…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
5.1 ESENSI HOME LIBRARY PADA PERPUSTAKAAN HYBRID Dalam merencanakan suatu aktivitas dalam perpustakaan, hal yang paling dominan harus terpenuhi adalah bentuk kenyamanan dan keteraturan dalam melakukan segala aktivitas bagi pemakai perpustakaan. Selain itu, kemudahan dalam pencapaian data informasi yang di dapat dalam perpustakaan menjadi modal utama agar suatu perpustakaan menjadi saranan informasi dan pendidikan yang dapat mengikuti globalisasi pendidikan yang semakin berkembang. Home Library Kemudahan dan Kenyamanan Kemudahan Mencari Data Informasi
------ Teknologi Modern
Kenyamanan Akses Sirkulasi
------ Atraktif
Peran Home Library dalam perpustakaan Hybrid ialah membentuk kenyamanan akses sirkulasi dan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai perpustakaan, yang meliputi penataan furniture, tata ruang, pola udara, pola cahaya, pola suara, sirkulasi, dan kenyamanan saat melakukan aktivitas dalam perpustakaan. Sedangkan kemudahan dalam pencapaian data informasi baik tercetak maupun digital, akan dibantu pada kelengkapan dan dukungan media-media perantara komunikasi yang meliputi catalog, teknologi barcode, Radio Frequency Identification (RFID), Web, E-mail dan Voice Mail.
5.2 KAJIAN TEORITIK 5.2.1 Modernisasi Dalam Arsitektur Perkembangan arsitektur sejalan dengan perkembangan budaya, pola pikir dan gaya hidup suatu masyarakat pada umumnya, terutama dalam aspek seni, keindahan dan teknologi.
Page 128
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Revolusi Industri pada sekitar abad ke-19 turut berpengaruh dalam perkembangan arsitektur karena adanya perubahan dalam teknologi, sosial, dan kebudayaan. Pada perubahan dalam bidang teknologi bangunan, terjadi peningkatan mutu dan pengerjaan bahan bangunan tradisional seperti kayu, batu bata, genting, dan batu alam. Namun juga terjadi perubahan yang mencolok dengan pemakaian 3 bahan baru (penemuan teknologi terbaru) yaitu kaca, baja dan beton. Perubahan dan kemajuan inilah yang memunculkan gerakan modern dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam konteks arsitektural, modern bisa ditinjau dari berbagai aspek. Misalnya modernisme bisa dilihat dalam transformasi bentuk bangunan, ataupun penggunaan teknologi dan material yang mencerminkan kemodern-an sebuah bangunan. Bila ditinjau dari bentuk bangunan maka dapat diidentfikasi identitas arsitektur modern. Gaya yang dianut adalah “Form Follow Function“ dimana bentuk bangunan mengikuti fungsinya atau Langgam Structural Rationalism yang mengutamakan suatu sistem struktur pada bangunan sehingga berpengaruh langsung pada bentuk bangunannya sendiri. Sehingga arsitektur modern selalu menghasilkan bentuk-bentuk yang fungsional yang cenderung mengarah kepada bentuk-bentuk geometri dasar. Bangunan terbentuk oleh bagian-bagiannya apakah dinding, jendela, pintu, atap, dan lain-lain tersusun dalam komposisi dari unsur-unsur yang semuanya mempunyai fungsi. Berkaitan dengan konsep fungsionalisme, Le Corbusier dalam Vers une architecture menulis : ” Bila kita menghilangkan bentuk dihati dan pikiran kita, dan hanya memandang pada fungsi, produksi masal, cepat dan sehat maka pikiran kita akan sampai pada ”rumah mesin”, dan keindahan akan muncul dengan sendirinya.” 51) Ungkapan ini merujuk pada konsep fungsionalisme yang menekankan pada fungsi. Keindahan akan muncul dengan adanya fungsi dari masing-masing elemen bangunan dan bukan dari hiasan.
51) Sumalyo, Yulianto. 1997. Hal : 89
Page 129
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Dalam penerapan konsep fungsionalisme, rasionalisme memegang peranan penting dalam mewujudkan bangunan yang ”bersih”, ”pure” (murni) tanpa hiasan dan sederhana. Dalam hal ini kaum modernis yakin akan kekuatan rasio. ”....... Rasio dipandang sebagai kekuatan yang dimiliki manusia untuk memahami realitas; untuk membangun ilmu pengetahuan dan teknologi, moralitas dan estetika; untuk menentukan arah hidup dan perkembangan sejarah; untuk memecahkan persoalan-persoalan ekonomi; untuk mengendalikan sistem sosial, politik; dan seterusnya.... Pendek kata, rasio dipandang sebagai kekuatan tunggal yang menetukan segala-galanya!.....” 52)
Penerapan
Structural Rationalism
Gambar 55. Bridgeport Center (Richard Meier) (sumber : www.geocities.com)
Sedangkan bila geometri melihat pada Bentuk dasar teknologi dan material yang digunakan bisa ditemui ke-dominan-an suatu bahan tertentu. Misalnya baja dan kaca sebagai bahan bangunan utama. Bentuk arsitekturnya yang kotak dibuat dengan sistem rangka dengan bahan baja dan penutup kaca yang jelas .
52) Zainal Abidin, 2000. hlm : 224
Page 130
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Salah
satu
contoh
adalah
pengolahan
pencahayaan
alami
dalam
perancangan. Le Corbusier misalnya, ia membuat jendela besar dan lebar di atas dan di samping. Bentuk jendelanya tidak menyerupai lubang di dinding pada bangunan klasik, tetapi berupa bidang membentuk komposisi horizontal-vertikal yang “diperkuat” oleh bidang kaca dan aluminium sebagai rangkanya.
Penggunaan material yang dominan dan fasad yang sederhana
Gambar 51. House at Weissenhuf (Le Corbusier) (sumber : www.geocities.com) ‘Less is more‘ Semua hal diatas didasarkan pada slogan - slogan atauyang menjadi cap bagi bentuk arsitektur modern seperti „Less is more„ atau „Simplicity is beauty„. „Simplicity is beauty„. Gaya hidup modern berimbas kepada keinginan untuk memiliki bangunan yang simple, bersih dan fungsional, sebagai simbol dari semangat modern. Kata kunci : simple. 5.2.2 Atraktif “suasana yang menyenangkan” Atraktif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya sesuatu yang menyenangkan. Sesuatu yang menyenangkan tentulah erat kaitannya dengan persepsi orang dan suasana orang tersebut. Persepsi tiap orang berbeda-beda sehingga kesan menyenangkan bukan sesuatu hal yang mutlak. Persepsi orang relatif dan ke-relatif-an ini menunjukan kedinamisan dalam berpikir tergantung pada waktu dan kondisi. Sedangkan suasana orang yang dalam keadaan senang pasti akan merasa santai/relaks. Page 131
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Prof. Dr. N. Drijarkara S.J. mengartikan dinamis sebagai kemampuan atau kekuatan. Dari kata benda dinamis terbentuklah kata sifat dinamika yang artinya punya kekuatan atau punya daya gerak..53) Dalam kehidupan, dinamika dapat dikatakan sebagai sesuatu yang aktif. Pohon misalnya, dapat dikatakan suatu dinamika karena selalu tumbuh dan berkembang. Demikian pula manusia, punya dinamika atau berupa dinamika. Secara fisiologis dapat dibuktikan karena sejak lahir, manusia terus berkembang, organ-organ tubuhnya terus bekerja, darahnya terus mengalir. Hidup berarti aktif terus. Dinamika manusia bisa dipandang sebagai kekuatan yang menggerakan manusia kepada suatu tujuan. Dalam
arsitektur,
dinamika
bisa
ditransformasi
dalam
berbagai
elemennya. Proses transformasi ini melalui konsep yang bisa berupa analogi atau hubungan harfiah. Gagasan arsitek seringkali terpacu ketika menjumpai suatu sosok/figur yang bermakna yang dapat menjadi sumber inspirasi dalam mengembangkan rancangan berikutnya. Cara tersebut membantu para arsitek untuk mengembangkan kreatifitas dalam mencipta bentuk. Konsep inspiratif
Analogi
(a)
(b)
Analogi dibangun dari konsep yang inspiratif. Gambar 52. (a) angsa (b) The Milwaukee Art Museum (Santiago Calatrava) (sumber :
(a) www.geocities.com
(b) www.arcspace.com)
Kata kunci : dinamis
53) Drijarkara. 1990. hlm : 51
Page 132
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
5.3 KONSEP PELAYANAN PERPUSTAKAAN HYBRID Berdasar data alokasi waktu pelayanan perpustakaan, maka pelayanan waktu kerja gedung perpustakaan Hybrid di Yogyakarta : Alokasi hari kerja : senin – minggu (tutup pada hari besar nasional dan agama) Alokasi jam kerja : 08.00 – 22.00 WIB, hal tersebut untuk memberikan pelayanan yang maksimal pada pengunjung. Staff pekerja : dibagi atas 3 shift pergantian jam kerja Shift 1 : 07.30 – 12.15 WIB Shift 2 : 12.15 – 17.15 WIB Shift 3 : 17.15 – 22.00 WIB Pelayanan perpustakaan hybrid yang paling efisien adalah pada sistem campuran. Karena data-data tercetak umum yang dicari pengunjung perpustakaan dapat dibaca dan dipinjam untuk dibawa pulang, sedangkan data-data tercetak yang koleksinya terbatas dapat dibaca di dalam gedung perpustakaan tetapi tidak boleh untuk dipinjam. Untuk data jenis kedua tersebut sebagian akan di pindah dalam bentuk digital, sehingga pengunjung perpustakaan dapat memiliki salinan dari data-data yang koleksinya termasuk terbatas. Dengan sistem campuran ini, kebutuhan akan pengunjung dalam perpustakaan hybrid diharapkan dapat terpenuhi.
5.4 KONSEP KEGIATAN DAN HUBUNGAN RUANG 5.4.1
Pelaku Kegiatan Jenis pelaku kegiatan yang ada pada perpustakaan hybrid terdiri atas 2 organisasi pelaku : 1. Pengunjung Jenis Pengunjung Anak-anak
Jenis Kegiatan Membaca buku anak-anak Menonton film/kartun pendidikan Bermain Makan/minum
Pelajar/Mahasiswa
Mencari data tercetak/virtual Membaca dan berinternet Menonton film documenter Melihat pameran Page 133
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Akses
data
skripsi
via
perpustakaan kampus/sekolah Copy data Makan/minum Masyarakat Umum
Mencari data tercetak/virtual Membaca dan berinternet Menonton film documenter Melihat pameran Copy data Makan/minum
2. Pengelola Jenis Pengelola Staff Umum
Jenis Kegiatan Menerima pengunjung Melayani pengunjung Memberi informasi Makan/minum/istirahat
Staff Operasional
mengawasi pengunjung membimbing pengunjung mencatat buku masuk mencatat buku keluar menyeleksi buku menyimpan buku menerima buku baru melayani fotocopy mencatat administrasi menyimpan arsip pengadaan bahan koleksi pengolahan bahan koleksi mengadakan rapat Makan/minum/istirahat
Page 134
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Staff Servis
penyimpanan alat pekerjaan MEE mengelola parkir kendaraan menjaga keamanan membersihkan ruang Makan/minum/istirahat
5.4.2
Kelompok Kegiatan Pengelompokkan kegiatan pada perpustakaan hybrid dapat diklasifikasikan menjadi : 1. kegiatan penerimaan menerima pengunjung, memberi informasi, membantu mengawasi pertimbangan tipe pelayanan (pelayanan pengunjung, pelayanan buku) dan tipe pengunjung yang dilayani (individu atau kelompok) tuntutan kegiatan : mudah terlihat, pencapaian langsung 2. kegiatan utama (baca-peminjaman) meminjam bahan pustaka untuk dibawa pulang, mengembalikan bahan pustaka, membaca bahan pustaka referensi di perpustakaan pertimbangan : jumlah pengunjung yang dilayani dan waktu pelayanan tuntutan kegiatan : ruang baca yang langsung dan sedikit batasan, sehingga menjamin keleluasaan gerak, kenyamanan membaca melalui suasana, dan terpenuhinya kenyamanan pengkondisian ruang. 3. kegiatan pendukung kenyamanan pengunjung promosi
dengan
pengadaan
kegiatan
pameran-pameran
yang
mendukung fungsi perpustakaan menyediakan
sarana
tempat
untuk
rapat,
diskusi,
penyajian
wawancara tentang peluncuran buku, cafeteria, penyajian film-film documenter, penyajian film kartun pendidikan untuk anak-anak. Pertimbangan : jumlah pengunjung dan waktu pelayannya yang padat Tuntutan ruang : mudah terlihat, desain menarik, mudah dicapai dari hall utama
Page 135
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
4. kegiatan operasional/servis melayani
pengunjung,
mencatat
buku
yang
keluar-masuk,
mengelompokkan bahan pustaka, melayani pengunjung, memelihara bangunan dan kelengkapannya, membersihkan ruang-ruang, jual beli buku dan alat tulis, mengatur parkir, menyimpan alat. Pertimbangan : sistem pelayanan dan jangkauan pelayanan Tuntutan : memiliki akses langsung untuk kegiatan sirkulasi material, untuk pengawasan dan hubungan mudah dicapai dari ruang baca
5.4.3
Konsep Hubungan Ruang Dalam pendekatan untuk menentukan hubungan ruang-ruang yang ada dalam perpustakaan perancangan dilakukan berdasar pembagian terhadap tingkat kebisingan dan sirkulasi pemakai dalam ruang perpustakaan. Konsep hubungan ruang yang dipakai berupa : -
Ruang-ruang bersebelahan untuk ruang baca dengan ruang informasi, rest room dengan cafeteria, hall dengan lobby. Ruang informasi
Ruang baca
-
Ruang di dalam ruang untuk ruang pengawas dan pemandu di dalam ruang baca, ruang keuangan berada di dalam ruang administrasi. Ruang baca
-
Rg. peman du
Rg. pengawas
Ruang-ruang yang dihubungkan dengan ruang bersama untuk ruang penerima dan ruang istirahat. Ruang penerima
Ruang istirahat Rg. perantara Page 136
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
5.4.4
Konsep Organisasi Ruang Dari perbandingan masing-masing analisis sistem organisasi ruang yang ada, maka sistem yang dapat menampung kegiatan dan ruang yang ada di perpustakaan hybrid adalah sistem organisasi radial, dengan pertimbangan : -
Keluwesan sistem dalam mengorganisasikan berbagai pola bentuk yang tidak monoton
-
Ada ruang pengikat antar bentuk ruang sebagai pemersatu dan memudahkan jalur sirkulasi yang terjadi
1. Kelompok Ruang Penerima Pada kelompok ruang penerima organisasi ruang yang terjadi lebih mengarah pada organisasi linier, karena pola sirkulasi dari parkir kendaraan menuju ke hall terbentuk dalam satu garis lurus/linier.
2. Kelompok Ruang Peminjaman (perpustakaan) Pada kelompok ruang peminjaman menjadi sentral dari kelompok ruang lain dalam bangunan perpustakaan hybrid, sehingga dalam pola organisasi ruang yang ada terbentuk dari beberapa pola. Pada ruang peminjaman organisasi ruang yang terbentuk berdasar atas organisasi cluster dan organisasi radial.
Page 137
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
3. Kelompok Ruang Pendukung Pada kelompok ruang pendukung pola organisasi ruang yang terbentuk berdasar atas organisasi radial, karena ruang-ruang pendukung terbentuk akibat mengacu pada kelompok ruang terdekatnya.
4. Kelompok Ruang Operasional Pada kelompok ruang operasional terbentuk berdasar atas organisasi grid, karena ruang-ruang yang terbentuk saling berdekatan dan berhubungan. 5. Kelompok Ruang Servis Bentuk organisasi memusat mendasari kelompok ruang servis, karena ruang-ruang servis melingkupi ruang-ruang inti lain yang memerlukan fungsi ruang servis. Sehingga kedudukan ruang servis menjadi ruang sekunder dari ruang lain.
5.5 TRANSFORMASI PERANCANGAN PERPUSTAKAAN HYBRID DI YOGYAKARTA Strategi transformasi menurut Anthony C. Antoniades ada 3 (tiga) macam yang antara lain : Traditional Strategy yaitu pengembangan bentuk yang dilakukan secara bertahap dalam penyesuaian dengan batasan-batasan yang ada baik eksternal ( seperti site,
view,orientasi,
fungsi,program,
arah
struktur)
angin, dan
kriteria artistik
lingkungan), (kemampuan,
internal
(seperti
keinginan
dan
Kecenderungan arsitek untuk memanipulasi bentuk sesuai dengan keterbatasan anggaran dan batasan praktis lainnya).
Page 138
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Borrowing; Kebebasan untuk memulai transformasi melalui lukisan, patung, obyek-obyek, artefak dan belajar dari bentuk dua-tiga dimensinya untuk interpretasi. Transformasi secara „borrowing‟ dapat dikatakan sebagai pictorial metaphor. Contoh : jika kita memulai mencari bentuk bangunan dari sebuah taman, maka taman merupakan metafora dari bangunan tersebut. De-cnstrustion atau De-composition : sebuah proses dimana dicari kemungkinan jalan
baru
untuk
mengkombinasi
susunan
bentuk
yang
baru
dengan
tatanan/komposisi dan stuktur yang baru. Strategi transformasi yang digunakan dalam perancangan Perpustakaan hybrid di Yogyakarta adalah strategi Borrowing. Caranya adalah dengan men-transformasi esensi permasalahan
kedalam
wujud
bangunan
perpustakaan
terpadu.
Ini
bertujuan
mewujudkan sebuah perpustakaan terpadu yang modern dan atraktif. 5.5.1 Transformasi Esensi “Modern” kedalam Elemen Arsitektural Esensi
Elemen Arsitektural
Simpel →
Bentuk
kesederhanaan,
Bentuk bujur sangkar adalah
“pure” (murni)
bentuk yang cocok untuk melukiskan sebuah kesederhanaan. Bentuk bujur sangkar menunjukan sesuatu yang murni dan rasional (Ching. 1984. hlm. 57).
sumber : Ching. 1984. hlm. 57
Page 139
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Esensi
Elemen Arsitektural
Simpel →
Warna
(lanjutan)
Gradasi satu warna atau monokromatik dapat menimbulkan kesan “sederhana”. Monokromatis biasanya dimulai atau diakhiri dengan warna grafis hitam atau putih.
Esensi
Elemen Arsitektural
Simpel →
Fasad
(lanjutan)
Fasad polos dan minim ornamen adalah indeks dari sebuah kesederhanaan
Gambar 53.. Burda Collection Museum, Baden-baden, Jerman (sumber : www.arcspace.com)
Page 140
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Sirkulasi & Pencapaian Pencapaian langsung mempertegas tujuan sehingga secara visual bangunan (tempat masuk) terekspos dengan jelas.
Gambar 54. Sketsa pencapaian langsung (sumber : Ching. 1984. hlm. 249).
Esensi
Elemen Arsitektural Sirkulasi & Pencapaian (lanjutan) Pola sirkulasi dalam ruang dapat memakai pola linier yang. Pola ini dapat melengkung atau terdiri atas beberapa bagian, memotong jalan lain, membentuk cabang-cabang, membentuk loop (Ching. 1984. hlm.271) Page 141
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
5.5.2 Transformasi Esensi “Atraktif” kedalam Elemen Arsitektural Esensi atau kata kunci dari atraktif dalam permasalahan : dinamis. Esensi
Elemen Arsitektural
Dinamis →
Bentuk
Dinamis
Bentuk-bentuk
merujuk pada
geometri dasar
sifat aktif dan
bisa
kehidupan
dikembangkan
(daya gerak)
dengan berbagai
Bentuk geometri dasar
cara yaitu : Esensi
Elemen Arsitektural Bentuk (lanjutan) Penggabungan beberapa bentuk dasar baik yang sama maupun tidak (persenyawaan). Jika dua buah bentuk yang
berbeda secara geometris
atau perbenturan orientasi dan saling menembus batas masing-masing maka masing-masing bentuk akan bersaing untuk mendapatkan kelebihan secara visual dan dominasi (Ching. 1984. hlm. 88). Persaingan yang memperlihatkan sebuah dinamika.
Lingkaran & bujur sangkar
Grid yang diputar
Page 142
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Gambar 55. Persenyawaan bentuk geometri (sumber : Ching. 1984. hlm. 88). Esensi Dinamis → (lanjutan)
Elemen Arsitektural Bentuk (lanjutan) Distorsi Distrorsi bisa dicapai dengan mengurangi atau menambah suatu bentuk dasar.
Pengurangan
Penambahan Gambar 56. Distorsi yang terjadi karena pengurangan dan penambahan pada bentuk dasar. (sumber : Ching. 1984. hlm. 64) Page 143
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Tatanan Massa Organisasi ruang yang sesuai dengan sifat aktif adalah gabungan antara organisai liner dan cluster.
Gbr. 57. Organisasi linier (sumber: Ching,1984.hlm.215)
Tatanan Massa Bentuk organisasi linier dengan sendirinya fleksibel dan dapat bereaksi dengan segera pada berbagai macammacam kedaan lapangan. (Ching. 1984. hlm. 215) Bentuk suatu organisasi cluster selalu luwes dan dapat menerima pertumbuhan dan
Gbr. 58. Beberapa jenis
perubahan langsung tanpa
organisasi linier
mempengaruhi karakternya.
(sumber: Ching,1984.hlm.230)
(Ching. 1984. hlm. 231) Warna Warna-warna yang bisa dipakai adalah warna yang dapat memberi kesan hidup. Warna hijau misalnya : merupakan warna dasar alam. Warna orange menggugah kreatifitas Page 144
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Sedangkan warna biru bisa memberi ketenangan.
Esensi
Elemen Arsitektural
Dinamis →
Skala & Proporsi
(lanjutan)
Efek naik turun (pergerakan) bisa menimbulkan kesan aktif (dinamis)
Sirkulasi Ruang Luar Pola sirkulasi yang cocok adalah pola linier. Pola linier bisa berupa garis lurus (baik vertikal, horisontal maupun garisgaris diagonal) dan garis lengkung. Garis-garis diagonal dan lengkung dapat menggambarkan suasana yang dinamis. Gbr. 59 Garis-garis pada pola linier sumber: Ching, 1984. Hlm:271
Page 145
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
5.6 KONSEP PENAMPILAN FASAD BANGUNAN 5.6.1 Konsep Denah Denah yang dibentuk berdasarkan atas penerapan bentuk-bentuk massa yang sesuai terhadap aktivitas pengunjung. Berdasar pertimbangan faktor-faktor yang memenuhi suatu perancangan denah bangunan, Bangunan Perpustakaan hybrid ini dibagi dalam 3 (tiga) masa utama bangunan yaitu : Kelompok Perpustakaan Kelompok Komersial Kelompok Manajerial (pengelola) Tiga masa utama tersebut kemudian di bedakan berdasarkan ketinggian bangunan yang masing-masing mempunyai jumlah lantai yang berbeda ; Kelompok Perpustakaan merupakan bangunan terbesar yang memiliki jumlah lantai antara 1-3 lantai. Kelompok Komersial mempunyai jumlah lantai 1-2 lantai Kelompok Manajerial (pengelola) merupakan bangunan dengan masa terkacil dan terbagi atas 2 lantai. Pembedaan berdasarkan jumlah dan ketinggian lantai ini dimaksudkan untuk mempermudah penataan masa bangunan di dalam site. Kelompok Komersial
Kelompok Perpustakaan
Kelompok Manajerial (pengelola) Gambar 60. Pengelompokan Masa Bangunan (sumber : analisa pribadi)
Page 146
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Bangunan dengan masa yang besar diletakan di bagian belakang (utara) dari site untuk mencegah efek kesesakan (crowding) terhadap ruang jalan. Ini berhubungan dengan proporsi bangunan terhadap skala manusia. Kelompok Komersial
Kelompok Perpustakaan Gambar 61. Masa Bangunan dan Penataannya
Kelompok Manajerial (pengelola)
(sumber : analisa pribadi) 5.6.2 Konsep Fasad Pengguanaan arsitektur modern terlihat pada fasad bangunan dengan mengaplikasi
bentuk-bentuk
yang
merespon
kebutuhan
social
dan
mengeksploitasi material serta teknik baru. Karateristik banguanan Arsitektur Modern : -
Outline segiempat sederhana.
-
Fungsi menentukan bentuk.
-
Menghindari ornamen.
-
Penggunaan beton bertulang sebagai material dominan.
-
Jendela lebar dan cukup banyak. Menggunakan teknik struktur baru. Membuka interior untuk cahaya dan sirkulasi udara Page 147
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Gambar 62. Fasad Massa Bangunan (sumber : analisa pribadi) 5.7 KONSEP TEKNIS BANGUNAN 5.6.1
Sistem Struktur Bangunan Titik tolak suatu ruang bangunan pada site adalah dengan mengambil pola peruangan yang mendukung efektifitas pelayanan. Perancangan antar fungsi dalam ruang berpedoman pada kemudahan sirkulasi dan ketahanan bangunan terhadap setiap fungsi dalam ruang, sehingga pengunjung dengan mudah mencapai ruang dalam bangunan. Sistem struktur yang digunakan adalah sistem rigid frame dengan bahan beton bertulang, dimana dengan ketentuan : - Adalah Komponen vertikal dan horisontal dihubungkan secara kaku. - Jarak antar kolom dan tinggi lantai ke lantai menjadi penentu kekuatan struktur - s/d 20 lantai utk beton dan 30 lantai utk baja struktur yang membentuk sistem rigid frame terdiri dari beberapa bagian kerangka bangunan, antara lain : - sloof sebagai pengikat antar kolom Page 148
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
- kolom sebagai bagian utama dari kerangka bangunan, berfungsi menopang kekuatan banguan pada tiap-tiap titik pembebanan pada bangunan pondasi sebagai dasar bangunan yang juga menghubungkan antara beban dari tanah dan bangunan. Untuk pondasi yang digunakan adalah kombinasi antara pondasi setempat dan pondasi menerus. Pondasi setempat yang berupa foot plat dan pondasi tiang pancang digunakan untuk bangunan multi-lantai sedangkan pondasi menerus yang berbahan batu kali dan beton digunakan pada bangunan yang hanya memiliki satu lantai.
5.6.2
Konsep Jaringan Utilitas Bangunan a. Sistem Pengkondisian Udara Sistem pengkondisan udara yang digunakan adalah pengkondisan udara alami dan buatan. Sistem pengkondisan udara alami digunakan untuk ruangruang transisi seperti lobi sedangkan sistem pengkondisan udara buatan diterapkan pada ruang-ruang khusus seperti ruang sirkulasi koleksi dan ruang-ruang khusus lain yang membutuhkan perlakuan khusus. Sistem pengkondisan udara alami digunakan dengan pertimbangan posisi Indonesia pada wilayah tropis. Cara yang dapat ditempuh dalam sistem pengkondisan udara adalah dengan pengaturan lubang-lubang bukaan dan optimalisasi ventilasi. Pengkondisan udara buatan menggunakan AC sentral. Dengan demikian, semua ruang akan memiliki suhu yang sama. b. Sistem Pengkondisian Cahaya Sistem pengkondisian cahaya yang digunakan adalah cahaya alami (matahari) terutama pada pagi – siang hari, dan cahaya buatan (lampu) pada malam hari atau saat kondisi cahaya matahari rendah. Mayoritas
penggunaan
cahaya
alami
akan
dimaksimalkan
untuk
menciptakan kesan prinsip home library, sehingga berpengaruh terhadap banyaknya bukaan. Sedangkan cahaya buatan digunakan untuk membantu aktivitas pengguna saat beraktivitas dalam perpustakaan, baik malam ataupun siang hari. Peran cahaya buatan sebagai penerangan malam hari dan estetika pada sudut ruang ataupun luar ruang.
Page 149
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
c. Sistem Pengkondisian Suara Pengkondisian akustik ruangan pada perpustakaan terutama terhadap sumber kebisingan dari kegiatan di dalam ruang dengan penggunaan unsurunsur penyerap suara melalui bentuk dan jenis bahan (rg. Music dan rg. Audio visual) Pengkondisian ruang terhadap kebisingan kegiatan di luar bangunan dilakukan dengan peletakan ruang berdasar zoning tingkat kebisingan, penggunaan tata ruang, dan penataan vegetasi sebagai barier suara. d. Sistem Transportasi Vertikal Bangunan perpustakaan Hybrid ini akan menggunakan tangga, ramp, escalator dan lift sebagai media pergerakan vertikalnya. Tangga biasa digunakan sebagai tangga darurat sedangkan ramp dikhususkan untuk pengunjung maupun pengelolah yang memiliki kekurangan fisik (difabel). Lift digunakan untuk penumpang dan barang sedangkan escalator hanya digunakan untuk ruang yang merupakan communal space dalam bangunan (lobby atau atrium). e. Sistem Pendistribusian Air Bersih Sistem pendistribusian air bersih merupakan upaya penyediaan dan pendistribusian air bersih bagi bangunan untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada bangunan itu sendiri. Bangunan perpustakaan Hybrid ini akan menggunakan sistem distribusi up feed system. Sistem distribusi up feed sistem ini hanya akan menggunakan bak penampungan di bawah dan pompa untuk menyalurkan air bersih ke seluruh bangunan tanpa menara air. Sistem ini digunakan sebagai upaya penghematan karena jumlah dan frekuensi pemakaian air bersih yang kecil pada bangunan perpustakaan Hybrid ini f. Sistem Pendistribusian Air Kotor Pendistribusian air kotor pada perpustakaan hybrid menggunakan two pipe system,
sehingga
jenis
air
kotor
yang
dihasilkan
oleh
bangunan
perpustakaan akan lebih terbagi menurut jenisnya dan dapat diolah lebih baik untuk nantinya dialirkan ke riol kota tanpa mencemari lingkungan sekitar perpustakaan hybrid.
Page 150
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal, 2000, Filsafat Manusia , Memahami Manusia melalui Filsafat, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. Binarti, F., 2005, Materi Kuliah Struktur Konstruksi Bangunan Gedung 2, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Binarti, F, 2005, materi kuliah Utilitas, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Ching,D.K. , 2000, Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Tatanan, Jakarta: Erlangga. Haryanto, Ridwan. Perpustakaan dan Aturannya. 1998. Jakarta. Penerbit : PT. Budi Santosa Ir. Rustam Hakim, Mt. IALI, Ir. Hardi Utomo, MS. IAI, 2003, Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap, Prinsip-Unsur dan Aplikasi Disain, hal : 23 Istiadji, Djoko, 2005, Materi Kuliah Teknologi Bahan, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta. M.T. Zen, 2005, PERPUSTAKAAN (Apa, Bagaimana, Mengapa?). Jakarta: Erlangga. Neufert, Ernst, 1996, Data Arsitek Jilid 1, terjemahan oleh Sunarto Tjahdadi, Jakarta, Erlangga Neufert, Ernst, 1996, Data Arsitek Jilid 2, terjemahan oleh Sunarto Tjahdadi, Jakarta, Erlangga Qalyubi, Syihabuddin dkk. 2002, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Cetakan 1, Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga. Rahardja, Ismail. 1998. Konstruksi dan Perancangan Bangunan Jilid 1. Jakarta : Pramirta Utama Santosa, M, 2007, Ringkasan Utilitas Bangunan. Jakarta: Sinar Utama. Sapto, Eka. 2002. Bentuk dan Susunan Perencanaan Perpustakaan. Jakarta: Permata Bhakti. Siregar, Martha. 1998. Dasar Pelayanan Dalam Perpustakaan. Bandung: Putra Mandiri Sulasmi Darmaprawira W.A., 2002, Warna, Teori dan Kreativitas Penggunanya,hal : 56 Sulistyo, Basuki, 1993, Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama hlm 42
Page 151
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Sumalyo, Yulianto, 1997, Arsitektur Modern Akhir Abad XIX dan Abad XX, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press. Syahrial, Rusina. 2003. Pedoman Perencanaan Perpustakaan. Jakarta: Jambatan. Thompson, Godfrey, 1977, Planning and Design of Library Buildings, 2nd edition, London, Architectural Press Ltd. Thomas, White, 1989, Landscape Planning, London, Architectural Press Ltd. Yusup, Pawit M. 1991. Mengenal Dunia Perpustakaan Dan Informasi. Bandung: Bina Cipta. Alamat Pustaka Website : www.archinform.net Diakses : 2 Agustus 2008 www.arcspace.com Diakses : 17 Mei 2005 www.blogspot.co.id Diakses : 8 Oktober 2008 www.detikforum.com Diakses : 22 Agustus 2005 www.forumrektor.org diakses : 17 September 2007 www.geocities.com www.googleearth.com www.indonesiaku.blogspot Diakses : 5 Februari 2007 www.japanessinterior.net www.kepustakawanan.blogspot.com Diakses : 1 November 2007 www.kompas.com Diakses : 25 Juli 2006 www.konsultanperpustakaan.com Diakses : 22 Januari 2009 www.nationalgeographic.com www.pembelajar.com Diakses : 21 September 2007 www.pemdajogja.co.id Diakses : 27 Februari 2009 www.pemda-diy.go.id/berita Diakses : 17 September 2007 www.pikiran-rakyat.com Diakses : 21 September 2007 www.republika.com Wapres : Ubah Perpustakaan Seperti Mall Rabu, 30 Mei 2007. www.tempoedoeloe.com Diakses : 21 Oktober 2007 www.wikipedia.com Diakses : 17 September 2007
Page 152
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
LAMPIRAN RUANG CAFE
Interior Ruang Café 1
Interior Ruang Café 2
Interior Ruang Café 3
Interior Ruang Café 4
Page 154
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
INTERIOR RUANG BACAAN
Lantai Penghubung
Interior Ruang Bacaan Pelajar
Interior Ruang Bacaan Umum
Interior Ruang Bacaan Pelajar 2
Page 155
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
Ruang Pameran
Koridor Hallway
Koridor Lantai Penerima
Page 156
…Perpustakaan hybrid di Yogyakarta../04 01 12018
EKSTERIOR BANGUNAN
Garden Roof
Sunroof Page 157