Volume #4 August 2008
Daftar Isi
Dari Redaksi ...
• Dari Redaksi
1
• Management Corner
1
KITA MAU, KITA MAMPU, KITA PASTI MAJU .. !!!
• Kata Pakar
2
Ya.., itu adalah salah satu
• Sisi Ruang
3
• Bahas TQM
4
• Profil
5
• Mari Berhitung
6
• Whatzup!!
7
• Undian Berhadiah
8
Bersama CPI, kita raih prestasi …!
Pelindung/ Penasehat: ♦ Rusmin Ryadi, Jemmy Wijaya; Herman Pattioso; Hartono Wijaya; Syafri Afriansyah; Binarti D. Astuti Redaktur Pelaksana: ♦ Yustina Kurnia; Nadya Tatiana; Teguh Yoga; Naomi Lumbanbatu; Damiati; Distribusi/ Sirkulasi: ♦ Abdul Ajid; Damiati
E-mail:
[email protected]
ALAMAT REDAKSI
slogan yang masuk ke redaksi QUALITAS edisi kali ini yang dikirim oleh Bapak Dian M dari Departemen PDQC. Slogan ini cukup menggugah semangat ditengah ”api yang mulai padam”. Eh sebenarnya betul gak sih apinya mulai padam? Kalau memang benar, bagaimana sich mengatasinya? Edisi kali ini akan membahas mengenai proses pembelajaran dalam perjalanan TQM kita selama ini. Artikel mengenai POC dan PONC (apa ya itu???)
yang disumbangkan oleh Pak Rakhmad Fauzi dari Dept PPIC akan menyegarkan kembali tujuan kita menjalani TQM. Begitu pula dalam rubrik kata pakar, kita akan diperkenalkan dengan salah satu Guru Kualitas yang namanya sering kali kita dengar yaitu Pak Joseph Juran. Dalam rubrik Mari Berhitung kita akan mengenal lebih dalam bagaimana menggunakan diagram tulang ikan secara tepat. Tak ketinggalan, berbagai isu terakhir dan berita terhangat akan memberikan informasiinformasi segar. Kita sempat
Management Corner Berikut hasil wawancara dengan Redaksi dengan Bapak Jemmy Wijaya selaku Head of Human Capital CPI. Redaksi (Red): Secara umum, apa tantangan yang akan dihadapi perusahaan ke depan dan bagaimana cara meningkatkan daya saing? Jemmy Wijaya (JW): Ada delapan tantangan utama yang mau tak mau harus dihadapi. Pertama, kemampuan menjaga tingkat kesehatan perusahaan dalam wujud perusahaan yang kuat dan sehat. Kedua, kemampuan membangun kepemimpinan yang harmonis di semua jenjang organisasi. Ketiga, kemampuan membangun kekuatan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menjawab setiap perubahan yang terjadi. Keempat, kemampuan membangun lingkungan sosial yang mendukung bisnis perusahaan. Kelima, kemampuan memahami
mengintip kisah perjalanan STAR saat berarung jeram, serta pengalaman gathering para srikandi frontliner kita di perkebunan teh Gunung Mas. Profil kali ini akan menampilkan Tim yang senantiasa bersemangat dan berhasil memenangkan Stage Gate II. Di samping itu, kita juga akan diajak merefleksikan kembali makna perjalanan kita melalui Rubrik Sisi Ruang. Jadi, masih semangat kan??? Go Team Go!!!!
Interview: Bp. Jemmy Wijaya
potensi pasar secara mendalam. Keenam, kemampuan bekerja dengan teknologi dan informasi yang sesuai dengan tuntutan zaman. Ketujuh, kemampuan menciptakan efisiensi dan penghematan secara menyeluruh dalam organisasi. Kedelapan, kemampuan membangun komunikasi internal-eksternal perusahaan yang tangguh Red: Bagaimana peran implementasi TQM di perusahaan kita dalam meningkatkan daya saing tersebut? JW: Pada era globalisasi saat ini, persaingan tajam terjadi baik di pasar domestik maupun di pasar internasional/global. Agar perusahaan dapat berkembang dan paling tidak bisa bertahan hidup, perusahaan tersebut harus mampu menghasilkan produk barang dan jasa dengan mutu yang unggul dan terjaga, harga yang murah, promosi yang
efektif, penyerahan barang ke konsumen lebih cepat namun dengan tidak menyampingkan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan pesaing. Jika kondisi seperti ini terpenuhi, berarti kita telah memenangkan sebuah persaingan. Satu catatan, setelah memasuki segmen pasar yang dipilih, perusahaan harus tetap menjaga mutu bukan hanya pada mutu produknya tetapi juga dari segi mutu yang ditinjau dari segala aspek. Contohnya, mutu bahan mentah dan pemasok juga harus bagus. Bahan baku yang jelek akan menghasilkan produk yang jelek pula. Kemudian, mutu sumber daya manusia (tenaga kerja) yang mampu bekerja secara efisien sehingga harga produk bisa lebih murah dari harga pesaing, promosi yang efektif (bermutu), sehingga ... Bersambung ke hal. 6
Maspion Plaza Lt. 5A | Jl. Gunung Sahari Kav. 18 | Jakarta 14420 | (021) 6470 1115
Halaman 2
Kata Pakar
“Tiada hari tanpa peningkatan Mutu Kerja yang berorientasi pada kepuasan Pelanggan”
Ia Bernama Joseph Moses Juran Joseph Moses Juran lahir pada tanggal 24 Desember 1904 di Romania. Pada tahun 1912, keluarganya pindah ke Amerika Serikat dan mereka menetap di Minneapolis. Juran mulai bekerja sejak umur 11 tahun dengan membantu pencatatan keuangan di sebuah rumah pembuatan batu es — walaupun tanpa latar belakang accounting. Juran menyukai permainan catur dan menyelesaikan teka teki menyangkut matematika.
