53
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1) Sejarah berdirinya SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin. SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin yang berdiri sejak puluhan tahun yang lalu, tepatnya didirikan secara resmi pada tanggal 18 Januari 1982, adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan dari hasil pemikiran para tokoh Islam yang mempunyai gagasan perlunya sebuah lembaga pendidikan Islam yang benar-benar handal, dapat direalisasikan idealistis pendidikan Islam, dan menampung segenap aspirasi masyarakat Islam dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dalam kemerdekaan. Istimewanya, idealistis pendidikan Islam yang diajarkan dalam institusi pendidikan menengah tersebut, bukan saja tingkat pengetahun yang disajikan dalam kurikulumnya yang cukup tinggi, tetapi juga memadukan antara aspek-aspek pendidikan umum dengan aspek-aspek pendidikan keagamaan. Hal ini ditujukan untuk menyalurkan hasrat dan aspirasi umat Islam agar dapat eksis secara nyata dengan keyakinan keislaman yang mantap dalam menghadapi perkembangan berbagai bidang pengetahun dan keterampilan pada umumnya, yang tidak membatasi diri pada pengetahuan umum semata.
54
Ada beberapa keistimewaan yang perlu dicatat dalam pengembangan SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin sehingga mendapat kepercayaan masyarakat menjadi SMP Terfavorit di Kalimantan Selatan. Beberapa keistimewaan tersebut adalah SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin merupakan sebuah lembaga pendidikan yang menerapkan kurikulum berkarakter, dan SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin tidak pernah absen dari kompetisi antar pelajar yang diadakan oleh pemerintah maupun swasta, hal ini sesuai dengan SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin yang bersinergi menyiapkan sumber daya insani yang memiliki kemampuan dan kesiapan dalam bidang aqidah, ibadah, akhlakul karimah, dan mengasah/mengembangkan kemampuan dalam bidang non akademik serta memiliki kemampuan yang memadai dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum berkarakter yang diterapkan di SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin ini terbentuk karena siswa-siswi yang masuk dan sekolah di SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin ini bersal dari latar belakang IQ yang biasa-biasa saja yang kebanyakan siswa diterima adalah sisa-sisa siswa yang tidak diterima masuk sekolah lain. Karena hal itulah muncul inisiatif untuk mengubah kurikulum yang biasa menjadi kurikulum berkarakter dimana dalam kurikulum tersebut terdapat pembinaan-pembinaan yang sesuai dengan kemampuan anak yaitu pembinaan olah raga, seni, kepribadian, serta mental dan kerohaniyan. 2) Visi, Misi dan Tujuan
55
a. Visi: Terwujudnya sumber daya insani yang memiliki kualitas dalam bidang aqidah, ibadah, dan akhlakul karimah serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan memiliki kemampuan dalam kegiatan olahraga, seni serta kepribadian. b. Misi: Mengembngkan sistem pembelajaran berbasis multipel inteligen. Menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan pendekatan yang cerdas dan kreatif. Menggali dan mengembangkan potensi siswa untuk berinovasi dan berkreasi sesuai dengan dasar dan nilai-nilai Islami. Membangun suasana yang mampu menciptakan kinerja yang bergairah, sinergis, dan dinamis. c. Tujuan Umum Terbentuknya pribadi negara muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT serta bertanggung jawab kepada bangsa dan negara. d. Tujuann Khusus Membina remaja muslim yang cerdas, terampil dan berakhlak mulia. e. Tujuan Jangka Satu Tahun 1) Angka kelulusan meningkat 2) Disiplin dalam belajar meningkat 3) Berkurangnya absen siswa 4) Melaksanakan shalat berjema`ah
56
5) Melaksanakan latihan mukhadarah (ceramah agama, MC, dan tadarus AlQur`an) 6) Peningkatan kegiatan olahraga dan seni 7) Mencetak Qori dan Qori`ah pada siswa di sekolah f. Tujuan Jangka Lima Tahun 1) Pada tahun 2009 rata-rata nilai ujian nasional di atas nilai minimal 2) Proporsi kelulusan yang diterima di sekolah negeri minimal 25% 3) Menghasilkan siswa yang terampil dalam ceramah agama 4) Mempunyai keterampilan MC dan tilawah 5) Menghasilkan siswa yang mampu berbahasa arab dan inggris sederhana 3) Tantangan Sekolah a. Kurang disiplinnya siswa b. Masih adanya siswa yang kurang berminat dalam menimba ilmu pengetahuan c. Masih belum adanya guru yang bervariasi dalam menggunakan metode dan media 4) Kondisi Institusi Sekarang a. Potensi yang dimiliki 1) Adanya pamor sekolah 2) Adanya pengayoman yayasan 3) Adanya sarana dan prasarana sekolah walaupun sederhana
57
4) Adanya akreditasi sekolah b. Keadaan Guru 1) Jumlah mencukupi 2) Jumlah jam mengajar merata 3) Kesiapan guru dalam mengajar 4) Adanya keinginan untuk mengembangkan diri Untuk lebih jelasnya tentang keadaan guru, dan TU serta karyawan di SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1. Keadaan Guru SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2010/2011 No
Nama/NIP
Gol
1. 2. 3. 4.
Muhtar Ahmadi, S.Pd Dra. Hj. Maisyarah Hj. Yanti Mala, S.Pd Ernawati, M.Pd
IV/a IV/a IV/a IV/a
5.
Hj. Masnita, S.Pd
IV/a
6.
Siti Aminah
III/d
7.
Rahnita Arisanti
-
8.
Riduansyah, S.Pd
-
9.
Supyanto PYN, S.Si
-
10.
A. Fahmi
-
Jabatan
Pendidikan terakhir Ijazah/tahun Jurusan Kep-sek SI/2001 PDU Akutansi Wakasek SI/1986 Kepend./PLS Bendahara SI/1997 Ilmu Pend Wali kelas S2/2007 B. Indonesia IX Wali kelas SI/ 2000 Sejarah VIIIB DI/1982 Keterampilan SI/1999
B. inggris
SI/2004
Matematika
SI/2006
Matematika
SI/1997
Olahraga
-
58
Lanjutan Tabel. 4.1 11.
Farida yanti, S.Pd
-
SI/2003
Biologi
PGA/1980
Agama
SI/
Perpustakaan
SI/
Agama
12.
H. M. Arsyad Z
Wali kelasVIIIA KA TU
13.
Novi Permana AMD
14. 15.
M. Yusri Abdan, S.Sos Ika Agustianti, SE
Staf TU
SI/
Tik
16.
Robi Sugianto, S.Pd.I
Staf TU
SI/2010
Tik
17
Naily Maimanah, S.Pd
SI
Guru BK
Sumber Data: Dokumen SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin November 2010
c. Keadaan Siswa 1) Adanya dukungan orang tua dalam belajar 2) Kondisi agamis dalam keluarga. Tabel 4.2. Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin 2010-2011
No 1 2 3 4 5 6 7
Kelas L P Jumlah Siswa VII A 21 11 32 Orang VII B 20 13 33 Orang VIII A 20 17 37 Orang VIII B 22 16 38 Orang IX A 21 13 34 Orang IX B 22 14 36 Orang IX C 21 14 35 Orang JUMLAH 147 98 245 orang Sumber Data: Dokumen SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin November 2010
59
5. Keadaan Sarana dan Prasarana Fasilitas sekolah sangat penting dalam hal menunujang kegiatan belajar mengajar, fasilitas dan bangunan yang tersedia di SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel.4.3. Keadaan Bangunan dan Fasilitas SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2010/2011
No Sarana/prasarana yang ada (tanah Jumlah ruang Keterangan dan bangunan) 1. Tanah Ada 2. Ruang kepala Sekolah 1 Ada 3. Ruang Guru 1 Ada 4. Ruang Tata Usaha 1 Ada 5. Ruang Kelas 7 Ada 6. Ruang Lab. IPA 1 Ada 7. Ruang Lab Bahasa 1 Ada 8. Ruang Lab Komputer 1 Ada 9. Ruang Perpustakaan 1 Ada 10. Ruang Keterampilan 1 Ada 11. Uks 1 Ada 12. Mushalla 1 Ada 13. Kantin Kejujuran 1 Ada 14. Kamar Mandi dan WC 5 Ada 15. Halaman luas Ada 16 Kolam Ikan 2 Ada 17. Perlengkapan Ekstra Kulikuler Ada Sumber Data: Dokumen SMP Muhammadiyah 4 Banjarmasin November 2010
60
C. Penyajian Data Penyajian data terdiri dari kebiasaan belajar siswa di sekolah dan kebiasaan belajar siswa di rumah. Kebiasaan belajar siswa di sekolah meliputi: Mengikuti pelajaran di sekolah, mencatat bahan pelajaran, aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar. Kebiasaan belajar siswa di rumah melputi: Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca buku dan membuat catatan, Mengulangi pelajaran, konsentrasi, dan kebiasaan mengerjakan tugas. Penyajian data ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Responden I : “HD” “HD” adalah siswa berprestasi, ia memperoleh peringkat I (satu) di kelas VIIA pada tahun ajaran 2009/2010. Prestasi belajar HD pada tahun ajaran 2009/2010 semester II (genap) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4. Prestasi Belajar “HD” No
Mata Pelajaran
KKM*
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pendidikan agama Pendidikan kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial
60 60 55 55 45 55 55
Angka 80 80 80 73 80 75 70
Nilai Huruf Delapan Puluh Delapan Puluh Delapan Puluh Tujuh Puluh Tiga Delapan Puluh Tujuh Puluh Lima Tujuh Puluh
61
Lanjutan Tabel.4.4 8. 9.
Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
10. Pilihan :** a. b.
Tata Boga Teknik informatika dan komputer Kemuhammadiyahan Baca Tulis Al-Qur`an (BTA)
11. 12. 13. Bahasa Arab 14. Shalat
Jumlah 1.
60 60
75 70
Tujuh Puluh Lima Tujuh Puluh
60
70
Tujuh Puluh
60
71
Tujuh Puluh Satu
60 60 55 60
80 76 60 70 1110
Delapan Puluh Tujuh Puluh Enam Enam Puluh Tujuh Puluh
Kebiasaan Belajar di Sekolah a. Mengikuti pelajaran di sekolah Dalam mengikuti pelajaran di sekolah yakni dalam kegiatan pembelajaran, ia masuk
kelas selalu tepat waktu. Karena ia ingin menjadi siswa yang disiplin sehingga tidak kena sanksi guru. Ia selalu memperhatikan penjelasan guru, mematuhi perintah guru dan berusaha untuk tidak membuat keributan di dalam kelas. Di kelas ia juga mencatat hal-hal yang dianggap penting, dan selalu bertanya dengan minta penjelasan guru tentang materi pelajaran yang belum dimengerti. Di sekolah ia tidak aktif dalam kegiatan OSIS, waktu istirahat dipergunakannya untuk membaca di perpustakaan sekolahnya. Karena sebagai penjaga perpustakaan setiap istirahat kalau tak ada kesibukan yang lain ia selalu membuka pelayanan di perpustakaan.
