BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan mata pelajaran Fiqih materi shalat sunat rawatib yang dilakukan oleh peneliti sendiri sebagai guru di dalam kelas. Berdasarkan observasi terdapat beberapa masalah yang diperoleh: 1. Nilai Fiqih yang diperoleh siswa masih rendah dari KKM yang ditetapkan. 2. Metode yang digunakan masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan terjadi komunikasi satu arah maksudnya hanya pada siswa yang pintar saja, siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa terlihat pasif. 3. siswa belum berani mengungkapkan pendapat atau bertanya kepada guru karena takut salah. 4. guru
jarang
melakukan
pembelajaran
secara
berkelompok
dengan
menggunaka LKS, sehingga interaksi antar siswa yang satu dengan yang lain masih kurang.
59
60
Dari masalah diatas, akan dijadikan bahan bagi peneliti untuk memperbaiki proses pembelajaran fiqih materi sholat sunat rawatib dengan menerapkan Penelitian Tindakan Kelas. Hasil dari observasi tersebut peneliti dengan teman sejawat berkonsultasi mengenai metode pembelajaran demonstrasi yang akan digunakan dalam penelitian ini. Dengan
diterapkan
metode
demonstrasidiharapkan
mampu
merubah
pembelajaran yang semula hanya berpusat pada guru (teacher center) menjadi student center yang berarti mampu menciptakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi dan menemukan sendiri pengetahuan dan pengalaman belajar yang bermakna bagi kehidupannya, sehingga siswa dapat menyelesaikan berbagai permasalahan fiqih secara aktif. Dalam penelitian ini diterapkan Penelitian Tindakan Kelas, PTK ini aka dilakukan 2 siklus. Sebelum melakukan tindakan siklus I dan II dilakuakan kegiatan pra siklus yang berupa tes untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa tentang fiqih pada materi sholat sunat rawatib melalui metode demonstrasi pada siswa kelas III MIN Rangas Dalam.
B. Siklus I 1. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas III MIN Rangas Dalam. Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas pada siklus I, peneliti melakukan
61
kegiatan tes yang mencakup sholat sunat rawatib. Soal-soal yang diberikan pada tes tersebut berbentuk pilihan ganda. 2. Pelaksanaan Tes awal dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dengan kompetensi dasar menjelaskan ketentuan sholat sunat rawatib, dan indikator pembelajaran yaitu pengertian shalat sunah rawatib, waktu pelaksanaan shalat sunah rawatib, jumlah rakaat shalat sunah rawatib dan keutamaan dari shalat sunah rawatib. Pada pertemuan kegiatan awal ini siswa yang hadir yaitu 20 orang siswa. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada awal tindakan ini ada beberapa permasalahan yang dihadapi peneliti yaitu pembelajaran fiqih selaman ini dominan menggunakan metode ceramah dan jarang menggunakan demonstrasi, siswa secara bergilir membacakan materi yang diajarkan seperti halnya mengajarkan Bahasa Indonesia. Belum terlihat usaha guru untuk memotivasi siswa, hal ini mengakibatkan siswa kurang bersemangat dalam memahami materi yang dipelajari. Belum terlihat guru membagikan LKS dan alat peraga belum nampak dipergunakan sebagaimana mestinya, siswa hanya menerima informasi lewat ceramah, hal ini mengakibatkan konsep yang diterima siswa bersifat verbalisme, sehingga konsep yang diterima siswa bersifat hapalan saja. Belum tampak usaha peneliti sebagai guru bersama-sama siswa untuk menarik
62
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran, siswa hanya diminta mencatat dan merangkum untuk dihapalkan pada saat ulangan. 3. Data Hasil Penelitian Siklus I a. Hasil Pre Tes Dari hasil pre tes siklus I terdapat 2 orang siswa (10%) yang memiliki prestasi belajar tinggi, 6 orang siswa (30%) yang memiliki prestasi belajar sedang dan 12 orang siswa (60%) yang memiliki prestasi belajar rendah. Berikut ini dapat dilihat pada tabel prestasi belajar berdasarkan hasil pre tes. Tabel 1 Tingkat perkembangan prestasi belajar siswa berdasarkan hasil pre tes.
No. 1.
Kategori Prestasi Belajar Tinggi
Banyak Siswa 2
Presentase (%) 10%
2.
Sedang
6
30%
3.
Rendah
12
60%
Nilai tinggi, nilai sedang dan rendah diatas berdasarkan atas betas kereteria ketuntasan minimal siswa kelas III MIN Rangas Dalam adalah 65 dan nilai tersebut dengan sekala pengelompokan yaitu: 80 – 100
=
memiliki nilai tinggi
60 – 79
=
memiliki nilai sedang
0 – 59
=
memiliki nilai rendah
63
Sedangkan yang menentukan siswa nilai tinggi, sedang dan rendah berdasarkan hasil yang diperoleh dari jawaban soal tentang materi sholat sunat rawatib.
Tabel 2 Tingkat perkembangan prestasi belajar siswa berdasarkan hasil pre tes. No. 1.
Kategori Prestasi Belajar Tinggi
Banyak Siswa 4
Presentase (%) 20%
2.
Sedang
9
45%
3.
Rendah
7
35%
Dari tabel diatas perstasi belajar siswa terlihat ada peningkatan dari sebelumnya, dimana terdapat 4 orang siswa (20%) yang memiliki prestasi tinggi, 9 orang siswa (45%) yang memiliki prestasi belajar sedang dan 7 orang siswa (35%) yang memiliki prestasi belajar rendah. Selama proses pembelajaran siklus I, diketahui masih banyak siswa yang kurang memahami materi yang disampaikan, hal ini ditunjukan hanya beberapa orang siswa saja yang mau bertanya tentang maksud soal-soal dalam LKS. Ada beberapa siswa yang keluar masuk serta aktivitas siswa baik dalam kerja kelompok maupun diskusi belum menunjukkan sesuatu yang diharapkan oleh peneliti. Dalam kerja kelompok masih ada kelompok yang
64
belum menunjukkan sikap kerja sama dalam menyelesaikan LKS yang diberikan dan kerja kelompok masih tertumpu pada beberapa orang saja. Adapun yang menentukan siswa memiliki prestasi belajar tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan hasil yang
diperoleh dari jawaban soal
tentang materi sholat sunat rawatib. Dari tabel diatas perstasi belajar siswa terlihat ada peningkatan dari sebelumnya, dimana terdapat 4 orang siswa (20%) yang memiliki prestasi tinggi, 9 orang siswa (45%) yang memiliki prestasi belajar sedang dan 7 orang siswa (35%) yang memiliki prestasi belajar rendah. Ini menunjukkan bahwa dari tes siklus I ada peningkatan prestasi belajar siswadalam pembelajaran fiqih melalui metode demonstrasi. b. Hasil Angket Siswa hasil angket siswa dikelompokkan dalam lima pertanyaan yang bervariasi dan respon atau jawaban yang bervariasi pula, pada pembelajaran siklus Idinyatakan dalam tabel 3. Tabel 3 Presentasi respon siswa terhadap pertanyaan dalam angket
No. 1.
Pertanyaan Angket Siswa
Banyaknya Responden Banyaknya siswa % yang menjawab
Apakah kamu senang belajar melalui metode demonstrasi? a. senang A = 13 b. tidak senang B= 7 c. biasa-biasa saja C= 0
65% 35%
65
No.
Pertanyaan Angket Siswa
2.
Bagaimana menurutmu belajar dengan menggunakan metode demonstrasi? a. senang b. tidak senang c. biasa-biasa saja Dengan mendemontrasikan beberapa cara sholat sunat rawatib, dapatkah kamu memahami materi pelajara? Manakah cara belajar fiqih yang kamu senangi? a. duduk mendengarkan penjelas guru b. diselingi dengan peragaan atau mendemonstrasikan
3.
4.
Banyaknya Responden Banyaknya siswa % yang menjawab
A = 15 B= 5 C= 0
75% 25%
A = 14 B= 6 C= 0
70% 30%
A= 3
15 %
B = 17
85 %
Berdasarkan dari tabel di atas siswa menyenangi pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode demonstrasi 65 %, siswa yang menjawab belajar dengan menggunakan metode demonstrasi 75%, siswa yang dapat memahami materi dengan mendemontrasikan beberapa cara sholat sunat rawatib 70% dan cara belajar fiqih yang disenangi siswa diselingi dengan peragaan atau mendemonstrasikan 85%. 4. Analisis dan Refliksi Siklus I Berdasarkan kegiatan siklus I, peneliti akan melakukan analisis dan refliksi kegiatan yang telah dilakukan untuk mengetahui keberhasilan ataupun kekurangan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
66
Dalam pelaksanaan siklus I ada beberapa hal yang diperbaiki, diantaranya: a) Materi pelajaran yang diajarkan harus lebih diarahkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. b) Waktu yang dipergunakan dalam KBM tidak efektif, sehingga diperlukan pengaturan waktu yang tepat agar dapat berjalan dengan efektif. Ada rencana yang akan dilakukan pada siklus II diantaranya: a. Mengupayakan perbaikan dengan menghubungkan materi dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. b. Mengupayakan terciptanya suasana belajar yang kondusif, menarik dan menyenangkan melalui metode demonstrasi sehingga konsep pembelajaran yang diterima siswa tidak lagi bersifat verbalisme. c. Berusaha untuk meningkatkan motivasi dan semangat siswa untuk mengembangkan prestasi belajar dalam menyelesaikan segala permasalahan dan menjawab soal-soal yang diberikan dalam LKS. d. Mendorong siswa agar terbiasa melakukan sholat sunat rawat baik itu di mesjid, mushola ataupun di rumah.
67
C. Siklus II 1. Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di kelas III MIN Rangas Dalam. Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas pada siklus II, peneliti melakukan kegiatan tes kembali yang mencakup sholat sunat rawatib. Soal-soal yang diberikan pada tes tersebut berbentuk pilihan ganda. 2. Pelaksanaan Tes awal dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dengan kompetensi dasar menjelaskan ketentuan sholat sunat rawatib, dan indikator pembelajaran yaitu pengertian shalat sunah rawatib, waktu pelaksanaan shalat sunah rawatib, jumlah rakaat shalat sunah rawatib dan keutamaan dari shalat sunah rawatib. Pada pertemuan kegiatan awal ini siswa yang hadir yaitu 20 orang siswa. 3. Data Hasil Penelitian Siklus II a. Hasil Tes setelah melakukan tes pada siklus II yang terdiri 10 soal pilihan ganda. Terdapat 6 orang siswa (30 %) yang memiliki prestasi tinggi dan 12 orang siswa (60%) yang memiliki prestasi sedang dan yang memiliki pretasi rendah sebanyak 2 orang (10%).
68
Tabel 4 Tingkat perkembangan prestasi belajar siswa berdasarkan hasil tes siklus 2. No. 1.
Kategori Prestasi Belajar Tinggi
Banyak Siswa 6
Presentase (%) 30%
2.
Sedang
12
60%
3.
Rendah
2
10%
Dari tabel diatas perstasi belajar siswa terlihat ada peningkatan dari Siklus I, dimana terdapat 6 orang siswa (30%) yang memiliki prestasi tinggi, 12 orang siswa (60%) yang memiliki prestasi belajar sedang dan 2 orang siswa (10%) yang memiliki prestasi belajar rendah. Selama proses pembelajaran siklus II, diketahui pembelajaran mulai menarik, hal ini ditunjukan hanya beberapa orang siswa saja yang mau bertanya tentang maksud soal-soal dalam LKS. Adapun yang menentukan siswa memiliki prestasi belajar tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan hasil yang
diperoleh dari jawaban soal
tentang materi sholat sunat rawatib. Dari tabel diatas perstasi belajar siswa terlihat ada peningkatan dari sebelumnya, dimana terdapat 6 orang siswa (30%) yang memiliki prestasi tinggi, 12 orang siswa (60%) yang memiliki prestasi belajar sedang dan 2 orang siswa (10%) yang memiliki prestasi belajar rendah. Ini menunjukkan
69
bahwa dari tes siklus II ada peningkatan prestasi belajar siswadalam pembelajaran fiqih melalui metode demonstrasi. b. Hasil Angket Siswa hasil angket siswa dikelompokkan dalam lima pertanyaan yang bervariasi dan respon atau jawaban yang bervariasi pula, pada pembelajaran siklus Idinyatakan dalam tabel 3. Tabel 5 Presentasi respon siswa terhadap pertanyaan dalam angket
No.
Pertanyaan Angket Siswa
1.
Apakah kamu senang belajar melalui metode demonstrasi? a. senang b. tidak senang c. biasa-biasa saja Bagaimana menurutmu belajar dengan menggunakan metode demonstrasi? a. senang b. tidak senang c. biasa-biasa saja Dengan mendemontrasikan beberapa cara sholat sunat rawatib, dapatkah kamu memahami materi pelajara? Manakah cara belajar fiqih yang kamu senangi? a. duduk mendengarkan penjelas guru b. diselingi dengan peragaan atau mendemonstrasikan
2.
3.
4.
Banyaknya Responden Banyaknya siswa % yang menjawab
A = 20 B= 0 C= 0
100% 0% 0%
A = 20 B= 0 C= 0
100% 0% 0%
A = 16 B= 4 C= 0
80% 20% 0%
A= 0
0%
B = 20
100 %
70
Berdasarkan dari tabel di atas siswa menyenangi pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode demonstrasi 100 %, siswa yang menjawab belajar dengan menggunakan metode demonstrasi 100%, siswa yang dapat memahami materi dengan mendemontrasikan beberapa cara sholat sunat rawatib 80% dan cara belajar fiqih yang disenangi siswa diselingi dengan peragaan atau mendemonstrasikan 100%. 4. Analisis dan Refliksi Siklus II Berdasarkan kegiatan siklus II, peneliti akan melakukan analisis dan refliksi kegiatan yang telah dilakukan untuk mengetahui keberhasilan ataupun kekurangan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam pelaksanaan siklus II ada beberapa hal yang diperbaiki, diantaranya: a) Materi pelajaran yang diajarkan harus lebih diarahkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. b) Waktu yang dipergunakan dalam KBM tidak efektif, sehingga diperlukan pengaturan waktu yang tepat agar dapat berjalan dengan efektif.
D. Pembahasan Secara umum pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi ini sudah dapat dikatakan baik, hal ini didasarkan atas hasil pengamatan penelitian. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa telah mematuhi tat tertib selama proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan kelancaran proses pembelajaran yang
71
berarti pula menanamkan kedisiplinan. Perhatian siswa terfokus dan terlibat aktif pada proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi, analisis dan refliksi disempulkan bahwa guru telah melakukan berbagai perubahan yang menunjukkan berbagai perbaikanperbaikan dalam proses pembelajaran sehingga terjadi kualitas pembelajaran sesuai yang diharapkan dalam upayaa mencapai tujuan yang direncanakan. Melalui dua kali penelitian yang dilakukan penelitian yaitu dari tindakan pertama dan kedua prestasi dan aktivitas siswa dalam belajar secara terus menerus mengalami peningkatan. Secara umum pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi pada materi sholat rawaatib terlihat mengalami peningkatan dan kemajuan yang cukup baik. Hasil dari tes pembelajaran berlangsung selama dua siklus perbandingannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 6 Nilai Hasil Tes Mata Pelajaran Fiqih Para Siklus, Siklus I dan Siklus II
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Nama Asmiati Dani Hadiyanor Hamidah Khairuddin Lala Nadia M. Hateri M. Hendri M. Noval Zakir M. Rezki M Sauqi
L/P P L L P L P L L L L L
Pra Siklus 70 50 45 75 65 60 50 70 70 50 50
Nilai Siklus I 80 60 50 80 70 65 65 70 75 55 60
Siklus II 80 70 55 90 75 70 70 80 80 60 65
Ket.
72
No.
Nama
L/P
12. Mawar Sari 13. Misrawati 14. Norhafizah 15. Norhalisah 16. Norlisnawati 17. Puteri 18. Rahmadani 19. Rahmiyati 20. Siti Aisyah Jumlah Nilai Rata-rata Tuntas Belum Tuntas
P P P P P P L P P
Pra Siklus 55 55 50 80 50 80 45 50 55 1175 58,75 35% 65%
Nilai Siklus I 65 55 55 85 55 85 50 55 65 1300 65 55% 45%
Siklus II 70 65 65 90 60 90 55 65 70 1425 71,25 80% 20%
Ket.
Tabel 7 Pebandingan Tes Siklus Pra Siklus Siklus I Siklus II Grafik 1
Jumlah siswa
Skor Skor Tertinggi Terendah
Skor Ideal
Ratarata
Kriteria
20
80
45
100
58,75
Rendah
20 20
85 90
50 55
100 100
65 71,25
Sedang Sedang
73
90% 80% 70% 60% 50%
Pra Siklus
40%
Siklis I
30%
Siklus II
20% 10% 0% Belum Tuntas
Tuntas
Dari data grafik diatas disimpulkan bahwa prestasi belajar anak dapat meningkat dengan pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi yang menggunakan metode demonstrasi rata-rata nilai Kriteria ketuntasan Minimal (KKM). Dari gambar garafik diatas dapat dibandingkan terdapat peningkatan nilai rata-rata siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II sehingga penguasaan siswa dalam materi pembelajaran lebih dari cukup.