LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA
Semester Khusus Tahun Akademik 2014/2015 02 Juli – 17 Oktober 2014
Di susun oleh : DANU PRADIPTO NIM. 10501244033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga praktikan dapat menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan dan penulisan Laporan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 3 Yogyakarta pada tahun 2014 ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulisan Laporan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di SMK N 3 Yogyakarta merupakan bagian dari pelaksanaan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang praktikan lakukan. Selain itu, juga bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah dilaksanakan dari tanggal 02 Juli 2014 – 17 Oktober 2014 dan melaporkan seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan di lapangan. Dengan berakhirnya Kegiatan KKN-PPL Terpadu tahun 2014
ini, tentunya
praktikan banyak menerima bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, praktikan ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Tim Unit Praktik Pengalaman Lapangan (UPPL) Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan panduan tentang penyusunan laporan KKN-PPL.
2.
Drs. Aruji Siswanto selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada kami untuk melakukan kegiatan KKN-PPL Terpadu.
3.
Ahmad Sujadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama proses PPL di SMK N 3 Yogyakarta.
4.
Drs. H Heru Widada selaku Koordinator KKN-PPL Sekolah yang telah mengarahkan selama proses KKN-PPL di SMK N 3 Yogyakarta berlangsung.
5.
Drs. Agus Jati Susilo selaku Kepala Program Jurusan Teknologi Instalasi Tenaga Listrik di SMK N 3 Yogyakarta.
6.
Drs. Y. B. Sutarman, S. Pd. selaku Guru Pembimbing Lapangan PPL yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama proses PPL di SMK N 3 Yogyakarta.
7.
Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMK N 3 Yogyakarta yang telah membantu kami dan memberikan berbagai masukan yang bermanfaat.
8.
Seluruh siswa SMK N 3 Yogyakarta yang telah berusaha untuk belajar bersama.
9.
Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan kegiatan PPL ini yang tidak dapat praktikan sebutkan satu persatu.
Praktikan menyadari, tentunya masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, praktikan sangat mengharapkan masukan serta kritik dan saran dari berbagi pihak demi penyempuranaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat, khususnya bagi praktikan sendiri dan umumnya bagi para pembaca.
Yogyakarta, Oktober 2014
Danu Pradipto NIM. 10501244033
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii KATA PENGANTAR .................................................................................... iii DAFTAR ISI .................................................................................................. v DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................. 2 C. Tujuan PPL ......................................................................................... 2 D. Manfaat PPL ....................................................................................... 3 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN REFLEKSI A. Persiapan Pelaksanaan PPL .................................................................. 5 B. Pelaksanaan dan Hasil PPL ................................................................... 8 C. Refleksi PPL ......................................................................................... 29 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................... 40 B. Pendukung dan Hambatan .................................................................... 41 C. Saran .................................................................................................. 42 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 44 LAMPIRAN ................................................................................................... 45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran yang di sertakan pada laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan perangkat serta data yang diperlukan dalam persiapan, pelaksanaan, dan refleksi kegiatan PPL. Adapun lampiran yang di sertakan antara lain : 1. Observasi Pembelajaran di Kelas dan Observasi Peserta Didik (Npma 1) 2. Matrik Program Kerja PPL UNY (F01) 3. Laporan Mingguan Pelaksanaan PPL (F02) 4. Laporan Hasil Kerja Pelaksanaan PPL (F03) 5. Kartu Bimbingan PPL (F04) 6. Buku Administrasi Pendidik a. Visi, Misi Tujuan dan Kebijakan Mutu SMK N 3 Yogyakarta b. Kalender Pendidik SMK N 3 Yogyakarta c. Jadwal Mengajar Mahasiswa PPL UNY 2014 d. Silabus e. RPP f. Jobsheet g. Daftar Hadir Siswa h. Soal dan Jawaban Evaluasi i.
Daftar Nilai Siswa
j.
Analisis Hasil Evaluasi
k. Penilaian Prestasi Belajar Siswa 7. Lembar Angket Penilaian Praktik Mangajar Dasar Dan Pengukuran Listrik 8. Tabel 2.4 Hasil Prestasi Belajar Siswa Kelas X TL 2 9. Tabel 2.6 Hasil Nilai Evaluasi Ulangan Kelas X TL 2
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Grafik Kemampuan Membuka Pelajaran ........................... 32 2. Gambar 2.2 Grafik Sikap Praktikan dalam Proses Pembelajara ............. 33 3. Gambar 2.3 Grafik Penguasaan Bahan Ajar .......................................... 34 4. Gambar 2.4 Grafik Kegiatan Belajar Mengajar ..................................... 35 5. Gambar 2.5 Grafik Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran .... 36 6. Gambar 2.6 Grafik Evaluasi Pembelajaran ............................................ 37 7. Gambar 2.7 Grafik Kemampuan Kegiatan Menutup Pelajaran .............. 38 8. Gambar 2.8 Grafik Tindak Lanjut/Follow Up ....................................... 39
ABSTRAK LAPORAN KEGIATAN PPL UNY DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA Oleh : Danu Pradipto NIM. 10501244033 Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat dalam menyelesaiakan program studi sarjana kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Tujuan dari kegiatan PPL itu sendiri yang utama adalah mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman mengajar yang sebenarnya setelah sebelumnya mengikuti mata kuliah Pengajaran Mikro. Selain itu, juga untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam hal mengenali sekolah tempat praktik PPL, membuka-menutup pelajaran, memberikan pelajaran dengan variasi model pembelajaran, melakukan interaksi dan melaksanakan RPP, menjelaskan dan memberi penguatan materi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran, penggunaan bahasa, penampilan dan gerak, penggunaan waktu, melaksanakan evaluasi dan menganalisis hasil prestasi belajar peserta didik, serta menganalisis penilaian pelaksanaan PPL oleh peserta didik yang telah diberikan pengajaran selama proses PPL berlangsung. Dalam kegiatan PPL tahun ini mahasiswa PPL mendapat kesempatan praktik mengajar di SMK Negeri 3 Yogyakarta yang ber-alamat di Jl. R.W. Monginsidi No. 2A Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 02 Juli – 17 Oktober 2014. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh mahasiswa selama melaksanakan PPL. Tahapan pertama terdiri dari pembekalan PPL, Pembelajaran Mikro, hingga Observasi Kelas. Tahapan kedua terdiri dari kegiatan pembuatan Recana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Praktik Mengajar di kelas X TL 2 serta pembuatan adminitrasi pendidik mahasiswa PPL. Tahapan Ketiga yang dilakukan mahasiswa PPL terdiri dari melakukan pelaksanaan evaluasi, menganalisis hasil prestasi belajar peserta didik, dan penilaian pelaksanaan mahasiswa PPL oleh peserta didik melalui penyebaran angket serta pembuatan laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Hasil akhir pelaksanaan kegiatan PPL, bahwa SMK Negeri 3 Yogyakarta berada dilokasi yang cukup strategis dan memilik banyak fasilitas yang menunjang kegiatan belajar mengajar peserta didik di sekolah. Pelaksanaan proses praktik PPL sudah terlaskana dengan baik. Selama pelaksanaan proses praktik PPL telah melaksanakan 10 kali pertemuan dan membuat 7 buah RPP dengan ketentuan satu RPP digunakan untuk satu atau dua kali pertemuan. Selain itu, juga membuat jobsheet praktikum sebanyak 4 buah jobsheet praktikum. Hasil prestasi belajar siswa dari indikator pencapaian belajar kelas X TL 2 rata-rata nilai akhir peserta didik adalah 77,10. Sedangkan hasil penilaian pelaksanaan PPL oleh peserta didik adalah sebagai berikut : penilaian pelaksanaan PPL oleh peserta didik kelas X TL 2 mendapatkan nilai 72,70. Kata Kunci : RPP, PPL SMK N 3 Yogyakarta, Penilaian
i
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan salah satu ujung tombak pendidikan nasional. Meskipun demikian, kehadirannya masih belum dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Menjembatani masalah tersebut, perguruan tinggi mencoba melahirkan Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi
masalah
pendidikan penelitian dan pengabdian masyarakat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan khususnya pada Bab V Pasal 26 Ayat 4 yang berbunyi “ Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan ”. Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai calon pendidik dan tenaga kependidikan. Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan usaha nyata dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai calon guru/pendidik yang memiliki kemampuan pedagogik, kepribadian sosial dan penguasaan materi bidang profesional. Program Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah praktik yang wajib ditempuh oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi sarjana kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. UNY bekerjasama dengan sekolah-sekolah yang berada di Provinsi Daerah Instimewa Yogyakarta dan sekitarnya sebagai tempat memperoleh pengalaman lapangan bagi mahasiswa. Oleh karena itu, Program Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sarana belajar mahasiswa sebelum diterjunkan langsung sebagai tenaga pendidik. Sebelum mahasiswa diterjunkan untuk pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), ada beberapa tahapan yang harus dijalani. Diantaranya adalah mengikuti mata kuliah pembelajaran mikro, pembekalan PPL, hingga observasi sekolah. Hal tersebut dilakukan agar pada saat pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa diharapkan mampu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mampu membuka-menutup kegiatan pembelajaran, memberi pelajaran dengan model pembelajaran yang menarik, mampu
1
berinteraksi dan melaksanakan RPP, menjelaskan dan memberi penguatan materi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran, mampu menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif, penampilan dan gerak yang bervariasi, dapat menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, dan mampu mengevaluasi hasil belajar dan prestasi peserta didik. Pada tahap akhir kegiatan, mahasiswa melakukan umpan balik penilaian dari peserta didik ke praktikan (mahasiswa) melalui penyebaran angket yang dilakukan ketika kegiatan PPL telah berakhir dan dilanjutkan dengan pembuatan laporan kegiatan PPL. B. Rumusan Masalah Dari pemaparan latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah, diantaranya adalah : 1.
Bagaimana hasil dari observasi praktikan mengenali sekolah tempat praktik PPL?
2.
Bagaimana cara praktikan membuka-menutup pelajaran dan memberi pelajaran dengan model pembelajaran ?
3.
Bagaimana cara praktikan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, melakukan interaksi dan melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut ?
4.
Bagaimana cara praktikan menjelaskan dan memberi penguatan materi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran ?
5.
Bagaimana praktikan menggunakan bahasa, penampilan dan gerak, dan pengunaan waktu pada saat proses pembelajaran ?
6.
Bagaimana cara praktikan melaksanakan evaluasi dan menganalisis hasil prestasi belajar peserta didik ?
7.
Bagaimana cara praktikan dapat menganalisis kompetensi pendidik dilihat dari angket penilaian peserta didik kepada praktikan ?
C. Tujuan Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan yang ingin dicapai setelah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 3 Yogyakarta antara lain : 1.
Praktikan dapat mengenali sekolah dan proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah tempat Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan.
2.
Praktikan dapat membuka-menutup pelajaran, memberi pelajaran dengan model pembelajaran.
2
3.
Praktikan dapat membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, melakukan interaksi dan melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai sarana rancangan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.
4.
Praktikan dapat menjelaskan dan memberi penguatan materi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran.
5.
Praktikan dapat menggunakan bahasa, penampilan dan gerak, dan pengunaan waktu yang baik sesuai dengan jam yang ditentukan.
6.
Praktikan dapat melaksanakan evaluasi dan menganalisis hasil prestasi belajar peserta didik.
7.
Praktikan dapat menganalisis kompetensi pendidik dilihat dari angket penilaian peserta didik kepada praktikan.
D. Manfaat Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Manfaat
yang
diharapkan
oleh
mahasiswa
praktikan
setelah
melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 3 Yogyakarta antara lain : 1. Bagi Mahasiswa a. Menerapkan ilmu yang diperoleh di perguruan tinggi dengan keadaan yang sesungguhnya. b. Mendapatkan
pengalaman
baru
tentang
dunia
pendidikan
yang
sesungguhnya. c. Memperoleh pengalaman mengenali sekolah dan proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah tempat Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan. d. Meningkatkan empat kompetensi dasar menjadi calon guru yang profesional. e. Memperoleh pengalaman melaksanakan evaluasi dan menganalisis hasil prestasi belajar peserta didik. f. Memperoleh pengalaman menganalisis kompetensi pendidik dilihat dari angket penilaian peserta didik kepada praktikan. 2. Bagi Sekolah a. Memperoleh kesempatan untuk dapat menyiapkan calon guru atau tenaga kependidikan yang professional. b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam merencanakan serta melaksanakan pengembangan pembelajaran di sekolah.
3
c. Meningkatkan hubungan kemitraan antara Universitas Negeri Yogyakarta dengan Pemerintah Daerah, dan sekolah. d. Meningkatkan hubungan sosial kemasyarakatan di lingkungan sekitar sekolah atau lembaga. 3. Bagi Universitas a. Memperoleh umpan balik dari sekolah atau lembaga guna pengembangan kurikulum dan IPTEK yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. b. Memperoleh berbagai
sumber
belajar
dan
menemukan berbagai
permasalahan untuk pengembangan inovasi dan kualitas pendidikan. c. Terjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk pengembangan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
4
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN REFLEKSI A. Persiapan Kegiatan persiapan Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan adalah menyusun agenda/program berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Setelah program tersusun mahasiswa menyiapkan kebutuhan program kegiatan yang telah direncanakan agar semua kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan PPL dapat dilaksanakan dengan baik dan terorganisir. Dengan begitu, diharapkan mahasiswa dapat mengatasi permasalahan yang mungkin muncul saat melaksanakan kegiatan praktik pengalaman lapangan di kelas. Oleh karena itu, sebelum mahasiswa diterjunkan ke lokasi PPL mahasiswa praktikan harus memiliki berbagai persiapan. Sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan PPL, persiapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Persiapan Kegiatan PPL Sebelum pelaksanaan PPL, Universitas Negeri Yogyakarta telah membuat berbagai program persiapan PPL sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan PPL, beberapan persiapan yang telah dilaksanakan yaitu : a. Pembelajaran Mikro Pembelajaran mikro merupakan salah satu syarat wajib bagi mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah Praktik Pengalaman Lapangan pada semeseter berikutnya dan harus dilaksanakan dengan kriteria pada mata kuliah lulus dengan nilai minimum B. Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa diberikan materi tentang bagaimana cara mengajar yang baik disertai praktik mengajar dengan peserta yang diajar adalah teman satu kelas/kelompok atau peer teaching. Alokasi waktu yang ditentukan saat perkuliahan pembelajaran mikro sekitar 15 menit untuk mata pelajaran teori maupun praktik. Apabila dibandingkan dengan waktu mengajar yang sebenarnya masih sangat jauh. Namun, dengan waktu yang singkat tersebut, mahasiswa dituntut untuk bisa memaksimalkan penampilannya dalam mengajar guna memenuhi target yang hendak dicapai pada pembelajaran tersebut. Mulai dari membuka pelajaran hingga menutup pelajaran.
5
Penilaian pembelajaran mikro dilakukan oleh dosen pembelajaran mikro pada saat proses perkuliahan berlangsung. Penilaian yang dilakukan mencakup beberapa komponen. Komponen/poin tersebut diantaranya adalah membuka pelajaran; penyampaian materi; interaksi pembelajaran dan skenario pembelajaran; penggunaan bahasa, penampilan gerakan, dan alokasi waktu; evaluasi pelajaran; menutup pelajaran; membuat RPP; serta kompetensi kepribadian dan sosial. Tujuan dari perkuliahan pembelajaran mikro ini adalah membentuk dan mengembangkan kompetensi dasar mengajar sebagai bekal praktik mengajar ( real teaching ) di sekolah/lembaga pendidikan dalam program kegiatan PPL. Selain hal tersebut pembelajaran mikro juga mempunyai beberapa tujuan yang harus dicapai oleh mahasiswa, yaitu : Memahami dasar-dasar pembelajaran mikro. Melatih mahasiswa menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terbatas dan terpadu. Membentuk kompetensi kepribadian. Membentuk kompetensi sosial. Pada saat perkuliahan pembelajaran mikro berlangsung, mahasiswa dilatih unjuk kompetensi dasar mengajar secara terbatas dan terpadu dari beberapa aspek kompetensi dasar mengajar dengan kompetensi, materi, peserta didik, maupun waktu presentasi yang dibatasi. Pembelajaran mikro juga sebagai sarana latihan untuk tampil berani menghadapi kelas, mengendalikan emosi, ritme pembicaraan, dan lain-lain. b. Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Tujuan dilakukannya Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah untuk mmemberikan bekal bagi mahasiswa agar dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai peserta PPL. Pembekalan itu sendiri dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2014 bertempat di Ruang Aula Fakultas Teknik UNY dengan materi yang di sampaikan antara lain pengembangan pendidikan karakter dalam pembelajaran dan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, mekanisme pelaksanaan PPL di sekolah maupun di lembaga, profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan, dinamika sekolah, serta norma dan etika pendidik/tenaga kependidikan. Dengan adanya pembekalan ini diharapkan mahasiswa dapat
6
memperoleh informasi mengenai hal-hal yang akan dihadapi di sekolah sehingga program yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan pengalaman pada bidang yang ditekuni. 2. Observasi Lapangan Kegiatan observasi lapangan merupakan kegiatan persiapan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan agar dapat mengetahui kondisi di sekolah dan mengamati proses belajar mengajar di dalam kelas. Observasi lapangan yang harus dilakukan mahasiswa yaitu sebagai berikut : a. Observasi Lingkungan Sekolah Observasi
lingkungan
sekolah
merupakan
kegiatan
berupa
pengamatan langsung, wawancara dan kegiatan lain yang dilakukan di dalam dan di luar kelas. Kegiatan observasi meliputi lingkungan fisik sekolah, perilaku peserta didik, administrasi sekolah dan fasilitas pembelajaran lainnya. b. Observasi Pembelajaran di Kelas Observasi dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa praktikan memiliki
pengetahuan
dan
pengalaman
pendahuluan
sebelum
melaksanakan tugas mengajar. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengamatan proses pembelajaran dan perangkat pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru. Sedangkan observasi peserta didik merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi dan perilaku peserta didik. Sehingga nantinya mahasiswa praktikan memiliki sikap dan pengetahuan untuk menghadapi peserta didik. 3. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan hal yang penting yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk memberikan pelajaran di kelas. RPP secara umum berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan, materi, metode, media dan teknik pembelajaran yang adan dilakukan dalam proses belajar mengajar. Peran RPP adalah sebagai acuan guru pada saat mengajar dikelas agar tidak melenceng dari tujuan awal pembelajaran. Ketika proses perkuliahan pembelajaran mikro, tentunya mahasiswa telah diajarkan bagaimana membuat sebuat RPP yang baik. Ada berbagai macam jenis RPP yang diajarkan. Namun, pada saat terjun di lapangan biasanya RPP yang digunakan mengikuti model RPP sesuai dengan kurikulum yang digunakan saat ini dan mengikuti model RPP yang telah dibuat oleh
7
Guru Pembimbing Lapangan. Guru pembimbing mempunyai andil dalam mengarahkan laik tidaknya RPP yang telah di buat untuk digunakan. 4. Penyiapan Materi Pembelajaran Penyiapan Materi Pembelajaran merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah agar dalam penyampaian materi pembelajaran dapat memberikan pengetahuan yang sesuai dengan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kepada peserta didik. Selain membuat materi pembelajaran dalam mempersiapkan kegaiatan pembelajaran mahasiswa praktikan juga menggunakan jobsheet yang digunakan dalam pembelajaran praktik. 5. Pembuatan Media Pembelajaran Pembuatan media pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum mengajar. Hal ini bertujuan untuk dapat membantu dalam penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didik. Adapun media pembelajaran yang dibuat oleh mahasiswa yaitu dengan media power point dan lembar pembelajaran siswa, sehingga materi yang akan disampaikan sesuai dengan dari silabus serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh mahasiswa.
B. Pelaksanaan dan Hasil Praktik Pengalaman Lapangan Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan inti yang dilaksanakan mahasiswa praktikan selama proses pembelajaran di kelas. Pada pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini ada beberapa proses pelaksanaan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan yaitu sebagai berikut : 1. Analisis Kebutuhan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Analisis kebutuhan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kebutuhan apa yang akan dilaksanakan
selama
proses
Praktik
Pengalaman
Lapangan
(PPL)
berlangsung. Analisis kebutuhan dilaksanakan pada saat melakukan observasi kelas dimana mahasiswa dapat mengetahui analisis kebutuhan yang akan dilakukan selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Analisis kebutuhan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang akan dibutuhkan oleh mahasiswa praktikan meliputi :
8
a. Analisis Perangkat Pembelajaran Analisis perangkat pembelajaran yang dibutuhkan oleh mahasiswa praktikan antara lain : 1) Kurikulum tahun 2013 yang digunakan sebagai referensi dalam mengajar 2) Silabus yang dipakai sebagai referensi dalam mengajar 3) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) yang digunakan sebagai referensi dalam mengajar b. Analisis Proses Pembelajaran Analisis proses pembelajaran yang dibutuhkan oleh mahasiswa praktikan antara lain : 1) Cara membuka pelajaran yang baik dan dapat menarik perhatian siswa. 2) Cara penyajian materi yang dilakukan pada proses pembelajaran. 3) Metode
pembelajaran
yang
akan
digunakan
dalam
proses
pembelajaran berlangsung. 4) Penggunaan bahasa yang baik sesuai dengan EYD bahasa Indonesia. 5) Penggunaan waktu yang efektif dalam proses pembelajaran. 6) Cara gerak yang baik, tidak membuat siswa jenuh pada saat penyampaian materi pelajaran. 7) Cara
memotivasi siswa agar
bersemangat
pada saat
proses
pembelajaran berlangsung. 8) Teknik bertanya agar siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran. 9) Teknik penguasaan kelas agar siswa dapat
diatur dalam proses
pembelajaran. 10) Pengunaan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. 11) Bentuk evaluasi yang akan digunakan untuk mengetahui prestasi belajara siswa. 12) Cara menutup pelajaran yang baik dan dapat menyimpulkan proses pembelajaran tersebut. c. Analisis Perilaku Siswa Analisis perilaku siswa yang dibutuhkan oleh mahasiswa praktikan antara lain : 1) Dapat mengetahui perilaku siswa di dalam kelas saat proses pembelajaran berlangsung
9
2) Dapat mengetahui perilaku siswa di luar kelas saat istrahat dan tidak ssedang dalam proses pembelajaran. 2. Perencanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Perencanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum mengajar pada proses pembelajaran. Perencanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang harus dilakasanakan oleh mahasiswa praktikan yaitu sebagai berikut : a. Merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dipakai dan digunakan selama melaksanakan kegiatan belajar mengajar. b. Menyiapakan materi ajar
yang akan disampaikan dalam proses
pembelajaran. c. Menyiapakan
bahan ajar
yang
akan disampaikan dalam
proses
pembelajaran. d. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. e. Menyiapkan soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar yang diberikan. f. Menyiapkan jobsheet praktikum agar dalam proses pembelajaran praktikum dapat berjalan. 3. Perencanaan Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Perencanaan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa praktikan untuk merencanakan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran yang mengacu pada silabus dengan melihat standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi ajar yang akan disampaikan. Perencanaan yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
10
Tabel 2.1 Matriks Perencanaan Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP ke-
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Materi Ajar
1
Mendiskripsikan 1. Mendiskripsikan arus 1. Prinsip dasar Muatan Rangkaian listrik dan arus elektron. elektron dan Atom Listrik Arus 2. Menseketsa arus listrik dan 2. Besaran Pokok dan Searah arus elektron. Besaran Turunan
2
1. Mendiskripsikan arus listrik dan arus elektron. 2. Menseketsa arus listrik dan 1. Definisi dan perhitungan Arus Listrik Mendiskripsikan arus elektron. 2. Mendiskripsikan Rangkaian 3. Mendeskripsikan bahanmacam-macam BahanListrik Arus bahan listrik bahan listrik Searah 4. Menggunakan bahan-bahan listrik
3
1. Mendeskripsikan elemen Mendiskripsikan pasif dalam rangkaian Rangkaian listrik arus searah Listrik Arus 2. Menggunakan elemen pasif Searah dalam rangkaian listrik arus searah .
1. Mendeskripsikan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah Diagram garis tunggal. 2. Membaca nilai hambatan pada resistor 3. Praktik job 1 “Membaca warna nilai resistansi pada resistor”
4
1. Mendeskripsikan 1. Mendeskripsikan elemen elemen pasif dalam pasif dalam rangkaian rangkaian listrik arus listrik arus searah Mendiskripsikan searah 2. Menggunakan elemen pasif Rangkaian 2. Definisi dan jenis-jenis dalam rangkaian listrik arus Listrik Arus kapasitor searah . Searah
5
1. Jenis-jenis alat ukur 2. Menggunakan alat ukur Mendiskripsikan 1. Mendiskripsikan kondisi multimeter. operasi peralatan ukur Rangkaian 3. Praktik job 2 listrik. Listrik Arus “Membaca nilai 2. Mengoperasikan peralatan Searah resistansi pada resistor ukur listrik. menggunakan alat ukur multimeter”
11
RPP ke-
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Materi Ajar
6
1. Macam-macam elemen 1. Mendeskripsikan elemen aktifpada rangkaian aktif dalam rangkaian listrik arus searah. listrik arus searah. Mendiskripsikan 2. Praktik job 3 “Menguji 2. Menggunakan elemen aktif Rangkaian GGL pada baterai dalam rangkaian listrik arus Listrik Arus dengan menggunakan searah . Searah alat ukur multimeter”
7
1. Definisi dan prinsip 1. Mendeskripsikan elemen hukum Ohm Mendiskripsikan pasif dalam rangkaian 2. Perhitungan hukum Rangkaian peralihan Ohm Listrik Arus 2. Menggunakan elemen pasif 3. Praktik job 4 “ Hukum Searah dalam rangkaian peralihan Ohm”
4. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan inti pada kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan berupa praktik mengajar langsung di dalam proses pembelajaran. Pada pelakasanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) kali ini mahasiswa praktikan mendapat kesempatan mengajar Mata Pelajaran Dasar Instalasi Listrik untuk Kelas X TL 2 di Jurusan Teknologi Pemanfaatan Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 3 Yogyakarta. Selama proses pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya : a. Praktik Mengajar Terbimbing Praktik mengajar terbimbing merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan akan tetapi masih dalam tahap supervisi dan bimbingan dari guru pembimbing PPL. Pada penampilan pertama, dimulai dengan perkenalan dari mahasiswa praktikan. Selanjutnya mahasiswa praktikan diminta untuk mengampu kelas untuk pertemuan selanjutnya. Praktik mengajar terbimbing yaitu selama mengajar, mahasiswa dalam menyampaikan materi di depan kelas masih diamati oleh guru pembimbing. Maksud dari praktik terbimbing ini supaya guru pembimbing dapat melakukan pengamatan untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi mahasiswa dalam penyampaian materi kepada peserta didik.
12
b. Praktik Mengajar Mandiri Praktik mengajar mandiri merupakan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh mahasiwa PPL secara mandiri. Maksudnya dalam melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa sudah tidak didampingi secara langsung. Guru pembimbing memberikan kepercayaan penuh untuk mengelola kelas selama melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Praktikan menargetkan 8 kali tatap muka terpenuhi selama waktu kegiatan praktik mengajar berlangsung. Namun, pada kenyataannya alokasi waktu pada rencana pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan karena waktu PPL yang bersamaan dengan bulan Ramadhan dan libur Idul fitri sehingga kegiatan belajar diliburkan. Agenda kegiatan mahasiswa praktikan
selama mengajar di
kelas sebagai berikut :
No
Hari/Tanggal
Kelas
Jam
RPP
ke
ke
1.
Selasa, 5 Agustus 2014
X TL 2
1-10
1
2.
Selasa, 12 Agustus 2014
X TL 2
1-10
2
Catatan/Ket 1. Prinsip dasar Muatan elektron dan Atom 2. Besaran Pokok dan Besaran Turunan 1. Definisi dan perhitungan Arus Listrik 2. Mendiskripsikan Bahanbahan listrik 3. Post Test
3.
4.
Selasa, 19 dan 26 Agustus 2014
Selasa, 2 September 2014
X TL 2
X TL 2
1-10
1-10
13
3
4
1. Mendeskripsikan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah 2. Membaca nilai hambatan pada resistor 3. Praktik job 1 “ Membaca warna nilai resistansi pada resistor” 3. Mendeskripsikan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah 4. Definisi dan jenis-jenis kapasitor
5.
6.
7.
Selasa, 9 September 2014
Selasa, 16 dan 23 September 2014
Selasa, 30 September dan 7 Oktober 2014
X TL 2
1-10
5
X TL 2
1-10
6
X TL 2
1-10
7
4. Jenis-jenis alat ukur kelistrikan 5. Menggunakan alat ukur multimeter 6. Praktik job 2 “Membaca nilai resistansi pada resistor menggunakan alat ukur multimeter”
1. Definisi dan prinsip hukum Ohm 2. Perhitungan hukum Ohm 3. Praktik job 4 “ Hukum Ohm”
Tabel 2.2 Matrik Agenda Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Berdasarkan agenda matrik pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa praktikan diberikan kepercayaan untuk mengampu mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik di kelas X TL 2. Materi yang telah disampaikan oleh mahasiswa praktikan antara lain Muatan Elektron dan Teori Atom, Arus listrik dan Bahan-Bahan Listrik, Elemen Pasif pada Rangkaian Listrik Arus Searah, Jenis-jenis alat ukur dan menggunakan alat ukur multimeter, Elemen Aktif pada Rangkaian Listrik Arus Searah, Hukum Ohm, Praktikum jobsheet 1 “Pembacaan warna gelang hambatan pada resistor”, Praktikum jobsheet 2 “Mengukur nilai resistansi pada resistor menggunakan alat ukur multimeter”, Praktikum jobsheet 3 “Menguji GGL pada baterai menggunakan alat ukur multimeter”, dan Praktikum jobsheet 4 “Hukum Ohm”. Model pembelajaran yang digunakan selama kegiatan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Posing type Post Solution Posing dengan menggunakan metode diskusi, ceramah, dan pengamatan langsung sehingga dalam proses pembelajaran siswa terlibat
14
aktif dalam proses pembelajaran. Pada proses kegiatan praktikum menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode demonstrasi dan pengamatan langsung saat melakukan praktikum. Media pembelajaran yang digunakan oleh mahasiswa praktikan adalah media LCD proyektor, white board, modul dan satu trainer kit sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik. 5. Evaluasi Pembelajaran Praktik Pengalaman Lapangan Evaluasi
pembelajaran
Praktik
Pengalaman
Lapangan
(PPL)
merupakan kegiatan akhir pada pelaksanaan Praktik Pengalama Lapangan berupa pemberian soal post test di penghujung proses pembelajaran untuk mengetahui pemahaman peserta didik
yang didapatkan selama proses
pembelajaran berlangsung. Tingkat kesulitan untuk soal diciptakan secara bervariasi, bertahap, dan terstruktur. Waktu pelaksanaan evaluasi tersebut sekitar 60 menit. 6. Hasil Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Hasil Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan hasil kegiatan yang diperoleh selama mahasiswa praktikan melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dikelas. Berikut beberapa hasil pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang diperoleh mahasiswa praktikan : a. Hasil Kegiatan Observasi Kelas Hasil kegiatan observasi kelas merupakan hasil yang didapatkan oleh mahasiswa praktikan pada saat observasi kelas sebelum pelaksanaan kegiatan PPL. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, dan perilaku siswa. Pelaksanaan kegiatan observasi kelas ini dilaksanakan pada tanggal 19 April 2014 pada kelas X TL 3 tahun ajaran 2013/2014. Hasil kegiatan observasi kelas dapat dilihat pada tabel observasi kelas yaitu sebagai berikut : Tabel 2.3 Hasil Kegiatan Observasi Kelas No A
Aspek yang diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan
Perangkat pembelajaran 1. Kurikulum Tingkat Satuan
Ada
Pembelajaran (KTSP) 2. Silabus
Ada
15
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran B
Ada
Proses Pembelajaran Membuka dengan membaca do’a
4. Membuka pelajaran
serta menyanyikan lagu indonesia raya dan memberikan motivasi sebelum memulai pelajaran kepada siswa 5. Penyajian materi
1. mereview tugas yang diberikan pada minggu kemarin 2. cukup jelas dalam penyampaian materi kepada siswa 3.menggunakan sumber buku dalam menjelaskan materi pelajaran 4. pada penyampaian materi guru tidak memperhatikan dalam menjelaskan materi kepada siswa
6. Metode pembelajaran
1. Metode ceramah 2.metode diskusi
7. Penggunaan bahasa
1.menggunakan bahasa indonesia 2. menggunakan EYD dengan baik
8. Penggunaan waktu
Penggunaan waktu yang efektif dalam
9. Gerak
1.aktif dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa 2.tegas terhadap siswa yang ribut
10. Cara memotivasi siswa
1. memberikan saran kepada siswa agar tidak ribut dikelas 2. memberikan semangat belajar untuk menghadapi ujian kompetensi untuk siswa
11. Teknik bertanya
1. banyak siswa yang belum memperhatikan guru dalam penyampaian materi kepada siswa 2. masih sedikit siswa yang
16
menanyakan penjelasan materi dari guru yang belum dipahami 12. Teknik penguasaan kelas
1. dapat menguasai kondisi kelas 2. dapat mengendalikan suasana kelas yang siswa nya pada ribut dan tidur
13. Penggunaan media
1. menggunakan papan tulis 2. menggunakan LCD 3. menggunakan handout untuk siswa dalam memahami pelajaran
14. Bentuk dan cara evaluasi
1. menyiapkan lembar tugas yang diberikan kepada siswa 2. menyimpulkan materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru 3. memberikan tugas kepada siswa
15. Menutup pelajaran
1. memberikan motivasi kepada siswa sebelum mengakhiri pelajaran 2. menutup pelajaran dengan membaca do’a
C
Perilaku siswa 1. Perilaku siswa di dalam kelas
1. tedapat siswa yang memainkan HP 2. terdapat siswa yang tidur dan makan dikelas saat guru sudah ada dikelas 3. ada siswa yang tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran. 4. ada siswa yang tidak fokus terhdap pelajaran karena pada mengantuk dan tidur
2. Perilaku siswa di luar kelas
1. masih didapati siswa yang
17
kurang sopan terhadap gurunya 2. masih banyak siswa yang terlambat masuk 3. masih adanya siswa yang kuang tertib
b. Hasil Kegiatan Pembelajaran Adapun kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berupa kegiatan praktik mengajar yang dilaksanakan dengan total sepuluh kali tampil/pertemuan dalam proses pembelajaran, dengan rincian sebagai berikut : 1) Pertemuan Ke-1 dan Pertemuan Ke-2 Hari/Tanggal
: Selasa, 5 dan 12 Agustus 2014
Mata Pelajaran
: Dasar dan Pengukuran Listrik
Waktu Pelajaran
: 10 x 40 Menit
Kelas
: X TL 2
Model Pembelajaran : Problem Posing type Post Solution Posing Metode Pembelajaran : Diskusi dan Tanya Jawab Berikut adalah penjabaran dari pertemuan ke-1 dan ke-2 pada proses pembelajaran di kelas : Pada pertemuan pertama dan kedua mahasiswa praktikan melakukan perkenalan kepada siswa dengan didampingi oleh guru pengampu mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik. Setelah melakukan perkenalan kepada siswa, kegiatan awal pembelajaran adalah mahasiswa praktikan memberikan motivasi awal sebelum memulai proses pembelajaran. Tujuaannya adalah agar siswa bersemangat dalam menerima materi pelajaran. Mahasiswa praktikan memberikan apresepsi tentang mata pelajaran dasar instalasi listrik pada kehidupan sehari-hari. Setelah itu menjelaskan tujuan dan indikator
pencapaian
pembelajaran
yang
akan
dicapai
pada
pembelajaran tersebut. Selanjutnya menyampaikan materi pelajaran tentang Muatan elektron dan Teori Atom, dan arus listrik. Kegiatan inti pembelajaran mahasiswa praktikan menjelaskan materi pelajaran tentang muatan elektron dan teori atom, dan arus listrik. Mahasiswa praktikan menjelaskan apa itu muatan elektron,
18
prinsip dasar teori atom, dan definisi arus listrik. Penjelasan dimulai dengan menjelaskan materi yang telah di siapkan. Sebelum proses pembelajaran berakhir mahasiswa praktikan melakukan evaluasi dengan sistem open book untuk mengetahui tingkat pemahaman dan penyerapan materi oleh siswa. Pada kegiatan akhir pembelajaran, mahasiswa praktikan menjelaskan evaluasi hasil proses pembelajaran hari tersebut dengan menunjukkan antusias siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan. Mahasiswa memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang didapatkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada kelas X TL 2 sudah mencapai indikator pencapaian pembelajaran, hal ini dikarenakan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Ada beberapa siswa yang masih ribut dan tidak terlibat aktif kemudian mahasiswa dapat mengkondisikan siswa tersebut serta dapat fokus kembali pada proses pembelajaran. Nilai keberhasilan siswa belum terlihat karena pada pertemuan pertama dan kedua ini, siswa belum di beri penugasan. 2) Pertemuan Ke-3 dan Ke-4 Hari/Tanggal
: Selasa, 19 dan 26 Agustus 2014
Mata Pelajaran
: Dasar dan Pengukuran Listrik
Waktu Pelajaran
: 10 x 40 Menit
Kelas
: X TL 2
Model Pembelajaran : Problem Posing type Post Solution Posing Metode Pembelajaran : Ceramah , Demonstrasi, Diskusi dan tanya jawab. Berikut adalah penjabaran dari pertemuan ke-3 dan ke-4 pada proses pembelajaran di kelas : Pada pertemuan ketiga dan keempat di kelas X TL 2, kegiatan awal pembelajaran mahasiswa praktikan memberikan motivasi awal sebelum memulai proses pembelajaran agar siswa bersemangat dalam menerima materi pelajaran. Mahasiswa praktikan memberikan apresepsi tentang mata pelajaran dasar instalasi listrik pada kehidupan sehari-hari
serta
me-review
19
pembelajaran
sebelumnya
untuk
mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami materi pembelajaran minggu lalu. Mahasiswa praktikan menjelaskan tujuan dan indikator pencapaian pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran tersebut serta menyampaikan materi pelajaran tentang elemen pasif pada rangkaian listrik arus searah dan alat ukur multimeter. Kegiatan inti dalam proses pembelajaran, mahasiswa praktikan menjelaskan materi pembelajaran tentang apa saja macam elemen pasif pada rangkaian listrik arus searah dan alat ukur listrik yaitu alat ukur multimeter. Mahasiswa
memberikan penjelasan dengan media
pembelajaran/materi yang telah disediakan sebelumnya. Selain itu juga dengan menunjukkan bahan-bahan dan peralatan yang sebenarnya dengan mendemonstrasikannya. Pada kegiatan akhir pembelajaran, mahasiswa praktikan menjelaskan evaluasi hasil proses
pembelajaran hari tersebut.
Mahasiswa praktikan memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang didapatkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada kelas X TL 2 sudah mencapai indikator pencapaian pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Ada beberapa siswa yang masih ribut dan tidak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Nilai keberhasilan siswa sudah cukup bagus. Hal ini dapat dilihat dari hasil penugasan awal yang diberikan mahasiswa praktikan kepada siswa/peserta didik.
3) Pertemuan Ke-5 dan Ke-6 Hari/Tanggal
: Selasa, 2 dan 9 September 2014
Mata Pelajaran
: Dasar Instalasi Listrik
Waktu Pelajaran
: 10 x 40 Menit
Kelas
: X TL 2
Model Pembelajaran : Koopertaif Metode Pembelajaran : Ceramah dan Praktikum Berikut adalah penjabaran dari pertemuan ke-5 dan ke-6 pada proses pembelajaran di kelas :
20
Pada pertemuan kelima dan keenam di kelas X TL 2, kegiatan awal pembelajaran mahasiswa memberikan motivasi awal sebelum memulai proses pembelajaran agar siswa bersemangat dalam menerima
materi
pelajaran.
Mahasiswa
praktikan
mereview
pembelajaran yang sebelumnya. Setelah itu, mahasiswa menjelaskan tujuan dan indikator pencapaian pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran tersebut serta mahasiswa praktikan menyampaikan materi pelajaran praktikum tentang Jobsheet 1. Pada kegiatan inti, sebelum siswa melakukan praktikum Jobsheet 1 mahasiswa praktikan menjelaskan terlebih dahulu materi yang akan disampaikan. Setelah materi selesai dijelaskan, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan jobsheet pertama mulai dari tujuan hinga langkah kerja. Hal ini dilakukan karena siswa baru pertama kali akan menjalani kegiatan praktikum. Pada saat penjelasan ada beberapa siswa yang bertanya kepada mahasiswa praktikan karena belum jelas dengan langkah kerja yang akan dilakukan. Beberapa siswa juga ada yang terlihat ramai, terutama yang duduk di bangku belakang. Pelaksanaan jobsheet 1 kelas X TL 2 dengan jumlah siswa yang mengikuti praktik sebanyak 32 orang. Pelaksaan praktik perdana untuk kelas X TL 2 sudah cukup memuaskan, akan tetapi efektivitas siswa dalam penggunaan waktu masih sangat kurang. Selain itu, pada saat pelaksanaan praktikum masih banyak siswa yang bertanya. Itu di sebabkan karena mereka tidak memperhatikan langkah kerja yang sudah tertulis di jobsheet. Hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada kelas X TL 2 sudah mencapai indikator pencapaian pembelajaran, dapat dilihat dari hasil praktikum yang sudah cukup memuaskan dan baik. Meskipun masih ada beberapa siswa yang masih membantu teman yang lainnya dalam pelaksanaan praktikum. 4) Pertemuan Ke-7 dan Ke-8 Hari/Tanggal
: Selasa, 16 dan 23 September 2014
Mata Pelajaran
: Dasar dan Pengukuran Listrik
Waktu Pelajaran
: 10 x 40 Menit
Kelas
: X TL 2
Model Pembelajaran : Koopertaif
21
Metode Pembelajaran :
Ceramah,
Demontrasi,
pengamatan
dan
Praktikum Berikut adalah penjabaran dari pertemuan ke-7 dan ke-8 pada proses pembelajaran di kelas : Pada pertemuan ketujuh dan kedelapan di kelas X TL 2, kegiatan awal pembelajaran mahasiswa praktikan memberikan motivasi awal sebelum memulai proses pembelajaran. Tujuaannya adalah agar siswa bersemangat dalam menerima materi pelajaran. Mahasiswa
praktikan
memberikan
apresepsi
dan
mereview
pembelajaran/praktikum yang sebelumnya. Setelah itu, mahasiswa praktikan menjelaskan tujuan dan indikator pencapaian pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran tersebut serta menyampaikan materi pelajaran praktikum tentang Jobsheet 2. Pada kegiatan inti, sebelum siswa melakukan praktikum Jobsheet 2 mahasiswa praktikan menjelaskan terlebih dahulu materi mengenai apa yang akan dipraktikan siswa pada jobsheet 2. Setelah materi selesai dijelaskan, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan jobsheet kedua mulai dari tujuan hinga langkah kerja. Begitupun pada pertemuan ke-8, mahasiswa memberikan penjelasan mengenai materi yang bersangkutan dengan jobsheet 3, setelah materi disampaikan siswa dipersilahkan untuk melaksanakan praktikum. Beberapa siswa juga ada yang terlihat ramai, terutama yang duduk di bangku belakang. Pelaksanaan jobsheet 2 kelas X TL 2 dengan jumlah siswa yang mengikuti praktik sebanyak 30 orang. Dua orang siswa tidak masuk karena izin. Pada pelaksaan praktik di kelas X TL 2 mengalami peningkatan, efektivitas siswa dalam penggunaan waktu juga mengalami peningkatan. Namun, ada beberapa kelompok siswa yang belum selesai melaksanakan praktikum. Jam praktikum yang di jadwalkan selesai jam 14.00 sebagian besar siswa sudah selesai pukul 13.35. Selain itu, pada saat pelaksanaan praktikum masih ada sebagian siswa yang bertanya namum lebih sedikit. Pada kegiatan akhir pembelajaran, mahasiswa praktikan memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang didapatkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada kelas X TL 2 sudah mencapai indikator pencapaian pembelajaran, dapat dilihat dari hasil praktikum yang sudah cukup memuaskan dan baik dan
22
mengalami peningkatan dari praktikum sebelumnya. Meskipun masih ada beberapa siswa yang masih membantu teman yang lainnya dalam pelaksanaan praktikum.
5) Pertemuan Ke-9 dan Ke-10 Hari/Tanggal
: Selasa, 30 September 2013
Mata Pelajaran
: Dasar dan Pengukuran Listrik
Waktu Pelajaran
: 10 x 40 Menit
Kelas
: X TL 2
Model Pembelajaran : Koopertaif Metode Pembelajaran : Ceramah, pengamatan dan praktikum Berikut adalah penjabaran dari pertemuan ke-9 dan ke-10 pada proses pembelajaran di kelas : Pada pertemuan kesembilan dan kesepuluh di kelas X TL 2, kegiatan awal pembelajaran mahasiswa praktikan memberikan motivasi awal sebelum memulai proses pembelajaran. Tujuaannya adalah agar siswa bersemangat dalam menerima materi pelajaran. Mahasiswa
praktikan
memberikan
apresepsi
dan
mereview
pembelajaran/praktikum yang sebelumnya. Setelah itu, mahasiswa menjelaskan tujuan dan indikator pencapaian pembelajaran yang akan dicapai pada pembelajaran tersebut serta mahasiswa menyampaikan materi pelajaran praktikum tentang Jobsheet 4, yaitu mengenai penerapan hukum Ohm pada rangkaian listrik kelas X TL 2. Pada kegiatan inti, sebelum siswa melakukan praktikum Jobsheet 4 mahasiswa praktikan menjelaskan terlebih dahulu materi mengenai hukum ohm itu sendiri. Setelah materi selesai dijelaskan, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan jobsheet ketiga dan keempat mulai dari tujuan hinga langkah kerja. Setelah penjelasan selesai, siswa diminta untuk mengamati langkah kerja dan gambar rangkaian yang ada pada jobsheet. Pelaksanaan jobsheet 4 kelas X TL 2 dengan jumlah siswa yang mengikuti praktik sebanyak 32 orang. Untuk praktik kali ini di kelas X TL 1 mengalami peningkatan, efektivitas siswa dalam penggunaan waktu juga mengalami peningkatan. Sebelum pukul 14.00 semua siswa sudah selesai melaksanakan praktik.
23
Pada kegiatan akhir pembelajaran, mahasiswa praktikan menjelaskan evaluasi hasil proses pembelajaran hari tersebut dengan menunjukkan antusias siswa terhadap materi pembelajaran yang diberikan serta sudah tercapainya indikator pencapaian pembelajaran. Mahasiswa praktikan memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran yang didapatkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hasil pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada kelas X TL 2 sudah mencapai indikator pencapaian pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari hasil praktikum yang sudah cukup memuaskan dan baik dan mengalami peningkatan dari praktikum sebelumnya. Dengan hasil nilai rata – rata 82,40.
c. Hasil Prestasi Belajar Siswa Hasil prestasi belajar siswa merupakan hasil yang didapatkan oleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil prestasi belajar siswa dapat dilihat melalui tabel 2.4 dan 2.5 pada halaman lampiran. Penjabaran hasil prestasi belajar siswa tiap kelas dari kelas X TL 2. Hasil prestasi belajar siswa kelas X TL 2 berdasarkan tabel 2.4, maka dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Kehadiran siswa Kehardiran siswa merupakan salah satu indikator pencapaian belajar yang harus dicapai siswa dengan persentase nilai 5 %. Kehardiran siswa menunjukkan rata-rata nilai 97,03 dan persentase ketercapaiannya sekitar 4,85 %. Berdasarkan persentase ketercapaian tersebut menunjukkan siswa kelas X TL 2 tertib dalam mengikuti proses pembelajaran dalam proses pembelajaran yang diampu oleh mahasiswa praktikan. 2) Tugas dan Latihan Tugas dan Latihan siswa merupakan salah satu indikator pencapaian belajar yang harus dicapai siswa dengan persentase 15 %. Tugas dan latihan siswa untuk kelas X TL 2 menunjukkan rata-rata nilai 78,36 dan persentase ketercapaiannya sekitar 11,75 %. Berdasarkan persentase ketercapaian tersebut menunjukkan siswa kelas X TL 2 dapat mengerjakan tugas dan latihan yang diberikan oleh mahasiswa praktikan. 3) Kompetensi praktikum siswa kelas X TL 2
24
Kompetensi praktikum siswa merupakan salah satu indikator pencapaian belajar yang harus dicapai siswa dengan persentase 40 %. Kompetensi praktikum yang terdiri dari praktikum dan laporan hasil praktikum merupakan penilaian kompetensi praktikum. Kompetensi praktikum untuk kelas X TL 2 menunjukkan rata-rata nilai 80,67 dan persentase ketercapaiannya sekitar 32,3%. Berdasarkan persentase ketercapaian tersebut menunjukkan siswa kelas X TL 2 dalam melaksanakan praktikum dan membuat laporan hasil praktikum cukup memuaskan. Meskipun dalam melakukan praktikum masih ada siswa yang belum berhasil. Dan ada juga siswa yang belum melaksanakan praktikum karena berbagai hal. 4) Nilai Evaluasi X TL 2 Evaluasi merupakan tes/ulangan yang menunjukkan salah satu indikator pencapaian belajar yang harus dicapai siswa dengan persentase 40 %. Ulangan evalusi yang disajikan berupa soal pilihan ganda dan soal esaay dan tingkat kesulitan mengacu pada satu kompetensi dasar. Hasil evaluasi untuk kelas XI TL 2 menunjukkan rata-rata nilai 53,58 dan persentase ketercapaiannya sekitar 21,43 %. Berdasarkan persentase ketercapaian tersebut menunjukkan siswa kelas X TL 2 belum siap dalam melaksanakan ulangan evaluasi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa kelas X TL 2 belum mencapai persentase ketercapaiannya diantaranya : siswa belum belajar
dari
rumah,
pada
saat
proses
pembelajaran
tidak
memperhatikan dan siswa tidak melakukan remidi dikarenakan waktu pertemuan untuk mahasiswa praktikan telah habis. C. Refleksi Praktik Pengalaman Lapangan Refleksi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan akhir yang harus dilakukan mahasiswa praktikan selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) untuk menganalisis hasil praktik mengajar pada proses pembelajaran di kelas. Ada beberapa Refleksi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu sebagai berikut : 1. Analisis Hasil Proses Pembelajaran Analisis hasil proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan untuk menganalisis hasil proses pembelajaran selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di kelas. Kegiatan proses belajar mengajar terlaksana sebagaimana semestinya
25
sesuai dengan harapan mahasiswa praktikan. Hal ini dikarenakan kondisi peserta didik yang sudah kondusif selama mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan proses pembelajaran awalnya masih terkendala dengan adanya agenda kegiatan pesantren ramadhan, libur puasa ramadhan, libur Idul Fitri. Meskipun demikian, mahasiswa praktikan tidak menjadikan hal tersebut menjadi kendala yang besar untuk tetap menyiapkan bahan ajar serta membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Selama melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa telah melaksanakan 10 kali pertemuan di kelas X TL 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat sebanyak 7 buah RPP. Dengan kentetuan, satu RPP untuk satu atau dua kali pertemuan. Mahasiswa juga membuat jobsheet praktikum sebanyak 4 buah jobsheet yang telah digunakan di kelas X TL 2. Pada saat proses kegiatan pelaksanaan mengajar mahasiswa praktikan selalu berkonsultasi dengan guru pembimbing sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan mengajar. Pelaksanaan praktik mengajar di kelas telah dilakukan mahasiswa praktikan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Posing type Post Solution Posing dengan metode pembelajaran diskusi, ceramah, pengamatan dan demonstrasi. Model pembelajaran tersebut telah digunakan di kelas X TL 2. Model pembelajaran ini mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan melakukan diskusi sesama siswa dalam satu kelompok diskusi. Selain itu, dapat mengkondisikan siswa agar dapat fokus dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan proses pembelajaran, mahasiswa praktikan tidak hanya mengajar mata pelajaran teori namun juga praktik. Kebanyakan dari siswa yang mengikuti praktikum telah mencapai standar kelulusan minimal. Namun, dalam penggunaan alat-alat ukur listrik masih kurang mahir. Ada juga siswa yang belum melaksanakan praktikum. Tindak lanjutnya adalah siswa akan mengulang praktikum pada akhir pelajaran atau saat sistem semi blok berakhir. Pada akhir proses pembelajaran, mahasiswa praktikan melakukan evaluasi pembelajaran dengan satu kompetensi inti yaitu mendiskripsikan rangkaian listrik arus searah. Evaluasi pembelajaran dengan bentuk soal essay dengan keragaman tingkat kesulitan soal pada kelas XI TL 2. Rincian dari hasil evaluasi belajar dapat dilihat pada tabel 2.6 dan tabel 2.7 pada lampiran.
26
2. Penilaian Pelaksanaan PPL Oleh Siswa Setelah menjalani sekitar 10 pertemuan termasuk evaluasi, mahasiswa praktikan melakukan penilaian performa selama proses belajar mengajar berlangsung. Praktikan mengambil sampel penilaian kinerja mahasiswa oleh siswa pada kelas X TL 2. Secara keseluruhan rekapitulasi penilaian kinerja praktikan oleh siswa dapat dilihat seperti tabel dibawah ini : Tabel 2.8 Rekapitulasi Penilaian Kinerja Praktikan Oleh Siswa No. A 1 2 3 4 5 B 6 7 8 9 C 10 11 12 13 D 14 15 16 17 E 18 19 20 21 F 22 23 24
Penampilan Mahasiswa PPL dalam PBM Kemampuan Membuka Pelajaran Menarik perhatian siswa Memberikan motivasi awal Memberikan appersepsi Menyampaiakan tujuan pembelajaran yang akan diberikan Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran Kejelasan artikulasi suara Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa Antusiasme dalam penampilan Mobilitas posisi mengajar Penguasaan Bahan Belajar Penyajian bahan ajar dalam kegiatan PBM di kelas Kejelasan dalam menjelaskan materi pelajaran/bahan belajar Kejelasan dalam memberikan contoh-contoh Wawasan yang dimiliki dalam menyampaikan bahan belajar Kegiatan Belajar Mengajar Kesesuaian metode dengan bahan belajar yang disampaikan Penyajian bahan ajar sesuai denga tujuan yang ditetapkan Memiliki ketrampilan menanggapi pertanyaan siswa Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media Ketepatan penggunaan media dengan materi yang disampaikan Memiliki ketrampilan dalam penggunaan media pembelajaran Membantu perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran Evaluasi Pembelajaran Penilaian yang dilakukan relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan Menggunakan bentuk evaluasi dan penilaian yang bervariasi Penilaian yang diberikan sesuai dengan harapan siswa 27
Skor
Rata-Rata
2,80 2,93 2,93 2,83 2,63
2,83
2,67 2,57 2,80 2,93
2,74
2,87 3,10 2,90
2,93
2,83
2,87 2,87 3,10
2,85
2,57 2,87 2,70 2.93 3,07 3,10 2,93 2,87 2,83
2,87
G 25 26 27 H 28 29 30
Kemampuan Menutup Kegiatan Pembelajaran Meninjau kembali materi yang telah diberikan Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak Lanjut/Follow up Memberi tugas kepada siswa sesuai dengan materi Menginformasikan bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya Memberikan Motivasi untuk terus belajar
2,97 3,10
3,01
2,97 2,97 3,13
3,1
3,20
Berdasarkan tabel di atas, analisis hasil penilaian pelaksanaan PPL oleh siswa dapat dilihat dari 8 kompetensi dasar yaitu sebagai berikut : a. Kemampuan membuka pelajaran Kemampuan membuka pelajaran merupakan kegiatan awal yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan. Komponen-komponen yang terdapat dalam kemampuan membuka pelajaran yaitu menarik perhatian siswa, memberikan motivasi awal, memberikan apersepsi, memberikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan, dan memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan. Siswa kelas X TL 2 sebanyak 32 siswa diperoleh rata-rata penilaian sebagai berikut. 1) Menarik perhatian siswa = 2,80 2) Memberikan motivasi awal = 2,93 3) Memberikan appersepsi = 2,93 4) Memberikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan = 2,83 5) Memberikan acuan bahan belajar yang akan diberikan = 2,63
2.93 2.95 2.9 2.85 2.8 2.75 2.7 2.65 2.6 2.55 2.5 2.45
2.93 2.83
2.8
2.63
Menarik perhatian siswa
Memberikan Memberikan Memberikan Memberikan motivasi awal apersepsi tujuan acuan bahan pembelajaran belajar
Gambar 2.1 Grafik Kemampuan Membuka Pelajaran
28
Berdasarkan hasil penilaian rata-rata diatas maka dapat disimpulkan kemampuan praktikan membuka pelajaran dalam pelaksanaan praktik mengajar dikategorikan cukup baik. Berdasarkan nilai rata-rata dari lima komponen dalam kemampuan membuka pelajaran, nilai yang terendah pada kompenen memberikan acuan bahan belajar. Pada kegiatan proses pembelajaran menunjukkan praktikan belum maksimal dalam memberikan motivasi acuan bahan ajar kepada siswa. Sehingga dalam penilaian tersebut mendapat nilai terendah, maka praktikan diharapkan dapat lebih jelas dalam memberikan acuan bahan belajar agar siswa lebih mudah dalam mencari materi yang akan dipelajari. b. Sikap guru dalam proses pembelajaran Sikap guru dalam proses pembelajaran merupakan sikap yang dilakukan selama proses pembelajaran yang membuat pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Penilaian dari Siswa kelas X TL 2 sebanyak 32 siswa diperoleh rata-rata penilaian sebagaia berikut.: 1) Kejelasan artikulasi suara = 2,67 2) Variasi gerakan badan tidak menggangu perhatian siswa = 2,57 3) Antusiasme dalam penampilan = 2,80 4) Mobilitas mengajar = 2,93
2.93
3 2.8
2.9
2.8
2.67 2.57
2.7 2.6 2.5 2.4 2.3 Kejelasan artikulasi suara
Variasi gerakan badan
Antusiasme dalam penampilan
Mobilitas mengajar
Gambar 2.2 Grafik Sikap Praktikan dalam Proses Pembelajaran Berdasarkan hasil penilaian rata-rata diatas maka dapat disimpulkan kemampuan praktikan dalam proses pembelajaran dalam pelaksanaan praktik mengajar dikategorikan sudah cukup baik. Berdasarkan nilai ratarata dari empat komponen sikap praktikan dalam proses pembelajaran, nilai
29
yang terendah pada komponen kejelasan artikulasi suara dan variasi gerakan badan. Praktikan diharapkan membesarkan volume suaranya atau dengan mengajar pada posisi tengah-tengah siswa agar suara dapat lebih jelas. Variasi gerakan badan dapat ditingkatkan lagi agar bisa menarik perhatian siswa pada proses pembelajaran. c. Penguasaan bahan belajar Penguasaan bahan belajar merupakan penyampaian materi yang diberikan oleh praktikan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Penilaian dari Siswa kelas X TL 2 sebanyak 32 siswa diperoleh rata-rata penilaian sebagai berikut.: 1) Penyajian bahan ajar dalam kegiatan PBM dikelas = 2,87 2) Kejelasan dalam menjelaskan materi pelajaran = 3,10 3) Kejelasan dalam memberikan contoh-contoh = 2,90 4) Wawasan yang dimiliki dalam penyampaian bahan belajar = 2,83 3.1 3.1 3.05 3 2.95
2.9 2.87 2.83
2.9 2.85 2.8 2.75 2.7 2.65 Penyajian bahan ajar
Kejelasan menjelaskan materi
Kejelasan memberikan contoh
Wawasan yang dimiliki
Gambar 2.3 Grafik Penguasaan Bahan Ajar Berdasarkan hasil penilaian rata-rata diatas maka dapat disimpulkan kemampuan praktikan dalam penguasaan bahan ajar dalam pelaksanaan praktik mengajar dikategorikan sudah cukup baik. Berdasarkan nilai ratarata dari empat komponen penguasaan bahan ajar, nilai yang terendah pada penyajian bahan ajar dan wawasan yang dimiliki. Pada penyajian bahan ajar, praktikan kurang maksimal dalam menyajikan atau kurang menarik. Untuk itu, praktikan diharapkan menggunakan media yang menarik agar penyajian bahan ajar dapat menarik perhatian siswa. Untuk wawasan yang
30
dimiliki oleh praktikan mungkin terbatas. Untuk itu, praktikan perlu lebih giat lagi untuk belajar agar wawasan yang dimiliki akan lebih luas. d. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan inti praktikan dalam proses pembelajaran.Penilaian dari Siswa kelas X TL 2 sebanyak 32 siswa diperoleh rata-rata penilaian sebagai berikut.: 1) Kesesuaian metode dengan bahan ajar yang di sampaikan = 2,87 2) Penyajian bahan ajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan = 2,87 3) Memiliki keterampilan menanggapi pertanyaan siswa = 3,10 4) Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan = 2,57
3.5
2.87
3.1
2.87
2.57
3
2.5 2 1.5 1 0.5 0 Kesesuaian Penyajian bahan metode dengan ajar bahan ajar
Keterampilan menanggapi pertanyaan
Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu
Gambar 2.4 Grafik Kegiatan Belajar Mengajar Berdasarkan hasil penilaian rata-rata diatas maka dapat disimpulkan kemampuan praktikan dalam kegiatan belajar mengajar dalam pelaksanaan praktik mengajar dikategorikan sudah cukup baik. Nilai rata-rata dari empat komponen kegiatan belajar mengajar, yang terendah adalah pada kompenen ketepatan penggunaan waktu yang telah disediakan. Praktikan menyadari bahwa dalam proses pembelajaran penggunaan waktu yang cukup panjang sangat menguras tenaga, apalagi pada saat pembelajaran teori. Untuk itu, praktikan diharapkan dapat belajar untuk mengatur waktu yang telah disediakan dengan sebaik mungkin dan secara maksimal. e. Kemampuan menggunakan media pembelajaran Kemampuan
menggunakan
media
pembelajaran
merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh praktikan dalam menyampaikan materi pelajaran dapat menggunakan media pembelajaran yang bervariatif.
31
Penilaian dari siswa kelas X TL 2 sebanyak 32 siswa diperoleh rata-rata penilaian sebagai berikut.: 1) Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media = 2,87 2) Ketepatan penggunaan media dengan materi yang disampaikan = 2,70 3) Memiliki keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran = 3,07 4) Membantu perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran = 3,10 3.07
3.1
3.1 2.87
3 2.9
2.7
2.8 2.7 2.6 2.5 Memperhatikan prinsip-prinsip penggunaan media
Ketepatan penggunaan media dengan materi
Memiliki keterampilan dalam penggunaan media
Membantu perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran
Gambar 2.5 Grafik Kemampuan Menggunakan Media Pembelajaran Berdasarkan hasil penilaian rata-rata diatas maka dapat disimpulkan kemampuan
praktikan
dalam
kemampuan
menggunakan
media
pembelajaran dalam pelaksanaan praktik mengajar dikategorikan sudah baik. Dari nilai rata-rata yang diperoleh menunjukkan siswa sudah puas terhadap praktikan dalam kemampuan menggunakan media pembelajaran pada proses pembelajaran. Kecuali pada komponen ketepatan penggunaan media dengan materi yang disampaikan. f. Evaluasi pembelajaran Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan praktikan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi yang sudah diterima oleh siswa. Penilaian dari Siswa kelas X TL 2 sebanyak 32 siswa diperoleh rata-rata penilaian sebagai berikut.: 1) Penilaian yang dilakukan relevan dengan tujuan telah ditetapkan = 2,93 2) Menggunkan bentuk evaluasi dan penilaian yang bervariasi = 2,87 3) Penilaian yang diberikan sesuai dengan harapan siswa = 2,83
32
2.93 2.94 2.92 2.87
2.9 2.88
2.83
2.86 2.84 2.82 2.8 2.78 Penilaian yang dilakukan relevan
Menggunkan bentuk evaluasi dan penilaian yang bervariasi
Penilaian yang diberikan sesuai dengan harapan siswa
Gambar 2.6 Grafik Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan hasil penilaian rata-rata diatas maka dapat disimpulkan kemampuan praktikan dalam evaluasi pembelajaran dalam pelaksanaan praktik mengajar dikategorikan sudah baik. Berdasarkan nilai rata-rata yang sama menunjukkan siswa sudah puas terhadap praktikan dalam evaluasi pembelajaran pada proses pembelajaran. Kecuali pada poin penilaian yang sesuai dengan harapan siswa. Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi praktikan agar dalam melakukan penilaian lebih objektif. g. Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan praktikan diakhir proses pembelajaran untuk menutup kegiatan proses belajar mengajar. Penilaian dari Siswa kelas X TL 2 sebanyak 32 siswa diperoleh rata-rata penilaian sebagai berikut.: 1) Meninjau kembali materi yang telah diberikan = 2,97 2) Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan = 3,10 3) Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran = 2,97
33
3.1 3.1 3.08 3.06 3.04 3.02
2.97
3
2.97
2.98 2.96 2.94 2.92 2.9 Meninjau kembali materi yang telah diberikan
Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan
Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran
Gambar 2.7 Grafik Kemampuan Kegiatan Menutup Pelajaran Berdasarkan hasil penilaian rata-rata diatas maka dapat disimpulkan kemampuan praktikan dalam kemampuan kegiatan menutup pelajaran dalam
pelaksanaan
praktik
mengajar
dikategorikan
sudah
baik.
Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh menunjukkan siswa sudah puas terhadap kinerja praktikan dalam kemampuan kegiatan munutup pelajaran pada proses pembelajaran. h. Tindak lanjut/follow up Tindak lanjut merupakan kegiatan yang dilakukan praktikan sebelum mengakhiri proses pembelajaran. Penilaian dari Siswa kelas X TL 2 sebanyak 32 siswa diperoleh rata-rata penilaian sebagai berikut : 1) Memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan materi = 2,97 2) Menginformasikan bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya = 3,13 3) Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar = 3,20
34
3.2 3.13 3.2 3.15 3.1 3.05
2.97
3 2.95 2.9 2.85 Memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan materi
Menginformasikan bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya
Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
Gambar 2.8. Grafik Tindak Lanjut/Follow Up Berdasarkan hasil penilaian rata-rata diatas maka dapat disimpulkan kemampuan praktikan dalam tindak lanjut/follow up dikategorikan sudah baik dalam pelaksanaan praktik mengajar. Dari nilai rata-rata yang diperoleh menunjukkan siswa sudah puas terhadap praktikan dalam kemampuan tindak lanjut/follow up pada proses pembelajaran. Dari uraian tabel, grafik dan penjelasan yang ada diatas, maka dapat disimpulkan kemampuan praktikan dalam pelaksanaan kegiatan praktik mengajar sudah dikategorikan baik. Komponen penampilan praktikan dalam proses belajar mengajar yang masih sangat kurang adalah kejelasan artikulasi suara. Faktor tersebut mungkin juga karena suara dari praktikan sendiri yang tidak terlalu lantang dan masih banyak siswa yang tidak memperhatikan karena ramai sendiri. Untuk variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa juga masih banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan mahasiswa praktikan pada saat pembelajaran teori hanya terfokus pada media laptop dan LCD proyektor. Oleh karena itu, dari penilaian kinerja oleh siswa diharapkan menjadikan salah satu tolak ukur untuk menjadi guru yang lebih baik lagi dalam kegiatan proses pembelajaran nantinya.
35
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Berdasarkan hasil dan pembahasan pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 3 Yogyakarta, dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa : 1. SMK Negeri 3 Yogyakarta berada dilokasi yang cukup strategis dan memilik banyak fasilitas yang menunjang kegiatan belajar mengajar peserta didik di sekolah. Kegiatan proses belajar mengajar teori semua kompetensi keahlian dilaksanakan di SMK Negeri 3 Yogyakarta sedangkan kegiatan proses belajar mengajar praktik sudah dilaksanakan di SMK Negeri 3 Yogyakarta. 2. Pelaksanaan proses pembelajaran di Jurusan Teknologi Instalasi Tenaga Listrik SMK N 3 Yogyakarta kelas X TL 2 sudah terlaksana dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan. Meskipun ada beberapa siswa yang berbicara sendiri, tetapi masih bisa dikendalikan. Materi yang disampaikan dapat diterima peserta didik dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari hasil prestasi belajar siswa. 3. Praktikan memiliki tanggung jawab mengajar pelajaran dasar dan pengukuran listrik (DPL) untuk kelas X TL 2. Selama melaksanakan praktik mengajar telah melaksanakan 10 kali pertemuan. RPP yang dibuat sebanyak 7 buah dengan ketentuan satu RPP digunakan untuk satu atau dua kali pertemuan. 4. Pada
pelaksanaan
proses
pembelajaran
teori,
mahasiswa
praktikan
menggunakan model pembelajaran post solution posing dengan metode ceramah, diskusi, pengajuan dan penyelesaian masalah, dan demonstrasi mendapatkan hasil memuaskan dengan menunjukkan tingkat keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar sudah cukup fokus terhadap proses pembelajaran. 5. Pada pelaksanaan proses pembelajaran praktikum, mahasiswa praktikan sudah membuat jobsheet praktikum sebanyak 3 buah jobsheet praktikum dengan ketentuan semua jobsheet praktikum yang sudah terlaksana untuk kelas X TL 2. 6. Hasil prestasi belajar siswa dari indikator pencapaian belajar menunjukkan ketuntasan kelas X TL 2 dalam hasil evaluasi sekitar 90,4 % dan tidak tuntas mencapi 9,6 %. Tidak dilaksanakan remidi dikarenakan pertemuan dalam pembelajaran untuk jatah mahasiswa praktikan telah usai.
36
7. Hasil penilaian pelaksanaan PPL oleh siswa
terhadap 8 kompetensi dan
keterampilan dasar mengajar disalah satu sample mendaptkan rata-rata nilai hampir 3,0 sudah dikategorikan sudah baik. Komponen penampilan praktikan dalam proses belajar mengajar yang masih sangat kurang adalah kejelasan artikulasi suara. Faktor tersebut mungkin juga karena suara dari praktikan sendiri yang tidak terlalu lantang dan masih banyak siswa yang tidak memperhatikan dan ramai sendiri. Untuk variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa juga masih banyak kekurangan. Hal ini dikarenakan mahasiswa praktikan pada saat pembelajaran teori hanya terfokus pada media laptop dan LCD proyektor. Oleh karena itu, dari penilaian kinerja oleh siswa diharapkan menjadikan salah satu tolok ukur untuk menjadi guru yang lebih baik lagi dalam kegiatan proses pembelajaran nantinya. Berikut penilaian pelaksanaan PPL oleh siswa kelas X TL 2 mendapatkan nilai 72,70. B. Pendukung Dan Hambatan Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 1. Pendukung Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Yogyakarta, Jurusan Teknologi Pemanfaatan Instalasi Tenaga Listrik, terdapat beberapa hal pendukung yang diperoleh mahasiswa praktikan antara lain : a. Sarana teori dan praktikum sudah cukup lengkap sebagai pendukung kegiatan proses praktik mengajar b. Sudah tersedia silabus mengajar dari guru mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik. c. Guru Pembimbing di SMK Negeri 3 Yogyakarta bersedia untuk membimbing praktikan dengan penuh kesabaran. d. Sarana media pembelajaran sudah cukup lengkap sebagai pendukung kegiatan proses praktik mengajar meliputi LCD, papan tulis, dan peralatan praktik 2. Hambatan Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Yogyakarta, Jurusan Teknologi Pemanfaatan Instalasi Tenaga Listrik, juga terdapat beberapa hambatan yang dialami oleh mahasiswa praktikan antara lain : a. Beberapa siswa pasif saat mengikuti proses belajar mengajar.
37
b. Tingkat pengetahuan dan daya serap siswa berbeda-beda dan sangat beragam. c. Terlalu banyak libur yang menyita waktu kegiatan proses pembelajaran. d. Jadwal pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang berbenturan dengan kegiatan non formal peserta didik SMK Negeri 3 Yogyakarta. e. Jumlah jam pelajaran yang sangat panjang, sehingga pada saat pembelajaran teori banyak siswa pada saat siang hari merasa jenuh. C. Saran Dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang akan datang terlaksana dengan kualitas yang lebih baik maka diberikan saran untuk kemajuan pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan adalah sebagai berikut. 1. Bagi mahasiswa : a. Mahasiswa praktikan harus menjaga nama baik universitas dengan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak semestinya. Sehingga dapat mempersulit segala urusan baik di sekolah maupun di kampus. b. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, mahasiswa praktikan harus mempersiapakan segala sesuatu yang dibutuhkan saat mengajar, terutama pada saat mengajar praktik. c. Mahasiswa sebaiknya belajar cara mengkondisikan kelas yang ramai. d. Mahasiswa siap kapan saja bila dibutuhkan bantuan guru pembimbing. e. Mahasiswa dapat menyesuaikan dengan kondisi siswa serta lingkungan. 2. Bagi SMK Negeri 3 Yogyakarta a. Tetap menjaga hubungan baik antara kedua belah pihak yaitu dari pihak SMK N 3 Yogyakarta dengan Universitas Negeri Yogyakarta. b. Lebih meningkatkan kedisplinan siswa. c. Menambah variasi media pembelajaran. 3. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta a. Mengenai informasi KKN-PPL dari pihak universitas seharusnya cepat dan tepat. Bisa berupa surat keputusan atau pemberitahuan melalui ketua kelompok, tidak hanya melalui media online saja. Sehingga mahasiswa bisa mendapatkan informasi yang akurat dan tidak simpang siur. b. Pembekalan pada mahasiswa yang akan melakukan PPL hendaknya lebih ditingkatkan dan lebih ditekankan pada pelaksanaan teknis di lapangan.
38
c. Mempermudah pelayanan
birokrasi
baik
dalam
penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan.
39
pelaksanaan
dan
DAFTAR PUSTAKA Tim Penyusun Buku Pembekalan Pengajaran Mikro. 2014. Materi Pembekalan Mikro. Yogyakarta: UNY Tim Penyusun Pedoman Pengajaran Mikro. 2014. Panduan Pengajaran Mikro. Yogyakarta: UNY Tim Pembekalan KKN – PPL UNY. 2014. Materi Pembekalan KKN – PPL 2014. Yogyakarta: UNY Tim Penyusun Panduan PPL UNY. 2014. Panduan PPL 2014. Yogyakarta: UNY
40
LAMPIRAN
41
VISI, MISI, TUJUAN DAN KEBIJAKAN MUTU SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA VISI : Menjadi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan berstandar internasional yang berfungsi optimal untuk menyiapkan kader teknisi menengah yang kompeten di bidangnya, unggul dalam imtaq, iptek dan mandiri, sehingga mampu berkompetisi pada era globalisasi.
MISI : 1 Melaksanakan pendidikan dan pelatihan berkualitas prima menuju standar internasional. 2 Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berfungsi optimal untuk menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya, unggul dalam imtaq, iptek, dan mandiri. 3 Melaksanakan pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi di era globalisasi.
TUJUAN : 1 Mewujudkan Lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkualitas prima menuju standar internasional. 2 Menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya, unggul dalam imtaq, iptek dan mandiri. 3 Menghasilkan lulusan yang mampu berkompetisi pada era globalisasi. 4 Menghasilkan lulusan yang berwawasan kearifan lokal.
KEBIJAKAN MUTU : H A N D A L
umanis gamis ormatif evelop Thinking daptif oyal
KON S I S T E N
struktif istematis nteraktif olutif aktis fektif-Efisien yaman
DOKUMENTASI
3.2
3.2 3.13
3.15
3.1
3.05 2.97 3
2.95
2.9
2.85 Memberikan tugas kepada siswa sesuai dengan materi
Menginformasikan bahan belajar yang akan dipelajari berikutnya
Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 YOGYAKARTA BID. KEAH. : T. ELEKTRO KODE : X/1/LD PEMBACAAN KODE WARNA, PROG. KEAH. : TITL WAKTU : 6 x 45 menit PENGUKURAN NILAI SERTA PROG.DIKLAT : LISDAS TANGGAL : PENGHITUNGAN I max DAN Umax No.Pres. : TINGKAT /SEM : X / 3 RESISTOR KELAS/NO : NAMA :
A. Tujuan Setelah praktikum siswa dapat : 1. Menentukan nilai resistor berdasarkan kode warna dengan benar. 2. Mengukur nilai resistor menggunakan multimeter/Ohmmeter dengan baik dan benar. 3. Menentukan Tegangan (U) kerja maksimum dan Arus (I) kerja maksimum pada resistor tersebut. 4. Menggunakan multimeter /Ohmmeter dengan baik dan benar. B. Alat dan Bahan yang digunakan. No A B
Nama Spesifikasi Alat Multimeter/Ohmmeter Bahan Resistor
Jumlah 1 buah 20 buah
C. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian kerja dengan baik dan benar. 2. Letakkan alat dan bahan pada tempat yang aman. 3. Gunakan alat ukur sesuai fungsinya (perhatikan penunjukkan saklar pemilih pada multimeter). 4. Jangan bergurau saat praktek. D. Gambar Rangkaian
RESISTOR
E. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan, cek kelayakannya. 2. Amati kode warna yang ada pada resistor, tulislah ke dalam tabel sesuai urutan gelangnya baik untuk yang 4 gelang maupun yang 5 gelang. 3. Tentukan nilai resistor berdasarkan kode warna tersebut . 4. Ukurlah nilai resistor menggunakan multimeter/ohmmeter sesuai urutan resistornya. 5. Hitunglah tegangan kerja maksimum (Umaks) dan arus kerja maksimum (Imaks) yang diperbolehkan untuk masing-masing resistor masukkan hasilnya ke dalam tabel. 6. Bila telah selesai, rapikan alat dan bahan dan kembalikan ke tempat semula. F. Tabel Hasil Pengamatan dan Pengukuran Nilai Resistor N o
Kode Warna
Rating daya (Watt)
Pengukuran Multimeter ()
Pembacaan Kode Warna () Tanpa toleransi
+% toleransi
-% toleransi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
G. Buatlah Analisa Data/Perhitungan
H. Pertanyaan 1. Berapakah besar tegangan, arus dan daya pada resistor nomor 10 jika diberi tegangan 12 volt DC? 2. Apa yang terjadi jika resistor 10 diberi tegangan 220 Volt DC? Jelaskan! I. Kesimpulan
BID. KEAH. PROG. KEAH. PROG.DIKLAT TINGKAT /SEM KELAS/NO
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 YOGYAKARTA : T. ELEKTRO KODE : X/1/LD : TITL WAKTU : 6 x 40 menit : LISDAS KOMBINASI HAMBATAN TANGGAL : :X/3 No.Abs. : : NAMA :
A. Tujuan Setelah praktikum siswa dapat : 1. 2. 3. 4.
Merangkai rangkaian tahanan seri, parallel dan campuran) dengan baik dan benar. Mengukur besar arus dan tegangan dengan benar. Menggunakan dan membaca skala pada alat ukur dengan benar. Membuktikan hubungan antara tegangan sumber dengan tegangan bagian serta antara arus total dengan arus cabang dengan benar.
B. Dasar Teori 1. Rangkaian Seri Prinsip-prinsip dalam susunan seri : a. Kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen sama, dan sama engan kuat arus yang melalui hambatan pengganti seri Rs. i1 = i2 = i3 ….. = is b. Tegangan pada hambatan pengganti seri (E) sama dengan jumlah tegangan pada tiap-tiap komponen. E = E1 + E2 + ……+ En c. Hambatan pengganti (Rs) sama dengan jumlah hambatan pada rangkaian. Rs = R1 + R2 + R3 + …….+ Rn 2. Rangklaian Paralel Prinsip-prinsip dalam susunan paralel : a. Tegangan tiap-tiap komponen sama dan sama dengan tegangan pada hambatan pengganti paralel (Rp) E1 = E2 = E3 = ….. = E b. Arus listrik yang melalui hambatan pengganti paralel (I) sama dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen. i = i1 + i2 + i3 + …..+ in c. Susunan paralel sebagai pembagi arus, yaitu arus listrik yang melalui tiap-tiap komponen sebanding dengan kebalikan hambatannya. i1 : i2 : i3 =
1 1 1 : : : ... R1 R2 R3
d. Hambatan pengganti (Rp) selalu lebih kecil daripada resistor-resistor yang dihubungkan paralel.
1 1 1 1 1 ... Rt R1 R2 R3 Rn Bila nilai hambatan masing masing sama maka:
Rt
R n
Bila untuk 2 komponen R1 dan R2 maka RP=
R1 xR2 R1 R2
C. Alat dan Bahan yang digunakan. No A 1
Nama Alat Mili ampere DC
2 B 1 2
Voltmeter DC Bahan Adaptor Resistor
3 4 5 6 7
Lampu Saklar tunggal Kabel penghubung Papan penghubung Penghubung
Spesifikasi
Jumlah
BU: 0-250 mA 0-500 mA BU: 0-15 volt
1 buah 1 buah 1 buah
0-12 V R1= 10 ,R2= 47 R1= 100 ,R1= 150 R1= 220 6,2 V/0,5 A
1 buah Masing-masing 1 buah 1 buah 1 buah Secukupnya 1 buah Secukupnya
D. Keselamatan Kerja 1. Gunakan pakaian praktek dengan baik dan benar 2. Pastikan bahwa rangkaian sudah benar. 3. Tanyakan kepada instruktur bila ada kesulitan. 4. Letakkan alat dan bahan di tempat yang aman 5. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya 6. Jangan bergurau pada saat praktek E. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan dan cek kelayakannya. 2. Hitunglah besar Rt, It, I1, I2, I3, U1,U2 dan U3 sesuai dengan yang tercantum dalam tabel dengan besar Us = 10 Volt 3. Rangkailah seperti pada gambar dalam papan percobaan , berurutan dari gambar 1 sampai dengan gambar 4 untuk beban R disesuaikan dengan tabel.. 4. Ukurlah arus dan tegangan sesuai dengan yang ditentukan untuk masing-masing rangkaian dan masukkan hasilnya kedalam tabel. 5. Apabila masih ada data yang meragukan, ulangi percobaan nya. 6. Bila telah selesai, rapikan alat dan bahan kemudian kembalikan ke tempat semula. + mA -
F. Gambar Rangkaian Gambar 1 + m - A
R1
R2
V 1
V
+ U -
R3
Gambar 2+
R 1
mA + mA + +
U
-
V
R 2
-
Gambar 3
+ mA -
mA
R2
mA
R3
R1
+ V + -
+ -
V
U
G. Tabel Perhitungan dan Pengukuran Tabel 1 Rangkaian seri No
Beban
1 2 3
R1 + R2 R1 + R3 R2 + R3 R1 + R2 + R3
Perhitungan Rt I U1 (V) (mA) ()
U2 (V)
U3 (V)
4 R3 Tabel 2 Rangkaian paralel Perhitungan Rt It () (mA)
Pengukuran U2 Us U1 (V) (V) (V) 10 10 10 10
No
Beban
1
R1 // R2
Pengukuran It Us (V) (mA) 10
2
R1 // R3
10
3
R2 // R3
10
4
R1 // R2 //R3
10
I1 mA
I2 mA
Tabel 3 Rangkaian Seri-paralel (campuran) Perhitungan Rs Rp Rt It I1 I2 No Beban m mA m m A A A R1//(R2 1 + R3) R1+(R2 2 // R3)
I3 mA
I3 m A
U1 (v)
U2 (v)
I1 mA
U3 (V)
I (mA)
Ket.
I3 mA
Ket.
I2 mA
Pengukuran U3 I1 I2 (v) m m A A
I3 m A
It mA
H. Analisa data/perhitungan
I. Kesimpulan
F03 LAPORAN HASIL KERJA PELAKSANAAN PPL SMK N 3 YOGYAKARTA TAHUN 2014
untuk mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta
NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH
No
1.
2.
Nama Kegiatan
: SMK N 3 Yogyakarta : Jl. R.W. Monginsidi No. 2A, Yogyakarta
Hasil Kuantitatif/Kualitatif
Observasi Kelas
Mahasiswa mengetahui kondisi sekolah dan kelas serta mengetahui perangkat pembelajaran yang digunakan, proses pembelajarannya, dan perilaku siswa dalam dan diluar kelas
Konsultasi Guru Pembimbing
Mahasiswa diberikan arahan dan saran setiap kali tampil dalam praktik mengajar serta mendapatkan pengalaman berharga dalam bimbingan selama PPL untuk menjadi guru yang baik dan profesional
Serapan Dana (Dalam Rupiah) Pemda Sponsor/Lembaga Swadaya/Sekolah/Lembaga Mahasiswa Kabupaten Lainnya
Total Jumlah
F03 LAPORAN HASIL KERJA PELAKSANAAN PPL SMK N 3 YOGYAKARTA TAHUN 2014 Universitas Negeri Yogyakarta
3.
Pembuatan Adminitrasi Pendidik
Membuat adminitrasi pendidik merupakan referensi mahasiswa PPL dan bagian yang dibutuhkan untuk perangkat mengajar terkait penilaian, jadwal mengajar,tata cara serta datadata siswa.
4.
Pembuatan Bahan Ajar
Membuat bahan ajar berupa 7 slide presentasi yang dicari berasal dari sumber internet
5.
Pembuatan RPP
Telah tercetak 7 Buah RPP untuk mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik
6.
Praktik Mengajar
Praktik mengajar berlangsung dengan 10 kali pertemuan.
7.
Pembuatan Jobsheet
Telah dibuat 3 buah Jobsheet
8.
Pembuatan Soal evaluasi
Telah dibuat soal evaluasi untuk kelas X TL 2.
Rp.10.000
Rp.5.000
untuk mahasiswa
F03 LAPORAN HASIL KERJA PELAKSANAAN PPL SMK N 3 YOGYAKARTA TAHUN 2014
untuk mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta
Mengoreksi hasil evaluasi
Hasil evaluasi kelas X TL 2 belum semuanya tuntas dikarenakan tidak ada waktu untuk remidi, dan waktu mahasiswa praktikan untuk jadwal mengajar telah habis
Pelaksanaan evaluasi dan 10. remidi evaluasi Penyususnan Program 11. kerja, Penyusunan Laporan PPL
Telah dilaksanakan evaluasi di kelas X TL 2 pada tanggal 16 September 2014 dengan waktu pelaksanaan 60 menit. Telah membuat program kerja PPL dalam bentuk matrik, telah membuat laporan PPL dengan lengkap beserta lampiran
9.
Rp. 70.000
Total Jumlah Dana
Rp. 85.000 Yogyakarta, 20 Oktober 2014
Mengetahui DPL PPL UNY 2013
Guru Pembimbing
Mahasiswa PPL UNY 2013
Ahmad Sujadi, M.Pd, NIP. 19510419 197903 1 001
Y. B. Sutarman, S.Pd, NIP. 19561030 198303 1 005
Danu Pradipto NIM. 10501244033
F02
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL SMK N 3 YOGYAKARTA TAHUN 2014
untuk mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta
NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH GURU PEMBIMBING
No 1.
Hari/Tanggal Rabu, 2 Juli 2014
: SMK N 3 Yogyakarta : Jl. R.W. Monginsidi No. 2A, Yogyakarta : Y. B. Sutarman, S.Pd
MateriKegiatan Penerjunan mahasiswa KKN-PPL UNY 2013 Observasi Lingkungan Sekolah
2.
Rabu, 2 Juli 2014
Observasi Jurusan Elektro
3.
Sabtu, 19 April 2014
Observasi Kelas Dan Peserta Didik
4.
Kamis, 17 Juli 2014
Konsultasi Guru Pembimbing
5.
Sabtu, 19 Juli 2014
Penyusunan Program Kerja PPL
6.
Sabtu, 19 Juli 2014
Penyusunan Program Kerja PPL Persiapan Mengajar
7.
Senin, 4 Agustus 2014
8.
Senin, 11 Agustus 2014
Pembuatan RPP
NAMA MAHASISWA NO. MAHASISWA FAK/JUR/PRODI DOSEN PEMBIMBING
Hasil Sudah terlaksana dengan baik Mengetahui tata letak lingkungan sekolah Mengetahui tata letak dan ruangruang belajar dijurusan elektro Mengetahui perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, perilaku siswa Diberikan silabus dan materimateri dasar instalasi listrik Menyusun program-program yang akan dilaksanakan selama PPL Menyusun waktu pelaksanaan PPL di EXCEL Mempersiapkan bahan ajar berupa materi mengenai Prinsip Atom, dan muatan elektron. Membuat RPP ke-2 mengenai arus listrik dan bahan bahan
: Danu Pradipto : 10501244033 : Teknik/Pend. Teknik Elektro : Ahmad Sujadi, M.Pd
Hambatan
Solusi
-
-
-
-
Observasi kelas dan peserta didik dilakukan saat proses pembelajaran
Mahasiswa meminta izin kepada guru yang mengajar pada proses pembelajaran
-
-
-
-
-
-
F02
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL SMK N 3 YOGYAKARTA TAHUN 2014
untuk mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta
Konsultasi Guru Pembimbing
9.
Selasa, 5 Agustus 2014 Praktik Mengajar
Konsultasi Guru Pembimbing
10.
Selasa,12 Agustus 2014 Praktik Mengajar
Pembuatan RPP 11.
Sabtu, 16 Agustus 2014 Pembuatan Jobsheet 1
12.
Senin, 18 Agustus 2014
Menyiapkan bahan ajar Konsultasi Guru Pembimbing
13. Selasa, 19 Agustus 2014 Praktik Mengajar
listrik. Memberikan masukan untuk penampilan 1 dalam praktik mengajar Mengajar dikelas X TL 2 pertemuan 1 materi yang dicapai yaitu muatan elektron dan prinsip atom. Memberikan masukan untuk penampilan 2 dalam praktik mengajar Mengajar dikelas X TL 2 pertemuan 2 materi yang dicapai yaitu yaitu arus listrik dan bahan-bahan listrik. Membuat RPP ke-3 dan Jobsheet 1 mengenai elemen pasif rangkaian listrik (resistor dan resistansi). Mencari dan menyusun materi dengan sumber dari internet dan literatur lain Memberikan masukan untuk penampilan 3 dalam praktik mengajar Mengajar dikelas X TL 2 pertemuan 3 materi yang
-
-
-
-
-
-
-
-
F02
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL SMK N 3 YOGYAKARTA TAHUN 2014
untuk mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta
13.
Minggu, 24 Agustus 2014
14.
Senin, 25 Agustus 2014
Pembuatan RPP Persiapan Mengajar
Konsultasi Guru Pembimbing
15. Selasa, 26 Agustus 2014 Praktik Mengajar Konsultasi Guru Pembimbing
16.
Selasa, 2 September 2014
18.
Senin, 8 September 2014
Mengajar dikelas X TL 2 pertemuan 4 materi yang dicapai yaitu elemen pasif rangkaian listrik arus searah. Memberikan masukan untuk penampilan 5 dalam praktik mengajar
Pembuatan Jobsheet 2 Pembuatan Jobsheet
Mengajar dikelas X TL 2 pertemuan 5 materi yang dicapai yaitu kapasitor dan kapasitansi Membuat RPP 5 dan Jobsheet 2 untuk pertemuan yang akan datang Menyelesaikan jobsheet 2
Persiapan Mengajar
Mempersiapkan bahan ajar
Praktik Mengajar Minggu, 7 September 17. 2014
dicapai yaitu elemen pasif rangkaian listrik arus searah. Membuat RPP ke-4 mengenai elemen pasif rangkaian listrik arus searah (kapasitor dan kapasitansi) Mempersiapkan bahan ajar berupa materi mengenai kapasitor dan kapasitansi. Memberikan masukan untuk penampilan 4 dalam praktik mengajar
Pembuatan RPP
-
-
-
-
-
-
-
-
F02
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL SMK N 3 YOGYAKARTA TAHUN 2014
untuk mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta
Konsultasi Guru Pembimbing
19.
Selasa, 9 September 2014 Praktik Mengajar
20.
Jumat, 12 September 2014
Pembuatan Bahan Ajar
21.
Sabtu, 13 September 2014
Pembuatan RPP
22.
Senin, 15 September 2014
Persiapan mengajar Konsultasi Guru Pembimbing
23.
Selasa, 16 September 2014 Praktik Mengajar
24.
Kamis, 18 September 2014
Senin, 22 September 25. 2014
Pembuatan RPP Pembuatan Jobsheet Pembuatan Bahan Ajar
berupa materi elemen aktif rangkaian listrik arus searah. Memberikan masukan untuk penampilan 6 dalam praktik mengajar Mengajar dikelas X TL 2 pertemuan 6 materi yang dicapai yaitu elemen aktif dan ulangan harian. Mencari bahan ajar untuk mengajar Membuat RPP ke 6 untuk digunakan dalam mengajar berikutnya Mempersiapkan bahan ajar
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Memberikan masukan untuk penampilan 7 dalam praktik mengajar Mengajar dikelas X TL 2 pertemuan 2 materi yang dicapai yaitu melaksanakan jobsheet 2 Membuat RPP ke 7 Membuat Jobsheet ke 3 Mempersiapkan bahan ajar berupa materi hukum ohm serta
F02
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL SMK N 3 YOGYAKARTA TAHUN 2014
untuk mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta
Persiapan Mengajar Konsultasi Guru Pembimbing
26.
27.
Selasa, 23 September 2014
Senin, 29 September 2014
Praktik Mengajar
Mengajar dikelas X TL 2 pertemuan 8 materi yang dicapai yaitu melaksanakan jobsheet 3.
Persiapan Mengajar
Mempersiapkan bahan ajar berikutnya
Konsultasi Guru Pembimbing
28.
mengoreksi pembuatan jobsheet 3 Memberikan masukan untuk penampilan 8 dalam praktik mengajar
Selasa, 30 September 2014 Praktik Mengajar
Pembuatan RPP
-
-
-
-
-
-
-
Memberikan masukan untuk penampilan 9 dalam praktik mengajar Mengajar dikelas X TL 2 pertemuan 9 materi yang dicapai yaitu melaksanakan jobsheet 3 Membuat soal evaluasi untuk digunakan dalam mengajar besok hari
29. Senin, 6 Oktober 2014 Penyusunan Laporan PPL
-
Melanjutkan laporan PPL tentang BAB II dan membuat pelaksanaan mingguan
F02
LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL SMK N 3 YOGYAKARTA TAHUN 2014
untuk mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta
Konsultasi Guru Pembimbing 30. Selasa, 7 Oktober 2014
Praktik Mengajar Penyusunan Laporan PPL
Memberikan masukan untuk penampilan 10 dalam praktik mengajar Mengajar dikelas X TL 2 pertemuan 10 materi yang dicapai yaitu melaksanakan evaluasi.
Masih banyak siswa yang tidak belajar di rumah
Memberi masukan agar siswa belajar terlebih dahulu di rumah
Yogyakarta, 20 Oktober 2014 Mengetahui DPL PPL UNY 2013
Guru Pembimbing
Mahasiswa PPL UNY 2013
Ahmad Sujadi, M.Pd, NIP. 19510419 197903 1 001
Y. B. Sutarman, S.Pd, NIP. 19561030 198303 1 005
Danu Pradipto NIM. 10501244033
MATERI Dasar dan Pengukuran Listrik
1. Satuan Internasional A. Satuan Dasar Listrik Pada saat melakukan pengukuran listrik diperlukan satuan dari suatu besaran tertentu.Adapun yang dipakai adalah Satuan Internasional yang disingkat dengan SI.Beberapa satuan dasar listrik tersebut : 1) Besaran Pokok Turunan Besaran turunan adalah satuan yang diturunkan dari besaran pokok. Hal ini dibutuhkan untuk menyatukan hubungan-hubungan antar satuan. Dari besaran Dasar Listrik diatas tentukan mana yang besaran Pokok dan mana yang besaran turunan
2) Kelipatan Standar Desimal Untuk menyatakan harga-harga yang lebih besar dan lebih kecil dari satuan dasar yang digunakan, maka digunakan standar kelipatan desimal berikut :
2. Atom Atom adalah bagian yang amat kecil dalam setiap bahan yang ada di sekitar kita. Atom terdiri atas inti atom yang dikelilingi oleh kulit atom. A. Inti atom Pusat dari atom disebut inti atom atau nukleus. Inti atom terdiri dari proton dan netron. Banyaknya elektron yang dimiliki atom disebut nomor atom.
Gb 1 Model Atom Ukuran inti atom jauh lebih kecil dari ukuran atom itu sendiri, dan hampir sebagian besar tersusun dari proton dan neutron.
Proton dan netron memiliki massa yang hampir sama, dan jumlah dari kedua massa tersebut disebut nomor massa, dan beratnya hampir sama. Massa dari elektron sangat kecil dan tidak menyumbang banyak kepada massa atom. Jumlah proton dan netron menentukan tipe dari nukleus atau inti atom. Proton dan neutron hampir memiliki massa yang sama, dan kombinasi jumlah, jumlah massa, rata-rata sama dengan massa atomik sebuah atom. Kombinasi massa dari elektron sangat kecil secara perbandingan terhadap massa nukleus, di karenakan berat dari proton dan neutron hamper 2000 kali massa elektron. 1) Proton Proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1.6 ×10 -19 coulomb dan massa 1.6726231 × 10-27 kg, atau sekitar 1800 kali massa sebuah elektron. Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan netron yang berada di bagian inti (tengah) atom, dan sejumlah elektron yang mengelilingi inti tersebut. Dalam atom bermuatan netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton di bagian inti biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal juga dengan istilah nuklei, nukleus, atau nukleon (bhs Inggris: nucleos ), dan reaksi yang terjadi atau berkaitan dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir. 2) Neutron Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan memiliki massa 1.6749 × 10-27 kg, sedikit lebih berat dari proton. Inti atom dari kebanyakan atom terdiri dari proton dan neutron. Perbedaan utama dari neutron dengan partikel subatomik lainya adalah mereka tidak bermuatan. Sifat netron ini membuat penemuannya lebih terbelakang, dan sangat menembus, membuatnya sulit diamati secara langsung dan membuatnya sangat penting sebagai agen dalam perubahan nuklir. 3) Kulit atom. Kulit atom terdiri dari elektron-elektron. Elektron adalah partikel subatomik. Memiliki muatan listrik negatif sebesar -1,6 × 10-19 coulomb, dan massanya
9.10 ×
10-31 kg. Elektron umumnya ditulis sebagai e-. Elektron memiliki partikel lawan yang dikenal sebagai positron, yang identik dengan dirinya namun bermuatan positif. Atom
tersusun dari inti berupa proton dan neutron serta elektron-elektron yang mengelilingi inti tadi. Elektron sangat ringan jika dibandingkan dengan proton dan neutron. Sebutir proton sekitar 1800 kali lebih berat daripada elektron. B. Teori Hole Elektron
Pada gambar di atas menunjukkan sumber tegangan listrik yang disambungkan ke sebuah penghantar. Pada kutub positif penghantar, muatan negatif akan ditarik oleh muatan positif pada sumber tegangan melewati ruang-ruang kosong (Hole). Hole digambarkan dalam bentuk bulat tanpa tanda negatif "-“. Sedangkan pada kutub negatif penghantar, muatan akan terisi elektron baru dari sumber tegangan, sehingga elektron pada penghantar juga terdorong untuk bergerak ke arah kutubposisitif. Menurut aturan bahwa arus listrik mengalir dari positif ke negatif,sedangkan elektron mengalir dari negatif ke positif. Kenapa bisa begitu? Karena sejatinya aturan berpatokan bahwa elektron berpindah dari negatif ke positif meninggalkan hole dan mengisi hole baru maka seolah-olah hole tersebbergerak dari positif ke negatif.
C. Hukum coulomb Muatan listrik, Q, adalah pengukuran muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q adalah coulomb, 1 coulomb besarnya sama dengan 6.24 x 10 18 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif masing-masing) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah
elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan). Bila sebuah titik bermuatan listrik maka disekitar titik itu akan terjadi medan listrik.
Gb 2. Gaya Coulomb Bila 2 titik bermuatn listrik saling berdekatan maka akan terjadi gaya yang disebut gaya Coulomb. Besarnya Gaya Coulomb yang terjadi bergantung pada, besar muatan masing masing, jarak antara kedua titik, dan media antara 2 titik, sehingga dirumuskan: F=k
𝒒𝟏 .𝒒𝟐 𝒓𝟐
Dimana : F = gaya Coulomb ( Newton ) k = permeabilitas medan ( 9.10-7 N.c-2.m2) q1 dan q2= besar muatan titik ( C ) r = Jarak ( meter )
D. Kuat Medan Listrik Daerah disekitar muatan listrik dimana masih dirasakan adanya gaya listrik. Kuat medan listrik disuatu titik didefenisikan sebagai besar gaya Coulomb yang dirasakan oleh 1 coulomb muatan listrik dititik tersebut. Dan dirumuskan : 𝒒
E = k. 𝒓𝟐 E. Potensial Listrik Kemampuan atau daya suatu titik bermuatan listrik untuk mempertahankan kedudukannya didalam medan listrik dinamakam potensial listrik. Potensial listrik dirumuskan: 𝒒
E = k. 𝒓
F. Tegangan Listrik Tegangan listrik diberi notasi V yang diambil dari nama Alexandre Volta (1748 – 1827) merupakan perbedaan potensial antara dua titik yang berada dalam medan listrik.Satuan tegangan listrik adalah volt , menyatakan bahwa : “Satu volt adalah perubahan energi sebesar satu joule yang dialami muatan listrik sebesar satu coulomb”. Tegangan listrik dirumuskan : V=
𝑾 𝒒
Dimana : V : Tegangan listrik ( Volt ) W : Usaha ( Joule ) Q : Muatan listrik ( Coulumb )
G. Sifat Kelistrikan Zat Kita membedakan sifat kelistrik zat menjadi 3 : 1) Konduktor : adalah Zat yang karena susunan atomnya sangat mudah untuk dilewati muatan listrik 2) Isolator : adalah zat yang karena susunan atomnya sangat sulit dilewati muatan listrik 3) Semi konduktor : adalah zat yang dalam keadaan tertentu sangat mudah dilewati muatan listrik tetapi dalam keadaan lain sulit dilewati muatan listrik
3. Arus Listrik Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakanpergerakan elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Aliran muatan dari satu tempat ketempat yang lain menyebabkan terjadinya arus listrik. Arus listrik bergerak dari terminal positif ke terminal negative. Aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron, arus listrik dianggap berlawanan arah gerakan elektron. Jika
sejumlah muatan Q melewati suatu titik dalam penghantar dalam selang waktu t, maka arus dalam penghantar adalah:
Persamaan arus listrik :
I=Q/t Keterangan : I = Arus listrik (A) Q= Muatan listrik (Coulomb) t = Selang waktu (detik) Satu Ampere (1 A) adalah sejumlah aliran arus yang memuat elektron satu coulomb (1 C) dimana muatan bergerak kesuatu titik dalam satu detik. Contoh : Muatan sebanyak 0,24 Coulomb bergerak dalam 2 mili detik. Hitung besarnya arus, dan jumlah elektron ? Jawaban : a) I = Q / t = 0, 24 Coulomb / 2 ms = 0, 24 C / 0, 002 s = 120 A b) n = Q / e = 0, 24 C / 1,6.10-19 = 1,5. 1018
A. Sifat Arus Listrik 1. Arus listrik bergerak dari terminal positip ke terminal negatif dalam loop tertutup. 2. Aliran arus listrik terjadi karena terdapat beda potensial antara kutub. 3. Aliran arus listrik dikatakan berlawanan arah dengan arah aliran elektron.
Logam merupakan penghantar listrik yang baik, seperti tembaga, aluminium, besi dsb. Dalam logam terdiri dari kumpulan atom, tiap atom terdiri atas proton bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negative. Tiap logam memiliki jumlah atom yang berbeda, sehingga ada logam yang mudah mengalirkan arus listrik karena konduktivitas yang baik. Ada logam yang konduktivitas arus listriknya lebih kecil.
B. Kerapatan Arus Kerapatan arus adalah besarnya arus yang mengalir tiap satuan luas penghantar mm2. Arus listrik mengalir dalam kawat
penghantar secara merata menurut
luas
penampangnya. Misal, arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4 mm2, maka kerapatan arusnya 3 A/mm2 (12 A/4
mm2), ketika penampang penghantar
mengecil 1,5 mm2 maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm2 (12 A/1,5 mm2). Persamaan kerapatan arus :
J=I/A [J] = A / mm2
Keterangan : J = Kerapatan Arus (A/mm2) I = Arus (A) A = Penampang kawat (mm2)
Contoh : Arus listrik 0,2 A, mengalir kawat penampang 1,5 mm2. Hitung a) kerapatan arusnya b) jika dilewatkan kawat diameter 0,03 mm hitung penampang kawatnya dan kerapatan arusnya. Jawab : a. J = I / A = 0, 2 A / 1,5 mm2 = 0,13 A/mm2 b. A = 𝜋 . d2 / 4 = (𝜋 .0,032 mm2) / 4 = 0,0007 mm2 J = I / A = 0, 2 A / 0,0007 mm2 = 286 A/mm2
C. Kuat Hantar Arus Kerapatan
arus
berpengaruh pada
kenaikan
temperatur.
Suhu
penghantar
dipertahankan sekitar 30 0C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA). Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel, kabel berpenampang 4 mm2, 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5 A/mm2. Dengan melihat grafik kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil.
4. Bahan-Bahan Listrik Bahan-bahan yang berhubungan dengan arus listrik dapat dibedakan menjadi 3, yaitu : a. Konduktor Zat yang karena susunan atomnya sangat mudah untuk dilewati muatan listrik. Dalam konduktor. Elektron pada setiap atom tidak terikat secara kuat sehingga elektron dapat bergerak secara bebasdan mudah mengalirkan muatan listrik. Contoh bahan-bahan konduktor : perak, alumunium, emas, logam, tembaga, dll. Kabel termasuk jenis konduktor, antara lain NYY, NYM, NYA, NYFGBY, dll. Namanama kabel memiliki arti dari tiap huruf yang menjadi identitasnya,arti dari singkatan kabel, diantaranya yaitu : N = Kabel standar dengan inti tembaga NA = Kabel standar dengan inti alumunium sebagai penghantar Y = Isolasi PVC G = Isolasi Karet A = Kawat berisolasi Y = Selubung PVC, pada akhir momenklatur M = Selubung PVC R = Kawat baja bulat ( Perisai ) Gb = Kawat Pita Baja ( Perisai ) B = Pipa Baja H = Kabel untuk alat bergerak F = Penghantar halus dipintal bulat
Contoh : Kabel NYY, berarti Kabel Standar yang berinti tunggal,berisolasi dan diselubungi PVC.
b. Isolator Zat yang karena susunan atomnya sangat sulit dilewati muatan listrik. Pada isolator, elektron-elektron pada tiap atom diikat dengan sangat kuat sehingga menyebabkan elektron tidak dapat bergerak bebas dan menyebabkan muatan listrik sulit untuk mengalir. Akan tetapi, pada tegangan yang tinggi bahan isolator dapat juga berfungsi sebagai konduktor. Contoh bahan-bahan isolator, antara lain : gelas, kaca, karet, kayu, dll.
c. Semi konduktor Semi konduktor adalah zat yang dalam keadaan tertentu saja mudah dilewati muatan listrik tetapi dalam keadaan lain sulit dilewati muatan listrik. Semikonduktor akan bersifat sebagai konduktor apabila dalam keadaan temperatur yang rendah, sedangkan pada temperatur tinggi bahan ini akan bersifat konduktor. Hal ini dikarenakan pada saat temperature rendah seluruh lintasan elektron diisi penuh oleh elektron dan pada saat temperatur tinggi akan ada ikatan-ikatan yang terpecah sehingga elektron-elektron bebas. Contoh bahan semikonduktor adalah germanium dan silikon.
Gambar Dioda
5.
Gambar Transistor
RESISTANSI Resistansi (Hambatan) dapat diartikan sebagai kemampuan menghambat arus listrik. Pada umumnya logam merupakan penghantar listrik, hal ini disebabkan oleh elektron – elektron bebas pada logam sehingga Logam mudah menghantarkan muatan listrik. Sebaliknya benda yang elektronnya sulit bergerak akan sulit mengalirkan arus listrik dikatakan mempunyai resistansi yang besar, sedangkan benda yang elektronnya mudah bergerak akan mudah pula mengalirkan arus listrik. benda ini disebut mempunyai resistansi yang kecil.
Disamping itu, pada jenis logam yang sama, makin besar luas permukaannya, makin besar elektron bergerak. Hal ini berarti makin kecil nilai resistansinya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai resistansi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Jenis penghantar : besi mempunyai resistansi lebih besar daripada tembaga sehingga penghantar tembaga lebih baik daripada besi. 2. Panjang panghantar : semakin panjang suatu penghantar semakin besar resistansinya. 3. Luas penampang penghantar : makin besar penampang penghantar, makin kecil resistansi penghantar tersebut.. 4. Suhu / temperatur : Berarti jika suatu penghantar mendapat perubahan temperatur (naik) maka harga resistansinya juga ikut berubah (besar), demikian sebaliknya. Kecuali karbon (arang) adalah sebaliknya. Dalam hal ini, jika temperaturnya naik maka resistansinya turun.
A. Hambatan Listrik pada Suatu Kawat Penghantar
R = hambatan kawat dalam satuan ohm L = panjang penghantar dalam satuan meter A = luas penampang kawat dalam satuan meter persegi ( m2 ) ρ ( dibaca rho ) = harga hambatan jenis kawat Berikut ini disajikan nilai hambatan jenis dari beberapa bahan. Jenis Bahan
Tembaga
Hambatan
Jenis Bahan
Hambatan
Jenis
Jenis
( Ω.m )
( Ω.m )
0,0167
Baja
0,10 – 0,25
Lunak
0,0175
Tembaga keras
0,03
Aluminium
0,12
Seng
0,13
Timah
0,13
Besi
0.164
Brom
0,13
Aluminium
0,21
Timah hitam
0,42
Nekelin Konstantan
0,48 100 - 1000
Karbon
Perak
Contoh soal : 1. suatu penghantar dengan panjang 100 m, diameter kawat 2 mm. Hitung hambatan jika diketahui hambatan jenis kawat 6,28 x 10-8 Ωm ? diket :
l=100m d=2mm ρ= 6,28 x 10-8 Ωm
dit : R: ? jawab : R=
ρxl 𝐴
R= (6,28 x 10-8 Ωm x 100m)/(3,14xr2) = (6,28 x 10-8 Ωm x 100m)/(3,14x1x10-6 m) = (6,28x10-6)/(3,14x10-6) =2Ω Piket ruangan 26-30 b. Pengaruh temperatur pada hambatan
besarnya
Umumnya hambat jenis ( resistivitas ) suatu bahan berubah jika suhu berubah. Dan dari pengaruh suhu maka ada dua jenis bahan yaitu : 1) Positive Temperatur Coeffiscient ( PTC ), yaitu bahan yang harga hambatannya niak bila suhunya naik bahan ini lebih baik digunakan pada saat dingin. 2) Negative Temperatur coefficient ( NTC ), yaitu bahan yang harga hambatannya turun bila suhunya naik. Bahan ini lebih baik bila digunakan pada saat panas. Jadi, suatu penghantar pada temperatur t o, mempunyai resistansi sebesar R ohm maka pada temperatur t resistansinya menjadi : Rt = Ro{ 1 + ( t – to ) α } Dengan : Rt = Tahanan Akhir ( Ω )
Ro = Tahanan Awal ( Ω )
t
= Suhu Akhir ( ° C )
to = Suhu Awal (° C )
α
= koefisien suhu
Berikut ini tabel koefisien suhu dari beberapa bahan. Bahan
Koef Suhu
Bahan
Koef Suhu
emas
0,0035
Perak
0,0038
kuningan
0,0015
tembaga
0,0039
nikel
0,04
Aluminium
0,0040
nikelin
0,00022
Tungsten
0,0045
seng
0,0039
besi
0,0050
timah
0,0042
grafit
0,0005
timbel
0,0041
germanium
0,0500
air raksa
0,0009
silikon
0,0700
platina
0,0024
konstantan
0,00005
wolfram
0,0041
Contoh Soal 2. Sebatang kawat terbuat dari nikelin pada suhu 00 C memiliki hambatan 240 Ω. Tentukan besar hambatannya pada suhu 1500 C Rt = Ro{ 1 + ( t – to ) α } Rt = 240{1+(150-0)22x10-5} Rt=240{1+(0,033)} Rt=247,92 Ω Fungsi Penahan Listrik (RESISTOR)
Penahan listrik / hambatan / tahanan memiliki bermacam macam fungsi antara lain : Untuk mengatur kuat arus listrik
Untuk membagi tegangan Sebagai unsur pemanas pada alat-alat listrik. Sebagai penghambat arus listrik umumya kerusakan resistor dapat diakibatkan oleh :
1. karena mendapat panas yang berlebihan sehingga mengakibatkan harga ohm nya berubah. 2. karena putus mengakibatkan harga ohm nya sangat besar atau tak terhingga. 3. karena bocor atau terhubung singkat mengakibatkan harga ohm nya sangat kecil atau nol. c. KODE WARNA RESISTOR Nilai resistansi suatu resistor ditunjukkan dengan gelang warna atau kode angka. Gambar berikut ini akan menunjukkan nilai resistansi dan toleransi untuk masing-masing warna.
gelang 4 = toleransi gelang 3 = faktor pengali gelang 2 = angka digit 2 gelang 1 = angka digit1
Gambar resistor 4 gelang
gelang 5 = toleransi gelang 4 = faktor pengali gelang 3 = angka digit 3 gelang 2 = angka digit 2 gelang 1 = angka digit 1 Gambar Resistor 5 gelang 1. Resistor dengan 4 gelang warna. Warna pada gelang Warna 1
2
3
4
Hitam
-
0
100
Coklat
1
1
101
1%
Merah
2
2
102
2%
Oranye
3
3
103
Kuning
4
4
104
Hijau
5
5
105
Biru
6
6
106
Ungu
7
7
107
Abu-abu
8
8
108
Putih
9
9
109
Emas
10-1
5%
Perak/puti h
10-2
10%
2. Reisitor dengan 5 gelang warna. Warna pada gelang Warna 1
2
3
4
Hitam
-
0
0
100
Coklat
1
1
1
101
1%
Merah
2
2
2
102
2%
Oranye
3
3
3
103
Kuning
4
4
4
104
Hijau
5
5
5
105
Biru
6
6
6
106
Ungu
7
7
7
107
Abu-abu
8
8
8
108
Putih
9
9
9
109
Emas Perak/puti h Tak berwarna
101
102
5
5% 10% 20%
Contoh : 2. Tentukan nilai hambatan dari sebuah tahanan dengan 4 gelang warna dibawah ini. Jwb: 10x10-1 ± 2% (2/100) x 1= 0.02 1 + 0,02 atau 1-0,02
4.
KONDENSATOR (CAPASITOR) Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (17911867). Kondensator juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut atau condensatore ( Itali), Perancis condensateur Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador. Kapasitas sebuah kondensator didefinisikan sebagai kemampuan alat untuk menyimpan muatan listrik . 1. Cara kerja kapasitor : Kerja sebuah kapasitor merupakan langkah pengisian dan pengosongan a. Pengisian Kapasitor : pada kapasitor kosong bila diberi arus dari sumber tegangan melalui tahanan R akan menyebabkan naiknya perbedaan potensial pada kapasitor, arus akan menurun sehinga pada suatu saat tegangan sumber akan sama dengan perbedaan potensial pada kapasitor. b. Pengosongan kapasitor : pada proses pengosongan kapasitor , kapasitor akan mengembalikan energi listrik yang disimpannya. Tegangan pada kapasitor akan menurun sehingga tahanan yang melalui R juga akan menurun sehingga kapasitor akan membuang seluruh muatannya (Vc = 0).
Dalam penyelidikan ternyata waktu yang diperlukan untuk pengisian dan pengosongan kapasitor bergantung pada besarnya kapasitansi yang bersangkutan dan tahanan yang dipasang secara seri terhadap kapasitor tersebut. Dan waktu pengisian maupun pengosongan tersebut dinamakan konstanta waktu (time constant) yang rumusnya sbb: t = R.C dimana : t = konstanta waktu dalam detik R = tahanan dalam Ohm C = kapasitansi dalam farad
Dalam pengisian maupun pengosongan kapasitor dibutuhkan waktu selama 4.t atau sampai waktu t4 sampai kapasitor tersebut terisi penuh dengan muatan listrik atau sampai kosong kembali. Sehingga dengan keadaan tersebut bisa dibuat suatu grafik Vs= f(t), I=f(t), Vc=f(t) dan VR=f(t) dengan interval waktu t 0, t1, t2 , t3 dan t4 baik untuk pengisian maupun pengosongan kapasitor.
Dalam pelaksanaan percobaan ini , tahanan (R) yang digunakan merupakan tahanan meter (Rm) dikalikan dengan batas ukur (BU)
dari alat ukur yang digunakan
(Multimeter) sehingga dalam penggunaan multimeter (selektor menunjuk pada Vdc) pada saat pengisian maupun pengosongan kapasitor , meter dipasang seri dengan kapasitor Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 10 11 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 10 6 mikroFarad (μF), jadi 1 μF = 9 x 105 cm².
Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah: · 1 Farad = 1.000.000 μF (mikro Farad) · 1 μF = 1.000.000 pF (piko Farad) · 1 μF = 1.000 nF (nano Farad) · 1 nF = 1.000 pF (piko Farad) · 1 pF = 1.000 μμF (mikro-mikro Farad)
Kapasitas sebuah kapasitor ditentukan oleh :
a. Luas permukaan plat ( A ) b. Jarak antara plat + dan – ( d ) c. Jenis bahan isolator antara kedua plat ( ε )
Jadi kapasitas sebuah kapasitor dirumuskan : 𝐴
C = ε.𝑑
Adapun cara memperluas kapasitor atau kondensator dengan jalan: 1. Menyusunnya berlapis-lapis. 2. Memperluas permukaan variabel. 3. Memakai bahan dengan daya tembus besar
Contoh Soal : 1. Kapasitor keping sejajar dengan luas penampang masing-masing keping 50 cm2 jarak antar keping 5 cm, jika diketahui jenis bahan isolatornya sebesar 8, 5 x 10-6, berapa besar kapasitas kapasitor tersebut? Penyelesaian : Diketahui : A = 50 cm2 = 50 x 10-4 m2 D = 5 cm = 5 x 10-2 m ε = 8,5 x 10-6 Ditanya : C ... ??? Jawab :
C=ε
𝐴 𝑑
= 8,5 x 10-6
50 x 10−4 5 x 10−2
= 85 x 10-8 F 2. Macam kapasitor: Kita dapat membedakan kapasitor berdasarkan : A. Jenisnya : 1) Kapasitor Polar ( terkutub ) : ialah kapasditor yang mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negative serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung. Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
Salah satu jenis Kondensator beserta lambangnya 2)
Kapasitor Non Polar ( tidak terkutub ) : ialah kapasitor tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya. Kapasitor ini umumnya memiliki nilai kapasitas lebih rendah, berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor
Salah satu jenis kapasitor beserta lambangnya
3. Berdasarkan kegunaannya kondensator kita bagi dalam: 1. Kondensator tetap : Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan / tidak berubah ubah. Berdasarkan jenis bahan isolasinya ada tiga macam : a. Kondensator keramik (Ceramic Capacitor) Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB=Printed Circuit Board), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt. Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20 KpF = 0,02 μF. Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 KpF = 0,005 μF
Kapasitor Keramik beserta lambangnya b. Kondensator polyester. Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya. c. Kondensator kertas Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave / MW) = 190 meter - 500 meter.
Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13meter - 49 meter.
2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco) Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco) adalahkondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 μF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt. Tampak pada gambar 26 diatas polaritas negatif pada kaki Kondensator Elektrolit. Selain kondensator elektrolit yang mempunyai polaritas pada kakinya, ada juga kondensator yang berpolaritas
yaitu kondensator solid tantalum. Kerusakan umum pada kondensator elektrolit di antaranya adalah: Kering (kapasitasnya berubah), Konsleting, Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan positif dan negatifnya, jika batas maksimum voltase dilampaui juga bisa meledak.
Berbagai macam lambang gambar untuk Kapasitor Elektrolit pada skema elektronika 3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah) Kondensator variabel dan trimmer adalah jenis kondensator yang kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar dengan menggunakan obeng. a. Kondensator variable
Macam Kondensator Variabel Kondensator variabel terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100 pF (pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001μF). Kondensator variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap. b.
Kondensator trimer Sedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel kondensator
berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi tersebut.Kondensator trimer mempunyai kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad).
Kerusakan umumnya terjadi jika: 1. Korsleting 2. Setengah korsleting (penangkapan gelombang pemancar menjadi tidak normal)
7.
Alat Ukur Listrik a. Amperemeter Amperemeter adalah alat ukur kuat arus listrik. Untuk nilai arus listrik yang lebih kecil biasa digunakan miliamperemeter, mikroamperemeter, atau bahkan galvanometer sesuai dengan batas ketelitian yang diinginkan. Pemasangan amperemeter dalam rangkaian listrik diserikan dengan rangkaian yang sedang diukur arus listriknya.
b. Voltmeter Voltmeter adalah alat ukur beda potensial (tegangan listrik). Untuk nilai tegangan yang lebih kecil kita juga biasa menggunakan milivoltmeter, mikrovoltmeter, nanovoltmeter, sesuai dengan batas ketelitian yang diinginkan. Cara menggunakan voltmeter dipasang paralel dengan alat yang beda potensialnya yang akan diukur.
Voltmeter
c. Wattmeter
Wattmeter adalah alat ukur untuk daya listrik. Wattmeter adalah gabungan dari alat ukur listrik dengan alat ukur tegangan listrik, namun dirancang sedemikian rupa sehingga penunjukkannya menunjukkan nilai daya listrik yang terpakai.
Wattmeter d. Wattjam/Watthour meter (Wh = watt-hour)
Wattjam adalah alat ukur energi listrik. Wattjam (Wh = watt-hour) atau kilowatt-jam (kWh) alat ukur listrik yang banyak terpasang di setiap rumah. Kita sering salah memahami mengira bahwa alat ukur yang terpasang dirumah adalah alat ukur daya listrik. Padahal sebetulnya alat ukur listrik yang terpasang dirumah kita itu adalah Wattjam. Angka penunjuk pun menyatakan nilai energi listrik yang terpakai dalam rentang waktu tertentu.
Watthour meter e. Multimeter Multimeter adalah gabungan dari semua alat ukur listrik yang disebutkan diatas. Dalam sebuah multimeter biasanya terdapat alat ukur arus listrik (amperemeter, miliamperemeter, dan mikrometer), alat ukur beda potensial atau tegangan listrik (voltmeter AC dan DC), serta ohmmeter.
Multimeter f.
Ohmmeter Ohmmeter adalah Alat ukur untuk hambatan listrik. Karena nilai hambatan listrik biasanya lebih besar dari 1 ohm (Ω) , maka skala yang ada dalam sebuah ohmmeter biasanya dimulai dari x 1Ω, 10Ω, 1kΩ, dan 10kΩ. Disamping itu, ada pula alat ukur hambatan listrik yang lebih teliti dari pada ohmmeter biasa, yaitu jembatan wheatstone.
Ohmmeter g. Isolation Tester (Megger) Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik maupun instalasiinstalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah.Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain untuk: a. Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan b. Kabel tegangan tinggi. c. Kabel tegangan rendah
d. Transformator e. Dan peralatan listrik lainnya
Megger h. Osiloskop Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Ini sama dengan pengambaran pada layar televisi. Oscilloscope terdiri dari tabung vacuum dengan sebuah cathode (electrode negative ) pada satu sisi yang menghasilkan pancaran electron dan sebuah anode ( electrode positive ) untuk mempercepat gerakannya sehingga jatuh tertuju pada layar tabung. Susunan ini disebut dengan electron gun. Elektron-elektron disebut pancaran sinar katoda sebab mereka dibangkitkan oleh cathode dan ini menyebabkan oscilloscope disebut secara lengkap dengan cathode ray oscilloscope atau CRO.
Osiloskop 1. Cara Menggunakan Alat Ukur Multimeter
Pengukuran Tegangan Tegangan listrik satuannya Volt, alat ukur tegangan disebut Voltmeter. Bentuk fisik dan simbol Voltmeter dan digabungkan untuk berbagai fungsi pengukuran listrik lainnya disebut Multimeter
Pengukuran dengan Voltmeter harus diperhatikan, apakah listrik DC atau listrik AC. Disamping itu batas ukur tegangan harus diperhatikan, untuk mengukur tegangan DC 12 V harus menggunakan batas ukur diatasnya. Pengukuran tegangan AC 220 V, harus menggunakan batas ukur diatasnya, misalnya 500 V. Jika hal ini dilanggar, menyebabkan voltmeter terbakar dan rusak secara permanen. Perhatian!!: Cara mengukur tegangan DC sebuah baterai, perhatikan meter switch selektor pada posisi sebagai Voltmeter, kedua perhatikan batas ukurnya
Terminal positif meter terhubung ke kutub positif baterai. Terminal negatif meter ke kutub negative baterai. Mengukur tegangan lampu yang diberikan tegangan baterai, perhatikan terminal positif meter ke positif baterai. Kabel negatif meter ke negatif baterai
perhatikan batas ukur skala Voltmeter harus selalu diperhatikan. Listrik dibangkitkan oleh alat pembangkit listrik. Mengukur tegangan baterai dan mengukur tegangan di masing-masing lampu dilakukan dengan Voltmeter, perhatikan tanda positif dan negatif meter tidak boleh terbalik
Pengukuran Arus Arus listrik memiliki satuan Amper, dan alat ukurnya disebut Ampermeter. Bentuk fisik dan secara symbol Ampermeter dan digabung kan untuk berbagai fungsi pengu- kuran listrik lainnya, disebut Multimeter
Berbagai macam jenis Ampermeter, ada yang menggunakan jarum penunjuk (meter analog) ada yang menggunakan penunjukan digital. Pengukuran dengan Ampermeter harus diperhatikan, apakah listrik DC atau listrik AC. Disamping itu batas ukur arus harus diperhatikan, arus 10 A harus menggunakan batas ukur diatasnya. Jika hal ini dilanggar, Ampermeter terbakar dan rusak secara permanen. Cara mengukur arus listrik DC sebuah baterai perhatikan Ampermeter dipasang seri dengan beban, yang kedua perhatikan batas ukurnya
Terminal positif Ampermeter terhubung ke positif baterai. Terminal negatif meter ke beban dan negatif baterai. Ohmmeter pada Multimeter Mengukur nilai hambatan sebuah resistor tetap Langkah-langkah mengukur nilai resistor 1. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter. 2. Kalibrasikan ohmeter sebelum digunakan untuk mengukur 3. Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur.
4. Batas ukur ohmmeter dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur. 5. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik. 6. Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor.
Untuk dapat mengetahui besaran besaran listrik yang kita temui diperlukan alat yang dapat dipakai melakukan pengukuran terhadap besaran besaran listrik tersebut. Dibawah ini ditunjukkan beberapa alat ukur dan simbolnya : Tabel 1. Simbol - Simbol Alat Ukur Macam - macam alat ukur Alat ukur kumparan putar dengan magnet Alat ukur kumparan putar dengan kumparan silang Alat ukur magnet putar
Alat ukur besi putar Alat ukur elektrodinamis
Simbol
Macam - macam alat ukur
Simbol
Alat ukur dengan pelindung besi
Alat ukur elektrostatis
dengan
pelindung
Alat ukur tidak statis
Instrumen dengan arus searah Instrumen dengan arus bolak balik
ast.
Alat ukur elektrodinamis dengan pelindung besi Alat ukur elektrodinamis kumparan silang Alat ukur elektrodinamis kumparan silang dengan pelindung besi
Instrumen dengan arus searah dan arus bolak - balik Instrumen arus putar dengan satu alat ukur Instrumen arus putar dengan dua alat ukur
Alat ukur dengan induksi
Instrumen arus putar dengan tiga alat ukur
Alat ukur dengan bimental
Kedudukan pemakaian alat ukur harus tegak lurus
Alat ukur elektrostatis
Kedudukan pemakaian alat ukur horizontal / mendatar
Alat ukur dengan vibrasi
Kedudukan pemakaian miring sebesar sudut yang ditunjukkan
Alat ukur dengan termokopel
Pengatur kedudukan jarum pada nol
Alat ukur kumparan putar dengan termokopel
Tegangan uji Angka di dalam bintang berarti tegangan uji dalam kV ( tanpa angka berarti tegangan ujinya 500 V)
Alat ukur termokopel yang diisolasi
Awas perhatian ( petunjuk pemakaian )
Alat ukur penyearah
Instrumen yang diperbincang kan. Jika diperbandingkan tegangan uji tidak ditentukan
dilengkapi
dengan
Alat ukur kumparan putar dengan penyearah
2. ALAT UKUR LISTRIK DC
perhatikan
Kebanyakan alat ukur DC yang di gunakan untuk pengukuran menggunakan ( D’ Arsonval meter movement ). Type ini memiliki magnit permanen ( tetap ) dan kumparan putar meter ini terdiri dari gulungan gulungan kawat yang disokong dengan penguat batu permata dan berada diantara ujungujung magnit tetap . Arus yang mengalir melalui gulungan gerak akan menyebabkan timbul medan magnit pada kawat gulungan ada magnit yang polaritas kutubnya sama polaritasnya ujung-ujung magnit tetap maka akan terjadi tolak menolak. Peristiwa ini akan menyebabkan Coil / gulungan akan bergerak ( terjadi penyimpangan jarum yang di pasang pada pucuk kumparan putar pada papan skala ). D ’ Arsonval moving coil meter dapat di lihat pada gambar berikut
D’Arsonval Moving Coil Meter D ‘ Arsonval meter banyak dijual dipasaran mulai dari kemampuan arus 0 - 10 A sampai dengan 0 - 5 mA untuk penunjukkan skala penuh. Untuk pengukuran arus yang lebih besar dapat digunakan dengan cara memasang tahanan yang di paralel dengan Amper meter. Tahanan paralel tersebut sering disebut R Shunt. 3. PERLUASAN BATAS UKUR : a. PENGUKURAN ARUS ( Amper meter ) Suatu Amper meter Im mempunyai resistansi dalam Rm = 100 . Bila kita ingin menaikkan batas ukur ampermeter sebesar k kali maka kelebihan arusnya harus dialirkan kejalur lain dengan cara masasang sebuah tahan jajar (Rsh). Skema dari meter yang di paralel dengan tahanan di perlihatkan pada gambar di bawah ini
Besar tahanan jajar yang diperlukan diperlitungkan dengan rumus :
Rsh =
𝟏 𝒌−𝟏
Rm
Contoh: 3. Suatu Amper meter 0 - 1 mA mempunyai resistansi dalam Rm = 100 . Akan dipakai untuk mengukur arus DC yang besarnya maksimum 10mA . Berapa besarnya R Shunt yang diperlukan ?
Cara penggunaan alat ukur Amper meter adalah sebagai berikut : Amper meter harus selalu di pasang seri dengan beban. Polaritas Amper meter tidak boleh terbalik. b. Pengukuran Tegangan ( Volt meter ) Sebuah Voltmeter yang batas ukurnya Vm mempunyai resistansi dalam Rm. Bila kita ingin menaikkan batas ukur sebesar k kali, maka kelebihan tegangannya harus dialihkan dengan cara mamasang sebuah tahanan seri (Rs). Skema dari meter yang diseri dengan tahanan di perlihatkan pada gambar di bawah ini: Rs Vs
Rm Vm
Besar Vs dapat diperhitungkan dengan rumus :
Rs = ( k-1 ) Rm 8. Hukum Ohm Apabila di antara 2 titik yang bertegangan dihubungkan dengan penghantar, maka akan mengalir arus listrik lewat penghantar tersebut. Simon Ohm kuat arus yang mengalir besarnya sebanding dengan ujung-ujungnya dan berbanding terbalik dengan besar hambatannya, gambar 3.1.
sepotong kawat Menurut George beda tegangan Perhatikani pada
Pernyataan tersebut sering disebut dengan istilah Hukum Ohm, yang dapat dituliskan dengan persamaan : V=IxR
1)
dimana V adalah tegangan listrik dengan satuan volt, I adalah kuat arus listrik dalam satuan ampere, dan R adalah tahanan atau hambatan listrik pada penghantar dengan satuan ohm. Contoh Soal : 1. hitunglah besarnya R.
0,3 amper A V 1,5 volt
Jawab :
2. Sebuah lampu pijar dinyalakan dengan aki, setelah lampu menyala tegangan lampu terukur 12 v, dan kuat arusnya 200 mA. Berapa besar hambatan lampu tersebut ? Jawab: 3. Menentukan Tegangan, Arus dan Tahanan Berdasarkan rumus pada persamaan hukum Ohm di atas, maka dapat dijabarkan menjadi: a. Tegangan Listrik dapat dihitung dengan persamaan : V = I x R b. Arus listrik dapat dihitung dengan persamaan : I = V / R c. Tahanan atau hambatan listrik dapat dicari dengan persamaan : R = V / I keterangan : V : Tegangan listrik (volt) I : Arus listrik (ampere) R : Tahanan atau hambatan listrik (ohm)
4.
Menentukan hambatan pengganti dari kombinasi beberapa hambatan dalam Rangkaian Listrik Dalam hubungan rangkaian listrik, dikenal ada beberapa macam jenis hubungan yaitu hubungan seri (deret), hubungan paralel (jajar), dan hubungan campuran (seri dan paralel). a. Hubungan Seri (Deret) Beberapa tahanan dikatakan terhubung secara seri atau deret apabila dua atau lebih dari tahanan tersebut dihubungkan secara berurutan satu sama lain dan dilalui arus listrik yang sama. Gambar 4.6 menunjukkan bagan 3 buah tahanan yang dihubungkan seri.
Dalam gambar besar tahanan antara titik A-D sama dengan jumlah tahanan antara titik A-B, titik B-C dan titik C-D atau sama dengan jumlah R1, R2 dan R3. Jadi besarnya tahanan pengganti antara titik A dan D adalah : Rs = R1 + R2 + R3 2) Jika kuat arus yang mengalir melalui tahanan itu = I, maka tegangan antara A-B, B-C, dan C-D diperoleh dengan : VAB = I x R1 ; VBC = I x R2 ; dan VCD = I x R3 maka besar tegangan antara titik A dan D adalah: VT = VAB + VBC + VCD Contoh Soal 3 : Jika pada gambar diatas kita tentukan R1 = 10 ; R2 = 20 ; R3 = 30 , dan arus yang mengalir pada rangkaian adalah 2 A, maka tentukan R total dan V total rangkaian adalah; = 120 Volt b. Hubungan Paralel (Jajar) Apabila dua buah tahanan atau lebih dinama ujung yang satu dihubungkan menjadi satu titik dan ujung yang lainnya juga dihubungkan menjadi satu titik, maka hubungan itu dinamakan hubungan paralel atau hubungan jajar, seperti dijelaskan dalam gambar 4.7.
Maka harga total resistansi (RTP ) rangkaian adalah 3)
Jika hanya ada dua resistor pada rangkaian paralel tersebut maka persamaan diatas bisa ditulis menjadi :
4) Dari gambar di atas, besar tegangan antara titik A dan B sama besar, sehingga : IT – I1 – I2 – I3 = 0 atau IT = I1 + I2 + I3
5)
Karena tegangan antara titik A dan B tetap, maka : V = I1 R1 = I2 R2 = I3 R3
6)
Contoh Soal 4: Jika kita lihat pada gambar 3 dan harga R1 = 60k, R2 = 12k, R1 = 30k dan VP = V = 12 Volt DC maka hitunglah R total dan kuat arus yang mengalir. c. Hubungan Campuran (Seri dan Paralel) Contoh hubungan campuran (seri dan paralel) dapat diperlihatkan dalam gambar 4.8 berikut.
Untuk menghitung besar tahanan pengganti antara titik A dan C, terlebih dahulu harus dicari besar tahanan pengganti antara titik B dan C. Tahanan pengganti antara titik B dan C dihubungkan seri dengan tahanan antara titik A dan B. Apabila tahanan pengganti antara titik B dan C sama dengan RB-C, maka tahanan pengganti antara titik A dan C adalah : Rp = RA + RB – C Contoh 4: Jika pada gambar diatas R1 = 5k; R2 = 30k; R3 = 30k; R4 = 60k; dan arus yang melalui rangkaian tersebut adalah 10 mA.Tentukan R total dan tegangan antara AC. Jawab : a. Mencari R total : Rp = R2//R3//R4 =
Rt = Rs = R1 + Rp = b. Mencari VAC : VAC = I . Rt =
Guru Pembimbing,
Mahasiswa,
Y. B. Sutarman, S.Pd NIP. 19561030 198303 1 005
Danu Pradipto NIM. 10501244033
MATRIK PROGRAM KERJA PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI JURUSAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA TAHUN 2014
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Program Kerja PPL Konsultasi Guru Pembimbing Mencari/Menyiapkan Bahan Ajar Pembuatan RPP Pembuatan Jobsheet Pembuatan Media Pembelajaran Persiapan Mengajar Mengajar di Kelas Pembuatan Soal Ujian Moengoreksi hasil ujian Pembuatan Laporan PPL
Juli 17 18 19 4 2 3 3 1 2
5 2
6
7
8 2
3 3 10
Agustus 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 10 10 10 2 2 2 Jumlah
1
2 2
3
4
5
6
7 3
3 3 3
1 3 10 2 2
September Jumlah 9 10 11 12 13 14 15 16 18 22 23 28 29 30 2 2 2 2 2 22 3 20 3 3 3 3 27 3 3 3 15 3 3 3 22 3 3 3 23 10 10 10 10 90 6 2 6 3 4 6 8 4 25 256 8
Yogyakarta, 20 Oktober 2014 Menyetujui, Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Yogyakarta
Mengetahui, Dosen Pembimbing Lapangan PPL UNY 2014
Mahasiswa PPL UNY 2014
Ahmad Sujadi, M.Pd, NIP. 19510419 197903 1 001
Danu Pradipto NIM. 10501244033
F/751/WKS1/15 14-Oct-10
ANALISIS HASIL EVALUASI Mata Pelajaran : Dasar dan Pengukuran Listrik
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NAMA
DANANG ARIF ROMADHON DERY SETYA RESMANTO DICKY BRYAN HER HUTOMO EKA YULI KURNIAPUTRI EKO AGUS LESTARI
EKO APRIAWAN ERWANTO ERWIN YULIAN EXSCEL MARCELLINO GAGHANA
FADJAR NUR FALAAH FAJAR SIGIT KAWISTORO FAJAR YUDA TAMA FARHAN NURHAIDI FARHAN RIZCY NUGROHO
FARIS PARADISE FEBRIAN TRI NUGROHO FERDI LUKMANTO FERNANDA HANIF PRANANCA FILIPUS ALFA YANING PUTRA
FITRAH IDULLAH BASUKI
FITRIYA FRENDY FEBRIANTORO FRENKY BINTANG PRADANA
GADING JAWI
GALANG DWI PRAKOSA GARSETA YUSUF ZIKRI AZIS GUNTUR MEGANANTO GUSNI PRAMUDA PRABOWO
HADANUL I'LAL HAFID WIDI KURNIAWAN HUSNI ARISNANDAR IHZA PRADENTA
Ket : BT = Belum Tuntas T = Tuntas
KKM
SKOR YANG DIPEROLEH UH I
UH II
UH III
Job I
Job II
72.5 77.5 57.5 87.5 90.0 72.5 70.0 76.5 87.5 75.0 75.0 75.0 52.5 70.0 82.5 75.0 77.5 87.5 47.5 67.5 62.5 92.5 77.5 72.7 75.0 77.5 82.5 80.0 82.5 75.0 80.0 72.5
60.0 80.0 75.0 80.0 90.0 75.0 75.0 75.0 90.0 85.0 85.0 80.0 80.0 85.0 85.0 80.0 85.0 90.0 80.0 80.0 75.0 90.0 90.0 80.0 90.0 85.0 85.0 80.0 85.0 97.0 85.0 70.0
70.5 51.0 58.0 68.0 77.5 75.0 61.5 75.0 80.0 70.0 49.0 60.0 70.0 67.5 77.5 49.0 51.5 82,5 52.0 52.5 60.5 73.0 86,5 62.0 75.0 83.0 58.5 62.5 47.5 49.0 58.5 49.0
... 80.0 80.0 85.0 80.0 85.0 80.0 85.0 85.0 80.0 80.0 90.0 80.0 85.0 80.0 85.0 80.0 80.0 85.0 80.0 80.0 85.0 80.0 80.0 85.0 80.0 80.0 85.0 85.0 85.0 80.0 80.0
... 80.0 80.0 85.0 80.0 85.0 80.0 85.0 80.0 80.0 80.0 85.0 80.0 85.0 80.0 85.0 85.0 80.0 85.0 85.0 85.0 85.0 80.0 85.0 85.0 85.0 80.0 85.0 80.0 80.0 80.0 85.0
: 75
Nilai Akhir
KET.
67.7 73.7 70.1 81.1 83.5 78.5 73.3 79.3 84.5 78.0 73.8 78.0 72.5 78.5 81.0 74.8 75.8 84.4 69.9 73.0 72.6 85.1 81.9 75.9 82.0 82.1 77.2 78.5 76.0 77.2 76.7 71.3
BT BT BT T T T BT T T T BT T BT T T BT T T BT BT BT T T T T T T T T T T BT
Hasil kegiatan observasi kelas merupakan hasil yang didapatkan oleh mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) untuk mengetahui perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, dan perilaku siswa. Pelaksanaan kegiatan observasi kelas ini sudah dilaksanakan pada tanggal 19 April 2014 pada kelas XI TL 3 tahun ajaran 2013/2014, hasil kegiatan observasi kelas dapat dilihat pada tabel observasi kelas yaitu sebagai berikut : Tabel 2.3. Hasil Kegiatan Observasi Kelas No A
Aspek yang diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan
Perangkat pembelajaran 1. Kurikulum Tingkat Satuan
Ada
Pembelajaran (KTSP)
B
2. Silabus
Ada
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Ada
Proses Pembelajaran 4. Membuka pelajaran
Membuka dengan membaca do’a serta menyanyikan lagu indonesia raya dan memberikan motivasi sebelum memulai pelajaran kepada siswa
5. Penyajian materi
1. mereview tugas yang diberikan pada minggu kemarin 2. cukup jelas dalam penyampaian materi kepada siswa 3.menggunakan sumber buku dalam menjelaskan materi pelajaran 4. pada penyampaian materi guru tidak memperhatikan dalam menjelaskan materi kepada siswa
6. Metode pembelajaran
1. Metode ceramah
2.metode diskusi 7. Penggunaan bahasa
1.menggunakan bahasa indonesia 2. menggunakan EYD dengan baik
8. Penggunaan waktu
Penggunaan waktu yang efektif dalam
9. Gerak
1.aktif dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa 2.tegas terhadap siswa yang ribut
10. Cara memotivasi siswa
1. memberikan saran kepada siswa agar tidak ribut dikelas 2. memberikan semangat belajar untuk menghadapi ujian kompetensi untuk siswa
11. Teknik bertanya
1. banyak siswa yang belum memperhatikan guru dalam penyampaian materi kepada siswa 2. masih sedikit siswa yang menanyakan penjelasan materi dari guru yang belum dipahami
12. Teknik penguasaan kelas
1. dapat menguasai kondisi kelas 2. dapat mengendalikan suasana kelas yang siswa nya pada ribut dan tidur
13. Penggunaan media
1. menggunakan papan tulis 2. menggunakan LCD 3. menggunakan handout untuk siswa dalam memahami pelajaran
14. Bentuk dan cara evaluasi
1. menyiapkan lembar tugas
yang diberikan kepada siswa 2. menyimpulkan materi pelajaran yang sudah disampaikan oleh guru 3. memberikan tugas kepada siswa 15. Menutup pelajaran
1. memberikan motivasi kepada siswa sebelum mengakhiri pelajaran 2. menutup pelajaran dengan membaca do’a
C
Perilakusiswa 1. Perilakusiswa di dalam kelas
1. tedapat siswa yang memainkan HP 2. terdapat siswa yang tidur dan makan dikelas saat guru sudah ada dikelas 3. ada siswa yang tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran. 4. ada siswa yang tidak fokus terhdap pelajaran karena pada mengantuk dan tidur
2. Perilakusiswa di luar kelas
1. masih didapati siswa yang kurang sopan terhadap gurunya 2. masih banyak siswa yang terlambat masuk 3. masih adanya siswa yang kuang tertib
Tabel 2.2. Matrik Agenda Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
No
Hari/Tanggal
Kelas
Jam
RPP
ke
ke
1.
Selasa, 5 Agustus 2014
X TL 2
1-10
1
2.
Selasa, 12 Agustus 2014
X TL 2
1-10
2
Catatan/Ket 1. Prinsip dasar Muatan elektron dan Atom 2. Besaran Pokok dan Besaran Turunan 1. Definisi dan perhitungan Arus Listrik 2. Mendiskripsikan Bahanbahan listrik 3. Post Test
3.
Selasa, 19 dan 26 Agustus 2014
X TL 2
1-10
3
4.
Selasa, 2 September 2014
X TL 2
1-10
4
5.
Selasa, 9 September 2014
X TL 2
1-10
5
X TL 2
1-10
6
6.
Selasa, 16 dan 23 September 2014
1. Mendeskripsikan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah 2. Membaca nilai hambatan pada resistor 3. Praktik job 1 “ Membaca warna nilai resistansi pada resistor” 1. Mendeskripsikan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah 2. Definisi dan jenis-jenis kapasitor 1. Jenis-jenis alat ukur kelistrikan 2. Menggunakan alat ukur multimeter 3. Praktik job 2 “Membaca nilai resistansi pada resistor menggunakan alat ukur multimeter”
3.
1. 7.
Selasa, 30 September dan 7 Oktober 2014
X TL 2
1-10
7
2. 3.
searah Praktik job 3 “Menguji GGL pada baterai dengan menggunakan alat ukur multimeter” Definisi dan prinsip hukum Ohm Perhitungan hukum Ohm Praktik job 4 “ Hukum Ohm”
Npma. 1
FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK
untuk mahasiswa
Universitas Negeri Yogyakarta
NAMA MAHASISWA
: DANU PRADIPTO
PUKUL
NO. MAHASISWA
: 10501244033
TEMPAT PRAKTIK : SMK N 3 YOGYA
TGL. OBSERVASI
: 19 APRIL 2014
FAK/JUR/PRODI
No A
B
Aspek yang diamati Perangkat pembelajaran 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) 2. Silabus 3. RPP Proses Pembelajaran 1. Membuka pelajaran 2. Penyajian materi 3. Metode pembelajaran 4. Penggunaan bahasa 5. Penggunaan waktu 6. Gerak 7. Cara memotivasi siswa
8. Teknik bertanya 9. Teknik penguasaan kelas
10. Penggunaan media 11. Bentuk dan cara evaluasi
12. Menutup pelajaran
C
Perilaku siswa 1. Perilaku siswa di dalam kelas
2. Perilaku siswa di luar kelas
: 10.15 WIB
: PEND. TEK. ELEKTRO
Deskripsi Hasil Pengamatan Ada Ada Ada Membuka denganmengucapkan salam kemudian mengedarkan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa sebelum memulai pelajaran 1. Penyampaian materi kepada siswa cukup jelas 2. Menggunakan media laptop dan LCD proyektor 1. Metode konvensional, dan campuran 2. Metode problerm solving 1. Menggunakan bahasa Indonesia 2. Sesekali menggunakan bahasa jawa Penggunaan waktu yang efektif 1. Posisi berubah-ubah 2. Duduk, berdiri, berjalan mengitari siswa satu persatu 1. Memberikan arahan kepada siswa 2. Memberikan semangat kepada siswa agar terus belajar 3. Memberikan reward kepada siswa yang berprestasi Pemberian pertanyaan untuk mengetahui respon siswa 1. Pemusatan perhatian kepada guru 2. Ada sedikit joke (guyonan) 3. Memberiakn terguran pada siswa yang ramai 4. Meneliti & mengecek pekerjaan siswa 1. Menggunakan papan tulis 2. Menggunakan LCD 1. Pengerjaan soal ( siswa di beri soal (permasalahan) dan diminta untuk menyelesaikan masalah (problem solving) 2. Memberikan tugas kepada siswa 1. Melakukan evaluasi 2. Memberikan motivasi kepada siswa sebelum mengakhiri pelajaran 3. Menutup pelajaran dengan membaca do’a 1. Banyak siswa yang memainkan HP 2. Beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran. 3. Banyak siswa yang tidak fokus terhdap pelajaran karena mengantuk dan tidur 1. Banyak siswa yang tidak sopan terhadap gurunya 2. Masih banyak siswa yang tidak tertib
Guru Pembimbing,
Yogyakarta, 19 April 2014 Mahasiswa,
Y. B. Sutarman, S.Pd NIP. 19561030 198303 1 005
Danu Pradipto NIM. 10501244033
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 YOGYAKARTA Jl. R. W. Monginsidi 2 Telp ( 0274 ) 51303 Yogyakarta 55233
DAFTAR PESERTA DIDIK TAHUN PELAJARAN. 2014/2015 KELAS : X TL 2
L
ERWIN YULIAN EXSCEL MARCELLINO GAGHANA FADJAR NUR FALAAH FAJAR SIGIT KAWISTORO FAJAR YUDA TAMA FARHAN NURHAIDI FARHAN RIZCY NUGROHO
L L L L L L L
FARIS PARADISE
L
FEBRIAN TRI NUGROHO FERDI LUKMANTO FERNANDA HANIF PRANANCA
L L L
FILIPUS ALFA YANING PUTRA
L
FITRAH IDULLAH BASUKI
L
L
FITRIYA
P
FRENDY FEBRIANTORO FRENKY BINTANG PRADANA GADING JAWI
L L L
GALANG DWI PRAKOSA
L
GARSETA YUSUF ZIKRI AZIS GUNTUR MEGANANTO
L L
GUSNI PRAMUDA PRABOWO
L
HADANUL I'LAL HAFID WIDI KURNIAWAN
L L
7-Oct
EKO APRIAWAN ERWANTO
30-Sep
P L
23-Sep
EKA YULI KURNIAPUTRI EKO AGUS LESTARI
16-Sep
L
9-Sep
DICKY BRYAN HER HUTOMO
2-Sep
L L
26-Aug
DANANG ARIF ROMADHON DERY SETYA RESMANTO
19-Aug
TL.1415610 TL.1415611 TL.1415612 TL.1415613 TL.1415614 TL.1415615 TL.1415616 TL.1415617 TL.1415618 TL.1415619 TL.1415620 TL.1415621 TL.1415622 TL.1415623 TL.1415624 TL.1415625 TL.1415626 TL.1415627 TL.1415628 TL.1415629 TL.1415630 TL.1415631 TL.1415632 TL.1415633 TL.1415634 TL.1415635 TL.1415636 TL.1415637 TL.1415638 TL.1415639
KETERANGAN
JK 12-Aug
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
NAMA
5-Aug
NO NO INDUK
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 T 1 1 1 1 S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 I 1 I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
T 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
31 32
TL.1415640 HUSNI ARISNANDAR TL.1415641 IHZA PRADENTA
L L
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan Program keahlian : Paket Keahlian : Mata Pelajaran : Kelas /Semester :
: SMK Teknik Ketenagalistrikan Teknik Pendingin & Tata Udara Dasar dan Pengukuran Listrik X
Kompetensi Inti: KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun , responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan k ejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar Semester 1 1.1. Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang bendabenda dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar 1.2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik 2.1. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik. 2.2. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik. 2.3. Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik. 3.1. Mendiskripsikan arus listrik dan arus elektron 4.1. Menseketsa arus listrik dan arus elektron 3.2. Mendeskripsikan bahan-bahan listrik 4.2. Menggunakan bahanbahan listrik 3.3. Mendeskripsikan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah 4.3. Menggunakan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah 3.4. Mendeskripsikan elemen pasif dalam rangkaian peralihan 4.4. Menggunakan elemen pasif dalam rangkaian
Arus listrik dan arus elektron - Muatan listrik - definisi arus Bahan-bahan listrik - konduktor - isolator - bahan semikonduktor Elemen pasif - resistor dan resistansi - induktor dan induktansi - kapasitor dan kapasitansi Elemen Aktif - sumber arus - sumber tegangn Rangkaian resistif arus searah - seri - paralel - seri-paralel - Hukum Ohm - Hukum Kirchoff Teorema dua kutub
Mengamati : Mengamati gejala fisik arus, resistan, dan tegangan listrik dalam rangkaian listrik serta daya dan energi listrik Menanya : Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang elemen pasif da elemen aktif serta parameter rangkaian listrik arus searah Mengeksplorasi : Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang : elemen pasif da elemen aktif serta parameter rangkaian listrik arus searah
kinerja: pengamatan sikap kerja dan kegiatan praktek di dalam laboratorium tentang rangkaian listrik arus searah Tes: Tes lisan, tertulis, dan praktek terkait dengan: elemen pasif da elemen aktif serta parameter rangkaian listrik arus searah.
Portofolio: Laporan penyelesaian tugas Tugas: Memeriksa parameter rangkaian listrik arus
10 x 10 JP
•Buku Rangkaian Listrik, Schaum Series , Yosep Ed Minister •Buku Rangkaian Listrik, William Hayt Buku referensi dan artikel yang sesuai
Kompetensi Dasar peralihan
3.5. Mendeskripsikan konsep besaranbesaran listrik. 4.5. Mengidentifikasi besaran listrik 3.6. Mendiskripsikan kondisi operasi peralatan ukur listrik. 4.6. Mengoperasikan peralatan ukur listrik 3.7. Mendiskripsikan pengukuran besaran listrik 4.7. Mengukur besaranbesaran listrik
Materi Pokok
• • • •
Transfer daya maksimum Transformasi star-delta Daya dan usaha Peralihan rangkaian (Transien) - rangkaian RL - rangkaian RC - rangkaian RLC .
Sistem satuan internasional Lambang dan satuan Grafik simbol Prinsip alat ukur: - besi putar, - kumparan putar, -elektrodimamis, - feraris (induksi), - lidah getar, - Alat ukur digital • Jenis alat ukur: - ampermeter, - voltmeter, - watt meter, - cosphimeter, - kWhmeter, - ohmmeter, - oskiloskop,
Kegiatan Pembelajaran Mengasosiasi : Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan : elemen pasif da elemen aktif serta parameter rangkaian listrik arus searah Mengkomunikasikan : Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang: elemen pasif da elemen aktif serta parameter rangkaian listrik arus searah secara lisan dan tulisan Mengamati : • simbol dan konstruksi alat-alat ukur listrik • jenis-jenis alat ukur listrik • rangkaian pengukuran besaran listrik Menanya : Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang: simbol dan konstruksi alat-alat ukur listrik, jenis-jenis alat ukur listrik, dan pengukuran besaran listrik Mengeksplorasi : Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber
Penilaian
Alokasi Waktu
searah
Kinerja: Pengamatan sikap kerja dan kegiatan praktek menggunakan alat ukur listrik Tes: Tes tertulis mencakupi prinsip dan penggunaan alat ukur listrik Tugas: Pengukuran besaran listrik Portofolio:
10 x 10 JP
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar
Materi Pokok - Jembatan wheatsone, - LCRmeter Pengukuran besaran listrik: - arus, - tegangan, - hambatan, - frekuensi, - daya, - faktor daya, dan - energi listrik
Kegiatan Pembelajaran (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang : simbol dan konstruksi alat-alat ukur listrik, jenis-jenis alat ukur listrik, dan pengukuran besaran listrik
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Laporan kegiatan belajar secara tertulis dan presentasi hasil kegiatan belajar
Mengasosiasi : Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan : simbol dan konstruksi alat-alat ukur listrik, jenisjenis alat ukur listrik, dan pengukuran besaran listrik Mengkomunikasikan : Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang: simbol dan konstruksi alat-alat ukur listrik, jenis-jenis alat ukur listrik, dan pengukuran besaran listrik secara lisan dan tulisan
Semester 2 3.8. Menganalisa rangkaian arus bolak-balik 4.8. Mendefinisikan rangkaian arus bolakbalik 3.9. Menganalisa rangkaian kemagnetan 4.9. Mendifinisikan
• Analisa rangkaian sinusoida - tegangan dan arus sinusoida - nilai sesaat - nilai maksimum - nilai efektif (RMS) • Respon elemen pasif - resistor (sefasa) - induktor (lagging)
Mengamati: Mengamati arus dan tegangan sinusoida, respon elemen pasif, rangkaian seri/parlel RL, RC, RLC, resonansi, Daya dan faktor daya, dan sistem tiga fasa. Rangkaian kemagnetan, induksi diri dan induktansi bersama
14 x 10 JP
Buku Rangkaian Listrik, Schaum Series , Yosep Ed Minister Buku Rangkaian Listrik, William Hayt Buku referensi dan artikel yang sesuai
Kompetensi Dasar rangkaian kemagnetan
Materi Pokok - kapasitor (leading) • Rangkaian seri/paralel RL • Rangkaian seri/paralel RC • Rangkaian seri/paralel RLC • Resonansi • daya dan faktor daya • sistem tiga fasa - hubungan bintang - hubungan segitiga • Fasor dan bilangan komplek • Rangkaian kemagnetan - induktansi diri - induktansi bersama
Kegiatan Pembelajaran Menanya : Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang : Mengamati arus dan tegangan sinusoida, respon elemen pasif, rangkaian seri/parlel RL, RC, RLC, resonansi, Daya dan faktor daya, dan sistem tiga fasa. Rangkasian kemagnetan, induksi diri dan induktansi bersama Mengeksplorasi : Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang : Mengamati arus dan tegangan sinusoida, respon elemen pasif, rangkaian seri/parlel RL, RC, RLC, resonansi, Daya dan faktor daya, dan sistem tiga fasa. Rangkaian kemagnetan, induksi diri dan induktansi bersama. Mengasosiasi : Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan : Mengamati
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
arus dan tegangan sinusoida, respon elemen pasif, rangkaian seri/parlel RL, RC, RLC, resonansi, Daya dan faktor daya, dan sistem tiga fasa. Rangkaian kemagnetan, induksi diri dsan induktansi bersama
3.10. Mendiskripsikan piranti-piranti elektronika daya dalam rangkaian elektronik 4.10. Menggunakan piranti-piranti elektronika daya dalam rangkaian listrik. 3.11. Mendeskripsikan rangkaian digital dasar 4.11. Menggunakan rangkaian digital dasar
Mengkomunikasikan : Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang: Mengamati arus dan tegangan sinusoida, respon elemen pasif, rangkaian seri/parlel RL, RC, RLC, resonansi, Daya dan faktor daya, dan sistem tiga fasa, rangkaian kemagnetan, induksi diri dan induktansi bersama secara lesan dan tertulis Teori sem ikonduktor Mengamati : PN Junction (diode) • PN Junction (diode) BJT (transistor, IGBT) • BJT (transistor, IGBT) • Thyristor (SCR, TRIAC) Thyristor (SCR, TRIAC) • Rangkaian terintegrasi (IC) Rangkaian terintegrasi (IC) • Operational Amplifier Operational Amplifier Rangkaian penyearahan (Half • Rangkaian penyearahan (Half wave rectifier, full wave rectifier) wave rectifier, full wave Gerbang digital rectifier) Rangkaian digital Sistem bilangan Gerbang digital - AND Menanya : -OR Mengkondisikan situasi belajar untuk -Not membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri tentang : PN Rangkaian Dasar digital Junction (diode), BJT (transistor, IGBT),
Kinerja: Pengamatan sikap kerja dan kegiatan praktek menggunakan piranti elektronik dan rangkaian digital dasar Tes: Tes tertulis mencakupi prinsip dan penggunaan piranti elektronik dan rangkaian digital dasar
6 x 10 JP
Kompetensi Dasar
Materi Pokok -NOR -NAND -XOR -Flip-flop -Register
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Thyristor (SCR, TRIAC), Rangkaian terintegrasi (IC), Operational Amplifier, Rangkaian penyearahan (Half wave rectifier, full wave rectifier). Gerbang dan rangkaian digital dasar.
Tugas: Perakitan rangkaian kontrol elektronik dan rangkaian digital dasar
Mengeksplorasi : Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tentang : PN Junction (diode), BJT (transistor, IGBT), Thyristor (SCR, TRIAC), Rangkaian terintegrasi (IC), Operational Amplifier, Rangkaian penyearahan (Half wave rectifier, full wave rectifier), gerbang digital dan rangkaian digital
Portofolio: Laporan kegiatan belajar secara tertulis dan presentasi hasil kegiatan belajar
Mengasosiasi : Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait dengan : PN Junction (diode), BJT (transistor, IGBT), Thyristor (SCR, TRIAC), Rangkaian terintegrasi (IC), Operational Amplifier, Rangkaian penyearahan (Half wave rectifier, full wave rectifier). Gerbang digital dan rangkaian digital
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran Mengkomunikasikan : Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang: PN Junction (diode), BJT (transistor, IGBT), Thyristor (SCR, TRIAC), Rangkaian terintegrasi (IC), Operational Amplifier, Rangkaian penyearahan (Half wave rectifier, full wave rectifier) , gerbang dan rangkaian digital dasar secara lesan dan tertulis.
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
SOAL EVALUASI DASAR dan PENGUKURAN LISTRIK
I.
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawaban ! 1. Di bawah ini merpakan besaran pokok turunan, kecuali ... a. Panjang b. Temperatur c. Frekuensi d. Pico e. Muatan Listrik 2. Berapakah faktor perkalian dari kelipatan standar desimal nano ... a. 10-2 b. 10-6 c. 106 d. 10-3 e. 10-4 3. Bagian terkecil dari suatu zat disebut ... a. Atom b. Proton c. Neutron d. Elektron e. Daya 4. Partikel Proton memiliki massa sebesar .... a. 1.6726231 × 10-27 kg b. 1.6749 × 10-27 kg c. 9.10 × 10-31 kg d. 1.6 ×10-19 coulomb e. -1,6 × 10-19 coulomb 5. Dua titik bermuatan listrik masingmasing 200c dan 400c berada pada jarak 25cm. Tentukan besar gaya Coulomb yang terjadi?... a. 15 x 103 N b. 25 x 103 N c. 35 x 103 N d. 55 x 103 N e. 45 x 103 N 6. Jika diperlukan usaha 50 Joule untuk setiap memindahkan muatan sebesar 10 Coulomb. Hitung tegangan yang ditimbulkan ?... a. 3 volt b. 7 volt
7.
8.
9.
10.
11.
c. 5 volt d. 6 volt e. 2,5 volt Banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakanpergerakan elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu disebut … a. Daya b. Tegangan c. Arus Listrik d. Frekuensi e. Rapat Arus Besarnya arus yang mengalir tiap satuan luas penghantar mm2… a. Daya b. Tegangan c. Arus Listrik d. Rapat Arus e. Frekuensi Muatan sebanyak 0,46 Coulomb bergerak dalam 5 ms. Hitung besarnya arus … a. 8.2 x 102 A b. 9.5 x 102 A c. 7.2 x 102 A d. 8.0 x 102 A e. 9.2 x 102 A Arus listrik 0,5 A, mengalir kawat penampang 3,6 mm2. Hitung kerapatan arusnya … a. 0, 138 b. 0, 48 c. 0, 15 d. 0, 5 e. 1, 148 Di bawah ini merupakan bahan yang bersifat konduktur, adalah … a. Silicon b. Germanium c. Kaca d. Alumunium
e. Plastik 12. Kabel Standar yang berinti tunggal,berisolasi dan diselubungi PVC biasa disebut dengan kabel … a. NYFGbY b. NYY c. NYF d. NYC e. Ground 13. Dibawah ini merupakan salah satu jenis bahan kelistrikan yang bersifat ...
14.
15.
16.
17.
a. Berbahaya b. Konduktor c. Isolator d. Semikonduktor e. Multifungsi Kemampuan suatu bahan dalam menghambat arus listrik disebut… a. Resistansi b. Resistor c. Kapasitansi d. Kapasitor e. GGL Dibawah ini merupakan hal-hal yang bisa mempengaruhi besar resistansi, kecuali … a. Jenis Penghantar b. Panjang Penghantar c. Luas Penampang Penghantar d. Suhu / Temperatur e. Kapasitas penghantar Berapakah nilai hambatan jenis tembaga … a. 0, 164 Ω.m b. 0, 0167 Ω.m c. 0, 21 Ω.m d. 0, 13 Ω.m e. 100-1000 Ω.m Suatu penghantar dengan panjang 100 m, diameter kawat 2 mm. Hitung besarnya hambatan jika diketahui hambatan jenis kawat 6,28 x 10-8 Ωm … a. 1 Ω
b. 2 Ω c. 3 Ω d. 4 Ω e. 5 Ω 18. Sebatang kawat terbuat dari nikelin pada suhu 00 C memiliki hambatan 240 Ω. Tentukan besar hambatannya pada suhu 1500 C … a. 3, 156 Ω b. 247,92 Ω c. 143,5 Ω d. 250,92 Ω e. 147,92 Ω 19. Tentukan nilai hambatan dari sebuah tahanan dengan 4 gelang warna dibawah ini
a. 10x10-3 Ω ± 2% b. 10x10-1 Ω ± 2% c. 10x10-2 Ω ± 2% d. 10x10-7 Ω ± 2% e. 10x10-1 Ω ± 5% 20. Berapa besar nilai hambatan dari sebuah resistor yang memiliki gelang warna berupa kuning, hijau, merah, merah, emas …. a. 452 x 102 Ω ± 5% b. 470 x 102 Ω ± 5% c. 100 x 102 Ω ± 5% d. 47 x 102 Ω ± 5% e. 500 x 102 Ω ± 5% 21. Alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik disebut ... a. Resistor b. Baterai c. Kapasitor d. Multimeter e. Inti Atom 22.
Gambar diatas merupakan jenis kapasitor yang disebut kapasitor... a. Polar
23.
24.
25.
26.
27.
28.
b. Non Polar c. Elco d. Kertas e. Keramik Kapasitor keping sejajar dengan luas penampang masing-masing keping 50 cm2 jarak antar keping 5 cm, jika diketahui jenis bahan isolatornya sebesar 8, 5 x 10-6, berapa besar kapasitas kapasitor tersebut... a. 75 x 10-8 F b. 85 x 10-5 F c. 55 x 10-8 F d. 55 x 10-5 F e. 85 x 10-8 F Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan adalah... a. Amperemeter b. OhmMeter c. Megger d. KWHmeter e. Voltmeter Alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik adalah... a. Voltmeter b. Ohmmeter c. Megger d. Wattmeter e. Amperemeter Alat ukur yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik adalah... a. Voltmeter b. Amperemeter c. Wattmeter d. KWh meter e. Ohmmeter Suatu Amper meter 0 - 1 mA mempunyai resistansi dalam Rm = 100 . Akan dipakai untuk mengukur arus DC yang besarnya maksimum 15 mA. Berapa besarnya R Shunt yang diperlukan ... a. 5, 15 Ohm b. 10 Ohm c. 3, 14 Ohm d. 7, 14 Ohm e. 0, 5 Ohm Suatu Voltmeter 0 – 50 v mempunyai resistansi dalam Rm = 100 . Akan dipakai untuk mengukur tegangan DC
yang besarnya maksimum 1Kv . Berapa besarnya Rs yang diperlukan ... a. 1700 Ohm b. 1800 Ohm c. 1900 Ohm d. 2000 Ohm e. 2100 Ohm 29. Kuat arus yang mengalir besarnya sebanding dengan beda tegangan ujung-ujungnya dan berbanding terbalik dengan besar hambatannya. Istilah tersebut biasa disebut dengan ... a. Hukum Kirchof b. Hukum Lorentz c. Hukum Ohm d. Hukum Archimedes e. Hukum Norton 30.
Dari gambar diatas diketahui R1 = 100 Ohm, R2 = 10 Ohm, R3 = 20 Ohm, R4 = 30 Ohm dengan dialiri arus sebesar 1,2 A. Berapakah besar tahanan pengganti dan VAC ... a. b. c. d. e.
105, 45 Ohm dan 126, 54 Volt 114, 45 Ohm dan 126, 54 Volt 105, 45 Ohm dan 165, 54 Volt 114, 45 Ohm dan 165, 54 Volt 110, 45 Ohm dan 190, 54 Volt
Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
D B A A E C C D E A
11. D 12. B 13. D 14. A 15. E 16. B 17. B 18. B 19. C 20. A
21. C 22. B 23. E 24. E 25. D 26. E 27. D 28. C 29. C 30. A
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI YOGYAKARTA JL.W.Monginsidi 2 telepon (0274) 513503 Yogyakarta 55233
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA
Bidang Studi Keahlian
: Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian
: Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian
: Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran
: DASAR dan PENGUKURAN LISTRIK
Kelas
: Sepuluh ( X )
Alokasi Waktu
: 2 x Pertemuan ( 20 x 40 menit)
A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS X : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan mensyukuri kekayaan alam yang melimpah. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,
prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyajikan, dan mencipta dalam ranah konkrit dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR 1. Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, bekerjasama, jujur dan percayadiri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata. 2. Memiliki sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 3. Mendiskripsikan arus listrik dan arus elektron. 4. Menseketsa arus listrik dan arus elektron.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Macam-macam sistem Satuan Internasional dapat diidentifikasi oleh siswa 2. Teori Atom dapat diuraikan siswa dengan benar 3. Komponen – komponen penyusun atom dapat disebutkan oleh siswa dengan tepat 4. Teori hole elektron dapat dijelaskan oleh siswa dengan benar. 5. Hukum Coulomb dapat diuraikan oleh siswa secara tepat
D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat : 1. Mengidentifikasi sistem satuan internasional dengan benar 2. Menguraikan teori atom dengan benar 3. Menyebutkan komponen penyusun atom dengan tepat 4. Menjelaskan teori hole elektron dengan benar 5. Menguraikan hukum coulumb dengan tepat.
E. MATERI PEMBELAJARAN . Satuan Internasional 1.1 Satuan Dasar Listrik Pada saat melakukan pengukuran listrik diperlukan satuan dari suatu besaran tertentu.Adapun yang dipakai adalah Satuan Internasional yang disingkat dengan SI.Beberapa satuan dasar listrik tersebut :
1.2 Besaran Pokok Turunan Besaran turunan adalah satuan yang diturunkan dari besaran pokok. Hal ini dibutuhkan untuk menyatukan hubungan-hubungan antar satuan. Dari besaran Dasar Listrik diatas tentukan mana yang besaran Pokok dan mana yang besaran turunan
1.3 Kelipatan Standar Desimal Untuk menyatakan harga-harga yang lebih besar dan lebih kecil dari satuan dasar yang digunakan, maka digunakan standar kelipatan desimal berikut :
1.4 Atom Atom adalah bagian yang amat kecil dalam setiap bahan yang ada di sekitar kita. Atom terdiri atas inti atom yang dikelilingi oleh kulit atom. a. Inti atom Pusat dari atom disebut inti atom atau nukleus. Inti atom terdiri dari proton dan netron. Banyaknya elektron yang dimiliki atom disebut nomor atom.
Gb 1 Model Atom Ukuran inti atom jauh lebih kecil dari ukuran atom itu sendiri, dan hampir sebagian besar tersusun dari proton dan neutron
Proton dan netron memiliki massa yang hampir sama, dan jumlah dari kedua massa tersebut disebut nomor massa, dan beratnya hampir sama. Massa dari elektron sangat kecil dan tidak menyumbang banyak kepada massa atom. Jumlah proton dan netron menentukan tipe dari nukleus atau inti atom. Proton dan neutron hampir memiliki massa yang sama, dan kombinasi jumlah, jumlah massa, rata-rata sama dengan massa atomik sebuah atom. Kombinasi massa dari elektron sangat kecil secara perbandingan terhadap massa nukleus, di karenakan berat dari proton dan neutron hamper 2000 kali massa elektron. 1) Proton Proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1.6 ×10 -19 coulomb dan massa 1.6726231 × 10-27 kg, atau sekitar 1800 kali massa sebuah elektron. Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan netron yang berada di bagian inti (tengah) atom, dan sejumlah elektron yang mengelilingi inti tersebut. Dalam atom bermuatan netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton di bagian inti biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal juga dengan istilah nuklei, nukleus, atau nukleon (bhs Inggris: nucleos ), dan reaksi yang terjadi atau berkaitan dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir. 2) Neutron Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan memiliki massa 1.6749 × 10-27 kg, sedikit lebih berat dari proton. Inti atom dari kebanyakan atom terdiri dari proton dan neutron. Perbedaan utama dari neutron dengan partikel subatomik lainya adalah mereka tidak bermuatan. Sifat netron ini membuat penemuannya lebih terbelakang, dan sangat menembus, membuatnya sulit diamati secara langsung dan membuatnya sangat penting sebagai agen dalam perubahan nuklir. b. Kulit atom. Kulit atom terdiri dari elektron-elektron. Elektron adalah partikel subatomik. Memiliki muatan listrik negatif sebesar -1,6 × 10-19 coulomb, dan massanya
9.10 × 10 -31 kg. Elektron umumnya
ditulis sebagai e-. Elektron memiliki partikel lawan yang dikenal sebagai positron, yang identik dengan dirinya namun bermuatan positif. Atom tersusun dari inti berupa proton dan neutron serta elektron-elektron yang mengelilingi inti tadi. Elektron sangat ringan jika dibandingkan dengan proton dan neutron. Sebutir proton sekitar 1800 kali lebih berat daripada elektron. 1.5 Teori Hole Elektron
Pada gambar di atas menunjukkan sumber tegangan listrik yang disambungkan ke sebuah penghantar. Pada kutub positif penghantar, muatan negatif akan ditarik oleh muatan positif pada sumber tegangan melewati ruang-ruang kosong (Hole). Hole digambarkan dalam bentuk bulat tanpa tanda negatif "-“. Sedangkan pada kutub negatif penghantar, muatan akan terisi elektron baru dari sumber tegangan, sehingga elektron pada penghantar juga terdorong untuk bergerak ke arah kutubposisitif. Menurut aturan bahwa arus listrik mengalir dari positif ke negatif,sedangkan elektron mengalir dari negatif ke positif. Kenapa bisa begitu? Karena sejatinya aturan berpatokan bahwa elektron berpindah dari negatif ke positif meninggalkan hole dan mengisi hole baru maka seolah-olah hole tersebbergerak dari positif ke negatif.
1.6 Hukum coulomb Muatan listrik, Q, adalah pengukuran muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q adalah coulomb, 1 coulomb besarnya sama dengan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton (muatan positif masing-masing) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan). Bila sebuah titik bermuatan listrik maka disekitar titik itu akan terjadi medan listrik.
Gb 2. Gaya Coulomb Bila 2 titik bermuatn listrik saling berdekatan maka akan terjadi gaya yang disebut gaya Coulomb. Besarnya Gaya Coulomb yang terjadi bergantung pada, besar muatan masing masing, jarak antara kedua titik, dan media antara 2 titik, sehingga dirumuskan: F=k
𝒒𝟏 .𝒒𝟐 𝒓𝟐
Dimana : F = gaya Coulomb ( Newton ) k = permeabilitas medan ( 9.10-7 N.c-2.m2) q1 dan q2= besar muatan titik ( C ) r = Jarak ( meter ) 1.6 Kuat Medan Listrik Daerah disekitar muatan listrik dimana masih dirasakan adanya gaya listrik. Kuat medan listrik disuatu titik didefenisikan sebagai besar gaya Coulomb yang dirasakan oleh 1 coulomb muatan listrik dititik tersebut. Dan dirumuskan : 𝒒 .
E = k. 𝒓𝟏𝟐 1.7 Potensial Listrik
Kemampuan atau daya suatu titik bermuatan listrik untuk mempertahankan kedudukannya didalam medan listrik dinamakam potensial listrik. Potensial listrik dirumuskan: 𝒒
E = k. 𝒓 1.8 Tegangan Listrik
Tegangan listrik diberi notasi V yang diambil dari nama Alexandre Volta (1748 – 1827) merupakan perbedaan potensial antara dua titik yang berada dalam medan listrik.
Satuan tegangan listrik adalah volt , menyatakan bahwa : “Satu volt adalah perubahan energi sebesar satu joule yang dialami muatan listrik sebesar satu coulomb” . Tegangan listrik dirumuskan : V= Dimana :
𝑾 𝒒
V : Tegangan listrik ( Volt ) W : Usaha ( Joule ) Q : Muatan listrik ( Coulumb )
1.9 Sifat Kelistrikan Zat Kita membedakan sifat kelistrik zat menjadi 3 : a. Konduktor : adalah Zat yang karena susunan atomnya sangat mudah untuk dilewati muatan listrik b. Isolator : adalah zat yang karena susunan atomnya sangat sulit dilewati muatan listrik c. Semi konduktor : adalah zat yang dalam keadaan tertentu sangat mudah dilewati muatan listrik tetapi dalam keadaan lain sulit dilewati muatan listrik
F. METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). 2. Pembelajaran koperatif ( cooperative learning) menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah ( problem based learning). 3. Ceramah, demonstrasi, dan Tanya jawab.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran : A. Pendahuluan (30 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan berdo`a dan menyampaikan salam pembuka. 2. Guru memimpin siswa menyanyikan indonesia raya bersama. 3. Guru melakukan presensi peserta didik. 4. Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar. 5. Guru membangkitkan motivasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (340 menit) Eksplorasi : 1. Guru menjelaskan pengertian teori dan pengertian atom. 2. Guru menguraikan sifat-sifat atom. 3. Guru menunjukan kepada siswa cara menyelesaikan soal tentang teoriatom dan elektron. 4. Guru menguraikan pengertian teori hole elektron. 5. Guru mendemonstrasikan penyelesaian contoh soal. 6. Guru melaksanakan diskusi kelompok antar siswa.
Elaborasi : 1. Siswa mengkaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata. 2. Siswa menambah referensi materi melalui belajar dengan internet dan buku lainnya. 3. Setiap siswa mengerjakan latihan soal dari materi yang diberikan. 4. Setiap siswa melakukan tukar pikiran dengan siswa lainnya. 5. Siswa mencari perbedaan atom dan elektron. 6. Siswa mencoba mengganti-ganti nilai besaran yang ada pada soal latihan.
Konfirmasi: 1. Guru mengklarifikasi contoh hubungan materi dengan kehidupan nyata. 2. Guru memberikan motivasi belajar
agar pada pertemuan berikutnya
pembelajaran bisa berjalan lebih baik lagi. 3. Guru memberikan tambahan point untuk yang dapat menjawab pertanyaan soal dengan benar 4. Guru menjelaskan pentingnya mengerjakan tugas tepat waktu 5. Guru menjawab pertanyaan dari peserta didik, bila terdapat materi yang belum jelas. 6. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang bersemangat.
C. Penutup (30 menit) 1. Guru memberikan pesan-pesan moral untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar. 2. Guru menjelaskan gambaran tentang materi minggu depan. 3. Guru menutup pelajaran dengan salam dan do`a.
H. Sumber Belajar, Media, Alat/bahan 1. Teknik Listrik Industri Jilid 1 (Siswoyo) 2. Rangkaian Listrik, Schaum Series , Yosep EdMinister. 3. Dasar Teknik Elektro, Prof. Ir. Budiono Mismail, M.S.E.E., Ph. D. 4. Modul pembelajaran 5. Papan Tulis 6. Spidol 7. Power point 8. LCD 9. Alat tulis (kertas, penggaris segitiga, penghapus) 10. Alat-alat khusus sesuai kebutuhan teknik (Multimeter,Ampermeter, Voltmeter)
I. Penilaian Hasil Belajar 5. Portofolio 6. Tes tertulis 7. Test lisan 8. Test perbuatan
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar TesTertulis 1. Sebutkan perbedaan antara besaran pokok dan besaran turunan! 2. Sebutkan tiga bagian pokok dari sebuah atom! 3. Jelaskan mengapa massa atom sangat ditentukan oleh intinya ?
4. Dua titik bermuatan listrik masing-masing 200c dan 400c berada pada jarak 25cm. Tentukan besar gaya Coulomb yang terjadi? 5. Jika diperlukan usaha 50 Joule untuk setiap memindahkan muatansebesar 10 Coulomb. Hitung tegangan yang ditimbulkan ? JAWABAN :
1. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran yang lain. Sedangkan, Besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok. 2. Bagian Pokok Atom : Muatan Positif atom (Proton), Muatan negatif atom (Elektron), dan Muatan netral (Neutron). 3. Karena atom terdiri dari inti atom dan Elektron yang dapat bergerak bebas sehingga massa atom akan sangat terpengaruh dengan banyaknya jumlah muatan pada atom itu sendiri. 4. F = k
𝒒𝟏 .𝒒𝟐 𝒓𝟐 𝟐𝟎𝟎 .𝟒𝟎𝟎
= 9 . 10-7 (𝟐𝟓.𝟏𝟎−𝟐) = 45 x 103 N 5. V =
𝑾 𝒒
V = 50 / 10 V = 5 volt
Guru Pembimbing,
Mahasiswa,
Y. B. Sutarman, S.Pd NIP. 19561030 198303 1 005
Danu Pradipto NIM. 10501244033
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI YOGYAKARTA JL.W.Monginsidi 2 telepon (0274) 513503 Yogyakarta 55233
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA
Bidang Studi Keahlian
: Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian
: Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian
: Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran
: DASAR dan PENGUKURAN LISTRIK
Kelas
: Sepuluh ( X )
Alokasi Waktu
: 1 x Pertemuan ( 10 x 40 menit)
A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS X : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan mensyukuri kekayaan alam yang melimpah. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,
prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyajikan, dan mencipta dalam ranah konkrit dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR 1. Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, bekerjasama, jujur dan percaya diri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata. 2. Memiliki sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 3. Mendiskripsikan arus listrik dan arus elektron. 4. Menseketsa arus listrik dan arus elektron.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Menjelaskan pengertian arus listrik dengan benar. 2. Menjelaskan konsep dari arus listrik. 3. Menjelaskan pengertian bahan-bahan listrik. 4. Menyebutkan jenis-jenis bahan listrik. 5. Menggunakan bahan-bahan listrik.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat : 1. Menjelaskan pengertian arus listrik dengan benar secara mandiri. 2. Menghitung besaran-besaran arus listrik. 3. Menjelaskan pengertian dari bahan-bahan listrik. 4. Membedakan jenis-jenis bahan listrik. 5. Mengunakan bahan listrik dengan tepat.
E. MATERI PEMBELAJARAN 1. Arus Listrik Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakanpergerakan elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Aliran muatan dari satu tempat ketempat yang lain menyebabkan terjadinya arus listrik. Arus listrik bergerak dari terminal positif ke terminal negative. Aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron, arus listrik dianggap berlawanan arah gerakan elektron. Jika sejumlah muatan Q melewati suatu titik dalam penghantar dalam selang waktu t, maka arus dalam penghantar adalah: Persamaan arus listrik : I=Q/t Keterangan :
I = Arus listrik (A)
Q = Muatan listrik (Coulomb) t = Selang waktu (detik) Satu Ampere (1 A) adalah sejumlah aliran arus yang memuat elektron satu coulomb (1 C) dimana muatan bergerak kesuatu titik dalam satu detik. Contoh : Muatan sebanyak 0,24 Coulomb bergerak dalam 2 mili detik. hitung besarnya arus, dan jumlah elektron ? Jawaban : a) I = Q / t = 0, 24 Coulomb / 2 ms = 0, 24 C / 0, 002 s = 120 A b) n = Q / e = 0, 24 C / 1,6.10-19 = 1,5. 1018
A. Sifat Arus Listrik 1. Arus listrik bergerak dari terminal positip ke terminal negatif dalam loop tertutup. 2. Aliran arus listrik terjadi karena terdapat beda potensial antara kutub.
3. Aliran listrik merupakan aliran elektron, artinya elektron bergerak dari yang beda potensialnya tinggi menuju yang lebih rendah, atau dari terminal positif ke terminal negative.
Logam merupakan penghantar listrik yang baik, seperti tembaga, aluminium, besi dsb. Dalam logam terdiri dari kumpulan atom, tiap atom terdiri atas proton bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negative. Tiap logam memiliki jumlah atom yang berbeda, sehingga ada logam yang mudah mengalirkan arus listrik karena konduktivitas yang baik. Ada logam yang konduktivitas arus listriknya lebih kecil.
B. Rapat Arus Kerapatan arus adalah besarnya arus yang mengalir tiap satuan luas penghantar mm2. Arus listrik mengalir dalam kawat
penghantar secara merata menurut
luas
penampangnya. Misal, arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4 mm2, maka kerapatan arusnya 3 A/mm2 (12 A/4
mm2), ketika penampang penghantar
mengecil 1,5 mm2 maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm2 (12 A/1,5 mm2). Persamaan kerapatan arus :
J=I/A [J] = A / mm2
Keterangan : J = Kerapatan Arus (A/mm2) I = Arus (A) A = Penampang kawat (mm2) Contoh : Arus listrik 0,2 A, mengalir kawat penampang 1,5 mm2. Hitung a) kerapatan arusnya b) jika dilewatkan kawat diameter 0,03 mm hitung penampang kawatnya dan kerapatan arusnya. Jawab : a. J = I / A = 0, 2 A / 1,5 mm2 = 0,13 A/mm2 b. A = 𝜋 . d2 / 4 = (𝜋 .0,032 mm2) / 4 = 0,0007 mm2 J = I / A = 0, 2 A / 0,0007 mm2 = 286 A/mm2
C. Kuat Hantar Arus Kerapatan
arus
berpengaruh pada
kenaikan
temperatur.
Suhu
penghantar
dipertahankan sekitar 30 0C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA). Berdasarkan tabel KHA kabel pada table diatas, kabel berpenampang 4 mm2, 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5 A/mm2. Dengan melihat
grafik kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil.
2. Bahan-Bahan Listrik Bahan-bahan yang berhubungan dengan arus listrik dapat dibedakan menjadi 3, yaitu : a. Konduktor Zat yang karena susunan atomnya sangat mudah untuk dilewati muatan listrik. Dalam konduktor. Elektron pada setiap atom tidak terikat secara kuat sehingga elektron dapat bergerak secara bebasdan mudah mengalirkan muatan listrik. Contoh bahan-bahan konduktor : perak, alumunium, emas, logam, tembaga, dll. Kabel termasuk jenis konduktor, antara lain NYY, NYM, NYA, NYFGBY, dll. Namanama kabel memiliki arti dari tiap huruf yang menjadi identitasnya,arti dari singkatan kabel, diantaranya yaitu : N = Kabel standar dengan inti tembaga NA = Kabel standar dengan inti alumunium sebagai penghantar Y = Isolasi PVC G = Isolasi Karet A = Kawat berisolasi Y = Selubung PVC, pada akhir momenklatur M = Selubung PVC R = Kawat baja bulat ( Perisai )
Gb = Kawat Pita Baja ( Perisai ) B = Pipa Baja H = Kabel untuk alat bergerak F = Penghantar halus dipintal bulat Contoh : Kabel NYY, berarti Kabel Standar yang berinti tunggal,berisolasi dan diselubungi PVC.
b. Isolator Zat yang karena susunan atomnya sangat sulit dilewati muatan listrik. Pada isolator, elektron-elektron pada tiap atom diikat dengan sangat kuat sehingga menyebabkan elektron tidak dapat bergerak bebas dan menyebabkan muatan listrik sulit untuk mengalir. Akan tetapi, pada tegangan yang tinggi bahan isolator dapat juga berfungsi sebagai konduktor. Contoh bahan-bahan isolator, antara lain : gelas, kaca, karet, kayu, dll.
c. Semi konduktor Semi konduktor adalah zat yang dalam keadaan tertentu saja mudah dilewati muatan listrik tetapi dalam keadaan lain sulit dilewati muatan listrik. Semikonduktor akan bersifat sebagai konduktor apabila dalam keadaan temperatur yang rendah, sedangkan pada temperatur tinggi bahan ini akan bersifat konduktor. Hal ini dikarenakan pada saat temperature rendah seluruh lintasan elektron diisi penuh oleh elektron dan pada saat temperatur tinggi akan ada ikatan-ikatan yang terpecah sehingga elektron-elektron bebas. Contoh bahan semikonduktor adalah germanium dan silikon.
Gambar Dioda
Gambar Transistor
F. METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). 2. Pembelajaran koperatif ( cooperative learning) menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah ( problem based learning). 3. Ceramah, demonstrasi, dan Tanya jawab.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran : A . Pendahuluan (30 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan berdo`a dan menyampaikan salam pembuka. 2. Guru memimpin siswa menyanyikan indonesia raya bersama. 3. Guru melakukan presensi peserta didik. 4. Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar. 5. Guru membangkitkan motivasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (340 menit) Eksplorasi : 1. Guru menjelaskan pengertian arus listrik. 2. Guru menguraikan sifat-sifat arus listrik. 3. Guru menunjukan kepada siswa cara menyelesaikan soal tentang arus listrik. 4. Guru menguraikan pengertian rapat arus. 5. Guru mendemonstrasikan penyelesaian contoh soal. 6. Guru menjelaskan pengertian bahan-bahan listrik. 7. Guru menyebutkan jenis-jenis bahan listrik.
Elaborasi : 1. Siswa mengkaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata. 2. Siswa menambah referensi materi melalui belajar dengan internet dan buku lainnya. 3. Setiap siswa mengerjakan latihan soal dari materi yang diberikan. 4. Setiap siswa melakukan tukar pikiran dengan siswa lainnya.
5. Siswa mencari perbedaan bahan-bahan listrik. 6. Siswa mencoba mengganti-ganti nilai besaran yang ada pada soal latihan.
Konfirmasi: 1. Guru mengklarifikasi contoh hubungan materi dengan kehidupan nyata. 2. Guru memberikan motivasi belajar
agar pada pertemuan berikutnya
pembelajaran bisa berjalan lebih baik lagi. 3. Guru memberikan tambahan point untuk yang dapat menjawab pertanyaan soal dengan benar 4. Guru menjelaskan pentingnya mengerjakan tugas tepat waktu 5. Guru menjawab pertanyaan dari peserta didik, bila terdapat materi yang belum jelas. 6. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang bersemangat.
C. Penutup (30 menit) 1. Guru memberikan pesan-pesan moral untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar. 2. Guru menjelaskan gambaran tentang materi minggu depan. 3. Guru menutup pelajaran dengan salam dan do`a.
H. Sumber Belajar, Media, Alat/bahan 1. Teknik Listrik Industri Jilid 1 (Siswoyo) 2. Rangkaian Listrik, Schaum Series , Yosep EdMinister. 3. Dasar Teknik Elektro, Prof. Ir. Budiono Mismail, M.S.E.E., Ph. D. 4. Modul pembelajaran 5. Papan Tulis 6. Spidol 7. Power point 8. LCD 9. Alat tulis (kertas, penggaris segitiga, penghapus)
10. Alat-alat khusus sesuai kebutuhan teknik (Multimeter,Ampermeter, Voltmeter)
I. Penilaian Hasil Belajar 5. Portofolio 6. Tes tertulis 7. Test lisan 8. Test perbuatan
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Tes Tertulis 1. Sebutkan pengertian dari arus listrik? 2. Sebutkan sifat arus listrik yang kamu ketahui ? 3. Apa yang dimaksud dengan 1 Amper ? 4. Jelaskan pengertian rapat arus dengan benar ? 5. Apa hubungannya antara rapat arus dengan luas penampang kabel penghantar ? 6. Muatan sebanyak 0, 46 Coulomb bergerak dalam 5 ms. Hitung besarnya arus ! 7. Diketahui sebuah muatan bernilai 0, 65 Coulomb bergerak dalam 3 ms. Hitung berapa jumlah elektron ? 8. Arus listrik 0,5 A, mengalir kawat penampang 3,6 mm2. Hitung kerapatan arusnya? 9. Berapa besar arus listrik apabila terdapat kawat dengan penampang 1,5 mm2 dengan kerapatan arus 0,8 A / mm2 ? 10. Berapakah Luas penampang kawat dengan diameter 0,05 mm? Dan berapa rapat arus kawat penghantar jika dialiri arus listrik sebesar 1,3 A? 11. Dibagi menjadi berapa kah macam bahan-bahan listrik? Sebutkan dan jelaskan masingmasingnya ! 12. Berilah contoh dari masing-masing bahan listrik yang telah anda sebutkan di nomor 11! 13. Apakah yang dimaksud dengan kabel NYM?
Jawaban : 1. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan-pergerakan elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
2. -
Arus listrik bergerak dari terminal positip ke terminal negatif dalam loop tertutup.
-
Aliran arus listrik terjadi karena terdapat beda potensial antara kutub.
-
Aliran listrik merupakan aliran elektron, artinya elektron bergerak dari yang beda potensialnya tinggi menuju yang lebih rendah, atau dari terminal positif ke terminal negative.
3. Satu Ampere (1 A) adalah sejumlah aliran arus yang memuat elektron satu coulomb (1 C) dimana muatan bergerak kesuatu titik dalam satu detik. 4. Kerapatan arus adalah besarnya arus yang mengalir tiap satuan luas penghantar mm2. 5. J = I / A, dari rumus tesebut apat disimpulkan bahwa rapat arus selalu berbanding tebalik dengan luas penampang penhantar. Semakin besar luas penapag penghantar rapat arus akan semakin kecil. 6. I = Q / t I = 46.10-2 / 5 . 10-4 I = 9.2 x 102 A 7. N = Q / e N = 0, 65 / 1.6.10-19 N = 40, 625 x 1017 8. J = I / A J = 0, 5 / 3,6 = 0, 138 9. J = I / A 0, 8 = I / 1, 5 I = 1, 2 A
10. A = 𝜋 . d2 / 4 = (𝜋 .0,052 mm2) / 4 = 0,00196 mm2
J = I / A = 1, 3 A / 0,00196 mm2 = 663, 26 A/mm2 11. Konduktor adalah Zat yang karena susunan atomnya sangat mudah untuk dilewati muatan listrik Isolator adalah Zat yang karena susunan atomnya sangat sulit dilewati muatan listrik.
Semi konduktor adalah Semi konduktor adalah zat yang dalam keadaan tertentu saja mudah dilewati muatan listrik tetapi dalam keadaan lain sulit dilewati muatan listrik. 12. Konduktor : perak, alumunium, emas, logam, tembaga Isolator : gelas, kaca, karet, kayu Semi Konduktor : germanium dan silikon 13. N = Kabel standar dengan inti tembaga Y = Isolasi PVC M = Selubung PVC
Guru Pembimbing,
Mahasiswa,
Y. B. Sutarman, S.Pd NIP. 19561030 198303 1 005
Danu Pradipto NIM. 10501244033
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI YOGYAKARTA JL.W.Monginsidi 2 telepon (0274) 513503 Yogyakarta 55233
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan
: SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA
Bidang Studi Keahlian
: Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian
: Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian
: Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran
: DASAR dan PENGUKURAN LISTRIK
Kelas
: Sepuluh ( X )
Alokasi Waktu
: 1 x Pertemuan ( 10 x 40 menit)
A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS X : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan mensyukuri kekayaan alam yang melimpah. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan,menganalisis
pengetahuan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
faktual,
konseptual,
ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyajikan, dan mencipta dalam ranah konkrit dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR 1. Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, bekerjasama, jujur dan percaya diri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata. 2. Memiliki sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 3. Mendiskripsikan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah. 4. Menggunakan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Menyebutkan macam-macam elemen pasif dengan benar. 2. Menjelaskan pengertian macam-macam elemen pasif dengan benar. 3. Menghitung perhitungan elemen pasif dengan benar. 4. Menggunakan macam-macam elemen pasif dengan benar.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat : 1. Menjelaskan pengertian resistansi dengan benar secara mandiri. 2. Menghitung nilai resistansi dalam rangkaian arus searah dengan benar.
3. Menyebutkan fungsi resistansi dalam rangkaian listrik arus searah. 4. Membaca besar nilai tahanan pada resistor dengan benar.
E. MATERI PEMBELAJARAN RESISTANSI Resistansi (Hambatan) dapat diartikan sebagai kemampuan menghambat arus listrik. Pada umumnya logam merupakan penghantar listrik, hal ini disebabkan oleh elektron – elektron bebas pada logam sehingga Logam mudah menghantarkan muatan listrik. Sebaliknya benda yang elektronnya sulit bergerak akan sulit mengalirkan arus listrik dikatakan mempunyai resistansi yang besar, sedangkan benda yang elektronnya mudah bergerak akan mudah pula mengalirkan arus listrik. benda ini disebut mempunyai resistansi yang kecil. Disamping itu, pada jenis logam yang sama, makin besar luas permukaannya, makin besar elektron bergerak. Hal ini berarti makin kecil nilai resistansinya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nilai resistansi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a. Jenis penghantar : besi mempunyai resistansi lebih besar daripada tembaga sehingga penghantar tembaga lebih baik daripada besi. b. Panjang panghantar : semakin panjang suatu penghantar semakin besar resistansinya. c. Luas penampang penghantar : makin besar penampang penghantar, makin kecil resistansi penghantar tersebut.. d. Suhu / temperatur : Berarti jika suatu penghantar mendapat perubahan temperatur (naik) maka harga resistansinya juga ikut berubah (besar), demikian
sebaliknya. Kecuali karbon (arang) adalah sebaliknya. Dalam hal ini, jika temperaturnya naik maka resistansinya turun.
Hambatan Listrik pada Suatu Kawat Penghantar
R = hambatan kawat dalam satuan ohm L = panjang penghantar dalam satuan meter A = luas penampang kawat dalam satuan meter persegi ( m2 ) ρ ( dibaca rho ) = harga hambatan jenis kawat Berikut ini disajikan nilai hambatan jenis dari beberapa bahan. Jenis Bahan
Tembaga Lunak Tembaga keras Aluminium Seng Timah Besi Perak
Hambatan
Jenis Bahan
Hambatan
Jenis
Jenis
( Ω.m )
( Ω.m )
0,0167
Baja
0,10 – 0,25
0,0175
Brom
0,13
0,03 0,12 0,13 0,13 0.164
Aluminium Timah hitam Nekelin Konstantan Karbon
0,21 0,42 0,48 100 - 1000
Contoh soal : 1. suatu penghantar dengan panjang 100 m, diameter kawat 2 mm. Hitung besarnya hambatan jika diketahui hambatan jenis kawat 6,28 x 10 -8 Ωm ? diket :
l=100m d=2mm ρ= 6,28 x 10-8 Ωm
dit : R: ? jawab : R=
ρxl 𝐴
R= (6,28 x 10-8 Ωm x 100m)/(3,14xr2) = (6,28 x 10-8 Ωm x 100m)/(3,14x1x10-6 m) = (6,28x10-6)/(3,14x10-6) =2Ω Piket ruangan 26-30 Pengaruh temperatur pada hambatan Umumnya hambat jenis ( resistivitas ) suatu bahan berubah jika suhu berubah. Dan dari pengaruh suhu maka ada dua jenis bahan yaitu : 1. Positive Temperatur Coeffiscient ( PTC ), yaitu bahan yang harga hambatannya niak bila suhunya naik bahan ini lebih baik digunakan pada saat dingin. 2. Negative Temperatur coefficient ( NTC ), yaitu bahan yang harga hambatannya turun bila suhunya naik. Bahan ini lebih baik bila digunakan pada saat panas.
Jadi, suatu penghantar pada temperatur t o, mempunyai resistansi sebesar R ohm maka pada temperatur t resistansinya menjadi : Rt = Ro{ 1 + ( t – to ) α } Dengan : Rt = Tahanan Akhir ( Ω )
Ro = Tahanan Awal ( Ω )
t
= Suhu Akhir ( ° C )
to = Suhu Awal (° C )
α
= koefisien suhu
Berikut ini tabel koefisien suhu dari beberapa bahan. Bahan
Koef Suhu
Bahan
Koef Suhu
emas
0,0035
Perak
0,0038
kuningan
0,0015
tembaga
0,0039
nikel
0,04
Aluminium
0,0040
nikelin
0,00022
Tungsten
0,0045
seng
0,0039
besi
0,0050
timah
0,0042
grafit
0,0005
timbel
0,0041
germanium
0,0500
air raksa
0,0009
silikon
0,0700
platina
0,0024
konstantan
0,00005
wolfram
0,0041
Contoh Soal 2. Sebatang kawat terbuat dari nikelin pada suhu 00 C memiliki hambatan 240 Ω. Tentukan besar hambatannya pada suhu 1500 C Rt = Ro{ 1 + ( t – to ) α } Rt = 240{1+(150-0)22x10-5} Rt=240{1+(0,033)} Rt=247,92 Ω Fungsi Penahan Listrik (RESISTOR)
Penahan listrik / hambatan / tahanan memiliki bermacam macam fungsi antara lain : Untuk mengatur kuat arus listrik Untuk membagi tegangan Sebagai unsur pemanas pada alat-alat listrik.
Sebagai penghambat arus listrik umumya kerusakan resistor dapat diakibatkan oleh : 1. karena mendapat panas yang berlebihan sehingga mengakibatkan harga ohm nya berubah. 2. karena putus mengakibatkan harga ohm nya sangat besar atau tak terhingga. 3. karena bocor atau terhubung singkat mengakibatkan harga ohm nya sangat kecil atau nol. KODE WARNA RESISTOR Nilai resistansi suatu resistor ditunjukkan dengan gelang angka. Gambar
warna atau kode
berikut ini akan menunjukkan nilai resistansi dan toleransi
untuk masing-masing warna.
gelang 4 = toleransi gelang 3 = faktor pengali
gelang 2 = angka digit 2 gelang 1 = angka digit1
Gambar resistor 4 gelang
gelang 5 = toleransi gelang 4 = faktor pengali gelang 3 = angka digit 3 gelang 2 = angka digit 2 gelang 1 = angka digit 1 Gambar Resistor 5 gelang 1. Resistor dengan 4 gelang warna. Warna pada gelang Warna 1
2
3
4
Hitam
-
0
100
Coklat
1
1
101
1%
Merah
2
2
102
2%
Oranye
3
3
103
Kuning
4
4
104
Hijau
5
5
105
Biru
6
6
106
Ungu
7
7
107
Abu-abu
8
8
108
Putih
9
9
109
Emas
10-1
5%
Perak/puti h
10-2
10%
2. Reisitor dengan 5 gelang warna. Warna pada gelang Warna 1
2
3
4
Hitam
-
0
0
100
Coklat
1
1
1
101
1%
Merah
2
2
2
102
2%
Oranye
3
3
3
103
Kuning
4
4
4
104
Hijau
5
5
5
105
Biru
6
6
6
106
Ungu
7
7
7
107
Abu-abu
8
8
8
108
Putih
9
9
9
109
Emas Perak/puti h Tak berwarna
101
102
5
5% 10% 20%
Contoh : 2. Tentukan nilai hambatan dari sebuah tahanan dengan 4 gelang warna dibawah ini. Jwb: 10x10-1 ± 2% (2/100) x 1= 0.02 1 + 0,02 atau 1-0,02
Tegangan dan daya kerja resistor Pada resistor biasanya sudah ditentukan daya kerja maksimum yang diperbolehkan sehingga dapat ditentukan pula tegangan ataupun arus kerja maksimum yang diperbolehkan, dengan dihitung menggunakan rumus : U2 2 P = U. I = = I .R R maka
U=
................................ dan I = .....................................
Keterangan : P = Daya dalam satuan Watt U = Tegangan dalam satuan Volt I = Arus listrik dalam satuan amp
F. METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). 2. Pembelajaran koperatif ( cooperative learning) menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah ( problem based learning). 3. Ceramah, demonstrasi, dan Tanya jawab.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran : A . Pendahuluan (30 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan berdo`a dan menyampaikan salam pembuka. 2. Guru memimpin siswa menyanyikan indonesia raya bersama. 3. Guru melakukan presensi peserta didik. 4. Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar. 5. Guru membangkitkan motivasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (340 menit) Eksplorasi : 1. Guru menjelaskan pengertian arus listrik. 2. Guru menguraikan sifat-sifat arus listrik. 3. Guru menunjukan kepada siswa cara menyelesaikan soal tentang arus listrik. 4. Guru menguraikan pengertian rapat arus. 5. Guru mendemonstrasikan penyelesaian contoh soal. 6. Guru menjelaskan pengertian bahan-bahan listrik. 7. Guru menyebutkan jenis-jenis bahan listrik.
Elaborasi : 1. Siswa mengkaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata. 2. Siswa menambah referensi materi melalui belajar dengan internet dan buku lainnya. 3. Setiap siswa mengerjakan latihan soal dari materi yang diberikan. 4. Setiap siswa melakukan tukar pikiran dengan siswa lainnya.
5. Siswa mencari perbedaan bahan-bahan listrik. 6. Siswa mencoba mengganti-ganti nilai besaran yang ada pada soal latihan. Konfirmasi: 1. Guru mengklarifikasi contoh hubungan materi dengan kehidupan nyata. 2. Guru memberikan motivasi belajar
agar pada pertemuan berikutnya
pembelajaran bisa berjalan lebih baik lagi. 3. Guru memberikan tambahan point untuk yang dapat menjawab pertanyaan soal dengan benar 4. Guru menjelaskan pentingnya mengerjakan tugas tepat waktu 5. Guru menjawab pertanyaan dari peserta didik, bila terdapat materi yang belum jelas. 6. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang bersemangat.
C. Penutup (30 menit) 1. Guru memberikan pesan-pesan moral untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar. 2. Guru menjelaskan gambaran tentang materi minggu depan. 3. Guru menutup pelajaran dengan salam dan do`a.
H. Sumber Belajar, Media, Alat/bahan 1. Teknik Listrik Industri Jilid 1 (Siswoyo) 2. Rangkaian Listrik, Schaum Series , Yosep EdMinister. 3. Dasar Teknik Elektro, Prof. Ir. Budiono Mismail, M.S.E.E., Ph. D. 4. Modul pembelajaran 5. Papan Tulis 6. Spidol 7. Power point 8. LCD 9. Alat tulis (kertas, penggaris segitiga, penghapus) 10. Alat-alat khusus sesuai kebutuhan teknik (Multimeter,Ampermeter, Voltmeter)
I. Penilaian Hasil Belajar 5. Portofolio 6. Tes tertulis 7. Test lisan 8. Test perbuatan
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Tes Tertulis 1. Sebutkan apa yang dimaksud dengan resistansi? 2. Jelaskan mengapa logam disebut konduktor yang baik! 3. Sebutkan 4 hal yang mempengaruhi besar hambatan suatu benda ! 4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang NTC dan PTC! 5. Sebatang kawat tembaga berukuran panjang 15,4 m, diameter 14 mm. Jika hambatan jenis tembaga 0,017 Ω. a. Tentukan besar hambatan kawat tersebut? b. Bila kawat diatas mengalami kenaikkan suhu 1000C. berapa hambataanya sekarang? 6. Sebuah Resistor pada gelang gelangnya berturut turut memiliki warna : Merah , Merah, Hitam , Emas. Berapakah nilai hambatannya ? 7. Sebutkan 3 hal yang dapat merusak sebuah resistor ? Jawaban : 1. Resistansi (Hambatan) dapat diartikan sebagai kemampuan menghambat arus listrik 2. Karena pada logam terdapat elektron – elektron bebas pada logam sehingga Logam mudah menghantarkan muatan listrik. 3. Jenis penghantar : besi mempunyai resistansi lebih besar daripada tembaga sehingga penghantar tembaga lebih baik daripada besi. Panjang panghantar : semakin panjang suatu penghantar semakin besar resistansinya. Luas penampang penghantar : makin besar penampang penghantar, makin kecil resistansi penghantar tersebut..
Suhu / temperatur : Berarti jika suatu penghantar mendapat perubahan temperatur (naik) maka harga resistansinya juga ikut berubah (besar), demikian sebaliknya. Kecuali karbon (arang) adalah sebaliknya. Dalam hal ini, jika temperaturnya naik maka resistansinya turun.
4. Positive Temperatur Coeffiscient ( PTC ), yaitu bahan yang harga hambatannya niak bila suhunya naik bahan ini lebih baik digunakan pada saat dingin. Negative Temperatur coefficient ( NTC ), yaitu bahan yang harga hambatannya turun bila suhunya naik. Bahan ini lebih baik bila digunakan pada saat panas. 5.
R=
ρxl 𝐴
R= (6,28 x 10-8 Ωm x 15,4m)/(3,14xr2) = (6,28 x 10-8 Ωm x 15,4m)/(3,14x49x10-6 m) = (96, 712x10-8)/(15,386x10-7) = 6, 285x10-1 Ω Rt = Ro{ 1 + ( t – to ) α } Rt = 6,285{1+(100-0)0,0039} Rt=6,285{1+(0,39)} Rt= 8,737 Ω 6. 220 toleransi 5% 7. karena mendapat panas yang berlebihan sehingga mengakibatkan harga ohm nya berubah. karena putus mengakibatkan harga ohm nya sangat besar atau tak terhingga. karena bocor atau terhubung singkat mengakibatkan harga ohm nya sangat kecil atau nol
Guru Pembimbing,
Mahasiswa,
Y. B. Sutarman, S.Pd NIP. 19561030 198303 1 005
Danu Pradipto NIM. 10501244033
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI YOGYAKARTA JL.W.Monginsidi 2 telepon (0274) 513503 Yogyakarta 55233
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA
Bidang Studi Keahlian
: Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian
: Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian
: Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran
: DASAR dan PENGUKURAN LISTRIK
Kelas
: Sepuluh ( X )
Alokasi Waktu
: 1 x Pertemuan ( 10 x 40 menit)
A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS X : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan mensyukuri kekayaan alam yang melimpah. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyajikan, dan mencipta dalam ranah konkrit dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR 1. Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, bekerjasama, jujur dan percaya diri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata. 2. Memiliki sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 3. Mendiskripsikan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah. 4. Menggunakan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Menyebutkan macam-macam elemen pasif dengan benar. 2. Menjelaskan pengertian macam-macam elemen pasif dengan benar. 3. Menghitung perhitungan elemen pasif dengan benar. 4. Menggunakan macam-macam elemen pasif dengan benar.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat : 1. Menjelaskan pengertian kapasitor dengan benar secara mandiri. 2. Menghitung nilai kapasitor dalam rangkaian arus searah dengan benar. 3. Menyebutkan karakteristik kapasitor dalam rangkaian listrik arus searah. 4. Menyebutkan prinsip kerja kapasitor dengan benar.
E. MATERI PEMBELAJARAN KONDENSATOR (CAPASITOR) Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791- 1867). Kondensator juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut atau condensatore ( Itali), Perancis condensateur Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
Kapasitas sebuah kondensator didefinisikan sebagai kemampuan alat untuk menyimpan muatan listrik . Cara kerja kapasitor : Kerja sebuah kapasitor merupakan langkah pengisian dan pengosongan a. Pengisian Kapasitor : pada kapasitor kosong bila diberi arus dari sumber tegangan melalui tahanan R akan menyebabkan naiknya perbedaan potensial pada kapasitor, arus akan menurun sehinga pada suatu saat tegangan sumber akan sama dengan perbedaan potensial pada kapasitor. b. Pengosongan kapasitor : pada proses pengosongan kapasitor , kapasitor akan mengembalikan energi listrik yang disimpannya. Tegangan pada kapasitor akan menurun sehingga tahanan yang melalui R juga akan menurun sehingga kapasitor akan membuang seluruh muatannya (V c = 0). Dalam penyelidikan ternyata waktu yang diperlukan untuk pengisian dan pengosongan kapasitor bergantung pada besarnya kapasitansi yang bersangkutan dan tahanan yang dipasang secara seri terhadap kapasitor tersebut. Dan waktu pengisian maupun pengosongan tersebut dinamakan konstanta waktu (time constant) yang rumusnya sbb: t = R.C dimana : t = konstanta waktu dalam detik R = tahanan dalam Ohm ,
C = kapasitansi dalam farad
Dalam pengisian maupun pengosongan kapasitor dibutuhkan waktu selama 4.t atau sampai waktu t4 sampai kapasitor tersebut terisi penuh dengan muatan listrik atau sampai kosong kembali. Sehingga dengan keadaan tersebut bisa dibuat suatu grafik Vs= f(t), I=f(t), Vc=f(t) dan VR=f(t) dengan interval waktu t 0, t1, t2 , t3 dan t4 baik untuk pengisian maupun pengosongan kapasitor.
Dalam pelaksanaan percobaan ini , tahanan (R) yang digunakan merupakan tahanan meter (Rm) dikalikan dengan batas ukur (BU) dari alat ukur yang digunakan (Multimeter) sehingga dalam penggunaan multimeter (selektor menunjuk pada Vdc) pada saat pengisian maupun pengosongan kapasitor , meter dipasang seri dengan kapasitor Satuan dalam kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 10 11 cm² yang artinya luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106 mikroFarad (μF), jadi 1 μF = 9 x 105 cm².
Satuan-satuan sentimeter persegi (cm²) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan yang banyak digunakan adalah: · 1 Farad = 1.000.000 μF (mikro Farad) · 1 μF = 1.000.000 pF (piko Farad) · 1 μF = 1.000 nF (nano Farad) · 1 nF = 1.000 pF (piko Farad) · 1 pF = 1.000 μμF (mikro-mikro Farad)
Kapasitas sebuah kapasitor ditentukan oleh :
a. Luas permukaan plat ( A ) b. Jarak antara plat + dan – ( d )
c. Jenis bahan isolator antara kedua plat ( ε ) Jadi kapasitas sebuah kapasitor dirumuskan : 𝐴
C = ε.𝑑
Adapun cara memperluas kapasitor atau kondensator dengan jalan: 1. Menyusunnya berlapis-lapis. 2. Memperluas permukaan variabel. 3. Memakai bahan dengan daya tembus besar
Contoh Soal : 1. Kapasitor keping sejajar dengan luas penampang masing-masing keping 50 cm2 jarak antar keping 5 cm, jika diketahui jenis bahan isolatornya sebesar 8, 5 x 10 6
, berapa besar kapasitas kapasitor tersebut?
Penyelesaian : Diketahui : A = 50 cm2 = 50 x 10-4 m2 D = 5 cm = 5 x 10 -2 m ε = 8,5 x 10-6 Ditanya : C ... ??? Jawab :
𝐴
C=ε𝑑
= 8,5 x 10-6
50 x 10−4 5 x 10−2
= 85 x 10-8 F Macam kapasitor: Kita dapat membedakan kapasitor berdasarkan :
A. Jenisnya : 1) Kapasitor Polar ( terkutub ) : ialah kapasditor yang mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negative serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung. Lambang kondensator (mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
Salah satu jenis Kondensator beserta lambangnya 2)
Kapasitor Non Polar ( tidak terkutub ) : ialah kapasitor tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya. Kapasitor ini umumnya memiliki nilai kapasitas lebih rendah, berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor (capacitor
Salah satu jenis kapasitor beserta lambangnya
B. Berdasarkan kegunaannya kondensator kita bagi dalam: 1. Kondensator tetap : Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang nilainya konstan / tidak berubah ubah. Berdasarkan jenis bahan isolasinya ada tiga macam : a. Kondensator keramik (Ceramic Capacitor) Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB=Printed Circuit Board), boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt. Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000 pF = 20 KpF = 0,02 μF. Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 KpF = 0,005 μF
Kapasitor Keramik beserta lambangnya b. Kondensator polyester. Pada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu juga cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.
c. Kondensator kertas Kondensator kertas ini sering disebut juga kondensator padder. Misal pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave /
Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek (Short Wave / SW)
MW) = 190 meter - 500 meter.
SW 1 = 40 meter - 130 meter.
Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13meter - 49 meter.
2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser = Elco) Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering disingkat Elco) adalahkondensator yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 μF (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt. Tampak pada gambar 26 diatas polaritas negatif pada kaki Kondensator
Elektrolit. Selain kondensator elektrolit yang mempunyai polaritas pada kakinya, ada juga kondensator yang berpolaritas yaitu kondensator solid tantalum. Kerusakan umum pada kondensator elektrolit di antaranya adalah: Kering (kapasitasnya berubah), Konsleting, Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan positif dan negatifnya, jika batas maksimum voltase dilampaui juga bisa meledak.
Berbagai macam lambang gambar untuk Kapasitor Elektrolit pada skema elektronika
3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah) Kondensator variabel dan trimmer adalah jenis kondensator yang kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator ini dapat berubah kapasitasnya karena secara fisik mempunyai poros yang dapat diputar dengan menggunakan obeng. a. Kondensator variable
Macam Kondensator Variabel Kondensator variabel terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar 100 pF (pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001μF). Kondensator variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai pemilih gelombang frekuensi tertentu yang akan ditangkap.
b.
Kondensator trimer Sedangkan kondensator trimer dipasang paralel dengan variabel
kondensator berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang frekuensi tersebut.Kondensator trimer mempunyai kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad). Kerusakan umumnya terjadi jika: 1. Korsleting 2. Setengah korsleting (penangkapan gelombang pemancar menjadi tidak normal)
HUBUNGAN BEBERAPA KAPASITOR Seperti halnya pada resistor, kapasitor dapat dirangkai secara seri dan pararel. A. Hubungan Seri: Pada penyusunan kapasitor secara seri seperti pada gambar 13, kita dapatkan bahwa arus yang melewati kapasitor bernilai tetap sedangkan tegangan yang melewatinya berubah- ubah atau berbeda oleh:
C1
V1
C2
Cs
V2
V
Berdasarkan rumus : CV = q dan hubungan tegangan seri V1 + V2 = Vs Maka diperoleh persamaan : 𝐪 𝐂𝟏
𝐪
𝐪
+ 𝐂𝟐 = 𝐂𝐬
atau
𝟏 𝐂𝟏
𝟏
𝟏
+ 𝐂𝟐 = 𝐂𝐬
2)
Contoh Soal : 3 buah kapasitor masing masing 200 μF , 300 μF dan 400 μF terhubung seri. Berapakah besar kapasitas gabungannya?
B. Hubungan pararel
Untuk lebih kapasitor dalam rangkaian pararel, masing-masing mempunyai nilai beda potensial yang sama. Sehingga, dapat dicari kapasintasi total dari kapasitor.2
Rangkaian Pararel Pada kapasitor
Dari gambar tersebut dapat dirumuskan :
C = C1+ C2
Alasan
untuk
merangkai
3
kapasitor
secara
paralel
adalah
untuk
meningkatkan total jumlah beban penyimpanan. Dengan kata lain, meningkatkan kapasitansi itu juga meningkatkan jumlah itu energi yang dapat disimpan. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
Contoh Soal : 2 kapasitor masing masing 200 μF dan 300 μF terhubung parallel dan diberi : tegangan 12 volt. Tentukan : a. Kapasitas penggantinya b. Muatan pada masing masing kapasitor
Cara menguji kapasitor adalah sebagai berikut: a. Kapasitor yang mempunyai polaritas (mempunyai kutub negatif dan positif) Untuk menguji kapasitor berpolaritas digunakan ohmmeter dimana jolok merah dihubungakan dengan kutub negatif dan kolok hitam pada kutub positif. Bila jarum menunjukkan harga tertentu kemudian kembali ke tak terhingga (Sangat
besar sekali) dikatakan kapasitor baik. Bila menunjukkan harga tertentu dan tidak bergerak ke tak terhingga dikatakan kapasitor bocor dan bila tidak bergerak sama sekali kemungkinan kapsitor putus atau range ohmmeter kurang besar. b. Kapasitor nonpolar Caranya sama dengan kapasitor berpolaritas hanya saja kamu tidak perlu memperhatikan
kutub
positif
dan
kutub
negatif
F. METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). 2. Pembelajaran koperatif ( cooperative learning ) menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah ( problem based learning). 3. Ceramah, demonstrasi, dan Tanya jawab.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran : A . Pendahuluan (30 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan berdo`a dan menyampaikan salam pembuka. 2. Guru memimpin siswa menyanyikan indonesia raya bersama. 3. Guru melakukan presensi peserta didik. 4. Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar. 5. Guru membangkitkan motivasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (340 menit) Eksplorasi : 1. Guru menjelaskan pengertian arus kapasitor. 2. Guru menguraikan sifat-sifat kapasitor. 3. Guru menunjukan kepada siswa cara menyelesaikan soal tentang kapasitor. 4. Guru mendemonstrasikan penyelesaian contoh soal. 5. Guru menjelaskan prinsip kerja kapasitor.
Elaborasi : 1. Siswa mengkaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata. 2. Siswa menambah referensi materi melalui belajar dengan internet dan buku lainnya. 3. Setiap siswa mengerjakan latihan soal dari materi yang diberikan. 4. Setiap siswa melakukan tukar pikiran dengan siswa lainnya. 5. Siswa mencari perbedaan bahan-bahan listrik. 6. Siswa mencoba mengganti-ganti nilai besaran yang ada pada soal latihan.
Konfirmasi: 1. Guru mengklarifikasi contoh hubungan materi dengan kehidupan nyata. 2. Guru memberikan motivasi belajar
agar pada pertemuan berikutnya
pembelajaran bisa berjalan lebih baik lagi. 3. Guru memberikan tambahan point untuk yang dapat menjawab pertanyaan soal dengan benar 4. Guru menjelaskan pentingnya mengerjakan tugas tepat waktu 5. Guru menjawab pertanyaan dari peserta didik, bila terdapat materi yang belum jelas. 6. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang bersemangat.
C. Penutup (30 menit) 1. Guru memberikan pesan-pesan moral untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar. 2. Guru menjelaskan gambaran tentang materi minggu depan. 3. Guru menutup pelajaran dengan salam dan do`a.
H. Sumber Belajar, Media, Alat/bahan 1. Teknik Listrik Industri Jilid 1 (Siswoyo) 2. Rangkaian Listrik, Schaum Series , Yosep EdMinister. 3. Dasar Teknik Elektro, Prof. Ir. Budiono Mismail, M.S.E.E., Ph. D. 4. Modul pembelajaran 5. Papan Tulis 6. Spidol 7. Power point 8. LCD 9. Alat tulis (kertas, penggaris segitiga, penghapus) 10. Alat-alat khusus sesuai kebutuhan teknik (Multimeter,Ampermeter, Voltmeter)
I. Penilaian Hasil Belajar 5. Portofolio 6. Tes tertulis 7. Test lisan 8. Test perbuatan
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Tes Tertulis 1. Jelaskan apa yang dimaksud kapasitor ? 2. Sebutkan cara kerja dari suatu kapasitor ! 3. Sebutkan dan beri contoh jenisnya antara kapsitor tetap dan kapasitor variable ! 4. Apakah pada saat pengisian kapasitor dalam waktu tertentu (t4) tegangan kapasitor (V C) bisa sama dengan tegangan sumber ?Jelaskan 5. Kapasitor keping sejajar dengan luas penampang masing-masing keping 35 cm2 jarak antar keping 3 cm, jika diketahui jenis bahan isolatornya sebesar 7,6 x 10-12, berapa besar kapasitas kapasitor tersebut? 6. Apakah pada saat pengosongan kapasitor dalam waktu tertentu (t4) tegangan kapasitor (VC) bisa sama dengan 0? Jelaskan! 1.V1 = Cs . V Jadi 7. Sebutkan 3 hal yang dapat menaikkan nilai kapasitas sebuah kapasitor ? JAWABAN :
1. Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik 2. Pengisian Kapasitor : pada kapasitor kosong bila diberi arus dari sumber tegangan melalui tahanan R akan menyebabkan naiknya perbedaan potensial pada kapasitor, arus akan menurun sehinga pada suatu saat tegangan sumber akan sama dengan perbedaan potensial pada kapasitor. Pengosongan kapasitor : pada proses pengosongan kapasitor , kapasitor akan mengembalikan energi listrik yang disimpannya. Tegangan pada kapasitor akan menurun sehingga tahanan yang melalui R juga akan menurun sehingga kapasitor akan membuang seluruh muatannya (Vc = 0).
3. Kapasitor tetep : keramik, polyester, kertas, elco Kapasitor variabel : varco, trimer 4. Bila kapasitor diberi arus dari sumber tegangan melalui tahanan R akan menyebabkan naiknya perbedaan potensial pada kapasitor, arus akan menurun sehinga pada suatu saat tegangan sumber akan sama dengan perbedaan potensial pada kapasitor. 𝑨 5. C = ε 𝒅 35 x 10−4
= 7,6 x 10-12 3 x 10−2 = 88,6 x 10-14 F 6. Kapasitor akan mengembalikan energi listrik yang disimpannya. Tegangan pada kapasitor akan menurun sehingga tahanan yang melalui R juga akan menurun sehingga kapasitor akan membuang seluruh muatannya (V c = 0). 7. Menyusunnya berlapis-lapis. Memperluas permukaan variabel. Memakai bahan dengan daya tembus besar
Guru Pembimbing,
Mahasiswa,
Y. B. Sutarman, S.Pd NIP. 19561030 198303 1 005
Danu Pradipto NIM. 10501244033
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI YOGYAKARTA JL.W.Monginsidi 2 telepon (0274) 513503 Yogyakarta 55233
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Bidang Studi Keahlian Program Studi Keahlian Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Kelas Alokasi Waktu
: SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA : Teknologi dan Rekayasa : Teknik Ketenagalistrikan : Teknik Instalasi Tenaga Listrik : DASAR dan PENGUKURAN LISTRIK : Sepuluh ( X ) : 1 x Pertemuan ( 10 x 40 menit)
A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS X : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan mensyukuri kekayaan alam yang melimpah. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyajikan, dan mencipta dalam ranah konkrit dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR 1. Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, bekerjasama, jujur dan percaya diri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata. 2. Memiliki sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 3. Mendiskripsikan kondisi operasi peralatan ukur listrik. 4. Mengoperasikan peralatan ukur listrik 5. Mendiskripsikan pengukuran besaran listrik 6. Mengukur besaran- besaran listrik C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Menjelaskan jenis alat ukur listrik yang sering digunakan dengan benar. 2. Menjelaskan prinsip kerja peralatan ukur kelistrikan dengan benar. 3. Menjelaskan cara menggunakan Ohm meter pada multimeter dengan benar. 4. Menentukan batas ukur Ohm meter dengan benar. D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat : 1. Menyebutkan macam alat ukur listrik dengan benar. 2. Menjelaskan prinsip kerja peralatan ukur listrik secara tepat. 3. Menjelaskan urutan kerja menggunakan Ohm meter secara runtut dan benar. 4. Menentukan batas ukur Ohm meter dengan tepat.
E. MATERI PEMBELAJARAN 1. Alat Ukur Listrik a. Amperemeter Amperemeter adalah alat ukur kuat arus listrik. Untuk nilai arus listrik yang lebih kecil biasa digunakan miliamperemeter, mikroamperemeter, atau bahkan galvanometer sesuai dengan batas ketelitian yang diinginkan. Pemasangan amperemeter dalam rangkaian listrik diserikan dengan rangkaian yang sedang diukur arus listriknya.
b. Voltmeter Voltmeter adalah alat ukur beda potensial (tegangan listrik). Untuk nilai tegangan yang lebih kecil kita juga biasa menggunakan milivoltmeter, mikrovoltmeter, nanovoltmeter, sesuai dengan batas ketelitian yang diinginkan. Cara menggunakan voltmeter dipasang paralel dengan alat yang beda potensialnya yang akan diukur.
Voltmeter c. Wattmeter Wattmeter adalah alat ukur untuk daya listrik. Wattmeter adalah gabungan dari alat ukur listrik dengan alat ukur tegangan listrik, namun dirancang sedemikian rupa sehingga penunjukkannya menunjukkan nilai daya listrik yang terpakai.
Wattmeter
d. Wattjam/Watthour meter (Wh = watt-hour) Wattjam adalah alat ukur energi listrik. Wattjam (Wh = watt-hour) atau kilowatt-jam (kWh) alat ukur listrik yang banyak terpasang di setiap rumah. Kita sering salah memahami mengira bahwa alat ukur yang terpasang dirumah adalah alat ukur daya listrik. Padahal sebetulnya alat ukur listrik yang terpasang dirumah kita itu adalah Wattjam. Angka penunjuk pun menyatakan nilai energi listrik yang terpakai dalam rentang waktu tertentu.
Watthour meter e. Multimeter
Multimeter adalah gabungan dari semua alat ukur listrik yang disebutkan diatas. Dalam sebuah multimeter biasanya terdapat alat ukur arus listrik (amperemeter, miliamperemeter, dan mikrometer), alat ukur beda potensial atau tegangan listrik (voltmeter AC dan DC), serta ohmmeter.
Multimeter f.
Ohmmeter Ohmmeter adalah Alat ukur untuk hambatan listrik. Karena nilai hambatan listrik biasanya lebih besar dari 1 ohm (Ω) , maka skala yang ada dalam sebuah ohmmeter biasanya dimulai dari x 1Ω, 10Ω, 1kΩ, dan 10kΩ. Disamping itu, ada pula alat ukur hambatan listrik yang lebih teliti dari pada ohmmeter biasa, yaitu jembatan wheatstone.
Ohmmeter g. Isolation Tester (Megger) Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik maupun instalasiinstalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah.Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi antara lain untuk: a. Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan b. Kabel tegangan tinggi. c. Kabel tegangan rendah d. Transformator e. Dan peralatan listrik lainnya
Megger h. Osiloskop Osiloskop adalah alat ukur yang dapat menunjukkan kepada anda 'bentuk' dari sinyal listrik dengan menunjukkan grafik dari tegangan terhadap waktu pada layarnya. Ini sama dengan pengambaran pada layar televisi. Oscilloscope terdiri dari tabung vacuum dengan sebuah cathode (electrode negative ) pada satu sisi yang menghasilkan pancaran electron dan sebuah anode ( electrode positive ) untuk mempercepat gerakannya sehingga jatuh tertuju pada layar tabung. Susunan ini disebut dengan electron gun. Elektron-elektron disebut pancaran sinar katoda sebab mereka dibangkitkan oleh cathode dan ini menyebabkan oscilloscope disebut secara lengkap dengan cathode ray oscilloscope atau CRO.
Osiloskop 2. Cara Menggunakan Alat Ukur Multimeter Pengukuran Tegangan Tegangan listrik satuannya Volt, alat ukur tegangan disebut Voltmeter. Bentuk fisik dan simbol Voltmeter dan digabungkan untuk berbagai fungsi pengukuran listrik lainnya disebut Multimeter
Pengukuran dengan Voltmeter harus diperhatikan, apakah listrik DC atau listrik AC. Disamping itu batas ukur tegangan harus diperhatikan, untuk mengukur tegangan DC 12 V harus menggunakan batas ukur diatasnya. Pengukuran tegangan AC 220 V, harus menggunakan batas ukur diatasnya, misalnya 500 V. Jika hal ini dilanggar, menyebabkan voltmeter terbakar dan rusak secara permanen. Perhatian!!: Cara mengukur tegangan DC sebuah baterai, perhatikan meter switch selektor pada posisi sebagai Voltmeter, kedua perhatikan batas ukurnya
Terminal positif meter terhubung ke kutub positif baterai. Terminal negatif meter ke kutub negative baterai. Mengukur tegangan lampu yang diberikan tegangan baterai, perhatikan terminal positif meter ke positif baterai. Kabel negatif meter ke negatif baterai
perhatikan batas ukur skala Voltmeter harus selalu diperhatikan. Listrik dibangkitkan oleh alat pembangkit listrik. Mengukur tegangan baterai dan mengukur tegangan di masing-masing lampu dilakukan dengan Voltmeter, perhatikan tanda positif dan negatif meter tidak boleh terbalik
Pengukuran Arus Arus listrik memiliki satuan Amper, dan alat ukurnya disebut Ampermeter. Bentuk fisik dan secara symbol Ampermeter dan digabung kan untuk berbagai fungsi pengu- kuran listrik lainnya, disebut Multimeter
Berbagai macam jenis Ampermeter, ada yang menggunakan jarum penunjuk (meter analog) ada yang menggunakan penunjukan digital. Pengukuran dengan Ampermeter harus diperhatikan, apakah listrik DC atau listrik AC. Disamping itu batas ukur arus harus diperhatikan, arus 10 A harus menggunakan batas ukur diatasnya. Jika hal ini dilanggar, Ampermeter terbakar dan rusak secara permanen. Cara mengukur arus listrik DC sebuah baterai perhatikan Ampermeter dipasang seri dengan beban, yang kedua perhatikan batas ukurnya
Terminal positif Ampermeter terhubung ke positif baterai. Terminal negatif meter ke beban dan negatif baterai. Ohmmeter pada Multimeter Mengukur nilai hambatan sebuah resistor tetap Langkah-langkah mengukur nilai resistor 1. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.
2. Kalibrasikan ohmeter sebelum digunakan untuk mengukur 3. Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur. 4. Batas ukur ohmmeter dengan X (kali), artinya hasil penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur. 5. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik. 6. Baca hasil ukur pada multimeter, pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor.
Untuk dapat mengetahui besaran besaran listrik yang kita temui diperlukan alat yang dapat dipakai melakukan pengukuran terhadap besaran besaran listrik tersebut. Dibawah ini ditunjukkan beberapa alat ukur dan simbolnya : Tabel 1. Simbol - Simbol Alat Ukur Macam - macam alat ukur Alat ukur kumparan dengan magnet
Simbol putar
Alat ukur kumparan putar dengan kumparan silang Alat ukur magnet putar
Alat ukur besi putar
Macam - macam alat ukur
Simbol
Alat ukur dengan pelindung besi
Alat ukur dengan pelindung elektrostatis Alat ukur tidak statis
Instrumen dengan arus searah
ast.
Instrumen dengan arus bolak balik
Alat ukur elektrodinamis Alat ukur elektrodinamis dengan pelindung besi Alat ukur elektrodinamis kumparan silang Alat ukur elektrodinamis kumparan silang dengan pelindung besi
Instrumen dengan arus searah dan arus bolak - balik Instrumen arus putar dengan satu alat ukur Instrumen arus putar dengan dua alat ukur
Alat ukur dengan induksi
Instrumen arus putar dengan tiga alat ukur
Alat ukur dengan bimental
Kedudukan pemakaian alat ukur harus tegak lurus
Alat ukur elektrostatis
Kedudukan pemakaian alat ukur horizontal / mendatar
Alat ukur dengan vibrasi
Kedudukan pemakaian miring sebesar sudut yang ditunjukkan
Alat ukur dengan termokopel
Pengatur pada nol
Alat ukur kumparan dengan termokopel
putar
Alat ukur termokopel yang diisolasi Alat ukur dilengkapi dengan penyearah Alat ukur kumparan dengan penyearah
putar
kedudukan
jarum
Tegangan uji Angka di dalam bintang berarti tegangan uji dalam kV ( tanpa angka berarti tegangan ujinya 500 V ) Awas perhatian ( perhatikan petunjuk pemakaian ) Instrumen yang diperbincang kan. Jika diperbandingkan tegangan uji tidak ditentukan
3. ALAT UKUR LISTRIK DC Kebanyakan alat ukur DC yang di gunakan untuk pengukuran menggunakan ( D’ Arsonval meter movement ). Type ini memiliki magnit permanen ( tetap ) dan kumparan putar meter ini terdiri dari gulungan gulungan kawat yang disokong dengan penguat batu permata dan berada diantara ujung-ujung magnit tetap . Arus yang mengalir melalui gulungan gerak akan menyebabkan timbul medan magnit pada kawat gulungan ada magnit yang polaritas kutubnya sama polaritasnya ujung-ujung magnit tetap maka akan terjadi tolak menolak. Peristiwa ini akan menyebabkan Coil / gulungan akan bergerak ( terjadi penyimpangan jarum yang di pasang pada pucuk kumparan putar pada papan skala ). D ’ Arsonval moving coil meter dapat di lihat pada gambar berikut
D’Arsonval Moving Coil Meter D ‘ Arsonval meter banyak dijual dipasaran mulai dari kemampuan arus 0 - 10 A sampai dengan 0 - 5 mA untuk penunjukkan skala penuh. Untuk pengukuran arus yang lebih besar dapat digunakan dengan cara memasang tahanan yang di paralel dengan Amper meter. Tahanan paralel tersebut sering disebut R Shunt. 4. PERLUASAN BATAS UKUR : a. PENGUKURAN ARUS ( Amper meter ) Suatu Amper meter Im mempunyai resistansi dalam Rm = 100 . Bila kita ingin menaikkan batas ukur ampermeter sebesar k kali maka kelebihan arusnya harus dialirkan kejalur lain dengan cara masasang sebuah tahan jajar (Rsh). Skema dari meter yang di paralel dengan tahanan di perlihatkan pada gambar di bawah ini
Besar tahanan jajar yang diperlukan diperlitungkan dengan rumus :
Rsh =
𝟏 𝒌−𝟏
Rm
Contoh: 3. Suatu Amper meter 0 - 1 mA mempunyai resistansi dalam Rm = 100 . Akan dipakai untuk mengukur arus DC yang besarnya maksimum 10mA . Berapa besarnya R Shunt yang diperlukan ?
Cara penggunaan alat ukur Amper meter adalah sebagai berikut : Amper meter harus selalu di pasang seri dengan beban. Polaritas Amper meter tidak boleh terbalik. a. Pengukuran Tegangan ( Volt meter ) Sebuah Voltmeter yang batas ukurnya Vm mempunyai resistansi dalam Rm. Bila kita ingin menaikkan batas ukur sebesar k kali, maka kelebihan tegangannya harus dialihkan dengan cara mamasang sebuah tahanan seri (Rs). Skema dari meter yang diseri dengan tahanan di perlihatkan pada gambar di bawah ini: Rs Vs
Rm Vm
Besar Vs dapat diperhitungkan dengan rumus : Rs = ( k-1 ) Rm
Contoh: 4. Suatu Voltmeter 0 – 25 v mempunyai resistansi dalam Rm = 100 . Akan dipakai untuk mengukur tegangan DC yang besarnya maksimum 1 Kv . Berapa besarnya Rs yang diperlukan ? Jawab :
F.
METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). 2. Pembelajaran koperatif ( cooperative learning) menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah ( problem based learning). 3. Ceramah, demonstrasi, dan Tanya jawab.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran : A . Pendahuluan (30 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan berdo`a dan menyampaikan salam pembuka. 2. Guru memimpin siswa menyanyikan indonesia raya bersama. 3. Guru melakukan presensi peserta didik. 4. Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar. 5. Guru membangkitkan motivasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan Inti (340 menit) Eksplorasi : 1. Guru menjelaskan jenis-jenis alat ukur listrik dengan detail 2. Guru menguraikan jenis dan fungsi alat ukur didalam multimeter dengan benar 3. Guru menunjukan kepada siswa bentuk ohmmeter di multimeter dengan jelas 4. Guru menguraikan cara memilih batas perkalian ohmmeter dengan benar. 5. Guru mendemonstrasikan penggunaan ohmmeter dengan benar. 6. Guru menguraikan cara membaca skala ohmmeter dengan benar 7. Guru mendemonstrasikan penggunaan ohmmeter untuk mengukur resistor dengan benar. 8. Guru mempersilahkan siswa menggambarkan alat ukur dan pembacaan skala ohmmeter untuk mengukur resistor. Elaborasi : 1. Siswa mengkaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata.
2. 3. 4. 5. 6.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Siswa menambah referensi materi melalui belajar dengan internet dan buku lainnya. Setiap siswa mengerjakan latihan soal dari materi yang diberikan. Setiap siswa melakukan tukar pikiran dengan siswa lainnya. Siswa mencari perbedaan posisi pengukuran resistor Siswa mencoba mengganti-ganti batas perkalian ohmmeter Konfirmasi: Guru mengklarifikasi contoh hubungan materi dengan kehidupan nyata. Guru memberikan motivasi belajar agar pada pertemuan berikutnya pembelajaran bisa berjalan lebih baik lagi. Guru memberikan tambahan point untuk yang dapat menjawab pertanyaan soal dengan benar Guru menjelaskan pentingnya mengerjakan tugas tepat waktu Guru menjawab pertanyaan dari peserta didik, bila terdapat materi yang belum jelas. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang bersemangat.
C. Penutup (30 menit) 1. Guru memberikan pesan-pesan moral untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar. 2. Guru menjelaskan gambaran tentang materi minggu depan. 3. Guru menutup pelajaran dengan salam dan do`a. H. Sumber Belajar, Media, Alat/bahan 1. Teknik Listrik Industri Jilid 1 (Siswoyo) 2. Rangkaian Listrik, Schaum Series , Yosep EdMinister. 3. Dasar Teknik Elektro, Prof. Ir. Budiono Mismail, M.S.E.E., Ph. D. 4. Modul pembelajaran 5. Papan Tulis 6. Spidol 7. Power point 8. LCD 9. Alat tulis (kertas, penggaris segitiga, penghapus) 10. Alat-alat khusus sesuai kebutuhan teknik (Multimeter,Ampermeter, Voltmeter)
I.
Penilaian Hasil Belajar 1. Portofolio 2. Tes tertulis 3. Test lisan 4. Test perbuatan
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Tes Tertulis 1. Sebutkan jenis macam peralatan ukur listrik yang sering digunakan? 2. Sebutkan prinsip kerja alat ukur yang anda sebutkan untuk jawaban nomor 1. ? 3. Alat ukur apa saja yang ada di Multimeter dan apa fungsi dari masing-masing alat? 4. Bagaimana cara memasang alat ukur Amperemeter dan Voltmeter ke beban? 5. Suatu Amper meter 0 - 1 mA mempunyai resistansi dalam Rm = 100 . Akan dipakai untuk mengukur arus DC yang besarnya maksimum 15 mA. Berapa besarnya R Shunt yang diperlukan ? 6. Suatu Voltmeter 0 – 50 v mempunyai resistansi dalam Rm = 100 . Akan dipakai untuk mengukur tegangan DC yang besarnya maksimum 1Kv . Berapa besarnya Rs yang diperlukan ? 7. Hitung Resistor Shunt ( Paralel ) yang di butuhkan untuk memperluas batas ukur Arus DC dari 0 - 30 Amper bila meter yang di gunakan adalah 0 - 1 mA dengan tahanan dalam RM = 200 ! 8. Berapakah R shunt yang diperlukan jika terdapat Voltmeter dengan batas ukur 0 – 50 v, memiliki Rm = 75 dan akan digunakan untuk mengukur tegangan 250 v? 9. Bagaimana cara mengukur tegangan dengan menggunakan multimeter? 10. Bagaimana cara mengukur arus dengan menggunakan multimeter? 11. Bagaimana cara menggunakan Ohmmeter yang ada pada alat ukur Multimeter? 12. Bagaimana cara memperluas batas pengukuran dari pengukur arus ?
JAWABAN : 1. Amperemeter, voltmeter, ohmmeter 2. Amperemeter merupakan alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur besar arus listrik. Voltmeter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur beda potensial dala suatu rangkaian Ohmmeter sendiri adalah alat ukur kelistrikan yang berguna sebagai pembaca besarnya hambatan. 3. Amperemeter : membaca arus Voltmeter : membaca tegangan Ohmmeter : membaca tahanan 4. Amperemeter : dihubungkan seri dengan beban Voltmeter : dihubung paralel ke rangkaian 𝟏
5. Rsh = 𝒌−𝟏 Rm 𝟏
= 𝟏𝟓−𝟏 100 = 7,14 Ohm 6. Rs = ( k-1 ) Rm = (20-1) 100 = 1900 Ohm 𝟏
7. Rsh = 𝒌−𝟏 Rm 𝟏
= 𝟑𝟎−𝟏 200 = 6,89 Ohm 8. Rs = ( k-1 ) Rm = (5-1) 75 = 300 Ohm 9. Pengukuran dengan Voltmeter harus diperhatikan, apakah listrik DC atau listrik AC. Disamping itu batas ukur tegangan harus diperhatikan, untuk mengukur tegangan DC 12 V harus menggunakan batas ukur diatasnya. Pengukuran tegangan AC 220 V, harus menggunakan batas ukur diatasnya, misalnya 500 V.
10. Pengukuran dengan Ampermeter harus diperhatikan, apakah listrik DC atau listrik AC. Disamping itu batas ukur arus harus diperhatikan, arus 10 A harus menggunakan batas ukur diatasnya. Jika hal ini dilanggar, Ampermeter terbakar dan rusak secara permanen. Cara mengukur arus listrik DC sebuah baterai perhatikan Ampermeter dipasang seri dengan beban, yang kedua perhatikan batas ukurnya. 11. Kelebihan arusnya harus dialirkan kejalur lain dengan cara masasang sebuah tahan jajar (Rsh).
Guru Pembimbing,
Mahasiswa,
Y. B. Sutarman, S.Pd NIP. 19561030 198303 1 005
Danu Pradipto NIM. 10501244033
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI YOGYAKARTA JL.W.Monginsidi 2 telepon (0274) 513503 Yogyakarta 55233
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA
Bidang Studi Keahlian
: Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian
: Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian
: Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran
: DASAR dan PENGUKURAN LISTRIK
Kelas
: Sepuluh ( X )
Alokasi Waktu
: 2 x Pertemuan ( 20 x 40 menit)
A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS X : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan mensyukuri kekayaan alam yang melimpah. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,
prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyajikan, dan mencipta dalam ranah konkrit dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR 1. Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, bekerjasama, jujur dan percaya diri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata. 2. Memiliki sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 3. Mendiskripsikan elemen aktif dalam rangkaian listrik arus searah. 4. Menggunakan elemen aktif dalam rangkaian listrik arus searah.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Macam-macam sistem Satuan Internasional dapat diidentifikasi oleh siswa 2. Deskripsi dapat diuraikan siswa dengan benar 3. Komponen – komponen penyusun elemen aktif dapat disebutkan oleh siswa dengan tepat 4. Jenis elemen aktif dapat dijelaskan oleh siswa dengan benar. 5. Sumber listrik arus searah dapat diuraikan oleh siswa secara tepat.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat : 1. Mengidentifikasi beragai jenis elemen aktif dengan benar 2. Menguraikan pengertian elemen aktif dengan benar 3. Menyebutkan yang termasuk elemen aktif dengan tepat 4. Menjelaskan sifat-sifat elemen aktif dengan benar
E. MATERI PEMBELAJARAN 1 SUMBER LISTRIK ARUS SEARAH Baterai merupakan sumber listrik arus searah (dc : direct current) banyak dipakai untuk kepentingan sehari-hari dengan menggunakan prinsip dasar secara kimiawi. Pada prinsipnya baterai dibagi menjadi dua golongan, yaitu baterai kering yang disebut baterai primer dan baterai aki (accu : accumulator) yang disebut dengan baterai sekunder. Baterai primer atau baterai kering tidak memerlukan pengisian tenaga listrik dari luar dan tenaga listriknya dihasilkan atas dasar peristiwa kimia dari bahan-bahan yang ada di dalam baterai itu sendiri. Jenis baterai ini banyak digunakan untuk lampu senter, radio, dan lain-lain. Baterai sekunder dapat digunakan untuk menyimpan tenaga listrik, dimana baterai ini dapat memberikan tenaga listriknya sesudah terlebih dahulu diisi dengan tenaga listrik dari sumber tenaga listrik dc yang lain (di-charge). Elemen Volta Adanya perbedaan potensial logam dimanfaatkan untuk membuat sel Volta. Elemen Volta tersusun atas pelat tembaga sebagai elektroda positif atau kutub positif, pelat seng sebagai elektroda negatif atau kutub negatif. dan larutan asam sulfat sebagai larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus Iistrik. Pelat tembaga mempunyai potensial lebih tinggi dari pada pelat seng. Hal itu memungkinkan terjadi aliran elektron dari pelat seng ke pelat tembaga atau aliran arus listrik dari pelat tembaga ke pelat seng Dalam larutan elektrolit (asam sulfat), pelat seng bereaksi dengan larutan elektrolit, sedangkan pelat tembaga tidak. Reaksi tersebut menghasilkan gas hidrogen dan energi. Energi inilah vang digunakan elektron untuk bergerak (mengalir) dari pelat seng ke pelat tembaga. Karena ada aliran elektron, terjadi aliran arus listrik dari tembaga ke seng (pada rangkaian di luar larutan). Jadi, arus listrik terjadi karena adanya reaksi kimia. Dengan kata lain, dalam elemen Volta terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Jika pada penghantar (kabel) yang menghubungkan antara pelat seng dan tembaga dipasang sebuah lampu, lampu tersebut akan menyala. Namun, nyala lampu tersebut tidak lama kemudian akan menjadi redup dan akhirnya padam. Hal itu terjadi karena pada pelat tembaga yang tercelup dalam larutan tertutupi oleh gelembunggelembung gas hidrogen. Gelembung-gelembung gas hidrogen inilah yang menghalangi aliran arus listrik sehingga Iampu menjadi padam. Peristiwa menempelnya gelembung-gelembung gas hidrogen pada pelat tembaga disebut polarisasi. Baterai atau Elemen Kering
Baterai merupakan salah satu sumber arus listrik yang sangat akrab dengan kehidupan kita. Baterai tersusun atas batang karbon sebagai elektrode positif atau kutub positif, pembungkus batang karbon vang terbuat dari seng sebagai elektrode negatif atau kutub negatif, larutan amonium klorida sebagai larutan elektrolit, dan campuran mangan dioksida dengan karbon sebagai depolarisator, yaitu pelindung larutan elektrolit. Elemen kering pertama kali dibuat oleh Leclance. Oleh karena itu, elemen kering juga sering disebut elemen Leclance. Ketika baterai dipakai, terjadi reaksi antara elektrode positif dan elektrode negatif. Di elektrode negatif terjadi pelepasan elektron oleh seng. Akibatnya, terbentuk ion seng yang bermuatan positif. Elektron yang dilepaskan tersebut ditangkap oleh elektrode positif. Dalam hal ini, dilakukan oleh mangan dioksida (batu kawi) dan larutan amonium klorida. Peristiwa tersebut terjadi secara terus-menerus. Akibatnya, pada suatu saat perbedaan potensial kedua elektrode sama dengan nol. Pada keadaan seperti inilah baterai dikatakan mati (baterai tidak dapat dipakai lagi). Selama digunakan, seng dalam bereaksi dengan amonium klorida dan batu kawi sehingga terbentuk seng klorida, gas hidrogen, amonia, dan mangan trioksida. Itulah sebabnya, jumlah amonium klorida berangsur-angsur berkurang. Sebagaimana elemen Volta, baterai tidak dapat dimuati lagi (diisi atau disetrum) jika muatannya habis. Elemen seperti ini dinamakan elemen primer. Besar beda potensial baterai di pasaran sekitar 1.5 V. Aki (Akumulator) Aki termasuk elemen sekunder. Artinya: aki dapat diisi kembali setelah muatannya habis. Agar dapat dipakai lagi. Kedua elektrode yang sudah menjadi timbel sulfat harus dikembalikan lagi seperti semula, yaitu menjadi timbel sebagai elektrode negatif dan timbel dioksida sebagai elektrode positif. Hal itu dapat dilakukan dengan cara kutub positif aki dihubungkan dengan kutub positif sumber arus DC dan kutub negatif aki dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus DC. Hubungan seperti ini menyebabkan arus elektron sumber arus DC menekan (berlawanan dengan) arus elektron aki Akibatnya, elektron-elektron aki tertekan kembali masuk ke elemen. Oleh karena itu, beda potensial sumber arus DC harus lebih besar dari pada beda potensial aki yang diisi. Reaksi kimia yang terjadi saat pengisian aki merupakan kebalikan dari reaksi yang terjadi saat pemakaian aki.
Photo Electric Cell
Photo electric cell atau solar cell sebenarnya prinsip kerjanya masih berhubungan dengan prinsip listrik termo elemen tentang timbulnya perbedaan suhu pada ujung dan pangkal sebatang logam,yang menimbulkan perbedaan potensial yang menghasilkan listrik. Akan tetapi arus yang dihasilkan solar cell bentuknya betul-betul rata arus searah sehingga dengan aman 1.2 Gaya gerak Listrik dan tegangan jepit. Apabila sebuah baterai sebelum dihubungkan dengan beban luar diukur besarnya tekanan pada terminal menunjukkan angka sebesar E volt, kemudian setelah dihubungkan dengan tahanan (beban) luar menunjukkan angka sebesar V volt.
Gambar 2.1 menunjukkan sebuah baterai yang dihubungkan dengan tahanan luar RL dengan menggunakan saklar S dan dilengkapi voltmeter (VM) dan amperemeter (AM). Sebelum saklar S dihubungkan jarum VM menunjukkan E volt, ini disebut gaya gerak listrik ( ggl ) Apabila saklar S dihubungkan, maka AM menunjukkan adanya arus yang mengalir melalui tahanan luar RL dan tegangan yang terbaca pada VM disebut tegangan jepit ditunjukkan dengan V volt. Beda tegangan antara E dan V ini disebabkan karena adanya arus yang dikeluarkan baterai harus melalui tahanan dalam baterai (diberi tanda “r”). Jadi pada baterai juga terdapat tahanan dalam yang disebabkan karena bahan-bahan elektrolit dan plat-plat, serta sambungan di dalam baterai itu sendiri. Misal rugi tegangan di dalam baterai Vb, maka : Vb = E = V = I . r Contoh Soal : 1. Sebuah battery dengan ggl 1,5 v terhubung dengan beban lampu 7,5 Ω ternyata tegangan yang terbaca 1.25 v. Berapakah kuat arusnya dan besar tahanan dalam battery tersebut ?
1.3 Perhitungan Arus dan Tegangan pada Rangkaian Sumber Listrik a. Rangkaian Sumber terhubung seri (deret)
Untuk mendapatkan tegangan yang lebih besar dan arus yang tetap, dapatlah baterai dihubungkan secara seri atau deret seperti gambar 2.2.
beberapa
Jika masing-masing baterai mempunyai ggl yang sama, maka jumlah ggl baterai yang dihubungkan seri dapat ditulis dengan persamaan : Es = n.E Untuk menghitung arus baterai, dengan rumus: I= Dimana,
d×E (d × rd) + RL
d = jumlah baterai yang ddipasang seri E = GGL tiap sel baterai (volt) rd = hambatan dalam setiap sel baterai (ohm) RL = hambatan beban luar (ohm)
Contoh Soal: 2. Tiga buah battery sejenis dengan ggl 1,5 volt dan tahanan dalam 0,25 Ω terhubung seri. Rangkaian ini terhubung dengan lampu 2,5 Ω .Tentukan kuat arusnya? b. Rangkaian Sumber terhubung Paralel (Jajar) Hubungan paralel baterai diperlukan jika memerlukan arus listrik yang lebih besar dengan tegangan yang tetap. Gambar rangkaian seperti pada gambar 2.3.
Tegangan jepit antara titik A dan B adalah : V AB = V L = I.R
Apabila ggl dari masing-masing baterai sama besar, demikian juga tahanan dalam baterai, sehingga E = i.r .Jadi arus listrik yang dikeluarkan oleh baterai menjadi : E I= (rd/j) + RL Dimana,
RL = hambatan beban luar (ohm) J = banyak baterai yang dipasang paralel E = GGL tiap sel baterai (volt) rd = tahanan dalam setiap sel baterai (ohm)
Contoh Soal: 3. Dua buah aki masing asing dengan ggl 12 volt dan tahanan dalam 0,25 Ω terhubung jajar, rangkaian ini disambung dengan lampu 1,125 Ω. Tentukan kuat arusnya Diket : J = 2 E = 12volt rd = 0,25 Ω RL = 1,125 Ω Dit: I= ? Jawab : E I= (rd/j) + RL I=
12 (0,25/2) + 1,125
I=
12 (0,125) + 1,125 I=
12 1,25
I=9,6 Ampere
c. Hubungan Campuran (seri dan paralel) Hubungan ini diperlukan untuk mendapatkan sumber arus dan sumber tegangan yang lebih besar dari baterai yang ada.
Untuk menghitung arus baterai, dengan rumus: d×E I= (d/j × rd) + RL Dimana, d = jumlah deret yang ddipasang seri j = jumlah baterai yang ddipasang seri E = GGL tiap sel baterai (volt) rd = hambatan dalam setiap sel baterai (ohm) RL = hambatan beban luar (ohm) Contoh Soal: 4. Perhatikan gambar diatas. Bila ggl setiap battery 1,5 v dan tahanan dalamnya 0,25 Ω dan Rl = 4,25 Ω, maka tentukan ggl dan tahanan kombinasinya serta kuat arusnya. Diket : E = 1,5 V rd = 0,25 Ω Rl = 4,25 Ω Dit :
GGL kombinasi= ? I=?
Jawab : GGL kombinasi = 4 x 1,5 Volt = 6 Volt Perhitungan R seri rs = 0,25 x 4 = 1 Ω Perhitungan R Paralel 1/rp= 1/rs+ 1/rs+1/rs+1/rs 1/rp=1/1+1/1+1/1+1/1 1/rp=4/1 rp=1/4 Ω rp=0,25 Ω R Kombinasi
= Rp +RL = 0,25 + 4,25 = 5 Ω
I=
I=
d×E (d/j × rd) + RL
4 × 1,5 (4/4 × 0,25) + 4,25 I=
6 (0,25) + 4,25
Kuat arus I = 1,33 Ampere 1.4 USAHA DAN DAYA LISTRIK Satuan Internasional untuk energi adalah Joule (J) yang diambil dari nama Prescott Joule, yang menyatakan bahwa : Satu joule adalah energi yang diperoleh suatu benda jika gaya sebesar satu Newton menggerakkan benda tersebut sejauh satu meter. Energi tersebut disebut energi mekanik.
W = F. S Untuk Energi Listrik : W=Q.V
Joule = Newton . meter
Joule = Coulomb . volt
Besarnya energi yang digunakan untuk melakukan usaha dalam setiap detik disebut daya (P) P=W/t jika W = Q . V disubstansikan dengan P = W / t maka W=V.I.t P =V.I Contoh soal : 5. Sebuah setrika listrik tertulis 220 volt, 400 watt. Digunakan selama 2 jam. Hitunglah besarnya arus listrik dan usaha dalam seterika tersebut! Diket : v = 220 volt P = 400 watt t = 2x60x60 sekon =7200 sekon a. P= V.I 400=220.I I= 1,82 A
b. W= V.I.t =P.t 400.7200s =2880 KJ
F. METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). 2. Pembelajaran koperatif ( cooperative learning) menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah ( problem based learning). 3. Ceramah, demonstrasi, dan Tanya jawab.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran : A . Pendahuluan (30 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan berdo`a dan menyampaikan salam pembuka. 2. Guru memimpin siswa menyanyikan indonesia raya bersama. 3. Guru melakukan presensi peserta didik. 4. Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar. 5. Guru membangkitkan motivasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (340 menit) Eksplorasi : 1. Guru menjelaskan pengertian elemen aktif. 2. Guru menguraikan sifat-sifat elemen aktif. 3. Guru menunjukan kepada siswa cara menyelesaikan soal tentang elemen aktif. 4. Guru mendemonstrasikan penyelesaian contoh soal. 5. Guru melaksanakan diskusi kelompok antar siswa.
Elaborasi : 1. Siswa mengkaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata.
2. Siswa menambah referensi materi melalui belajar dengan internet dan buku lainnya. 3. Setiap siswa mengerjakan latihan soal dari materi yang diberikan. 4. Setiap siswa melakukan tukar pikiran dengan siswa lainnya. 5. Siswa mencari perbedaan elemen aktif dan elemen pasif 6. Siswa mencoba mengganti-ganti nilai besaran yang ada pada soal latihan.
Konfirmasi: 1. Guru mengklarifikasi contoh hubungan materi dengan kehidupan nyata. 2. Guru memberikan motivasi belajar
agar pada pertemuan berikutnya
pembelajaran bisa berjalan lebih baik lagi. 3. Guru memberikan tambahan point untuk yang dapat menjawab pertanyaan soal dengan benar 4. Guru menjelaskan pentingnya mengerjakan tugas tepat waktu 5. Guru menjawab pertanyaan dari peserta didik, bila terdapat materi yang belum jelas. 6. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang bersemangat.
C. Penutup (30 menit) 1. Guru memberikan pesan-pesan moral untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar. 2. Guru menjelaskan gambaran tentang materi minggu depan. 3. Guru menutup pelajaran dengan salam dan do`a.
H. Sumber Belajar, Media, Alat/bahan 1. Teknik Listrik Industri Jilid 1 (Siswoyo) 2. Rangkaian Listrik, Schaum Series , Yosep EdMinister. 3. Dasar Teknik Elektro, Prof. Ir. Budiono Mismail, M.S.E.E., Ph. D. 4. Modul pembelajaran 5. Papan Tulis
6. Spidol 7. Power point 8. LCD 9. Alat tulis (kertas, penggaris segitiga, penghapus) 10. Alat-alat khusus sesuai kebutuhan teknik (Multimeter,Ampermeter, Voltmeter)
I. Penilaian Hasil Belajar 5. Portofolio 6. Tes tertulis 7. Test lisan 8. Test perbuatan
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Tes Tertulis 1. Apa yang dimaksud elemen aktif? 2. Berikan contoh yang termasuk elemen aktif! 3. Berdasar prinsipnya dibedakan menjadi berapa jenis baterai? 4. Bagamana prinsip kerja jenis baterai yang anda sebutkan untuk menjawab nomor 3? 5. Sebuah battery dengan ggl 3 v terhubung dengan beban lampu 12 Ω ternyata tegangan yang terbaca 2.75 v. Berapakah kuat arusnya dan besar tahanan dalam battery tersebut ? 6. Lima buah battery sejenis dengan ggl 1,5 volt dan tahanan dalam 0,5 Ω terhubung seri. Rangkaian ini terhubung dengan lampu 7,5 Ω .Tentukan kuat arusnya? 7. Dua buah baterai masing masing dengan ggl 6 volt dan tahanan dalam 1,25 Ω terhubung jajar, rangkaian ini disambung dengan lampu 0,75 Ω. Tentukan kuat arusnya?
8.
Perhatikan gambar diatas. Bila ggl setiap battery 1,5 v dan tahanan dalamnya 1,25 Ω dan RL = 3,75 Ω, maka tentukan ggl dan tahanan kombinasinya serta kuat arusnya? JAWABAN :
1. Elemen Aktif adalah sumber energi listrik yang dapat berupa sumber tegangan atau arus searah maupun bolak-balik. 2. Batteray, Aki, Solar cell 3. Battery primer dan Battery sekunder 4. Battery primer : tidak memerlukan pengisian tenaga listrik dari luar dan tenaga listriknya dihasilkan atas dasar peristiwa kimia dari bahan-bahan yang ada di dalam baterai itu sendiri. Bettery sekunder : digunakan untuk menyimpan tenaga listrik, dimana baterai ini dapat memberikan tenaga listriknya sesudah terlebih dahulu diisi dengan tenaga listrik dari sumber tenaga listrik dc yang lain (di-charge).
5. E = 3v
R = 12 Ohm
V = 2,75v V = I. R 2,75 = I . 12 I = 0,23 A d×E
6. I = (d×rd)+RL 5 × 1,5 I= (5 × 0,5) + 7,5
I=
7,5 (2,5) + 7,5 = 0,75 A E
7. I = (rd/j)+RL
I=
6 (1,25/2) + 0,75
I = 6 / 1,375 = 4, 36 A 8. GGL kombinasi = 4 x 1,5 Volt = 6 Volt Perhitungan R seri rs = 1,25 x 4 = 5 Ω Perhitungan R Paralel 1/rp= 1/rs+ 1/rs+1/rs+1/rs 1/rp=1/5+1/5+1/5+1/5 1/rp=4/5 rp=1,25 Ω R Kombinasi
= Rp +RL = 1,25 + 3,75 = 5 Ω
I=
I=
d×E (d/j × rd) + RL
4 × 1,5 (4/4 × 1,25) + 3,75 I=
6 (1,25) + 4,25
Kuat arus I = 1,09 Ampere
Guru Pembimbing,
Mahasiswa,
Y. B. Sutarman, S.Pd NIP. 19561030 198303 1 005
Danu Pradipto NIM. 10501244033
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI YOGYAKARTA JL.W.Monginsidi 2 telepon (0274) 513503 Yogyakarta 55233
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA
Bidang Studi Keahlian
: Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian
: Teknik Ketenagalistrikan
Kompetensi Keahlian
: Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Mata Pelajaran
: DASAR dan PENGUKURAN LISTRIK
Kelas
: Sepuluh ( X )
Alokasi Waktu
: 2 x Pertemuan ( 20 x 40 menit)
A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS X : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan mensyukuri kekayaan alam yang melimpah. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual,
prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyajikan, dan mencipta dalam ranah konkrit dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR 1. Menunjukkan sikap senang, percaya diri, motivasi internal, sikap kritis, bekerjasama, jujur dan percaya diri dalam menyelesaikan berbagai permasalahan nyata. 2. Memiliki sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 3. Mendeskripsikan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah 4. Menggunakan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Pengertian hukum ohm dapat dipahami oleh siswa dengan benar 2. Rumus persamaan hukum ohm dapat dipahami oleh siswa dengan benar 3. Penentuan nilai hambatan pengganti dari berbagai kombinasi rangkaian dapat dikuasai oleh siswa dengan benar 4. Perhitungan rangkaian seri dengan kombinasi hukum ohm dapat dikuasai oleh siswa dengan benar 5. Perhitungan rangkaian paralel dengan kombinasi hukum ohm dapat dikuasai oleh siswa dengan benar 6. Perhitungan rangkaian campuran dengan kombinasi hukum ohm dapat dikuasai oleh siswa dengan benar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan peserta didik dapat : 1. Memahami pengertian hukum ohm dengan benar 2. Menuliskan rumus hukum ohm dengan benar 3. Menentukan nilai hambatan pengganti rangkaian dengan benar
4. Menghitung rangkaian seri dengan kombinasi hukum ohm dengan benar 5. Menghitung rangkaian paralel dengan kombinasi hukum ohm dengan benar 6. Menghitung rangkaian campuran dengan kombinasi hukum ohm dengan benar
E. MATERI PEMBELAJARAN 1. Hukum Ohm Apabila di antara 2 titik yang bertegangan dihubungkan dengan penghantar, maka akan mengalir arus listrik lewat penghantar tersebut. Simon Ohm kuat arus yang mengalir besarnya sebanding dengan ujung-ujungnya dan berbanding terbalik dengan besar hambatannya, gambar 3.1.
sepotong kawat Menurut George beda tegangan Perhatikani pada
Pernyataan tersebut sering disebut dengan istilah Hukum Ohm, yang dapat dituliskan dengan persamaan : V=IxR
1)
dimana V adalah tegangan listrik dengan satuan volt, I adalah kuat arus listrik dalam satuan ampere, dan R adalah tahanan atau hambatan listrik pada penghantar dengan satuan ohm. Contoh Soal : 1. hitunglah besarnya R.
0,3 amper A V 1,5 volt
2. Sebuah lampu pijar dinyalakan dengan aki, setelah lampu menyala tegangan lampu terukur 12 v, dan kuat arusnya 200 mA. Berapa besar hambatan lampu tersebut ?
3. Menentukan Tegangan, Arus dan Tahanan Berdasarkan rumus pada persamaan hukum Ohm di atas, maka dapat dijabarkan menjadi: a. Tegangan Listrik dapat dihitung dengan persamaan : V = I x R b. Arus listrik dapat dihitung dengan persamaan : I = V / R c. Tahanan atau hambatan listrik dapat dicari dengan persamaan : R = V / I keterangan : V : Tegangan listrik (volt) I : Arus listrik (ampere) R : Tahanan atau hambatan listrik (ohm) 4.
Menentukan hambatan pengganti dari kombinasi beberapa hambatan dalam Rangkaian Listrik Dalam hubungan rangkaian listrik, dikenal ada beberapa macam jenis hubungan yaitu hubungan seri (deret), hubungan paralel (jajar), dan hubungan campuran (seri dan paralel). a. Hubungan Seri (Deret) Beberapa tahanan dikatakan terhubung secara seri atau deret apabila dua atau lebih dari tahanan tersebut dihubungkan secara berurutan satu sama lain dan dilalui arus listrik yang sama. Gambar 4.6 menunjukkan bagan 3 buah tahanan yang dihubungkan seri.
Dalam gambar besar tahanan antara titik A-D sama dengan jumlah tahanan antara titik A-B, titik B-C dan titik C-D atau sama dengan jumlah R1, R2 dan R3. Jadi besarnya tahanan pengganti antara titik A dan D adalah : Rs = R1 + R2 + R3 2) Jika kuat arus yang mengalir melalui tahanan itu = I, maka tegangan antara A-B, B-C, dan C-D diperoleh dengan : VAB = I x R1 ; VBC = I x R2 ; dan VCD = I x R3 maka besar tegangan antara titik A dan D adalah: VT = VAB + VBC + VCD Contoh Soal 3 : Jika pada gambar diatas kita tentukan R1 = 10 ; R2 = 20 ; R3 = 30 , dan arus yang mengalir pada rangkaian adalah 2 A, maka tentukan R total dan V total rangkaian adalah; 120 Volt b. Hubungan Paralel (Jajar) Apabila dua buah tahanan atau lebih dinama ujung yang satu dihubungkan menjadi satu titik dan ujung yang lainnya juga dihubungkan menjadi satu titik, maka hubungan itu dinamakan hubungan paralel atau hubungan jajar, seperti dijelaskan dalam gambar 4.7.
Maka harga total resistansi (RTP ) rangkaian adalah 3)
Jika hanya ada dua resistor pada rangkaian paralel tersebut maka persamaan diatas bisa ditulis menjadi :
4) Dari gambar di atas, besar tegangan antara titik A dan B sama besar, sehingga : IT – I1 – I2 – I3 = 0 atau IT = I1 + I2 + I3
5)
Karena tegangan antara titik A dan B tetap, maka : V = I1 R1 = I2 R2 = I3 R3
6)
Contoh Soal 4: Jika kita lihat pada gambar 3 dan harga R1 = 60k, R2 = 12k, R1 = 30k dan VP = V = 12 Volt DC maka hitunglah R total dan kuat arus yang mengalir. c. Hubungan Campuran (Seri dan Paralel) Contoh hubungan campuran (seri dan paralel) dapat diperlihatkan dalam gambar 4.8 berikut.
Untuk menghitung besar tahanan pengganti antara titik A dan C, terlebih dahulu harus dicari besar tahanan pengganti antara titik B dan C. Tahanan pengganti antara titik B dan C dihubungkan seri dengan tahanan antara titik A dan B. Apabila tahanan pengganti antara titik B dan C sama dengan RB-C, maka tahanan pengganti antara titik A dan C adalah : Rp = RA + RB – C Contoh 4: Jika pada gambar diatas R1 = 5k; R2 = 30k; R3 = 30k; R4 = 60k; dan arus yang melalui rangkaian tersebut adalah 10 mA.Tentukan R total dan tegangan antara AC. Jawab :
a. Mencari R total : Rp = R2//R3//R4 = Rt = Rs = R1 + Rp = b. Mencari VAC : VAC = I . Rt =
F. METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). 2. Pembelajaran koperatif ( cooperative learning) menggunakan kelompok diskusi yang berbasis masalah ( problem based learning). 3. Ceramah, demonstrasi, dan Tanya jawab.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran : A . Pendahuluan (30 menit) 1. Guru membuka pelajaran dengan berdo`a dan menyampaikan salam pembuka. 2. Guru memimpin siswa menyanyikan indonesia raya bersama. 3. Guru melakukan presensi peserta didik. 4. Guru mengkondisikan peserta didik untuk siap belajar. 5. Guru membangkitkan motivasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (340 menit) Eksplorasi : 1. Guru menjelaskan pengertian teori hukum ohm.
2. Guru menguraikan teori hukum ohm. 3. Guru menunjukan kepada siswa cara menyelesaikan soal tentang hukum ohm. 4. Guru mendemonstrasikan penyelesaian contoh soal. 5. Guru memberi stimulus agar siswa melaksanakan diskusi kelompok antar siswa.
Elaborasi : 1. Siswa mengkaitkan materi yang diajarkan dengan kehidupan nyata. 2. Siswa menambah referensi materi melalui belajar dengan internet dan buku lainnya. 3. Setiap siswa mengerjakan latihan soal dari materi yang diberikan. 4. Setiap siswa melakukan tukar pikiran dengan siswa lainnya. 5. Siswa mencoba menguraikan dan memahami teori hukum ohm. 6. Siswa mencoba mengganti-ganti nilai besaran yang ada pada soal latihan.
Konfirmasi: 1. Guru mengklarifikasi contoh hubungan materi dengan kehidupan nyata. 2. Guru memberikan motivasi belajar
agar pada pertemuan berikutnya
pembelajaran bisa berjalan lebih baik lagi. 3. Guru memberikan tambahan point untuk yang dapat menjawab pertanyaan soal dengan benar 4. Guru menjelaskan pentingnya mengerjakan tugas tepat waktu 5. Guru menjawab pertanyaan dari peserta didik, bila terdapat materi yang belum jelas. 6. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang bersemangat.
C. Penutup (30 menit) 1. Guru memberikan pesan-pesan moral untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar. 2. Guru menjelaskan gambaran tentang materi minggu depan. 3. Guru menutup pelajaran dengan salam dan do`a.
H. Sumber Belajar, Media, Alat/bahan 1. Teknik Listrik Industri Jilid 1 (Siswoyo) 2. Rangkaian Listrik, Schaum Series , Yosep EdMinister. 3. Dasar Teknik Elektro, Prof. Ir. Budiono Mismail, M.S.E.E., Ph. D. 4. Modul pembelajaran 5. Papan Tulis 6. Spidol 7. Power point 8. LCD 9. Alat tulis (kertas, penggaris segitiga, penghapus) 10. Alat-alat khusus sesuai kebutuhan teknik (Multimeter,Ampermeter, Voltmeter)
I. Penilaian Hasil Belajar 1. Portofolio 2. Tes tertulis 3. Test lisan 4. Test perbuatan
J. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Tes Tertulis 1. Berdasarkan prinsip hukum Ohm, maka kuat arus yang mengalir pada suatu beban dipengaruhi 2 hal, yaitu ?sar hambatan beban 2. Bagaimana prinsip hubungan seri antar beberapa hambatan ? 3. Tiga buah hambatan masing masing besarnya 3 KΩ, 4 KΩ, dan 6 KΩ terhubung secara seri, maka besar hambatan penggantinya adalah? 4. Pada prinsip hubungan jajar antar beberapa hambatan adalah? 5. Jika ketiga hambatan pd soal no 3 diatas terhubung jajar, besar hambatan penggantinya adalah . JAWABAN :
1. Tegangan dan Tahanan
2. Tahanan dalam hubungan seri merupakan jumlah total dari setiap tahanan yang terhubung di dalam satu rangkaian. 3. 3 + 4 + 6 = 13 KΩ 4. Jumlah total tahanan yang dihubung paralel dapat dikatakan dalam formula
5. 1/Rp = 1/3 + ¼ + 1/6 = 1,3 KΩ
Guru Pembimbing,
Mahasiswa,
Y. B. Sutarman, S.Pd NIP. 19561030 198303 1 005
Danu Pradipto NIM. 10501244033