BAB IV HASIL DAN ANALISA
BAB IV HASIL DAN ANALISA
4.1 Data Geometrik Jalan Data geometrik jalan adalah data yang berisi kondisi geometrik dari segmen jalan yang diteliti. Data ini merupakan data primer yang didapatkan dari survei kondisi geometrik jalan secara langsung. Data geometrik ruas jalan Kalimalang adalah sebagai berikut ini. 1. Kondisi Geometrik dan Fasilitas Jalan : a. Sistem jaringan jalan : Kolektor sekunder b. Tipe jalan
: - Dua lajur dua arah (2/2 UD) - Empat lajur dua arah terbagi ( dengan median ) ( 4/2D)
c.Panjang segmen jalan : 20 km d. Lebar jalur : - dua lajur dua arah = 9 m -Empat lajur dua arah terbagi = 14.35 m e.Lebar Bahu
: - dua lajur dua arah : L1 =3,3 m , L2 =2,9m -Empat lajur dua arah terbagi : L1=1,8 m , L2 = 4m
f. Median
: L = 56 cm ,T =30 cm
g. Tipe alinyemen : datar h. Marka jalan : ada i. Rambu lalu lintas : ada j. Jenis perkerasan : Asphalt Concrete (AC)
IV -1
BAB IV ANALISA DATA
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini. J a la n 2 /2 U D
K a li
W k
W c
W k
3 ,3 m
9 m
2 ,9 m
Gambar 4.1 penampang melintang titik 1
Jalan 4/2 D K ali
Wk 1,8 m
Wc 7,85 m
Wc
Wk
6,5 m
4 m
Gambar 4.2 penampang melintang titik 2 Adapun tata guna lahan disepanjang ruas jalan kalimalang adalah permukiman perdagangan.Perkantoran serta pendidikan. 2. Lalu Lintas Komposisi lalu lintas yang melewati ruas jalan Kalimalang adalah sebagai berikut ini. a. Kendaraan ringan (LV), yaitu kendaraan bermotor beroda empat dengan dua gandar berjarak 2,0 – 3,0 m (termasuk kendaraan penumpang, oplet, mikro bis, pick up, dan truk kecil). b. Kendaraan berat (HV), yaitu kendaraan bermotor dengan dua gandar berjarak lebih dari 3,50 m, biasanya beroda lebih dari empat (termasuk bis, truk 2 as, truk 3 as, dan truk kombinasi). c.Sepeda motor ( MC ),Yaitu kendaraan beroda dua atau tiga IV-2
BAB IV ANALISA DATA
d.Kendaraan tidak bermotor ( UM ) , Yaitu kendaraan bertenaga manusia atau hewan di atas roda ( meliputi sepeda, becak, kereta kuda dan kereta dorong ) 3. Hambatan Samping Hambatan samping dalam penelitian ini, meliputi : a. pejalan kaki ( PED = pedestrian ), b. parkir dan kendaraan berhenti ( PSV = parking and slow vehicles ), c. kendaraan keluar dan masuk ( EEV = exit and entry vehicles ), d. kendaraan lambat ( SMV = slow moving vehicles ).
4.2 Kondisi lalu lintas 4.2.1 Data arus dan komposisi lalu lintas Data arus dan komposisi lalu lintas merupakan data primer yang didapatkan secara langsung melalui pengamatan lapangan.Berikut titik pengamatan.
