BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1.
Deskripsi Data Sesuai dengan rancangan penelitian dan studi kepustakaan yang telah dikemukakan terdahulu, analisis data dilakukan terhadap hasil tes ketiga variabel. Ketiga variabel tersebut adalah kekuatan otot tungkai dan kelincahan sebagai variabel bebas dan kemampuan mendribel sebagai variabel terikatnya. Selanjutnya akan dijabarkan hasil dari penelitian sebagai berikut : a.
Hasil Tes Kekuatan Otot Tungkai (X1) Dari hasil pengukuran kekuatan otot tungkai yang dilakukan terhadap siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMPN 17 Kota Bengkulu didapat skor tertinggi 62 dan skor terendah 28, berdasarkan data kelompok tersebut rata-rata hitung (mean) 45,53 dan simpangan baku (standar deviasi) 8,33. Distribusi kategori kekuatan otot tungkai siswa yang mengikuti ekstrakurikuler di SMPN 17 Kota Bengkulu dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kekuatan Otot Tungkai (X1) Hasil Tes Vertichal Jump 28 – 33 34 – 39 40 – 45 46 – 51 52 – 57 58 – 62 Jumlah
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif (%)
3 4 9 9 3 2 30
10 13 30 30 10 7 100
Dari data tabel 4.1 disimpulkan bahwa dari 30 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMPN 17 Kota Bengkulu sebanyak 3 orang siswa (10%) memiliki kategori nilai 28 – 33, sebanyak 4 orang (13%) memiliki kategori nilai 34 – 39 , sebanyak 9 orang (30%) memiliki kategori nilai 40 – 45, sebanyak 9 orang (30%) memiliki kategori nilai 46 – 51, sebanyak 3 orang (10%) memiliki kategori nilai 52 – 57 dan sebanyak 2 orang (7%) memiliki kategori nilai 58 – 62. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 4.1 Histogram Distribusi Skor Variabel Kekuatan Otot Tungkai (X1) 35 30 25 20 f.absolut
15
f.relatif(%)
10 5 0 28-33
34-39
40-45
46-51
52-57
58-62
Tes V. Jump
b.
Hasil Tes Kelincahan (X2) Dari hasil tes pengukuran kelincahan yang dilakukan terhadap siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMPN 17 Kota Bengkulu didapat skor tertinggi 31,50 dan skor terendah 17,00, berdasarkan data kelompok tersebut rata-rata hitung (mean) 24,20 dan simpangan baku (standar deviasi) 5,39. Distribusi kategori kelincahan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMPN 17 Kota Bengkulu dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kelincahan (X2) Hasil Tes
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif (%)
17,00 - 19,00 19,50 - 21,50 22,00 - 24,00 24,50 - 26,50 27,00 - 29,00 29,50 - 31,50 Jumlah
3 5 7 7 5 3 30
10 17 23 23 17 10 100
Dari data tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa dari 30 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMPN 17 Kota Bengkulu sebanyak 3 orang siswa (10%) memiliki kategori nilai 17,00 – 19,00, sebanyak 5 orang (17%) memiliki kategori nilai 19,50 – 21,50, sebanyak 7 orang (23%) memiliki kategori nilai 22,00 – 24,00, sebanyak 7 orang (23%) memiliki kategori nilai 24,50 – 26,50, sebanyak 5 orang (17%) memiliki kategori nilai 27,00 – 29,00
dan sebanyak 3 orang (10%) memiliki kategori nilai 29,50 – 31,50. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada grafik berikut :
Gambar 4.2 Histogram Distribusi Skor Variabel Kelincahan (X2) 25 20 15 f. Absolut 10
f.relatif(%)
5 0 17-19 19,5-21,5 22-24 24,5-26,5 27-29 29,5-31,5
c.
Shuttle Run
Hasil Tes Kemampuan Mendribel (Y) Dari hasil tes kemampuan mendribel yang dilakukan terhadap siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMPN 17 Kota Bengkulu didapat skor tertinggi 49 dan skor terendah 21, berdasarkan data kelompok tersebut rata-rata hitung (mean) 35,53 dan simpangan baku (standar deviasi) 7,215. Distribusi kategori kemampuan mendribel siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMPN 17 Kota Bengkulu dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Mendribel (Y) Hasil Tes
Frekuensi Absolut
Frekuensi Relatif (%)
21 - 25 26 - 30 31 - 35 36 - 40 41 - 45 46 - 50 Jumlah
2 7 7 6 6 2 30
7 23 23 20 20 7 100
Dari data tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa dari 30 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMPN 17 Kota Bengkulu sebanyak 2 orang siswa (7%) memiliki kategori nilai 21 – 25, sebanyak 7 orang (23%) memiliki kategori nilai 26 – 30, sebanyak 7 orang (23%) memiliki kategori nilai 31 – 35, sebanyak 6 orang (20%) memiliki kategori nilai 36 – 40, sebanyak 6 orang (20%) memiliki kategori nilai 41 – 45 dan sebanyak 2 orang (7%) memiliki kategori nilai 46 – 50. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat pada grafik berikut :
Gambar 4.3 Histogram Distribusi Skor Variabel Kemampuan Mendribel(Y) 25 20 15
f.absolut
10
Series 2
5 0 21-25 26-30 31-35 36-40 31-45 46-50
Mendribel
2.
Analisis Data Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data, yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas. a.
