BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dan dikembangkan sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif.
Prosess
penelitian kuantitatif yang dikembangkan dalam penelitian ini melalui langkahlangkah atau prosedur seperti yang dijelaskan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Alur proses penelitian kuantitatif Penelitian dengan pendekatan metode kuantitatif dapat dibagi menjadi dua (Sugiyono, 2014a), yaitu metode penelitan eksperimen dan metode penelitian survei. Metode eksperimen merupakan metode penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) dalam keadaan yang terkendali misalnya penelitian yang dilakukan pada laboratorium. Menurut Creswell (2009) “experimental research seeks to determine if a specific treatment influence an outcome in study. This Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59
60
impact is assessed by providing a specific treatment to one group and with holding it from another group and then determining how both groups score on an outcome”. Sedangkan metode survei adalah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil dengan data yang dianalisis dalam penelitian merupakan sampel dari populasi tersebut. Analisis tersebut biasanya untuk menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis
maupun
psikologis
yang
digunakan
dalam
penelitian.
Menurut
Kerlinger (1973) “Survey research studies large and small population (or universes) by selecting and studying samples chosen from the population to discover the relative incident distribution, and interrelations of socioligiccal and psychological variables”. Menurut Sugiyono (2014a) penelitian survei ini peneliti menanyakan kepada beberapa orang sebagai responden terhadap keyakinan, pendapat, karakteristik dari suatu obyek dan perilaku baik yang telah lalu maupun sekarang. Berdasarkan gambaran di atas, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian disertasi ini adalah dengan menggunakan metode penelitian survei.
Bentuk-bentuk
kuantitatif ini,
rumusan masalah berkaitan dengan proses penelitian
Sugiyono (2014a) menjelaskan bahwa rumusan masalah penelitian
kuantitatif terdiri atas empat bentuk rumusan masalah yaitu rumusan masalah deskriptif,
komparatif,
asosiatif,
dan komparatif asosiatif. Penelitian dengan
rumusan masalah deskriptif yaitu penelitian yang tidak membuat perbandingan variabel itu pada sampel lain, dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel lain. Penelitian dengan rumusan masalah komparatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih, pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Penelitian dengan rumusan masalah asosiatif merupakan penelitian yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Peneltian dengan rumusan masalah asosiatif ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu simetris, kausal, dan reciprocal. Sedangkan penelitian dengan rumusan
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61
masalah komparatif-asosiatif yaitu menanyakan perbandingan korelasi antara dua variabel atau lebih pada sampel atau populasi yang berbeda. Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu ada tujuh rumusan masalah yang digunakan. Tujuh rumusan masalah tersebut dapat dijelaskan bahwa rumusan masalah pertama, dua, dan enam termasuk rumusan masalah deskriptif; rumusan masalah tiga, empat, dan lima termasuk rumusan masalah asosiatif kausal; dan rumusan masalah tujuh termasuk rumusan masalah asosiatif reciprocal (interaktif).
A. Desain Penelitian Konsep
hubungan
antara
variabel reorientasi pembelajaran,
reformasi
praktik pendidikan, dan kompetensi lulusan yang diharapkan dari alumni SMK yang memiliki Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik dapat dijelaskan pada gambar 3.2.
Gambar 3.2
Konsep hubungan reorientasi pembelajaran, reformasi praktik pendidikan, dan kompetensi lulusan
Berdasarkan gambar 3.2 tersebut maka kecakapan hidup (life skill) yang akan dihasilkan untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan SMK yang lebih
sederhana
yaitu
merupakan
irisan
dari
implementasi
reorientasi
pembelajaran (X1 ) dengan reformasi praktik pendidikan (school reform) (X2 ). Kompetensi lulusan SMK ini merupakan variabel prediktif (Y) yang menjadi target penelitian yang selanjutnya akan dianalisis untuk mengetahui tentang Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
62
tingkat pencapaian implementasi pembelajaran berorientasi kecakapan hidup pada suatu SMK yang memiliki kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang berada di wilayah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan
deskripsi
hubungan
keterkaitan
antara
reorientasi
pembelajaran, reformasi praktik pendidikan, dan kompetensi lulusan SMK, maka paradigma hubungan antar ketiga variabel penelitian tersebut dapat dijelaskan pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Paradigma keterkaitan antar variabel penelitian Berdasarkan paradigma keterkaitan antar variabel yang digunakan dalam penelitian ini seperti pada gambar 3.3 dapat dijelaskan bahwa hasil akhir keluaran (output) penelitian ini adalah kompetensi lulusan SMK yang merupakan hasil impelementasi antara reorientasi pembelajaran yang didukung dengan reformasi praktik pendidikan yang ada pada SMK tersebut. Kompetensi yang dicapai oleh siswa SMK ini akan dianalisis dengan cara memetakan (mapping) terhadap indikator-indikator kecakapan hidup. Dengan adanya pemetaan dari indikator kecakapan hidup dengan kompetensi lulusan SMK, maka akan diketahui tentang capaian implementasi pelaksanaan pendidikan berorientasi kecakapan hidup dari tiap-tiap SMK. Secara blok diagram deskripsi tentang pemetaan (mapping) keterkaitan indikator-indikator
antar
variabel/subvariabel
yang
mendukung
pencapaian
kompetensi lulusan SMK dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada gambar 3.4. Kompetensi lulusan ini merupakan variabel terikat (Y) yang sangat dipengaruhi Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63
dari hasil implementasi reorientasi pembelajaran (X1 ) dan reformasi praktik pendidikan (X2 ). Variabel reformasi praktik pendidikan (X2 ) ini terdiri atas tiga subvariabel, yaitu suasana lingkungan sekolah (X21 ), manajemen sekolah (X22 ), dan kerjasama sekolah dengan stake holder (X23 ).
Gambar 3.4 Pemetaan indikator-indikator variabel/subvariabel penelitian Berdasarkan gambar 3.4 dapat dijelaskan bahwa reorientasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan didukung reformasi praktik pendidikan yang dimiliki oleh suatu lembaga pendidikan (SMK), maka akan menghasilkan kompetensi lulusan sesuai dengan tujuan pembelajaran dari sekolah tersebut. Kompetensi lulusan terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu kompetensi umum, kompetensi kejuruan, kompetensi
lulusan
dan kompetensi lapangan kerja. Tiap-tiap kelompok juga
memiliki
indikator-indikator
yang
harus
dicapai,
sehingga indikator-indikator kompetensi lulusan ini dapat dipetakan dengan indikator-indikator yang terdapat pada kecakapan hidup. Kecakapan hidup terbagi menjadi tiga kelompok kecakapan, yaitu kecakapan umum (general skill), kecakapan akademik (academic skill), dan kecakapan kejuruan (vocational skill). Relevansi
antara
indikator-indikator
kompetensi
lulusan
dengan
indikator-
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
64
indikator kecakapan hidup ini yang akan dijadikan sebagai keluaran (output) dan proses pembelajaran yang dilakukan pada suatu sekolah (SMK). Penjabaran indikator-indikator dari gambar 3.4 untuk tiap-tiap variabel/ subvariabel pendukung
(independen)
hidup melalui indikator-indikator
terhadap
indikator-indikator
kecakapan
pencapaian kompetensi lulusan SMK dapat
dijelaskan pada tabel 3.1 sampai dengan tabel 3.5. Tabel 3.1 Indikator-indikator variabel reorientasi pembelajaran (X1 ) NO
INDIKATOR DUKUNGAN REORIENTASI PEMBELAJARAN TERHADAP PENCAPAIAN KECAKAPAN HIDUP
1.1
Guru memahami mata pelajaran bukan sebagai tujuan tetapi dijadikan sebagai alat untuk menyiapkan kecakapan hidup bagi peserta didik dalam pembelajaran
1.2
Guru lebih mengaktifkan siswa daripada gurunya sendiri (mengubah teaching ke learning)
1.3
Guru membuat RPP setiap materi ajar disesuaikan dengan kondisi dan potensi lingkungan dimana peserta didik akan bekerja stlh lulus
1.4
Guru menyiapkan media melakukan pembelajaran
1.5
Guru memahami kecakapan hidup
1.6
Guru merancang setiap pembelajaran berorientasi kepada kompetensi keahlian peserta didik
1.7
Guru memahami tentang maksud pembelajaran terpadu antara teoritis dan praktis
1.8
Guru dalam melaksanakan pembelajaran selalu mengkaitkan pembelajaran kontekstual sesuai dengan kehidupan sehari-hari
1.9
Guru merancang dan menyiapkan alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan kompetensi yang diharapkan
1.10
Guru melaksanakan evaluasi pada setiap akhir dari proses pembelajaran
1.11
Guru menganalisis secara cermat pada setiap pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran yang berkaitan dengan prilaku, disiplin dan kejujuran peserta didik
sesuai RPP
pembelajaran
setiap
keterampilan
materi ajar sebelum proses
berorientasi
Tabel 3.1 di atas, menjelaskan tentang rumusan indikator-indikator dari variabel reorientasi pembejaran (X1 ) terhadap indikator-indikator kecakapan hidup Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
65
yang melalui pencapaian indikator-indikator kompetensi lulusan SMK. Sedangkan indikator-indikator
dukungan
reformasi
indikator-indikator
kecakapan
hidup
praktik
melalui
pendidikan
pencapaian
(X2 )terhadap
indikator-indikator
kompetensi lulusan SMK (Y), dapat dibagi menjadi tiga kelompok subvariabel yaitu suasana lingkungan sekolah (school climat), manajemen sekolah (school management), dan hubungan sekolah dengan stake holder (networking) dapat dijelaskan pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Indikator-indikator subvariabel reformasi praktik pendidikan (X2 ) SUBVARIABEL
INDIKATOR DUKUNGAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN TERHADAP PENCAPAIAN KECAKAPAN HIDUP
Suasana/ Iklim Sekolah (X21 )
21.1 Suasana sekolah mendukung pengembangan disiplin diri siswa 21.2 Suasana sekolah mendukung terciptanya sikap tanggung jawab kepada peserta didik 21.3 Sekolah menyiapkan sarana untuk meningkat kan belajar siswa 21.4 Sekolah membuat program untuk memotivasi belajar kepada peserta didik 21.5 Sekolah menyiapkan fasilitas untuk mengembang kan rasa kebersamaan dan toleransi kepada peserta didik 21.6 Sekolah membuat suatu program/ kegiatan untuk mendukung rasa kebersamaan sehingga dapat menimbulkan sikap toleransi kepada peserta didik
Manajemen Sekolah (X22 )
22.1 Pimpinan sekolah berusaha menciptakan suasana kemandirian bagi institusinya 22.2 Pimpinan sekolah selalu melaksanakan transparansi setiap program dan kegiatan 22.3 Pimpinan sekolah berusaha menjalin kerja sama dengan berbagai institusi terkait 22.4 Pimpinan sekolah melaksanakan akuntabilitas anggaran dan keuangan 22.5 Pimpinan sekolah memikirkan sustainbilitas dari setiap program dan kegiatan untuk melaksanakan pembelajaran life skill
Hubungan Sekolah dengan Stake Holder
23.1 Sekolah melibatkan orang tua peserta didik dalam menentukan rencana pengembangan sekolah 23.2 Sekolah selalu melibatkan orang tua siswa dalam
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
66
(X23 )
pelaksanaan program pengembangan sekolah 23.3 Sekolah selalu melibatkan stake holder dalam merancang kurikulum dengan melibatkan dunia usaha, industri, lembaga profesi terkait 23.4 Sekolah selalu melibatkan stake holder dalam membuat program implementasi kurikulum dengan melibatkan dunia usaha, industri, lembaga profesi terkait 23.5 Sekolah mengikutsertakan stake holder dalam kegiatan mencari sumber dana sebagai upaya untuk membantu pembiayaan sekolah
Tabel 3.3 Indikator-indikator dukungan bersama reorientasi pembelajaran dan reformasi praktik pendidikan (X1 ∩ X2 ) DUKUNGAN VARIABEL DAN SUBVARIABEL
