BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Dan Waktu Penelitian mengenai perilaku agresif dengan tingkat prestasi Balap Sepeda Putra Perjuangan Bandung dilaksanakan pada:
2.
a. Tempat
: Jl.Haji.idrus, No 32 Bandung
b. Waktu
: 15 februari 2014
Populasi Menurut Sugiyono (2008:90) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Maka populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dari Klub Balap Sepeda Putra Perjuangan Bandung (PPB) dengan jumlah anggota 6 orang atlet.
3. Sampel Menurut Sugiyono (2011:118) ”sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Maka yang akan dijadikan sample adalah atlet Balap Sepeda Putra Perjuangan Bandung yang pernah mengikuti kejuaraan internasional. Selanjutnya adalah teknik Sampling jenuh.“Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel Sugiyono(2010:85)”. Sehingga sampel pada penelitian ini adalah seluruh anggota atlet dalam populasi yang telah ditentukan.
Said Muhamad Basrahil, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF DENGAN TINGKAT PRESTASI BALAP SEPEDA PADA ATLET KLUB PUTRA PERJUANGAN BANDUNG (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
16
B. Desain Penelitian Menurut Nazir (Oktaviana, 2013:42) ‘desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian’. Berikut adalah Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini:
r
X
Y Gambar 3.1 Desain Penelitian (Sugiyono, 2011)
Keterangan : X =Angket Agresif (aggression) Y = Documen Tingkat Prestasi Atelt Balap Sepeda. r = Hubungan C. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Menurut Sudjana dan Ibrahim (1984:64) menjelaskan “penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang”. Penelitian deskriptif mengambil masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilakukan. “Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel” (Faenkel dan Wallen, 2008:328), maka penelitian deskriptif korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan antara dua atau lebih variabel tanpa ada usaha untuk mempengaruhi variabel-variabel tersebut. Menurut Kerlinger (Sugiyono, 2011: 38) ‘variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari’. Berdasarkan permasalahan yang ada, variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari :
Said Muhamad Basrahil, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF DENGAN TINGKAT PRESTASI BALAP SEPEDA PADA ATLET KLUB PUTRA PERJUANGAN BANDUNG (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17
1. Variabel Bebas / Independen ( X ) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perilaku agresif atlet Balap Sepeda Putra Perjuangan Bandung (PPB). 2. Variabel Terikat / Dependen ( Y ) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi atlet Balap Sepeda Putra Perjuangan Bandung (PPB). Metode
penelitian
pada
dasarnya
merupakan
cara
ilmiah
untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan (Sugiyono, 2011: 2). Dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengetahui gambaran mengenai perilaku agresif dengan tingkat prestasi balap sepeda pada Atlet Balap Sepeda Putra Perjuangan Bandung (PPB) dengan mengunakan angket agresifitas dari jurnal (Arnold H. Buss and Mark Perry : 1992) yang telah di modifikasi.
D. Definisi Operasional Untuk menghindari kesimpang siura penafsiran istilah dalam penulisan ini, penulis menggunakan definisi operasional yang di gunakan sebagai berikut : 1. Hubungan dalan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara prilaku agresif dengan prestasi atlit pada club Putra Perjuangan Bandung (PPB) . 2. Cox (2002; dalam Lemieux et al, 2002) mengatakan bahwa perilaku agresif mungkin terjadi tidak hanya dalam pertandingan tetapi juga bisa di luar pertandingan atau kehidupan sehari-hari. Sedangkan Agresif dalam penelitian ini adalah perilaku agresif yang berupa agresif fisik salah satu contohnya berkelahi, perilaku agresif verbal salah satu contohnya sering bersilang pendapat dengan orang lain, rasa Said Muhamad Basrahil, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF DENGAN TINGKAT PRESTASI BALAP SEPEDA PADA ATLET KLUB PUTRA PERJUANGAN BANDUNG (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18
marah, dan rasa tidak bersahabat(hostility), sesuai dengan angket agresif yang di modifikasi dari Aggression Questionnare karya Arnold H, Buss dan Mark Perry (1992), dari universitas Texas di Austin. 3. Prestasi dalam penelitian ini adalah atlit balap sepeda Putra Perjuangan Bandung yang telah mengikuti kejuaraan minnimal tingkat kota dan memperoleh medali. Sesuai dengan teori Prestasi menurut Djamarah( 1994:19) adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. 4. Pembalap atau atlet dalam penelitian ini adalah atlit balap sepeda Putra Perjuangan Bandung. 5. Putra Perjuangan Bandung (PPB) adalah Club yang digunakan sebagai populasi dalam penelitian ini. E. Instrumen Penelitian Dalam sebuah penelitian, instrumen berfungsi untuk memperoleh data yang diinginkan dari sebuah penelitian maka dari itu Instrumen merupakan poin penting seperti yang diungkapkan Sugiyono (2011: 102) bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen adalah alat untuk memperoleh informasi . instrumen ini banyak ragamnya, sesuai dengan jenis informasi yang akan dikumpulkan. Suatu syarat yang harus diperhatikan dalam memilih instrument adalah instrumen tersebut harus valid (dapat mengukur apa yang hendak diukur) dan reliabel (ketetapan hasil) dan dalam penelitian ini instrumen yang dipakai adalah teknik obeservasi serta angket, sesuai dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Observasi “Observasi adalah suatu studi yang disengaja dan sitematis untuk mengetahui tentang fenomena dana gejala-gejala pisikis dengan jalan mengamati dan pencatatan. Teknik ini dipengaruhi pula untuk studi pendahuluan, yakni mengenal dan mengidentifikasi permasalahan yang di teliti” (Sanjaya, 2012;48). Sehingga dalam penelitian ini peneliti mencari dokumentasi tentang prestasi atlet Balap Sepeda Putra Perjuangan Bandung, dengan memberikan bobot nilai sesuai Said Muhamad Basrahil, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF DENGAN TINGKAT PRESTASI BALAP SEPEDA PADA ATLET KLUB PUTRA PERJUANGAN BANDUNG (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
19
dengan expert justment MuhammadYusuf Pengurus Daerah Jawa Barat sebagai Pelatih PON Balap Sepeda Provinsi Jawa Barat (2014) sebagai berikut: Bobot nilai 6 akan diberikan kepada atlet yang memiliki tingkat prestasi paling tinggi dan tingkat prestasi atlet ke dua di beri nilai 5, begitu seterusnya sampai urutan paling rendah yang akan mendapatkan poin 1. Tabel 3.1 Nilai Berdasarkan Tingkat Prestasi Atlet Prestasi Atlet
Poin
1 2 3 4 5 6
6 5 4 3 2 1
2. Angket Angket atau questionnaire diberikan kepada orang lain yang, bertujuan untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden. Angket tertutup adalah angket yang digunakan dalam penelitian ini.Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dan keadaan dirinya. Angket dalam penelitian ini terdiri dari komponen atau variabel yang dijabarkan melalui sub komponen, indikator-indikator dan pernyataan-pernyataan. Butir-butir pernyataan tersebut merupakan gambaran tentang perilaku agresif. Untuk memudahkan dalam penyusunan angket haruslah disusun dengan sistematis, maka langkah-langkah menyusun angket sebagai berikut : a. Melakukan Spesifikasi Data Angket yang Sudah selesai di Isi Cara ini dilakukan untuk menjabarkan ruang lingkup masalah yang akan diukur secara terperinci. Agar lebih jelas dan memudahkan penyusunan spesifikasi data tersebut, maka peneliti tuangkan dalam kisi-kisi sebagai berikut : Said Muhamad Basrahil, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF DENGAN TINGKAT PRESTASI BALAP SEPEDA PADA ATLET KLUB PUTRA PERJUANGAN BANDUNG (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Agresivitas Variabel Ada dua macam agresi, yaitu: Aggression hostile dan aggression instrumental. Kedua macam agresi tersebut dibedakan dengan penguatannya (assertivenees), di dalam keduanya menjelaskan jika tujuan itu untuk merugikan orang lain maka perilaku tersebut bersifat agresi (Bandru, 1973; dalam Cox, 1985:212)
Sub Variabel
Indikator
Aggression Hostile, Agresi ini bertujuan utamanya itu untuk membuat orang lain menderita, agresi semacam ini biasanya disertai oleh rasa marah (Buss, 1871; dalam Cox 1987:212). Agresi instrumental , Agresi instrumental ditandai dengan tindakan keras yang ekstrim, tanpa menyertakan keinginan untuk melukai atau merugikan orang lain (Cox, 1985:212)
Agresi Fisik / Rasa Marah
Asertivitas, Asertivitas memerlukan pengeluaran energi dan usaha yang luar biasa tanpa bermaksud merugikan. Kalaupun kerugian itu terjadi maka hanyalah kebetulan saja (Silva, 1980; dalam Cox, 1985:214)
Rasa Tidak Bersahabat
Agresi Verbal
Sub indikator
No Pernyataan Negativ Positif 10
Frustasi Melakukan Kekerasan Merusak Mengancam Merasa Diperlakukan Tidak Adil Curiga Bersilang Pendapat Cemburu Pengendalian Diri Merasa Tidak Enak
1,3
2
5 4 13 15,16,17
Berdebat
6 12 9,11
14
7
b. Penyusunan Angket Setelah indikator-indikator disusun dalam kisi-kisi tersebut di atas, kemudian dijadikan acuan untuk menyusun suatu pernyataan yang akan disebarkan dalam suatu kuesioner atau angket. Mengenai jawaban dalam angket penulis menggunakan skala sikap yaitu skala Likert. Sesuai dengan skala Likert yang dijelaskan oleh Bambang dan Jajat (2011:98) bahwa: Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dalam skala Likert, pernyataann-pernyataan yang diajukan dinilai subjek sangat setuju = 5, setuju = 4, ragu = 3, tidak setuju = 2, dan sangat tidak setuju = Said Muhamad Basrahil, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF DENGAN TINGKAT PRESTASI BALAP SEPEDA PADA ATLET KLUB PUTRA PERJUANGAN BANDUNG (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
21
1. Menurut Bambang dan Jajat (2011:99) dijelaskan bahwa responden menilai pernyataan itu dengan salah satu dan skor aternatif sesuai tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Nilai Skala Sikap Alternatif Jawaban Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Skor Alternatif 5 4 3 2 1
F. Proses Pengembangan Instrumen Dibawah ini adalah pengembangan instrument yang digunakan peneliti agar memudahkan pengolahan data. 1. Langkah Uji Coba Angket Angket, yang telah disusun tidak langsung diberikan kepada sampel yang maksudkan. Perlu adanya suatu pengujian angket, oleh karena itu penulis menguji coba angket untuk mengukur tingkat validitas dan relibititas angket tersebut. Tidak semua pernyataan dalam angket akan kembali diberikan pada angket sebenarnya. Hanya pernyataan-pernyataan yang memenuhi syarat yang dapat digunakan sebagai pengumpulan data dalam penelitian ini untuk mengetahui pernyataan tersebut memenuhi syarat maka perlu ditentukan tingkat validitasnya. Untuk meminimalisir kesalahan dalam penelitian khususnya pengambilan data atau pengumpulan data maka perlu diperhatikan beberapa langkah, sesuai dengan pernyataan Masri (M. Eki 2013:28). Konsep-konsep yang ditelaah dalam penelitian sosial adalah mengenai berbagai fenomena sosial yang abstrak. Karena itu, dalam penelitian sosial ada kemungkinan besar sekali bahwa instrumen pengukur yang digunakan tidak dapat menangkap dengan tepat realitas yang berkaitan dengan fenomena sosial yang diacu oleh konsep. Dengan kata lain, dalam penelitian sosial amat besar kemungkinan untuk melakukan salah ukur.