Penyebab dominan permasalahan kualitas terletak faktor manusia yang sulit berubah (resistance to change/ cultural resistance)
hingga akhirnya pemerintah Amerika Serikat mengharapkan kontribusinya selama Perang Dunia II.
Karirnya di bidang riset, lecture, filosofi, konsultan dan penulis manajemen dimulai sejak bergabung di New York University, setelah selesai PD II. Edisi pertama the Quality Control Handbook diterbitkan di tahun 1951. Dalam bukunya, ia mengidentifikasi dan mengaplikasikan prinsip distribusi kekayaan (yang Juran terdaftar di University of telah diriset oleh ekonom Italia, Minnesota pada tahun 1920 Vilfredo Pareto) ke dalam teori dan lulus 4 tahun kemudian sebab-akibat quality, yang kesebagai sarjana pada bidang mudian terkenal dengan nama electrical engineering. Kemudian Prinsip Pareto. Ide-ide lain yang dia bekerja di Hawthorne Works tercantum dalam buku tersebut, Western Electric, salah satu antara lain: divisi AT&T, di Chicago. Juran 1. Top manajemen harus dipromosikan menjadi kepala memimpin dalam hal quality departemen di tahun 1928, dan di perusahaannya; setahun kemudian menjadi 2. Pencegahan lebih penting kepala divisi. Saat Amerika daripada inspeksi; menghadapi masa Great Depression, ia mendaftar di 3. Quality bukan hanya berarti Loyola University Chicago School produk/jasa yang dihasilkan of Law dan lulus di tahun 1931. tidak memiliki cacat, tetapi Di tahun 1937 ia menempati barang tersebut juga harus kantor pusat AT&T di New York, memenuhi spesifikasi dan
kebutuhan pelanggan, baik yang disebutkan (kebutuhan) atau yang tidak disebutkan (harapan). Buku tersebut menarik perhatian Japanese Union of Scientists and Engineers (JUSE) yang kemudian mengundangnya untuk membantu pimpinan Jepang dalam restrukturisasi industri sehingga mampu mengekspor produk ke pasar dunia. Beliau membantu Jepang untuk mempraktekkan konsep mutu dan alat-alat yang dirancang untuk pabrik ke dalam suatu seri konsep yang menjadi dasar bagi suatu “management process” yang terpadu. Juran mengunjungi Jepang sejak tahun 1954, dan yang terakhir kali di tahun 1990. Selama kunjungannya ia banyak memberikan training mengenai Quality Management pada manajemen atas dan madya di banyak perusahaan. Usahanya membutuhkan waktu 20 tahun hingga akhirnya produk Jepang dikenal sebagai pemimpin dalam hal kualitas di tahun 1970.
Trilogy Juran Trilogi Juran dicetuskan pada tahun 1986 berdasarkan pegalamannya di Jepang yang menjelaskan proses manajerial, yaitu: 1. Perencanaan mutu (Quality Planning) • Identifikasi pelanggan; • Menentukan kebutuhan pelanggan; • Mengembangkan karakteristik produk; • Menyusun sasaran mutu; • Mengembangkan proses yang menghasilkan produk sesuai karakteristik. 2. Pengendalian mutu (Quality Control) • Memilih subjek atau dasar pengendalian; • Memilih unit pengukuran; • Menyusun pengukuran; • Menyusun standar performance/ hasil
• Mengukur performance
yang sesungguhnya; • Menginterpretasikan perbedaan antara standar dengan data actual; • Mengambil tindakan atas perbedaan tersebut. 3. Perbaikan atau peningkatan mutu (Quality Improvement) • Peningkatan kebutuhan untuk mengadakan perbaikan; • Mengidentifikasikan proyekproyek perbaikan khusus; • Mengorganisir proyek; • Mengorganisir untuk mendiagnosa penyebab kesalahan; • Menemukan penyebab kesalahan; • Mengadakan perbaikan. Penemuan lainnya selama di Jepang adalah Quality Circle. Hal ini dilihatnya pada kunjungannya
di tahun 1966, di mana para pekerja di Jepang (bukan para manajer), telah membentuk kelompok kecil untuk menemukan dan mengimplementasikan peningkatan kualitas, dan penghematan yang ditimbulkan cukup memuaskan. Sejak tahun 1950an, Juran sudah memberikan seminar mengenai “Managing for Quality” kepada sekitar 100,000 orang di 40 negara. Selama hampir 30 tahun, ia memberikan seminar melalui American Management Association. Kontribusinya di bidang manajemen yang dimulai sejak tahun 1920an telah merubah fokus dalam manajemen mutu yang awalnya pada produk berkualitas, dengan menambahkan dimensi manusia (human). Bersambung ke halaman 4
halaman 3
SISI RUANG
Sebagai embryo dari rencana implementasi TQM CPI secara keseluruhan, TQM Cikande akan senantiasa sarat dengan proses pembelajaran
Mari kita tengok apa yang dialami oleh tim QIT: satu tim merasa sangat sulit menemukan waktu meeting yang pas, tim lain kehilangan motivasi karena merasa salah memilih tema, dan seorang fasilitator ingin mundur karena merasa tidak bisa berkoordinasi dengan tim-nya. People, Projects dan Pressure – kita tahu ketiganya adalah kombinasi permasalahan yang sedang kita hadapi – khususnya menjelang tahapan akhir project TQM. Saat kita lengah dan kehilangan kendali untuk fokus pada keberhasilan TQM maka tujuan project akan sulit tercapai. Akhirnya, segala upaya dan jerih payah yang sedari awal kita bangun, akan sirna dengan sendirinya. Tidak ada keberhasilan tanpa proses pembelajaran. Hal inilah yang patut kita jadikan pegangan dalam implementasi TQM – tidak saja bagi QIT, namun seluruh jajaran yang terlibat, termasuk pihak manajemen, sponsor dan tim task force TQM. TQM bukanlah magic bullet dalam mengatasi masalah produktifitas. Nyatanya, di banyak organisasi implementasi TQM tidak jarang menimbulkan perasaan frustasi dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit: biaya mula, program pelatihan yang panjang, serta perubahan paradigma dari perspektif jangka pendek kepada Konteks Organisasi Budaya Organisasi
Masalah inter-personal dan kerja-sama tim, seperti yang dialami QIT kita adalah baru sebagian kecilnya. Namun, bila kita sadar akan pentingnya proses pembelajaran yang kita jalani, mudah-mudahan betapa pun beratnya beban yang menghadang di depan, demi tercapainya sebuah harapan, dengan pelan tapi pasti kita akan dapat lalui bersama. Kembali ke permasalahan tim di atas. Project memang dikelola oleh tim (people). Saat kita menganggap remeh kerjasama tim, lenyaplah harapan kita meraih kesuksesan. Permasalahan inter-personal memang tidak dapat kita hindari, karena bagian dari dinamika tim – namun yang terpenting kita harus memahaminya. Penting untuk menghindari konflik dan menjaga suasana kerja yang lebih harmonis serta predictable. Kembangkan ideide positif serta interaksi saling konstruktif agar terbina pemikiran kelompok yang integratif dalam atmosfir kerja yang santai dan humoris, namun tetap tidak kehilangan energy yang harus senantiasa menggelora. Go TQM!!!. (MSA)
Perubahan Paradigma Organisasi
Training Program
Paradigma Total Quality Usaha kolektif Kerjasama Lintas Fungsional Coaching/ Enabling Customer Satisfaction dan Profit Fokus pada Produktifitas & Kualitas Top down, horizontal, lateral, multi-directional Kualitas & Customization Innovation à New SOP Otoritas tim sesuai kebutuhan Broad range of skills, cross-functional, diagnos-
Rewards
Produktifitas Focus pada individu
Produktifitas dan Kualitas Team/ group based rewards – financial & nonfi-
selected by manager Narrow job skills Based on individual accomplishment Linear career path Tujuan individu Review dari atasan Penekanan pada kinerja finansial Mengatasi Permasalahan yang muncul – fire fighting
Selected by peer (facilitation by mgr.) Problem solving skills Based on group facilitation Horizontal career path Tujuan kelompok (tim) Customer, peer, dan atasan Fokus pada kualitas dan pelayanan Prevent problems, safety/ wellness programs, pelayanan terhadap karyawan
Promotion & Career Development
Evaluasi dan Penilaian Kinerja
Academy of Management Executive, 1993
jangka panjang. Sebuah perusahaan kelas dunia misalnya, selama 2 tahun implementasi telah melakukan revisi job describtion untuk ratusan posisi, menemukan system reward and recognition baru, mengganti system computer dan pelaporannya, dan melakukan pelatihan secara massif. Melakukan copy-cat dari best practice untuk Cikande tentu saja tidaklah bijaksana dan mungkin akan membuang waktu dan biaya. Bagi kita, yang penting saat ini adalah mengambil prinsip-prinsip dasar dari TQM untuk kita implementasikan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi kita. Sebagai embrio dari rencana implementasi TQM CPI secara keseluruhan, TQM Cikande akan senantiasa sarat dengan proses pembelajaran. Walaupun keberhasilan project (misalnya diukur dari besaran potensial cost saving yang didapat) merupakan salah satu tujuan, namun proses kerja juga tidak kalah penting – tidak saja bagi tim (QIT) namun seluruh pihak yang terlibat dalam jajaran organisasi CPI. Memperhatikan Tabel Paradigma Budaya TQM, nampak bahwa ke depan, banyak hal yang perlu kita benahi.
Paradigma Tradisional Individualistis Silo (Differentiation) Kepemimpinan otokratis Fokus semata pada profit Fokus pada Produktifitas Top-down Efisiensi & Produktifitas Standar & Prosedur Specific Job-related skills, functional, technical
Proses Komunikasi Job Design
Tidak ada kata terlambat untuk berubah ke yang lebih baik
Antara Beban & Harapan
Health & Safety
halaman 4
Bahas TQM
POC PONC
Struktur organisasi perusahaan
Lingkungan Bersih; Pekerja Cemerlang; CPI Gemilang
produsen secara garis besar terdiri dari production, quality control, warehouse, production planning dan engineering & utiitiy. Setiap departemen menerima dan memberikan pelayanan bagi departemen atau organisasi lainnya. Dalam hal ini kepuasan pelanggan merupakan hal utama. Pelanggan adalah siapa saja yang kita layani. Mulai dari diri sendiri, teman kerja, atasan, bawahan, maupun orang lain yang selalu berhubungan dengan kita. Salah satu faktor yang menjadi akibat terjadinya ketidakpuasan pelanggan adalah terjadinya biaya-biaya yang tidak kita inginkan. Biaya-biaya tersebut akibat adanya produk ataupun jasa yang tidak memenuhi kebutuhan maupun harapan dari pelanggan, diantaranya adalah biaya yang terkait dengan kesalahan.
Perencanaan yang perhitungan kebutuhan yang kurang tepat menyebabkan timbulnya biaya yang seharusnya dapat kita hindari
&
Biaya dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yakni: 1. POC atau Price of Conformance adalah Harga Kesesuaian yang merupakan biaya yang tidak bisa dihindari keberadaannya (unavoidable costs) serta harus dikeluarkan untuk mencegah terjadinya kesalahan atau memenuhi standard sesuai kebutuhan dan harapan pelanggan seperti kegiatan inspeksi, pekerja, sampling, sorting, pengendalian mutu dan lainlain.
2. PONC atau Price of Non Conformance adalah Harga Ketidaksesuaian Biaya yang bisa dihindari keberadaannya (avoidable costs) terkait dengan kegiatan yang tidak menyelesaikan pekerjaan dengan benar sejak pertama kali yaitu biaya-biaya ketidaksesuaian. Contoh dari PONC adalah biaya karena cacat (defects) dan kegagalan produksi (rework, complaint, kehilangan customer). Salah satu PONC yang ada di lingkungan kerja adalah akibat ketidak-sesuaian planning. Dari perencanaan yang perhitungan kebutuhan yang kurang tepat menyebabkan timbulnya biaya yang seharusnya dapat kita hindari. Ilustrasi Perhitungan Kerugian Kebutuhan produksi Raw Material (RM) ditentukan oleh beberapa faktor yaitu : 1. Produktifitas 2. Ketersediaan RM 3. Kapasitas gudang buffer RM & Finished goods 4. Permintaan (Order to Factory) dari Marketing Dept Apabila terjadi kesalahan perhitungan berdasarkan factor diatas, potensi yang terjadi antara lain: • Downtime di produksi akibat
terlambatnya pengiriman RM • Proses penolakan pengiriman
RM dari supplier oleh karena kondisi gudang overload oleh RM. • Item produk yang stock out • Bila terus berlangsung gudang
overload bukan tidak mungkin
Kata Pakar Dalam bukunya “Managerial Breakthrough” yang diterbitkan di tahun 1964, ia menjelaskan bahwa penyebab dominan permasalahan kualitas terletak faktor manusia yang sulit berubah (resistance to change/
akan dilakukan penyewaan/ penambahan gudang Kerugian biaya yang ditimbulkan adalah berantai di berbagai aspek, seperti beberapa hal sebagai berikut: • Output produksi yang kurang,
misalnya 1 hari (24 jam/3 shift) output nugget fiesta 15 ton, dengan adanya down time menjadi 10 ton. Kalau 1 kg nugget fiesta Rp 46.000,-. Kerugiannya adalah ; 9 ton = Rp 230.000.000,• Dengan ditolaknya suppy RM,
misalnya carton box. Akan dikenakan biaya (charge) transporter atas pengiriman yang batal tersebut. Kerugiannya (atas charge tsb) adalah kurang lebih Rp. 500.000,- Rp 1000.000,• Penalty (dalam bentuk biaya/
denda) dari Supermarket untuk produk yang stock out jika terjadi stock out dalam kurun waktu yang sudah disepakati oleh kedua pihak • Biaya tambahan untuk
penyewaan gudang Semua biaya di atas belum termasuk biaya-biaya dari aspekaspek yang lain. Untuk itu, dapat disimpulkan bahwasanya untuk meminimalisasi terjadinya biaya diatas adalah dengan cara ”koordinasi yang baik antara pihak yang disebutkan pada faktor yang menjadi kebutuhan produksi diatas” dan ”perhitungan yang akurat disertai estimasi yang cukup” . Rakhmat Fauzi PPIC Departement CPI Processing Plant—Cikande Sambungan dari Hal 2
cultural resistance). Pada tahun 1979, Juran mendirikan Juran Institute. Juran, sang Arsitek Quality, seorang Guru Kualitas, meninggal di usia 103 pada tanggal 28 Februari 2008. (RJ)
Target boleh dikejar, Kualitas jangan diabaikan
halaman 5
Profil STAR
SEMANGAT—TANGGUNG JAWAB—AKTUAL—RASIONALKAN Mau kenal lebih jauh tentang QIT Star?..... yuk simak sejenak cerita tentang mereka.
Fasilitator : Aditya Taufiq Wibowo (Supervisor Sausage) dan Irawan (Supervisor QC Sausage) Ketua : Bagus Suryono (Supervisor QC Sausage) Sekretaris: Kesdo (Foreman Sausage) Anggota: Khairul Ulum (Foreman Sausage), Yudi (Operator Stuffer Cato), Endang (Operator Stuffer Townsend), Sardani (Operator Stuffet Townsend), Parjono (Teknisi Engineering),
Banyak bekerja, sedikit bicara adalah kunci keberhasilan
Star adalah salah satu Quality Improvement Team yang sedang menjalankan Project TQM di Cikande. Pada Stage Gate ke-2 tgl 29 Mei 2008 yang lalu Star menjadi Juara 1 mengalahkan 6 team lainnya, nah siapakah dibalik suksesnya QIT Star ?..... Motivasi adalah hal penting yang mendorong project berjalan sesuai rencana, kira-kira apasih motivasi mereka bergabung dalam STAR? Ternyata tim “Bintang 8” ini ingin mendapatkan ilmu baru, pengalaman baru dan wawasan yang lebih luas dalam bidang kualitas sekaligus dalam bentuk aplikasinya di lapangan (proses produksi), ingin mendapatkan ruang yang lebih luas dalam mengembangkan potensi diri agar dapat diberdayagunakan secara lebih optimal, juga merasa bahwa QIT adalah wadah pembelajaran untuk selangkah lebih maju dan terus berkarya di lingkungan pabrik. Menurut Khairul Ulum dengan membentuk sebuah team work kita belajar melihat permasalahan dan berusaha untuk memecahkan masalah tersebut bersama-sama dengan menggunakan cara atau teknik yang baik dan benar”. ”Ayo kita bekerja..... dengan SEMANGAT tinggi..... TANGGUNG JAWAB di hati.... AKTUALkan prestasi.... Kompensasi RASIONALkan lagi.... Yess… Yess… Okey…” Itulah yel-yel tim STAR yang dengan semangat dan kompak mereka sampaikan pada saat Stage Gate ke 1 & 2. Tema mereka adalah “Menurunkan defect produk sosis pada mesin stuffer untuk meningkatkan produktivitas produk sosis” dan targetnya pada mesin Stuffer sebesar 65,45 %, yaitu dari 1.16 % menjadi 0.77 % per bulan selama 6 Bulan. Kenapa ya mereka mengambil tema di atas?.... ternyata menurut mereka hal tersebut merupakan
permasalahan yang nyata di lapangan, defect produk Sosis yang dihasilkan mesin stuffer sangat banyak yang mana perlu dilakukan pengulangan proses produksi (rework) hal ini menyebabkan bertambahnya biaya produksi yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan, di samping itu juga mengakibatkan pemborosan penggunaan Casing Sosis akibat rework tersebut. Melihat masalah di atas STAR ingin semua pihak baik itu operator, Foreman, QC, Supervisor, Engineering yang ada dalam teamnya bersama-sama peduli terhadap pekerjaannya dalam hal perbaikan kualitas dan juga penghematan biaya produksi. Wah… ternyata peduli kualitas sudah tertancap di hati setiap anggota Star ini yah…. Banyak sekali manfaat yang dirasakan setelah menjalankan Project QIT. Fasilitator berpendapat bahwa dengan Project ini bertambah wawasan tentang sistem improvement dan meningkatnya kepedulian antar departemen untuk menyelesaikan suatu permasalahan serta terjadi hubungan personal yang lebih baik dengan sesama karyawan Menurut Bagus sang Ketua: ”Dengan menjalankan Project ini membawa perubahan dalam pola pikir, bagaimana cara menyelesaikan permasalahan yang ada dilingkungan kerja secara team dan dengan sistematis sehingga membawa dampak yang significant bagi kemajuan perusahaan dan tolok ukur keberhasilan kerja team tercapai” Walaupun banyak kendala yang dihadapi, STAR tetap semangat dan kompak dalam menyelesaikan projectnya. Perbedaan shift yang menjadi kendala utama pada tim ini tidak menjadi halangan, mereka dapat mengatasinya dengan tetap berkomunikasi dengan baik, dan menjadikan hal ini sebagai tantangan untuk meraih kesuksesan team. Daya dukung sarana dan data sangat mereka perlukan, agar analisa permasalahan mereka dapat lebih akurat . Star membuktikan keberhasilannya dengan data pencapaian penurunan reject Sosis bulan JanApr’08 rata-rata 0.57%, ini sudah
melebihi target, namun mereka tetap akan berusaha lebih baik lagi untuk mencapai hasil yang maksimal. Bagaimana rasanya setelah dinyatakan sebagai pemenang dalam Stage Gate II? Senang dan bangga terhadap kerja team, dan menambah motivasi untuk meyelesaikan project sampai selesai secara sistematis dan effisien dengan hasil sebaikbaiknya. Namun mereka sepertinya belum puas karena belum memenangkan final battle. Menurut mereka, Program TQM secara keseluruhan sangat bermanfaat karena QIT mendapat arahan dan bimbingan yang sangat berarti dalam menyelesaikan project, dapat berinteraksi dengan QIT lain dalam forum diskusi , saling memotivasi untuk melakukan perubahan yang lebih baik baik untuk dirinya sendiri maupun tim, mengasah kemampuan karyawan yang mungkin selama ini masih terpendam dan sebagai wahana memberikan masukan kepada manajemen secara obyektif dan sistematis. Strategi mereka untuk mempertahankan gelar sebagai Juara antara lain bersikap konsisten, komunikasi yang tidak terputus, koordinasi yang solid, terus memonitor pelaksanaan perbaikan yang sudah direncanakan serta meyelesaikan rencana perbaikan yang belum dilakukan (on progress), lebih bersemangat lagi dan tentunya dengan berdoa. STAR yakin & optimis akan berhasil menyelesaikan project dan menjadi The Winning Team, karena team ini solid mengangkat permasalahan yang real yang dihadapi setiap hari di lapangan sehingga memudahkan mereka secara langsung memonitor project ini. OK deh, kita doakan semoga sukses lagi yaa… Go…Go…Go…! See you on final battle. (DM)
halaman 6
Mari berhitung
Statistical Process Control
Setelah melakukan pengambi-
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, Hari esok harus lebih baik dari hari ini
dalam mengidentifikasi dan lan data dari proses saat ini dan menyelesaikan permasalahan. Metode ini dikembangkangkan melakukan indentifikasi penyeoleh Dr. Ishikawa seorang engibab yang dominan dengan neer dan profesor dari jepang, pareto, selanjutnya dilakukan metode ini berguna untuk identifikasi untuk mencari faktor mendefinisikan masalah , menpenyebab dari permasalahan gidentifikasi penyebab yang yang timbul. Metode yang sering mungkin dan membuat penyeledipakai kebanyakan para praksaian dari masalah tersebut. tisi adalah diagram sebab akibat Berikut adalah contoh diagram atau lebih dikenal dengan diatulang ikan yang standar. gram tulang ikan. Beberapa parameter yang diaPrinsip pembuatan fishbone: mati pada metode ini adalah: 1. Jangan mengkritik pendapat 1. Material—Bahan Baku
2. Machine—Mesin 3. Methode—Metode Kerja / Proses /SOP 4. Man—Tenaga Kerja 5. Environment—Lingkungan Diagram tulang ikan sangat berguna untuk menyederhanakan permasalahan terkait dengan penyimpangan mutu atau terkait dengan hubungan antar anggota di suatu organisasi. Metode ini adalah metode yang tepat untuk tim kerja dalam menyelesaikan permasalahan dimana semua anggota tim dapat ikut serta
orang lain 2. Jangan menghambat orang lain mengeluarkan pendapat 3. Makin banyak pendapat makin baik M-ETHODE
Jadi, program perbaikan mutu bertujuan menaikkan laba. Dari penelitian yang ada, membuktikan bahwa ada korelasi yang kuat antara mutu dan laba yang bisa diraih perusahaan.
