89
BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL DISKUSI PENELITIAN
A. Pembahasan Proses Pengembangan Media Macromedia Flash Berbasis Website Dari data yang telah diperoleh, proses pengembangan model pembelajaran ini terdiri dari 3 tahap yang mengacu pada model 4D Thiagarajan, yaitu 1. Tahap Pendefinisian (Define) Tujuan dari tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syaratsyarat pembeljaran. Ada 4 langkah pokok di dalam tahap ini, yaitu : a. Analisis awalakhir Kegiatan analisis awalakhir dilakukan untuk menetapkan masalah dasar yang diperlukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan analisis pada sub pokok bahasan program linier, teori belajar yang relevan dan tantangan serta tuntutan masa depan sehingga diperoleh deskripsi pola pembelajaran yang dianggap paling sesuai. b. Analisis siswa Analisis siswa ini dilakukan dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman siswa baik secara individu dan maupun kelompok yang meliputi karakteristikkarakteristik antara lain: kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, serta motivasi terhadap pelajaran. 89
90
c. Analisis konsep Analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsepkonsep utama yang akan diajarkan, menyusun secara sistematis, dan merinci konsepkonsep yang relevan. d. Analisis tugas Analisis tugas dilakukan dengan memberikan soal yang sudah dibuat secara sistematis, dan praktis untuk mengetahui nilai siswa. 2. Tahap Perancangan (Design) Pada tahap ini dilakukan perancangan prototype perangkat pembelajaran. Tahap ini dilakukan : a. Penyusunan tes, Menyusun tes sesuai dengan analisis konsep dan perumusan tujuan pembelajaran. b. Penilaian media yang sesuai tujuan Penilaian media yang sesuai dengan materi yang akan digambarkan dalam media. c. Pemilihan format. Pemilihan format dapat dilakukan dengan mengkaji formatformat media pembelajaran yang sudah ada. 3. Tahap pengembangan (development) Bertujuan untuk menghasilkan draft II perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli dan data yang diperoleh dari uji
91
coba. Kegiatan pada tahap ini adalah penilaian para ahli, simulasi, dan uji coba lapangan. a. Penilaian Para Ahli Rancangan perangkat pembelajaran yang telah disusun pada tahap design (draf I) akan dilakukan penilaian/divalidasi oleh para ahli (validator). Para validator tersebut adalah mereka yang berkompeten dan mengerti tentang penyusunan perangkat pembelajaran matematika dengan media pembelajaran visual basic.net 2008 dan mampu memberi masukan/saran untuk menyempurnakan perangkat pembelajaran yang telah disusun. Saransaran dari validator tersebut akan dijadikan bahan untuk merevisi draf I yang menghasilkan perangkat pembelajaran draf II b. Uji Coba Terbatas Perangkat pembelajaran yang telah dihasilkan (draf II) selanjutnya diujicobakan di kelompok yang menjadi subyek penelitian. Tujuan dari uji coba adalah untuk mendapatkan masukan langsung dari guru, siswa, dan para pengamat terhadap perangkat pembelajaran yang telah disusun dan melihat kecocokan waktu yang telah direncanakan dalam RPP dengan pelaksanaannya selama pelaksanaan uji coba. Pengamat mencatat hasil belajar dan respon siswa. Hasil uji coba ini akan digunakan untuk merevisi perangkat pembelajaran draf III (hasil pengembangan perangkat pembelajaran).
