LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
C.
PRIORITAS URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN
1.
URUSAN PILIHAN PERTANIAN
1.1
KONDISI UMUM Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang
peranan penting dalam pembangunan Kota Semarang terutama dalam pengentasan kemiskinan. Penduduk Kota Semarang yang bekerja di sektor pertanian sebesar 6,6% dari jumlah penduduk Kota Semarang yang terbagi menjadi 59% petani sendiri dengan penguasaan lahan yang kecil (ratarata 0,3 ha) dan 49% buruh tani yang tidak mempunyai lahan sendiri. Peranan penting sektor pertanian lainnya antara lain: penyedia input bagi industri terutama yang berbasis pertanian, penyedia bahan pangan, serta fungsi pelestarian lingkungan. Secara substansial pembangunan sektor pertanian merupakan wujud
pemberdayaan
meningkatkan
ekonomi
kesejahteraan
rakyat
petani
dengan
yang
tujuan
diwujudkan
utama melalui
pemanfaatan potensi dan peluang yang ada. Lahan di Kota Semarang yang digunakan untuk sektor pertanian termasuk di dalamnya sektor kehutanan dan perikanan darat sekitar 53,6% dari luas Kota Semarang. Strategi pembangunan pertanian di Kota Semarang diarahkan pada pemanfaatan sumber daya pertanian baik alam maupun manusia secara optimal dengan prinsip-prinsip: pemerataan, partisipasi, pemberdayaan, kesinambungan, keserasian, dan keberlanjutan (sustainable). Potensi sektor pertanian sebagaimana tertuang dalam Perda Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011–2031 dimana terdapat kawasan yang diperuntukkan untuk pertanian, yaitu: 1)
Kawasan
peruntukan
pertanian
Kecamatan
Genuk,
Tembalang,
Kecamatan
tanaman
Kecamatan
pangan
Pedurungan,
Gunungpati,
Kecamatan
berada
di
Kecamatan Ngaliyan,
Kecamatan Mijen dan Kecamatan Tugu; 2)
Kawasan peruntukan pertanian hortikultura berada di Kecamatan Tembalang,
Kecamatan
Gunungpati,
Kecamatan
Mijen
dan
Kecamatan Ngaliyan. Berdasarkan pendekatan kawasan tersebut serta berbasis pada komoditas unggulan daerah, pembangunan pertanian Kota Semarang diarahkan kepada pengembangan pusat-pusat komoditas hortikultura unggulan, yaitu:
415
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
1)
Hortikultura buah-buahan di Kecamatan Mijen;
2)
Tanaman
obat
di
Kecamatan
Mijen,
Gunungpati,
Ngaliyan,
Banyumanik, dan Tembalang; 3)
Tanaman hias di Kecamatan Gajahmungkur, Genuk, Tembalang, Banyumanik, dan Mijen.
1.2
PROGRAM DAN KEGIATAN Kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam Urusan Pilihan Pertanian
Pada tahun 2013 diimplementasikan melalui berbagai program dan kegiatan sebagai berikut: 1.
Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian: a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan: -
Penyediaan Jasa Surat Menyurat:
-
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik:
-
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja;
-
Penyediaan Alat Tulis Kantor;
-
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;
-
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor;
-
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
-
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga;
-
Penyediaan Makanan dan Minuman;
-
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah;
-
Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke Dalam Daerah.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan: -
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional;
-
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;
-
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan;
-
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional;
-
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.
c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan: -
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD;
-
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran;
-
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran;
-
Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun;
416
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
2.
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu.
Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian: a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan: -
Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agrobisnis.
b. Program
Peningkatan
Pemasaran
Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan: -
Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah.
c. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan: -
Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan;
-
Revitalisasi Kebun Dinas.
d. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan: -
Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak.
e. Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan: 1.3
Pengembangan Agribisnis Peternakan.
HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN Pelaksanaan Urusan Pilihan Pertanian selama tahun 2013 yang
terealisasikan dalam beberapa program dan kegiatan telah menghasilkan capaian yang dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut : Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
1.
Capaian pada program Peningkatan Kesejateraan Petani dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : NO 1.
URUSAN PEMERINTAHAN/ PROGRAM Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
INDIKATOR KINERJA 1.
NTP (Nilai Tukar Petani)
2.
Jumlah petani
3.
TARGET TAHUN 2013
CAPAIAN TAHUN 2012
REALISASI TAHUN 2013
100
105,78*
106,73*
45.200 orang
45.100 orang
45.100 orang
Penyuluhan dan pendampingan petani
13.933 kegiatan
13.933 kegiatan
9.892 kegiatan
4.
Jumlah tenaga penyuluh pertanian
27 orang
27 orang
27 orang
5.
Jumlah kelembagaan tani yang terbina
337 kelompok
337 kelompok
323 kelompok
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu alat ukur tingkat kesejahteraan petani, dimana petani dikatakan sejahtera jika nilai NTP lebih dari 100. Dibandingkan tahun 2012, NTP tahun 2013 relatif naik sebesar 0,9% yaitu dari 105,78 menjadi 106,73. Kenaikan NTP mengindikasikan bahwa
417
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
program-program kebijakan pembangunan pertanian yang dilakukan pemerintah berhasil meningkatkan kesejahteraan petani. Pada tahun 2013 kapasitas SDM petani menunjukkan kemajuan, dimana terdapat 8 kelompok tani mengalami kenaikan kelas dalam klasifikasi kelompok tani. Adapun jumlah kelompok tani berkurang sebanyak 22 kelompok karena kondisi kelompok yang tidak aktif dan setelah dilakukan penilaian kelas kelompok tani didapati bahwa ke-22 kelompok tersebut sudah tidak memenuhi kriteria sebagai sebuah kelompok tani melainkan sebagai kelompok masyarakat.
Berkurangnya
jumlah kelompok tani berimplikasi pada berkurangnya jumlah petani yang tergabung dalam kelompok tani sehingga jumlah penyuluhan dan pendampingan petani tidak memenuhi target yang ditetapkan pada tahun 2013. Program
2.
Peningkatan
Pemasaran
Hasil
Produksi
Pertanian/
Perkebunan Capaian pada Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : NO 1.
URUSAN PEMERINTAHAN/PROGRAM Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
INDIKATOR KINERJA 1.
Pameran tingkat lokal dan pameran tingkat nasional
TARGET TAHUN 2013 10 kegiatan
CAPAIAN TAHUN 2012
REALISASI TAHUN 2013
9 kegiatan
10 kegiatan
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013
Tahun 2013 promosi produk pertanian unggulan meningkat 11%, yaitu dari 9 pameran yang diikuti pada tahun 2012 bertambah menjadi 10 pameran yang diikuti pada tahun 2013 sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk kegiatan pasar murah, mulai tahun 2013 tidak dilaksanakan tersendiri tetapi diakomodir pada pameran-pameran yang berskala lokal Kota Semarang. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
3.
Capaian pada Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : NO 1.
URUSAN PEMERINTAHAN/PROGRAM Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
INDIKATOR KINERJA 1.
Luas areal lahan sawah yang ditanami padi
TARGET TAHUN 2013
CAPAIAN TAHUN 2012
REALISASI TAHUN 2013
3.750 Ha
3.827 Ha
3.816,6 Ha
418
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
NO
URUSAN PEMERINTAHAN/PROGRAM
INDIKATOR KINERJA 2.
a. Padi b. Palawija c. Durian d. Anggrek e. Temulawak f. Kelapa dalam
TARGET TAHUN 2013
CAPAIAN TAHUN 2012
REALISASI TAHUN 2013
41.293,89 ton 20.277,19 ton 27.825,49 kw 758.451,42 tangkai 1.751,46 ton 871,41 Ton
40.091,16 ton 20.076,43 ton 27.549 kw 750.942 tangkai 1.725,58 ton 794,92 ton
38.426,89 ton 12.958,81 ton 11.898 kw 304.905 tangkai 1.030,31 ton 412,16 ton
3.
Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)
2 kelompok
2 kelompok
2 kelompok
4.
Presentase area terserang Organisme Pangganggu Tanaman (OPT) yang dapat dikendalikan
90 %
90 %
90 %
5.
Presentase area terserang Organisme Pangganggu Tanaman (OPT) yang dapat dikendalikan dengan agensia hayati
5%
5%
5%
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013
Luas areal lahan sawah yang ditanami padi pada tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 tetapi realisasi tahun 2013 melebihi target yang telah ditetapkan. Secara umum sektor pertanian Kota Semarang pada tahun 2013 mengalami penurunan produksi. Dampak perubahan iklim seperti curah hujan yang tinggi dan musim yang tidak menentu dapat mempengaruhi luas panen dan produktivitas tanaman. Pada subsektor tanaman pangan, penurunan luas panen menyebabkan produksi turun meskipun di sisi lain produktivitas berhasil naik dengan penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Pada subsektor hortikultura (tanaman buah, bunga, dan obat), curah hujan yang tinggi pada saat pertumbuhan generatif menyebabkan produktivitas tanaman menjadi rendah sehingga produksi turun.
Pada subsektor perkebunan dengan komoditas utama kelapa
dalam produksi turun sebesar 48,15%, implikasi dari berkurangnya areal tanaman kelapa dalam, yaitu sebesar 8,18%. lahan
menyebabkan
usaha
budidaya
Rendahnya kepemilikan perkebunan
kurang
menguntungkan sehinggan petani banyak yang beralih ke komoditas lain terutama hortikultura buah-buahan.
419
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Curah hujan yang tinggi juga memicu berkembangnya hama dan penyakit tanaman. tanaman
tanaman
yang
Meskipun (OPT)
berdampak
demikian,
tersebut
pada
serangan
dapat
penurunan organisme
dikendalikan
produktivas pengganggu
seluruhnya
berkat
dilaksanakanya Sekolah lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT). Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
4.
Capaian pada Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut : NO 1.
URUSAN PEMERINTAHAN/PROGRAM Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
INDIKATOR KINERJA 1.
2.
3.
Peningkatan populasi ternak yang terobati/vaksin untuk mencegah penyakit hewan menular Peningkatan frekuensi pemeriksaan bahan asal hewan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal) Hewan ternak mati
TARGET TAHUN 2013 1.200 ekor
CAPAIAN TAHUN 2012 1.100
ekor
REALISASI TAHUN 2013 1.680 ekor
3.300 kali
3.300 kali
3.300 kali
-
5 ekor
24 ekor
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013
Populasi ternak yang diberi vaksin untuk mencegah penyakit hewan menular pada tahun 2013 mencapai 1.680 ekor melebihi target yang ditetapkan. Sepanjang tahun 2013 penyebaran penyakit menular ternak di Kota Semarang dapat dikendalikan sehingga meskipun terdapat kematian pada beberapa hewan/ternak yang terinfeksi penyakit menular ternak (flu buruung, BEF (bovine ephemeral fever), fasiciolosis, helminthiasi, scabies, dan
pneumonia)
tetapi
tidak
sampai
pada
tingkat
yang
dapat
menimbulkan wabah/epidemi yang meluas yang dapat menimbulkan kerugian
bagi
kesehatan
manusia
maupun
mempengaruhi
kondisi
perekonomian Kota Semarang. Di bidang kesmavet, peredaran Bahan Asal Hewan (BAH) baik di pasar swalayan maupun tradisional dapat dipertahankan ke-ASUH-annya melalui pengawasan dan pemeriksaan BAH yang ketat dan intensif, terlihat dari tingginya frekuensi pemeriksaan BAH selama tahun 2013. 5.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Capaian pada Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Ternak dapat dilihat pada tabel indikator kinerja sebagai berikut :
420
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
URUSAN PEMERINTAHAN/ PROGRAM
NO 1.
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
INDIKATOR KINERJA 1.
Populasi sapi potong Produksi daging non unggas Produksi daging unggas Produksi susu Produksi telur
2.
Peningkatan populasi ternak bantuan pemerintah
3.
Jumlah promosi produk peternakan yang diikuti
TARGET TAHUN 2013
CAPAIAN TAHUN 2012
REALISASI TAHUN 2013
5.497 ekor 5.982.694 kg 7.605.814 kg 3.846.813 lt 6.708.241 kg
5.443 ekor 5.923.459 kg 7.530.509 kg 3.332.523 lt 6.641.823 kg
4.642 ekor 5.848.891 kg 7.505.153 kg 3.009.036 lt 8.316.301 kg
278 ekor
268 ekor
466 ekor
6 kegiatan
6 kegiatan
6 kegiatan
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013
Tahun
2013
produksi hasil
peternakan
mengalami penurunan
terutama pada komoditas daging dan susu, yaitu berturut-turut 0,8% dan 9,71%.
Kelangkaan sapi potong dan harga yang tinggi menyebabkan
berkurangnya penyebelihan sapi sehingga konsumen beralih ke produk beku maupun olahan. Dampak lain kondisi tersebut adalah meningkatnya permintaan telur untuk memenuhi kebutuhan protein. Kelangkaan sapi potong juga mengakibatkan berkurangnya populasi sapi perah karena dipotong untuk mencukupi kebutuhan daging sehingga produksi susu ikut berkurang. Sementara itu, bantuan stimulan yang diberikan oleh pemerintah untuk meningkatkan populasi ternak sapi dan kambing, belum dapat berkonstribusi
pada
peningkatan
produksi
daging
secara
signifikan
meskipun jumlah ternak bantuan pemerintah tersebut naik 74% dari tahun 2012. 1.4
SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan Pilihan Pertanian dilaksanakan oleh 2 SKPD yaitu Dinas
Pertanian dan Sekretariat Daerah 1.5
JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Pertanian
adalah sebanyak 78 orang terdiri dari Bagian Perekonomian sebanyak 4 orang dan Dinas Pertanian sebanyak 74 orang.
421
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
1.6
ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN Total anggaran yang dialokasikan untuk Urusan Pilihan Pertanian
pada tahun 2013 sebesar Rp.6.459.042.000,- dengan realisasi untuk setiap program dan kegiatan disajikan dalam tabel di bawah :
Program Penunjang Urusan Pilihan Pertanian:
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
NO
ANGGARAN (RP)
PROGRAM / KEGIATAN
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
SKPD : DINAS PERTANIAN 1.
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. 3.
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
69.964.000
65.367.000
93,43
136.800.000 13.000.000
109.118.636 13.000.000
79,77 100,00
4. 5. 6.
Penyediaan Alat Tulis Kantor
18.744.000
18.743.980
100,00
20.690.000 14.695.500
20.690.000 4.695.500
100,00 31,95
7.
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
139.650.000
133.559.646
95,64
8.
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
2.500.000
2.500.000
100,00
9. 10.
Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
40.000.000 154.710.000
39.990.000 154.701.340
99,98 99,99
11.
Rapat-Rapat Koordinasi & Konsultasi ke Dalam Daerah
14.000.000
14.000.000
100,00
624.753.500
576.366.102
92,25
JUMLAH PROGRAM
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
NO
PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
SKPD : DINAS PERTANIAN 1. 2.
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
3.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan
4. 5.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor JUMLAH PROGRAM
3.
260.000.000 88.616.000
231.769.000 87.720.000
89,14 98,99
24.000.000
22.663.500
94,43
162.037.000 9.500.000
159.069.950 9.499.000
98,17 99,99
544.153.000
510.721.450
93,86
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan kegiatan serta anggaran sebagai berikut:
NO
PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
SKPD : DINAS PERTANIAN 1. 2.
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
3. 4.
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
5.
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu JUMLAH PROGRAM
48.000.000
46.110.000
96,06
2.000.000
1.820.000
91,00
1.000.000 1.000.000
910.000 910.000
91,00 91,00
24.720.000
24.720.000
100,00
76.720.000
74.470.000
97,07
422
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Program Pelaksana Urusan Pilihan Pertanian:
1.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut :
NO
ANGGARAN (RP)
PROGRAM / KEGIATAN
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
SKPD : DINAS PERTANIAN 1.
Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agrobisnis JUMLAH PROGRAM
2.
536.435.500
529.352.000
98,68
536.435.500
529.352.000
98,68
Program Peningkatan Ketahanan pangan / perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut :
NO
ANGGARAN (RP)
PROGRAM / KEGIATAN
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
SKPD : SETDA (BAG. PEREKONOMIAN) 1.
Koordinasi perumasan kebijakan pertanahan dan infrastruktur pertanahan dan perdesaan JUMLAH PROGRAM
3.
750.214.000
607.431.662
80.97
750.214.000
607.431.662
80.97
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
NO
ANGGARAN (RP)
PROGRAM / KEGIATAN
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
SKPD : DINAS PERTANIAN 1.
4.
Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan Unggulan Daerah
136.779.000
130.789.000
95,62
JUMLAH PROGRAM
136.779.000
130.789.000
95,62
Program
Peningkatan
Produksi
Pertanian/Perkebunan
dengan
kegiatan dan anggaran sebagai berikut: NO
PROGRAM / KEGIATAN
1.
SKPD : DINAS PERTANIAN Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/ Perkebunan;
2.
Revitalisasi Kebun Dinas JUMLAH PROGRAM
5.
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
1.229.672.000
1.157.841.650
94,16
681.900.000
660.091.985
96,80
1.911.572.000
1.817.933.635
95,10
PRESEN TASE (%)
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
NO
PROGRAM / KEGIATAN
ANGGARAN (RP)
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
SKPD : DINAS PERTANIAN 1.
Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak JUMLAH PROGRAM
6.
523.415.000
515.892.500
98,56
523.415.000
515.892.500
98,56
Program Peningkatan Produksi Peternakan dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
423
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
NO
ANGGARAN (RP)
PROGRAM / KEGIATAN
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
SKPD : DINAS PERTANIAN 1.
Pengembangan Agribisnis Peternakan JUMLAH PROGRAM
1.7
1.355.000.000
1.215.937.725
89,74
1.355.000.000
1.215.937.725
89,74
PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai
dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan
Pembangunan
(Musrenbang)
di
tingkat
Kelurahan,
Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 1.8
SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 1.9
PERMASALAHAN Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan
Pertanian pada tahun 2013 adalah: 1) Rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya pertanian. Dari segi kuantitas yaitu berkurangnya lahan pertanian produktif karena alih fungsi lahan akibat dari urban spraw; serta pengembangan infrastruktur pertanian seperti irigasi, transportasi, dan unit pengolahan yang belum optimal. Sedangkan dari segi kualitas yaitu penggunaan pupuk anorganik yang masih cukup tinggi yang berpotensi mendegradasi kesuburan tanah, tingkat pendidikan petani yang relatif masih rendah, kelembagaan petani (kelompok tani) yang masih lemah, serta keterbatasan sumber daya penyuluh/pembina.
424
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
2) Pengurangan subsidi saprotan (pupuk, benih, obat-obatan OPT,dll) menyebabkan biaya produksi semakin tinggi, tidak sebanding dengan harga jual produk pertanian. 3) Akses
permodalan
petani
lemah
sehingga
kemampuan
untuk
membiayai usaha taninya sangat terbatas sehingga produktivitas yang dicapaipun masih di bawah produktivitas potensial. 4) Dampak perubahan iklim yaitu curah hujan yang tinggi dan kekeringan mengakibatkan fluktuasi dan penurunan produktivitas pertanian. 5) Lemahnya
pemasaran
hasil
produksi
pertanian
dikarenakan
diantaranya oleh terbatasnya kemampuan petani dalam penawaran produk yang dihasilkan, serta penanganan produk produk mulai dari panen sampai pascapanen yang belum dilakukan dengan baik. 6) Rendahnya produksi peternakan karena kelangkaan hijauan pakan ternak serta sistem budidaya ternak yang belum optimal karena ketrampilan yang rendah dan modal usaha yang kecil. 7) Masih dijumpai bahan pangan asal hewan (BAH) yang berasal dari luar Kota Semarang yang tidak memenuhi standard ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal) yang dapat membahayakan kesehatan manusia. 8) Keterbatasan obat-obatan, pelayanan kesmavet, biosecurity dan pemeriksaan fisik hewan ternak serta pemantauan reproduksi ternak, higiene dan sanitasi pemeliharaan ternak menyebabkan penanganan penyakit menular ternak belum bisa optimal meskipun secara umum penyebaran penyakit menular ternak dapat dikendalikan. 1.10
TINDAK LANJUT Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan
pada Urusan Pilihan Pertanian di tahun 2013 untuk bahan evaluasi pelaksanaan tahun 2014 adalah: 1)
Meningkatkan kegiatan pembinaan dan penyuluhan pertanian untuk mempercepat
penyebaran
informasi
pertanian
serta
introduksi
teknologi baru baik pra maupun pascapanen yang tepat guna. 2)
Memberikan bantuan sarana produksi (benih, pupuk, obat-obatan, dll) yang bersifat stimulan kepada petani serta perbaikan infrastuktur pertanian untuk meningkatkan produktivitas.
3)
Meningkatkan fasilitasi kerjasama permodalan dengan koperasi maupun perbankan serta pemberian bantuan stimulan bagi petani.
4)
Mengembangkan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim terutama untuk meminimalisir dampaknya terhadap pertanian.
425
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
5)
Meningkatkan kerjasama pemasaran baik dari segi kuantitas dan kualitas dengan menjalin kemitraan antara pelaku usaha agribisnis dengan kelompok-kelompok tani; meningkatkan dan memperkuat organisasi petani untuk meningkatkan skala usaha dan posisi tawar petani.
6)
Meningkatkan
pengembangan
budi
daya
ternak
melalui
pemberdayaan kelompok tani ternak serta meningkatkan peran kelompok
afinitas
desa
mandiri
pangan
dalam
pengelolaan
peternakan. 7)
Meningkatkan pengawasan peredaran BAH di Kota Semarang serta meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan penangulanggan penyakit menular ternak terutama yang bersifat zoonosis yaitu flu burung melalui biosecurity dan peningkataan kesadaran masyarakat tentang risiko kesehatan dari kegiatan pemeliharaan hewan/ternak.
8)
Meningkatkan kegiatan pemantauan ternak dan pemberian vaksin untuk menghindari penyebaran penyakit menular.
1.11
PRESTASI / PENGHARGAAN Penghargaan yang diterima Kota Semarang di bidang pertanian
pada tahun 2013 : 1)
Juara II Lomba Lembaga Keuangan Mikro (LKM)Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Gapoktan Jati Asri dari Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang dengan Ketua SRI UTAMI.
2)
Juara III Lomba Gapoktan Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Gapoktan Wijaya dari Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen dengan ketua ISAK SAGITA.
3)
Juara III Lomba Pos Penyuluh Desa (Posluhdes) Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diraih oleh Posluhdes Kelurahan Tambangan Kecamatan Mijen dengan ketua SUNARDI.
426
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
2.
URUSAN PILIHAN KEHUTANAN
2.1
KONDISI UMUM Hutan mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Hutan menjadi tempat tinggal berbagai makhluk hidup dan berbagai sumber daya lainnya. Keberadaan hutan memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung. Manfaat hutan secara langsung antara lain penyediaan kayu, hewan, hasil tambang, juga berfungsi sebagai paru-paru dunia dimana tumbuhan di hutan menyerap karbondioksida dan memproduksi oksigen. Manfaat tidak langsung yaitu sebagai media pengaturan tata air alami serta pencegahan erosi dan banjir, serta dapat dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi maupun perlindungan. Hutan secara konsepsional yuridis dirumuskan di dalam Pasal 1 Ayat (1) Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Menurut Undang-undang tersebut, Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi
sumberdaya
alam hayati yang
didominasi
pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Keberadaan hutan sangat ditentukan pada tinggi rendahnya kesadaran manusia akan arti penting hutan di dalam pemanfaatan dan pengelolaan hutan sehingga hutan jangan hanya dimanfaatkan sebagai salah satu faktor produksi saja namun juga harus dijaga kelestariannya. Pembangunan kehutanan di Kota Semarang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi kayu hutan rakyat tetapi lebih diutamakan untuk pengurangan lahan kritis. Hal ini dimaksudkan agar dapat dimanfaatkan sebagai wilayah serapan air dan ruang terbuka hijau mengingat kondisi topografi Kota Semarang yang rawan terhadap erosi dan banjir. Selain itu akibat pemekaran kota yang terjadi di Kota Semarang telah menyebabkan berkurangnya daerah resapan air terutama di kawasan Semarang atas yang meningkatkan kerentanan kawasan di bawahnya terhadap banjir. Penghijauan
tingkat
kota
dan
pembangunan
hutan
kota
dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan guna menjaga kondisi lingkungan hidup. Di sisi lain untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam perbaikan lingkungan hidup, Pemerintah Kota Semarang bersama elemen masyarakat lainnya ikut serta dalam lomba penghijauan baik di tingkat propinsi maupun tingkat nasional.
427
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
2.2
PROGRAM DAN KEGIATAN Kebijakan pada Urusan Pilihan Kehutanan pada tahun 2013
diarahkan pada terwujudnya sumberdaya alam/hutan yang berfungsi sebagai media pengatur tata air dan kelestarian lingkungan yang direalisasikan melalui Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan rincian kegiatan: 1) Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan; 2) Bantuan
Dana
Alokasi
Khusus
(DAK)
Kehutanan
Rehabilitasi
Sumberdaya Alam/hutan; 3) Pendampingan dan Pengelolaan Bantuan Dana Pemerintah Pusat (DAK) Kehutanan. 2.3
HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN Pelaksanaan
Urusan
Pilihan
Kehutanan
selama
tahun
2013
menghasilkan capaian sebagai berikut : URUSAN NO
PEMERINTAHAN/PROGR
INDIKATOR KINERJA
AM 1.
Program Rehabilitasi
1.
Hutan dan Lahan
Luas lahan produktif di
TARGET
CAPAIAN
REALISASI
TAHUN 2013
TAHUN 2012
TAHUN 2013
1.559,7 ha
1.559,7 ha
1.559,7 ha
dalam hutan produksi 2.
Luas lahan kritis
3.
Produksi kayu hutan
784,06 ha
816,73 ha
962,5 ha
8.055,79 m3
7.806 m3
4.545,79 m3
1.600.000
1.682.530
1.740.214
pohon
pohon
pohon
rakyat 4.
Luas penanaman penghijauan
Sumber : Dinas Pertanian Kota Semarang Tahun 2013
Luas lahan kritis di Kota Semarang pada tahun 2013 mengalami peningkatan karena banyaknya kegiatan penambangan (galian C) untuk pembangunan infrastruktur kota yang menyebabkan munculnya lahan kritis baru padahal lahan kritis yang lama belum sepenuhnya terehabilitasi. Rehabilitasi lahan kritis melalui penanaman penghijauan mengalami kenaikan sebesar 3,43 % melebihi target yang telah ditetapkan pada tahun 2013. Selain itu juga luas lahan produktif di dalam hutan untuk meningkatkan fungsi hutan dapat dipertahankan sebesar 1.559,7 ha. Sedangkan produksi kayu hutan rakyat mengalami penurunan karena populasi tanaman yang siap panen berkurang dan disisi lain masih banyak tanaman yang umurnya belum cukup untuk dipanen. 2.4
SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan Pilihan Kehutanan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian
428
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
2.5
JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan Pilihan Kehutanan
adalah sebanyak 8 orang. 2.6
ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN Total anggaran yang dialokasikan untuk Urusan Pilihan Kehutanan
pada tahun 2013 sebesar Rp.491.025.000,- dengan perincian adalah sebagai berikut : Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut : NO
1. 2. 3.
SKPD : DINAS PERTANIAN Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kehutanan Rehabilitasi Sumberdaya Alam/hutan Pendampingan dan Pengelolaan Bantuan Dana Pemerintah Pusat (DAK) Kehutanan JUMLAH PROGRAM
2.7
ANGGARAN (RP)
PROGRAM / KEGIATAN
REALISASI ANGGARAN (RP)
PRESEN TASE (%)
233.389.000
226.189.000
96,92
222.636.000
197.635.000
88,77
35.000.000
32.971.000
94,20
491.025.000
456.795.000
93,30
PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai
dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan
Pembangunan
(Musrenbang)
di
tingkat
Kelurahan,
Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 2.8
SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.
429
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
2.9
PERMASALAHAN Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan Urusan Pilihan
Kehutanan pada tahun 2013 adalah: 1.
Pertumbuhan kota (urban sprawl) yang cepat menyebabkan banyaknya alih fungsi lahan sehingga daerah resapan air dan daya dukungnya terhadap DAS berkurang.
2.
Kurangnya hijaunya (greenary) di Kota Semarang turut andil terhadap tingginya emisi gas rumah kaca yang merupakan penyebab utama pemanasan global.
3.
Masih
kurangnya
kesadaran
penghijauan lingkungan
masyarakat
untuk
melaksanakan
sehingga upaya rehabilitasi hutan dan
lahan belum sepenuhnya dapat terlaksana secara optimal se-Kota Semarang,
dan
konservasi
lingkungan
hidup
belum
dapat
sepenuhnya diwujudkan. 4.
Laju abrasi pantai yang cepat dan gelombang besar menghambat rehabilitasi mangrove.
2.10
TINDAK LANJUT Upaya
yang
direncanakan
untuk
mengatasi
permasalahan-
permasalahan dalam Urusan Pilihan Kehutanan yaitu: 1.
Meningkatkan
kegiatan
rehabilitasi
hutan
dan
lahan
untuk
menambah carbon sink dan meningkatkan daerah resapan air melalui penghijauan lingkungan, pembuatan hutan (kota dan rakyat), dan pemeliharaan hutan (kota dan rakyat). 2.
Meningkatkan
kesadaran
dan
partisipasi
masyarakat
untuk
melaksanakan penghijauan lingkungan. 3.
Meningkatkan rehabilitasi mangrove kawasan pesisir.
2.11
PRESTASI / PENGHARGAAN Penghargaan yang diterima Kota Semarang pada tahun 2013
adalah ”Penghargaan Pertama Lomba Walikota Peduli Penghijauan Tingkat Provinsi Jawa Tengah”.
430
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
3.
URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
3.1
KONDISI UMUM Wilayah kota Semarang secara umum struktur daerahnya terdiri atas
tiga bagian yaitu struktur joint (kekar), patahan (fault), dan lipatan. Dengan karakteristik daerah patahan tanah bersifat erosif dan mempunyai porositas tinggi, dengan struktur lapisan batuan yang diskontinyu (tak teratur), heterogen, sehingga mudah bergerak atau longsor. Posisi wilayah patahan melintas di wilayah sekitar aliran sungai Kaligarang yang membujur dari arah Utara sampai Selatan disepanjang Kaligarang yang berbatasan dengan bukit Gombel. Lebih Khusus Patahan ini bermula dari Ondorante ke arah Utara hingga Bendan Duwur, tebing terjal di Ondorante, dan pelurusan Kaligarang serta beberapa mata air di Bendan Duwur. Selanjutnya Wilayah patahan lainnya adalah Meteseh, perumahan Bukit Kencana Jaya dengan arah patahan melintas dari Utara ke Selatan,Secara fisik Patahan ini merupakan patahan geser, ditandai adanya zona sesar. Kondisi Geologi Wilayah Kota Semarang yang merupakan bentukan lapisan tanah aluvial / endapan dari beberapa sungaiyang memiliki jenis lapisan tanah berupa struktur pelapukan, endapan, dan lanau yang dalam , secara teknis topografis merupakan 60 % daerah Pegunungan, dan 40 % daerah dataran. Sesuai amanat Undang-Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan PP nomor 43 tahun 2008 tentang air tanah bahwa pengelolaan tidak lagi menjadi monopoli Pemerintah Pusat tetapi diselenggarakan
oleh
Pemerintah
Daerah
yang
dibagi
sesuai
kewenangannya. Berdasarkan letak, Kota Semarang berada pada Cekungan Air Tanah lintas Kabupaten/Kota yaitu Cekungan Air Tanah Ungaran dan Cekungan Air Tanah Semarang-Demak maka pengelolaan air tanah wilayah Cekungan Air Tanah Kota Semarang masih menjadi tanggung jawab
Pemerintah
penerbitan
izin
Provinsi
Pemakaian/
dalam
memberikan
Pengusahaan
Air
rekomendasi Tanah.
teknis
Sedangkan
wewenang perijinan sudah dilimpahkan sepenuhnya kepada Pemerintah Kota. Dalam pemenuhan kebutuhan air baku Kota Semarang saat ini masih dengan memanfaatkan air bawah tanah untuk berbagai kegiatan usaha, diantaranya karena pemenuhan kebutuhan Air Bersih karena pengelolaan air permukaan belum mencukupi. Namun perlu disadari
431
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
bersama bahwa cadangan air bawah tanah di wilayah Kota Semarang semakin mengkhawatirkan seiring bertambahnya penduduk, maupun karena pertumbuhan industri. Oleh karenanya pengambilan air bawah tanah oleh pribadi dan pelaku usaha perlu dikendalikan sehingga pemanfaatannyatetap sesuai dengan kemampuannya. Pengambilan Pemanfaatan air bawah tanah yang kurang terkendali diyakini mengakibatkan terjadinya kerusakan tata air tanah, semakin meluasnya sebaran zona air tanah asin dan amblesan tanah yang justru merugikan masyarakat. 3.2
PROGRAM DAN KEGIATAN Kebijakan pada Urusan energi dan sumberdaya mineral diarahkan
pada
pengelolaan
Energi
dan
Sumberdaya
Mineral
dengan
memperhatikan prinsip keberlanjutannya bagi generasi yang akan datang dan
sedapat
mungkin
tidak
mengkonsumsi
langsung,
melainkan
memperlakukannya sebagai input untuk proses produksi berikutnya yang dapat menghasilkan nilai tambah yang optimal serta pemanfaatan Energi dan Sumberdaya Mineral yang diimbangi dengan upaya reklamasi dan sistem pengelolaan yang lebih ramah lingkungan. Program-program
pembangunan
pada
Urusan
energi
dan
sumberdaya mineral yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan 2. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang Berpotensi Merusak Lingkungan Program-program ini dilaksanakan dalam rangka pengendalian, pembinaan,
pengawasan
kegiatan
Pengambilan
Air
Tanah
yang
ditenggarai salah satu penyebab penurunan tanah di wilayah Kota Semarang dan kegiatan Pengambilan Galian C / Mineral Batuan. 3.3
HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN Pelaksanaan Kegiatan / program urusan Energi dan Sumber Daya
Mineral pada tahun 2013 adalah sebagai berikut : 1.
Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013 telah menyusun Naskah
Akademik Pengelolaan Pengangkutan Galian Tanah (semula Galian C) sebagai kerangka dasar pertimbangan untuk menyusun Rancangan Peraturan Daerah harapannya kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dalam pembahasan Raperdanya oleh bersama oleh DPRD Kota Semarang.
432
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
2.
Program
Pengawasan
dan
Penertiban
Kegiatan
Rakyat
yang
Berpotensi Merusak Lingkungan Capaian kinerja Program ini dapat dilihat antara lain sebagai berikut : a)
Berdasarkan hasil pendataan, jumlah sumur bor (ABT) yang ada di wilayah Kota Semarang adalah sebagai berikut : NO
TAHUN
JUMLAH SUMUR
KAP PRODUKSI (M3/THN)
1
1990
300
23.000.000
2
1995
320
27.000.000
3 4
2000 2009
1.050 1.700
38.000.000 45.000.000
5
2010
1.929
48.000.000
6 7
2011 2012
3852 3924
90.000.000 102.000.000
8
2013
4046
104.965.665
Sumber : Dinas PSDA & ESDM Kota Semarang Tahun 2013
b)
Program ini juga diarahkan pada penguatan data dan dalam hal penyediaan air baku bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang belum terjangkau pelayanan PDAM, Pemerintah Kota selama 5 tahun terus berupaya memberikan layanan jangkuan air bersih, pada daerah yang tidak terjangkau jaringan PDAM, daerah rawan air bersih dan kekeringan melalui kegiatan pembangunan sumur-sumur air tanah di wilayah Kecamatan Ngaliyan, Tugu, Mijen, Candisari, Tembalang Pedurungan dan Gunungpati. Kegiatan tersebut untuk satu unit sumur dapat mencukupi kebutuhan warga ± 200 KK dengan debit pengambilan 1,5 l/dt. Dalam kegiatan pengeboran tetap mempertimbangkan konteks konservasi sesuai kajian teknis, konstruksi dan
design
pemasangan
pengeboran pipa,
sumur
saringan,
yang pompa,
mengatur
kedalaman
pembatasan
debit
pengambilan air tanah dan larangan pengambilan air tanah pada zona merah. Namun masih dalam konteks pengendalian seperti, pembangunan sumur/ pemberian ijin rekomendasi dilakukan di luar zona Merah Pengambilan ABT. c)
Dalam hal kegiatan Penambangan Galian C upaya yang dihasilkan produk galian tanah atau batu bata, sebagai
permintaan akan
Pembangunan dilakukan dalam kerangka pengendalian,
Adapun
hasil pendataan luas dan Perkiraan produksi golongan galian C khusus tanah urug di Kota Semarang meliputi : Tahun 2012 Lokasi No
1
Tahun 2013
Produksi Khusus tanah Urug (m3/hari)
Jumlah Penambang (Org)
Produksi khusus tanah urug (m3/Hari)
Kecamatan
Kelurahan
Jumlah Penambang (Org)
Tembalang
Mangunharjo
+ 60
+ 240
1
240
Rowosari
+ 20
+ 1.200
2
1280
Tandang
0
0
1
80
Meteseh
0
0
1
5
433
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Tahun 2012 Lokasi No Kecamatan 2
3
4
Ngaliyan
Jumlah Penambang (Org)
Produksi khusus tanah urug (m3/Hari)
Ngaliyan
+ 10
+ 80
2
160
Bambankerep Kalipancur
+ 10 0
+ 120 0
1 1
120 50
Wonosari
0
0
1
60
Sukorejo Mangunsari
0 0
0 0
1 1
40 120
Cepoko Ngadirgo
0 0
0 0
1 1
20 20
Kedungpane Polaman Tambangan Jatibarang Wates
+ 20 + 20 0 0 0
+ 160 + 10 0 0 0
0 0 1 1 (BSB) 1
0 0 60 100 25
Gunungpati
Mijen
Kelurahan
Jumlah Penambang (Org)
Tahun 2013
Produksi Khusus tanah Urug (m3/hari)
Sumber : Dinas PSDA & ESDM Kota Semarang Tahun 2013
Dari Potret Tabel produksi golongan galian C khusus tanah urug terjadi peningkatan utamanya terkait permintaan tanah urug dalam rangka kepentingan pembangunan perumahan/ permukiman yang sangat
diperlukan.
Untuk
itu
perlu
perangkat
/
regulasi
dalam
pengendalian tata cara galian tanah. 3.4
SKPD PENYELENGGARA URUSAN Urusan pilihan Energi dan Sumber Daya Mineral dilaksanakan oleh
Dinas PSDA dan ESDM 3.5
JUMLAH PEGAWAI Jumlah Pegawai Yang Melaksanakan Urusan pilihan Energi dan
Sumber Daya Mineral adalah sebanyak 17 orang 3.6
ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan
dalam Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral pada tahun 2013 sebesar Rp.
480.000.000
(Empat
Ratus
Delapan
Puluh
Juta
Rupiah
)untuk
pelaksanaan tugas teknis pada urusan Energi dan Sumberdaya Mineral. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral adalah sebagai berikut : 1.
Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan Kegiatan yang dilaksanakandalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
KEGIATAN SKPD : Dinas PSDA & ESDM Penyusunan PERATURAN DAERAH Galian C JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSENTASE REALISASI (%)
280.000.000
19.229.050
6,68
280.000.000
19.229.050
6,68
434
LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( L P P D ) KOTA SEMARANG TAHUN 2013
2.
Program
Pengawasan
dan
Penertiban
Kegiatan
Rakyat
yang
Berpotensi Merusak Lingkungan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : NO
KEGIATAN
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSENTASE REALISASI (%)
SKPD : Dinas PSDA & ESDM 1 2
Monitoring Air Bawah Tanah Monitoring Galian C JUMLAH PROGRAM
3.7
100.000.000 100.000.000
50.696.500 16.691.500
50,70 16,69
200.000.000
67.388.000
67,39
PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai
dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan
Pembangunan
(Musrenbang)
di
tingkat
Kelurahan,
Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun. 3.8
SARANA DAN PRASARANA Secara umum, pada tahun 2013, sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2013 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti. 3.9
PERMASALAHAN Pada pelaksanaan kegiatan Tahun 2013 diidentifikasi kendala yaitu:
1.
Melihat Perkembangan Peningkatan Produksi Tanah Galian kiranya Pengelolaan galian C belum sepenuhnya optimal dilaksanakan karena kendala belum terselesaikannya regulasi Peraturan Daerah galian c termasuk aturan teknis pola pengendaliannya, namun dalam pelaksanaan pengawasannya masuk dalam Urusan Wajib Lingkungan Hidup.
435