BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis
mengenai pengaruh community
KNC
(Kawasaki Ninja Club) dalam merekomendasikan sepeda motor sport Kawasaki Ninja. Variabel bebas atau independent variabel adalah Community, kemudian yang menjadi variabel terikat atau dependent variabel adalah merekomendasikan produk. Menurut Ruth McNeil (2005:57) dalam Business to Business Market Research, penelitian adalah pengumpulan dan analisis data suatu sampel dari individu-individu atau organisasi yang berkaitan dengan perilaku, karakteristik, sikap, pendapat atau keuangan. Hal tersebut mencakup semua bentuk pemasaran dan penelitian sosial seperti survei konsumen dan industri, investigasi psikologis, observasi dan studi panel. Penelitian dilakukan terhadap community sepeda motor sport KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung. Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka yang akan dianalisis yaitu mengenai pengaruh Community KNC (Kawasaki Ninja Club) dalam merekomendasikan sepeda motor sport Kawasaki Ninja. Penelitian dilakukan dalam kurun waktu kurang dari 7 bulan yaitu bulan Mei sampai Desember 2010, maka pendekatan yang digunakan menurut Husein Umar (2008:45) adalah pendekatan cross sectional, yaitu “Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang”.
45
46
3.2 3.2.1
Metode Penelitian Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Menurut Steenkamp dalam Sandeep (2006:1).
“Metode penelitian
merupakan cara menggunakan konstruksi psikologis, informasi, kecenderungan, dan perhatian dalam mendapatkan data dalam tujuan tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Travens dalam Husein Umar (2002:21) menjelaskan bahwa “Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain”. Sedangkan menurut Mohammad Nasir (2007:54) mengemukakan bahwa: Metode deskriptif adalah metode dalam meneliti status, sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Menurut Suharsimi Arikunto (2008:8) penelitian verifikatif “Pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan”. Dalam penelitian ini diuji mengenai pengaruh community dalam merekomendasikan sepeda motor sport Kawasaki Ninja. Penelitian deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh community dalam merekomendasikan sepeda motor Sport Kawasaki Ninja. Berdasarkan penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey explanatory. Penelitian yang dianalisis banyak digunakan diberbagai ilmu, termasuk ilmu pemasaran. Menurut Ruth McNeil (2005:57)
47
survei dilakukan secara teratur atau dalam waktu tertentu (mingguan, setiap minggu, bulanan atau kuartalan) oleh lembaga penelitian atau individu. Penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
3.2.2
Operasionalisasi Variabel Penelitian ini meliputi dua variabel inti, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Menurut Sugiyono (2008:33), yang dimaksud dengan variabel bebas dan variabel terikat yaitu: Variabel bebas (independent variable/predictor variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel terikat (dependent variable/criterion variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Community 2. Variabel terikat (Y) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Merekomendasikan Produk. Variabel yang dikaji meliputi variabel bebas (independent variable) meliputi, Communty (X) yang terdiri dari Participation (X1), Kualitas interaksi (X2), Peraturan (X3), Jaringan komunikasi (X4) Ketersediaan Informasi (X5). Sedangkan variabel terikat (dependent variabble) yaitu Merekomendasikan produk (Y), pada pengguna sepeda motor Kawasaki Ninja anggota KNC
48
(Kawasaki Ninja Club) Bandung. Secara lengkap operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini: TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL VARIABEL /SUBVARIABEL Community (X)
Participation (X1)
KONSEP EMPIRIS KONSEP TEORITIS Community adalah sekumpulan yang didalamnya terjadi sebuah proses relasi (relationship) yang instens dan panjang, yang memiliki makna dan harapan sama diantara para anggotanya, sehingga muncul keinginan berbagi (sharing), ritual dan kebiasaan, serta merintis sesuatu hal dan para anggota selanjutnya ikut terlibat. (Hermawan Kertajaya, 2004:172), (Vanina Delobelle, 2008:34), (Raymond Williams, 2005:134). Participation dalam konteks komunitas adalah sejauhmana anggota komunitas terlibat dalam kegiatan-kegiatan komunitas. Dalam pendekatan pemasaran setiap anggota komunitas atau konsumen difasilitasi untuk menemukan konsumen lainnya untuk bertukar informasi. (Bartl, Ernst, Muhlbacher 2004:7)
INDIKATOR
• Keterlibatan anggota community
UKURAN
SKALA
NO ITEM
• Aktif dalam mengorganisir komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club)
interval
1
• Aktif mengsosialisa si KNC (Kawasaki Ninja Club) sebagai sarana penyalur hobi berkendara
interval
2
• Selalu berupaya menjalankan visi dan misi komunitas KNC (Kawasaki
interval
3
49
VARIABEL /SUBVARIABEL
KONSEP EMPIRIS KONSEP TEORITIS
INDIKATOR
UKURAN
SKALA
NO ITEM
Ninja Club)
Kualitas interaksi (X2)
Kualitas interaksi berarti bagaimana anggota komunitas akan saling berbagi pengalaman, menyampaikan ide, dan bertanya kepada yang lainnya. Komunitas harus terbentuk interaksi antaranggota komunitas yang dirancang secara efisien. (Bartl, Ernst, Muhlbacher 2004:7)
• Mengkomunik asikan image community
• Aktif mengkomunik asikan image yang baik mengenai community KNC (Kawasaki Ninja Club)
interval
4
• Intensitas keterlibatan
• Berkumpul setiap minggunya dengan mendatangi community KNC (Kawasaki Ninja Club) • Kedekatan Anda dengan anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club) lainnya
interval
5
interval
6
• Percaya terhadap informasi yang diberikan anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club) lainnya
interval
7
• Selalu berbagi (Sharing) apabila mengalami permasalahan dalam community KNC (Kawasaki
interval
8
• Kedekatan antara anggota community
• Kepercayaan
50
VARIABEL /SUBVARIABEL Peraturan (X3)
Jaringan komunikasi (X4)
KONSEP EMPIRIS KONSEP TEORITIS
Komunitas adalah hubungan antara manusia, yang mewujudkan adanya sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara mereka. (Burhan Bungin, 2006:29)
Jaringan komunikasi berarti jaringan yang fokus pada hubungan antar anggota yang akan menimbulkan kesadaran yang kuat pada anggota komunitas lainnya. Jaringan menekankan bagaimana anggota komunitas dihubungi dan didorong untuk ambil bagian dalam kerjasama. Akses bertujuan untuk mempermudah interaksi. (Bartl, Ernst, Muhlbacher 2004:7)
INDIKATOR • Peraturan community
• Media Komunikasi community
• Proses komunikasi community)
UKURAN Ninja Club) • Mengetahui peraturanperaturan community KNC (Kawasaki Ninja Club)
SKALA
NO ITEM
interval
9
• Selalu mematuhi semua peraturan community KNC (Kawasaki Ninja Club)
interval
10
• Kesesuaian peraturan KNC (Kawasaki Ninja Club) dengan harapan Anda • Selalu menggunakan media (internet, jejaring sosial dan Telepon) dalam berinteraksi dengan anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club)
interval
11
interval
12
• Selalu interaksi langsung melalui bertatap muka dengan anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club)
interval
13
51
VARIABEL /SUBVARIABEL
Ketersediaan Informasi (X5)
KONSEP EMPIRIS KONSEP TEORITIS
Informasi terjadi karena adanya komunikasi dan interaksi yang sering fokusnya pada merek dan kinerjanya, hal ini akan menimbulakan kesadaran yang kuat pada anggota komunitas tentang pentingnya melihat kinerja merek dan memilih merek (Tatik Suryani 2008: 215).
INDIKATOR
• Informasi kegiatan community
• Informasi Produk community
Rekomendasi (Y)
Rekomendasi adalah penyampaian aplikasi pengamatan kepuasan pelanggan (customer satisfaction), dengan membandingkan profil pelanggan dengan beberapa referensi, dan berusaha untuk memprediksi tingkatan
• Pegetahuan mengenai produk
UKURAN
SKALA
NO ITEM
• Kemudahan interaksi antara anggota lama dan anggota baru KNC (Kawasaki Ninja Club) • Kemudahan untuk memperoleh informasi tentang kegiatan (Event, touring dan berkumpul) community KNC (Kawasaki Ninja Club)
interval
14
interval
15
• Kemudahan untuk memperoleh informasi tentang perkembanga n sepeda motor Kawasaki Ninja
interval
16
• Selalu memberikan informasi mengenai perkembanga n sepeda motor Kawasaki Ninja • Selalu berbagi pemahaman mengenai sepeda motor sport Kawasaki Ninja
interval
17
interval
18
interval
19
• Selalu memahami
52
VARIABEL /SUBVARIABEL
KONSEP EMPIRIS KONSEP TEORITIS
INDIKATOR
bahwa seorang pelanggan akan menentukan salah satu produk. (McGinty dan Smyth, 2009: 36), (Zanker, 2007: 56) dan (Admovicius,G, Tuzhilin,A., 2005:735)
SKALA
NO ITEM
kebutuhan orang lain yang disarankan motor Kawasaki Ninja • Kepuasan
(satisfaction)
• Hubungan (relationship)
Sumber : Hasil Pengolahan Data
UKURAN
• Selalu mengunggulk an sepeda motor sport Kawasaki Ninja jika dibandingaka n sepeda motor lainya yang ada dipasaran
interval
20
• Selalu menceritakan hal-hal positif mengenai sepeda motor sport Kawasaki Ninja
interval
21
• Tingkat ajakan kepada orang lain untuk membeli sepeda motor sport Kawasaki Ninja
interval
22
• Selalu menyarankan berkendara sepeda motor sport Kawasaki Ninja dengan baik
interval
23
53
3.2.3
Jenis dan Sumber Data Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek darimana
data tersebut diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2008:129). Sumber data penelitian adalah sumber data yang diperlukan untuk penelitian baik diperoleh secara langsung (data primer) maupun tidak langsung (data sekunder) yang berhubungan dengan objek penelitian. Perbedaan data primer dan sekunder dapat dibedakan. Menurut Ruth McNeil (2005:56) data primer memiliki ciri: a. Pengumpulan informasi langsung dari responden menggunakan metodologi yang sesuai. b. Ditugaskan secara langsung oleh peneliti. Sedangkan implikasinya: 1. Customized. Data disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. 2. Syndicated. Data diperoleh peneliti dengan melibatkan data penelitian terdahulu. 3. Omnibus. Data diperoleh dari sebuah sebuah lembaga penelitian dalam kurun waktu tertentu. c. Data diperoleh langsung dari objek penelitian, akan tetapi tidak dipublikasikan. Sedangkan data sekunder memiliki ciri-ciri: a. Sumber data diterbitkan atau diakses oleh pihak lain (publik, swasta, pemerintah, perusahaan). b. Tidak ada informasi langsung dari responden yang bersangkutan. c. Sumber data diperoleh dari media seperti internet, kecuali web resmi perusahaan. Malhotra (2007:120-121) mengungkapkan definisi-definisi data primer dan sekunder, antara lain: a. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh populasi data penelitian, yaitu survei pada pengguna sepeda motor Kawasaki Ninja anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung. Selain itu juga data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara terhadap Ketua KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung. b. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan cepat serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang
54
menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. Data primer dan data sekunder yang dibutuhkan tersebut akan ditunjukan oleh tabel 3.2 sebagai berikut: TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA KATEGORI DATA
No
JENIS DATA
1
Proyeksi Pertumbuhan Industri Mobil dan Sepeda Motor Indonesia Sampai Tahun 2025 Volume Produksi Sepeda Motor Anggota AISI di Indonesia Tahun 2004 - 2010 Penjualan Per unit Sepeda Motor Pada 2009 Anggota AISI Berdasarkan Merek Dan Kategori Top Brand Index sepeda motor sport tahun 2010
2
3
4
5
Volume Penjualan Kawasaki di Indonesia
T1 www.deprin.co.id
Sekunder www.aisi.co.id Sekunder www.aisi.co.id Sekunder
Sekunder
Sekunder
Jumlah Anggota Community KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung 2010 7 Tipe Sepeda Motor yang digunakan Anggota Community KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung Sumber : Hasil Pengolahan Data
SUMBER DATA
6
Primer
Primer
Digunakan Untuk Tujuan
Marketing No./X/Februari 2010/ Frontier Consulting Group Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung
√ √
√
√
√
√
√ √
√
T1= Mendeskripsikan pertumbuhan sepeda motor secara umum Community
KNC
(Kawasaki
Ninja
Club)
atau
Merekomendasikan produk. T3= Menjelaskan seberapa besar pengaruh dimensi communty yang terdiri dari participation, kualitas interaksi, peraturan, jaringan komunikasi, ketersediaan informasi, serta pengarunya terhadap variabel terikat (dependent
variabel)
yaitu
merekomendasikan
pengguna sepeda motor sport Kawasaki Ninja.
produk
T3
√
Keterangan:
T2= Mendeskripsikan
T2
terhadap
√
√
55
3.2.4
Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.2.4.1 Populasi Menurut Sandeep (2006:371) penentuan populasi merupakan hal yang penting dalam penelitian. Populasi harus terdefinisi dan jelas. Menurut Phyllis Macfarlane dalam Ruth McNeil (2005:22) tentang Sample design in selection and estimating, in Researching Business Markets, menjelaskan populasi adalah istilah statistik yang digunakan untuk menutup seluruh potensi unit analisis yang membuat peneliti dapat mencangkup seluruh studi penelitian. Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Tabel 3.3 berikut ini merupakan rincian jumlah anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club): TABEL 3.3 JUMLAH ANGGOTA COMMUNITY KNC (KAWASAKI NINJA CLUB) BANDUNG 2010 Jumlah Anggota KNC (Kawasaki Ninja Club) Kawasaki Ninja 150 R 113 Kawasaki Ninja 150 RR 72 Kawasaki Ninja 250 R 41 Total 226 Sumber: Pra Penelitian
Ket: Anggota yang aktif sampai 1 maret 2010
Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah pengguna sepeda motor sport Kawasaki Ninja anggota KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung.
56
3.2.4.2 Sampel Populasi dalam penelitian ini tidak dapat semuanya diteliti, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya karena keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Maka itulah peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang telah ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut cukup mereprentasikan yang lainnya. Pengambilan sebagian subjek dari populasi dinamakan sampel. Menurut Ruth McNeil (2005:22), sampel memiliki beberapa pengertian, diantaranya: 1) Uraian tentang populasi yang memungkinkan untuk dicangkup. 2) Ukuran, sifat dan distribusi geografis yang terencana dan relevan. Data yang dikumpulkan diperoleh dapat mewakili sampel. 3) Rincian metode sampling dan metode pembobotan dalam penelitian. 4) Populasi yang dapat merespon dengan baik. Sedangkan menurut Naresh K. Malhotra (2008:364) berpendapat bahwa sampel adalah sub-kelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi. Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Untuk menentukan sampel dari populasi yang telah ditetapkan perlu dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n. Sampel dilakukan pengujian normalitas dengan membandingkan Chi Kuadrat Tabel dan Chi Kuadrat hitung, hasilnya data community dan merekomendasikan produk dinyatakan normal. Menurut Husein Umar (2008:59), mengemukakan bahwa untuk menghitung besarnya ukuran sampel dapat dilakukan
n=
N 1 + Ne 2
dengan menggunakan teknik Slovin dengan rumus:
Keterangan: n : Ukuran sampel N : Ukuran populasi
57
e
: Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir (e = 0,1).
Adapun perhitungan jumlah sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Diketahui : n N e
n=
: Ukuran sempel : 226 Anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung : 0,1
226 1 + 226 x 0,12
n=
226
n=
69,33
3,26
Berdasarkan penentuan sampel dengan menggunakan rumus teknik Slovin, maka dihasilkan ukuran sampel sebesar 69,33 atau dibulatkan dari nilai minimum yaitu menjadi 70 sampel. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus teknik Slovin karena dalam penelitian ini, didominasi oleh anggota yang mengikuti community KNC (Kawasaki Ninja Club) lebih dari 1 tahun. Rumus Slovin pada umumnya digunakan pada sampling yang jelas, termasuk pada community KNC (Kawasaki Ninja Club) yang memiliki anggota sampling dengan peluang yang sama, serta sangat kecil kemungkinannya untuk setiap anggota keluar dari community dalam jangka waktu pendek (kurang dari 1 tahun).
3.2.4.3 Teknik Sampling Menurut Ruth McNeil (2005:296), teknik sampling merupakan penetapan angka atau target pada sekelompok populasi yang telah ditentukan sebelumnya, serta memeriksa bahwa peneliti mendapatkan sampel yang tepat serta dalam jumlah yang tepat.
58
Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Simple Random sampling, karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Menurut Ruth McNeil (2005:296) Simple Random sampling adalah satu set dimana
setiap
individu
atau
unit
memiliki
kemungkinan
untuk
inklusi
(diperhitungkan dan kemungkinan semua terpilih). Pada dasarnya, banyak faktor yang akan mempengaruhi keputusan berapa besar sampel yang ditentukan, diantaranya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Banyaknya populasi. Seberapa penting keputusan yang dibuat dari hasil penelitian. Jenis penelitian yang dilakukan. Seberapa akurat dalam berprediksi. Perlu tidaknya sampel yang representatif. Kebutuhan data yang akan dianalisis. Keterbatasan anggaran. Teknik yang digunakan adalah dengan Simple Random sampling karena
pengambilan sampel anggota populasi dilakukan berdasarkan anggota sebanyak 226 Anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung, yaitu yang terdiri dari anggota yang memakai sepeda motor Kawasaki Ninja 150 R, Kawasaki Ninja 150 RR dan Kawasaki Ninja 250 R. Sampel yang didapatkan harus mewakili hasil penelitian, untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah yang sistematis untuk mendapatkan sampel yang representatif. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Menentukan populasi sasaran. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran pengguna sepeda motor Kawasaki Ninja anggota KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung yaitu sebanyak 226 anggota. 2. Menentukan populasi berdasarkan tipe sepeda motor yang dipergunakan oleh anggota community anggota KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung. Kawasaki Ninja 150 R Kawasaki Ninja 150 RR Kawasaki Ninja 250 R 113 Anggota 72 Anggota 41 Anggota
59
3. Menentukan sampel sasaran. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel sasaran pengguna sepeda motor Kawasaki Ninja anggota KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung melalui penghitungan teknik Slovin serta ditentukan secara proporsional. TABEL 3.4 PENARIKAN SAMPEL SECARA PROPORSIONAL Jumlah Anggota berdasarkan tipe motor/ Jumlah Anggota populasi. Jumlah Sampel yang Diteliti 1 Kawasaki Ninja 150 R 113/226x70 2 Kawasaki Ninja 150 RR 72/226x70 3 Kawasaki Ninja 250 R 41/226x70 Total Sampel Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010
No
Tipe Kawasaki Ninja
Sampel 35 22 13 70
4. Menentukan waktu penelitian. Alasannya karena jumlah community cepat berubah, ada yang aktif dalam community, baru memasuki community, sampai tingkatan keluar dari anggota community. 5. Melakukan orientasi lapangan. Penelitian dilakukan pada saat community KNC (Kawasaki Ninja Club) sedang melakukan kegiatan komunitasnya.
3.2.5
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data mengacu pada cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini didapat dengan menggunakan : 1. Observasi, yaitu pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang sedang diteliti yaitu pada pengguna sepeda motor Kawasaki Ninja anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung. 2. Wawancara, yaitu pengumpulan data melalui komunikasi langsung dengan pengguna sepeda motor Kawasaki Ninja anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung. 3. Angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009:162). Angket berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden, serta retensi pelanggan. Angket ditujukan kepada pengguna sepeda motor Kawasaki Ninja anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung.
60
Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Menyusun kisi-kisi kuesioner atau daftar pertanyaan. 2. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang tersedia. 3. Pertanyaan dapat berupa pertanyaan ataupun pernyataan yang bersifat terbuka dan tertutup. 4. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai dengan Hybrid ordinally-interval scales.
3.2.6
Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Pada suatu penelitian, data merupakan hal yang paling penting, karena
data merupakan gambaran dari variabel yang diteliti serta berfungsi membentuk hipotesis. Benar tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil penelitian. Kebenaran data dapat dilihat dari instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu software komputer program SPSS (Statistical Product for Service Solutions) 17.0 for window.
3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas Penelitian mengenai pengaruh community KNC (Kawasaki Ninja Club) dalam merekomendasikan sepeda motor sport Kawasaki Ninja, dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel community (X) ada pengaruhnya atau tidak terhadap variabel merekomendasikan produk (Y), dengan menafsirkan data yang terkumpul dari responden melalui kuesioner.
61
Menurut Suharsini Arikunto (2008:168), Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas rendah. Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana item kuesioner yang valid dan mana yang tidak. Hal ini dilakukan dengan mencari korelasi setiap item pertanyaan dengan skor total pertanyaan untuk hasil jawaban responden yang mempunyai skala pengukuran Interval, perhitungan korelasi antara pertanyaan kesatu dengan skor total digunakan alat uji korelasi Pearson (product moment coefisient of corelation) dengan rumus:
rxy =
n∑ X i Yi − (∑ X i )(∑ Yi ) {n∑ X i 2 − (∑ X i )2 }{n∑ Yi − (∑ Y ) 2 } 2
Sumber: Suharsini Arikunto (2009:274) Keterangan : r X Y ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 n
= Koefisien validitas item yang dicari = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item = Skor total = Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X = Jumlah kuadran dalam skor distribusi Y = Banyak responden Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi
sebagai berikut: 1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel atau (rhitung ≥ rtabel). 2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika r hitung lebih kecil dari r tabel atau (rhitung≤ rtabel). Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Besarnya koefisien korelasi diintrepretasikan dengan menggunakan Tabel 3.5 di bawah ini.
62
TABEL 3.5 INTERPRETASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
Antara 0,700 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak tidak tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak tinggi Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat tidak tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2009:245)
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf signifikan tertentu, artinya adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan. Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dari penelitian ini yang akan diuji adalah
validitas
dari
instrumen
community
sebagai
variabel
X,
dan
merekomendasikan produk sebagai variabel Y. TABEL 3.6 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL COMMUNITY No
Pernyataan
rhitung
rtabel
Ket.
Community
1 2 3
1. Partisipasi anggota dalam kegiatan komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club) Aktif dalam mengorganisir komunitas KNC 0,491 0,388 Valid (Kawasaki Ninja Club) Aktif mengkomunikasikan image yang baik 0,508 0,388 Valid mengenai komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club) Aktif mengsosialisasi KNC (Kawasaki Ninja Club) 0,587 0,388 Valid sebagai sarana penyalur hobi berkendara
63
4 5
6 7
8
9 10 11
12
13
14
15
Berkumpul setiap minggunya dengan mendatangi 0,629 0,388 komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club) Selalu berupaya menjalankan visi dan misi 0,568 0,388 komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club) 2. Kualitas interaksi dalam komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club)
Valid
Kedekatan Anda dengan anggota komunitas KNC 0,480 (Kawasaki Ninja Club) lainnya Percaya terhadap informasi yang diberikan 0,458 anggota komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club) lainnya Selalu berbagi (Sharing) apabila mengalami 0,513 permasalahan dalam komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club) 3. Peraturan komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club)
0,388
Valid
0,388
Valid
0,388
Valid
Mengetahui peraturan-peraturan komunitas KNC 0,725 0,388 (Kawasaki Ninja Club) Selalu mematuhi semua peraturan komunitas KNC 0,674 0,388 (Kawasaki Ninja Club) Kesesuaian peraturan KNC (Kawasaki Ninja Club) 0,788 0,388 dengan harapan Anda 4. Jaringan komunikasi komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club)
Valid
Selalu menggunakan media (internet, jejaring 0,806 0,388 sosial dan Telepon) dalam berinteraksi dengan anggota komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club) Selalu interaksi langsung melalui bertatap muka 0,718 0,388 dengan anggota komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club) Kemudahan interaksi antara anggota lama dan 0,648 0,388 anggota baru KNC (Kawasaki Ninja Club) 5. Ketersediaan Informasi komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club)
Kemudahan untuk memperoleh informasi tentang kegiatan (Event, touring dan berkumpul) komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club) 16 Kemudahan untuk memperoleh informasi tentang perkembangan sepeda motor Kawasaki Ninja 17 Selalu memberikan informasi mengenai perkembangan sepeda motor Kawasaki Ninja Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010
Valid
Valid Valid
Valid
Valid
Valid
0,684
0,388
Valid
0,726
0,388
Valid
0,734
0,388
Valid
Berdasarkan Tabel 3.6 pada instrumen variabel community dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi jaringan komunikasi atau access dengan item pertanyaan, penggunaan media, seperti jejaring sosial dan
64
Telepon dalam berinteraksi dengan anggota komunitas KNC (Kawasaki Ninja Club), yang bernilai 0.806, sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi kualitas interaksi dengan item kemudahan interaksi antara anggota lama dan anggota baru KNC (Kawasaki Ninja Club) yang bernilai 0.382 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya tinggi. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel merekomendasikan produk berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel yang bernilai 0,388 dari responden yang diuji sebanyak 28 orang dengan rumus N-2 dan taraf signifikasi α = 0,05. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.7 yang disajikan pada halaman selanjutnya. TABEL 3.7 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL MEREKOMENDASIKAN PRODUK No.
Pernyataan
rhitung
rtabel
Ket.
0,799
0,388
Valid
0,630
0,388
Valid
0,727
0,388
Valid
0,677
0,388
Valid
0,770
0,388
Valid
0,556
0,388
Valid
Merekomendasikan Produk 18
Selalu berbagi pemahaman mengenai sepeda motor sport Kawasaki Ninja 19 Selalu memahami kebutuhan orang lain yang disarankan motor Kawasaki Ninja 20 Selalu menyarankan berkendara sepeda motor sport Kawasaki Ninja dengan baik 21 Selalu mengunggulkan sepeda motor sport Kawasaki Ninja jika dibandingakan sepeda motor lainya yang ada dipasaran 22 Selalu menceritakan hal-hal positif mengenai sepeda motor sport Kawasaki Ninja 23 Tingkat ajakan kepada orang lain untuk membeli sepeda motor sport Kawasaki Ninja Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010
65
3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Uji
reliabilitas
dilakukan
untuk
mendapatkan
tingkat
ketepatan
(keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2009:247) Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji Cronbach’s Alpha karena alternatif jawaban pada instrumen penelitian lebih dari dua. Rumusnya adalah sebagai berikut: 2 k ∑ sb r11 = 1− 2 st k − 1
(Husein Umar, 2008:170) Di mana:
r11 k 2 st
∑s
: reliabilitas instrumen : banyak butir pertanyaan : deviasi standar total 2 b
: jumlah deviasi standar butir
66
Jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian jumlahkan seperti yang dipaparkan berikut ini. Rumus deviasi standar yang digunakan adalah sebagai berikut
s2 =
(∑ X ) 2 n n −1
∑X2 −
(Husein Umar, 2008:172) Di mana: n = jumlah responden X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) ≥ r
tabel
dengan tingkat signifikasi 5%
tabel
dengan tingkat signifikasi 5%
maka item pertanyaan dikatakan reliabel. 2. Jika koefisien internal seluruh item (ri)< r
maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r
tabel
yang bernilai 0,388 terhadap 28 responden. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.8 berikut ini.
TABEL 3.8 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS No
Variabel
rhitung
rtabel
Keterangan
1
Community
0,815
0,388
Reliabel
2
Merekomendasikan Produk
0,800
0,388
Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2010
67
3.2.7
Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah
dan menganalisis data dalam rangka pengujian hipotesis. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta menjawab masalah yang diajukan. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Menyusun data Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek kelengkapan data yang diisi oleh responden untuk mengetahui karakteristik responden digunakan rumus persentase sebagai berikut: %=
n X 100 N
Dimana: n = nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai 100 = konstanta 2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul 3. Tabulasi data Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Memberi skor pada setiap item. Salah satu persyaratan dalam menggunakan skala hybrid ordinally-interval scales adalah peringkat
68
jawaban diberikan skor antara 1 sampai dengan 7. Setiap variabel yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan ke dalam 7 alternatif jawaban. b. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian c. Menganalisis dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angkaangka yang diperoleh dari perhitungan statistik. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan verifikatif.
3.2.7.1 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif serta digunakan untuk melihat faktor penyebab. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan sub variabel penelitian, antara lain: 1. Analisis Deskriptif Sub Variabel X1 (Participation) Sub variabel Participation berhubungan dengan sejauhmana anggota komunitas terlibat dalam kegiatan-kegiatan komunitas (Bartl, Ernst, Muhlbacher 2004:7). Penelitian ini akan membahas keterlibatan anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club). 2. Analisis Deskriptif Sub Variabel X2 (Kualitas interaksi) Sub variabel Kualitas interaksi berhubungan dengan bagaimana anggota komunitas akan saling berbagi pengalaman, menyampaikan ide, dan bertanya kepada yang lainnya. Komunitas harus terbentuk interaksi antaranggota komunitas yang dirancang secara efisien. (Bartl, Ernst, Muhlbacher, 2004:7). Penelitian ini akan membahas cara berinteraksi antara anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club). 3. Analisis Deskriptif Sub Variabel X3 (Peraturan) Sub Variabel Peraturan berhungungan dengan hubungan antara anggota, yang mewujudkan adanya sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara anggota (Burhan Bungin, 2006:29). Penelitian ini akan membahas tentang peraturan-peraturan yang ada di community KNC (Kawasaki Ninja Club) Bandung.
69
4. Analisis Deskriptif Sub Variabel X4 (Jaringan komunikasi) Sub Variabel Jaringan komunikasi berhubungan dengan hubungan antaranggota yang akan menimbulkan kesadaran yang kuat pada anggota komunitas lainnya. Jaringan menekankan bagaimana anggota komunitas dihubungi dan didorong untuk ambil bagian dalam kerjasama. Akses bertujuan untuk mempermudah interaksi (Bartl, Ernst, Muhlbacher 2004:7). Penelitian ini akan membahas kemudahan interaksi
seperti
penggunaan media oleh anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club). 5. Analisis Deskriptif Sub Variabel X5 (Ketersediaan Informasi) Sub Variabel Ketersediaan Informasi berhubungan dengan Informasi yang terjadi, karena adanya komunikasi dan interaksi yang sering berpengaruh pada merek dan kinerjanya (Tatik Suryani 2008:215). Penelitian ini akan membahas kemudahan mendapatkan dan memberi informasi pada community KNC (Kawasaki Ninja Club). 6. Analisis Deskriptif Variabel Y (Merekomendasikan Produk) Merekomendasikan Produk terdiri dari 3 indikator yaitu pemahaman, membandingkan dan ajakan. Jika indikator-indikator tersebut terlaksana dengan baik, maka dapat dikatakan bahwa merekomendasikan produk pada community
tersebut baik. Oleh karena itu community KNC
(Kawasaki Ninja Club) berusaha melaksanakan fungsi community untuk meningkatkan rekomendasi sepeda motor Kawasaki Ninja pada orang lain.
3.2.7.2 Analisis Verifikatif menggunakan Path Analysis Analisis
verifikatif
dipergunakan
untuk
menguji
hipotesis
dengan
menggunakan uji statistik dan menitikberatkan pada pengungkapan perilaku variabel penelitian. Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan korelatif dalam penelitian ini yaitu teknik analisis jalur (path analysis). Analisis ini digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel bebas dimensi
Communty
yang terdiri participation, kualitas interaksi, peraturan,
jaringan komunikasi, ketersediaan informasi (X1, X2, X3, X4, X5) terhadap variabel
70
Y yaitu Merekomendasikan Produk yang dilakukan anggota community KNC (Kawasaki Ninja Club) secara langsung maupun tidak langsung. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggambar struktur hipotesis pada Gambar 3.1 berikut.
ࢿ
Y
X
GAMBAR 3.1 STRUKTUR HUBUNGAN KAUSAL ANTARA X dan Y Keterangan X Y
ε
: Communty : Merekomendasikan Produk : Epsilon (variable lain) : Hubungan Kausalitas
Struktur
hubungan
Gambar
3.1
mengisyaratkan
bahwa
dimensi
Communty berpengaruh terhadap Merekomendasikan Produk, selain itu terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara X dan Y yaitu variabel residu yang dilambangkan dengan ε . Struktur hubungan antara X dan Y diuji melalui analisis jalur dengan hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara Communty (X) yang terdiri dari Participation (X1), Kualitas Interaksi (X2), Peraturan (X3), Jaringan Komunikasi (X4) dan Ketersediaan Informasi (X5). Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menggambarkan struktur jalur hipotesis
ࢿ
X
Y
GAMBAR 3.2 DIAGRAM JALUR HIPOTESIS
71
2) Selanjutnya struktur hubungan di atas diterjemahkan ke dalam hipotesis yang menyatakan pengaruh variabel bebas yang paling dominan terhadap variabel terikat antara X1, X2, X3, X4, X5 untuk lebih jelas lagi dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut. X1 rX1.X3
rX1.X2
ρYX1
X2 r1.X4
rX1.X5
ρYX2
rX2.X3 X3
rX2.X4
X
rX3.X4
rX2.X5 rX3.X4
ε
ρYX3
ρYε Y
ρYX4
X4 ρYX5
rX4.X5 X5
GAMBAR 3.3 DIAGRAM JALUR STRUKTUR HIPOTESIS UTAMA Keterangan: X1 X2 X3 X4 X5 Y
ε
= = = = = = =
Sub Variabel participation Sub Variabel kualitas interaksi Sub Variabel peraturan Sub Variabel jaringan komunikasi Sub Variabel ketersediaan informasi Variabel Merekomendasikan produk Residu (variabel lain di luar variabel X yan berpengaruh) ke variabel akibat (endogenus) dinyatakan oleh besarnya nilai numerik dari variabel eksogenus. = Hubungan Kausalitas (ρ) = Hubungan Korelasional (r)
3) Menghitung matriks korelasi antar variabel bebas X1 rX1X1 R1=
X2 rX1X2 rX2X2
X3 rX1X3 rX2X3 rX3X3
X4 rX1X4 rX2X4 rX3X4 rX4X4
X5 rX1X5 rX2X5 rX3X5 rX4X5 rX5X5
72
4) Identifikasi persamaan sub struktur hipotesis Menghitung matriks invers korelasi X1 C1.1 R1¯ ¹ =
X2 C1.2 C2.2
X3 C1.3 C2.3 C3.3
X4 C1.4 C2.4 C3.4 C4.4
X5 C1.5 C2.5 C3.5 C4.5 C5.5
5) Menghitung semua Koefisien Jalur melalui rumus
ρ YX1 ρ YX2 ρ YX3 ρ YX4 ρ YX5
X1
X2
X3
X4
X5
C1.1
C1.2
C1.3
C1.4
C1.5
rYX1
C2.2
C2.3
C2.4
C2.5
rYX2
C3.3
C3.4
C3.5
rYX3
C4.4
C4.5
rYX4
C5.5
rYX5
=
6) Hitung R²Y (X1, X2, X3, X4, X5) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X1, X2, X3, X4, X5 terhadap Y dengan menggunakan rumus:
R²Y (X1........ X5)
rYX1 ........ rYX5
= [ ρ YX 1......... ρ YX 5]
7) Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung pada setiap variabel ρ a. Pengaruh (X1) terhadap Y Pengaruh langsung Pengaruh tidak langsung melalui (X2) Pengaruh tidak langsung melalui (X3) Pengaruh tidak langsung melalui (X4) Pengaruh tidak langsung melalui (X5)
= = = = =
r YX1 . r YX1
Pengaruh total (X1) terhadap Y
= …………………….
ρ YX1 . rX1.X2 . ρ YX1 . rX1.X3 . ρ YX1 . rX1.X4 . ρ YX1 . rX1.X5 .
ρ YX2 ρ YX3 ρ YX4 ρ YX5 +
73
b. Pengaruh (X2) terhadap Y Pengaruh langsung Pengaruh tidak langsung melalui (X1) Pengaruh tidak langsung melalui (X3) Pengaruh tidak langsung melalui (X4) Pengaruh tidak langsung melalui (X5)
= = = = =
r YX2 . r YX2 ρ YX2 . rX2X1 . ρ YX2 . rX2X3 . ρ YX2 . rX2X4 . ρ YX2 . rX2X5 .
ρ YX1 ρ YX3 ρ YX4 ρ YX5 +
Pengaruh total (X2) terhadap Y
= …………………….
c. Pengaruh (X3) terhadap Y Pengaruh langsung Pengaruh tidak langsung melalui (X1) Pengaruh tidak langsung melalui (X2) Pengaruh tidak langsung melalui (X4) Pengaruh tidak langsung melalui (X5)
= = = = =
r YX3 . r YX3
ρ YX3 . rX3.X1 . ρ YX3 . rX3 X2 . ρ YX3 . rX3.X4 . ρ YX3 . rX3.X5 .
ρ YX1 ρ YX2 ρ YX4 ρ YX5 +
Pengaruh total (X3) terhadap Y
= …………………….
d. Pengaruh (X4) terhadap Y Pengaruh langsung Pengaruh tidak langsung melalui (X1) Pengaruh tidak langsung melalui (X2) Pengaruh tidak langsung melalui (X3) Pengaruh tidak langsung melalui (X5)
= = = = =
r YX4 . r YX4 ρ YX4 . rX4.X1 . ρ YX4 . rX4.X2 . ρ YX4 . rX4.X3 . ρ YX4 . rX4.X5 .
Pengaruh total (X4) terhadap Y
= …………………….
ρ YX1 ρ YX2 ρ YX3 ρ YX5 +
e. Pengaruh (X5) terhadap Y Pengaruh langsung Pengaruh tidak langsung melalui (X1) Pengarus tidak langsung melalui (X2 ) Pengaruh tidak langsung melalui (X3) Pengaruh tidak langsung melalui (X4)
= = = = =
r YX5 . r YX5
Pengaruh total (X5) terhadap Y
= …………………….
ρ YX5 . rX5.X1 . ρ YX5 . rX5.X2 . ρ YX5 . rX5.X3 . ρ YX5 . rX5.X4 .
ρ YX1 ρ YX2 ρ YX3 ρ YX4 +
8) Menghitung pengaruh variabel lain (ε) dengan rumus sebagai berikut:
ρ Yε = 1 − R 2 Y ( XI , X 2,.... X 5)
74
9) Keputusan penerimaan atau penolakan Ho Rumusan hipotesis operasional: Ho : ρ YX1 = ρ YX2 = ρ YX3 = ρ YX4 = ρ YX5 = 0 Hi : Sekurang-kurangnya ada sebuah ρ YXi ≠ 0, i = 1, 2, 3, 4, dan 5
10) Statistik uji yang digunakan adalah k
F=
(n − k − 1)∑ p yxi ryxi i =1
k
k (1 − ∑ p yxi ryxi ) i =1
Hasil Fhitung dibandingkan tabel distribusi F Snedecor, apabila Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah:
ti =
Pyxi (1 − R 2 )CRii n − k −1
t mengikuti distribusi t student dengan derajat kebebasan n-k-1.
3.2.8
Pengujian Hipotesis Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan menurut
Sugiyono (2009:188) ialah: Jika F hitung ≥ F tabel, maka
H0 ditolak X artinya berpengaruh terhadap Y Hi diterima artinya X berpengaruh terhadap Y
Jika F hitung < F tabel, maka
H0 diterima artinya X tidak berpengaruh terhadap Y Hi ditolak artinya X tidak berpengaruh terhadap Y
75
Pengujian secara individual dengan uji t Tolak H0 jika t hitung ≥ t ( mendekati100%)( n − k −1) Terima H0 jika t hitung < t ( mendekati100%)( n − k −1) Sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan menurut Sugiyono (2009:185) yaitu: Jika thitung ≥ ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:
Ho:ρ≤0
Artinya Participation, Kualitas Interaksi, Peraturan, Jaringan Komunikasi, dan Ketersediaan Informasi tidak berkontribusi secara signifikan dalam merekomendasikan sepeda motor sport Kawasaki Ninja.
Ha;ρ>0
Artinya Participation, Kualitas Interaksi, Peraturan, Jaringan Komunikasi, dan Ketersediaan Informasi berkontribusi secara signifikan dalam merekomendasikan sepeda motor sport Kawasaki Ninja.
Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y maka digunakan klasifikasi koefisien korelasi yang disajikan pada Tabel 3.9 berikut ini :
76
TABEL 3.9 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien Tingkat Hubungan Antara 0,700 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak tidak tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak tinggi Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat tidak tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2009:245)
Selanjutnya untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh Community terhadap Merekomendasikan Produk digunakan pedoman interpretasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada di antara 0-100%. Jika nilai koefisien semakin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin mendekati 0 berarti semakin lemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sehingga dibuat pedoman interpretasi koefisien penentu dalam Tabel 3.10 sebagai berikut. TABEL 3.10 PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN DETERMINASI Interval Koefisien Tingkat Pengaruh 0-10.00% Sangat tidak baik 10%-20.00% Tidak baik 20%-30.00% Agak tidak baik 30%-40.00% Sedang 50%-60.00% Agak baik 60%-70.00% baik 70%-100% Sangat baik Sumber: Suharsimi Arikunto (2009:245)