DAFTAR PUSTAKA
Abustam MI. 1989. Gerak Penduduk, Pembangunan Dan Perubahan Sosial: Kasus Tiga Komunitas Padi Sawah di Sulawesi Selatan. Jakarta: UIPRESS. Adi IR. 2001. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas: Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Amir MS. 1987. Tonggak Tuo Budaya Minang. CV. Karya Indah. Amran R. 1981. Sumatera Barat Hingga Plakat Panjang. Jakarta: Sinar Harapan. Anastasi A. 1988. Psychological Testing. Publishing Company.
Ed ke-6.
New York: Macmillan
Anwar C. 1967. Hukum-Hukum Adat di Indonesia: Meninjau Alam Minangkabau. Jakarta: PT.Penerbit Segara. Anwar S. 2000. Kontribusi Penyuluhan Pembangunan Dalam Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah (makalah). Bogor: Seminar Nasional Perberdayaan Sumberdaya Manusia Menuju Terwujudnya Masyarakat Madani. Asshiddiqie J. 1994. Gagasan Kedaulatan Rakyat Dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia: Pergeseran Keseimbangan antara Individualisme dan Kolektivisme dalam Kebijakan Demokrasi Politik dan Demokrasi Ekonomi Selama Tiga Masa Demokrasi, 1945-1980-an (disertasi). Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve. Babbie E. 1992. The Practice of Social Research. California: Wadsworth. Belmont. Bachtiar HW. 1964. Negeri Taram: Masyarakat Desa Minangkabau. Di dalam: Koentjaraningrat, editor, Masyarakat Desa di Indonesia Masa Ini. Jakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Bakar Z. 2002. Rencana Strategis Sumatera Barat ke Depan Dalam Era Otonomi Daerah Demi Terwujudnya Masyarakat yang Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Adat dan Agama (makalah). IPB: Seminar Masyarakat Minang yang diselenggarakan oleh Forum Kajian Islam Urang Minang (FOKIUM) dan Ikatan Pelajar Mahasiswa Minang (IPPM) Bogor.
238
Beach DS. 1963. Personnel: The Management of People at Work. New York: The Macmillan Company. Beratha IN. 1982. DESA: Masyarakat Desa dan Pembangunan Desa. Jakarta: Ghalia Indonesia. Best JW. 1977. Research in Education. Ed ke-3. New Delhi: Prentice-Hall of India Private Limited. Biddle WW, Biddle LJ. 1965. The Community Development Process: The Rediscovery of Local Initiative. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc. Biro Pemerintahan Desa, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat. 2000. Menuju Pengembalian Bentuk dan Susunan Pemerintahan Desa Ke Nagari (Langkah Persiapan Pemerintah Propinsi Sumatera Barat Tahun 1999/2000). Padang. Black JA, Champion DJ. 1999. Metode Dan Masalah Penelitian Sosial. Koeswara E, Salam D, Ruzhendi A, penerjemah. Bandung: PT.Refika Aditama. Terjemahan dari: Methods and Issues in Social Research. Boyle PG. 1981. Planning Better Programs. New York: McGraw-Hill Book Company. Bryman A. 1988. Quantity and Quality in Social Research. London: Unwin Hyman Ltd. Chadwick BA, Bahr HM, Albrecht. 1991. Metode Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosial. Sulistia, Mujianto Y, Sofwan A, Suhardjo, penerjemah. Semarang: IKIP Semarang Press. Terjemahan dari: Social Science Research Methods. Chaplin JP. 1975. Dictionary of Psychology. New York: A Laurel Edition. Dell Publishing Co.Inc. Christenson JA, Robinson JW JR, editor. 1989. Community Development in Perspective. Iowa State University Press Ames. Cooms PH, Ahmed M. 1984. Memerangi Kemiskinan di Pedesaan Melalui Pendidikan Non-Formal. Jakarta: CV.Rajawali. Dahama OP, Bhatnagar OP. 1980. Education and Communication for Development. New Delhi: Oxford & IBH Publishing Co.
239
David FR. 2002. Managemen Strategis: Konsep. Jakarta : PT. Renhallindo. (Depdikbud) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed ke-3. Jakarta: Balai Pustaka. Depositario PT. 1990. History and Background of Community Development. Los Banos: University of The Philipines. Djohan D. 1998. Kebijakan Percontohan Otonomi Daerah. Jakarta: Yarsif Watampone. Etzioni A. 1982. Organisasi-Organisasi Modern. Suryatim, penerjemah. UI Press dan Pustaka Bradjaguna. Terjemahan dari: Modern Organizations. Fraenkel JR, Wallen NE. 1993. How To Design and Evaluate Research In Education. Ed ke-2. New York: McGraw-Hill Inc. Gibson JL at.al. 1984. Organisasi dan Management. Wahid D, penerjemah, Jakarta: Erlangga. Gilley JW, A ES. 1989. Principles of Human Resource Development. AddisonWesley Publishing Company, Inc. Hadi S. 1978. STATISTIK Psikologi UGM.
Jilid II. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Hanafiah MJ at.al. 1994. Pengelolaan Mutu Total Pendidikan Tinggi: Suatu Buku Pedoman Bagi Pengelola Perguruan Tinggi Untuk Meningkatkan Mutu. BKS PTN Barat Depdikbud RI dan Higher Education Development Support Project (HEDS) USAID-DIKTI-JIKA. Haradesky J. 1995. Total Quality Management: Hand Book. Mc.Graw-Hill. Inc. Harun R. 1996. Revitalisasi Penyuluhan Pertanian: Kebijaksanaan dan Strategi Penyuluhan Pertanian (makalah). Program Studi Penyuluhan Pembangunan IPB. Apresiasi Manajemen dan Metodologi Penyuluhan bagi Peneliti. Hickerson FJ, Medleton J. 1975. Helping People Learn: A Module for Trainers. East-West Center. East-West Communication Institute Honolulu-Hawai.
240
Hicks HG, Ray GG. 1996. Organisasi: Teori dan Tingkah Laku. G Kartasapoetra, penerjemah. Jakarta: Bumi Aksara. Hidayat, Sucherly. 1986. Peningkatan Produktivitas Organisasi Pemerintah dan Pegawai Negeri: Kasus Indonesia. Prisma. Desember 1986. Jakarta Barat: LP3ES. Homan MS. 1999. Promoting Community Change: Making It Happen in the Real World. Ed ke-2. Brooks/Cole Publishing Company. Hubeis AVS, Tjitropranoto P, Ruwiyanto W, editor. 1992. Penyuluhan Pembangunan di Indonesia: Menyongsong Abad XXI. Jakarta: PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Ife J. 1995. Community Development: Creating Community Alternatives-Vision, Analysis and Practice. Longman Australia: Pty Ltd. Indrawijaya AI. 1983. Perilaku Organisasi. Sinar Baru. Bandung. Ishikawa K. 1992. Pengendalian Mutu Terpadu. Santosa HWB, penerjemah. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Terjemahan dari: What is Total Quality Control. Jaques D. 1984. Learning in Group. Sydney: Croom Helmm. Jatiman S. 1993. Dari Kampung Menjadi Desa: Studi Sosiologi Perubahan Pemerintahan Desa di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat (disertasi). Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Juliantara D, penyunting. 2000. Arus Bawah Demokrasi: Otonomi dan Pemberdayaan Desa. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama. Juran JM. 1996. Merancang Mutu. Buku ke 2. Hartono B, penerjemah. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Terjemahan dari: Juran on Quality by Design. ------------. 1995. Merancang Mutu. Buku I. Hartono B, penerjemah. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. Terjemahan dari: Juran on Quality by Design. Kansil C.S.T. 1988. Desa Kita: Dalam Peraturan Tata Pemerintahan Desa (Hukum Administrasi Desa). Jakarta: Ghalia Indonesia. Kartohadikoesoemo S. 1984. DESA. Jakarta: PN. Balai Pustaka.
241
Kato T. 1989. Nasab Ibu dan Merantau. Kassim, A, penerjemah. Dewan Bahasa dan Pustaka. Kementrian Pendidikan Malaysia. Kuala Lumpur. Kerlinger FN. 1990. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Simatupang, LR, penerjemah. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Terjemahan dari: Fondation of Behavioral Research. Kidder LH. 1981. Research Methods in Social Relations. New York: Holt, Rinehart and Winston. Koentjaraningrat. 1984. Masyarakat Desa di Indonesia. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. ---------------------. 1985. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia. Korman A.K. 1978. Organizational Behavior. New Delhi: Prentice Hall of India. Lauer RH. 1993. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Alimandan, penerjemah. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Terjemahan dari: Perspective on Social Change. Lewis GJ. 1979. Rural Community. London Newton Abbot North Pomfret (VT): David & Charles. Lindayanti. 1988. Birokrasi Dalam Sistim Laras di Minangkabau Pada Tahun 18231914 (laporan penelitian). Pusat Penelitian Universitas Andalas. Lippit R, Watson J, Westley B. 1958. Planned Change. New York: Harcourt, Brace & World, Inc. LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) Sumatera Barat. 2002. Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah: Pedoman Hidup Banagari. Padang: Sako Batuah. Loomis CP. 1960. Social System: Essays on Their Persintence and Change. London: D.Van Nostrand Company. Inc. Manan I. 1985. A Traditional Elite in Continuity and Change: The Chief of The Matrilineal Lineages of Minangkabau of West Sumatra, Indonesia (thesis). Urbana, Illinois.
242
------------. 1995. Birokrasi Modern dan Otoritas Tradisional di Minangkabau (laporan penelitian). Padang: Yayasan Pengkajian Kebudayaan Minangkabau. Martin LL. 1993. Total Quality Management in Human Services Organizations. Newbury Park California: Sage Publications, Inc. Maslow AH. 1984. Motivasi Dan Keperibadian: Teori Motivasi dengan Ancangan Hirarki Kebutuhan Manusia. Nurul Iman, penerjemah. Jakarta: PT.Pustaka Binaman Pressindo. Terjemahan dari: Motivation and Personality. McMillan JH, Schumacher S. 2001. Research in Education: A Conceptual Introduction. New York: Fifth Edition. Miko A, Asmawi, editor. 1996. Wanita di Sumatera Barat: Beberapa Kumpulan Pemikiran dan Hasil Penelitian. Padang: Lembaga Penelitian Universitas Andalas. Moenir H.A S. 1995. Manajemen Pelayanan Umum. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Mubyarto KS. 1988. Pembangunan Pedesaan Di Indonesia. Yogyakarta: Liberty. Naim M. 1984. Merantau: Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Nasution Z. 1988. Komunikasi Pembangunan: Penerapannya. Jakarta: CV.Rajawali.
Pengenalan
Teori
dan
Nazrizal. 2002. Rencana Kerja Peningkatan Kinerja Pembinaan Pemerintahan Nagari dalam Kecamatan Linggo Saribaganti, Kabupaten Pesisir Selatan (Kertas Kerja Perorangan). Badan Diklat Propinsi Sumatera Barat. Ndraha T. 1990. Pembangunan Masyarakat: Mempersiapkan Masyarakat Tinggal Landas. Jakarta: Rineka Cipta. Neuman WL. 1997. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Ed ke-3. Boston: Allyn and Bacon. Noor M Dt.Rajo Penghulu. 2000. Peranan Ninik Mamak Kembali Bernagari. Dalam Bunga Rampai Pengetahuan Adat Minangkabau. Padang: Yayasan Sako Batuah.
243
Osborne D, Gaebler T. 1999. Mewirausahakan Birokrasi. Abdul Rosyid, penerjemah. Jakarta: PT.Pustaka Binaman Pressindo. Terjemahan dari: Reinventing government: how the entrepreneurial spirit is transforming the public sector. Osborne D, Plastrik P. 2000. Memangkas Birokrasi: Lima Strategi Menuju Pemerintahan Wirausaha. Rosyid Abdul dan Ramelan, penerjemah. Jakarta: PPM. Terjemahan dari: Banishing bureaucracy: the five strategies for reinventing. PD. Nusa Indah Utama. Himpunan Peraturan Mengenai Desa dan Kelurahan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999. Bandung. Padmowihardjo S. 1980. Organisasi, Kelompok, dan Kepemimpinan. Ciawi-Bogor. PGP-IPTPP. -------------. 1999. Peranan Widyaiswara Dalam Mengembangkan Sumberdaya Manusia Untuk Menyongsong Otonomi Daerah: Orasi Ilmiah Widyaiswara Utama. Badan Pendidikan dan Pelatihan Pertanian. ------------. 2000. Modul Pelatihan Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi Partisipatif untuk Pelatihan Tingkat Desa. Proyek Pendukung Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah (P2MPD). ------------. 2005. Memberdayakan Sumber Daya Manusia Petani (makalah). Bogor: Seminar Nasional Penyuluhan Pembangunan, Mengembangkan Sumberdaya Manusia Indonesia, Program Studi Penyuluhan Pembangunan, IPB, 21 September 2005. Pador Z at al. 2002. Kembali ke Nagari: Batuka Baruak Jo Cigak? Padang: Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Pitomo S. 1982. Kebutuhan Dasar Kelompok Berpenghasilan Rendah di Kota Jakarta. Di dalam: Mulyanto Sumardi & Hans-Dieter Evers, editor, Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial. CV.Rajawali. Pranoto SW at al. 2000. Parlemen Desa: Dinamika DPR Kalurahan dan DPRK Gotong Royong. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama. Radjab M. 1969. Sistem Kekerabatan di Minangkabau: Sebuah Case Study dari segi tinjauan Psikologi-Sosial terhadap 102 buah Rumah Gadang di Sumpur,
244
Padang Pandjang (hasil penelitian). Padang: Center for Minangkabau Studies Press. Rahardjo. 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Rangkuti F. 1999. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Rasyid MR. 2000. Makna Pemerintahan: Tinjauan dari segi Etika dan Kepemimpinan. Jakarta: PT.Mutiara Sumber Widya. Rayendra LT, editor. 2003. Dasar-Dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Rhovic C. 1982. Menyusuri Jalur Pembangunan dan Inovasi Pendidikan di Kawasan Dunia Ketiga. Surabaya: Usaha Nasional. Roberts HV, F SB. 1993. Quality is Personal: A Foundation for Total Quality Management. New York: A Devision of Macmillan, Inc. Sallis E. 1993. Total Quality Management In Education. London: Kogan Page. Samsudin SU. 1982. Dasar-Dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian. Bandung: Binacipta. Sanders IT. 1958. The Community: An Introduction to a Social System. New York: The Ronald Press Company. Saparin S. 1986. Tata Pemerintahan dan Administrasi Pemerintahan Desa. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sastramihardja H. 1987. Materi Pokok Sosiologi Pedesaan. Jakarta: Karunika Universitas Terbuka. Sayuti M Dt. Rajo Penghulu. 1991. Bahasa Orang Cerdik Pandai Minangkabau. Padang. Scott WR. 1981. Organization: Rational, Natural, and Open Systems. New Jersey: Prentice-Hall. Inc. Englewood Cliffs.
245
Sedarmayanti. 2004. Good Governance (Kepemerintahan yang Baik). Bagian Kedua. Bandung: Mandar Maju. Siegel S. 1956. Nonparametric Statistics: For the Behavioral Sciences. McGrawHill. Kogakusha Ltd. Singarimbun M, Effendi S, editor. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT.Pustaka LP3ES. Sinar Grafika. Undang-Undang Otonomi Daerah. 1999. Jakarta. Slamet IE. 1965. Pokok-Pokok Pembangunan Masyarakat Desa (Sebuah pandangan Anthropologi Budaya). Jakarta: Bhratara. Slamet M. 2000. Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan dan Penyuluhan (PPN 755): Kumpulan Bahan Kuliah. IPB. ------------. 2000. Memantapkan Posisi dan Meningkatkan Peran Penyuluhan Pembangunan dalam Pembangunan (makalah). Seminar Nasional Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Menuju Terwujudnya Masyarakat Madani. 25-26 September 2000. IPB. -----------. 1978. Kumpulan Bahan Bacaan Penyuluhan Pertanian. Ed ke-3. IPB. -----------. 1981. Metoda Menggerakkan Masyarakat Ke Arah Pembangunan. Laporan Pelaksanaan dan Materi Penataran Pelatih-Pelatih Kuliah Kerja Nyata Angkatan II. Bogor. -----------. 2000. Memantapkan Posisi dan Meningkatkan Peran Penyuluhan Pembangunan Dalam Pembangunan (makalah). Seminar Nasional Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Menuju Terwujudnya Masyarakat Madani. Institut Pertanian Bogor. ------------. 2001. Menata Sistem Penyuluhan Pertanian Menuju Pertanian Modern (makalah). Institut Pertanian Bogor. Soekanto S. 1982. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: CV.Rajawali. Soemardjan S. 1994. Potensi Desa Untuk Membangun. Parsudi Suparlan, penyunting. Pembangunan Yang Terpadu dan Berkesinambungan. BALITBANGSOS DEPSOS RI. Solimun. 2002. Multivariate Analysis Structural Equation Modelling (SEM) Lisrel dan Amos. Malang: Fakultas MIPA Universitas Brawijaya.
246
Sujatmo. 1991. Cakrawala Otonomi Daerah. Sinar Grafika. Jakarta. Sulaiman F. 2000. Faktor-Faktor dan Isu yang Mempengaruhi Revitalisasi Penyuluhan Pertanian (makalah). Bogor: Seminar Nasional Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Menuju Terwujudnya Masyarakat Madani. Sumastro. 1996. Dinamika Organisasi dan Aktualisasi Fungsi LKMD Dalam Pembangunan Masyarakat Desa (tesis). Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Suparlan
P, penyunting. 1994. Pembangunan Yang Berkesinambungan. BALITBANGSOS DEPSOS RI.
Terpadu
dan
Supriatna T. 2000. Strategi Pembangunan Dan Kemiskinan. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Surianingrat B. 1985. Pemerintahan Administrasi Desa dan Kelurahan. Jakarta: Aksara Baru. ------------------. 1980. Mengenal Ilmu Pemerintahan Disertai Pembahasan Tentang Pemerintahan Dalam Negeri. Jakarta: Aksara Baru. Steers RM. 1980. Efektivitas Organisasi. Magdalena Jamin, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Organizational Effectiveess, A Behavioral View. Stoner J.A.F. 1980. Management. Philippines: Prentice-Hall, Inc. Suryadi A. 1995. Pembangunan Masyarakat Desa. Bandung: Mandar Maju. Susanto D. 2000. Pendekatan Paradigma Baru Ilmu Penyuluhan Pembangunan: Sumbang pikiran dalam meningkatkan kiprah jajaran alumni Program Studi PPN (makalah). Bogor: Seminar Nasional Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Menuju Terwujudnya Masyarakat Madani. Sutarto. 1998. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Syafiie IK. 1991. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Jakarta: PT.Eresco.
247
Syahmunir. 2001. Pemerintahan Nagari dan Desa serta Perkembangannya di Sumatera Barat: Pidato Pengukuhan Sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Hukum Perdata Adat pada Fakultas Hukum Universitas Andalas. Padang. Thalib S. 1974. Pemerintahan Nagari di Sumatera Barat Dewasa Ini: Suatu Tinjauan Terhadap SK 015/GSB/1968 (laporan penelitian). Padang: Fakultas Hukum Unand. Tenner AR, DeToro IJ. 1992. Total Quality Management: Three Steps to Continuous Impreovement. Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company. Terry GR. 1960. Principles of Management. Illinois: Richard D.Irwin, Inc. Homewood. Thoha M. 1983. Perilaku Organisasi. Jakarta: CV.Rajawali. Thorndike RL, Hagen EP. 1979. Measurement and Evaluation in Psychology and Education. Ed ke-4. New Delhi: Wiley Eastern Limited. Timpe AD, editor. 1992. Kinerja. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Kelompok Gramedia Anggota IKAPI. Tjiptono F. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta. Andi. -------------. 1997. Prinsip-prinsip Total Quality Services (TQS). Yogyakarta: Andi. Tjiptono F, Anastasia D. 1995. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi. Tjokrowinoto M. 1996. Pembangunan: Dilema dan Tantangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tosi HL, Carroll SJ. 1976. Management: Contingencies , Structure, and Process. New York: John Weley & Son's. Tunggal AW. 1993. Manajemen Mutu Terpadu: Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta. Uphoff NT. 1986. Local Institutional Development: An Analytical Sourcebook With Cases. The United States of America: Kumarian Press. Usman S. 1998. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta:
248
Vredenbregt J. 1978. Metode Dan Teknik Penelitian Masyarakat. PT.Gramedia.
Jakarta:
Wallace, WL. 1990. Metoda Logika Ilmu Sosial. Jakarta: Yayasan Solidaritas Gama. Bumi Aksara. Widjaja AW. 1993. Pemerintahan Desa Dan Administrasi Desa Menurut UndangUndang Nomor 5 tahun 1979 (Sebuah Tinjauan). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Wijaya AJ at.al, editor. 2000. Reformasi Tata Pemerintahan Desa Menuju Demokrasi. Yogyakarta: YAPIKA, Forum LSM DIY bekerjsama dengan PUSTAKA PELAJAR (Anggota IKAPI). Wiriaatmadja S. 1985. Pokok-Pokok Penyuluhan Pertanian. Jakarta: CV.Yasaguna. Yakub Dt. BN. 1989. Minangkabau Tanah Pusaka. Bukittinggi: Pustaka Indonesia. Yudoyono B. 2001. Otonomi Daerah: Desentralisasi dan Pengembangan SDM Aparatur Pemda dan Anggota DPRD. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Yukl G. 1998. Kepemimpinan dalam Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia, Jusuf Udaya, penerjemah. Jakarta: Prenhallindo. Zakaria RY. 2000. Abih Tandeh: Masyarakat Desa Di Bawah Rejim Orde Baru. Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM).
Dokumen-dokumen: Staatsblad Hindia Belanda No.490 Tahun 1938. Negeri-Negeri Tanah Seberang, Ketentuan-Ketentuan Umum tentang cara mengatur dan menyelenggarakan Urusan Rumah Tangga Negeri-Negeri di tanah Seberang (IGOB). Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Maklumat No.20 Tahun 1946. Residen Sumatera Barat. Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Sumatera Barat No.2/Desa/GSB/Prt-1963 tentang Peraturan Nagari-Nagari dalam Daerah Sumatera Barat.
249
Surat
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Barat No.015/GSB/1968 tentang Peraturan Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Nagari Dalam Daerah Propinsi Sumatera Barat.
Surat
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Propinsi Sumatera Barat No.149/GSB/1970 tentang Kerapatan Nagari, Lapangan Tugas dan Wewenangnya dalam Daerah Propinsi Sumatera Barat.
Surat
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Barat No.156/GSB/1974. tentang Kerapatan Nagari Dalam Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat.
Surat
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Barat No.157/GSB/1974 tentang Tata Cara Pemilihan Wali Nagari Dalam Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 1983 Tentang Nagari Sebagai Kesatuan Masyarakat Hukum Adat Dalam Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.63 Tahun 1999 Tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.64 Tahun 1999 Tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa. Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Barat No.9 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Pokok Pemerintahan Nagari. Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman No.16 Tahun 2001 Tentang Pemerintahan Nagari. Peraturan Daerah Kabupaten Agam No.31 Tahun 2001 Tentang Pemerintahan Nagari. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan No.17 Tahun 2001 Tentang Ketentuan Pokok Pemerintahan Nagari.
250
Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 17 Tahun 2001 Tentang Pemerintahan Nagari.
Koran: Kompas, Kamis 15 Februari 2001. Kompas, Rabu 4 April 2001. Tabloid SURAU, Edisi 2 Tahun I, 5 Februari 2001.
Lampiran: 1 Matriks Analisis SWOT Pengembangan Alternatif Strategi Faktor Internal Lembaga Pemerintahan Nagari
Kekuatan (strengths):
Kelemahan (weaknesses):
1. Landasan hukum pemerintahan nagari jelas. Nagari tertentu batas -batasnya, mempunyai harta kekayaan sendiri, berhak mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri, dan memilih pimpinan sendiri;
1. Tingkat kekosmopolitan dan tingkat kemandirian bekerja aparat relatif sedang;
2. Pemerintahan nagari telah memiliki bangunan kantor tetap; 3. Tersedia Dana Alokasi Umun Nagari (DAUN) dari APBD kabupaten serta pendapatan asli lainnya; 4. Aparatur pemerintahan nagari cukup adaptif dan fleksibel dalam melayani masyarakat; 5. Tingkat pendidikan aparatur pemerintahan nagari, pengalaman dipemerintahan sebelumnya, tingkat keinovatifan, persepsi terhadap tugas dan peranan, relevansi dorongannya memasuki lembaga pemerintahan nagari dengan tujuan/fungsi lembaga tsb, sikap mental terhadap tugas dan peranannya, dedikasi, dan sifat-sifat kepelayanan yang dimilikinya relatif cukup baik; 6. Ttingkat kekonsistenan tujuan pribadi aparat dengan tujuan lembaga relatif cukup baik;
2. Insentif yang diterima aparat belum relatif kecil; 3. Teknologi dan sarana pemerintahan nagari belum memadai; 4. Proses-proses yang berfungsi dalam organisasi tergolong cukup; 5. Pendapatan dan penerimaan nagari kurang mencukupi; 6. Hubungan kemitraan dan kerjasama antara eksekutif dan legislatif di sejumlah nagari belum harmonis —masih diwarnai egoisme lembaga; 7. Penerimaan nagari dari APBD masih terbatas; 8. Administrasi perkantoran dan keuangan (terutama berupa pendapatan asli) belum memadai; 9. Nagari belum mempunyai program kerja yang jelas dan rinci; 10. Hanya 7,8 persen dari total responden yang menyatakan puas terhadap pelayanan pemerintah nagari.
7. Struktur organisasi pemerintahan nagari menurut penilaian aparat relatif cukup baik; 8. Kehadiran aparat di kantor sudah teratur; Faktor Eksternal Lembaga Pemerintahan Nagari
9. Sebanyak 67,8 persen dari masyarakat yang pernah berurusan dengan pemerintahan nagari
250
menyatakan agak puas terhadap pelayanan pemerintahan. Peluang (opportunities):
Strategi SO:
Strategi WO:
1. Tingkat pendidikan masyarakat pelanggan, dukungannya terhadap pemerintahan nagari, dan orientasi nilai budaya yang dimiliki relatif cukup baik;
• Miningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nagari (S 4, 5, 6, 7, 8: O 1, 5);
• Meningkatkan profesionalisme dan kemampuan aparatur pemerintahan nagari dalam pelayanan publik yang berfokus pada pelanggan (W 1, 4, 6, 10: O 4, 7);
2. Dukungan perantau terhadap keberadaan pemerintahan nagari relatif cukup baik;
• Dapat terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) di nagari (S 1, 3, 4, 5, 6, 7: O 2, 3, 4, 7).
3. Adanya subsidi dari pemerintahan supra nagari;
• Pengadaan dan penambahan sarana dan prasarana untuk mewujudkan pelayan prima (excellent service) (W 3, 5, 8: O 2, 3, 4, 6); • Mengembangkan jaringan dan kerjasama dengan perantau dan lembaga lain untuk membangun SDM dan memanfaatkan SDA nagari (W 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9: O 2, 5, 6) ;
4. Adanya kewajiban pemerintahan supra nagari untuk memberdayakan pemerintahan nagari; 5. Terdapatnya lembaga adat dan lembaga sosial lainnya di nagari; 6. Nagari memiliki harta kekayaan (SDA) yang memungkinkan untuk bisa dimanfaatkan;
• Mengusahakan untuk memperbaiki reward system aparatur pemerintahan nagari (W 2, 5, 7: O 2, 3, 6);
7. Terdapatnya organisasi pemerintah dan nonpemerintah (LSM) yang memproduksi barang atau jasa yang sudah mendapatkan lisensi atau standar kualitas.
• Meningkatkan peran serta lembaga adat dan lembaga sosial lainnya yang ada di nagari dalam penyelenggaraan pemerintahan nagari yang lebih baik (W 6, 10: O 5).
Ancaman (threats):
Strategi ST:
Strategi WT:
1. Jumlah subsidi dari APBD terbatas;
• Mengoptimalkan potensi yang ada dalam penyelenggaraan pemerintahan (S 3, 4, 5, 6, 7:T 1, 2) ;
• Pengalihan asset desa ke nagari (W 3, 5, 7: T 1, 2);
2. Sumbangan pihak lain (selain dari pemerintah supra nagari) belum terlaksana;
3. Masih ada citra negatif terhadap nagari yang • Mensosialisasikan tentang kehidupan bernagari kepada masyarakat secara kontinu (S 1, 3, 4, 5: T berkembang di kalangan masyarakat; 3, 4); 4. Masih ada egoisme desa/egoisme jorong dalam • Memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang pembangunan nagari; lebih luas kepada masyarakat dalam upaya 5. Kebutuhan masyarakat makin beragam dan pemenuhan kebutuhannya (S 2, 4, 5, 8: T 5). makin meningkat
• Memelihara dan mempertahankan kinerja pelayanan yang sudah diraih (W 1, 2, 3, 4: T 3, 4).
251