1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1.
Deskripsi Lokasi Penelitian a.
Sejarah Berdirinya PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu Pada tahun 1992 berdirilah sebuah pendidikan anak usia dini yang diberi nama PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia dini dibawah naungan yayasan Persatuan Dharma Wanita Kota Bengkulu.
PAUD
Dharma
Wanita
Diknas
Kota
Bengkulu
beralamatkan di Jl. Mahakam III No 12, Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Pada awalnya berdirinya lembaga PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu ini semula bernama TK Dharma Wanita Diknas, menyelenggarakan program Kelompok Bermain (Play Group), dan taman kanak-kanak, adapun tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga PAUD Dharma Wanita Diknas ini adalah untuk membantu
orang
tua
dalam
upaya
mengembangkan
dan
mengoptimalkan aspek-aspek perkembangan sosial, emosi, fisik, motorik,
kognitif
dengan
kemampuan tiap-tiap anak.
nilai-nilai
islami
sesuai
dengan
2
b. Profil PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu Tabel 4.1. IDENTITAS LEMBAGA 1
Nama Lembaga
PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu
2
Alamat TK
Kota Bengkulu
3
Jalan
Mahakam III No 12
4
Kelurahan
Jalan Gedang
5
Kecamatan
Gading Cempaka
6
Kota
Bengkulu
7
Provinsi
Bengkulu
Sumber : Data Lembaga PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu 2013 c. Visi Lembaga Membangun Bangsa Melalui Pendidikan Yang Dilakukan Sejak Usia Dini Yang Berkarakter, Berakhlaqul Karimah, Unggul Dalam Imtaq Dan Iptek Serta Menjadikan Dunia Anak Yang Lebih Bermakna
d. Misi Lembaga 1) Menjadikan setiap kegiatan bernilai ibadah melalui pembimbingan dan pengasuhan yang terbaik agar anak mendapat pembelajaran yang terbaik.
3
2) Mengembangkan iklim belajar yang menyenangkan, berwawasan luas yang berakar pada norma dan nilai- nilai budaya bangsa dan berkarakter serta membebaskan proses berkembangnya potensi anak. 3) Mengembangkan keterampilan belajar pada tiap diri siswa melalui pembelajaran yang berpusat pada anak . 4) Memberikan kesempatan yang sama pada tiap siswa untuk menggali, mengenali, dan mengembangkan kemampuannya dengan melaksanakan kerja sama pada semua stakeholder sehingga dapat mewujudkan dunia anak yang optimal. 5) Memberdayakan seluruh potensi sekolah untuk memberikan mutu pelayanan yang maksimal.
Tabel 4.2 DAFTAR NAMA GURU DI PAUD DHARMA WANITA DIKNAS KOTA BENGKULU No
L/P Tempat/ Tanggal Lahir Dra. Hennatul P Curup, Putri, M.Pd 30 Juni 1967
Alamat
2
Sri Rohmiyati, S.Pd
P
3
Dwi Oktarina, S.Pd
P
4
Vivi S.Pd Sri S.Pd
Marlia
P
marlice,
P
1
5
Nama
Pendidikan
Pangkat
Jalan P. Natadirja 16 No 68 RT 8 Kelurahan Jalan Gedang Km. 6.5 Kota Bengkulu
S2
Kepala Sekolah
Ks. Tubun Blok k. Nomor 16
S1
Guru
Jl. Air Putih rt 19 kel. Betungan
S1
Guru
Jl. Pariwisata, Ds kandang Lobutolong, Jl. Citarom 3 rt. 22 November 12 rw. 5
S1
Guru
S1
Guru
Wonogiri, 28 November 1967 Manna, 07 Oktober 1984 09 Maret 1987
4
1985 Sumber : Data Lembaga PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu 2013
Tabel 4.3 NAMA- NAMA ANAK PRASEKOLAH DI PAUD DHARMA WANITA DIKNAS KOTA BENGKULU
No
Kelas B1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Arif Hidayat Andre Arjuna Wahyu Pratama Muhammad Shodiq R Satrio Aji Nugroho RAFLI Dwi Nugroho Michel Jesen Adhisa Salsabila Alisa Raudathul Jannah Rani Earzifa Nadine Anisa Rifaldho
B2 M.Iqbal Dwi Saputra Angle Gabriella Febriyanto Elfida Nir Ichsan Firdaus Firman Saputra Dafa Ilham Maulan Melfa Rahmalia Rafli Mufa Yoga Ilham Syapura Efraim Simanjutak
Sumber : Data Lembaga PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu 2013
5
Tabel 4.4 SARANA DAN PRASARANA
No 1
Jenis Bangunan Luas gedung sarana
Keadaan Luas lahan 510 M2 Luas Bangunan 500 M2
2 3
Tempat penyelenggaraan Status bangunan/gedung lembaga Sarana belajar
Rumah Milik yayasan
4
a) b) c) d) e) f) g) h)
Ket
Ruang kelas 3 ruang Ruang kantor/kepsek 1 ruang Ruang kerja guru Ruang tata usaha 1 ruang UKS 1 ruang Dapur 1 ruang Wc guru/anak 1 ruang Kamar penjaga sekolah i) Ruang bermain 1 ruang j) Ruang tunggu 1 ruang k) Ruang perpustakaan 1 ruang Sumber : Data Lembaga PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu 2013
6
2.
Deskripsi Identitas Informan Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 (lima) orang dengan pertimbangan bahwa mereka dapat memberikan informasi mengenai upaya penyusunan rencana kegiatan harian dalam pembelajaran anak usia dini oleh pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. 5 (lima) orang informan ini dipilih karena mereka sudah mewakili dari informasi yang dibutuhkan. Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya dalam penelitian ini menggunakan subyek penelitian yaitu : 1 (satu) orang pengelolah atau Kepala Sekolah, 2 (dua) orang guru kelas, dan 2 (dua) orang guru pendamping. Untuk lebih jelas data informan dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.5 DAFTAR NAMA INFORMAN
No 1
Nama Dra. Hennatul Putri
Jabatan Pengelola/ kepala PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu
2
Sri Rohmiyati S.Pd
Guru Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu
3
Vivi Marlia, S.Pd
Guru Pendamping B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu
4
Dwi Oktariana, S.Pd
Guru kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas
7
Kota Bengkulu 5
Sri Marlice
Guru pendamping B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu
Gambar 4.1 Foto informan 1
Informan pertama bernama Dra. Hennatul Putri M.Pd dengan jabatan Kepala PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berjenis kelamin perempuan, agama islam, pendidikan terakhir magister Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Jakarta dengan lama bekerja 23 tahun. (sumber : hasil wawancara, 17 Februari 2013). Gambar 4.2
8
Informan kedua bernama Sri Rohmiyati S.Pd dengan jabatan guru kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berjenis kelamin perempuan, agama islam, pendidikan terakhir
S1 Bimbingan Konseling di Universitas
Hazairin kota Bengkulu, dengan lama bekerja 5 tahun ( sumber : hasil wawancara, 18 Februari 2014). Gambar 4.3 Foto Informan 3
Informan ketiga bernama Vivi Marlia S.Pd, dengan jabatan guru pendamping di kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berjenis kelamin perempuan, agama islam, pendidikan terakhir S1 PAUD di Universitas Terbuka, dengan lama kerja 3 tahun di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu ( Sumber : Hasil wawancara, 19 Februari 2014)
9
Gambar 4.4 Foto Informan 4
Informan ke empat bernama Dwi Oktariana, S.Pd, dengan jabatan guru kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berjenis kelamin perempuan, agama islam, pendidikan terakhir S1 PAUD di Universita Terbuka, dengan lama kerja 4 Tahun di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. (sumber: hasil wawancara, 19 Februari 2014). Gambar Foto Informan 5
10
Informan kelima bernama Sri Marlice S. Pd dengan jabatan guru pendamping di kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berjenis kelamin perempuan, beragama kristen, pendidikan terakhir S1 Sastra Inggris Universitas Dehasen, dengan lama kerja 2 tahun di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. ( Sumber : hasil wawancara 20 Februari 2014) 3. Deskripsi Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Penelitian a.
Wawancara Peneliti
melaksanakan
wawancara dengan
kelima informan
penelitian pada hari, waktu dan tempat yang berbeda dimulai dari : 1) Hari senin tanggal 17 Februari 2014 di kantor kepala sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu yang beralamat di Jalan Mahakam III Nomor 12 Lingkar Barat Kota Bengkulu. Wawancara dimulai pukul 10:00 s/d 11:24 WIB dengan informan pertama adalah Bunda Dra. Hennatul Putri M.Pd ( Pengelola/ Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu). 2) Hari Selasa, 18 Februari 2014 di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu yang beralamat di Jalan Mahakam III Nomor 12 Lingkar Barat Kota Bengkulu. Wawancara dimulai 10:00 s/d 11:18 WIB. Dengan informan yang bernama bunda Sri Rohmiyati S.Pd (Guru Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu).
11
3) Hari Rabu, 19 Februari 2014 di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu yang beralamat di Jalan Mahakam III Nomor 12 Lingkar Barat Kota Bengkulu. Wawancara dimulai 10:00 s/d 11:10 WIB. Dengan informan yang bernama bunda Vivi Marlia S.Pd (Guru Pendamping B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu). 4) Hari Kamis, 20 Februari 2014 di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu yang beralamat di Jalan Mahakam III Nomor 12 Lingkar Barat Kota Bengkulu. Wawancara dimulai 10:00 s/d 11:14 WIB. Dengan informan yang bernama bunda Dwi Oktariana, S.Pd ( Guru kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu). 5) Hari Jum’at, 21 Februari 2014 di ruang belajar B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu yang beralamat di Jalan Mahakam III Nomor 12 Lingkar Barat Kota Bengkulu. Wawancara dimulai pukul 08:00 s/d 09:10 WIB dengan informan yang bernama bunda Sri Marlice S.Pd ( Guru Pendamping B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu). b. Observasi Peneliti melaksanakan Observasi atau pengamatan langsung tentang semua kegiatan yang berkaitan untuk kepentingan penelitian dimulai 10 Februari - 10 Maret 2014 (penelitian tidak berlangsung setiap hari minggu
12
karena dikarenakan pada hari minggu siswa dan guru libur). Adapun halhal yang peneliti observasi sesuai dengan tujuan penelitian adalah : 1. Cara penyusunan tema dan materi pembelajaran dalam rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu. 2. Penggunaan alat bantu dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak dan juga tepat guna. 3. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. 4. Metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. 5. Kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu pada saat awal main (pembukaan). 6. Tentang pembelajaran pada saat pijakan saat main (inti) pada kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. 7. Pembelajaran pada saat pijakan setelah main (penutup) dalam kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. 8. Hambatan yang ada di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu.
13
c. Dokumentasi Peneliti melaksanakan pengecekan dokumentasi dengan melihat dan memperlajari arsip yang dianggap perlu dalam penelitian. Pengecekan dokumentasi yang ada di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dimulai selama penelitian berlangsung, yakni mulai dari tanggal 10 februari – 10 Maret 2014, sama halnya dengan observasi penelitian tidak berlangsung pada hari minggu dikarenakan siswa dan guru libur. Adapun hal-hal yang peneliti dokumentasi sesuai dengan tujuan penelitian adalah : 1) Cara penyusunan tema dan materi pembelajaran dalam rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. 2) Sistematika dalam penyusunan tema atau subtema dengan lokasi waktu yang rencanakan. 3) Perumusan
tujuan
pembelajaran
yang
mengacuh
pada
kompetensi dasar . 4) Alat bantu dan media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. 5) Mengetahui sumber belajar yang ada di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu.
14
6) Sumber belajar, media pembelajaran,
dan alat bantu
pembelajaran, menggunakan sumber belajar, media yang bervariasi. 7) Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan mengacuh pada materi pembelajaran. 8) Kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu pada saat awal main (pembukaan). 9) Kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu pada pijakan saat main (inti). 10) Kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu pada saat akhir main (penutup). 11) Alat evaluasi yang digunakan pendidik dalam merancang kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu 4.
Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan peneliti pada bagian bab I, yaitu untuk mengetahui Untuk mengetahui penentuan tema dan topik pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota
Bengkulu,
penentuan
tujuan
pembelajaran
melalui
materi
pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pengorganisasian kosa kata baru pada anak yang berhubungan dengan tema pembelajaran dalam
15
merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, penentuan sumber belajar, media, dan alat bantu dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pengorganisasian pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pengorganisasian kegiatan pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dan cara penentuan alat evaluasi pembelajaran merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Untuk mengetahui hal tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang beragam yaitu : dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Dimana teknik yang paling dominan digunakan adalah wawancara, berikut akan diuraikan deskripsi hasil dari kegiatan penelitian. a. Cara Menentuan Tema dan Topik Pembelajaran Dalam Merancang Rencana Kegiatan Harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu Untuk mengetahui cara yang digunakan pendidik dalam menentukan tema dan topik pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai kepala sekolah, guru kelas B1 dan B2 dan guru pendamping B1 dan B2 di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Pada hari senin tanggal 17 Februari 2014 pukul 10.00 s/d 10.05 WIB di ruang kepala sekolah PAUD Dharma
16
Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai kepala sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dengan pertanyaan “ bagaimana cara menentukan tema/topik pembelajaran yang sesuai dengan konteks lingkungan sekolah”? bunda hen ( Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menjawab :
“Em... dalam menentukan tema atau topik pembelajaran kita kembangkan dari kurikulum yang sudah ditetapkan .. dan kita disini mempunyai tim dalam merencanakan tema atau topik pembelajaran nah... tim ini adalah para pendidik-pendidik disini,,,, kita juga mengembangkan tema sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan sekolah karna kan setiap sekolah itu kebutuhan nya berbeda”.
Bunda Sri Rohmiyati, S.Pd ( Guru kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) yang diwawancarai peneliti pada hari selasa, tanggal 18 Februari 2014, pukul 10:00 s/d 10:06 WIB di ruang kelas B1, melengkapi jawaban dari informan 1 tentang cara pendidik menentukan tema/topik pembelajaran yang sesuai dengan lingkungan sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut tanggapannya : “Gini ya... sebenarnya kita ya.. pendidik disini menentukan tema disesuaikan dengan kurikulum yang sudah ditetapkan, juga tema/topik \dan sub topik dirembukkan atau dirapat dengan para pendidik,,nah tema kan sudah di tentukan oleh kurikulum nah nanti pendidik merencanakan
subtema
apa
yang
akan
di
berikan
dalam
pembelajaran”.. misalnya tema minggu ini kebutuhan dan subtemanya makanan.. nah pendidik tinggal merancang apa-apa yang dibutuhkan dalam pembelajarannya”.
17
Hal senada juga disampaikan oleh Bunda Vivi Marlia S.Pd (Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) yang di wawancarai pada hari Hari Rabu, 19 Februari 2014 di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu bunda Vivi, pukul 10:00 s/d 10:05 WIB, menjawab :
“Sebelum menentukan tema, kan, sudah ditetapkan oleh diknas mengenai tema di dalam kurikulum nah... disini kami melakukan rapat mingguan yang dilakukan setiap sabtu untuk menentukan tema pembelajaran minggu ini misalnya lingkungan ku, hmm jadi selama satu minggu itu temanya Lingkunganku yang tentunya disini sesuai dengan lingkungan sekolah dan juga kebutuhan anak,, nah baru kita susun rencana kegiatan hariannya ”.
Senada juga dengan informan sebelumnya Bunda Dwi Oktariana, S.Pd (Guru kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada hari Kamis, 20 Februari 2014 di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pada pukul 10:00 s/d 10:04 WIB menjawab :
“ Nah.. disini dari PAUD kita ini.. kita membuat dari RKM atau tema minggu ini, yang kita kembangkan dari kurikulum yang sudah ditetapkan oleh diknas kalau sudah ditetapkan RKM nya baru kita buat rencana kegiatan hariannya”.
Hal senada juga disampaikan oleh bunda Sri Marlice S.Pd (Guru Pendamping kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Jum’at, 21 Februari 2014 pada pukul 08:00 s/d 08:04
18
WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab :
“Nah... dalam merencanakan tema yang akan di berikan kita melakukan dengan rapat mingguan. misalnya tema apa yang ingin diberikan dalam bentuk RKM,, nah dalam hal ini tema yang diberikan kita sesuai dan kembangkan dari kurikulum baru kita rancang rencana kegiatan harian”.
Dari hasil wawancara dengan kelima informan, maka dapat diketahui cara pendidik menentukan tema/topik yang sesuai dengan konteks lingkungan sekolah pendidik bersama kepala sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu membuat tim dalam merancang pembelajaran, tim tersebut adalah para pendidik itu sendiri, sebelum menentukan rencana kegaiatan harian (RKH) terlebih dahulu pendidik merancang kegiatan mingguan (RKM) atau tema yang akan di pelajari setiap harinya dalam satu minggu, dan tematema tesebut disesuaikan dan dikembangkan dengan kurikukulum PAUD yang sudah di tetapkan. Pada hari sabtu, 22 Februari 2014 peneliti melakukan observasi guna mendapatkan data yang akurat. Pada pukul 08:00 s/d 09:00 WIB, tentang rapat mingguan yang dilakukan oleh pendidik PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dari hasil pengamatan peneliti terlihat pendidik sedang melaksanakan rapat dengan serius membahas RKM dan RKH yang akan dilakukan dalam satu minggu. (Catatan lapangan observasi 1 terlampir).
19
Peneliti kembali mengumpulkan data melalui studi dokumentasi pada hari sabtu, 22 Februari 2014, pukul 08:00 s/d 09:00 WIB untuk mengecek kevaliditasan data tentang RKM dan RKH yang dirancang atau disusun dan yang akan dilakukan selama satu minggu . (Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH) studi dokumentasi 1 terlampir). Berdasarkan hasil wawancara , observasi dan dokumentasi, maka dapat diketahui pendidik PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menentukan tema atau topik pembelajaran dilakukan dengan membuat tim. Tim
tersebut adalah para pendidik-pendidik di PAUD Dhrama Wanita
Diknas Kota Bengkulu. Kemudian para pendidik melakukan rapat mingguan yang membahas tentang materi atau tema dan juga kegiatan harian yang akan dilaksanakan dalam satu minggu. Tema dan materi berasal dari kurikulum yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui cara menenentuan tema dan topik pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan dalam rencana kegiatan harian (RKH) di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti masih mewawancarai kelima informan pada hari dan waktu yang berbeda, yaitu kepala Sekolah, Guru Kelas B1 dan B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu serta Guru Pendamping Kelas B1 dan Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu.
20
Pada hari Senin, 17 Februari 2014 pukul 10:05 s/d 10:11 WIB di ruang Kepala Sekolah, dengan pertanyaan penelitian, bagaimana cara penenentuan tema dan topik pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan. Bunda Dra. Hennatul Putri, M.Pd ( Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu ) menjawab : “Ooh alokasi waktu, hal ini juga tentang alokasi waktu sudah ada diberikan oleh diknas tinggal kita sendiri yang mengatur, misal tema diri sendiri dengan subtema aku, dilakukan selama tiga minggu nah kita lakukan selama tiga minggu juga , jadi tetap kita ada acuan si,, acuannya dari dinas itu. Misalnya kita buat pengenalan dari anak itu sendiri kitakan tidak mungkin mengenalkan sesuatu yang jauh dari anak itu sendiri, contohnya mengenalkan anak dengan adiknya, gurunya, dan baru tetangganya yang tentunya lebih luas lagi, dan juga kegiatan-kegiatan pembelajaran ada waktunya,, contohnya pijakan awal main 30 menit, pijakan saat main 30 menit dan pijakan akhir main 30 menit.. itu salah satu contohnya ya...”
Senada yang dipaparkan oleh Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, Bunda Sri Rohmiyati S.Pd (Guru Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) yang diwawancarai pada hari Selasa, 18 Februari 2014 pada pukul 10:06 s/d 10:10 WIB di ruang kelas B1, berikut jawabanya : “yaa kita gini dalam RKH itu dalam pembelajaran dalam RKH ada kegiatan diluar kelas , ada kegiatan eee pagi umpanya kan di dalam ruangan kita dzikir atau do’a selama 15 menit setelah itu bercakapbercakap mengenai tema atau topik yang akan di bahas selama 5 bisa menit saja, dan kegiatan intinya lebih lama ya, masing-masing kegiatan itu biasanya lebih kurang 15 menit atau 20 menit”.
21
Sama halnya yang dipaparkan oleh informan sebelumnya, Bunda Vivi Marlia S.Pd ( Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) yang diwawancarai pada hari Rabu, 19 Februari 2014 pada pukul 10:05 s/d 10:09 WIB di ruang belajar kelas B1, berikut jawabannya : “Hm mengenai alokasi waktu kita disini memperkirakan dulu subtemanya apa yang akan disampaikan, misanya temanya rekreasi dengan subtemanya jalan-jalan kepantai, nah,, alokasi waktunya tiap pijakan itu ada. Misalnya pijakan awal main 30 menit, pijakan saat main 30 menit dan pijakan akhir main atau penutup 30 menit juga.. begitu dek”
Senada dengan informan sebelumnya Bunda Dwi Oktariana S.Pd ( Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) yang diwawancarai pada hari Kamis, 20 Februari 2014 pada pukul 10:04 s/d 10:10 WIB di ruang belajar kelas B2 menjawab : “Nah setelah membuat RKM baru membuat RKH umpanya temanya komunikasi subtemanya alat komunikasi, contohnya kan banyak misalnya radio, telvisi atau burung merpati, sebelum kita mulai kita berikan tanya jawab tentang macam-macam alat komunikasi nah paling tidak 1 anak itu 2 menit.. baru kita memberikan waktu kepada anak kita masuk ke inti sekitar 20 menit, ya itu setelah sudah diperkirakan kita bisa merancang dalam RKH ibaratnya itu ada pijakan-pijakan supaya sistematis, baik pijakan awal main, pijakan saat main dan pijakan akhir main atau penutup”.
Sama juga halnya yang dipaparkan oleh informan yang lain, Bunda Sri Marlice, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Jum’at, 21 Februari 2014 pada
22
pukul 08:04 s/d 08:08 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab :diwawancarai pada hari jmenjawab : “Hmm.. kalau menentukan waktunya itu kalau dalam saya itu kan bahasa inggris kan tantang transfortasi misalnya, kalau transportasi anak itu misalnya kita evaluasi anaknya mampu berapa hari misalnya mereka bisa tidak dalam dua hari atau tiga hari,, setelah kita tahu baru kita rancang kegiatan pembelajarannya dan waktunya”.
Berdasarkan jawaban dari kelima informan, dapat diketahui cara menenentuan tema dan topik pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan dalam rencana kegiatan harian (RKH) di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pendidik terlebih dahulu pendidik merancang tema atau subtema apa yang akan dilakukan, kemudian pendidik baru menetapkan pijakan-pijakan dan juga alokasi waktunya. Untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti mengecek keabsahan data yang diberikan oleh informan melalui obsevasi pada hari Senin, 24-25 Februari 2014, mulai pukul 07:30 s/d 11:00 WIB tentang alokasi waktu, mulai dari pijakan awal main, pijakan saat/inti main dan pijakan setelah main, yang dilakukan oleh pendidik. di kelas B1 dan B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. (Catatan lapangan observasi 2 terlampir). Peneliti juga melakukan pengecekan data dengan studi dokumentasi yang dilaksakan pada senin 24-25 Februari 2014, pukul 08:00 s/d 09:00 WIB, untuk mengetahui sistematika dalam penyusunan tema atau subtema dengan lokasi
23
waktu yang rencanakan. (Catatan lapangan dokumentasi 2 dalam bentuk RKH). Dari hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti, diketahui cara menenentuan tema dan topik pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan dalam rencana kegiatan harian (RKH) di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pendidik-pendidik sebelumnya telah merancang tema atau subtema yang akan diberikan, kemudian pendidikpendidik menentukan alokasi waktu sesuai yang ditetapkan oleh diknas dan dikembangkan oleh pendidik-pendidik dan dirancang kedalam rencana kegiatan harian (RKH) yang memuat alokasi-alokasi waktu yang sistematis mulai dari pijakan awal main/pembukaan, pijakan saat main/inti pembelajaran, dan pijakan setelah main serta jam istirahat/makan. b. Cara Menentukan Tujuan Melalui Materi Pembelajaran Dalam Merancang Kegiatan Harian di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan tujuan melalui materi pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai kepala sekolah, Guru Kelas B1 dan B2 dan guru pendamping B1 dan B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Pada hari senin
tanggal 17
Februari 2014 pukul 10.11 s/d 10.16 WIB di ruang kepala sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai kepala sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dengan pertanyaan
24
bagaimana cara dalam merumuskan tujuan pembelajaran yang mengacu pada kompetensi dasar?. Bunda Dra. Hennatul Putri. M.Pd (Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), menjawab :
“Ya itu.. walaupun itu.. sudah ada ketetapan dari pemerintah adanya tingkat pencapaian anak, kalau di PAUD ini tingkat pencapaian perkembangan anak, kita masih tetap acuannya permendiknas No.58 trus sekarang ini tinggal nanti pengembangan sekolah itu terintergrasi kepada anak nahh,, kita lihat oh.. kaitan nya dengan kompetensi dasar. Intinya tetap kita akan mengintegrasikan sesuai peraturan ya”.
Senada yang disampaikan oleh informan pertama, pada hari Selasa, 18 Februari 2014 pukul 10:10 s/d 10:14 WIB. Di ruang kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, Bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), menjawab :
“Ya sesuai dengan ini,, aaa PERMENDIKNAS ya,, di PERMENDIKNAS Nomor 58 Tahun 2009 kan ada standar kompetensi dasarnya,, jadi sesuai kan dengan itu,, ya kita ada beberapa yang akan di kembangkan kan,, ada hmmm.. sosial-emosional, seni, kognitif, fisik motorik dan bahasa. Itu aja,, sesuai dengan permen nomor 58 Tahun 2009”.
Sama halnya dengan informan sebelumnya Bunda Vivi Marlia S.Pd (Guru Pedamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari, Rabu 19 Februari 2014, pukul 10:09 s/d 10:13 WIB di ruang belajar kelas B1, menjawab :
25
“Dalam merancang RKH untuk tujuannya,, kita disini mengacuh pada permendiknas Nomor 58 Tahun 2009, misalnya temanya rekreasi sub temanya jalan-jalan yang akan dikembangkan misalkan sosial anak ingin bermain dengan teman,, kognitifnya mencari jejak seperti itu juga kompetensi-kompetensi yang lain ya”.
Senada juga dengan informan sebelumnya Bunda Dwi Oktarina, S.Pd (Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu),
yang
diwawancari pada hari, Kamis 20 Februari 2014, pukul 10:10 s/d 10:13 WIB di ruang belajar kelas B2, menjawab : “Nah kalau kita mengacu pada kompetensi dasar yang sudah ditetapkan oleh diknas yaitu Permen 58 Tahun 2009, dimana kompetensi dasar yang akan dikembangkan adalah sosial emosional, kognitif, seni, fisik motori dan bahasanya ya”. Sama halnya yang dipaparkan oleh informan sebelumnya Bunda Sri Marlice, S.Pd (Guru Pedamping kelas B2 PAUD Dhrama Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari, Jum’at 21 Februari 2014, pukul 08:08 s/d 08:11 WIB di ruang belajar kelas B2, menjawab : “Hm,, itu kita harus menggunakan rkh yang sesuai dengan permendiknas nomor 58 tahun 2009,, disini kita mengacuh. akan mengembangkan sosial emosi anak, kognistif, fisik motorik dan bahasa”.
Berdasarkan jawaban-jawaban dari kelima informan, dapat diketahui bahwa untuk merumuskan tujuan pembelajaran yang mengacuh pada kompetensi dasar, pendidik PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu mengacuh pada peraturan menteri pendidikan nasional Nomor 58 Tahun
26
2009, dimana yang kompetensi-kompetensi yang di kembangkan adalah, agama, sosial emosional, bahasa, kognitif, fisik-motorik dan seni. Untuk
mengecek
kebenarannya
tentang
merumuskan
tujuan
pembelajaran yang mengacuh pada kompetensi dasar yang sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 58 Tahun 2009 di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti melakukan studi dokumentasi, pada hari Selasa, 25 Februari 2014 pukul 08:00 s/d 09:00 WIB,
maka diketahui
perumusan tujuan pembelajaran yang mengacuh pada kompetensi dasar yang sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 58 Tahun 2009 di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dan untuk mengetahui sistematika dalam perumusan tujuan pembelajaran peneliti mengecek rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. (Catatan lapangan dokumentasi 3 terlampir). Berdasarkan jawaban dari kelima informan dan hasil studi dokumentasi mengenai perumusan tujuan pembelajaran Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan tujuan melalui materi pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dapat diketahui bahwa pendidik dalam merumuskan tujuan pembelajaran mengacuh pada kompetensi-kompetensi dasar yang sudah ditetapkan dan sesuai target dan sistematis yang tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2009 dimana kompetensi dasar yang harus di dikembangkan dalam Pendidikan Anak Usia Dini adalah agama, sosial emosional, fisik motorik, bahasa, kognitif dan seni
27
c. Pengorganisasian Kosa Kata Baru Pada Anak Yang Berhubungan Dengan Tema Pembelajaran Dalam Merancang Kegiatan Harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Untuk mengetahui pengorganisasian kosa kata baru pada anak yang berhubungan dengan tema pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai kelima informan, yaitu Kepala Sekolah, Guru kelas B1 dan B2 dan guru pendamping B1 dan B2 di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dengan pertanyaan, “Bagaimana pengorganisasi kosa kata dalam hubungannya
dengan
tema
ataupun
topik
pembelajaran”?.
Berikut
pemaparannya : Pada hari Senin, 17 Februari 2014, pada pukul 10:16 s/d 10:21 WIB di ruaang Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai Bunda Dra. Hennatul Putri, M.Pd (Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) menjawab :
“Aahh, sebenarnya untuk meningkatkan kosa kata anak itu bukan hanya tema saja, tema itu hanya bagian yang akan kita ajarkan. Yang jelas kalau untuk meningatkan kosa kata itu tidak , jadi kita lakukan disini dengan tanya jawab, bercakap-cakap, dengan dia bercerita sendiri, pengalaman sendiri, sehingga apa yang dia dengar dari kawan, dari guru itu ia dapat ungkapkan, distula timbulnya interaksi inteks, ya,, dengan keseringan ia berbicara,dengan mendengarkan ya akhirnya banyak kosa kata yang ia dapati”.
Peneliti menanyakan kepada bunda Sri Rohmiyati, S.Pd ( Guru Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu). Pada hari Selasa, 18
28
Februari 2014, pada pukul 10:14 s/d 10:19 WIB di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabanya :
“Tentu dengan cara kita berkomunikasi dengan anak, dengan jalan bercakap-cakap, ee bercerita, sosial drama anak, anak bisa langsung berkomunikasi, kalau bermain peran kan langsung ada siapa yang jadi ayah atau ibunya umpanya,, seorang anak gimana dan lagi dalam pekerjaan pembeli dan penjual,, kan berkomunikasi kan misalkan bu mau beli apa bu kata si penjualnya.. mau beli ini bu.. jadi kosa anak akan bertambah”.
Senada dengan informan sebelumnya Bunda Vivi Marlia S.Pd ( Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Rabu, 19 Februari 2004 pukul 10: 13 s/d 10:16 WIB, di ruang belajar kelas B1, menjawab :
“Dengan aaa... kita tanya jawab yang bertahap-tahap, misalnya bermain sosial drama gitu iyaa... dengan bermain peran nah,,, dengan adanya interaksi tentu akan menambah kosa kata anak.
Hal senada juga dipaparkan oleh bunda Dwi Oktarina S.Pd (Guru kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Kamis, 20 Februari 2014, pukul 10:13 s/d 10:17 WIB, di ruang kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabanya :
“Eee,,, dengan cara, kita tentukan temanya misalnya alat komunikasi, subtemya macam-macam komunikasi, kita lakukan tanya jawab kepada anak-anaka misal,, anak-anak apa saja alat komunikasi itu, misalnya anak menjawab ada radio, televisi, jadikan kita dapatkan kosa kata anak itu”.
29
Sama hanya dengan informan sebelumnya bunda Sri Marlice, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Jum’at, 21 Februari 2014 pada pukul 08:15 s/d 08:19 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab :
“Hmmm.. kalau misal temanya transportasi kita tanya dengan anak, apa saja alat transportsai. misalnya anak menjawab mobil, kita ambil gambar mobil,, kita tanya mobil itu hurufnya apa saja nah,, dengan kita tanya jawab, bercakap, tentu kosa kata anak akan bertambah”.
Berdasarkan jawaban dari kelima informan, dapat diketahui pengorganisasi kosa kata dalam hubungannya dengan tema ataupun topik pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, adalah dengan dengan mengkaitkan antara materi yang ada dengan melakukan tanya jawab, bercakap-cakap, dan meminta anak untuk bercerita. Untuk mengecek kebenarannya tentang pengorganisasi kosa kata dalam hubungannya dengan tema ataupun topik pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan langsung. Pada tanggal 26, 25, 27, 28 Februari 2014, tentang pengorganisasian kosa kata kosa kata baru pada anak yang berhubungan dengan tema pembelajaran dalam Merancang Kegiatan Harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, maka dapat diketahui pendidik melakukan tanya jawab, bercakap-cakap,
dan
meminta
anak
untuk
bercerita
tentang
pengalamannya mengenai materi yang akan diberikan, tampak oleh
30
peneliti anak mengikuti pembelajaran dengan antusias hal ini terbukti dengan keaktifan anak dalam melibatkan diri mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dari kelima informan diatas dan observasi yang dilakukan peneliti, maka dapat diketahui dalam mengorganisasikan kosa kata baru pada anak yang berhubungan dengan tema pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah dengan cara melakukan tanya jawab, bercakap-cakap, dan meminta anak untuk bercerita tentang pengalamannya mengenai materi yang akan diberikan. d. Penentuan Sumber Belajar, Media, Dan Alat Bantu Dalam Merancang Kegiatan Harian Di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Untuk mengetahui bagaimana menentukan sumber belajar, media, dan alat bantu dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai Kepala Sekolah, guru kelas B1 dan B2 serta guru pendamping B1 dan B2 PAUD Dharma Wanita Diknas kota Bengkulu dengan pertanyaan yang sama yaitu Bagaimana menentukan sumber belajar, media dan alat bantu pembelajaran yang mengacu pada indikator pembelajaran”?. Pada hari Senin tanggal 17 Februari 2014 pukul 10.21 s/d 10:25 WIB di ruang Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai kepala sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Bunda Dra. Hennatul Putri, M.Pd menjawab :
31
“Itu kembali lagi kita kan sebelum menentukan perencanaan pembelajaran atau RKH kita sudah tentukan misalnya oo kita belajar alokasi nya berapa, trus media yang kita pakai itu media seperti apa, tentu sumber belajar atau media disesuai kan dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan”.
Untuk selanjutnya peneliti mewawancari Bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru Kelas B1 di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada hari Selasa, 18 Februari 2014, pukul 10:19 s/d 10:24 WIB, di ruang belajar kelas B1 dengan pertanyaan yang sama “Bagaimana menentukan sumber belajar, media, dan alat bantu pembelajaran yang mengacu pada indikator pembelajaran”?. Berikut jawabannya: “ Eh kalau sumber belajarnya misalnya temanya tentang pekerjaan sub temanya macam-macam pekerjaan atau nah,, di sisni mungkin pekerjaannya tukang, kita bawa media tukangnya seperti apa, tukang bawa, tukang batu, ada pahatnya, ada palunya, jadi kita bawa gambarnya juga ada, miniaturnya seperti ini jadi kita kasih sama anak,, juga di sini acuannya tetap alat permainan edukatif yang sudah diatur persyaratanya, nanti anak bisa lihat juga mungkin kita bawak,, aaa ke tempat lingkungan sekolah atau lingkungan yang ada yang menyangkut tema pekerjaan tadi sekalian anak Kelapangan juga yaa”.
Bunda Vivi Marlia, S.Pd ( Guru Penamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) yang di wawancarai pada hari Hari Rabu, 19 Februari 2014, pada pukul 10:16 s/d 10:20 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab pertanyaan tentang “Bagaimana menentukan sumber belajar, media dan alat bantu pembelajaran yang mengacu pada indikator pembelajaran”?, berikut jawabannya :
32
“Emm kalau sumber belajar disini dalam menentukan sumber belajar kami merumuskan dari LKS-LKS yang ada misalnya dalam sains tema kebutuhan dengan subtema makanan nah,, sumber belajar yang ditentukan dari lembar kerja siswa yang ada gambar atau bacaan mengenai makanan yang tersedia di PAUD Dharma Wanita Diknas ini”
Hal senada juga di paparkan oleh Bunda Dwi Oktarina S. Pd ( Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Kamis, 20 Februari 2014, pada pukul 10:17 s/d 10:21 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabanya : “Ahh tadikan subtemnya misalkan alat komunikasi nah...dengan cara itu kita ada lembar kegiatan siswa atau majalah atau buku yaa,, yang sesuai dengan gambar,, misal gambar televisi kita beri gambar tv di mjala iitu,, jadi anak di ajarkan membaca misal te le vi si dan menuliskannya ya...”.
Senada juga dengan yang di paparkan oleh informan sebelumnya, pada hari Jum”at, 21 Februari 2014, pada pukul 08:19 s/d 08:23 WIB, di ruang belajar B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, Bunda Sri Marlice, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) pertanyaan tentang “Bagaimana menentukan sumber belajar, media dan alat bantu pembelajaran yang mengacu pada indikator pembelajaran”?, berikut jawabanya : “Hmm disisni kita menggunakan majalah-majalah, pembelajaran bisa menggunakan bacaan, bacaan yang tersedia yang di majalah hal ini kita sesuaikan dengan tema dan subtema yang kita bahas ya,, agar nantinya tujuan dari pembelajaran itu tercapai ya..”
33
Berdasarkan jawaban dari kelima informan, dapat diketahui bahwa dalam menentukan sumber belajar, media dan alat bantu pembelajaran agar tujuan atau indikator pembelajaran dapat tercapai para pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu sebelum menentukan sumber belajar, mereka menentukan terlebih dahulu tema atau subtema apa yang akan dibahas, setelah tema atau subtema di tentukan barulah pendidik menyesuaikan sumber belajar dengan subtema yang akan di bahas,, misal temanya kebutuhan dan subtemanya makanan, maka sumber belajar yang dibutuhkan diantaranya majalah atau buku-buku bacaan. Untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti melakukan studi dokumentasi, pada hari Rabu, 26 Februari 2014, pukul 08:00 s/d 09:00 WIB, agar data yang di dapat semakin akurat peneliti mengambil foto-foto majalah, buku-buku bergambar serta alat bantu pembelajaran lainnya di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. (Catatan lapangan dokumentasi 4 dan fotofoto sumber atau alat bantu pembejaran). Berdasarkan hasil wawancara dari kelima informan dan studi dokumentasi yang dilakukan peneliti, dapat diketahui cara pendidik-pendidik PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dalam menentukan sumber belajar yang sesuai dengan tujuan atau indikator pembelajaran adalah dengan menentukan terlebih dahulu tema atau subtema yang akan di bahas dalam pembelajaran, setelah itu agar tujuan atau indikator pembelajaran dapat
34
dicapai, sumber belajar, media dan alat bantu pembelajaran di sesuaikan dengan subtema yang akan dibahas. Untuk mengetahui cara menentukan sumber belajar yang relevan, maka peneliti terlebih dahulu mewawancarai Kepala Sekolah, yaitu Bunda Dra. Hennatul Putri, M.Pd, pada hari senin17 Februari 2014, pukul 10:25 s/d 10:28 WIB, di ruang kepala sekolah dengan pertanyaan “ bagaimana cara menentukan sumber belajar yang relevan”?, berikut pemaparannya : “Emm disini pendidik menyesuikan sumber belajar dengan subtema yang akan dibahas,,, misalnya dalam kegiatan mewarnai,, pendidik menyiapkan lks atau buku-buku mewarnai yang akan diberikan pada anak gitu ya..”
Selanjutnya peneliti juga mewawancarai Bunda Sri Rohmiyati, S.Pd ( Guru Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada hari Selasa, 18 Februari 2014, pada pukul 10:24 s/d 10:28 WIB di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabanya : “ Emm sumber belajarnya itu ya,,, ya seperti tadi ya,, misalnya dalam subtema pekerjaan.. nahh anak diminta untuk menyebutkan macammacam pekerjaan, nah.. misalnya polisi,, terus kita beri buku-buku yang bergambar polisi yang tentu buku tersebut kita sesuaikan terlebih dahulu dengan tema yang akan di berikan ya..”.
Senada dengan informan sebelumnya Bunda Vivi Marlia, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu ), diwawancarai pada hari Rabu 19 Februari, pada pukul 10:20 s/d 10:23 WIB, di
35
ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab : “Untuk sumber belajarnya ya itu tadi ya, kita sesuaikan dulu dengan subtema yang akan di bahas, umpanya ya subtemanya makanan,, nah kita beri anak itu gambar makanan misalnya buah-buahan , ya ”
hal yang senada juga dipaparkan oleh bunda Dwi Oktarina S.Pd, ( Guru kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Kamis, 20 Februari 2014, pukul 10:21 s/d 10:24 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabanya : “Ya dalam menentukan sumber belajar kan kita harus sesuaikan terlebih dahulu dengan tema atau subtemanya ya agar nantinya bisa berkaitan antara sumber belajar dengan subtema yang akan di bahas”.
Sama juga dengan informan yang sebelumnya bunda Sri Marlice, S.Pd ( Guru Pendamping kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Jum”at, 21 Februari 2014, pukul 08:23 s/d 08:26 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “Yang pertama kalau menentukan sumber belajarnya, kita terlebih dahulu harus merencanakan tema atau subtemanya baru kita bisa tentukan sumber belajarnya ya.”
Berdasarkan jawaban dari kelima informan, maka dapat disimpulkan bahwa dalam menentukan sumber belajar yang relevan, pendidik-pendidik di PAUD
36
Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu terlebih dahulu merencanakan tema atau subtema yang akan dibahas dalam bentuk rencana kegiatan harian. Untuk mendapatkan data yang akurat tentang penentuan sumber belajar yang relevan, peneliti melakukan studi dokumentasi yang dilakukan pada hari Kamis, 27 Februari 2014, pukul 08:00 s/d 09:00 WIB, peneliti memfoto sumbersumber belajar. ( catatan lapangan dokumentasi 5 dan rencana kegiatan harian terlampir ). Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumentasi dari kelima informan diatas, dapat diketahui bahwa penentuan sumber belajar yang relevan adalah dengan cara terlebih dahulu pendidik-pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu merencanakan tema atau subtema yang akan dibahas dalam bentuk rencana kegiatan harian, kemudian agar pendidik-pendidik menentukan sumber belajar yang dibutuhkan terkait dengan tema atau subtema yang akan dibahas. Untuk mengetahui sumber belajar, media, atau alat bantu menggunakan berbagai variasi dan jenis, peneliti mewawawancarai Kepala Sekolah terlebih dahulu, Bunda Dra. Hennatul Putri, M.Pd yang diwawancarai pada hari Senin tanggal 17 Februari 2014, pada pukul 10:28 s/d 10:32 WIB, di ruang Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dengan pertanyaaan “bagaimana dalam menetukan sumber belajar, media,atau alat bantu apakah bervariasi”?, berikut jawabanya :
37
“ Seperti yang dijelaskan tadi ya,, kita tentu agar anak tidak merasa bosan pasti kita menggunakan sumber belajar, media, atau alat bantu pembelajaran yang bervariasi, contohnya sumber belajar ada buku-buky cerita, buku majalah, buku mewarnai, media juga ada gambar atau posterposter ya”.
Pada hari selasa, 18 Februari 2014, pada pukul 10:28 s/d 10:31 WIB di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, Bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) menjawab pertanyaan yang sama dengan informan sebelumnya, berikut jawabannya : “ Sumber belajar, media dan alat bantu pembelajaran tentu bervariasi ya agar anak tidak bosan, juga agar pembelajaran bisa menyenangkan”.
Senada dengan informan sebelumnya, Bunda Vivi Marlia, S.Pd ( Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), tentang pertanyaan mengenai “bagaimana dalam menetukan sumber belajar, media,atau alat bantu apakah bervariasi”?, pada hari Rabu, 19 Februari 2014, pukul 10:23 s/d 10:26 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab : “ Sumber belajar, media, dan alat bantu pembelajaran sudah tentu kita menggunakan yang bervariasi, contohnya, di sini ada piano ya, televisi, gambar dan buku-buku pembelajaran, disini bertujuan agar anak tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran”.
Hal senada juga di paparkan oleh Bunda Dwi Oktarina, S.Pd ( Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) yang diwawancarai pada hari
38
Kamis, 20 Februari 2014, pukul 10:24 s/d 10:27 WIB, di ruang belajar kelas B2 Paud Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “Ya tentu bervariasi ya, sumber belajar, media, dan alat bantu pembelajarannya, agar dapat membantu kita dalam menyampaikan pesan atau materi pembelajaran, seperti kita disini ada buku majalah, buku bergambar, televisi, masih banyak yang lain ya dek”.
Senada dengan informan sebelumnya, Bunda Sri Marlice, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) yang diwawancarai pada hari Jum”at, pukul 08:26 s/d 08:29 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pertanyaan tentang “bagaimana dalam menetukan sumber belajar, media,atau alat bantu apakah bervariasi”?, berikut jawabannya: “Ya kita pakai yang bervariasi ya, disini salah satunya kita gunakan media gambar untuk mempermudah anak dalam mengenal berbagai tanaman misalnya, kita juga menggunakan buku majalah dan buku bergambar ya”
Berdasarkan jawaban dari kelima informan, maka dapat diketahui bahwa dalam pembelajarannya menggunakan sumber belajar, media, dan alat bantu pembelajaran, pendidik-pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas dengan bervariasi, bertujuan agar anak tertarik dan tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajarannya. Untuk mendapatkan data yang lebih akurat, peneliti melakukan studi dokumentasi pada hari Jum”at, 28 Februari 2014, pada pukul 08:00 s/d 09:00
39
WIB, untuk mengetahui sumber belajar, media, dan alat bantu pembelajaran yang digunakan oleh pendidik-pendidik PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Dan studi dokumentasi tersebut dibuktikan dengan dokumentasi penelitian. (Catatan lapangan dokumentasi 6 terlampir foto). Dari hasil wawancara dari kelima informan yang ada di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dan studi dokumentasi mengenai sumber belajar, media, dan alat bantu pembelajaran yang terdapat di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, diketahui bahwa dalam menentukan sumber belajar, media pembelajaran, dan alat bantu pembelajaran, pendidik-pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu ini menggunakan sumber belajar, media, dan alat bantu pembelajaran yang bervariasi, contohnya buku-buku cerita, buku majalah atau buku mewarnai, televisi, poster-poster dan ada juga piano, hal ini bertujuan agar anak tertarik dan tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Untuk mengetahui cara menentukan sumber, media dan alat bantu pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak, maka pendidik masih mewawancarai kelima informan, yaitu Kepala Sekolah, guru kelas B1 dan B2 serta guru pendamping kelas B1 dan B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dengan pertanyaan penelitian, “bagaimana cara dalam menentukan sumber, alat bantu dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak”?. Berikut pemaparannya :
40
Bunda Dra. Hennatul Putri, M.Pd (Kepala Sekola PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) yang diwawancarai pada hari Senin, 17 Februari 2014, pada pukul 10:32 s/d 10:35 WIB, di ruang Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab : “ Iya, memang betul karakteristik anak paud bermacam-macam, nah jadi kita menentukan tidak mungkin anak baru 4 tahun kita kasih yang rumitrumit, kita bisa beri misal gambar-gambar atau foto-foto ya, seperti itu ya”
Sama halnya dengan pernyataan Bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) yang di wawancarai pada hari Selasa, 18 Februari 2014, pada pukul 10:31 s/d 10:34 WIB, di ruang belajar B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabanya :
“ Sumber belajar, media, dan alat bantu pembelajaran kita sesuaikan dengan umur, misal umur yang prasekolah medianya seperti apa, dan sumber belajarnya seperti apa”.
Sama halnya dengan informan sebelumnya, Bunda Vivi Marlia, S.Pd (Guru Pendamping B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai tentang “cara dalam menentukan sumber belajar, alat bantu dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak”?, pada hari hari Rabu, 19 Februari 2014, pukul 10:26 s/d 10:31 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab :
41
“ Kita disini mengikuti dengan tingkat perkembangan anak ya,, jikan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak maka anak akan mengalami stres atau tertekan, misalnya dalam prasekolah ini tentu kita gunakan hal yang abstrak dan yang mudah dipahami anak, Misalnya dalam sub tema “jalan-jalan ke pantai”, alat dan bahannya balok, ayunan, gambar rumah, dan krayon,, nah,,, alat bantu dan media tersebut memang dibutuh kan saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung.”
Senada dengan informan sebelumnya Bunda Dwi Oktarina, S.Pd (Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang di wawancarai pada hari kamis, 20 Februari 2014, pukul 10:27 s/d 10:31 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab : “Hm. alat bantu bisa berupa majalah, bisa berupa barang nyata, bisa berupa gambar, itu di sesuaikan dengan subtema dan tingkat perkembangan anak”
Senada juga dengan informan sebelumnya bunda Sri Marlice, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Jum”at, 21 Februari 2014, pukul 08:29 s/d 08:32 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab: “ Ya kita sesuaikan dengan umur atau tingkat perkembangan anak ya, misal pra sekolah umur 5 sampai 6 tahun kita sudah bisa menggunakan sumber belajar, alat bantu dan media pembelajaran yang sesuai dengan umur tersebut ya”.
42
Berdasarkan jawaban dari kelima informan, dapat diketahui bahwa dalam menentukan sumber belajar, alat bantu dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak, pendidik-pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu disesuaikan dengan tingkat umur dan perkembangan anak. Untuk mendapatkan data yang akurat peneliti tidak hanya melakukan wawancara saja, tetapi peneliti melakukan observasi dengan pengamatan langsung pada tanggal 26 dan 27 Februari 2014, pukul 08:00 s/d 10:00 WIB, dalam cara dalam menetukan alat bantu dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak dan juga tepat guna, maka di simpulkan bahwa, cara dalam menetukan alat bantu dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak dan juga tepat guna disesuaikan dengan tingkat umur dan perkembangan anak, hal ini agar jika sumber belajar, media, dan alat bantu pembelajaran terlalu rumit, anak bisa stres, begitu juga sebaliknya. (Catatan lapangan observasi 3 terlampir). Berdasarkan hasil dari wawancara, observasi, dan studi dokumentasi dapat disimpulkan bahwa cara penentuan sumber belajar, media, dan alat bantu dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah dengan cara menentukan terlebih dahulu tema atau subtema yang akan dibahas, penggunaan sumber belajar, media, dan alat bantu pembelajaran yang bervariasi, dan juga disesuaikan dengan tingkat umur dan
perkembangan
anak
agar
lebih
pembelajaranyang diharapkan dapat tercapai.
tepat
guna
sehingga
tujuan
43
e. Penentuan Strategi Pembelajaran Dalam Merancang Kegiatan Harian Pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Untuk mengetahui bagaimana cara menentuan strategi pembelajaran dalam merancang kegiatan harian pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai Kepala Sekolah, Guru kelas B1 dan B2, serta Guru pendamping PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti memberikan pertanyaan pertama kepada Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pada hari Senin, 17 Februari 2014, pukul 10:35 s/d 10:41 WIB, di ruang Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dengan pertanyaan “ bagaimana cara dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran”?, berikut jawaban Bunda Dra. Hennatul Putri M.Pd (Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu ) menjawab: “ Kalau masalah strategi pembelajaran kita kembali lagi ke anak itu punya unik, seorang guru harus bisa menciptakan strategi pembelajaran misalnya , penugasan, kita sesuai kan dengan indikator, apakah dia hanya dengan pemberian tugas, yang bertujuan untuk mengaktifkan anak,, ... Nah di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu ini kami menggunakan strategi pembelajaran dengan pendekatan sentra, dimana disini terdapat 7 sentra yaitu balok, persiapan, sentra makro, sentra mikro, sentra alam, sentra seni dan sentra imtaq. Disini dalam satu hari anak mengahabiskan waktunya dalam satu sentra dan pada keesokkan harinya akan pindah kesentra yang lainnya”.
Selanjutnya peneliti mewawancarai guru kelas B1 dengan pertanyaan yang sama tentang ““ bagaimana cara dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran”?, yang diwawancarai pada hari Selasa, 18
44
Februari 2014, pukul 10:34 s/d 10:37 di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, Bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) menjawab : “Kita kan bermacam-macam ya,, dulu kita gunakan area,dan kelompok, kita sudah coba strateginya, tapi kalau sekarang menggunakan sentra, jadi guru dan anak mendapat pengalaman ya”.
Hal senada juga dipaparkan oleh Bunda Vivi Marlia, S.Pd ( Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), tentang “ bagaimana cara dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran”?, yang diwawancarai pada hari Rabu, 19 Februari 2014, pukul 10:31 s/d 10:34 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabanya : “ Strategi pembelajaran PAUD Dharma Wanita Diknas ini kita menggunakan sistem area ya, disini ada 7 sentra, ada makro, mikro, imtaq, sentra alam, sentra seni, balok dan sentra persiapan”.
Bunda Dwi Oktarina S.Pd (Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) yang diwawancarai pada Kamis, 20 Februari 2014, pada pukul 10:31 s/d 10:35 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab : “ Kita mengunakan strategi sentra ya,, seperti bunda ini bunda masuk di sentra persiapan dan seni, di sentra persiapan anak lebih mengenalkan huruf, kosa kata, kalau di sentral seni, anak belajar mewarnai, juga bisa belajar bernyanyi”.
45
Hal senada dengan ke empat informan sebelumnya, Bunda Sri Marlice, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) yang diwawancarai pada hari jum”at 21 Februari 2014, pukul 08:32 s/d 08:34 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Strategi pembelajaran kita menggunakan sentra ya” Berdasarkan jawaban dari kelima informan, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan di PAUD Dharma Wanita Diknas ini adalah dengan menggunakan sentra. Terdapat tujuh sentra yang ada di PAUD Dharma Wanita Diknas ini yaitu sentra balok, sentra persiapan, sentra seni, sentra alam, sentra makro dan sentra mikro serta sentra imtaq. Untuk mengetahui cara menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, peneliti melakukan observasi pada hari Jum’at, 28 Februari 2014, pada pukul 09:00 s/d 09:30 WIB, dengan mengamati strategi pembelajaran yang diterapkan di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dapat diketahui strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan pembelajaran model sentra. (Catatan lapangan observasi 4 terlampir). Berdasarkan hasil dari wawancara dan hasil pengamatan langsung, dapat diketahui strategi pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu ini adalah dengan strategi pembelajaran yang berbasis sentra.
46
Untuk
mengetahui
bagaimana
cara
dalam
menentukan
strategi
pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran, maka peneliti masih mewawancarai kelima informan, yaitu Kepala Sekolah, Guru Kelas B1 dan B2 serta Guru Pendamping PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dengan pertanyaan
penelitian
“
bagaimana
cara
dalam
menentukan
strategi
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran”?. Berikut pemaparan dari bunda Hennatul Putri, M.Pd ( Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Senin, 17 Februari 2014, pukul 10:41 s/d 10:44 WIB, di ruang Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab : “ Ini contoh ya,, misalkan kita mau mengembangkan tentang pembiaasaan prilaku, kita ingin agar anak mampu mengucapkan do”a pendek, guru langsung bercerita atau dengan bernyanyi gitu ya”.
Bunda Sri Rohmiyati, S,Pd (Guru Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai mengenai “bagaimana cara dalam menentukan strategi pembelajaranyang sesuai dengan materi pembelajaran”?, pada hari Selasa 18 Februari 2014, pukul 10:37 s/d 10:41 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab ; “ Hm strategi yang sesuai dengan materi pembelajaran,, umpanya tema kita, hari ini pekerjaan, di sentra balok, di sentra balok kan ada balokbalok mainan, na di situ nanti misalnya kita mau membuat bangunan rumah, ya dari balok tadi kita susun, ada yang buat pagar, ada yang buat rumah jadi antara strategi dengan materi saling terkait ya”.
47
Senada dengan informan sebelumnya Bunda Vivi Marlia, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) yang diwawancarai
mengenai
pembelajaranyang
“bagaimana
cara
dalam
menentukan
strategi
sesuai dengan materi pembelajaran”?, pada hari Rabu, 19
Februari 2014, pukul 10:34 s/d 10:39 WIB di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Seperti yang sudah dijelaskan bahwa di PAUD Dharma Wanita ini menggunakan strategi pembelajaran dengan model sentra ya, nah terlebih dahulu merancang pemilihan subtema. Misalnya pada sentra peran makro mikro, tema rekreasi dan dengan sub tema jalan-jalan kepantai dalam pelaksanaannya anak diminta bermain peran sekolah-sekolahan atau pasar-pasaran,,, nah anak ada yang berperan sebagai guru dan murid,, atau pembeli dan penjual. Dan tentunya belajar seperti ini akan mengembangkan aspek perkembangnnya terkhusus perkembangan bahasa”.
Bunda Dwi Oktarina, S.Pd ( Guru kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang di wawancarai mengenai “bagaimana cara dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran”?, pada hari Rabu, 19 Februari 2014, pukul 10:35 s/d 10:39, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab : “ Ya itu tergantung materi apa yang akan dibahas ya, umpanya subtema alat komunikasi di sentra persiapan ,kita terlebih dahulu menjelaskan apa saja alat-alat komunikasi itu misalnya salah satuhnya hp ya,, kita ingin anak bagaimana si cara menjawab jika ada telpon masuk, dan tentunya mereka melakukannya dengan kelompok ya”.
48
Senada dengan keempat informan sebelumnya, Bunda Sri Marlice, S.Pd yang di wawancara mengenai mengenai “bagaimana cara dalam menentukan strategi pembelajaran yang
sesuai dengan materi pembelajaran”?, pada hari
jum”at, 21 Februari 2014, pukul 08:34 s/d 08:39 WIB, di ruang belajar B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Kita kan disini menggunakan strategi pendekatan dengan sentra ya,, na misalnya di kita hari ini di sentra makro atau mikro dengan tema kebutuhanku dan subtemanya makanan nah,,,dalam pembelajarannya anak diminta berjualan makanan, nah ada yang berperan sebagai penjual dan pembeli,, nah jadi strategi pembelajarannya berkaitan dengan materi yang disampaikan ya”.
Berdasarkan jawaban dari kelima informan, maka dapat diketahui bahwa dalam menentukan strategi
pembelajaran
yang sesuai
dengan
materi
pembelajaran pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, merencanakan terlebih dahulu materi yang akan disampaikan setelah itu baru menentukan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Untuk mengetahui metode yang digunakan di dalam pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu,
maka peneliti masih
mewawancarai kelima informan , yaitu Kepala Sekolah, guru kelas B1 dan B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Peneliti mewawancarai Kepala Sekolah pada hari Senin, 17 Februari 2014, pukul 10:44 s/d 10:48 WIB di ruang Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dengan pertanyaan “di dalam strategi pembelajaran, metode apa saja yang digunakan”?
49
Bunda Dra. Hennatul Putri, M.Pd ( Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) menjawab : “ Aa nanti bisa dilihat ya.. bahwa memeng kami disini kita supaya anak itu tidak bosan kita harus variatif dalam strategi pembelajaran baik itu penggunaan medianya, ada strateginya, sehingga guru menyakini bahwa apa yang disampaikan itu dapat dipahami oleh anak”.
Pada hari Selasa, 18 Februari 2014 pukul 10:41 s/d 10:45 WIB, di ruang belajar B1, peneliti mewawancarai Bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) dengan pertanyaan yang sama, tentang metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Kita menggunakan metode bervariasi, supaya tidak monoton,dan anak tidak bosan karna mendapatkan pengalaman langsung dari pembelajaran, seperti contohnya tadi yaa, ada tanya jawab, ada bercerita, masih banyak lagi ya”...
Untuk selanjutnya peneliti mewawancarai Bunda Vivi Marlia S.Pd ( Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada hari Rabu, 19 Februari 2014, pukul 10:39 s/d 10:44, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, mengenai, metode apa saja yang digunakan dalam strategi pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab : “ Ya tentu tentu menggunakan metode yang bervariasi ya, contohnya saja misalnya metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas, becakap-cakap, diskusi. Contonya saja dalam pembelajaran metode bermain peran, anak
50
juga dapat bercakap-cakap dengan temannya yang lain. dan apabila anak belum memahami permainan yang akan dilakukan anak akan bertanya pada guru,, nah ini merupakan kombinasi dari berbagai metode yang ada gitu ya”.
Hal senada juga disampaikan oleh Bunda Dwi Oktarina S.Pd ( Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Kamis, 20 Februari 2014, pukul 10:39 s/d 10:42 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, tentang metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Kita menggunakan metode yang bermacam-macam ya, ada bermain peran, ada ceramah, ada juga metode yang dikombinasi ya, misal ceramah di kombinasi dengan tanya jawab, sesuai dengan materi nya ya”.
Senada dengan informan sebelumnya, Bunda Sri Marlice, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Jum”at, 21 Februari 2014, pada pukul 08:39 s/d 08:42 WIB, di ruang belajar B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, mengenai metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran khususnya di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut pemaparannya : “ Tentunya kita bervariasi ya ada yang berupa metode bernyayi, bermain peran, bercakap-cakap, hal ini bertujuan agar anak memperoleh pengalaman langsung dengan apa yang disampaikan ya”.
51
Dari jawaban kelima informan, maka dapat diketahui bahwa metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah dengan metode yang bervariasi, misalnya menggunakan metode ceramah, bercakap-cakap, bernyayi, demonstrasi. Hal ini dilakukan selain agar pembelajaran tidak monoton juga agar tidak bosan, sebab anak mendapatkan pengalaman sendiri dari pembelajaran. Selain wawancara, peneliti juga melakukan pengamatan langsung dilapangan tentang metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pada hari Senin 03 Maret 2014, pukul 07:30 s/d 10:00 WIB dengan mengamati proses pembelajaran. Dan dapat diketahui pendidik melakukan berbagai metode yang variatif dan juga kombinasi. (Catatan lapangan observasi 5 terlampir). Untuk mengetahui penentuan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti masih mewawancarai kelima informan, yaitu Kepala Sekolah, Guru Kelas B1 dan B2 serta Guru Pendamping B1 dan B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dengan pertanyaan penelitian “bagaimana cara dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak”?. Berikut pemaparannya : Bunda Dra. Hennatul Putri, M.Pd ( Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu ), yang diwawancarai pada hari Senin, 17 Februari 2014, pukul 10:48 s/d 10:53 WIB, di ruang Kepala Sekolah menjawab :
52
“Seperti kita mau mengajarkan anak kelompok B misalnya ya, kita ketahui bahwa kelompok persiapan masuk SD kan, itu artinya strategi yang digunakan adalah dengan latihan yang terus menerus, dengan pengulangan-pengulangan sehingga anak yang kita ketahui bahwa memori anak yang umur prasekolah itu masih kuatnya menerima pelajaran ya”.
Kemudian pada hari Selasa, 19 Februari 2014, pukul 10:45 s/d 10:50 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai Bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), menjawab : “Begini ya, kita tahu bahwa anak usia dini itu dalam pembelajarannya harus menyenangkan, bahkan ada istilah belajar sambil bermain kan, Dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak, PAUD Dharma Wanita Diknas ini menggunakan strategi pembelajaran dengan menggunakan sentra nah... strategi pembelajaran sentra ini anak di ransang untuk aktif bermain, anak menjadi pusat pembelajaran ya, kita atau guru sebagai motivator dan fasilitator. Maka dalam belajar anak tidak tertekan”.
Selanjutnya peneliti mewawancarai Bunda Vivi Marlia, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) pada hari Rabu, 19 Februari 2014, puku 10:44 s/d 10: 47 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “Karakteristik anak usia dini itu adalah mereka tidak mau belajar jika dipaksa ya, na, disini bagaimana kita menciptakan suasana belajar itu menyenangkan bagi mereka, dan juga tidak membuat anak merasa bosan dan frustasi dalam belajar”.
53
Kemudian peneliti mewawanacara Bunda Dwi Oktarina, S.Pd ( Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada hari Kamis, 20 Februari 2014, pukul 10:42 s/d 10:46 di ruang belaja kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Misalnya kita ambil sentra seni ya,, kita mengajarkan anak untuk mewarnai supaya anak itu semangat belajar, kita kenalkan dulu bahan nya misal ada krayon ada cat kayu, kita disini jangan sampai memaksa anak ya,, karna anak usia dini tidak mau belajar itu kalau tertekan”.
Senada yang disampai keempat informan sebelumnya, Bunda Sri Marlice, S.Pd ( Guru Pembimbing Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Jum’at, 21 Februari 2014, pukul 08:42 s/d 08:46 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab: “ Strategi yang kita gunakan di PAUD kan model sentra ya, nah jadi disini anak belajar bisa dengan kelompok atau individu misalnya alat tranfortasi mobil itu kita ambil lima anak untuk berkelompok menjelaskan bagian-bagian tersebut. seperti itu, dan juga ya,, kita menggunakan strategi yang tentunya tidak menggurui anak.”
Dari hasil wawancara kelima informan, dapat diketahui bahwa pendidikpendidik PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dalam menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak adalah dengan belajar sambil bermain, karna anak usia dini dalam melakukan sesuatu harus dalam keadaan yang menyenangkan.
54
Berdasarkan hasil wawancara dan
observasi, dapat diketahui bahwa
Untuk mengetahui penentuan strategi pembelajaran dalam merancang kegiatan harian pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menggunakan sentra atau lingakaran, merencanakan terlebih dahulu materi yang akan disampaikan setelah itu baru menentukan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, dan dalam strategi pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat dipahami anak pendidik-pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas ini menggunakan metode yang bervarasi serta strategi pembelajarannya disesuaikan dengan karakteristik anak usia dini yaitu dengan belajar sambil bermain.
f. Untuk Mengetahui Pengorganisasian Kegiatan Pembelajaran Dalam Merancang Kegiatan Harian Di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu Untuk mengetahui pengorganisasian kegiatan pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai Kepala Sekolah, Guru Kelas B1 dan B2 serta Guru Pendamping kelas B1 dan B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dengan pertanyaan “bagaimana dalam menentukan pengorganisasian
kegiatan
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
materi
pembelajaran”? berikut tanggapan kelima informan : Bunda Dra.Hennatul Putri, M.Pd ( Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu ) yang diwawancarai pada hari Senin, 17
55
Februari 2014, pukul 10:53 s/d 10:58 WIB, di ruang Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menjawab : “ Kegiatan pembelajaran agar sesuai dengan materi pembelajaran itu ya kita tentukan terlebih dahulu merencanakan materi atau subtema apa yang akan dibahas, misal ya subtemanya jalan-jalan kepantai, nah dari subtema tersebut kegiatan-kegiatan apa yang akan dilakukan misal kegiatan pembukanya apa sampai ke penutup, nanti bisa dilihat sendiri ya”. Kemudian pada hari Selasa, 19 Februari 2014, pukul 10:50 s/d 10:55 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), menjawab : “ Hm ini contohnya saja ya, misal kita ingin menyampaikan materi dengan tema kebutuhan subtemanya makanan, nah rencanakan dulu ya apa-apa yang akan atau kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan, misalnya pijakan sebelum main itu seperti apa, pijakan saat main itu seperti apa dan juga pijakan penutup. Agar nanti materi yang ingin disampaikan, anak bisa menerimanya”.
Selanjutnya peneliti mewawancarai Bunda Vivi Marlia, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) pada hari Rabu, 19 Februari 2014, puku 10:47 s/d 10:52 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Ya agar kegiatan itu bisa berjalan kita harus ada dulu materi pembelajarannya ya, misal subtemanya akan dibahas alat komunikasi ya, nah kita tentukan kegiatan atau pijakan yang akan dilakukan agar nantinya ada hubungan antara kegiatan-kegiatan yang dilakukan dengan materi yang akan disampaikan”.
56
Peneliti mewawanacarai Bunda Dwi Oktarina, S.Pd ( Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada hari Kamis, 20 Februari 2014, pukul 10:46 s/d 10:50 di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Seperti kita ketahui ya kegiatan itu kita lakukan berdasarkan rencana terlebih dahulu ya, yah tentunya disini kita harus tentukan dulu tema yang akan dibahas, barulah kemudian kita rencanakan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilakukan, begitu ya”.
Senada yang disampai keempat informan sebelumnya, bunda Sri Marlice, S.Pd ( Guru pendamping kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Jum’at, 21 Februari 2014, pukul 08:46 s/d 08:51 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab: “ Begini ya, kita kan sudah menetukan dari awal ya, mulai dari tema/ subtema, tujuan, strategi termasuk juga kegiatan pembelajaran ya, nah kita sudah menentapkan misalnya materi atau subtema yang akan dibahas itu misalnya temanya lingkungan dengan subtema sekolahku, dengan materi tersebut kita sudah tentukan pijakan-pijakanya ya, misal pijakan sebelum main, pijakan saat main, dan pijakan setelah main atau penutup”.
Dari hasil wawancara dari kelima infoman, dapat diketahui bahwa untuk pengorganisasian
kegiatan
pembelajaran
yang
sesuai
dengan
materi
pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah dengan terlebih dahulu menentukan tema dan subtema yang akan dibahas setelah itu baru menentukan kegiatan- kegiatan pembelajaran yang dilakukan, misalnya pijakan awal main, pijakan saat main (inti) , dan pijakan setelah main (penutup).
57
Untuk mendapatkan data akurat peneliti melakukan studi dokumentasi, pada hari Senin, 3 Maret 2014, pukul 09:00 s/d 09:30 WIB, yaitu arsip rencana kegiatan harian yang ada di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, maka dapat diketahui bahwa kegiatan-kegiatan pembelajaran yang dilakukan mengacuh pada materi pembelajaran yang akan dibahas secara sistematis, mulai dari pijakan sebelum main, pijakan saat main (inti), dan pijakan setelah main (penutup). (Catatan lapangan dokumentasi 7 terlampir dan rencana kegiatan harian ). Selanjutnya untuk mengetahui kegiatan pembelajaran pada saat awal main (pembukaan) dilakukan apersepsi dan motivasi, peneliti masih mewawancarai keliam informan yaitu Kepala Sekolah, Guru kelas B1 dan B2 serta Guru pendamping kelas B1 dan B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dengan pertanyaan “ apakah Apakah dalam kegiatan pembelajaran awal main (pembukaan) dilakukan apersepsi dan motivasi”?. Berikut pemaparannya : Bunda Dra.Hennatul Putri, M.Pd ( Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu ) yang diwawancarai pada hari Senin, 17 Februari 2014, pukul 10:58 s/d 11:03 WIB, di ruang Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menjawab : “ Dalam pijakan awal atau pembukaan main, kita disini menggunakan strategi sentra ya,umpanya terlebih dahulu kita mengajak untuk membuat lingkaran kecil, bernyanyi, sampai bercakap-cakap mengenai materi yang kita bahas, misalnya ya seperti tadi subtemanya makanan, nah kita minta anak untuk menyebutkan apa saja makanan yang mereka ketahui, anak menyebutkan ada buah, ada sayur, na dengan anak itu
58
menyebutkan hal makanan-makanan tersebut kita minta kepada anakanak yang lain untuk memberikan tepuk tangan nah, dengan apersepsi dan motivasi seperti itu tentu anak akan tertarik untuk mengikuti pembelajaran”.
Kemudian pada hari Selasa, 19 Februari 2014, pukul 10:55 s/d 11:11 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai Bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), menjawab : “ ya kita lakukan motivasi dan apersepsi ya, pijakan main itu memuat apersepsi dan motivasi, disini agar anak dapat tertarik mengikuti pembelajaran, contohnya misalnya memperagakan bercerita terlebih dahulu ataupun dengan meminta anak yang bercerita. Jika anak yang cerita kita beri ucapan pujian ya, agar anak merasa senang, tentunya akan menarik perhatian anak dalam mengikuti pembelajaran”.
Selanjutnya peneliti mewawancarai Bunda Vivi Marlia, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) pada hari Rabu, 19 Februari 2014, pukul 10:52 s/d 10:56 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Sebelum main tentunya kita lakukan dulu hal yang dapat menarik anak ya agar anak nantinya dapat antusias dalam mengikuti pembelajaran umpanya materi kita tentang keluarga nah, kita minta anak untuk bercerita mengenai keluarganya misal menyebutkan tentang neneknya atau kakeknya.”
Hal senada juga disampaikan oleh bunda Dwi Oktarina, S.Pd ( Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada hari Kamis, 20
59
Februari 2014, pukul 10:50 s/d 10:55 di ruang belaja kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Ya apersepsi dan motivasi itu sangat penting ya untuk menarik perhatian anak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik hingga akhir, yang biasa kita lakukan disini sebelum memulai pembelajaran atau pijakan sebelum main adalah dengan bercerita ya tentang pengalaman anak di hari kemarin, atau pun menghubungkan antara subtema yang akan dibahas dengan pengalaman anak”.
Senada yang disampai keempat informan sebelumnya, Bunda Sri Marlice, S.Pd ( Guru Pendamping Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Jum’at, 21 Februari 2014, pukul 08:51 s/d 08:56 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab: “ Tentu ya, dalam memulai pembelajaran kita disini meminta anak membuat lingkaran kecil, bernyanyi, juga biasanya melakukan bercerita, kita terlebih dahulu menanyakan kepada anak tentang pengalamanya mengenai pokok bahasan materi, misalnya materi tentang alat komunikasi, nah anak diminta untuk menyebutkan apa saja alat komunikasi itu, jika ada anak yang bisa menyebutkan dengan benar maka diberi tepuk tangan, juga sebaliknya ya, jika anak belum mengetahui kita lakukan penjelasan mengenai alat transportasi”.
Dari hasil wawancara dari kelima informan, diketahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pada saat awal main (pembukaan) dilakukan apersepsi dan motivasi hal ini dilakukan agar anak tertarik mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir, diawali dengan membuat lingkaran kecil, bernyanyi berdo’a sebelum belajar dan
60
meminta untuk menceritakan pengalamannya
yang tentunya berhubungan
dengan materi yang akan dibahas, dan juga memberikan pujian-pujian jika anak bisa melakukan apa yang diminta serta memberikan bantuan atau penjelasan jika anak belum begitu baik. untuk mengetahui kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu pada saat awal main (pembukaan) dilakukan apersepsi dan motivasi, peneliti melakukan pengamatan langsung, pada hari Selasa, 4 Maret 2014, pukul 07:30 s/d 08:00 WIB, dengan mengamati kegiatan belajar pada saat pijakan sebelum main (pembukaan), dan dapat diketahui bahwa pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu melakukan apersepsi dan motivasi sebelum memulai pembelajaran. (Catatan lapangan observasi 6 terlampir). Untuk mendapatkan data yang lebih akurat peneliti melakukan studi dokumentasi mengenai kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu pada saat awal main (pembukaan) dilakukan apersepsi dan motivasi, dengan pengecekan dokumentasi, maka dapat diketahui bahwa pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu melakukan apersepsi dan motivasi sebelum memulai pembelajaran. ( Catatan lapangan dokumentasi 8 terlampir dan pijakan awal main dalam rencana kegiatan harian). Untuk mengetahui dalam kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pada pijakan saat main (inti) dilakukan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, peneliti masih mewawancarai kelima informan, yaitu
61
Kepala Sekolah, Guru kelas B1 dan B2 serta Guru pendamping kelas B1 dan B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dengan pertanyaan “ apakah dalam kegiatan pembelajaran pada pijakan saat main (inti) dilakukan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi”?, berikut tanggapan kelima informan : Bunda Dra.Hennatul Putri, M.Pd ( Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu ) yang diwawancarai pada hari Senin, 17 Februari 2014, pukul 11:03 s/d 11:07 WIB, di ruang Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menjawab : “ Iya kita memuat itu ya, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, contohnya pada materi yang dibahas subtemanya makanan ya, nah misalnya kita mengamati anak sewaktu melakukan kegiatan bermain, kita memancing pertanyaan untuk memperluas cara bermain anak, juga memberikan dukungan mengenai pekerjaan anak, memberikan bantuan kepada anak jika mengalami kesulitan, hingga anak mengumpulan pekerjaan yang telah dilakukan ya”.
Kemudian pada hari Selasa, 19 Februari 2014, pukul 11:00 s/d 11:05 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), menjawab : “ Oh iya, kita menggunakan eksplorasi, elaborsi dan konfirmasi pada saat kegiatan pembejaran ya, kita disini bisa mengamati anak sewaktu melakukan kegitan, bertanya kepada untuk tentang yang dilakukannya, dan membantu anak jika membutuhkan bantuan dan juga melakukan mengumpulkan hasil dari pekerjaan anak”.
62
Selanjutnya peneliti mewawancarai Bunda Vivi Marlia, S.Pd (Guru pendamping kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) pada hari Rabu, 19 Februari 2014, puku 10:56 s/d 10:58 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Hm, iya kita disini biasanya mengamati anak, memberikan contoh main terlebih dahulu hingga nanti pekerjaan anak kita kumpulkan ya”.
Hal senada juga disampaikan oleh bunda Dwi Oktarina, S.Pd ( Guru kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada hari Kamis, 20 Februari 2014, pukul 10:55 s/d 11:00 di ruang belaja kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Dalam pijakan saat main (inti), kita sebelumnya memperkenalkan atau memberi contoh tentang apa yang akan dilakukan misalnya membuat berbagai bentuk dari plastisin, selanjutnya kita mengamati anak, dan bertanya kepada anak tenatng pekerjaannya dan memberikan bantuan jika anak mengalami kesulitan ya, sambil bernyanyi juga, hingga anak selesai melakukan pekerjaan dan dikumpul”.
Senada yang disampai keempat informan sebelumnya, Bunda Sri Marlice, S.Pd ( Guru pendamping kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Jum’at, 21 Februari 2014, pukul 08:56 s/d 08:59 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab: “ Pada saat pijakan main kita menjelaskan dulu, mengamati, memberi bantuan kepada anak ya, nanti bisa dilihat sendiri di rencana kegiatan harian ya.”
63
Dari kelima informan diatas, maka dapat diketahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pada pijakan saat main (inti) dilakukan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, pendidikpendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menjelaskan apa yang dilakukan, memancing pertanyaan untuk memperluas cara bermain anak, memberikan bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan, mencatat apa yang dilakukan anak serta mengumpulkan pekerjaan anak untuk memastikan proses pembelajaran mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu pada saat kegiatan main (inti) dilakukan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, peneliti melakukan pengamatan langsung, pada hari Selasa, 4 Maret 2014, pukul 08:00 s/d 09:40 WIB, dengan mengamati kegiatan belajar pada saat pijakan saat main (inti), dan dapat diketahui bahwa pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu melakukan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dalam pijakan saat main (inti) dalam kegiatan pembelajaran. (Catatan lapangan observasi 7 terlampir). Untuk mendapatkan data yang lebih akurat peneliti melakukan studi dokumentasi mengenai kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu pada pijakan saat main (inti) dilakukan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi, dengan pengecekan dokumentasi pada hari Selasa, 4 Maret 2014, pukul 08:00 s/d 09:40 WIB, maka dapat diketahui bahwa pendidik di PAUD
64
Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu melakukan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi pada pijakan saat main (inti) dalam kegiatan pembelajaran. ( Catatan lapangan dokumentasi 9 terlampir dan pijakan saat main dalam rencana kegiatan harian). Untuk mengetahui dalam kegiatan penutup pembelajaran memuat adanya kesimpulan, evaluasi, dan tindak lanjut, peneliti masih mewawancarai kelima informan, yaitu Kepala Sekolah, Guru kelas B1 dan B2 serta Guru pendamping kelas B1 dan B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dengan pertanyaan “Apakah dalam kegiatan penutup pembelajaran memuat adanya kesimpulan, evaluasi, dan tindak lanjut ?. Berikut pemaparan dari bunda Dra. Hennatul Putri, M.Pd (Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Senin 17 Februari 2014, pukul 11:07 s/d 11:12 WIB, di ruang Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menjawab : “ Dalam kegiatan pembelajaran setelah main (penutup), kita juga melakukan kesimpulan, evaluasi, dan tindak lanjut ya, misalnya mengajak anak untuk beres-beres, duduk dengan lingkaran kecil, evaluasi dan membahas apa yang telah dikerjakan, serta membahas apa yang akan dibahas esok harinya ya sebelum pulang, hal ini sangat penting karena, dalam membereskan peralatan atau bahan yang telah dipakai anak dapat berfikir oh kalau aku harus membersihkan dan merapikan kembali artinya apa bahwa kita harus kerja tuntas, serta membahas kembali apa yang telah dilakukan itu artinya dapat melatih kemampuan mengingat anak ya”.
Pada hari Selasa, 18 Februari 2014 pukul 11:05 s/d 11:08 WIB, di ruang belajar B1, peneliti mewawancarai Bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru kelas B1
65
PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu) dengan pertanyaan yang sama, tentang pijakan setelah main (penutup) memuat adanya kesimpulan, evaluasi, dan tindak lanjut di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Ya ada ya, pijakan setelah main, misalnya mengajak anak beres-beres, duduk dengan rapi kembali, evaluasi ya, nanti bisa dilihat sendiri ya,”
Kemudian peneliti mewawancarai Bunda Vivi Marlia, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada hari Rabu, 19 Februari 2014, puku 10:56 s/d 10:59 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, tentang pijakan setelah main (penutup) memuat adanya kesimpulan, evaluasi, dan tindak lanjut di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya : “ Biasanya kita mengakhiri kegiatan pembelajaran itu dengan beres-beres ya, dengan mengajak anak bercerita mengenai apa yang tadi telah dilakukan, dan juga evaluasi apa yang baru saja dilakukan”.
Hal senada juga disampaikan oleh bunda Dwi Oktarina, S.Pd ( Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada hari Kamis, 20 Februari 2014, pukul 11:00 s/d 11:04 WIB di ruang belaja kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, tentang “pijakan setelah main (penutup) memuat adanya kesimpulan, evaluasi, dan tindak lanjut
di PAUD Dharma
Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya”, berikut jawabannya :
66
“ Pijakan setelah main begini ya, kita ajak anak untuk merapikan kembali semua peralatan yang dipakai saat main, mengajak anak bercakap-cakap untuk tentang yang baru saja dilakukan, serta membahas apa yang akan dilakukan besok”.
Senada yang disampai keempat informan sebelumnya, Bunda Sri Marlice, S.Pd ( Guru Pendamping Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Jum’at, 21 Februari 2014, pukul 08:59 s/d 09:02 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, tentang pijakan setelah main (penutup) memuat adanya kesimpulan, evaluasi, dan tindak lanjut di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya”, menjawab: “ Ada ya, kesimpulan hari ini misalnya anak diajak menjelaskan kembali apa ang dikerjakan tadi, hal ini tentu untuk melatih daya ingatnya ya, dan juga kita beres-beres, evaluasi serta tindak lanjutnya”.
Dari kelima informan diatas, maka dapat diketahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pada pijakan setelah main (penutup) dilakukan kesimpulan, evaluasi, dan tindak lanjut , pendidik-pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menjelaskan anak diajak merapikan peralatan yang dipakai saat main, mengajak anak untuk menceritakan tentang pekerjaan yang telah dilakukan, melakukan evaluasi serta membahas apa yang akan dikerjakan pada esok hari. Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu pada saat kegiatan setelah main (penutup) dilakukan
67
kesimpulan, evaluasi dan tindak lanjut, peneliti melakukan pengamatan langsung, pada hari Selasa, 4 Maret 2014, pukul 10:45 s/d 11:00 WIB, dengan mengamati kegiatan belajar pada saat pijakan setelah main (penutup), dan dapat diketahui bahwa pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu melakukan kesimpulan, evaluasi, dan tindak lanjut dalam pijakan setelah main (penutup) dalam kegiatan pembelajaran. (Catatan lapangan observasi terlampir). Untuk mendapatkan data yang lebih akurat peneliti melakukan studi dokumentasi mengenai kegiatan pembelajaran di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu pada pijakan ssetelah main (penutup) dilakukan kesimpulan, evaluasi dan tindak lanjut, dengan pengecekan dokumentasi pada hari Selasa, 4 Maret 2014, pukul 10:45 s/d 11:00 WIB, maka dapat diketahui bahwa pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu melakukan kesimpulan, dan tindak lanjut pada pijakan saat setelah (inti) dalam kegiatan pembelajaran. (Catatan lapangan dokumentasi 10 terlampir dan pijakan awal main dalam rencana kegiatan harian). Dari hasil wawancara kelima informan, observasi, dan studi dokumentasi, dapat diketahui bahwa pengorganisasian kegiatan pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu, mulai dari pijakan awal main (pembukaan) Pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu melakukan apersepsi dan morivasi agar menarik perhatian anak dalam mengikuti pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran pada pijakan saat main (inti) di
68
Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dilakukan dengan melakukan eksplorasi, elaborasi, dan juga konfirmasi, serta kegiatan pembelajaran pada pijakan setelah main (penutup) pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu melakukan kesimpulan, evaluasi dan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.
g.
Untuk Mengetahui Penetapan Alat Evaluasi Pembelajaran Dalam Merancang Kegiatan Harian Di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu Untuk mengetahui penetapan alat evaluasi pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, penelititi mewawancarai Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pada hari Senin 17 Februari 2014, pukul 11:12 s/d 11:16 WIB, di ruang Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dengan pertanyaan “ bagaimana cara dalam menetukan alat evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator “?, menjawab : “ Ah kalau penentuan alat evaluasinya itu kita berdasarkan tingkat pencapaian anak dan perkembangan anak ya Cuma kita pada metode yang kita gunakan seperti kalau penugasan hasil dari hasil karya anak itu , tapi kita seperti gunakan dengan penilaian ya”.
Pertanyaan yang sama di berikan kepada mewawancarai bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota
69
Bengkulu), Pada hari Selasa, 18 Februari 2014 pukul 11:08 s/d 11:13 WIB, di ruang belajar B1, berikut jawabanya: “ Kita membuat alat evaluasi itu tentunya sesuai dengan tujuan atau indikator pembelajaran ya misal kegiatan hari ini melakukan pencapuran warna, nah dari kegiatan pencampuran warna tadi kita nilai berdasar tujuan pembelajaran yang tentunya mengandung aspek perkembangan anak usia dini”.
Kemudian peneliti mewawancarai Bunda Vivi Marlia, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada hari Rabu, 19 Februari 2014, pukul 10:59 s/d 11:04 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, tentang “bagaimana cara dalam menetukan alat evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu”, berikut jawabannya : “ Kalau alat evaluasi itu kita sesuai kan dengan perkembangan anak juga kita menggunakan kita menggunakan cheklist, even sampling dan anekdot, nanti bisa dilihat sendiri ya, ya, misal khansa indikator dari kegiatan yang kita kerjakan dari sosialemosional misalnya menaati perturan nah, kita beri nilai misalnya bintang satu atau belum bisa juga seterusnya ya”.
Hal senada juga disampaikan oleh bunda Dwi Oktarina, S.Pd ( Guru kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada hari Kamis, 20 Februari 2014, pukul 11:04 s/d 11:08 di ruang belaja kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, tentang “bagaimana cara dalam menetukan alat evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu” berikut jawabannya :
70
“ Ya alat evaluasinya kita gunakan cheklist, even sampling dan juga anekdot, dan tentunya evaluasi itu menguraikan apa yang terangkum pada indikator pembelajaran, evalausi kan berguna terutama bagi guru ya agar mengetahui anak tersebut sudah memahami belum konsep yang telah disampaikan”.
Senada yang disampai keempat informan sebelumnya, Bunda Sri Marlice, S.Pd ( Guru Pendamping Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Jum’at, 21 Februari 2014, pukul 09:02 s/d 09:05 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, tentang “bagaimana
cara dalam menetukan alat evaluasi
pembelajaran yang sesuai dengan indikator di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu”, berikut jawabannya”, menjawab: “Kalau diakhir pembelajaran kita harus evaluasi anak agar kita tahu kemampuan anak itu seperti apa, diisni alat evaluasinya berupa cheklist, evensmpling dan anekdot”.
Berdasarkan kelima informan, diketahui bahwa dalam menetukan alat evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menguraikan evaluasi dari tujuna atau indikator dari pembelajaran yang akan dicapai yang memuat perkembangan anak usia dini, misalnya dalam kegiatan pencapuran warna perkembangan sosial emosional yang diharapkan dapat menaati peraturan selama kegiatan berlangsung, ini di nilai dan diuraikan dalam bentuk
cheklist, anekdot, dan even sampling yang bertujuan untuk
71
mengetahui tingkan pemahaman anak mengani materi atau konsep yang diajarkan. untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti melakukan studi dokumentasi pada hari Rabu, 5 Maret 2014, pukul 10:00 s/d 11:00 WIB, tentang alat evaluasi yang digunakan pendidik dalam merancang kegiatan harian,
dapat
diketahui
pendidik
melakukan
evaluasi
dengan
menghubungankan antara tujuan yang akan dicapai dalam bentuk cheklist, anekdot, dan even sampling. ( Catatan lapangan dokumentasi 11 dan alat evaluasi pembelajaran). Dari hasil wawancara dan studi dokumentasi yang dilaksanakan peneliti, maka dapat diketahui bahwa pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menentukan alat evaluasi berdasarkan dengan tujuan atau indikator pembelajaran yang akan dicapai, dan juga alat penilaiannya pun beragam diantaranya cheklist, even sampling dan anekdot. h. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Dalam Penyusunan Rencana Kegiatan Harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam penyusunan rencana kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti mewawancarai Kepala Sekolah, Guru Kelas B1 dan B2 serta Guru Pendamping kelas B1 dan B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Pada hari Senin tanggal 17 Februari 2014 pukul 11.16 s/d 11:20 WIB di ruang kepala sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota
72
Bengkulu, peneliti mewawancarai kepala sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dengan pertanyaan “ apa saja faktor penghambat dalam penyusunan rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu”? berikut Bunda Dra Hennatul Putri, M.Pd ( Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menjawab : “Kalau penghambat dalam penyusunan rencana kegiatan harian ini biasanya dari kitanya ya, hmm,, misalkan ada yang tidak bisa hadir dalam sewaktu rapat penyusunan rencana kegiatan harian dan juga ada beberapa guru yang sewaktu rapat kurang aktif dalam memberikan masukan tentang rencana pembelajaran harian dan juga gurunya ada yang bukan dari pendidikan anak usia dini”.
Senada yang disampaikan oleh informan pertama, pada hari Selasa, 18 Februari 2014 pukul 11:13 s/d 10:15 WIB. Di ruang kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, Bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), menjawab : “Ya kalau hambatan si biasanya gurunya ada yang tidak bisa datang, ada juga yang guru yang diam saja dalam rapat ya”.
Sama halnya dengan informan sebelumnya Bunda Vivi Marlia S.Pd (Guru Pedamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari, Rabu 19 Februari 2014, pukul 11:04 s/d 11:07 WIB di ruang belajar kelas B1, menjawab “Hambatan dalam penyusunan rencana kegiatan harian ya biasanya ada yang izin tidak bisa datang, ada juga yang kurang aktif dalam memberikan saran tentang rencana kegiatan harian”.
73
Senada juga dengan informan sebelumnya Bunda Dwi Oktarina, S.Pd (Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu),
yang
diwawancari pada hari, Kamis 20 Februari 2014, pukul 11:08 s/d 10:11 WIB di ruang belajar kelas B2, menjawab: “ Ya kalau hambatannya si hm biasanya ada yang tidak bisa datang, izin ya, dan juga ada yang diam saja karena ada pendidik disini yang bukan latar belakang dari pendidikan PAUD ”
Sama halnya yang dipaparkan oleh informan sebelumnya Bunda Sri Marlice, S.Pd (Guru Pedamping kelas B2 PAUD Dhrama Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari, Jum’at 21 Februari 2014, pukul 09:05 s/d 09:07 WIB di ruang belajar kelas B2, menjawab : “ Hambatan kita ya dalam penyusunan rencana kegiatan harian ini biasanya ada guru yang tidak datang ya”
Berdasarkan jawaban dari kelima informan, dapat diketahui
bahwa
faktor penghambat dalam penyusunan rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah ada pendidik yang tidak bisa hadir, ada juga yang kurang aktif dalam memberikan masukan dan guru yang bukan dari pendidikan anak usia dini. Untuk mengetahui faktor penghambat dalam penyusunan rencana kegiatan Harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti melakukan observasi pada hari Sabtu, 22 Februari 2014, pukul 08:00 s/d 10:00 WIB mengenai faktor penghambat dalam penyusunan rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dapat diketahui bahwa ada
74
beberapa pendidik yang kurang aktif dalam memberikan masukkan mengenai rencana kegiatan harian. ( Catatan lapangan observasi 9 terlampir). Untuk mengetahui faktor pendukung dalam penyusunan rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, peneliti kembali mewawancarai
Kepala Sekolah, Guru Kelas B1 dan B2 serta Guru
Pendamping kelas B1 dan B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dengan pertanyaan “ apa saja faktor pendukung dalam penyusunan rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut pemaparan kelima informan : Berikut pemaparan dari bunda Dra. Hennatul Putri, M.Pd (Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Senin 17 Februari 2014, pukul 11:20 s/d 11:24 WIB, di ruang Kepala Sekolah PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menjawab : “ Dengan adanya standar pendidikan anak usia dini yang sudah diatur dalam undang-undang dan permendiknas kita lebih mudah dalam menyusun rencana kegiatan harian ya, misalnya mulai dari tema sampai evaluasi pembelajaran semuanya sudah ditetapkan”.
Pada hari Selasa, 18 Februari 2014 pukul 11:15 s/d 11:18 WIB, di ruang belajar B1, peneliti mewawancarai Bunda Sri Rohmiyati, S.Pd (Guru kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), berikut jawabannya “ Kalau faktor pendukung dalam kita menyusun rencana kegiatan harian ya, kita acuannya dengan permendiknas no 58 tahun 2009 ya, kita tinggal sesuaikan saja apa saja yang harus kita kembangkan ya”.
Kemudian peneliti mewawancarai Bunda Vivi Marlia, S.Pd (Guru Pendamping Kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada
75
hari Rabu, 19 Februari 2014, puku 11:07 s/d 11:10 WIB, di ruang belajar kelas B1 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, , berikut jawabannya : “Hm, karna peraturan tentang pendidikan anak usia dini sudah ditetapkan, nah kita sesuaikan saja dengan aturan tersebut ya”.
Hal senada juga disampaikan oleh bunda Dwi Oktarina, S.Pd ( Guru Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), pada hari Kamis, 20 Februari 2014, pukul 11:11 s/d 11:14 WIB di ruang belaja kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berikut jawabannya: “Kita acuannya pada Permendiknas No 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini nah, kita lihat saja dari aturan tersebut, misalnya dalam perumusan tujuan pembelajaran untuk usia pra sekolah apa saja yanh harus dikembangkan, juga materi, hingga ke evaluasi semuanya juga kita sesuai dengan aturan ya”. Senada yang disampai keempat informan sebelumnya, Bunda Sri Marlice, S.Pd ( Guru Pendamping Kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu), yang diwawancarai pada hari Jum’at, 21 Februari 2014, pukul 09:07 s/d 09:10 WIB, di ruang belajar kelas B2 PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, menjawab: “Faktor pendukung dalam penyusunan rencana kegiatan harian dengan adanya permendiknas dan kurikulum paud kita tinggal sesuaikan saja dengan aturan tersebut”.
Berdasarkan jawaban kelima dari informan, dapat diketahui bahwa faktor pendukung dalam penyusunan rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah dengan adanya kurikulum dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini mempermudah pendidik di PAUD Dharma
76
Wanita Diknas Kota Bengkulu penyusunan rencana kegiatan harian, mulai dari menentukan topik, tujuan, kegiatan, strategi, hingga evaluasi pendidik mengembangkan dari kurikulum dan aturan yang sudah ditetapkan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat dalam penyusunan rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah masih ada pendidik yang kurang aktif dalam memberikan masukan tentang rencana kegiatan harian, serta ada beberapa pendidik yang bukan dari latar pendidikan anak usia dini, sedangkan faktor pendukug dalam penyusunan rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah dengan adanya kurikulum dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini mempermudah pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu untuk melakukan pengembangan mulai materi, tujuan strategi, hingga evaluasi pembelajaran mengacu pada aturan tersebut. B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN a. Cara Menentuan Tema Dan Topik Pembelajaran Dalam Merancang Rencana Kegiatan Harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu Temuan peneliti dilapangan diketahui bahwa menentukan tema atau topik pembelajaran di PAU Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dilakukan dengan membuat tim. Tim
tersebut adalah para pendidik-
pendidik di PAUD Dhrama Wanita Diknas Kota Bengkulu. Kemudian para
77
pendidik melakukan rapat mingguan yang membahas tentang materi atau tema dan juga kegiatan harian yang akan dilaksanakan dalam satu minggu. Tema dan materi berasal dari kurikulum yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk menenentuan tema dan topik pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan dalam rencana kegiatan harian (RKH) di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, pendidik menentukan alokasi waktu sesuai yang ditetapkan oleh diknas dan dikembangkan oleh pendidik dan dirancang kedalam rencana kegiatan harian (RKH) yang memuat alokasi-alokasi waktu yang sistematis mulai dari pijakan awal main/pembukaan, pijakan saat main/inti pembelajaran, dan pijakan setelah main serta jam istirahat/makan. Menurut Latif, dkk (2013:48)
Kurikulum pengajaran dengan tema
bertujuan untuk memberikan pengajaran dengan total guna menciptakan pembelajaran yang holistik (menyeluruh), pada program
awal terpadu
untuk anak-anak, serta sesuai dengan lingkungan lembaga. Kurikulum yang disusun dalam tema membuat anak melibatkan dirinya di dalam semua area yang mereka pelajari dan menjadikan mereka untuk selalu tertarik pada suatu topik dengan sikap ingin tahu. Menurut Nurani (2009:212) pemilihan tema didasarkan kepada : a.
b.
c.
Tema-tema yang bersifat dasar dan selalu dapat dikembangkan seperti :Aku, Keluargaku, Rumahku, Sekolahku, dan Negeriku Tema yang dihubungkan dengan suatu peristiwa/ kejadian seperti : gejala alam, cuaca, banjir, gunung meletus dan sebagainya Tema disesuaikan dengan minat anak seperti : binatang, tata surya
78
d.
Tema dihubungkan dengan hari-hari besaratau spesial seperti:hari kemerdekaan, hari besar keagamaan dan lainlain.
Nurani (2009:212) juga Mengemukakan pengembangan tema juga harus memiliki prinsip yaitu: a. b. c. d. e. f. g. h.
Menyediakan tempat kepada anak untuk terlibat langsung dengan objek yang sesungguhnya Melibatkan semua indera anak Membangun kegiatan dari minat anak Membantu anak memperoleh pengetahuan baru Memberikan kegiatan dan rutinitas untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak Memberikan kesempatan menggunaka permainan untuk menterjemahkan pengalaman kepada pemahaman Menghargai perbedaan individu, latar belakang, pengalaman di rumah yang dapat dibawa anak ke kelas Menemukan jalan untuk melibatkan anggota keluarga dari anak
Tema merupakan bingkai dari rencana pembelajaran lebih terarah, artinya tema ini akan menjaga agar seluruh materi yang telah disusun tidak dilaksanakan pada waktu pelaksanaan,dan untuk materi harus berasal dari yang dekat dengan anak Latif dkk (2013:49). Berdasarkan dari temuan lapangan dan teori yang ada, dapat disimpulkan bahwa penentuan tema dan topik pembelajaran
dalam
merancang rencana kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu sudah dilaksanakan sesuai teori yang ada, penentuan tema atau topik pembelajaran dikembangkan dengan kurikulum yang sudah ditetapkan oleh kurikulum PAUD dan disesuaikan dengan lingkungan lembaga, dengan melibatkan semua pendidik termasuk Kepala Sekolah (tim) untuk merancang tema atau topik pembelajaran yang
79
dilaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan, agar materi yang akan disampaikan tidak ada yang terlupakan.
b. Penentuan Tujuan Melalui Materi Pembelajaran Dalam Merancang Kegiatan Harian di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Temuan peneliti dilapangan dapat diketahui penentuan tujuan melalui materi pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah bahwa dalam pendidik merumuskan tujuan pembelajaran mengacuh pada kompetensi-kompetensi dasar yang sudah ditetapkan dan sesuai target yang sistematis yang tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2009 dimana kompetensi dasar yang harus di dikembangkan dalam Pendidikan Anak Usia Dini adalah agama, sosial emosional, fisik motorik, bahasa, kognitif dan seni. Menurut Latif dkk (2013:86) Tujuan pembelajaran merupakan pernyataan yang merupakan kemampuan yang akan dibangun pada anak untuk melalui materi-materi yang diberikan pada mereka pada setiap tema. Dari tujuan ini akan dilihat sebagai tampilan perkembangan tahap berpikir anak.
80
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 juga menjelaskan bahwa: Aspek-aspek perkembangan anak usia dini meliputi agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional. Melalui tema dan materi yang disampaikan aspek-aspek perkembangan tersebut dapat dibangun.
Berdasarkan hasil temuan penelitian dilapangan dan sesuai dengan teori yang ada, dapat disimpulkan bahwa penentuan tujuan melalui materi pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu di sesuaikan pada kompetensi dasar yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, yaitu aspek-aspek perkembangan agama, sosial emosional, fisik motorik, bahasa, kognitif dan seni, untuk membangun aspek-aspek perkembangan anak usia dini tersebut melalui tema atau materi yang diberikan.
c.
Pengorganisasian Kosa Kata Baru Pada Anak Yang Berhubungan Dengan Tema Pembelajaran Dalam Merancang Kegiatan Harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Temuan penelitian dilapangan dapat diketahui Pengorganisasian Kosa Kata Baru Pada Anak Yang Berhubungan Dengan Tema Pembelajaran Dalam Merancang Kegiatan Harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah dengan cara adalah dengan melakukan tanya jawab, bercakap-cakap, dan meminta anak
81
untuk bercerita tentang pengalamannya mengenai materi yang akan diberikan. Kosa kata atau yang sering disebut dengan kemampuan bahasa anak terdiri dari kosakata baru yang dipelajari anak dan berhubungan dengan tema. Kosakata yang dipahami anak akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya pengalaman anak dengan tema-tema. Menurut Yamin dan Sanan (2012:103-104) menyatakan bahwa: Pada dasarnya aspek perkembangan bahasa, kompetensi dan hasil yang diharapkan adalah anak mampu menggunakan bahasa sebagai bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat untuk berfikir dan belajar dengan baik.
Kosa kata anak juga akan bertambah seiring dengan seringnya melakukan komunikasi terhadap anak, Menurut Nurani (200:63) menyatakan bahwa: Bahasa juga menyangkut kemampuan komunikasi anak, karna melalui komunikasi inilah kosa kata anak dan pengembangan daya penerimaan serta pengekspresian kemampuan bahasa mereka melalui interaksi dengan anakanak lain dan orang dewasa pada situasi bermain spontan.
Berdasarkan hasil temuan penelitian dilapangan dan sesuai dengan teori yang ada, dapat disimpulkan pengorganisasian kosa kata baru pada anak yang berhubungan dengan tema pembelajaran dalam merancang Kegiatan Harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, cara adalah dengan melakukan tanya jawab, bercakapcakap, dan meminta anak untuk bercerita tentang pengalamannya mengenai materi yang akan diberikan.
82
d. Penentuan Sumber Belajar, Media, Dan Alat Bantu
Dalam
Merancang Kegiatan Harian Di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Temuan peneliti dilapangan dapat diketahui penetuan sumber belajar, media, dan alat bantu
dalam merancang Kegiatan Harian di
Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah dengan menentukan terlebih dahulu tema atau subtema yang akan di bahas dalam pembelajaran, setelah itu agar tujuan atau indikator pembelajaran dapat dicapai, sumber belajar, media dan alat bantu pembelajaran di sesuaikan dengan subtema yang akan dibahas. Untuk menentukan sumber belajar yang relevan dengan cara terlebih dahulu pendidik-pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu merencanakan tema atau subtema yang akan dibahas dalam bentuk rencana kegiatan harian, kemudian agar pendidik-pendidik menentukan sumber belajar yang dibutuhkan terkait dengan tema atau subtema yang akan dibahas. Contohnya buku-buku cerita, buku majalah atau buku mewarnai, televisi, poster-poster dan ada juga piano, hal ini bertujuan agar anak tertarik dan tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran.
83
Sedangkan dalam cara dalam menetukan alat bantu dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak dan juga tepat guna, maka di simpulkan bahwa, cara dalam menetukan alat bantu dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak dan juga tepat guna disesuaikan dengan tingkat umur dan perkembangan anak, hal ini jika sumber belajar, media, dan alat bantu pembelajaran terlalu rumit, anak bisa stres, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hasil temuan penelitian dilapangan dan sesuai dengan teori yang ada, dapat disimpulkan bahwa penentuan
sumber belajar,
media, dan alat bantu dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu dengan menentukan terlebih dahulu tema atau subtema yang akan di bahas dalam pembelajaran, setelah itu agar tujuan atau indikator pembelajaran dapat dicapai, sumber belajar, media dan alat bantu pembelajaran di sesuaikan dengan subtema yang akan dibahas. e.
Penentuan Strategi Pembelajaran Dalam Merancang Kegiatan Harian Pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Temuan peneliti di lapangan dapat diketahui penentuan startegi pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah dengan menggunakan sentra atau lingkaran, merencanakan terlebih dahulu materi yang akan disampaikan setelah itu baru menentukan strategi apa yang akan digunakan dalam proses
84
pembelajaran, dan dalam strategi pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat dipahami anak pendidik-pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas ini menggunakan metode yang bervarasi serta strategi pembelajarannya disesuaikan dengan karakteristik anak anak usia dini yaitu dengan belajar sambil bermain. Dalam merencanakan strategi pembelajaran terkhusus dalam pendidikan anak usia dini menurut Latif, dkk (2013:99) menemukakan bahwa suatu alat interaksi didalam proses pembelajaran, dengan demikian pembelajaran dapat berlangsung dengan baik sehingga tujuan yang sudah ditetapkan tercapai dengan baik pula. Masih menurut Latif, dkk (2013:99-100) mengemukakan bahwa tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran di PAUD adalah sebagai berikut : 1.
Mengaktifkan
anak
belajar
dengan
kondisi
yang
menyenangkan tanpa adanya tekanan-tekanan secara mental ataupun emosional 2.
Memperoleh perubahan perilaku aak didik sebagai hasil belajar yang sudah diorganisasikan
3.
Membuat lingkungan belajar yang meransang dan menantang anak serta mengembangkan seluruh aspek perkembangan baik afeksi,
kognisi,
emosional.
bahasa,
fisik-motorik,
maupun
sosial
85
Dalam strategi pembelajaran PAUD juga menggunakan berbagai macam srategi diantaranya strategi area dan sentra. Selain pembelajaran menggunakan area dan sentra tentunya untuk menyampaikan materi atau pesan, diperlukan metode pembelajaran, menurut Latif, dkk (2013:108) mengemukakan bahwa metode pembelajaran adalah segala usaha guru untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada berbagai metode pembelajaran diantaranya adalah bemain peran, bercerita, bernyayi, pemberian tugas, bercakap-cakap dan sebagainya. Metode yang diterapkan tentunya disesuaikan dengan materi atau subtema serta strategi yang akan diterapkan. Namun yang paling diperhatikan anak usia dini lebih suka dengan belajar sambil bermain sebab menurut Latif, dkk (2013 :77) mengemukakan bahwa seiap kegiatan yang dilakukan secara sukarela dan tidak ada paksaan dan tekanan dari luar atau kewajiban. Berdasarkan hasil temuan penelitian di lapangan dan dengan teori yang ada, dapat disimpulkan bahwa penentuan strategi pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah dengan menggunakan sentra, adapun sentra yang terdapat di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah sentra persiapan, sentra balok, sentra makro, sentra mikro, sentra alam/sains, sentra imtaq, dan sentra seni, yang mana penentuan strategi pembelajaran disesuaikan dengan materi yang akan
86
disampaikan termasuk juga metode yang akan digunakan pada saat pembelajaran berangsung. Strategi pembelajaran juga disesuaikan dengan karakteristik anak usa dini, yaitu anak belajar melalui bermain. f.
Pengorganisasian
Kegiatan
Pembelajaran
Dalam
Merancang
Kegiatan Harian Di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu Dari
hasil
temuan
di
lapangan
dapat
diketahui
bahwa
pengorganisasian kegiatan pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu, mulai dari pijakan awal main (pembukaan) Pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu melakukan apersepsi dan morivasi agar menarik perhatian anak dalam mengikuti pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran pada pijakan saat main (inti) di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dilakukan dengan melakukan eksplorasi, elaborasi, dan juga konfirmasi, serta kegiatan pembelajaran pada pijakan setelah main (penutup) pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu melakukan kesimpulan, evaluasi dan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya. Dalam kegiatan pembelajaran ini menurut Latif, dkk
(2013:83) yang
dilakukan adalah Pendidik mengkaitkan antara materi dengan sumber yang akan dibahas, mendiskusikan tentang apa yang akan dilakukan oleh anak, serta menjelaskan rangkaian waktu main. Latif, dkk ( 2013: 83) juga menjelaskan kegiatan saat main atau kegiatan inti yang dilakukan adalah :
87
Pendidik memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan waktu yang sudah ditentukan, pada pelaksanaan ini pendidik menjadi fasilitator dan memperkuat konsep, dan meningkatkan kemampuan sosialisasi anak dengan memberi dukungan serta mencatat dan mengamati kemajuan dan perkembangan anak. Dan kegiatan akhir main (pijakan penutup) Menurut Herawati ( 2005:3031) menjelaskan bahwa
Setelah anak diberi kesempatan bermain yang
dilakukan adalah : Pendidik menginformasikan kepada anak, bahwa kegiatan main sudah selesai lalu anak diajak berkumpul, pendidik juga meminta anak untuk menceritakan kembali tentang apa yang sedang dilakukan, dan bersama anak pendidik mengamai dari hasil yang dilakukan serta merapikan semua peralatan yang sudah dipakai, dan mlakukan tindak lanjut yang akan dilakukan.
Dari temuan dilapangan dan dengan teori yang ada dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian kegiatan pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dilakukan dengan kegiatan sebelum main (pijakan awal ) yang dilakukan dengan memberikan penjelasan mengenai yang akan dilakukan, mengkaitkan antara materi dan sumber belajar dan kegiatan pembelajaran pada pijakan saat main (inti) di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dilakukan dengan melakukan eksplorasi, elaborasi, dan juga konfirmasi, serta kegiatan pembelajaran pada pijakan setelah main (penutup) pendidik di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu melakukan kesimpulan, evaluasi dan tindak lanjut untuk pembelajaran selanjutnya.
88
g.
Penetapan Alat Evaluasi Pembelajaran Dalam Merancang Kegiatan Harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu. Temuan peneliti di lapangan PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menentukan alat evaluasi berdasarkan dengan tujuan atau indikator pembelajaran yang akan dicapai, dan juga alat penilaiannya pun beragam diantaranya cheklist, even sampling dan anekdot. Menurut Latif, dkk (2013:168) dalam evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pendidik : 1. 2. 3. 4. 5.
Pengamatan langsung Mencatat kegiatan yang dilakukan dan tahapan main anak Mencatat ungkapan, pertanyaan (tanya jawab), pertanyaan anak Membaca hasil karya anak, mendokumentasi semua bahasa natural anak ke dalam portofolio masing-masing anak Catatan dari pengamatan pendidik tentang bahasa natural anak antara lain : dari gerakan tubuhnya, ucapannya, tulisannya, gambar, gambarnya, yang mempresentasikan tahapan perkembangan domain berpikirnya.
Dari temuan penelitian di lapangan dan teori yang ada dapat disimpulkan Untuk mengetahui penetapan alat evaluasi pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dilakukan dengan menggunakan cheklist, even sampling dan anekdot. Ketiga alat evaluasi ini dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung pada satu hari, hanya saja alat evaluasi even sampling memuat waktu, peristiwa, perilaku dan konsekuensi, misalnya kansa pada pukul 08.30 tia mengambil spidol yang digunakan kansa, kansa kesak,
89
kemudian melempar Tia, Tia kesakitan, pendidik mengajak saling memaafkan. Semua alat evaluasi ini diisi setiap harinya. h. Faktor Penghambat Dan Faktor Pendukung Dalam Penyusunan Rencana Kegiatan Harian Di Paud Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu Temuan peneliti, faktor penghambat dan faktor pendorong yang dihadapi pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah sebagai berikut. Faktor penghambat dalam penyusunan rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah masih ada pendidik yang kurang aktif dalam memberikan masukan tentang rencana kegiatan harian, serta ada beberapa pendidik yang bukan dari latar pendidikan anak usia dini. Faktor pendukung faktor pendukug dalam penyusunan rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah dengan adanya kurikulum dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini mempermudah pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu untuk melakukan pengembangan mulai materi, tujuan strategi, hingga evaluasi pembelajaran mengacu pada aturan tersebut. Menurut Norsanie dalam Bayu Pradikto (2013:93) mengemukakan bahwa :
90
Hambatan adalah suatu keadaan atau kondisi yang dapat mempengaruhi kelancaran program atau kondisi yang dapat mempengaruhi kelancaran program atau kegiatan yang mana akan mempengaruhi pencapaian tujuan. Faktor pendukung adalah hal atau kondisi yang dapat mendorong atau menumbuhkan suatu kegiatan, usaha, atau suatu program. (http:// defenisi.com/ faktor- pendukung.html). Dalam pendidikan anak usia dini Pendidik PAUD harus memiliki kualifikasi menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini sebagai berikut: a)
Kualifikasi Akademik Pendidik PAUD Memiliki ijazah D-II PGTK dari Perguruan Tinggi terakreditasi; atau Memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dan memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/ kursus PAUD yang terakreditasi.
Dan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan segala aspek-aspek perkembangan anak usia dini sesuai dengan kurikulum pendidikan anak usia dini. Terkhususnya anak prasekolah ( umur 4-6 tahun) Aspek-aspek
perkembangan
yang
harus
dikembangkan
menurut
PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Adalah Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini adalah moral (niali-nilai agama), sosialemosional, kognitif, kemampuan berbahasa, kemampuan motorik, dam seni.
91
Dari hasil temuan dilapangan dan teori yang ada dapat disimpulkan terdapat faktor pendorong dan faktor penghambat dalam penyusunan rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, faktor penghambat adalah masih ada pendidik yang kurang aktif dalam memberikan masukan tentang rencana kegiatan harian, serta ada beberapa pendidik yang bukan dari latar pendidikan anak usia dini, dan pendukung dalam penyusunan rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah dengan adanya kurikulum dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini mempermudah pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu untuk melakukan pengembangan mulai materi, tujuan strategi, hingga evaluasi pembelajaran mengacu pada aturan tersebut.
92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari hasil penemuan peneliti dilapangan tentang upaya penyusunan rencana kegiatan harian oleh pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, berdasarkan permasalahan, tujuan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penentuan tema dan topik pembelajaran disesuaikan dengan lingkungan lembaga, dan alokasi waktu ditetapkan, serta dalam penyusunannya melibatkan semua pendidik termasuk Kepala Sekolah. 2. Penentuan tujuan pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. 3. Pengorganisasian kosa kata baru pada anak, dilakukan dengan melakukan tanya jawab, bercakap-cakap, tentang meminta anak untuk bercerita tentang pengalamannya mengenai materi yang akan diberikan.
93
4. Sumber belajar, media, dan alat bantu dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Darma Wanita Diknas Kota Bengkulu disesuaikan dengan subtema yang akan dibahas. 5. Strategi pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu menggunakan strategi sentra, adapun sentra yang terdapat di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah sentra persiapan, sentra balok, sentra makro, sentra mikro, sentra alam/sains, sentra imtaq, dan sentra seni. 6. Kegiatan pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di Pendidikan Anak Usia Dini Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu, dilakukan dengan kegiatan merancang kegiatan sebelum main (pijakan awal ), kegiatan saat main (pijkan inti), dan kegiatan setelah main (pijakan penutup). 7. Alat evaluasi pembelajaran dalam merancang kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu dilakukan dengan menggunakan cheklist, even sampling dan anekdot. 8. Faktor penghambat dalam penyusunan rencana kegiatan harian adalah masih ada pendidik yang kurang aktif dalam memberikan masukan tentang rencana kegiatan harian, serta ada pendidik yang bukan dari latar pendidikan anak usia dini, dan faktor pendukung dalam penyusunan rencana kegiatan harian di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu adalah dengan adanya kurikulum
94
dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini mempermudah pendidik di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu untuk melakukan pengembangan pembelajaran. B. SARAN Berdasarkan
pembahasan
dan
kesimpulan
peneliti
yang
telah
dikemukakan, maka peneliti ingin menyampaikan saran, yaitu : 1. Dalam penyusunan rencana kegiatan harian untuk lebih kreatif dalam mengembangkan materi pembelajaran, sebab dari materi yang akan disampaikan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan dapat tercapai. 2.
Dalam pelaksanaan pembelajarannya jika ada anak yang ribut untuk tidak diberi hukuman, sebaiknya berperilaku positif terhadap seluruh tingkah laku anak.
3. Sentra yang ada di PAUD Dharma Wanita Diknas Kota Bengkulu sebaiknya dikelompokkan secara terpisah agar anak dapat memahami perbedaan antar sentra 4. Pendidik dituntut untuk kreatif dalam melakukan penyusunan rencana kegiatan harian, sebab rencana pembelajaran harian merupakan acuan bagi pendidik untuk melakukan proses pembelajaran agar tujuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai. 5. Memberikan kesempatan kepada pendidik yang tidak sesuai dengan bidang kelimuannya untuk mengikuti berbagai pelatihan tentang
95
pendidikan anak usia dini terkhususnya dalam merancang rencana kegiatan harian. DAFTAR PUSTAKA
Daniel, Moehar. 2002. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. Fadlillah, Muhammad. 2012. Desian Pembelajaran PAUD. Ar-ruzz Media: Yogjakarta. Herawati, Netti. 2003. Buku Pekanbaru:Medio.
Pendidik
Pendidikan
Anak
Usia
Dini.
Faktor Pendukung http:// http:// defenisi.com/ faktor- pendukung.html. diakses pada tanggal 10 februari. Ismirochwati, Ria. 2010. Hambatan-hambatan yang dihadapi TBM Widex di PKBM Widex Mulia Kota Bengkulu. Skripsi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Tidak diterbitkan. Latif, Muktar dkk (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Molleong, J. Lexy. 1999. Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa, Enco. 2012. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Bandung: Rodoa. Penyusunan Pembelajaran Pada PAUD http://paud.blogspot.com/2013/caramenyusun-rencana pembelajaran-paud.html). diakses pada tanggal 06 November 2013. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2003 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Pradikto, Bayu (2013). Standar Penempatan Calon Peserta Didik Pada Program Paket C di PKBM Dellia Kota Bengkulu. Skripsi. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Tidak untuk diterbitkan. Sadulloh, Uyoh. 2003. Pengantar filsafat pendidikan. Bandung: Alfabeta.
96
Sadulloh, Uyoh. 2011. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta. Seftiyani, 2013. Studi Penyelenggaraan Koperasi Pendidikan Luar Sekolah. Skripsi Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Tidak Terbitkan. Sugiyono (2013). Memamahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta Sugiyono, 2010. Metode Penelitan Kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Susun. (http://elib.unikom.ac.id/susun.html). Diakses Peda Tanggal 06 November 2013. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Upaya. http://artikata.com/arti-355956-upaya.html . Di akses pada tangga 21 Januari 2014 Yamin, Martinis dan Sanan .2013.Panduan PAUD. Gaung Persada Press Group. Ciputat. Yuliani, N.S . (2011). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT. Indek
L A M P I R A N