62
b. Mencatat bahan pelajaran Dalam mencatat, ia selalu mencatat pelajaran yang diberikan oleh guru untuk setiap pelajaran, selalu berusaha mencatat dengan rapi dan teratur dengan tidak mencampur adukan antara mata pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain. Setiap mata pelajaran mempunyai buku catatan masing-masing, dan selalu melengkapi catatan dengan cara meminjam kepada teman yang lain. Hal itu dilakukannya untuk mempermudah dalam mepelajari kembali di rumah. Serta melengkapi catatan yang kurang. c. Aktif dalam proses belajar mengajar Dalam proses pembelajaran di kelas, ia selalu memperhatikan penjelasan guru, serta pro aktif dalam pembelajaran, dengan cara menanyakan kembali apa yang telah dijelaskan guru yang tidak dipahami, memberikan/menyampaikan ide atau pemikiran yang berkaitan dengan pelajaran, serta selalu berusaha menjawab perytanyaan dan mengerjakan tugas yang diperintahkan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal itu dilakukannya supaya bisa memahami dan mengerti terhadap apa yang dipelajari pada saat itu, dengan begitu ia memperoleh kepuasan dalam belajarnya. 2. Kebiasaan Belajar di Rumah a. Pembuatan jadwal belajar dan pelaksanaannya Di rumah ia tidak punya jadwal untuk belajar dan tempat khusus untuk belajar, belajar dilakukannya apabila ada waktu yang luang serta dalam kondisi diri/lingkungan
63
yang menyenangkan. Belajar kadang-kadang dilakunnya di ruang tamu, dalam kamar, dan teras rumah tergantung kondisi pada saat itu. Meskipun tidak mempunyai jadwal belajar tetapi dalam sehari pasti menyempatkan diri untuk belajar, ada atau tidak ada tugas dari guru. b. Membaca buku dan membuat catatan Ia selalu membaca buku, baik di sekolah maupun di rumah. Dalam membaca ia sangat memperhatikan kesehatan mata. Buku tidak terlalu dekat dengan mata serta dengan posisi badan yang benar, dan tidak membaca dengan waktu yang lama. Karena jika terlalu dekat dapat menyebabkan mata cepat lelah dan perih, sehingga membaca jadi kacau. Belajar di perpustakaan menurutnya sangat penting, oleh karena itu ia sering belajar dan mengerjakan tugas disana. Buku yang sering dibacanya di perpustakaan adalah buku yang ada kaitannya dengan mata pelajaran dan sesekali membaca novel, dan kamus. Membaca dilakukannya tanpa menggunakan alat tulis dan buku, karena dapat mengganggu konsentrasinya dalam membaca. Dalam membuat catatan, ia mempunyai catatan yang cukup rapi sesuai dengan urutan mata pelajaran yang dipelajari. c. Mengulangi pelajaran Ia selalu mengulangi pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah dengan membacanya berulang-ulang, meringkas dan mengerjakan latihan-latihan. Mengulangi pelajaran biasanya dilakukan setelah selesai shalat Dzuhur dan makan siang. Dalam
64
mengulangi pelajaran ia selalu menyalin apa yang belum dipahaminya, dan berusaha untuk meminta penjelasan kembali tentang materi pelajaran yang sebelumnya pada guru. d. Konsentrasi dalam belajar Di saat proses pembelajaran berlangsung ia kadang-kadang mengalami hambatan untuk bisa berkonsentrasi, hal itu disebabkan karena kondisi kelas yang kurang tenang, berisik, sehingga menyebabkannya kurang bisa berkonsentrasi. Hambatan konsentrasi yang di alaminya pada saat pembelajaran berlangsung itu terjadi pada mata pelajaran/guru tertentu. Sedangkan dalam belajar di rumah ia lebih bisa berkonsentrasi dengan baik, karena situasi di rumah mendukung terhindar dari keributan, suara bising sehingga belajar menjadi menyenangkan. e. Mengerjakan tugas Tugas-tugas/PR yang diberikan oleh guru kepadanya selalu dikerjakannya sendiri di rumah dengan baik. Akan tetapi jika tugas/PR itu sulit maka biasanya di kerjakan bersama teman-temannya. Dalam persiapan menghadapi ulangan/ujian ia mempersiapkan diri sebulan atau tiga bulan sebelum ujian itu tiba, dengan cara mempelajari rangkuman, latihan, tugas-tugas yang pernah diberikan guru kepadanya. Dengan demikian ia siap lahir batin untuk menghadapi ulangan/ujian. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Belajar “HD” ialah sebagai berikut:
65
a. Kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagianbagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Dalam belajar kondisi tubuhnya sangat mempengaruhinya, apabila dalam keadaan kurang sehat maka susah sekali untuk bisa berkonsentrasi dalam belajar, dan itu menyebabkannya kehilangan motivasi untuk belajar. Untuk menjaga kesehatannya, ia selalu makan dan minum secara teratur dan berolahraga. Dengan demikian ia mempunyai daya tahan tubuh yang baik sehingga jarang sakit. b. Minat Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang akan selalu diperhatikannya terus menerus disertai dengan rasa senang dan tidak bosan. Menurutnya minat juga sangat mempengaruhi dalam proses belajarnya, ia mengalami masalah dengan minat, terkecuali apabila dalam kondisi yang tidak tenang, banyak masalah sehingga pelajaran yang disukai sekalipun tidak menyenangkan baginya. c. Motivasi Sesorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar itulah yang disebut dengan motivasi.
66
Dalam motivasi, meskipun sewaktu-waktu motivasi itu bisa naik turun tetapi bisa diatasinya sehingga dengan demikian hal itu tidak menimbulkan masalah untuk dirinya. Motivasinya dalam belajar ialah untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang diinginkan. Motivasi itulah yang membuatnya belajar dengan sungguh-sungguh di rumah terhadap semua mata pelajaran. d. Fasilitas belajar Fasilitas belajar atau bahan dan perlengkapan belajar harus tersedia agar proses belajar dapat berjalan lancar. Sebelum memulai belajar dipersiapkan lebih dahulu. Buatlah daftar peralatan yang diperlukan dan periksalah secara teratur. Ia mempunyai fasilitas belajar yang lengkap, dari buku paket, LKS, dan alat-alat tulis, rumus-rumus, jangka, penggaris dan kebutuhan belajar yang lain semua tersedia. Sehingga dalam belajar ia tidak perlu minjam kepada teman-temannya, belajar menjadi lancar dan efektif dan menyenangkan. e. Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Lingkungan yang sedikit menghambatnya untuk belajar dengan serius ialah lingkungan sekolah khususnya dalam kelas. Ketika proses pelajaran berlangsung pada mata pelajaran tertentu, kondisi kelas kurang kondusif, ribut dan berisik. Akan tetapi lingkungan
67
sekolah secara umum, menunjang ketenangan dalam belajar. Untuk lingkungan keluarga, orang tuanya selalu mendukungnya untuk belajar, dengan cara menemaninya, membelikan alat-alat yang diperlukan, kondisi rumah nyaman dan tenang dan lingkungan masyarakat sekitar rumahnya juga tenang tidak berisik, posisi rumah teratur, dan tidak padat. Responden 2 : “M” “M” adalah siswa yang berprestasi ia memperoleh peringkat II (dua) di kelas VIIA pada tahun pelajaran 2009/2010. Prestasi belajar “M” pada tahun ajaran 2009/2010 Semester genap (II) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5. Prestasi Belajar “M” No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Mata Pelajaran Pendidikan agama Pendidikan kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
10. Pilihan :** a. b.
Tata Boga Teknik informatika dan komputer Kemuhammadiyahan Baca Tulis Al-Qur`an (BTA)
11. 12. 13. Bahasa Arab
KKM*
Nilai Huruf
60 60 55 55 45 55 55 60 60
Angka 85 72 75 70 75 78 70 67 70
60
65
Enam Puluh Lima
60
75
Tujuh Puluh Lima
60 60 55
75 73 78
Tujuh Puluh Lima Tujuh Puluh Tiga Tujuh Puluh Delapan
Delapan Puluh Lima Tujuh Puluh Dua Tujuh Puluh Lima Tujuh Puluh Tujuh Puluh Lima Tujuh Puluh Delapan Tujuh Puluh Enam Puluh Tujuh Tujuh Puluh
68
Lanjutan Tabel. 4.5 14. Shalat
60 Jumlah
1.
65 1093
Enam Puluh Lima
Kebiasaan Belajar di Sekolah a. Mengikuti pelajaran di sekolah Dalam kegiatan belajar di sekolah, ia sering terlambat masuk kelas. Di saat
pelajaran berlangsung dan guru sedang menjelaskan ia kurang memperhatikan penjelasan dari guru, bahkan kadang-kadang keluar dari kelas, hal itu disebabkan karena ia kurang suka terhadap mata pelajaran tersebut. Kalau mata pelajaran atau guru yang disukainya selalu berusaha untuk tepat waktu masuk kelas dan belajar dengan penuh semangat. Di sekolah, ia tidak ikut aktif dalam kegiatan OSIS. Ia hanya aktif di (HW) pramuka. Setiap jadwal latihan pramuka dirinya berusaha untuk hadir dan mengikuti kegiatan tersebut. Karena menurutnya kegiatan itu menambah motivasinya untuk belajar bersosiali dan bergaul dengan yang lain, selain itu juga kegiatan tersebut akan memberi rasa mandiri dan apresiasi dari para guru. b. Mencatat bahan pelajaran Dalam mencatat pelajaran, ia kadang-kadang saja mencatat pelajaran yang diberikan oleh guru untuk setiap pelajaran, meskipun kadang-kadang saja mencatat pelajaran ia selalu berusaha mencatat dengan rapi dan teratur, dengan tidak mencampur adukan antara mata pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain. Setiap mata pelajaran mempunyai buku
69
catatan masing-masing. Hal itu dilakukan untuk mempermudah dalam mempelajari kembali di rumah. c. Aktif dalam proses belajar mengajar Dalam proses pembelajaran di kelas pada mata pelajaran/guru tertentu ia kurang memperhatikan penjelasan guru, serta kurang aktif dalam pembelajaran, tidak memanfaatkan kesempatan belajar, tidak menanyakan kembali apa yang telah dijelaskan guru yang tidak dipahami. Itu terjadi karena kurang menyukai pelajaran/gurunya. Sebaliknya kalau pelajaran/guru yang disukainya selalu berusaha bertanya, menjawab pertanyaan serta mengerjakan tugas yang diperintahkan oleh guru pada saat proses pembelajaran mata pelajaran yang disenanginya berlangsung. Hal itu dilakukan supaya bisa memahami dan mengerti terhadap apa yang dipelajari pada mata pelajaran yang disenanginya, dengan begitu ia memperoleh kepuasan dalam belajarnya 2. Kebiasaan Belajar di Rumah a. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya Di rumah ia tidak punya jadwal dan tempat khusus untuk belajar, belajar dilakukannya apabila ada waktu yang luang serta dalam kondisi diri/lingkungan yang menyenangkan. Belajar kadang-kadang dilakukannya di ruang tamu, dan dalam kamar, tergantung kondisi pada saat itu. Meskipun tidak mempunyai jadwal belajar, dalam sehari pasti menyempatkan dirinya untuk belajar ada atau tidak ada tugas dari guru.
