61
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh Kualitas pelayanan terhadap keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer. Selanjutnya penelitian ini akan meneliti dua variabel inti yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas (independent variable) yang diteliti yaitu Kualitas Pelayanan yang terdiri dari lima sub variabel yaitu tangible, reliability, resvonsiveness, asurance dan empathy. Variabel terikat (dependent variable/) yang diteliti adalah keputusan pembelian yang meliputi: pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, waktu pembelian dan jumlah pembelian. Objek penelitian yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah konsumen CV.Bonanza wedding organizer.
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Berdasarkan tingkat kejelasan dan kedalaman, penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut William G. Zikmund (2003:51), “Descriptive research is research designed to describe characteristics of a population or phenomenon.” Riset deskriptif adalah riset yang dirancang untuk menguraikan karakteristik suatu populasi atau peristiwa. Pendapat lainnya diungkapkan oleh Aaker et. al. (2004:755) sebagai berikut: “Descriptive research is research that usually is designed to provide a summary of some aspects of the environment when the hypotheses are tentative and speculative in nature.”
62
Artinya: Riset deskriptif adalah riset yang pada umumnya dirancang untuk menyediakan suatu ringkasan dari beberapa aspek lingkungan ketika hipotesis bersifat untunguntungan dan sementara secara alami. Menurut Sugiyono (2006:11) menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain”. Pendapat yang lebih jelas disampaikan oleh Asep Hermawan (2006:82) bahwa: Penelitian deskriptif dilakukan untuk menjelaskan karakteristik berbagai variabel penelitian dalam situasi tertentu. Penelitian ini dapat pula disebut sebagai penelitian yang menjelaskan fenomena apa adanya. Tujuan dari penelitian ini adalah menyajikan suatu profil atau menjelaskan aspek-aspek relevan dengan suatu fenomena yang diteliti dari persfektif individual organisasi, industri, dan aspek lainnya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk mendeskripsikan karakteristik dari sebuah populasi atau fenomena apa adanya. Melalui jenis penelitian deskriptif, selanjutnya secara terperinci dapat dianalisis sebagai berikut: 1) Tanggapan konsumen CV. Bonanza wedding organizer terhadap pelaksanaan yang Kualitas Pelayanan dilaksanakan oleh CV.Bonanza wedding organizer. 2) Tanggapan konsumen CV. Bonanza wedding organizer terhadap keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer. Penelitian verifikatif diterangkan oleh Suharsimi Arikunto (2004:7) sebagai berikut: “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data di lapangan.” Dalam penelitian ini akan diuji mengenai kebenaran
63
hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan, dalam hal ini dilaksanakan melalui survei terhadap konsumen CV. Bonanza wedding organizer untuk mengetahui pengaruh: 1. Tangible terhadap keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer 2. Reliability terhadap keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer 3. Resvonsiveness terhadap keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer 4. Asurance terhadap keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer 5. Emphaty terhadap keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer 6. Tangible, reliability, resvonsiveness, asurance, dan empaty terhadap keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode descriptive survey dan metode explanatory survey. Menurut Ker Linger yang dikutip oleh Sugiyono (2006:7), bahwa yang dimaksud dengan metode survei adalah: metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Aaker et. al. (2004:755) berpendapat bahwa metode survey adalah “A method of data collection, such as a telephone or personal interview, a mail survey, or any combination there of.” Artinya: Metode pengumpulan data seperti melalui telepon atau wawancara, survei melalui surat atau kombinasi di antaranya. Menurut Zikmund
64
(2003:123) metode survei adalah “Experience survey is an explanatory research technique in which individuals who are knowledgeable about particular research problem are questioned.” Artinya: Survei pengalaman merupakan teknik yang bersifat menjelaskan dari setiap individu yang mengetahui seputar permasalahan penelitian yang ditanyakan. Descriptive survey merupakan metode penelitian survey yang memiliki tujuan untuk mempelajarari secara umum karakteristik dari suatu fenomena tertentu. Sedangkan explanatory survey adalah metode survey yang memiliki tujuan menjelaskan hubungan antar variabel penelitian atau menjelaskan sebab-sebab terjadinya suatu fenomena (Masri Singarimbun, 1991:4) Penelitian yang menggunakan descriptive survey dan metode explanatory survey dilakukan melalui kegiatan pengumpulan informasi dari sebagian populasi secara langsung di tempat kejadian (empirik) melalui alat kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi yang diteliti terhadap permasalahan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode pengembangan yang dipergunakan adalah cross-sectional. Menurut Uma Sekaran (2006: 315), “Penelitian cross-sectional adalah penelitian dimana data dikumpulkan hanya sekali (yang dilakukan selama periode hari, minggu, atau bulan) untuk menjawab pertanyaan penelitian.” Sebagaimana dikemukakan oleh Ronny Kountur (2007:109) bahwa ”Cross sectional survey adalah metode pengumpulan data (yang juga merupakan salah satu
65
metode pengumpulan dari dari penelitian deskripsi) di mana informasi yang dikumpulkan hanya pada saat tertentu”.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ini meliputi dua variabel inti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sugiyono (2006:33), yang dimaksud dengan variabel bebas dan variabel terikat yaitu: Variabel bebas (independen variable/predictor variable) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel terikat (dependent variable/criterion variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel bebas dan variabel terikat yang diteliti selanjutnya dijelaskan sebagai berikut: 1.
