BAB III METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Dalam penelitian ini peneliti melakukan kolaborasi dimana pihak yang melakukan tindakan adalah peneliti sendiri sebagai guru kelas, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam menulis kalimat sederhana adalah teman sejawat. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam hal ini Arikunto,S. (2008 : 2) menyatakan bahwa: Penelitian adalah suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodelogi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam empat tahapan yang bersifat spiral/siklus. Tahapan tersebut meliputi : tahap 1 menyusun rancangan tindakan (planning), tahap 2 pelaksanaan tindakan (acting), tahap 3 pengamatan (observing), tahap 4refleksi (reflecting).
23
24
A.
Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SLB-B Budi Nurani Kecamatan
Baros Kota Sukabumi pada semester II tahun pelajaran 2010-2011. Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi antara penulis dan teman sejawat (Guru kelas, seorang guru PNS golongan IV), seorang tenaga tata usaha, subyek penerima tindakan yaitu 3 orang siswa kelas D3 yang terdiri dari 2 orang siswa perempuan dan 1 orang laki-laki. Adapun nama-namanya sebagai berikut: Tabel 3.1
B.
No.
Nama Siswa
Umur
Keterangan
1.
ZHR
10 tahun
P
2.
HRL
14 tahun
L
3.
NS
10 tahun
P
Siklus Tindakan Siklus tindakan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, peneliti
menggunakan model spiral dari Kemmis dan Taggart yang dikembangkan pada tahun 1988 Wiriatmodjo, R. (2005:66) dimana penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa siklus yaitu, satu siklus yang terdiri dari 1 tindakan. Dalam penelitian tindakan kelas ini direncanakan menggunakan tiga siklus, akan tetapi hal ini bersifat sementara yang mana tidak berpatok terhadap tiga siklus yang direncanakan, yaitu bisa saja bertambah menjadi empat siklus. Maka penelitian ini akan dilanjutkan dan apabila sudah tercapai di siklus ketiga maka penelitian akan diakhiri, akan tetapi batas maksimal yang diambil oleh
25
peneliti yaitu tiga siklus hal ini dengan maksud untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
C.
Prosedur Penelitian Sejalan dengan tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas seperti yang
dijelaskan sebelumnya, secara operasional keempat fase tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan ini, peneliti dan teman sejawat bersama-sama menyusun rencana perbaikan berdasarkan permasalahan yang ditemukan dilapangan yaitu meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana pada siswa tunarungu kelas D3 SLB-B Budi Nurani Kota Sukabumi. Sebelumnya peneliti sebagai guru kelas mengetahui kondisi awal diantaranya yang berhubungan dengan situasi belajar di kelas, serta kemampuan awal siswa terhadap proses pembelajaran menulis kalimat sederhana tanpa menggunakan media. Peneliti mendapatkan data awal melalui pengamatan secara langsung di dalam kelas dengan pedoman pengamatan atau alat pengumpul data dengan cara mengamati proses pembelajaran menulis kalimat sederhana melalui bahasa ujaran yang diucapkan peneliti. Hasil yang didapat setelah melalui test kemampuan awal, peneliti mendapatkan hasil yang kurang memuaskan/ kurang maksimal.
26
Selanjutnya peneliti beserta teman sejawat melakukan pembicaraan tentang perbaikan pembelajaran melalui penggunaan media gambar berseri yang sesuai dengan rumusan masalah di lapangan, serta merancang dan menentukan teknik selama proses pembelajaran berlangsung. Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam tahapan ini adalah membuat rencana perbaikan pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan oleh peneliti dan yang akan dilakukan oleh siswa dengan terlebih dahulu mempelajari bahan pelajaran Bahasa Indonesia kelas III, selanjutnya membuat instrument pengamatan (lembar observasi), mempersiapkan bahan/materi yang akan diajarkan, menyiapkan media pembelajaran, metode dan menyusun alat evaluasi yang akan diperlukan dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Rencana perbaikan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana melalui penggunaan media gambar berseri pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan teknik tindakan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Guru menampilkan gambar, cerita, dengan judul “Lingkungan ”, sebagai ilustrasi untuk memulai pelajaran. b. Melakukan tanya jawab tentang ilustrasi yang ditampilkan oleh guru. c. Melakukan tanya jawab untuk menggali pembendaharaan kata yang dimiliki oleh siswa. d. Memperlihatkan dan menjelaskan gambar yang mewakili subjek dan predikat kemudian obyek.
