MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMELAJARAN MATA DIKLAT PRODUKTIF PROGLI PENJUALAN PADA KOMPETENSI MELAKUKAN PENJUALAN BARANG DAN JASA MELALUI PEMELAJARAN SISTEM KEMITRAAN PADA SMK NEGERI 1 TANJUNG Ol eh : Aserani, S.Pd NIP. 132091026 Diajukan dalam rangka memenuhi syarat untuk mengikuti pemilihan Guru Berprestasi tingkat Propinsi Kalimantan Selatan
PEMERINTAH KABUPATEN TABALONG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 TANJUNG 2005
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Makalah : MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMELAJARAN MATA DIKLAT PRODUKTIF PROGLI PENJUALAN KOMPETENSI MELAKUKAN PENJUALAN BARANG DAN JASA MELALUI PEMELAJARAN SISTEM KEMITRAAN PADA SMK NEGERI 1 TANJUNG
Penyusun
: ASERANI, S.Pd
NIP
: 132091026
Tugas
: Guru Bidang Studi Kejuruan
Unit Kerja
: SMK Negeri 1 Tanjung
Tanjung, 13 Juli 2005 Kepala SMK Negeri 1 Tanjung,
SYAM INDRA PERMANA, S.Pt NIP. 131632283
i
KATA PENGANTAR
A
lhamdulillah, puji syukur Penyusun panjatkan ke khadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah menganu-gerahkan rahmat dan kasih sayang-Nya,
sehingga da-patlah Penyusun merampungkan makalah ini dengan judul Meningkatkan Efektifitas Pemelajaran Mata Diklat Produktif Progli
Penjualan Pada Kompetensi Melakukan Penjualan Barang dan Jasa Melalui Pemelajaran Sistem Kemitraan Pada SMK Negeri 1 Tanjung, dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mengikuti Pemilihan Guru Berprestasi tingkat Propinsi Kalimantan Selatan.
Terimakasih Penyusun sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan bahan dan pemikiran sehingga dapatlah makalah ini di-selesaikan, kendati di sana sini masih banyak terdapat kekurangan.
Akhirnya,
Penyusun berharap kiranya makalah ini layak
ii
diajukan
sebagai syarat
Berprestasi
di
dalam mengikuti
Pemilihan
Guru
di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kali-
mantan Selatan.
Tanjung, 03 Juli 2005 Penyusun,
Aserani, S.Pd NIP. 132091026
iii
DAFTAR ISI
HAL :
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
iv
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Maksud dan Tujuan
3
C. Rumusan Masalah
4
D. Batasan Masalah
5
BAB II PERMASALAHAN
7
BAB III PEMECAHAN MASALAH
9
A. Menjalin Kerjasama
9
B. Melakukan Validasi Kurikulum
10
C. Menentukan Bentuk Kegiatan
15
D. Efektifitas Pemelajaran Sistem Kemitraan
17
BAB IV PENUTUP
18
A. Kesimpulan
18
B. Saran-saran
19
DAFTAR KEPUSTAKAAN
20
iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
E
ra globalisasi yang sampai hari ini terus bergulir, paling tidak akan membawa dua dampak, di satu sisi membawa iklim yang semakin terbuka untuk menjalin
kerja sama diberbagai pihak dengan prinsip saling menguntungkan, di sisi lain, era ini juga sekaligus melahirkan kondisi persaingan yang semakin ketat dan semakin tajam.
Bagi
negara-negara
yang
telah
siap
menghadapi
era
gobalisasi, kehadirannya merupakan peluang untuk merajut masa depan yang cerah. Namun bagi negara-negara yang belum siap menghadapinya, kehadiran era globalisasi merupakan momok yang sangat menakutkan yang dapat mengantarkan ke masa depan yang suram. Demikian juga dalam dunia pendidikan, era globalisasi cukup berpengaruh bagi dunia pendidikan, dimana out put pendidikan lebih ditekankan kepada kualitas sumber daya manusia, dengan kata lain lulusan sekolah harus mengacu kepada kemampuan skill yang handal 1
yang dapat bersaing secara global. Sebab, kalau tidak dipersiapkan sedemikian rupa, maka lulusan sekolah kita akan kalah bersaing di pasar tenaga kerja.
Sebagai antisipasi sekaligus upaya persiapan menghadapi era globalisasi, maka lembaga pendidikan kehususnya pendidikan kejuruan, telah mempersiapkan dan menerapkan sistem pendidikan yang lebih kondusif, aspiratif dan produktif dengan mengacu kepada pemenuhan kebutuhan dunia kerja, maka lahirlah konsep Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dimana dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah dilibatkan dunia kerja sebagai patner yang saling mengisi dan melengkapi antara program pendidikan di lembaga pendidikan kejuruan dengan program pelatihan untuk meningkatkan keahlian profesi di dunia kerja, dengan harapan agar lulusan sekolah kejuruan dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja.
Untuk menopang pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini tentunya
diperlukan kegiatan-kegiatan pemelajaran yang
menjurus kepada pemelajaran sistem ganda yang melibatkan pihak sekolah dalam hal ini guru dengan pihak dunia kerja. Untuk itu, maka kami mencoba menawarkan sebuah konsep pemelajaran yang kami beri nama pemelajaran sistem kemitraan yang dituangkan ke dalam sebuah tulisan berupa makalah yang kami beri judul Meningkatkan
2
Efektifitas Pemelajaran Mata Diklat Produktif Progli Penjualan Pada Kompetensi
Melakukan
Penjualan
Barang
dan
Jasa
Melalui
Pemelajaran Sistem Kemitraan Pada SMK Negeri 1 Tanjung.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyajian makalah ini adalah untuk : 1. Memenuhi persyaratan dalam mengikuti pemilihan Guru Berprestasi tingkat Propinsi Kalimantan Selatan; 2. Memberikan sumbangsih pemikiran dalam upaya turut serta menyukseskan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di sekolah kejuruan, khususnya SMK Bisnis dan Manajemen ke arah peningkatan pendidikan nasional pada umumnya; 3. Merangsang guru kejuruan, agar di dalam melakukan pemelajaran menggunakan sistem pemelajaran kemitraan yang memadukan antara konsep yang disampaikan guru dengan konsep yang dimiliki dunia
kerja,
untuk
melahirkan
singkronisasi
agar
diperoleh
efektifitas dalam pemelajaran; 4. Membuka nuansa berpikir dan meralat anggapan yang keliru bagi sebagian para guru kejuruan, bahwa hanya
berupa
pelaksanaan
PSG tidak
Prakerin (Praktek Kerja Industri) yang biasanya
dilakukan di tingkat II pada semester ganjil atau genap, juga bisa 3
5. dilakukan pada semester ganjil di tingkat III, tetapi PSG selalu dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam bentuk
jalinan
kerja
sama
antara
sekolah
dengan
institusi
pasangan-nya (dunia kerja / Industri) terutama di dalam melakukan kegiatan pemelajaran.
C. Rumusan Masalah
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang sudah sekian lama diterapkan pada Sekolah Menengah Kejuruan, nampaknya masih diperlukan penyempur-naan-penyempurnaan dengan memungsikan perangkat-perangkat dan kompo-nen-komponen pendidikan di tingkat sekolah, dan memanfaatkan keberadaan dunia kerja / industri yang ada di sekitar sebagai sumber belajar sekaligus subyek dan obyek latihan kerja bagi para peserta didik.
Selama ini konsep PSG penerapannya masih ditekankan pada ke-giatan Prakerin yang dilakukan relatif satu semester di dunia kerja,
tanpa
melakukan
kegiatan-kegiatan
pendahuluan
yang
sebenarnya dapat dilakukan dan sangat berguna bagi keberhasilan pelaksanaan Prakerin itu sendiri.
4
Untuk itu maka penerapan konsep Pemelajaran Kemitraan dalam setiap mata diklat produktif sangat berguna bagi upaya keberhasilan Prakerin khususnya dan PSG itu sendiri pada umumnya. Disamping itu, secara khusus penerapan pemelajaran dengan sistem kemitraan dapat meningkatkan efek-tifitas pemelajaran, khususnya pemelajaran mata diklat produktif.
D. Batasan Masalah
Jumlah mata diklat produktif di sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen cukup banyak, yang tersebar pada beberapa program keahlian.
Khusus program keahlian Penjualan, mata diklat produktif atau kom-petensi produktif terdiri dari : 1. Mengetik secara manual dan elektronik; 2. Mengoperasikan komputer untuk kegiatan penjualan; 3. Mengoperasikan alat-alat komunikasi kantor; 4. Mengoperasikan mesin-mesin bisnis; 5. Melakukan pemasaran barang dan jasa dan; 6. Melakukan penjualan barang dan jasa.
5
Agar pembahasannya lebih terfokus dan spesifik, maka dalam pem-bahasan makalah ini kami batasi hanya pada mata diklat produktif program keahlian penjualan pada kompetensi Melakukan Penjualan
Barang dan Jasa, sub kompetensi Memahami pengertian, dasar-dasar dan hukum perasuransian.
6
BAB II PERMASALAHAN
K
arakteristik Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sebagai sistem penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kejuruan, didukung oleh beberapa faktor yang menjadi
komponen-komponennya, yaitu : 1. Institusi pasangan, dalam hal ini pihak dunia kerja / industri yang relevan; 2. Program pendidikan dan pelatihan bersama, yang disusun, ditentukan dan ditetapkan serta diterapkan secara bersama-sama melalui kegiatan validasi kurikulum hingga melakukan penyusunan jadual kegiatan; 3. Kerjasama secara kelembagaan, yang dituangkan dalam bentuk ikatan kerja sama secara resmi / formal yang dibuktikan dengan adanya piagam kerja sama; 4. Nilai tambah dan jaminan keberlangsungan, maksudnya program PSG hendaknya dapat memberikan nilai tambah atau masukan
7
yang positif bagi kedua belah pihak. Pelaksanaan PSG bagi pihak sekolah merupa-kan
peluang
yang berharga terutama bagi
peserta didik untuk menambah wawasan dan pengalaman serta meningkatkan ketrampilan
kerja. Sedangkan bagi pihak dunia
kerja / industri, pelaksanaan PSG dapat membantu dalam pelaksanaan kerja perusahaan dan pengrekrutan tenaga kerja baru, tanpa harus melakukan tindakan pendidikan dan pelatihan khusus terlebih dahulu. Kemudian, dengan jaminan keberlangsungan dimaksudkan agar kerja sama yang dilakukan berlangsung seca-ra terus menerus, sejak peserta didik aktif di bangku sekolah, hingga mereka berstatus sebagai alumni.
Adanya komponen-komponen Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di atas, memungkinkan dilaksanakannya pemelajaran sistem kemitraan, kehususnya terhadap mata diklat produktif pada Sekolah Menengah Kejuruan.
Permasalahannya sekarang adalah, kerjasama dalam bentuk apa yang dapat dilakukan didalam pemelajaran sistem kemitraan ini. Inilah permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini.
8
BAB III PEMECAHAN MASALAH
A
da
beberapa
hal
yang
perlu
dilakukan
untuk
menerapkan pemelajaran dengan sistem ke-mitraan, sekaligus merupakan langkah-langkah operasional-
nya.
A. Menjalin Kerjasama
Pemelajaran dengan sistem kemitraan hanya mungkin dapat dilak-sanakan apabila terjalin kerjasama dan kesepakatan antara pihak sekolah dengan dunia kerja / industri (institusi pasangan), untuk bersama-sama menye-lenggarakan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan.
Khusus pemelajaran produktif mata diklat / kompetensi
Melakukan Penjualan Barang dan Jasa, sub kompetensi Memahami pengertian, dasar-dasar dan hukum perasuransian, institusi pasangan yang relevan untuk menjalin kerja sama adalah perusahaan asuransi, 9
terutama perusahaan asuransi yang ada di daerah setempat, seperti : perusahaan asuransi jiwasraya, perusahaan asu-ransi jiwa bersama Bumiputera 1912, perusahaan ASKES, ASTEK dan sebagainya.
B. Melakukan Validasi Kurikulum
Setelah dijalin kerjasama dengan pihak DU/DI (Institusi pasangan),
selanjutnya
lakukanlah
validasi
kurikulum,
yaitu
melakukan penyesuaian atau sinkronisasi antara materi pemelajaran yang tertuang di dalam kurikulum / GBPP dengan bidang-bidang pekerjaan yang tersedia pada institusi pasangan yang dapat dijadikan wahana belajar bagi siswa.
Sinkronisasi (validasi) kurikulum tersebut harus dilaksanakan secara bersama dan hasilnya menjadi program pemelajaran yang disepakati ke dua belah pihak untuk dilaksanakan secara bersamasama dan konsekuen.
Di dalam validasi kurikulum, hendaknya ditentukan dan disepakati, mana-mana materi pelajaran yang disajikan oleh guru, mana-mana materi pelajaran yang disajikan oleh pihak DU/DI (Institusi 10
pasangan). Juga ditentukan, mana-mana materi
pelajaran
yang
dipraktekkan di dunia kerja / industri, dan Mana-mana materi pelajaran yang cukup dipraktekkan di sekolah saja.
Sebagai contoh, bagaimana melakukan validasi kurikulum terhadap mata diklat / kompetensi Melakukan Penjualan Barang dan
Jasa, sub kompetensi Memahami pengertian, dasar-dasar dan hukum perasuransian, mari kita lihat bagaimana susunan GBPP sub kompetensi ini, sebagai berikut : NO. 1.
KEGIATAN PEMELAJARAN Menerapkan ketentuan dan pokok-pokok hukum perasuransian
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
2.
Menentukan hak dan kewajiban masingmasing pihak dalam asu-ransi
ASPEK PENGETAHUAN Pengertian asuransi Penutupan asuransi Saat mulai dan ber akhirnya asuransi Obyek asuransi Subyek asuransi Hak dan kewajiban para pihak asuransi Pokok-pokok hukum asuransi
1. Pengertian Premi 2. Uang Pertanggungan 3. Nilai/Harga Tunai 4. Klaim asuransi
11
ASPEK KETERAMPILAN 1. Melakukan penutupan asuransi sesuai ketentuan yang berlaku.
1. Menghitung besarnya premi 2. Menentukan Nilai/ Harga Tunai asuransi 3. Menghitung besar nya santunan atau ganti rugi 4. Menghitung restorno
NO. 3.
KEGIATAN PEMELAJARAN Mengisi dokumen perjanjian asuransi
ASPEK PENGETAHUAN 1. Pengenalan dan cara mengisi dokumen asuransi
ASPEK KETERAMPILAN 1. Mengisi SPA (Surat Permintaan Asuransi) 2. Mengisi kuitansi pembayaran premi
Susunan GBPP di atas, setelah dikonfirmasikan dengan pihak institusi pasangan (dalam hal ini perusahaan asuransi), selanjutnya dilakukan perte-muan/rapat bersama antara pihak sekolah (Kaprogli Penjualan, Guru Diklat) de-ngan pihak perusahaan asuransi, untuk melakukan validasi kurikulum, yaitu menentukan mana-mana materi pelajaran yang disajikan oleh guru, mana-mana materi pelajaran yang disajikan oleh pihak perusahaan asuransi. Juga diten-tukan, manamana materi
pelajaran
yang
dipraktekkan di lokasi perusahaan,
mana-mana materi pelajaran yang cukup dipraktekkan di sekolah saja.
Di dalam validasi kurikulum, bentuk kegiatan pemelajaran juga perlu dirancang dan disepakati bersama. Demikian juga dalam hal pembiayaan, kalau mungkin, bisa ditanggulangi bersama, dan kalau perlu libatkan juga pihak Majelis Sekolah.
Dari contoh tabel di atas, setelah dilakukan pertemuan/rapat bersama misalnya telah ditentukan susunan GBPP yang sudah divalidasi sbb. :
12
NO. 1.
2.
KEGIATAN PEMELAJARAN Menerapkan ketentuan dan pokok-pokok hukum perasuransian
Menentukan hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam asuransi
ASPEK PENGETAHUAN 1. Pengertian asuransi 2. Penutupan asuransi 3. Saat mulai dan berakhirnya asuransi 4. Obyek asuransi 5. Subyek asuransi 6. Hak dan kewajiban para pihak asuransi 7. Pokok-pokok hukum asuransi 1. Pengertian Premi 2. Uang Pertanggungan 3. Nilai/Harga Tunai 4. Klaim asuransi
NARA SUMBER T G
TEMPAT D
S
3
3
3
3
3
3
3 3
3 3
3
3
3
3
3
3
3 3
3 3
3
3
13
ASPEK KETERAMPILAN 1. Melakukan penutupan asuransi sesuai ketentuan yang berlaku.
1. Menghitung besarnya premi 2. Menentukan Nilai/Harga Tunai asuransi 3. Menghitung besarnya santunan atau ganti rugi
NARA SUMBER T G
D
3
3
TEMPAT S
3
3
3
3
3
3
NO.
KEGIATAN PEMELAJARAN
ASPEK PENGETAHUAN
NARA SUMBER T G
TEMPAT D
S
ASPEK KETERAMPILAN 4. Menghitung restorno
3.
Mengisi dokumen perjanjian asuransi
1. Pengenalan dan cara mengisi dokumen asuransi
3
3
1. Mengisi SPA (Surat Permintaan Asuransi) 2. Mengisi kuitansi pembayaran premi
NARA SUMBER T G
TEMPAT D
S
3
3
3
3
3
3
Keterangan : T = Tutor (Nara sumber dari perusahaan asuransi) G = Guru mata diklat D = Dunia kerja (perusahaan asuransi) S = Sekolah ( di kelas / SMK)
Dari GBPP yang sudah divalidasi ini, kemudian dibuat jadual rencana kegiatan pemelajaran yang tentunya disesuaikan dengan administrasi rencana pemelajaran yang telah disusun oleh guru diklat.
14
C. Menentukan Bentuk Kegiatan
Bentuk
kegiatan pemelajaran sistem kemitraan
adalah
sebagai berikut. 1. Penyajian Materi Pelajaran, yaitu melakukan penyajian materi pelajaran di kelas, baik yang dilakukan oleh guru diklat maupun yang dilakukan oleh tutor dari pihak dunia kerja (institusi pasangan). Maksudnya, penyajian materi pelajaran yang sudah divalidasi tidak saja diberikan oleh guru diklat, tetapi juga pihak DU/DI (institusi pasangan) dengan cara datang ke sekolah (masuk kelas) untuk menyajikan materi pelajaran tersebut yang penjadualannya sudah dibuat secara bersama-sama; 2. Melakukan Kegiatan Praktek, yaitu melakukan kegiatan praktek kerja, baik yang dilaksanakan di sekolah maupun di DU/DI (institusi pasangan) berda-sarkan penjadualan yang sudah ditentukan. Jika praktek kerja dilaksanakan di sekolah, maka pihak tutor dari DU/DI yang datang ke sekolah (masuk kelas) untuk membimbing siswa berpraktek, tetapi apabila praktek kerja dilaksanakan di DU/DI, maka siswa yang datang ke DU/DI untuk melakukan praktek kerja dengan bimbingan tutor dari DU/DI dan dengan teknis pelaksanaan yang sudah diatur sedemikian rupa;
15
3. Mencari Nara sumber atau Patner, yaitu siswa diwajibkan mencari seorang karyawan dari DU/DI yang dapat dijadikan nara sumber atau patner di dalam menggali pengetahuan dan memantapkan ketrampilan/skill yang dipelajari-nya. Pada mata diklat/kompetensi
Melakukan Penjualan Barang dan Jasa, sub Kompetensi Memahami pengertian, dasar-dasar dan hukum perasu-ransian, pada materi praktek tentang Melakukan penutupan asuransi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, siswa dapat mencari patner kerja, yaitu menjalin kerjasama dengan seorang agen/sales asuransi (Petugas
Dinas Luar), dengan mengikuti agen/sales tersebut berkeliling mengunjungi calon nasabah asuransi untuk menawarkan program asuransi. Sambil memper-hatikan dan mengamati bagaimana seorang agen/sales ini menawarkan program asuransi, sewaktuwaktu juga ia ikut menawarkan program asuransi, sampai kepada kegiatan penutupan asuransi; 4. Melakukan Evaluasi Pemelajaran Secara Bersama;
Semua kegiatan di atas disusun dengan penjadualan secara terpadu yang disusun setiap semester.
16
D. Efektifitas Pemelajaran Sistem Kemitraan
Dengan diterapkannya pemelajaran sistem kemitraan pada mata dik-lat produktif di SMK Bisnis dan Manajemen, maka efektifitas pemelajaran akan dapat dilakukan, antara lain : 1. Tugas guru diklat dalam memberikan pelajaran berkurang; 2. Keakuratan materi pelajaran lebih terjamin dan selalu orisinil serta lebih valid dan aktual; 3. Kegiatan pemelajaran dan pengelolaan kelas lebih hidup dan dinamis, karena para siswa terlihat antusias mengikutinya; 4. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran lebih meningkat; 5. Memberikan pengalaman belajar dan pengalaman kerja yang sulit terlu-pakan bagi siswa, sehingga apabila mereka nanti melakukan Prakerin, pengalaman kerja yang pernah diperoleh sangat membantu bagi kelan-caran tugas-tugasnya kelak;
17
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
D
ari uraian yang telah dikemukakan dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemelajaran sistem kemitraan merupakan kegiatan pemelajaran yang melibatkan kerjasama antara guru diklat di sekolah dengan tutor pem-bimbing di dunia kerja/industri; 2. Pemelajaran sistem kemitraan dilakukan per mata diklat/ kompetensi/sub kompetensi, terutama mata diklat produktif dengan DU/DI/institusi pa-sangan yang lembaganya disesuaikan dengan mata diklat; 3. Kegiatan yang dilakukan dalam pemelajaran sistem kemitraan adalah : a. Menjalin kerjasama; b. Melakukan validasi kurikulum dan; c. Menentukan bentuk kegiatan da n penjadualannya;
18
4. Dengan diterapkannya pemelajaran dengan sistem kemitraan, efek-tifitas
pemelajaran
akan
lebih
terasa
dan
besar
pengaruhnya bagi keberhasilan kegiatan Prakerin, disamping juga berimbas pada pe-ningkatan prestasi belajar dan prestasi kerja siswa;
B. Saran-saran
Mari kita tingkatkan profesionalitas guru di dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui pemelajaran dengan sistem kemitraan.
19
DAFTAR KEPUSTAKAAN Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,
Konsep Sistem Ganda
Pada Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1994;
Tim Satuan Tugas Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan di Indonesia, Ketrerampilan Menjelang 2020 Untuk Era
Global, Deaprtemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1997;
Drs. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Rosdakarya, Bandung, 1994;
20