36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Sikap orang tua ) Dalam penelitian ini, yang skor data variabel X adalah skor data tentang Sikap orang tua.
Dari data yang diperoleh menunjukkan skor tertinggi 57 dan skor
terrendah 46. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 51.33 . Hal ini dapat dimaknai bahwa skor rata-rata variabel X berada pada kategori sedang. Nilai standar deviasi 2.79, hal ini mengandung makna bahwa rata-rata jarak penyimpangan titiktitik data diukur dari nilai rata-rata data tersebut yaitu sebesar 2,79. Median 51.40, yang mengandung makna bahwa nilai tengah dari data-data yang terurut diperoleh sebesar 51,40. dan modus atau angka yang paling sering muncul adalah 51.84. Distribusi data variabel X dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1: Daftar Distribusi Frekuensi Variabel X (Sikap Orang Tua) No
Kelas Interval
Frekuensi
1
46 – 47
4
2
48 – 49
7
3
50 – 51
10
4
52 – 53
11
5
54 – 55
6
6
56 – 57
3
Jumlah
41
36
37
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas ke empat sekaligus merupakan kelas yang memiliki frekuensi tertinggi. Hal ini berarti bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh skor yang tidak jauh berbeda dengan rata-rata, dalam arti bahwa pada umumnya anak memiliki sikap orang tua yang tidak jauh berbeda dengan skor rata-rata yang dicapai. Hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut: Frekuensi 12
10
8
6
4
2
0 45,5
1
47,5
2 49,5
3
51,5
4
53,5
5
55,5
6
57,5
Gambar 1: Histogram data variabel X 4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Y (Kreativitas anak) Dalam penelitian ini, yang skor data variabel Y adalah skor data tentang kreativitas anak di TK Dahlia Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo.
Skor
38
Dari data yang diperoleh menunjukkan skor tertinggi 69 dan skor terendah 52. Setelah dilakukan analisis diperoleh skor rata-rata 60.68. Hal ini dapat dimaknai bahwa skor rata-rata variabel X berada pada kategori sedang. Nilai standar deviasi 4.19, hal ini mengandung makna bahwa rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data diukur dari nilai rata-rata data tersebut yaitu sebesar 4.19; median atau nilai tengah dari data-data yang terurut diperoleh 61.63 dan modus atau angka yang paling sering muncul adalah 61.50. Distribusi data variabel Y dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 : Daftar Distribusi Frekuensi Variabel Y No
Kelas Interval
Frekuensi
1
52 – 54
3
2
55 – 57
7
3
58 – 60
9
4
61 – 63
12
5
64 – 66
6
6
67 – 69
4
Jumlah
41
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa skor rata-rata berada pada kelas keempat sekaligus merupakan kelas yang memiliki frekuensi tertinggi. Hal ini berarti bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh skor yang tidak jauh berbeda dengan rata-rata, dalam arti bahwa pada umumnya anak memiliki kreativitas yang tidak jauh berbeda dengan skor rata-rata yang dicapai. Hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
39
Frekuensi 14
12
10
8
6
4
2
0 52,51
54,5
2
57,5
3
60,5
4
63,5
5
66,5
6 69,5
Gambar 2: Histogram data variabel Y
4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis Penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara sikap orang tua sebagai variabel bebas (variabel X) dengan kreativitas anak sebagai variabel terikat (variabel Y) di TK Dahlia Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Karena itu pengujian persyaratan analisis yang dilakukan adalah uji normalitas data hasil penelitian untuk kedua variabel.
Skor
40
Berdasarkan hasil pengujian normalitas data yang telah dilakukan diperoleh 2 harga hitung untuk variabel X sebesar 0,98 dan variabel Y sebesar 1,40. Sedang dari 2 2 daftar distribusi Chi-Kuadrat diperoleh daftar sebesar 11,3. Ternyata harga hitung 2 untuk kedua variabel lebih kecil dari daftar , sehingga dapat disimpulkan bahwa data
hasil penelitian untuk kedua variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
4.1.4 Pengujian Hipotesis Berdasarkan data hasil penelitian untuk kedua variabel yang berdistribusi normal, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji regresi dan korelasi linier sederhana. Dari hasil pengujian diperoleh persamaan regresi, yaitu: Yˆ = - 6,28 + 1,31X. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X (sikap orang tua), maka akan diikuti oleh perubahan sebesar 1,31 unit pada variabel Y (kreativitas amak). Dalam analisis ini dilakukan pengujian linieritas dan keberartian persamaan regresi. Hasil pengujian linieritas menunjukkan harga Fhitung sebesar 1,14. Sedang dari daftat distribusi F pada taraf kepercayaan = 0,01; dk pembilang 10 dan dk penyebut 29 diperoleh F(0,99)(10, 29) = 3,00. Ternyata harga Fhitung lebih kecil dari Fdaftar (1,14 < 3,00), sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tersebut berbentuk linier. Selanjutnya, untuk uji signifikansi diperoleh harga Fhitung sebesar 101,06. Sedang dari daftar distribusi pada = 0,01; dk pembilang 1 dan dk penyebut 39
41
F(0,99)(1,
39)
= 7,31. Ternyata harga Fhitung lebih besar dari Fdaftar (101,06 > 7,31),
sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan regresi linier tersebut benar-benar berarti (signifikan). Dalam perhitungan koefisen korelasi diperoleh harga r sebesar 0,8480 dan koefisien determinasi menunjukkan harga r2 sebesar 0,7191. Hal ini berarti bahwa sebesar 71,91% variasi yang terjadi pada kreativitas anak di TK Dahlia Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo sangat ditentukan oleh sikap orang tua itu sendiri. Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi diperoleh harga thitung sebesar 7,34. Sedang Dari daftar distribusi t pada taraf nyata α = 0,01 diperoleh t (1-½α)(n - 2) = t(1 - 0,005)(41 - 2) = t(0,995)(39) = 2,70. Ternyata harga thitung lebih besar dari tdaftar (7,34 > 2,70) atau harga thitung telah berada di luar daerah penerimaan H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan dapat menerima H1. Untuk jelasnya dapat dilihat pada kurva berikut:
42
H0
H1
H1
-2,00 2,00 Gambar 3: Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
7,34
4.2 Pembahasan Kreativitas menunjukkan adanya kondisi atau keadaan yang selalu ingin melakukan aktivitas yang terbaru berdasarkan hasil rasio dan emosi. Riyanto (2010:225) mengemukakan bahwa kreativitas suatu proses
yang menuntut
keseimbangan dari ketiga aspek esensial kescerdasan analitis, kreatif dan praktis, beberapa aspek
yang ketika digunakan secara kominatif dan seimbang
akan
melahirkan kecerdasan kesuksesan. Sementara itu sikap merupakan kecenderungan individu untuk memahami, merasakan, bereaksi dan berperilaku terhadap suatu objek yang merupakan hasil dari interaksi komponen kognitif, afektif dan konatif. Untuk dapat mengembangkan kreativitas anak diperlukan dukungan sikap orang tua untuk membantu mengembangkan kreativitas anak. Sikap pada dasarnya
43
merupakan kecenderungan memberikan reaksi positif atau negatif terhadap suatu rangsangan yang diperoleh.
