MODUL M P PERKUL LIAHAN
Bu B sin nesss Ethi E ic and a d Cor C rporatte Go Goverrnaancce Modu M ul Sta andarr untuk digun d nakan n dala am Perku P uliaha an di d Universsitas Merc M cu Bu uana Fakulltas
Program m Studi
Pasca
Magister Managem ment
Tatap T Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
35040
Dr. Anton nius D.R.Manurrung, MSi
Abstract A
Komp petensi
E thics and d Businesss : Concept C a and Theo ry
Mahassiswa mam mpu menjelaskan dan menganalisi m i teori-teorri, Etika Bisnis & GCG
Tiga as spek pokok k dari bisniis Sebelum m kita mem mbahas kon nsep etika dalam bisn nis, terlebih dahulu kita a perlu memahami tiga asp pek pokok dalam d bisniss diantaranyya:
Sudut P Pandang Ekonomis E Dalam sud dut pandang g ekonomiss, bisnis ad dalah kegia atan ekonom mis, dimana a terjadi proses tukar menukar, jual-b beli, memprroduksi-mem masarkan, bekerja-me emperkerjakkan dan engan tujua annya mem mperoleh ke euntungan. Dalam pan ndangan interakssi manusia lainnya, de ini, bisnis yang baik b adalah h bisnis ya ang memb bawa banya ak keuntun ngan. Hal ini bisa terjema ahkan ke dalam beberapa fungs si manajemen. Dalam fungsi ma anajemen produksi, p bisnis yyang baik adalah bissnis yang dapat d mem mpertahanka an produkttivitas perusahaan. Dimana a jika produktivitas men nurun, biaya produksi akan bertambah, sehingga harga a produk perlu dinaikkan, d dan d hal ini berdampa ak pada ha arga produ uk bisa me enjadi terlalu tinggi dibandingkan dengan harga yang ditettapkan pesaing. Pada a fungsi pemasaran, diartikan d sebaga ai menjual sebanyak s m mungkin prroduk, dima ana hal ini akan mem mbawa keuntungan maksim mal bagi perrusahaan
Sudut P Pandang Moral M Dalam sudut pandang g moral, bisnis yang ba aik adalah bisnis b yang baik secara a moral. Perilaku u yang baik k dalam kon nteks morall adalah pe erilaku yang g sesuai den ngan norma a norma moral, sedangkan n perilaku yang y buruk k adalah pe erilaku yang bertentan ngan dengan atau menyim mpang dari norma morral. Perilaku u dalam ko onteksi ini adalah a tindakan dan kegiatan k yang dilakukan dalam bisnis, baik itu kep putusan bissnis, kebijak kan yang diiambil dan interaksi i bisnis d dengan lingkungannya. Dalam kasus di atas, a bisniss boleh sajja memiilikki tujuan mencap pai keuntungan, asalkan penca apainya tid dak merug gikan pihakk yang lain serta dilakuka an dengan menghormati kepentin ngan dan hak orang la ain yang terrlibat baik la angsung dan tida ak langsung g dalam aktivitas bisniss itu sendiri..
Sudut P Pandang Hukum H Bisnis tidakk terlepas dari hukum “ hukum da agang” atau “ hukum biisnis”. Dalam sudut pandan ng normativve, hukum menetapka m n apa yang g harus dila akukan dan n yang tida ak boleh dilakuka an pada akktivitas bisnis. Disini, hukum h lebih h jelas dan pasti, karena tertulis dan d ada sangsi tertentu t bila a terjadi pellanggaran. Dari sudut pandang hu ukum, bisniis yang baikk adalah bisnis yyang patuh pada hukum m.
2016
2
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss D.R.Manurung, MSi
Pusat Bahan Ajar d dan eLearning http://www.mercubua ana.ac.id
m n baik tidakknya bisnis dari sudut pandang moral, m perlu adanya tolak ukur Untuk menentukan dalam menentuka an baik burruknya sua atu perbuattan dan tin ngkah laku di setiap aktivitas umum. bisnis, diantarany ya: hati nurani, n ka aidah emass dan pe enilaian masyarakat m Penjela asannya seb bagai beriku ut: 1) Hati nurani Suatu perb buatan dan n tingkah la aku yang baik, b jika dilakukan d s sesuai deng gan hati nurani, beg gitu juga se ebaliknya. Hati H nurani memiliki arti, kita harrus melakukkan apa yang diperrintahkan hati nurani dan tidak boleh b mela akukan apa a yang berllawanan dengan suara hati nu urani. Setia ap manusia memiliki hati h nurani dimana ba agi yang memiliki ag gama suara hati nurani adalah bisikan tuhan. Hati nurani sifatnya su ubyektif, karena han nya bisa dijawab oleh h orang ya ang bersangkutan, da an hati nura ani bisa dipakai seb bagai pegan ngan kalau terbentuk dengan d baikk. 2) Kaidah Emas Menurut kaidah k ema as, perilaku u yang ba aik adalah memperla akukan ora ang lain sebagaima ana kita sen ndiri ingin diiperlakukan n. Maksudnyya, jika kita ingin diperrlakukan baik oleh orang o lain, maka m terlebih dahulu perlakukanla ah orang tersebut deng gan baik ( konsep ta ake and give e). Kaidah emas e bersiffat objektif 3) Penilaian Umum U Untuk menentukan ba aik buruknya a suatu perrbuatan ata au perilaku, cara ketiga a adalah dengan me enyerahkan kepada ma asyarakat umum untukk menilainya a. Disebut dengan d “ audit social”. Namun, penilaian ini harus be ersifat objekktif ( tidak ada a kepentingan di dalamnya) dan terbukka bagi khalayak rama ai dengan menerapkan m n penilaian moral di dalamnya.
Dari ha asil catatan di atas dapat disimpu ulkan bahw wa bisnis dikatakan ba aik (good bu usiness) jika tida ak bertentan ngan denga an sudut pan ndang etika a dan hukum m.
Etika b bisnis Arti etika dapat d dibedakan dari sisi s praktis dan reflekksi. Etika se ebagai prakktis yaitu sejauhm mana nilai-n nilai dan norma-norma moral diterrapkan dan dilaksanakkan dalam berbagai b aktivitass dan kegia atan sehari hari. Atau dapat juga a di artikan n sebagai apa a yang dilakukan sesuai dengan nila ai dan mora al. Etika seb bagai prakttis berarti moral m atau moralitas: m apa yang harus d dilakukan, tidak t boleh dilakukan , pantas dilakukan da an sebagainya. Etika sebagai refleksi adalah pe emikiran moral, m diman na kita berfikir tentan ng apa yan ng dilakuka an lebih spesifikk yang haru us dilakukan n atau tidak boleh dila akukan. Etika sebagaii refleksi menyoroti dan me enilai baik buruknya perilaku orang g.
2016
3
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss D.R.Manurung, MSi
Pusat Bahan Ajar d dan eLearning http://www.mercubua ana.ac.id
Dari penjelasan di ata as, dapat diisimpulkan bahwa etikka adalah ca abang ilmu falsafat mempelajarii baik buru uknya perilaku manusia ( selaku orang yang y menjjalankan yang m aktivitass bisnis di perusahaan n).etika bisnis dapat dijalankan d pada p tiga tingkat yaitu u makro, meso d dan mikro. Pada tingkkat makro, etika bisn nis mempelajari aspekk-aspek mo oral dari system ekonomi sebagai ke eseluruhan.. Disini ma asalah etika disorot pada p skala a besar. Misalnyya: masalah h keadilan social massyarakat, te erutama be erkaitan dengan kaum m buruh; masalah utang Ne egara, keka ayaan Negara dan se ebagainya. Pada tingk kat madya (meso), etika biisnis menye elidiki masa alah etis dii bidang orrganisasi da alam hal in ni perusaha aan, dan stakeho older yang berkaitan la angsung de engan aktivitas bisnis di d perusahaan seperti lembaga konsum men, pemassok (supplier), investor,, pemerintah, lembaga a sosial seperti sarikat pekerja, dan sebagainya. Sedangkak S kan pada tingkat mikro o, etika bissnis difokus skan pada individu dalam hubunganny h ya dengan ekonomi dan bisnis. Dalam D hal ini dipelajarri tentang ta anggung jawab e etis dari karyyawan dan atasan, pro odusen dan konsumen, pemasok dan investo or.
Perana an Etika dalam Bisnis s Etika berfu ungsi menggugah kesa adaran moral pelaku bisnis untu uk berbisniss secara baik dan etis didassari nilai-nila ai luhur yang bermanfa aat bagi kon nsumen, ma asyarakat dan demi menjaga nama ba aik bisnis se endiri dalam m jangka panjang. Etika bisnis menjadi m acu uan bagi pebisniss untuk be erbisnis tanpa merugikkan konsum men, buruh h, karyawan n, dan massyarakat luas. H Hak dan ke epentingan mereka tid dak boleh diabaikan oleh prakttek bisnis. Praktek praktekk monopoli,, oligopoli, kolusi dan n sejenisnyya menjuru us pada ke erugian kon nsumen, masyarrakat serta Negara menjadi m obyek bagi etika e bisniss untuk dilakukan pe erbaikan semestinya. Alasan n bisnis berrlaku etis ada tiga dassar yang mendasariny m ya yaitu aja aran agama a (tuhan yang maha m kuasa)), kepenting gan sosial dan perilaku pebisnis ya ang bernilaii utama. 1) Ajaran Aga ama (tuhan yang maha a kuasa) Agama me engatakan bahwa sessudah kehid dupan jasm mani ini ma anusia aka an hidup terus dalam dunia baka, b di mana m Tuha an sebagaii Hakim Maha M Agun ng akan menghukum m kejahata an yang pernah p dila akukan da an mengga anjar kebaiikannya. Pandangan n ini didassarkan pada imam ke epercayaan n, yang ten ntunya diharapkan setiap peb bisnis akan dibimbing oleh iman n kepercayyaannya ya ang menjad di tugas agama men ngajak pem meluknya un ntuk tetap be erpegang pada p motiva asi moral. 2) Kontrak So osial Segala ses suatu yang g dilakukan oleh seorrang pebisn nis akan se elalu berhu ubungan dengan ting gkat keseja ahteraan ma asyarakat, maka pebis snis dalam interaksi bisnisnya memiliki ko ontrak sosia al dengan masyarakat m tempat dim mana ia berrbisnis untu uk selalu menciptaka an kesejah hteraan dalam kegiattan bisnisn nya. Panda angan ini melihat 2016
4
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss D.R.Manurung, MSi
Pusat Bahan Ajar d dan eLearning http://www.mercubua ana.ac.id
perilaku ma anusia dala am perspek ktif sosial. Setiap S kegia atan dilakukkan bersam ma-sama dalam massyarakat, menuntut m ad danya norm ma-norma dan d nilai-niilai moral. Dengan demikian ke ehidupan ke emasyaraka atan senantiasa menja adi lebih sejjahtera. n 3) Keutamaan Pebisnis sebagai s ma anusia memiliki nilai mulia dan n utama bila b melakssanakan bisnisnya secara s berrmoral. Keu utamaan se ebagai uku uran untuk melakukan n bisnis terbaik, me erupakan pe enyempurna aan tertingg gi kodrat ma anusia. Manusia yang berlaku etis adalah baik, baik secara s men nyeluruh ma ateril dan sp pirituil. uatu kebaikkan, karena a hal itu ba aik. Pebisniis harus Pebisnis harus melakkukan sesu berintegrita as. Dalam bekerja, pebisnis p bo oleh menca ari keuntun ngan. Peru usahaan merupakan n organisasi sebagai alat untuk memperoleh m keuntunga an. Namun pebisnis p atau perusahaan dika atakan tidak k berintegrittas, jika keg giatan mere eka mengum mpulkan kekayaan tanpa pertim mbangan mo oral.
a. Cod de of Ethic cs
.
Kode e etik perusahaan Sebelum kita k mengup pas dan me embahas mengenai m ko ode etik pe erusahaan, terlebih dahulu kita memah hami istilah umum yaitu u ethics sta atements dia antaranya: 1) Pertama, value v statem ments atau pernyataan n nilai. Banyak pe ernyataan nilai n menegaskan bahw wa perusah haan ingin beroperasii secara etis serta fair f dan me enggaris baw wwahi penttingnya inte egritas, team mwork, kredibilitas, dan keterbu ukaan dalam m komunika asi. Jadi nilai yang dike emukakan ini i sering le ebih luas daripada niilai-nilai etiss. 2) Kedua, Corrporate Cre edo atau kre edo perusah haan Biasanya merumuska m an tanggun ng jawab perusahaan p n terhadap para stakeholder, khususnya konsumen, karyawan, pemilik sa aham, masyyarakat umu um dan ling gkungan hidup 3)
Kode etik Kode etik ini menyang gkut kebijak kan etis perrusahaan berhubunga b n dengan kesulitas k yang bisa timbul (da an mungkin n dimasa lampau pe ernah timbu ul), sepertii konflik kepentinga an,
hubung gan
denga an
pesaing g
dan
pe emasok,
m menerima
hadiah,
sumbangan n kepada pa artai politik dan sebaga ainya.
Manfaa at kode etik perusahaan n adalah se ebagai berikkut: 1. Dapat men ningkatkan kredibilitass suatu pe erusahaan, karena etiika telah dijadikan d sebagai corporate cultture. Denga an adanya kode k etik, secara s interrn semua ka aryawan 2016
5
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss D.R.Manurung, MSi
Pusat Bahan Ajar d dan eLearning http://www.mercubua ana.ac.id
terikat dala am standar etis yang sama, seh hingga akan n mengamb bil keputusa an yang sama pula a untuk kassus-kasus yang sejen nis. Sedangkan secara eksterna al, para stakeholder lainnya seperti s pem masok dan konsumen n memaklumi apa ya ang bisa diharapkan n dari perussahaan. Re eputasi yang g baik di bidang b etika a merupaka an asset yang amat penting bag gi suatu perrusahaan. mbantu dala am menghila angkan gre ey area. Beb berapa amb biguitas moral yang 2. Dapat mem sering me erongrong kinerja pe erusahaan, dengan demikian d dapat d dihin ndarkan. dalam Contohnya menerima a hadiah atau kom misi, kesun ngguhan perusahaan p a kerja an nak di baw wah umur, dan kete erlibatan memberanttas memakai tenaga perusahaan n dalam me elindungi lingkungan hidup. enjelaskan bagaimana a perusaha aan menila ai tanggung g jawab 3. Kode etik dapat me sosialnya. m an bagi peru usahaan da alam dunia bisnis untu uk mengatur dirinya 4. Kode etik menyediaka sendiri, den ngan demikkian Negara a tidak perlu ikut campu ur tangan.
Prinsip p-prinsip Ettika Bisnis Menuru ut Sonny Ke eraf (1998), prinsip-prin nsip etika biisnis adalah h sebagai berikut: 1) Prinsip Oto onomi Otonomi adalah a sika ap dan ke emampuan manusia mengamb bil keputusan dan bertindak berdasarka b n tuntunan n hati nura aninya, kes sadarannya sendiri mengenai sesuatu kebaikan untu uk diberian kepada ora ang lain. 2) Prinsip Ke ejujuran Prinsip keju ujuran dalam m setiap tin ndakan atau u perikatan bisnis meru upakan keutamaan. Kejujuran diperlukan d d dalam peme enuhan sya arat-syarat perjanjian p dan d kontrakk. Dalam perikatan perjanjian p d dan kontrakk tertentu, semua s piha ak saling percaya p sattu sama lain, bahwa a masing-m masing piha ak tulus dan n jujur mem mbuat perja anjian dan kontrak, serius, tulu us dan jujur melaksan nakan perja anjian. Keju ujuran sang gat penting g artinya bagi kepen ntingan massing-masing g pihak, keju ujuran sang gat menentukan keberrlanjutan relasi dan kelangsung k an bisnis se elanjutnya. 3) Prinsip Ke eadilan Tindakan memberikan m n keadilan terhadap keterlibatan n semua pihak p dalam m bisnis merupakan n praktek ke eutamaan. Prinsip kea adilan perlu u dilakukan agar setia ap orang dalam kegiiataan bisnis secara in nternal mau upun eksternal perusa ahaan diperrlakukan sesuai dengan hak da an kewajiban n masing-m masing. 4) Prinsip Sa aling Mengu untungkan Kegiatan bisnis perrlu membe erikan kea adaan salin ng mengu untungkan kepada keterlibatan n setiap pihak dalam bisnis, ha al tersebut merupakan n cerminan n prinsip 2016
6
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss D.R.Manurung, MSi
Pusat Bahan Ajar d dan eLearning http://www.mercubua ana.ac.id
keutamaan n. Saling menguntung m gkan merupakan cerm min integritas moral internal pelaku bisn nis atau perusahaan agar a nama baik pribad di atau nama baik peru usahaan untuk berbiisnis tetap terjaga, t dipe ercaya dan kompetitif.
d. Bus siness Eth hics as Ethical Deciision Making
.
Langka ah-langkah h dalam pen ngambilan keputusan n 1. Jela askan apa yang y kalian n ketahui me engenai pen ngambilan keputusan k ? •
Pengambila an keputusan (desiccion makin ng) adalah h melakuka an penilaia an dan menjatuhka an pilihan. Keputusan ini diambiil setelah melalui m beb berapa perh hitungan dan pertimbangan alte ernatif. Seb belum piliha an dijatuhka an, ada beb berapa taha ap yang mungkin ak kan dilalui oleh o pembu uat keputussan. Tahapan tersebutt bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, u men nyusn altern natif yang akan a dipilih dan samp pai pada pengambila an keputusa an yang terb baik.
•
Secara um mum, penge ertian penga ambilan kep putusan telah dikemuk kakan oleh banyak ahli, diantaranya adala ah :
•
1. G. R. Terry T : Mengemukakan n bahwa pengambilan p n keputusa an adalah sebagai pemilihan yang didassarkan kriteria tertenttu atas du ua atau leb bih alternatif yang mungkin.
•
2. Claude S. S Goerge, Jr : Mengatakan prose es pengambilan keputtusan itu dikkerjakan oleh kebanyakan ma anajer berrupa suatu kesadaran, kegiatan n pemikira an yang termasuk pertimbanga p an, penilaian n dan pemilihan dianta ara sejumlah h alternatif.
•
3. Horold dan d Cyril O’’Donnell : Mereka M men ngatakan ba ahwa pengambilan keputusan adalah pem milihan dian ntara altern natif menge enai suatu cara bertin ndak yaitu inti dari perencanaa an, suatu rencana tidak t dapa at dikatakan n tidak ad da jika tid dak ada keputusan, suatu sum mber yang dapat d diperrcaya, petunjuk atau reputasi r yan ng telah dibuat.
•
4. P. Siagia an : Pengam mbilan kepu utusan adala ah suatu pe endekatan sistematis s te erhadap suatu masa alah, pengu umpulan fak kta dan datta, penelitia an yang ma atang atas alternatif a dan tindaka an.
2. Sebutkan dan jelaskan ta ahapan-tah hapan dalam pengam mbilan kepu utusan ? •
Menganalis sis masalah h : Mengen nali masala ah dari pe erbedaan ha asil aktual dengan hasil yang diharapkan d , definisikan n apa masa alahnya Membuat asumsi : Secara S struk ktural terlettak di dalam m / di luar tanggung jawab j ?
•
Secara perrsonal berssedia mene erima resiko o / tidak ? Tersedia sumber da aya atau tidak ? Masalahnya urgen / tidakk ? 2016
7
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss D.R.Manurung, MSi
Pusat Bahan Ajar d dan eLearning http://www.mercubua ana.ac.id
•
Membuat alternatif a pe emecahan masalah m : Membuat M be eberapa altternatif pem mecahan masalah ya ang bersifatt layak, efekktif dan efisiien
•
Mengevaluasi alternattif : Mengumpulkan da ata untuk mengevalua m asi setiap alternatif, a menolak / menerima alternatif dari sudut kelayakan, k e efektifitas d dan efisienssi setiap alternatif Memilih da an menerapkan altern natif : Pilih alternatif yang y paling layak, efekktif, dan
•
efisien. Le ebih baik m menerapkan alternatiff yang kurrang layakk daripada di luar kemampua an, lebih ba aik menera apkan altern natif yang kurang efe ektif daripad da tidak bertindak dan d lebih baik b menerrapkan alte ernatif yang g mahal da aripada mu urah tak bermutu Mengevalu uasi hasil : Selesai, S jika a sesuai ha arapan. Ulangi, jika bellum sesuai.
•
butkan dan n jelaskan pendekata an-pendeka atan etika bisnis da alam penga ambilan 3. Seb keputusan ? •
Pengambila an keputussan sematta-mata bu ukan karen na kepentingan priba adi dari seorang sii pengambiil keputusa annnya. Beberapa hal kriteria dalam peng gambilan keputusan yang etis diantaranya adalah[1][6 6]:
•
1) Pendeka atan berma anfaat (utilittarian appro oach), yang g dudukung g oleh filsaffat abad kesembilan n belas ,pendekatan bermanfaat b itu sendiri adalah konsep tentan ng etika bahwa prila aku moral m menghasilka an kebaikan n terbesar bagi b jumlah terbesar.
•
2) Pendeka atan individ dualisme ad dalah konse ep tentang etika bahw wa suatu tindakan t dianggap pantas p ketika tindakan n tersebut mengusung g kepenting gan terbaikk jangka panjang se eorang indivvudu.
•
3) Konsep tentang etika bahwa keputusan yang dengan sangat baik menja aga hakhak yang harus dipertiimbangkan dalam peng gambilan ke eputusan.
•
hak persettujuan bebas. Individu u akan dip perlakukan hanya jika a individu tersebut t secara sadar dan tidakk terpaksa setuju s untukk diperlakuk kan.
•
hak atas prrivasi. Indiviidu dapat memilih m untu uk melakuka an apa yang g ia inginkan di luar pekerjaanyya.
•
hak kebeba asan hati nurani. n Indivvidu dapat menahan diri d dari me emberikan perintah yang melan nggar moral dan norma a agamanya a.
•
hak untuk bebas berpendapat. Individu da apat secara a benar me engkritik etiika atau legalitas tin ndakan yang g dilakukan orang lain..
•
hak atas proses p hakk. Individu berhak unttuk berbica ara tanpa berat b sebelah dan berhak atas s perlakuan n yang adil.
•
hak atas hidup h dan keamanan. Individu berhak unttuk hidup tanpa t baha aya dan ancaman te erhadap kessehatan dan keamana anya.
2016
8
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss D.R.Manurung, MSi
Pusat Bahan Ajar d dan eLearning http://www.mercubua ana.ac.id
a yang ka alian keta ahui meng genai peng ggunaan pohon ke eputusan sebagai s 4. Apa penduk kung dalam m proses pengambil keputusan. k . (gambark kan) sertaka an contohn nya. •
Proses pad da pohon ke eputusan .
•
Manfaat uttama dari penggunaa p n pohon keputusan k adalah a kem mampuannyya untuk membreak down pro oses penga ambilan keputusan ya ang kompleks menjadi lebih simpel seh hingga peng gambil kep putusan aka an lebih me enginterpre etasikan sollusi dari permasalah han.
GOOD ETHICS GO OOD BUSINESS Kebanyaka an perusahaan pencapai suksess merupaka an perusahaan yang memiliki nilai etika pelaksanaan pekerrjaan tinggi. Hal terseb but bisa terrjadi karena a disaat diterapkan nilai etika bisnis tinggi, maka a konsumen atau massyarakat la ainnya mera asa puas sehingga s dilain ke esempatan mereka be ersedia men ngikat perikatan bisnis dengan pe erusahaan tersebut, dengan n demikian bisnis peru usahaan beretika tingg gi tersebut terus t berke embang. Ya ang baik harus d dilakukan ka arena hal itu baik, bukan hanya karena me embuka jala an menuju sukses. Peristiw wa tersebut sesuai den ngan prinsip p keutamaa an di zaman n Aristoteles. Namun mungkin m etika bisnis hanya bisa berlakku intensif dalam d suatu u komunitass masyarakkat moral. Moralitas M bukan merupakan n komitmen individual, namun be erlaku dalam suatu ja angkauan kerangka sistim ssosial.
2016
9
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss D.R.Manurung, MSi
Pusat Bahan Ajar d dan eLearning http://www.mercubua ana.ac.id
Dafttar Pusstaka Huse, M. (2007). Boards, Governance G e and Valu ue Creation n: The Hum man Side of o nce. Cambridge: Corporate Governan P.Hartman n – Joe DesJardins. 2011. 2 Business Ethiccs: Decision Making for f Laura P Personal Integrity & Social Ressponsibilityy, McGraw w-Hill Intern national Ed dition, dition. Second Ed Cherrin ngton, Morral Leadersship and etthical Decision Makin ng, 1st editiion, CHC Forecast, Inc., 2000 Robertt.A.G. Monks and N. Minow., 20 011, Corpo orate Gove ernance, Jo ohn Wiley & Sons, Ltd. Fifth Edition
2016
100
Business Ethic E & Corp Gov vernance Dr. Antoniuss D.R.Manurung, MSi
Pusat Bahan Ajar d dan eLearning http://www.mercubua ana.ac.id