BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Analisis Korelasi Berdasarkan data hasil penelitian, analisis data menggunakan analisis korelasi dan korelasi berganda. 1. Dari perhitungan tabel koefisien korelasi antara tingkat kecerdasan (IQ) dengan hasil belajar matematika siswa diperoleh harga rhit 0,886 termasuk pada hubungan yang tinggi. Ini berarti bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat kecerdasan (IQ) dengan hasil belajar matematika siswa. Dari nilai rtabel (nilai-nilai rho) untuk sampel sebanyak 35 siswa dengan taraf signifikan 0,05 dan taraf signifikan 0,01 berturut-turut adalah 0,364 dan 0,478 nilai r yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari rtabel, maka r hasil perhitungan signifikan. 2. Dari perhitungan tabel koefisien korelasi antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika siswa pokok diperoleh harga rhit 0,536 termasuk pada hubungan yang sedang. Ini berarti bahwa terdapat korelasi antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika siswa. Dari nilai rtabel (nilai-nilai rho) untuk sampel sebanyak 35 siswa dengan taraf signifikan 0,05 dan taraf signifikan 0,01 berturut-turut adalah 0,364 dan 0,478 nilai r yang
62
63
diperoleh dari perhitungan lebih besar dari rtabel, maka r hasil perhitungan signifikan. 3. Dari perhitungan tabel koefisien korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar matematika diperoleh harga rhit 0,899 termasuk pada hubungan yang tinggi. Ini berarti bahwa terdapat korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Dari nilai rtabel (nilai-nilai rho) untuk sampel sebanyak 35 siswa dengan taraf signifikan 0,05 dan taraf signifikan 0,01 berturut-turut adalah 0,364 dan 0,478 nilai r yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari rtabel, maka r hasil perhitungan signifikan. 4. Dari perhitungan tabel koefisien korelasi antara tingkat kecerdasan (IQ), motivasi berprestasi, dan minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa diperoleh harga rhit 0,964 termasuk pada hubungan yang sedang. Ini berarti bahwa terdapat korelasi antara tingkat kecerdasan (IQ), motivasi berprestasi, dan minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Dari nilai rtabel (nilainilai rho) untuk sampel sebanyak 35 siswa dengan taraf signifikan 0,05 dan taraf signifikan 0,01 berturut-turut adalah 0,334 dan 0,430 nilai r yang diperoleh dari perhitungan lebih besar dari rtabel, maka r hasil perhitungan signifikan. Berdasarkan uraian diatas, maka data hasil penelitian dinyatakan signifikan, berikut ini pembahasan tentang uji signifikan koefisien korelasi:
64
1. Uji signifikan koefisien korelasi antara tingkat kecerdasan (IQ) dengan nilai hasil belajar matematika siswa, dengan rhit 0,886 serta taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung 10,968. Dari perhitungan uji statistik diperoleh thitung 8,234 dengan dk = 35-2 = 33 maka ttabel 1.679. Jadi, thitung lebil besar dari ttabel. Maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara tingkat kecerdasan (IQ) dengan hasil belajar matematika siswa. 2. Uji signifikan koefisien korelasi antara motivasi dengan nilai hasil belajar matematika siswa, dengan rhit 0,536 serta taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung 3,648. Dari perhitungan uji statistik diperoleh thitung 3.648 dengan dk = 35-2 = 33 maka ttabel 1.679. Jadi, thitung lebil besar dari ttabel. Maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar matematika siswa. 3. Uji signifikan koefisien korelasi antara minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa, dengan rhit 0,899 serta taraf signifikan 0,05 diperoleh thitung 26,896. Dari perhitungan uji statistik diperoleh thitung 26,896 dengan dk = 35-2 = 33 maka ttabel 1,679. Jadi, thitung lebil besar dari ttabel. Maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa. 4. Uji signifikan koefisien korelasi antara tingkat kecerdasan (IQ), motivasi berprestasi dan minat belajar dengan nilai hasil belajar matematika siswa, dengan rhit 0,964 . Dari perhitungan uji statistik diperoleh χ²hitung 53,754
65
dengan dk = 3, maka χ²tabel (5%) 7,815. Maka, χ²hitung lebih besar dari χ²tabel. Dapat disimpulkan bahwa Terdapat korelasi positif antara tingkat kecerdasan (IQ), motivasi berprestasi dan minat belajar dengan hasil belajar matematika siswa.
B. Diskusi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian, hal-hal yang dapat penulis diskusikan sebagai berikut: 1. Dari kajian teori pada bab II dijelaskan bahwa tingkat kecerdasan ada hubungan dengan hasil belajar. Berarti ada kecenderungan tinggi rendahnya nilai tingkat kecerdasan (IQ) berpengaruh pada hasil belajar matematika siswa. Hal ini terjadi pada siswa semester II kelas XI IPA SMA Negeri 1 Porong. 2. Dalam kajian teori pada bab II dijelaskan bahwa motivasi berprestasi ada hubungan dengan hasil belajar. Berarti ada kecenderungan tinggi rendahnya motivasi berprestasi berpengaruh pada hasil belajar matematika siswa. Hal ini terjadi pada siswa semester II kelas XI IPA SMA Negeri 1 Porong. 3. Dalam kajian teori pada bab II dijelaskan bahwa ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar. Berarti ada kecenderungan tinggi rendahnya minat belajar siswa berpengaruh pada hasil belajar matematika siswa. Hal ini terjadi pada siswa semester II kelas XI IPA SMA Negeri 1 Porong.
66
4. Pada kajian teori dijelaskan bahwa ada hubungan antara tingkat kecerdasan (IQ), motivasi berprestasi dan minat belajar dengan hasil belajar. Berarti ada kecenderungan tinggi rendahnya tingkat kecerdasan (IQ), motivasi berprestasi dan minat belajar siswa berpengaruh pada hasil belajar matematika siswa. Hal ini terjadi pada siswa semester II kelas XI IPA SMA Negeri 1 Porong. 5. Karena harga koefisien korelasi antara variabel bebas (X1, X2 dan X₃) dan variabel terikat (Y) positif maka dapat disimpulkan siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan (IQ) tinggi ada kecenderungan akan tinggi pula motivasi berprestasi dan minat belajarnya. Siswa yang mempunyai keseimbangan antara tingkat kecerdasan (IQ), motivasi berprestasi dan minat belajar cenderung tinggi pula hasil belajar matematikanya, karena tidak hanya tingkat kecerdasan (IQ) yang berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa melainkan ada faktor lain yaitu motivasi berprestasi dan minat belajar siswa.