Gambar 4.3 Titik Penelitian IV-3
BAB IV ANALISA DATA
Pengamatan komposisi lalu lintas ini dilakukan selama 2 hari yaitu hari senin dan hari sabtu pada tanggal 4 februari 2012 dan 6 februari 2012. Pengambilan waktu pengamatan disesuaikan dengan kesibukan yang terjadi pada ruas jalan Kalimalang.Pengamatan dilakukan pada jam sibuk anggapan yaitu pada jam 06.00 – 09.00 pada puncak pagi dan pada pukul 15.00 – 18.00 pada puncak sore.Pengamatan dilakukan selama 3 jam per 15 menit.Berikut data arus lalulintas pada jam puncak yg di peroleh dari lapangan.Untuk data arus lalu lintas secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran. Hasil Survei arus lalu lintas jl. Kalimalang pada hari senin 6 Februari 2012: a. Data arus lalu lintas dan hambatan samping h-2 Titik 1 Pagi Tabel 4.1 Data arus lalu lintas h-2 titik 1 puncak pagi
IV-4
BAB IV ANALISA DATA
Tabel 4.2 Data Hambatan samping h-2 titik 1 puncak pagi
Titik 2 : Pagi Tabel 4.3 Data arus lalu lintas h-2 titik 2 puncak pagi
IV-5
BAB IV ANALISA DATA
Tabel 4.4 Data Hambatan samping h-2 titik 2 puncak pagi
4.3 Analisis Data Ruas 4.3.1 Perhitungan Volume pada ruas jalan Kalimalang Perhitungan Volume pada ruas jalan kalimalang dipilih pada waktu dan hari yang menggambarkan kondisi lalu lintas maksimal.Sesuai dengan kondisi tersebut pada titik 1 yaitu hari Senin pada pukul 08.00 – 09.00, pada titik 2 yaitu untuk arah timur - barat adalah hari senin pukul 07.00 – 08.00 dan untuk arah barat – timur pada hari senin pada pukul 08.00 – 09.00.Dengan jarak survey penelitian setiap titik adalah 100 m. Penentuan nilai emp Tipe jalan dengan - Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ) untuk HV arus lalu lintas total dua arah 37 kend /jam = 1,3 ; Untuk MC dengan arus lalu lintas total dua arah 8790 kend /jam ≥ 1800kend/jam,Wc > 6m = 0,25 (sumber MKJI 1997). IV-6
BAB IV ANALISA DATA
- Empat lajur terbagi (4/2 D ) Arah timur barat untuk HV 26 kend /jam = 1,3 ; Untuk MC dengan arus lalu lintas 8066 kend /jam ≥ 1050kend/jam = 0,25 (sumber MKJI 1997). Arah barat timur untuk HV 24 kend /jam = 1,3 ; Untuk MC dengan arus lalu lintas 3213 kend /jam ≥ 1050kend/jam = 0,25 (sumber MKJI 1997). a.titik 1 : - Pemisahan arah SP (Arah 1/Arah 2) : A= ( C/ B ) x 100 Dimana
A = Persentase B = Jumlah keseluruhan C = Jumlah yang ingin dicari
Maka :
A = ( 10121 / 5749 ) x 100 = 57 %
Sehingga arah SP (Arah 1/Arah 2) adalah 57/43 Komposisi persentase normal berdasarkan ukuran kota 2.926.732 ( www.kependudukancapil.go.id ) 1-3jt maka LV = 60 ; HV= 8 ; MC= 32 Arah Timur Barat Kendaraan Ringan (LV) = Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP LV = 719
x 1,00
= 719 SMP/Jam Kendaraan Berat (HV)
= Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP HV = 21
x 1,3
= 27,3 SMP/Jam IV-7
BAB IV ANALISA DATA
Sepeda motor (MC)
= Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP MC = 5009
x 0,25
= 1252,25 SMP/Jam Total
= LV + HV +MC = 719 + 27,3 + 1252,25 = 1998,55 SMP/Jam
Arah barat Timur Kendaraan Ringan (LV) = Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP LV = 575
x 1,00
= 575 SMP/Jam Kendaraan Berat (HV)
= Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP HV = 16
x 1,3
= 20,8 SMP/Jam Sepeda motor (MC)
= Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP MC = 3781
x 0,25
= 945,25 SMP/Jam Total
= LV + HV +MC = 575 + 20,8 + 945,25 = 1541,05 SMP/Jam
Maka Arus total Q = arus total arah timur – barat + arus total arah timur – barat Untuk Q Kend
= 5749 + 4372 = 10121 Kend /jam
Untuk Q smp
= 1998,55 SMP/Jam + 1541,05 SMP/Jam IV-8
BAB IV ANALISA DATA
= 3539,6 SMP/Jam Faktor satuan mobil penumpang Fsmp = Qsmp / Q kendaraan = 3539,6 / 10121 = 2,86 Hambatan samping ( Frekuansi berbobot kejadian ) Pejalan kaki ( PED )
= Faktor bobot x Frekuensi kejadian =1
x 94
=94 ( V L ) Parkir,kend berhenti ( PSV )
= Faktor bobot x Frekuensi kejadian =1
x 24
= 24 ( VL ) Parkir,kend berhenti ( SMV )
= Faktor bobot x Frekuensi kejadian =1
x 16
= 16 ( VL ) Total = 94+24+16 = 134 ( L) b.titik 2 : - Arus Timur – Barat (SISI A) Kendaraan Ringan (LV) = Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP LV = 2107
x 1,00
= 2107 SMP/Jam Kendaraan Berat (HV)
= Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP HV = 26
x 1,3
= 33,8 SMP/Jam Sepeda motor (MC)
= Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP MC IV-9
BAB IV ANALISA DATA
= 8066
x 0,25
= 2016,5 SMP/Jam Untuk Q Kend
= 2107 + 26 + 8066 = 10199 Kend /jam
Untuk Q smp
=2107 + 33,8 + 2016,5 = 4157,5 SMP/Jam
Hambatan samping ( Frekuansi berbobot kejadian ) Pejalan kaki ( PED )
= Faktor bobot x Frekuensi kejadian =1
x 21
=21 ( VL ) Parkir,kend berhenti ( PSV )
= Faktor bobot x Frekuensi kejadian =1
x 13
= 13 ( VL ) Parkir,kend berhenti ( SMV )
= Faktor bobot x Frekuensi kejadian =1
x 12
= 12 ( VL ) Total = 21+13+12 = 46 ( VL ) - Arus Barat – Timur (SISI B) Kendaraan Ringan (LV) = Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP LV = 2183
x 1,00
= 2183 SMP/Jam Kendaraan Berat (HV)
= Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP HV = 24
x 1,3
= 31,2 SMP/Jam IV-10
BAB IV ANALISA DATA
Sepeda motor (MC)
= Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP MC = 3212
x 0,25
= 803,25 SMP/Jam Untuk Q Kend
= 2183 + 24 + 3212 = 5420 Kend /jam
Untuk Q smp
=3183 + 31,2 + 803,25 = 3017,45 SMP/Jam
Hambatan samping ( Frekuansi berbobot kejadian ) - Arus Barat – Timur (SISI B) Pejalan kaki ( PED )
= Faktor bobot x Frekuensi kejadian =1
x 55
=55 ( VL ) Parkir,kend berhenti ( PSV )
= Faktor bobot x Frekuensi kejadian =1
x 46
= 46( VL ) Parkir,kend berhenti ( SMV )
= Faktor bobot x Frekuensi kejadian =1
x 36
= 36 ( VL ) Total = 55+46+36 = 137 ( L )
IV-11
BAB IV ANALISA DATA
4.3.2 Analisa kecepatan arus bebas Kecepatan arus bebas kendaraan ringan digunakan sebagai ukuran utama kinerja. Persamaan untuk penentuan kecepatan arus bebas mempunyai bentuk umumberikut: FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs Dimana: FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan (km/jam) Fvo = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan FVw = Penyesuaian kecepatan untuk lebar jalan FFVsf = Faktor penyesuaian untuk hambatan samping FFVcs = faktor penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota Kecepatan arus bebas dasar ( Fvo ) Tipe jalan dengan - Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ) kecepatan arus bebas dasar untuk LV dasar rata-rata adalah 44 km/jam (sumber MKJI 1997). - Empat lajur terbagi (4/2 D ) kecepatan arus bebas dasar untuk LV dasar rata-rata adalah 57 km/jam (sumber MKJI 1997). Penyesuaian kecepatan arus bebas untuk lebar jalur lalu lintas ( FVw) Tipe jalan dengan - Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ) dengan lebar jalur lalu lintas efektif ( Wc ) 9m maka FVw (km /jam ) = 4km/jam - Empat lajur terbagi (4/2 D ) Arah timur – barat = 4 km/ jam Arah barat – timur = -2 km/jam IV-12
