BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah Taman Kanak-kanak Melati mekar yang terletak di Jl. Luna IV No. 25 Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Subjek Penelitian pada penelitian ini adalah guru yang mengajar di Taman Kanak-kanak Melati Mekar. Pertimbangan peneliti menentukan lokasi penelitian adalah sebagai berikut: Guru pengajar di Taman Kanak-kanak Melati Mekar telah berpengalaman mengajar di Taman Kanak-kanak. Guru pengajar Taman Kanak-kanak Melati Mekar Telah menyelesaikan pendidikannya sebagai guru pengajar yang diperuntukan untuk anak (S.AUD). senantiasa mengembangkan kemampuan dirinya melalui pelatihan-pelatihan, proses belajar mengajar sudah sesuai dengan standar pendidikan anak usia dini yang tertuang dalam Permen no 58 tahun 2009, selain itu di Taman Kanak-kanak Melati Mekar pembelajaran karakter juga diterapkan, guru memfasilitasi perkembangan kreatifitas anak, lulusannya lebih baik dari tempat lain disekitarnya, dan mampu bersaing. (Wiwi Rosmawati, staff bidang PFNI Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat : 2013).
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan Kualitatif adalah pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Bogdan & Taylor (Moleong, 2010: 4) yang mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang dilakukan pada objek 34
Shinta Ratnamiasih, 2013 Guru Sebagai Pembimbing Dalam Memfasilitasi Perkembangan Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
alamiah, objek alamiah adalah objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan peneliti tidak begitu mempengaruhi objek yang diteliti (Sugiyono, 2009:15). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk memaparkan, megungkapkan,
menjelaskan
sedekat
mungkin
keadaan
alamiah
yang
dideskripsikan dari data yang dikumpukan secara tidak terstruktur dan spontan.(Sukmadinata, 2007:67) Berdasarkan apa yang telah diungkapkan sebelumya, penelitian deskriptif dapat dimaknai sebagai penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada masa sekarang yang tampak dalam satu situasi. Alasan digunakannya metode deskriptif adalah karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana guru sebagai pembimbing dalam memfasilitasi perkembangan kreativitas anak di Taman Kanak-Kanak.
C. Penjelasan Istilah
Bimbingan di Taman Kanak-kanak adalah upaya bantuan yang dilakukan guru/pendamping agar anak dapat memahami dirinya, kemampuannya, sifatnya, kebiasaannya, dan kesenangannya; dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya (termasuk di dalamnya potensi kreatif); dapat mengatasi kesulitankesulitan yang dihadapinya; dan menyiapkan perkembangan mental anak untuk memasuki lembaga pendidikan selanjutnya (Syaodih dan Agustin, 2008:1.6). Peran guru sebagai pembimbing adalah guru melakukan kegiatan bimbingan yaitu membantu murid yang mengalami kesulitan (belajar, pribadi sosial), mengembangkan potensi murid melalui kegiatan-kegiatan kreatif dalam berbagai bidang
dalam penelitian ini bimbingan yang dilakukan untuk memfasilitasi
perkembangan kreativitas. Berkaitan dengan peran guru sebagai pembimbing dalam memfasilitasi perkembangan kreativitas anak, Solehuddin (2004:77-79) mengemukakan hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kreativitas anak adalah : (1) Menciptakan kondisi dan suasana lingkungan sekolah yang mendorong anak untuk berpikir dan berperilaku kreatif; (2) Memberikan perhatian dan responsShinta Ratnamiasih, 2013 Guru Sebagai Pembimbing Dalam Memfasilitasi Perkembangan Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
respons yang stimulatif; (3) Menyediakan aktivitas pembelajaran dengan aktivitas-aktivitas yang menuntut anak untuk berpikir dan berperilaku kreatif; (4) Memberi kesempatan yang luas kepada anak untuk banyak berinteraksi dan berkomunikasi verbal dengan teman dan orang lainnya; serta (5) Memberi peluang kepada anak untuk bermain secara memadai. Secara lebih lanjut menurut Rachmawati dan Kurniati (2010:30) ciri-ciri peran guru yang dapat mempengaruhi kreativitas anak yaitu : (1) Percaya diri; (2) berani mencoba hal-hal baru; (3) memberi contoh; (4) menyadari keragaman Karakteristik siswa; (5) memberikan kesempatan untuk berekspresi dan bereksplorasi; dan (6) Positive Thinking. Sejalan dengan pemaparan di
atas
Torrance (Supriadi,
1985:69)
