UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM PENDINGIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 MONDOKAN SRAGEN TP 2011/2012 Deny Setya Nugroho, Subagsono, dan Budi Harjanto email :
[email protected] ABSTRACT EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING ACTIVITY AND LEARNING IN COOLING SYSTEM USING AUDIO VISUAL MEDIA STUDENTS IN CLASS X LIGHT VEHICLE ENGINEERING SKILLS PROGRAM SMK NEGERI 1 MONDOKAN SRAGEN SCHOOL YEAR 2011/2012. Thesis, Surakarta: Teaching Training and Education Faculty, SebelasMaret University, November 2012. The purpose of this research are: (1) To determine the level of students' understanding of the material cooling system, (2) To determine the use of multimedia technologies will have an impact in the field of education, so that it must be addressed by creating a new instructional media or develop existing there, (3) To determine the effect of the use of audio-visual media to the increased activity and student learning outcomes in SMK Negeri 1 MondokanSragen. This type of research is Classroom Action Research (CAR) conducted in two cycles, each cycle consisting of: (1) action planning, (2) implementation of actions and observations, and (3) Reflection. Subject implementing measures in this study is an observer and subject teachers Cooling System, while class X-3 Light Vehicle Engineering SMK Negeri 1 MondokanSragen number of 32 students as subjects receiving action. Data collection methods used were observation, interviews, documentation and field notes. The technique of data analysis is descriptive comparative, quantitative description and qualitative description that consists of data collection, data reduction, and data presentation, drawing conclusions. The results show that this class action: (1) The utilization of audio-visual media can enhance learning in class X activity Skills Program Light Vehicle Engineering SMK Negeri 1 MondokanSragen TP 2011/2012. It is based on data and research findings in the field in the form of written data derived from observations and dialogue. The application of this learning model to increase student activity, the initial conditions of 22%, in the first cycle increased to 63% and on the second cycle increased to 78%. Assessment is based on aspects of student activity 4 things are, spirit, partnership, argued and asked, (2) use of audio-visual media learning can improve learning outcomes motor cooling system in class X Light Vehicle Technical Skills Program SMK Negeri 1 Mondokan TP 2011/2012 . From the empirical data demonstrates the use of audio-visual media to improve student learning outcomes. At baseline the minimum 30, maximum 90, and the average value of 60 with 53% mastery class. In the first cycle 35 minimum value, maximum value of 92 and an average value of 68,3 with 66% mastery class. In the second cycle 50 minimum value, maximum value of 98 and an average value of 77,3 with 81% mastery class .
Keywords: audio visual media, cooling system, active, learning outcomes
pembelajaran akan sangat membantu efektifitas
Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan
proses pembelajaran serta penyampaian pesan
teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat.
dan isi pelajaran sehingga dapat membantu
Fenomena
siswa
tersebut
mengakibatkan
adanya
meningkatkan
pemahaman
karena
persaingan dalam berbagai bidang kehidupan,
menyajikan informasi secara menarik dan
salah satu diantaranya bidang pendidikan.
terpercaya. Selain itu media pembelajaran juga
Untuk mencetak sumber daya manusia (SDM)
dapat
yang berkualitas diperlukan adanya peningkatan
memadatkan informasi. Hal ini memungkinkan
mutu pendidikan. Darsono (2001) sekolah
tercapainya tujuan pembelajaran, yang pada
merupakan tempat pengembangan kurikulum
akhirnya dapat meningkatkan keaktifan dan
formal, yang meliputi: (1) tujuan pembelajaran,
hasil belajar.
memudahkan
penafsiran
data
dan
(2) bahan pelajaran yang tersusun sistematis,
Beberapa hal yang terjadi sebagai
(3) strategi pembelajaran, dan (4) sistem
proses belajar mengajar pada peserta didik
evaluasi untuk mengetahui hingga sejauh mana
adalah kurangnya pemahaman siswa dalam
tujuan tercapai.
penguasaan materi pelajaran dan perbedaan
Pembelajaran sistem pendingin di SMK
itelegensi
siswa,
bertujuan menguasai standar kompetensi yang
memandang
telah ditetapkan, oleh karena itu pembelajaran
membosankan.
kebanyakan
pembelajaran
siswa
teori
SMK
cenderung
sistem pendingin harus dibuat lebih menarik dan
Untuk mengembangkan penguasaan
mudah dipahami, karena materi tersebut lebih
pembelajaran yang baik, dibutuhkan komitmen
membutuhkan pemahaman teori dan praktik.
guru untuk memilih metode dalam belajar
Untuk mengantisipasi hal tersebut salah satunya
sebagai sesuatu yang bermakna. Di samping
perlu didukung media pembelajaran yang
teori, perlu menumbuhkan kemauan siswa
sesuai.
mencari hubungan konseptual antara teori yang
Penggunaan
media
pembelajaran
diharapkan dapat membantu efektifitas proses
dipelajari dengan praktik.
pembelajaran serta penyampaian pesan dan isi
Penerapan media audio visual membuat
pelajaran pada saat itu, selain itu juga akan
siswa dapat melihat dan mendemonstrasikan
memberikan
secara langsung bagaimana proses itu terjadi
pengertian
konsep
yang
sebenarnya secara realistis.
serta
Pemakaian media pembelajaran dalam
teraplikasi
demikian,
dengan
penerapan
nyata.
audiovisual
Dengan dapat
proses belajar mengajar dapat membangkitkan
memotivasi siswa agar belajar lebih serius untuk
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
meningkatkan hasil belajarnya.
motivasi dan rangsangan kegiatan pembelajaran dan
bahkan
membawa
Belajar diperlukan media yang sesuai
pengaruh-pengaruh
dengan keadaan siswa agar materi pelajaran
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
dapat diserap secara maksimal khususnya dalam
belajar mata pelajaran Dasar Kompetensi
Pengamatan awal diperoleh hasil yang
Kejuruan Khususnya Kompetensi Keahlian
selanjutnya dijadikan sebagai acuan melakukan
Teknik Kendaraan Ringan. Menurut siswa bila
sebuah penelitian berbasis tindakan kelas. Hasil
ditanya mengenai mata pelajaran yang sulit
pengamatan tersebut adalah bahwa keaktifan
untuk dipahami khususnya pada kompetensi
belajar
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan adalah
pembelajaran sistem pendingin masih kurang.
dan
hasil
belajar
siswa
dalam
sistem pendingin karena materinya yang banyak
Melalui penelitian ini akan diketahui
mengulas tentang berbagai komponen. Menurut
faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
sebagian besar guru, mata pelajaran Dasar
siswa dalam mempelajari materi yang dianggap
Kompetensi Kejuruan adalah ilmu pasti yang
susah,
jika
mengembangkan
dipelajari
pastilah
lebih
mudah
merumuskan ide
ide tersebut.
baru
dan
Selain
itu,
dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain
diketahui media pembelajaran yang dapat
seperti ilmu sosial.
digunakan
Di dunia pendidikan saat ini pastilah
sebagai
sarana
meningkatkan
keaktifan belajar dan hasil belajar siswa dalam
akan mengalami perubahan kemajuan dalam
pembelajaran
proses pembelajarannya. Sistem pembelajaran
tentang upaya peningkatan keaktifan belajar dan
yang sudah ada selama ini dianggap kurang
hasil belajar siswa dalam pembelajaran sistem
sesuai lagi dengan perkembangan sekarang ini.
pendingin melalui penggunaan media audio
Siswa merasa bahwa sistem pembelajaran
visual sangat penting dan perlu dilakukan. Guru
dengan metode dan media konvensional tidak
diharapkan dengan ini dapat mengajar dengan
menarik minat siswa untuk belajar sehingga
lebih baik dan motivasi belajar siswa lebih
akan mempengaruhi keaktifan siswa.
meningkat.
Keaktifan belajar dan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh materi yang susah diterima oleh siswa. Di kelas siswa cenderung hanya mengikuti apa yang ditulis oleh guru jadi siswa kurang aktif, selain itu sebagian guru hanya memberikan penjelasan yang sama dan hanya
diulang-ulang.
Siswa
cenderung
menganggap pada pelajaran tersebut kurang menarik dan membosankan, karena kebanyakan siswa menganggap bahwa cara belajar yang paling
menarik
adalah
pelajaran
menggunakan media yang modern.
yang
sistem
pendingin.
Penelitian
Maka untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran sistem pendingin di SMK penulis mengambil judul “ UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM PENDINGIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 MONDOKAN SRAGEN TP 2011/2012”. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, diantaranya :
1. Apakah penggunaan teknologi multimedia
c. Sebagai pelengkap media pembelajaran
dapat meningkatkan aktifitas dalam bidang
dalam mata diklat sistem pendingin, bagi
pendidikan, sehingga hal tersebut harus
siswa di SMK Negeri 1 Mondokan
direspon dengan cara menciptakan media
Sragen.
pembelajaran
yang
baru
atau
mengembangkan yang sudah ada?
dalam pembelajaran mata diklat sistem
2. Apakah penyampaian materi dengan media audio
visual
dapat
d. Menjadi perangkat bantu dan alternatif
meningkatkan
pemahaman konsep siswa SMK program keahlian teknik kendaraan ringan ?
pendingin, bagi siswa di SMK Negeri 1 Mondokan Sragen. 2. Manfaat Teoritis a. Membangkitkan
minat
siswa
SMK
Negeri 1 Mondokan Sragen untuk Tujuan Penelitian
meningkatkan
1. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
belajar.
pada materi sistem pendingin di SMK
b. Sebagai
Negeri 1 Mondokan Sragen.
multimedia akan memberikan pengaruh dalam bidang pendidikan, sehingga hal harus
direspon
ajakan
dan
untuk
hasil
terus
mengembangkan media pembelajaran
2. Untuk mengetahui penggunaan teknologi
tersebut
keaktifan
dengan
alternatif yang mudah, singkat, dan menyenangkan. c. Diharapkan konsep pembelajaran dengan
cara
menggunakan media audio visual dapat
menciptakan media pembelajaran yang baru
direkomendasikan sebagai inovasi dalam
atau mengembangkan yang sudah ada.
dunia pendidikan dalam meningkatkan
3. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan
kualitas pembelajaran.
media audio visual terhadap peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa di SMK Negeri 1 Mondokan Sragen .
Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Mondokan yang beralamat Jl. Raya
Manfaat Penelitian
Mondokan – Sukodono Km 1, Sukodono,
1. Manfaat Praktis
Sragen.
a. Dapat mempermudah pemahaman materi
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
sistem pendingin bagi siswa di SMK
kelas X TKR-3 SMK N Mondakan Sragen
Negeri 1 Mondokan Sragen.
tahun pelajaran 2011/2012. Adapun jumlah
b. Mampu memvisualisasikan hal-hal yang masih
abstrak
dalam
pembelajaran
siswa di kelas ini adalah 32 siswa. Penelitian
ini
berbentuk
Penelitian
sistem pendingin, bagi siswa di SMK
Tindakan Kelas (PTK). Prinsip utama dalam
Negeri 1 Mondokan Sragen.
PTK adalah adanya pemberian tindakan yang
diaplikasikan
dalam
siklus-siklus
berkelanjutan.
Siklus
yang
yang
berkelanjutan
tersebut digambarkan sebagai suatu proses yang
teknik analisis data sebagai berikut: 1) Analisis deskriptif
komparatif,
2)
Analisis
data
kuantitatif, 3) Analisis data kualitatif
dinamis. Dalam siklus tersebut penelitian
Dalam pelaksanaan PTK ini, mekanisme
tindakan diawali dengan perencanaan tindakan
kerjanya diwujudkan dalam bentuk siklus (2
(planning) (Suharsimi Arikunto, dkk., 2007:
siklus), yang setiap siklusnya tercakup 4
104). Tahap berikutnya adalah pelaksanaan
kegiatan,
tindakan (acting), pengamatan (observing), dan
pelaksanaan, (3) pengamatan/observasi, dan (4)
refleksi (reflecting). Keempat aspek tersebut
analisis dan refleksi. Pelaksanaan penelitian ini
berjalan
merupakan
dilakukan dalam dua siklus, yang setiap
penelitian yang bersiklus. Artinya, penelitian ini
siklusnya selalu dilakukan perbaikan untuk
dilakukan secara berulang dan berkelanjutan
menyempurnakan tindakan selanjutnya.
secara
dinamis.
PTK
yaltu
(1)
perencanaan,
(2)
sampai tujuan penelitian dapat tercapai. Teknik pengumpulan data adalah dengan
Hasil Penelitian
teknik: 1) observasi, data yang dikumpulkan
Dari tindakan yang telah dilakukan
dalam pengamatan adalah pengaruh media
dalam
audio
sistem
peningkatan kualitas hasil maupun kualitas
pendinginan motor dengan berpedoman pada
proses pembelajaran. Secara rinci diuraikan
lembar observasi yang sudah dipersiapkan oleh
dalam paparan berikut.
peneliti., 2) wawancara, Dalam penelitian ini
1.
visual
pada
mata
diklat
tiga
siklus,
ditemukan
adanya
Siklus 1
yang diterapkan adalah pedoman wawancara
Perencanaan tindakan dilaksanakan pada
terstruktur. Wawancara yang dilakukan peneliti
tanggal
berfokus pada guru dan siswa., 3) tes, pada
pelaksanaan tindakan yang direncanakan pada
umumnya
hari Rabu tanggal 10 Maret dan 17 Maret 2012
digunakan
untuk
menilai
dan
mengukur hasil belajar siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan
3 Maret 2012 Tahap ini membahas
pertemuan ke-4 dan ke-5, Proses
pembelajaran
tujuan pembelajaran. Tes ini dilaksanakan
mengutamakan
dalam rangka mengetahui hasil dari kegiatan
bertujuan untuk meningkatkan antusias siswa
pembelajaran
dalam belajar sehingga dapat meningkatkan
siswa
setelah
pelaksanaan
tindakan.
terwujudnya
yang
interaksi
aktif
kreaktifan siswa dalam belajar. Guru sebagai
Dalam penelitian tindakan kelas data
fasilitator
dikumpulkan
data
memberikan pertanyaan dan penguatan kepada
kuantitatif (berupa angka-angka) maupun data
siswa agar lebih percaya diri dan berani
kulitatif (berupa kata, kalimat, wacana). Data
berekspresi. Guru berusaha menarik keaktifan
penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
siswa dengan melakukan tanya jawab, sehingga
yang
dapat
berbentuk
dalam
pelaksanaan
dengan
siswa
lebih
tertarik
pada
pembelajaran.
memuaskan. Penyebab hal ini dimungkinkan
Pembelajaran direncanakan guru menyampaikan
oleh beberapa faktor penyebab dari guru, siswa,
garis besar materi yang akan dipelajari dalam
model pembelajaran maupun kondisi yang
mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan yaitu
kurang sesuai.
standar kompetensi pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya.
Pada
siklus
I
telah
dilaksanakan
pembelajaran dengan metode ceramah dan tanya
Tindakan penelitian kelas dilaksanakan
jawab dilengkapi media audio visual. Hasil
pada hari Sabtu tanggal 10 Maret 2012 dan 17
belajar
Maret 2012 dalam 4 jam pelajaran tatap muka
dibandingkan
dengan
kondisi
awal.
Jika
mulai pukul 10.15 sampai 13.15 WIB.
dibandingkan
dengan
kondisi
awal,
nilai
Pengamatan
mengalami
peningkatan
berlangsungnya
terendah naik dari 30 menjadi 35, nilai tertinggi
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru
naik dari 90 menjadi 91, rata-rata nilai naik dari
mata
60 menjadi 68,3. Persentase jumlah siswa yang
pelajaran
saat
siswa
sebagai
mitra
peneliti
memberikan hasil yang dapat dijadikan ukuran
telah tuntas belajar juga meningkat.
tingkat keberhasilan pembelajaran. Peneliti
2.
Siklus 2
sebagai subyek yang melaksanakan tindakan
Perencanaan tindakan dilaksanakan pada
dan siswa sebagai subyek yang menerima
hari Sabtu tanggal 24 Maret 2012 Tahap ini
tindakan dapat bekerjasama dengan baik.
membahas
pelaksanaan
tindakan
yang
Terdapat 20 siswa (63%) mencapai
direncanakan pada hari Sabtu tanggal 7 April
rerata skor kekatifan lebih besar dari 3,00
2012 dan 14 April 2012 dalam 4 jam pelajaran
(kualifikasi baik dan sangat baik) pada siklus I.
tatap muka
Rerata skor aktivitas adalah 3,01.
Tahap kegiatan dibagi dalam 3 tahapan
Ulangan harian dalam bentuk tes tertulis
kegiatan.
Kegiatan
pendahuluan
guru
terdiri dari 10 soal uraian dilakukan pada akhir
memberikan apersepsi tentang materi yang telah
siklus I untuk mendapatkan data hasil belajar
lalu
siswa. Dari hasil tes tertulis siklus I diperoleh
menjelaskan model pembelajaran yang akan
nilai terendah 35, nilai tertinggi 92 dan rerata
digunakan dan disepakati bersama agar tidak
nilai 68,28.
terjadi kesalahan.
dan
yang
akan
dilaksanakan.
Guru
Ketuntasan hasil belajar berdasarkan
Terdapat 25 siswa (78%) mencapai
hasil tes siklus I adalah sebesar 66%, terdapat
rerata skor kekatifan lebih besar dari 3,00
21 siswa dari 32 siswa yang belum tuntas
(kualifikasi baik dan sangat baik) pada siklus I.
belajar.
Rerata skor aktivitas adalah 3,37.
Hasil
pengamatan
terhadap
aspek
Ulangan harian dalam bentuk tes tertulis
keaktifan belajar dari proses pembelajaran pada
terdiri dari 10 soal uraian dilakukan pada akhir
siklus I menunjukkan hasil yang masih belum
siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar
siswa. Dari hasil tes tertulis siklus I diperoleh
Ketuntasan belajar pada siklus II telah
nilai terendah 50, nilai tertinggi 98 dan rerata
mencapai
nilai 77,3.
indikator kinerja penelitian yaitu 70% siswa
Ketuntasan hasil belajar berdasarkan hasil tes siklus II adalah sebesar 81%, terdapat 26 siswa dari 32 siswa yang belum tuntas belajar. Hasil
pengamatan
terhadap
aspek
keaktifan belajar dari proses pembelajaran pada siklus I menunjukkan hasil yang masih belum
berarti
telah
memenuhi
memperoleh nilai hasil belajar ≥ 70 pada siklus II. 100% 80% 60% 40% 20% 0%
78% 63% 22%
Kondisi awal
memuaskan. Penyebab hal ini dimungkinkan oleh beberapa faktor penyebab dari guru, siswa,
81%,
Siklus I
Siklus II
Persentase Siswa dengan Keaktifan Baik
model pembelajaran maupun kondisi yang kurang sesuai. Pada pembelajaran
150
siklus
II
dilaksanakan
menggunakan
100
media
50
audio visual dan animasi tentang materi sistem
0
pendingin.
dengan
telah
Keaktifan
siswa
mengalami
90 92 98 30 35 50 Nilai minimum
77.3 Kon disi 6068.3 awal
Nilai Rerata nilai maksimum
peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Jika Perbandingan Hasil Belajar
dibandingkan dengan siklus I rerata skor keaktifan meningkat dari 3,13 menjadi 3,37. Pada siklus II ini, jumlah siswa yang memiliki skor lebih besar dari 3,00 ada 25 siswa (78%). Pada pembelajaran
siklus dengan
II
telah
dilaksanakan
menggunakan
media
audio visual dan animasi tentang materi sistem pendingin. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Jika dibandingkan dengan siklus I, nilai terendah naik dari 35 menjadi 50. Nilai tertinggi naik dari 92 menjadi 98. Rata-rata nilai naik dari 68,3 menjadi 77,3. Persentase jumlah siswa yang telah tuntas belajar juga meningkat dari 66% menjadi 81%.
Simpulan 1. Pemanfaatan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan keaktifan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan
Mondokan
TP
SMK
2011/2012.
Negeri
1
Hal
ini
berdasarkan data dan temuan peneliti di lapangan
berupa
data
tertulis
yang
bersumber dari hasil pengamatan dan dialog. Penerapan model pembelajaran ini mampu meningkatkan keaktifan siswa, pada kondisi awal sebesar 22%, pada siklus I meningkat menjadi 63% dan pada siklus II meningkat menjadi 78%. Penilaian aspek keaktifan
siswa didasarkan pada 4 hal yaitu, semangat,
lebih
kerjasama, berpendapat dan bertanya.
penggunaan buku.
2. Pemanfaatan media pembelajaran audio
4.
jika
dibandingkan
dengan
Media audio visual memudahkan siswa
visual dapat meningkatkan hasil belajar
menyerap materi pelajaran, karena terdapat
sistem pendinginan motor pada siswa kelas
materi pembelajaran berupa gambar dan
X Program Keahlian Teknik Kendaraan
suara.
Ringan SMK Negeri 1 Mondokan TP 2011/2012. Dari data empirik menunjukkan
Saran
penggunaan
1.
media
audio
visual
dapat
Bagi
guru
mata
pelajaran
untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Pada
memberikan motivasi kepada siswa, dan
kondisi awal nilai minimum 30, nilai
mampu bekerjasama dengan guru lain
maksimum 90 dan rata-rata nilai 60 dengan
untuk
ketuntasan kelas 53%. Pada siklus I nilai
dengan menggunakan media pembelajaran
minimum 35, nilai maksimum 92 dan rata-
yang menarik sehingga tercapai hasil
rata nilai 68,3 dengan ketuntasan kelas 66%.
belajar siswa yang baik.
Pada siklus II nilai minimum 50, nilai
2.
meningkatkan
keaktifan
siswa
Bagi sekolah untuk lebih memberikan
maksimum 98 dan rata-rata nilai 77,3
dorongan kepada guru agar semangat
dengan ketuntasan kelas 81%.
mengajar dan berprestasi di bidangnya dan juga menyediakan sarana dan prasarana
Implikasi
yang memadahi jumlahnya dan mendukung
1.
untuk proses pembelajaran.
Pembelajaran dapat memberikan dampak positif,
2.
yaitu
dampak
proses
bahwa
Bagi peneliti yang lain untuk selalu
peningkatan keaktifan siswa berdasarkan
mengembangkan penelitian tindakan kelas
penggunaan metode pembelajaran yang
dengan penerapan media pembelajaran
menyenangkan dan penggunaan media
yang interaktif dan menarik bagi siswa
pembelajaran yang menarik.
supaya hasil yang dicapai akan lebih baik
Dampak pembelajaran menggunakan media
lagi
audio visual dapat meningkatkan keaktifan
kompetensi ataupun kompetensi dasar yang
siswa dalam proses pembelajaran dan juga
lain.
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3.
3.
Penggunaan media audio visual dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa akan
lebih
aktif
dalam
proses
pembelajaran, selain itu siswa juga akan mendapatkan materi pembelajaran yang
pada
mata
pelajaran,
standar
DAFTAR PUSTAKA A.M, Sardiman. 2004. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ahmad Sabri. 2005. Strategi Belajar Mengajar Dan Microteaching. Jakarta: ciputat press.
Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prasetyo, Sigit. 2007. Pengembangan Media dengan Menggunakan Multimedia Interaktif Untuk Pembelajaran Yang Berkualitas. Semarang : UNNES Pustekkom Depdiknas.
Arsyad, Ashar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Basyiruddin, Usman. 2002. Metodologi Pembelajaran. Jakarta. Ciputat Press Darsono, M.et al. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : Universitas Negeri Semarang (UNNES) Press. Depdiknas, 2003 Media Pembelajaran, Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Rahmat, Antonius. 2005. Pengantar Multimedia. Yogyakarta : Fakultas Teknik Informasi Universitas Kristen Duta Wacana. Rochiati Wiriatmadja. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sadiman, Arif S. DR, M.Sc. dkk. 2007. Media Pendidikan, Pustekom Dikbud, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Ena, Ouda Teda. 2001. Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan piranti Lunak Presentasi.Yogyakarta : Indonesia Languege and Culture Intesive Couse Universitas Sanata Dharma. www.ialf.edu/kipbipa/papers/outdatedae na.doc (diakses tanggal 10 Desember 2010).
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: CV. Rajawali.
Hamalik, Oemar. 2005. Metoda Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito
UU SIKDIKNAS No. 20 Tahun 2003
http://ginigitu.wordpress.com/2009/04/21/multi media-sebagai-media pembelajaraninteraktif/ (diakses tanggal 21 Desember 2010) Sukamadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Muslich, Mansur. 2008. Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Toyota. 1999. New Step 1. Jakarta: PT Toyota Astra Motor. UU RI No.20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 20