BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Setting Penelitian 1. Biografi KH. Abdul Aziz Munif Nama lengkap KH. Abdul Aziz Munif beliau adalah seorang putra dari (Alm) KH. Ahmad Munif Bahar dan (Alm) HJ. Syamsidariyah. KH. Abdul Aziz Munif lahir dari kota Pasuruan pada tanggal 23 Desember 1967. Karena orang tua dari KH. Abdul Aziz Munif ingin sekali mendidik anaknya dengan didikan yang kental dengan nuasa religious (agama) sehingga hal ini membuat KH. Abdul Aziz Munif menempuh pendidikan selama di ponpres namun demikian hal ini tidak membuat KH. Abdul Aziz Munif berkecil hati, karena sejak kecil KH Aziz juga mencintai ajaran agama Islam dan rasa ingin tahu beliau yang besar terhadap Dakwah juga sangat besar. Beliau tidak pernah mengikuti sekolah umum, KH. Abdul Aziz Munif sejak kecil telah masuk di Ponpes Roudhotul Ma‟ruf Pasuruan, Ponpes Darul Lughoh Wad Da‟wah Pasuruan, Ponpes Darul Hadist Malang dan Ponpes Al-Balag Tuban. Kemudian beliau menikah dengan HJ. Siti Musyarofah dan memiliki 4 orang anak, dua lakilaki dan dua perempuan yakni M. Ali Ridho, Syarifatul Aulia, Salwa Salsabillah dan Abdul Hamid. Dan memutuskan untuk tinggal di Desa
77 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Suko Legok, Sukodono, Sidoarjo untuk memperdalam ilmu dakwah yang telah diperoleh ketika masi di Pondok Pesantren. 2. Pandangan Masyarakat Terhadap KH. Abdul Aziz Munif Jika berbicara mengenai Pondok Pesantren, nama KH. Abdul Aziz Munif sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat khusunya di Kabupaten Sidoarjo, yakni dilingkungan Desa Suko Legok, lebih tepatnya di Pondok Pesantren Bahrul Hidayah, yang berdiri pada tahun 2006. Hingga saat ini jumlah santri di Pondok Pesantren masih sekitar 45 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Bahkan untuk mengurangi tingkat pendidikan yang masih rendah, KH. Abdul Aziz Munif juga mendirikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Al-Amin dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang juga dinamakan SMA Al-Amin yang telah diresmikan dan memperoleh izin pada tahun 2015. Yang saat ini telah mempunyai 150 Siswa SMP dan 120 siswa 105 SMA. KH. Abdul Aziz Munif Dimata keluarga, santri, serta masyarakat luas dikenal sebagai sosok yang sabar, hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran kecil seperti umunya masalah kenakalan anak didiknya karena beliau menganggap bahwa kenakanan di usia sekolah adalah hal yang wajar. Jadi, hendaknya harap dimaklumi karena apa saya pun juga pernah nakal di usia-usia mereka yang masi belasan tahun. Dan sebaiknya dihindari sifat pemarah karena
78 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dengan marah tidak akan menyelesaikan masalah–masalah yang sedang dihadapi. Kiai aziz juga dikenal sebagai sosok panutan yang disegani oleh santrinya karena dengan kesabaran beliau dapat menghadapi anak didiknya yang terdiri dari berbagai suku dan budaya. Beliau juga tidak memandang status latar belakang anak didiknya karena menurut beliau derajat manusia itu sama yang membedakan hanya amal perbuatan kita terhadap Allah Swt. Karena Kiai Aziz mendirikan Pondok Pesantren sekaligus Sekolah SMP serta SMA hal ini juga menjadikan Kiai Aziz dekat dengan santinya hal ini terlihat dari wawancara dengan beliau ketika menceritakan salah satu anak didiknya yang bandel, nakal, susah diatur dan bahkan tidak jarang membantah terhadap guru. Suatu ketika Kiai Aziz sengaja untuk mendekati anak didiknya dan berkata : “nak sampean nakal ta? Dereng kiai, ojok nakal nak insyallah kiai. La kok delala nek kale kiai,e niku lo nurut. Kale kiai,e niki lo nurut bu pak”. Kiai Aziz juga dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan tetangga karena menurut beliau orang pertama yang tau benar keadaan kita selain Allah adalah tetangga bahkan terkadang keluargapun tidak tau. Hal ini dikarenakan karena intensitas kita bertemu dengan keluarga (besar) tidak terlalu sering dengan tetangga. Terbukti dari suatu ketika Kiai Aziz keluar rumah dan memberikan makanan (berkat) setelah acara pengajian 79 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
di lakukan. Padahal tetangga beliau mempunyai keyakinan yang berbeda. Dan sampai saat ini Kiai selalu menekankan bahwa kita semua harus dekat dengan tetangga. Jangan pernah memandang orang lain dari suku rasa tau bahkan agama. Kiai Aziz juga dikenal sebagai seseorang yang mudah untuk menerima saran dan masukan dari orang lain ketika menyampaikan dakwahnya. Tidak jarang beliau selalu meminta saran terhadap orang lain agar bisa memperbaiki ketika menyampaikan pesan dakwahnya kepada mad‟u. Selain itu Kiai juga sangat dekat dengan keluarga terutama istri dan keempat anaknya. Dalam kondisi sesibuk apapun beliau, Kiai selalu meluangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga. Menjaga komunikasi selalu diutamakan oleh kiai walaupun hanya sebentar. 3. Perjalanan Aktivitas Dakwah KH. Abdul Aziz Munif Nama Kiai Abdul Aziz Munif sudah tidak asing lagi di Pondok Pesantren Bahrul Hidayah. Tepatnya di Desa Suko Legok, Sukodono, Sidoarjo. Dimata keluarga, santri serta masyarakat sekitar bahwa Kiai Aziz dikenal sebagai sosok yang sabar, bisa mengayomi dan mudah memberikan nasihat-nasihat dengan cara yang sopan. Perjalanan Dakwah Kiai Abdul Aziz Munif tidaklah semudah yang dibayangkan karena ketika menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Roudhotul Ma‟ruf Pasuruan, kemudian melanjutkan ke 80 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Ponpes Darul Lughoh Wad Da‟wah Pasuruan disinilah KH. Abdul Aziz Munif beliau di uji oleh Allah SWT. Ketika Kiai Abdul Aziz Munif mulai untuk tekun belajar dan memperdalam ilmu yang dipelajarinya disana tetapi disisi lain beliau mendapat ujian dari Allah sering sakit-sakitan flu, tulang nyeri dll. Disisi lain dengan kondisi murid yang ada di Pondok Pesantren masi sedikit karena belum banyak dikenal oleh masyrakat luas, sampai-sampai Kiai Pondok sangat kagum dengan ketekunan beliau belajar mengenai ajaran agama Islam. Namun sayang di tengah-tengah Kiai sedang menikmati proses belajar di Pondok Pesantren Kiai Aziz kembali di uji oleh Allah Swt karena pada saat itu kondisi perekonomian dari Kiai Aziz yang tidak stabil sehingga beliau memutuskan untuk keluar dari pondok karena keluarga sudah kesulitan untuk membayar uang bulanan lagi.1 Dakwah Kiai Abdul Aziz Munif dimulai dengan berdakwah dari kampung ke kampung dengan keterbatasan ilmu yang masi sedikit, tetapi disisi lain dengan bekal belajar di Pondok Pesantren membuat Kiai semangat dan tidak pantang menyerah untuk menjadi da‟i yang dapat saling mengingatkan sesama muslim untuk bersamasama belajar memperdalam agama Islam dengan cara lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt yakni melalui membaca Dzikir Rotibul Hadadd dan Asma‟ul Husna. 1
Wawancara dengan Ibu Samsidariyah (Istri dari Kiai Abdul Aziz Munif) Tanggal 03 April 2017
81 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Akhirnya Kiai Aziz beserta keluarga besar memutuskan untuk pindah di kota malang dan melanjutkan untuk memperdalam belajar Ponpes Darul Hadist Malang untuk memperdalam belajar Hadist. Kemudian tiga tahun kemudian Kiai Aziz melanjutkan belajar di Pondok Pesantren Al-Balag Tuban. B. Penyajian Data Sebagaimana telah disinggung diatas mengenai riwayat kehidupan KH. Abdul Aziz Munif pada pembahasan diatas, bahwa dengan latar belakang (background) kemampuan membaca
Dzikir
Rotibul Hadadd (dzikir
pengobatan atau penyembuhan) dan membaca Asma‟ul Husna sebagai salah satu teknik (ciri khas) yang dimiliki oleh Kiai Aziz untuk dapat menarik perhatiaan mad‟u. Serta pembacaan Sholawat sebelum memulai ceramah. Dalam hal ini KH. Abdul Aziz Munif memutuskan untuk memperdalam dan mendedikasikan ilmu dakwah dengan menguasai teknik tinggi rendahnya suara ketika menyampaikan dakwah yang dipelajari ketika beliau mempelajarinya saat masih berada di Pondok Pesantren kepada semua lapisan masyarakat hal ini dilakukan agar dakwah bisa dilakukan dan tidak memandang status sosial para mad‟u. Tidak jarang KH. Abdul Aziz Munif juga menyampaikan ceramah (kultum) kepada santri Pondok Pesantren yang diasuhnya serta dan juga mengadakan kegiatan sholawat burdah yang biasa dilakukan setiap seminggu sekali yakni tiap kamis malam setelah sholat magrib. 82 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1. Dalam hal ini Kh. Abdul Aziz Munif menyampaikan pesan dakwahnya kepada para mad‟u dengan salah satu cara yang dikuasai yakni pidato outline (ekstemporer) adalah salah satu pidato yang paling populer dan banyak dipakei oleh ahli-ahli pidato. Pembicaraan tidak mempersiapkan dan menyusun pidato kata demi kata serta tidak perlu menghafal keseluruhan isi pidato, akan tetapi ia hanya menyusun outline (secara garis besar), pokok-pokok penunjang pembahasan serta pidato yang akan disampaikan yang dianggap dapat mengorganisir keseluruhan pesan ini pidato. Tetapi pembicara tidak berusaha mengingatnya kata demi kata. Garis besar itu hanya merupakan pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam pikiran. Hal yang memerlukan banyak latihan, pengalaman, pengetahuan yang cukup memang sukses sebuah pidato, juga ditentukan adanya persiapan. Perlu diingat sebuah pepatah dalam bahasa latin, qui assendit sine labore des condit sine homore, yang artinya barang siapa yang bekerja tanpa persiapan akan jatuh dengan kehilangan kehormatan. Ceramah yang terbaik adalah dengan menggunakan catatan garis besar saja (ekstempore). Ini adalah ceramah yang peling populer dan banyak dipakai oleh ahli-ahli ceramah. Keuntungan ekstempore ialah komunikasi pendengar yang lebih baik karena pembicara berbicara secara langsung kepada khalayak, pesan dapat fleksibel untuk dapat diubah sesuai dengan kebutuhan saat itu serta 83 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
penyajiannya lebih spontan. Akan tetapi bagi pembicara yang belum ahli harus extra hati-hati. Sebab jika persiapannya tidak sungguhsungguh maka ketika berbicara, bahasa ceramahnya jelek, kefasihan pengucapannya terhambat karena kesukaran memilih kata yang segera, kemungkinan menyimpang dari outline, dan tentu saja tidak bisa dijadikan bahan penerbitan. Keberhasilan pidato, pada akhirnya sangat ditentukan oleh pembicara (komunikator) atau mubaligh yang dikenal dengan nama orator atau retor. Sesungguhnya khalayak datang kesuatu tabligh akbar atau rapat umum, bukan hanya atau mendengar pidato, tetapi juga ingin melihat atau bertemu tokoh atau mubalighnya. Kredibilitas dan popularitas sebagai unsur ketokohan seorang mubaligh yang akan menjadi pembicara, merupakan daya tarik atau daya persuasi tersendiri. Dalam buku Hold Your Audience, The way to success in Public Speaking oleh Wiliam J.Mc coullght kita dianjurkan jika berpidato, anda tidak boleh terikat oleh satu karangan lengkap. Juga anda tidak boleh tampil tanpa teks singkat sama sekali, hal ini akan membuat pidato anda tidak teratur dan tidak terarah. Anda harus menuliskan garis besar dari apa saja yang anda kerjakan. Tulislah yang penting
84 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
saja, berilah beberapa kata utama untuk memudahkan anda mengingat apa saja yang harus dikatakan.2 di kegiatan pengajian rutin ahad pagi. Menurut penuturan beliau ketika menyampaikan ceramah Kiai Aziz sebelumnya telah menyiapkan materi dakwahnya seperti dalam kegiatan sebagai berikut: Ceramah KH. Abdul Aziz Munif 1. Pengajian Rutin Ahad Pagi KH. Abdul Aziz Munif adalah seorang Kiai yang telah lama tinggal di Desa Suko Legok, Sukodono, Sidoarjo. Beliau telah melakukan aktivitas dakwahnya sejak tahun 1987 pada usia yang terbilang muda yakni 22 tahun. Pengajian Rotibul Hadadd telah dilaksanakan sejak 30 tahun yang lalu yang dipimpin oleh ayah dari Kiai Abdul Aziz Munif yakni (Alm KH. Ahmad Munif Bahar) sejak 10 tahun terkhir setelah wafatnya Kiai Ahmad Munif Bahar Kiai Aziz lah yang melanjutkan dakwah dari ayahnya. Tidak hanya sampei disitu saja KH. Abdul Aziz Munif pada tahun 2010 memutuskan untuk mendirikan Pondok Pesantren Bahrul Hidayah yang saat ini memiliki 45 santri baik laki-laki maupun perempuan. Pada tahun 2015 beliau mendirikan SMP Islam Al-Amin dan SMA Islam Al- Amin yang didirikan pada tahun 2015 dan saat ini telah memiliki siswa. Aktivitas dakwah Kiai tidak hanya berhenti 2
William J.C Cullogt, Hold Your Audience, (Terjemah) (Bandung) (t.t.: Nur Cahaya 1984), h. 40
85 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
sampai disini saja, pada tahun 1987 Beliau mengadakan pengajian rutin mingguan yang dilaksanakan di empat tempat yang berbeda yakni di Desa Suko Legok (Masjid Nurul Yaqin), Pondok Pesantren Bahrul Hidayah, Desa Ketapang (Mushollah Bahrul Hidayah), Desa Kedung Turi (Masjid Al- Muhajirin), hal ini dilakukan agar para jamaah tidak merasa bosan (jenuh) jika hanya dilakukan di satu tempat dan dapat menjalin tali shilaturahmi yang lebih erat lagi antara Kiai dan para jamaah pengajian. Aktivitas dakwah Kiai Abdul Aziz Munif yang dilakukan pada tanggal 11 Maret 2017 saat itu berada di Mushollah Bahrul Hidayah. Bersama para jamaah yang tidak hanya dihadiri oleh para Ibu-ibu saja tetapi juga para Bapak-bapak dan tidak jarang banyak dari mereka yang juga mengajak anaknya untuk mendengarkan tausiah dari Kiai Abdul Aziz Munif. Jika diawal pengajian yang dimulai sejak tahun 1987 yang dipimpin oleh ayah dari KH. Abdul Aziz Munif (Alm KH. Ahmad Munif Bahar) hanya dihadiri oleh 50 jamaah saja, hal ini berbeda jauh dengan saat ini karena pengajian ini tebuka untuk umum maka telah banyak jamaah mengikuti pengajian rutin yang diadakan oleh Kiai Abdul Aziz Munif. Saat ini jumlah para jamaah pengajian sekitar 200 jamaah. Bahkan ada beberapa Santri Pondok Pesantren yang juga mengikuti dan mendengarkan tausiah beliau. Pengajian mingguan 86 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ini dilakukan pada setiap hari ahad pagi sekitar pukul 06.00 – 07.30 Wib. Teknik yang digunakan oleh Kiai Aziz sebelum menyampaikan dakwah kepada mad‟u yakni dengan membaca Dzikir Rotibul Hadadd sebagimana Allah berfiman dalam AlQuran :
ْ ََّللا ت ْ َالَّ ِذينَ آ َمنٌُا ًَت ط َمئِ ُّن ِ َّ َّللا ۗ أَ ََل بِ ِذ ْم ِز ِ َّ ط َمئِ ُّن قُلٌُبُيُ ْم بِ ِذ ْم ِز ُْالقُلٌُة “(Orang-orang yang memperoleh hidayah dan bertaubat) ialah mereka yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan selalu ingat (berdzikir) kepada Allah. Hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.” (Al-Ra‟d: 28).3 Sebelum menyampaikan tausiah (ceramah agama), Kiai Aziz sapaan dari para jamaah dan santri memiliki ciri khas yakni pada awal pengajian yakni membuka dengan salam, muqoddimah, kemudian dilanjutkan dengan membaca Dzikir Rotibul Hadad dan Asmaul Husnah. Rotib Al- Hadadd adalah himbauan sejumlah ayat-ayat Al-Qur‟an dan untaian kalimat dzikir yang lazim diwiridkan atau diucapkan secara berulang-ulang sebagai salah satu bentuk ibadah mendekatakan diri kepada Allah Subhanallahu wa Ta‟ala. Ratib ini ajaran dari Nabi Muhammad SAW untuk banyak membaca dzikir dan mengingat Allah SWT serta banyak dilakukan oleh penganut madzab Imam Syafiiyah Ahlus Sunnah 3
Departemen Agama RI, Al- Qur‟an dan Terjemahanya Juz 1-30 Edisi Revisi (Surabaya: Surya Cipta Aksara, 1993), h. 373
87 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Waljamaah. Ada beberapa rotib yang disusun oleh para ulama sholeh yang tidak diragukan lagi keilmuannya, karomah serta keimanannya. Salah satunya adalah Rotib Al-Hadadd yang disusun oleh Al-Habib Abdullah bin alwy Al-Hadadd dari Tarim, Hadhramaut dari Yaman. Banyak kaum muslimin di berbagai Negara yang mengamalkan Rotib ini salah satunya di Indonesia. Para ulama dapat mengamalkannya karena telah memperoleh izin dari guruguru yang sholeh yang berujung kepada Shahibul Ratib sendiri yaitu Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Hadadd. Kiai aziz telah mempersiapkan buku panduan yang dulunya dibagikan secara sukarela dan kemudian dibaca bersama-sama dengan jamaah. Jika ada jamaah yang baru menguikuti pengajian biasanya setelah acara pengajian usai jamaah tersebut meminjam buku panduan tersebut untuk difoto copy. Buku panduan tersebut berisi 28 halaman yang tercantum beberapa ayat Al-Quran dan terdiri dari bacaan Surat Al-Fatihah, Ayat Kursi, Surat Al-Baqarah ayat 285-286, Dzikir Rotibul Hadadd, Surat Al-Ikhlas, Al- Falaq, An-Nash, Mudloroh, Doa, Membaca Asmaul Husnah dan sholawat atas Nabi Sholllallahualaihi wa Salam, ditambah dengan dzikir-dzikir yang telah diperintahkan oleh Rasullah SAW.