27
e. Menjelaskan kata yang mewakili urutan gambar berseri menjadi sebuah kalimat sederhana. f. Siswa menuliskan kalimat sederhana yang terdiri dari subyek dan predikat, selanjutnya obyek sesuai dengan urutan gambar berseri. g. Melaksanakan penilaian berupa tes tulisan. Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Adaptasi dari Kemmis dan Taggart)
28
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap kedua ini adalah melaksanakan kegiatan tindakan dengan melakukan proses pembelajaran berdasarkan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dan didasarkan pada metode serta media yang dipersiapkan. Alat media yang dipersiapkan dalam penelitian ini adalah media gambar berseri. Dalam tahapan ini yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sedangkan teman sejawat bertindak sebagai pengamat (observer), sehingga dalam penelitian ini teman sejawat sebagai pengamat dapat langsung secara obyektif mengamati proses pembelajaran yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai guru yang memberi tindakan. Pelaksanaan tindakan kelas menggunakan alat pengumpul data sebagai alat bantu dalam pengamatan. Disepakati pula bahwa selama kegiatan penelitian siswa diupayakan belajar seperti biasa dan kehadiran tim (observer) tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. Adapun fokus utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan menulis kalimat sederhana pada siswa tunarungu kelas D3 di SLB-B Budi Nurani Kota Sukabumi dengan menggunakan media gambar berseri. 3. Pengamatan (Observing) Kegiatan observasi merupakan upaya mengamati dan dilakukan pada saat pelaksanaan/selama tindakan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Pengamat (observer) mengobservasi
29
aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan menulis kalimat sederhana melalui media gambar berseri. Hasil observasi merupakan catatan-catatan tentang seluruh kegiatan proses belajar mengajar dari awal hingga akhir guna menghasilkan temuan selama kegiatan observasi berlangsung dalam upaya untuk merencanakan tindakan-tindakan selanjutnya agar tercapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti. 4. Refleksi (Reflecting) Refleksi dilakukan ketika peneliti sebagai guru sudah selesai melakukan tindakan, kemudian peneliti mendiskusikan rancangan tindakan dengan pengamat (observer) tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diinginkan dan bagian mana yang belum. Dengan kata lain peneliti sebagai guru sedang melakukan evaluasi dini, sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahan dari proses perbaikan belajar mengajar yang dijadikan dasar untuk menentukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Rencana perbaikan ini akan dilaksanakan tiga siklus, dari tiga siklus ini diharapkan sasaran telah tercapai. Dengan kata lain, efektivitas penggunaan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana. Untuk lebih terperinci, maka tindakan penelitian ini dapat dilihat dari model penelitian (Kemmis dan Taggart) yang dilaksanakan peneliti bersama tim observer (pengamat) melalui beberapa siklus dimana satu siklus terdiri dari satu tindakan, yaitu sebagai berikut:
30
a. PerencanaanPersiapan 1) Melakukan pembicaraan kepada Kepala Sekolah mengenai penelitian yang akan dilaksanakan dan sosialisasi penelitian kepada guru untuk membantu peneliti sebagai tim observer. 2) Peneliti sebagai guru kelas mengetahui gambaran awal tentang kondisi siswa kelas D3 mengenai aspek menulis kalimat sederhana. 3) Mengidentifikasi gambar-gambar yang akan dijadikan sebagai media pembelajaran menulis kalimat sederhana disesuaikan dengan tema. 4) Mengumpulkan media gambar berseri. 5) Identifikasi masalah dalam pelaksanaan pembelajaran menulis kalimat sederhana. 6) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP)yang akan digunakan dalam penelitian. 7) Menetapkan metode teknik pengamatan pada setiap tahapan penelitian dengan menggunakan alat format observasi. 8) Menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh berupa siklus tindakan kelas. b. Prosedur Pelaksanaan Tiap Siklus Siklus I terdiri dari 1 tindakan. 1) Setelah mengetahui secara langsung kondisi awal mengenai proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya tentang menulis kalimat sederhana, maka dilakukan tindakan oleh peneliti yaitu : pembelajaran dimulai dengan memperlihatkan dan menjelaskan gambar dengan bahasa
31