70
b. Membaca buku dan membuat catatan Ia selalu membaca buku, baik itu di sekolah maupun di rumah. Dalam membaca ia kurang memperhatikan kesehatan mata. Buku tidak terlalu dekat dengan mata, akan tetapi posisi ketika membaca kurang tepat. Karena jika posisi kurang tepat dapat menyebabkan badan cepat lelah dan lesu, sehingga membaca jadi kacau. Belajar di perpustakaan baginya sangatlah penting, oleh karena itu bila ada waktu ia menyempatkan dirinya untuk belajar disana. Buku yang sering dibacanya di perpustakaan adalah buku yang ada kaitannya dengan mata pelajaran dan sesekali membaca novel, dan komik. Membaca dilakukannya dengan menggunakan alat tulis atau buku untuk menulis dan mencatat hal yang penting dan yang sangat susah dihafal atau dimengerti. Dalam membuat catatan, ia mempunyai catatan yang cukup rapi sesuai dengan urutan mata pelajaran yang dipelajari. c. Mengulangi Pelajaran Ia selalu mengulangi pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah dengan membacanya berulang-ulang, dan menjawab latihan-latihan. Mengulangi pelajaran kadangkadang dilakukannya setelah selesai shalat magrib atau pada saat ada waktu luang. Dalam mengulangi pelajaran yang disukainya, ia selalu menyalin apa yang belum pahaminya, dan berusaha untuk meminta penjelasan kembali tentang materi pelajaran yang sebelumnya.
71
d. Konsentrasi dalam Belajar Konsentrasi dalam belajar khususnya di sekolah saat proses pembelajaran berlangsung ia kadang-kadang mengalami hambatan untuk bisa berkonsentrasi, hal itu disebabkan karena kondisi kelas yang kurang tenang, berisik. Hambatan berkonsentrasi pada saat pembelajaran berlangsung itu terjadi pada pelajaran/guru tertentu saja. Sedangkan dalam belajar di rumah ia lebih bisa berkonsentrasi dengan baik, karena situasi di rumah mendukung terhindar dari keributan, suara bising, posisi rumah teratur, dan tidak terlalu padat sehingga belajar menjadi menyenangkan. e. Mengerjakan Tugas Dalam mengerjakan tugas/PR dari guru dapat dikerjakannya sendiri dengan baik di rumah, sulit atau tidak PR yang diberikan oleh guru selalu dikerjakannya sendiri. Mengerjakan tugas/PR itu kadang-kadang langsung dikerjakannya dan kadang-kadang dikerjakan apabila waktunya sudah mendekati dari batas tenggang waktu yang diberikan oleh guru. Ia sangat menjauhi belajar yang berlebihan menjelang ulangan/ujian itu tiba. Ia harus mempersiapkan diri jauh-jauh satu bulan bahkan tiga bulan sebelum ulangan/ ujian itu tiba. Ia cuma menambah keseringannya dalam belajar disaat menjelang ujian/ulangan dengan mengikuti les, mempelajari semua ringkasan yang ada, latihan-latihan, serta tugastugas yang pernah diberikan guru kepadanya.
72
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan belajar “M” adalah sebagai berikut:. a. Kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagian-
bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Dalam belajar kondisi tubuhnya sangat mempengaruhinya apabila dalam keadaan kurang sehat maka konsentrasi dalam belajarnya akan terganggu. Untuk menjaga kesehatannya, ia selalu makan dan minum secara teratur serta berolahraga. Dengan demikian ia mempunyai daya tahan tubuh yang baik sehingga jarang sakit. b. Minat Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang akan selalu diperhatikannya terus menerus disertai dengan rasa senang dan tidak bosan. Menurutnya minat juga sangat mempengaruhi dalam proses belajar seseorang, itu terbukti ia sangat sulit sekali untuk menyukai semua mata pelajaran, hal itu menyebabkannya sulit untuk bisa konsentrasi pada pelajaran yang tidak disenanginya. c. Motivasi Sesorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar itulah yang disebut dengan motivasi.
73
Dalam motivasi, keinginan atau dorongan untuk belajarnya sangat kuat meskipun sewaktu-waktu motivasi itu bisa naik turun tetapi bisa diatasinya sehingga hal itu tidak menimbulkan masalah untuk dirinya. Motivasinya dalam belajar ialah untuk memperoleh prestasi yang diinginkan. Motivasi itulah yang membuatnya belajar dengan sungguh-sungguh di rumah terhadap semua mata pelajaran, baik yang disenangi maupun yang kurang disenangi apalagi disaat menjelang ulangan/ujian. d. Fasilitas belajar Fasilitas belajar atau bahan dan perlengkapan belajar harus tersedia agar proses belajar dapat berjalan lancar. Sebelum memulai belajar dipersiapkan lebih dahulu. Buatlah daftar peralatan yang diperlukan dan periksalah secara teratur. Ia mempunyai fasilitas belajar yang lengkap, rumus, penggaris, jangka, buku pelajaran, dan lain sebaginya. Sehingga dalam belajarnya tidak mengalami gangguan dan belajar menjadi lancar dan menyenangkan. e. Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Lingkungan yang sedikit menghambatnya belajar dengan serius ialah lingkungan sekolah khususnya dalam kelas. Ketika proses pelajaran berlangsung pada mata pelajaran
74
tertentu, kondisi kelas kurang kondusif, ribut dan berisik. Akan tetapi lingkungan sekolah secara umum, menunjang ketenangan dalam belajar. Untuk lingkungan keluarga dan masyarakat kondisinya tenang, tidak berisik, orang tua sangat memperhatikan siswa dengan cara memanggil guru les ke rumahnya dua kali dalam satu minggu, posisi rumah teratur, tidak padat, dan bersih hal ini sangat mendukungnya untuk melakukan kegiatan yang bernama belajar. Responden 3 : “SS” “SS” adalah siswa yang berprestasi ia memperoleh peringkat ke III (tiga) di kelas VIIA pada tahun pelajaran 2009/2010. Prestasi belajar “SS” pada tahun ajaran 2009/2010 semester II (genap) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6. Prestasi Belajar „SS” No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Mata Pelajaran Pendidikan agama Pendidikan kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
10. Pilihan :** a.
Tata Boga
KKM* 60 60 55 55 45 55 55 60 60
Angka 85 68 60 69 60 75 65 70 70
60
70
Nilai Huruf Delapan Puluh Lima Enam Puluh Delapan Enam Puluh Enam Puluh Sembilan Enam Puluh Tujuh Puluh Lima Enam Puluh Lima Tujuh Puluh Tujuh Puluh Tujuh Puluh
75
Lanjutan Tabel. 4.6 b.
Teknik informatika dan komputer Kemuhammadiyahan Baca Tulis Al-Qur`an (BTA)
60
72
11. 12. 13. Bahasa Arab 14. Shalat
60 60 55 60
80 77 79 70 1070
Jumlah
Tujuh Puluh Dua Delapan Puluh Tujuh Puluh Tujuh Tujuh Puluh Sembilan Tujuh Puluh
1. Kebiasaan Belajar di Sekolah a. Mengikuti pelajaran di sekolah Dalam kegiatan pembelajaran, ia masuk kelas selalu tepat waktu. Karena ia ingin menjadi siswa yang disiplin sehingga tidak kena sanksi guru dan bisa mengikuti semua pelajaran dengan sempurna. Di kelas, ia jarang memperhatikan penjelasan guru, itu dilakukan karena ia kurang menyukai pelajaran atau gurunya. Akan tetapi apabila pelajaran yang disenanginya, ia selalu memperhatikan penjelasan guru tentang pelajaran tersebut. Di sekolah, ia tidak aktif dalam kegiatan OSIS. Ia hanya mengikuti PMR, menurutnya bergabung/ikut dengan PMR membuatnya senang, bisa menambah pengalamn dan nilai. b. Mencatat bahan pelajaran Ia kadang-kadang mencatat pelajaran yang diberikan oleh guru. Meskipun kadangkadang saja mencatat, tetapi dalam mencatat pelajaran ia selalu berusaha mencatat dengan rapi dan teratur, tidak mencampur adukan antara mata pelajaran yang satu dengan pelajaran
76
yang lain. Setiap mata pelajaran mempunyai buku catatan masing-masing apalagi tentang pelajaran yang disenangi ia selalu melengkapi catatan yang kurang dengan cara meminjam kepada teman yang lain. Itu dilakukannya untuk mempermudah dalam mempelajari kembali di rumah. c. Aktif dalam pembelajaran Dalam proses pembelajaran di kelas ia kadang-kadang memperhatikan semua penjelasan guru, tidak menanyakan kembali apa yang telah dijelaskan guru yang tidak dipahami disaat pelajaran/guru yang kurang disenanginya. Akan tetapi ia selalu berusaha menjawab perytanyaan serta mengerjakan tugas yang diperintahkan oleh guru pada saat proses pembelajaran mata pelajaran yang disenanginya berlangsung. Itu dilakukannya supaya bisa memahami dan mengerti terhadap apa yang dipelajari pada mata pelajaran yang disenangi, dengan begitu ia memperoleh kepuasan dalam belajarnya 2. Kebiasaan Belajar di Rumah a. Mempunyai jadwal belajar dan pelaksanaannya Ia punya jadwal tertulis untuk belajar di rumah. Meskipun mempunyai jadwal belajar tapi ia tidak dapat melaksanakannya dengan baik dan teratur. Ia tidak mempunyai ruang khusus untuk belajar, belajar kadang-kadang dilakukannya di teras rumah, ruang tamu dan di kamar. Meskipun begitu dalam sehari apabila tidak ada kesibukan dan keadaan di rumah tenang terkendali pasti menyempatkan dirinya untuk belajar.
77
b. Membaca dan membuat catatan Ia selalu membaca buku, dalam membaca ia kurang memperhatikan kesehatan mata. Dalam membaca jarak antara mata dan buku sangat dekat, dan posisi badan kurang tepat. Karena terlalu dekat akhirnya dapat menyebabkan mata cepat lelah dan perih, sehingga membaca jadi kacau. Meskipun demikian ia merasa nyaman dengan kebiasaannya dalam belajar, dan bisa lebih berkonsentrasi dalam belajarnya. Belajar di perpustakaan menurutnya cukup penting, akan tetapi ia jarang pergi ke perpustakaan. Buku yang sering dibaca apabila ke perpustakaan adalah buku yang ada kaitannya dengan mata pelajaran dan sesekali membaca novel, dan kamus. Membaca dilakukannya dengan menggunakan alat tulis atau buku untuk menulis dan mencatat hal-hal yang sangat penting dan susah untuk di ingat dan dimengerti. Ia mempunyai catatan yang cukup rapi sesuai dengan urutan mata pelajaran yang dipelajari. c. Mengulangi pelajaran Ia kadang-kadang saja mengulangi pelajaran di rumah. Mengulangi pelajaran dilakukannya apabila ada pelajaran yang dirasa sangat sulit untuk dimengerti dan dipahami ketika dipelajari di sekolah. Mengulangi pelajaran biasanya dilakukan dengan membacanya berulang-ulang. Mengulangi pelajaran biasanya dilakukan setelah selesai melaksanakan aktivitas lainnya, serta dalam keadaan senang dan kondusif.
78
d. Konsentrasi dalam belajar Ia bisa berkonsentrasi dengan baik apabila lingkungan dan kondisi yang mendukung, apabila situasi dan kondisi tidak mendukung untuk berkonsentrasi ia tidak bisa berkonsentrasi dengan baik. Ia kadang-kadang mengalami gangguan untuk berkonsentrasi dalam belajar ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas pada mata pelajaran tetentu terutama di saat mata pelajaran/guru yang kurang disenanginya. Selain itu juga ketenangan di dalam kelas juga mempengaruhinya untuk bisa berkonsentrasi mengikuti pelajaran. Belajar di rumahnya juga mengalami gangguan konsentrasi, ia sering diganggu oleh adiknya ketika belajar, rumah yang sempit, panas, padat, dan ribut. Untuk belajar ia harus menenangkan adiknya terlebih dahulu, dan mencari waktu yang tenang setelah masalah itu sudah diselesaikan baru bisa belajar dengan konsentrasi yang baik. e. Mengerjakan tugas Tugas-tugas yang diberikan guru berupa PR/latihan jarang dikerjakannya, jika PR itu mudah, maka biasa dikerjakannya itupun kalau ingat. Dalam persiapan ulangan/ujian, ia tidak bisa menghindari belajar yang terlalu banyak. Ia menambah keseringannya dalam belajar di saat menjelang ujian/ulangan. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan belajar “SS” adalah sebagai berikut: a. Kesehatan
79
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Kondisi tubuhnya tidak terlalu mempengaruhinya dalam belajar. Meskipun kondisi tubuhnya kurang sehat, “SS” tetap bisa berkonsentrasi dalam belajar. Untuk menjaga kesehatannya “SS‟ selalu makan dan minum secara teratur serta berolahraga. “SS” mempunyai daya tahan tubuh yang baik, sehingga jarang sakit. Dengan demikian kesehatannya mendukung untuk belajar dan aktivitas yang lainnya. b. Minat Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang akan selalu diperhatikannya terus menerus disertai dengan rasa senang dan tidak bosan. Menurutnya minat juga sangat mempengaruhi dalam proses belajar seseorang, itu terbukti ia sangat sulit sekali untuk menyukai semua mata pelajaran, hal itu menyebabkannya sulit untuk bisa konsentrasi untuk pelajaran yang tidak disenangi. c. Motivasi Sesorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar itulah yang disebut dengan motivasi.
80
Keinginan atau dorongan untuk belajarnya sangat kuat, meskipun sewaktu-waktu motivasi itu bisa naik turun tetapi bisa diatasinya sehingga dengan demikian hal itu tidak menimbulkan masalah untuk dirinya. Motivasinya dalam belajar ialah untuk memperoleh prestasi yang diinginkan. Motivasi itulah yang membuatnya belajar dengan sungguh-sungguh di rumah terhadap semua mata pelajaran, baik terhadap mata pelajaran yang disenangi maupun yang kurang disenangi apalagi disaat menjelang ulangan/ujian. d. Fasilitas belajar Fasilitas belajar atau bahan dan perlengkapan belajar harus tersedia agar proses belajar dapat berjalan lancar. Sebelum memulai belajar dipersiapkan lebih dahulu. Buatlah daftar peralatan yang diperlukan dan periksalah secara teratur. Ia mempunyai fasilitas belajar yang kurang lengkap, buku dan alat-alat tulis yang dibutuhkan dalam belajar tidak dimiliki/tersedia semuanya. Meskipun begitu ia tetap belajar setiap hari dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. e. Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem.
81
Lingkungan yang sedikit menghambatnya belajar dengan serius ialah lingkungan sekolah khususnya dalam kelas. Ketika proses pelajaran berlangsung pada mata pelajaran tertentu, kondisi kelas kurang kondusif, ribut dan berisik. Akan tetapi lingkungan sekolah secara umum, menunjang ketenangan dalam belajar. Untuk lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar juga kurang mendukungnya untuk belajar karena kondisi rumah yang sempit, berisik, panas, kurang bersih, posisi rumah yang semrawut, dan tidak ada ruang khusus untuk belajar sehingga belajar menjadi terganggu. Responden 4 : “H” “H”adalah siswa yang berprestasi dengan memperoleh peringkat I (satu) di kelas VIIB pada tahun ajaran 2009/2010. Prestasi belajar “H” pada tahun ajaran 2009/2010 Semester genap (II) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7. Prestasi Belajar “H” No
Mata Pelajaran
KKM*
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pendidikan agama Pendidikan kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
60 60 55 55 45 55 55 60 60
Angka 80 73 80 60 75 80 70 70 70
Nilai Huruf Delapan Puluh Tujuh Puluh Tiga Delapan Puluh Enam Puluh Tujuh Puluh Lima Delapan Puluh Tujuh Puluh Tujuh Puluh Tujuh Puluh
82
Lanjutan Tabel. 4.7 10. Pilihan :** a. b.
Tata Boga Teknik informatika dan komputer Kemuhammadiyahan Baca Tulis Al-Qur`an (BTA)
11. 12. 13. Bahasa Arab 14. Shalat Jumlah 1.
60
70
Tujuh Puluh
60
74
Tujuh Puluh Empat
60 60 55 60
75 76 67 70 1090
Tujuh Puluh Lima Tujuh Puluh Enam Enam Puluh Tujuh Tujuh Puluh
Kebiasaan Belajar di Sekolah a. Mengikuti pelajaran di sekolah Dalam kegiatan pembelajaran ia masuk kelas selalu tepat waktu, karena kalau
terlambat akan mendapatkan poin pelanggaran serta ketinggalan pelajaran. Ia selalu memperhatikan penjelasan guru, mematuhi perintah guru dan berusaha untuk menjaga ketenangan kelas. Itu dilakukannya supaya bisa memahami dan mengerti terhadap apa yang dipelajari pada saat itu, dengan itu ia memperoleh kepuasan dalam belajarnya. Di sekolah, ia tidak aktif dalam kegiatan OSIS. Ia hanya aktif di (HW) pramuka. Setiap jadwal latihan pramuka ia berusaha untuk hadir dan mengikuti kegiatan tersebut. Karena menurutnya kegiatan itu menambah motivasi untuk belajar bersosiali, menambah wawasan dan bergaul dengan yang lain selain itu juga kegiatan tersebut akan memberi rasa mandiri dan apresiasi dari para guru.
83
b. Mencatat bahan pelajaran Ia selalu mencatat pelajaran yang diberikan oleh guru untuk setiap pelajaran, dan selalu berusaha mencatat dengan rapi dan teratur, tidak mencampur adukan antara mata pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain. Setiap mata pelajaran mempunyai buku catatan masing-masing dan selalu melengkapi catatan yang kurang dengan cara meminjam kepada teman yang lain. Hal itu dilakukan untuk mempermudah dalam mempelajari kembali di rumah. c. Aktif dalam pembelajaran Dalam proses pembelajaran di kelas ia selalu memperhatikan semua penjelasan guru, akan tetapi ia kurang memanfaatkan kesempatan belajar, ia tidak menanyakan kembali apa yang telah dijelaskan guru yang tidak dipahami. Ia cuma kadang-kadang saja bertanya dan mencatat hal-hal yang dianggapnya penting supaya bisa memahami pelajaran yang diikutinya. 1. Kebiasaan Belajar di Rumah a. Mempunyai jadwal belajar dan pelaksanaannya Di rumah ia punya jadwal tertulis untuk belajar, dan bisa melaksanakan jadwal belajar itu dengan teratur. Karena dengan disiplin menurutnya akan membawa dampak yang positif bagi dirinya dan orang lain secara umum. Ia tidak punya tempat khusus untuk belajar, belajar kadang-kadang dilakukannya di ruang tamu atau dalam kamarnya. Jadwal
84
khusus untuk belajarnya ialah setelah selesai shalat magrib dan kalau belum selesai dilanjutkan setelah selesai shalat Isha. Dipilihnya waktu belajar pada malam hari karena pada waktu itu biasanya ia tidak punya kesibukan sekalian menyiapkan bahan-bahan pelajaran untuk besok di sekolah. b. Membaca dan membuat catatan Dalam membaca buku, ia mempunyai kebiasaan yang cukup baik. Ia bisa dibilang memperhatikan kesehatan mata. Di saat membaca buku jarak antara mata dan buku tidak terlalu dekat, tapi posisi tubuh saat membaca kurang diperhatikannya. sehingga membaca kurang begitu menyenangkan dan hikmat. Karena jika posisi kurang tepat posisinya dapat menyebabkan badan cepat lelah dan lesu, sehingga membaca jadi kacau. Itu dilakukannya karena tidak mengetahui bagaimana membaca buku yang baik, akhirnya hal itu menjadi kebiasaannya dalam hal membaca buku. Membaca buku juga dilakukannya di perpustakaan, dan bahkan kadang-kadang meminjam buku dan mengerjakan tugas di perpustakaan. Perpustakaan baginya sangatlah penting. Oleh karena itu ia sering pergi ke perpustakaan dan meluangkan waktunya membaca walaupun sebentar. Buku yang sering dibacanya di perpustakaan adalah buku yang ada kaitannya dengan mata pelajaran dan sesekali membaca majalah, buku-buku yang berkaitan dengan keterampilan, dan komik. Dalam membaca ia tidak menggunakan alat tulis atau buku untuk menulis, menggambar, menggarisi dan mencatat hal yang penting dan yang sangat susah dihapal atau dimengerti. Karena menurutnya mencatat, menulis, menggambar ketika sedang membaca itu akan
85
mengganggu konsentrasinya dalam membaca. Dalam membuat catatan, ia mempunyai catatan yang cukup rapi sesuai dengan urutan mata pelajaran yang dipelajari. c. Mengulangi pelajaran Ia selalu mengulangi pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah dengan membacanya berulang-ulang, dan membuat ringkasan. Ia mengulangi pelajaran kadangkadang dilakukannya setelah selesai shalat magrib atau pada saat ada waktu luang. d. Konsentrasi dalam belajar Konsentrasi dalam belajar khususnya di sekolah saat proses pembelajaran berlangsung ia kadang-kadang mengalami hambatan untuk bisa berkonsentrasi, hal itu disebabkan karena kondisi kelas yang kurang tenang, berisik. Hambatan berkonsentrasi yang di alaminya itu terjadi pada mata pelajaran/guru tertentu. Sedangkan dalam belajar di rumah ia juga mengalami hambatan untuk berkonsentrasi dengan baik, karena situasi di rumah panas, ribut, sangat padat, suara bising sehingga tidak bisa belajar dengan baik. e. Mengerjakan tugas Tugas-tugas yang diberikan guru berupa PR/Latihan dapat dikerjakannya langsung di rumah dengan baik, jika PR itu sulit, maka biasanya dikerjakannya bersama temantemannya. Dalam persiapan ulangan/ujian, ia belajar setiap hari dan tidak menumpuk bahan bacaannya sehingga ia mempunyai kesiapan untuk menghadapinya kapanpun ujian itu tiba. Dengan demikian ia tidak perlu belajar dengan keras untuk menghadapi ujian.
86
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan belajar “H” ialah sebagai berikut: a. Kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagianbagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Dalam belajar, kondisi tubuh sangat berpengaruh dalam belajarnya. Untuk menjaga kesehatan ia harus sering berolahraga. Ia mempunyai daya tahan tubuh yang kuat, ia jarang sekali mengalami gangguan pada kondisi tubuhnya. Dengan demikian kondisi tubuh (kesehatan) mendukungnya untuk melakukan aktifitas yang bernama belajar maupun aktifitas yang lain. b. Minat Minat
adalah
mengenangbeberapa
kecendrungan kegiatan.
yang
Kegiatan
tetap
yang
untuk
diminati
memperhatikan seseorang
akan
dan selalu
diperhatikannya terus menerus disertai dengan rasa senang dan tidak bosan. Menurutnya minat juga sangat mempengaruhi dalam proses belajarnya, Ia mengalami masalah dengan minat, terkecuali apabila dalam kondisi yang tidak tenang, banyak masalah sehingga pelajaran yang di sukai sekalipun tidak menyenangkan baginya. c. Motivasi Sesorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar itulah yang disebut dengan motivasi.
87
Keinginan atau dorongan untuk belajarnya sangat kuat, meskipun sewaktu-waktu motivasi itu bisa naik turun tetapi bisa diatasinya sehingga dengan demikian hal itu tidak menimbulkan masalah untuk dirinya. Motivasinya dalam belajar ialah untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang diinginkan. Motivasi itulah yang membuatnya belajar dengan sungguh-sungguh di rumah terhadap semua mata pelajaran, baik yang disenangi maupun yang kurang disenangi apalagi disaat menjelang ulangan/ujian. d. Fasilitas belajar Fasilitas belajar atau bahan dan perlengkapan belajar harus tersedia agar proses belajar dapat berjalan lancar. Sebelum memulai belajar dipersiapkan lebih dahulu. Buatlah daftar peralatan yang diperlukan dan periksalah secara teratur. Ia mempunyai fasilitas belajar yang cukup lengkap, buku, dan alat-alat tulis yang dimilikinya tidak lengkap. Meskipun demikian begitu ia tetap belajar setiap hari dengan memanfaatkan fasilitas yang ada meskipun hal itu dapat mengganggunya dalam belajar. e. Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem.
88
Menurutnya lingkungan yang sedikit menghambat belajarnya dengan serius ialah lingkungan sekolah khususnya dalam kelas. Ketika proses pelajaran berlangsung pada mata pelajaran tertentu, kondisi kelas kurang kondusif, ribut dan berisik. Akan tetapi lingkungan sekolah secara umum, menunjang ketenangan dalam belajar. Untuk lingkungan keluarga dan masyarakat juga kurang mendukungnya untuk melakukan kegiatan yang bernama belajar. Kondisi rumah yang tidak tenang, kurang nyaman, panas, posisi rumah semrawut, padat penduduknya, dan keadaan masyarakat yang berisik, dan kurang bersih. Responden 5 : “RZH” “RZH” adalah siswa berprestasi dengan memperoleh peringkat ke II (dua) di kelas VIIB, pada tahun ajaran 2009/2010. Prestasi belajar RZH pada tahun ajaran 2009/2010 semester II (genap) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8. Prestasi Belajar “RZH” No
Mata Pelajaran
KKM*
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pendidikan agama Pendidikan kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
60 60 55 55 45 55 55 60 60
Angka 80 74 65 72 50 75 68 70 70
Nilai Huruf Delapan Puluh Tujuh Puluh Empat Enam Puluh Lima Tujuh Puluh Dua Lima Puluh Tujuh Puluh Lima Enam Puluh Delapan Tujuh Puluh Tujuh Puluh
89
Lanjutan Tabel. 4.8 10. Pilihan :** a. b.
Tata Boga Teknik informatika dan komputer Kemuhammadiyahan Baca Tulis Al-Qur`an (BTA)
11. 12. 13. Bahasa Arab 14. Shalat
Jumlah 1.
60
70
Tujuh Puluh
60
80
Delapan puluh
60 60 55 60
80 76 67 70 1067
Delapan Puluh Tujuh Puluh Enam Enam Puluh Tujuh Tujuh Puluh
kebiasaan Belajar di Sekolah a. Mengikuti pelajaran di sekolah Dalam kegiatan pembelajaran, ia masuk kelas selalu tepat waktu. Karena ia ingin
menjadi siswa yang disiplin sehingga tidak kena sanksi guru, serta bisa mengikuti semua pelajaran dengan baik. Di kelas, ia selalu memperhatikan penjelasan guru, bertanya kepada guru dan teman-temannya apabila ada hal yang kurang dipahami dan dimengerti, ia juga mencatat hal-hal yang dianggapnya sangat penting supaya bisa memahami pelajaran yang diikuti dan yang disukai. Di sekolah, ia tidak aktif dalam kegiatan OSIS. Ia hanya mengikuti kegiatan pramuka di sekolahnya, ia mengikuti kegiatan tersebut dengan senang hati dan penuh semangat karena menurutnhya kegiatan tersebut dapat menumbuhkan sikap mandiri dan semangat dalam diri karena dapat menunjang nilai untuknya. b. Mencatat bahan pelajaran
90
Ia selalu mencatat pelajaran yang diberikan oleh guru untuk setiap pelajaran. Dalam mencatat pelajaran ia selalu berusaha mencatat dengan lengkap. Dalam mencatat bahan pelajaran ia mencampur adukan antara mata pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain, sehingga ini dapat menghambat dalam mempelajari kembali di rumah. c. Aktif dalam pembelajaran Dalam proses pembelajaran di kelas ia memperhatikan semua penjelasan guru, tetapi kurang aktif dalam pembelajaran, ia tidak memanfaatkan kesempatan belajar, ia tidak menanyakan kembali apa yang telah dijelaskan guru yang tidak dipahami. Ia cuma kadangkadang saja bertanya dan mencatat hal-hal yang dianggapnya penting supaya bisa memahami pelajaran yang di ikutinya. 2. kebiasaan Belajar di Rumah a. Mempunyai jadwal belajar dan pelaksanaannya Ia tidak punya jadwal untuk belajar dan tempat khusus untuk belajar di rumah. Belajar kadang-kadang dilakukannya di ruang tamu, dan dalam kamar. Meskipun tidak mempunyai jadwal belajar dalam sehari pasti menyempatkan dirinya untuk belajar ataupun mengerjakan tugas-tugas dari sekolah. Waktu yang sering digunakan untuk belajar biasanya sesudah shalat magrib. Jadwal belajar yang tidak tertulis ini dapat dilaksanakannya dengan baik dan teratur setiap hari.
91
b. Membaca dan membuat catatan Dalam membaca buku, ia mempunyai kebiasaan yang kurang baik. Ia kurang memperhatikan kesehatan mata. Buku terlalu dekat dengan mata serta dengan posisi yang kurang benar. Itu dilakukan karena tidak tau akibat dari kebiasaannya dalam membaca buku, bahwa itu akan menyebabkan gangguan pada mata dan anggota tubuh yang lain. Ia merasa cukup nyaman dengan apa yang dilakukannya saat belajar, khususnya dalam membaca buku itu membuatnya nyaman dalam belajar serta bisa berkonsentrasi dengan baik. Belajar di perpustakaan menurutnya sangat penting, akan tetapi ia jarang meluangkan waktunya membaca ke perpustakaan walaupun sebentar. Buku yang sering dibaca di perpustakaan adalah buku yang ada kaitannya dengan mata pelajaran dan sesekali membaca majalah, dan buku yang berkaitan dengan keterampilan. Dalam membaca ia menggunakan alat tulis atau buku untuk menulis dan mencatat, selain mencatat biasanya memakai alat tulis dan buku untuk menggambar yang ingin digambarnya. Dalam membuat catatan, ia mempunyai catatan yang kurang rapi, tercampur aduk antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain atau tidak sesuai dengan urutan mata pelajaran yang dipelajari. c. Mengulangi pelajaran Ia kadang-kadang mengulangi pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah. Ia mengulangi pelajaran biasanya dilakukan setelah selesai shalat Isha dan makan malam. Ia mengulangi pelajaran dengan cara membacanya berulang-ulang dan mengerjakan latihanlatihan.
92
d. Konsentrasi dalam Belajar Ia kadang-kadang mengalami hambatan untuk bisa berkonsentrasi, hal itu disebabkan karena kondisi kelas yang kurang tenang, berisik. Hambatan konsentrasi yang di alaminya terjadi pada saat pembelajaran berlangsung itu terjadi pada mata pelajaran/guru tertentu. Sedangkan dalam belajar di rumah ia lebih bisa berkonsentrasi dengan baik, karena situasi di rumah mendukungnya untuk belajar terhindar dari keributan, suara bising sehingga belajar menjadi menyenangkan. e. Mengerjakan Tugas Tugas-tugas yang diberikan guru berupa PR/Latihan dapat dikerjakannya langsung di rumah dengan baik, jika PR itu sulit, maka biasanya dikerjakannya bersama temantemannya. Dalam persiapan ulangan/ujian, ia sudah mempersiapkan diri seminggu/bulan sebelum ujian itu tiba. Dengan membaca ringkasan, catatan, latihan-latihan, sehingga ia tidak perlu belajar dengan keras ketika menjelang ulangan/ujian. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Belajar “RZH” ialah sebagai berikut: a. Kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagianbagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Dalam belajar, kondisi tubuh sangat berpengaruh dalam belajarnya. Untuk menjaga kesehatanyan ia harus tidur, makan dan minum dengan teratur. Ia mempunyai daya tahan
93
tubuh yang baik, ia jarang sekali mengalami gangguan pada kondisi tubuhnya. Dengan demikian kondisi tubuh (kesehatan) mendukungnya
untuk melakukan aktifitas belajar
maupun aktifitas yang lain. b. Minat Minat
adalah
mengenangbeberapa
kecendrungan kegiatan.
yang
Kegiatan
tetap
yang
untuk
diminati
memperhatikan
seseorang
akan
dan selalu
diperhatikannya terus menerus disertai dengan rasa senang dan tidak bosan. Menurutnya minat juga sangat mempengaruhi dalam proses belajarnya, ia mengalami masalah dengan minat, terkecuali apabila dalam kondisi yang tidak tenang, banyak masalah sehingga pelajaran yang ia sukai sekalipun tidak menyenangkan baginya. c. Motivasi Sesorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar itulah yang disebut dengan motivasi. Keinginan atau dorongan untuk belajarnya sangat kuat, meskipun sewaktu-waktu motivasi itu bisa naik turun tetapi bisa diatasinya. Sehingga dengan demikian hal itu tidak menimbulkan masalah untuk dirinya. Motivasinya dalam belajar ialah untuk memperoleh prestasi yang diinginkan. Motivasi itulah yang membuatnya belajar dengan sungguh-sungguh di rumah terhadap
94
semua mata pelajaran, baik yang disenangi maupun yang kurang disenangi apalagi di saat menjelang ulangan/ujian. d. Fasilitas belajar Fasilitas belajar atau bahan dan perlengkapan belajar harus tersedia agar proses belajar dapat berjalan lancar. Sebelum memulai belajar dipersiapkan lebih dahulu. Buatlah daftar peralatan yang diperlukan dan periksalah secara teratur. Ia mempunyai fasilitas belajar yang lengkap, dari buku paket, LKS dan alat-alat tulis seperti kebutuhan belajar yang lain seperti penggaris, jangka, rumus dan penghapus semua dimilikinya. Sehingga dalam belajar ia tidak mengalami gangguan dan belajar menjadi lancar dan menyenangkan. e. Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Menurutnya lingkungan yang sedikit menghambat belajarnya dengan serius ialah lingkungan sekolah khususnya dalam kelas pada mata pelajaran tertentu berlangsung, itu disebabkan kondisi kelas kurang kondusif, ribut dan berisik. Akan tetapi lingkungan sekolah secara umum, menunjang ketenangan dalam belajar. Untuk lingkungan keluarga dan masyarakat mendukungnya untuk melakukan kegiatan yang bernama belajar. Kondisi
95
rumah yang luas, milik sendiri, ventilasi yang cukup, tenang, dan orang tua selalu mengingatkan untuk belajar, serta lingkungan disekitar rumahnya bersih, dan tenang. Responden 6 : “IA” “IA” adalah siswa berprestasi dengan memperoleh peringkat III (tiga) di kelas VIIA, pada tahun ajaran 2009/2010. Prestasi belajar “IA” pada tahun ajaran 2009/2010 semester II (genap) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 4.9. Prestasi Belajar “IA” No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
11. 12. 13. 14.
Mata Pelajaran Pendidikan agama Pendidikan kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Pilihan :** a. Tata Boga b. Teknik informatika dan komputer Kemuhammadiyahan Baca Tulis Al-Qur`an (BTA) Bahasa Arab Shalat Jumlah
KKM * 60 60 55 55 45 55 55 60 60
Nilai Huruf
Angka 85 70 75 70 60 70 70 70 70
60
70
Tujuh Puluh
60
73
Tujuh Puluh Tiga
60 60 55 60
85 66 64 65 1063
Delapan Puluh Lima Tujuh Puluh Tujuh Puluh Lima Tujuh Puluh Enam Puluh Tujuh Puluh Tujuh puluh Tujuh puluh Tujuh puluh
Delapan puluh Lima Enam Puluh Enam Enam Puluh Empat Enam Puluh Lima
96
1. Kebiasaan Belajar di Sekolah a. Mengikuti pelajaran di sekolah Dalam kegiatan pembelajaran, ia masuk kelas selalu tepat waktu. Karena apabila terlambat akan mendapat sanksi bertambahnya poin pelanggaran serta ia tidak mau orang tuanya dipanggil oleh pihak sekolah. Di kelas, ia jarang memperhatikan penjelasan guru, serta sering keluar dari kelas saat jam pelajaran berlangsung. Itu dikarenakan ia kurang menyukai semua mata pelajaran, tetapi apabila mata pelajaran atau guru yang di sukainya maka ia selalu memperhatikan, aktif bertanya dan mencatat. Di sekolah, ia tidak ikut aktif dalam kegiatan OSIS. Ia hanya mengikuti PMR, menurutnya bergabung/ikut dengan PMR membuatnya senang, bisa menambah pengalamn serta bisa menambah nilai. b. Mencatat Pelajaran Ia selalu mencatat pelajaran yang diberikan oleh guru untuk setiap pelajaran dengan lengkap. Akan tetapi dalam mencatat ia mencampur adukan antara mata pelajaran yang satu dengan pelajaran yang lain, sehingga hal ini menghambatnya dalam mepelajari kembali di rumah. c. Aktif dalam Pembelajaran Dalam proses pembelajaran di kelas ia memperhatikan semua penjelasan guru, kurang aktif dalam bertanya, ia tidak memanfaatkan kesempatan belajar, ia tidak
97
menanyakan kembali apa yang telah dijelaskan guru yang tidak dipahami. Ia cuma kadangkadang saja bertanya dan mencatat hal-hal yang dianggapnya penting supaya bisa memahami pelajaran yang di ikutinya. akan tetapi pada pelajaran/guru yang disenanginya ia selalu aktif memanfaatkan kesempatan yang ada. 2. Kebiasaan Belajar di Rumah a.
Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya Ia punya jadwal tertulis untuk belajar di rumah. Ia tidak punya ruang khusus untuk
belajar, belajar biasanya dilakukan dalam kamar dan teras rumah. Meskipun mempunyai jadwal belajar tetapi tidak dapat dilaksanakannya dengan baik dan teratur. Itu disebabkan karena kurangnya motivasi dan lingkungan yang kurang mendukung, jadwal belajar tersebut dilaksanakannya apabila ingin belajar tentang pelajaran/guru yang di senanginya. b. Membaca dan Membuat Catatan Ia selalu membaca buku di sekolah dan di rumah. Dalam membaca Ia tidak memperhatikan kesehatan mata. Dalam membaca jarak antara mata dan buku sangat dekat, dan posisi badan kurang tepat. Karena posisi badan yang kurang tepat akhirnya dapat menyebabkan badan cepat lelah dan lesu, sehingga membaca jadi kacau. Hal itu dilakukannya karena ia tidak mengetahui cara membaca buku yang baik, serta tidak mengetahui akibat dari aktifitas membacanya, bahkan hal itu sudah menjadi kebiasaannya dalam membaca buku dan merasa nyaman atas apa yang telah di lakukan dalam membaca
98
buku. Belajar di perpustakaan baginya sangatlah penting, akan tetapi ia jarang meluangkan waktunya membaca di perpustakaan walaupun sebentar. Buku yang sering dibaca apabila ke perpustakaan adalah buku yang ada kaitannya dengan mata pelajaran, seperti IPA, IPS, AGAMA dan sesekali membaca novel, dan majalah. Dalam membaca ia menggunakan alat tulis atau buku untuk menulis, menggambar dan mencatat hal-hal yang sangat penting dan susah untuk diingat dan dimengerti. Dalam membuat catatan, ia mempunyai catatan yang kurang rapi tidak sesuai dengan urutan mata pelajaran yang dipelajari. c. Mengulangi Pelajaran Ia kadang-kadang mengulangi pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah. Mengulangi pelajaran dilakukannya denagan cara membacanya berulang-ulang dan membuat
ringkasan.
Mengulangi
pelajaran
biasanya
dilakukan
setelah
selesai
melaksanakan aktivitas lainnya, ada waktu luang dan dalam keadaan senang. d. Konsentrasi dalam Belajar Konsentrasi dalam belajar khususnya di sekolah disaat proses pembelajaran berlangsung ia mengalami hambatan untuk bisa berkonsentrasi, hal itu disebabkan karena kondisi kelas yang kurang tenang, berisik. Hambatan konsentrasi itu dialami pada saat pembelajaran berlangsung itu terjadi pada mata pelajaran/guru tertentu. Sedangkan dalam belajar di rumah ia lebih bisa berkonsentrasi dengan baik, karena situasi di rumah mendukung terhindar dari keributan, suara bising sehingga belajar menjadi menyenangkan.
99
e. Mengerjakan Tugas Tugas-tugas yang diberikan guru berupa PR/Latihan jarang dikerjakannya, jika PR itu mudah, maka biasanya dikerjakannya itupun kalau ingat. Dalam persiapan ulangan/ujian, ia tidak bisa menghindari belajar yang terlalu banyak. Ia menambah keseringannya dalam belajar di saat menjelang ujian/ulangan. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Belajar “RZH” ialah sebagai berikut: a. Kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagianbagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Kondisi tubuh sangat berpengaruh dalam belajarnya. Untuk menjaga kesehatannya ia harus tidur, makan dan minum dengan teratur. Ia mempunyai daya tahan tubuh yang baik, sehingga jarang sekali mengalami gangguan pada kondisi tubuhnya. Dengan demikian kondisi tubuh (kesehatan) mendukungnya untuk melakukan aktifitas belajar maupun aktifitas yang lain. b. Minat Minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang akan selalu diperhatikannya terus menerus disertai dengan rasa senang dan tidak bosan.
100
Menurutnya minat juga sangat mempengaruhi dalam proses belajarnya, ia mengalami kesulitan untuk menyukai semua mata pelajaran. Ia sangat merasakan dampak terhadap dirinya yaitu kesulitan dalam berkonsentrasi dalam belajar, dan aktif dalam proses pembelajaran untuk semua pelajaran. c. Motivasi Sesorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Keinginan atau dorongan untuk belajar itulah yang disebut dengan motivasi. Keinginan atau dorongan untuk belajarnya sangat kuat, meskipun sewaktu-waktu motivasi itu bisa naik turun, tetapi bisa diatasinya. Sehingga dengan demikian hal itu tidak menimbulkan masalah untuk dirinya. Motivasinya dalam belajar ialah untuk memperoleh prestasi yang diinginkan. Motivasi itulah yang membuatnya belajar dengan sungguh-sungguh di rumah terhadap semua mata pelajaran, baik yang disenangi maupun yang kurang disenangi apalagi disaat menjelang ulangan/ujian. d. Fasilitas belajar Fasilitas belajar atau bahan dan perlengkapan belajar harus tersedia agar proses belajar dapat berjalan lancar. Sebelum memulai belajar dipersiapkan lebih dahulu. Buatlah daftar peralatan yang diperlukan dan periksalah secara teratur
101
Ia mempunyai fasilitas belajar yang lengkap, semua keperluan yang dibutuhkan dalam belajar semua ia miliki. Sehingga dalam belajar ia tidak mengalami gangguan dan belajar menjadi lancar dan menyenangkan. e. Lingkungan Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Lingkungan yang sedikit menghambatnya belajar dengan serius ialah lingkungan sekolah, khususnya dalam kelas. Pada mata pelajaran tertentu, kondisi kelas kurang kondusif, ribut dan berisik. Akan tetapi lingkungan sekolah secara umum, menunjang ketenangan dalam belajar. Untuk lingkungan keluarga dan masyarakat mendukungnya untuk melakukan kegiatan yang bernama belajar. Keadaan rumah menyenangkan, milik sendiri, tenang, dan orang tua selalu mengingatkan untuk belajar, lingkungan tenang, dan bersih, posisi rumah teratur dan masyarakat sekitar rata-rata berpendidikan tinggi. D. Analisis Data Setelah penulis melakukan observasi dan wawancara dengan murid, guru dan orang tua siswa untuk mengumpulkan data tentang penelitian yang dilakukan, kemudian penulis akan memaparkan secara sederhana hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan terhadap orang tua siswa yang berprestasi.