INDIKATOR DUKUNGAN REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN SUB REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN TERHADAP PENCAPAIAN KECAKAPAN HIDUP
a) Timbulnya sikap disiplin diri dari peserta didik/siswa dalam Dukungan mengikuti setiap pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru reorientasi b) Terciptanya sikap tanggung jawab setiap peserta didik dalam pembelajaran dan mengikuti pembelajaran dan melaksanakan tugas dari guru suasana lingkungan c) Terciptanya proses pembelajaran yang optimal dalam sekolah mentransfer iptek dari guru kepada peserta didik/siswa sesuai (X1 ∩X21 ) dengan tujuan dari pembelajaran/kurikulum d) Timbulnya semangat dan motivasi belajar tinggi dari setiap peserta didik/siswa dalam mengikuti pembelajaran dari guru e) Terciptanya jiwa dan semangat kebersamaan yang positif dari setiap peserta didik/siswa dalam mengerjakan setiap tugas dan kewajiban yang diberikan gurunya dalam proses pembelajaran f) Timbul dan berkembangnya sikap toleransi dari setiap peserta didik/siswa dalam mengikuti proses pembelajaran baik di kelas, bengkel, laboratrium, workshop, dan tempat lainnya sebagai implementasi dari iptek yang telah diperolehnya dari proses pembelajaran tersebut. 1. Pimpinan sekolah berusaha menciptakan suasana belajar yang Dukungan kondusif reorientasi 2. Pimpinan sekolah selalu melaksanakan transparansi program pembelajaran dan dalam pembelajaran manajemen sekolah 3. Pimpinan sekolah berusaha menjalin kerja sama dengan (X1 ∩X22 ) institusi terkait untuk meningkatkan pembelajaran 4. Pimpinan sekolah melaksanakan akuntabilitas anggaran dan keuangan untuk pembelajaran 5. Pimpinan sekolah memikirkan sustainbilitas setiap program dan kegiatan untuk melaksanakan pembelajaran kecakapan hidup a. Terjalinnya komunikasi yang baik antara guru dengan orang Dukungan Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
67
reorientasi pembelajaran dan hubungan sekolah dengan stake holder (X1 ∩X23 )
tua peserta didik dalam menciptakan proses pembelajaran b. Guru harus selalu berkonsultasi dengan orang tua siswa lewat komite setiap ada proses pembelajaran yang membutuhkan keterlibatan orang tua siswa seperti LKS, dan lain-lain c. Terjalinnya komunikasi yang baik antara guru pembimbing dengan pelaksanaan pembelajaran di dunia usaha, dunia industry, atau lembaga profesi terkait d. Guru dan lembaga stake holder harus selalu berkomunikasi setiap ada perubahan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran baik kurikulum, materi pembelajaran, atau iptek terbaru e. Terjalinnya hubungan yang harmonis antara guru, orang tua siswa, dan lembaga profesi, dunia usaha, dan dunia industry dalam menciptakan proses pembelajaran yang baik.
Indikator-indikator dukungan bersama dari reorientasi pembelajaran dan reformasi praktik pendidikan (X1 ∩X2 ) terhadap indikator-indikator kecakapan hidup, akan dipetakan (mapping) melalui pencapaian indikator-indikator yang terdapat pada kompetensi lulusan SMK. Indikator-indikator Kompetensi lulusan SMK ini dapat dijelaskan pada tabel 3.4 seperti berikut. Tabel 3.4
NO
Indikator-indikator kompetensi lulusan SMK program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
INDIKATOR-INDIKATOR KOMPETENSI LULUSAN SMK YANG DIPETAKAN TERHADAP KECAKAPAN HIDUP
1
Pemelukan agama
2 3
Pengembangan potensi diri Sikap percaya diri dan tanggung jawab terhadap pekerjaan
4
Partisipasi terhadap aturan
5
Sikap tolerasi terhadap lingkungan global
6
Peka terhadap informasi
7
Kemampuan dalam mengambil keputusan
8
Kemampuan pengembangan budaya belajar
9 10
Bersikap kompetitif dan sportif dalam bekerja Kemampuan menganalisis masalah hidup
11
Kemampuan memanfaatkan lingkungan
12
Kemampuan ekspresi diri
13
Kemampuan mengapresiasi dan berkreasi
14
Kemampuan menjaga kesehatan dan keamanan diri
15
Kemampuan berkomunikasi
16
Memahami hak dan kewajiban
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
68
17
Kemampuan menghargai perbedaan pendapat
18
Kemampuan membaca dan menulis naskah
19 20
Kemampuan bahasa Indonesia dan Inggris Kemampuan berwirausaha
21
Memasang instalasi penerangan dan tenaga
22
Mengoperasikan sistem control
23
Merawat dan memperbaiki alat rumah tangga listrik
24
Memelihara panel hubung bagi listrik
25
Lapangan pekerjaan Industri Vendor/ Pembuat Biro Konsultan Teknik /Biro Jasa Instalatir
26
Pekerjaan Industri Pemakai/ Industri Manufaktur
Indikator-indikator yang dicapai pada kompetensi lulusan akan dipetakan (mapping) terhadap indikator-indikator kecakapan hidup (life skill) yang meliputi kecakapan umum (general skill), kecakapan akademik (academic skill), dan kecakapan vokasional (vocational skill). kecakapan umum ini dibagi dalam tiga bagian yaitu kecakapan kesadaran diri (self awareness skill), kecakapan berfikir (thinking skill), dan kecakapan sosial (social skill). Adapun hubungan indikatorindikator kecakapan hidup dengan kecakapan hidup sebagai keluaran (output) hasil penelitian dapat dijelaskan pada tabel 3.5 berikut. Tabel 3.5 Indikator-indikator kecakapan hidup dan kecakapan hidup INDIKATOR-INDIKATOR KECAKAPAN HIDUP Self Awareness Skill 1. Kesadaran sebagai Makhluk Tuhan 2. Kesadaran akan eksistensi diri 3. Kesadaran akan potensi diri Thinking Skill 4. Kecakapan Menggali Informasi 5. Kec. Mengolah Informasi 6. Kec. Mengambil Keputusan 7. Kec. Memecahkan Masalah Social Skill 8. Kec. Komunikasi lisan 9. Kec. Komunikasi tertulis
KECAKAPAN HIDUP (OUTPUT) 1. Pengetahuan meningkat 2. Sikap Positif 3. Keterampilan meningkat 4. Siap Bekerja 5. Siap Berusaha 6.Siap Mandiri 7. Siap Bermitra
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
69
10. Kec.
Bekerjasama
Akademik Skill : 11. Kec. Mengidentifikasi variabel 12. Kec. Menghubungkan variabel 13. Kec. Melaksanakan penelitian Vokational Skill : 14. Sering juga disebut sebagai kecakapan kejujuran 15.Terkait dengan pekerjaan tertentu
B. Partisipan dan Tempat Penelitian Partisipan
penelitian
ini adalah
civitas akademik
Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang meliputi Pimpinan Sekolah (kepala sekolah/wakil kepala sekolah yang terkait dengan bidang penelitian), guru-guru yang mengajar mata pelajaran produktif, staf/karyawan sekolah, dan siswa SMK kelas 3 (kelas XII) yang memilih program studi kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di wilayah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang terbagai ke dalam empat zona. Kejuruan
Adapun pembagian zona lokasi Penelitian pada Sekolah Menengah yang
memiliki Program Studi Keahlian Teknik
Ketenagalistrikan
dengan Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik yang berada di wilayah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dapat dijelaskan sebagai berikut (a) Zona 1 yaitu wilayah Bandung Raya meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Bandung Barat. (b) Zona 2 yaitu wilayah Pajajaran meliputi Kota/Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Purwakarta. (c) Zona 3 yaitu wilayah
Pantura
meliputi
Kabupaten
Kuningan,
Kabupaten/Kota
Cirebon,
Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
70
Karawang, dan Kabupaten/Kota Bekasi. (d) Zona 4 yaitu wilayah Priangan Timur meliputi Kabupaten Garut, Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pengandaran.
C. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2014a) populasi merupakan wilayah generalisasi yang meliputi obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang dipilih oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah SMK yang ada di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang memiliki program studi kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari data pokok Direktorat
Pendidikan
Sekolah
Menengah
Kejuruan
(http://datapokok.ditpsmk.net/)
menjelaskan bahwa total SMK di Jawa Barat berjumlah 1.281 buah yang terdiri dari SMK Negeri sebanyak 167 buah dan SMK Swasta 1.114 buah. Dari 1.281 SMK tersebut yang memiliki kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik berjumlah 97 buah SMK yang terdiri dari 23 SMK Negeri dan 74 buah adalah SMK Swasta (data selengkapnya terdapat pada lampiran N). Teknik pengambilan sampel data dilakukan sistem wilayah (zona) dengan cara cluster random sampling (Sugiyono, 2014b, hlm.122), karena pengambilan data sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dari populasi tersebut. Begitu pula anggota populasi diasumsikan homogen/relative homogen. Dengan demikian sehingga sekolah-sekolah yang dijadikan sampel penelitian sehubungan dengan pengambilan data penelitian yaitu berjumlah 5 (lima) SMK dengan perincian empat SMK Negeri sebagai perwakilan dari setiap zona dan satu SMK Swasta (dengan akreditasi A) sebagai informasi pembanding. Sampel dari zona 1 wilayah Bandung Raya yaitu SMK Negeri 4 Bandung (dengan kode SMKN D) yang beralamat di Jln Kliningan nomor 6 Buah Batu Kota Bandung 40264 telp/fax 022-7303736 http://smkn4 bdg.sch.id/; zona 2 wilayah Pajajaran yaitu SMK Negeri 1 Purwakarta (dengan kode SMKN T) yang beralamat di Jln Industri Km 4 Babakan Cikao telp/fax. 0264-200163 Kota Purwakarta 41151 http://blog-smkn1pwk. blogspot.com/;
zona 3 wilayah Pantura
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
71
yaitu SMK Negeri 1 Cirebon (dengan kode SMKN E) yang beralamat di Jln Perjuangan
telp
0231-480202
Kota
Cirebon
45132
http://www.smkn1-
cirebon.sch.id/; zona 4 wilayah Priangan Timur yaitu SMK Negeri 2 Tasikmalaya (dengan kode SMKN Z) yang beralamat di Jln Noenoeng Tisnasaputra Kahuripan-Tawang telp. 0265-331839 Kota Tasikmalaya 46112 http://smkn2 kotatasik.sch.id/; dan sampel dari SMK Swasta yaitu SMK Prakarya Internasional Bandung (dengan kode SMKS D) yang beralamat Jln Inhofftank No.146 Pelindung
Hewan,
Astananyar,
Kota
Bandung 40243
telp.
022-5208637
http://www.smk-pi.com/. Adapun personil yang terlibat dalam sampel penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel 3.6 berikut.
Tabel 3.6 Daftar jumlah personil sampel penelitian Nama Sekolah
Pimpinan Sekolah
Guru MP Produktif
Siswa Kelas 3 (XII)
Jumlah
SMKN D (zona 1)
5
10
60
75
SMKN T (zona 2)
5
10
60
75
SMKN E (zona 3) SMKN Z (zona 4)
5 5
10 10
60 60
75 75
SMKS D
3
8
34
45
Total
23
48
274
345
Teknik sampling untuk pimpinan sekolah dan guru menggunakan pusposif sampling, sedangkan untuk siswa dilakukan dengan sistem random sampling. Sampel untuk pimpinan sekolah diambil masing-masing lima orang untuk SMKN, kecuali untuk SMKS D berjumlah tiga orang karena keterbatasan responden yang terdapat pada sekolah tersebut. Personil yang terlibat dalam penelitian ini meliputi Kepala SMK, Wakil Kepala SMK, Ketua Program Studi, dan Kepala Bengkel/Workshop, dan koordinator Laboratorium. Guru-guru yang terlibat dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar mata pelajaran produktif dengan tiap-tiap SMK diambil Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
72
sebanyak sepuluh orang kecuali untuk SMKS D yaitu berjumlah 8 orang. Pertimbangan pengambilan sampel tersebut adalah berdasarkan struktur kurikulum SMK tahun 2006 untuk program studi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (kurikulum KTSP), dimana jumlah mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan yang terdapat dalam kurikulum tersebut berjumlah 13 (tigabelas) mata pelajaran, sedangkan seorang guru terkadang mengajar lebih dari satu mata pelajaran. Sedangkan untuk siswa yaitu diambil siswa SMK kelas 3 (XII) yang memilih program studi kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Teknik pengambilan sampel untuk siswa dilakukan dengan metode simple random sampling yaitu dengan total siswa rata-rata 60 orang (dua kelas) untuk masing-masing SMKN, dan 34 orang (satu kelas) untuk SMKS karena keterbatasan jumlah siswa yang terdapat pada SMK tersebut. Sehingga total personil yang terlibat sebagai sampel dalam penelitian ini adalah berjumlah 345 orang dengan rincian pimpinan SMK sebanyak 23 orang, guru mata pelajaran produktif 48 orang, dan siswa kelas 3 (XII) berjumlah 274 orang. D. Instrumen Penelitian Menurut
Suryabrata (2008) bahwa instrumen pengumpul data penelitian
adalah alat yang digunakan untuk merekam secara kuantitatif keadaan dan aktivitas
atribut-atribut
psikologis.
