BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
VI.1. KONSEP PROGRAMATIK VI.1.1. Konsep Fungsional VI.1.1.1.Konsep Hubungan Ruang Area Single & Double Rooms, Cottages, Fasilitas Privat, dan Fasilitas Rekreasi Penghuni
Restoran
R. Spa Shopping
R.Servis
R. Serbaguna
Arcade R.Fitnes
R. Utilitas R. Pengelola
Main Lobby
Area Parkir
Area Parkir Entrance
Diagram 6.1. Konsep Hubungan Ruang Hotel Resor Sumber : Analisis Penulis
Setelah memasuki entrance, pengunjung maupun pengelola menuju area parkir, dari area parkir pengunjung dapat langsung menuju main lobby, sedangkan pengelola dan pegawai hotel resor dapat melalui jalur khusus pegawai. Dari main lobby, pengunjung akan langsung dihubungkan pada area shopping arcade, area ini merupakan area perantara untuk menuju fasilitas-fasilitas hotel resor seperti ruang serbaguna, area fitnes dan spa, restoran utama, area kolam renang, dan area hunian. Area fitnes dan spa dapat diakses melalui shopping arcade, kedua area tersebut juga memiliki akses secara langsung melalui ruang tunggu
239
Area hunian yang menjadi area utama dalam hotel resor diletakkan paling utara dari tapak.
VI.1.1.2.Konsep Organisasi Ruang
Area Single & Double Rooms, Cottages, Fasilitas Privat, dan Fasilitas Rekreasi Penghuni
Gudang Bahan
Area Relaksasi
Dapur Peneri Utama maan
Restoran Utama
Cuci Gudang WC Piring Alat
Lavatory
Ruang-Ruang Utilitas
Ruang Distribusi Sampah R. Linen
Dapur
Bakery Shop
Travel Agent
R. Tunggu
R.Ganti pria
Area Fitness
R. Fitness
Money Changer
Function Room
Room Service
Asst. Manager
Mini Market
Public Phone
R.Ganti wanita
Drugstore
R. Laundry
Dapur
Resep sionis
Selasar
R. Alat
Souvenir Shop
R.Ganti, Locker, Lavatory pria
ATM Center
Butik
Shopping Arcade
SekreManager R. Rapat
WC
R. Tunggu
Resep sionis
R.Pegawai
R. Alat
pria Resepsionis wanita
R. Staff
Main Lobby
Cofee shop
Lounge
Parkir Pengelola
R.Ganti, Locker, Lavatory wanita
Entrance
Parkir Pengunjung
Diagram 6.2. Konsep Organisasi Ruang Hotel Resor Sumber : Analisis Penulis
240
Secara keseluruhan, hotel resor memiliki pola hubungan ruang sebagai berikut: Entrance langsung dihubungkan dengan area parkir, area parkir untuk pengunjung dan pengelola dibedakan. Entrance menuju main lobby, melalui lounge dan coffee shop. Di main lobby terdapat resepsionis,bell boy,area gamelan, dan lavatory. Dari area main lobby dapat menuju ke shopping arcade dan ruang pengelola yang bersifat semi privat. Shopping arcade merupakan ruang
dengan fungsi komersial yang menjadi
perantara menuju ruang serbaguna, restoran, area fitnes, area spa, kolam renang, dan hunian. Area hunian pengunjung diletakkan di sisi paling utara untuk memaksimalkan view ke arah Gunung Merapi. Area fitnes dan area spa diakses melalui shopping arcade, kedua ruang tersebut dihubungkan dengan adanya ruang tunggu. Ruang servis hotel resor, ruang utilitas, ruang distribusi sampah, dan ruang servis restoran utama diletakkan dalam satu area.
VI.1.2. Konsep Perancangan Tapak Lingkungan dan Vegetasi Tapak bagian selatan ditanami tanaman
U
irish dan futoi (tanaman yang rendah) Tanaman padi-
sebagai pagar tanaman
padian yang dominan di
Pohon kelapa
tapak
yang berderet
dimanfaatkan
tetap
semaksimal
dipertahankan
mungkin
Sisi barat diberi
Kontur (relatif
pohon angsana
datar) pada tapak
sebagai peneduh
dimanfaatkan, tidak
di area parkir
dihilangkan (kecuali pada area Menggunakan tanaman salak
parkir yang tidak
pondoh sebagai pagar hidup
memungkinkan
bagi hotel resor
adanya kontur)
241
View
U Area hunian dan area kolam renang diletakkan di sisi selatan (langsung view ke arah merapi)
Restoran di sisi barat (agak ke selatan) dengan orientasi arah hadap bangunan ke utara
Area fitnes dan spa yg memerlukan view alami pepohonan diletakkan di
Area Servis
sisi timur
diletakkan di sisi barat tapak, tidak memerlukan view(+)
Area shopping arcade yang Main lobby di utara tapak dapat langsung dilihat dari arah jalan raya
tidak memerlukan view (+) dirancang pada bagian tengah tapak
Kebisingan dan Matahari
U Jendela dan ventilasi dirancang dominan ke arah utara dan selatan
Barier suara dan sinar matahari berupa deretan tanaman salak pondoh dan pohon angsana
Tidak ditanami barier, hanya pohon kelapa sebagai estetika
Tapak dekat jalan primer ditanami tanaman salak pondoh sebagai barier
B T Kebisingan rendah Kebisingan sedang
242
Pencapaian dan Tata Sirkulasi Menuju Tapak
U Jalan tanah di sisi barat diaspal, dimanfaatkan sebagai jalur servis hotel resor
Sepanjang jalur menuju site dipasangi pengarah ke hotel resor
Site dicapai dari arah Kaliurang dan Yogyakarta
Site dicapai dari arah Kaliurang Site dapat dicapai dari arah Prambanan dan Solo
Pada area crossing diberi penanda lalu lintas, berupa ramburambu/spion jalan
Jalur keluar-masuk pengunjung dan pengelola dipusatkan di sisi utara tapak yang merupakan jalan primer
Kontur dan Tata Letak Bangunan
U Area hunian dan area kolam renang diletakkan pada kontur atas, dengan orientasi ke utara
Restoran terletak pada kontur tengah dengan orientasi arah hadap bangunan ke utara
Area fitnes dan spa terletak pada kontur tengah,
Area Servis dan
orientasi ke utara
utilitas diletakkan pada kontur tengah, orientasi ke arah utara-selatan
Area shopping arcade
Main lobby dan kantor
terletak di kontur tengah
pengelola berorientasi ke selatan
Masing-masing kontur dihubungkan oleh perkerasan dalam wujud bentuk tangga yang berada pada area ruang luar
243
VI.1.3. Konsep Tata Bangunan dan Ruang
U
Area Single & Double Rooms, Cottages, Fasilitas Privat, dan Fasilitas Rekreasi Penghuni Restoran R.Servis
Shopping
Arcade R. R. Utilitas Serbaguna
R. Spa
R.Fitnes
R. Pengelola Main Lobby Area Parkir
Area Parkir
Entrance
Lobby Hotel U
Lounge dan coffee shop sebagai area penyambut, terletak di bagian depan lobby, sebelum area utama lobby. Resepsionis dapat diakses dari entrance lobby maupun ruang tunggu. Area gamelan berhubungan langsung dengan ruang tunggu.
244
Kantor Pengelola U Kantor Pengelola memiliki dua akses masuk, yaitu dari area lobby dan entrance khusus pengelola. Entrence pengelola terhubung langsung dengan area parkir pengelola.
Ruang-ruang kantor disusun secara linier dan dihubungkan oleh selasar sebagai ruang peralihan. Ruang tunggu berhubungan langsung dengan ruang sekretaris, yg berfungsi sebagai perantara antara tamu dengan staff pengelola. Shopping Arcade
U
Pola ruang disusun secara linear berupa ruang-ruang yang berulang dan memiliki ukuran yang hampir sama. Dengan bentuk linier, ruang-ruang bersifat fleksibel dan mudah diakses oleh pengunjung hotel resor. Ruang-ruang yang disusun secara linier dihubungkan dengan ruang antara yang dapat berupa selasar maupun ruang terbuka. Retail pada shopping arcade dikelompokkan sesuai dengan fungsinya, ATM dan money changer diletakkan berdekatan, mini market dan bakery shop juga diletakkan berdekatan.
245
Ruang Serbaguna U
Area serbaguna diletakkan dekat dengan lobby (pengguna area serbaguna dapat menggunakan fasilitas lavatory pada lobby).
Ruang serbaguna dihubungkan langsung dengan ruang peralatan, sedangkan ruang sound diakses dengan melalui ruang peralatan terlebih dahulu. Ruang serbaguna memiliki arah hadap ke selatan.
Restoran Utama U Ruang penerimaan bahan diletakkan dekat dengan entrance pegawai, sehingga memudahkan pengantaran barang dari luar. Dapur utama berhubungan langsung dengan area makan, pengunjung dapat melihat proses pembuatan makanan oleh chef.
Pada area restoran utama terdapat dua buah entrance, yaitu entrance pengunjung dan entrance pegawai/servis. Entrance pegawai/servis langsung terhubung dengan area parkir pegawai.
246
Area Servis
U
Ruang pengawas diletakkan di depan area loading dock, dekat dengan gudang peralatan pengawas dapat mengawasi proses distribusi sampah.
Ruang genset, ruang trafo, ruang pompa, dan listrik dihubungkan oleh ruang antara, dengan susunan ruang berbentuk cluster.
Ruang laundry dan linen berhubungan langsung dan ruang-ruang di area servis disusun dengan pola cluster memudahkan akses pegawai dalam menjangkau ruang.
Area Fitnes U
Ruang resepsionis berhubungan langsung dengan entrance area fitness untuk menyambut tamu. Ruang fitness tidak diletakkan di tengah ruang untuk menjaga privasi pengguna (menghindari tamu berlalu-lalang). Ruang pegawai berada di sudut area fitness, tidak berada pada jalur sirkulasi tamu, akses khusus bagi pegawai. 247
Area Spa U Area spa memiliki ruang relaksasi indoor dan outdoor, ruang relaksasi (baik indoor maupun outdoor) harus diakses melalui area resepsionis dan ruang tunggu.
Area spa dapat diakses langsung dari area fitness maupun dari entrance depan. Ruang tunggu pada area spa menjadi area bersama yang menyatukan fasilitas fitness dan spa. Area spa disusun dengan sistem tata ruang linier. Antara ruang relaksasi indoor dengan outdoor terdapat ruang peralihan yang dapat berupa taman ataupun ruang santai. Area Hunian U
Single Bedroom
Double Bedroom
Bangunan hunian terdiri dari sejumlah “single bedroom” maupun “double bedroom”. Arah hadap bangunan yaitu menghadap arah utara/selatan.
Bangunan hunian yang berupa “single-double bedroom” dirancang dengan lebih banyak bukaan pada bagian utara (terdapat view Gunung Merapi), selain itu meminimalkan penggunaan sekat pada ruang. 248
Area Hunian Cottage U
Area hunian cottage terletak di bagian belakang tapak dengan arah hadap selatan. Bangunan cottage dilengkapi dengan teras belakang untuk menikmati keindahan Gunung Merapi.
Standard Cottage
Standard cottage terdiri atas satu kamar tidur, kamar mandi, ruang duduk, pantry, dan teras. Sedangkan pada suite cottage terdapat dua kamar tidur.
Suite Cottage
Sekat antar ruang tidak menggunakan dinding masif, tetapi menggunakan partisi. Antar ruang terhubung langsung (tanpa melalui ruang perantara).
VI.I.4. Konsep Aklimatisasi Ruang VI.1.4.1. Pencahayaan Pencahayaan yang akan diterapkan pada bangunan hotel resor adalah pencahayaan temaram. Warna yang digunakan cenderung monokromatis atau senada tanpa warna kontras yang terkesan meriah dan ramai. Kesan kedamaian dan ketenangan sangat penting dalam mendukung karakteristik visual pada bangunan hotel resor. Pencahayaan tetap memperhatikan fungsi ruang sehingga tidak semua ruang menerapkan cahaya temaram, tetapi dipadukan dengan cahaya terang. Untuk ruang-ruang yang memerlukan tingkat ketelitian tinggi menggunakan cahaya yang terang, misalnya seperti area dapur dan area servis. Sedangkan area lobby, restoran, dan area hunian yang menonjolkan suasana hangat menggunakan cahaya temaram.
249
Tabel 6.1. Konsep Pencahayaan pada Hotel Resor Kelompok Ruang Hunian
Area publik Food & Beverage Outlet
Shopping Arcade
Fasilitas Rekreasi + Olahraga
Nama Ruang Single-Double Room Standard-Suite Cottage - Main Lobby - Lavatory Restoran: - R. makan - Counter pemesanan - Lavatory Bar & Lounge: - Lounge - Coffee Shop - Poolside Bar - Money changer - Travel agent - Drug store - Butik - Mini market - Bakery shop - Public phone - ATM center - Selasar Kolam Renang - tempat bilas - ruang ganti - area berjemur - Lavatory Area Spa - Resepsionis - R. Peralatan - R. Pegawai - R. Relaksasi - R. Locker - R. Ganti - Lavatory Area fitness - Resepsionis - R. Peralatan - R. Pegawai - R. Fitness - R. Locker - R. Ganti - Lavatory Playground Jogging track
Suasana yang Diinginkan hangat, akrab hangat, akrab
Kebutuhan Cahaya temaram temaram
lampu pijar, spotlight lampu pijar, spotlight
hangat, dramatis bersih
temaram terang
click strip, lampu halogen, spotlight
hangat, dekat
temaram
fungsional, hangat bersih
terang terang
compact flourescent tipe warmlight, compact flourescent compact flourescent
akrab, hangat akrab, hangat akrab, hangat hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, akrab
temaram temaram temaram temaram temaram temaram temaram temaram temaram temaram temaram temaram
compact flourescent tipe warmlight, downlight compact flourescent tipe warmlight, downlight, lampu halogen
efisien, bersih efisien, bersih romantis, dramatis bersih
terang terang temaram terang
compact flourescent, spotlight
hangat, akrab efisien efisien tenang, hangat efisien, bersih bersih, efisien bersih
temaram terang terang temaram terang terang terang
compact flourescent lampu flourescent lampu flourescent compact flourescent lampu flourescent lampu flourescent lampu flourescent
hangat, akrab efisien efisien jelas, akrab efisien efisien bersih hangat, akrab
temaram terang terang terang terang terang terang temaram
romantis, hangat
temaram
compact flourescent lampu flourescent lampu flourescent lampu flourescent lampu flourescent lampu flourescent lampu flourescent compact flourescent, spotlight compact flourescent, spotlight
Jenis Lampu
lampu flourescent
250
Kelompok Ruang Ruang Serbaguna
R. Serbaguna R. peralatan R. sound Tata Graha Restoran
Area Servis
Ruang Pengelola
Area Utilitas
Area Pengawas Area Parkir
Nama Ruang
Suasana yang Diinginkan fungsional,nyaman, akrab fungsional, efisien fungsional, efisien jelas, efisien jelas, efisien
Kebutuhan Cahaya terang, temaram terang terang terang terang
jelas, efisien
terang
jelas, efisien, fungsional
terang
compact flourescent, lampu halogen
Jenis Lampu compact flourescent lampu flourescent lampu flourescent compact flourescent Lampu halogen, tungsten compact flourescent
Area Penerimaan dan Penyaluran Sampah R. Tunggu,R. Manager, R. Asisten Manager, R. Sekretaris, R. Staff, R. Arsip, R. Rapat, Dapur pengelola - R. Pompa - R. Genset - R. Trafo - R. PLN - R. Tandon air R. Satpam R. Pengawas Outdoor Lavatory Parkir Pengunjung
jelas, efisien
terang
lampu flourescent
jelas, efisien jelas, efisien bersih hangat, dramatis
terang terang terang temaram
Parkir Pegawai
hangat, dramatis
temaram
lampu flourescent lampu flourescent lampu flourescent Lampu halogen, spotlight Lampu halogen, spotlight
Sumber : Analisis Penulis
V.1.4.2. Penghawaan Pada bangunan hotel resor penghawaan akan dipadukan dengan penghawaan
buatan
pada
ruang-ruang
khusus
yang
tidak
dapat
menggunakan penghawaan secara alami. Ruang-ruang yang menggunakan penghawaan buatan yaitu pada ruang utilitas, ruang serbaguna, ruang servis restoran (ruang penyimpanan bahan), ruang relaksasi spa (indoor), dan ruang fitnes. Selain itu, untuk penghawaan alami pada massa bangunan hotel resor mengandalkan bentuk bangunan yang mengambil bentuk tradisional Jawa, bangunan memiliki bentuk atap yang bertingkat-tingkat, jarak antara lantai dengan atap semakin ke tengah semakin tinggi, sehingga udara ruang di bawahnya menjadi semakin sejuk, karena udara panas ditangkap oleh ruang di bawah atap.
251
Tabel 6.2. Konsep Penghawaan Pada Hotel Resor Kelompok Ruang Hunian Area publik Food & Beverage Outlet
Shopping Arcade
Fasilitas Rekreasi + Olahraga
Ruang Serbaguna
Nama Ruang Single-Double Room Standard-Suite Cottage - Main Lobby - Lavatory Restoran: - R. makan - Counter pemesanan - Lavatory Bar & Lounge: - Lounge - Coffee Shop - Poolside Bar - Money changer - Travel agent - Drug store - Souvenir shop - Butik - Mini market - Bakery shop - Public phone - ATM center - Selasar Kolam Renang - tempat bilas - ruang ganti - Lavatory Area Spa - Resepsionis - R. Peralatan - R. Pegawai - R. Relaksasi - R. Locker - R. Ganti - Lavatory Area fitness - Resepsionis - R. Peralatan - R. Pegawai - R. Fitness - R. Locker - R. Ganti - Lavatory Playground Jogging track R. Serbaguna R. peralatan R. sound
Jenis Penghawaan alami alami alami alami
Media Penghawaan jendela, ventilasi jendela, ventilasi ventilasi
alami alami alami
jendela, ventilasi jendela, ventilasi ventilasi
alami alami alami alami alami alami alami alami alami alami alami alami alami alami alami alami alami
langsung udara terbuka langsung udara terbuka langsung udara terbuka jendela, ventilasi jendela, ventilasi jendela, ventilasi jendela, ventilasi jendela, ventilasi jendela, ventilasi jendela, ventilasi jendela, ventilasi jendela, ventilasi jendela, ventilasi
alami alami alami alami, buatan alami alami alami
jendela, ventilasi jendela, ventilasi jendela, ventilasi jendela, ventilasi, AC central ventilasi ventilasi ventilasi
alami alami alami buatan alami alami alami alami alami buatan buatan buatan
jendela, ventilasi jendela, ventilasi jendela, ventilasi AC central ventilasi ventilasi ventilasi langsung udara terbuka langsung udara terbuka AC central AC central AC central
ventilasi ventilasi ventilasi
252
Kelompok Ruang Area Servis
Ruang Pengelola
Area Utilitas
Area Pengawas
Area Parkir
Nama Ruang Tata Graha Restoran Area Penerimaan dan Penyaluran Sampah R. Tunggu,R. Manager, R. Asisten Manager, R. Sekretaris, R. Staff, R. Arsip, R. Rapat, Dapur pengelola, Lavatory - R. Pompa - R. Genset - R. Trafo - R. PLN - R. Tandon air R. Satpam R. Pengawas Outdoor Lavatory Parkir Pengunjung Parkir Pegawai
Jenis Penghawaan alami alami, buatan
Media Penghawaan
alami
jendela, ventilasi jendela, ventilasi, AC central jendela, ventilasi
alami
jendela, ventilasi
buatan
AC central
alami alami alami alami alami
jendela, ventilasi jendela, ventilasi ventilasi langsung udara terbuka langsung udara terbuka
Sumber : Analisis Penulis
V.1.5. Konsep Struktur dan Konstruksi V.1.5.1. Konsep Struktur Bangunan Bangunan Hotel Resor di Kabupaten Pakem merupakan bangunan multi massa yang setiap massanya bukan merupakan bangunan bentang lebar atau bangunan berlantai banyak. Jadi penerapan struktur setiap bangunan terdiri dari kolom, balok, rangka atap, dan pondasi yang diolah berdasarkan konsep massa setiap areanya. Untuk penyaluran beban bangunan ke tanah disusun dengan menggunakan sistem struktur rangka, dengan pondasi dangkal berupa pondasi setempat (berbentuk titik) dan pondasi lajur (garis). V.1.5.2. Konsep Konstruksi Bangunan 1) Pondasi dan Kolom Pada bangunan hotel resor satu lantai menggunakan pondasi batu kali yang dibuat dengan batu pecahan cukup besar. Siar antara batu kali diatur sehingga selalu berselang-seling dan diisi rapat dengan mortar. Sedangkan untuk bangunan berlantai dua pada hotel resor menggunakan
253
pondasi batu kali dengan tambahan footplate (konstruksi beton bertulang). Pondasi setempat yang diterapkan pada umpak akan menggunakan bis beton atau bekisting sederhana yang diisi cor beton, sedangkan tiang saka menggunakan konstruksi beton bertulang. 2) Dinding Dinding-dinding pada bangunan hotel resor menggunakan dua sistem, yaitu sistem dinding penerima beban dan sistem dinding yang tidak menerima beban (harus berdiri kaku dan berbobot ringan). Konstruksi dinding menggunakan material batu bata yang diekspos, material batu bata yang menggunakan elemen pelapis berupa batu alam, dan partisi berupa papan kayu. 3) Lantai dan Pelapis Lantai Sistem plat lantai menggunakan konstruksi beton bertulang dan konstruksi kayu sederhana yang akan diterapkan pada balok lantai dan balok loteng, disesuaikan dengan rancangan masing-masing massa bangunan hotel resor. Pelapis lantai yang digunakan berupa lempeng batu alam, tegel keramik, dan papan kayu. 4) Atap Sistem konstruksi atap pada bangunan hotel resor menggunakan sistem atap bangunan Joglo dan Limasan dengan bahan dari kayu.
VI.1.6. Konsep Perlengkapan Bangunan VI.1.6.1.Sistem Jaringan Air Bersih Pada bangunan hotel resor, penyaluran air bersih mengunakan sistem down feed. Air bersih di tampung di tandor air dan kemudian didistribusikan ke seluruh ruangan pada hotel resor.
AIR MENARA POMPA SUPLAI
AIR TANKI
Distribusi ke seluruh bangunan
Gambar 6.1. Sistem Distribusi Air Bersih Sumber : Analisis Penulis
254
VI.1.6.2.Sistem Jaringan Air Kotor Untuk bangunan skala besar seperti hotel resor, penampungan air limbah menggunakan septic tank yang berukuran besar yang sering disebut sebagai pengolah limbah (sewage treatment). Sewage Treatment Plant (STP) adalah tempat pengolahan limbah yang jumlah kotorannya cukup banyak. Limbah yang terkumpul, diolah secara mekanis, diaduk diberi udara supaya bakteri-bakteri yang ikut mengola limbah dapat hidup dengan baik sehingga dapat memproses kotoran-kotran / limbah tersebut. Hasil pengolahan limbah diberi zat pembersih sehingga air bekas pengolahan limbah dapat dipompa keluar untuk dibuang melalui saluran-saluran kota atau dapat digunakan kembali, seperti untuk menyiram tanaman dan mendinginkan alat pendingin (air condition). Air
hujan
dialirkan
ke
saluran-saluran
tertentu.
Dengan
menggunakan pipa-pipa plambing tersendiri yang dihitung dan diukur dari atap yang menerima air hujan tersebut.
V.1.6.3. Sistem Pendistribusian Sampah Limbah sampah merupakan buangan dari bangunan hotel resor. Dengan hasil buangan yang berupa limbah sampah, baik yang kering maupun yang basah, maka perlu diberikan tempat khusus yang merupakan gudang sampah yang dapat menampung sementara, yang kemudian akan dibuang ke luar dari bangunan hotel resor dengan cara diangkut melalui truk-truk sampah menuju ke tempat pembuangan akhir. Tempat sampah Sampah-sampah Hotel
Boks-boks sampah
Gudang sampah
Diangkut
TPA
truk
Tempat sampah
Gambar 6.2. Sistem Pendistribusian Sampah Sumber : Analisis Penulis
255
V.1.6.4. Sistem Jaringan Listrik Sumber tenaga listrik yang digunakan pada bangunan hotel resor yaitu berasal dari PLN dan generator.
Trafo
PLN
GENSET
Trafo
Automatic Transfer Switch
Sub Trafo I (Penerangan)
Sekring
Sub Trafo II (Power)
Sekring
Distribusi ke setiap unit
Distribusi ke setiap unit
Gambar 6.3. Sistem Jaringan Listrik Sumber : Analisis Penulis
V.1.6.5. Sistem Kebakaran Bangunan hotel resor memiliki hydrant, sprinkler, dan alarm kebakaran yang bekerja secara otomatis pada ruang-ruang khusus yang mudah terbakar. Pada bangunan hotel resor penanganan kebakaran akan menggunakan sistem fire protection, yaitu prasarana yang digunakan sebagai usaha pencegahan penanggulangan kebakaran agar tidak meluas. Sistem fire protection yang digunakan, yaitu: Tabel 6.3. Konsep Peletakan Sistem Fire Protection Dalam Hotel Resor No. 1. 2.
Jenis Fire Protection Fire Break Glass Alarm (B.G.A.) Fire Control System
3.
Fire Indicator Panel (F.I.P)
4.
Smoke and Thermal Fire Detectors
Fungsi Alarm kebakaran Mendeteksi panas pada suhu tertentu kemudian akan menyemburkan air ke seluruh ruang (berupa sprinkler) Pusat dari seluruh sistem alarm kebakaran Mendeteksi adanya asap dan temperatur ruang yang tinggi
Peletakan pada Bangunan Menempel pada dinding bangunan Dipasang pada plafondd/langitlangit bangunan
Di dekat pintu masuk yang terdekat dengan jalan -Bangunan dengan plafondd (diberi jarak dengan sudut bangunan) -Bangunan tanpa plafondd (diberi jarak dengan sudut ujung atap)
256
No. 5.
6.
Jenis Fire Protection Portable Fire Extinguishers (water, foam, carbon dioxide, wet chemical)
Hidrant dan Selang Kebakaran
- Hidrant box (kotak hidran)
- Hidrant pilar
Fungsi Menanggulangi masalah kebakaran tahap awal (berupa tabung berwarna merah dengan isi berbeda) Untuk memadamkan kebakaran yang sudah terjadi dengan menggunakan alat baku air Untuk menentukan kapasitas pompa yang digunakan untuk menyemprotkan air Menyalurkan pasokan air ke dalam bangunan dilakukan melalui katup siamese
Peletakan pada Bangunan Pada area yang memiliki peralatan elektrikal di dalamnya.
Penempatan hidran terlihat jelas, mudah dibuka, mudah dijangkau, dan tidak terhalang oleh bendabenda/barang-barang lain Diletakkan dalam bangunan dengan jarak 35 m antar hidran
Diletakkan di luar bangunan pada lokasi yang aman dari api
Sumber : Analisis Penulis
VI.2. KONSEP PENEKANAN STUDI VI.2.1. Konsep Tradisional Jawa Tata Ruang Jawa Pola tata ruang bangunan hotel resor mengadaptasi dari konsepsi arsitektur tradisional Jawa yang mengacu pada pandangan makrokosmos dan mikrokosmos, yaitu dibagi dalam urutan dari yang umum menuju yang khusus atau dari publik menuju privat. Area Privat
Area Semi Publik/ Semi Privat
Ent ran
Area Publik
ce
Pola Tatanan Ruang Hotel Resor
257
Skala ruang privat lebih kecil Skala ruang yang bersifat umum lebih besar
Dengan demikian, pola tatanan ruang hotel resor akan menunjukkan konsep jenjang ruang secara skalatis, yaitu berskala privat dengan besaran luasan yang paling kecil, semi privat dan semi publik yang lebih besar, dan diikuti dengan skala publik . Dalam bangunan hotel resor, hal ketertutupan memang tidak tampak menonjol, tetapi dalam kenyataan visual muncul dalam bentuk simbol, hal ini termasuk tertutup bagi kalangan luar, tetapi tidak tertutup bagi kalangan sesama penghuni hotel dan pegawai hotel. Orientasi Ruang Pada bangunan hotel resor menerapkan arah hadap utara-selatan sesuai dengan arah hadap pada bangunan Jawa pada umumnya sebagai orientasi terhadap sumbu kosmis. Tabel 6.4. Konsep Orientasi Arah Hadap Bangunan No. 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama Ruang Main Lobby - Lounge - Coffee shop Kantor Pengelola Ruang Serbaguna Restoran Utama Ruang Servis Ruang-ruang Utilitas Ruang Penampungan Sampah Area Spa dan Fitness Area Hunian
Arah Hadap Bangunan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Selatan Utara-Selatan Utara Selatan Selatan
Sumber : Analisis Penulis
258
Berdasarkan arah hadap utara-selatan maka tatanan tapak menyesuikan dengan arah hadap bangunan, sehingga setiap massa bangunan memiliki view yang baik. View dapat berupa view alami maupun view buatan. Konfigurasi Ruang Pada bangunan hotel resor akan menggunakan konfigurasi ruang dualisme (oposisi binair). - Antara Luar dan Dalam Ruang dalam Ruang luar
Adanya keseimbangan fungsi antara ruang luar dan ruang dalam
Ruang dalam pada kawasan hotel resor merupakan area yang memiliki batasan jelas berupa lantai, dinding, dan juga atap. Ruang luar merupakan area hotel resor yang terdiri dari elemen-elemen pembentuk ruang berupa alas dan dinding. Elemen pembentuk ruang luar yaitu dengan penggunaan vegetasi alami. Ruang luar merangkaikan keseimbangan hidup penghuni hotel dan lingkungan alam sekitarnya.
- Antara Publik dan Privat Ruang privat berupa area hunian
Ruang publik berupa area lobby dan area parkir kendaraan
259
- Antara Kanan dan Kiri
Ruang kiri
Ruang kanan
Penerapan pembagian ruang tersebut didasarkan pada paham Jawa yang menganggap sisi kanan lebih penting daripada sisi kiri, sehingga sisi kanan diperuntukkan bagi kepentingan umum/bersama (area fitnes dan spa dapat dijangkau oleh pengunjung hoter resor yang tidak menginap).
- Antara Daerah Istirahat dan Daerah Aktivitas
Daerah Istirahat, yaitu area hunian
Daerah Aktivitas berupa shopping arcade, restoran, area fitness, dan area servis
Daerah istirahat yang memerlukan tingkat ketenangan tinggi diletakkan di bagian belakang tapak, sedangkan daerah aktivitas diletakkan di bagian depan tapak. Organisasi Ruang Penetapan daerah pada kompleks bangunan hotel resor dilakukan berdasarkan adanya pengelompokan ruang seperti pada rumah tradisional Jawa, yaitu berdasarkan situasi kuadran. Spesifikasi kuadran pada kompleks hotel resor adalah sebagai berikut:
260
- Kuadran depan kanan (public space)
:
Area parkir pengunjung dan lobby
- Kuadran depan kiri (zona semi publik)
: Kantor Pengelola
- Kuadran belakang kanan (zona semi privat) : Area Spa - Kuadran belakang kiri (zona privat)
: Area Hunian
Ruang privat
Ruang semi privat
Ruang semi publik
Ruang publik
Melalui Indera Sensorik, Konsep Tradisional Jawa pada bangunan hotel resor dapat dirasakan melalui: Bentuk Atap Bangunan Pada kompleks bangunan hotel resor akan menggunakan jenis atap perpaduan antara atap bangunan Joglo dan Limasan yang dirancang dengan menggunakan material dari kayu.
Gambar 6.4. Konstruksi Joglo Sumber: “Arsitektur Rumah Tradisional Jawa”
Gambar 6.5. Konstruksi Limasan Sumber: www.gebyok.com/tag/limasan
Berdasarkan klasifikasi bangunan hotel resor sebagai bangunan mewah, maka dipilih jenis konstruksi bangunan Joglo dan Limasan yang merupakan bangunan bangsawan masyarakat Jawa.
261
Tabel 6.5. Bentuk Atap Pada Hotel Resor No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Massa Bangunan Area Lobby Shopping Arcade Area Spa dan Fitnes Ruang Serbaguna Area Restoran Utama Ruang Servis Ruang Utilitas Ruang Penampungan dan Penyaluran Sampah Hunian Standar-Suite Room Hunian Standard-Suite Cottage Pos Satpam Pos Jaga Outdoor
9. 10. 11. 12.
Bentuk Atap Bangunan Joglo Limasan Limasan Limasan Limasan Limasan Limasan Limasan Limasan Limasan Panggang Pe Panggang Pe
Sumber : Analisis Penulis
Khusus pada bangunan jaga, yaitu pos satpam dan pos jaga outdoor menggunakan jenis bangunan Jawa berupa jenis Panggang Pe, karena bentuk pos satpam dan pos jaga outdoor yang sangat sederhana, yaitu hanya terdiri dari satu ruang. Bentuk Konstruksi Atap
Gambar 6.6. Atap tanpa Plafond Sumber : http://i.telegraph.co.uk/telegraph
Secara kasat mata, nuansa arsitektur tradisional Jawa (khas Yogyakarta) dapat terlihat dari konstruksi atap bangunan bagian dalam, karena pada beberapa bangunan tidak akan menggunakan plafond sehingga penghuni dapat melihat susunan konstruksi kayu pada atap bangunan.
262
Pencahayaan pada Bangunan Konsep pencahayaan yang cenderung temaram akan diterapkan pada bangunan hotel resor sesuai dengan pencahayaan pada bangunan tradisional Jawa. Warna yang digunakan cenderung monokromatis atau senada tanpa warna kontras yang terkesan meriah dan ramai.
Gambar 6.7. Pencahayaan pada Lobby Sumber : http://book.hotel.com.au/
Gambar 6.8. Pencahayaan pada Hunian Sumber : http://book.hotel.com.au/advantage
Ragam Hias pada Bangunan (1) Makutho Makutho ini banyak digunakan pada bangunan setempat (di daerah sekitar tapak). Aplikasinya pada bangunan hotel resor, motif ragam hias makutho akan diletakkan pada bubungan atap bangunan Joglo. (2) Lung-lungan Ragam hias lung-lungan pada bangunan hotel resor akan digunakan pada: - Balok kerangka rumah (blandar, tumpang, pengeret, dhadhapeksi, sunduk, dudur, dan ander) - Tebeng (kayu penutup) pintu, tebeng jendela, dan lain-lain - Patang aring (kayu penyekat antar ruang) Bangunan hotel resor tidak menggunakan ragam hias yang lengkap seperti pada bangunan tradisional bangsawan Jawa pada umumnya, namun hanya menggunakan beberapa jenis ragam hias yang umum masih dapat ditemukan pada bangunan Jawa saat ini. Dengan demikian bangunan hotel resor akan terlihat lebih simple, tanpa mengurangi nuansa tradisional Jawa.
263
Nilai-nilai Arsitektur Rumah Tinggal Jawa (1)Nilai-nilai Mistik Dalam Ekspresi Arsitektur Tradisional Rumah Jawa a. Sistem imaterial tampak pada : Bangunan yang tampak luas, banyak memiliki bukaan, dan jujur (dalam bentuk dan material); bangunan dengan susunan ruang yang berkesinambungan. b. Sistem material tampak pada : Posisi bangunan dalam lingkup kompleks hotel resor (dominasi arah utara-selatan), ketinggian bangunan,
ukuran
kesederhanaan
bangunan/ruang,
bentuk/penyelesaian.
keanekaragaman Bentuk
bangunan
dan yang
cenderung besar, sistem struktur yang tampak kokoh, gaya bangunan yang khas lembut. (2)Nilai-Nilai Simbolik Dalam Ekspresi Arsitektur Tradisional Rumah Jawa a. Sejatining urip tampak pada : Keanekaragaman konstruksi yang menampilkan ragam kekuatan, ketinggian ruang yang cukup memadai (2,5 x tinggi manusia rata-rata), sistem pelubangan yang selalu diberi penghalang, serta permainan tinggi rendah vegetasi dan langit-langit ruangan pada hotel resor. b. Sejatining laku tampak pada : - Bahasa arsitektur rumah adat Jawa yang diterapkan pada hotel resor (berekspresi dengan ruang dan gatra, dengan bahan dan suasana sekitar). - Cara membangun hotel resor (secara motorik diterapkan dalam nilainilai produktifitas dan mutu, secara intelektual ditampilkan melalui sistem konstruksi bangunan). - Pembentukan keserasian lingkungan buatan pada hotel resor. - Proses pengembangan arsitektur rumah tradisional Jawa yang memancarkan keindahan, kewajaran, kejujuran dan keluwesan yang tercermin pada bangunan hotel resor. (3)Nilai Sikap-Perilaku Bangunan hotel resor memilih lokasi yang mempunyai potensi kehidupan alam yang baik dan kaya (terbukti dengan ketersediaan SDA dan fasilitas penunjang lainnya), seperti pada konsep permukiman Jawa.
264
Kriteria tatanan kosmografis : Bangunan hotel resor berorientasi (arah hadap) ke selatan atau ke utara. Pemilihan lokasi/tanah yang miring ke arah timur/utara dan pada sebelah utara terletak gunung atau bukit. Kriteria tatanan kosmologis : Pemilihan lahan hotel resor dengan tolak ukur rasa, kecocokan lahan untuk fungsi peristirahatan, fungsi rekreasi (menikmati potensi alam sekitar), dan mampu memberikan kesegaran jiwa raga bagi penghuni. Kriteria tatanan kosmo-antropologis : Batas lahan hotel resor dengan lingkungan sekitarnya ditandai dengan tanda-tanda alamiah berupa pepohonan, dengan luasan lahan yang memanjang ke arah utara/selatan. Kriteria tatanan atmosferik : Ruang privat yang berupa hunian lebih intim daripada ruang publik yang sangat longgar. Kriteria dinamika, tenaga, energi lingkungan : Kualitas lingkungan hotel resor yang memiliki kekhasan tersendiri.
VI.2.2. Konsep Modern Aspek-aspek modern dalam pembangunan hotel resor di antaranya mencakup: 1) Proses Pembangunan Pada proses pembangunan hotel resor tidak menggunakan berbagai macam rangkaian upacara adat/upacara slametan. Hal ini dilakukan tanpa mengurangi nilai-nilai dari bangunan Jawa itu sendiri. 2) Proses Konstruksi Bahan-bahan konstruksi sudah dirakit di tempat lain, sehingga waktu pengerjaan dapat dipersingkat, karena di lokasi hanya tinggal memasang bahan-bahan konstruksi. 3) Penggunaan Material Masa Kini Material utama pada bangunan hotel resor masih tetap didominasi oleh penggunaan kayu, seperti bangunan tradisional pada umumnya, tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan material-material masa kini.
265
Tabel 6. 6. Konsep Penerapan Material Masa Kini Pada Hotel Resor
Jenis Material
Bentuk Material
Batu Bata
Aplikasi pada Hotel Resor Dinding bangunan pada bangunan hotel resor
Perekat dinding batu bata Semen
Kaca
Pada penggunaan jendela/genteng kaca untuk memasukkan cahaya matahari Pada lantai bangunan hotel resor
Keramik
Kayu Jati
Parket Kayu
Conblok
Batu Alam
Bahan dasar konstruksi bangunanhotel resor
Sebagai pelapis dinding bangunan/pelapis lantai
Material untuk perkerasan ruang luar
Material untuk ruang luar maupun ruang dalam
Material batu alam berupa batu koral sebagai perkerasan pada ruang luar
Sumber : Hasil Analisis Penulis
4) Pencahayaan pada Bangunan Pencahayaan yang digunakan adalah pencahayaan kombinasi, tidak hanya menggunakan cahaya temaram, tetapi lebih disesuaikan pada fungsi
266
ruangan. Untuk ruang-ruang yang memerlukan tingkat ketelitian tinggi menggunakan cahaya terang benderang, seperti pada area dapur dan area servis. 5) Penghawaan pada Bangunan Pada bangunan hotel resor penghawaan akan dipadukan dengan penghawaan buatan pada ruang-ruang khusus yang tidak dapat menggunakan penghawaan secara alami. Ruang-ruang yang menggunakan penghawaan buatan yaitu pada ruang utilitas, ruang serbaguna, ruang servis restoran (ruang penyimpanan bahan), ruang relaksasi spa (indoor), ruang fitnes, dan ruang hunian. 6) Detail Arsitektur Bangunan Bangunan tradisional Jawa kental dengan penggunaan ukir-ukiran pada berbagai detail bangunannya. Sementara untuk bangunan hotel resor ini yang juga memadukan dengan kehidupan masa kini (cenderung lebih simple), tidak menggunakan ukiran-ukiran yang dominan. - Detail Pintu Bentuk-bentuk pintu yang akan digunakan merupakan bentuk-bentuk yang simple, tidak banyak menggunakan ukir-ukiran seperti pada bangunan tradisional Jawa. - Detail Jendela Bentuk jendela yang akan digunakan merupakan bentuk-bentuk yang sederhana dan tidak menggunakan ukir-ukiran. - Detail Umpak dan Kolom Umpak tidak menggunakan ukir-ukiran, memiliki bentuk yang simple.
