BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Pendidikan Agama Islam di lingkungan buruh pekerja rokok PR Diva sejahtera memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mendidik anak didik agar dapat memahami hakekat penciptaannya.Pendidikan ini diharapkan dapat berjalan sesuai dengan harapan yang diimpikan, namun pada kenyataannya pendidikan tersebut mengalami banyak kendala dan probelmatika yang cukup sulit untuk dipecahkan. Pendidikan di lingkungan pekerja/buruh pabrik rokok Diva sejahtera dihadapkan pada problematika yang komplek, mulai dari permasalahan ekonomi yang di awali dengan keputusan untuk mengadu nasib di kota dalam rangka meningkatkan taraf perekonomian mereka, di susul dengan kurang tersedianya waktu bertatap muka antara si anak dan orang tua hingga mengakibatkan anak kehilangan sosok orang tua terutama sosok ibu sebagai sosok yang terdekat dengannya, juga sosok pengasuh pengganti bagi anak-anak yang di tinggalkan bekerja. Permasalahan sosial juga menjadi problematika dari para buruh, lingkungan pergaulan si anak ketika di tinggal orang tua mereka sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik dan psikis si anak.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
140
Problematika ini timbul sebagai konsekwensi dari pekerjaan yang dilakukan oleh stakeholder (orang tua) yang terkait dan terdekat dengan anak didik, sehingga banyak waktu yang terbuang dan terabaikan dalam mendidik dan mencerdaskan putra dan putri mereka, walaupun pekerjaan ini diambil dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian mereka namun hendaknya tidak menjadi masalah dalam proses pendidikan anak-anak mereka. Merujuk kepada rumusan masalah yang menjadi fokus pembahasan tesis ini, maka hasil dari penelitian ini dapat di rangkum menjadi dua yaitu: A. Problematika pendidikan anak di keluarga muslim buruh pabrik rokok Diva sejahtera di Sidoarjo. 1. Problematika tujuan, yang mana moyoritas infoman mengatakan bahwa tujuan pendidikan bagi mereka adalah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan lebih baik dari pada orang tuanya. Sedangkan pendidikan Islam hanya sebatas pelengkap agar anak mereka dapat membaca dan menulis Al-Qur’an dan dapat beribadah dengan baik saja. 2. Problematika pendidik, pendidik bagi para pekerja adalah guru, Ustadz, dan orang yang mengajarkan ilmu. Padahal pendidik yang utama adalah orang tua, yang setiap saat dijumpai dan bertemu. Kurangnya kesadaran bagi para pekerja tentang arti seoerang pendidik dan arti dari kehadiran orang tua untuk anak-anak mereka
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
141
menyebabkan anak sering kehilangan sosok dari orang tua dan kehilangan pendidik yang utama. 3. Problem anak didik. Anak adalah salah satu investasi dunia dan akhirat bagi orang tua, yang mana anak juga merupakan amanah dari Allah yang baik buruknya berada pada pendidikan yang dijalaninya selama hidup. Maka tugas orang tualah untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi masa depannya. Hal ini belum dapat tercapai sepenuhnya karena minat dan kemauan anak masih tergantung dengan minat dan keinginan orang tua. Motivasi belajar masih bergantung dari motivasi orang tua dalam memasukkan anaknya ke lembaga pendidikan. 4. Problem sarana dan prasarana, belum lengkapnya sarana dan prasarana di sekolah-sekolah yang ada terkadang membuat anak tidak seberapa tertarik untuk bersekolah, apalagi pada sekolah yang berbasis agama. Yang masih banyak tertinggal jauh dari sekolah umum, seperti SD dan SMP. Bentuk gedung yang rusak dan jelek, alat peraga yang kurang serta jauhnya jarak sekolah membuat keinginan anak untuk sekolah kurang. Sehingga anak jarang yang berkemauan tinggi untuk sekolah. Selain itu pandangan orang tua yang kurang dalam memandang pentingnya suatu pendidikan bagi anak juga menyebabkan anak tidak di sekolahkan setinggi tingginya.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
142
5. Lingkungan, hal yang banyak berpengaruh bagi anak adalah lingkunganmya , baik itu lingkungan keluarga, lingkungan teman sepermainannya dan lingkungan yang berada di sekitarnya. Berdasarkan data yang ada, lingkuangan yang mendukung bagi perkembangan anak adalah lingkungan sekolah saja, sedangkan lingkungan yang lain belum dianggap baik. B. Upaya solusi dari problematika pendidikan anak di keluarga muslim buruh pabrik rokok Diva Sejahtera. 1. Sebagai solusi dari problematika tujuan adalah : sebagian dari tipologi keluarga yang berorietasi kepada ekonomi, sebagai solusinya, mereka memasukkan anak ke sekolah dengan tujuan untuk segera dapat lulus dari sekolah dan mendapatkan pekerjaan yang layak, agar dapat segera membantu orang tua dalam mencari nafkah. Pada sebagian tipe keluarga yang berorientasi kepada keilmuwan dan masa depan anak, mereka memasukkan anak didik ke sekolah yang lebih baik, adapun tujuan mereka adalah agar anak bisa hidup lebih baik dari pada orang tuanya. Adapulan tipe keluarga yang agamis, mereka memasukkan anak ke dalam lembaga pendidikan pesanteren untuk kebaikannya hidup di dunia dan di akhirat nanti. 2. Sebagai solusi problematika pendidik, para orang tua menitipkan pendidikan anak mereka ke guru atau ustadz untuk diajari tentang ilmu umum atau agama. Guru juga merupakan sosok yang baik
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
143
dalam mewakili ketidak hadiran orang tua dalam mendidik anak. Tetapi walau begitu posisi orang tua tetap tidak bisa digantikan oleh orang lain, karena mereka adalah pendidik yang pertama dan utama yang seharusnya ada ketika anak membutuhkan kehadiran mereka. 3. Upaya solusi yang dilakukan untuk anak didik adalah, para keluarga muslim buruh mengajak anak-anak mereka dalam acara keagamaan seperti tahlilan, diba’an dan acara sosial seperti arisan, kerja bakti dan lainnya yang bersifat keagamaan ataupun kemasyarakatan. Sehingga setidaknya anak bisa meniru dan melakuakan apa yang dilakukan oleh orang tua mereka. Adapun untuk masalah minat dan motivasi anak orang tua terkadang memberi pengngarahan serta bimbingan terhadap anak apabila anak masih duduk di bangku SD atau SMP yang mana anak masih belum bisa memilih pendidikan yang baik bagi dirinya, maka mereka mengarahkan dan membimbingnya untuk mencapai tujuan dari pendidikan si anak. Namun apabila anak sudah dewasa dan dapat menentukan arah tujuannya maka mereka hanya mengawasi kearah yang sesuai dengan kemauan anak. 4. Mengusahakan sarana dan prasarana bersama dengan pihak terkait baik pemerintah atau non pemerintah agar tidak tertiggal dengan sekolah lain. Tetapi yang terpenting bukan hanya itu, mereka
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
144
mengiginkan mutu dari pengajarannya harus diutamakan dalam pendidikan anak mereka di sekolah. 5. Kontrol terhadap lingkungan sekitar sering dilakukan oleh para pekerja, agar tidak terjadi salah asuh terhadap anak-anak mereka. Dengan cara menitipkan ke kerabat atau orang yang bisa mendidik anak, daripada mereka harus menghabiskan waktu dengan teman sejawatnya yang mungkin berdampak jelek bagi kehidupan anak. Kesadaran tentang arti pendidikan harus di fahami oleh para pekerja/buruh, dengan memahami tentang pentingnya arti pendidikan bagi anakanak mereka, maka pendidikan yang diberikan tidak akan berfisat sekedarnya dan seadanya saja. C. SARAN 1. Bagi keluarga pekerja diharapkan lebih memahami arti pendidikan beserta faktor-faktornya, sehingga tidak akan terjadi salah didik dan salah dalam melangkah dalam pendidikan anak mereka. 2. Waktu kebersamaan dengan anak hendaknya dipergunakan dengan baik dan benar benar untuk anak, karena sudah banyak waktu yang terpakai untuk bekerja dan mencari nafkah. 3. Pengawasan pendidikan anak merupakan satu hal yang harus dilakukan bagi para pekerja, walaupun dia tidak bisa mengawasi setiap waktu, namun alangkah lehih baik untuk lebih intensif lagi dalam pengawasan anak didik.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
145
4. Bagi para stakeholder terkait dengan pekerja, perlunya mengatur waktu/jam kerja yang sesuai dengan aturan pemerintah, dan memberikan hasil jerih payah mereka dengan sebaik-baiknya. 5. Bagi akademisi, kurangnya pengertian tentang arti pendidikan bagi para pekerja borongan, kiranya dapat memberikan masukan dan bahan yang perlu difikirkan cara untuk memberikan arahan dan pengetahuan tentang hal tersebut bagi mereka.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id