100
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN
A. Kegiatan Pembelajaran KPI (Kecakapan Penerapan Ibadah) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kegiatan Pembelajaran KPI (kecepatan penerapan ibadah) tergolong cukup baik dengan nilai angket sebesar 47,33% dan telah sesuai dengan teori yang ada. Hal ini ditandai dengan banyaknya peserta didik yang berpendapat bahwa Kegiatan Pembelajaran KPI (kecepatan penerapan ibadah) sangat membantu dalam mempelajari pelajaran agama terutama pelajaran Fiqih yangmana pelajaran Fiqih membutuhkan daya ingat yang kuat serta praktek yang berkesinambungan. Meskipun demikian masih banyak halangan yang membuat Kegiatan Pembelajaran KPI (kecepatan penerapan ibadah) menjadi belum maksimal. Entah itu dari guru, peserta didik ataupun sekolahnya. Oleh karenya, guru harus pandaipandai memilih dan memilah mana stategi atau tehnik mengajar yang cocok dengan menggunakan instrumen ajar yakni Kegiatan Pembelajaran KPI (kecepatan penerapan ibadah) dalam meningkatkan hasil belajar PAI terutama mapel Fiqih para peserta didiknya. Dan agar terlaksana harapan tersebut, maka selayaknya seorang guru dalam kegiatan mengolah pembelajarannya haru memiliki paling tidak dua modal dasar, yaitu kemampuan mendesain program dan keterampilan mengkomunikasikan
101
program tersebut kepada peserta didiknya. Hal-hal tersebut hanya dapat dilakukan oleh guru yang berkompetensi. Guru yang berkompetensi adalah guru yang memenuhi persyaratan-persyaratan yang biasanya dikenal dengan”sepuluh kompetensi guru”yaitu:1 1. Menguasai bahan meliputi bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah dan bahan penunjang bidang studi. 2. Mengelola
program
intruksional/pembelajaran,
KBM
meliputi
mengenal
dan
dapat
merumuskan menggunakan
tujuan proses
intruksional yang tepat, melaksanaan KBM dengan efisien, mengenal taraf kemmpuan peserta didiknya, merencanakan dan melaksanakan evaluasi belajar dan program remedial. 3. Mengelola kelas meliputi penyedian kondisi belajar yang kondusif untuk berlangsungnya KBM. 4. Menggunakan media atau bahan belajar meliputi mengenal, memilih dan menggunakan suatu media demi tercapainya tujuan belajar. Misalnya, seperti yang terdapat dalam penelitian ini, seorang guru PAI menggunakan bahan ajar yakni Kegiatan Pembelajaran KPI yangmana mempermudah guru dalam menyampaikan materi ajar dan guru dapat dengan mudah menentukah strategi atau model belajar apa yang digunakan dalam KBM-nya agar tercapailah tujuan pembelajaran yang diharapkan. 1
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004). H. 163-165.
102
5. Menguasai
landasan-landasan
kependidikan
meliputi
memahami
dan
mengamalkan landasan kependidikan yang sesuai dengan pancasila dan UUD 1945. 6. Mengelola interaksi dalam KBM. 7. Menilai tingkat prestasi peserta didiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 8. Mengenal fungsi program bimbingan dan penyuluhan di sekolah. 9. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. 10. Mengenal dan menyelenggarakan administasi sekolah. Apabila seorang guru telah memenuhi kompetensi tersebut, maka tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksiamal.
B. Hasil Belajar PAI (Fiqih) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar PAI terutama mapel Fiqih tergolong cukup baik yakni sebesar 50 %. Akan tetapi pada saat penelitian masih ditemukan peserta didik yang nilainya kurang atau di bawah SKL (Standart Kompetensi Lulus). Hal tersebut dikarenakan peserta didik tersebut kesulitan dalam menjawab soal yang telah disediakan. Terutama dalam soal yang mengharuskan siswa untuk menggambar dan menjelaskan suatu kejadian atau kegiatan, misalnya soal sebagai berikut Jelaskan cara mensucikan badan dari air kencingnya bayi perempuan yang sudah tidak hanya minum ASI tapi juga makan
103
bubur! Kebanyakan pasti akan menjawab dengan dibilas dengan air dan diberi sabun/debu. Memang itu jawaban benar tapi mereka tidak menjelaskannya secara rinci tahapan demi tahapan proses pensucian tersebut. Hal tersebut menandakan bahwa masih banyak peserta didik yang lemah pada soal-soal yang bertaraf sintetis dan analisis. Sintetis adalah kemampuan untuk
menggabungkan
bagian-bagian
menjadi
keseluruhan
yang
baru.
Kemampuan ini berkenaan dengan kreatifitas siswa dalam berimajinasi dan merealisasikannya dalam wujudkannya ke dalam sebuah kalimat yang dapat mewakili imajinasi tersebut. Sedangkan analisis adalah kemampuan untuk memisahkan/membagi komponen-komponen untuk melihat hubungannya dan kesesuaiannya. Hal ini sering disebut sebagai awal dari keterampilan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, tidak semua peserta didik mampu menganalisis dan mensintesis materi. Karena kedua hal tersebut adalah tahap awal dalam berpikir tingkat tinggi.
C. Efektifitas Kegiatan Pembelajaran KPI (Kecakapan Praktek Ibadah) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pai (Fiqih); Studi Kasus Di Smp Ypm-5 DriyorejoGresik Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel X (Kegiatan Pembelajaran KPI (Kecakapan Praktek Ibadah)) dengan variabel Y (Peningkatkan Hasil Belajar Pai (Fiqih)). Karena dari perhitungan statistik yang telah dilakukan di dapatkan hasil sebagai berikut:
104
Hipotesis yang digunakan: -
rxy < rtabel , maka Ha ditolak dan Ho diterima
-
rxy > rtabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima
Hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut adalah Ha diterima dan Ho ditolak karena rxy yang di dapat = 0,677 > dari rtabel 0,361. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah tinggi rendahnya nilai hasil belajar PAI mapel Fiqih ada hubungannya dengan penggunaan Kegiatan Pembelajaran KPI (Kecakapan Penerapan Ibadah). Dan dalam penelitian ini penggunaan Kegiatan Pembelajaran KPI (Kecakapan Penerapan Ibadah) terbukti dapat meningkatkan hasil belajar PAI terutama mapel Fiqih peserta didik di Smp Ypm-5 Driyorejo-Gresik.