
Mini-X Softswitch
trunk, atau perbaikan routing panggilan dalam rangka memperbaiki kualitas layanan. Di menu statistik ini kita akan mengetahui rasio rata-rata panggilan sukses /ASR (Answered Seizure Ratio), dimana hal ini menentukan berapa prosen pangilan yang bisa tersampaikan ke tujuannya, sehingga kita bisa memprediksi kemampuan trunk kita dalam menerima atau menyalurkan panggilan. Selain rasio panggilan yang sukses, kita juga bisa mengetahui prosentase dari panggilan yang terjawab atau pun yang tidak tersampaikan sama sekali (call fail). Rasio panggilan ini di bagi menjadi 3 bagian utama antara lain : •
Berdasarkan Kode Area, dimana kita bisa menganalisa rata-rata panggilan baik sukses, fail maupun terjawab, sehingga kita bisa mengetahui berapa prosentase keberhasilan panggilan menuju Kode Area tertentu.
•
Originasi atau lebih di kenal dengan panggilan masuk, bisa kita analisa untuk melihat seberapa besar prosentase keberhasilan atau kegagalan dalam menerima panggilan masuk.
•
Terminasi atau lebih dikenal dengan panggilan keluar, bisa dianalisa juga prosentase keberhasilan atau kegagalannya dalam menyampaikan panggilan ke tujuan.
Dari statistik inilah seorang administrator ataupun pihak management bisa mengambil langkah yang diperlukan dalam memberikan layanan terbaik bagi pengguna/pelanggannya. Seperti menu-menu lainnya, di menu statistik kita juga bisa menyimpan data yang kita baca untuk di lihat atau di olah di tempat atau pengolah kata lainnya, atau di jadikan bahan presentasi.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
70
Mini-X Softswitch
Gambar 4.28. Menu Statistik ASR/AAR Selain ASR, penulis juga mengembangkan status Top 10 destination atau sepuluh kode area teratas, hal ini penulis maksudkan supaya pembuat keputusan memiliki dasar untuk menambah dan memperbaiki kualitas dari kode area tersebut, sehingga bisa menjadi tujuan favorit dengan layanan prima.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
71
Mini-X Softswitch
Gambar 4.29. Menu Statistik Top 10 Destination Menu Cdr (call detail record) sendiri menampilkan seratur panggilan terbaru, hal ini sebagai bahan bantuan melihat secara real detail masing masing panggilan di seratus panggilan terakhir.
Gambar 4.30. Menu Statistik CDR (Se-100 Call Terbaru)
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
72
Mini-X Softswitch
4.4.3. Menu Pelaporan Secara umum menu pelaporan ini terdapat juga di masing-masing account, sehingga bisa di lihat oleh pengguna menggunakan account nya sendiri, administrator pun memiliki kewenangan untuk melihat atau membuat laporan berdasarkan type originasi atau terminasi panggilan, berikut perhitungan biayanya. Pelaporan ini diperuntukan bagi bagian keuangan dalam membuat tagihan kepada pelanggannya, hasil pelaporan ini masih bisa di lakukan perubahan menggunakan aplikasi pelaporan lainnya yaitu dengan menyimpannya menjadi file xls. Menu pelaporan di buat terbagi atas dua bagian utama, yaitu data originasi dan terminasi, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam membuat pelaporan/ reporting.
Gambar 4.28 Form Pencarian Pembuatan Rekening
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
73
Mini-X Softswitch
Gambar 4.32 Rincian Laporan 4.4.4. Menu Password Menu ini merupakan menu untuk melakukan perubahan password administrator, diperlukan password lama sebelum merubah menjadi password baru.
Gambar 4.33. Menu perubahan password ‘Admin’ Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
74
Mini-X Softswitch
4.4.5. Menu Bantuan (Online Manual) Penulis mencoba memberikan sedikit alat bantu yang mudah-mudahan bisa memberikan penjelasan singkat dalam penggunaaan menu menu yang ada di Mini-X Softswitch Tentu bahasan ini lebih lengkap dari informasi yang ada di menu bantuan, karena bilamana terlalu besar akan menambah beban pada saat pengaksesan oleh pengguna, jadi gunakanlah makalah ini sebagai panduan (user guide) bagi pengguna dalam menggunakan Mini-X Softswitch Configurator ini.
Gambar 4.34. Menu Bantuan (Online Manual) 4.4.6. Logout Menu ini diperuntukan bila kita selesai mempergunakan system Mini-X Softswitch Configurator dan hendak menutup semua session yang telah di buka.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
75
Mini-X Softswitch
Sangat di sarankan bila hendak meninggalkan menu utama system Mini-X Softswitch Configurator ini untuk selalu keluar dengan Logout bukan di close windowsnya saja.