Variabel Service quality (X) yang terdiri dari unsur tangible (X1), reliability (X2), resvonsiveness (X3), asurance (X4), emphaty (X5), Variabel-variabel tersebut merupakan variabel bebas.
2.
Variabel keputusan pembelian disebut sebagai variabel terikat (Y) yang meliputi: pemilihan produk (Y1), pemilihan merek (Y2), pemilihan saluran pembelian (Y3), waktu pembelian (Y4) dan jumlah pembelian (Y5). Keseluruhan variabel, baik variabel X dan Y dalam kuesioner ini menggunakan
skala ordinal. Penjabaran operasionalisasi dari variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini.
66
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel/S ub Variabel 1 Service Quality (X)
Konsep Variabel
Indikator
2 3 Serice quality Tangible adalah yaitu (Penampilan menjelaskan fasilitas fisik), scara positif meliputi fasilitas perbedaan dari fisik, jenis-jenis perlengkapan layanan pegawai dan perusahaan jasa sarana komunikasi. (Bloemer & Fajar laksana, 2008:187)
Emphaty adalah(Perhatian kepada pelanggan), meliputi kemudahan dalam dalam melakukan hubungan, komunikator yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.
Reabilityadalah memberikan kemampuan pelayanan yang dijanjikan dengan segera akurat dan memuaskan.
Ukuran
Skala
No Item
4 Tingkat kelengkapan rias pengantin Tingkat kelengkapan perhelatan alat pesta Tingkat kelengkapan upacara Tingkat kelengkapan peralatan makan Tingkat kelengkapan dekorasi Tingkat kemudahan dalam melakukan hubungan Tingkat perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pelanggan Tingkat ketepatan planning (rencana) pernikahan Tingkat ketepatan schedulling (penjadwalan) pernikahan
5 Ordinal
6 C.1
Ordinal
C.2
Ordinal
C.3
Ordinal
C.4
Ordinal
C.5
Ordinal
C.6
Ordinal
C.7
Ordinal
C.8
Ordinal
C.9
67
Variabel/S ub Variabel
Keputusan Pembelian (Y)
Konsep Variabel
Indikator
Ukuran
Responsiveness Tingkat adalah keinginan keramahan para karyawan pegawai untuk membantu Tingkat para pelanggan kecepatangapan dan memberikan karyawan pelayanan terhadap dengan tanggap pelanggan Tingkat Kecepatan penanganan keluhan pembeli Asurance Tingkat memberikan Kemampuan karyawan dalam perhatian dalam kompetensi, personal kepada pelanggan kesopanan dan kredibilitas) Keputusan Pemilihan Pembelian Produk adalahTahapan Kelengkapan Tingkat dalam konsep peralatan makan keputusan pengambilan pembelian keputusan, (pertimbangan) pengambilan berdasarkan keputusan kelengkapan benar-benar peralatan makan mambeli produk Keberagaman Tingkat teme dekorasi keputusan Philip Kotler & pembelian Gary Amstrong (pertimbangan) (2008:158) berdasarkan keberagaman tema dekorasi Keberagaman Tingkat menu makanan keputusan pembelian (pertimbangan) berdasarkan keberagaman menu makanan
Skala
No Item
Ordinal
C.10
Ordinal
C.11
Ordinal
C.12
Ordinal
C.13
Ordinal
D.1
Ordinal
D.2
Ordinal
D.3
68
Variabel/S ub Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Ukuran
Skala
No Item
Pemilihan Merek Kepercayaan terhadap merek Cv. Bonanza wedding organizer
Tingkat keputusan pembelian (pertimbangan) berdasarkan kepercayaan terhadap merek
Ordinal
D.4
Manfaat yang diberikan oleh CV. Bonanza wedding organizer
Tingkat keputusan pembelian (pertimbangan) berdasarkan manfaat yang diberikan oleh CV. Bonanza weddingorganizr Tingkat keputusan pembelian (pertimbangan) berdasarkan keinginan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer
Ordinal
D.5
Ordinal
D.6
Penilaian image Tingkat (citra) terhadap keputusan merek CV. pembelian Bonanza (pertimbangan) wedding berdasarkan organizer penilaian image (citra) merek CV. Bonanza wedding organizer
Ordinal
D.7
Keinginan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer
69
Variabel/S ub Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Kesukaan terhadap merek CV. Bonanza wedding organizer
Pemilihan Saluran Pembelian Kemudahan mendapatkan produk
Waktu Pembelian Keseringan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer
Keteraturan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer
Jumlah Pembelian Banyaknya
Ukuran
Skala
No Item
Tingkat keputusan pembelian (pertimbangan) berdasarkan kesukaan terhadap merek CV. Bonanza wdding organizer
Ordinal
D.8
Tingkat keputusan pembelian berdasarkan kemudahan mendapatkan merek CV. Bonanza wedding organizer
Ordinal
D.9
Tingkat keputusan pembelian berdasarkan Keseringan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer Tingkat keputusan pembelian berdasarkan Keteraturanmeng gunakan CV. Bonanza wedding organizer
Ordinal
D.10
Ordinal
D.11
Ordinal
D.12
Tingkat
70
Variabel/S ub Variabel
Konsep Variabel
Indikator
Ukuran
Skala
No Item
keputusan pembelian (pertimbangan) berdasarkan banyaknya produk yang digunakan CV.Bonanza wedding organizer
3.2.3 Jenis dan Sumber Data Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2006:129). Berdasarkan jenis dan sumbernya data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Husain Umar (2002: 64) “Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku langsung atau yang terlibat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu” atau data primer diperoleh secara langsung. Menurut Uma Sekaran (2006: 60), “Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Sedangkan data sekunder menurut Husain Umar (2002: 84) adalah “data yang diperoleh dari pihak lain atau hasil penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia sebelumnya diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel dan ilmiah-ilmiah” Secara lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel 3.2.
71
TABEL 3.2 JENIS DAN SUMBER DATA No 1
2 3 4 5
Data
Jenis Data
Market Share wedding organizer di Cimahi Utara
Sekunder
Wedding organizer yang paling diminati di kota CimahiUtara Pertumbuhan wedding organizer Bonanza di kota Cimahi Utara Pertumbuhan CV. Bonanza wedding organizer Faktor yang mempengaruhi keputusan menggunakan wedding organizer
Sekunder Sekunder Primer Primer
Sumber Data Bonanza 2009 dan data diolah Bonanza 2009 dan data diolah Bonanza 2009 dan data diolah Bonanza 2009 dan data diolah Bonanza 2009 dan data diolah
Sumber: Berdasarkan hasil pengolahan data.
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.4.1 Populasi Menurut Rony Kountur (2007:145) “populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang merupakan perhatian peneliti”. Menurut Sugiyono (2006:72) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakterisrik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam mengumpulkan dan menganalisa suatu data menentukan populasi merupakan langkah yang penting. Populasi bukan hanya sekedar orang, tetapi juga benda, sistem dan prosedur, fenomena atau yang lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek itu, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki objek atau subjek itu” (Uma Sekaran, 2006:121).
72
Langkah awal, seorang peneliti harus menentukan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut dengan populasi sasaran (target population) yaitu populasi yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian, kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen CV. Bonanza wedding organizer . Pada Tabel 3.3 yang disajikan pada halaman selanjutnya memberikan keterangan yang lebih rinci mengenai jumlah konsumen CV. Bonanza wedding organizer di kota Cimahi Utara pada tahun 2004-2008. TABEL 3.3 JUMLAH KONSUMEN CV BONANZA WEDING ORGANIZER DI KOTA CIMAHI UTARA TAHUN 2004-2008 No 1 2 3 4 5
Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Total
Jumlah Konsumen 260 280 270 300 270 1380
Sumber: Bonanza Januari 2009 3.2.4.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006:73). Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Asep Hermawan (2004:47) memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pengertian sampel.
73
Sampel merupakan suatu bagian (subset) dari populasi. Hal ini mencakup sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Dengan demikian, sebagian elemen dari populasi merupakan sampel. Dengan mengambil sampel peneliti ingin menarik kesimpulan yang akan digeneralisasi terhadap populasi. Berdasarkan beberapa definisi sampel di atas dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan sub kelompok atau sebagian dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian. Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, dalam hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain faktor keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu peneliti diperkenankan untuk mengambil sebagian saja dari objek populasi yang ditentukan. Penggunaan sampel disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu keterbatasan tenaga, keterbatasan biaya dan keterbatasan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Teknik yang digunakan dalam menentukan besarnya ukuran sampel yang diteliti salah satunya adalah dengan menggunakan cara Slovin yaitu ukuran sampel merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan persentase kelonggaran ketidaktelitian, karena kesalahan dalam pengambilan sampel yang masih ditolerir atau diinginkan, maka taraf kesalahan yang ditetapkan adalah sebesar 10%. n=
N (Husein Umar, 2002:141) 1 + Ne 2
Dimana : n N e
= ukuran sampel = ukuran populasi = taraf kesalahan
74
Adapun perhitungan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: N = 1.380
e = 0.1
Maka : n=
1380 N 1380 = n= = = 99,93 ≈ 100 orang. 2 2 13,81 1 + Ne 1 + 1380(0,1) Menurut Winarno Surakhmad (1998:100) menyatakan bahwa untuk jaminan ada
baiknya sampel selalu ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik. Untuk keperluan penelitian ukuran sampel oleh penulis ditambah 5, sehingga sampel dalam penelitian berukuran 105 responden.
3.2.4.3 Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel atau sebagian elemen populasi
untuk memahami karakteristik dari keseluruhan populasi. Menurut Ulber
Silalahi (2006:236) “Pemilihan sampel atau penarikan sampel (sampling) dapat diartikan sebagai proses memilih sejumlah unit atau elemen atau subjek dari dan yang mewakili populasi untuk dipelajari yang dengannya dapat dibuat generalisasi atau inferensi tentang karakteristik dari satu populasi yang diwakili”. Setelah memperoleh data dari responden yang merupakan populasi penelitian, selanjutnya peneliti mengambil sampel berdasarkan teknik probability sampling atau pemilihan sampel acak. Dalam probability sampling, setiap unsur populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
75
Alasan mengapa menggunakan probability sampling dikemukakan oleh Ulber silalahi (2006:237) sebagai berikut: Peneliti kuantitatif memiliki dua motivasi untuk menggunakan pemilihan sampel probabilitas atau acak. Motivasi pertama adalah waktu dan biaya. Tujuan kedua dari pemilihan sampel probabilitas adalah akurasi. (tingkat sejauhmana bias mangkir dari sampel). Berdasarkan teknik probability sampling, selanjutnya digunakan teknik simpel random sampling atau pemilihan sampel acak sederhana karena populasi dalam penelitian dianggap homogen. William G. Zikmund (2003:428) memberikan defenisi mengenai simple random sampling sebagai berikut: Simple random sampling is a sampling procedure that assures each elements in the population of an equal chance of being included in the sample.” (Artinya: Pemilihan acak sederhana adalah suatu prosedur sampling yang meyakinkan bahwa setiap unsur-unsur dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk tercakup dalam sampel.). Pendapat lebih jelas diungkapkan oleh Ulber Silalahi (2006:241) sebagai berikut: Pemilihan sampel acak sederhana adalah proses pemilihan sampel dalam cara tertentu yang di dalamnya semua elemen dalam populasi didefenisikan mempunyai kesempatan yang sama, bebas dan seimbang dipilih menjadi sampel. Ini berarti sampel acak sederhana adalah sejumlah elemen sampel yang secara random dipilih dari elemen-elemen pupolasi yang didaftar. Sampel yang didapatkan harus representatif (mewakili), untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah yang sistematis untuk mendapatkan sampel yang representatif. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Menentukan dengan tegas pelanggan yang akan disurvei, yaitu konsumen CV. Bonanza wedding organizer di kota Cimahi Utara. Menurut hasil perhitungan sampel, maka yang akan diambil sebagai sampel sebanyak 105 orang.
76
2) Menentukan dengan tegas dari jam berapa sampai jam berapa penelitian akan dilaksanakan. Dalam hal ini penelitian dilakukan dari jam 11.00 WIB sampai 20.00 WIB sesuai dengan jam kerja. Waktu penelitian untuk mengumpulkan data di lapangan dilakukan selama 6 hari pada hari week day dan week end. 3) Menentukan dengan tegas sebuah check point (tempat menghitung) pada objek yang akan diteliti. Ditentukan check point-nya adalah pintu masuk. Dari perhitungan diperoleh bahwa rata-rata pelanggan yang akan diteliti adalah sebanyak 9 orang/per hari. 4) Kemudian menentukan interval yaitu perbandingan antara jumlah jam kerja dengan rata-rata pelanggan yang diteliti per hari. 12 hari penelitian . Jadi intervalnya adalah 105 orang/12 hari = 9 orang. 5) Starting point-nya orang ke 9, setiap orang ke 9 konsumen CV. Bonanza wedding organizer yang datang diberikan kuesioner atau angket untuk diisi. Hal ini dilakukan pada jarak waktu yang telah ditentukan. 6) Hari Sabtu dan Minggu jumlah pemberian angket lebih besar dibandingkan hari lainya.
3.2.5
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data mengacu pada cara yang dilakukan untuk memperoleh
data yang diperlukan dalam penelitian. Kaitannya dalam hal tersebut, serta dengan melihat konsep analitis dari penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dapat dengan cara langsung maupun tidak langsung. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
77
1. Studi literatur, yaitu suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis dari para ahli melalui sumber bacaan yang berhubungan dan menunjang terhadap variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini, antara lain mengenai service quality dan keputusan pembelian. 2. Wawancara, sebagai teknik komunikasi langsung dengan pemilik CV. Bonanza wedding organizer untuk memperoleh data mengenai volume penjualan sepatu Bata. 3. Observasi, yaitu pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang sedang diteliti yaitu konsumen CV. Bonanza wedding organizer. 4. Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden, penilaian responden, serta tanggapan responden terhadap pelaksanaan service quality yang terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty terhadap keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer..
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data mempunyai kedudukan paling tinggi dalam penelitian karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
78
3.2.6.1 Pengujian Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan (2004:109-110) menjelaskan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan alat ukur”. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:145), yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas rendah. Masri Singarimbun (2006:124) mengemukakan bahwa, “Validitas merupakan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur”. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa validitas merupakan kemampuan alat ukur untuk mengukur secara benar (bebas dari bias). Instrumen yang sahih memiliki validitas yang tinggi. Untuk memperoleh instrumen yang valid harus diperhatikan langkah-langkah dalam menyusun instrumen, yaitu memecah variabel menjadi sub variabel dan indikator, setelah itu memasukannya ke dalam butir-butir pertanyaan. Apabila langkah tersebut dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas yang logis. Dikatakan logis karena validitas ini diperoleh dengan suatu usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment, yaitu:
79
rxy =
n(∑ XY ) − (∑ X ) ⋅ (∑ Y )
{n. ∑ X
2
}{
− (∑ X ) . n. ∑ Y 2 − (∑ Y ) 2
2
}
(Riduwan, 2008:217) Keterangan: t = Nilai thitung r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden Distribusi (Tabel t) untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan Jika: Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel servie quality berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 13 for windows. menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel yang bernilai 0,284. Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel keputusan pembelian berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 13 for windows. menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel yang bernilai 0,284.
No
TABEL 3.4 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL SERVICE QUALITY (X) Keterangan Item Pernyataan rhitung rtabel TANGIBLE
1 2 3 4
Kelengkapan rias pengantin CV.Bonanza wedding organizer Kelengkapan costum pengantin CV.Bonanza wedding organizer Kelengkapan perhelatan pesta (karpet) CV.Bonanza wedding organizer Kelengkapan perhelatan pesta (kursi) CV.Bonanza wedding organizer
0.624
0.284
0.662
0.284
0.608
0.284
0.359
0.284
Valid Valid Valid Valid
80
No
5 6 7 8 9 10
Item Pernyataan
Kelengkapan upacara adat CV.Bonanza wedding organizer Kelengkapan upacara siraman CV.Bonanza wedding organizer Kelengkapan peralatan makan sendok garpu CV.Bonanza wedding organizer Kelengkapan peralatan makan piring gelas CV.Bonanza wedding organizer Kelengkapan dekorasi pelaminan CV.Bonanza wedding organizer Kelengkapan dekorasi taman CV.Bonanza wedding organizer
Keterangan
rhitung
rtabel
0.585
0.284
0.536
0.284
0.428
0.284
0.493
0.284
0.459
0.284
0.469
0.284
0.637
0.284
0.763
0.284
0.526
0.284
0.649
0.284
0.713
0.284
0.621
0.284
0.610 0.500 0.704
0.284 0.284 0.284
Valid Valid Valid
0.797 0.680
0.284 0.284
Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
EMPHATY 1 2 3 4
Kemudahan dalam melakukan hubungan kerja Kemudahan dalam melakukan hubungan dengan konsumen Kemudahan memahami keluhan dari konsumen CV.Bonanza wedding organizer Kemudahan menarik simpati dari konsumen CV.Bonanza wedding organizer
Valid Valid Valid Valid
REABILITY 1 2
Kesesuaian perencanaan CV. Bonanza wedding organizer sesuai dengan yang di rencanakan Kesesuaian penjadwalan CV.Bonanza wedding organizer sesuai dengan yang dijadwalkan
Valid Valid
RESVONSIVENESS 1 2 3
Keramahan kayawan terhadap konsumen Kecepatanggapan karyawan terhadap konsumen Kecepatan penanganan keluhan konsumen ASSURANCE Memberikan perhatian personal kepada pelanggan Memberikan kenyamanan kepada pelanggan
1 2 Sumber: Hasil pengolahan data 2009
3.2.6.2 Reliabilitas Pada analisis jalur, memiliki syarat sekurang-kurangnya data berskala interval. Untuk itu, karena penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of
81
Successive Interval (Harun Al Rasyid, 1994:131). Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut yaitu: 1. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pernyataan. 2. Berdasarkan frekuensi
yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan
penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden. 3. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban. 4. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap pilihan jawaban. 5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut : Scale Value =
( Dencity at Lower Limit ) − ( Dencity at Upper Limit ) ( Area Below Upper Limit ) − ( Area Bellow Lower Limit )
Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen
dengan variabel dependen serta ditentukan
persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut. Peneliti menggunakan bantuan program software SUCC’97 pada Microsoft Office Exel untuk proses pengolahan data MSI tersebut. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah
82
baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Yang dimaksud dengan reabilitas adalah menunjukan suatu pengertian bahwa suatu intrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2002:247) Pengujian reliabilitas instrumen dengan rentang skor antara 1-5 menggunakan rumus Cronbach alpha, yaitu: 2 k ∑ σ b r 11 = 1− σt2 k − 1
Keterangan:
(Husain Umar), 2002:146)
r 11
= Reliabilitas instrumen
k
= Banyaknya butir pertanyaan
σt2
= Varians total
∑σ
2 b
= Jumlah varian butir
Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir, kemudian jumlahkan, seperti berikut ini:
(∑ X )
2
σ=
∑X
2
n n
(Husain Umar, 2002:147) Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1)
Jika koefisian internal seluruh item (rhitung ≥ rtabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.
83
2)
Jika koefisian internal seluruh item (rhitung < rtabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
No 1. 2.
TABEL 3.8 HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL rhitung rtabel KETERANGAN Service Quality 0.811 0.284 Reliabel Keputusan pembelian 0.746 0.284 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2009
3.2.7 Teknik Analisis Data Pada penelitian ini, digunakan dua jenis analisis yaitu analisis deskriptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis kuantitatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data ordinal untuk variabel X dan Y. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan tanggapan konsumen terhadap service quality yang diterapkan oleh perusahaan, dan gambaran keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer. Sedangkan tehnik analisis data secara kuantitatif digunakan untuk mengetahui pengaruh service quality terhadap keputusan menggunan CV. Bonanza wedding organizer di kota Cimahi Utara. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data dilakukan setelah seluruh data responden terkumpul. Kegiatan analisis data dilakukan melalui tiga tahap sebagai berikut: 1) Menyusun data Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian.
84
2) Tabulasi data Penelitian ini melakukan tabulasi data dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Memberi skor pada tiap item
b.
Menjumlahkan skor pada setiap item
c.
Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian. Dalam penelitian ini, setiap pendapat pengguna atas pernyataan diberi nilai
dengan skala likert. Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas adalah sebagai berikut: TABEL 3.6 KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN PENGGUNA No Kriteria Penafsiran Keterangan 1 0% Tidak Seorangpun 2 1% - 25% Sebagian Kecil 3 26% - 49% Hampir Setengahnya 4 50% Setengahnya 5 51% - 75% Sebagian Besar 6 76% -99% Hampir Seluruhnya 7 100% Seluruhnya Sumber: Moch. Ali (1985:184) 3) Pengujian Untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini adalah metode analisis verifikatif, maka dilakukan regresi sederhana . Dalam hal ini regresi sederhana digunakan untuk menentukan besarnya variabel X terhadap Y baik secara langsung maupun tidak langsung. 3.2.7.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Analisis deskriptif, bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat
85
perbandingan dengan membandingan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikansinya (Sugiyono, 2006:144). Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendiskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain: 1. Analisis Deskriptif service quality Service quality yang diteliti terfokus pada sub variabel yaitu menyangkut lima dimensi berikut: tangible, emphaty, reability, resvonsiveness dan assurance (Zeithaml el.al 2008:94) 2. Analisis Deskriptif Keputusan pembelian Keputusan pembelian yang diteliti terfokus pada pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, waktu pembelian dan jumlah pembelian. (Philip Kotler & Gary Amstrong, 2008:158) Melalui analisis deskriptif, maka dapat diketahui: 1. Tanggapan responden terhadap tangible CV. Bonanza wedding organizer 2. Tanggapan responden terhadap emphaty CV. Bonanza wedding organizer 3. Tanggapan responden terhadap reability CV. Bonanza wedding organizer 4. Tanggapan responden terhadap resvonsiveness CV.Bonanza wedding organizer 5. Tanggapan responden terhadap asurance CV. Bonanza wedding organizer 6. Keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer. Menggunakan teori Philips Kotler dan Gary Amstrong 2008:158 yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, waktu pembelian dan jumlah pembelian.
86
3.2.7.2 Rancangan Analisis Regresi Linier Sederhana
a. Regresi Linier Sederhana Teknik analisis data yang dipergunakan untuk mengetahui hubungan kausal dalam penelitian ini yaitu teknik analisis regresi. Analisis ini digunakan untuk menentukan seberapa kuatnya pengaruh variabel bebas (X) yaitu service quality terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan menggunakan CV.Bonanza wedding organizer. Analisis regrasi digunakan bila peneliti bermaksud ingin mengetahui kondisi diwaktu yang akan datang dengan suatu dasar keadaan sekarang atau ingin melihat kondisi di waktu lalu dengan dasar keadaan sekarang, di mana sifat ini merupakan prediksi atau taksiran. Arti kata prediksi bukanlah merupakan hal yang pasti, tetapi merupakan suatu keadaan yang mendekati kebenaran. Peneliti menggunakan analisis regresi bila bermaksud ingin mengetahui bagaimana variabel dependen/kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independen atau prediktor, secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen/dan sebaliknya (Sugiyono, 2004: 204).
87
Analisis ini didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen, yaitu service quality sebagai independen (X) dan keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer sebagai variabel dependen (Y). Untuk bisa membuat ramalan melalui regresi, maka data setiap variabel harus tersedia. Selanjutnya berdasarkan data itu peneliti harus dapat menemukan persamaan regresi linier sederhana melalui perhitungan. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah : Ŷ= a + bX+ε
(Sudjana, 1996: 315)
Keterangan : Ŷ = Subjek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan. X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu a = Nilai Y bila X = 0 (harga konstan) b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel idependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b ( + ) maka naik, dan bila ( - ) maka terjadi penurunan. ε
= Faktor lain yang mempengaruhi Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi adalah sebagai berikut: a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu: ∑Xi, ∑Yi, ∑XiYi, ∑Xi2, ∑Yi2, dan
88
b. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus yang dikemukakan Sugiyono (2006: 206) sebagai berikut: Nilai dari a dan b pada persaman regresi linier dapat dihitung dengan rumus
(∑ Yi )(∑ Xi ) − (∑ Xi )(∑ XiYi ) n ∑ Xi − (∑ Xi ) 2
a=
b=
2
2
atau a = Y - bX
n ∑ XiYi − ∑ Xi ∑ Yi n ∑ Xi 2 − (∑ Xi )
2
c. Menyusun persamaan regresi linier sederhana setelah menemukan harga koefisien a dan b. Persamaan regresi yang telah ditemukan dapat digunakan untuk melakukan prediksi (ramalan) bagaimana individu dalam variabel tergantung akan terjadi bila individu dalam variabel bebas ditetapkan. d. Mengetahui garis regresi berdasarkan persamaan yang telah ditemukan. e. Untuk mengetahui besarnya kontribusi X terhadap naik turunnya nilai Y dihitung dengan suatu koefisien yang disebut koefisien determinasi. b. Uji Linieritas Data Pengujian linieritas data dapat dibuktikan melalui Ftest (Husaini dan R. Purnomo, 2008:113). Berdasarkan tabel ANOVA, dapat diketahui besarnya Fhitung melalui uji ANOVA atau Ftest, sedangkan besarnya Ftabel diperoleh dengan melihat tabel F melalui dk pembilang (dk tuna cocok, k – 2) dan dk penyebut (dk kesalahan, n – k) dengan taraf kesalahan (α) = 0,05. Keterangan : k = jumlah kelompok untuk data yang sama n = jumlah sampel Kriteria pengambilan keputusan pengujian linieritas (Wibowo, 2005:11) : Ho = Data tidak berpola linier Ha = Data berpola linier
89
c. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk menentukan teknik analisis yang akan digunakan dalam mengolah data penelitian. Adapun analisis uji normalitas yang digunakan adalah dengan Pengujian kenormalan data dilakukan menggunakan uji Liliefors yang diolah menggunakan SPSS. Kriteria pengujian adalah jika signifikansi > 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal. d. Diagram Pencar Diagram pencar merupakan gambaran secara kasar mengenai pola hubungan variabel Y (optimalisasi kapasitas mesin) atas variabel X (prefentive maintenance) adalah pola hubungan linier atau tidak linier, jika pola hubungannya linier model hubungan ini adalah model regresi linier sederhana, yaitu: Y = β0 + β1X + ε. Dari sampel model yang dipergunakan adalah: Y = b0 + b1X + e. Dalam diagram pencar terdapat kovariasi yang bersifat searah dan tidak searah. Kovariasi antara X dan Y sifatnya searah, dalam arti bahwa apabila X berubah makin besar maka Y pun berubah makin besar atau apabila X berubah makin kecil, maka Y pun berubah makin kecil. Kovariasi antara kedua variabel itu disebut kovariasi positif, ini mengisyaratkan hubungan positif. Dan jika Kovariasi antara X dan Y sifatnya tidak searah , dalam arti bahwa apabila X berubah makin besar maka Y berubah makin kecil atau apabila X berubah makin kecil, maka Y pun berubah makin besar. Kovariasi antara kedua variabel itu disebut kovariasi negatif, ini mengisyaratkan hubungan negatif.
90
e. Uji Titik Terpencil Setelah menggambarkan hasil pengamatan dalam diagram pencar dan sudah bisa menentukan pola garis lurus, maka langkah selanjutnya adalah memperhatikan apakah pada diagram pencar ada titik yang letaknya terpencil. Statistik uji yang digunakan adalah: Λ
Y − Y t = s Λ Y −Y
(Nirwana SK Sitepu, 1994:19)
4) Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabal bebas terhadap variable (naik/turunnya) variable terikat maka digunakan koefisien determinasi (KD) dengan rumus berikut : KD = r2 x 100% (Sugiyono. 2004:210) Keterangan : KD : Nilai koefisien Determinan r
: Nilai koefisien korelasi
3.2.8 Rancangan Pengujian Hipotesis Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan Y dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel yaitu dengan menggunakan rumus distribusi student (t student). Rumus dari distribusi student adalah:
91
t =r
n−2 1− r2
(Sudjana, 2000: 62)
Keterangan : t = distribusi student r = koefisien korelasi n = banyaknya data Kriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis yang diajukan adalah: Rumus 1 : Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima Jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak Rumus 2 : Jika rhitung > rtabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima Jika rhitung ≤ rtabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dengan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut : Ho : ρ ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dari service quality terhadap keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer di kota Cimahi Utara. H1 : ρ > 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dari service quality terhadap keputusan menggunakan CV. Bonanza wedding organizer di kota Cimahi Utara.