BAB IV ANALISIS PROSES
4.1 Tahapan Produksi
4.1.1 Pra Produksi Pada tahap pra produksi yang perancang kerjakan terkait jobdesk Advertising Project Manager, kurang lebih sudah perancang jabarkan di Bab 3 pada pembahasan konsep perancangan. Karena memang proses pra produksi yang perancang kerjakan meliputi hal tersebut mengenai pembuatan unsur “what to say” yang diimplementasikan melalui beberapa hal dan akhirnya menjadi sebuah Creative Brief
untuk perancangan iklan perusahaan
“Safetylink”. Berikut perancang ulas kembali beberapa proses yang perancang lakukan dalam tahapan ini.
1. Menentukan STP a. Segmentasi Geografis : Wilayah Indonesia, khususnya kota-kota yang sudah terakses bandara penerbangan domestik maupun internasional, baik yang memiliki medium-high density market maupun secondary market.
82
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Demografis : - Jenis kelamin
: Pria dan Wanita
- Usia
: 18 – 35 tahun
- Pekerjaan
: Mahasiswa dan karyawan
- SSE
: A B (Menengah keatas)
Psikografis : 1. Remaja yang saat ini menyukai bepergian travel
untuk tujuan
mengexlore baik dengan tujuan liburan atau urusan lain di tempat-tempat atau destinasi-destinasi pariwisata yang tersebar luas di Indonesia. 2. Pebisnis muda yang mempunyai mobilitas tinggi untuk bepergian ke banyak kota-kota di Indonesia untuk kebutuhan bisnisnya.
b. Tergeting 1. Remaja bersetatus kelas ekonomi mengenah ke atas atau budfet traveler yang menyukai bepergian baik untuk urusan pribadi maupun travel liburan ke tempat-tempat di Indonesia maupun ke destinasi –destinasi pariwisata yang tersebar luas di Indonesia.
83
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Remaja dewasa yang berprofesi sebagai karyawan dengan kelas ekonomi menengah keatas yang mempunyai mobilitas tinggi untuk bepegian ke kota-kota di Indonesia untuk tujuan pribadi maupun kepentingan bisnis.
c. Positioning
Citilink sebagai brand angkutan penerbangan berbayar murah, mempunyai berbagai strategi untuk dapat menjadi pembeda dengan brand pesaing dalam pasar yang sama. Salah satunya dengan menciptakan positioning statement, adapun positioning statement dari Citilink menurut CEO mereka yang dikutip oleh Republika pada kala itu :
Positioning Citilink kita ingin menjadi maskapai yang casual tetapi elegan. Bisa dilihat misalnya dari seragam kita yang tetap sopan dan menyegarkan. Lalu kita juga menawarkan low cost yang reliable, di mana kita memokuskan high quality standard safety of security dan on time performance,” ungkap President & CEO Citilink Indonesia, Arif Wibowo, saat diwawancarai dua tahun silam (Republika, 11/6/2012)
84
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan pernyataan diatas, Citilink mengedepankan kualitas standar keamanan dalam penerbangan serta peningkatan on time performance sebagai pembeda mereka dengan produk LCC lainnya.
2. Menentukan SWOT
Internal External
Opportunity (O)
Strength (S)
Weakness (W)
1. Meraih pangsa pasar 1. Merencanakan budget traveler dengan penambahan armada memberikan pelayanan untuk memaksimalkan maksimal dari segala lini permintaan jumlah kenyamanan dan penerbangan karena keamanan potensi ekonomi Indonesia yang 2. Meraih target market mengalami peningkatan profile holiday passenger secara maksimal dengan 2. Merencanakan didukung unit bisnis lain penambahan rute dari Grauda Group di destinasi untuk bidang pariwisata memaksimalkan permintaan pasar terkait peningkatan potensi pariwisata lokal di Indonesia
85
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Berusaha merebut pangsa 1. Melakukan pasar dengan pengoptimalisasian memaksimalkan terhadap rute-rute pelayanan serta kemanan destinasi yang sudah ada dan segala kelebihan dengan strategi programCitilink terkait program yang dibuat kredibilitas maskapai atas menyesuaikan dengan brand yang baik yang kondisi tertentu yang terbukti dari berbagai menguntungkan untuk award yang telah menarik minat beli diperoleh dan konsumen terhadap menggunakan hal tersebut Citilink sehingga dapat untuk mempersuasi pasar. mengoptimalkan pasar pada sektor yang ada.
Threat (T)
Tabel 4.1 : Tabel SWOT
3. Menentukan Marketing Plan 1. Meraih pangsa pasar budget traveler dengan pengoptimalan pelayanan
maksimal
yang
memberikan
kenyamanan
serta
keamanan dalam penerbangan. 2. Menambah armada dan tujuan rute destinasi untuk pengoptimalan potensi peningkatan ekonomi Indonesia dan juga potensi pariwisata lokal yang terus berkembang demi menggaet presentase profile passenger holiday dan bisnis. 3. Membuat program-program pemasaran yang sesuai dengan situasi kondisi yang menguntungkan untuk pengoptimalan rute destinasi yang yang ada dengan tujuan menarik daya beli konsumen.
86
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Menentukan Creative Brief
Creative Brief Client Agency
Citilink USP Communication
Ket
Issue Terjadi beberapa kasus kecelakaan dan juga hal-hal negative yang terjadi pada jenis penerbangan LCC. Ada menganggap penerbangan LCC kurang memperhatikan kemanan dan pelayanan dan hanya berasumsi untuk memberikan harga semurah mungkin kepada konsumen.
Target Audience
Pria dan wanita umur 18-35 berstatus kelas ekonomi menengah keatas yang menyukai bepergian baik untuk urusan pribadi, bisnis, maupun travel liburan ke tempat-tempat di Indonesia maupun destinasi-destinasi pariwisata di Indonesia
Objective Meningkatkan kepercayaan passenger terhadap kualitas keamanan dan keselamatan yang diberikan Citilink dalam perjalanan mereka.
Strategy Memaparkan apa yang dilakukan Citilink guna menjaga ketatnya kemanan dan keselatan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Net Impression Citilink memberikan kenyamanan dan keberangkatan hingga anda sampai ditujuan
kemanan
87
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mulai
dari
Support Armada baru, umur pesawat minim On time performance baik Mengacu pada Gas IOSA Memperoleh berbagai award
Mandatories Penjalanan prosedur kemanan mulai dari pra-flight hingga post-flight harus ditekankan.
Consumer Response Statement What the consumer will believe : Saya akan mencoba menggunakan Citilink Saya nyaman menggunakan Citilink Saya percaya pada kemanan mengggunakan Citilink
Tabel 4.2 Tabel Client Brief
4.1.2 Produksi Pada tahap ini sesuai dengan yang perancang kerjakan dalam jobdesk Advertising Project Manager, perancang melakukan analisa-analisa lanjutan yang berkaitan dengan menentukan strategy-strategy untuk tindak lanjut dari creative brief yang telah perancang buat. Proses dilakukan dengan brainstorming bersama Art Director & Copywriter membahas hal tersebut. Jika pada tahap pra produksi perancang membuat unsur “what to say” melalui creative brief, lalu pada tahap produksi ini perancang menentukan apa yang akan dibuat untuk memenuhi unsur “how to say” dalam proses menyampaikan
88
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pesan komunikasi yang telah ditentukan sebelumnya kepada target khalayak yang ingin disasar.
Gambar 4.1 Perancang melakukan brainstorming Gambar 4.2 Perancang melakukan brainstorming
Dalam mewujudkan hal tersebut kami para perancang menentukan halhal apa saja yang akan dibuat untuk mewujudkan atau menyampaikan pesan komunikasi tersebut. Dengan mengangkat tema konsep “Safetylink” perancang membuat :
1. Iklan Perusahaan Untuk mengkomunikasikan pesan Safetylink, perancang akan membuat sebuah TVC. Jenis iklan yang dipilih adalah jenis iklan perusahaan atau biasa disebut Coorporate Advertising. Perancang
89
http://digilib.mercubuana.ac.id/
memilih jenis iklan perusahaan dikarenakan beberapa factor yang terdapat pada jenis iklan ini, diantaranya : a) Mempunyai
unsur
mendidik,
menginformasikan,
menanamkan kesan pada publik berkenaan dengan kebijakan perusahaan, fungsi perusahaan, fasilitas perusahaan, tujuantujuan perusahaan, cita-cita perusahaan, dan standar standar yang berlaku di dalam perusahaan tersebut.
b) Mempunyai maksud untuk membangun opini yang menguntungkan tentang perusahaan dengan menekankan pada kompetensi manajemen perusahaan, unsur-unsur ilmiah dan alamiah yang digunakan perusahaan, keahlian yang digunakan dalam perusahaan, perkembangan teknologi perusahaan, pengembangan produk, kontribusi perusahaan terhadap perkembangan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat. Dan di sisi lain, dapat menutup opini yang tidak menguntungkan serta mencegah sikap-sikap yang negatif terhadap perusahaan.
c) Dan yang pasti karena iklan jenis ini berfungsi menaikan citra perusahaan kearah yang lebih positif berkaitan dengan hal-hal yang sedang terjadi di masyarakat berkaitan dengan perusahaan tersebut. Dan menjawab kebingungan masyarakat terhadap hal atau system yang dilakukan perusahaan terhadap suatu isu.
90
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bersasarkan pemaparan diatas perancang yakin dengan menggunakan jenis iklan perusahaan, pesan yang akan disampaikan terkait dengan konsep Safetylink akan lebih efektif dan efisien untuk diterima khalayak ketimbang jenis iklan lainnya.
2. Campaign Untuk mendukung proses penyampaian pesan melalui TVC, perancang juga akan menggunakan strategy lain, yaitu dengan menggunakan kampanye. Perancang akan membuat beberapa kampanye iklan untuk menunjang TVC yang akan dibuat. Target khalayak dari kampanye iklan ini tidak seluas TVC, hanya akan meraih pangsa pasar spesifik khalayak bandara sebagai target audience brand Citilink. Alasan perancang menggunakan jenis Campaign ad, sebagai berikut : a) Jenis kegiatan kampanye iklan akan mendukung iklan TVC yang dibuat, sehingga dimaksudkan agar pesan tersampaikan dengan baik. b) Jika pada TVC target audience hanya bisa melihat dan mendengarkan, pada kampanye iklan yang akan perancang buat dimaksudkan agar lebih dari itu, yaitu memiliki experience atau pengalaman melakukannya.
91
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan pemaparan diatas perancang yakin bahwa pemilihan jenis kampanye iklan dapat menunjang proses dari penyampaian pesan Safetylink sehingga para passenger paham dan mengerti serta langsung merasakan, hal ini juga dimaksudkan untuk mencapai Consumer Respone Statement yang diinginkan melalui creative brief yang ada. Untuk penjelasan kampanye apa saja yang perancang buat, akan dijelaskan pada point 4.2 Lembar Kerja Produksi.
4.2 Lembar Kerja Produksi
4.2.1 Konsep Program
Campaign Ads Campaign atau kampanye iklan yang dilakukan atau di buat
oleh
perancang
dimaksudkan
untuk
mendukung
penyampaian pesan yang tersurat pada iklan perusahaan TVC Safetylink. Perancang membuat atau menjalankan sederetan kampanye iklan di Bandara Soekarno-Hatta, terkhusus lagi pada terminal yang merupakan tempat Citilink ada. Yaitu terminal 1C
92
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ada beberapa bentuk kampanye iklan yang kami lakukan. Diantaranya,
a) Iklan perusahaan Iklan perusahaan yang akan perancang buat menyampaikan tema “Safetylink” (Safety flight with citilink), Disini perancang menggunakan tema ini berisikan pesan yang ditujukan agar masyarakat tahu bahwa terbang bersama Citilink itu aman karena perusahaan tersebut mengedepankan aspek-aspek keamanan dalam peraturanperaturan yang ketat. Sehingga diharapakan setelah kampanye iklan ini terlaksana, masyarakat kembali mempunyai kepercayaan yang tinggi untuk menggunakan jasa
penerbangan
jenis
LCC
khususnya
dengan
menggunakan Citilink. b) Below The Line (amplop tiket) Pada kesempatan ini, perancang akan melakukan kampanye iklan safetylink pada perangkat penerbangan konsumen, yaitu pada amplop tempat tiket penumpang. Media amplop dipilih karena media ini pasti akan dipegang setiap penumpang citilink dan jika membuat 93
http://digilib.mercubuana.ac.id/
amplop ini semenarik mungkin, pasti akan membuat penumang tertarik untuk membuka dan melihatnya. Pada amplop ini, perancang akan membuat layout yang berisikan informasi mengenai step-step standarisasi keamanan yang dilakukan pada Citilink. Itu merupakan kesimpulan atau rangkuman dari iklan TVC yang perancang buat. Sehingga penumpang dapat mengetahui isi dari konsep rancangan perancang. Di amplop ini juga akan terdapat barcode QR untuk menujukan konsumen kepada item promosi campaign lainnya.
c) Theatrical Campaign Pada hal ini akan dilakukan teatrikal yang bersifat gerilya atau diem-diam sehingga penumpang tidak menyadari dan mengetahuinya sebelum hal ini dilakukan. Ini masih berhubungan dengan ambient media yang dilakukan pada design amplop boarding pass, dimana aka nada amplop khusus yang pemberiannya secara random, dimana jika penumpang yang akan mendapatkan amplop itu, dia akan dikawal oleh dua orang bodyguard setelah penerimaan amplop hingga masuk kedalam pesawat. Hal ini 94
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dimaksudkan agar menunjukan kesan bahwa Citilink memberikan pelayanan keamanan penuh pada penumpang tetapi disampaikan dengan tersirat.
d) Augmented Realty Pada hal ini perancang akan menggunakan augmented realty berupa games pada smartphone. Hal ini perancang maksudkan agar dapat membangun engagement antara brand dengan penumpang melalui media entertainment. Perancang meratap pada konsep 3E ( Education, Entertainment, Engagement) , yang mana itu dimaksudkan agar : a. Education, mengedukasi penumpang dengan pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan penerbangan pada konsep Safetylink. b. Entertainment, mempunyai tujuan menghibur target audience Citilink dengan games sehingga karena mempunyai nilai hiburan sehingga lebih menarik untuk di lakukan oleh para target audience. 95
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Engagement, ketika hal yang mempunyai nilai hiburan ditambah mengadakan reward berupa hadiah-hadiah yang didapatkan para penumpang jika memainkan games tersebut, maka akan tercipta engagement antara penumpang dengan brand melalui aplikasi games ini.
4.2.2 Working Schedule Time Estimate Process Task Name Oktober 1
2
3
Pra-Production
Brainstorming Script & Storyboard dev Casting Talent (Animator) Casting Talent (Dubber)
Production
Execution
Post-Production
Dubbing process Video Editing Approval Rough Cut Sound Mixing, Music Approval Final
96
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
November
Desember
1
1
2
3
4
2
3
4
Tabel 4.3 Working Schedule
Timeline Media Waktu Pelaksanaan Media
Q1 Jan
Feb
Q2 Mar
Apr
Mei
Q3 Jun
Jul
Agu
Q4 Sep
Okt
Nov
Teatrikal Campaign TVC Website BTL (folder map & label bag) Augmented Realty
Dari time table diatas bisa kita lihat bahwa rencana perancang dalam membuat iklan ini atau waktu proses yang perancang butuhkan untuk membuat sebuah project tersebut adalah dalam jangka waktu kurang lebih 3 (tiga) bulan. Dimana persiapan untuk pra production perancang rencanakan selesai pada 5 (lima) minggu. Lalu tahap production atau eksekusi perancang ambil range waktu selama 3 (tiga) minggu kerja. Lalu terakhir pada proses post-production perancang rencanakan akan selesai dalam waktu 3 (tiga) minggu, disini meluputi
97
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Des
proses dubber, editing and cutting untuk scene yang akan ditampilkan, lalu terakhir masuk pada tahap sound mixing and music. Perancang harap tidak ada kendala dalam implementasi dilapangan, sehingga apa yang perancang rencanakan dalam time table ini dapat terealisasikan dengan sebaik-baiknya dan menghasilkan hasil yang maksimal demi keberhasilan semua pihak yang terlibat.
4.2.3 Breakdown Budgeting Process
Budget Estimate
Equipment
PraProduction Production
Casting talent : mancari animator
Rp
Casting talent : mencari dubber
Rp
Proses pembuatan animasi, untuk 2 animator
Rp 2.000.000
Proses dubbing, untuk 1 pengisi suara
Rp 200.000
98
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ket
Post-Production
Video Editing (dilakukan sendiri oleh perancang)
Rp
Sound Mixing & Music (dilakukan sendiri oleh perancang)
Rp
Cetak Mockup (amplop, x-banner, label bag)
Rp 120.000
Total Estimate
Rp 2.320.000
Tabel 4.4 Breakdown Budgeting
Budget Estimate Process
Equipment
Budget Estimate
Pra-Production Production PostProd uctio n
Ide dasar kreatif pembuatan
Rp 15.000.000
Casting talent : mancari animator
Rp 1.000.000
Casting talent : mencari dubber
Rp 1.000.000
Casting talent : pengawal penumpang
Rp 1.000.000
Proses pembuatan animasi, untuk 2 animator
Rp 6.000.000
Proses dubbing, untuk 1 pengisi suara
Rp 2.000.000
Pembuatan Website
Rp 20.000.000
Pembuatan Folder map (5.000 pcs)
Rp 7.500.000
Pembuatan Label Bag
Rp 2.500.000
Biaya 2 pengawal untuk theatrical campaign
Rp 3.000.000
Pembuatan games app
Rp 30.000.000
Video Editing
Rp 5.000.000
99
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ket
Medplan TVC
Rp 3.600.000.000
Sound Mixing & Music
Rp 4.000.000
Pembuatan Souvenir reward games
Rp 10.000.000
Jumlah
Rp 3.708.000.000
Agency Fee 10%
Rp 307.800.000
Total Estimasi
Rp 4.158.000.000
4.3 KENDALA DAN PEMECAHAN Pada saat perancang membuat iklan ini, ada beberapa kendala yang terjadi pada saat proses pembuatan animasi dari iklan TVC Safetylink. kendala itu ada pada waktu pengerjaan. Semula pengerjaan yang dijadwalkan akan rampung pada waktu 3 minggu ternyata terhalang 2 minggu, dikarenakan talent animator yang perancang percayakan sedang menghadapi masa ujian di sekolahnya. Ini dikarenakan animator yang bekerja sama dengna perancang masih duduk di bangku SMK. Tidak banyak yang dapat perancang lakukan selain menunggu, karena jika dipaksakan pun pasti hasilnya tidak akan maksimal. Akhirnya perancang memakluminya dan menunggu hingga waktu ujian di sekolah mereka selesai dan barulah proyek pembuatan animasi bias kembali diteruskan.
100
http://digilib.mercubuana.ac.id/