BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Bursa Efek Indonesia Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis, dalam penelitian lapangan, adalah Pusat Referensi Pasar Modal ( PRPM ). PRPM ( Pusat Referensi Pasar Modal ) ini berlokasi di Gedung Bursa Efek Indonesia ( Jakarta Stock Exchenge Building ) Menara II Lantai Galeri Edukasi Bursa Efek Indonesia, Jln. Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta. 2. Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ( BEI ) a. Sejarah BEI PT. Bursa Efek Indonesia ( Perseroan ) didirikan berdasarkan Akte Notaris Ny. Poerbaningsih Adiwarsito, S.H. Nomor: 27 tanggal 4 Desember 1991 dengan 221 perusahaan efek sebagai pemegang saham. Sedangkan peresmian swastanisasi perseroan dilakukan oleh menteri keuangan pada tanggal 13 Juli 1992, di Jakarta. Pada tanggal 16 April 1992 Badan Pengawasan Pasar Modal ( BAPEPAM ) menyerahkan penyelenggaraan Bursa Efek Indonesia kepada perseroan yang meliputi : 1) Semua kegiatan dan atau pekerjaan yang menyangkut fungsi penyelenggaraan Bursa Efek.
27
2) Semua arsip dan dokumen yang berkaitan dengan penyelenggaraan Bursa Efek. 3) Peminjam perlengkapan di lantai Bursa. Pengoperasian bursa merupakan tanggung jawab Badan Pelaksanaan Pasar Modal ( sekarang Badan Pengawas Pasar Modal ) atau
BAPEPAM,
lembaga
pemerintahan
dibawah
naungan
Departemen Keuangan. BAPEPAM melanjutkan fungsi di bidang pengawasan dan pengaturan, serupa dengan Securities and Exchenge Commision di Amerika Serikat. Di bawah manajemen swasta, BEI muncul sebagai salah satu pasar sekuritas yang paling dinamis di Asia pada tahun 1993, BEI menjadi pasar modal nomor 3 ( tiga ) yang paling cepat tumbuh di Asia dengan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) mencapai 114,64 %. Pada tanggal 22 Mei 1995, sistem perdagangan Otomatis atau istilah JATS ( Jakarta Automated Trading System ) mulai dioperasikan di Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Otomatis ini mensejajarkan BEI dengan bursa dunia. b. Kegiatan Usaha Bursa Efek Indonesia ( BEI ) Komoditi yang diperdagangkan bursa efek adalah surat berharga (aktiva financial) jangka panjang. Surat Berharga (Securitas) yang diperjualbelikan adalah surat berharga yang diterbitkan oleh
28
suatu badan hukum berbentuk PT ( Perseroan Terbatas ), baik yang dimiliki oleh swasta maupun pererintah. PT. BEI adalah suatu perseroan dengan mekanisme yang unik, yaitu badan hukum swasta yang mengatur perusahaan lain, dengan 3 ( tiga ) hal utama yaitu : 1) tata cara perdagangan efek. 2) tata cara pencatatan efek. 3) tata cara pemegang saham sebagai anggota bursa, yang memiliki hak-hak dan kewajiban tertentu. Struktur organisasi PT. Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada lampiran 1
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas metode penelitian ini adalah Metode Penelitian kausal. Tujuan dalam penelitian kausal adalah untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variable bebas (independent variable) terhadap variable terikat (dependent variable).
C. Hipotesis Hipotesis tidak lain dari jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang sebenarnya harus diuji. Hipotesis bisa saja benar dan bisa saja salah, hipotesis ini akan diuji dengan tehnik pengujian tersendiri sehingga dapat diambil suatu kesimpulan apakah hipotesis tersebut diterima
29
atau ditolak. Didasarkan kepada rumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan suatu hipotesis mengenai apakah ada hubungan yang berpengaruh perputaran persediaan, perputaran piutang, dan perputaran aktiva tetap terhadap laba operasional yaitu : Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ha1 :
Terdapat pengaruh perputaran persediaan dengan laba operasional
Ha2 :
Terdapat pengaruh perputaran piutang dengan laba operasional
Ha3:
Terdapat pengaruh perputaran aktiva dengan laba operasional
D. Variabel dan Skala Pengukuran Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio. Skala rasio menunjukkan kategori, peringkat, jarak dan perbandingan construct yang diukur. Skala ini menggunakan nilai absolute. Pada skala rasio, nilai nol bersifat mutlak dan data yang dihasilkan oleh skala rasio adalah data rasio serta tidak ada pembatasan terhadap alat uji statistik yang sesuai. Berdasarkan judul yang diambil
oleh penulis maka variabel yang
dipakai, ada empat (4) variabel untuk penelitian ini, Yaitu : a. Perputaran Persediaan = Variabel Independen (X1) Perputaran Persediaan menunjukkan perputaran aktiva tetap yang dimiliki perusahaan yang bisa di gunakan untuk mendapatkan laba. Untuk mencari peputaran aktiva tetap digunakan rumus : Perputaran Persediaan
=
Harga Pokok Penjualan Rata-rata Persediaan 30
b. Perputaran Piutang = Variabel Independen (X2) Perputaran Piutang mengukur seberapa efektif perusahaan memperoleh laba Untuk mencari peputaran piutang mengunakan rumus : Perputaran piutang =
Penjualan kredit bersih Rata-rata Piutang
c. Perputaran Aktiva
= Variabel Independen (X3)
Perputaran Aktiva menunjukkan perputaran aktiva yang dimiliki perusahaan yang bisa di gunakan untuk mendapatkan laba.Untuk mencari peputaran aktiva digunakan rumus : Perputaran total aktiva =
Penjualan Total aktiva
d. Laba Operasional
= Variabel Dependen (Y)
Untuk mencari laba operasional digunakan rumus : Laba Operasional = Laba Bruto – Beban Operasional (Usaha) E. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan sebagai bahan atau materi pembahasan masalah dan penyusunan tugas metode penelitian ini, menggunakan cara Penilaian Kepustakaan ( Library Research ) Penelitian kepustakaan adalah membaca buku-buku literatur, majalah, dan sumber data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam metode penelitian ini guna mendapatkan informasi ilmiah mengenai
31
subjek penelitian serta sebagai alat pengambilan kesimpulan dan didalam mengemukakan saran-saran.
F. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah perusahaan dagang yang dilisting di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2009 sampai tahun 2011. Dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yang tercatat sebanyak 29 perusahaan dagang dan laporan keuangan yang lengkap hanya 16 perusahaan dagang, serta yang memperoleh laba hanya 12 perusahaan dagang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Dalam penelitian ini, studi kasus dilakukan di Bursa Efek Jakarta dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara sampling, dimana penulis mencari sampel untuk mewakili penelitian dengan kretiria yang ditentukan sebagai berikut: a. Perusahaan dagang yang terdaftar di BEJ pada periode penelitian antara tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.
32
b. Selama periode penelitian, perusahaan memuat laporan keuangan tahunan dan dipublikasikan secara luas. Metode tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan kriteria. Maksudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Jadi , sampel diambil tidak secara acak, tapi ditentukan sendiri oleh peneliti yaitu sebagai berikut: Tabel 3.1 No
Nama Perusahaan
Kelompok Industri
1.
PT Ace Hardware Indonesia Tbk
Perdagangan
2.
PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk
Perdagangan
3.
PT Catur Sentosa Adiprana Tbk
Perdagangan
4.
PT Hero Supermarket Tbk
Perdagangan
5.
PT Mitra Adiperkasa Tbk
Perdagangan
6.
PT Multi Indocitra Tbk
Perdagangan
7.
PT Matahari Putra Prima Tbk
Perdagangan
8.
PT Ancora Indonesia Resources Tbk
Perdagangan
9.
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk
Perdagangan
10.
PT Millennium Pharmacon International Tbk
Perdagangan
11.
PT Tigaraksa Satria Tbk
Perdagangan
12.
PT Trikomsel Oke Tbk
Perdagangan
Sumber : Indonesia Capital Market Ditectory I dan II, 2010
G. Metode Analisa Data Untuk mencapai tujuan penelitian, maka penulis menggunakan analisa statistik, dengan bantuan (statistical Product and Service Solution) SPSS 18.0 for windows, untuk mengukur pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen dan menguji hipotesis yang diajukan.
33
Analisa ini digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis tersebut. Adapun analisa statistik yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Statistik deskriptif Statistik deskriptf adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dalam penggunaan statistik deskriptif ini, penulis memberikan gambaran data yang digunakan. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai hubungan distribursi normal atau tidak. Model regesi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Salah satu cara untuk menguji normalitas adalah One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Data dikatakan berdistribusi normal jika Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05. Dan data dikatakan tidak berdistribusi normal jika Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05. b. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi
34
diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat diketahui dari nilaitoleransi dan nilai variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Konsekuensi dari adanya autokorelasi dari suatu model regresi adalah varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasinya. Lebih jauh lagi, model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel tidak bebas tertentu. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat digunakan Run Test. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis).
35
H0 : residual (res_1) random Ha : residual (res_1) tidak random Apabila hasil menunjukkan probabilitas lebih dari 0,05 maka H0 diterima, artinyatidak terjadi autokorelasi. d. Uji Heterokedastisitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaknyamanan variance dari residual pengamatan 1 ke pengamatan yang lain tetap. Hal seperti itu juga disebut sebagai homokedastisitas dan dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi
ada
atau
tidaknya
heterokedastisitas,dapat menggunakan metode grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Kemudian deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah diolah. Dasar dari analisa grafik adalah jika ada pola tertentu (seperti titiktitik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka diindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
36
Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisita 3.
Uji Hipotesis a. Uji R2 (Koefisien Determinasi) Pengujian
ini
digunakan
untuk
mengetahui
tingkat
ketepatan yang terbaik dalam analisis regresi dalam hal ini ditunjukkan
oleh
besarnya
koefisien
determinasi.
Koefisien
determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui prosentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dari sini akan diketahui seberapa besar variabel independen akan mampu menjelaskan variabel dependennya, sedangkan sisanya dijelaskan olehsebab-sebab lain di luar model. Nilai koefisien R2 mempunyai interval nol sampai satu (0 ≤ R2 ≤1). Semakin besar R2 (mendekati 1), semakin baik hasil untuk model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen. Untuk menghindari bias, maka digunakan nilai Adjusted R2 , karena Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan dalam model.
37
b. Uji Signifikansi Simultan ( Uji F-test) Menguji apakah variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel tak bebas terhadap variabel dependen. Nilai Fhitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:
Fhitung =
R2/(k-2) (1- R2 )/(N-k)
Dimana : N = jumlah sampel K = jumlah variable Pengambilan kesimpulan sebagai berikut : 1) Bila Fhitung < Ftabel : maka variabel bebas secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2) Bila Fhitung > Ftabel : maka variabel bebas secara serentak berpengaruh terhadap variabel dependen c. Uji Statistik t Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variable independen terhadap variabel dependen (Imam Ghazali, 2005:84). Tahap pengujian yang akan dilakukan, yaitu : 1) Hipotesis ditentukan dengan formula nol secara statistik diuji dalam bentuk:
38
a) Jika Ho : β1>0, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. b) Jika Ho : β1 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable independen terhadap variabel dependen secara parsial. 2) Menghitung nilai sig t dengan rumus : T hitung =
βi se (βi)
Dimana : Βi : koefisien regresi se(βi) : standar eror dari estimasi βi 3) Derajat keyakinan (level significant/α = 5%) a) Apabila besarnya nilai sig t lebih besar dari tingkat α yang digunakan, maka hipotesis yang diajukan ditolak oleh data. b) Apabila besarnya nilai sig t lebih kecil darti tingkat α yang digunakan, maka hipotesis yang diajukan didukung oleh data.
39
40