mengemukakan mengenai lima bentuk interaksi guru dengan siswa yang mampu mengembangkan kreativitas, kelima bentuk interaksi tersebut ; (1) menghormati pertanyaan-pertanyaan yang tidak biasa; (2) menghormati gagaan-gagasan yang tidak biasa; (3) memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar atas prakarsanya sendiri; (4) memberikan penghargaan kepada siswa; dan (5) meluangkan waktu bagi siswa untuk belajar dan bersibuk diri tanpa suasana penilaian. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan yang dimaksud dengan peran guru sebagai pembimbing dalam penelitian ini adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk memfasilitasi perkembangan kreativitas anak. yang secara operasional penelitian ini mengacu kepada pendapat dari Solehuddin yang menyatakan bahwa hal-hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam memfasilitasi perkembangan kreativitas siswa, meliputi : (1) Menciptakan kondisi dan suasana lingkungan sekolah yang mendorong anak untuk berpikir dan berperilaku kreatif; (2) Memberikan perhatian dan respons-respons yang stimulatif; (3) Menyediakan aktivitas pembelajaran dengan aktivitas-aktivitas yang menuntut anak untuk berpikir dan berperilaku kreatif; (4) Memberi kesempatan yang luas kepada anak untuk banyak berinteraksi dan berkomunikasi verbal dengan teman dan orang lainnya; serta (5) Memberi peluang kepada anak untuk bermain secara memadai. Shinta Ratnamiasih, 2013 Guru Sebagai Pembimbing Dalam Memfasilitasi Perkembangan Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
Konstruk penelitian peran guru sebagai pembimbing dalam memfasilitasi perkembangan kreativitas anak adalah sebagai berikut : 1. Menciptakan kondisi dan suasana lingkungan sekolah yang mendorong anak untuk berpikir dan berperilaku kreatif 2. Memberikan perhatian dan respons-respons yang stimulatif 3. Menyediakan aktivitas pembelajaran dengan aktivitas-aktivitas yang menuntut anak untuk berpikir dan berperilaku kreatif 4. Memberi kesempatan yang luas kepada anak untuk banyak berinteraksi dan berkomunikasi verbal dengan teman dan orang lainnya
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti berperan sebagai alat atau instrumen pengumpulan data, untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, agar data dalam penelitian ini diperoleh lengkap, asli dan dapat dijadikan acuan maka diperlukan pengumpulan data yang sesuai dan menunjang untuk proses analisis data serta pengambilan kesimpulan. Sebagai penunjang pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang berbentuk non-tes seperti pedoman observasi dan pedoman wawancara. Berikut ini kegiatan yang dilakukan dalam penelitian meliputi : 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. a. Observasi Pelaksanaan observasi dimaksudkan untuk mengumpulkan data mengenai peran guru dalam memfasilitasi perkembangan kreativitas anak di Taman KanakKanak. Secara lebih rinci kegiatan observasi dimaksudkan untuk melihat peranan guru sebagai berikut : Shinta Ratnamiasih, 2013 Guru Sebagai Pembimbing Dalam Memfasilitasi Perkembangan Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
a) Bagaimana guru menciptakan kondisi dan suasana lingkungan sekolah yang mendorong anak untuk berpikir dan berperilaku kreatif? b) Bagaimana guru memberikan perhatian dan respons-respons yang stimulatif? c) Bagaimana guru menyediakan aktivitas pembelajaran dengan aktivitasaktivitas pembelajaran yang menuntut anak untuk berpikir dan berperilaku kreatif? d) Bagaimana guru menyediakan dan mendorong terjadinya pengalamanpengalaman interaksional anak dengan teman dan orang lain?
Observasi lapangan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut : a) Pengamat berupaya memposisikan diri sebagai “pengamat”. b) Agar kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak berlangsung secara alamiah,
pengamat
membatasi
aktivitasnya
pada
hal-hal
diperkenankan oleh guru Taman Kanak-kanak setempat
yang dan
memposisikan diri sebagai bagian dari komunitas Taman Kanak-kanak alih-alih sebagai “tamu”. c) Pengamat mengamati dan mencatat berbagai peristiwa yang relevan di lapangan serta melaporkannya secara deskriptif. Bila ada interpretasi pengamat yang perlu disampaikan, maka interpretasi pengamat tersebut dapat dituangkan pada bagian tersendiri terpisah dari deskripsi pengamatan. d) Apabila pengamat memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai suatu peristiwa yang diamatinya, maka pengamat dapat melakukan wawancara spontan untuk mendapatkan tanggapan atau penjelasan dari responden mengenai kegiatan atau peristiwa tersebut. Wawancara spontan diusahakan tidak mengganggu kegiatan pembelajaran. Yaitu dilakukan dalam suasana informal pada waktu luang lainnya yang memungkinkan.
Shinta Ratnamiasih, 2013 Guru Sebagai Pembimbing Dalam Memfasilitasi Perkembangan Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
e) Pokok pertanyaan dan jawaban dalam wawancara spontan dilaporkan secara deskriptif. f)
Informasi mengenai waktu, tempat dan sumber data dicatat dalam setiap catatan lapangan.
b. Wawancara 1) Wawancara dengan Kepala Taman Kanak-Kanak Pelaksanaan wawancara dimaksudkan untuk mengumpulkan data mengenai
profil
sekolah
serta
peran
guru
dalam
memfasilitasi
perkembangan kreativitas anak di Taman Kanak-Kanak. Secara lebih rinci kegiatan wawancara dimaksudkan untuk melihat peranan guru sebagai berikut : (1) Bagaimana guru menciptakan kondisi dan suasana lingkungan sekolah yang mendorong anak untuk berpikir dan berperilaku kreatif?. (2)Bagaimana guru memberikan perhatian dan respons-respons yang stimulatif?. (3)Bagaimana guru menyediakan aktivitas pembelajaran dengan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang menuntut anak untuk berpikir dan berperilaku kreatif?. (4) Bagaimana guru menyediakan dan mendorong terjadinya pengalaman-pengalaman interaksional anak dengan teman dan orang lain?. Wawancara dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut : (1)Pewawancara menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. (2) Pewawancara mencatat secara rinci jawaban yang diungkapkan responden. (3) Pewawancara dapat melakukan interpretasi hasil wawancara dalam bahasanya sendiri secara terpisah dari deskripsi hasil wawancara. (4) Apabila pewawancara memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai salah satu aspek yang diwawancarai dari responden, maka pewawancara
dapat
menambahkan
pertanyaan
tambahan
untuk
mendapatkan tanggapan atau penjelasan dari responden mengenai hal tersebut. Pokok pertanyaan dan jawaban dalam wawancara dilaporkan secara deskriptif.
Shinta Ratnamiasih, 2013 Guru Sebagai Pembimbing Dalam Memfasilitasi Perkembangan Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
2) Wawancara dengan Guru Pelaksanaan wawancara dimaksudkan untuk mengumpulkan data mengenai peran guru dalam memfasilitasi perkembangan kreativitas anak di Taman Kanak-Kanak. Secara lebih rinci kegiatan wawancara dimaksudkan untuk melihat peranan guru sebagai berikut : (1) Bagaimana guru menciptakan kondisi dan suasana lingkungan sekolah yang mendorong anak untuk berpikir dan berperilaku kreatif?. (2)Bagaimana guru memberikan perhatian dan respons-respons yang stimulatif?. (3)Bagaimana guru menyediakan aktivitas pembelajaran dengan aktivitasaktivitas pembelajaran yang menuntut anak untuk berpikir dan berperilaku kreatif?. (4)Bagaimana guru menyediakan dan mendorong terjadinya pengalaman-pengalaman interaksional anak dengan teman dan orang lain?. Wawancara dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut : (1)Pewawancara menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. (2) Pewawancara mencatat secara rinci jawaban yang diungkapkan responden. (3) Pewawancara dapat melakukan interpretasi hasil wawancara dalam bahasanya sendiri secara terpisah dari deskripsi hasil wawancara. (4) Apabila pewawancara memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai salah satu aspek yang diwawancarai dari responden, maka pewawancara
dapat
menambahkan
pertanyaan
tambahan
untuk
mendapatkan tanggapan atau penjelasan dari responden mengenai hal tersebut. Pokok pertanyaan dan jawaban dalam wawancara dilaporkan secara deskriptif. 3) Wawancara dengan Orang Tua Pelaksanaan wawancara dimaksudkan untuk mengumpulkan data mengenai tanggapan orang tua terhadap peran guru dalam memfasilitasi perkembangan kreativitas anak di Taman Kanak-Kanak. Secara lebih rinci kegiatan wawancara dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan orang tua Shinta Ratnamiasih, 2013 Guru Sebagai Pembimbing Dalam Memfasilitasi Perkembangan Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
sebagai berikut : (1) mengetahui informasi Taman Kanak-Kanak Melati Mekar. (2) Alasan Memilih Taman Kanak-Kanak Melati Mekar . (3) Tanggapan mengenai pengembangan kreativitas di Taman Kanak-Kanak Melati Mekar. Wawancara dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut : (1) Pewawancara menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. (2) Pewawancara mencatat secara rinci jawaban yang diungkapkan responden. (3) Pewawancara dapat melakukan interpretasi hasil wawancara dalam bahasanya sendiri secara terpisah dari deskripsi hasil wawancara. (4) Apabila pewawancara memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai salah satu aspek yang diwawancarai dari responden, maka pewawancara
dapat
menambahkan
pertanyaan
tambahan
untuk
mendapatkan tanggapan atau penjelasan dari responden mengenai hal tersebut. Pokok pertanyaan dan jawaban dalam wawancara dilaporkan secara deskriptif. c.
Studi Dokumentasi Studi dokumentasi dilakukan dengan melihat dokumen atau arsip yang ada di sekolah yang dapat digunakan sebagai penunjang kelengkapan data, seperti data anak, data guru, dan kondisi umum sekolah.
d. Studi Literatur Studi literatur digunakan dengan menelaah teori-teori yang berhubungan dengan
peran
guru
sebagai
pembimbing
dalam
memfasilitasi
perkembangan kreativitas anak agar penelitian yang dilakukan lebih terarah. 2.
Pencatatan Data Pencatatan data yaitu data yang diperoleh dari lapangan baik itu hasil observasi, wawancara, studi dokumentasi maupun studi literatur dicatat atau dikumpulkan melalui catatan lapangan, pedoman wawancara, kamera foto, dan handycam, hal ini dilakukan untuk menjaga agar data yang diperoleh dari lapangan tidak tercecer dan terjaga keasliannya, serta sesuai dengan situasi
Shinta Ratnamiasih, 2013 Guru Sebagai Pembimbing Dalam Memfasilitasi Perkembangan Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
yang sedang terjadi di lapangan, sehingga dapat memudahkan juga pada saat menganalisis data. 3.
Analisis Data Analisis data yaitu data yang diperoleh dari lapangan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dibuat kesimpulan. Moleong (2010:103) mendefinisikan
analisi
data
adalah
proses
mengorganisasikan
dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Langkah analisis data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah : a. Pengorganisasian data yang diperoleh dari lapangan dibaca kembali, ditelaah, secara rinci, diinterpretasi, dipilih data mana yang akan digunakan yaitu sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian dan data mana yang tidak digunakan. b. Membuat rangkuman, data yang sudah ditelaah dibuat menjadi sebuah abstraksi yang berupa rangkuman, sehingga memudahkan peneliti untuk memahaminya. c. Kesimpulan, data yang terkumpul disimpulkan secara hati-hati dan sistematis dengan menggunakan logika berpikir peneliti dan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini.
E. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan, yang masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Persiapan a. Penyusunan proposal dan skripsi Langkah awal pelaksanaan penelitian adalah menyusun proposal penelitian yang diseminarkan di depan dosen pengampu mata kuliah metode riset bimbingan konseling. Selanjutnya direvisi menjadi Shinta Ratnamiasih, 2013 Guru Sebagai Pembimbing Dalam Memfasilitasi Perkembangan Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
proposal skripsi yang disahkan oleh dewan skripsi. Selanjutnya ditentukan pembimbing I dan II yang akan membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi. b. Pengajuan Izin Penelitian Proses pengajuan izin penelitian diajukan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, kemudian diajukan ke tingkat Fakultas dan tembusan kepada Rektor Universitas Pendidikan Indonesia. Kemudian surat yang telah disahkan diserahkan kepada pihak TK se-Kota Bandung 2. Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan mulai 20 Mei – 23 Juli 2013 3. Pelaporan Laporan akhir penelitian dituangkan dalam bentuk skripsi yang terdiri dari lima bab. . Bab I menguraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, pendekatan dan metode penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi penelitian. Bab II merupakan sajian konsep teoritis yang relevan sebagai landasan operasional penelitian. Bab III memaparkan lokasi dan subjek penelitian, pendekatan dan metode penelitian, instrumen dan teknik pengumpulan data, dan langkahlangkah penelitian. Bab IV berisi deskripsi hasil penelitian dan pembahasan. Dan Bab V merupakan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian.
Shinta Ratnamiasih, 2013 Guru Sebagai Pembimbing Dalam Memfasilitasi Perkembangan Kreativitas Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu