Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik yang berlokasi di Kaliurang, Yogyakarta
ini
merupakan
wadah
yang
menampung
kegiatan
untuk
mengembangkan spiritualitas orang muda Katolik khususnya, dengan pendekatan aksi-refleksi yang diterapkan pada pengolahan tata ruang luar dan tata ruang dalam. Pendekatan aksi-refleksi tersebut merupakan sinergi dari tiga hal yaitu: •
Wujud konkrit karya diri yang diwujudkan pada refleksi karakter varian kegiatan pembinaan orang muda di APOMK
•
Sosialisasi diri yang diwujudkan pada penciptaan ruang yang diharapkan dapat memicu interaksi sosial pelaku di dalamnya
•
Nilai imani melalui figure tokoh iman Katolik sebagai gambaran situasi ideal pembinaan OMK adalah alur “Perjalanan Kelompok Dua Belas”.
2.14.
Konsep Site Plan Berdasarkan analisis yang dilakukan, pembagian area tapak atau zonasi
pada Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Kaliurang, Yogyakarta ini terbagi menjadi sembilan (9) area. Hal ini mengacu pada pendekatan aksi-refleksi yang dilakukan khususnya penerapan tahap-tahap “Perjalanan Kelompok Dua Belas” dan kebutuhan ruang yang dituntut. Area-area tersebut antara lain:
Alur sirkulasi TRL
Gambar 5.1 Zonasi Area APOMK Sumber: Dokumen Pribadi
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
Bahasan atau gambaran area secara umum adalah sebagai berikut: 1. Area Parkir Merupakan area untuk parkir kendaraan pelaku kegiatan di Wisma Komunitas Muda Katolik. Area parkir dibedakan menjadi: d. Area parkir bagi pengunjung berupa area parkir mobil, area parkir sepeda motor, area parkir bus pariwisata berupa area terbuka e. Area parkir pengelola dan fasilitator tetap atau menginap untuk area parkir mobil dan sepeda motor berupa garasi f. Area parkir van peralatan atau bahan makanan untuk kegiatan Wisma Komunitas Muda berupa area terbuka g. Area parkir fasilitator tidak menginap berupa area parkir terbuka 2. Area Tahap “Ketidaktahuan Para Murid” Ketidaktahuan para murid digambarkan dalam situasi kekaburan pandangan seperti terperangkap di ruang gelap dengan sedikit cahaya berupa semburat-semburat cahaya. 3. Area Jarkom dan Rumah Tim Area Jarkom dan Rumah Tim adalah area yang dominasi ruangnya menuntut ruang yang dapat memicu interaksi sosial bebas (JarkomJaringan Komunitas) dan interaksi sosial berupa kerja sama antar divisi, yang menuntut keakraban antar pengurusnya (Rumah Tim), area ini sekaligus area awal untuk pengenalan dan informasi APOMK pada pengunjung. 4. Area Tahap “Panggilan Yesus” Perwujudannya merupakan bagian dari ruang untuk mewadahi kegiatan Jarkom yaitu ruang teater terbuka (Open Teathre), ruang ini sebagai wadah untuk kegiatan Jarkom yang didominasi pentas atau peragaan komunitas. Open Teathre menggambarkan setting Yesus memanggil murid-murid-Nya yaitu danau dan bukit, serta perutusan awal Yesus yang disampaikan pada murid-Nya yaitu menjadi Penjala Manusia.
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
5. Area Tahap “Krisis Pelayanan Yesus” Berkaitan dengan pendekatan aksi-refleksi berupa wujud konkrit karya diri melalui perwujudan karakter kegiatan yang dilakukan. Krisis Pelayanan Yesus digambarkan dengan refleksi karakter kegiatan outbound yang membuka paradigma dan dekat dengan alam (bersuasana adventure). 6. Area Tahap “Yesus Bertindak” Sama halnya dengan area tahap “Krisis Pelayanan Yesus”. Area ini menggambarkan refleksi karakter kegiatan Latihan Kepemimpinan yang melatih daya juang dan instruksional melalui interpretasi dari tugas dan ciri pemimpin yang baik. 7. Area Tahap “Misteri Anak Manusia” Area ini menggambarkan refleksi karakter kegiatan Retret. Yaitu ketenangan yang mendalam untuk mendukung perenungan dengan memanfaatkan media alam, kedekatan dan keterbukaan terhadap alam sekitar yang masih alami dan pemanfaatan potensi alam untuk mendukung perwujudan arsitektural dari refleksi persyaratan dasar retret. 8. Area Tahap “Sengsara Yesus” Diwujudkan dalam wadah untuk kegiatan Ekaristi, Jalan Salib, dan Devosi Bunda Maria, berupa Kapel, Area Jalan Salib, dan Area Devosi Bunda Maria yang saling berhubungan satu sama lain. Penataannya secara garis besar pada tata ruang luar khususnya menggambarkan situasi peristiwa Sengsara Yesus. 9. Area Tahap “Kebangkitan dan Perutusan” Penataan ruang luar sebagai area doa atau devosi akhir dalam kegiatan pembinaan OMK yang menjadi semangat perutusan OMK setelah dibina untuk menjadi Penjala Manusia di Paroki dan masyarakat. Perwujudannya adalah mengingatkan kembali perutusan awal di area tahap “Panggilan Yesus” yaitu “Penjala Manusia” dan gambaran kebangkitan Yesus serta refleksi pribadi OMK pada setting ruang doa tebuka di area ini.
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
2.15.
Konsep Ruang yang Mampu Membantu Penghayatan Spiritualitas OMK Melalui Pendekatan Aksi-Refleksi Atas dasar analisis yang dilakukan dan hasil yang didapatkan menjadi
gambaran untuk menelaah peruangan tiap ruang-ruang di Arena Pengembangan Orang Muda Katolik menurut tata ruang dalam dan tata ruang luar, kemudian dijabarkan sesuai dengan terjemahannya dari pendekatan aksi-refleksi yang diwujudkan dalam konsep peruangan. 5.2.1 Konsep Tata Ruang Dalam yang Mampu Membantu Penghayatan Spiritualitas OMK Melalui Pendekatan AksiRefleksi Tabel 5.1 Konsep Tata Ruang Dalam APOMK Sumber: Pemikiran Penulis
Jenis Ruang
Konsep Peruangan
Area “Ketidaktahuan Para Murid” Lorong Cahaya
•
Sebagai entrance dan focal point pertama saat OMK memasuki Arena Pengembangan Orang Muda Katolik.
•
Berupa ramp yang menghubungkan area parkir dengan area pembinaan OMK yang memiliki perbedaan
kontur
dengan
perbedaan
ketinggian
kontur
terrain
cutting,
±1.50m.
Area
pembinaan OMK lebih tinggi dari area parkir. Pembatas ruang ramp berupa lengkung menerus (plafond dan dinding menyatu) dengan bukaan sempit yang panjang yang diletakkan acak. Membentuk sebuah lorong dengan semburat cahaya •
Dinding melengkung (kesan menyatu plafondinding, tidak ada batasan)
•
Warna semua pembatas ruang hitam
•
Bukaan
berupa
bertabrakan
untuk
garis-garis media
sempit masuk
yang cahaya
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
menimbulkan efek semburat cahaya di dalam ruang gelap. Bukaan merupakan fixed window dengan material translucent berupa kaca susu warna putih. •
Material
penutup
lantai
bertekstur
untuk
menghindari slip. •
Artificial light dipasang sebagai penerangan malam hari, berupa stripped lamp yang dipasang sejajar berdampingan dengan bukaan
fixed
window, dengan pencahayaan difuse Area Jarkom & Rumah Tim (suasana ruang yang memicu interaksi sosial) Galeri muda – •
Merupakan area magnet awal dan sebagai wadah
Hall/Lobby
informasi APOMK.
–
Toko jajanan & souvenir
GALERI MUDA •
Display karya dan informasi tentang OMK dan APOMK dengan formasi display kreativitas OMK dengan panel display yang movable
•
Area duduk berupa sofa dengan formasi memusat
HALL •
Sebagai focal point area Jarkom & Rumah Tim, skala monumental dan pembatas ruang terbuka secara visual yaitu material dinding berupa kaca laminasi, hubungan spasial terbuka ke galeri muda-toko-plaza-taman komunal.
•
Area informasi awal (resepsionis) dan ruang komunal indoor
•
Sebagai titik sirkulasi, terbuka terhadap ruangruang lain : toko, galeri muda (spasial dan visual) dan plaza, taman komunal (visual)
• Lantai menggunakan kombinasi warna terang,
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
dengan warna kuning mengarahkan ke toko, galeri muda, plaza, dan taman komunal. • Elemen
dekoratif
menceritakan
tentang
persaudaraan OMK. TOKO JAJANAN & SOUVENIR •
Display etalase jajanan terpisah dengan display etalase souvenir, skala ruang intim (untuk keakraban).
•
R duduk komunal indoor untuk juga menikmati jajanan, furniture movable dengan formasi kombinasi
•
Terbuka secara visual ke arah taman komunal outdoor, dengan material pembatas berupa kaca.
•
Aplikasi vegetasi dalam ruang, untuk kesinambungan suasana dengan taman komunal outdoor.
Ruang
•
Workshop
Area workshop untuk membuat karya seni berupa grafis manual 2D dan 3D dengan formasi peserta berkelompok
menghadap
ke
arah
pengajar
workshop. Tiap kelompok berkapasitas 4 orang. Panel workshop
Meja workshop peserta / OMK
•
Terdapat
panel/layar
movable
yang
bisa
digunakan sebagai background LCD atau meja
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
workshop. •
Terhubung secara spasial dengan galeri muda, dan terbuka secara visual, pembatas dinding terhadap galeri muda didominasi dengan kaca.
• Terdiri dari 1 ruang kelas besar
Ruang kelas
yang disekat
dengan panel movable membagi ruang menjadi dua kelas. • Terdapat layer/whiteboard yang tertempel pada panel movable tanpa panggung • Formasi peserta U-shape atau kombinasi dengan formasi lain Ruang Fasilitator •
Terdapat 1 tempat tidur untuk kapasitas 1 orang dengan kamar mandi dalam ruang dan meja kerja/konsultasi.
•
Warna pembatas ruang kombinasi warna hangat lembut, warna pastel.
•
Kamar fasilitator tamu terhubung secara spasial terhadap taman komunal outdoor untuk fasilitator, dan kamar fasilitator divisi terhubung secara spasial terhadap ruang diskusi/kerja fasilitator tetap.
Ruang dan
diskusi
kerja
fasilitator
tim
• Merupakan area pusat dari rumah tim • Warna pembatas ruang orange muda menuju putih (warna hangat) • Formasi perabot diskusi adalah U-shape dengan panel movable untuk presentasi program • Bukaan ke ruang lain (ruang makan fasilitator dan ruang tamu) menggunakan kaca buram untuk pembatasan visual atau dengan partisi eyelet
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
Ruang
tamu •
fasilitator
Ruang untuk menerima tamu atau juga sebagai ruang tunggu.
•
Warna pembatas ruang kombinasi warna hangat (orange-kuning-hijau muda)
•
Formasi sofa saling berhadapan dengan jarak personal distance
•
Terhubung dengan ramp menuju ke lantai dua (ruang audiovisual, aula kecil, dan perpustakaan) untuk kemudahan pencapaian khususnya bagi fasilitator
Ramp
(sarana •
akses)
Menghubungkan
hall
(untuk
akses
peserta/pengunjung) dan ruang tamu rumah tim (khususnya untuk tim fasilitator tetap) menuju area lantai dua (ruang audiovisual, aula kecil, dan perpustakaan) •
Pembatas dinding tidak ada (terbuka) untuk interaksi visual dan penutup atap berupa pergola dengan tanaman rambat untuk kesinambungan suasana dengan ruang komunal outdoor
•
Material penutup lantai bertekstur – untuk menghindari slip
Perpustakaan
•
Area duduk untuk membaca dengan formasi memusat pada kursi, meja berada di tengah, pada pusatnya terdapat elemen dekorasi dengan sekat spasial dari kaca buram
•
Warna-warna lembut pada lantai dan warna dinding kuning muda
•
Elemen
dekorasi
menceritakan
persaudaraan
OMK •
Bukaan mengarah ke area taman komunal dan ke aula kecil untuk interaksi visual
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
• Tribun audience dengan panggung & layar dan
Ruang audiovisual
sound system, LCD & proyektor system • Formasi sap trapesium
• Panel layar bersifat movable, untuk digunakan sesuai kebutuhan • Warna ruang mendekati warna putih dikombinasi warna biru • Terdapat
ruang coffee break sebagai ruang
informal di luar ruang audiovisual, dengan kursi lipat formasi memusat
Aula kecil
•
Terdapat panel movable yang dapat digunakan sesuai kebutuhan
•
Bukaan berupa jendela untuk pengudaraan alami dan akses interaksi visual terhadap perpustakaan dan taman komunal outdoor
•
Warna pembatas ruang kombinasi warna hangat (orange, kuning, krem, merah pastel,hijau muda – putih)
•
Furnitur movable dan ringan untuk digunakan sesuai kebutuhan
Area “ Yesus yang Bertindak” -- Latihan Kepemimpinan Barak untuk • Terdapat dua barak masing-masing untuk lakilaki dan perempuan dengan kapasitas @ 20
istirahat
peserta. •
Tempat
tidur
untuk
masing-masing
peserta
formasi berjajar berhadapan •
Ruang menggunakan kombinasi bentuk kotak dan segitiga
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
• Warna ruang kombinasi hijau dan biru, serta kuning dalam intensitas warna lembut • Kamar mandi berada di luar ruang tidur, digunakan bagi peserta bergantian- kamar mandi bersama. • Terdapat ruang jemur semi terbuka di dekat kamar
mandi, digunakan bersama Aula serbaguna
•
Terdapat akses yang menghubungkan aula ke selasar utama kemudian ke barak peserta, ruang komunal outdoor, ruang makan bersama, dan lapangan serbaguna
•
Elemen dekorasi figure pemimpin terutama Yesus maupun Orang-orang Kudus
•
Skala ruang intim Æ untuk menimbulkan kesan tertekan
•
Material untuk penutup bukaan berupa kaca riben warna gelap
•
Warna pembatas ruang kombinasi warna hangat cerah (merah, orange, kuning, ungu cerah)
•
Furnitur ringan dan movable untuk kemudahan penyesuaian penggunaan
Ruang
makan •
Area makan dengan meja makan di beberapa titik,
bersama
tiap
meja
makan
digunakan
secara
berkelompok, tiap kelompok 10 orang. Formasi saling berhadapan, penataan grid Æ kesan kaku formal •
Terdapat area prasmanan untuk penyajian makaan bersama, peserta mengambil makanan bergiliran
•
Warna ruang menggunakan warna coklat muda dan warna hangat (orange cerah)
•
Terdapat akses dengan dapur utama dan aula
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
cuci •
Ruang bersama
Bak cuci dari beton ukuran 150 cm x 50 cm x 80 cm
•
Terbuka spasial-visual terhadap ruang komunal outdoor
•
Material penutup lantai berupa konblok untuk memungkinkan peresapan air dengan permukaan relatif rata – menghindari genangan air
Ruang Doa
•
Elemen
dekorasi
bernuansa
Katolik
berupa
patung/ ornament Salib Yesus berupa bukaan berbentuk salib (lubang cahaya) pada dinding, didefinisikan melalui cahaya alami yang masuk •
Warna pembatas ruang abu-abu
Area “Krisis Pelayanan Yesus” – Area Outbound Ruang tidur • Berupa camping homestay
dengan
tenda
knockdown kapasitas 10 orang •
Area camping dipisahkan antara area camping untuk laki-laki dan perempuan
Ruang
makan •
Mengadopsi suasana kedekatan dengan alam dan elemen alam Æ makan bersama di bawah pohon,
bersama
pohon/vegetasi sebagai pendefinisi ruang Aula
•
Terbuka pada pembatas dinding, dengan material penutup batas ruang menggunakan material batu kali ekspos untuk suasana kedekatan dengan alam, seakan-akan aula merupakan sebuah gua
•
Formasi duduk secara lesehan, dengan terdapat layar/panel movable yang dapat digunakan untuk media penyampaian materi
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
Area “Misteri Anak Manusia” – Area Retret •
Aula Retret
Material penutup pembatas ruang, mengeskpos keaslian material , menggunakan kombinasi batu, kayu, dan bamboo.
•
Elemen dekorasi pada material/pembatas ruang bernuansa alam, seperti dedaunan-sulur-sulur, dan lain-lain
•
Terhubung dengan taman komunal outdoor retret yang mengelilingi aula Æ bukaan di seluruh dinding secara visual yang movable, material kaca buram setinggi 1.5 m, selebihnya terbuka.
•
Terdapat akses spasial menuju ruang makan bersama dan teras
Ruang
makan • •
bersama
Terhubung dengan dapur utama secara spasial Terbuka secara visual dan spasial dengan taman komunal outdoor
•
Formasi makan secara berkelompok kapasitas masing-masing kelompok untuk 6 peserta dengan formasi memusat
•
Terdapat
meja
prasmanan
untuk
peserta
mengambil makanan secara bergiliran Ruang peserta
tidur
• Setiap Ruang tidur memuat 4 tempat tidur masingmasing berupa tempat tidur tingkat. Formasi tempat tidur memusat dengan lemari bersama di bagian tengah • Warna ruang kombinasi hijau dan biru, serta kuning dalam intensitas warna lembut • Kamar mandi berada di luar ruang tidur, digunakan bagi peserta bergantian- kamar mandi bersama.