Uji Normalitas Data Hasil uji normalitas data masing-masing variabel disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data
No
Variabel
Xhitung
Xtabel
Keterangan
1
Kekuatan Otot Tungkai (X1)
5,45
11,07
Normal
2 3
Kelincahan (X2) Kemampuan Mendribel (Y)
10,3 7,75
11,07 11,07
Normal Normal
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil pengujian untuk kekuatan otot tungkai (X1) skor Xhitung = 5,45 dengan n = 30 sedangkan Xtabel pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh 11,07 yang lebih besar dari Xtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari kekuatan otot tungkai berdistribusi normal. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil pengujian untuk kelincahan (X2) skor Xhitung = 10,3 dengan n = 30 sedangkan Xtabel pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh 11,07 yang lebih besar dari Xtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari kelincahan berdistribusi normal. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil pengujian untuk kemampuan mendribel (Y) skor Xhitung = 7,75 dengan n = 30
sedangkan Xtabel pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh 11,07 yang lebih besar dari Xtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari kemampuan mendribel berdistribusi normal. b.
Uji Homogenitas Varians Diketahui varians ketiga variabel dalam penellitian ini adalah kekuatan otot tungkai (X1), kelincahan(X2), dan kemampuan mendribel (Y) pada tabel berikut : Tabel 4.5 Varians Variabel Penelitian
No
Variabel
Standar Deviasi (S)
Varians (s2)
1
Kekuatan Otot Tungkai (X1)
8,33
69,42
2 3
Kelincahan (X2) Kemampuan Mendribel (Y)
5,40 7,22
29,11 52,06
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan varians kekuatan otot tungkai (X1) adalah sebesar 69,42, sedangkan varians dari kelincahan (X2) adalah sebesar 29,11, dan varians kemampuan mendribel (Y) adalah sebesar 52,06. Varians Terbesar Fhitung
= Varians Terkecil 69,42
Fhitung
=
= 2,38 29,11
Dari perhitungan di atas didapat nilai Fhitung sebesar 2,38 sedangkan nilai Ftabel pada taraf signifikan 5% dengan (db) = (k), (k1) = 2 , db (n-1), (30 - 1) = 29 yaitu 3,33. Dimana yaitu Fhitung 2,38 <
Ftabel 3,33, ini berarti masing-masing variabel atau harga variansinya adalah homogen. 3.
Uji Hipotesis a.
Uji Hipotesis Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dengan Kemampuan Mendribel (X1 dengan Y) Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan medribel pada permainan bola basket Berdasarkan analisis data didapat rhitung = 0,97 dan thitung = 23,90. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam rangkuman analisis di bawah ini. Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Analisis Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Mendribel Jenis
Nilai Hitung
Nilai Tabel
Kesimpulan
Nilai Uji r
0,97
0,361
Signifikan
Nilai Uji t 23,90 2,048 Signifikan Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rhitung lebih besar daripada rtabel dimana rhitung = 0,97 > rtabel = 0,361 berarti ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan mendribel pada permainan bola basket. Untuk mengetahui kualitas keberartian regresi antara variabel dilakukan uji “t”. Dari perhitungan didapatkan nilai thitung = 23,90 dengan n = 30 sedangkan ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh 2,048 yang lebih besar dari ttabel sehingga dapat
disimpulkan bahwa korelasi antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan medribel pada permainan bola basket adalah signifikan. b.
Uji Hipotesis Hubungan Antara Kelincahan dengan Kemampuan Mendribel (X2 dengan Y) Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara kelincahan dengan kemampuan mendribel pada permainan bola basket Berdasarkan analisis data didapat rhitung = 0,45 dan thitung = 2,70. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam rangkuman analisis di bawah ini. Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Analisis Kelincahan Terhadap Kemampuan Mendribel Jenis
Nilai Hitung
Nilai Tabel
Kesimpulan
Nilai Uji r
0,45
0,361
Signifikan
Nilai Uji t
2,70
2,048
Signifikan
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rhitung lebih besar daripada rtabel dimana rhitung = 0,45 > rtabel = 0,361 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kelincahan terhadap kemampuan mendribel pada permainan bola basket. Untuk mengetahui kualitas keberartian regresi antara variabel dilakukan uji “t”. Dari perhitungan didapatkan nilai thitung = 2,70 dengan n = 30 sedangkan ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh 2,048 yang lebih besar dari ttabel sehingga dapat
disimpulkan bahwa korelasi antara kelincahan dengan kemampuan mendribel pada permainan bola basket adalah signifikan. c.
Uji Hipotesis Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai dan Kelincahan Secara Bersamaan Terhadap Kemampuan Mendribel (X1 dan X2 dengan Y) Hipotesis ketiga yang diajukan yaitu terdapat hubungan yang berarti (signifikan) antara kekuatan otot tungkai (X1), kelincahan (X2) secara bersama-sama terhadap kemampuan mendribel pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket di SMPN 17 Kota Bengkulu. Pengujian hipotesis ketiga ini menggunakan korelasi ganda. Tabel 4.8 Rangkuman Uji Signifikan Koofisien Korelasi Ganda Variabel
Rhitung
Rtabel
Keterangan
X1, X2 dan Y
0,97
0,361
Signifikan
Berdasarkan tabel diatas ternyata Rhitung = 0,97 > Rtabel = 0,361 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan yang berarti X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y. Berdasarkan hipotesis diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan terikatnya.
antara
variabel-variabel
bebas
terhadap
variabel
B. Pembahasan 1.
Hubungan Antara Variabel a.
Hubungan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Kemampuan Mendribel pada Permainan Bola Basket Berdasarkan hasil analisis yang dikemukakan dan dari hasil pengujian hipotesis ternyata diterima kebenarannya. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan mendribel pada permainan bola basket. Semakin kuat otot tungkai, maka semakin baik pula kemampuan mendribelnya. Kekuatan otot tungkai merupakan kekuatan otot lokal untuk menerima beban secara maksimal saat bekerja terutama sangat diperlukan oleh seorang pengumpan. Kekuatan otot tungkai diperlukan untuk menghasilkan lompatan yang maksimal pada saat melakukan gerakan mendribel. Dengan demikian, untuk menghasilkan gerakan mendribel yang baik seorang pengumpan harus memiliki kondisi fisik yang baik pula. Salah satu kondisi fisik tersebut adalah kekuatan otot tungkainya.
b.
Hubungan Kelincahan terhadap Kemampuan Mendribel pada Permainan Bola Basket Berdasarkan hasil analisis yang dikemukakan dan dari hasil pengujian hipotesis ternyata diterima kebenarannya. Ada hubungan yang signifikan antara kelincahan terhadap kemampuan mendribel
pada permainan bola basket. Semakin lincah, maka semakin baik pula
kemampuan
mendribelnya.
Dengan
demikian
seorang
pengumpan harus memiliki kelincahan yang baik sehingga menghasilkan gerakan mendribel yang baik. Seorang pengumpan harus memiliki kondisi fisik yang mendukung serta berbeda dari pemain lainnya. Salah satu kondisi fisik tersebut adalah kelincahan gerakan tubuhnya. c.
Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dan Kelincahan terhadap Kemampuan Mendribel pada Permainan Bola Basket Berdasarkan hasil analisis yang dikemukakan dan dari hasil pengujian hipotesis ternyata ketiga hipotesis yang diajukan diterima kebenarannya. Ada hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan terhadap kemampuan
mendribel pada
permainan bola basket dan dapat disimpulkan bahwa semakin kuat otot tungkai dan semakin lincah gerakan tubuh maka semakin baik pula kemampuan mendribel dalam permainan bola basket. Sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lahidin pada tahun 2010 menyimpulkan hasil penelitiannya untuk memiliki otot tungkai yang kuat memerlukan latihan seara khusus dan terus menerus dengan adanya pengkajian secara mekanika sehingga
menghasilkan
bentuk
latihan
yang
tepat.
Untuk
meningkatkan kemampuan mendribel siswa perlu ditingkatkan lagi kekuatan otot tungkai dan kelincahannya sesuai dengan pengkajian
secara mekanika sehingga menghasilkan bentuk latihan yang tepat sesuai dengan tingkat hubungannya.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMPN 17 Kota Bengkulu dengan menggunakan uji normalitas data, uji homogenitas, uji hipotesis dan uji korelasi ganda, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan mendribel dalam permainan bola basket dengan nilai rhitung 0,97 > rtabel yaitu 0,361. Dengan demikian berdasarkan tabel pedoman interprestasi koefisien korelasi tingkat hubungannya adalah kuat. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan mendribel dalam permainan bola basket dengan nilai rhitung 0,45 > rtabel yaitu 0,361. Dengan demikian berdasarkan tabel pedoman interprestasi koefisien korelasi tingkat hubungannya adalah lemah. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan dengan kemampuan mendribel dalam permainan bola basket dengan nilai rhitung = 0,97 > rtabel = 0,361. Dengan demikian berdasarkan tabel pedoman interprestasi koefisien korelasi tingkat hubungannya adalah kuat. B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan dengan kemampuan mendribel dalam permainan bola basket. Dengan demikian, ketiga variabel tersebut
dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menyusun program latihan kemampuan
mendribel
dalam
permainan
bola
basket,
serta
perlu
mendapatkan perhatian khusus bagi pelatih, guru, maupun atlet itu sendiri dalam usaha meningkatkan kemampuan mendribel. Dengan teknik yang benar dalam melakukan gerakan mendribel permainan bola basket khususnya kekuatan otot tungkai dan kelincahan, diharapkan akan menciptakan gerakan mendribel bola yang baik pula sehingga akan memudahkan untuk menciptakan poin. Diharapkan dapat mendukung dalam pencapaian prestasi yang optimal. C. Keterbatasan Penelitian Peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk merencanakan dan mengembangkan penelitian dengan sebaik mungkin, namun masih banyak hal yang perlu direvisi pada penetitian selanjutnya, antara lain : 1.
Peneliti hanya memiliki 30 sampel penelitian, dan hanya memiliki sampel satu SMP saja. Sehingga peneliti hanya mampu melihat keterampilan SMP yang diteliti saja.
2.
Peneliti hanya memiliki tiga variabel penelitian, yaitu kekuatan otot tungkai (X1), kelincahan (X2), dan kemampuan mendribel dalam permainan bola basket (Y). Sehingga model dalam penelitian ini hanya mampu menjelaskan variasi dalam variabel terikat.
D. Saran Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagi pelatih bola basket hendaklah memberikan materi yang tepat kepada atlet khususnya untuk melatih kekuatan otot tungkai dan kelincahan didukung dengan materi lainnya guna meningkatkan kemampuan mendribel sehingga dapat mendukung dalam penciptaan poin dengan mudah.