Atribut
psikologis
ini
secara
teknis
digolongkan menjadi atribut kognitif dan atribut non kognitif. Perangsang atribut kognitif biasanya menggunakan pertanyaan, sedangkan untuk atribut non kognitif biasanya menggunakan perangsang pernyataan. Arikunto (2010) berpendapat bahwa instrumen pengumpul data penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti sebagai pengumpul data agar kegiatan yang dilakukan menjadi sistematis dan mudah.
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
73
Mengingat instrumen penelitian memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan dan kualitas dari suatu pelaksanaan penelitian, maka data yang terkumpul harus dapat mencerminkan tentang kondisi dari suatu lembaga/institusi atau sesuatu hal yang diteliti. Apabila penelitian tersebut tidak dirancang dan didesain dengan baik, maka kemungkinan data yang terkumpul tidak dapat digunakan untuk mendeskripsikan kondisi dari sesuatu hal yang diteliti sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Namun demikian instrument penelitian juga harus dilakukan uji statistik sebelum digunakan untuk pengambilan data. Uji ini dilakukan untuk menguji apakah instrumen yang akan digunakan sebagai alat ukur pengambilan data sudah layak digunakan atau belum. Prosedur uji kelayakan istrumen ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: uji validitas isi, uji validitas item/konsistensi internal atau sering juga disebut dengan istilah validitas kontruk, dan uji reliabilitas. Langkah-langkah dalam penyusunan instrumen penelitian ini dapat dijelaskan pada gambar 3.5.
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
74
Gambar 3.5 Langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian Berdasarkan langkah-langkah gambar 3.5 di atas, dapat dijelaskan bahwa uji validitas isi yaitu pengujian instrumen penelitian yang disusun dengan cara membuat kisi-kisi berdasarkan variabel/subvariabel penelitian kemudian alat ukur pengambilan data diperiksa oleh tim ahli minimum tiga orang. Tim
ahli tersebut
adalah Prof. Dr. Janulis P Purba, M.Pd.; Prof. Dr. Sumarto, MSIE; dan Prof. Dr. Bachtiar Hasan, ST., MSIE. Aspek yang dilihat dalam uji validitas isi adalah: aspek isi/materi, format, bahasa, dan ilustrasi (jika terdapat gambar). Selanjutnya
setelah
uji validitas
isi dilanjutkan
dengan
uji validitas
item/konstruk. Uji validitas item/konsistensi internal, merupakan uji ketepatan instrumen. Uji ini dilakukan untuk melihat valid atau tidaknya tiap butir instrumen yang dibuat. Cara yang dilakukan dengan melihat korelasi antara tiap butir instrumen dengan skor total. Dalam pengujian ini, jika terdapat item instrumen Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
75
yang tidak valid maka item instrumen tersebut dapat dibuang atau direvisi. Pengujian validitas item ini dilakukan dengan uji statistik korelasi Product Moment (Sugiyono, 2014b, hlm.255) dengan menggunakan rumus 3.1 berikut. ∑ √ ∑
……
∑
Kriteria pengujian yaitu apabila r
hitung
tabel,
(3.1)
maka item instrument tersebut tidak
valid (ditolak), dan sebaliknya. Langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan analisis internal consistency teknik belah dua (split half) menggunakan rumus Spearman Brown (Sugiyono, 2014b, hlm.185-186), dimana r1 adalah reliabilitas internal seluruh instrumen dan rb adalah korelasi product moment antara belahan pertama dengan belahan kedua. ……
(3.2)
Apabila pengujian reliabilitas instrumen dilakukan pertama tidak reliabel maka dapat dilakukan dengan uji test-retest (Sugiyono, 2014b), yaitu pengujian dengan cara mencobakan instrumen penelitian beberapa kali pada responden yang sama, instrument yang sama, dan waktu yang berbeda. Gambaran
variabel/subvariabel
dan
lingkup
bahasan/kompetensi
yang
dijadikan sebagai dasar untuk pengembangan dalam kegiatan penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel 3.7 berikut. Tabel 3.7 Rancangan instrumen penelitian Variabel / Subvariabel
Lingkup Bahasan / Kompetensi
Reorientasi Pembelajaran (Learning Reorientation)
- Pembelajaran berorientasi kecakapan hidup (life skill oriented)
Reformasi Praktik Pendidikan (School Reform)
- Suasana iklim sekolah (climate school) - Manajemen Sekolah (school management) - Hubungan Sekolah dengan Masyarakat/ Industri (Networking)
Standar Kompetensi Lulusan SMK Kompetensi Keahlian
-
Kompetensi umum
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
76
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
-
Kompetensi Kejuruan Kompetensi Lapangan Kerja
Menurut Iskandar (2008) dalam buku Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (kuantitatif dan kualitatif), menjelaskan bahwa ada enam langkah yang harus
dilakukan
mengidentifikasikan menjadi
dalam
penyusunan
instrumen
variabel-variabel yang
dimensi-dimensi,
(3)
diteliti,
mencari indikator
penelitian, (2)
yaitu
menjabarkan
dari setiap
(1)
variabel
dimensi,
(4)
mendeskripsikan kisi-kisi instrumen, (5) merumuskan item-item pertanyaan atau pernyataan instrumen, dan (6) mencantumkan petunjuk pengisian instrumen. Berdasarkan penjelasan di atas dan dengan mengacu kepada tabel 3.6, maka instrumen
penelitian
yang
akan
dihasilkan
sejalan
dengan
pelaksanaan
pengambilan data untuk kebutuhan penelitian ini, dapat dikembangkan dalam bentuk
kisi-kisi instrumen
penelitian.
Kisi-kisi instrumen penelitian variabel
independen dijelaskan pada tabel 3.8, dan 3.9. Tabel 3.8 Kisi-kisi instrumen penelitian variabel Reorientasi Pembelajaran Lingkup Bahasan / Kompetensi - Mata Pelajaran sebagai alat
- Mata Pelajaran terkait langsung dengan kondisi dan potensi lingkungan - Pembelajaran keterampilan proses - Pembelajaran terpadu dan kontekstual antara teori dan kenyataan kehidupan sehari-hari - Evaluasi pembelajaran dalam bentuk
Indikator
Jumlah Butir
- Guru memahami mata pelajaran bukan sebagai tujuan tetapi dijadikan sebagai alat menyiapkan life skill bagi peserta didik dalam pembelajaran - Guru lebih mengaktifkan siswa daripada gurunya sendiri (mengubah teaching ke learning) - Guru membuat RPP setiap materi ajar disesuaikan dengan kondisi dan potensi lingkungan dimana peserta didik akan bekerja setelah lulus - Guru menyiapkan media sesuai RPP setiap materi ajar sebelum melakukan pembelajaran - Guru memahami pembelajaran keterampilan proses berorientasi kecakapan hidup (life skill) - Guru merancang setiap pembelajaran berorientasi kepada kompetensi keahlian peserta didik - Guru memahami tentang maksud pembelajaran terpadu antara teoritis dan praktis - Guru dalam melaksanakan pembelajaran selalu mengkaitkan pembelajaran kontekstual sesuai dengan kehidupan sehari-hari - Guru merancang dan menyiapkan alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan kompetensi yang diharapkan
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
77
kerja, tes perbuatan, - Guru melaksanakan evaluasi pada setiap akhir dari observasi pemecahan proses pembelajaran masalah, mencakup - Guru menganalisis secara cermat setiap pelaksanaan uji kinerja, prilaku, evaluasi hasil pembelajaran yang berkaitan dengan kejujuran, disiplin prilaku, disiplin dan kejujuran peserta didik
Tabel 3.9 Kisi-kisi instrumen penelitian variabel Reformasi Praktik Pendidikan Sub variabel
Lingkup Bahasan/ Kompetensi
Indikator
- Suasana sekolah dalam mendukung pengembangan disiplin diri siswa - Suasana sekolah menciptakan sikap tanggung jawab kepada peserta didik - Sekolah menyiapkan sarana untuk meningkatkan belajar siswa Sekolah membuat program untuk - Pengembangan memotivasi belajar kepada peserta didik motovasi belajar - Sekolah menyiapkan fasilitas untuk mengembangkan rasa kebersamaan dan toleransi kepada peserta didik Sekolah membuat program/ kegiatan - Pengembangan untuk mendukung rasa kebersamaan rasa kebersamaan sehingga dapat menimbulkan sikap dan toleransi toleransi kepada peserta didik Pimpinan sekolah berusaha mencipta b. Manajemen - Memberikan kan suasana kemandirian institusinya Sekolah kewenangan Pimpinan sekolah melaksanakan transpa kepada Kepala ransi setiap program dan kegiatan Sekolah untuk - Pimpinan sekolah berusaha menjalin melakukan kerjasama dengan berbagai institusi inovasi dan terkait improvisasi Pimpinan sekolah melaksanakan terhadap tuntutan akuntabilitas anggaran dan keuangan kebutuhan - Pimpinan sekolah memikirkan masyarakat sustainbili-tas dari setiap program dan kegiatan untuk melaksanakan pembelajaran life skill Sekolah melibatkan orang tua peserta c. Hubungan - Masyarakat didik dalam menentukan rencana Sekolah sebagai stake pengembangan sekolah dengan stake holder diberikan Sekolah selalu melibatkan orang tua holder kesempatan siswa dalam pelaksanaan program untuk ikut serta pengembangan sekolah menentukan Sekolah selalu melibatkan stake holder rencana dalam merancang kurikulum dengan pengembangan melibatkan dunia usaha, industri, sekolah (RPS), lembaga profesi terkait pelaksanaan dari Sekolah selalu melibatkan stake holder kurikulum dan dalam membuat program implementasi a. Suasana lingkungan Sekolah
- Pengembangan disiplin dan rasa tanggung jawab
Jumlah Butir 6
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
5
78
pembiayaan
kurikulum dengan melibatkan dunia usaha, industri, lembaga profesi terkait - Sekolah mengikutsertakan stake holder dalam kegiatan mencari sumber dana sebagai upaya untuk membantu pembiayaan sekolah
Sedangkan kisi-kisi instrumen penelitian untuk variabel dependen sebagai target sasaran penelitian yang terbagi menjadi tiga sub kompetensi lulusan dapat dijelaskan pada tabel 3.10, 3.11, dan 3.12 berikut. Tabel 3.10 Kisi-kisi instrumen penelitian Kompetensi Umum Lingkup Bahasan/ Kompetensi - Pemelukan agama
Indikator
- berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja - Pengembangan - mengembangkan diri secara optimal dengan memanpotensi diri faatkan kelebihan dan memperbaiki kekurangan - Sikap percaya diri dan - menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung tanggungjawab jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya - Partisipasi pd aturan - berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan social - Sikap tolerasi terhadap - menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, lingkungan global dan golongan social ekonomi dalam lingkup global - Peka terhadap - membangun dan menerapkan informasi dan informasi pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif - Kemampuan dalam - menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, mengambil keputusan dan inovatif dalam pengambilan keputusan - Mengembangankan - menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya budaya belajar belajar untuk memberdayakan diri - Bersikap kompetitif - menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk dan sportif bekerja mendapatkan hasil yang terbaik - Kemampuan mengana- - menunjukkan kemampuan menganalisis dan lisis masalah hidup memecahkan masalah kompleks - Kemampuan meman- - menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam faatkan lingkungan dan social - Kemampuan ekspresi - memanfaatkan lingkungan secara produktif dan diri bertanggung jawab - berpartisipasi pada kehidupan bermasyarakat, berbang- Kemampuan mengasa dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI presiasi dan berkreasi - mengekspresikan diri melalui kegiatan seni budaya - mengapresiasi karya seni dan budaya - Kemampuan menjaga - menghasilkan karya kreatif, individual dan kelompok kesehatan/keamanan - menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran - Berkomunikasi jasmani, serta kebersihan lingkungan - Memahami hak dan - berkomunikasi lisan dan tulisan scr efektif dan santun kewajiban - memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain - Menghargai perbedalam pergaulan di masyarakat daan pendapat - menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati - Kemampuan terhadap orang lain Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jumlah Butir 23
79
membaca dan menulis - menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah naskah secara sistematis dan estetis - Kemampuan bahasa - menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, Indonesia dan Inggris menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia/Inggris - Kemampuan - menguasai kompetensi keahlian dan kewirausahaan berwirausaha baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai kejuruannya.
Tabel 3.11 Kisi-kisi instrumen penelitian Kompetensi Kejuruan Lingkup Bahasan / Kompetensi - Memasang instalasi penerangan dan tenaga - Mengoperasikan sistem control - Merawat/ memperbaiki alat rumah tangga listrik - Memelihara panel hubung bagi listrik
Indikator - memasang instalasi penerangan dan tenaga satu fasa dan tiga fasa pada bangunan sederhana dan bertingkat - mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik dan elektronik - melakukan perawatan dan perbaikan ringan peralatan rumah tangga listrik - memelihara panel hubung bagi listrik
Jumla h Butir 4
Tabel 3.12 Kisi-kisi instrumen penelitian Kompetensi Lapangan Kerja Lingkup Bahasan / Kompetensi - Lapangan pekerjaan Industri Vendor/ Pembuat Biro Konsultan Teknik /Biro Jasa Instalatir
Indikator -Pengetahuan dan pemahaman tentang
Jumlah Butir 2
lapangan kerja bidang Biro Jasa Instalatir dan Biro Konsultan Teknik -Kesiapan dan kemampuan untuk bekerja di bidang Jasa Instalatir dan Konsultan Teknik
- Pekerjaan Industri Pemakai/ Industri Manufaktur
-Pengetahuan dan pemahaman tentang lapangan kerja bidang Industri Pemakai/ Industri Manufaktur -Kesiapan dan kemampuan untuk bekerja di bidang Industri Pemakai/ Industri Manufaktur
E. Prosedur Penelitian Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
80
Prosedur penelitian ini adalah bagian yang memaparkan secara kronologis langkah-langkah penelitian yang dilakukan terutama bagaimana desain penelitian dioperasionalkan secara nyata (pedoman penulisan karya ilmiah UPI, 2014). Adapun diagram alur yang dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan penelitian ini secara blok diagram dapat dijelaskan pada gambar 3.6 berikut.
Gambar 3.6 Diagram Alur Pelaksanaan Penelitian
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
81
Kualitas data hasil penelitian sangat tergantung kepada dua hal (Sugiyono, 2014b), yaitu kualitas instrumen penelitian yang berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen; dan juga kualitas pengumpulan data yaitu berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan. Sehingga instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya belum tentu menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak secara tepat waktu pengumpulan datanya. Adapun prosedur penelitian yang berkaitan dengan pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu : 1. Wawancara (interview). Wawancara terstruktur dilakukan khusunya untuk mencari jawaban terhadap rumusan masalah pertama dengan berupa instrumen penelitian, dimana selain alternatif jawaban sudah disiapkan tetapi masih harus memberikan alasan atau argumentasi mengapa jawaban yang dipilih seperti itu. Wawancara tidak terstruktur atau terbuka juga dilakukan untuk penelitian pendahuluan untuk
mengetahui tentang responden yang lebih mendalam.
Selain kedua cara tadi, wawancara juga dilakukan secara random sampling dengan face to face terhadap pimpinan sekolah, guru mata pelajaran produktif, dan siswa kelas 3 (kelas XII), bahkan wawancara juga dilakukan melalui pesawat telepon khususnya untuk konfirmasi terhadap data-data penelitian yang dirasakan masih belum jelas dan ragu-ragu untuk dilakukan analisis. 2. Kuesioner (angket). Kuesioner ini merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang
dilakukan
dengan
memberikan
seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis untuk dijawab responden. Teknik ini adalah metode yang paling
efisien
untuk
mengetahui
jawaban
responden
terhadap
variabel
penelitian yang ingin diukur. Instrumen penelitian ini sebagian besar berupa angket pertanyaan tertutup, tetapi ada juga berupa pertanyaan terbuka, dan gabungan antara pertanyaan terbuka dan tertutup. Bentuk kalimat yang digunakan dalam pertanyaan angket sebagian besar menggunakan kalimat positif, tetapi ada juga beberapa item menggunakan kalimat negatif. Angket tersebut ditujukan kepada responden pimpinan SMK (kepala SMK/wakil Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
82
kepala SMK, ketua program studi, kepala bengkel/workshop, atau koordinator laboratorium), guru-guru mata pelajaran produktif, dan siswa kelas 3 (kelas XII) yang mengambil kompetensi keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik. 3. Observasi. Observasi adalah merupakan metode pengumpulan data gabungan antara wawancara dengan observasi. Kalau wawancara atau kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, tetapi observasi tidak terbatas pada orang saja dapat juga obyek-obyek alam lainnya baik benda hidup maupun benda mati. Metode observasi ini lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengambilan data penelitian tentang reformasi praktik pendidikan (school reform) yaitu melihat kondisi suasana lingkungan SMK (school climate), manajemen sekolah (school management), dan hubungan SMK dengan stake holder (networking). Selain itu metode observasi ini juga digunakan untuk mengetahui tentang pelaksanaan reorientasi pembelajaran pada SMK dan pencapaian kompetensi lulusan dari siswa kelas 3 (kelas XII) pada tiap-tiap SMK sampel. Contoh instrumen penelitian untuk metode observasi ini dapat dilihat pada lampiran B (halaman B1-B7). 4. Studi dokumentasi (document study). Metode inidigunakan untuk mencari data berupa catatan atau dokumen yang berkaitan dengan proses pembelajaran seperti RPP, modul, media pembelajaran, fasilitas peningkatan kompetensi umum, seperti sarana ibadah, wadah organisasi kesiswaan, koperasi sekolah, dan lain-lain. Tujuan ini adalah untuk mencermati atau crosscheck terhadap dokumen-dokumen program sekolah (SMK), kondisi sosial sekolah dan orang tua siswa, fasilitas yang dimiliki untuk mendukung program-program sekolah termasuk prestasi yang telah dicapai oleh sekolah tersebut. Data yang sudah terkumpul di atas kemudian disusun dan diverifikasi sesuai dengan kebutuhan penelitian sebelum dilakukan analisis data atau analisis uji statistik sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan untuk menjawab rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini. Data hasil pengolahan tersebut dapat berupa angka-angka, tabel, grafik, atau gambar-gambar, bahkan narasi-narasi informasi
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
83
yang kemudian dilakukan analisis dan interpretasi untuk menjawab tujuan penelitian.
F. Analisis Data Terdapat lima kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis data hasil penelitian (Sugiyono, 2014b), yaitu:
mengelompokkan data berdasarkan variabel
dan jenis responden, mentabulasi data sesuai dengan variabel dari seluruh responden,
menyajikan
data
pada
setiap
variabel
penelitian,
melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis. Secara diagram alur analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada gambar 3.7 berikut.
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
84
Gambar 3.7 Diagram alur analisis data penelitian Berdasarkan gambar 3.7 dapat dijelaskan bahwa analisis data yang dilakukan sehubungan dengan penelitian ini dapat dilakukan dengan beberapa macam alternatif diantaranya dengan statistik
deskriptif yaitu menggunakan
analisis prosentasi untuk mendeskripsikan tentang rumusan masalah pertama, sedangkan untuk rumusan masalah dua sampai dengan tujuh dapat dilakukan selain dengan statistik deskriptif juga dilakukan dengan statistik inferensial. Analisis statistik inferensial ini, ada dua persyaratan yaitu apabila data hasil penelitian berdistribusi normal dan linier, maka dapat dilakukan analisis dengan Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
85
statistik
parametrik.
Tetapi sebaliknya
apabila
data hasil penelitian tidak
berdistribusi normal dan tidak linier maka analisis data dilakukan dengan statistik nonparametrik. Selain itu untuk melakukan analisis regresi linier dan regresi linier ganda
(multipel),
maka harus dilakukan uji multikolinieritas.
Pengujian ini
dilakukan untuk menunjukkan ada atau tidak adanya hubungan korelasi diantara variabel-variabel independen dengan melihat nilai faktor inflasi (VIF : Value Inflation Factor). Jika nilai VIF < 5 atau toleransi kolinieritas < 1, maka dapat dilakukan analisis dengan regresi, tetapi apabila persyaratan itu tidak terpenuhi pengujian harus dilakukan dengan analisis jalur (path analysis). Persamaan regresi yang digunakan sesuai dengan hipotesis yang terdapat dalam penelitian ada dua macam, yaitu regresi linier sederhana dengan persamaan 3.3, dan regresi linier ganda (multiple) seperti pada persamaan 3.4 berikut: Y’ = a + b X1
………………………… (3.3)
Y’ = a + b1 X1 + b2 X2
………………………… (3.4)
Keterangan: Y’:
Variabel dependen (nilai yang diprediksikan); X1 dan X2 =
Variabel independen; a: Konstanta (nilai Y’ apabila X1 , X2 …..Xn = 0); b, b1, dan b2: Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan). Persyaratan
menggunakan
analisis
regresi
dalam
melakukan
analisis
data
penelitian diantaranya yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji korelasi, uji linieritas, dan analisis regresi. Analisis data yang menggunakan pendekatan statistik deskriptif tidak perlu dilakukan uji signifikansi korelasi antar variabel, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi. Sedangkan analisis yang menggunakan statistik inferensial harus melakukan uji signifikansi dengan taraf signifikansi tertentu terhadap korelasi antar variabel penelitian, karena hasil penelitian akan digeneralisasi sehingga ada kesalahan generalisasi (Sugiyono, 2014b). Uji signifikansi dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Product Moment untuk melakukan uji t yaitu dengan
rumus 3.5 (Sugiyono,2014b,
hlm.255) berikut. √ √
…… (3.5)
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
86
Perhitungan uji hipotesisi korelasi ganda Ryx1x2 dengan menggunakan rumus 3.6 (Sugiyono, 2014b, hlm.266) seperti berikut. √ Sedangkan
rumus
homogenitas
data
…… (3.6)
yang digunakan untuk tiap-tiap
menghitung simpangan baku uji
variabel penelitian menggunakan (Reksoatmojo.,
2009b, hlm.28) seperti rumus 3.7 berikut: √ dimana:
∑
̅
…… (3.7)
s adalah simpangan baku, n adalahukuran jumlah sampel penelitian, dan
i = 1, 2, …, n Selain analisis data uji statistik menggunakan rumus-rumus di atas, analisis uji statistik data penelitian dilakukan juga dengan menggunakan IBM SPSS versi 21 dan program Matlab versi R2009b untuk dijadikan sebagai pembanding hasil analisis data (lampiran L dan lampiran S).
Tasma Sucita, 2015 IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP MELALUI REORIENTASI PEMBELAJARAN DAN REFORMASI PRAKTIK PENDIDIKAN PADA SMK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu