BAB III PROSES PERAKITAN MOBIL MITSUBISHI TYPE SL (L300) 3.1
Proses Produksi
Proses produksi adalah urutan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam usaha untuk menghasilkan barang maupun jasa. Proses produksi juga berarti yaitu suatu kegiatan perbaikan terus-menerus (continuous improvement), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen (V. Gaspersz, 2004). Proses produksi terdiri dari dua kata, yaitu proses dan produksi yang memiliki makna yang berbeda. Proses adalah cara, metode, dan teknik bagaimana sumber-sumber (manusia, mesin, material dan uang ) yang akan dirubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi pengertian dari proses produksi adalah suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan
atau
menambah
kegunaan
suatu
barang
atau
jasa
dengan
menggunakan sumber-sumber (manusia, mesin, material, dan uang) yang ada. 3.2
Jenis-Jenis Proses Produksi
Secara umum, proses produksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu proses produksi yang terus-menerus (countinous processes) dan proses produksi yang terputusputus (intermittent processes). Perbedaan pokok dari kedua proses produksi tersebut adalah berdasarkan pada panjang tidaknya waktu persiapan untuk mengatur (set up) peralatan produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu produk atau beberapa produk tanpa mengalami perubahan. Pada proses produksi yang terus-menerus, perusahaan atau pabrik menggunakan mesin-mesin yang dipersiapkan (set up) dalam jangka waktu yang lama dan tanpa mengalami perubahan. Sedangkan untuk proses produksi yang terputus-putus menggunakan mesin-mesin yang dipersiapkan dalam jangka waktu yang pendek, dan kemudian akan dirubah atau dipersiapkan kembali untuk memproduksi produk lain. Adapun sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses produksi yang terus-menerus (countinous processes), yaitu :
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.
Produk yang dihasilkan pada umumnya dalam jumlah besar dengan
variasi yang sangat kecil dan sudah distandarisasikan. 2. pengerjaan
Sistem dari
atau
produk
cara yang
penyusunan dihasilkan,
peralatannya yang
biasa
berdasarkan
urutan
disebut
product
layout/departementation by product. 3.
Mesin-mesin yang digunakan untuk menghasilkan produk bersifat
khusus (Special Purpose Machines). 4.
Pengaruh operator terhadap produk yang dihasilkan sangat kecil karena
mesin biasanya bekerja secara otomatis, sehingga seorang operator tidak perlu memiliki keahlian tinggi untuk pengerjaan produk tersebut. 5.
Apabila salah satu mesin/peralatan terhenti atau rusak, maka seluruh
proses akan terhenti. 6.
Job strukturnya sedikit dan jumlah tenaga kerjanya tidak perlu banyak.
7.
Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses lebih rendah dari
padapersediaan bahan mentah dan bahan dalam proses pada proses produksi yang terputus-putus.
path
8.
Diperlukan perawatan khusus terhadap mesin-masin yang digunakan.
9.
Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan yang tetap (fixed
equipment)
yang
menggunakan
tenaga
mesin,
seperti
konveyor.
Sedangkan sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses produksi yang terputus-putus (intermetent processes) adalah : 1.
Produk yang dihasilkan biasanya dalam jumlah kecil dengan variasi yang
sangat besar dan didasarkan pada pesanan. 2
Sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam
proses produksi atau peralatan yang sama dikelompokkan pada tempat yang sama, yang disebut dengan process layout/departemantation by equipment.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.
Mesin-mesin yang digunakan bersifat umum dan dapat digunakan untuk
menghasilkan bermacam-macam produk dengan variasi yang hampir sama (General Purpose Machines). 4.
Pengaruh operator terhadap produk yang dihasilkan cukup besar,
sehingga operator memerlukan keahlian yang tinggi dalam pengerjaan produk serta terhadap pekerjaan yang bermacam-macam yang menimbulkan pengawasan yang lebih sulit. 5.
Proses produksi tidak akan berthenti walaupun terjadi kerusakan atau
terhentinya salah satu mesin/peralatan. 6.
Persediaan bahan mentah pada umumnya tinggi karena tidak dapat
ditentukan pesanan apa yang harus dipesan oleh pembeli, dan persediaan bahan dalam proses lebih tinggi dari proses produksi yang terus-menerus (countinous processes) karena prosesnya putus-putus. 7.
Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang
dapat berpindah secara bebas (Variable Path Equipment) yang menggunakan tenaga manusia, seperti kereta dorong atau forklift. 8.
Pemindahan bahan sering dilakukan bolak-balik sehingga perlu adanya
ruang gerak (aisle) yang besar dan ruang tempat bahan-bahan dalam proses (work in process) yang besar. 3.3
Proses Perakitan
Lini perakitan adalah sebuah proses pemabrikkan di mana bagian-bagian (biasanya yang memiliki suku cadang) suatu produk di rakit dan digabungkan satu persatu dangan urutan tertentu hingga menjadi produk akhir. Proses ini menghasilkan tinggkat produksi yang lebih cepat dari pada metode biasa, dimana untuk membuat satu produk jadi, seluruh bagian produk tersebut dirakit oleh satu orang ahli. Bentuk paling terkenal dari konsep lini perakitan adalah lini perakitan-bergerak (moving assembly line) yang dikembangkan oleh Ford Motor Company pada tahun 1908 dan 1915. Dengan metode tersebut, Ford Menghasilkan Ford Model T, mobil paling murah dimasanya. Ford juga menjadi perusahaan pertama yang mendirikan pabrik besar yang menerapkan proses lini perakitan.
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.4
Profil Mitsubishi L300
Mitsubishi SL (L300) memulai start produksi bulan Agustus tahun 1981 sampai tahun ini 2015 sudah mencapai 504,893 unit mobil. Mitsubishi Colt L300 merupakan mobil jenis kendaraan niaga keluaran mitsubishi dengan bahan bakar solar, Mitsubishi L300 tetap mempertahankan bentuk saat pertama kali mobil ini diproduksi, dengan desain body kotak. Mobil ini mungkin banyak yang tidak menyangka tidak semua L300 yang berbentuk tepak adalah mobil keluaran tahun 70 atau 80 an, akan tetapi keluaran tahun 2000 an, sampai tahun 2012. L300 sebagai kendaraan minibus (biasa disebut bison) atau pick up tetap diminati meskipun sekarang banyak mobil pick up dengan desaian dan teknologi modern, hal ini disebabkan daya tahan atau kebandelan mesindan kekuatan body L300 serta kabin/bak yang besar.
Gambar. 4 Mitsubishi COLT L300 Mitsubishi L300 bermesin diesel dengan bahan bakar solar, L300 lebih bisa di andalkan untuk mengangkut barang jarak kauh atau medan naik turun. Ketangguhan mesinnya hampir seperti truck buatan Mitsubishi sedangkan. L300 memiliki mesin dengan silinder 2477 cc dengan transmisi manual 5 kecepatan, sistem rem bagian depan menggunakan cakram dan bagian belakang menggunakan tromol. Untuk para pengusaha yang kerap mengirim barang dan ingin membeli mobil pick up, maka sangat baik jika mempertimbangkan menggunakan Mitsubishi L300 bermesin diesel.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.5
Spesifikasi Mitsubishi L300
NO. TRANSMISION Tipe
5 speed manual, column shift
NO. DIMENSION & WEIGHT 1.
Panjang Keseluruhan (mm)
4,170
2.
Lebar Keseluruhan (mm)
1,700
3.
Tinggi Keseluruhan (mm)
1,845
4.
Jarak Sumbu Roda (mm)
1,440
5.
Jarak roda depan kiri kanan (mm)
1,380
6.
Tinggi Minimal dari Tanah (mm)
200
7.
Berat Chasis Termasuk Kabin (kg)
2,540
8.
Maximum G.V.W
2,540
1.
Gigi 1
4,330
2.
Gigi 2
2,335
3.
Gigi 3
1,509
4.
Gigi 4
1,000
5.
Gigi 5
0,827
6.
Perbandingan Gigi Mundur
4,142
7.
Perbandingan Gigi Akhir
5,286
NO. ENGINE TYPE 1.
Model/Tipe
4D56-4 cylinder inline
2.
Isi Silinder (cc)
2.477
3.
Diameter x Langkah (mm x mm)
91.1 x 95.0
4.
Daya Maksimum (PS/mp)
.
5.
Torsi Maksimum (kgm/rmp)
13.6/2500
6.
Sistem Bahan Bakar
Diesel (Solar)
NO. SUSPENSION 1.
Suspensi Depan
Double Wisbone, Per Keong
2.
Suspensi Belakang
Semi Eleptic, Leaf Spring
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
NO. BRAKE 1.
Rem Tangan (Parking Brake)
Ventilated disc
2.
Rem Kaki (service Brake)
Drum, Leading & Trailing
NO. WHEL 1.
Ukuran Roda
185/R14-8PR Tabel 3.1 Spesifikasi Mitsubishi L300
3.6
Proses Trimming Mitsubishi L300 di PT. Krama Yudha Ratu Motor
Proses Trimming adalah proses pemasangan spare part atau komponen lainnya contoh seperti pemasangan kabel-kabel dan elektrikal dalam mobil di lakukan secara manual, proses trimming proses awal assembly setelah proses welding, dan proses painting. Proses ini mempunyai beberapa station, setiap proses pada tiap station sudah diterapkan balancing proses yaitu pemerataan proses yang terlebih didahulukan proses bagian dalam mobil, perakitan yang dilakukan ialah meliputi : wire engine, wire floor, head linning, instrument panel, dash board, dan stop light di bagian station Cabin mobil. Setelah selesai proses bagian dalam mobil yang di lakukan oleh station Cabin, kemudian tahap Trimming dimulai yang meliputi : Sub Assy Engine 1-2, Sub Assy Rear Axle RH, Sub Assy Rear axle, Station 1–6 LH, Sub Assy Frt Hub LH, Pra-Conv LH, Pra-Conv RH, Station 1-5 RH, dan Sub Assy Frt Hub RH. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat Urutan Proses Trimming pada tabel 3.2 sampai 3.7. 3.6.1
Urutan Proses Trimming
Urutan proses Trimming di PT. Krama Yudha Ratu Motor terdiri dari 19 Station, dimana ada 17 Station yang dibagi menjadi dua Station kiri dan kanan atau disebut RH dan LH.
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
NO. 1
Station Sub Assy Engine 1
Instalation Full Up Engine Full Up & Pasang Transmissi Hose Return Tighten Bolt Disc Clucth Install Hose By Pass Install Cable Massa
Gesek Nomor Chasis Assy Cable Dinamo Stater Hose Radiator Upper
Tighten Mounting E/G
2
Sub Assy Engine 2
Rechek Tighten Bolt TM & Torque Install Hose Clutch & Torque
3
Sub Assy Rear Axle
Install Front + Torque Install Hose Oil Coller + Torque Install Harnes Alternator Drop EG ke Palet Pasang Hose Vaccum + Assy Assy Front Pipe SLI Pasang Protector Dynamo Install Breket Front Pipe Rechek Plancing Box Kitting Pull Up Spring RL U-Bolt Tighten Clamp H/B RL
Part Name
Tools Torque Hoist 126 (3 TON) Hoist 126 (3 TON)
Cable Earth Bolt (10x1,6) Washer Tooth (60)
Hose Radiator Upper Clamp Hose Insulator E/G Suppt Washer Plain (10) Washer Spring (10) Nut (10) Bolt Flange (10x40) Bolt Flange Hose Clutch Gasket Bolt Eye
Uryu 6sh Bar 9,5 Sock 10 (9,5) Urw- 8 n
Bar Sock 14
450
14x380xSPX
200
Nut (8) Uryu 6 sh Washer Spring (8) Sock 12 Blt Wshr Assmbld (8x16) Tang, Obeng (-)
Moment & Red mark Angkat Rear Axle dari Stand Drop Rear Axle ke Line Recheck
Hoist
Tabel 3.2 Urutan Proses Trimming
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4 Sub Assy Rear Axle RH
5
6
Station 1 LH
Station 2 LH
Assy Tube Brake Full Up Rear Axle Tighten Clamp Pipe
Full Up Spring RH U Bolt Moment & Red mark Clamp Hand Brake Recheck Drop Frame to Rear Axle Dock Rear Axle Install Rear Absorber & Torque Install Tighten Mounting T/M Install H/B Plancing Bell Crunc Install Front Hub Install Bolt Massa Install Cable Hand Brake Install Tromol & Torque + Pin Split Torque Bolt Lower Arm di C/M Recheck Install Hose Brake Front Hub Connect Hand Brake Install Bell Crunk + Torque 4
Install Absorber Up & Lower Tighten & Torque Install Roller H/B
7
Station 3 LH
Plancing Cable Select Plancing Cable Speed Install E/G Support + Torque Plancing Box Kitting Kencangkan Bolt Insulator T/M Rechek Pasang Horn Pasang Carrier Tighten Bolt Clamp Cable Select
Install Gauge Valve
Install Tie Rod + Torque + Pin
SP19N-2X10 Nut (8) Washer Spring (8) Blt Wshr Assmbld (8x16) Blt Wshr Assmbld (8x16)
150
Uryu 6 sh Sock 12 Tang, Obeng (-)
Blt Wshr Assmbld (8x16)
Bolt Washer Assembled
225QL
50
Bolt (10X85) Washer Spring (10) Nut (10)
900 QL
450
Guide Cable Pin Clevis 910X27) Washer Plain Pin Split (2X20)
Horn Bolt Assembled (8x16) Pin Split (2x15) Pin Clevis (8x17) Bolt Washer Assembled Bolt Washer Assembled Bolt Washer (6x16) G.Valve Clip Protector Clip Bolt Washer Assembled Tie Rod Nut Slotted Pin Split (2,5x25)
Sock 12
Kunci spesial Sock 17,10,12
Uryu 6 sh 17x670SPX
400
Tighten Bolt Clip Speed Install Bolt Absorber Lower & Torque Install Pipe Rear + Clip U Tighten Clamp H/B LH Pasang Return Spring Place Rubber Mounting Cabin Install Bolt Massa (SL + MB) Recheck
Tabel 3.3 Urutan Proses Trimming
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Station 4 LH
Install Pipe Brake Front + Valve MB Install Hose Fuel
Stel Cable Hand Brake Install Full Next Install Pipe Fuel
9
Station 5 LH
Tighten Clip Speedometer CM 1 Tighten Pipe Brake Rear + Torque Torque Conector Brake Install E/G Mounting Install Reservoir Torque Con P/S 2 pcs Rechek Connect Hose Clucth & Torque Tighten & Torque Bolt Propeller Drop E/G Tighten + Torque Mounting Transmisi Torque Bolt EG Mounting TM Install Propeller Shaft + Torque
T/up Carter Oil Tighten Bolt Cover TM
Install Hose Fuel Next (bus)
10
Station 6 LH
Install Protector Filter & Carter Oil (SLI) Ambil Radiator Install ke Frame Rechek Install Radiator
Bolt Washer AS (6x16) Screw Tapping Hose Fuel (8x320) Tube Soft VNL Clamp Hose Hose Fuel (8x340) Tube Soft VNL Clamp Hose
Tube Main Tube Return Clamp Support Clip Screw Tapping (6x30)
SP19N-2X10
150
Uryu 6 sh Kunci Sock 10,12 Tang
Bolt Washer AS Tghten Brkt Clmp Pipe
Washer Spring (10) Nut (10) Bolt Washer AS Shaft Assy Propeller Shaft Assy Propeller Bolt Washer Spring (10) Nut
Uryu 6 sh 450 QL 14X380RSPX
Kunci Pas 14
Bolt Flange (6x18) Washer Spring (6) Nut (6) Hose Filler Clamp Hoses (24) Clamp Hoses (78)
Uryu 6 sl Kunci Sock 10,12,14
Bolt Washer AS (8x35) Washer Plain
URW-8N Uryu 6 csl Uryu 6 sh
Oil Cooler Assy Nut Flange Self Lock Install Water Sparator Fuel Filter Assy Clamp Hose (15) Tighten Reservoir + Bracket P/S CM SLI Bolt Washer AS (8x16) Torque Bolt E/G Mounting Bolt Washer AS (6x12) Install Cable Select TM Grease Washer Plain Pin Snap (8) Clip Install Fuel Tank & Harnes Fuel Gauge Bolt Washer AS Washer Tooth Recheck
450 220
Install Oil Cooler
12,10 10,12 Palu 225 QL
190
Tabel 3.4 Urutan Proses Trimming
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
NO. Station 11 Sub Assy Frt Hub LH
12
13
14
Pra-Conv LH
Pra Conv RH
Station 1 RH
Instalation Assy Frt Hub LH Moment & Red Mark Grease Cup Moment & Red Mark Assy Tie-Rod Recheck Place Tube Brake to C/M Assy Lower Arm Assy Upper Arm Assy Spring Koil Assy Bolt Lower Arm Moment & Red Mark Install Harnes Rear Install Gromet Vapour Drop Frame ke Assy Meja Attachment Torque & Red Mark Bolt Frame Recheck Assy Bolt Tube Brake C/Member 1 Full Up Cross Member Assy ke Attachment Assy Lower Arm Assy Uper Arm Assy Spring Koil Connect Frame to C/Member Assy Sturt Bar LH/RH Moment & Red mark Drop Frame to Line Install Lever Parking Install Rubber Hunger Mufler Install Holder Carier Rechek Docking Rear Axle
Rear Absorber
Install Hand Brake RH Install Front Hub RH
Tighten Bolt Insulator TM RH Gulung Harnes Tighten Bolt Massa Install Tromol+Torque+Pin Split Torque Bolt Lower Arm to C/M Recheck
Part Name
Tools
Torque
Tie Rod Assy
SP120NX22
700
Sock 17,22,24
2800 QL
1100
Hoist
Sock 17,22,24
Washer Springs (14) Nut (14)
900 QL Palu Plastik
650
Hoist
Shacle Assy Palu tembaga 1 kg Pin Spring Bushing Rubber Uryu 6 sh Bushing Rubber Sock 10 12 Shackle Plate 14 17 Nut (12) Washer Spring (12) 17X670RSPX Bolt Washer Assemblet Bolt Assemblet Clip (10) Absorber Eye Washer 225 QL Eye Washer Washer Spring (10) Nut (10) Busshinng Rubber Clip (10) Front Axle Assy (RH) Uryu 131E Nut Slotted (14) Sock 22,24 Pin Split (3 X 30) Uryu 6 SH Nut Slotted (16) Sock 10,14 Pin Split (4 X 30) Bar Joint Hose Brake (RH) Tubt Brake (RH) Kunci Spesial Clip , Hose Bolt Washer Assembled SP160NX24X Nut Washer Assembled 1800 QL Bolt Washer Assembled 225QL
1500 1000 50
Bolt Washer Assembled
200
225 QL
400
200
Tabel 3.5 Urutan Proses Trimming
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
Station 2 RH
Install Hose Brake & Torque
Install Hand Brake Assy Front Absorber+Tighten Torque Nut Contra & Lower Tighten Bolt Mounting TM Install Gear Box+Torque
Install Bell Crunk+Torque
Install E/G Support Torque & Red Mark
16
Station 3 RH
Plasing Carier Recheck Install Tube Brake RH
Install Pipe P/S
Brkt Hose Brake LH Hose Brake Hose Clip Tube Brake Nut Flange (6) Screw Tapping Bolt Washer (6X16) Bolt Washer (6X16) Bolt Screw
Steering Gear Assy Bolt Bolt (10 X 85) Nut (10) Washer Spring (10) Bell Crunk Bolt (10 X 85) Nut (10) Washer Spring (10) Support Assy Bolt Washer Assembled
Tube Brake Clip Bolt Washer (6X16) Hose Assy Hose Assy Return Hose Press Clip ( 10) Bolt Washer (6x16) Clip Tube Bolt Washer AS (6x16)
Install Reservoir Clamp Harnest CM III Torque 3 Way Install Tie-Rod & Drug Link
Tighten Clip H/B RH Stamping Nomor Chasis Install EG Mounting+Torque
17
Station 4 RH
Tie Rod Nut Slotted Pin Split (2,5x25) Drag Ling Assy Nut Slotted Pin Split (2,5x25)
Install Nut EG Mounting & Torque
150
Uryu 6 sh Sock 12,14 900 QL
550
K.Ring 14 RSP67NX14X
450
Uryu 6 sh Sock 12
Uryu 6 sh Sock 12,10 Bar Tang
SP19N-2X10 17X670SPX
150 400
Machine Stamp E/G Mounting Rubber E/G Mounting Bolt Washer AS
Torque Bolt Insulator T/M Letakkan Box Kitting ke Dolly Rechek Torque Tie Rod & Drug Link & Pasang Pin Split
Install Crosshaft Install Clip Press Install Cabel Select+
SP19N-2X10
Tie Rod Nut Slotted Pin Split (2,5x25) Drag Ling Assy Nut Slotted Clip Hose Press Washer Toot Nut Jam (6) Clip U Protector Heat Washer Plain (8) Washer Spring (8) Nut (8)
14X380RSPX 14X380RSPX
220 220
17X670SPX
400
urw 8- n
Tabel 3.6 Urutan Proses Trimming
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Install Cover E/G Mounting Torque Conector P/S at Gear Box Grease Roller H/Brake Assy Mufler
18
Station 5 RH
19 Sub Assy Frt Hub RH
Rechek Install Bolt Radiator Tighten Nut & Bolt Clamp C/Seleck Install Muffler Conect to Catalic Torque Bolt Mufler Torque Nut Insulator T/M Install Nut PS Connect Harnes Back Lamp Sambung Tighten Clamp Hose Radiator Lepas Protektor Oli Pasang Pin Carrie RH Install Oil Coller T/up No Chassis Rechek Assy Frt Hub RH Moment & Red Mark Grease Cup Assy Bell Crunk
Muffler Assy Main Washer Hanger Washer Seat Bolt Washer AS (8x30) Bolt Washer AS (8x25) Bolt Washer AS (8x25)
Uryu 6 sh Sock 10,12,14
225 QL
80
Bolt Washer AS (10x25)
450 QL
450
Bolt Eye Gasket
450 QL
300
Bell Crunk, Assy Arm Comp. IDLER Rod Relay Nut Slotted Pin Split (2.5x25)
Uryu 131 E Tang 900 QL Kunci Sock 17
400 KG/CM
Moment & Red Mark Recheck
Tabel 3.7 Urutan Proses Trimming 3.6.2
Ganguan yang terjadi pada line Trimming
Gangguan atau kendala yang terjadi pada line Trimming yaitu terjadi atau terhentinya conveyor atau line stop saat karyawan sedang melakukan kegiatan instalasi komponen mobil hal ini, menjadi kan terhenti beberapa menit kegiatan tersebut yang berakibat berkurang catatan waktu atau cycle time dan berpengaruh pada jumlah produksi perakitan mobil tersebut. Namun dari kejadian tersebut karyawan memanfaatkan untuk melakukan kegiatan perbaikan tools yang digunakan dan membersihkan area kerjanya atau deck conveyor.
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.6.3
Bentuk tindakan bila terjadi kesalahan di Station Trimming
1.
Segera melaporkan ke foreman di pos atau station berapa yang
mengalami kesalahan tersebut. Foreman segera melakukan tindakan berkaitan dengan kesalahan yang
2.
terjadi. Kemudian di lihat masuk dalam kategori Tripek (temuan harian) atau kegagalan produk lalu dilakukan pengerjaan Ripair atau tidak di repair. 3.6.4 Standard Operartion Procedure dan QC Point Bentuk standard operation procedure di line Trimming yaitu :
Melaksanankan kebersihan alat atau equipment (tool)
Melaksanakan kebersihan area kerja (rack, dolly, box part, dan dex conveyor)
Melaksanakan kebersihan lantai atau area part
Melaksanakan kebersihan ruang foreman
QC Point adalah salah bentuk SOP (Standar Operasional Pekerjaan) untuk instalasi part di dalam station Trimming.
Gambar. 5.1 QC POINT Pemasangan Cable Sellect Type L300
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar. 5.2 QC POINT Pemasangan Cable Sellect Type L300
Gambar. 5.3 QC POINT Pemasangan Cable Sellect Type L300
Gambar. 5.4 QC POINT Pemasangan Cable Sellect Type L300
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.7
Bentuk Laporan Kecelakaan Kerja & Metode Keselamatan (safety) Laporan kecelakaan kerja. U-Bolt Tightening Counter Measure. Penyebab :
Aspek Gerakan Pemegangan screw salah
Aspek Manajemen Belum ada QC Point dalam proses screw tapping
Aspek Equipment Adjuster putaran impact terlalu kencang
Counter Measure :
Operator diberikan pengarahan proses memegang screw di arahkan ke luar
Dibuatkan QC Point metode pemegang screw tapping
Adjuster putaran disesuaikan kecepatannya atau distandarkan
Metode Keselamatan Kerja : 1.
Stop call wait : bila terjadi line stop , biasanya foreman menyalakan
lampu kuning yang ada pada di line 2.
5 S adalah suatu metode dari Jepang mengenai penataan dan
pemeliharaan wilayah kerja secara intensif Kriteria 5 S :
3.
a. SEIRI
- Pemilihan
b. SEITON
- Kerapihan
c. SEISO
- Pembersihan
d. SEIKETSU
- Pemeliharaan
e. SHITSUKE
- Rajin Pembiasaan
Menggunakan APD ( Alat Pelindung Diri) sesuai standar pemakaiannya
di setiap station:
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar. 6 APD standar pemakaian APD di station line
Gambar. 7 APD yang digunakan di seksi trimming
Gambar. 8 SAFETY POINT di PT. KRM
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/