102
Pada umumnya semua orang tua tentu ingin sekali anaknya mendapatkan prestasi yang membanggakan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kebanyakan orang tua siswa sangat mendukung atas apa yang dilakukan anaknya, bentuk dukungan yang mereka berikan seperti memberikan perhatian, mengawasi, menasehati dan memberi masukanmasukan yang positif bahkan memberikan fasilitas yang dibutuhkan anaknya. Rata-rata orang tua siswa yang berprestasi selalu mengawasi tingkah laku dan pergaulan anaknya sehari-hari, dan sebagian kecil orang tuakurang memperhatikan dan mengawasi tingkah laku dan pergaulan anaknya dikarenakan adanya kesibukan. Selain wawancara penulis juga melakukan observasi di lingkungan tempat tinggal siswa untuk mengetahui kondisi dan aktifitas-aktifitas yang dilkukan oleh siswa, orang tua siswa dan masyarakat sekitarnya. Hasil observasi menunjukkan bahwa aktifitas-aktifitas yang dilkukan oleh masing-masing siswa, orang tua siswa serta masyarakat sekitarnya dari pagi, sore dan malam hari memiliki perbedaan, begitu juga dengan kondisi dan situasi tempat tinggal siswa juga berbeda antara tempat tinggal siswa yang satu dengan yang lain, ada yang tenang, aman, menyenangkan, rapi, bersih, dan posisi rumah yang teratur dan ada juga yang sebaliknya ada yang kotor, berisik, panas, tidak kondusif, padat dan semrawut. Lingkungan yang tenang, bersih, rapi, teratur, tidak berisik sangat membantu siswa untuk belajar baik di sekolah maupun di rumah dan tempat yang lain. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatatan yang paling inti. Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh bagaimana proses yang di
103
alami oleh siswa. Belajar sebagai aktifitas yang sangat kompleks, keberhasilannya sangat ditentukan oleh berbagai faktor, salah satunya ialah kebiasaan belajar yang diterapkan siswa. Dalam penelitian ini kebiasaan belajar dibagi menjadi dua yaitu kebiasaan belajar di sekolah dan kebiasaan di rumah. Kebiasaan belajar di sekolah meliputi: kebiasaan mengikuti pelajaran, mencatat bahan pelajaran, dan aktif dalam pembelajaran. Sedangkan kebiasaan belajar di rumah meliputi: pembuatan jadwal dan pelaksanaannya, membaca dan membuat catatan, mengulangi pelajaran, konsentrasi dalam belajar, dan dalam mengerjakan tugas. 1. Kebiasaan Belajar di Sekolah a. Mengikuti Pelajaran Dalam pembelajaran, siswa harus mengikuti secara tertib dan penuh perhatian. Siswa harus disiplin mengikuti pembelajaran, masuk kelas dan pulang sekolah tepat pada waktunya. Bahkan siswa harus datang sebelum bel berbunyi seperti halnya (“HD, “H”, “SS”, “RZH”, “IA”) mereka datang ke sekolah selalu tepat pada waktunya, tak pernah terlambat walaupun beberapa menit. Begitu juga ketika pembelajaran berakhir, mereka pulang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pernyataan guru dan hasil observasi yang penulis lakukan, bahwa mereka menjalani tata tertib sekolah dengan baik. Dan ketika ditanya tentang kedisiplinan, mereka menyatakan kalau mereka ingin menjadi siswa yang disiplin, mentaati peraturan sekolah, dan tidak ingin ketinggalan dalam pelajaran sehingga mereka selalu tepat waktu. Disiplin yang dilaksanakan ada yang
104
dengan kesadaran dan ada juga yang dilaksanakan karena keterpaksaan, sebagai mana yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya. Disiplin yang baik adalah disiplin yang dilaksanakan dengan penuh kesadaran, bukan disiplin dengan penuh keterpaksaan. Dengan demikian, mereka mempunyai kesadaran yang tinggi untuk belajar dan memperoleh pengetahuan, bukan karena keterpaksaan. Dari hasil observasi dan wawancara terhadap guru, siswa (“M”) Kadang-kadang terlambat masuk kelas. Ketika masuk kelas, guru sudah memulai pelajaran. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi siswa yang lain, karena perhatian siswa tertuju pada temannya yang baru masuk tersebut. Keterlambatannya dikarenakan biasanya karena kurang suka terhadap mata pelajaran atau gurunya. Dengan demikian siswa (“HD, “H”, “SS”, “RZH”, “IA”) adalah siswa yang disiplin terhadap waktu belajar dan dapat dikatakan mempunyai kebiasaan yang baik. Sedang siswa “M“ adalah siswa yang kurang disiplin dan dapat dikatakan mempunyai kebiasaan yang kurang baik. b. Mencatat Bahan Pelajaran di Sekolah Mencatat bahan atau materi merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menunjang keberhasilannya dalam proses pendidikan khususnya dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa dalam hal mencatat bahan pelajaran yang diberikan guru di sekolah, ada siswa yang selalu
105
mencatat, ada yang kadang-kadang saja mencatat, dan ada mencatat sebagian saja (tidak samapai selesai/tidak lengkap). -
Siswa yang selalu mencatat bahan pelajaran di sekolah, sebanyak dua orang (“HD”, “H”)
-
Siswa yang kadang-kadang saja mencatat pelajaran di sekolah sebanyak empat orang siswa (“M”, “SS”, “RZH”, “IA”)
c. Aktif Dalam Pembelajaran Ketika pembelajaran berlangsung, memperhatikan penjelasan guru dengan penuh konsentrasi sangat membantu dalam proses mengingat pelajaran. Maka semua perhatian siswa harus siswa tertuju pada materi. Menulis sambil mendengarkan penjelasan guru adalah cara yang sangat dianjurkan. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan aktif dalam memanfaatkan kesempatan belajar seperti bertanya, menjawab pertanyaan dan diskusi. Ketika observasi di kelas, lima orang siswa (“M”, “H”, “SS”, “RZH”, “IA”) yang kadang-kadang saja memperhatikan penjelasan guru. Dan ketika ditanya kenapa mereka kadang-kadang kurang memperhatikan pelajaran, pertama, karena cara mengajar guru yang kurang menarik. Hal ini terlihat dari pembelajaran di kelas, bahwa metode mengajar yang dilakukan oleh sebagian guru hanya dengan ceramah dan tanya jawab saja, sehingga membosankan bagi siswa dan siswa kurang berminat terhadap pelajaran. Sejalan dengan hal tersebut, Nana Sudjana menyatakan, ”pengajaran yang dilakukan oleh guru adalah satu
106
faktor yang dapat mempengaruhi hasi belajar siswa. Hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran“.61 Kedua, kondisi kelas yang kurang kondusif dan tenang, dan ketiga, pelajaran itu bukan pelajaran yang mereka sukai sehingga tidak menumbuhkan minat serta semangat untuk mengikuti dan mendengarkan, memperhatikan penjelasan yang dijelaskan oleh guru tentang pelajaran tersebut. Sedangkan siswa yang terlihat aktif dalam pembelajaran adalah (“HD”, ”H”, “RZH”) karena menurut mereka dengan bertanya, menjawab pertanyaan, ataupun diskusi dapat saling bertukar pendapat dan mengerti apa yang belum dipahami serta memberi solusi bagi permasalahanpermasalahan yang belum terpecahkan. Dan tiga siswa lainnya (“M”,“SS”,“IA”) hanya kadang-kadang aktif saja dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan diskusi. Mereka aktif kecuali jika di suruh guru. Dalam memperhatikan penjelasan guru, siswa („‟HD“) dapat dikatakan mempunyai kebiasaan yang baik, sedangkan ”M”, ”H”, ”SS”, ”RZH”, ”IA“ adalah siswa yang dapat dikatakan mempunyai kebiasaan yang kurang baik. Dan dalam memanfaatkan kesempatan belajar, siswa yang aktif (“HD”, ”H”, ”RZH“) dapat dikatakan mempunyai kebiasaan yang baik, sedangkan “SS”, ”IA”, ”M“ mempunyai kebiasaan yang kurang baik karena kurang aktif dalam proses pembelajaran di kelas. 2. Kebiasaan Belajar di Rumah
61
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Cet. Ke 7 (Bandung: Sinar baru, Algesindo, 2004) h. 40
107
a.
Pembuatan Jadwal dan Pelakasanaannya Dalam mengatur waktu, semua siswa mempunyai cara tersendiri dalam mengatur
waktu untuk belajar dan kegiatan sehari-hari, ada yang tertulis dan ada yang tidak tertulis. Namun dalam pembuatan jadwal tidak tertulis seperti halnya “HD”, ”M”, ”RZH“ yang mereka lakukan dan sudah menjadi kebiasaan mereka dalam mengatur waktu belajar. Siswa yang mempunyai jadwal belajar tertulis adalah siswa “H”, ”IA”, ”SS” Jadwal belajar yang mereka buat ada yang dapat dilaksanakan dengan baik dan teratur, ada yang tidak dapat melaksanakannya dengan baik. Siswa yang dapat melaksanakan jadwal belajar dengan baik dan teratur adalah (“H”) dua orang siswa (“IA”, “SS”) yang tidak melaksankan jadwal belajar dengan baik. Meskipun demikian mereka dapat melaksankan kebiasaan belajarnya dengan baik, setiap hari mereka belajar, meskipun ada sebagian siswa yang tidak dapat melaksanakan sesuai dengan jadwal tetulis.