Gambar 4.35. Logout dari system Mini-X Configurator 4.4.7. Tentang Penulis Sekilas informasi penulis sekaligus memberikan informasi bilamana memerlukan Tanya jawab saran dan keritik, di menu ini saya mencoba memberikan beberapa kontak line baik, YM, MSN maupun email, sehingga rekan pemerhati softswitch bisa berhubungan langsung dengan penulis.
--o0o--
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
76
Mini-X Softswitch
BAB V STUDY KASUS DAN UJICOBA SISTEM
Pengujian suatu system sebelum di launching sangat diperlukan, terutama untuk mengetahui kehandalan system tersebut dan apakah fitur-fitur yang telah di sampaikan bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau hanya sekedar target saja dan tidak bisa berjalan sebagai mana mestinya. Mini-X Softswitch yang saya kembangkan juga perlu dilakukan pengujian dengan metoda studi kasus dari kasus kasus yang sering ditemui di lapangan baik tempat saya bekerja ataupun kasus yang menimpa pelanggan besar PT.Atlasat Solusindo, yang memiliki salurang interkoneksi langsung dengan jaringan VoIP PT Atlasat Solusindo. Harapan yang diinginkan setelah pengujian ini, saya bisa menambah wawasan dan bisa memperbaiki secepatnya fitur yang masih belum berjalan dan mengoptimalkan kemampuan dari Mini-X Softswitch. Sehingga selain sistem ini bisa dipresentasikan didepan dewan penguji tugas akhir di Universitas Mercu Buana, saya berharap bisa langsung dimanfaatkan di kantor tempat saya bekerja untuk pelanggan baru. Target yang dilakukan proses uji coba adalah: •
Fungsi
dari
masing-masing
menu
dari
Mini-X
Softswitch
Configurator o Registrasi perangkat/pelanggan o Registrasi dial plan / ruting table o Registrasi dan billing pelanggan o Analisa CDR / Statistik dan Laporan •
Kemampuan registrasi ke induk softswitch di PT Atlasat Solusindo
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
77
Mini-X Softswitch
•
Integrasi Client program seperti X-Pro Softphone dengan Mini-X Softswitch
•
Uji coba panggilan ke beberapa nomor local Jakarta interlokal Bandung dan Mobile GSM.
•
Proses panggilan harus menyesuaikan seperti rancangan desain gambar uji coba panggilan.
•
Analisa CDR sebagai bukti terjadi panggilan yang betul-betul melewati Mini-X Softswitch bukan sebagai rekayasa teknologi (boongan)
5.1 Desain Gambar Uji Coba Panggilan Secara umum proses pengujiannya adalah mencoba melakukan panggilan telepon menggunakan perangkat lunak X-Pro ke beberapa nomor telepon di Jakarta , Bandung dan nomor HP dengan tentunya melewati Mini-X Softswitch dan Jaringan VoIP PT Atlasat Solusindo
UMB-Net
A
B
C
D
E
F
G
H SELEC TED ON-LINE
Internet IIX
PSTN
Atlasat VoIP Net
Telkom Switching
Mini-X Softswitch SIP-Client software
Kampus UMB
Mobile
Atlasat Solusindo Gd Cyber
Gambar 5.1 Jaringan Interkoneksi dengan VoIP PT Atlasat Solusindo Keterangan rincian gambar: 1. Semua perangkat seperti Mini-X Softswitch, laptop terhubung ke internet melalui saluran internet Kampus-UMB.
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
78
Mini-X Softswitch
2. Pembuatan username dan password untuk client dalam hal ini Perangkat Softphone X-Pro di Laptop Saya, hal ini dilakukan untuk meminimalkan terjadinya panggilan dari perangkat yang tidak terdaftar atau perangkat yang belum melakukan pendafataran di billing. 3. Pembuatan tabel routing di Mini-X Softswitch yang di perlukan untuk melakukan pengarahan panggilan melalui Induk Softswitch PT Atlasat di gedung Cyber Jakarta 4. Laptop yang sudah berisi software Soft-Phone ‘X-PRO’ melakukan registrasi ke Mini-X Softswitch menggunakan username dan password yang telah di buat sebelumnya. 5. Melakukan proses panggilan ke nomor telepon test (021-5209060) dari X-PRO dengan digit yang dikirim sesuai seperti tabel routing yang sudah di buat sebelumnya di Mini-X Softswitch. 6. Secara umum seharusnya proses ini berlangsung baik, perihal kualitas suara tergantung dari beberapa factor antara lain, bandwidth link Internet dari kampus UMB ke IIX dan pembebanan yang ada mungkin karena ada yang sedang browshing atau download 7. Test juga di lakukan ke beberapa nomor berbeda baik proses panggilan local Jakarta, SLJJ maupun SLI.. 8. Untuk memastikan tidak ada rekayasa pada saat simulasi test call nya dilanjutkan dengan menganalisa hasil panggilannya dimenu yang ada di Mini-X Softswitch Configurator. Parameter-parameter yang akan kita pergunakan adalah: Sisi Pelanggan Jenis Perangkat
:
X-Pro Softphone
Kode Pelanggan
:
Test001
Kode Password
:
Test212
IP Address
:
Dynamic
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
79
Mini-X Softswitch
Mini-X Softswitch IP Address
:
192.168.1.80
Kode Dial Plan / Routing
:
0x (contoh:0215209060)
IP Address
:
202.92.192.199
Kode Dial Plan
:
123 62 x (contoh 1236221=
Softswitch Atlasat Solusindo
untuk panggilan ke JKT) Kode Pelanggan/Username
:
mini-x-001
Kode Password
:
minix001
5.2 Register Perangkat X-Pro Tahapan pengujian pertama adalah meregistrasi softphone X-Pro yang terinstall di laptop ke system Mini-X Softswitch, sesuai dengan data yang akan kita pakai seperti tertulis di atas.
Gambar 5.2 Registrasi Perangkat Baru Selanjutnya kita melakukan pegisian konfigurasi di sisi X-Pro Softphone
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
80
Mini-X Softswitch
Gambar 5.4 Menu Konfigurasi X-Pro
Gambar 5.5 Menu System Setting X-Pro
Gambar 5.6 Konfigurasi SIP Proxy X-Pro
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
81
Mini-X Softswitch
Gambar 5.7 X-Pro Siap Digunakan
logged in -
Enter Phone Number
menandakan X-Pro Softphone telah
berhasil teregister di Mini-X Softswitch . 5.3. Registrasi Atlasat Softswitch Langkah selanjutnya adalah meregister induk softswitch milik PT Atlasat Solusindo di system Mini-X Softswitch sebagai perangkat terminasi.
Gambar 5.8. Registrasi Atlasat Softswitch (Minix-001)
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
82
Mini-X Softswitch
begitu juga kita harus meminta team di PT Atasat untuk mengaktifkan username/kode panggilan kita supaya kita bisa mempergunakannya. 5. 4. Pembuatan Dial Plan / Routing Table Proses selanjutnya adalah pembuatan ruting table yang mengarahkan panggilan kita dilewatkan melalui mesin Softswitch milik PT Atlasat. Routing yang akan kita buat tentulah harus mengikuti petunjuk dari softswitch induk yang mejadi titik terminasi panggilan kita. Untuk kasus kita ini akan mengambil data yang sudah kita catat sebelumnya di atas: •
Mini-X Softswitch aikan menerima kiriman data digit panggilannya dimulai dengan digit 0, misalkan target no telepon yang akan di panggil adalah 0215209803
•
Untuk supaya bisa di lewatkan ke PTSN Switching milik telkom Softswitch Atlasat mensyaratkan perubahan dan penambahan digit prefix di depan nomor teleponnya dari kepala digit 0 menjadi 123 62xx, atau dengan kata lain Mini-X Softswitch harus melakukan pengkonverisan digit dari 0215209803 menjadi 12362215209803.
•
Sehingga disimpulkan routing table yang akan kita buat adalah o Kode akses : 0215209803 o Prioritas : 1 o Digit yang di hapus : 1 Digit pertama o Penambahan digit setelah di hapus : 12362 o Perangkat yang kita jadikan Gateway terminasi : mini-x-001 o Status : di active kan
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
83
Mini-X Softswitch
Gambar 5.9 Pembuatan Routing Table 5.5. Pengetesan Panggilan
Sesuai dengan sekenario yang telah kita siapkan dan registrasikan maka dalam pengetesan kita harus mendial nomor tujuan dengan digit sebagai berikut : 0215209803 Hasil yang seharusnya terjadi adalah proses panggilan ke ruangan NOC & Network Implementation Dept PT Atlasat Solusindo di Gd Cyber. Bilamana tidak sesuai dengan yang kita kehendaki maka lakukan pengecekan tahap demi tahapsesuai dengan prosedure yang telah di bahas sebelumnya. Coba hubungi no.tlp 08176717018 dan 0222001167 atau nomor telepon lainnya, berhasilkah ? Bila melihat sekenario yang telah kita buat sebelumnya maka, proses panggilan ini seharusnya tidak berhasil (‘Gagal’).
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
84
Mini-X Softswitch
Hal ini dikarenakan di menu dial-plan atau routing table hanya terdapat kode akses 0215209803, jadi digit lain yang tidak sesuai dengan kode akses yang kita buat akan di drop atau di tolak oleh Mini-X Softswitch Untuk solusinya mari kita coba melakukan pendaftaran ulang di menu dial plan / routing table tambahkan: Kode akses : _0.
( Garis bawah Nol dan Titik)
Prioritas : 1 Digit yang di hapus : 1 Digit pertama Penambahan digit setelah di hapus : 12362 Perangkat yang kita jadikan Gateway terminasi : mini-x-001 Status : di active kan Lakukan panggilan lagi ke nomor telepon yang tidak berhasil tadi 08176717018 atau 0222001167, Berhasilkah ? Kode akses _0. dimaksudkan bahwa semua angka yang dimulai dengan hurup 0 berapapun angka di belakangnya akan di kirimkan ke
mini-x-001 dengan sebelumnya
dilakukan
perubahan dengan menghapus angka 0 menjadi 12362 Dengan kata lain panggilan ke 08176717018 akan di konversikan menjadi 123628176717018 Dan 0222001167 dikonversikan menjadi 12362222001167 5.6. Analisa data hasil panggilan (CDR) Tahap akhir dari demonstrasi dan uji coba ini adalah analisa data hasil panggilan atau dikenal dengan CDR (Call Detail Record). Setiap panggilan yang melewati Mini-X Softswitch ini akan di catat, antara lain:
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
85
Mini-X Softswitch
Kapan proses panggilan itu berlangsung Siapa yang melakukan panggilan (Source) Tujuan yang di panggil (Destination) Lamanya pembicaraan (Durasi) Status panggilan (sukses, gagal, tidak di jawab) Trunk terminasi yang di pergunakan Dll. Dengan mengkombinasikan data CDR dengan daftar Harga yang kita miliki maka kita bisa membuat tagihan sesuai lama bicara dan nomor yang dituju. Perhitungan tagihan ini bisa di gunakan untuk menagih pelanggan atau sebagai komparasi ketika ditagih sama operator VoIP lainnya di saat kita melakukan terminasi panggilan ke mereka.
Gambar 5.10 Contoh data CDR (se-100 Call Terbaru) --o0o--
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
86
Mini-X Softswitch
BAB VI KESIMPULAN
Mini-X Softswitch ini lebih dikatagorikan sebagai sistem minimum dari sentral telepon digital (digital switching) berbasis session initiaition protocol karena hanya beberapa fitur dari sebuah sentral telepon yang dikembangkan pada versi ini. Bilamana pengguna hendak mengolah kembali datanya untuk diintegrasikan dengan sistem billing lainnya, sistem ini telah dilengkapi juga interface untuk keperluan sistem billing lainnya, baik akses langsung terhadap databasenya maupun pengkonversian hasil query kedalam mode file Microsoft Office. Kekurangan dari Mini-X Softswitch dan Configuratornya masih cukup banyak antara lain kemampuan mendata pengguna yang sedang aktif melakukan panggilan, analisa yang ditampilkan secara grafik dan lain lain. Bagi pemerhati yang hendak mengembangkan sistem seperti ini disarankan: •
Perlu dikembangkan fitur tambahan semisal pengintegrasian protocol lainnya selain SIP semisal, H323 dan MGCP/Megaco, sehingga bisa lebih menjadi universal softswitch yang bisa mengendalikan bermacam platform perangkat gateway.
•
Melengkapi fitur sekelas PBX juga tentu akan menjadi tantangan baru semisal mengaktifkan voice recorder, voice mail, interactive voice respon, call forwading dan fitur lainnya sehingga bisa dipergunakan tidak hanya sebagai softswitch saja bisa juga dimanfaatkan untuk call center atau sejenisnya. --o0o--
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120
87
Mini-X Softswitch
Daftar Pustaka
• • ! " •
#
#
$
%
& •
*
+
' ' ,
(
' - , . /0
#
0
) .
' 1
20 .1 3 / http://ristishop.com/portal/portal_article_detail.php?id=351&lang=Ind onesia •
4
1
/
! "
' •
#
$
%&' (
'
Harry Prihanto, ‘Membangun Jaringan Komputer : Mengenal Hardware dan Topologi Jaringan’, www.ilmukomputer.com
•
Tutun Juhana, Laboratorium Telematika Departemen TE ITB, ‘Jaringan Telekomunikasi’ [email protected]
--o0o--
Tugas Akhir Univ Mercu Buana Tek. Telekomunikasi
Asep Saepudin 4140411-120