135
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
6.1
KONSEP PERENCANAAN : Perancangan “Jogja Music Corner” di Yogyakarta dilatarbelakangi oleh minimnya keberadaan fasilitas musik yang ada di kota ini untuk mendukung berkembangnya musik-musik modern.“Jogja Music corner” dalam konteks ini tidak hanya mengarah kepada salah satu jenis musik, namun lebih mewakili segala jenis aliran musik modern yang kian berkembang seiring berjalannya waktu. Konsep perencanaan dan perancangan “Jogja Music Corner” ini mengacu pada pola penataan yang merangsang menumbuhkan ekspresi musikal mahasiswa secara intelektual dan estetika. Berdasar analisis terhadap elemen-elemen musik didapat hasil pemetaan terhadap elemen-elemen tersebut dan bagaimana pola yang dapat diterapkan secara arsitektural. Selain itu, dengan adanya pusat musik yang cukup besar di Yogyakarta, maka akan menciptakan sebuah komunitas musisi yang kuat, yang akan semakin menduukung berkembangnya seni musik dan musisimusisi di kota dan negara ini. Pemilihan site yang relatif berada dekat dengan lingkungan pendidikan dan hiburan akan membuat “Jogja Music Corner” semakin dekat dan menyatu dengan dunia kaum muda yang memang menjadi pemakai utama bangunan ini.
136
6.2
KONSEP PERANCANGAN : 6.2.1 Konsep Luasan Ruang : Konsep luasan ruang merupakan kesimpulan yang diambil dari hasil
analisis kebutuhan luasan ruang pada bab yang sebelumnya. No. Unit Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Besaran Ruang (m2)
1.
2.
Pengelolaan
Publikasi
R. Direksi
30
R. manajer Umum
20
R. sekretaris
11
R. Kepala bagian
108
R. Tata usaha
16
R. staf
216
R. Humas
16
R. rapat
27
R. Fotokopi
6
R. arsip
12
R. Lobby
30
Pantry
8
Lavatory
50
R. Manajer Publikasi
15
R. staf
22
R. Tamu
8
137
3.
4.
Pendidikan
Perpustakaan
R. Workshop
32
R. Istirahat
12
Gudang
20
R. Informasi
3
Hall
25
Lavatori
50
R. Kepala
15
R. Staf
22
R. Pengajar
27
R. Kelas Piano / Keyboard
24
R. Kelas gitar
100
R. Kelas bass
100
R. Kelas vokal
18
R. Kelas drum
12
R. Kelas perkusi
12
Gudang
20
Hall
150
Lobby
40
Lavatori
50
R. Kepala
15
R. Staf
33
R. Tamu
6
R. Rak buku
38
138
5.
6.
Galeri
R. Katalog
2
R. Baca
94
R. Sirkulasi buku
9
R. Loker
5
R. Komputer
18
R. Perawatan
16
R. Fotokopi
6
Gudang
16
Hall
25
R.Kepala
15
R. Staf
22
R. Pamer
600
R. Display
8
R. Duduk
18
R. Perawatan
16
Gudang
100
Museum
300
Pertunjukan indoor Lobby
156
Penjualan tiket
22
Auditorium
975
R. Tata Suara
4
R. Tata lampu
4
Panggung
150
139
7.
Pertunjukan
Gudang
60
R. Persiapan
192
Lavatori
50
R. Penonton
975
R. Tata suara
4
R. Tata lampu
4
Panggung
150
Gudang
60
R. Persiapan
96
Lavatori
50
R. Makan
100
Dapur
20
Ruang pelayanan
15
Mini stage
12
Gudang
16
Lavatori
15
Resepsionis + lobby
12
R. Siaran
15
R. Kepala
15
R. Staff
20
Gudang
9
Lavatori
15
outdoor
8.
9.
Café
Stasiun radio
140
10.
11.
Studio
Studio Latihan
120
Operator
40
Studio rekam
60
Operator
20
Lavatori
8
R. Tunggu + resepsionis
60
Gudang
8
R. Kepala
30
R. Staff
18
Distribution Store Ruang pajang + kasir
50
(distro)
12.
13.
Toko Alat Musik
R. Elektrikal
Gudang
4
Ruang staff
9
Lavatori
4
Ruang pajang + kasir
50
Gudang
4
Ruang staff
9
Lavatory
4
R. Kompresor
3
AHU
20
R. Kondesor
3
R. Evaporator
3
R. Kontrol mesin
12
141
14.
15.
R. Plumbing
R.
R. Cooling Tower
12
R. Genset
30
R. Transform
12
R. Kontrol
9
R. Distribusi panel
9
R. Kontrol alarm kebakaran
16
R. Pompa dan filter
6
R. Pressure Tank
3
R. Water reservoir
15
Gudang
12
R. Telepon switch
20
sentral R. Terminal kabel
10
komunikasi
16.
Servis
R. Pembuangan sampah
20
Gudang
30
Dropping Area
30
Keamanan
54
R. Istirahat
20
Pantry
6
Lavatori
6
142
6.2.2
Konsep fisika Bangunan : Sistem penghawaan yang dipakai ada 3 macam yaitu penghawaan alami, penghawaan buatan dan kombinasi keduanya. 1. Penghawaan alami, diterapkan pada ruang yang tidak memerlukan penataan akustik berlebih, sehingga memungkin kan untuk dibuat bukaan. Seperti pada unit cafe, unit pengelola. 2. Penghawaan buatan, diterapkan pada ruang yang memerlukan penataan akustik khusus, sehingga tidak bisa dibuat bukaan. Penerapannya pada ruang studio musik, auditorium, ruang siaran radio. 3. Kombinasi keduanya diterapkan pada distro, toko musik. Penataan sistem akustik pada bangunan “Jogja Music Corner” ini mencakup tata suara eksternal dan tata suara internal : a. Eksternal : pengunaan vegetasi, perbedaan tingkat ketinggian, serta peletakan fungsi berdasarkan zona-zona kebisingan. b. Internal : -
Concert Hall : dinding-dinding pembatas diberi pelapis pemantul, ketinggian panggung harus cukup tinggi di atas ketinggian lantai penonton, lantai penonton harus dibuat cukup landai dan miring,permukaan bidang yang berhadapan langsung dengan sumber bunyi harus dilapisi dengan bahan penyerap bunyi.
-
Studio rekaman dan studio latihan : jumlah bahan-bahan penyerap bunyi yang banyak, kesejajaran (paralel) antara permukaan yang
143
berhadapan harus dihindari, penggunaan ruang pengunci ( ruang antara).
Sistem Pencahayaan yang digunakan : a. General Lighting (sistem pencahayaan langsung) : untuk ruang-ruang umum. b. Specific lighting ( sistem pencahayaan khusus) : untuk ruang khusus pertunjukan yaitu auditorium dan hall pertunjukan outdoor. 6.2.3
Konsep Utilitas bangunan : Sistem penguat suara yang terdiri dari microphone (input), amplifier
(penguat), speaker (output). Jaringan perkabelan sebagai mediator sangat perlu diperhatikan saat perencanaan, sebab instalasi kabel tertanam didalam bangunan. Sistem transportasi pada bangunan menerapkan : 1. Sistem tranportasi horisontal : a. Di dalam bangunan : selasar, koridor, hall b. Di luar bangunan : jalur pejalan kaki (pedestrian), sirkulasi kendaraan, area parkir. 2. Sistem transportasi vertikal : Jalur pergerakan secara vertikal hanya mempergunakan tangga. Sarana telekomunikasi yang digunakan adalah sebagai berikut: -
PABX (Private Automatic Branch Exchange)
144
-
Intercom
-
Audio system
-
Telex, facsimile, internet
Penyediaan air bersih menggunakan PDAM dan sumur air bersih. Sistem distribusi air bersih yang digunakan adalah sistem downfeed. Untuk limbah air kotor dilakukan pembuatan septic tank dan sumur peresapan. Penanganan air hujan dengan membuat resapan air hujan di beberapa bagian site. Sumber energi listrik berasal dari PLN dan Generator set. Mengenai masalah keamanan kebakaran diinstalasikan smoke dan thermal detector, push button, sprinkle, fire extinguisher, fire hydrant, heat protector, manual alarm bell, serta tangga darurat. 6.2.4
Konsep Penataan Site:
Lokasi entrance “Jogja Music Corner” :
145
Bagian site yang memerlukan kecermatan desai agar “Jogja Music Corner” dapat dengan mudah dilihat dan menarik pengunjung untuk masuk
6.3
Konsep Transformasi Ekspresi Musik berupa elemen-elemen musik (ritme, melodi, harmoni) Penerapan telaah elemen musik mengacu pada pola penataan ruang-ruang dan massa bangunan yang : a. Menciptakan ruang-ruang yang bisa berfungsi sebagai area interaksi atau area santai. Penggunaan vegetasi akan sangat mendukung untuk terciptanya keindahan. Menciptakan interaksi ruang luar dengan ruang dalam dengan cara interaksi visual. Interaksi visual bisa dicapai dengan menentukan bentuk dan penataan bukaan jendela. b. Menghasilkan tatanan bentuk dan ruang yang menunjang dan merangsang terjadinya proses kreatif sehingga dapat memicu kreativitas mahasiswa. Tatanan bentuk dan ruang yang kreatif tersebut dapat dicapai dengan memperhatikan pola tata ruang dan bentuk yang dinamis
146
dan tidak monoton. Dinamis dapat diartikan sebagai sesuatu yang selalu berubah-ubah, mengalir dan tidak statis. Dengan demikian diharapkan kedinamisan yang hendak dihadirkan
melalui proses desain juga
merangsang mahasiswa agar berpikir dinamis dan akhirnya hal tersebut juga merangsang mahasiswa menjadi lebih kreatif. Contoh tatanan bentuk dan ruang yang dinamis misal dengan penggabungan antara unsur kotak atau garis dengan lingkaran atau unsur-unsur lengkung. Bisa juga dengan soli void atau penggunaan dinding masif dan bukaan atau digabungkan dengan rangka. Konsep tata ruang luar dan dalam: 1. Ritme a. Ketukan
Transformasi elemen arsitektural ------------- pengulangan → kata kunci ----- pengulangan
Ritme (ketukan ditransformasikan melalui bentuk pengulanganpengulangan dalam organisasi ruang-ruang didalam bangunan “Jogja Music Corner”)
147
2 Melodi a.
Frasa melodi Terdiri atas bagian-bagian dalam suatu kesatuan.
Transformasi elemen secara arsitektural ------- penyatuan bagianbagian dapat siartikan sebagai pengorganisasian terhadap bagianbagian tersebut dengan pola penataan tertentu.
→ Kata kunci ------- pengorganisasian, organisasi, penyusunan.
b.
Kontur melodi
3. Harmoni a.
Dissonan dan konsonan Konsonan → stabil, ada keteraturan, pasti Elemen arsitektural ------------- bentuk dan pola-pola yang teratur atau tertata. → Kata kunci arsitektural -------- teratur
148
Dissonan → tidak stabil, berubah-ubah Elemen arsitektural ------------ pola dan bentuk yang tidak teratur. → Kata kunci --------- tidak teratur
b.
Akor Kombinasi yang menghasilkan suatu kesatuan. Elemen arsitektural ------------- sistem organisasi bentuk-bentuk atau ruang-ruang dengan syarat tertentu. → Kata kunci ---------- pengorganisasian
Harmoni : penyatuan elemen-elemen pembentuk bangunan berupa kotak, lingkaran, dll yang kemudian diragkai melalui alur melodi sehingga menjadi harmonis atau indah
149
6.4
Konsep Visual Bentuk bangunan : Wujud: Penggunaan unsur bentuk-bentuk dasar yaitu kotak, segitiga, lingkaran untuk
membuat komposisi wujud bangunan yang tentunya melalui pengembangan bentuk sehingga menghasilkan massa bangunan yang menarik dan estetik. Tampak Bangunan “Jogja Music Corner”
150
Posisi bangunan didalam site
DAFTAR PUSTAKA
Appleton, Ian, Building for The Performing Arts, Butterworth Architecture, Oxford,1996 D.K Ching, Francis, alih bahasa In Nurahma Tresani Harwadi, Arsitektur, Bentuk, Ruang dan Tatanan, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2000 Mangunwijaya, Y.B, Wastu Citra, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1995 Neufert, Emst, alih bahasa Ir. Sjamsu Amril, Data Arsitek, edisi kedua, jilid 1 dan 2, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1994 D.K Ching, Francis, alih bahasa In Panoto Hanoto Adjie, llustrasi Desain Interior, Penerbit Erfangga, Jakarta, 1996 Bentley, Ian-, Alcock, Alan; Murrain, Paul; M°glynn, Sue; Smith, Graham, alih bahasa In Ads K, Lingkungan Yang Tanggap, Penerbit Intermatra, Bandung, 1992 de Chiara, Joseph; Callender, John. Time Saver Standart and Building Type, McGraw Hill Book Hendraningsih, dkk, Peran< Kesan dan Pesan bentuk Arsitektur, Seminar Inias PT. Impack Pratama Industri, 2004 Panera, Julius, Human Dimension & Interior Space, Whitney Library Of Design, 1979. Mediastika, Christina E., Akustika bangunan: Prinsip-prinsip dan penerapannya di Indonesia, Penerbit Erlangga 2005 Machlis, Josef, The Enjoyment of Music, Frentice Hall Inc, New Jersey, 1975 Miller, Hugh, The History Of music, Barnes and Noble Inc, New York, 1971 Teaching Guide, Yamaha Music School
White, Edward T, alih bahasa Ads K. Onggodiputro, Buku Sumber Konsep, Penerbit Intermatra, Bandung, 1994 Templeton, Duncan, Acoustic Design, London, 1982 Waskita, P. Hatma, Jogja Music Center, Yogyakarta, 2007 Skripsi Music Center di Yogyakarta, Christian Budi Purnomo Usfinit 96 01 08366 Skripsi Pusat pengembangan Seni Musik Modern di Yogyakarta Yohanes Satyayoga Raniasta 03 01 11400 Wikipedia.com Google earth.com