BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Pada Bab V tesis ini, dikemukakan tiga hal pokok yang disajikan sebagai pemaknaan penelitian secara terpadu, terhadap semua hasil penelitian yang diperoleh. Tiga hal pokok terdiri dari kesimpulan, implikasi dan saran.
A. Kesimpulan Kesimpulan penelitian ini adalah: 1. Terdapat kontribusi positif dari latar praktik kerja industri terhadap pencapaian kompetensi siswa. Ini berarti bahwa makin bagus proses praktek kerja industri, maka makin besar peluang untuk tercapainya kompetensi siswa. Dengan demikian, setiap perubahan skor praktek kerja industri akan berdampak pada ketercapaian kompetensi siswa. Kenaikan satu skor nilai praktik kerja industri akan mempengaruhi peningkatan kompetensi siswa 2. Terdapat kontribusi positif dari unit produksi sekolah terhadap pencapaian kompetensi siswa. Semakin maksimal pelaksanaan unit produksi sekolah maka akan semakin besar pula peluang pencapaian kompetensi siswa. Kenaikan satu skor nilai unit produksi akan mempengaruhi peningkatan kompetensi siswa 3. Terdapat kontribusi yang positif dari praktik kerja industri dan unit produksi sekolah terhadap pencapaian kompetensi siswa. Hal ini mengindikasikan
136
bahwa setiap kenaikan skor praktek kerja industri dan unit produksi sekolah akan mempengaruhif atau makin meningkatkan kompetensi siswa. 4. Berdasarkan analisis deskripsi variabel penelitian, disimpulkan pula bahwa; a) pelaksananaan praktik kerja industri oleh siswa teknik elektro SMK Negeri 1 Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi berjalan cukup baik walau belum dominan meningkatkan kompetensi siswa., b) sebahagian besar siswa menyatakan fasilitas pembelajaran di sekolah cenderung dalam kategori memadai, c) sebahagian besar siswa menyatakan unit produksi yang dilaksanakan sekolah sudah cenderung baik, d) sebahagian siswa guru menyatakan kompetensinya dipengaruhi oleh praktek kerja industri dan unit produksi. 5. Dari analisis penelitian, pembelajaran dan pelatihan berbasis unit produksi dapat digunakan sebagai alternatif tempat praktek kerja industri bagi siswa yang bermasalah dengan prusahaan tempat prakerin awal.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan temuan yang diperoleh, implikasi dari hasil penelitian ini adalah: Pertama, mengupayakan supaya waktu pembekalan lebih kepada apa dan bagai mana semestinya di perusahaan dan ini lebih baik disampikan oleh pihak industri atau dunia usaha, kemampuan profesional guru lebih meningkat agar dapat melaksanakan pembelajaran lebih produktif baik melalui magang, pendidikan maupun pembelajaran agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap
137
peningkatan kompetensi siswa. Kedua, mengusahakan untuk memaksimalkan pemakaian fasilitas yang ada dan meningkatkan fasilitas pembelajaran sehingga keterbatasan penggunaan alat serta rasio perbandingan peralatan dan siswa seimbang. Ketiga, mengupayakan meningkatkan kompetensi siswa dengan metode-metode yang lebih baik dan berorientasi kepada pangsa pasar dimana sekolah berada. Implikasi penelitian ini secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Praktek Kerja Industri dengan Pencapaian Kompetensi Siswa. Hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa praktek kerja industri mempunyai pengaruh yang positif dengan proses pencapaian kompetensi siswa. Semakin baik pelaksanaan praktek kerja industri akan dapat meningkatkan kompetensi siswa. Berpengaruh atau tidak pelaksanaan praktek kerja industri terhadap kompetensi siswa dapat dilihat dari :. Pertama, apakah siswa tersebut mengalami prubahan secara keilmuan terutama dalam hal bekerja dan bertindak setelah kembali kesekolah.,kedua apakah siswa tersebut sesuai tempat praktek dengan disiplin ilmu yang dipunyainya. Itu semua bisa di deteksi dengan melihat sertifikat atau dengan melihat buku laporan yang ada pada siswa. penguasaan siswa terhadap kompetensi tersebutdapat dilihat setelah siswa berada di lingkungan masyarakat. Apakah siswa tersebut bekerja diperusahaan ,melanjutkan atau membuka usaha sendiri. Pencapaian kompetensi tidak saja di segi pisikomotorik saja tetapi harus mencakup normatif dan adaptif karena dikatakan kompeten apabila sudah menguasai sikap yang tersebut diatas. 138
Rendahnya kualitas atau kompetensi guru tentu akan berimbas terhadap rendahnya efektifitas pembelajaran. Oleh karena itu, bila hal ini terjadi maka perlu diupayakan usaha perbaikan kualitas profesionalitas guru dengan cara meningkatkan kompetensi melalui magang ke industri yang relevan dengan pendidikan, maupun pembelajaran di lembaga-lembaga pusat pelatihan guru ( PPG) setempat.
2. Unit Produksi Sekolah dengan Pencapaian Kompetensi Siswa. Analisis data menunjukkan bahwa unit produksi sekolah mempunyai pengaruh yang positif dengan peningkatan kompetensi siswa. Dengan demikian semakin baik pelaksanaan unit produksi sekolah di suatu sekolah maka akan semakin mempengaruhi peningkatan kompetensi siswa.. Dalam sebuah proses pembelajaran terdapat tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan yaitu; guru, siswa dan fasilitas. Pendidikan kejuruan di SMK terutama pada mata diklat produktif memiliki persentase paling besar yang mengindikasikan pembelajaran sebahagian besar dilaksanakan berbasis kerja, hal tersebut menuntut adanya fasilitas yang memadai untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran di SMK. Peningkatan efektifitas pembelajaran berimplikasi perlu dipenuhinya standar kebutuhan minimal fasilitas pendidikan sesuai dengan persyaratan kurikulum. Penyediaan fasilitas harus mendapat perhatian dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran, karena fasilitas merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan sekolah dalam mencapai efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pembelajaran. Selain itu fasilitas perbengkelan juga harus selalu diperbaharui sehingga dapat
139
membuat produk-produk atau jasa yang dibutuhkan masyarakat lingkungan daerah setempat.
3 Pencapain nilai kompetensi siswa ( Z ) Pencapaian kompetensi(nilai uji kompetensi) hasil analisis deskripsi menunjukkanhasil yang dicapai menunjukkan semua siswa jurusan teknik elektro di SMK Negeri 1 Telukkuantan di Kabupaten Kuantan Singingi Prop. Riau lulus 100 % hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dari praktektek kerja industri dan unit produksi sekolah terhadap pencapaian kompetensi siswa. Cara yang paling banyak digunakan untuk mengukur tercapai atau tidak nya suatu kompetensi adalah; dari nilai rapor dan nilai uji kompetensi. 4. Proses pencapaian kompetensi (Y) Proses pencapaian kompetensi selain di dunia usah dan unit produksi sekolah adalah diantaranya :ikut kursus,mengulang ulang ilmu yang sudah didapat,rajin membaca,rajin bertanya,dan masih banyak yang lainnya. Semakin banyak bergaul dengan orang yang mengerti tentang kompetensi yang kita inginkankan maka akan semakin banyak kompetensi yang akan kita tingkatkan. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian kontribusi praktek kerja industri dan unitproduksi sekolah dengan pencapaian kompetensi siswai ternyata ada pengaruh secara positif, dan hal tersebut telah dituangkan dalam kesimpulan penelitian. Sebagai
140
tindak lanjut bersama ini penulis menyampaikan beberapa saran untuk dapat menjadi masukan bagi lembaga dalam rangka meningkatkan efektifitas pembelajaran berbasis unit produksi. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagi Dinas Pendidikan Saran bagi dinas pendidikan adalah : 1) Agar proses pembelajaran produktif di masa depan lebih baik dari sekarang, perlu didukung oleh tenaga-tenaga guru yang profesional. Mengingat dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis unit produksi membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan kreatiftas dari guru. Dengan adanya tenaga-tenaga guru yang kompeten dan berjiwa entrepreneur maka akan dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran di sekolah. Oleh sebab itu dalam rekruitmen guru produktif SMK harus memperhatikan dan mempertimbangkan latar belakang pendidikan (minimal S1), pengalaman kerja dan motivasi kerjanya. 2) Pemerintah daerah Kabupaten Kuantan Singingi melalui dinas pendidikan setempat hendaknya mampu memfasilitasi kekurangan-kekurangan fasilitas pembelajaran di sekolah dengan memanfaatkan fasilitas industri yang ada di lingkungan sekolah dengan melakukan akad kerjasama dengan sekolah (outsourcing). 3) Pemerintah daerah melalui
Dinas
Pendidikan
Kabupaten
Kuantan
Singingi
hendaknya
ikut
mempromosikan SMK di masyarakat dalam setiap kesempatan yaitu sebagai lembaga yang tidak hanya mendidik ketrampilan siswa akan tetapi juga mampu bersaing dengan industri-industri menengah kebawah dalam memproduksi barang-barang atau jasa yang dibutukan masyarakat setempat.
141
2. Bagi Sekolah Berikut saran untuk sekolah : 1) Sesudah diangkat menjadi guru SMK sebaiknya guru diberi pembelajaran keterampilan baik melalui pusat pelatihan guru (PPG) maupun dimagangkan pada industri yang relevan dengan latar belakang pendidikannya. Sehingga budaya kerja industri (ketrampilan, tanggungjawab dan motivasi kerja) dapat dibawa kedalam lingkungan sekolah untuk mendidik siswa dengan membuat barang yang layak jual. 2) Dalam upaya meningkatkan efektifitas pembelajaran, sekolah harus melengkapi kebutuhan fasilitas yang relevan dengan pembelajaran berbasis unit produksi, bila belum mampu maka sekolah dapat melakukan outsourcing dengan industri dilingkungannya dengan melakukan kerjasama. 3) Agar pelaksanaan pembelajaran berbasis unit produksi berhasil dengan baik, sebaiknya materi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan masyarakat. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan. Karena pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa. Dengan kata lain bahwa dalam pembelajaran harus memberikan pengetahuan atau keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa sehingga termotivasi dalam belajar. 4) Untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa perlu memperhatikan (a) memilih strategi dan metode pembelajaran yang tepat, (b) memilih fasilitator yang profesional, (c) memilih media pembelajaran yang tepat (d) didukung sarana belajar yang memadai (e) kecukupan waktu yang efektif dan efesien, serta faktor lainnya. 5) Proses pembelajaran perlu dilakukan evaluasi baik evaluasi hasil, evaluasi proses
142
pembelajaran, evaluasi tindak lanjut dan evaluasi dampak. 6) Sekolah untuk memenuhi kebutuhan fasilitas pembelajaran seperti, kurikulum sinkronisasi, silabus, modul, analisis bahan dan peralatan, kinerja unit produksi yang baik, dan guru yang cukup. 3. Bagi Guru Saran bagi guru sebagai berikut: 1) Sebaiknya untuk selalu meningkatkan kualitas baik pengetahuan, keterampilan dan sikapnya dalam upaya meningkatkan pembelajaran produktif di sekolah dengan memanfaatkan sumber-sumber dan media yang tesedia. 2) Dalam melaksanakan tugas mengajar, guru harus selalu berorientasi pada produk atau jasa yang dapat dihasilkan, sehingga bermanfaat bagi peningkatan kompetensi siswa dan financial. 3) Guru dituntut mempersiapkan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya mulai dari persiapan, proses pembelajaan, menganalisis pengalaman belajar siswa serta pengujian. 4. Bagi Peneliti Lanjutan Hasil penelitian ini ternyata masih terdapat keterbatasan yang harus dikaji kembali. Banyak faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi pencapaian kompetensi siswa yang belum dikaji secara mendalam. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan dalam penggunaan metodologi, jumlah responden yang diteliti, biaya, serta keterbatasan wawasan penulis sendiri (peneliti) dapat di lihat pada uraian di atas hanya empat variabel yang dapat diungkap melalui pendekatan kuantitatif. Untuk itu
143
perlu adanya penelitian lanjut agar pembelajaran produktif di SMK dapat berjalan dengan baik dan efektif. Berdasarkan keterbatasan tersebut, maka disarankan kepada peneliti lanjutan untuk mengkaji faktor-faktor yang lain yang turut mempengaruhi terhadap pencapaian kompetensi siswa dengan jumlah responden yang lebih besar agar hasilnya lebih baik, baik dengan menggunakan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif serta dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang lebih lengkap, dengan analisis statistik yang lebih mendalam. Pada penelitian lanjutan dapat lebih pokus pada penelitian pada variabel pendukung yang lain terhadap pencapaian kompetensi siswa.
144