Said Muhamad Basrahil, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF DENGAN TINGKAT PRESTASI BALAP SEPEDA PADA ATLET KLUB PUTRA PERJUANGAN BANDUNG (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22
2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Agar mendapatkan data soal yang absah peneliti perlu melakukan uji coba angket yang dimana hasil Dari uji coba tersebut peneliti dapat mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Uji angket ini dilaksanakan kepada sampel yang telah ditentukan. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak Statistikal Product and Service Solution (SPSS) for windows versi 19 yaitu menggunakan reliability scale. Pada uji validitas dan reliabilitas, angket agresifitas. Kemudian soal angket diujikan terhadap 6 orang sampel lain selain kelompok sampel penelitian. Setelah semua skor hasil angket uji coba di-input dan hasil uji coba angket beserta hasil penghitungan uji validitas tiap butir pernyataan dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 Hasil Uji Coba Validitas Angket Agresifitas
itm
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan
Q1
0.187
Tidak Valid
Q2
0.173
Tidak Valid
Q3
0.072 0.258
Tidak Valid Valid
0.189 0.529 0.465 0.25
Tidak Valid Valid Valid Valid
Q4
Q5 Q6 Q7 Q8
Said Muhamad Basrahil, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF DENGAN TINGKAT PRESTASI BALAP SEPEDA PADA ATLET KLUB PUTRA PERJUANGAN BANDUNG (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
Lanjutan tabel 3.4 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29
0.421 -0.564 0.3 -0.26 0.511 0.158 0.364 0.646 0.343 -0.838 0.71 0.373 -0.015 0.528 0.477 0.346 0.394 0.344 0.473 0.486 0.012
Valid Tidak Valid Valid TidakValid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
Pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan nilai Corrected Item-Total Correlation hasil dari analisis Reability Scale. Menurut, Nisfiannor Muhammad (2009: 229), bahwa untuk menyatakan butir item valid atau tidak valid digunakan patokan 0,200”. Jika terdapat soal angket yang memiliki nilai Corrected ItemTotal Correlation diatas 0,200, dikatakan soal angket tersebut Valid, ataupun sebaliknya.
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Angket Agresifitas Reliability Statistiks Cronbach's
N of
Alpha
Items
Said Muhamad Basrahil, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF DENGAN TINGKAT PRESTASI BALAP SEPEDA PADA ATLET KLUB PUTRA PERJUANGAN BANDUNG (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
0.724
22
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen angket agresifitas yang akan digunakan pada penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas yang signifikan. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan penghitungan nilai Cronbach Alpha > 0,600.
3. Kriteria Tingkat Perilaku Agresif Atlet Balap Speda Peneliti membuatkriteria penafsiran tingkat perilaku agresif atlet Balap Sepeda yang berpedoman pada norma penilaian Nurhasan (2000:416), sebagai mana tabel 3.6 dibawah ini:
Tabel 3.6 Kriteria Penafsiran Tingkat Perilaku Agresif Atlet Agresifitas Rentang Skala Batas Skor Kriteria Skor Tinggi Sekali Rata-rata + 1,8 (S) Rata-rata + 1,8 (S) 67 ke atas Tinggi Rata-rata + 0,6 (S) Rata-rata + 0,6 (S) 55 - 66 Sedang Rata-rata - 0,6 (S) Rata-rata - 0,6 (S) 43 - 54 Rendah Rata-rata - 1,2 (S) Rata-rata - 1,2 (S) 38 – 42 Di bawah 37 Rendah Sekali 4. Kategori Tingkat Prestasi Selanjutnya peneliti menghitung jumlah dan mepersentasikan nilai prestasi untuk diberikan kategori kemudian data tersebut dimasukkan ke dalam Kriteria Penafsiran tingkat prestasi atlet Balap Sepeda yang dibuat oleh peneliti dengan berpedoman pada norma penilaian Nurhasan (2000:416), seperti tabel 3.7 dibawah ini:
Said Muhamad Basrahil, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF DENGAN TINGKAT PRESTASI BALAP SEPEDA PADA ATLET KLUB PUTRA PERJUANGAN BANDUNG (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
Tabel 3.7 Kriteria Penafsiran Tingkat Prestasi Atlet Prestasi Rentang Skala Batas Skor Kriteria Skor Rata-rata + 1,8 (S) Rata-rata + 1,8 (S) 48 ke atas Tinggi Sekali Rata-rata + 0,6 (S) Rata-rata + 0,6 (S) 33 - 47 Tinggi Rata-rata - 0,6 (S) Rata-rata - 0,6 (S) 17 - 32 Sedang Rata-rata - 1,2 (S) Rata-rata - 1,2 (S) 10 – 16 Rendah Rendah Di bawah 9 Sekali G. Prosedur Penelitian Mengenai langkah penelitian yang akan dilakukan maka diperlukan prosedur penelitian sebagai rencana kerja yang akan mempermudah peneliti untuk memulai langkah dari sebuah penelitian. 1. Langkah pertama menentukan populasi yaitu atlet Balap Sepeda Putra Perjuangan Bandung. 2. Setelah itu menentukan sampel sejumlah 6 orang atlet Balap Sepeda Putra Perjuangan Bandung dengan menggunakan teknik total sampling. 3. Selanjutnya melakukan uji coba angket, yang dilakukan terhadap 6 sampel atlet Balap Sepeda Putra Perjuangan Bandung.. 4. Kemudian mengobservasi sample dengan mencari data yang berupa dokumen atlet Balap Sepeda Putra Perjuangan Bandung. 5. Setelah itu melakukan penelitian dengan memberikan angket agresif. 6. Langkah terakhir yaitu melakukan pengolahan data dan menganalisa 7. Menarik kesimpulan yang berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data. Mengenai penjelasan prosedur penelitian diatas, peneliti coba tuangkan dalam bentuk gambar 3.2 dibawah ini:
Said Muhamad Basrahil, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF DENGAN TINGKAT PRESTASI BALAP SEPEDA PADA ATLET KLUB PUTRA PERJUANGAN BANDUNG (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
POPULASI
Dokumen
Angket Sampel
Agresif
Atlet
Data
Analisis
Kesimpulan Gambar 3.2 Preosedur Penelitian H. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Dengan cara penyampaian, peneliti membagikan angket kepada sampel hingga angket terisi penuh dan dikembalikan kepada peneliti. Menurut Riduwan (Oktaviana, 2013:48), ‘teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data atau informasi mengenai suatu objek penelitian’. Selanjutnya teknik pengumpulan data yang digunakan bisa melalui komunikasi secara langsung atau tidak langsung. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan :
Said Muhamad Basrahil, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF DENGAN TINGKAT PRESTASI BALAP SEPEDA PADA ATLET KLUB PUTRA PERJUANGAN BANDUNG (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
1.
Studi dokumentasi, yaitu dengan memanfaatkan informasi-informasi yang berupa catatan, laporan, serta dokumen yang berkaitan dengan masalah penelitian.
2.
Studi literatur, yaitu dengan memperoleh data dari buku, laporan penelitian para ahli, majalah, media cetak lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
I.
Analisis Data Data yang telah didapat dari dokumentasi akan melewati pengolahan atau
analisis data untuk membakukannnya. Setelah seluruh data dibakukan maka dapat diolah dan dianalisis untuk menghasilkan suatu hubungan yang berarti melalui teknik pengolahan data menggunakan program SPSS (Statistikal Product and Service Solution) berikut adalah langkah pengolahannya: 1.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui setiap data yang akan dianalisis berdistribusi normal tidak normal. Peneliti menggunakan teknik analisis dengan menggunakan Kolomogrov Smirnov Z untuk mengetahui normalitas data. Data berdistribusi normal menjadi salah satu syarat untuk menggunakan statistik parametrik.
2. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independen Sample T test. Data berdistribusi normal menjadi salah satu syarat untuk menggunakan statistik parametrik. 3. Deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai tingkat perilaku agresif atlet Pembalap Sepeda Putra Perjuangan Bandung dan tingkat pretasi Balap Sepeda.Analisis menggunakan descriptive statistik dengan sub menu Analyze Descriptive Statistics Frequencies. 4. Analisis menggunakan statistik parametrik menu Correlate, sub menu Bivariate untuk menguji Hubungan, yaitu tentang perilaku agresif dengan tingkat prestasi Balap Sepeda.
Said Muhamad Basrahil, 2014 HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AGRESIF DENGAN TINGKAT PRESTASI BALAP SEPEDA PADA ATLET KLUB PUTRA PERJUANGAN BANDUNG (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu