IV.C.1. Urusan Pilihan Perikanan
C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN 1. URUSAN PERIKANAN Urusan perikanan semakin penting peranannya secara nasional maupun global, karena kontribusinya dalam penyediaan bahan makanan berprotein, lapangan kerja, pendapatan, lingkungan dan pengentasan kemiskinan. Pengembangan perikanan khususnya di Kabupaten Wonosobo lebih didominasi oleh kegiatan perikanan budidaya. Kegiatan perikanan budidaya diprediksi mampu menaikkan produksi perikanan secara nyata. Namun demikian, beberapa tipe budidaya perikanan telah menurunkan keanekaragaman dan pencemaran genetik, konservasi lahan yang mengarah pada perusakan habitat dan pencemaran lingkungan serta wabah penyakit. Dalam rangka upaya peningkatan produksi muncul beberapa kendala dalam budidaya perikanan karena masih kurang sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan dalam budidaya perikanan seharusnya menerapkan budidaya perikanan sesuai daya dukung, pengembangan ikan dengan trofik makanan pendek, system budidaya polikukltur dan budidaya terpadu, penerapan budidaya yang ramah lingkungan, pengendalian penyakit dan penebaran benih tahan penyakit serta penerapan bio-safety. Pada intinya terdapat tiga aspek utama yang harus diperhatikan dalam kerangka pembangunan perikanan berkelanjutan, yaitu aspek ekologi, sosial dan ekonomi dimana masing-masing aspek tersebut mempunyai persyaratan agar pembangunan suatu wilayah atau suatu sektor dapat berlangsung secara berkelanjutan. Antar aspek tersebut sebaiknya terintegrasi sehingga pembangunan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat tanpa mengabaikan prinsip-prinsip kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Selaras dengan hal tersebut kebijakan pada urusan perikanan sesuai RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2010-2015 adalah peningkatan produksi dan produktifitas komoditas perikanan. Dengan prioritas pembangunan dalam RKPD 2012 : meningkatnya produksi ikan.
a. PROGRAM DAN KEGIATAN Sejalan dengan arah kebijakan tersebut pada tahun 2012 telah dilaksanakan program dan kegiatan yang terutama ditujukan untuk mendorong perkembangan usaha perikanan rakyat. Untuk mendukung dan mewujudkan tujuan tersebut, melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2012 telah dialokasikan sebesar Rp 6.347.420.750 atau sebesar 0,57%, dari alokasi tersebut terealisasi sebesar Rp 6.158.032.140 atau 97,02%. Anggaran tersebut digunakan untuk pengembangan budidaya perikanan. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut:
LKPJ 2012 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
239
IV.C.1. Urusan Pilihan Perikanan
Tabel IV.C.1.1 Rincian Program dan Realisasi Anggaran Urusan Perikanan Tahun 2012 No.
Program
Alokasi (Rupiah) 2.616.504.150
Realisasi (Rupiah) 2.590.095.350
2.616.504.150
2.590.095.350
3.730.916.600
3.567.936.790
A
Belanja Langsung
1 B
Program Pengembangan Budidaya Perikanan Belanja Tidak langsung
1
Belanja Pegawai
3.730.916.600
3.567.936.790
a
Gaji dan Tunjangan
3.402.199.000
3.268.579.190
b
Tambahan Penghasilan
323.800.000
294.440.000
c
Insentif Pajak/Retribusi Daerah
4.917.600
4.917.600
2
Belanja Hibah dan Bantuan Sosial
-
-
3
Belanja Tak Terduga
-
-
6.347.420.750
6.158.032.140
Jumlah total Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2012 (diolah)
b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Program Pengembangan Budidaya Perikanan Tujuan dari program ini adalah meningkatkan produktifitas ikan sebagai komoditi utama melalui budidaya ikan terpadu yang berhubungan dengan pembenihan serta mengaktifkan dan memperbaharui berbagai hal yang mampu menunjang produktifitas pada bangunan-bangunan yang ada. 1) Pembangunan/Rehabilitasi Sarana Prasarana Fisik Perikanan Tangkap, UPR/HSRT, Pengembangan Kawasan Budidaya Air Tawar, Penyediaan Sararan Prasarana Pemasaran Hasil Perikanan, Sarana Statistik Perikanan dan Sarana Pengawasan Sumberdaya Perikanan, kegiatannya berupa : Pengadaan Mesin Perahu Tipe Gantaran dan Tipe Katamaran, Konstruksi KJA, Jaring KJA, Mesin Pembuat Pakan Ikan, Peralatan Perikanan, Pembangunan Konstruksi Saluran/Jaringan Air Irigasi Tersier Perkolaman Rakyat, Pembangunan Perkolaman, Pembangunan Hatchery Skala Rumah Tangga (HSRT) dan Pembangunan Tempat Pendaratan Ikan (TPI). 2) Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan dan Fasilitasi Peralatan Pembuat Pakan Ikan (DBHCHT), berupa pelatihan pembuatan pakan untuk 3 kelompok pembudidaya ikan, pengadaan mesin pembuat pellet 3 unit dan bahan pakan 3 paket yang dialokasikan di Desa Sukoharjo Kec. Sukoharjo, Gentan Kalikajar, Balekambang Selomerto. 3) Fasilitasi UPTD Balai Benih Ikan, berupa Operasional BBI 1 paket, Bahan pakan ikan dan pakan ikan 1 paket yang dialokasikan di UPTD BBI. 4) Intensifikasi Budidaya Perkolaman Rakyat, berupa Pengadaan benih ikan nila 320.000 ekor di Desa Jlamprang, Selokromo, Lipursari, Sojokerto Leksono, Kalibeber, Pandansari, Jawar Mojotengah, Candi, Pakuncen, Kalierang, Krasak Selomerto, Kauman, Grugu, Medono, Winongsari, Ngasinan, Pesodongan, Kaliwiro, Rojoimo, Pagerkukuh, Wonolelo, Wonosobo, Lancar Wadaslintang, Kalikarung Kalibawang, Krakal Dawung, Karangluhhur, Wringinanom, Damarkasihan, Kertek Kecamatan
LKPJ 2012 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
240
IV.C.1. Urusan Pilihan Perikanan
Kertek, Tegalsari Garung, Jebengplampitan Sukoharjo, Wonoroto Watumalang.
Ngadisalam Sapuran,
5) Penguatan Kelembagaan Jaringan Kelompok Tani Nelayan Wadaslintang (JKTNW), ditujukan untuk Forum Komunikasi Jaringan Kelompok Tani Nelayan Wadaslintang (JKTNW) berupa Pengadaan benih ikan nila 118.825 ekor dan pakan ikan 2.400 kg. 6) Restoking Bibit Ikan di Perairan Umum, berupa penebaran benih ikan nila dan tawes sebanyak 275.000 ekor di perairan umum di Desa Besani Kec. Leksono, Bumiroso Watumalang, Tirip Wadaslintang, Maduretno Kalikajar, Jaraksari Wonosobo, Pesodongan dan Lebak Kaliwiro, Bener Kepil sehingga akan terjaga keseimbangan ekosistem perairan umum. 7) Fasilitasi Perikanan Kelompok Tani Kalikajar, Wadaslintang, Kepil yang dialokasikan di Kelompok Hidayah Bakulan Rejosari Kalikajar, Kelopok Mina Cakra Kemutug Tirip Wadaslintang Kelompok Kali Tuk Kapulogo Tengah Kapulogo Kepil. 8) Fasilitasi Perikanan Kelompok Tani Sangkuriang Jaya Ngadisono Kaliwiro, berupa Pengadaan benih ikan lel 8-12 cm 32.000 ekor induk lele 1 paket dan perlengkapan budidaya ikan 1 paket. 9) Pengadaan Bibit Ikan, berupa Pengadaan benih ikan nila 5-8 cm 321.000 ekor.
c. CAPAIAN KINERJA URUSAN PERIKANAN Capaian kinerja urusan perikanan dapat dilihat pada beberapa indikator perikanan yang tersaji pada tabel berikut : Tabel IV.C.1.2 Capaian Kinerja Urusan Perikanan Tahun 2012 berdasarkan Indikator Kinerja Kunci (IKK) penyelenggaraan pemerintahan daerah
No.
