BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Tentang Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam 1. Profil Fakultas Syariah IAIN Antasari Banjarmasin Kelahiran IAIN di Indonesia dalam sejarahnya memang sebagai jawaban atas kelangkaan cendikiawan muslim pasca penjajahan. IAIN diharapkan dapat menjembatani antara model pendidikan tradisional pesantren ala Timur yang cendrung berpikir normatif dan model pendidikan modern ala Barat yang cendrung berpikir liberal dan sekuler. Dalam buku Dwi Windu IAIN Antasari 1964-1980, halaman ix, Menteri Agama RI, H. Alamsyah Ratu Perwiranegara menegaskan bahwa IAIN didirikan di Indonesia bertujuan untuk mencetak ulamaulama intelek dan intelek ulama. Dengan demikian, diharapkan ulama cendikia ini mampu ikut aktif dalam mempercepat proses pembangunan di segala bidang yang sedang digalakkan oleh pemerintah saat itu. Dan hal ini sangat wajar, karena pada satu sisi, mayoritas penduduk Indonesia adalah umat Islam dan pada sisi lain, di dalam ajaran islam terdapat ajaran tentang amal saleh sebagai dasar rekayasa pembangunan. Melalui berbagai keputusan Menteri, ketetapan MPRS, berdirilah IAIN di Indonesia sejak tahun 1960. Berdirinya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Antasari yang sekarang memiliki empat fakultas (Syariah, Tarbiyah, Dakwah, dan Ushuluddin) adalah bagian dari keberhsilan masyarakat muslim Kalimantan Selatan dalam perjalanan 44
45
yang cukup panjang yang telah lama mencita-citakan berdirinya lembaga perguruan tinggi agama Islam negeri di daerah ini. Terdapat dalam buku Dwi Windu IAIN 1964, ditegaskan bahwa cita-cita untuk mendirikan lembaga pendidikan
tinggi agama Islam sebagai wadah pendidikan agama tingkat
Universitas
dan
sebagai
pusat
pengembangan
pengetahuan-pengetahuan
keagamaan sudah terpikirkan sejak sesudah masa kemerdekaan Indonesia. Paling tidak ada tiga hal yang melatarbelakanginya. Pertama, pada masa penjajahan atau masa sebelum merdeka, para lulusanlulusan madrasah tingkat tsanawiyah dan aliyah, sekolah-sekolah Islam dan sebagainya, jika ingin melanjutkan pendidikannya ketingkat yang lebih tinggi harus pergi ke luar daerah atau ke luar negeri, seperti Mesir dan Arab Saudi (Mekkah). Dengan demikian, tidak semua lulusan madrasah dapat merealisir citacitanya, karena sangat tergantung dengan kemampuan dana. Dengan adanya pendidikan tingkat agama di daerah, keinginan para lulusan madrasah tersebut dapat tersalurkan. Kedua, untuk mengikuti masyarakat dalam abad modern ini umat Islam memerlukan pimpinan agama yang tidak hanya memiliki pengetahuan atau ilmuilmu keagamaan, tetapi juga mengusai ilmu-ilmu sosial, sedang pendidikan formal yang dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin seperti itu adalah pendidikan agama tingkat universitas. Ketiga,
perkembangan
kearah
penyempurnaan
tingkat
pendidikan
Kalimantan Selatan menuju setingkatnya pendidikan tinggi terus berlangsung.
46
Para tokoh masyarakat di daerah-daerah tingkat II merasakan perlunya pendidikan itu. Persamaan cita-cita ini melahirkan suatu pertemun dan musyawarah para tokoh tersebut yang dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 1948 di kota Barabai. Yang hadir dalam pertemuan itu adalah H. Abdullah Siddik, H. Usman, dan M. Arsyad (mewakili tokoh-tokoh dari Kandangan). K.H. Hanafi Gobit dan H.M. Nor Marwan (mewakili tokoh-tokoh dari Banjarmasin). H. Juhdi Sulaiman, H. Hasan, dan H. Idham Khalid (mewakili tokoh-tokoh Amuntai). Dari Barabai sendiri diwakili oleh H. Mukhtar, H. As’ad, H. Abdurrahman Ismail, MA, H. Mansyur, dan H. Abdul Hamid. Pertemuan para tokoh-tokoh tersebut melahirkan sebuah kesepakatan dalam tahap pertama membentuk sebuah badan yang dinamakan “Badan Persiapan Sekolah Tinggi Islam Kalimantan” yang berkedudukan di Barabai dan diketuai oleh H. Abdurrahman Ismail, MA. Akan tetapi dalam kenyataannya, dikemudian hari, walaupun pertemuan tersebut sudah didukung oleh para tokoh umat Islam yang mewakili hampir seluruh daerah Kalimantan Selatan, Badan Persiapan tersebut belum berhasil merealisir citacitanya untuk sebuah perguruan tinggi Islam di daerah ini. 2. Visi, Misi, dan Program Kerja Fakultas Syariah UIN Antasari Visi fakultas syariah adalah mencetak sarjana syariah yang unggul dan berkarakter. Untuk mewujudkan visi itu, misi yang diemban fakultas Syariah adalah melaksanakan pendidikan dan pengajaran penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
47
Secara rinci, misi itu diterjemahkan ke dalam program kerja sebagai berikut, dalam aspek pendidikan dan pengajaran: 1) Peningkatan kualitas akademis dosen melalui jenjang pendidikan S2 dan S3. 2) Peningkatan kualitas akademis dosen melalui temu ilmiah dosen berkala (bulanan) yang diisi dengan diskusi tentang filsafat ilmu, wawasan kesyariahan, teknologi pembelajaran dengan narasumber ahli dibidangnya. 3) Peningkatan kualitas suasana akademik melalui pembelajaran kelas dengan fasilitas multimedia. 4) Peningkatan kualitas pembelajaran kelas dengan metode pembelajaran standar perguruan tinggi. 5) Penyediaan
buku-buku
referensi
perkuliahan
melalui
program
perpustakaan fakultas. 6) Program ujian komprehensif terhadap kompetensi akademik keislaman, kesyariahan, dan kejurusan yang mulai berlakukan sejak semester ganjil tahun akademik 2007/2008. 7) Program kompetensi Baca Tulis Al-Qur’an bagi seluruh mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Antasari melalui bimbingan terstruktur Baca Tulis Al-Qur’an. 8) Menjalin kerjasama antar lembaga dalam meningkatkan kulitas akademik (piagam kerjasama terlampir).
48
9) Peningkatan kualitas kompetensi lulusan melalui program pembinaan dosen dan pengembangan kurikulum. Daftar Penerima Beasiswa Bidikmisi Pada Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam Tahun Akademi 2013/2014. No
Nama
NIM
Jurusan
IPK
1
Annisa
1301110001
Hukum Keluarga
3,71
2
Hoiril Hajir
1301110009
Hukum Keluarga
3,56
3
Siti Machbubah
1301110032
Hukum Keluarga
3,58
4
Azhari
1301110042
Hukum Keluarga
3,46
5
Muhammad Aras
1301110049
Hukum Keluarga
3,41
6
Risna Anisa Dewi
1301120076
Perbandingan Mazhab
3,45
7
Dedy Muslim
1301130095
Hukum Tata Negara
3,63
8
Khairul Rahman
1301130098
Hukum Tata Negara
3,6
9
Agustina
1301140106
Hukum Ekonomi Syariah
3,4
10
Arifin
1301140117
Hukum Ekonomi Syariah
3,47
11
Fitriah
1301150162
Ekonomi Syariah
3,62
12
Nina Andriyani
1301150162
Ekonomi Syariah
3,81
13
Nur Halisah
1301150167
Ekonomi Syariah
3,73
14
Siti Rahmah
1301150184
Ekonomi Syariah
3,81
15
Lesti Yulia
1301160273
Perbankan Syariah
3,69
16
Ahmad
1301160355
Perbankan Syariah
3,46
17
Suhrian
1301160398
Perbankan Syariah
3,53
18
Sumidi
1301160399
Perbankan Syariah
3,52
Sumber : Mikwa Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam
49
3. Persyaratan Calon Penerima Persyaratan untuk mendaftar tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun 2013; 2. Lulusan tahun 2012 yang bukan penerima Bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masingmasing perguruan tinggi; 3. Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun; 4. Tidak mampu secara ekonomi sebagai berikut: a. Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali (suami istri) sebesarbesarnya Rp 3.000.000,00 per bulan. Pendapatan yang dimaksud meliputi seluruh penghasilan yang diperoleh. Untuk pekerjaan non formal/informal pendapatan yang dimaksud adalah rata rata penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir; b. Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga sebesar-besarnya Rp750.000,00 setiap bulannya; 5. Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4; 6. Berpotensi akademik baik, yaitu direkomendasikan sekolah. 4. Kuota Penerima 1. Alokasi kuota penerima program Bidikmisi setiap tahun ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam.
50
2. Penetapan pada butir (1) dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah mahasiswa baru yang diterima setiap tahunnya dan/atau jumlah mahasiswa di PTN, jenis dan status akreditasi program studi serta pertimbangan lainnya. 3. Distribusi kuota untuk masing-masing program studi dilakukan oleh Rektor/Direktur/Ketua Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) dan dilaporkan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 5. Jangka Waktu Pemberian Bantuan biaya pendidikan Bidikmisi diberikan sejak calon mahasiswa dinyatakan diterima di perguruan tinggi selama 8 (delapan) semester untuk program Strata Satu (S1). 6. Jumlah, Jenis, Sumber Dana dan Penggunaannya Jumlah bantuan biaya pendidikan Bidikmisi yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini adalah sebesar Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah) per mahasiswa per semester. Adapun jenis dana bantuan biaya pendidikan dan penggunaannya adalah sebagai berikut: 1. Biaya pendaftaran a. Pendaftar Bidikmisi dibebaskan biaya pendaftaran SPMB-PTAIN dan seleksi mandiri pada PTAIN; b. Pendaftar Bidikmisi yang sudah diterima melalui salah satu seleksi tidak diperkenankan mendaftar seleksi lainnya.
51
2. Bantuan biaya penyelenggaraan yang dikelola perguruan tinggi, sebanyak-banyaknya Rp 2.400.000,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) per semester per mahasiswa yang dapat digunakan untuk: a. Biaya yang dibayarkan saat pertama masuk ke perguruan tinggi; b. SPP/Biaya kuliah; c. Biaya pendidikan lainnya yang ditentukan oleh pimpinan perguruan tinggi; d. Tutorial/Remedial; e. Kegiatan ko dan ekstra kurikuler seperti pengembangan karakter, kewirausahaan, softskill, pengembangan penalaran, minat, dan bakat mahasiswa; f. Asuransi kesehatan/kecelakaan mahasiswa. 3. Bantuan biaya hidup yang diserahkan kepada mahasiswa, sekurangkurangnya sebesar Rp 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) per bulan dengan ketentuan: a. Perguruan tinggi menetapkan besaran bantuan biaya hidup dan bantuan
biaya
penyelenggaraan
pendidikan
melalui
SK
Rektor/Direktur/Ketua; b. Perguruan tinggi dapat membuat kesepakatan penentuan besaran dan periode bantuan biaya hidup dengan perguruan tinggi dalam kabupaten/kota yang sama yang ditentukan berdasarkan Indeks Harga Kemahalan daerah di lokasi perguruan tinggi.
52
4. Biaya Kedatangan Biaya kedatangan atau resetlement dialokasikan sebesar 50% kuota/jumlah mahasiswa baru x Rp1.500.000,00 dapat digunakan sesuai urutan prioritas sebagai berikut: a. Penggantian biaya transport untuk mahasiswa yang berasal dari luar kabupaten/kota untuk 1 (satu) kali dari tempat asal menuju perguruan tinggi sesuai dengan jarak dan ketentuan yang berlaku (Permenkeu Nomor 84/PMK.02/2011 atau Permenkeu Nomor 113/PMK.05/2012
bagi
mahasiswa
yang
tidak
dapat
menunjukkan bukti tiket perjalanan); b. Biaya hidup sementara bagi calon mahasiswa yang berasal dari luar kota yang besarnya maksimum setara dengan bantuan biaya hidup 1 (satu) bulan; c. Verifikasi data calon mahasiswa penerima Bidikmisi dalam bentuk penilaian berkas, visitasi, wawancara dan sejenis; d. Kegiatan terkait dengan penerimaan mahasiswa baru misalnya pengenalan kehidupan kampus, bantuan pendampingan berbasis kegiatan (untuk pengelolaan). 5. Hal khusus a. Kekurangan bantuan biaya penyelenggaraan di perguruan tinggi, ditanggung
oleh
perguruan
tinggi
mengupayakan dana dari sumber lain;
penyelenggara
dengan
53
b. Perguruan tinggi memfasilitasi dan mengupayakan agar penerima Bidikmisi lulus tepat waktu dengan prestasi yang optimal; c. Perguruan tinggi mendorong mahasiswa penerima Bidikmisi untuk terlibat di dalam kegiatan ko dan ekstra kurikuler serta kegiatan
pengabdian
kepada
masyarakat
sebagai
bentuk
pembinaan karakter dan atau kecintaan kepada bangsa dan negara; d. Perguruan tinggi membuat perjanjian atau kontrak dengan mahasiswa penerima Bidikmisi yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak diantaranya: 1) Jaminan periode dan tanggal penyaluran bantuan biaya hidup; 2) Kepatuhan terhadap tata tertib kehidupan kampus; 3) Memenuhi standar minimal IPK yang ditetapkan perguruan tinggi; 4) Hal-hal lainnya yang relevan. 7. Penyaluran Dana 1. Pengalokasian dana untuk mahasiswa baru PTAIN, untuk 1 (satu) semester gasal dilakukan melalui DIPA masing-masing PTAIN. 2. PTAIN melalui pengajuan ke KPPN, menyalurkan bantuan biaya hidup kepada mahasiswa per bulan atau maksimal 3 (tiga) bulan terhitung dari awal kalender akademik yang diberikan/ditransfer pada awal periode penyaluran melalui rekening bank yang ditunjuk. PTAIN berkewajiban memfasilitasi pembuatan rekening untuk masing-masing penerima.
54
3. Penyaluran bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan disalurkan ke rekening PTN sesuai pengajuan PTAIN ke KPPN. 4. Pada kondisi tertentu PTAIN/KPPN dapat menyalurkan dana bantuan tidak sesuai dengan butir (3) di atas, dengan pemberitahuan kepada Ditjen Pendidikan Islam; 5. Semua penggunaan dana harus dilaporkan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Islam. 8. Penghentian Bantuan Perguruan tinggi dapat menerbitkan ketentuan khusus tentang penghentian pemberian bantuan. Secara umum pemberian bantuan dihentikan apabila mahasiswa penerima: 1. Telah menyelesaikan studi. 2. Cuti karena sakit atau alasan lain yang ditentukan oleh perguruan tinggi a. Dihentikan bantuannya dan digantikan dengan mahasiswa lain yang satu angkatan dan memenuhi persyaratan penerima Bidikmisi; b. Khusus mahasiswa yang cuti karena sakit, perguruan tinggi harus mencarikan beasiswa/bantuan lain sebagai pengganti apabila mahasiswa tersebut telah aktif kembali. 3. Skorsing Mahasiswa penerima Bidikmisi yang melanggar peraturan akademik dan atau melanggar tata kehidupan kampus dan dikenakan sanksi
55
skorsing
minimum
1
(satu)
semester,
maka
diberhentikan
bantuannya dan digantikan dengan mahasiswa lain satu angkatan yang memenuhi persyaratan untuk menerima Bidikmisi sejak Keputusan ditetapkan. 4. Drop Out Mahasiswa penerima Bidikmisi yang karena alasan tertentu dikeluarkan sebagai mahasiswa oleh Perguruan Tinggi, maka bantuan Bidikmisinya dihentikan dan digantikan dengan mahasiswa lain yang seangkatan dan memenuhi persyaratan penerima Bidikmisi. 5. Non Aktif Mahasiswa penerima Bidikmisi yang tidak mengikuti kegiatan akademik sesuai aturan perguruan tinggi dan atau tidak melakukan daftar ulang/her-registrasi, maka dihentikan bantuannya
dan
digantikan dengan mahasiswa lain yang satu angkatan dan memenuhi persyaratan penerima Bidikmisi. 6. Hal khusus a. Mahasiswa penerima Bidikmisi yang terbukti memberikan keterangan data diri yang tidak benar setelah diterima di perguruan
tinggi
(merupakan
pelanggaran
berat),
maka
mahasiswa yang bersangkutan dikeluarkan dari perguruan tinggi dan digantikan dengan mahasiswa lain yang seangkatan dan memenuhi persyaratan penerima Bidikmisi.
56
b. Mahasiswa penerima Bidikmisi yang mengundurkan diri, maka bantuan Bidikmisinya diberikan kepada mahasiswa lain yang seangkatan dan memenuhi persyaratan penerima Bidikmisi. c. Mahasiswa penerima Bidikmisi yang meninggal dunia, maka haknya sampai hari dimana mahasiswa yang bersangkutan meninggal diberikan kepada keluarga/ahli warisnya, kemudian bantuan Bidikmisinya diberikan kepada mahasiswa lain yang seangkatan dan memenuhi persyaratan penerima Bidikmisi. d. Mahasiswa penerima Bidikmisi yang lulus kurang dari masa studi yang ditetapkan (mahasiswa Program Sarjana yang lulus kurang dari 8 (delapan) semester), maka bantuan Bidikmisi yang bersangkutan diberikan kepada mahasiswa lain yang seangkatan dan memenuhi persyaratan penerima Bidikmisi. e. Bantuan penerima Bidikmisi dihentikan pada saat mahasiswa penerima Bidikmisi telah sampai dengan batas waktu yang ditetapkan, dan selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan harus mengupayakan sendiri biaya pendidikan dan biaya hidupnya. f. Pengalihan atau penggantian mahasiswa penerima Bidikmisi dengan mahasiswa lain yang seangkatan dan memenuhi syarat sifatnya melanjutkan bukan mulai dari awal. g. Penggantian Pendidikan
penerima Islam
dilaporkan
melalui
Subdit
ke
Direktorat
Sarana
Jenderal
Prasarana
Kemahasiswaan, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam.
dan
57
9. Pelanggaran dan Sanksi Hal-hal yang termasuk pelanggaran peraturan Bidikmisi adalah sebagai berikut: 1. Telah memberikan keterangan yang tidak benar baik secara lisan atau tertulis; 2. Melakukan pemalsuan dokumen pendukung pendaftaran; 3. Mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai penerima Bidikmisi karena diterima pada perguruan tinggi lain; 4. Terbukti tidak memenuhi syarat sebagai penerima Bidikmisi; Sanksi yang diberikan dapat berupa: a. Teguran tertulis kepada pendaftar dan satuan pendidikan dari instansi terkait apabila terbukti melakukan pelanggaran butir (1), (2), (3) dan (4). Surat tembusan akan dikirimkan pada Kepala Daerah Kab / Kota dan Propinsi. b. Pencabutan status lulusan seleksi masuk PTAIN terhadap calon yang terbukti melakukan pelanggaran butir (1) dan (2). c. Pembatalan pemberian serta pengembalian bantuan biaya pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada negara terhadap penerima Bidikmisi yang terbukti melakukan pelanggaran butir (1), (2), (3) dan (4).
58
B. Penyajian Data Berdasarkan hasil riset yang penulis lakukan dengan cara wawancara kepada informan mahasiswa/i penerima beasiswa Bidikmisi pada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam UIN Antasari Banjarmasin yang berjumlah 17 orang, maka dapat diuraikan hasil penelitian tentang pengelolaan keuangan dan ketertarikan mereka untuk menabung/investasi pada perbankan syariah dapat dikatagorikan sebagai berikut: 1. Informan I Nama
: Fitriah
NIM
: 1301150142
Jurusan
: Ekonomi Syariah
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Persyaratan yang saya lampirkan untuk pengajukan beasiswa bidikmisi yaitu fotokopi kartu tanda siswa sebagai tanda bukti siswa aktif, fotokopi raport semester 1 s/d 5 yang dilegalisir oleh kepala sekolah, foto rumah dan keadaan keseharian. Dana beasiswa Bidikmisi diberikan setiap tiga bulan sekali atau triwulan. Penerima beasiswa Bidikmisi akan mendapatkan antara bulan September-Desember untuk semester ganjil dan antara Maret-Juni untuk semester genap. Pencairannya melalui bank BRI yang bekerjasama dengan pihak kampus untuk pencairan dana bidikmisi tersebut. Dalam pengelolaan keuangan yang dilakukan pertama adalah membayar utang kepada teman pada perkuliahan semester pertama karena keterbatasan
59
biaya untuk kuliah, pembelian laptop untuk penunjang pendidikan, pembelian kredit kendaraan untuk sarana transfortasi ke kampus, pembayaran kost setiap bulannya, pembelian buku setiap semesternya yang berjumlah sebanyak 11 buah dan pembelian bensin setiap minggunya. Setiap hari keuangan yang ada selalu dihitung dan dibedakan antara biaya untuk keperluan kuliah dengan biaya hidup. Setelah adanya pencairan dana dari beasiswa bidikmisi maka di simpan ke orang tua untuk diinvestasikan sebanyak Rp.3.000.000,- dalam bentuk emas atau tanaman padi untuk keperluan yang tiba-tiba atau mendesak, Rp.2.000.000,- di tabung di bank dan Rp.1.000.000,- untuk keperluan sehari-hari dan ada juga sedikit dari beasiswa bidikmisi yang saya kasih kepada kedua orang tua walaupun tidak banyak dan rutin setiap bulannya. Dari dana beasiswa bidikmisi tersebut di simpan dalam bentuk tabungan di Bank Kalsel Syariah Cabang Pembantu di Gatot Subroto. Karena apabila dana beasiswa ditabung di bank akan lebih nyaman, aman dan bisa terkendali keuangan beasiswa bidikmisi yang saya terima, apabila tidak di tabung di bank maka pengeluaran tidak akan terkendali dan terkontrol dengan baik. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan saya melakukan pengangaran terlebih dahulu biaya-biaya apa saja yang diperlukan untuk semester yang akan datang. Kendala yang saya alami dalam mengelola keuangan beasiswa
60
bidikmisi yaitu tidak adanya kiriman dari orang tua lagi sehingga untuk kebutuhan sehari-hari diambil dari dana beasiswa tersebut.1 2.
Informan II Nama
: Nur Halisah
NIM
: 1301150167
Jurusan
: Ekonomi Syariah
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi dan masuk keperguruan tinggi saya lampirkan syarat-syarat yang diperlukan diantaranya surat keterangan tidak mampu dari kades, fotokopi kartu keluarga, foto rumah dan raport dari semester 1 s/d 5. Pencairan dana beasiswa bidkmisi tiga bulan sekali atau triwulan antara bulan September-Desember untuk semester ganjil dan antara Maret-Juni untuk semester genap, dan untuk pencairannya melalui bank BRI yang bekerjasama dengan pihak kampus dalam penyaluran dana beasiswa bidikmisi. Sesuai ketentuan yang berlaku dalam penggunaan dana beasiswa bidikmisi Rp.3.600.000,- disisihkan untuk living cost untuk keperluan selama 6 bulan, dan sisanya sebesar Rp.2.400.000,- untuk bayar UKT/SPP setiap semester Rp.600.000,- membayar KKN Rp.500.000,- dan pembayaran Praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,- pembelian printer Rp.650.000,-, dan buku-buku penunjang kuliah sebanyak 15 buah, membeli handphone 1
Fitriah, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Jum’at 10 Maret 2017.
61
boleh saja asalkan jangan yang mewah, karena dari dana beasiswa beasiswa bidikmisi Rp.6.000.000,- itu untuk biaya kuliah dan biaya hidup selama 6 bulan. Karena tidak adanya kiriman dari orang tua lagi, mengharuskan bisa mengontrol keuangan beasiswa bidikmisi yang saya terima. Sebagian dari dana beasiswa bidikmisi disimpan dalam dalam tabungan karena kalaunya disimpan di bank lebih aman, dan adanya bagi hasil walaupun tidak banyak. Kalaunya tidak ditabung di bank maka akan lebih mudah mengambilnya dan akan mengakibatkan tidak terkontrolnya keuangan saya. Dari dana beasiswa bidikmisi tersebut saya simpan di Bank Kalsel Syariah pada produk Tabunganku, karena keuntungan dari produk tersebut tidak ada biaya bulanannya dan sebagian dari beasiswa tersebut saya belikan emas untuk berjaga-jaga apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan untuk menekan pengeluaran agar lebih hemat. Pernah saya menanam saham sebesar Rp.200.000,- namun tidak bertahan lama karena saya kurang memperhatikan pergerakan harga saham. Dalam mengelola keuangan saya masih belum bisa karena godaan dari teman-teman terdekat untuk berbelanja tanpa ada perencanaan dan kebutuhan yang penting dimana mengakibatkan menipisnya keuangan saya. Walaupun saya sambil bekerja dengan penghasilan Rp.600.000,- perbulan itu pun harus saya hemat untuk keperluan setiap bulannya termasuk untuk beli bensin, perbaikan kendaraan, printer dan keperluan lainnya.2
2
Nur Halisah, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Sabtu 11 Maret 2017.
62
3.
Informan III Nama
: Arifin
NIM
: 1301140117
Jurusan
: Hukum Ekonomi Syariah
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Berkas atau syarat-syarat yang saya perlukan untuk mengajukan beasiswa bidikmisi diantaranya fotokopi raport semester 1 s/d 5, foto tempat tinggal, fotokopi kartu keluarga, surat keterangan tidak mampu yang dikeluarkan oleh kades. Dana beasiswa Bidikmisi diberikan setiap tiga bulan sekali atau triwulan. Penerima beasiswa Bidikmisi akan mendapatkan antara bulan September-Desember untuk semester ganjil dan antara Maret-Juni untuk semester genap. Pencairannya dilakukan melalui bank penyalur yakni Bank BRI yang bekerjasama dengan pihak kampus UIN Antasari Banjarmasin dalam menyalurkan beasiswa bidikmisi. Dana dari beasiswa bidikmisi yang saya terima sebesar Rp.6.000.000,- di setiap semesternya, sebesar Rp.2.400.000,- saya gunakan diantaranya untuk bayar UKT/SPP setiap semester Rp.600.000,- pembayaran KKN sebesar Rp.600.000,- pembayaran Praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,- dan membeli beberapa buah buku untuk penunjang perkuliahan sebanyak 7 buah untuk keperluan kuliah serta biaya hidup atau living cost sebesar Rp.3.600.000,- setiap bulannya saya gunakan utnuk membeli lauk makan, bensin, pembayaran kost dari dana beasiswa bidikmisi tersebut. Setelah dana
63
beasiswa bidikmisi sudah masuk ke rekening dibank BRI selaku bank penerima jasa simpanan beasiswa bidikmisi yang bekerjasama dengan kampus UIN Antasari banjarmasin lalu saya simpan di tabungan Bank BRI. Karena kalaunya disimpan dalam tabungan bisa lebih membantu untuk menghemat dan lebih mudah untuk diambil apabila ada keperluan mendadak, dan pastinya lebih aman serta agar tidak terjadi pencurian atau kehilangan. Cara yang saya lakukan untuk mengelola keuangan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan yaitu dengan cara menyimpan sebagian dari dana beasiswa bidikmisi tersebut di bank, dan mengambil seperlunya untuk keperluan kuliah, agar uang tersebut tidak digunakan untuk biaya yang tidak diperlukan ataupun kalau lagi dikampung mengasih sedikit dari beasiswa bidikmisi tersebut untuk kedua orang tua walaupun tidak banyak dan tidak terlalu sering setiap bulannya. Kendala yang sering dialami dalam mengelola keuangan beasiswa bidikmisi yaitu tidak adanya kiriman biaya dari orang tua karena pendapatan dari keluarga saya cuma dari bertanam padi yang tidak terlalu besar setiap tahunnya sehingga seluruh biaya hidup dan kuliah diambil dari dana beasiswa bidikmisi tersebut.3 4.
Informan IV
3
Nama
: Azhari
NIM
: 1301110042
Jurusan
: Hukum Keluarga
Arifin, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Minggu 12 Maret 2017.
64
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Untuk pengajuan beasiswa bidikmisi dan masuk ke perguruan tinggi ada beberapa syarat yang harus dilengkapi diantaranya adalah fotokopi kartu keluarga atau surat keterangan susunan keluarga, surat keterangan penghasilan orang tua atau tidak mampu dari kades, fotokopi ijazah dari kepala sekolah yang dilegalisir. Dana beasiswa Bidikmisi diberikan setiap tiga bulan sekali atau triwulan. Penerima beasiswa Bidikmisi akan mendapatkan antara bulan September-Desember untuk semester ganjil dan antara Maret-Juni untuk semester genap melalui Bank BRI yang bekerjasa dengan pihak kampus dalam menyalurkan beasiswa bidikmisi. Dana beasiswa yang sudah cair sebesar Rp.6.000.000,- pihak kampus sudah menyampaikan ketentuan kisaran biaya setiap semesternya. Untuk biaya hidup selama 6 bulan (living cost) sudah ditetapkan oleh Institut sebesar Rp.3.600.000,-. Adapun untuk akademik dari beasiswa bidikmisi sebesar Rp.2.400.000,- digunakan untuk bayar SPP/UKT sebesar Rp.600.000,- setiap semester, pembayaran mengikuti KKN sebesar Rp.500.000,- pembayaran Praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,- pembelian buku-buku untuk penunjang kuliah sebanyak 20 buku. Untuk biaya seperti mengikuti kegiatan akademik maupun non-akademik, penunjang pendidikan lainnya seperti pembelian buku, mengikuti seminar, dan diskusi yang memerlukan dana untuk mengikutinya diambil dari dana beasiswa bidikmisi tersebut
65
Uang beasiswa bidikmisi saya simpan pada Tabungan Bank Kalsel Syariah karena lebih terjamin, aman dan memperhemat kita dalam mengelola keuangan, kalaunya syariah pastinya tidak ada gharar, riba dan maysir. Salah satu cara yang saya lakukan untuk meminimalisir risiko yang terjadi yaitu penganggaran terlebih dahulu biaya-biaya untuk keperluan kuliah, kalaunya untuk keperluan lain bisa dari kiriman orang tua atau hasil kerja sendiri. Kendala yang sering saya alami dalam mengelola keuangan adalah tidak adanya penganggaran diawal, dan kurangnya pengontrolan diri karena besarnya dana dari beasiswa bidikmisi, sehingga beranggapan bahwa barang yang saya beli merupakan barang yang perlu sebenarnya tidak perlu, kebiasaaan mahasiswa dalam mengkonsumsi barang-barang yang tidak dibutuhkan masih menjadi hal yang paling sering terjadi.4 5.
Informan V Nama
: Annisa
NIM
: 1301110001
Jurusan
: Hukum Keluarga
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Untuk persayaratan yang saya perlukan untuk mengajukan beasiswa bidikmisi diantaranya adalah surat keterangan tidak mampu, surat keterangan prestasi, melampirkan raport dari semester 1 s/d 5. Pencairan beasiswa bidikmisi melalui rekening tabungan mahasiswa yang disimpankan oleh 4
Azhari, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Senin 13 Maret 2017.
66
pihak institut bagian akademik, setelah dana masuk pihak kampus membagikan buku tabungannya kepada setiap mahasiswa penerima beasiswa untuk dicairkan dibank BRI yang bekerjasama dengan kampus UIN Antasari Banjarmasin dalam penyaluran dana beasiswa bidikmisi. Dari dana bidikmisi sebesar Rp.6.000.000,- saya gunakan untuk living cost sebesar Rp.3.600.000,- seperti biaya bayar kost, konsumsi sehari-hari dan untuk sisanya Rp.2.400.000,- saya gunakan pembayaran UKT/SPP setiap semesternya sebesar Rp.600.000,- pembayaran Praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,- dan KKN sebesar Rp.500.000,- ada juga sebagian untuk penunjang pendidikan seperti pembelian buku untuk keperluan kuliah sebanyak 20 buah buku, alat tulis untuk kuliah, memfotokopi dan memprint buku, mengikuti seminar dan biaya untuk mengikuti organisasi. Dana beasiswa bidikmisi yang sudah cair saya tabung di Bank BRI agar lebih aman, dan dalam mengelola keuangan saya simpan sebagian besar pada bank sehingga penggunaan dana untuk hal-hal yang kurang diperlukan dapat diantisipasi dengan baik. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi dalam mengelola keuangan bidikmisi diantaranya yang saya lakukan adalah dengan melakukan penganggaran terlebih dahulu biaya-biaya apa saja yang diperlukan untuk semester berikutnya dan menginvestasikan sebagian dana beasiswa tersebut dalam bentuk emas apabila ada keperluan mendesak nanti. Kendala yang sering saya dan teman-teman alami dalam mengelola keuangan adalah lambatnya pencairan dan yang tidak menentu kadang pada awal, tengah dan akhir semester sehingga pengelolaan tidak dapat direncanakan
67
terlebih dahulu karena belum adanya kepastian kapan dana tersebut dicairkan sedangkan cadangan dana yang ada sudah semakin menipis.5 6.
Informan VI Nama
: Siti Machbubah
NIM
: 1301110032
Jurusan
: Hukum Keluarga
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Ada banyak persyaratan ketika kita hendak mendapatkan beasiswa bidikmisi seperti surat keterangan tentang peringkat siswa dikelas dan bukti pendukung prestasi dibidang kurikuler dan ekstrakurikuler yang dilegalisir oleh kepala sekolah, surat keterangan tidak mampu dari kades, foto kondisi rumah, dan surat keterangan penghasilan orang tua. Cara pencairan dana beasiswa bidikmisi setelah dana beasiswa masuk ke rekening tabungan mahasiswa kemudian dilakukan penarikan di bank BRI, awalnya hanya di bank BRI Pusat yang ada di Banjarmasin Jl. Pangeran Samudra. Namun, kemudian bisa melakukan pencairan di bank BRI mana saja. Untuk penggunaan dan pengelolaan keuangan secara baik kami sudah mendapat arahan dari pihak Mikwa Pusat seperti untuk biaya living cost sebesar Rp.3.600.000,- selama 6 bulan dan untuk keperluan biaya perkuliahan diantaranya sebesar Rp.2.400.000,- untuk membayar UKT/SPP setiap semester sebesar Rp.600.000,- Pembayaran Praktikum A dan B sebesar 5
Annisa, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Senin 13 Maret 2017.
68
Rp.1.000.000,- dan KKN sebesar Rp.500.000,- pembelian buku-buku untuk penunjang kuliah sebanyak 15 buku, untuk mengikuti kegiatan akademik maupun non-akademik seperti pelatihan kewirausahaan. Setelah pencairan dari dana beasiswa bidikmisi langsung saya simpan dalam bentuk tabungan di Bank BRI, karena dengan menyimpan di bank saya merasa aman, dan juga saya bisa melakukan penarikan dimana saja saya berada jika sewaktu-waktu memerlukannya dan kebetulan saya menggunakan ATM untuk setiap melakukan penarikan tunai. Biasanya cara yang saya lakukan dalam mengelola keuangan bidikmisi yaitu melakukan rancangan keperluan kedepannya dan membuat kisaran berapa biaya yang diperlukan. Kendala yang sering saya alami dalam mengelola keuangan bidikmisi yaitu tidak adanya penganggaran diawal biaya-biaya apa saja yang akan digunakan untuk semester yang akan datang dan kenaikan harga barang yang diperlukan dari barang yang sudah di anggarkan, serta adanya pengeluaran yang tidak terduga seperti perbaikan laptop dan terlambatnya pencairan dana pada semester berikutnya sedangkan cadangan dana yang ada sudah semakin menipis.6 7.
Informan VII
6
Nama
: Siti Rahmah
NIM
: 1301150184
Jurusan
: Ekonomi Syariah
Siti Machbubah, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Rabu 15 Maret 2017.
69
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Untuk persyaratan pengajuan bidikmisi lumayan banyak diantaranya seperti pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S.1 (strata 1) atau diploma 4, berpotensi secara akademik baik itu dirokemendasikan sekolah, pendapatan kotor orang tua/wali di bagi jumlah anggota keluarga sebesarbesarnya Rp.750.000,- setiap bulannya. Dana beasiswa Bidikmisi diberikan setiap tiga bulan sekali atau triwulan. Penerima beasiswa Bidikmisi akan mendapatkan antara bulan September-Desember untuk semester ganjil dan antara Maret-Juni untuk semester genap. Untuk pencairan dana beasiswa bidikmisi pertama-tama dilakukan pertemuan dan evaluasi beasiswa bidikmisi setelah itu pihak institut memberikan buku tabungan mahasiswa bidikmisi, kemudian mahasiswa bisa melakukan pencairan beasiswa bidikmisi melalui bank BRI yang bekerjasama dengan pihak kampus untuk pencairan dana tersebut. Dari dana beasiswa tersebut biasanya saya gunakan untuk biaya hidup atau living cost sebesar Rp.3.600.000,- dan sisanya sebesar Rp.2.400.000,- saya gunakan untuk membayar UKT/SPP setiap semesternya Rp.600.000,- pembayaran KKN sebesar Rp.500.000,- dan pembayaran biaya praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,- membeli keperluan kuliah seperti buku dari semester 1 s/d 8 sebanyak 25 buah, mengikuti kegiatan seminar atau pelatihan kewirausahaan dan lain-lain. Uang dari beasiswa bidikmisi saya simpan di Bank Kalsel Tabunganku karena dengan menyimpan lebih aman dari pada menyimpan sendiri, adanya bagi hasil walaupun sedikit dan
70
memudahkan saya untuk meminimalisir pengeluaran yang berlebihan apabila uang dari beasiswa tersebut tidak saya simpan di bank. Dalam mengelola keuangan agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan yang saya lakukan diantaranya melakukan penganggaran lebih awal biaya untuk semester depan dan menyimpan sebagian dana beasiswa tersebut di bank apabila terjadi hal yang tidak terduga seperti perbaikan leptop atau printer, naiknya kebutuhan pokok, dan lain-lain. Dalam mengelola keuangan beasiswa yang saya terima ada beberapa kendala yang saya alami diantaranya besar pengaruh dari kampus sendiri seperti gaya berpakaian mahasiswa yang mewah sehingga sebagian dari dana beasiswa bidikmisi saya gunakan untuk membeli pakaian baru, dan terkendalanya pencairan beasiswa bidikmisi itu sendiri sedangkan cadangan dana dari beasiswa bidikmisi sendiri sudah semakin menipis.7 8. Informan VIII Nama
: Khairul Rahman
NIM
: 1301130098
Jurusan
: Hukum Tata Negara
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Persyaratan untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi diantaranya, lulus SMA/SMK/MA sederajat, tidak mampu secara ekonomi dibuktikan dengan kartu indonesia pintar, kartu keterangan tidak mampu dari kades dan 7
Siti Rahmah, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Jum’at 17 Maret 2017
71
pendapatan kotor orang tua/wali yang dibagi dengan jumlah keluarga minimal Rp.750.000,- perbulan, berprestasi dibidang akademik maupun non-akademik dan diterima diperguruan tinggi. Untuk pencairan dana beasiswa bidikmisi langsung ditransfer ke nomor rekening tabungan mahasiswa bidikmisi melalui bank BRI yang bekerjasama dengan pihak kampus UIN Antasari Banjarmasin untuk pencairan beasiswa tersebut. Dari jumlah beasiswa bidikmisi Rp.6.000.000,- digunakan untuk living cost atau biaya hidup selama 6 bulan sebesar Rp.3.600.000,- Dari dana beasiswa tersebut saya gunakan untuk keperlua kuliah sebesar Rp.2.400.000,- diantaranya untuk pembayaran UKT/SPP setiap semesternya sebesar Rp.600.000,- pembayaran Praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,- pembayaran KKN sebesar Rp.500.000,pembelian buku untuk penunjang kuliah dari semester 1 s/d 8 sebanyak 20 buah dan perlengkapan lainnya dalam menunjang pendidikan. Dana beasiswa bidikmisi saya simpan di bank BRI dalam bentuk Tabunganku karena lebih aman dan dengan menyimpan di bank dapat mengontrol pengeluaran saya sesuai dengan keperluan dan kebutuhan saya sehari-hari. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diingkan dalam mengelola keuangan biasanya saya melakukan penganggaran terlebih dahulu untuk biaya-biaya semester yang akan datang dan keperluan kuliah baik itu akademik maupun non-akademik. Kendala yang sering saya alami dalam mengelola keuangan adalah tidak terkontrolnya pengeluaran pribadi dan kuatnya pengaruh budaya mahasiswa dalam berpakaian yang mewah
72
sehingga sebagian dari dana beasiswa bidikmisi saya gunakan unuk membeli pakaian baru.8 9.
Informan IX Nama
: Muhammad Aras
NIM
: 1301110049
Jurusan
: Hukum Keluarga
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Persyaratan yang saya lampirkan untuk mengajukan beasiswa bidkmisi diantaranya telah lulus dan diterima di perguruan tinggi, merupakan siswa berprestasi yang dibuktikan dengan fotokopi raport semester 1 s/d 5 dan bukti pendukung prestasi lain baik itu dibidang kurikuler dan ekstrakurikuler yang dilegalisir oleh kepala sekolah. Dana beasiswa Bidikmisi diberikan setiap tiga bulan sekali atau triwulan. Penerima beasiswa Bidikmisi akan mendapatkan antara bulan September-Desember untuk semester ganjil dan antara MaretJuni untuk semester genap. Sebelum dilakukan pencairan beasiswa bidikmisi terlebih dahulu dilakukan pertemuan dan evaluasi setiap semesternya setelah itu pihak kampus yaitu mikwa institut membagikan buku tabungan beasiswa bidikmisi setelah itu mahasiswa bisa melakukan pencairan melalui bank BRI yang bekerjasama dengan pihak kampus UIN Antasari Banjarmasin. Biasanya dari dana beasiswa bidikmisi tersebut saya gunakan setiap semesternya sebesar 8
Khairul Rahman, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Senin 20 Maret 2017.
73
Rp.2.400.000,- untuk pembayaran UKT/SPP sebesar Rp.600.000,- setiap semesternya, pembayaran KKN sebesar Rp.500.000,- pembelian buku dari semester 1 s/d 8 yang berjumlah 20 buah, membeli tinta printer, pembayaran praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,- mengikuti seminar kewirausahaan dan living cost sebesar Rp.3.600.000,- untuk biaya hidup selama 6 bulan, dana beasiswa bidikmisi saya simpan di Bank Kalsel untuk keperluan yang mendadak atau penting dikemudian hari. Karena dengan menyimpan uang di bank lebih aman, membantu saya dalam mengontrol keuangan agar tidak cepat habis dan memudahkan saya untuk mengambilnya apabila ada keperluan yang mendesak seperti memperbaiki printer dan lain-lain. Biasanya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam mengelola keuangan saya langsung membeli keperluan-keperluan yang dibutuhkan dalam penunjang pendidikan seperti buku, melakukan pencatatan apa-apa saja yang diperlukan untuk semester berikutnya termasuk pembayaran UKT/SPP sebesar Rp.600.000,- setelah itu sebagian dana saya tabung di bank. Kendala yang sering di hadapi dalam mengelola keuangan beasiswa bidikmisi yaitu terlambatnya pencairan untuk semester selanjutnya sementara laporan pertanggungjawaban keuangannya harus ada tetapi dana dari beasiswa bidikmisi pada semester tersebut belum dicairkan sehingga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari minta dengan orang tua.9
9
Muhammad Aras, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Rabu 22 Maret 2017.
74
10. Informan X Nama
: Agustina
NIM
: 1301140106
Jurusan
: Hukum Ekonomi Syariah
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Dari sekian banyaknya persyaratan untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi diantaranya seperti berpotensi secara akademik baik itu direkomendasikan oleh sekolah dan tidak mampu secara ekonomi yang dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu dari kepala desa. Dana beasiswa Bidikmisi diberikan setiap tiga bulan sekali atau triwulan. Penerima beasiswa Bidikmisi akan mendapatkan antara bulan SeptemberDesember untuk semester ganjil dan antara Maret-Juni untuk semester genap. Sebelum dilakukan pencairan pertama-tama dilakukan pertemuan evaluasi beasiswa bidikmisi kemudian pihak institut mebagikan buku tabungan mahasiswa kemudian pencairan dana beasiswa bidikmisi biasanya saya lakukan di Bank BRI yang bekerjasama dengan pihak kampus. Dari dana beasiswa bidikmisi sudah ada ketentuan dari institut itu sendiri diantaranya living cost sebesar Rp.3.600.000,- untuk biaya hidup selama 6 bulan, adapun sisanya Rp.2.400.000,- saya gunakan untuk bayar UKT/SPP setiap semester sebesar Rp.600.000,- pembayaran KKN sebesar Rp.500.000,- pembayaran praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,- membeli buku-buku penunjang kuliah sampai saat ini sebanyak 10 buah, membeli penunjang kuliah seperti
75
buku catatan, pulpen dan lain-lain. Dana beasiswa saya simpan dirumah saja karena pernah menyimpan di bank BRI namun karena lamanya tidak ada transaksi yang saya lakukan mengakibatkan pasifnya tabungan yang saya miliki sehingga sampai saat ini beasiswa yang saya terima disimpan dirumah saja karena lebih mudah untuk mengambilnya. Untuk mengelola keungan pribadi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yaitu dengan melakukan penganggaran lebih awal apa-apa saja keperluan yang akan diperlukan untuk semester yang akan datang seperti pembelian buku-buku kuliah, pembayaran SPP setiap semester dan lain-lain. Kendala yang sering saya alami dalam pengelolaan keuangan bidikmisi diantaranya terlambatnya pencairan dari dana bidikmisi itu sendiri sementara cadangan dana yang ada semakin menipis dan tidak terkontrolnya pengeluaran pribadi yang saya lakukan karena dana dari beasiswa bidikmisi tidak saya tabung di bank.10 11. Informan XI Nama
: Sumidi
NIM
: 1301160399
Jurusan
: Perbankan Syariah
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi persyaratan yang saya lampirkan diantaranya; mengisi formulir pendaftaran seleksi beasiswa bidikmisi, 10
Agustina, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Minggu 02 April 2017.
76
memiliki prestasi akademik dan non akademik semasa sekolah, memiliki surat rekomendasi dari pihak sekolah, tergolong keluarga miskin dengan bukti surat penghasilan orang tua dari kecamatan. Dana beasiswa Bidikmisi diberikan setiap tiga bulan sekali atau triwulan. Penerima beasiswa Bidikmisi akan mendapatkan antara bulan September-Desember untuk semester ganjil dan antara Maret-Juni untuk semester genap. Sebelum dilakukan pencairan dana beasiswa bidikmisi, satu minggu sebelum pencairan dana bidikmisi ada pemberitahuan untuk berkumpul mengadakan evaluasi bidikmisi, setelah selesai acara evaluasi baru pembagian buku rekening kepada setiap mahasiswa penerima bidikmisi. Setelah itu, para mahasiswa boleh mencairkan dana beasiswa bidikmisi di bank yang sudah bekerjasama dengan kampus UIN Antasari Banjarmasin yaitu Bank BRI. Dana dari beasiswa bidikmisi
digunakan
untuk
biaya
hidup
atau
living
cost
sebesar
Rp.3.600.000,- selama 6 bulan, adapun sisanya Rp.2.400.000,- digunakan untuk biaya membeli buku perkuliahan yang saat ini sudah berjumlah sebanyak 30 buah, bayar UKT/SPP setiap semester sebesar Rp.600.000,pembayaran KKN sebesar Rp.500.000,- pembayaran praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,- membeli alat-alat tulis penunjang perkuliahan dan biaya mengikuti kegiatan lainnya yang akademik maupu non-akademik. Dana dari beasiswa tersebut saya simpan di tabungan Bank BRI karena lebih aman dan bisa diambil kapan saja bila saya ada keperluan mendesak. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dalam mengelola keuangan yang saya lakukan adalah mengatur biaya hidup setiap
77
minggunya Rp.100.000, anggaran untuk membeli buku Rp.300.000, anggaran biaya hidup Rp.600.000 perbulannya dan menyisihkan sedikit untuk dikasih kepada kedua orang tua walaupun tidak banyak dan tidak rutin setiap bulannya. Dari sebagian dana beasiswa bidikmisi saya gunakan untuk usaha pembuatan gantungan kunci yang sudah berjalan selama 1 tahun lebih dan bisa menghasilkan keuntungan sebesar Rp.100.000,- perbulan. Ada beberapa kendala
yang
saya
alami
dalam
mengelola
keuangan
diantaranya
keterlambatan pencairan dana bidikmisi, sehingga untuk mencukupi biaya hidup selama keterlambatan pencairan itu harus minjam uang dengan teman dulu dan banyaknya pengeluaran untuk biaya penelitian skripsi sehingga sulit mengontrol keuangan.11 12. Informan XII Nama
: Lesti Yulia
NIM
: 1301160273
Jurusan
: Perbankan Syariah
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Persyaratan untuk mengajukan beasiswa bidikmisi diantaranya adalah mengisi
blanko
pendaftaran
yang
disediakan
oleh
pihak
kampus,
mendapatkan rekomendasi pihak kepala sekolah asal, tidak mampu secara ekonomi yang dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu dari kepala desa dan berpotensi secara akademik maupun non-akademik baik itu 11
Sumidi, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Selasa 04 April 2017
78
dirokomendasikan oleh sekolah. Dana beasiswa Bidikmisi diberikan setiap tiga bulan sekali atau triwulan. Penerima beasiswa Bidikmisi akan mendapatkan antara bulan September-Desember untuk semester ganjil dan antara Maret-Juni untuk semester genap. Untuk pencairan pertama-tama uang ditransfer terlebih dahulu ke nomor rekening tabungan mahasiswa bidikmisi, kemudian pihak institut membagikan buku tabungannya kemudian bisa dilakukan pencairan dana beasiswa bidikmisi melalui bank BRI yang bekerjasa dengan pihak kampus UIN Antasari Banjarmasin dalam pencairannya. Untuk biaya apa saja digunakan sudah ada ketentuan dari pihak institut sendiri diantaranya living cost sebesar Rp.3.600.000,- untuk biaya hidup sudah termasuk bayar kost dan keperluan sehari-hari. Sisanya sebesar Rp.2.400.000,- saya gunakan untuk keperluan kuliah seperti bayar SPP setiap semester sebesar Rp.600.000,- pembayaran KKN sebesar Rp.500.000,pembayaran praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,- pembelian buku kuliah untuk membantu dalam kuliah dari awal semester sampai sekarang sebanyak 25 buah, dan pembelian alat penunjang perkuliahan diantaranya buku, pulpen dan lain-lain. Kalaupun sisanya ada saya tabung di Bank BNI Syariah karena di lebih aman, adanya bagi hasil dan tidak adanya biaya administrasi setiap bulannya karena akad yang saya ambil ditabungan BNI Syariah adalah akad wadi’ah jadi tidak ada potongan setiap bulannya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diingkan sebagian dana beasiswa bidikmisi daya simpan di bank dan melakukan penganggaran terlebih dahulu
79
keperluan apa saja yang akan dikeluarkan pada semester berikutnya seperti pembelian buku-buku kuliah. Kendala yang saya alami dalam mengelola keuangan beasiswa bidikmisi karena terlambat pencairan untuk semester berikutnya mengakibatkan saya pernah berutang keteman untuk keperluan yang mendesak dan karena tidak ada kiriman dari orang tua lagi.12 13. Informan XIII Nama
: Nina Andriyani
NIM
: 1301150162
Jurusan
: Ekonomi Syariah
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Persyaratan yang saya lampirkan untuk mengajukan beasiswa bidikmisi diantaranya surat keterangan tidak mampu dari kepala desa, foto rumah, fotoopi raport dari semester 1 s/d 5, surat keterangan berprestasi baik itu akademik maupun non-akademik baik dari rekomendasikan oleh kepala sekolah. Dana beasiswa Bidikmisi diberikan setiap tiga bulan sekali atau triwulan. Penerima beasiswa Bidikmisi akan mendapatkan antara bulan September-Desember untuk semester ganjil dan antara Maret-Juni untuk semester genap. Untuk pencairan beasiswa bidikmisi pertama-tama dilakukan pertemuan antar angkatan dan evaluasi beasiswa bidikmisi dari pihak institut kemudian dibagikan buku tabungan yang sudah masuk dana beaiswa bidikmisi setelah itu pencairannya bisa dilakukan melalui bank BRI yang 12
Lesti Yulia, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Kamis 06 April 2017.
80
bekerjasa dengan pihak kampus UIN Antasari Banjarmasin. Pencairannya tidak menentu, kadang cepat, kadang lambat bahkan hampir akhir semester baru cair. Tapi jika terlambat biasanya karena laporan keuangan mahasiswa bidikmisi yang bermasalah yang mengakibatkan lambatnya pencairan dana beasiswa tersebut. Dari setiap pencairan dana beasiswa bidikmisi setiap semester saya gunakan untuk living cost sebesar Rp.3.600.000,- atau biaya hidup selama 6 bulan, sedangkan sisanya sebesar Rp.2.400.000,- bayar UKT/SPP per semester sebesar Rp.600.000,- untuk membeli buku perkuliahan untuk penunjang pendidikan sebanyak 20 buku, pembayaran KKN sebesar Rp.500.000,- pembayaran Praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,memfotokopi buku atau tugas dan pembelian alat penunjang kuliah seperti buku tulis, pulpen dan lain-lain. Dana beasiswa bidikmisi saya simpan di Bank Kalsel Syariah karena aman, lebih mudah dalam mengatur keungan, kalau disimpan sendiri takut hilang dan kurang terkontrolnya keuangan saya nanti. Dalam mengelola keuangan beasiswa bidikmisi agara tidak terjadi hal yang tidak saya inginkan diantaranya dengan cara menyisihkan atau menganggarkan terlebih dahulu uang untuk biaya hidup selama 1 semester mendatang dan untuk keperluan mendadak seperti perbaikan leptop atau printer. Kendala yang biasanya saya alami dalam mengelola keuangan adalah kurang terkontrolnya pengeluaran setiap bulannya karena pengaruh dari lingkungan kampus itu sendiri seperti cara berpakaian mahasiswa yang
81
menggunakan baju baru, sehingga saya juga menggunakan sebagian dari dana beasiswa bidikmisi tersebut untuk membeli pakaian baru.13 14. Informan XIV Nama
: Dedy Muslim
NIM
: 1301130095
Jurusan
: Hukum Tata Negara
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Persyaratan untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi diantaranya lulusan tahun 2012 yang bukan penerima beasiswa bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi, tidak mampu secara ekonomi yang dibuktikan dengan surat tidak mampu dari kepala desa, foto kondisi rumah, dan berpotensi secara akademik maupun non-akademik yang direkomendasikan dari pihak kepala sekolah. Dana beasiswa Bidikmisi diberikan setiap tiga bulan sekali atau triwulan. Penerima beasiswa Bidikmisi akan mendapatkan antara bulan SeptemberDesember untuk semester ganjil dan antara Maret-Juni untuk semester genap. Penyaluran atau pencairan dana beasiswa melalui rekening bank penyalur yaitu bank BRI yang bekerjasam dengan pihak kampus UIN Antasari Banjarmasin. Untuk penggunaan dana beasiswa bidikmisi tersebut sudah ada ketentuan tersendiri dari pihak kampus dimana Rp.3.600.000,- digunakan untuk living 13
Nina Andriyani, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Senin 10 April 2017.
82
cost atau biaya hidup selama 6 bulan. Setiap dana beasiswa bidikmisi yang sudah cair saya gunakan setiap semesternya untuk bayar UKT/SPP sebesar Rp.600.000,- pembayaran KKN sebesar Rp.500.000,- pembayaran praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,- membeli buku perkuliahan untuk penunjang pendidikan saya setiap semester yang sudah berjumlah sebanyak 25 buah buku, mengikuti pelatihan atau seminar kewirausahaan dan kebutuhan penunjang perkuliahan seperti beli buku tulis dan pulpen. Sebagian dari dana beasiswa bidikmisi setelah digunakan untuk keperluan diatas sisanya saya simpan di Bank Kalsel Syariah karena dengan menyimpan dana beasiswa di bank lebih aman, nyaman, mudah apabila hendak diambil untuk keperluan yang mendesak dan pastinya adanya bagi hasil kalau kita menabung di bank syariah. Dalam mengelola keuangan bidikmisi yang saya terima agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan biasanya saya melakukan penganggaran biayabiaya apa saja yang diperlukan untuk semester yang akan datang seperti pembayaran UKT/SPP, pembelian buku perkuliahan setiap semester, dan menyisihkan sebagian dari dana beasiswa bidikmisi tersebut untuk disimpan dibank apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti perbaikan leptop sudah ada dana simpanan untuk perbaikan tersebut. Kendala yang biasanya saya alami dalam mengelola keuangan beasiswa bidikmisi tersebut diantaranya tidak adanya kiriman dari orang tua mengakibatkan seluruh biaya hidup dan kuliah setiap semesternya diambil dari beasiswa bidikmisi itu sendiri, karena penghasilan dari orang tua saya hanya seorang buruh tani di
83
kampung dan biasanya yang sering menjadi kendalanya adalah telambatnya pencairan dari dana beasiswa bidikmisi itu sendiri.14 15. Informan XV Nama
: Hoirul Hajir
NIM
: 1301110009
Jurusan
: Hukum Keluarga
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi ada beberapa persyaratan yang harus dilampirkan diantaranya tidak mampu secara ekonomi yang dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu yang dikeluarkan oleh kepala desa, surat keterangan tentang peringkat siswa dikelas dan bukti pendukung prestasi lain dibidang kurikuler dan ekstrakurikuler yang disyahkan oleh kepala sekolah, berpotensi akademik baik itu direkomendasikan oleh pihak sekolah dan lulus tahun 2012 yang bukan penerima beasiswa bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masingmasing perguruan perguruan tinggi. Dana beasiswa Bidikmisi diberikan setiap tiga bulan sekali atau triwulan. Penerima beasiswa Bidikmisi akan mendapatkan antara bulan September-Desember untuk semester ganjil dan antara Maret-Juni untuk semester genap. Untuk pencairannya melalui bank penyalur yaitu Bank BRI yang bekerjasama dengan pihak kampus UIN Antasari Banjarmasin dalam penyaluran dana beasiswa bidikmisi tersebut. 14
Dedy Muslim, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Kamis 13 April 2017.
84
Untuk penggunaan dari dana beasiswa bidikmisi setiap semester sudah ada ketentuan tersendiri dari pihak perguruan tinggi diantaranya living cost sebesar Rp.3.600.000,- per semester untuk biaya hidup. Adapun sisanya sebesar Rp.2.400.000,- yang saya gunakan diantaranya untuk pembayaran UKT/SPP per semester sebesar Rp.600.000,- pembayaran praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,- dan pembayaran KKN sebesar Rp.500.000,pembelian buku perkuliah untuk penunjang pendidikan saya sebanyak 10 buku dan biaya mengikuti kegiatan akademik maupun non-akademik baik itu mengikuti seminar ataupun pelatihan serta pembelian alat-alat penunjang kuliah seperti buku tulisan dan pulpen. Adapun cara yang saya lakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam mengelola keuangan terjadi diantaranya menyimpan sebagian dari dana beasiswa bidikmisi tersebut dibank apabila ada keperluan mendesak. Kendala-kendala yang biasanya saya alami dalam mengelola keuangan beasiswa bidikmisi diantaranya terlambatnya pencairan dari beasiswa itu sendiri yang dikarena sebagian mahasiswa yang tabungannya pasif sehingga tidak bisa ditransfer mengakibatkan terlambatnya pencairan dana beasiswa bidikmisi mahasiswa yang lain sedangkan cadangan dananya sudah semakin menipis dan pernah sampai minjam dengan teman kost untuk biaya hidup selama sebulan.15
15
Hoirul Hajir, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Sabtu 15 April 2017.
85
16. Informan XVI Nama
: Risna Anisa Dewi
NIM
: 1301120076
Jurusan
: Perbandingan Mazhab
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Persyaratan untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi diantaranya sebagai berikut berpotensi secara akademik baik itu direkomendasikan dari pihak sekolah, surat keterangan penghasilan orangtua/wali atau surat keterangan tidak mampu yang dapat dibuktikan kebenarannya yang dikeluarkan oleh kepala desa, dan lulusan tahun 2012 yang bukan penerima beasiswa bidikmisi serta tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing-masing perguruan tinggi. Dana beasiswa Bidikmisi diberikan setiap tiga bulan sekali atau triwulan. Penerima beasiswa Bidikmisi akan mendapatkan antara bulan September-Desember untuk semester ganjil dan antara Maret-Juni untuk semester genap. Untuk pencairannya melalui bank penyalur yaitu Bank BRI yang bekerjasama dengan pihak kampus UIN Antasari Banjarmasin dalam penyaluran dana beasiswa bidikmisi tersebut. Dari dana beasiswa bidikmisi yang cari Rp.6.000.000,- setiap semesternya saya gunakan untuk living cost atau biaya hidup sebesar Rp.3.600.000,- selama 6 bulan, sedangkan sisanya sebesar Rp.2.400.000,saya gunakan untuk bayar UKT/SPP setiap semester sebesar Rp.600.000,pembelian buku-buku perkuliahan sebanyak 25 buku, pembayaran KKN
86
sebesar Rp.500.000,- pembayaran praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,mengikuti kegiatan akademik dan non-akademik seperti acara penulisan karya tulis ilmiah dan mengikuti seminar nasional. Dana beasiswa bidikmisi yang cair setiap semesternya saya simpan dibank Bank Kalsel Syariah karena dengan menyimpan dibank pastinya aman, nyaman, mudah dan kalaunya dibank syariah pasti terhindar dari riba dan adanya bagi hasil. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dalam mengelola keuangan beasiswa bidikmisi, yang saya lakukan diantaranya melakukan penganggaran terlebih dahulu untuk biaya-biaya semester berikutnya seperti pembayaran UKT/SPP setiap semester dan menyimpan sebagian dari dana beasiswa bidikmisi tersebut dibank sehingga apabila ada keperluan mendadak maka akan saya ambil untuk keperluan tersebut atau kiriman dari orangtua untuk keperluan yang lain. Kendala yang biasanya saya alami dalam mengelola keuangan beasiswa bidikmisi diantaranya pengaruh dari lingkungan kampus itu sendiri seperti style pakaian mahasiswa/i menggunakan pakaian yang baru dan mewah, sehingga sebagian dana beasiswa saya gunakan untuk membeli pakaian baru setiap semesternya.16 17. Informan XVII Nama
: Suhrian
NIM
: 1301160398
Jurusan
: Perbankan Syariah
16
Risna Anisa Dewi, Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Minggu 16 April 2017.
87
Pengelolaan Keuangan Beasiswa Bidikmisi dan Ketertarikan Untuk Menabung Pada Perbankan Syariah. Persyaratan untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi diantaranya sebagai berikut tidak mampu secara ekonomi dengan pendapatan kotor (suami/isteri) mmaksimal Rp.3.000.000,- per bulan dan bagi non formal/infromal pendapatan tersebut rata-rata penghasilan per bulan dalam satu tahun terakhir, pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga sebesar-besarnya Rp.750.000,- setiap bulannya, surat keterangan tidak mampu yang dikeluarkan oleh kepala desa dan foto rumah/tempat tinggal dan keadaan keseharian siswa. Dana beasiswa Bidikmisi diberikan setiap tiga bulan sekali atau triwulan. Penerima beasiswa Bidikmisi akan mendapatkan antara bulan September-Desember untuk semester ganjil dan antara MaretJuni untuk semester genap. Untuk pencairannya melalui bank penyalur yaitu Bank BRI yang bekerjasama dengan pihak kampus UIN Antasari Banjarmasin dalam penyaluran dana beasiswa bidikmisi tersebut. Untuk penggunaan dari dana beasiswa bidikmisi sebesar Rp.6.000.000,sudah ada ketentuan dari pihak institut sendiri diantaranya living cost atau biaya hidup sebesar Rp.3.600.000,- selama 6 bulan. Sedangkan sisanya Rp.2.400.000,- digunakan untuk bayar UKT/SPP setiap semester sebesar Rp.600.000,- pembayaran praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,pembayaran KKN sebesar Rp.500.000,- membeli buku-buku kuliah untuk penunjang pendidikan sebanyak 20 buku, mengikuti kegiatan akademik dan non-akademik seperti pelatihan dan seminar kewirausahaan. Dana dari
88
beasiswa bidikmisi saya simpan di Bank BRI dalam bentuk Tabungan karena dengan menyimpan dibank lebih aman, nyaman dan mudah apabila saya ingin mengambilnya karena saya memiliki ATM sendiri untuk mengambilnya apabila ada keperluan yang akan dibeli. Kebiasan yang saya lakukan dalam mengelola keuangan agar tidak hal yang tidak diiginkan diantaranya adalah membuat penganggaran terlebih dahulu untuk biaya-biaya semester berikutnya dan menginvestasikan sebagian dari dana beasiswa tersebut dalam bentuk saham sebesar Rp.100.000,walaupun tidak banyak untung yang saya terima setidaknya saya memberanikan diri untuk belajar menanam saham/berinvestasi. Kendala yang biasanya dialami dalam mengelola keuangan beasiswa bidikmisi adalah terlambatnya pencairan dari dana beasiswa bidikmisi itu sendiri karena sebagian mahasiswa/i belum mengumpul laporan keuangan dana beasiswa bidikmisi, sedangkan cadangan dana yang ada sudah semakin menipis dan pengaruh dari cara berpakaian mahasiswa yang mewah sehingga sebagian dari dana beasiswa tersebut digunakan untuk membeli pakaian.17
17
Suhrian. Wawancara Pribadi, UIN Antasari Banjarmasin Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Rabu 19 April 2017.
89
KATEGORISASI Pengelolaan Keuangan No
Nama
Jurusan Tabungan
Investasi
Pribadi
Pembelian Buku
1
Fitriah
Ekonomi Syariah
Bank Kalsel Syariah
Ada
-
11 Buku
2
Nur Halisah
Ekonomi Syariah
Bank Kalsel Syariah
Ada
Ada
25 Buku
3
Arifin
Hukum Ekonomi Syariah
Bank BRI
-
-
7 Buku
4
Azhari
Hukum Keluarga
Bank Kalsel Syariah
-
Ada
20 Buku
5
Annisa
Hukum Keluarga
Bank BRI
Ada
-
20 Buku
6
Siti Machbubah
Hukum Keluarga
Bank BRI
-
-
25 Buku
7
Siti Rahmah
Ekonomi Syariah
Bank Kalsel
-
Ada
10 Buku
8
Khairul Rahman
Hukum Tata Negara
Bank BRI
-
Ada
20 Buku
9
Muhammad Aras
Hukum Keluarga
Bank Kalsel
-
-
20 Buku
10
Agustina
-
-
-
10 Buku
11
Sumidi
Bank BRI
-
-
30 Buku
12
Lesti Yulia
Perbankan Syariah
Bank BNI Syariah
-
-
25 Buku
13
Nina Andriyani
Ekonomi Syariah
Bank Kalsel Syariah
-
Ada
20 Buku
14
Dedy Muslim
Hukum Tata Negara
Bank Kalsel Syariah
-
-
25 Buku
15
Hoirul Hajir
Hukum Keluarga
Bank BRI
-
-
10 Buku
16
Risna Anisa Dewi
Perbandingan Mazhab
Bank Kalsel Syariah
-
Ada
25 Buku
17
Suhrian
Perbankan Syariah
Bank BRI
Ada
-
20 Buku
Hukum Ekonomi Syariah Perbankan Syariah
90
C. ANALISIS DATA Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap 17 Informan Mahasiswa/i Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam sebagai penerima beasiswa Bidikmisi dan telah ditemukan penyajian data, maka analisis data yang menjadi pokok dalam pembahasan adalah menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. 1. Analisis Tentang Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi Pada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Tahun Akademik 2013/2014. Setiap dana beasiswa cair secara umum mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi menggunakan beasiswa tersebut untuk keperluan kuliah seperti membayar UKT/SPP setiap semester, membeli buku-buku penunjang kuliah, biaya kost, dan biaya hidup. Ada dari beberapa mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi menggunakannya untuk membeli peralatan elektronik seperti gadget (handphone) dan printer dengan alasan mereka untuk mendukung perkuliahan dan untuk memudahkan berkomunikasi. Ada pula sebagian mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi untuk ditabung atau diinvestasikan untuk masa yang akan datang ataupun berjaga-jaga apabila ada keperluan yang mendesak. Dalam al-qur’an surat Luqman ayat 34 secara tegas Allah SWT. menyatakan bahwa tiada seorang pun di alam semesta ini yang dapat mengetahui apa yang akan diperbuat, diusahakan, serta kejadian apa yang akan terjadi pada
91
hari esok. Sehingga dengan ajaran tersebut seluruh manusia diperintahkan untuk melakukan investasi ataupun menabung sebagai bekal dunia dan akhirat18:
“Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam Rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.” (Q.S. Luqman/31: 34).19 Sebagai penerima beasiswa bidikmisi dan pemanfaatannya lebih utama adalah mahasiswa yang kurang mampu, namun memiliki prestasi yang baik dalam bidang akademiknya. Dan untuk pemanfaatnya adalah untuk keperluan kuliah maupun keperluan pribadi, namun lebih diutamakan untuk keperluan akademik dibandingkan dengan keperluan pribadi seperti pemenuhan gaya hidup (lifestayle). Melihat penggunaan beasiswa bidikmisi terhadap 17 orang mahasiswa, yang lebih mengutamakan keperluan kuliah merupakan suatu komitmen yang baik. Berarti beasiswa yang digunakan dimanfaatkan dengan baik yaitu untuk keperluan kuliah seperti membeli buku untuk penunjang kuliah dan sebagian dari dana beasiswa tersebut ada yang ditabung maupun diinvestasikan. Memang ada 1 orang yang tidak menabungkan sebagian dana beasiswa bidikmisi di bank ataupun
18
Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah (Jakarta: Kencana, 2007), hlm 18-19. 19
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid VII (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), hlm. 572-573.
92
menginvestasikannya, namun bukan berarti bahwa mereka menyalahgunakan pemanfaatan dari beasiswa bidikmisi tersebut. Dari temuan tersebut dapat diartikan bahwa sebenarnya lebih banyak mahasiswa yang telah melakukan pengelolaan keuangan dengan baik ada yang menabungkan dana beasiswa bidikmisi ataupun menginvestasikan dalam bentuk saham, emas dan padi. Adapun pengelolaan keuangan mahasiswa bidikmisi meliputi perencanaan untuk pembayaran SPP setiap semester, KKN dan Praktikum, pembelian buku penunjang kuliah dan mengikuti kegiatan akademik maupun non-akademik ataupun pelatihan-pelatihan kewirausahaan dan untuk kebutuhan hidup setiap semesternya. Sebab dari jumlah 17 orang informan menganggap beasiswa sebagai sumber utama biaya pendidikannya. Artinya mereka memang sangat bergantung keberlangsungan kuliah dan kehidupannya dengan beasiswa. Sementara ada 2 orang yang biaya hidupnya juga dari sumber lainnya, seperti dari orang tua atau bekerja paruh waktu. Dari pernyataan sebagian informan diatas menunjukkan bahwa kebanyakan mahasiswa bergantung dengan beasiswa yang diperolehnya untuk kebutuhan hidup selama 6 bulan. Kebanyakan mahasiswa yang menjadi informan juga mengemukakan bahwa untuk keperluan makan sehari-hari adalah dari beasiswa. Pembelian beras, lauk-pauk, sayur dan lainnya tidak terlepas dari beasiswa, karena itu nampak sekali bahwa beasiswa juga jadi penopang hidup sehari-hari. Kalau ada dari sumber lain, bukan berarti uang beasiswa tidak penting tetapi tetap utama walaupun tidak bergantung sepenuhnya.
93
Faktanya pula menunjukkan bahwa pemanfaatan beasiswa ketika berkaitan untuk keperluan kuliah, memang sebanyak 17 orang menganggapnya sebagai sumber keperluan kuliah. Artinya, tidak semua mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi menyimpangkan penggunaannya. Kalau ada 6 orang yang tidak memanfaatkan sepenuhnya untuk keperluan kuliah, artinya memang ada kepentingan lain yang memerlukan beasiswa tersebut, seperti untuk pakaian, handphone dan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa melakukan pengelolaan keuangan yang dilakukan secara umum meliputi: 1. Pembayaran untuk kuliah ataupun penunjang perkuliahan Pembayaran untuk kuliah seperti pembayaran UKT/SPP setiap semester Rp.600.000,- pembelian buku penunjang kuliah, pembayaran KKN sebesar Rp.500.000,- dan Praktikum A dan B sebesar Rp.1.000.000,- mengikuti kegiatan akademik dan non-akademik seperti seminar kewirausahaan ataupun pelatihan-pelatihan. 2. Konsumsi sehari-hari Pengelolaan konsumsi sehari-hari atau biaya hidup (living cost) sebesar Rp.3.600.000,- meliputi kebutuhan makan, minum, pembayaran kost setiap bulan dan keperluan pribadi selama 6 bulan. 3. Tabungan Mahasiswa melakukan pengelolaan keuangan dengan menabungkan sebagian dari beasiswa bidikmisinya baik itu di perbankan syariah
94
sebanyak 7 orang, sedangkan diperbankan konvensional sebanyak 10 orang apabila ada keperluan mendadak yang tidak diduga sebelumnya. 4. Investasi Mereka mahasiswa bidikmisi menggunakan sebagian beasiswa tersebut untuk membeli saham, padi atau pun emas untuk simpanan dan modal usaha kecil sebanyak 4 orang. Memperhatikan data yang telah diurakan berarti bahwa seorang mahasiswa biasanya mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari dari pendidikannya melalui peluang beasiswa yang diterimanya. Misalnya untuk membeli laptop atau handphone, seorang mahasiswa biasa memanfaatkan uang beasiswanya untuk halhal tersebut. Namun banyak juga yang memang memanfaatkan uang dari beasiswa itu untuk kebutuhannya sehari-hari termasuk untuk membeli buku. Kalaupun berlebih, biasanya uang beasiswa itu ditabung atau diinvestasikan sebagai cadangan bila suatu saat dibutuhkan untuk keperluan yang darurat. Pengelolaan keuangan mahasiswa bidikmisi tersebut menunjukkan bahwa mereka mulai sadar akan pentingnya mengatur keuangan agar bisa digunakan dalam memenuhi kebutuhan bukan memenuhi keinginan semata. Terlebih lagi digunakan agar keuangan mahasiswa semakin berkembang seperti investasi dan menabung baik itu di perbankan syariah maupun konvensional. Dengan pengelolaan keuangan yang baik dari mahasiswa penerima bidikmisi diharapakan dapat membantu dalam menyelesaikan pendidikannya dan memudahkan dalam memenuhi kebutuhannya setiap semester dari bantuan beasiswa bidikmisi tersebut. Salah satu tanda syukur dari mahasiswa penerima
95
beasiswa bidikmisi adalah ada sebagian dari mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang memberikan sedikit dari beasiswa bidikmisi tersebut kepada kedua orang tuanya sebagai tanda syukur dan terimakasih walaupun tidak banyak dan tidak setiap bulannya sebanyak 3 orang. Pada prinsipnya segala bentuk kesyukuran kita harus tujukan kepada Allah SWT. sebagaimana Al-qur’an memerintahkan umat Islam untuk bersyukur. Sesuai dengan Firman Allah SWT dibawah ini yang menyuruh kita untuk bersyukur yakni pada surah Ibrahim ayat 7 yang berbunyi;
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memaklumkan; Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat berat.” (Q.S. Ibrahim/14: 7).20 Namun demikian, walaupun kesyukuran harus ditujukan kepada Allah, dan ucapan syukur yang diajarkan adalah “Alhamdulillah” dalam arti “segala puji (hanya) tertuju kepada Allah”, akan tetapi ini bukan berarti bahwa kita dilarang bersyukur (berterima kasih) kepada yang menjadi perantara kehadiran nikmat Allah. Al-qur’an secara tegas memerintahkan agar mensyukuri Allah dan mensyukuri kedua orang tua (yang menjadi perantara kehadiran kita di pentas dunia ini). Seperti firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 14 yang berbunyi:
20
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid V (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), hlm. 127.
96
“Dan kami perintahkan kepada manusia (aga berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu”. (Q.S. Luqman/31: 14).21 Semua siswa atau mahasiswa sebetulnya punya peluang yang cukup buat mengambil kesempatan penerimaan beasiswa. Hanya saja terkadang persoalannya ialah minimnya keinginan mencari informasi peluang penerimaan beasiswa tersebut. Jika ingin mendapatkan beasiswa, sebetulnya kunci utamanya ialah bagaimana seseorang tersebut rajin dan ulet mencari informasi, mau berkorban mengurus hal-hal administratif dan terkadang cukup menyulitkan, seperti mengurus surat keterangan tidak mampu. 2. Analisis kendala-kendala yang menghambat dalam pengelolaan Keuangan Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi Pada Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Tahun Akademik 2013/2014. Manajemen keuangan pribadi sangatlah penting dalam mendukung terwujudnya tujuan-tujuan individu. Dengan melakukan pengelolaan terhadap keuangan pribadi, maka tiap individu tahu akan tujuan yang ingin dicapai, dan memanfaatkan pengelolaan sumber daya keuangan secara optimal untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan mengoptimalkan pengelolaan keuangan pribadi, maka
21
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya Jilid VII (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), hlm. 545.
97
individu secara bertanggung jawab mampu merencanakan dan mewujudkan masa depannya. Kebanyakan pengelolaan keuangan dilakukan ketika generasi muda mulai bekerja dan berkeluarga, padahal pengelolaan keuangan harus sudah dapat dilakukan pada saat mereka sedang berkuliah. Walaupun sumber keuangan masih berasal dari orang tua, donatur atau pemberian beasiswa, namun jika dikelola dengan baik dan optimal maka jumlah nominal uang yang diterima tiap bulan dapat juga dimanfaatkan untuk investasi masa depan. Dalam pengelolaan keungan beasiswa bidikmisi sudah pasti tidak terlepas dari sebuah kendala yang mungkin saja akan mempengaruhi pengelolaan keuangan dari beasiswa Bidikmisi itu sendiri. Kebanyakan mahasiswa masih bingung dalam menentukan kebijakan dalam mengelola keuangannya. Banyak alasan mahasiswa tidak dapat secara bijaksana mengatur keuangannya diantaranya; a. Cadangan Dana Yang Terbatas Untuk Digunakan Setiap Bulan Dana cadangan ditujukan untuk menutupi beberapa kebutuhan mendesak yang terjadi secara tiba-tiba diluar daftar anggaran kita. Namun, kebiasaan sering terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan terjadi sedangkan cadangan dana sudah menipis seperti bahan pokok yang melonjak mahal, perbaikan laptop atau handphone yang tidak kita duga sebelumnya.
98
b. Perilaku Konsumtif Perilaku konsumtif ini mendorong mahasiswa/i untuk mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan tanpa memperhatikan skala prioritas sehingga banyak pengeluaran pribadi mahasiswa yang tidak terkontrol. c. Lambatnya pencairan dana beasiswa bidikmisi Beasiswa bidikmisi berdasarkan aturan Dikti harus cair 3 bulan sekali selama satu semester. Namun, hal yang terjadi dilapangan sangat berlainan dengan ketentuan dan aturan Dikti seperti dana bidikmisi yang terkadang cair lewat dari 3 bulan bahkan ada yang 6 bulan sekali. Maka secara tidak langsung akan menghambat jalannya kuliah yang sedang dijalaninya. Apalagi bidikmisi menyangkut biaya hidup dan biaya kuliah untuk jangka waktu 4 tahun. Kendala-kendala yang dihadapi bisa karena keterlambatan kiriman dari orang tua, atau uang bulanan yang habis sebelum waktunya, yang disebabkan habisnya dana akibat kebutuhan tak terduga, ataupun disebabkan pengelolaan keuangan pribadi yang salah (tidak ada penganggaran), serta gaya hidup serta pola konsumsi boros. Kebiasaaan mahasiswa/i dalam mengkonsumsi barang-barang yang tidak dibutuhkan masih menjadi hal yang paling sering terjadi.