2.
Bagi dosen atau guru pendidikan jasmani dan olahraga kiranya dapat menganalisa variabel-variabel lain untuk meningkatkan keterampilan kemampuan mendribel dalam permainan bola basket .
3.
Bagi atlet agar dapat mengembangkan keterampilan bermain bola basket dalam melakukkan gerakkan mendribel khususnya berdasarkan analisa yang telah diteliti dalam penelitiaan ini.
DAFTAR PUSTAKA Alama, Buchari.(2006). Belajar Mudah Penelitian. Jakarta: Gramedia. Ambarukmi, Dwi Hatmisari. (2005). Panduan Penetapan Parameter Tes pada Pusat Pendidikan dan pelatihan Pelajar dan Sekolah khusus Olahragawan. Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga. Arikunto,Suharsismi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rieneke Cipta. Arsil. (2010). Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang: Wineka Media. Badriah, Dewi Laeatul. (2006). Metodelogi Penelitian Ilmu-Ilmu Kesehatan: Bandung. Multazam. FIBA. (1999). Peraturan Perwasitan Bola Basket. Jakarta: Kementrian Pemuda dan Olahraga. Imran, Aziz. (2010). Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Under the Basket Ball dalam Permainan Bola Basket Siswa Kelas X SMAN 1 Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara. Bengkulu: Universitas Bengkulu. Lutan, Rusli. (2002). Asas-asas Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas. Nana, Rony Setiawan. (2005). Pengantar Statistik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Noprianto, Aan. (2013). Hubungan Tinggi Lompatan, Rentang Lengan terhadap kemampuan Smash Bola Voli. Bengkulu: Universitas Bengkulu. Nurhasan. (2007). Penilaian Pembelajaran Penjas. Jakarta: Universitas Terbuka. Oliver, Jon. (2007). Dasar-Dasar Bola Basket. Bandung: Pakar Raya. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R & D. Bandung. Alfabeta. Sumantri, Mulyani. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta. Universitas Terbuka. Undang-undang RI Nomor 3 Tahun (2005). Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga. Winarni, Endang Widi. (2011). Penelitian Pendidikan. Bengkulu. FKIP Universitas Bengkulu.
Winendra, Adi dkk. (2008). Olahraga Bola Basket. Yogyakarta: Insan Mahdani. Wissel, Hal. (1996). Bola Basket. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Yosrianto. (2004), Pembinaan dan Pengembangan Minat dan Bakat Olahraga. Bandung: Alfabeta. Yuyun Yudiana dkk. (2008). Dasar – dasar Kepelatiahan. Jakarta: Universitas Terbuka. Sumber lain: Http//.www. alat_pengukur tinggi Lompatan_JumpMD.html.com Http//.www. gambar_mendribel _bola basket.html.com Http//.www. sejarah_bola basket.html.com http//. www. Tinggi_Lompatan.html.com
Lampiran 1
Reliabilitas Tes Kekuatan Otot Tungkai (Vertical Jump) N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Jumlah
Hasil Tes Pertama (X) 34 33 42 35 33 38 38 49 26 41 37 28 41 44 45 39 36 44 30 35
Hasil Tes Kedua (Y) 32 37 45 31 33 34 35 49 24 40 39 26 39 40 44 37 38 46 27 33
748
729
X2
Y2
XY
1156 1089 1764 1225 1089 1444 1444 2401 676 1681 1369 784 1681 1936 2025 1521 1296 1936 900 1225 2864 2
1024 1369 2025 961 1089 1156 1225 2401 576 1600 1521 676 1521 1600 1936 1369 1444 2116 729 1089 2742 7
1088 1221 1890 1085 1089 1292 1330 2401 624 1640 1443 728 1599 1760 1980 1443 1368 2024 810 1155 2797 0
N∑XY – (∑X)(∑Y) rxy
=
√{ N∑X2 – (∑X)2 } {N∑Y2 – (∑Y)2}
=
(20 x 27.970) – (748 x 729) √((20 x 28.642) – (748)2) – ((20 x 27.427) – (729)2
=
559.400 – 545.292 √(572.840 – 559.504) (548.540 – 531.441)
=
14.108 √228.032.264 Lampiran 2
=
14.108 15.100,7
=
0,93
Validitas Tes Kekuatan Otot Tungkai (Vertical Jump) Hasil Tes Sampel X 34 33 42 35 33 38 38 49 26 41 37 28 41 44 45 39 36 44 30 35 748
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ʃ
Hasil Tes Sampel Y 32 35 43 39 37 37 37 48 30 40 37 29 42 43 44 38 34 42 29 34 750
X2
Y2
XY
1156 1089 1764 1225 1089 1444 1444 2401 676 1681 1369 784 1681 1936 2025 1521 1296 1936 900 1225 28642
1024 1225 1849 1521 1369 1369 1369 2304 900 1600 1369 841 1764 1849 1936 1444 1156 1764 841 1156 28650
1088 1155 1806 1365 1221 1406 1406 2352 780 1640 1369 812 1722 1892 1980 1482 1224 1848 870 1190 28608
N∑XY – (∑X)(∑Y) rxy
=
√{ N∑X2 – (∑X)2 } {N∑Y2 – (∑Y)2}
=
(20 x 28.608) – (748 x 750) √((20 x 28.642) – (748)2) – ((20 x 28.650) – (750)2
=
572.160 – 561.000 √(572.840 – 559.504) (573.000 – 562.500)
=
11.160 √140.028.000 Lampiran 3
=
11.160 11.833,34
=
0,94
Reliabilitas Tes Kelincahan Hasil Tes No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t Jumlah
Pertama (X) 22 23 14 17 24 24 21 27 22 19 18 25 21 25 17 25 20 23 20 20 426
Hasil Tes Kedua (Y) 21 22 14 18 23 27 23 26 22 20 19 21 21 24 17 24 20 23 20 21 423
N∑XY – (∑X)(∑Y) rxy
=
√{ N∑X2 – (∑X)2 } {N∑Y2 – (∑Y)2}
=
(20 x 9.159) – (426 x 423) √((20 x 9.269) – (426)2) – ((20 x 9.086) – (423)2
=
183.180 – 180.198 √(185.380 – 181.476) (181.720 – 178.929)
X2
Y2
499 434 514 469 182 205 295 324 568 521 592 702 455 514 720 659 469 462 342 400 336 361 608 420 434 420 617 584 283 272 625 568 413 400 529 514 393 407 393 448 9269 9086
XY 465 491 194 309 544 645 484 689 466 370 348 506 427 600 278 596 407 521 400 420 9159
=
2.982 √10.896.064 Lampiran 4
=
2.982 3.300,9
=
0,90
Validitas Tes Kelincahan Hasil Tes Sampel X 22 23 14 17 24 24 21 27 22 19 18 25 21 25 17 25 20 23 20 20 426
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ʃ
Hasil Tes Sampel Y 20 22 17 17 22 22 20 25 23 20 19 24 22 24 18 26 20 25 21 19 425
X2
Y2
XY
499 514 182 295 568 592 455 720 469 342 336 608 434 617 283 625 413 529 393 393 9269
387 491 289 289 484 484 400 625 529 400 361 576 484 576 324 659 400 642 420 361 9181
439 502 230 292 524 535 427 671 498 370 348 592 458 596 303 642 407 583 407 377 9201
N∑XY – (∑X)(∑Y) rxy
=
√{ N∑X2 – (∑X)2 } {N∑Y2 – (∑Y)2}
=
(20 x 9.201) – (426 x 425) √((20 x 9.269) – (426)2) – ((20 x 9.181) – (425)2
=
184.020 – 181.050 √(185.380 – 181.476) (183.620 – 180.625)
=
2.970 √11.692.480
=
2.970 3419,42
=
0,86
Lampiran 5 Penyajian Data Hasil Tes Kekuatan Otot Tungkai (X1), Kelincahan (X2), dan Kemampuan Mendribel dalam Permainan Bola Basket (Y) NO
NAMA ATLET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Aurilia Dina Ananda Putri Intania Dinda D Dhea A Rossy M Refky Herlena Relisia Tika Novi Oky Aidil Maheni Ahmad Faudy Ridho Ari Indri Wahyu S Deta Amel Tesa Adam Herian Natasha Wahyu Santika Vina pinala Dinda Sari Andy Dody Jumlah (Ʃ) Mean (Rata-rata) Simpangan Baku (S)
V. JUMP 28 37 40 34 42 49 39 42 33 41 52 62 29 48 60 51 40 57 35 43 45 55 50 44 48 44 46 47 48 47 1336 44,533 8,33
SHUTLLE RUN 23,00 27,00 25,50 22,00 19,50 21,50 24,00 24,50 20,00 20,50 28,00 25,00 18,50 23,00 31,50 27,50 26,50 29,00 19,00 25,00 24,50 24,00 20,50 26,50 29,50 17,00 27,50 30,00 22,50 23,50 726 24,2 5,395
DRIBEL ZIG-ZAG 21 27 30 26 31 41 28 31 28 34 43 49 24 37 47 42 29 45 27 32 35 44 42 33 40 34 36 39 38 37 1050 35 7,22
Lampiran 6 Uji Normalitas kekuatan Otot Tungkai (X1) Pada Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMPN 17 Kota Bengkulu A. Daftar Distribusi Frekuensi Range (R)
= Skor tertinggi – Skor terendah = 62 – 28 = 34
Banyak kelas (K)
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 Log 30 = 1 + 3,3.1,47 = 1 + 4,851 = 5,851 = 6 (dibulatkan)
Panjang Interval (P)
= R/K = 34/6 = 5,67 menjadi 6 -
Standar Deviasi (S)
-
S= S= 8,33 Berdasarkan data – data yang di peroleh di atas, maka dapat dibuat tabel distibusi frekuensi data tes kekuatan otot tungkai (vertical jump) seperti pada tabel bawah ini:
Tabel L.1 Tabel Distribusi Frekuensi Kekuatan Otot Tungkai Kelas 1 2 3 4 5 6
Interval
Fi
Xi
Xi²
Fi.Xi
Fi.Xi²
28 – 33 34 – 39 40 – 45 46 – 51 52 – 57 58 – 62 Jumlah
3 4 9 9 3 2 30
30,5 36,5 42,5 48,5 54,5 60 272,5
930,25 1332,25 1806,25 2352,25 2970,25 3600 12.991,25
91,5 146 382,5 436,5 163,5 120 1.340
2.790,75 5.329 16.256,25 21.170,25 8.910,75 7.200 61.657
B. Menghitung Kenormalan Data Berdasarkan pada perhitungan data pada daftar distibusi frekuensi, selanjutnya menghitung kenormalan data tersebut dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat. Tabel L.2 Pengujian Normalitas Kekuatan Otot Tungkai (X1) Kelas
Interval
Fo
Fh
fo-fh
(fo-fh)²
1
28-33
3
1
2
4
4
2
34-39
4
4
0
0
0
3
40-45
9
10
-1
1
0,1
4
46-51
9
10
-1
1
0,1
5
52-57
3
4
-1
1
0,25
6
58-62
2
1
1
1
1
30
30
∑
5,45
Bedasarkan tabel diatas didapatkan harga Chi-kuadrat hitung ( sebesar 10,65, sedangkan harga
)
pada α = 5% dengan dk =K – 1(dk=6-
1=5) yaitu sebesar 11,07. Dengan demikian Xh < Xt yaitu 5,45 < 11,07 hasil ini dapat di simpulkan bahwa data tes pengukuran kekuatan otot tungkai berdistribusi Normal.
Lampiran 7 Uji Normalitas Kelincahan (X2) Pada Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMPN 17 Kota Bengkulu A. Daftar Distribusi Frekuensi Range (R)
= Skor tertinggi – Skor terendah = 31,50 – 17,00 = 14,50
Banyak kelas (K)
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 Log 30 = 1 + 3,3.1,47 = 1 + 4,851 = 5,851 = 6 (dibulatkan)
Panjang Interval (P)
= R/K = 14,50/6 = 2,41 menjadi 2,50 -
Standar Deviasi (S)
-
S= S= 5,39 Berdasarkan data – data yang di peroleh di atas, maka dapat dibuat tabel distibusi frekuensi data tes kelincahan seperti pada tabel bawah ini:
Tabel L.3 Tabel Distribusi Frekuensi Kelincahan Kelas
Interval
Fi
Xi
Xi²
Fi.Xi
Fi.Xi²
1 2 3 4 5 6
17,00 - 19,00 19,50 - 21,50 22,00 - 24,00 24,50 - 26,50 27,00 - 29,00 29,50 - 31,50 Jumlah
3 5 7 7 5 3 30
18,00 20,50 23,00 25,50 28,00 30,50 146
324 420,50 529 650,25 784 930,25 3.637,75
54 102,50 161 178,50 140 91,50 722,50
972 2101,25 3703 4551,75 3920 2790,75 18038,75
B. Menghitung Kenormalan Data Berdasarkan pada perhitungan data pada daftar distibusi frekuensi, selanjutnya menghitung kenormalan data tersebut dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat. Tabel L.4 Pengujian Normalitas Kelincahan (X2) Kelas
Interval
Fo
Fh
fo-fh
(fo-fh)²
1
17-19
3
1
2
4
4
2
19,5-21,5
5
4
1
1
0,25
3
22-24
7
10
-3
9
0,9
4
24,5-26,5
7
10
-3
9
0,9
5
27-29
5
4
1
1
0,25
6
29,5-31,5
3
1
2
4
4
30
30
∑
10,3
Bedasarkan tabel diatas didapatkan harga Chi-kuadrat hitung (
) sebesar 10,3, sedangkan harga
pada α = 5% dengan dk
=K – 1(dk=6-1=5) yaitu sebesar 11,07. Dengan demikian Xh < Xt yaitu 10,3 < 11,07 hasil ini dapat di simpulkan bahwa data tes pengukuran kelincahan berdistribusi Normal.
Lampiran 8 Uji Normalitas Kemampuan Mendribel (Y) Pada Siswa yang Mengikuti Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMPN 17 Kota Bengkulu
A. Daftar Distribusi Frekuensi Range (R)
= Skor tertinggi – Skor terendah = 41– 18 = 23
Banyak kelas (K)
= 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 Log 30 = 1 + 3,3.1,47 = 1 + 4,851 = 5,851 = 6 (dibulatkan)
Panjang Interval (P)
= R/K = 23/6 = 3,83 menjadi 4 -
Standar Deviasi (S)
-
S= S= 7,22 Berdasarkan data – data yang di peroleh di atas, maka dapat dibuat tabel distibusi frekuensi data tes kemampuan mendribel seperti pada tabel bawah ini:
Tabel L.5 Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Mendribel Kelas 1 2 3 4 5 6
Interval
Fi
Xi
Xi²
Fi.Xi
Fi.Xi²
18 – 21 22 – 25 26 – 29 30 – 33 34 – 37 38 – 41 Jumlah
3 5 6 8 5 3 30
19,5 23,5 27,5 31,5 35,5 39,5 213
380,25 552,25 756,25 992,25 1260,25 1560,25 5501,50
58,5 117,5 165 252 177,5 118,5 889
1140,75 2761,25 4537,5 7938 6301,25 4680,75 27359,5
B. Menghitung Kenormalan Data Berdasarkan pada perhitungan data pada daftar distibusi frekuensi, selanjutnya menghitung kenormalan data tersebut dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat. Tabel L.6 Pengujian Normalitas Kemampuan Mendribel (Y) Kelas
Interval
Fo
Fh
fo-fh
(fo-fh)²
1
21-25
2
1
1
1
1
2
26-30
7
4
3
9
2,25
3
31-35
7
10
-3
9
0,9
4
36-40
6
10
-4
16
1,6
5
41-45
6
4
2
4
1
6
46-50
2
1
1
1
1
30
30
∑
7,75
Bedasarkan tabel diatas didapatkan harga Chi-kuadrat hitung ( sebesar 10,5, sedangkan harga
)
pada α = 5% dengan dk =K –
1(dk=6-1=5) yaitu sebesar 11,07. Dengan demikian Xh < Xt yaitu 7,75< 11,07
hasil ini dapat di simpulkan bahwa data tes pengukuran
kemempuan mnedribel berdistribusi Normal.
Lampiran 9 Analisis Hubungan Antara Kekuatan Otot Tungkai Kemampuan Mendribel dalam Permainan Bola Basket (Y) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Ʃ
X1 28 37 40 34 42 49 39 42 33 41 52 62 29 48 60 51 40 57 35 43 45 55 50 44 48 44 46 47 48 47 1336
Y 21 27 30 26 31 41 28 31 28 34 43 49 24 37 47 42 29 45 27 32 35 44 42 33 40 34 36 39 38 37 1050
X12 784 1369 1600 1156 1764 2401 1849 1764 1089 1681 2704 3844 841 2304 3600 2601 1600 3249 1225 1849 2025 3025 2500 1936 2304 1936 2116 2209 12304 2209 61510
Y2 441 729 900 676 961 1681 1156 961 784 1156 1849 2401 576 1369 2209 1764 841 2025 729 1024 1225 1936 1764 1089 1600 1156 1296 1521 1444 1369 38260
(X1) Dengan
X1Y 588 999 1200 884 1302 2009 1462 1302 924 1394 2236 3038 696 1776 2820 2142 1160 2565 945 1376 1575 2420 2100 1452 1920 1496 1656 1833 1824 1739 48463
Lampiran 10 Uji Keberartian Koofisien Korelasi Ho
= Tidak terdapat hubungan yang berarti antara X1 dengan Y
Ha
= Terdapat hubungan yang berarti antara X1 dengan Y N ∑(X1Y) – (∑X1)(∑Y)
rxy
=
=
√{ N (∑X12) – (∑X1)2 } {N (∑Y2) – (∑Y)2} 30. (48463) – (1336)(1050)
√{ 30(61510) – (1336)2 } {30(38260) – (1050)2} 1.453.890 – 1.402.800
=
√{1845300 – 1784896} { 1147800 – 1102500} 51090
=
=
√{60404}{45300} 51090
√2736301200 51090
=
rxy
=
52309,67
0,97
Bila dikonsultasikan dengan harga kritik r product moment dengan n = 30 dan α = 0,05 sebesar 0,361 ternyata rhitung = 0,97 > rtabel = 0,361. Dengan demikian ada hubungan yang berarti antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan mendribel dalam permainan bola basket.
Lampiran 11 Uji Signifikasi Untuk mengetahui kualitas keberartian regresi antara variabel dilakukan uji “t” dengan rumus :
thitung =
√1 – (0,97)2 thitung =
√1 – 0,95 thitung =
√0,047 thitung = 5,163 0,22
= 23,47
Dengan derajat kebebasan n – 2 = 28 dan α = 0,05 sebesar 2,048 ternyata thitung = 23,47 > ttabel = 2,048 maka Ha dapat diterima. Ada hubungan yang berarti antara kekuatan otot lengan (X1) terhadap kemampuan mendribel (Y).
Lampiran 12 Analisis Hubungan Kelincahan (X2) Dengan Kemapuan Mendribel dalam Permainan Bola Basket (Y) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Ʃ
X2 23,00 27,00 25,50 22,00 19,50 21,50 24,00 24,50 20,00 20,50 28,00 25,00 18,50 23,00 31,50 27,50 26,50 29,00 19,00 25,00 24,50 24,00 20,50 26,50 29,50 17,00 27,50 30,00 22,50 23,50 726,00
Y 21 27 30 26 31 41 28 31 28 34 43 49 24 37 47 42 29 45 27 32 35 44 42 33 40 34 36 39 38 37 1050
X22 529,00 729,00 650,25 484,00 380,25 462,25 576,00 600,25 400,00 420,25 784,00 625,00 342,25 529,00 992,25 756,25 702,25 841,00 361,00 625,00 600,25 576,00 420,25 702,25 870,25 289,00 756,25 900,00 506,25 552,25 17962
Y2 441 729 900 676 961 1681 1156 961 784 1156 1849 2401 576 1369 2209 1764 841 2025 729 1024 1225 1936 1764 1089 1600 1156 1296 1521 1444 1369 38260
X2Y 483,00 729,00 765,00 572,00 604,50 881,50 672,00 759,50 560,00 679,00 1204,00 1225,00 444,00 851,00 1480,50 1155,00 768,50 1305,00 513,00 800,00 857,50 1056,00 861,00 874,50 1180,00 578,00 990,00 1170,00 855,00 869,50 25761
Lampiran 13 Uji Keberartian Koofisien Korelasi
Ho
= Tidak terdapat hubungan yang berarti antara X2 dengan Y
Ha
= Terdapat hubungan yang berarti antara X2 dengan Y N ∑(X2Y) – (∑X2)(∑Y)
rxy
=
=
√{ N (∑X22) – (∑X2)2 } {N (∑Y2) – (∑Y)2} 30. (25761) – (726)(1050)
√{ 30(17962) – (726)2 } {30(38260) – (1050)2} 7728300 – 762300
=
√{538860 – 527076} { 1147800 – 1102500} 10530
=
=
√{11784}{45300} 10530
√533815200 10530
=
rxy
=
23104,44
0,455 dibulatkan menjadi 0,46
Bila dikonsultasikan dengan harga kritik r product moment dengan n = 30 dan α = 0,05 sebesar 0,361 ternyata rhitung = 0,46 > rtabel = 0,361. Dengan demikian ada hubungan yang berarti antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan mendribel dalam permainan bola basket.
Lampiran 14 Uji Signifikasi Untuk mengetahui kualitas keberartian regresi antara variabel dilakukan uji “t” dengan rumus :
thitung =
√1 – (0,46)2 thitung =
√1 – 0.207 thitung =
√0,793 thitung = 2,406 = 2,704 0,890 Dengan derajat kebebasan n – 2 = 28 dan α = 0,05 sebesar 2,048 ternyata thitung = 2,704 > ttabel = 2,048 maka Ha dapat diterima. Ada hubungan yang berarti antara kelincahan (X2) terhadap kemampuan mendribel dalam permainan boal basket (Y).
Lampiran 15 Analisis Hubungan Kekuatan OtotTungkai (X1) Dengan Kelincahan (X2) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Ʃ
X1 28 37 40 34 42 49 39 42 33 41 52 62 29 48 60 51 40 57 35 43 45 55 50 44 48 44 46 47 48 47 1336
X2 23,00 27,00 25,50 22,00 19,50 21,50 24,00 24,50 20,00 20,50 28,00 25,00 18,50 23,00 31,50 27,50 26,50 29,00 19,00 25,00 24,50 24,00 20,50 26,50 29,50 17,00 27,50 30,00 22,50 23,50 726,00
X12 784 1369 1600 1156 1764 2401 1849 1764 1089 1681 2704 3844 841 2304 3600 2601 1600 3249 1225 1849 2025 3025 2500 1936 2304 1936 2116 2209 12304 2209 61510
X22 529,00 729,00 650,25 484,00 380,25 462,25 576,00 600,25 400,00 420,25 784,00 625,00 342,25 529,00 992,25 756,25 702,25 841,00 361,00 625,00 600,25 576,00 420,25 702,25 870,25 289,00 756,25 900,00 506,25 552,25 17962
X1X2 644 999 1020 748 819 1053,50 936 1029 660 840,50 1456 1550 536,50 1104 1890 1402,50 1060 1653 665 1075 1102,50 1320 1025 1166 1416 808,5 1265 1410 1080 1104,50 32778
Lampiran 16 Uji Keberartian Koofisien Korelasi
Ho
= Tidak terdapat hubungan yang berarti antara X1 dengan X2
Ha
= Terdapat hubungan yang berarti antara XI dengan X2 N ∑(X1X2) – (∑X1)(∑ X2)
rxy
=
√{ N (∑X12) – (∑X1)2 } {N (∑X22) – (∑X2)2} 30. (32778) – (1336)(726)
=
√{ 30(61510) – (1336)2 } {30(17962) – (726)2} 983340 – 969936
=
√{1845300 – 1784896} { 538860 – 522026} 13404
=
=
√{60404}{11784} 13404
√711800736 13404
=
rxy
=
26679,59
0,502
Bila dikonsultasikan dengan harga kritik r product moment dengan n = 30 dan α = 0,05 sebesar 0,361 ternyata rhitung = 0,502 > rtabel = 0,361. Dengan demikian ada hubungan yang berarti antara kekuatan otot tungkai dengan kelincahan.
Lampiran 17 Uji Signifikasi Untuk mengetahui kualitas keberartian regresi antara variabel dilakukan uji “t” dengan rumus :
thitung =
√1 – (0,50)2 thitung =
√1 – 0,252 thitung =
√0,748 thitung = 2,656 0,864 thitung = 3,07 Dengan derajat kebebasan n – 2 = 28 dan α = 0,05 sebesar 2,048 ternyata thitung = 3,07 > ttabel = 2,048 maka Ho ditolak dan Hi diterima.
Lampiran 18 Uji Keberartian Koofisien Korelasi Ganda Ho
= Tidak terdapat hubungan yang berarti antara X1 dan X2 dengan Y.
Ha
= Ada hubungan yang berarti antara X1 dan X2 dengan Y.
R yx1x2 =
ryx2 1 + ryx2 2 − 2 ryx1 ryx2 rx1x2 1 − rx21x2
Ryx1x22 = [(0,97)2 + (0,45)2] – [2 x 0,97x 0,45x 0,50] 1 – (0,50)2 = (0,95+ 0,207) – (0,45) 1 – 0,252 = 1,159 – 0,45 0,748 = 0,709 0,748 = 0,86 Ryx1x2 = = 0,973 Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai rhitung sebesar 0,97 sedangkan rtabel pada
= 5% dan dk (n-2 = 30-2 = 28) adalah 0,374 (pada tabel r). Dari hasil
analisa data yang telah dilakukan diatas diperoleh rhitung 0,97 > 0,374 rtabel ini membuktikan bahwa dapat menerima hipotesa a (Ha) yang telah diajukan yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan terhadap kemampuan mendribel dalam permainan bola basket dan menolak hipotesa o (Ho) . Sumber : Sugiyono, Bandung 2013
Lampiran 19
Gambar 1 Peralatan tes dan persiapan tes
Gambar 2 Tes Tinggi Lompatan/Vertical Jump
Gambar 3 Tes Kelincahan (Shuttle Run)
Gambar 4 Tes Mendribel