Dengan demikian, semua siswa dapat
dikatakan mempunyai kebiasaan yang baik dalam melaksanakan jadwal belajar. Seperti dikatakan slameto pada bab sebelumnya, dalam belajar yang dipentingkan bukanlah lamanya belajar, tetapi keteraturan dalam melaksanakan belajar itu. b. Membaca dan Membuat Catatan Belajar tidak lepas dari kegiatan membaca. Oleh karena itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membaca terutama kesehatan mata, jadwal membaca, memanfaatkan perpustakaan, membuat tanda atau catatan, dan konsentrasi. Semua siswa dapat dikatakan mempunyai kebiasaan yang baik karena dapat melaksanakan sesuai cara-cara membaca
108
yang cukup baik, namun ada sebagian siswa yang belum dapat melaksanakannya secara maksimal, seperti halnya dalam pemanfaatan perpustakaan. Empat orang siswa (“M”, “SS”, ”RZH”, ”IA“) hanya kadang-kadang saja bahkan jarang ke perpustakaan, meskipun perpustakaan itu membuka pelayanan untuk siswa yang ingin belajar di perpustakaan, karena mereka sudah memiliki bukunya. Dalam menggunakan alat tulis dalam membaca, ada dua orang siswa yang menggunakan alat tulis dalam membaca seperti halnya siswa “IA”, “SS” itu mereka lakukan untuk mencatat atau menggarisi hal-hal yang penting dan susah untuk diingat dan dimengerti. Dan empat orang siswa yang tidak menggunakan alat tulis sewaktu membaca untuk menggarisi/mencatat seperti halnya ”HD”, ”M, ”H”, “RZH” karena menurutnya menggunakan alat tulis dapat memperlambat proses membaca, sehingga tidak perlu menggunakannya. . c. Mengulangi Pelajaran Mengulangi bahan pelajararan sangat diperlukan untuk mengingat kembali pelajaran. Jadwal belajar yang diatur siswa digunakan untuk membaca/mengulang pelajaran. Mengulangi pelajaran dapat mereka lakukan pada malam hari, siang, sore, dan pada malam hari. Cara yang mereka lakukan biasanya dengan membaca berulang-ulang, membuat catatan atau ringkasan atau dengan mengerjakan soal-soal latihan. Semua siswa mengulangi pelajaran ada yang dapat terlaksana dengan teratur dan ada yang kurang teratur waktunya.
109
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, bahwa tidak semua siswa mengulangi pelajaran setiap hari. -
Siswa yang selalu mengulangi pelajaran setiap hari sebanyak, 3 orang (“HD”, “H”,”SS” )
-
Siswa yang kadang-kadang mengulangi pelajaran setiap hari sebanyak, 3 orang (“M”, “RZH”, “IA” )
d. Konsentrasi dalam Belajar Dalam berkonsentrasi, ada hal-hal yang harus diperhatikan siswa seperti kesehatan, fasilitas belajar, motivasi dan minat terhadap pelajaran, dan tujuan yang ingin dicapainya. “Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang dari luar diri siswa atau lingkungan. Faktor yang datang dari dalam diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya, motivasi, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, fisik dan psikis”.62 Dengan demikian, kesehatan, motivasi, minat, dan tujuan yang ingin dicapai siswa dapat dikatagorikan sebagai faktor internal (faktor dari dalam diri siswa). Sedangkan fasilitas termasuk faktor lingkungan non social yang juga dapat mempengaruhi belajar.. Semua siswa punya kebiasaan yang baik untuk meningkatkan konsentrasi mereka. Oleh karena itu, mereka selalu menjaga kesehatan dengan makan teratur, tidur teratur, istirahat yang cukup, dan berolahraga. Mereka berusaha belajar ditempat yang tenang, santai, rapi, dan tidak ada tekanan. Dan sebagian mereka juga punya motivasi yang baik 62
Nana sudjana, Op. Cit., h. 39
110
dalam belajar, berusaha menyenangi pelajaran, dan berusaha sungguh-sungguh untuk mendapatkan pengetahuan dan prestasi yang baik. Dan ada juga yang kurang mempunyai motivasi yang baik dalam belajar, kurang menyenangi semua pelajaran, kurang senang sama gurunya, sering terlambat, tidak memeperhatikan penjelasan guru, mereka hanya bersungguh-sungguh apabila kegiatan tersebut (belajar) sesuai dengan minat dan keinginan mereka. Dalam konsentrasi belajar di sekolah maupun di rumah tidak semua siswa dapat berkonsentrasi dengan baik dalam belajar: -
Dalam kegiatan belajar di sekolah semua siswa kadang-kadang mengalami gangguan konsentrasi disaat jam pelajaran tetentu.
-
Dalam kegiatan belajar di rumah juga tidak semua siswa dapat berkonsentrasi dalam belajar dengan baik seperti siswa “SS” dan “H”.
e. Mengerjakan tugas Dalam hal mengerjakan dan mengumpul tugas/PR yang diberikan guru tidak semua siswa selalu tepat waktu dalam mengerjakan PR/latihan yang diberikan kepada mereka. Ada empat orang siswa yang selalu mengerjakan tugas/PR dan mengumpulkannya tepat waktu seperti halnya “HD”, “M”, “H”, “RZH” hal ini sesuai dengan pernyataan guru yang bisanya memberikan tugas PR pada mereka. Mereka berusaha menjawab sendiri tugastugas itu atau dengan cara kerja kelompok. Dua orang siswa yang kadang-kadang mengerjakan tugas/PR dari guru siswa itu adalah “IA”, “SS”. Untuk persiapan
111
ulangan/ujian, semua siswa mempersiapkannya dengan cara yang berbeda-beda. Seperti halnya “HD“, ”M” persiapan ulangan/ujian sebelum sebulan bahkan tiga bulan sebelumnya dengan belajar sendiri atau mengikuti les private diluar sekolah, selain les di sekolah. Sedang ”H” harus mempersiapkan dirinya setiap hari dengan selalu belajar dan mengulang pelajaran. Ia tidak pernah menumpuk bahan bacaannya hingga menjelang ulangan/ujian. Karena itu, ia selalu siap kapanpun ulangan/ujian itu tiba. Dan satu orang siswa (“RZH”,) persiapan seminggu/bulan sebelum ulangan/ujian dengan mempelajari rangkumanrangkuman, memperbaiki catatan, dan mencoba menjawab latihan-latihan. Empat orang siswa tersebut belajar secara bertahap, sehingga pelajaran tidak perlu dijejalkan semua dalam otak. Lain halnya dengan dua orang siswa (“SS”, ”IA“) mereka tidak bisa menghindari belajar banyak menjelang ulangan/ujian, bahkan waktu tidur mereka dipergunakan untuk belajar. Walaupun selalu mengulangi pelajaran, “SS“ menggunakan kesmpatan belajarnya hingga menjelang ulangan/ujian. Karena selama masih ada waktu, maka dipergunakan untuk hal-hal yang belum bisa di ingat. Begitu juga dengan “IA“, belajar tekun hingga menjelang ulangan/ujian, karena ia belum yakin kalau ia sudah siap untuk menghadapinya dan juga ia lebih termotivasi karena mendekati waktunya. Belajar dengan keras menjelang ulangan/ujian adalah kebiasaan yang kurang baik, karena dapat melelahkan otot dan otak untuk berfikir. Badan akan terasa lelah dan mata menjadi kantuk akibat kurang tidur, sehingga mengganggu proses menjawab soal. Dalam menghadapi ulangan/ujian, siswa harus memiliki kesiapan fisik dan mental.
112
Seperti yang dikatakan Burhanuddin Salam: “ kesiapan mental dalam arti ketenangan dan suasana mental pshycis yang baik atau fourable dapat menunjang suksesnya mengikuti ulangan/ujian. Menjelang ulanagan/ujian beristirahatlah guna mengembalikan kesegaran jasmani dan mental (physical and mental fitness), sehingga siap menghadapi soal-soal ulangan/ujian dalam bagaimanapun bentuknya”.63 Semua siswa juga harus mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk ulangan/ujian, sehingga tidak terlambat hanya karena alat-alat yang diperlukan belum tersedia. Oleh karena itu, alat-alat tersebut disiapkan terlebih dahulu pada malam hari dan memeriksanya kembali pada pagi hari. Dengan demikian, semua siswa dapat mengerjakan ulangan/ujian dengan baik. Dari keseluruhan kebiasaan belajar yang dilakukan siswa, maka dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar siswa yang berprestasi di SMP Muhammadiyah 4 banjarmasin sudah dapat dikatakan sudah baik. 3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang berprestasi di SMP Muhammadiyah 4 Banjaramasin yakni: a. Kesehatan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa siswa yang berprestasi di SMP
Muhammadiyah 4 Banjarmasin, jarang mengalami gangguan kesehatan. Mereka selalu menjaga kesehatan dengan tidur, makan, minum, dan berolahraga dengan teratur. Jadi
63
Burhanuddin Salam, Op. Cit., h. 27
113
dalam hal kesehatan semua siswa yang berprestasi tidak terlalu mengganggu terhadap kebiasaan belajarnya. b. Minat Minat merupakan faktor yang sangat penting, karena dengan kurangnya minat siswa, maka belajarnya akan kurang bergairah dan semangat sehingga waktu terbuang dengan sia-sia. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa tidak semua siswa menyenagi semua pelajaran. -
Siswa yang menyenangi semua mata pelajaran, sebanyak 3 orang siswa (“HD”, “H”, „‟RZH”) dan,
-
Siswa yang hanya menyenangi sebagian mata pelajaran saja, sebanyak 3 orang siswa (“M”, “SS”, “IA”).
Bagi mereka yang menyenangi sebagian mata pelajaran maka didalam mengikuti pelajaran menjadi tidak bersemangat. Bagi mereka yang menyenangi semua mata pelajaran dalam mengikuti pembelajaran tetap semangat dan bergairah. c. Motivasi Motivasi adalah suatu dorongan atau keinginan belajar baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Dalam hal motivasi hasil dari penelitian yang penulis
114
lakukan bahwa siswa mempunyai motivasi belajar yang berbeda-beda. ada yang motivasinya ingin memperoleh ilmu pengetahuan, ada yang ingin mendapatkan rangking. d. Fasilitas belajar Fasilitas belajar yang dimiliki siswa sangat menunjang keberhasilannya dalam belajar, baik itu kelengkapan buku-buku pelajaran, maupun alat-alat tulis yang dimilikinya. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan tidak semua siswa memiliki fasilitas belajar yang lengkap, ada sebagian siswa saja yang mempunyai fasilitas yang lengkap seperti halnya, (“HD”, “M”, “RZH”, “IA‟‟) dan dua orang siswa (“SS”, “H”,) mempunyai fasilitas belajar yang kurang lengkap. e. Lingkungan 1. Keluarga Lingkungan keluarga sangat mempengeruhi keberhasilan seseorang dalam pendidikan khususnya dalam hal belajar. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa tidak semua keadaan lingkungan keluarga semua siswa tenang, dan mendukung untuk belajar. Hal ini menunjukkan bahwa suasana di rumah yang tentram dan damai akan membawa kenyamanan siswa dalam belajar sehingga konsentrasinya menjadi terpusat. 2. Sekolah Kondisi sekolah sangat mempengaruhi proses pelaksanaan pendidikan dan belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa keadaan lingkungan sekolah
115
secara umum tenang dan sejuk, dan mendukung untuk proses pendidikan, karena tidak ada keributan dari luar sekolah yang dapat mengganggu belajar siswa. Namun yang sering mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar ialah kondisi dalam kelas disaat jam pelajaran berlangsung, pada saat mata pelajaran tertentu kelas tidak tenang, gaduh dan membosankan. 3. Masyarakat Keadaan masyarakat juga mempengaruhi prestasi belajar anak didik. Bila disekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya, baik hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan bahwa tidak semua lingkungan masyarakat semua siswa tenang, dan aman. Hal ini menimbulkan gangguan konsentrasi sebagian siswa untuk belajar.