92
B. Hasil Pengembangan Model Pembelajaran Dari penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan hasil pengembangan model pembelajaran yang meliputi kevalidan, kepraktisan dan keefektifan model pembelajaran macromedia flash berbasis website pada materi ajar program linier di SMA. a. Kevalidan Model Pembelajaran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki ratarata total kevalidan sebesar 4,39 yang sudah di validasi yang berarti RPP tersebut sangat valid. Dengan demikian masih diperlukan perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut agar RPP bias digunakan dengan bagus atau penyesuaianpenyesuaian jika RPP akan diterapkan pada kondisi sekolah lain. 2. Media Pembelajaran Macromedia Flash Berbasis Website Media pembelajaran Macromedia Flash Berbasis Website dengan pokok bahasan program linier di SMA, yang akan dikembangkan pada penelitian ini memiliki ratarata total kevalidan sebesar 4 yang berarti media pembelajaran tersebut sangat valid. Media pembelajaran Macromedia Flash Berbasis Website juga memenuhi kriteria praktis yang ditetapkan pada Bab III, karena ketiga validator memberikan nilai "B", yang berarti media pembelajaran macromedia flash berbasis website yang dikembangkan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Walaupun demikian
93
masih diperlukan perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut atau penyesuaianpenyesuaian jika media pembelajaran akan diterapkan pada kondisi sekolah lain agar bisa sempurna. b. Kepraktisan Model Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan dalam penelitian ini telah memenuhi kriteria praktis dengan keterangan sedikit revisi. Hal ini berdasarkan pada hasil analisis data kevalidan RPP pada tabel 4.6 yang mencapai nilai B dengan keterangan “dapat digunakan dengan sedikit revisi”. Namun demikian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan masih memerlukan perbaikan jika Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) akan diterapkan pada kondisi sekolah lain. c. Keefektifan Model Pembelajaran a) Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan analisis data hasil belajar siswa yang telah dikemukakan sebelumnya, tabel 4.13 menunjukkan bahwa 14 siswa telah tuntas secara individual dalam pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash berbasis website pada pokok bahasan program linier di SMA, artinya siswa telah mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Selain itu siswa juga memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal, karena persentase jumlah siswa yang tuntas sebesar 99%, sehingga dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan siswa telah mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Dengan demikian, ditinjau dari hasil
94
belajar siswa, pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash berbasis website pada pokok bahasan program linier memenuhi kriteria efektif. Siswa yang tidak tuntas hanya terdapat 1 orang siswa dalam mencapai kompetensi yang telah di tentukan, dengan nilai tes hasil belajar di bawah 66. Menurut pengamatan penulis, siswa yang tidak tuntas tersebut memang siswa yang kurang memperhatikan selama kegiatan pembelajaran dan terkesan tidak serius dalam mempelajari materi program linier, Hal inilah yang mungkin menjadi faktor penyebab tidak tuntasnya siswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Perbaikan atau remedial hendaknya diberikan oleh guru untuk membantu siswa mencapai kompetensi tersebut. b) Respon Siswa Berdasarkan analisis respon siswa pada uji coba di lapangan yang telah dikemukakan sebelumnya, tabel 4.14 menunjukkan bahwa penilaian siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash berbasis website pada pokok bahasan program linier adalah mayoritas siswa memberikan respon positif. Hal ini menunjukkan bahwa respon siswa terhadap perangkat pembelajaran selama uji coba memenuhi kriteria keefektifan, dengan persentase yaitu: 1) Ketertarikan terhadap komponen (senang) 100% 2) Keterkinian terhadap komponen (baru) 100%
95
3) Minat terhadap pembelajaran dengan media pembelajaran macromedia flash berbasis website pada pokok bahasan program linier sebesar 99% 4) Pendapat positif tentang media macromedia flash berbasis website pada pokok bahasan program linier sebesar 100% Dari data di atas dapat dinyatakan bahwa mayoritas siswa menyatakan senang, baru dan berminat terhadap pembelajaran dengan media pembelajaran macromedia flash berbasis website pada pokok bahasan program linier. Beberapa siswa menyatakan tidak senang, tidak baru dan tidak berminat tetapi dalam persentase yang kecil, di dalam penelitian dilapangan langsung siswa sangat merespon positif.
C. Diskusi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya pada tahap uji coba diperoleh beberapa temuan fakta yang dapat digunakan sebagai bahan diskusi untuk perbaikan pengembangan media pembelajaran macromedia flash berbasis website pada pokok bahasan program linier , antara lain : 1. Guru perlu lebih teliti dalam membimbing siswa dalam belajar dengan pembelajaran macromedia flash berbasis website pada pokok bahasan program linier sehingga semua siswa memiliki keseragaman dalam memahami materi yang disampaikan. Setelah diskusi kelas guru perlu menuliskan kesimpulan
96
materi yang dipelajari kali ini dipapan tulis sehingga siswa dapat mencatat untuk belajar mereka dirumah. 2. Penggunaan musik pengiring dalam media pembelajaran sebaiknya musik instrumental bukan music rock dan sejenisnya dengan volume yang lebih kecil sehingga tidak tumpang tindih dengan efek suara yang digunakan sebagai penekanan materi pembelajaran. 3. Kurangnya alat pendukung seperti headset yang digunakan untuk mendengarkan suara pengiring dan efek suara yang terdapat dalam media pembelajaran yang dikembangkan untuk membuat suara yang keluar dari macromedia flash berbasis website siswa satu dengan macromedia flash berbasis website siswa lain saling berbenturan.