1. List penyebab yang mungkin 2. Uji logika hubungan antara penyebab dan akibat 3. Tandai penyebab yang ada relevansinya dengan masalah yang ada dikepala ikan 4. Lakukan pengujian atau experimen untuk menentukan penyebab utama ( penyebab dominan ) beri no urut sesuai prioritas. Demikian sekilas bagaimana cara menyusun diagram tulang ikan. Selamat mencoba, salam pembelajar learn – action – success (TY)
M-ATERIAL
M-AN
MASALAH
E-NVIRONMENT
M-ACHINE
Faktor (Penyebab)
Management Corner mampu memikat para pembeli yang akhirnya akan mendongkrak jumlah pembelian. Selain itu, mutu distribusi juga harus mampu menyerahkan produk sesuai dengan waktu yang dikehendaki pembeli. Dan, mutu karyawan yang mampu melayani pembeli dengan cara yang memuaskan. Ada hubungan yang erat antara mutu produk (barang dan jasa), kepuasan pelanggan, dan laba perusahaan. Makin tinggi mutu subuah produk akan semakin tinggi pula kepuasan pelanggan. Kondisi ini akan menciptakan harga yang tinggi dengan cost atau biaya yang rendah. Jadi, program perbaikan mutu bertujuan menaikkan laba. Dari penelitian yang ada, membuktikan bahwa ada korelasi yang kuat antara mutu dan laba yang bisa diraih perusahaan.
Langkah yang digunakan dalam pembuatan fishbone :
Red: Harapan Bapak terhadap tim-tim TQM – Quality Improvement Team ( QIT), baik di Cikande dan QIT Balaraja? JW: TQM tidak dapat berjalan, tanpa didukung team-team yang terus bergerak melakukan perbaikan. Untuk itu, perlu dibentuk team perbaikan yang dikenal dengan QIT. QIT yang beranggotakan supervisor/ manajer lintas departement dalam divisi yang sama. QIT juga biasanya merangkap sebagai fasilitator bagi TQM di departement masing-masing. QIT dapat menuangkan berbagai ide dan pemikiran, perbaikan, mengatur tahapan dan proses kerja serta melakukan verifikasi atas berbagai inisiatif yang telah dilakukan. Melalui TQM –QIT, juga dibentuk pola pikir karyawan untuk memecahkan masalah secara terstruktur dan
Karakteristik Mutu (Akibat)
(sambungan dari hal 1) berdasarkan pada data. Keberhasilan menerapkan seluruh inisiatif tersebut tidak lepas dari adanya kepemimpinan yang baik dan dijadikan panutan bagi setiap karyawan. Secara sadar, tentu kondisi ini akan membentuk karyawan menjadi profesional. Red: Di samping Cikande dan Balaraja, apakah TQM bisa juga dilaksanakan di area lain JW: Betul. Inisiatif yang dilakukan di Cikande & Balaraja diharapkan merupakan embrio bagi terciptanya komunitas karyawan yang sadar kualitas di segenap jajaran CPI group lainnya. Terima kasih Pak Jemmy atas jawabannya yang diberikan. Semoga apa yang kita citacitakan dengan TQM ini dapat tercapai. (YK)
halaman 7
Amati Cermati Pecahkan Tuntaskan..!!
WHAT
Zhapp!!
STAGE GATE II
Kamis, 29 Mei 2008 lalu,
Penilaian mencakup isi materi project (75%). Aspek lain yang teman-teman di CPI Cikande kembali menggelar Stage Gate — dinilai adalah keterampilan presentasi (25%). untuk tahapan kedua TQM, yakni ’Do and Check’. Di Sungguh membanggakan, lho, samping QIT, hadir pula melihat antusiasme para pembahas, terdiri dari para peserta, yang sebagian besar Departemen Head, dan para Juri adalah teman-teman dari semua dari jajaran pimpinan CPP lini. Akhirnya terlihat juga bibitCikande. bibit unggul CPI Cikande karena inisiatif TQM ini! Masing-masing tim mempresentasikan 2 langkah, Melalui perjuangan yang alot yaitu: (1)Merencanakan dan dan proses penilaian yang ketat, melaksanakan perbaikan; (2) akhirnya juara Stage Gate 2 kali Memastikan hasil perbaikan. ini diraih oleh tim STAR dengan
proyek inisiatif perbaikan, ”Optimalisasi Proses Produksi Karage untuk Pencapaian Standard Yield 72%” . Sebagai penghargaan, tim STAR menerima tantangan ber-arung jeram (rafting) bersama seluruh anggota tim dan fasilitator di sungai Citarik. Selamat yaaa! Buat tim lain: Ayo, maju terus dan tetap semangat!!! Ketemu lagi di tahap berikutnya. (NLB)
Outbond SPG Fiesta—Gress Promo Masih seputar kabar training,
Jika orang lain bisa, saya pun pasti bisa
Awal Juni lalu diadakan gathering dan training di Primafood International. Kali ini giliran gadis-gadis belia, para SPG (Sales Promotion Girl) FIESTA yang mendapatkan kesempatan mengikuti outbound training—dalam rangka menggugah semangat, motivasi, dan kebersamaan kerja. Mereka adalah para SPG HCO yang berlokasi di wilayah Jakarta, Bekasi dan Depok. Mereka sangat antusias dalam kegiatan ini — terlihat dari tingginya partisipasi yang mencapai 100 orang lebih. Dengan dibantu oleh para
supervisor SPG, tim fasilitator dari HC menampilkan sekitar 12 jenis permainan yang didahului oleh tea walk di perkebunan teh Gunung Mas. Di sela-sela acara, peserta juga berkesempatan mengumandangkan yel-yel kelompok masing-masing — cukup untuk mengangkat semangat team-work dan
motivasi. Walau nampak lelah, para srikandi frontliner Fiesta tersebut cukup puas dan gembira. Acara yang diprakarsasi dan dibiayai oleh perusahaan outsorucing SPG ini berlangsung selama setengah hari . Di akhir acara dilakukan pembagian hadiah dan kenang-kenangan. Dari kesan dan harapan, nampaknya peserta merasakan manfaat acara ini dan berharap dapat secara rutin dilaksanakan. Mudah mudahan apa yang telah dilakukan ini berkembang menjadi penumbuh semangat dalam meningkatkan penjualan produk Prima Food di waktu-waktu mendatang. (NLB)
Kick-Off: TQM Project Balaraja Setelah menjalani beberapa training dan program awareness, pada 29 Juli lalu, inisiatif TQM Balaraja secara resmi mulai dilaksanakan yang ditandai dengan kick-off oleh Direktur Jawa, Bp. Jemmy Wijaya. Dalam sambutannya, Pak Jemmy menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi CPI Balaraja, yakni meningkatnya harga bahan baku produk, misalnya jagung, serta menggelembungnya harga minyak yang berdampak
pada meningkatnya biaya produksi dan distribusi. TQM Balaraja terdiri dari 13 kelompok dengan fasilitator berjumlah 23 orang. Inisiatif TQM diturunkan dari berbagai permasalahan utama Balaraja yang selanjutnya diterjemahkan kedalam berbagai tema inisiatif perbaikan. yang muncul dari mengetengahkan Walaupun sedikit tertinggal dari rekannya di Cikande, nampak TQM Balaraja bergerak cepat dalam mengartikulasikan permasalahan yang
dihadapinya. Dari presentasi singkat selama kick-off, QIT telah menemukan tema, menggambarkan rencana perbaikan dari tools TQM, serta secara rinci mengemukakan gambaran rencana kerja masing-masing tahapan dan penjadwalannya. Dalam krick-off tersebut juga dilakukan penyampaian surat tugas dan passport TQM kepada Fasilitator dan QIT serta penyematan PIN TQM. Selamat berjuang kepada TQM Balaraja!!! Go TQM. (MSA)
halaman 8
TTS BERHADIAH Siapa Cepat Boleh Dapat Kalau bisa selesai hari ini, kenapa harus menunggu besok?
PERTANYAAN: 1. Framework TQM kita (singkatan) 2. …..International. Distributor FIESTA. 3. Joseph Moses……. ; Guru Kualitas 4. Mesin pengolah produk sosis 5. Harga Kesesuaian, biaya yang tidak bisa dihindari untuk memenuhi harapan pelanggan (singkatan, bahasa Inggris) 6. QIT pemenang Stage Gate 2 7. Contoh PONC di bagian produksi yang terjadi akibat terlambat pengiriman RM 8. TQM juga diimplementasikan oleh rekan-rekan CPI yang berlokasi kerja di tempat ini 9. Salah satu dari 5 parameter (Bahasa Inggris) yang diamati pada diagram sebab akibat/ diagram tulang ikan 10. Quality….... (Kelompok peduli kualitas, hasil ide JM Juran selama di Jepang) 11. ... Katsu, produk baru Fiesta Kirim Jawaban anda melalui kotak TQM dengan menuliskan nama dan departemen, kami tunggu paling lambat 15 September 2008. Pemenag kuis slogan edisi lalu: 1. Dian M (PDQC); 2. Damiati (GM Produksi); 3. Marnen (PDQC); 4. Ifa Syarifah (PDQC); 5. Zulkarnaedi (WH); 6. Dwike M.D (PDQC); 7. Kris HS (PGA); 8. Edi Yusup (SH); 9. Yance Ixwantoro (PDQC); 10. Mistono (WH)
Kualitas, Kerja Keras, Kreativitas, Produktivitas— menuju Kesejahteraan
2
7
9
3
4
6
8
1
5
10
11
Lebih Baik Rajin BEKERJA, daripada Rajin … MENCARI KERJA