Dalam konteks ini sikap merupakan respon yang
diberikan terhadap stimulus secara konsisten. Dengan demikian sikap terarah pada upaya untuk memberikan tanggapan terhadap sesuatu yang terjadi. Sikap orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak ditunjukkan dalam bentuk upaya yang dapat dilakukan orang tua dalam membantu meningkatkan kreativitas anak antara lain dengan cara melengkapi alat-alat atau sarana penunjang yang dibutuhkan anak. Upaya tersebut juga dapat dilakukan dengan bagaimana cara orang tua merangsang minat dan kreativitas anak usia dini dengan mengajak anak bermain bersama, atau dengan mengajak anak ke tempat rekreasi sehingga ditempat tersebut anak dalam melakukan berbagai aktivitas untuk mengembangkan kreativitasnya. Bentuk upaya lainnya yang dapat dilakukan orang tua yaitu dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk melakukan berbagai hal asalkan tidak berbahaya bagi pengembangan kreativitas anak. Hasil peelitian yang dilakukan pada anak di TK Dahlia Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sikap orang tua dengan kreativitas anak. Dalam konteks ini harga thitung yang berada di luar daerah penerimaan H0, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penulis yang berbunyi: ”Terdapat hubungan yang berarti antara sikap orang tua dengan kreativitas anak di TK Dahlia Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo”, dapat diterima.
44
Berdasarkan hasil hasil pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukkan bahwa 71.91% variasi yang terjadi pada kreativitas ditentukan oleh sikap orang tua. Hal ini berarti bahwa masih sebesar 28.09% variasi yang terjadi pada kreativitas anak di TK Dahlia Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo ditentukan oleh faktor-faktor lain. Faktor lain tersebut seperti: motivasi anak, sikap orang tua dan kemampuan intelektual anak itu sendiri. Motivasi anak untuk melakukan berbagai kegiatan belajar maupun bermain diduga dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kreativitas anak. Anak yang memiliki motivasi tinggi maka dengan motivasi yang dimilikinya tersebut akan melakukan berbagai aktivitas yang dapat merangsang perkembangan kreativitasnya. Dengan motivasi yang dimiliki maka anak dapat menciptakan hal-hal baru dan kreatif dalam melakukan kegiatan belajar. Hal ini sangat baik dan guru dengan mudah dapat mengarahkan anak untuk melakukan aktivitas yang dapat mengembangkan kreativitasnya. Sikap orang tua juga memberi kontribusi terhadap kreativitas anak. Sikap orang tua yang dengan penuh kasih sayang dalam membimbing dan memfasilitasi anak untuk melakukan aktivitas belajar dan bermain secara otomatis dapat membantu dan memotivasi anak untuk melakukan aktivitas belajar dengan baik. Hal ini sangat membantu pengembangan kreativitas anak. Dengan sikap orang tua yang positif ini pula maka anak dapat membangun atau mengkonstruksi kreativitasnya sehingga anak
45
dapat melakukan aktivitas secara lebih terarah dan lebih berimplikasi pada pengembangan kreativitasnya. Selanjutnya faktor kemampuan intelektualpun akan mempengaruhi kreativitas anak. Kemampuan intelektual yang tinggi akan mampu mengarahkan perilaku anak ke arah hal-hal yang logis dalam belajar dan bermain. Dalam hal ini anak dapat lebih kreatif dalam berkreasi. Kemampuan intelektual yang tinggi biasanya menjadi sumber inspirasi serta kreativitas dalam melakukan sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa dengan kemampuan inteletual yang tinggi maka anak akan memiliki motivasi untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang dilakukan temannya yang lain. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka dapat diperoleh gambaran bahwa hasil penelitian ini masih memberikan peluang bagi orang lain atau peneliti sendiri untuk melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap kreativitas anak di TK Dahlia Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, dengan melakukan tinjauan pada aspek lainnya. Melalui berbagai kajian tersebut diharapkan secara maksimal akan memberi kontribusi yang positif bagi pengembangan kreativitas anak serta kemajuan TK Dahlia Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo.