BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk Informasi yang ada pada laporan keuangan adalah informasi yang berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi ini akan lebih bermakna jika kita mengetahui maksud dari angka-angka tersebut, untuk mengetahui makna yang ada pada laporan keuangan diperlukan sebuah alat analisis. Alat analisis yang digunakan biasanya adalah analisis laporan keuangan yang berupa rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan ini bertujuan untuk mengukur kinerja perusahaan dari berbagai aspek kinerja. Rasio menggambarkan suatu hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut. Dari hasil perhitungan terhadap rasio keuangan PT Astra Agro Lestari tahun 2006 sampai tahun 2010, diperoleh perhitungan rasio Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas, dan Aktivitas.
1.1.1 Analisis Rasio Likuiditas Likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera dilunasi. Dalam penelitian ini dipilih Rasio Lancar (rasio lancar). Current ratio mencakup semua unsur-unsur aktiva dan pasiva lancar dan dapat
36
mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban atau hutang jangka pendeknya. Likuiditas perusahaan dapat diketahui dari neraca dengan membandingkan jumlah asset lancar dengan hutang lancarnya. Biasanya angka minimum rasio ini adalah 2,00 atau 200% semakin tinggi rasio ini maka makin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibankewajibannya. Rasio likuiditas ini dihitung dengan rumus :
=
100 %
TABEL 4.1 Current Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010
ASSET LANCAR
HUTANG LANCAR
492.195 1.647.854 1.975.656 1.714.426 2.051.177
563.599 1.027.958 1.016.167 938.976 1.061.852
PERSENTASE
87,33% 160,30% 194,42% 182,58% 193,17%
Sumber (laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk yang sudah diolah)
Dari Tabel di atas dapat dikatakan pada tahun 2006 PT Astra Agro Lestari kurang Likuid karna rasio lancarnya berada dibawah 100% yaitu sebesar 87,33%. Dari laporan keuangannya perusahaan mempunyai hutang lancar yang lebih besar dari pada asset lancar perusahaan. Namun jika dilihat pada tahun 2007 Rasio Lancar PT Astra Agro Lestari Tbk 37
meningkat sebesar 160,30% atau 1,60. Ini berarti bahwa setiap Rp 1,hutang lancar yang diberikan oleh kreditor dapat dijamin oleh assets lancar perusahaan sebesar Rp 1,60. Pada tahun ini rasio perusahaan mengalami peningkatan sebesar 0,73 dari tahun sebelumnya. Rasio lancar PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2008 sebesar 194,42% atau 1,94. Pada tahun ini rasio lancar juga mengalami kenaikan 0,34 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2009 rasio lancar PT Astra Agro Lestari Tbk mengalami penurunan nilai rasio dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,12, dan pada tahun 2010 PT Astra Agro Lestari Tbk mengalami peningkatan kembali nilai rasio sebesar 193,17% atau 1,93 yang artinya setiap Rp 1 hutang lancar dapat dijamin Rp 1,93 oleh asset lancar perusahaan. Jika di lihat kinerja current rasio PT Astra Agro Lestari Tbk mengalami kenaikan nilai rasio dari tahun ke tahun kecuali pada tahun 2006 rasio lancar perusahaan berada di bawah 100%. Secara keseluruhan Rasio Lancar PT Astra Agro Lestari Tbk dinyatakan likuid dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
38
Grafik 4.1 Current Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk
sumber : data yang telah diolah
Grafik 4.1 menggambarkan Current Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2006 hingga 2010. Gambar tersebut menunjukkan trend yang cenderung meningkat. Nilai rasio tertinggi perusahaan terjadi pada tahun 2008 sebesar 194,42% dan rasio perusahaan terendah pada tahun 2006 sebesar 87,33%.
Tabel 4.1 Trend Current Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk TAHUN
Y ( Current Rasio )
X ( Tahun )
X.Y
X²
2006 2007 2008 2009 2010
87,33 160,3 194,42 182,58 193,17 ∑Y = 817,8
-2 -1 0 1 2
-174,66 -160,3 0 182,58 386,32 ∑XY = 233,79
4 1 0 1 4 ∑X² = 10
39
Berdasarkan perhitungan trend Current Rasio di atas maka dapat diperoleh persamaan nilai Trend : y = 163,56 + 23,396 x Tahun dasar = 2008 1 unit x = 1 tahun Dapat diketahui bahwa nilai : y = Current Rasio x = Unit waktu Nilai a = 163,56 yaitu besarnya y pada saat x = 0 ( thn 2008). Yang bermakna bahwa pada tahun 2008 nilai CR PT Astra Agro Lestari Tbk 163,56 yang artinya setiap Rp 1 hutang lancar dijamin Rp 1,6356 oleh asset lancar. Nilai b = 23,396 yaitu besarnya pertambahan nilai Current Rasio setiap x naik 1 tahun. Yang bermakna bahwa tiap pertambahan 1 tahun buku, nilai Current Rasio bertambah sebesar 23,396%
4.1.2 Rasio Rasio Solvabilitas Rasio ini menggambarkan tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang terutama apabila perusahaan dilikuidasi. Salah satu rasio yang digunakan untuk menilai solvabilitas yaitu :
40
Rasio Hutang dengan modal Sendiri ( Total Debt to Equity Ratio ) Rasio ini menunjukan sejauh mana modal sendiri dapat menjamin kewajiban-kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang.
100%
DER =
Tabel 4.2 Debt To Equity Ratio PT Astra Agro Lestari Tbk
TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010
TOTAL HUTANG 657.846 1.150.575 1.183.215 1.144.783 1.334.542
MODAL SENDIRI 2.748.567 4.060.602 5.156.245 6.226.365 7.211.687
RASIO DER 23,93% 28,33% 22,94% 18,38% 18,50%
Sumber (laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk yang sudah diolah)
Rasio hutang terhadap modal PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2006 sebesar 23,93% atau 0,23 ini berarti setiap Rp 1,- modal dijadikan jaminan hutang sebesar Rp 0,23. Hal ini juga berarti 23,93% modal perusahaan dibiayai oleh hutang perusahaan. Rasio hutang terhadap modal PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2007 sebesar 28,33% atau 0,28 rasio ini mengalami peningkatan nilai rasio sebesar 0,4 Rasio hutang terhadap modal PT Astra Agro Lestari pada tahun 2008 sebesar 22,94% atau 0,22. Rasio ini lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. Debt to equity rasio PT Astra Agro Lestari pada tahun 2009 sebesar 18,38% atau 0,18, dan pada tahun 2010 rasio ini mengalami
41
kenaikan nilai rasio yang terbilang rendah dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 18,50%. Secara umum Debt to Equity Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 cenderung menurun dalam kondisi solvabel. Nilai rasio yang semakin menurun hal ini berarti resiko pemilik modal semakin rendah.
Grafik 4.2 Debt to equity Ratio PT Astra Agro Lestari
Sumber : Data yang telah diolah
Grafik 4.2 menggambarkan rasio Debt to Equity Rasio PT Astra Agro Lestari pada tahun 2006-2010. Gambar tersebut menunjukkan trend yang menurun. Rasio tertinggi perusahaan terjadi pada tahun 2007 sebesar 28,33% dikarenakan jumlah hutang perusahaan yang bertambah lebih
42
besar dari pada penambahan jumlah modal perusahaan dan rasio perusahaan yang paling rendah pada tahun 2009 sebesar 18,38%.
Tabel 4.2 Trend Debt to Equity Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk TAHUN
Y ( Current Rasio )
X ( DER )
X.Y
X²
2006 2007 2008 2009 2010
23,93 28,33 22,95 18,39 18,50 ∑Y = 112,1
-2 -1 0 1 2
-47,86 -28,33 0 18,39 37 ∑XY = -20,8
4 1 0 1 4 ∑X² = 10
Berdasarkan Perhitungan Trend Debt to Equity Rasio di atas dapat diperoleh persamaan nilai Trend : y = 22,42 – 2,08 x Tahun dasar = 2008 1 unit x = 1 tahun Dapat diketahui bahwa nilai : y = Debt To Equity Rasio x = Unit waktu Nilai a = 22,42 yaitu besarnya y pada saat x = 0 ( thn 2008). Yang bermakna bahwa pada tahun 2008 DER PT Astra Agro Lestari Tbk 22,42% atau 0,2242 yang artinya tiap Rp 1 ekuitas digunakan untuk menjamin Rp 0,2242 hutang perusahaan
43
Nilai b = -2,08 yaitu besarnya penurunan nilai DER setiap unit x naik 1 tahun. Bermakna bahwa tiap pertambahan 1 tahun buku, nilai DER menurun sebesar 2,08%.
4.1.3 Rasio Rasio Profitabilitas ( Rentabilitas ) Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Rentabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan asset atau modal yang menghasilkan laba tersebut, yang termasuk dalam rasio ini yaitu Margin Laba Bersih. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini menggambarkan laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. Nilai rasio yang rendah menggambarkan sedikit penerimaan keuntungan bersih untuk setiap kali penjualan begitu juga sebaliknya, rasio yang semakin tinggi berarti mendapatkan laba yang tinggi pula. Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu:
x 100%
NPM =
44
Tabel 4.3 Net Profit Margin PT Astra Agro Lestari Tbk ( Dalam Jutaan Rupiah )
TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010
LABA BERSIH 787.318 1.973.428 2.631.019 1.660.649 2.016.780
PENJUALAN BERSIH 3.757.987 5.960.954 8.161.217 7.424.283 8.843.721
NPM 20,95% 33,10% 32,24% 22,37% 22,80%
Sumber (laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk yang sudah diolah)
Rasio Margin Laba Bersih PT Astra Agro Lestari Tbk rasio ini berfluktuasi dan cenderung menurun. Pada tahun 2006 rasio laba bersih PT Astra Agro Lestari sebesar 20,95% artinya setiap Rp 1,- penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,21. Pada tahun 2007 laba bersih perusahaan meningkat sebesar 33,10% artinya setiap Rp 1,- penjualan menghasilkan laba sebesar 0,33. Berarti ada kenaikan rasio margin laba bersih dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena adanya kenaikan pada laba bersih lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pada penjualan. Sedangkan Rasio Margin laba Bersih pada tahun 2008 adalah sebesar 32,23% artinya setiap Rp 1,- penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,32 yang berarti ada penurunan rasio. Nilai Net Profit Margin Ratio pada tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 22,36% atau 0,22 dan ditahun 2010 sebesar 22,80 atau 0,23. Laba bersih yang diterima perusahaan menurun, hal ini disebabkan karna adanya kebijakan
45
pemerintah menetapkan kenaikan pajak bagi perusahaan pada tahun 2009 sebesar 28% sehingga ini mempengaruhi perusahaan dalam menghasilkan laba bersih pada tahun tersebut.
Grafikl 4.3 Net Profit Margin PT Astra Agro Lestari Tbk
Sumber : Data yang telah diolah
Secara keseluruhan jika di lihat dari nilai Net Profit Margin Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dari tahun 2006 sampai tahun 2010 bahwa Net Profit Margin yang diperoleh perusahaan cenderung menurun namun masih dalam kondisi stabil. Rasio Net Profit Margin PT Astra Agro Lestari Tbk disajikan pada grafik 4.3 di atas.
46
Tabel 4.3 Trend Net Profit Margin PT Astra Agro Lestari Tbk TAHUN
Y ( Net Profit Margin )
X ( Tahun )
X.Y
X²
2006 2007 2008 2009 2010
20,95 33,10 32,24 22,37 22,80 ∑Y = 131,46
-2 -1 0 1 2
-41,9 -33,1 0 22,36 45,6 ∑XY = -7,04
4 1 0 1 4 ∑X² = 10
Berdasarkan Perhitungan Trend Net Profit Margin di atas dapat diperoleh persamaan nilai Trend : y = 26,292 – 0,704 x Tahun dasar = 2008 1 unit x = 1 tahun Dapat diketahui bahwa nilai : y = Net Profit Margin x = Unit waktu Nilai a = 26,292 yaitu besarnya y pada saat x = 0 ( thn 2008). Yang bermakna bahwa pada tahun 2008 nilai NPM PT Astra Agro Lestari Tbk 26,292 yang artinya tiap Rp 1 penjualan menghasilkan Rp 0,26292 laba bersih bagi perusahaan Nilai b = -0,704 yaitu besarnya penurunan nilai NPM setiap unit x naik 1 tahun. Bermakna bahwa tiap pertambahan 1 tahun buku, nilai NPM menurun sebesar 0,704%.
47
4.1.4 Rasio Aktifitas
Rasio
ini
menunjukan
kemampuan
dan
efektivitas
pihak
manajemen dalam mengelola sumberdaya atau asset dan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Sumberdaya atau asset
perusahaan harus
dimanfaatkan secara efisien karena dengan cara ini perusahaan akan memperoleh laba. Salah satu rasio yang digunakan yaitu:
Rasio Perputaran Total Asset (Total Asset Turnover Ratio) Rasio ini menunjukan penggunaan total asset dengan baik dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan jumlah penjualan tertentu. Semakin besar rasio akan semakin baik.
100 %
TATO =
Tabel 4.4 Total Asset Turnover Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk ( Dalam Jutaan Rupiah )
TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010
PENJUALAN BERSIH 3.757.987 5.960.954 8.161.217 7.424.283 8.843.721
TOTAL ASSET 3.496.955 5.352.986 6.519.791 7.571.399 8.791.799
PERPUTARAN 1,07 1,11 1,25 0,98 1,00
Sumber (laporan keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk yang sudah diolah)
48
Rasio Perputaran Jumlah Asset PT Astra Agro Lestari Tbk pada periode tahun 2006 sebesar 1,07 kali artinya dana yang tertanam dalam keseluruhan asset rata-rata dalam satu tahun perputarannya adalah 1,07 kali atau setiap Rp 1,- asset dalam satu tahun dapat menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1,07,-. Rasio perputaran jumlah asset PT Astra Agro Lestari Tbk pada periode tahun 2007 dan 2008 mengalami kenaikan yaitu 1,11 kali menjadi 1,25 kali yang artinya dana yang yang tertanam dalam keseluruhan asset rata-rata dalam satu tahun perputarannya adalah 1,11 dan 1,25 kali yang mana ada kenaikan rasio perputaran jumlah asset dibandingkan tahun 2006. Rasio Perputaran total asset PT Astra Agro Lestari Tbk pada tahun 2009 adalah 0,98 kali, nilai ini lebih kecil dari pada tahun 2008 hal ini karna jumlah penjualan yang menurun dari tahun 2008 dan pada tahun 2010 rasio Perputaran Total Asset kembali meningkat menjadi 1,00 hal ini terjadi karena perusahaan berusaha meningkatkan volume penjualan dan disertai juga dengan peningkatan asset perusahaan.
49
Grafik 4.4 Total Asset Turn Over Rasio PT Astra Agro Lestari
sumber : data yang telah diolah
Secara keseluruhan Total Asset Turnover PT Astra Agro Lestari tahun 2006 hingga 2010 cenderung menurun namun masih tergolong stabil karena nilai rasio perusahaan berkisar pada nilai 1, kecuali pada tahun 2009 sebesar 0,98. Aktivitas yang menurun menunjukkan kinerja yang kurang baik. Rasio Total Asset Turnover PT Astra Agro Lestari Tbk tahun 2006-2010 digambarkan dengan grafik 4.4 di atas.
50
Tabel 4.4 Trend Total Asset Turnover Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk TAHUN
Y ( TATR )
X ( Tahun )
X.Y
X²
2006 2007 2008 2009 2010
1,07 1,11 1,25 0,98 1,00 ∑Y = 5,51
-2 -1 0 1 2
-2,14 -1,11 0 0,98 2,2 ∑XY = -0,07
4 1 0 1 4 ∑X² = 10
Berdasarkan Perhitungan Trend Perputaran Total Asset di atas dapat diperoleh persamaan nilai Trend : y = 1,102 – 0,007 x Tahun dasar = 2008 1 unit x = 1 tahun Dapat diketahui bahwa nilai : y = Total Asset Turnover Rasio x = Unit waktu Nilai a = 1,102 yaitu besarnya y pada saat x = 0 ( thn 2008) yang bermakna bahwa tiap pada tahun 2008 TATO PT Astra Agro Lestari Tbk 1,102 yang artinya tiap Rp 1 asset menghasilkan Rp 1,102 penjualan Nilai b = -0,007 yaitu besarnya penurunan nilai TATO setiap unit x naik 1 tahun yang artinya bahwa tiap pertambahan 1 tahun buku, nilai TATO menurun sebesar 0,007%
51
4.2 Perbandingan Rasio PT Astra Agro Lestari dengan Rasio Rata-Rata Industri Sejenis Dalam penelitian ini perusahaan yang telah diteliti adalah PT. Astra Agro Lestari Tbk dan sepuluh perusahaan perkebunan sejenis yang terdaftar di BEI. Namun dalam penelitian ini terdapat enam perusahaan yang datanya kurang lengkap sehingga yang dianalisis menjadi empat perusahaan sebagai pembanding untuk PT Astra Agro Lestari Tbk. Perhitungan Rasio Rata-rata industri sejenis diambil dari nilai rata-rata empat perusahaan industri sejenis yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk, PT London Sumatra Indonesia Tbk, PT Sampoerna Agro Tbk, dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk.
4.2.1 Rasio Likuiditas Rasio
ini
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek yang harus segera dipenuhi. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat apabila mampu memenuhi kewajiban- kewajiban tepat pada waktunya yaitu pada saat ditagih. Rasio yang digunakan yaitu : Rasio Lancar (Current Rasio) Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar kekayaan perusahaan yang dapat diuangkan dalam jangka pendek.
52
Tabel 4.5 Current Rasio PT Astra Agro Lestari dengan Rata-Rata Industri
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata
PT Astra Agro Lestrai Tbk 87,33% 160,30% 194,42% 182,58% 193,17% 163,56%
Rata-Rata industri 271,02% 564,69% 629,11% 624,58% 495,50% 516,98%
Grafik 4.5 Current Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Rata-rata Industri Sejenis
Dari perhitungan Rasio lancar rata-rata industri dengan PT Astra Agro Lestari Tbk. Rasio lancar PT Astra Agro Lestari Tbk berada di bawah industri namun rasio perusahaan menunjukkan kondisi yang cukup likuid sehingga perusahaan tidak kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan Asset lancar yang dimiliki. Dari tahun ke tahun
53
rasio lancar rata-rata industri sejenis rasionya berfluktuatif mengalami kenaikan dan penurunan rasio tetapi secara keseluruhan sangat likuid karena rasio lancar dari tahun ke tahun berada di atas 200%. Dari keseluruhan analisa di atas, Rasio rata-rata industri menunjukkan kondisi yang lebih likuid bila dibandingkan dengan PT Astra Agro Lestari Tbk. PT Astra Agro Lestari dari tahun ke tahun juga semakin likuid, karena sejak tahun 2007 rasio di atas 100%. Hal ini menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang baik dimana perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendek dari asset lancar yang dimiliki.
4.2.2 Rasio Solvabilitas Rasio
ini
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam memenuhi kewajiban keuangannya, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Suatu perusahaan yang mempunyai asset atau kekayaan yang cukup untuk membayar
semua kewajibannya atau hutang-hutangnya dikatakan
solvabel. Rasio yang digunakan yaitu : Rasio Hutang Terhadap Modal ( Total Debt to Equity Rasio) Rasio ini menunjukkan kemampuan modal sendiri dalam menjamin total hutang perusahaan. Bila nilai rasio ini lebih dari satu, maka kemampuan modal sendiri untuk menjamin hutang semakin rendah. Nilai rasio tinggi kurang baik karena hal tersebut menunjukkan besarnya dana yang berasal dari luar sehingga bila terjadi likuidasi perusahaan akan mengalami kesulitan. 54
Tabel 4.6 ToTal Debt to Equity Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Rata-rata industri
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata
PT Astra Agro Lestari Tbk 23,93% 28,33% 22,95% 18,39% 18,50% 22,42%
Rata-Rata industri 222,36% 168,88% 144,59% 99,77% 102,09% 147,538%
Sumber : Data yang telah diolah
Grafik 4.6 Debt to Equity Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Rata-rata Industri
Dilihat dari analisis pertumbuhan rasio nilai Debet to Equity rasio Rata-rata industri sejenis dari tahun ke tahun semakin menurun. Pada tahun 2006 nilai DER sebesar 222,36% % atau 2,2236 yang artinya setiap Rp 1 modal dijadikan jaminan hutang sebesar Rp 2,2236. Pada tahun 2007
55
terjadi penurunan nilai rasio dari tahun sebelumnya sebesar 168,88%. Pada tahun 2008 dan 2009 terjadi penurunan kembali nilai rasio menjadi 144,59% dan 99,77%. Dan ditahun 2010 nilai rasio meningkat sebesar 102,09%. Jika di lihat dari rata-rata nilai rasio DER industri dengan PT Astra Agro Lestari Tbk, rasio DER PT Astra Agro Lestari berada di bawah industri tetapi nilai rasio dari tahun ke tahun likuid dan cenderung stabil. Resiko yang akan ditanggung perusahaan juga semakin rendah. Untuk rata-rata industri dari tahun ke tahun rasio DER semakin menurun namun industri tidak likuid. Hutang industri terlalu besar jika dibandingkan dengan ekuitas industri dan resiko yang industri terima juga akan semakin besar.
4.2.3 Rasio Profitabilitas Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan asset atau modal dan penjualan yang menghasilkan laba tersebut. Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio yang digunakan yaitu : Rasio Margin Laba Bersih (Net Profit Margin Rasio) yaitu untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mencapai target laba dari penjualan. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik dalam menghasilkan laba bersih.
56
Tabel 4.7 Net Profit Margin Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dengan rata-rata industri Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata
PT Astra Agro Lestari Tbk 20,95% 33,10% 32,24% 22,37% 22,80% 26,3%
Rata-Rata industri 49,90% 68,86% 77,20% 61,32% 72,66% 65,99%
Sumber : Data yang telah diolah
Grafik 4.7 Net Profit Margin PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Rata-rata industri
Rasio Net Profit Margin rata-rata industri perkebunan berfluktuasi dan meningkat dari tahun ke tahun yang berarti kemampuan perusahaan untu menghasilkan laba bersih semakin baik. Rata-rata Net Profit Margin industri sebesar 65,99% sedangkan rata-rata Net Profit Margin PT Astra Agro Lestari Tbk sebesar 26,3%. Berdasarkan nilai rasio ini dapat
57
diketahui bahwa rata-rata industri perkebunan berada di atas PT Astra Agro Lestari Tbk. Dengan demikian PT Astra Agro Lestari seharusnya dapat lebih meningkatkan laba bersih perusahaan dengan meningkatkan penjualan melalui peningkatan harga jual, volume penjualan, atau meningkatkan keduanya.
4.2.4 Rasio Aktivitas Rasio ini menunjukkan kemampuan dan efektifitas pihak manajemen dalam mengelola sumberdaya dan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Sumberdaya atau asset perusahaan harus dimanfaatkan secara efisien karena dengan cara ini perusahaan akan memperoleh laba . Rasio yang digunakan yaaitu : Rasio Perputaran Jumlah Aktiva (Total Assets Turnover Rasio) Rasio ini menunjukkan penggunaan total asset dengan baik dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan jumlah penjualan tertentu. Semakin besar rasio semakin baik. Tabel 4.8 Total Assets Turn Over Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Rata-rata industri
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata
PT Astra Agro Lestari Tbk 1,07 1,11 1,25 0,89 1 1,06
58
Rata-Rata industri 3,6 2,9 3,5 2,7 2,8 3,1
Grafik 4.8 Total Asset Turn Over Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk dengan Rata-rata industri
Dilihat dari perkembangan rasio rata-rata industri dengan PT Astra Agro Lestari Tbk rasio keduanya cukup stabil namun menurun. Rata-rata Total Asset Turnover Rasio PT Astra Agro Lestari Tbk adalah 1,06 sementara rasio rata-rata industri 3,1. Artinya aktivitas perusahaan di industri sejenis lebih tinggi jika dibandingkan dengan PT Astra Agro Lestari Tbk. Dengan demikian PT Astra Agro Lestari perlu meningkatkan aktivitasnya dengan cara lebih efisien dalam memanfaatkan asset.
59