69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SD Taquma 1. Identitas Sekolah a.
Nama Sekolah
: SD TAQUMA
b.
Nomor Statistik Sekolah ( NSS)
: 104056012029
c.
Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)
: 20532876
d.
Propinsi
: Jawa Timur
e.
Kota
: Surabaya
f.
Kecamatan
: Wonocolo
g.
Desa / Kelurahan
: Jemurwonosari
h.
Jalan dan nomor
: Jemur ngawinan 54 B
i.
Kode Pos
: 60237
j.
Telephon
: 031-8415695
k.
Daerah
: Kota
l.
Status Sekolah
: Swasta
m. Kegiatan Belajar
: Pagi hari
n.
Akreditasi
: Terakreditasi “ A “
o.
Tahun berdiri
: 1957
p.
Tahun perubahan
: 1976
q.
Luas Tanah
: + 18057 m2
69
70
r.
Status tanah
: Wakaf
s.
Bangunan Sekolah
: Permanen & lantai 2
t.
Lokasi sekolah
: Surabaya Selatan
u.
Jarak ke pusat kota
: + 8 Km
v.
Jarak ke pusat Otada
: + 8 Km
w. Terletak pada lintasan desa
: Kecamatan
x.
:Mulai
Perjalanan Perubahan Sekolah
tahun
1957
sampai Sekarang y.
Jumlah Keanggotaan Sekolah
: 6 Kelas (15 Rombel)
z.
Organisasi Penyelenggara
:
YTU (Yayasan
Taqwimul Ummah) 2. Visi dan Misi Madrasah a. Visi Madrasah Membentuk siswa yang berakhlakul karimah, terampil dan berprestasi b. Misi Madrasah 1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara maksimal, sesuai dengan bakat dan minatnya. 2) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali kemampuan pada dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara maksimal.
71
3) Menumbuh kembangkan semangat secara intensif seluruh warga sekolah. Memantapkan penghayatan terhadap ajaran agama serta budaya bangsa sebagai pedoman setiap langkah. B. Hasil Penelitian 1. Hasil Belajar Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SD Taquma Surabaya, mata pelajaran Fiqih kelas III pada materi shalat, adapun guru yang mengajar pelajaran fiqih adalah Ibu Dra. Juwariyah. Metode pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar. Pada pembelajaran Fiqih, tidak semua peserta didik dapat mencerna secara langsung materi yang disampaikan guru. Pemanfaatan metode demonstrasi menjadi solusi untuk peningkatan hasil belajar siswa pada materi shalat. Dalam pemahaman materi, guru menggunakan metode ceramah. Sehingga, materi belum bisa terpahami dengan baik oleh peserta didik. Sebelum menggunakan metode demonstrasi, dari siswa yang berjumlah 25 siswa hanya 8 siswa yang mendapatkan nilai di atas 75 (KKM) dan 17 siswa lainnya belum tuntas. Berikut adalah daftar nilai tes formatif siswa pada pelajaran Fiqih sebelum menggunakan metode demonstrasi (Pra siklus)
72
Tabel 4.1 Daftar Nilai Tes Formatif Siswa Pra Siklus No.
Nama
L/P
Nilai
T
Ket TT √
1.
Ahmad Agus Firmansyah
L
65
2.
Ahmad Haikal Al Battani
L
60
3.
Ananda Fadillah
P
85
4.
Atikah Wardah
P
45
5.
Faiqotul Hasanah
P
85
6.
Fara Nur Anggraini
P
70
√
7.
Febri Setiawan
L
65
√
8.
Fildan Abi Maulana
L
55
√
9.
Iftitah Rizqibillah
P
75
√
10.
Indri Rahayu Ningrat
P
80
√
11.
Intan Royi Nur Rosyidah
P
80
√
12.
Joko Ahmad Prasetyo
L
60
√
13.
Kent Devi Virgis Azzahra
L
70
√
14.
Luqman Arham Abdillah
L
65
√
15.
Mahesa Maulana Aulki
L
70
√
16.
M. Indra Ramadani
L
50
√
17.
M. Aziz Fadilah
L
75
√
18.
Musonninur Nisak Nipi
P
85
√
19.
Nety Ribiyanti
P
50
√
20.
Nisa Nurrohima Putri
P
70
√
21.
Rengga Saputra
L
70
√
√ √ √ √
73
22.
Rizki M. Chabibullah Ilham
L
60
√
23.
Sang Ryan Adams
L
50
√
24.
Umi Tasyania Apriliani
P
45
√
25.
Salsabila Elga Andini
P
85
√
1670
8
Jumlah nilai
17
Keterangan : Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas
: 17
Jumlah Siswa Yang Tuntas
:8
Kesimpulan
: Belum Tuntas Tabel 4.2 Distribusi Nilai Tes Formatif Siswa Pra Siklus
No
Uraian
Nilai Pra siklus
1.
Nilai rata-rata tes formatif
66,8
2.
Jumlah siswa yang tuntas belajar
8 siswa
3.
Presentase ketuntasan belajar siswa
32%
Keterangan : Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa
P
2. Penerapan Metode Demonstrasi Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti dibantu guru bidang studi, bahwa sejumlah faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya hasil
74
belajar siswa kelas III pada pelajaran Fiqih antara lain metode yang digunakan kurang variatif karena guru tidak menggunakan metode demonstrasi. Yang digunakan hanya metode ceramah. Dan tanpa menggunakan media yang mendukung. Hal ini menyebabkan siswa kurang antusias untuk menerima materi pelajaran dan hasil belajar siswa menjadi rendah. Dari permasalahan di atas, peneliti berusaha menawarkan solusi pada guru bidang studi Fiqih demi meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan cara menggunakan metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan dan sesuai dengan kondisi siswa. Pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah metode demonstrasi, karena dengan metode ini siswa dapat secara langsung
melihat
dan mendengarkan penjelasan dari guru dengan
mempraktekkan cara melaksanakan shalat yang baik dan benar. Siswa juga bisa mempraktekkan sendiri cara melaksanakan shalat yang baik dan benar. Di sini siswa ditempatkan sebagai subjek, sedangkan guru sebagai pembimbing dan fasilitator belajar. 3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi 1) Siklus I a. Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti harus menyiapkan RPP dan instrument penelitian.
75
Pembuatan RPP berikut ini sangat penting, karena di dalam RPP, kita membuat segala bentuk aktivitas yang akan kita lakukan dalam proses pembelajaran. Untuk proses penyampaian materi pada siklus I ini menggunakan metode demonstrasi. Pada tahap perencanaan yang terakhir adalah pembuatan pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi berikut merupakan lembar untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Fiqih yang sedang berlangsung. b. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan
belajar
mengajar
pada
siklus
I
dilaksanakan pada tanggal 8 Januari 2014 di kelas III dengan jumlah 25 siswa. Dalam hal ini peneliti dibantu guru bidang studi yang bersangkutan. Berikut langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus I : Tabel 4.3 Langkah-langkah kegiatan pembelajaran siklus 1 No. Kegiatan pembelajaran 1. Kegiatan pendahuluan Guru mengucapkan salam Guru mengkondisikan kelas Guru dan siswa membaca doa sebelum
Waktu
Metode
10 menit
Refleksi Tanya jawab
76
belajar Guru mengabsen siswa Guru mengaitkan pelajaran yang lalu dan yang sekarang (appersepsi) Guru mengemukakan tujuan pembelajaran “ keserasian gerakan dan bacaan dalam shalat” 2.
Kegiatan Inti Eksplorasi Guru bertanya jawab tentang shalat Guru memperagakan keserasian
55 menit
Tanya jawab Ceramah
gerakan dan bacaan shalat Elaborasi Guru menyuruh siswa maju satu persatu
Demonstrasi
di depan kelas untuk mempraktekkan shalat Guru menyuruh siswa yang tidak praktek hendaknya memperhatikan siswa yang sedang praktek dan membenarkan jika ada kesalahan Konfirmasi Guru memberikan penguatan serta
Penugasan
77
menyimpulkan materi 3.
Kegiatan penutup Guru menutup, mengakhiri pelajaran
5 menit
Ceramah
dengan membaca hamdalah/doa Guru mengucapkan salam c.
Observasi Observasi ini dilakukan ketika dilaksanakan proses belajar mengajar, dimulai dari guru mengamati pemahaman siswa terhadap materi shalat. Fungsi dari observasi ini adalah untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan sudah mengarah pada terjadinya tindakan perubahan kearah positif dalam kegiatan belajar mengajar. Pengamatan dilakukan oleh peneliti ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti mengobservasi aktifitas siswa selama kegiatan pembelajaran. Berikut ini adalah tabel hasil observasi pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi pada siklus I. Tabel 4.4 Lembar Observasi Guru Pada Pembelajaran Siklus I
No. 1.
Kegiatan
1
Score 2 3
Membuka a. Menarik perhatian
√
4
Jumlah
78
√
b. Menimbulkan motivasi √
c. Memberi acuan
2.
9
d. Menunjukkan kaitan (appersepsi)
√
e. Mengemukakan tujuan pembelajaran
√
Penguasaan materi ajar √
a. Orientasi, motivasi dan bahasa (sederhana dan jelas) b. Sistematika dan variasi penjelasan
√
c. Kecakupan materi terhadap kompetensi
√ √
d. Keluasan materi ajar 3.
Metode yang digunakan a. Kesesuaian
metode
dengan
√
indikator
pembelajaran
7
b. Kesesuaian metode dengan karakter materi √ ajar √
c. Kesesuaian metode dengan karakter peserta didik
√
d. Variasi metode 4.
7
Performance a. Suara: intonasi, nada dan irama
√
b. Pola interaksi: perhatian pada siswa dan √
79
kontak mata
5.
6
c. Ekspresi roman muka
√
d. Posisi dan gerakan guru
√
Media/bahan/sumber pembelajaran (MBPS) a. Kesesuaian
MBPS
dengan
√
indikator
pembelajaran
8 √
b. Kesesuaian MBPS dengan karakter materi ajar
√
c. Kesesuaian MBPS dengan karakter peserta didik
√
d. Variasi MBPS 6.
Bertanya √
a. Pertanyaan jelas dan konkrit b. Pertanyaan memberikan waktu berfikir
√
c. Pemerataan pertanyaan pada siswa
√ √
d. Pertanyaan sesuai indikator kompetensi 7.
6
Reinforcement (memberi penguatan) a. Penguatan verbal
√
b. Penguatan non verbal
√
c. Variasi penguatan
√
d. Feed back
√
7
80
8.
Menutup pembelajaran a. Meninjau kembali
√
b. Menarik kesimpulan
√
6
c. Memberi dorongan psikologis
√
d. Mengevaluasi
√
Jumlah Score Nilai akhir =
∑
56 7
Keterangan 1 : Rumusan tidak jelas, tidak tepat dan tidak selaras dengan semua komponen 2 : Rumusan kurang jelas, kurang tepat dan kurang selaras dengan semua komponen 3 : Rumusan jelas, tepat dan selaras dengan semua komponen 4 : Rumusan sangat jelas, sangat tepat dan sangat selaras dengan semua komponen Berdasarkan hasil observasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode demonstrasi di atas ada beberapa aspek yang tidak muncul. Dalam pembelajarannya guru kurang optimal menggunakan metode, guru kurang memberikan acuan pada siswa, guru kurang menguasai materi, guru memiliki suara yang kurang keras, dan guru kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya.
81
Tabel 4.5 Lembar Observasi Siswa Pada Pembelajaran siklus I No. 1.
2.
Kegiatan
1
Score 2 3
4
Jumlah
Persiapan a. Kehadiran siswa lengkap
√
b. Alat belajar siswa lengkap
√
c. Siswa siap mengikuti pembelajaran
√
6
Kegiatan Pendahuluan √
a. Siswa dapat dikondisikan dengan baik √
b. Siswa termotivasi untuk melakukan kegiatan pembelajaran
6 √
c. Siswa memahami maksud dari tujuan pembelajaran d. Siswa siap menerima materi pelajaran 3.
√
Kegiatan Inti a. Siswa menjawab pertanyaan guru dengan
√
benar b. Siswa memperhatikan praktek shalat yang
√
diperagakan guru dengan seksama c. Siswa
maju
ke
depan
kelas
untuk
mempraktekkan shalat dengan semangat
√
10
82
d. Siswa memperhatikan teman yang sedang
√
praktek dan membenarkannya jika terjadi kesalahan e. Siswa mendengarkan guru menyimpulkan
√
materi dengan baik dan seksama 4.
Kegiatan Akhir a. Siswa membaca hamdalah bersama
√
Jumlah Score Nilai akhir =
∑
2 24 6
Keterangan : 1 : Rumusan tidak jelas, tidak tepat dan tidak selaras dengan semua komponen 2 : Rumusan kurang jelas, kurang tepat dan kurang selaras dengan semua komponen 3 : Rumusan jelas, tepat dan selaras dengan semua komponen 4 : Rumusan sangat jelas, sangat tepat dan sangat selaras dengan semua komponen Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar Fiqih pada siklus I dikatakan belum berhasil. Dilihat dari tabel di atas lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran masih banyak point 1 dan 2. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi pada siklus I belum berhasil.
83
d.
Refleksi Data yang diperoleh lalu dianalisis dan direfleksikan sebagai alat evaluasi untuk memperbaiki siklus berikutnya. Temuan yang diperoleh kemudian dijadikan acuan bagi perumusan pembelajaran untuk dilaksanakan pada kegiatan selanjutnya. Dari data yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Selama proses belajar mengajar, guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna yakni guru kurang optimal menggunakan metode, guru kurang memberikan acuan pada siswa, guru kurang menguasai materi, guru memiliki suara yang kurang keras, dan guru kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. 2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung, kurang memperhatikan demonstrasi guru, siswa banyak yang berbicara sendiri, sehingga siswa tidak bisa mempraktekkan shalat dengan baik dan benar.
e.
Hasil Perubahan Atau Peningkatan Pada akhir proses belajar mengajar, siswa diberikan tes praktek shalat dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mempraktikkan shalat berdasarkan indikator yang harus dicapai. Berikut ini adalah tabel nilai praktek shalat pada siklus I:
84
Tabel 4.6 Daftar Nilai Praktek Shalat Siklus I No
Nama Siswa
Ketepatan Gerakan
Kefasi han lafadz
Kesesuaian bacaan dan gerakan
Tuma’ ninah
Jumlah skor
Nilai akhir
1.
Ahmad Agus Firmansyah
3
2
2
2
9
75
2.
Ahmad Haikal Al Battani
2
2
2
2
8
67
3.
Ananda Fadillah
3
2
3
2
10
83
4.
Atikah Wardah
2
2
1
1
6
50
5.
Faiqotul Hasanah
3
2
3
2
10
83
6.
Fara Nur Anggraini
3
2
2
2
9
75
7.
Febri Setiawan
3
2
2
2
9
75
8.
Fildan Abi Maulana
2
2
1
1
6
50
9.
Iftitah Rizqibillah
3
2
2
2
9
75
10.
Indri Rahayu Ningrat
3
2
3
2
10
83
11.
Intan Royi Nur Rosyidah
3
2
3
2
10
83
12.
Joko Ahmad Prasetyo
2
2
1
1
6
50
13.
Kent Devi Virgis A
3
2
2
2
9
75
14.
Luqman Arham Abdillah
2
2
2
2
8
67
15.
Mahesa Maulana Aulki
3
2
2
2
9
75
16.
M. Indra Ramadani
2
2
1
1
6
50
17.
M. Aziz Fadilah
3
2
2
2
9
75
18.
Musonninur Nisak Nipi
3
2
3
2
10
83
19.
Nety Ribiyanti
2
2
1
1
6
50
20.
Nisa Nurrohima Putri
3
2
2
2
9
75
85
21.
Rengga Saputra
3
2
2
2
9
75
22.
Rizki M. Chabibullah.I.
2
2
1
1
6
50
23.
Sang Ryan Adams
2
2
1
1
6
50
24.
Umi Tasyania Apriliani
2
2
1
1
6
50
25.
Salsabila Elga Andini
3
2
3
2
10
83
Jumlah nilai
1707
Nilai Akhir = Jumlah skor diperoleh X 100 Skor maksimal (12) Keterangan : Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas
: 10 siswa
Jumlah Siswa Yang Tuntas
: 15 siswa
Kesimpulan
: Belum Tuntas Tabel 4.7 Distribusi Nilai Praktek Siklus I
No 1.
Uraian Nilai rata-rata
2.
Jumlah siswa yang tuntas belajar
3.
Presentase ketuntasan belajar siswa
Keterangan : Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa P
Nilai praktek siklus I 68 15 60%
86
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode demonstrasi pada pembelajaran fiqih pada siklus I, diperoleh nilai rata-rata 68 dan ketuntasan belajar 60%. Dari 25 siswa yang melakukan praktek shalat, hanya 15 siswa yang dapat mencapai KKM dan 10 siswa lainnya belum mencapai KKM. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara klasikal nilai yang dicapai siswa belum tuntas karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 hanya sebesar 60%. Siklus II a. Perencanaan Perencanaan pembelajaran pada siklus II direncanakan atas 1 kali pertemuan yang dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Perencanaan pembelajaran siklus II terdiri dari satu rencana pembelajaran. Adapun komponen-komponen dalam rencana pembelajaran mencakup waktu, standart kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, materi, metode, sumber dan evaluasi. Data yang diambil adalah data kuantitatif dari hasil tes, presensi, serta data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa, partisipasi dan kerja sama selama proses belajar mengajar serta keberanian dan kemampuan siswa dalam melaksanakan praktek. Selanjutnya untuk mengetahui tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan, perlu dilakukannya kegiatan evaluasi. Melalui kegiatan evaluasi
87
dapat diperoleh data atau informasi yang berguna dalam menentukan tingkat kemajuan hasil belajar siswa dalam memahami materi shalat. b. Pelaksanaan Adapun pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II pada tanggal 15 Januari 2014 di kelas III SD Taquma, dengan jumlah siswa 25 anak. Berikut langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus II. Tabel 4.8 Langkah-langkah kegiatan pembelajaran siklus II No. 1.
Kegiatan pembelajaran Kegiatan pendahuluan Guru mengucapkan salam
Waktu
Metode
10 menit
Refleksi
Guru mengkondisikan kelas
Tanya jawab
Guru dan siswa membaca doa sebelum belajar Guru mengabsen siswa Guru mengaitkan pelajaran yang lalu dan yang sekarang (appersepsi) Guru mengemukakan tujuan pembelajaran “ keserasian gerakan dan bacaan dalam shalat” 2.
Kegiatan Inti Eksplorasi Guru bertanya jawab tentang shalat
55 menit
Tanya jawab
88
Guru mendemonstrasikan keserasian gerakan
Demonstrasi
dan bacaan shalat Elaborasi Guru menyuruh siswa maju satu persatu di Demonstrasi
depan kelas untuk mempraktekkan shalat Guru menyuruh siswa yang tidak praktek hendaknya memperhatikan siswa yang sedang praktek dan membenarkan jika ada kesalahan Konfirmasi Guru memberikan penguatan serta
Ceramah
menyimpulkan materi 3.
Kegiatan penutup Guru menutup, mengakhiri pelajaran dengan
5 menit
Ceramah
membaca hamdalah/doa Guru mengucapkan salam c. Observasi Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yakni saat siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru. Berikut ini adalah tabel aktifitas guru pada pembelajaran siklus II dengan menggunakan metode demonstrasi.
89
Tabel 4.9 Lembar Observasi Guru Pada Pembelajaran Siklus II No. 1.
2.
Kegiatan
1
Score 2 3
4
Jumlah
Membuka a. Menarik perhatian
√
b. Menimbulkan motivasi
√
c. Memberi acuan
√
d. Menunjukkan kaitan (appersepsi)
√
e. Mengemukakan tujuan pembelajaran
√
15
Penguasaan materi ajar a. Orientasi, motivasi dan bahasa (sederhana dan
√
jelas)
3.
b. Sistematika dan variasi penjelasan
√
c. Kecakupan materi terhadap kompetensi
√
d. Keluasan materi ajar
√
12
Metode yang digunakan indikator
√
b. Kesesuaian metode dengan karakter materi
√
a. Kesesuaian
metode
dengan
pembelajaran
ajar c. Kesesuaian metode dengan karakter peserta
√
12
didik d. Variasi metode 4.
√
Performance a. Suara: intonasi, nada dan irama
√
b. Pola interaksi: perhatian pada siswa dan
√
kontak mata
14
90
5.
c. Ekspresi roman muka
√
d. Posisi dan gerakan guru
√
Media/bahan/sumber pembelajaran (MBPS) indikator
√
b. Kesesuaian MBPS dengan karakter materi ajar
√
c. Kesesuaian MBPS dengan karakter peserta
√
a. Kesesuaian
MBPS
dengan
pembelajaran
12
didik √
d. Variasi MBPS 6.
Bertanya √
a. Pertanyaan jelas dan konkrit b. Pertanyaan memberikan waktu berfikir
7.
8.
√
15
c. Pemerataan pertanyaan pada siswa
√
d. Pertanyaan sesuai indikator kompetensi
√
Reinforcement (memberi penguatan) a. Penguatan verbal
√
b. Penguatan non verbal
√
c. Variasi penguatan
√
d. Feed back
√
12
Menutup pembelajaran √
a. Meninjau kembali b. Menarik kesimpulan
√
c. Member dorongan psikologis
√
d. Mengevaluasi
√
Jumlah Score Nilai akhir =
∑
15
109 13,62
91
Keterangan : 1 : Rumusan tidak jelas, tidak tepat dan tidak selaras dengan semua komponen 2 : Rumusan kurang jelas, kurang tepat dan kurang selaras dengan semua komponen 3 : Rumusan jelas, tepat dan selaras dengan semua komponen 4 : Rumusan sangat jelas, sangat tepat dan sangat selaras dengan semua komponen Berdasarkan hasil pengamatan di atas, menunjukkan bahwa pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode demonstrasi pada siklus II sudah optimal (100%), terjadi peningkatan perolehan hasil belajar karena guru sudah menerapkan metode demonstrasi dengan baik. Guru memberikan pemantapan materi pada siswa, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, memberikan evaluasi di akhir pembelajaran dan menyimpulkan materi. Sehingga pada siklus II ini, siswa lebih memahami materi pelajaran. Tabel 4.10 Lembar Observasi Siswa Pada Siklus II No.
Aspek Yang Diamati 1
1.
Score 2 3
Jumlah 4
Persiapan a. Kehadiran siswa lengkap
√
b. Alat belajar siswa lengkap
√
c. Siswa siap mengikuti pembelajaran
√
12
92
2.
Kegiatan Pendahuluan a. Siswa dapat dikondisikan dengan baik
√
b. Siswa termotivasi untuk melakukan
√ 16
kegiatan pembelajaran √
c. Siswa memahami maksud dari tujuan pembelajaran d. Siswa siap menerima materi pelajaran 3.
√
Kegiatan Inti a.
Siswa menjawab pertanyaan guru dengan √ benar
b. Siswa memperhatikan demonstrasi guru √ dengan seksama c. Siswa
maju
ke
depan
kelas
untuk √
mempraktekkan shalat dengan semangat
20
d. Siswa memperhatikan teman yang sedang √ praktek dan membenarkannya jika terjadi kesalahan e. Siswa mendengarkan guru menyimpulkan √ materi dengan baik dan seksama
93
4.
Kegiatan Akhir a. Siswa membaca hamdalah bersama
√
Jumlah Score Nilai akhir =
∑
4 52 13
Keterangan : 1 : Rumusan tidak jelas, tidak tepat dan tidak selaras dengan semua komponen 2 : Rumusan kurang jelas, kurang tepat dan kurang selaras dengan semua komponen 3 : Rumusan jelas, tepat dan selaras dengan semua komponen 4 : Rumusan sangat jelas, sangat tepat dan sangat selaras dengan semua komponen Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti. Dilihat dari tabel di atas, lembar observasi kegiatan pembelajaran siklus II semua memiliki poin 4. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi pada pelajaran Fiqih materi shalat di kelas III dikatakan berhasil karena sudah mencapai KKM 75. c. Refleksi Pada tahap penggunaan metode demonstrasi bisa dikatakan dapat berjalan sesuai rencana pembelajaran yang direncanakan di awal. Penggunaan metode demonstrasi mempunyai perubahan yang positif. Perubahan tersebut dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar peserta didik pada setiap siklus yang dilakukan peneliti.
94
Dari perolehan hasil belajar yang dapat dilihat pada akhir pembelajaran, menjadikan peneliti memandang tidak perlu lagi melakukan penelitian lanjutan di SD Taquma. d. Hasil perubahan atau peningkatan Pada hasil tes praktek shalat dengan metode demonstrasi terjadi perubahan yang signifikan dari siklus I ke siklus II, hal ini bisa dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.11 Daftar Nilai Praktek Shalat Siswa Siklus II No
Nama Siswa
Ketepatan Gerakan
Kefasi han lafadz
Kesesuaian bacaan dan gerakan
Tuma’ ninah
Jumlah skor
Nilai akhir
1.
Ahmad Agus Firmansyah
3
2
3
2
10
83
2.
Ahmad Haikal Al Battani
3
2
2
2
9
75
3.
Ananda Fadillah
3
3
3
3
12
100
4.
Atikah Wardah
3
2
2
2
9
75
5.
Faiqotul Hasanah
3
3
3
3
12
100
6.
Fara Nur Anggraini
3
3
3
2
11
92
7.
Febri Setiawan
3
2
3
2
10
83
8.
Fildan Abi Maulana
3
2
2
2
9
75
95
9.
Iftitah Rizqibillah
3
2
3
2
10
83
10.
Indri Rahayu Ningrat
3
3
3
2
11
92
11.
Intan Royi Nur Rosyidah
3
3
3
3
12
100
12.
Joko Ahmad Prasetyo
3
2
2
2
9
75
13.
Kent Devi Virgis A
3
3
3
2
11
92
14.
Luqman Arham Abdillah
3
2
2
2
9
75
15.
Mahesa Maulana Aulki
3
2
3
2
10
83
16.
M. Indra Ramadani
3
2
2
2
9
75
17.
M. Aziz Fadilah
3
2
3
2
10
83
18.
Musonninur Nisak Nipi
3
3
3
3
12
100
19.
Nety Ribiyanti
3
2
2
2
9
75
20.
Nisa Nurrohima Putri
3
3
3
2
11
92
21.
Rengga Saputra
3
2
3
2
10
83
22.
Rizki M. Chabibullah .I.
3
2
2
2
9
75
23.
Sang Ryan Adams
3
2
2
2
9
75
24.
Umi Tasyania Apriliani
3
2
3
2
10
83
25.
Salsabila Elga Andini
3
3
3
3
12
100
Jumlah nilai Nilai Akhir = Jumlah skor diperoleh X 100 Skor maksimal (12)
2124
96
Keterangan : Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas
:-
Jumlah Siswa Yang Tuntas
: 25 siswa
Kesimpulan
: Tuntas Tabel 4.12 Distribusi Nilai Praktek Shalat Siswa Siklus II
No 1.
Uraian Nilai rata-rata
2.
Jumlah siswa yang tuntas belajar
3.
Presentase ketuntasan belajar siswa
Nilai Praktek Siklus II 85 25 100%
Keterangan : Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa P
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa perolehan nilai siswa pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan siklus I. Dari nilai rata-rata semula 68 meningkat menjadi 85. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil perbaikan pembelajaran pada siklus II dapat dikatakan tuntas karena siswa yang memperoleh nilai ≥75 sebagai batas ketuntasan belajar yang telah ditetapkan mencapai lebih dari 90%. Dengan demikian metode demonstrasi pada siklus II dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III pada materi shalat.
97
Tabel 4.13 Daftar Nilai Praktek Shalat Siswa Siklus I dan II No.
Nama Siswa
Siklus I
Siklus II
1.
Ahmad Agus Firmansyah
75
83
2.
Ahmad Haikal Al Battani
67
75
3.
Ananda Fadillah
83
100
4.
Atikah Wardah
50
75
5.
Faiqotul Hasanah
83
100
6.
Fara Nur Anggraini
75
92
7.
Febri Setiawan
75
83
8.
Fildan Abi Maulana
50
75
9.
Iftitah Rizqibillah
75
83
10.
Indri Rahayu Ningrat
83
92
11.
Intan Royi Nur Rosyidah
83
100
12.
Joko Ahmad Prasetyo
50
75
13.
Kent Devi Virgis A
75
92
14.
Luqman Arham Abdillah
67
75
15.
Mahesa Maulana Aulki
75
83
16.
M. Indra Ramadani
50
75
17.
M. Aziz Fadilah
75
83
18.
Musonninur Nisak Nipi
83
100
19.
Nety Ribiyanti
50
75
20.
Nisa Nurrohima Putri
75
92
21.
Rengga Saputra
75
83
22.
Rizki M. Chabibullah .I.
50
75
23.
Sang Ryan Adams
50
75
24.
Umi Tasyania Apriliani
50
83
98
25.
Salsabila Elga Andini
83
100
Jumlah Nilai
1707
2124
Prosentase Ketuntasan
60%
100%
C. Pembahasan Siklus I Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I tanggal 8 Januari 2014 dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran Fiqih materi shalat di kelas III SD Taquma di dapatkan rata-rata nilai siswa 68 dan jumlah siswa yang tuntas adalah 15 siswa, sehingga masih terdapat 10 siswa yang belum tuntas prakteknya. Hal ini berarti ketuntasan klasikal belum tercapai karena dikatakan tuntas belajar apabila di kelas tersebut mencapai lebih dari 90% siswa tuntas belajar. Hasil observasi guru pada pembelajaran siklus I menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan metode demonstrasi ada beberapa aspek yang tidak muncul. Dalam pembelajarannya guru kurang optimal menggunakan metode, guru kurang memberikan acuan pada siswa, guru kurang menguasai materi, guru memiliki suara yang kurang keras, dan guru kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar Fiqih pada siklus I dikatakan belum berhasil. Dilihat dari lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran masih banyak point 1 dan 2. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi pada siklus I belum berhasil.
99
Siklus II Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran pada siklus II tanggal 15 Januari 2014 dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran Fiqih materi shalat di kelas III SD taquma didapatkan nilai rata-rata siswa 85 dan jumlah siswa yang tuntas belajarnya mengalami peningkatan yaitu pada siklus I terdapat 15 siswa (60%) dan pada siklus II meningkat menjadi 25 siswa (100%). Hal ini berarti ketuntasan klasikal sudah tercapai karena dikatakan tuntas belajar jika di kelas tersebut telah lebih dari 90% siswa tuntas belajar. Hasil observasi pada siklus II, menunjukkan bahwa pembelajaran shalat dengan menggunakan metode demonstrasi pada siklus II sudah optimal (100%), terjadi peningkatan perolehan hasil belajar karena guru sudah menerapkan metode demonstrasi dengan baik. Guru memberikan pemantapan materi pada siswa, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, memberikan pujian pada siswa yang bisa mempraktekkan shalat dengan baik, memberikan evaluasi di akhir pembelajaran dan menyimpulkan materi. Sehingga pada siklus II ini, siswa lebih memahami materi pelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti. Dilihat dari lembar observasi kegiatan pembelajaran siklus II memiliki poin 3 dan 4. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi pada pelajaran fiqih materi shalat di kelas III dikatakan berhasil karena sudah mencapai KKM 75.