ON A D SAP ROAD THE
DIFABEL DAY 2015 Pawai Kursi Roda bersama Petugas Pemerintah Kota, Masyarakat umum, Volunteer di Halaman Balaikota Yogyakarta dan Malioboro Workshop Lukis Anak SD, SLB, SD Inklusi se DIY Puncak Acara dengan Rangkaian Pentas Seni, Penghargaan kepada 4 Kecamatan di Kota Yogyakarta sebagai Pilot Project Kota Yogyakarta sebagai kota Inklusi, Penyerahan Alat Bantu, Senam Bersama, serta Doorprize
Keep walk on, even the heat burn our sweat.. Don’t worry about the differences, ‘coz that would bring us to inclusive society which it really main to equality.. Keep spirit and faith!
PAWAI KURSI RODA DI BALAIKOTA YOGYAKARTA
5 1 0 2 R SEMBE
3 DE
Kampanye mengenai Mainstreaming Disabilitas kepada aparat pemerintah di tingkat SKPD Kota Yogyakarta menuai perhatian, dengan di distribusikannya amunisi kampanye seperti stiker, gantungan kunci. Tidak lupa poster untuk menyuarakan isu disabilitas juga dipajang. Tim panitia, dari SAPDA dan Dinas Sosial Kota Yogyakarta serta volunteer bekerjasama merangkul banyak partisipan agar mau mencoba berjalan menggunakan kursui roda ke tempat tujan mereka di lingkup gedung Balaikota Yogyakarta. Alhasil, ada partisipan yang mau mencoba, ada beberapa yang hanya melihat, dan berlalu begitu saja. Namun apresiasi dari partisipan cukup antusias karena dari beberapa partisipan ada yang memang belum pernah mencoba menggunakan kursi roda untuk berjalan. Pesan yang disampaikan tepat pada sasaran, kepada pengunjung dan aparat pemerintah Kota. Diharapkan dengan adanya event ini dapat meningkatkan awareness aparat pemerintah Kota Yogyakarta kepada teman-teman disabilitas. Kampanye ini berjalan mulai dari pukul 07.0009.00.
SI R U K I PAWA A DI ROD O R O B O MALI
3 DESEMB
ER 2015
Kampanye dengan menggunakan kursi roda juga dilakukan di Malioboro. Bersama dengan pak Okto , Kepala Bidang Rehabilitasi Pelayanan Sosial Kota Yogyakarta dan volunteer dari mahasiswa local dan Australia, menyuarakan kampanye Hari Disabilitas Internasional menggunakan kursi roda. Kampanye dilakukan dari Jl. Abu Bakar Ali sampai ke depan Gedung DPRD DIY secara bersamaan. Di sepanjang jalan, teman-teman membagikan amunisi kampanye seperti gantungan kunci dan stiker kepada pengguna jalan dan trotoar. Tidak banyak masyarakat yang peduli dengan aksi ini, bahkan pada saat praktik menyebrang dengan menggunakan tombol traffic light, kendaraan pada awalnya tidak mau berhenti. Akan tetapi setelah di hentikan oleh pak Okto, maka kendaraan pun berhenti. Pawai pun dilanjutkan ke depan gedung DPRD, dan setelah sampai lokasi, diskusi kecil pun dimulai. Diawali dengan sharing pengalaman masing -masing partisipan non disabilitas setelah menggunakan kursi roda melewati trotoar. Setelah itu lanjut dengan membahas isu disabilitas bersama dengan teman-teman mitra jaringan yang ikut tergabung dalam aksi ini.
WORK
SHOP LUKIS 5 DES ANAK EMBE R 201 5 PO PENDO SO LI A D K PA F. DR. JL. PRO MO SOEPO HSARI GLAGA
Workshop lukis anak, menggali potensi anak-anak, mulai dari SD, SLB maupun SD Inklusi untuk menyuarakan apa yang mereka rasakan. Dituangkan dalam kuas dan cat di lembar kertas, anak-anak pun mulai berekspresi sebebas mungkin. Acara sangat santai, moment untuk kampanye pun tersampaikan dengan berbaurnya anak-anak, baik yang mengalami hambatan maupun yang tidak. Moment ini sebagai momentum inklusifitas SAPDA bersama dengan anak-anak. Hambatan yang dimiliki oleh anak berkebutuhan khusus tidak dirasakan,, karena saking seriusnya mereka focus dengan lukisan. Sebagai penghargaan untuk karya lukis terbaik, anakanak mendapatkan sertifikat dan uang pembinaan.
PUNC AK AC ARA H BALA DI IKOTA YOGY 6 DES AKAR EMBE TA R 201 5
Acara puncak HDI dilaksanakan di Balaikota Yogyakarta, bersama aparat Pemreintah Kota dengan mengundang sekolah-sekolah SLB di Yogyakarta. Tidak hanya itu, komunitas disabilitas yang ada di DIY juga turut meramaikan acara. Ada senam bersama, penyerahan hadiah lomba film pendek, pentas seni dari siswa-siswi Yaketunis, FKKADK dan SAPDA juga ikut tampil meramaikan acara. Selain itu ada penyerahan alat bantu, pemberian penghargaan dari Komite Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas Kota Yogyakarta kepada 4 Kecamatan sebagai pilot project Indikator Kota Inklusi. Untuk lebih menyemangati tamu undangan, acara juga dimeriahkan dengan pembagian doorprize. Yang menarik adalah adanya inovasi dari teman-teman disabilitas komunitas Difa City Tour and Transport. Komunitas ini mensosialisasikan aktifitasnya dalam sarana transportasi roda tiga untuk para turis domestic ataupun luar daerah agar menggunakan jasa mereka berkeliling kota Yogyakarta. Di akhir acara ada penyampaian pesan dan kesan kepada tamu undangan agar dapat menuliskan harapan, pesan dan kesan ke depan bagi teman-teman disabilitas khususnya di Kota Yogyakarta yang dituangkan dalam metaplan dan digantung di pohon harapan.