BAB IV ANALISA DATA
Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk hambatan samping ( FFV sf ) - Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ) dengan lebar bahu efektif ( Ws ) 3,3m maka FFV sf (km /jam ) = 1,00 - Empat lajur terbagi (4/2 D ) dengan lebar bahu efektif ( Ws ) 1,8 m maka - Arah timur – barat =1,04 km/ jam - Arah barat – timur = 1,03 km/jam Faktor penyesuaian kecepatan arus bebas untuk ukuran kota ( FFV cs ) - Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ) dengan ukuran kota ( Juta penduduk ) termasuk
wilayah jaktim dengan jumlah penduduk 2.926.732 (
www.kependudukancapil.go.id ) maka FFV cs = 1 - Empat lajur terbagi
(4/2 D) dengan ukuran kota ( Juta penduduk )
termasuk wilayah Kota bekasi dengan jumlah penduduk 2.332.368 ( www.Bekasikotabps.go.id ) maka FFV cs = 1 Maka kecepatan arus bebas kendaraan ringan di ruas Jalan Kalimalang dapat diketahui dengan perhitungan sebagai berikut : - Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ) FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs FV = ( 44 + 4 ) x 1,00 x 1 FV = 48km/jam - Empat lajur terbagi (4/2 D) Arus timur - barat FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs FV = ( 57 + 4 ) x 1,04 x 1 FV = 63,44 km/jam IV-13
BAB IV ANALISA DATA
Arus barat - timur FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVcs FV = ( 57 + (-2) ) x 1,03 x 1 FV = 56,65 km/jam 4.3.3 Analisa Kapasitas Ruas Perhitungan kapasitas ruas jalan dilakukan dengan menggunakan MKJI untuk daerah perkotaan sebagai berikut : C = Co .FCw .FCsp .FCsf . FCcs (smp/jam) Keterangan : C : Kapasitas (smp/jam) Co : Kapasitas dasar (smp/jam) FCw : Faktor koreksi lebar jalan FCsp : Faktor koreksi pemisah arah (hanya untuk jalan tak terbagi) FCsf : Faktor koreksi hambatan samping dan bahu jalan /kreb FCcs : Faktor koreksi ukuran kota Berdasarkan data kondisi geometrik dan kondisi lingkungan jalan di kawasan studi maka dapat dilihat nilai nilai Co, FCw,FCsp, FCsf, FCcs sebagai berikut: a. Kapasitas Dasar (Co) Kapasitas dasar yang diperoleh ditentukan berdasarkan jumlah lajur dan jalur jalan yang ada di kawasan studi. Jalan kalimalang - Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ). Maka berdasarkan MKJI 1997 kapasitas/lajur : Co = 2900 smp/jam ( total 2 arah ) Untuk 2 lajur : IV-14
BAB IV ANALISA DATA
Co x 2= 2900 x 2 = 5800 smp/jam - Empat lajur terbagi
(4/2 D).Maka berdasarkan MKJI 1997
kapasita / lajur : Co = 1650 smp/jam ( per lajur ) untuk 2 lajur per arah : Co x 2= 1650 x 2 = 3300smp/jam b. Lebar Jalur Jalan (FCw) - Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ).Lebar jalur lalu lintas efektif ( Wc ) 9m maka FCw = 1,25 - Empat lajur terbagi (4/2 D).Lebar jalur lalu lintas efektif ( Wc ) 6m maka FCw arah timur barat = 1,08 FCw arah barat timur = 1,25 c. Faktor koreksi Kapasitas untuk pemisah arah (FCsp) - Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ).Dengan peisah arah SP 60% - 40% maka FCsp = 0,94 - Empat lajur terbagi
(4/2 D). Karena 4/2 D menjadi satu arah
sehingga tidak ada FCsp atau FCsp = 1,00 d. Faktor penyesuaian kapasitas untuk hambatan samping (FCsf) -
Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ) dengan lebar bahu efektif ( Ws ) 3,3m dengan kelas hambatan samping VL maka FC sf (km /jam ) = 1,01
-
Empat lajur terbagi (4/2 D ) dengan lebar bahu efektif ( Ws ) 1,8 m dan 4 maka FC sf (km /jam ) arah timur barat = 1,03 FC sf (km /jam ) arah barat timur = 1,02 IV-15
BAB IV ANALISA DATA
e. Faktor Koreksi Kapasitas akibat ukuran kota (FCcs) - Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ) dengan ukuran kota ( Juta penduduk ) termasuk
wilayah jaktim dengan jumlah penduduk 2.926.732 (
www.kependudukancapil.go.id ) maka FC cs = 1 - Empat lajur terbagi
(4/2 D) dengan ukuran kota ( Juta penduduk )
termasuk wilayah Kota bekasi dengan jumlah penduduk 2.332.368 ( www.Bekasikotabps.go.id ) maka FCcs = 1 Maka nilai C rasio pada ruas Jalan Kalimalang dapat diketahui dengan perhitungan sebagai berikut : - Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ) C = Co .FCw .FCsp .FCsf . FCcs (smp/jam) C = 5800 x 1,25 x 0,94 x 1,00 x 1.00 C = 6815 smp/jam - Empat lajur terbagi (4/2 D) C = Co .FCw .FCsp .FCsf . FCcs (smp/jam) arah timur barat C = 3300 x 1,08 x 1,00 x 1,03 x 1.01 C =3707,63 smp/jam arah barat timur C = 3300 x 0,96 x 1,00 x 1,02 x 1.01 C =3263,67 smp/jam 4.3.4 Perilaku lalu lintas a. Derajat Kejenuhan Dengan menggunakan kapasitas (C) IV-16
BAB IV ANALISA DATA
arus total (Q) DS = Q/C - Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ) DS = Q/C =3539,6 / 6815 =0,52 smp/jam Titik 2 empat lajur terbagi ( 4/ 2D ) - Arus Timur Barat DS = Q/C = 4157,3 / 3707,63 =1,12 smp/jam - Arus Barat Timur DS = Q/C = 3017,45 / 3263,67 =0,92 smp/jam b. Kecepatan dan waktu tempuh Waktu tempuh rata-rata TT = L/V (jam) Titik 1 - Dua lajur tak terbagi (2/2 UD ) DS = Q/C =0,52 FV = 48 km / jam
IV-17
BAB IV ANALISA DATA
Didapat VLV = 37 km/jam Titik 2 empat lajur terbagi ( 4/ 2D ) FV = 56,65 km / jam - Arus Barat Timur DS = Q/C =0.92
IV-18
BAB IV ANALISA DATA
Didapat VLV = 38 km/jam - Arus Timur Barat DS = Q/C =1,12 FV = 63,44 km / jam Didapat VLV = 0 km/jam ( berhenti )
Untuk perhitungan jam puncak titik 1 dan titik 2 Secara keseluruhan dapat dilihat pada lampiran dengan menggunakan formulir MKJI . Berikut ringkasan hasil perhitungan titik 1 dan 2 pada jam puncak : h-2 ( senin 6 feb 2012 )
IV-19
BAB IV ANALISA DATA
Tabel 4.5 hasil perhiungan titik 1 dan titik 2 jam puncak Derajat Kecepatan Tipe
Waktu
Volume
Kapasitas
Kejenuhan
Titik
rata rata jalan
(Jam)
(smp /Jam)
(C)
( DS )
Tingkat Pelayanan
( km / jam ) (smp /Jam) 1
2/2UD
2.
4/2D
Arah timur -barat Arah barat -timur
Senin 08.0009.00
Senin 07.0008.00 Senin 08.0009.00
3536,9
6815
0,52
37
4157,3
3707,63
1,12
0
E
3017,45
6263,67
0,92
38
D
IV-20
B
BAB IV ANALISA DATA
4.4 Analisa Data Simpang tak bersinyal 4.4.1 Data Geometrik Jalan Data geometrik jalan adalah data yang berisi kondisi geometrik dari segmen jalan yang diteliti. Data ini merupakan data primer yang didapatkan dari survei kondisi geometrik jalan secara langsung. Data geometrik ruas jalan kalimalang adalah sebagai berikut ini.
Gambar 4.4 Gambar geometric simpang tidak bersinyal
IV-21
BAB IV HASIL DAN ANALISA
4.4.2 Data Arus Lalu Lintas Berikut data arus lalulintas yg di peroleh dari lapangan. Tabel 4.6 data arus simpang tak bersinyal h - 2 pagi
IV -22
BAB IV HASIL DAN ANALISA
4.4.3 Analisis Data Perhitungan Volume pada simpang tak bersinyal jalan Kalimalang Perhitungan Volume pada simpang tak bersinyal jalan kalimalang dipilih pada waktu dan hari yang menggambarkan kondisi lalu lintas maksimal.Sesuai dengan kondisi tersebut pada titik 1 yaitu hari Senin pada pukul 08.00 – 09.00. Perhitungan arus dalam satuan smp ( satuan mobil penumpang ) Jalan minor D - LV LT = Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP LV = 17 X 1 = 17 SMP / jam ST = Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP LV =2X1 = 2 SMP / jam RT = Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP LV =3X1 = 3 SMP / jam Total = LT + ST +RT = 17 + 2 + 3 = 22 SMP/Jam - HV LT = Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP LV = 5 X 1,3 = 6,5 SMP / jam ST = Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP LV IV -23
BAB IV ANALISA DATA
= 2 X 1,3 = 2,6 SMP / jam RT = Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP LV = 3 X 1,3 = 3,9 SMP / jam Total = LT + ST +RT = 6,5 + 2,6 + 3,9 = 13 SMP/Jam - MC LT = Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP LV = 246 X 0.5 = 123 SMP / jam ST = Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP LV = 25 X 0.5 = 12,5 SMP / jam RT = Volume lalu lintas (Kend/jam) x EMP LV = 21 X 0.5 = 10,5 SMP / jam Total = LT + ST +RT = 123 + 12,5 + 10,5 = 292 SMP/Jam Kendaraan bermotor total MV -
LT = Jmlh Volume lalu lintas (Kend/jam) LV + Jmlh Volume lalu lintas (Kend/jam) HV + Jmlh Volume lalu lintas (Kend/jam) MC IV-24
BAB IV ANALISA DATA
= 17 + 5 + 246 = 268 kendaraan / jam -
ST = Jmlh Volume lalu lintas (Kend/jam) LV + Jmlh Volume lalu lintas (Kend/jam) HV + Jmlh Volume lalu lintas (Kend/jam) MC = 2 + 2 + 25 = 29 kendaraan / jam
-
RT = Jmlh Volume lalu lintas (Kend/jam) LV + Jmlh Volume lalu lintas (Kend/jam) HV + Jmlh Volume lalu lintas (Kend/jam) MC = 3 + 3 + 21 = 27 kendaraan / jam Total = LT + ST +RT = 268 + 29 + 27 = 324 kendaraan / jam
-
LT = Jmlh Volume lalu lintas (smp/jam) LV + Jmlh Volume lalu lintas (smp/jam) HV + Jmlh Volume lalu lintas (smp/jam) MC = 17 + 6,5 + 123 = 146,5 smp / jam
-
ST = Jmlh Volume lalu lintas (smp/jam) LV + Jmlh Volume lalu lintas (smp/jam) HV + Jmlh Volume lalu lintas (smp/jam) MC = 2 + 2,6 + 12,5 IV-25
BAB IV ANALISA DATA
= 17,1 kendaraan / jam -
RT = Jmlh Volume lalu lintas (smp/jam) LV + Jmlh Volume lalu lintas (smp/jam) HV + Jmlh Volume lalu lintas (smp/jam) MC = 3 + 3,9 + 10,5 = 17,4 kendaraan / jam Total = LT + ST +RT = 146,5+ 17,1 + 17,4 = 181 smp / jam
Rasio belok - LT = Total kendaraan bermotor MV LT ( kend /jam ) / Total kendaraan bermotor MV ( kend /jam ) = 268 / 324 = 0,83 - RT = Total kendaraan bermotor MV RT ( kend /jam ) / Total kendaraan bermotor MV ( kend /jam ) = 27 / 324 = 0,08 Untuk perhitungan SMP dan rasio belok jalan minor B, jalan utama A, Jalan utama C dapat dilihat di table . 4.4.4 Kapasitas Kapasitas, dihitung dari rumus berikut: C = CO × FW × FM × FCS × FRSU × FLT × FRT×FMI (smp/jam) IV-26
BAB IV ANALISA DATA
Dimana: C
= Kapasitas dasar (C0)
FW
= Faktor penyesuaian lebar masuk
FM
= Faktor penyesuaian median jalan utama
FCS
= Faktor penyesuaian ukuran kota (FCs)
FRSU = Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping dan kendaraan tak bermotor FLT
= Faktor penyesuaian-% belok kiri
FRT
= Faktor penyesuaian-% belok kanan
FMI
= Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor
Lebar pendekat dan simpang Dik :
WA
=9m
WB
= 3,7 m
WC
=9m
WD
=3,7 m
Lebar rata2 pendekat W1 W1
= ( a/2 + b/2 + c/2 + d/2 )/ 4 = ( 9/2 +3,7/2 + 9/2 + 3,7/2 )/ 4 =3,175 m
Jumlah lajur Lebar rata –rata pendekat utama WAC = ( a/2 + c/2)/2 = ( 9/2+9/2)/2 = 4,5 m < 5,5 = 2lajur Lebar rata –rata pendekat minor WBD = ( b/2 + d/2)/2 = ( 3,7/2+3,7/2)/2 = 1,85 m < 5,5 = 2lajur
IV-27
BAB IV ANALISA DATA
Kode simpang - Untuk jalan utama dengan jumlah lengan simpang 4 jumlah lajur2 sehingga kode tipe simpang adalah 422 - Untuk jalan minor dengan jumlah lengan simpang 4 jumlah lajur2 sehingga kode tipe simpang adalah 422 Kapasitas dasar Nilai kapasitas dasar diambil dari table MKJI 1997 hal 3-33 Dengan kode tipe simpang 422 didapat kapasitas dasar 2900 smp / jam. Faktor penyesuaian lebar pendekat Diperoleh dari table berikut ini dengan nilai W1 = 3,175,sehingga di dapat Fw = 1,025
Faktor penyesuaian median jalan utama dengan uraian tidak ada jalan utama maka FM = 1 Faktor penyesuaian ukuran kota IV-28
BAB IV ANALISA DATA
Dengan
jumlah
penduduk
pada
wilayah
jaktim
dengan
2.926.732
(
www.kependudukancapil.go.id ) maka FC cs = 1 Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping dan kendaraan tak bermotor, FRSU dihitung dengan menggunakan Tabel MKJI 1997 hal 3-35 Dengan rasio kendaraan yang telah didapat sebelumnya yaitu 0.04 dengan tipe lingkungan jalan permukiman dan kelas hambatan samping rendah makaPUM = 0,93 Faktor penyesuaian belok kiri Dengan nilai PLT = 0,05 sehingga didapat nilai FLT = 0,92
IV-29
BAB IV ANALISA DATA
Faktor penyesuaian belok kiri Dengan nilai PRT = 0,06 sehingga didapat nilai FRT = 1,039
Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor ditentukan dari di bawah dengan nilai PMI = 0,04 dan tipe simpang 422 maka didapat nilai FMI = 1,08
IV-30
BAB IV ANALISA DATA
Maka nilai kapasitas simpang tak bersinyal pada jam puncak adalah C
= CO × FW × FM × FCS × FRSU × FLT × FRT×FMI (smp/jam) =5800 x 1,05 x 1 x 1 x 0,93 x 0.92 x 1,039 x 1,08 =5846,92 smp / jam
4.4.5 Perilaku lalu lintas Derajat kejenuhan, dihitung dengan menggunakan rumus berikut. Hasilnya dicatat pada Kolom 31 Formulir USIG-II: DS = QTOT/C, dimana: QTOT Arus total (smp/jam) dari Formulir USIG-I, Baris 23, Kolom 10. C Kapasitas dari Formulir USIG-II, Kolom 28. Maka DS
= Qtot/C = 6008,3 / 5846,92 = 1.03
Tundaan lalu-lintas simpang Tundaan lalu-lintas simpang adalah tundaan lalu-lintas, rata-rata untuk semua kendaraan bermotor yang masuk simpang.Untuk DT > 0,6 maka dapat dihiung dengan DT
= 1,054/(0,2742-0.2041XDS)-(1-DS)x2 = 1,054/(0,2742-0.2041X 2,06)-(1-2,06)x2 = 0.54 det / smp
IV-31
BAB IV ANALISA DATA
Tundaan lalu-lintas jalan-utama (DTMA) Untuk DS > 0,6 = 1,05034 /(0.346-0,246xDS)-(1-DS)x1,8 = 1,05034 /(0.346-0,246 x2,06)-(1-2,06)x1,8 = 0,60 det /smp
IV-32
BAB IV ANALISA DATA
Tabel 4.7 Hasil perhitungan simpang tak bersinyal pada jam puncak
Tipe Titik
Kapasitas
(smp/Jam)
(C)
Waktu jalan
3
Volume
2/2UD
Senin 08.0009.00
6008,3
5846,92
Derajat
Tundaan
Kejenuhan
Simpang
( DS )
( det / smp )
1,03
12,81
Hasil perhitungan lainnya bisa dilihat pada lampiran
IV-33
Tingkat Pelayanan
E