Capaian Kinerja
Indikator Kinerja Berdasarkan EKPPD
1
Produksi perikanan (Jumlah Produksi Ikan (kg)) / (Target Daerah (kg) x 100%
2
Konsumsi ikan (Jumlah Konsumsi Ikan/kapita/tahun (kg)) / (Target Daerah (Kg)) x 100%
2011
2012
= 5.847.791 / 5.142.394 x 100% =113,72 %
7.619.808 / 5.428.207 x 100% =140,37 %
= 12,86 / 12,68 x 100% = 101,42 %
12,93 / 12,80 x 100% = 101,02 %
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan
Tabel IV.C.1.3 Data Indikator Kinerja Urusan Perikanan berdasarkan RPJMD 2010-2015 No . 1
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Jumlah produksi perikanan budidaya (ton)
2011
Capaian Pembangunan 2012 Naik/Turun
5.848
7.620
30,30%
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan
LKPJ 2012 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
241
IV.C.1. Urusan Pilihan Perikanan
Capaian kinerja urusan perikanan di Kabupaten Wonosobo dapat dilihat dari produksi perikanan, di mana pada tahun 2012 sebesar 140,37% meningkat 23,43% dibandingkan tahun 2011. Sementara untuk konsumsi ikan pada tahun 2012 kondisinya menurun 0,39%, yang disebabkan masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang gizi dan manfaat protein ikan bagi kesehatan dan kecerdasan, masih rendahnya suplai ikan khususnya ke daerah-daerah pedalaman akibat kurang lancarnya distribusi pemasaran ikan, belum berkembangnya teknologi pengolahan/pengawetan ikan sebagai bentuk keanekaragaman dalam memenuhi tuntutan selera konsumen, serta sarana pemasaran dan distribusi masih terbatas baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sementara untuk jumlah produksi perikanan budidaya atau ikan konsumsi pada tahun 2012 sebesar 7.620 ton, kondisi ini sudah melebihi target RPJMD meskipun sebagian besar areal pemeliharaan ikan tetap hanya ada peningkatan di luasan karamba sebesar 7,48%. Demikian pula untuk produksi benih ikan ada peningkatan sebesar 19,02% dibanding tahun yang lalu. Hal ini disebabkan adanya pembinaan dan bantuan sarana dan prasana pendukung budidaya ikan air tawar untuk meningkatkan minat petani pembudidaya dan pembesaran ikan. Di samping itu juga adanya penggunaan teknologi baik dalam hal perbenihan, budidaya maupun pakan sehingga ada optimalisasi produksi. Berikut data luas lahan perikanan yang kondisinya tetap pada tahun 2011 dan 2012 serta data produksi ikan. Tabel IV.C.1.4 Luas Lahan Perikanan Tahun 2011 – 2012 No.
Jumlah
Kategori Lahan
2011
Rata-rata Naik 2012
(Turun) %
1
Kolam Air Tenang (ha)
260,9
260,9
0%
2
Kolam Air Deras (Ha)
1,5
1,5
0%
3
Karamba Dasar (Ha)
0,02
0,02
0%
4
Karamba Jaring Apung (Ha)
2,14
2,30
7,48%
5
Sawah (Ha)
95,86
95,86
0%
6
Waduk (ha)
1465
1465
0%
7
Telaga (ha)
75,40
75,40
0%
8
Sungai (ha)
592,32
592,32
0%
9
Usaha Perbenihan Rakyat
8,21
8,21
0%
10
BBI (Ha)
2,22
2,22
0%
Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan
Tabel IV.C.1.5 Produksi Hasil Perikanan No.
Tahun
Kategori 2011
2012
Rata-rata Naik (Turun) %
1
Ikan Konsumsi (Kg)
5.847.791
7.619.808
30,30%
2
Benih Ikan (ekor)
44.751.420
53.263.800
19,02%
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan
LKPJ 2012 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
242
IV.C.1. Urusan Pilihan Perikanan
d. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Permasalahan yang muncul dalam urusan perikanan adalah :
Masih rendahnya produktivitas dan kualitas produksi perikanan;
Masih rendahnya tingkat konsumsi ikan bagi rata-rata penduduk Wonosobo yaitu sebesar 12,93 kg/kapita/tahun dibanding tingkat konsumsi nasional sebesar 32 kg/kapita/tahun;
Kurang berkembangnya aspek pelayanan dalam bidang permodalan, pemasaran dan sarana prasarana produksi perikanan;
Menurunnya kualitas lingkungan dan sumberdaya perikanan;
Terbatasnya kemampuan sumberdaya bidang perikanan;
Masih rendahnya tingkat kesejahteraan petani ikan.
Solusi Pemecahan Masalah:
Peningkatan pembinaan dan penguatan modal kelompok;
Melaksanakan optimalisasi usaha perikanan tangkap, memasyarakatkan penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan dan pengembangan sarana dan prasarana pendukung perikanan tangkap;
Peningkatan usaha perikanan budidaya dengan dukungan sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan serta meningkatkan kemampuan teknis pembudidayaan ikan;
Mengembangkan usaha perikanan budidaya sesuai komoditas unggulan yang berbasis kawasan dan diminati pasar, dengan meningkatkan mutu hasilnya;
Pengembangan pakan murah dengan pembuatan pakan secara mandiri di kelompok-kelompok pembudidaya dan subsidi pakan murah;
Peningkatan konsumsi ikan untuk meningkatkan serapan pasar domestik;
Perlu adanya penambahan tenaga teknis di lapangan untuk mendukung peningkatan produksi.
LKPJ 2012 Bab IV – Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
243