VI.2.3. Konsep Penggabungan Tradisional Modern Perancangan hotel resor menggunakan unsur-unsur tradisional yang juga dikombinasikan dengan
unsur-unsur modern masa kini. Kombinasi
unsur-unsur tersebut di antaranya adalah: 1) Konsep Tradisional - Tata ruang Jawa - Orientasi ruang Jawa - Konfigurasi ruang Jawa - Organisasi ruang Jawa
267
- Tata Kondisi Ruang Jawa - Konstruksi Bangunan Jawa (mencakup bentuk atap dan ragam hias) - Nilai-nilai Arsitektur Rumah Tinggal Jawa Berdasarkan indera sensorik, nuansa tradisional dapat dirasakan melalui: - Bentuk atap bangunan - Bentuk konstruksi atap bangunan - Pencahayaan pada bangunan - Penggunaan material dan ragam hias 2) Konsep Modern Masa Kini - Proses Pembangunan - Proses Konstruksi - Penggunaan Material Masa Kini - Penghawaan pada Bangunan - Pencahayaan pada Bangunan - Detail Arsitektur Bangunan
VI.2.4. Konsep Arsitektur Kontekstual Kontekstual Melalui Kontur Tapak merupakan area persawahan dengan kontur yang relatif datar (tidak terjal), sehingga kontur akan dipertahankan dalam perancangan bangunan. Namun pada area dengan fungsi tertentu (seperti area parkir) yang tidak memungkinkan adanya kontur, maka kontur diratakan.
Kontur paling tinggi merupakan area hunian dan fasilitas privat penghuni. Kontur tengah merupakan area shopping arcade, restoran utama, ruang serbaguna, area fitnes, dan area spa. Kontur paling rendah merupakan area lobby hotel, lounge, coffee shop, dan area parkir.
268
Kontekstual Melalui Bentuk - Bentuk Atap Bangunan hotel resor akan menggunakan bentuk atap Joglo dan Limasan sesuai dengan bangunan-bangunan pada lingkungan sekitar yang banyak menggunakan tipe atap Joglo dan Limasan. - Bukaan pada Bangunan Bentuk bukaan menggunakan bentuk persegi panjang seperti bentuk pintu dan jendela pada bangunan di sekitar tapak. - Orientasi Bangunan Arah hadap bangunan sekitar diominasi arah utara dan selatan, oleh karena itu bangunan hotel resor juga menyesuaikan orientasi ke arah utara dan selatan (sesuai dengan konteks lingkungan). - Kontekstual Melalui Material Untuk menyatukan bangunan hotel resor dengan lingkungan sekitar, maka digunakan material yang biasa digunakan oleh bangunan-bangunan di lingkungan sekitar lokasi, yaitu kayu, batu bata, dan batu alam. - Kontekstual Melalui Warna Hotel Resor akan menggunakan warna-warna yang diadaptasi dari lingkungan sekitar. Unsur-unsur warna yang akan digunakan pada kompleks bangunan hotel resor adalah sebagai berikut: Hijau digunakan untuk warna vegetasi di lingkungan sekitar Coklat digunakan untuk warna bangunan (material kayu dan bambu) Merah kecoklatan untuk warna genteng bangunan hotel resor Abu-abu untuk warna material batu-batuan alam - Kontekstual Melalui Ruang Luar Penggunaan tanaman salak pondoh sebagai pagar area hotel resor, memanfaatkan tanaman khas daerah setempat
U
pohon kelapa tetap dimanfaatkan dan diolah sebagai penambah estetika bagi lokasi tapak
269
VI.2.5. Elemen Pembentuk Ruang Bentuk Tata massa pada bangunan hotel resor mengambil bentuk dasar persegi panjang, sesuai dengan bangunan tradisional Jawa yang juga menggunakan bentuk persegi panjang, merupakan bentuk murni dan rasionil, merupakan bentuk yang statis dan netral. Bentuk organisasi ruang yang digunakan adalah bentuk organisasi terpusat, linier, radial, dan cluster. Hal ini disesuaikan dengan fungsi ruang dan akses pencapaian ruang. Jenis Bahan/Material Tabel 6.7. Konsep Bahan Pada Hotel Resor Jenis Bahan Genteng
Kayu Jati
Batu Bata Semen Batu Kali Batu Alam Atap ijuk Parket kayu Kaca Keramik Gypsum board
Aplikasi pada Bangunan Hotel Resor Digunakan sebagai material penutup atap pada bangunan hotel resor, menyesuaikan dengan lingkungan sekitar lokasi Digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan hotel resor, sesuai dengan konteks bangunan tradisional Jawa Digunakan sebagai material dinding pada bangunan hotel resor Digunakan sebagai bahan perekat batu bata Digunakan sebagai material untuk dinding dan juga pagar Digunakan sebagai material untuk tata ruang luar, sebagai estetika maupun untuk perkerasan Digunakan sebagai material penutup atap pada area relaksasi outdoor Digunakan sebagai pelapis dinding maupun pelapis lantai Digunakan sebagai material jendela, genteng kaca Digunakan sebagai pelapis lantai Digunakan sebagai bahan untuk dinding partisi pada bangunan hotel resor
Sumber : Analisis Penulis
Jenis material yang digunakan pada hotel resor adalah kombinasi antara bahan-bahan tradisional
maupun modern. Bahan-bahan ini
menyesuaikan dengan lingkungan sekitar dan juga dengan gaya hidup
270
masyarakat Jawa saat ini yang sudah terbuka dalah hal penggunaan material modern. Warna Pada ekterior bangunan/fasad bangunan hotel resor akan digunakan warna-warna yang selaras dengan lingkungan sekitar (warna-warna berdasarkan pada tekstur material alami), seperti pengunaan warna coklat pada kayu, warna merah kecoklatan pada genteng, warna abu-abu pada batu alam, dan hijau pada vegetasi. Tabel 6.8. Konsep Warna Interior Pada Hotel Resor Kelompok Ruang Hunian Area publik
Food & Beverage Outlet
Shopping Arcade
Fasilitas Rekreasi + Olahraga
Nama Ruang Single-Double Room Standard-Suite Cottage - Main Lobby - Lavatory Restoran: - R. makan - Counter pemesanan - Lavatory Bar & Lounge: - Lounge - Coffee Shop - Poolside Bar - Money changer - Travel agent - Drug store - Souvenir shop - Butik - Mini market - Bakery shop - Public phone - ATM center - Selasar Kolam Renang - tempat bilas - ruang ganti - area berjemur - Lavatory Area Spa - Resepsionis - R. Peralatan - R. Pegawai - R. Relaksasi - R. Locker
Suasana yang Diinginkan hangat, akrab hangat, akrab hangat, dramatis bersih, netral
Warna yang Sesuai merah, oranye, dan kuning coklat, merah maroon silky white
hangat, rileks, sejuk netral bersih, netral
krem, silky white putih, krem silky white
akrab, hangat akrab, hangat akrab, hangat hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, dinamis hangat, akrab
coklat, merah maroon, oranye
netral netral sejuk bersih
biru laut, hijau biru laut, hijau biru laut, hijau silky white
hangat, akrab netral netral tenang, hangat netral, bersih
coklat putih, krem putih, krem biru laut, hijau putih, krem
coklat, merah, oranye
271
- R. Ganti - Lavatory Area fitness - Resepsionis - R. Peralatan - R. Pegawai - R. Fitness - R. Locker - R. Ganti - Lavatory
bersih, netral bersih
putih, krem silky white
hangat, akrab netral akrab netral netral netral bersih
coklat putih, krem merah maroon putih, krem putih, krem putih, krem silky white
Ruang Serbaguna
R. Serbaguna
netral
Area Servis
R. peralatan R. sound Tata Graha
netral netral segar
Restoran Area Penerimaan dan Penyaluran Sampah R. Tunggu,R. Manager, R. Asisten Manager, R. Sekretaris, R. Staff, R. Arsip, R. Rapat, Dapur pengelola - R. Pompa - R. Genset - R. Trafo - R. PLN - R. Tandon air R. Satpam R. Pengawas Outdoor Lavatory
segar netral
putih, krem silky white putih putih biru laut, hijau muda hijau muda coklat, putih
Ruang Pengelola
Area Utilitas
Area Pengawas
akrab, hangat
coklat, merah maroon, krem
netral
putih, krem
netral netral bersih
putih, krem putih, krem silky white
Sumber : Analisis Penulis
Hotel resor akan menekankan penggunaan warna-warna hangat, tetapi juga dikombinasikan oleh warna-warna yang memberikan kesan sejuk. Warna-warna sejuk (hijau dan biru) memberi kesan luas dan tenang pada ruangan, serta menciptakan suasana santai. Penentuan jenis warna disesuaikan dengan fungsi ruang. Untuk area yang membutuhkan suasana netral, maka digunakan warna-warna yang netral pula. Tekstur Tekstur pada hotel resor akan didominasi oleh penggunaan material yang berasal dari alam, seperti bebatuan, kayu, ijuk, dan pepohonan.
272
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1986. Arsitektur Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta: CV. Pialamas Permai. Ronald, Arya. 2005. Nilai-nilai Arsitektur Rumah Tradisional Jawa. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. Ronald, Arya. 1988. Manusia dan Rumah Jawa. Yogyakarta: Penerbit Juta. Ismunandar. 1997. Joglo Arsitektur Rumah Tradisional Jawa. Semarang: Dahara Prize. Prijotomo, Josef. 1995. Petungan Sistem Ukuran Dalam Arsitektur Jawa. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. Hakim, Rustam dan Hardi Utomo. 2002. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Harris, Charles W, dan Nicholas T. Pines. 1995. Times Saver Standards for Landscape Architecture. International Edition. Lawson, Fred. 1995. Hotel and Resort: Planning, Design, and Refurbishment. Oxford Butterworth Architecture. Putes, Walter A. FAIA, dan Richard H. Pannen. 1985. Hotel Plaining and Design. London: The Architecture Press. De Chiara, Joseph, dan Lee E. Koppelman. 1990. Standar Perencanaan Tapak. Jakarta: Erlangga. D. K. Ching, Francis. 1996. Form, Space, and Order. New York : John Wiley & Sons, Inc. Frick, Heinz. 1996. Arsitektur dan Lingkungan. Yogyakarta: Kanisius. Mangunwijaya, Y. B. 1998. Wastu Citra. Jakarta: PT. Gramedia. Ranti, Sharmi. 1990. Rumah Tropis. Jakarta: Djambatan. Redaksi Griya Kreasi. 2002. Kreasi Artistik Bata Ekspos. Depok: Penebar Swadaya. Solehuddin. 2009. Kreasi Unik Batu Alam. Depok: Penebar Swadaya.
xxii
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/e/e9/Peta_seri_DIY_AA_2007.png http://ciptakarya.pu.go.id/peta/images/kab/12/at-3403.jpg http://primaartha.host56.com/images/peta.jpg http://www.tourismsleman.com/main.php?lang=INA http://www.yousaytoo.com/ochiana048/latar-belakang-propinsi-daerah-istimewayogyakarta/20259 http://gudeg.net/id/directory/55/119/Pemerintah-Daerah-Propinsi-DIY.html http://www.depkes.go.id/downloads/profil/diy07.pdf http://www.pemda-diy.go.id/ http://www.pemdadiy.go.id/berita/mod.php?mod=fileman&op=view_cat&catid=6 http://www.pemdadiy.go.id/berita/mod/fileman/files/DATA_KEPENDUDUKAN_TAHUN_2006.p df http://www.pemdadiy.go.id/berita/mod.php?mod=userpage&page_id=1468&menu= http://www.pemdadiy.go.id/berita/mod.php?mod=userpage&page_id=1442&menu= http://anisadeka.blog.friendster.com/2007/12/ http://www.rumahjogja.com/?pg=berita_properti&id=13 http://www.slemankab.go.id/index112.php?hal=detail_berita.php&id=1726 http://www.visitingjogja.com/visitingjogja/admin/module/stat/statistik_2006.pdf http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://202.169.224.78/metadata/data/me tadata/preview/thumbnail/113_1480.man&imgrefurl=http://202.169.224.78/metad ata/index.php%3Fapp%3Dhome%26cat%3Dmetadata_res%26instansi_id%3D11 3&usg= http://202.169.224.78/metadata/index.php?app=home&cat=metadata_detail&insta nsi_id=113&id=1418 http://ww2.yuwie.com/blog/entry.asp?id=931082&eid=595839
xxiii
http://omahjoglo.fotopic.net/ http://utilitas.wordpress.com/ http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?page=11&submit.x=11&submit.y=22&submi t=next&qual=high&submitval=next&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fars4%2F200 6%2Fjiunkpe-ns-s1-2006-22401107-9291-tanjung_bunga-appendices.pdf
xxiv