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
• Terdapat ruang jemur semi terbuka di antara kamar mandi satu dengan yang lain Æ sebagai akses antar kamar Æ untuk memicu interaksi antar peserta berbeda kamar •
Tiap kamar tidur dihubungkan selasar bersama yang juga berfungsi untuk teras
Area Pengelola Service • Ruang untuk pengelola service berada dalam satu kompleks dengan ruang luar sebagai pusat sekaligus ruang temu antar pengelola • Terdapat 4 kamar masing-masing untuk 2 orang pengelola • Menggunakan kamar mandi luar ruangan- kamar mandi bersama • Ruang dapur terbuka ke area ruang bersama • Dapur terhubung secara spasial dengan ruang makan area Latihan Kepemimpinan dan Retret, sirkulasi dilindungi dengan pergola berbahan penutup transparan. Area “Sengsara Yesus” – Kapel •
Bentuk dasar denah berupa lingkaran
•
Bentuk dasar tampak berupa siluet lengkung besar, skala monumental
•
Material beton pada pembatas ruang dengan warna pembatas menggunakan warna putih
•
Bentuk dasar atap sekaligus dinding (menyatu) pada tampak atas berupa cross / salib.
•
Dikelilingi taman dengan vegetasi besar / pepohonan, kapel terbuka secara visual ke area taman dengan penutup bukaan material kaca buram warna putih setinggi 2.5 m, dan jendela
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
movable dengan kaca di atasnya. •
Bukaan di area altar, massif dengan penutup berupa kaca, terhubung secara visual dengan “Taman Getsemani” dan sculpture Salib Yesus yang berada frontal di belakang altar di ruang luar Æ akses visual.
5.2.2 Konsep
Tata
Ruang
Luar
yang
Mampu
Membantu
Penghayatan Spiritualitas OMK Melalui Pendekatan AksiRefleksi Tabel 5.2 Konsep Tata Ruang Luar APOMK Sumber: Analisis Penulis
Jenis Ruang Area Parkir
Konsep Peruangan •
Cutting
terrain
pada
area
parkir,
dengan
ketinggian menyesuaikan pada kontur terendah. Lahan parkir, permukaannya diratakan dengan material penutup berupa conblock •
Cutting terrain juga menimbulkan hirarki antara area parkir dengan area pembinaan OMK
Lorong Cahaya
•
Merupakan area entrance menuju area pembinaan APOMK
•
Cutting
terrain
yang
menimbulkan
hirarki
menjadi keuntungan untuk entrance “Lorong Cahaya” yang berupa ramp dengan perbedaan tinggi level area ± 1.50 m. dengan ramp ini menjadi satu-satunya jalan masuk pesera dan pengunjung
dari
area
parkir
menuju
area
pembinaan, sehingga pasti melewati tahap 1 dari Perjalanan Kelompok 12 ini Tahap Panggilan •
Berupa open teathre sebagai sarana atau wadah
Yesus
pertunjukkan khususnya untuk kegiatan Jarkom
“Open Teathre”
•
Analogi bentuk dari setting tahap “Panggilan
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
Yesus terhadap para murid” dan perumpamaan perutusan yaitu “Penjala Manusia”.
Gambar 5.2 Open Air Teathre Sumber: Sketsa Penulis
•
Kolam luas berundak menyesuaikan kondisi kontur dengan air terjun di bibir kolam, material penyusun berupa batu kali sebagai analogi dari danau
•
Tribun dari cor beton dengan material penutup mozaik keramik sebagai tempat duduk pelaku sebagai analogi bukit
•
Pergola dengan struktur jaring dari material baja dengan penutup atap berupa acrylic laminated panel sebagai analogi Penjala Manusia
•
Tahap Panggilan Yesus ini merupakan kelanjutan dari tahap 1 berupa Lorong Cahaya, maka terdapat sirkulasi yang menghubungkan dari Lorong Cahaya berupa jalan setapak di tengah kolam di kontur terendah dengan material paving berupa batu kerikil
Ruang komunal outdoor Gambar 5.3 Ruang komunal outdoor Sumber: Sketsa Penulis
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
• Berupa ruang berkumpul outdoor dengan formasi memusat yang diletakkan dalam 1 area, tiap unit memungkinkan kontak visual • Terbuat dari cor beton dengan material penutup berupa mozaik keramik • Terdapat vegetasi peneduh di sela-sela tiap unit berupa pepohonan Area Permainan •
Permainan outbound baik low rope course
Outbound
maupun high rope course diletakkan menyebar di tapak dengan menyesuaikan kondisi tapak dan memanfaatkan potensi tapak
Area
Selasar
Outbound Sirkulasi menyusuri
kontur Sirkulasi melewati sungai
Gambar 5.4 Sirkulasi Area Outbound Sumber: Sketsa Penulis
•
Area sirkulasi menyusuri kontur menggunakan material rabat beton dengan motif paving yang menimbulkan kesan 3 dimensi
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
Gambar 5.5 Paving kesan 3D Sumber: http://files.sharenator.com/82940300_6bac198de0_o_Insane_illusions_architectu re-s1280x1024-1387-580.jpg
•
Area sirkulasi melewati sungai berupa jembatan beton dengan material paving berupa rabat beton dengan motif paving wavy atau menimbulkan kesan berombak
Gambar 5.6 Paving kesan bergelombang Sumber: http://1.bp.blogspot.com/_5-9pSyTiM_U/SEz9nmkV2I/AAAAAAAACIc/gIfUYNLu_u8/s400/ricewave.gif
Area
Selasar
Latihan Kepemimpinan
Gambar 5.7 Pergola dan sudut bangunan LK Sumber: Dokumen Penulis
•
Area Selasar Latihan Kepemimpinan berada di antara dua massa bangunan dengan pergola pelindung
sirkulasi
berbentuk
segitiga
dari
material beton yang juga merupakan struktur
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
untuk dua massa bangunan yang menghimpit sitkulasi
Gambar 5.8 Massa Pergola dan bangunan LK Sumber: Dokumen Penulis
•
Material penutup atap pada pergola sirkulasi merupakan polycarbonate
material dengan
translucent rangka
besi
berupa hollow.
Material penutup lantai sirkulasi menggunakan material grassblock Area
Taman
•
Plot area:
Meditasi-Taman Getsmani-Area Jalan Salib kape l
Keterangan: Taman meditasi Kapel Taman “Getsemani” Sculpture Salib Yesus Area Jalan Salib Gambar 5.9 Plot area taman meditasi-taman Getsmani-Area Jalan Salib Sumber: Dokumen Penulis
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
Taman Meditasi
Gambar 5.10 Uniit meditasi Sumber: Dokumen Penulis
Berupa unit-unit meditasi dengan skala ruang intim berbentuk lengkung sederhana terbuat dari beton dengan warna material penutup berwarna coklat. Terdapat bukaan di keempat sisi dengan 1 sisi berupa pintu dan 3 sisi lain berupa jendela dengan material penutup berupa kaca. Pentaan unit-unit meditasi pada taman meditasi:
Unit/ruang meditasi Vegetasi-pohon Jalur sirkulasi Pandangan antar unit terhalangi Æ privasi
Gambar 5.11 Tata area taman meditasi Sumber: Dokumen Penulis
• penerangan pada jalur sirkulasi Æ warna cahaya yaitu kuning-warna hangatjuga sebagai aksentuasi • Vegetasi yang diaplikasikan merupakan pohonpohon peneduh, semak-semak, dan tanaman bunga Taman Getsemani Kapel
Taman getsem ani
Gambar 5.12
Sculpture Salib Yesus
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
Plot area taman Getsmani Sumber: Dokumen Penulis
Taman “Getsemani” berada di antara Kapel dan Sculpture Salib Yesus, frontal terhadap area duduk umat dan altar yang terletak di dalam kapel. Terbagi secara simetris, dengan bagian tengah berupa rerumputan, dan di kanan-kiri berupa vegetasi bungabungaan dan semak-semak serta bebatuan Jalan Salib Terdiri dari 14 peristiwa Sengsara Yesus, yang masing-masing peristiwa terwujud dalam satu plot. Letak tiap plot berurutan dengan sirkulasi linear.
Area
Devosi
•
Bunda Maria
Terdapat sculpture yang menggambarkan figure Bunda Maria dan tempat meletakkan lilin-lilin doa pada perbedaan lantai
•
Area doa peserta terletak lebih rendah dari area sculpture sebagai hirarki
•
Peserta berdoa secara lesehan dengan terdapat pergola dari material bamboo dengan penutup atap berupa tanaman rambat
•
Material penutup lantai berupa batu kali.
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
Area Kebangkitan dan Perutusan
Gambar 5.13 Tampak Area Kebangkitan dan Perutusan Sumber: Sketsa Penulis
•
Area doa akhir dalam perjalanan Pembinaan OMK di APOMK.
•
Sculpture figure “Yesus merentangkan tangan” di atas kolam, dengan terdapat air terjun dari bagian lengan Yesus yang terentang
•
Material penutup kolam berupa mozaik cermin
•
Material penutup lantai berupa batu kali
•
Terdapat pergola sebagai pelindung terhadap cuaca di area doa peserta, dengan desain serupa dengan pergola di tahap dua “Panggilan YesusOpen Teathre”, berupa struktur jaring dari material baja.
5.3 Konsep Sistem Struktur • Struktur “Lorong Cahaya” menggunakan struktur kantilever dari beton bertulang untuk menopang ramp dari struktur plat beton. • Struktur Pergola Tahap “Panggilan Yesus”-Open Teathre dan Tahap Kebangkitan dan Perutusan, berupa pergola berbentuk seperti jala yang ditebar menggunakan struktur lengkung dari baja ringan yang membentuk jaring dengan penutup atap pergola berupa laminated acrylic panel. • Instalasi permainan outbound, struktur menyesuaikan jenis permainan outbound. Menggunakan material baja sebagai rangka instalasi permainan • Massa bangunan menggunakan struktur beton bertulang dengan system grid. Sistem grid digunakan karena cukup sederhana dan fleksibel dalam
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
pemgolahannya menyesuaikan dengan kebutuhan ruang dan kondisi tapak yang cukup rumit. • Untuk bangunan kapel menggunakan struktur cangkang dari baja untuk mengekspresikan kesucian berupa siluet bentuk lengkung yang besar. • Talud pada daerah batas kontur sebagai penahan tanah menggunakan talud sengked batu kali terutama pada area dengan perbedaan kontur yang curam seperti pada area outbound dan daerah tebing sungai.
5.4 Konsep Sistem Utilitas • Sistem air bersih menggunakan down feed system, yaitu sistem penyaluran air bersih dengan menampung air bersih yang berasal dari sumur dalam (deep well) dan PAM menuju ke bak penampungan yang berada lebih tinggi dari ruang di bangunan yang membutuhkan penyaluran air, kemudian air disalurkan menuju ke ruang-ruang yang membutuhkan memanfaatkan gaya gravitasi. Bak penampungan berada di beberapa titik, masing-masing bak penampungan terbagi ke distrik-distrik ruang yang membutuhkan air bersih. • Sistem sanitasi merupakan sistem pembuangan air kotor dan air hujan. Menggunakan saluran air kotor yang tertutup dan terbuka untuk memudahkan perbaikan bila terjadi kerusakan. • Air kotor dibuang menuju ke peresapan. Air kotor cair dari dapur menuju ke bak penangkap lemak lalu ke peresapan, air kotor padat menuju septic tank kemudian ke peresapan. Disediakan bak control pada jarak maksimal 10 meter untuk control kerusakan. • • • • •
Talang air Lavatory Kamar Ganti Dapur pusat dan dapur penyaji Kamar mandi
Saluran drainase kota Bak penampungan air kotor
Gambar 5.14 Diagram Sistem Sanitasi Sumber: Dokumen Pribadi
Bak resapan air kotor
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
• Sistem pembuangan sampah. Pembuangan sampah dilakukan dengan mengumpulkan sampah dari seluruh bagian bangunan yang kemudian akan diambil oleh dinas kebersihan kota Jogja. • Sistem komunikasi merupakan sistem yang mengatur kelancaran komunikasi baik komunikasi di dalam bangunan maupun komunikasi keluar bangunan. Sistem komunikasi yang digunakan antara lain: o Audio System, merupakan sistem pengiriman informasi, pengumuman, musik ke beberapa massa bangunan. o LCD dan proyektor system untuk fasilitas visual kegiatan indoor o Internet system, untuk fasilitas informasi melalui internet o HT dan telepon selular untuk komunikasi wireless dan fleksibel untuk kegiatan yang mobilitasnya tinggi dan berada di area terbuka. • Sistem penguat bunyi, menggunakan microphone, amplifier, dan speaker • Sistem elektrikal, merupakan sistem yang menyediakan tenaga listrik bagi bangunan. Tenaga listrik merupakan sumber tenaga yang vital bagi kelangsungan fungsi bangunan, jadi diperlukan lebih dari satu sumber tenaga. Sumber tenaga listrik diperoleh dari: o PLN sebagai sumber tenaga listrik kemudian menggunakan gardu listrik sendiri untuk melayani kebutuhan listrik APOMK o Digunakan pada seluruh ruang dalam APOMK termasuk pada ruang luar untuk penerangan. o Genset sebagai daya pendukung sumber listrik disamping sumber listrik dari PLN o Tenaga genset digunakan apabila suplai listrik dari PLN padam, ruang-ruang yang akan langsung tersambung dengan genset pada saat listrik dari PLN padam. o Masing-masing area diatur pembebanannya secara merata dengan masing-masing bangunan disediakan panel box dan sekering masing-masing.
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
Benediktus, Paus XVI. 2006. Pidato Hari Penutupan Pemuda Sedunia. Sidney Brtoalit. 2008. Selayang Pandang OMK Kevikepan DIY. Published in internet. Diakses tanggal 17 Februari 2009. Brtoalit, 2009. Permainan Pembinaan Orang Muda. Yogyakarta. Published in internet http://blog.brtoalit.com/?p=32). Diakses tanggal 4 April 2009 Carpenter, Philip. L, Walker, Theodore, D. Lanphear. Plants in The Landscape. Ching, Francis D. K. 1991. Architecture, Form, Space, and Order. Penerbit Erlangga Gautama.
2008.
Ilusi
Optik.
Published
in
internet
http://www.bintangmerah.com/modules.php?op=modload&name=News& file=index&catid=&topic=4 (gautama). Diakses tanggal 6 Oktober 2009 Gerungan, Dr. W. A. Dipl. Psych. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama Hakim, Rustam, Ir. 1987. Unsur dalam Perancangan Arsitektur Landscape. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka Hendraningsih, dkk. 1985. Peran, Kesan, dan Pesan Bentuk-Bentuk Arsitektur. Jakarta: Penerbit Djambatan Mangunhardjana, A. M., 1986. Pendampingan Kaum Muda. Jakarta: Penerbit Kanisius Martini, Carlo M. 1991. Perjalanan Rohani Kedua Belas Murid Menurut Injil Markus. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Meo, P. Ansel, SVD. 2008. Refleksi Tentang Panggilan dalam Kitab Suci. Roma Published in internet http://retretpastorkampung.blogspot.com/2008/06/ refleksi-ttg-panggilan-dalam-kitab-suci.html. Diakses tanggal 22 Maret 2009 Nurhamzah. 2006. Absurditas Manusia Modern: Sebuah Rekonstruksi Spiritual Manusia Modern. Makalah dibentangkan dalam acara Annual Conference di Grand Hotel Lembang Jawa Barat pada tanggal 26 - 30 Nopember 2006 Prijotomo, Josef. 2002. SERAT BALEWARNA: JAWA MENOLAK JAWA KOLONIALISASI
ATAUKAH
RASIONALISASI
PENGETAHUAN
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta
ARSITEKTUR
JAWA?.
Published
in
internet
http://puslit.petra.ac.id/journals/architecture/. DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 30, No. 1, Juli 2002: 61 – 69. Diakses
tanggal 3 April 2009
Suharyo, Ignasius, Pr. Mgr. 2009. Surat Gembala Menyambut Tahun Kaum Muda. Semarang Agoeng, P. Noegroho S, Pr. 2008. Pedoman Pelaksanaan kegiatan Youth Centre KAS. Published in internet www.youthcentrekas.net. Diakses tanggal 17 Februari 2009. Suptandar, P. 1995. Manusia & Ruang dalam Proyeksi Desain Interior. Jakarta: Universitas Taruma Negara UPT Penerbitan Tangdilintin, Philips , Drs. MM. 2008. Pembinaan Generasi Muda dengan Proses Manajerial VOSRAM. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Wardani,
2008.
Simbol
Liturgi.
Published
in
internet
http://www.imankatolik.or.id, diakses pada 11 Mei 2009 Yulianty, Tri K. 2008. Ambiguitas dalam Psikolinguistik. Bandung: Fakultas Sastra Universitas Padjajaran Jatinangor ----------. 2005. Tabel data statistic paguyuban umat Katholik Keuskupan Agung Semarang tahun 1941-2004. Published in internet www. kasemarang.org. Diakses tanggal 17 Februari 2009 ----------.
2006.
Analogi
Arsitektur.
Published
in
internet
http://adhisthana.tripod.com/artikel/tka1.txt. Diakses tanggal 6 Oktober 2009 ---------.
Modul
Tata
Ruang
Luar
1.
Published
in
internet
http//:www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/tata_ruang_luar_1/bab2konsep_dasar_ruang_luar.pdf. Diakses tanggal 11 Mei 2009
Arena Pengembangan Orang Muda Katolik di Yogyakarta