88 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Setelah membaca Dzikir Rotibul Hadadd dan Asma‟ul Husna barulah Kiai Aziz membuka dengan muqoddimah sebagai pembuka tausiah, suasana mad‟u pada fase awal ceramah hening, tenang serta penuh perhatian untuk mendengarkan ceramah. Adapun manfaat dari membaca Dzikir Rotibul Hadadd dan Asmaul Husnah adalah4: 1. Memperoleh ketenangan hati dan ketentraman jiwa 2. Dapat terhindar dari musibah (kebakaran, kebanjiran, sakit) 3. Dengan membaca Dzikir Rotibul Hadadd dapat memohon seluruh hajat kita agar dapat memperoleh pengkabulan dari Allah SWT 4. Apabila membaca kalimat Lailahailallah maka akan dijauhkan dari 99 malapetaka. Karena serendah-rendahnya malapetaka adalah kesusahan 5. Menjauhkan diri dari jin yang menggoda manusia 6. Terhindar dari siksa api neraka Perbedaan yang signifikan dari Dzikir rotibul hadadd, Yasiin dan Istighosah adalah: a. Jika yasiin Kalamullah (Al- Qur‟an) b. Dzikir rotibul hadadd kalimat dzikir yang dibaca secara berurutan dan tidak boleh di penggang-penggang 4
Wawancara denngan KH. Abdul Aziz Munif pada tanggal 19 April 2017
89 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
c. Sedangkan istighosah cara melantunkannya boleh dibolak balik meskipun tidak dibaca secara berurutan 2. Peringatan Haul (Bapak dari KH. Abdul Aziz Munif) Bertepatan pada hari ahad pagi pada pukul 06.00 wib Kh. Abdul Aziz Munif yang diadakan pada tanggal. Pengajian umum yang dilakkan untuk memperingati Haul dari Almarhum KH. Ahmad Munif Bahar yang merupakan Bapak dari Kh. Abdul Aziz Munif pengajian umum ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Bahrul Hidayah di Desa Suko Legok, Sukodono yang dihadiri oleh jamaah laki-laki dan perempuan kurang lebih 400 jamaah da nada juga beberapa santi yang mengikuti peringatan haul Bapak dari Almarhum Kh. Abdul Aziz Munif (Alm. Kh. Ahmad Munif Bakar) a. Membuka “Nafas kita yang sering digunakan untuk taat dateng Allah SWT. Ambekan kulo panjenengan sedoyo, nafas kulo panjenengan sedoyo yang diberikan oleh Allah SWT. Jangan kita pergunakan kecuali untuk taat kepada Allah SWT. Nopo male kulo panjenengan sedoyo yang usia,e sampun empat puluh (40) tahun keatas. Karena mboten enten male bekal kulo panjenengan sedoyokelain taat kepada Allah Taala. Jangan di sia-siakan pernafasan yang diberikan oleh Allah kepada kita. Pernafasan dan ambek,an kulo sedoyo monggo kita pergunakan sebaik mungkin untuk peningkatan ibadah dateng Allah Taala niku wau dawuh dari Imam Ibnu Athohillah”. b. Teknik Humor “Sampen tingali santri-santri ten meriki pak, bu. Ten meriki pak bu tiap kali sebelum subuh santri niki kulo ajak wirid,an. Ayo moco opo nak sing banter? Dari situ ada beberapa 90 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
santi yang menjawab. Yaa Qouyu Ya Qouyu, Laillah Ha Illah anta sampei sing terakhir santri kulo niki jawab Hasbu NaAllah Wa Nikmal Wakil. Mantun ngoten pak bu kulo sanjangi santri niku wau nek gelem moco Hasbu NaAllah Wa Nikmal Wakil ping 450 kali insyallah nak cepet sugih sampean. Mantu ngoten bu la kok delala santri kulo sing mburi niku wau enten sing jawab sing sugih Kiai,e. kulo baleni nggeh sing sugih kiai e.” Dengan spontan banyak jamaah yang menikmati dan ikut tertawa. c. Mengajukan pertanyaan yang mengejutkan “Kulo panjengan sedoyo lek gak duwe nafas manfaat nopo mboten?” Hal ini dilakukan KH. Abdul Aziz Munif agar mad‟u tertarik dengan dakwah yang disampeikan serta dikejutkan dengan pernyataan atau fakta opini yang luar biasa. Keluarbiasaan ini dapat dilihat dari segi isinya atau bentuk penyusunannya. d. Mengisahkan cerita faktual, fiktif atau situasi “Jika sesungguhnya ada seorang hamba dia beribadah kepada Allah SWT. Oleh e ibadah seluruh perintah-perintah Allah sedoyo dipun lampai. Ojok sampei mengerjakan poso wajib,e poso sunnah,e dilampai. Ojok sampei ngelakoni sholat wajib,e namun sholat sunnah,e dikerjakan mulai sholat dzuha,e sholat tasbih,e sholat tahajud,e sholat hajad,e sholat taubat,e semua dilaksanakan. Ojok tampak moco burdah,e sholawat,e tetapi moco Qur‟an,e terus dibaca seluruhnya dibaca. Lo tiang sing koyok ngeten niki lo dulur seluruhnya dilampai. Benten kale kulo panjenengan sedoyo lak ngoten a nggeh pak bu? Benten nopo mboten? Purun ngelampai perintah,e Allah SWT kudu,e dicocokno kale nafsu,e dicocokno kale karep,e ambek situasi lan kondisi,e. lek tak kala gak patek onok duwek tanggal tuo biasane tiang niku nek duwek gak gablek, mantun ngotrn duwik gak gablek, matun ngoten cicilan deren mari-mari lak ngoten nggeh pak nggeh bu? Bener nopo mboten omongan kulo niki pak? Masya Allah sampei91 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
sampei oleh,e moco dzikir rotibul hadad lo sampei nanggisnanggis moco asmaul husnah Ya Allah, Ya Rohman, Ya Rohim, Ya Malik, Ya Kuddus sampei sing terakhir Ya Rosyid, Ya Shobur sampei-sampei apa yang terjadi tidak terasa air mata niki bahkan terus mengalir sampei mboten kenek di empet mengalir terus. Ibadah seluruhnya dilampai tapi ngepunten sing katah dia ternyata cinta kale dunia. Kok delala demen kale dunia sing koyok ngeten niki mbesuk wong sing koyok ngeten niki dipun timbale kale Allah Taala. Dipun timbale kale Allah Swt ing dalem dinten kiamat. Dipun timbale satu-persatu mulai dari umat Nabi Adam As sampei umat terakhir akan berkumpul sedoyo pada akhir zaman. Niki lo bu delala gara-gara cinta kale sesuatu sing dibenci kale Allah Swt. Mbenjeng dinten kiamat orang ini akan di panggil oleh Allah pada hari kiamat. Allah berkata niki lo enten tiang sing demen kale sing tak benci. Bareng di ngotrn naken dulur sangking isin,e tiang niki wau. Sampei-sampei wajah,e niki meh lugur sangking isin,e sangking malu,e tak kala diumum aken kale Allah Swt. Hal ini dimaksudkan ole KH. Abdul Aziz Munif karena manusia lebih senang mendengarkan “dongeng” atau dibawa untuk membayangkan rekaan dimasa kini atau masa yang akan datang. C. Analisis Data Dalam hal ini analisis data disebut sebagai tahapan analisa dan hasil evaluasi data yakni dengan cara membandingkan hasil data hasil temuan dilapangan pada saat peneliti dengan teori yang tengah berlaku dan teori yang ada. Pembahasan ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil temuan di lapangan yang terkait dengan pokok masalah yakni tentang Teknik Pembukaan, Penyampaian dan Penutupan ceramah oleh KH. Abdul Aziz Munif. Temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah teori, karena 92 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif maka teori ini dibentuk berdasarkan data yang diperoleh saat peneliti di lapangan. Untuk mengawali ceramah Kiai Abdul Aziz Munif membuka dengan Muqoddimah terlebih dahulu ke,udian dilanjutkan dengan melukiskan latar belakang, memberikan kabar gembira dan mengajukan petanyaan. 1. Teknik Pembukaan Ceramah a. Melukiskan Latar Belakang Masalah Dalam buku komunikasi dakwah terdapat salah satu metode komunikasi persuasive yang menjelaskan tentang teknik tersebut. Salah satunya yaitu metode icing device yaitu sebuah metode dimana menyajikan sebuah pesan yang dipengaruhi oleh unsur “emotional eppeal” yang dimana pesan tersebut mampumembangkitkan perasaan terharu, sedih, senang, bahagia pada diri komunikan sehingga dengan menyertakan unsur emotional eppeal dalam menyampaikan pesan pembuka diharapkan pesan yang disampeikan dapat mudah diingat dan dipahami oleh pihak komunikan. Dalam proses dakwahnya KH. Abdul Aziz Munif mengatakan bahwa : “Kulo panjengan sedoyo dianjurkan hendaknya istiqomah didalam kita bertaubat meminta ampunan kepada Allah SWT. Hendaknya continue senantiasa mintak ampun kepada Allah SWT. Sebab yang namanya manusia tidak lepas dari salah dan dosa. Karena pak bu manusia tidak lepas dari salah dan dosa sak kedip,e mripat kulo panjenengan sedoyo selalu di tatap oleh dosa dan salah satunya adalah dosa kepada Allah Ta‟ala. Maka dari itu dulur kulo panjenengan sedoyo dianjurkan setiap detik, setiap saat, setiap waktu hendaknya istiqomah untuk meminta ampun kepada Allah SWT”. 93 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dalam dakwahnya KH. Abdul Aziz Munif mengungkapkan bahwa manusia tidak lepas dari salah dan dosa. b. Memberikan Kabar Gembira “Sampean semerep bu pak ada dawuh dari Imam Ibnu Abtohillah beliau berkata mboten enten tiang sing ngerti dimana pintu rezeki itu akan dibuka nggeh nopo mboten? Kulo panjenengan sedoyo isuk, awan, bengi nyambut damel gawe golek rezeki niki mawon mboten semerap diri mana datangnya pintu rezeki ini akan di buka. Bagaimana cara kita agar dapat lebih mudah mengetahui dan lebih dekat dengan rezeki jika kita tidak mau dekat dengan Dzat yang memberi rezeki yaitu Allah Swt. Dan caranya adalah ojok sampei kulo panjenengan sedoyo gak gelem idek kale Allah Ta‟ala. Kepingin waras tapi mboten purun dekat dengan sing duwe kewarasan, kepingin sugih mboten purun dekat kale sing duwe kekayaan, kepingin urip,e enak tapi mboten purun dekat dengan Dzat sing duwe keenak,an sinten? Allah Swt. Ten meriki dulur satu-satunya jalan agar kulo panjengan sedoyo bisa sing kados makaten niki sebaiknya banyak memohon ampunan, taubat serta lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt”. c. Mengajukan Pertanyaan “Nopo niku dunia Pak, nopo niku dunia Bu ?” Dengan adanya pertanyaan yang diajukan oleh Kiai Abdul Aziz Munif akan membuat jamaah berfikir tentang pertanyaan yang telah diajukan sehingga hal ini membuat jamaah untuk berfikir sejenak untuk menjawab pertanyaan tersebut. 2. Teknik Penyampaian Ceramah Dalam penyampaian ceramah kepada mad‟u seorang da‟i harus memperhatikan hal-hal seperti berpidatolah senatural mugkin, dengan gaya komunkatif seperti percakapan sehari-hari. Dalam hal pengaturan
94 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
waktu, seorang da‟i juga harus memperkirakan dan dapat membagi waktu yang tersedia seluruhnya. Seorang da‟i yang baik akan menghargai waktu dengan mempersingkat dan menyesuaikan ceramahnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Karena lebih baik menghadai mad‟u yang masih bersemangat atau menaruh perhatian daripada menghadapi pendengar yang sudah letih atau tidak menaruh perhatian. Untuk menghindari mad‟u yang seperti itu, seorang da‟i harus tanggap dan harus mengaktifkan perhatian mereka dengan mengambil contoh-contoh yang menarik dengan pernyataan-pernyataan retorikal. Terdapat beberapa teknik yang harus diperhatikan saat memulai ceramah, karena bukan hanya saat pembukaan dan penutupan ceramah namun dalam hal penyampaian juga diperhatikan karena dalam pertengahan penyampaian ceramah, sebagai seorang da‟i juga harus bisa merangkul para mad‟u dan membuat mad‟u tertarik kepada apa yang disampaikan sehingga para mad‟u bisa fokus untuk mendengarkan materi dakwah yang disampaikan. Dalam hal ini ada beberapa teknik penyampaian dakwah diantaranya : a. Pemilihan Kata yang Tepat Setelah Kiai Abdul Aziz Munif membuka ceramahnya dengan muqoddimah, latar belakang masalah, ketika menyebutkan topik ceramah yang akan disampaikan, Kiai Aziz memilih materi yang akan disampaikan kepada mad‟u dengan tiga pemilihan kata yang telah 95 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dijelaskan dalam Al-Quran yakni Qowlan Balighan, Qowlan Kariman, Qowlan Marufan. Karena ada beberapa prinsip yang harus dijadikan acuan etika ketika akan menyampaikan dakwahnya agar bisa memahami hakikat dakwah dan apa yang diajarkan dengan landasan ilmu yang benar. Sebagaimana firman Allah Swt yang berbunyi :
ُّ قُلْ ٰيََٰٓأ َ ُّييَب ٱلنَّبسُ قَ ْد َجبَٰٓ َء ُم ُم ْٱل َح ق ِمن َّربِّ ُن ْم فَ َم ِن ٱ ْىتَد ٍَٰ فَإِنَّ َمب يَ ْيتَ ِدٍ لِنَ ْف ِس ِوۦ ضلُّ َعلَ ْييَب ًَ َمبَٰٓ أَنَ ۠ب َعلَ ْي ُنم ِب ٌَ ِميل َ ًَ َمن ِ َض َّل فَإِنَّ َمب ي Katakanlah: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al-Quran) dari Tuhanmu, sebab itu barang siapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. (QS. Yunus [10] 108.5 1. Qawlan Balighan Merupakan ungkapan yang memiliki arti perkataan yang mengena. Allah SWT berfirman :
ْ َّللاُ َمب فِي قُلٌُ ِب ِي ْم فَأ َ ْع ِزضْ َع ْنيُ ْم ًَ ِع َّ ل الَّ ِذينَ يَ ْعلَ ُم ْظيُ ْم ًَقُل َ ِأًُ ٰلَئ لَيُ ْم فِي أَ ْنفُ ِس ِي ْم قٌَْ اَل بَلِي اغب Artinya: “Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang didalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran dan Katakaanlah kepada mereka Perkataan yang berbekas kepada jiwa mereka (QS. An-Nisa‟ 4: 63)”.6
5
Departemen Agama RI, Al- Qur‟an dan Terjemahanya Juz 1-30 Edisi Revisi (Surabaya: Surya Cipta Aksara, 1993), h. 323 6 Departemen Agama RI, Al- Qur‟an dan Terjemahanya Juz 1-30 Edisi Revisi (Surabaya: Surya Cipta Aksara, 1993), h. 129
96 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Jika ditelaah kata, “balighan” terdiri dari huruf „Ba‟, „Lam‟ dan „Gain‟. Para pakar bahasa mengatakan bahwa semua kata yang terdiri dari huruf-huruf tersebut mengandung arti “sampainya sesuatu ke sesuatu yang lain”. Ia juga bermakna „cukup‟ karena kata kecukupan mengandung arti sampainya sesuatu pada batas yang dibutuhkan. Seseorang yang pandai menyusun kata pada batas yang dibutuhkan. Seseorang yang pandai menyusun kata sehingga mampu menyampaikan pesannya dengan baik mana dinamai „baligh‟. Sedangkan, mubaligh adalah seseorang yang menyampaikan suatu berita yang cukup kepada orang lain. Qawlan balighan dalam konteks komunikasi juga bisa dipahami sebagai maksud untuk “perintah, nasihat kepada mereka secara rahasia, jangan permalukan mereka dihadapan umum, karena nasihat atau kritik secara terang-terangan dapat melahirkan antipasti, bahkan sikap keras kepala yang mendorong pembangkangan yang lebih besar lagi.” Dalam ungkapan lain, kata “baligh” dalam bahasa arab artinya „sampei‟, „mengenai sasaran‟, atau „menciptakan tujuan‟. Jadi qawlan balighan juga dapat diartikan sebagai jelas maknanya, terang, tepat mengungkapkan apa yang dihendaki. Oleh karena itu qawlan balighan dapat diterjemahkan sebagai prinsip komunikasi yang efektif. Dalam hal ini komunikator menyesuaikan pembicaraanya dengan sifat 97 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
khalayak
yang
dihadapi.
Komunikator
baru
efektif
bila
ia
menyesuaikan pesannya dengan kerangka rujukan dan medan pengalaman mad‟u. Prinsip Qawlan Balighan adalah hendaknya para da‟i harus seimbang dalam melakukan sentuhan terhadap mad‟u, yaitu antara otaknya
dan
hatinya.
Jika
kedua
komponen
tersebut
dapat
terakomodasi dengan baik maka akan menghasilkan umat yang kuat, karena terjadi penyatuan antara hati dan pikiran. Interaksi aktif antara keduanya merupakan sebuah kekuatan yang kuatdan saling berkaitan dengan membentuk komunikasi yang efektif. Apabila salah satu ditinggalakan, maka akan terjadi ketimpangan dalam berkomunikasi “Setiap kemaksiatan yang timbul dari hawa nafsunya, tiang sing ngelampai duso, larangan, perkoro duso la delala kok malah dilanggar. Mboten saget mengamalkan perintah,e Allah SWT niki termasuk perbuatan maksiat. Teros,e dawuh Imam Sofyan As-Sahuri beliau berkata munculnya hawa nafsu masi bisa diharapakan pengampunannya. Tetapi jika kemaksiatan yang muncul seperti sifat sombong maka yang demikian ini tidak bisa diharapkan pengampunannya maka sebaiknya lebih berhati-hati. Karena nopo Bu Pak segala amal perbuatan dosa, durhaka kepada Allah, maksiat deneng Allah Ta‟ala jika timbulnya karenahawa nafsu maka perbuatan dosa tersebut masi bisa diharapkan pengampunnya. Tetapi menawi munculnya perbuatan maksiat karena durhaka kepada Allah sebab dia mempunyai sifat sombong maka jangan diharapkan pengampunnya. Contoh,e mawon sampan mboten saget jamaah ten masjid enten sing takok nopoo cak kok mboten ibadah ten masjid? Aras-aras en pak kulo mantun lembur, awak pegel kabeh nah menawi sebab niki mas bisa dimaafkan. Tetapi nek enten tiang sing mboten purun sembahyang ten masjid ketika ditanya beliau menjawab „sepurane aku lek ustad,e sing ngimami lo gak srek nag ati‟ perkoro sing ngeten niki derek sulit 98 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
diampuni oleh Allah Ta‟ala maka pesen kulo berhati-hatilah dan sebisa mungkin sebaiknya dihilangakan dan dihindari sifat sombong niki.” 2. Qowlan Kariman Qowlan kariman yakni memilih perkataan yang mulia, santun, penuh penghormatan dan penghargaan tidak mengurangi serta tidak perlu retorika yang meledak-ledak. 7 “Bu Pak kulo panjenengan sedoyo menawi hidupnya masih susah, katah cobaan yang dilalui, merasa hidupnya belum tenang. Sampun jangan terlalu difikirkan dunia niki nggeh sebab nopo, dunia lan isine niki pak bu menawi dipikirkan mboten enten entek,e nggeh nopo mboten? Dari pada jenengan mikir dunia yang tidak ada habisnya lebih baik kulo panjenengan sedoyo banyak membaca istigfar karena didalam membaca istighfar kita akan lebih dekat dengan Allah SWT. Amin Allah Humma Amiin”. Ungkapan dalam Al-Qur‟an Surat Al-Isro ayat 23
ًَْض َٰ َربُّلَ أَ ََّل تَ ْعبُ ُدًا إِ ََّل إِيَّبهُ ًَبِ ْبل ٌَالِ َدي ِْن إِحْ َسبناب ۚ إِ َّمب يَ ْبلُغ ََّن ِع ْندَكَ ْال ِنبَ َز أَ َح ُدىُ َمب أ َ ًََق ٍّ ُِم ََلىُ َمب فَ ََل تَقُلْ لَيُ َمب أ ف ًَ ََل تَ ْنيَزْ ىُ َمب ًَقُلْ لَيُ َمب قٌَْ اَل َم ِزي امب Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”8 Dalam ayat diatas, Allah mengingatkan pentingnya ajaran tauhid atau mengesahkan Allah agar manusia tidak terjerumus kepada kemusyrikan. Ajaran tauhid adalah dasar utama dan pertama dalam
7
M. Munir, Metode Dakwah edisi Revisi (Jakarta: Kencana, 2009) h. 167-170 Departemen Agama RI, Al- Qur‟an dan Terjemahanya Juz 1-30 Edisi Revisi (Surabaya: Surya Cipta Aksara, 1993), h. 428 8
99 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
aqidah Islamiyah. Kemudian, sebagai anak diperintahkan untuk berbakti kepada orang tua. Perintah ini ditempatkan setelah perintah tauhid, karena sedemikian pentingnya aspek berbakti dan berbudi luhur kepada orang tua. Salah satu pengabdian itu adalah dengan menghindari perkataan kasar. Prinsip ini sejalan dengan komunikasi humanistis dari Carl Rogers Erich Fromm, atau komunikasi dialogis dari Martin Buber.9 Orang lain dinilai dari harga dan integritasnya sebagai manusia. Mitra dalam dialog diakui sebagai pribadi. Hak orang lain diakui akan individualitas dan pandangan pribadinya, tanpa harus menyetujui perilaku atau pandangan mereka. 3. Qowlan Maysuran Firman Allah dalam Surat Al-Isra‟(17): 28
ل تَزْ جٌُىَب فَقُلْ لَيُ ْم قٌَْ اَل َم ْيسٌُراا َ ِّض َّن َع ْنيُ ُم ا ْبتِ َغب َء َرحْ َمة ِم ْن َرب َ ْز ِ ًَإِ َّمب تُع Artinya: Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.10 Jika dilihat akar kata Maysuran, yakni yasara, maka secara etimologis pengertiannya adalah “mudah”11. Al-Maraghy dalam tafsirannya memberikan pengertian dengan “mudah lagi lemah lembut”.12 Sedangkan menurut Jalaluddin Rahmat Qowlan Maysuran 9
Richard L. Johannesen, Ethics in Human Communication (terj.), Dedy Djamaluddin Malik dan Deny Mulyana (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996), h. 65 10 Departemen Agama RI, Al- Qur‟an dan Terjemahanya Juz 1-30 Edisi Revisi (Surabaya: Surya Cipta Aksara, 1993), h. 11 Al-Munjid fi al-lughat wa al-“I‟lam (Beirut: Dar al-Mashruq, 1986), h. 924 12 Ahmad Mustafa al-maraghy, Tafrir al-maraghy juz 15 (Beirut: Dar Al-Fikr, 197), h. 31
100 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
sebenarnya lebih cepat diartikan “ucapan yang menyenangkan” lawannya adalah “ucapan yang menyulitkan”. Maysur berasal dari kata yusr, yang berarti gampang, mudah ringan. Qowlan Maysuran berisi hal-hal yang menggembirakan. Kutipan ceramah Kiai Aziz ketika menyampaikan pesan dakwahnya “kulo panjengan sedoyo bu pak pasti dalam hati kita ingin mengeluarkan sedekah untuk dibagikan ke anak yatim, di berikan kepada orang yang lebih membutuhkan, diberikan kepada sanak saudara tetapi apa daya nggeh bu kadang damel maem mawon susah,” niki enten hadist bu yang menjelaskan bahkan senyummu untuk saudaramu adalah sedekah. Menawi kulo panjengan dereng saget sedekah dengan arto maka kita tidak perlu rumit-rumit untuk memaksakan sedekah, karena sedekah tidak harus dengan uang dengan memberikan senyuman kepada keuarga, tetangga atau siapapun niku sudah termasuk sedekah. b. Teknik Humor Dalam hal ini teknik humor juga disampaikan oleh KH. Abdul Aziz Munif, dalam menyampeikan ceramahnya kepada mad‟u. Salah satu kutipan humor yang digunakan ketika beliau mengisi ceramah di Pondok Pesantren Bahrul Hidayah dan kegiatan pengajian rutin ahad pagi. Ngerti,o kabeh menungso teros,e Allah Taala niki enten tiang duko tiang aloha, ketapang, legok, suko, duko kiai,e dewe, nggeh dereng semerap. Niki mbenjeng dinten kiamat tiang niki dipanggil kale Allah SWT. Ngerti,o he manusia nikilo demen kale sing tak benci, bareng di ngotenaken dulur sangking isin,e wajah,e niki meh lugur (mempunyai rasa malu) sangking isin,e malu, takkala diumumaken kale Allah SWT. Niki gara-gara cinta kale dunia.
101 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Nopo niku dunia pak, nopo niku dunia bu, eroh,e sampen duwik ae sami masio kiai,e yo seneng duwek. Oleh,e doyan gak nemen-nemen kyok sampean wes ta doyan cuman gak nemen-nemen kyok sampean. Sehingga kadang kale cinta,e ambek duwek bahkan kadang mimpi pun celuk-celuk duwek. Nggeh nopo mboten pak bu. Lantas gara-gara dunia niki kulo panjenengan sedoyo meremehkan oleh,e kulo panjenengan sedoyo ibadah dateng Allah Taala. Ngeremehno duso niki mboten angsal, koyok-koyok gak onok duwek mboten nopo-nopo bahkan tidak dipedulikan apakah itu haram apakah itu halal mboten ngurus sing penting gak atek didelok wes. Halal haram,e mboten ngurus. Lo niki ndugi kanjeng.e mboten noponopo kok barokah diterimo mawon. Wes gak peduli la niku lo dulur mergane bedane kiai biyen kale kiai sakniki ngoten niku wau lo derek. Yang sering saya sampeikan, lek kiai biyen niku semerap duwek haram niku tangane kroso panas, angget, lek subhad angget lek haram panas, lek halal niku tangan,e adem. Sampen rungakno la kulo karenkaren,e nopo pak nopo bu karen-karen,e. mergane sampean nek salaman kale kulo, niku gak seneng tak terimo, mesti tak geng disek, angget, nopo panas, nopo adem, Nggeh nopo nggeh. Bareng disalam,i amplopane ehm iya, ternyata uadeem kiro-kiro niki kiro-kiro nggeh kiai,e nek nerimo duwek adem terus nopo enten panas,e enten angget,e. yok nopo pak bu kiai,e niku lo disalam,i kale santri, kale tiang-tiang sing sowan, sing tiang sowan niku wau ngomong kiai niki damel pondok niku langsung kulo kek sak nopo kulo delok rumiyen adem, panas nopo angget. Dus pundi bu? Para jamaah menjawab dikek sak (saku baju). Nah ibu-ibu niki lak dipadakno ambek bojo,e dewe ae, iyo lek bojo peno, langsung dikek sak nah, kulo mboten kulo itung dsek ning gak langsung kulo kek sak, kulo tingali rumiyen piro iku mau lo ngunuh lo ah gak entos sampen niki. Masya Allah. Lo lek wes koyok ngoten niki, sehingga ulama-ulama pada zaman dahulu regane larang ing dalem Allah SWT. Mergo ngereknso temen dateng duso. Perbuatan didelok temen lek pengen koyok ngoten sampen saget yo opo carane benar-benar mendekatkan diri dateng Allah SWT. Bakal dijogo kale haram,e perkoro halal,e insyaallah mugi-mugi kulo panjenengan sedoyo saget memilah dan memilih pundi sing haram lan pundi sing halal. Menurut pengamatan peneliti, teknik humor yang disampeikan oleh KH. Abdul Aziz Munif berhasil mendapatkan respon yang positif
102 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dari pada mad‟u yang mendengarkan. Karena ketika beliau menyampeikan selipan humor di sela-sela ceramahnya banyak yang tertawa, hal ini di anggap sebagai intermezzo agar para mad‟u tidak bosan dan dapat fokus terhadap apa yang disampaikan oleh Kiai Abdul Aziz Munif ketika menyampaikan pesan dakwahnya kepada mad‟u. c. Vokal Mekanisme olah vocal mengubah bunyi menjadi kata, ungkapan atau kalimat. Tetapi cara kita mengeluarkan suara memberikan makna tambahan atau bahkan membengkokkan makna kata, ungkapan atau kalimat. Berkata Stwart Tubbs dan Sllvia Moss dalam Human Communications ; An Interpersonal Persepctive. Dakwah yang dilakukan dengan metode pidato (ceramah persuasif) sebelum juru dakwah bermaksud mencapei tujuan dakwah terlebih dahulu harus berusaha membangkitkan perhatian kepada mad‟u. Upaya membangkitkan perhatian tersebut dapat dilakukan dengan vokal maupun visual. Olah vokal dapat dilakukan dengan tinggi rendahnya suara, mengatur irama serta mengadakan tekanantekanan terhadap kalimat yang dianggap penting. Seorang da‟i harus mampu mengatur kata-katanya, dimana ia berhenti, dimana ia harus memanjangkan suku kata tertentu, dimana ia harus mengeraskan bunyi sebagai penekanan terhadap kata atau kalimat yang dianggap perlu.
103 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dengan demikian pembicaraan tidak terkesan tekstual, atau lebih fleksibel dan mengedepankan gagasan. Di dalam menyampaikan ceramahnya KH. Abdul Aziz Munif mempunyai ciri khas ketika menyempaikan pesan kepada mad‟u, yakni dapat dilakukan dengan mengatur tinggi rendahnya suara, mengadakan tekanan-tekanan terhadap kalimat yang dianggap penting.13 Salah satu contoh kutipan ceramah KH. Abdul Aziz Munif. KH. Abdul Aziz Munif menguasai dakwahnya menggunakan tinggi rendahnya suara untuk menarik faktor simpati yang dirumuskan sebagai suatu proses dimana seseorang merasa begitu tertarik akan keseluruhan pola tingkah laku orang lain sehingga, dengan perasaan ini timbul pada dirinya untuk memahami, mengerti lebih dalam dan untuk belajar. Dengan menguasai teknik tinggi rendahnya suara ketika menyampAikan dakwah kepada mad‟u yang digunakan oleh KH. Abdul Aziz Munif seimbang dengan formula AAIDA merupakan satuan singakatan dari tahap-tahap komunikasi persuasif. Hal ini berhubungan dengan upaya untuk membangkitkan perhatian mad‟u. hal ini dilakukan dengan penampilan ketika menghadapi khalayak. “Yaa Qowiyyu yaa Matii n ikfi syarro adz-dzolimin sampean ngerti ta sing sampen moco niki Pak Bu artinya Wahai Dzat yang kuat, Wahai 13
Wahyu Illahi, Komunikasi Dakwah (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010) h. 128
104 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Dzat yang kokoh, hentikan segala kejahatan dari orang-orang yang dzalim.” d. Mengemukakan Kisah Pada saat memasuki materi yang telah disampaikan, Kiai Aziz terkadang juga mencerikan sebuah kisah baik kisah nyata maupun kisah suri tauladan. Bahkan di dalam Al-Quran terdapat beberapa metode untuk mengajak manusia ke jalan yang benar, diantaranya dengan kisah atau cerita. Dalam hal ini terdapat beberapa fungsi atau peranan kisah antara lain memberikan pelajaran untuk dijadikan teladan yang baik, dapat menggugah hati untuk memahami hal-hal yang bersifat maknawi, dan kisah merupakan bagian kesanangan dari manusia.14 Bagi seorang da‟i dengan menggunakan beberapa kisah akan dapat menyentuh hati mad‟u yang paling dalam, karena isi cerita adalah sesuatu yang pernah terjadi dalam sejarah perjalanan hidup umat manusia di dunia. Dalam buku Retorika Modern juga menyebutkan bahwa manusia senang mendengarkan kisah seperti “dongeng” yang dibawa untuk dapat membayangkan situasi rekaan dimasa kini dan masa yang akan datang.15 Agar lebih mudah memahami konsep Kiai Aziz dalam menyampeikan materi dakwah yang beliau sampaikan, beliau mencari keterangan yang dapat menguatkan argumentasinya. Kiai Abdul Aziz 14 15
M. Munir, Metode Dakwah edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 298 Jalaluddin Rakhmad, Retorika Modern (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Cet. 1, 1992), h. 56
105 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Munif menceritakan kisah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kisah yang Kiai sampaikan dalam mengangkan topik “Istiqomah” “Ten mriki dulur, ayo kembali utamanya mendidik anak kulo panjenengan sedoyo, akhir zaman. Kulo setiap kali amalan ahad, ngapunten kulo ben ngaji dalu niki Gus, ngapunten sing katah, lek malem ahad kulo mesti keliling. Niku ten dalan-dalan ningali dengan anak-anak muda sing damel klambi ireng, kaos ireng, celono ireng, wajahnya yo ireng batin kulo mlaku nag ndie ae arek iki. Iki onok cerito sing aneh ada anak pesantren niki kersane wong tua ben semerap, wali santri kersane krungu. Ojok sok, ojok macem-macem biarkan semuanya mengalir. Jangan di target anakku dadi ngeneh dadi ngeneh jangan, sing utama anak kulo sampean kabeh kenalkan kepada Allah Taala. Ojok sampei ninggalno sembahyang, ngerti sholat, rukun e sembahyang yo opo carane isok mendekatkan diri kepada Allah selebihnya serahkan kepada Allah Taala. Usaha wajib tetapi pada akhirnya ketentuan ada di tangan Allah. Kursus, les tetek bengek, Allah sampen tak ceritani ndek pondok niki gak tak sebutno nami,e arek e niku nek ten sekolah wes bodoh, gak tapi pinter, cengkal ambek guru kadang kurang ajar tapi kale kiaine lo nurut. Kulo lo smapei heran, sampei suatu ketika kulo ketemu kale santri sing terose guru-guru niku wau nakal. Kulo panggil santri kulo wau bu pak, nak dalem kiai sampan terose guru-guru kok nakal? dereng kiai. Kok dereng nak, ojok nakal yo nak insyaallah kiai. Kulo kongkon pak bu santri kulo niku wau, ayo nyapu-nyapu nak.. nggeh kiai. Sampei kulo niku tanggelet ten santri kulo niku wau, nak opoo kok guru-guru banyak sing sambat (mengeluh) ten kiai garagara sampan, santri kulo niku wau terus jawab mungkin iku gara-gara kulo nakal kiai. Santri kulo sing wedok niku lo ten sekolah gowo tas gowo buku seje kale santri kulo sing nakal niki ten ternyata apa ternyata apa derek sing koyok-koyok,o ngunuh iku begitu ujian dilaksanakan mempeng derek malah anak yang dinilai nakal ini tadi malah mendapat nilai ujian yang paling bagus diantara temantemannya. Sampei gurunya niki lo bingung kenapa bisa terjadi? lantas kulo jawab sampean pengen ngerti ta niku gara-gara nopo niku garagara taat dateng kiai. Sampei kulo niki lo ngomong sing nurut nak yo ambek kiai, ambek guru, ambek wong tuo. Pinter niku mboten jaminan nak, sing penting sampan nurut ambek guru, kiai lan wong tuo Insyallah nak barokah lan manfaat urip,e sampan nak ta doakan lancar hidup,e panjenengan sedoyo amiin allah humma amiin. 106 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
“Sampai kulo niki lo tiap kali Ten meriki dulur dan ketemu santrisantri kulo, saya pasti banyak memberikan wejangan-wejangan untuk anak santri kulo sedoyo. Ten meriki dulur ayo kembali pasrahkan dateng Allah senajan hanya berapa tahun sekolah niki jangan banyak menuntut kepada anak kita sudah biarkan semuanya terjadi insyallah sampean oleh berkah,e hidup di dunia dan kelak di akhirat kelak”. Salah satu menyampaikan kisah nyata dalam memberikan materi ceramah dari seorang Kiai Aziz Munif kepada mad‟u 3. Teknik Penutupan Ceramah Permulaan dan akhir ceramah adalah bagian-bagian yang paling menentukan. Jika permulaan ceramah harus dapat mengantarkan pikiran dan menambatkan pikiran kepada pokok pembicaraan, maka penutup pidato harus dapat memfokuskan pikiran dan perasaan khalayak pada gagasan utama atau kesimpulan penting dari seluruh isi ceramah. Karena itu penutup ceramah harus dapat menjelaskan seluruh tujuan komposisi, memperkuat daya persuasi, mendorong pemikiran dan tindakan yang diharapkan, menciptakan klimaks dan menimbulkan kesan terakhir yang positif kepada mad‟u. Pada saat ceramah harus memfokuskan pikiran dan gagasan pendengar kepada gagasan utamanya. Karena dengan penutupan ceramah yang baik, maka akan menimbulkan sebuah kesan yang akan melekat pada pendengar dan mudah diingat sepanjang perjalanan hidup seorang pendengar dengan apa yang sudah disampaikan. Teknik penutupan ceramah yang disampaikan oleh KH. Abdul Aziz
Munif
yakni
mengulang
kembali
tema,
gagasan,
dengan
107 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
menggunakan kalimat yang singkat, padat dan jelas atau secara garis besarnya. Berikut adalah kutipan ceramah yang disampaikan oleh KH. Abdul Aziz Munif dalam mengahiri ceramahnya pada ahad pagi di Mushollah Baitussalam. “Sampun nggeh ngaji mboten usah dowo-dowo, Mugi-mugi diparingi hidayah oleh Allah SWT. Mbeto ilmu sing manfaat, Mugi-mugi nopo sing dados hajat kulo panjenengan sedoyo di ijabah kalian Allah SWT.” “Mugi-mugi sifat sombong dihilangkan sangkin kulo lan panjenengan sedoyo, Mudah-mudahan kulo panjengan sedoyo dipun takdir raken saget istiqomah. Istiqomah saget sholat berjamaah, istiqomah moco Al-Qur‟an, istiqomah sholat tahajud, istiqomah poso senin-kamis dan mudahmudahan seluruhnya dimudahkan oleh Allah SWT. Amiin Allahumma Amiin. Dan Saget peja dalam keadaan Khusnul Khotimah.”16 Dalam kegiatan penutupan ceramah yang disampaikan oleh KH. Abdul Aziz Munif beliau memberikan harapan dan tindakan untuk menjadi hamba yang dapat istiqomah dalam menjalankan perintah Allah SWT, dapat bertindak dan berbuat yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Seperti yang disampaikan ketika ceramah dalam kegiatan pengajian setiap ahad pagi di Pondok Pesantren Bahrul Hidayah di Desa Suko Legok, Sukodono, Sidoarjo.
16
Mengikuti Kegiatan Ceramah yang disampeikan oleh KH. Abdul Aziz Munif. Tanggal 2 April 2017
108 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Teks Ceramah yang disampaikan oleh KH. Abdul Aziz Munif 1. PERINGATAN HAUL KH. Abdul Aziz Munif saat itu sedang memperingati Haul dari bapak beliau (Alm) KH. Ahmad Munif Bahar pada tanggal 29 Januari 2017 pada pukul 05.30-07.00 Pagi Wib. Dengan mengangkat Tema “Jangan Terlalu Cinta Kepada Dunia”. Dalam kegiatan pengajian “Teknik Ceramah KH. Abdul Aziz Munif di Majlis Ta‟lim Dzikir Rotibul Hadadd dan Asma‟ul Husna Desa Suko Legok, Sukodono, Sidoarjo”. Yang diawali dengan membaca Basmallah, Muqoddimah, Dawuh Imam Ibnu Athohillah dan menyampaikan latar belakang masalah. Assalamualaikum Wr Wb. Alhamdulillah Alhamdulillah hirobbilalamin wabihinastain waalaumuriddunya waddin assolatuwasslamualal mursalin waaalaa alihii washobihi aj-main amma ba‟du. Alhamdulillah kulo panjenengan sedoyo masi diberi kesempatan untuk berkumpul di Majlis Ta‟lim Dzikir Rotibul Hadadd dan Al-Asma‟u Husna “Nafas kita yang sering digunakan untuk taat dateng Allah SWT. Ambekan kulo panjenengan sedoyo, nafas kulo panjenengan sedoyo yang diberikan oleh Allah SWT. Jangan kita pergunakan kecuali untuk taat kepada Allah SWT. Nopo male kulo panjenengan sedoyo yang usia,e sampun empat puluh (40) tahun keatas. Karena mboten enten male bekal kulo panjenengan sedoyokelain taat kepada Allah Taala. Jangan di sia-siakan pernafasan yang diberikan oleh Allah kepada kita. Pernafasan dan ambek,an kulo sedoyo monggo kita pergunakan sebaik mungkin untuk peningkatan ibadah dateng Allah Taala, untuk taat kepada Allah niku wau dawuh dari Imam Ibnu Athohillah”. “Jika sesungguhnya ada seorang hamba dia beribadah kepada Allah SWT. Oleh e ibadah seluruh perintah-perintah Allah sedoyo dipun lampai. Ojok sampei mengerjakan poso wajib,e poso sunnah,e dilampai. Ojok sampei ngelakoni sholat wajib,e namun sholat sunnah,e dikerjakan mulai sholat dzuha,e sholat tasbih,e sholat tahajud,e sholat hajad,e sholat 109 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
taubat,e semua dilaksanakan. Ojok tampak moco burdah,e sholawat,e tetapi moco Qur‟an,e terus dibaca seluruhnya dibaca. Lo tiang sing koyok ngeten niki lo dulur seluruhnya dilampai. Benten kale kulo panjenengan sedoyo lak ngoten a nggeh pak bu? Benten nopo mboten? Purun ngelampai perintah,e Allah Swt kudu,e dicocokno kale nafsu,e dicocokno kale karep,e ambek situasi lan kondisi,e. lek tak kala gak patek onok duwek tanggal tuo biasane tiang niku nek duwek gak gablek, mantun ngoten duwik gak gablek, matun ngoten cicilan dereng mari-mari lak ngoten nggeh pak nggeh bu? Bener nopo mboten omongan kulo niki pak? Masya Allah sampei-sampei oleh,e moco dzikir rotibul hadad lo sampei nanggis-nanggis moco asmaul husnah Ya Allah, Ya Rohman, Ya Rohim, Ya Malik, Ya Kuddus sampei sing terakhir Ya Rosyid, Ya Shobur sampei-sampei apa yang terjadi tidak terasa air mata niki bahkan terus mengalir sampei mboten kenek di empet mengalir terus. Ibadah seluruhnya dilampai tapi ngepunten sing katah dia ternyata cinta kale dunia. Kok delala demen kale dunia sing koyok ngeten niki mbesuk wong sing koyok ngeten niki dipun timbale kale Allah Taala. Dipun timbale kale Allah SWT ing dalem dinten kiamat. Dipun timbale satu-persatu mulai dari umat Nabi Adam As sampai umat terakhir akan berkumpul sedoyo pada akhir zaman. Niki lo bu delala gara-gara cinta kale sesuatu sing dibenci kale Allah SWT. Mbenjeng dinten kiamat orang ini akan di panggil oleh Allah pada hari kiamat. Allah berkata niki lo enten tiang sing demen kale sing tak benci. Bareng di ngoten naken dulur sangking isin,e tiang niki wau. Sampaisampai wajah,e niki meh lugur sangking isin,e sangking malu,e tak kala diumum aken kale Allah SWT. “Sampen tingali santri-santri ten meriki pak, bu. Ten meriki pak bu tiap kali sebelum subuh santri niki kulo ajak wirid,an. Ayo moco opo nak sing banter? Dari situ ada beberapa santi yang menjawab. Yaa Qowyu Ya Qowyu, Laillah Ha Illah Anta sampei sing terakhir santri kulo niki jawab Hasbu NaaAllah Wa Nikmal Wakil. Mantun ngoten pak bu kulo sanjangi santri niku wau nek gelem moco Hasbu NaAllah Wa Nikmal Wakil ping 450 kali insyallah nak cepet sugih sampean. Mantu ngoten bu la kok delala santri kulo sing mburi niku wau enten sing jawab sing sugih Kiai,e. kulo baleni nggeh sing sugih kiai e. Kulo ceritani Pak Bu,, Iki onok cerito sing aneh ada anak pesantren niki kersane wong tua ben semerap, wali santri kersane krungu. Ojok sok, ojok macem-macem biarkan semuanya mengalir. Jangan di target anakku dadi ngeneh dadi ngeneh jangan, sing utama anak kulo sampean kabeh
110 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
kenalkan kepada Allah Taala. Ojok sampei ninggalno sembahyang, ngerti sholat, rukun e sembahyang yo opo carane isok mendekatkan diri kepada Allah selebihnya serahkan kepada Allah Taala. Usaha wajib tetapi pada akhirnya ketentuan ada di tangan Allah SWT. Kursus, les tetek bengek, Allah sampen tak ceritani ndek pondok niki gak tak sebutno nami,e arek e niku nek ten sekolah wes bodoh, gak tapi pinter, cengkal ambek guru kadang kurang ajar tapi kale kiaine lo nurut. Kulo lo smapei heran, sampei suatu ketika kulo ketemu kale santri sing terose guru-guru niku wau nakal. Kulo panggil santri kulo wau bu pak, nak dalem kiai sampan terose guru-guru kok nakal? dereng kiai. Kok dereng nak, ojok nakal yo nak insyaallah kiai. Ayo diberseni hati kita sedoyo sing kerono Allah Taala, ngaji sing kerono Allah, ojok niat aneh-aneh sholat karena Allah, dzikir karena Allah, dolek Rohmat,e Allah, semua yang kita lakukan kegiatan apapun itu lakukan dengan baik karena Allah SWT. Nek saget istiqomah Insyallah apa yang jadi hajat kulo panjenengan sedoyo insyallah di ijabah kale Allah SWT. Amiin Allah Humma Amiin.
2. Pengajian Rutin Ahad Pagi Yang dilakukan oleh KH. Abdul Aziz Munif dalam menyampaikan dakwahnya kepada mad‟u yang dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2017 dengan mengangkat tema “Istiqomah”. Di Mushollah Baitussalam Desa Suko Legok, Sukodono, Sidoarjo. Assamualikum Wr Wb Bismillahirrohmanirrohim Alhamdulillah - alhamdulillahirobbil alamiin wassholatu wassalamualah Rosullillah Muhmammad ibni abdillah waalah alihi waasohbihi wamauwala. Robbis rohli wayasirli amri wahlul ukhtatamillisani yafkohu kohuli amma ba‟du. Poro alim poro ulama, poro kiai, poro sesepuh hadirin hadirat jamaah Rotibul Hadadd dan Asma‟il Husna seluruh amal kita diterima disisi Allah SWT, mudah-mudahan seluruh amal kita diterima oleh Allah SWT.
111 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
“Kulo panjengan sedoyo dianjurkan hendaknya istiqomah didalam kita bertaubat meminta ampunan kepada Allah SWT. Hendaknya continue senantiasa mintak ampun kepada Allah SWT. Sebab yang namanya manusia tidak lepas dari salah dan dosa. Karena pak bu manusia tidak lepas dari salah dan dosa sak kedip,e mripat kulo panjenengan sedoyo selalu di tatap oleh dosa dan salah satunya adalah dosa kepada Allah Ta‟ala. Maka dari itu dulur kulo panjenengan sedoyo dianjurkan setiap detik, setiap saat, setiap waktu hendaknya istiqomah untuk meminta ampun kepada Allah SWT. “Sampean semerep bu pak ada dawuh dari Imam Ibnu Abtohillah beliau berkata mboten enten tiang sing ngerti dimana pintu rezeki itu akan dibuka nggeh nopo mboten? Kulo panjenengan sedoyo isuk, awan, bengi nyambut damel gawe golek rezeki niki mawon mboten semerap diri mana datangnya pintu rezeki ini akan di buka. Bagaimana cara kita agar dapat lebih mudah mengetahui dan lebih dekat dengan rezeki jika kita tidak mau dekat dengan Dzat yang memberi rezeki yaitu Allah SWT. Dan caranya adalah ojok sampei kulo panjenengan sedoyo gak gelem idek kale Allah Ta‟ala. Kepingin waras tapi mboten purun dekat dengan sing duwe kewarasan, kepingin sugih mboten purun dekat kale sing duwe kekayaan, kepingin urip,e enak tapi mboten purun dekat dengan Dzat sing duwe keenak,an sinten? Allah Swt. Ten meriki dulur satu-satunya jalan agar kulo panjengan sedoyo bisa sing kados makaten niki sebaiknya banyak memohon ampunan, taubat serta lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT”. “Setiap kemaksiatan yang timbul dari hawa nafsunya, tiang sing ngelampai duso, larangan, perkoro duso la delala kok malah dilanggar. Mboten saget mengamalkan perintah,e Allah Swt niki termasuk perbuatan maksiat. Teros,e dawuh Imam Sofyan As-Sahuri beliau berkata munculnya hawa nafsu masi bisa diharapakan pengampunannya. Tetapi jika kemaksiatan yang muncul seperti sifat sombong maka yang demikian ini tidak bisa diharapkan pengampunannya maka sebaiknya lebih berhati-hati. Karena nopo Bu Pak segala amal perbuatan dosa, durhaka kepada Allah, maksiat deneng Allah Ta‟ala jika timbulnya karenahawa nafsu maka perbuatan dosa tersebut masi bisa diharapkan pengampunnya. Tetapi menawi munculnya perbuatan maksiat karena durhaka kepada Allah sebab dia mempunyai sifat sombong maka jangan diharapkan pengampunnya. Contoh,e mawon sampan mboten saget jamaah ten masjid enten sing takok nopoo cak kok mboten ibadah ten masjid? Aras-aras en pak kulo mantun lembur, awak pegel kabeh nah menawi sebab niki mas bisa dimaafkan. Tetapi nek enten tiang sing mboten purun sembahyang ten masjid
112 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ketika ditanya beliau menjawab „sepurane aku lek ustad,e sing ngimami lo gak srek nag ati‟ perkoro sing ngeten niki derek sulit diampuni oleh Allah Ta‟ala maka pesen kulo berhati-hatilah dan sebisa mungkin sebaiknya dihilangakan dan dihindari sifat sombong niki.” “Sampun nggeh ngaji mboten usah dowo-dowo, Mugi-mugi diparingi hidayah oleh Allah SWT. Mbeto ilmu sing manfaat, Mugi-mugi nopo sing dados hajat kulo panjenengan sedoyo di ijabah kalian Allah SWT. Mugimugi sifat sombong dihilangkan sangkin kulo lan panjenengan sedoyo, Mudah-mudahan kulo panjengan sedoyo dipun takdir raken saget istiqomah. Istiqomah saget sholat berjamaah, istiqomah moco Al-Qur‟an, istiqomah sholat tahajud, istiqomah poso senin-kamis dan mudah-mudahan seluruhnya dimudahkan oleh Allah SWT. Amiin Allahumma Amiin. Dan Saget peja dalam keadaan Khusnul Khotimah.
113 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id