BAB III TEORI PENUNJANG
Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan-pedan visual. Media ini terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata, gambar, atau foto dengan tata warna dan halaman putih. Media cetak merupakan dokumen atas segala dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar , foto, dan sebagainya. Dan salah satunya yang akan dibahas adalah media koran.
A. Media Koran Koran adalah sejenis media massa yang memberitakan kejadian-kejadian sehari-hari dalam kehidupan manusia. Koran biasanya ditujukan sebagai kegiatan komersil dari penerbit koran yang bersangkutan. Tulisan-tulisan yang terdapat dalam sebuah koran dihasilkan oleh para penulis berita yang disebut sebagai wartawan. Wartawan tersebut bertugas untuk menulis kejadian-kejadian menarik yang terjadi di tengah masyarakat. Di dalam sebuah koran, biasanya terdapat banyak wartawan yang disebarkan ke berbagai daerah untuk mengumpulkan dan menulis berita yang menarik yang nantinya akan menjadi isi dari koran tersebut. Wartawan tersebut bertugas secara resmi atas nama koran yang bersangkutan dan mendapatkan bayaran atau gaji dari koran tempat dia mempublikasikan berita atau tulisannya. Pemilik surat kabar/koran adalah pihak penanggung jawab dalam kaitannya dengan keberlangsungan medianya. Redaktur adalah beberapa jurnalis
7
yang bertanggung jawab atas rubrik tertentu. Sedang yang bertanggung jawab terhadap isi surat kabar disebut editor. Koran (dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Perancis: courant) atau Surat Kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang, biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran, yang berisi beritaberita terkini dalam berbagai topik. Topiknya bisa berupa politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca, maupun mengenai selebritis. Surat kabar juga biasa berisi karikatur yang biasanya dijadikan bahan sindiran lewat gambar berkenaan dengan masalah-masalah tertentu, komik, TTS dan hiburan lainnya. Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk bidang-bidang tertentu (fokus pada satu bidang), misalnya berita untuk politik, property, industri tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan kegiatan tertentu. Jenis surat kabar/koran umum biasanya diterbitkan setiap hari, kecuali pada harihari libur (hari raya besar). Ada juga koran yang terbit pada sore hari dengan berita yang lebih up to date dibanding koran pagi. Sebagai sebuah institusi komersil, koran mendapatkan penghasilannya dari iklan-iklan yang dipasang di koran tersebut. Iklan-iklan tersebut tersebar di berbagai halaman, disisipkan diantara tulisan-tulisan, atau disediakan halamanhalaman tersendiri yang khusus menampung iklan-iklan. Dalam media ini dikenal jenis iklan baris, iklan display, dan iklan advetorial. Iklan baris adalah iklan yang pertama kali dikenal masyarakat. Umumnya hanya terdiri dari iklan lowongan pekerjaan; iklan penjualan rumah, mobil bekas,tanah, handphone; dan penawaran jasa tertentu.Iklan ini ukurannya kecil dan banyak mengandung singkatan tertentu. Sedangkan, iklan display merupakan
8
iklan yang paling dominan pada surat kabar maupun majalah. Ukurannya sangat bervariasi, biasanya minimal dua kolom,hingga maksimal satu halaman. Lain halnya dengan iklan advertorial adalah iklan yang ditulis dengan gaya editorial. Isi pesan dan gaya penulisannya lebih serius. Dalam pekerjaan yang biasa dibuat oleh pekerja desain grafis pada perusahaan koran adalah iklan jenis display dan advertorial.
B. Desain Grafis pada Koran 1. Pengaturan Layout pada Koran Lay-out dalam sebuah koran/surat kabar memiliki fungsi serta tujuan untuk sell the news, grade the news set the tone, and guide the readers (menawarkan/menjual berita, menentukan rangking berita, membimbing para pembaca akan hal-hal yang harus dibaca terlebih dahulu). Lebih
lanjut
lay-out
sebuah
surat
kabar/koran
dibuat
dengan
menyesuaikan gerak mata para pembaca. Dalam penyusunan lay-out sebuah surat kabar/koran, selain diperlukan adanya pengetahuan tentang jenis dan warna huruf, juga harus memiliki jiwa seni. Sebab dari ukuran huruf untuk headline, panjang berita, besar dan warna foto atau tulisan sangat berpengaruh terhadap mata pembaca. Posisi suatu berita, isi dan pola yang digunakan semuanya dibuat untuk melayani pembaca. Sehingga lay-out itu disesuaikan dengan siapa pembacanya. Berdasarkan desain, lay-out, dan tipografi dapat menjadi sebuah ekspresi pencerminan kepribadian surat kabar itu sendiri, sehingga pembaca dapat memberikan penilaian akan jenis surat kabar yang dibacanya.
9
Lay out koran berbeda dengan lay-out majalah atau tabloid, karena koran lebih cenderung untuk menampilkan informasi secara padat. Padat disini dalam pengertian bahwa jumlah berita bisa panjang, namun luasan cetak sangat terbatas. Sebagai konsekuensi, teks cenderung lebih kecil, jarak antar baris juga sempit. Untungnya, koran menampilkan informasi dalam bentuk kolom, sehingga memudahkan kita untuk mengikuti alur membacanya. Jadi, paling tidak tetap ada unsur yang membantu pembaca dalam menikmati informasinya. Berdasarkan jenisnya lay-out surat kabar/koran dapat dibedakan menjadi: a. Symitrikal lay-out; disebut juga foundry/vertical lay-out, karena lebih seperti jemuran, letak berita-beritanya seimbang. Lay-out seperti ini digunakan oleh The New York Times.
b. Informal balance lay-out; banyak dipakai oleh surat kabar, karena mengarah kepada kesempurnaan suatu keseimbangan. Foto yang hitam akan lebih baik jika diletakkan di kanan atas halaman, dan akan kelihatan berat kalau
10
diletakkan di bagian bawah halaman. Layout inilah yang dipakai pada koran Tangsel Pos.
c. Quadrat lay-out atau tata rias segi empat; sangat baik untuk surat kabar yang akan dijual di pinggir jalan secara eceran, karena koran akan berlipat empat, dan pada seperempat bagian yang tampak itu akan diperlihatkan berita-berita penting dan menarik.
11
d. Brace lay-out; menonjolkan suatu berita besar, lay-out seperti ini sering menggunakan “Banner Headline”, judul panjang. Berita penting ditempatkan disebelah kanan surat kabar, sehingga mengikat pandangan pembaca ke arah sana, kemudian judul lain di sebelah kiri, dan sebelah kanan lagi.
12
e. Circus lay-out; tata rias karnaval, karena ramainya halaman depan. Semua judul berita dipamerkan di halaman pertama, isinya di halaman lain. Contoh seperti ini adalah Pos Kota (Jakarta), atau koran-koran mingguan.
f. Horizontal lay-out; tata rias mendatar, judul berita dibuat mendatar, dengan berita yang tidak terlalu panjang. g. Function lay-out; tata rias yang setiap hari berubah, bergantung kepada perkembangan isi berita hari itu. Bila terjadi hal-hal luar biasa sering dipakai apa yang disebut “skyline heads”. Jadi ada gejala pemindahan nama tempat nama surat kabar itu sendiri. Lay-out seperti ini sering juga dipakai oleh korankoran mingguan terbitan Jakarta.
Selain bentuk kolom-kolom menjadi sangat penting untuk lay-out koran ada satu lagi yang tidak kalah pentingnya yaitu white space atau ruang kosong. Penggunaan white space, atau ruang kosong, berguna untuk membantu pembaca
13
fokus ke sajian utama, juga memisahkan elemen, entah karena alasan prioritas atau memang seharusnya terpisah. Penggunaan ruang kosong yang tepat juga membantu pembaca untuk menikmati halaman dengan lega, sehingga membuat effek si pembaca berita merasa lebih nyaman tidak terkesan terlalu padat. White space ini biasanya juga ditempatkan sebagai pembatas antara berita dengan iklan. Berbagai cara sengaja dilakukan oleh pembuat desain/lay-out koran tujuannya cuma satu, bagaimana membuat pembaca nyaman membaca dan cepat menangkap informasi yang ingin disampaikan dalam berita.
2. Bekerja dengan Warna a. Model Warna Model HSB (Hue, Saturation, Brightness) Didasarkan kepada persepsi manusia terhadap warna, model HSB menggambarkan tiga kateristik fundamental warna: 1) Hue adalah warna yang direfleksikan ataupun ditranmisikan oleh objek. Dalam penggunaannya, hue mengidentifikasikan nama dari sebuah warna seperti merah, jingga, atau hijau. 2) Saturation, sering dikenal dengan chroma, yaitu ukuran kekuatan atau kemurnian sebuah warna. Saturation merepresentasikan ukuran (kuantitas) dari proposi pada hue. 3) Brightness adalah ukuran relatif skala pencahayaan atau kegelapan dari sebuah warna. Umumnya diukur sebagai nilai dari persentas dari 0% (black) sampai dengan 100% (white).
14
Model RGB (Red, Green, Blue) Pemodelan RGB diajukan berdasarkan kenyataaan bahwa besarnya persentasi dari keseluruhan spektrum warna yang dapat dilihat oleh manusia dapat dibentuk atau direpresentasikan dengan pencampuran warna merah (red), hijau (green), dan biru (blue) dengan skala pencahayaan dalam berbagai proporsi dan intesitas. Sehingga warna yang saling tumpang – tindih akn membentuk warna cyan, magenta, yellow, dan putih. Karena kombinasi warna RGB menghasilkan warna putih, maka disebut warna Additive. Biasa digunakan untuk pencahayaan, video, dan monitor.
Model CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black) Model CMYK dilandaskan pada cahaya yang diserap dan kualitas tinta yang dicetakan pada kertas. Pada teorinya cyan, magenta, dan yellow pigmen dapat dikombinasikan untuk mengabsorsi seluruh cahaya dan memproduksi warna hitam. Karena itu disebut subtractive color. Dari sudut pandang tinta, setiap tinta CMY tidak memiliki kemurnian atau intensitas maksimal, sehingga tidak dapat menghasilkan warna hitam. Maka, untuk menghasilkan warna hitam, perlu dikombinasikan dengan tinta hitam (K). Kombinasi warna tinta CMYK dalam menghasilkan warna terkenal disebut dengan four – color process printing.
b. Mode Warna Jika pemodelan warna adalah bagian yang terkait dengan pengaturan komponen (parameter) ukuran sebuah warna, maka mode warna adalah hal 15
yang terkait dengan bagaimna sebuah device menampilkan sebuah output hasil pengaturan komponen pada saat pemodelan. Mode warna itu sendiri terdiri dari banyak mode, diantaranya Grayscale Mode (kombinasi warna black – white), Bitmap Mode (antara black atau white), dan Multichannel Mode (256 level berbeda dari skala keabuan pada setiap channelnya, sangat tepat untuk cetak presisi warna akurat).
3. Garida (Grid System) Grid system merupakan suatu kerangka yang membantu desainer grafis mengorganisasi informasi teks atau gambar secara konsisten, bermakna, dan logis dalam sebuah halaman. Josef Muller Brockman, pelopor Swiss design, menjelaskan dalam bukunya yang berjudul "Grid System in Graphic Design" yang membantu menyebarkan prinsip grid system ke seluruh dunia. “The grid system is an aid, not a guarantee. It permits a number of possible uses and each designer can look for a solution appropriate to his personal style. But one must learn how to use the grid; it is an art that requires practice. ” -Josef Müller-Brockman
Mengapa perlu menggunakan grid? Penggunaan grid system merupakan solusi pemecahan permasalahan ruang, mengorganisasi ruang menjadi lebih terstruktur menurut hierarki visual sehingga informasi dapat bersifat lebih komunikatif. Sebagai bagian dari evolusi bagaimana desainer grafis berpikir tentang desain, penggunaan grid yang benar juga dapat membantu pembaca menyeleksi berbagai jenis informasi.
16
Desain: Ankerson Communications
Pada desain di atas informasi disusun dan dibagi berdasarkan kolom vertikal yang disebut column grid dan dipisahkan oleh ruang kosong vertikal yang disebut gutter membuat teks yang panjang menjadi lebih nyaman dibaca dan tidak melelahkan bagi pembaca. Masing-masing halaman menggunakan tiga kolom, dengan beberapa penekanan pada judul artikel untuk memberikan hierarki visual yang jelas dan dapat digunakan sebagai navigasi bagi pembaca. Pada bagian bawah, dari kolom 1 sampai 3 bagian kanan membentuk zona spasial untuk gambar dan teks yang dipisahkan oleh flowlines, yang merupakan pemisah berupa garis horizontal. Demikian juga pada bagian bawah kolom 2 dan 3 bagian kiri sampai kolom 1 bagian kanan, zona spasial ditandai dengan bentuk persegi panjang memberikan perbedaan area pada kolom teks di sekelilingnya. Zona spasial tersebut selain sebagai variasi juga untuk menghindari kesan layout yang monoton. Sementara pada bagian atas kiri dan kanan terdapat penanda (marker) yang berfungsi menjaga konsistensi dari satu halaman ke halaman lainnya. 17
Desain: Pentagram
Untuk mengorganisasi pesan yang lebih kompleks dan memerlukan kontrol yamg lebih tepat, modular grid merupakan pilihan yang tepat seperti pada desain di atas. Modular grid merupakan column grid dengan jumlah horizontal flowlines yang banyak dan membagi kolom menjadi baris, menciptakan sel matriks yang disebut modul dan jika modul tersebut digabung akan menjadi zona spasial. Desain di atas memperlihatkan penggunaan modular grid yang mengintegrasikan teks dalam beberapa ukuran yang berbeda untuk menciptakan kontras dan variasi tanpa mengorbankan kesatuan yang harmonis.
18
Biro Iklan: Lowe Roche
Grid sebagai alat bantu menempatkan informasi dalam susunan yang teratur mempunyai banyak kombinasi dan variasi. Dalam hal ini, grid berfungsi menyatukan teks, gambar, judul atau data tabular untuk mengomunikasikan pesan dengan cara yang efisien dan bukan merupakan aturan baku yang membatasi.
4. Bekerja dengan Tipografi Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan. Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan James craig, antara lain sebagai berikut: 19
a) Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip atau kaki yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai, dan feminin. b) Egyptian Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki atau sirip yang berbentuk persegi papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. c) Sans Serif Pengertian sans serif adalah tanda sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern kontemporer dan efisien. d) Script Huruf script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab. e) Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornament atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Tipografi merupakan penegasan dalam bentuk huruf yang digunakan sesuai karakter dari berita. Biasanya jenis huruf yang digunakan sesuai dengan karakter surat kabarnya. Namun tipografi jenis lain digunakan pada halaman
20
khusus surat kabar tertentu guna menyesuaikan dan mempertegas karakter. Halaman khusus bermacam-macam contohnya halaman khusus anak pada surat kabar.
5. Ilustrasi Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna. Gambar atau ilustrasi merupakan penegasan yang berhubungan dengan isi berita. Hampir dari semua jenis dan bentuk berita menampilkan gambar dan ilustrasi guna untuk mempertegas pesan atau informasi dari berita. Fungsi khusus ilustrasi antara lain:
Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita
Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah
Memberikan bayangan langkah kerja
Mengkomunikasikan cerita.
Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.
Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.
Dapat menerangkan konsep.
21