BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui perubahan warna gigi setelah perendaman jus stroberi 100% dan karbamid peroksida 35%. Waktu perendaman gigi selama 30 menit, 60 menit, dan 90 menit. Perubahan warna gigi diukur menggunakan spektrofotometer untuk menentukan L* (lightness), a* (chrome), b*(hue) sehingga didapatkan nilai dE*ab yaitu besarnya intensitas warna yang diserap oleh spektrofotometer. Tabel 1. Data dE*ab Sebelum dan Sesudah Perendaman Menggunakan Jus Stroberi 100% dan Karbamid Peroksida 35% No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Waktu Perendaman
30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 90 Menit 90 Menit 90 Menit 90 Menit
Jus Stroberi 100% Sebelum Sesudah
109.96 113.12 115.29 105.27 119.5 98.79 101.83 121.88 109.4 98.15 92.08 111.84
90.76 82.19 87.31 89.11 86.36 73.84 86.69 97.73 97.82 97.23 73.89 85.11
24
Karbamid Peroksida 35% Sebelum Sesudah
103.23 99.69 108.35 101.75 106.15 102.54 95.56 105.68 103.54 110.1 117.49 100.97
78.43 79.37 87.09 74.12 91.69 84.7 76.23 86.48 89.92 87.56 89.34 79.3
25
Tabel 1 menunjukkan bahwa terjadi perubahan dE*ab sebelum dan sesudah perendaman gigi ke dalam jus stroberi 100% dan karbamid peroksida 35%. Nilai sebelum perendaman lebih besar daripada sesudah perendaman, artinya terdapat perubahan warna pada sampel gigi. Tabel 2. Nilai Perbedaan dE*ab Setelah Perendaman Jus Stroberi 100% dan Karbamid Peroksida 35% No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Waktu Perendaman 30 Menit 30 Menit 30 Menit 30 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 90 Menit 90 Menit 90 Menit 90 Menit
Jus Stroberi 100% 19.2 30.93 27.98 16.16 33.14 24.95 15.14 24.15 11.58 0.92 18.19 26.73
Karbamid Peroksida 35% 24.8 20.32 21.26 27.63 14.46 17.84 19.33 19.2 13.62 22.54 28.15 21.67
Nilai perbedaan sebelum dan sesudah perendaman jus stroberi 100% dan karbamid peroksida 35% pada tabel 2 untuk selanjutnya dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui sebaran data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.
26
Tabel 3. Tes Normalitas Kolmogorov-Smirnov Perbedaan dE*ab Setelah Perendaman Jus Stroberi 100% dan Karbamid Peroksida 35% No
Jenis Perlakuan
1
Jus Stroberi 100% Karbamid Peroksida 35%
2
Tingkat Kecerahan (Pre Bleaching) 0.492
Tingkat Kecerahan (Post Bleaching) 0.487
0.639
0.544
Hasil uji normalitas pada tabel 3 diperoleh nilai bermakna untuk warna gigi pre bleaching, warna gigi post bleaching, dan perubahan warna gigi adalah p>0,05 yang mempunyai makna bahwa sebaran data masingmasing kelompok adalah normal, sehingga untuk pengujian data selanjutnya dapat dilakukan dengan uji Two Way Anova untuk menentukan hipotesis dari penelitian ini yaitu semakin lama waktu perendaman jus stroberi 100% akan berpengaruh terhadap warna gigi yang semakin putih dibandingkan dengan karbamid peroksida 35% dilihat dengan spektrofotometer. Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Statistic Two Way Anova pada Perubahan Warna Gigi Dibandingkan Antar Jenis Perendaman, Waktu Perendaman, Jenis-Waktu Perendaman Source
Dependent Variable
Type III Sum of Squares
df
Sig.
Jenis
Perubahan Warna gigi
28.423
2
0.707
Waktu
Perubahan Warna gigi
53.97
2
0.523
Jenis * Waktu
Perubahan Warna gigi
226.212
4
0.267
27
Hasil uji menggunakan Two Way Anova menunjukkan hasil p>0,05 pada perbandingan antar jenis perendaman yaitu perendaman antara jus stroberi 100% dan karbamid peroksida 35% sebesar 0,707 maka menunjukan tidak ada pebedaan yang bermakna antara perendaman jus stroberi 100% dan karbamid peroksida 35%. Perbandingan antara waktu perendaman jus stroberi 100% dan karbamid peroksida 35% pada menit ke 30, 60 dan 90 menunjukkan hasil p>0,05 yaitu 0,523 maka menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara waktu perendaman 30 menit, 60 menit, dan 90 menit pada jus stroberi 100% dan karbamid peroksida 35%. Perbandingan antar jenis dan waktu perendaman jus
stroberi
100%
dan
karbamid
perksida
35%
menunjukkan
bermaknap>0,05 yaitu 0, 267 maka tidak ada perbedaan bermakna antara jenis dibandingkan dengan waktu perendaman.
B. Pembahasan Pada penelitian ini menunjukkan terjadi penurunan nilai warna (dE*ab) setelah dilakukan perendaman spesimen gigi pada jus stroberi 100%, dan karbamid peroksida 35%, hal ini sesuai dengan Ascheim dan Dale (2001) yang menyatakan bahwa semakin kecil nilai dE*ab maka intensitas warna yang dipantulkan oleh permukaan gigi semakin kecil dan intensitas warna yang diserap oleh spektrofotometer semakin kecil maka menunjukkan bahwa spesimen gigi semakin cerah. Perubahan warna gigi menjadi semakin cerah setelah dilakukan perendaman ke dalam jus stroberi 100% dikarenakan oleh kandungan asam elegat di dalam stroberi,
28
dimana asam elegat merupakan bahan oksidator yang mampu mengubah warna gigi semakin cerah. Terdapat perbedaan keelektronegatifan antara O dan H pada gugus hidroksil OH- yang mana lebih besar daripada CO- dan OH-COOH dan menyebabkan OH- akan menjadi lebih mudah terpecah dan membentuk H+ radikal. H+ radikal terbentuk lalu akan mengikat 3 molekul C tersier yang terkandung dalam email gigi yang mengalami diskolorasi. Ikatan ini menyebabkan gangguan konjugasi elektron dan perubahan absorbsi energi molekul organik, lalu terbentuk molekul organik, sehingga email menjadi struktur tidak jenuh. Setelah radikal H+ dilepaskan, asam elagat melepas 4 radikal OH- yang dapat mengganggu struktur tidak jenuh email tadi menjadi struktur yang jenuh dengan warna yang lebih terang (Larasati dkk, 2012). Oksidator akan mengoksidasi pigmen pada gigi dengan cara melepas oksigen sebagai radikal bebas (Meizarini & Rianti 2005). Oksigen akan memecah molekul komplek dari pigmen yang menyebabkan diskolorasi gigi menjadi molekul sederhana yang tidak berwarna (Brenna dkk, 2012). Sedangkan setelah dilakukan perendaman ke dalam karbamid peroksida 35% gigi menjadi semakin putih dikarenakan oleh kandungan peroksida yang berfungsi sebagai agen oksidator yang memiliki radikal bebas yang tidak memiliki pasangan elektron yang akan lepas dan kemudian diterima oleh email sehingga terjadi proses oksidasi. Elektronelektron ini teroksidasi oleh bahan organik yang menyebabkan perubahan warna pada gigi. Radikal bebas dari peroksida yaitu perhidroksil dan
29
oksigenase. Setelah terbentuk perhidroksil dalam jumlah banyak, maka akan bereaksi dengan ikatan tidak jenuh dan menyebabkan penyerapan energi pada molekul organik email dan akan terbentuk molekul organik email yang lebih kecil dengan warna lebih terang (Suprastiwi, 2005). Pada penelitian ini didapatkan data untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti yaitu semakin lama waktu perendaman jus stroberi 100% akan berpengaruh terhadap warna gigi yang semakin putih dibandingkan dengan karbamid peroksida 35% dilihat dengan spektrofotometer. Pada penelitian ini membandingkan perubahan warna gigi setelah perendaman jus stroberi 100% dan karbamid peroksida 35% pada menit ke 30, 60 dan 90, hasil penelitian menunjukkan probabilitas p>0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna pada perubahan warna gigi yang direndam jus stroberi 100% dan karbamid peroksida 35% pada menit ke 30, 60 maupun 90. Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan Suwakbur (2015) yang menunjukkan bahwa semakin lama perendaman maka semakin cerah warna gigi yang dihasilkan, hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwakbur (2015) menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada perendaman jus stroberi 100% selama 1 jam, 3 jam dan 5 jam. Maka dari itu dimungkinkan waktu perendaman pada penelitian ini masih belum cukup untuk dapat memutihkan gigi menjadi lebih putih dikarenakan dilakukan paling lama hanya selama 90 menit, sedangkan penelitian oleh Suwakbur dilakukan selama 3 jam dan 5 jam. Hal ini dapat dipengaruhi oleh adanya faktor umur gigi, karena umur
30
gigi akan berpengaruh terhadap tingkat ketebalan email yang pada saat proses pemutihan gigi dapat terjadi perbedaan penetrasi bahan pemutih gigi yang melalui email (Sundoro 2005). Perubahan warna gigi adalah salah satu sifat fisiologis gigi, karena semakin bertambahnya umur dari gigi, email akan semakin tipis karena adanya abrasi dan erosi dan dentin akan menjadi semakin tebal karena proses deposisi dentin sekunder dan reparatif yang akan menghasilkan intensitas warna gigi seorang individu (Grossman 1995). Kondisi ini akan mempengaruhi derajat translusensi dari warna email gigi, sehingga menimbulkan kesan yang lebih opak. Gigi merupakan benda opak yang jika dilakukan penyinaran, sinar yang datang akan direfleksikan oleh permukaan gigi. Berdasarkan hokum Lambert bahwa nilai absorbsi suatu sinar sebanding dengan tingkat ketebalan material yang disinari. Gigi memiliki derajat ketebalan email yang berbeda-beda dikarenakan usia gigi, jenis gigi, dan struktur gigi (Lenhard 1996). Pada penelitian ini juga membandingkan perubahan warna gigi antar jenis dan waktu perendaman, menunjukkan probalitasnya p>0,05 yang berarti perendaman menggunakan jus stroberi 100% dan karbamid peroksida 35% pada menit ke 30, 60 mapun 90 menunjukkan hasil yang tidak berbeda bermakna, maka dapat disimpulkan bahwa warna gigi yang dihasilkan oleh perendaman jus stroberi 100% dan warna gigi yang dihasilkan oleh perendaman karbamid peroksida pada menit ke 30, 60, dan
31
90 tidak berbeda jauh, sehingga jus stroberi merupakan bahan alami yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif pemutihan gigi.