ujaran yang mewakili subyek (S) dan predikat (P) dari urutan gambar berseri, kemudian siswa menyebutkan gambar yang diperlihatkan dan menuliskan kata yang mewakili subyek (S) dan predikat (P) dari gambar tersebut. 2) Melakukan observasi pada saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia oleh pengamat sebagai observer. Sasarannya untuk melihat aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis kalimat sederhana. 3) Melakukan evaluasi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang dilanjutkan dengan analisis data yang ada berdasarkan format observasi. Tujuannya untuk mengetahui keberhasilan atau ada tidaknya peningkatan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar berseri. 4) Refleksi pada kegiatan ini peneliti beserta pengamat menyusun rencana selanjutnya untuk merumuskan tindakan lanjutan. Pada kegiatan ini peneliti melakukan perbaikan atas hal-hal yang dirasakan kurang dalam siklus I guna meningkatkan penelitian pada tindakan selanjutnya. Siklus II terdiri dari 1 tindakan. 1) Proses belajar mengajar sama dengan pada siklus I, peneliti sebagai pemberi tindakan memperlihatkan dan menjelaskan gambar dengan bahasa ujaran yang mewakili subyek (S) ,predikat (P) , dan obyek (O) dari urutan gambar berseri, kemudian siswa menyebutkan gambar yang diperlihatkan dan menuliskan kata yang mewakili subyek (S), predikat (P) dan obyek (O) dari gambar tersebut.
32
2) Melakukan observasi pada saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia oleh pengamat sebagai observer. Sasarannya untuk melihat aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis kalimat sederhana. 3) Melakukan evaluasi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang dilanjutkan dengan analisi data yang ada berdasarkan format observasi dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan atau peningkatan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar berseri. 4) Refleksi pada kegiatan ini peneliti beserta pengamat menyusun rencana selanjutnya untuk merumuskan tindakan lanjutan. Pada kegiatan ini peneliti melakukan perbaikan atas hal-hal yang dirasakan kurang dalam siklus sebelumnya guna meningkatkan penelitian pada tindakan selanjutnya. Siklus III terdiri dari I tindakan. 1) Proses pembelajaran sama dengan siklus I dan siklus II. 2) Melakukan observasi pada saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia oleh pengamat sebagai observer. Sebelumnya untuk melihat aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran menulis kalimat sederhana. 3) Melakukan evaluasi terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang dilanjutkan dengan analisis data yang ada berdasarkan format observasi dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan atau peningkatan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar berseri. 4) Refleksi pada kegiatan ini peneliti beserta pengamat menyusun rencana selanjutnya untuk merumuskan tindakan lanjutan. Pada kegiatan ini
33
peneliti melakukan perbaikan atas hal-hal yang dirasakan kurang dalam siklus sebelumnya guna meningkatkan penelitian pada tindakan selanjutnya.
D.
Teknik Pengumpulan Data Menurut Arikunto.S (2002:207). “Pengumpulan data adalah mengamati
variabel yang akan diteliti dengan metode interviu, tes, observasi, kuesioner, dan sebagainya”. Adapun bentuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Pedoman observasi / pengamat Observasi/ pengamatan adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana pengamat/ observer melihat situasi penelitian.Pengamatan dan pencatatan dilakukan terhadap guru dan siswa saat berlangsungnya pembelajaran.
Pada
waktu
observasi,
observer
mengamati
proses
pembelajaran dan mengumpulkan data mengenai segala sesuatu yang terjadi pada proses pembelajaran tersebut. Baik yang terjadi pada guru, maupun situasi kelas dapat menggunakan lembar observasi berbentuk daftar cek dan diisi oleh observer. 2. Tes Tes yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes tertulis, yaitu siswa mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan pembelajaran menulis kalimat sederhana dengan media gambar berseri pada lembar tugas/LKS yang telah disediakan.
34
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan subyek penerima tindakan, mulai dari kemampuan dasar (pretest) sampai pencapaian prestasi (postest). Tes tertulis yang yang dipergunakan dalam penelitian ini termasuk tes prestasi untuk mengukur pencapaian seseorang setelah menerima pembelajaran yang terdiri dari 10 soal yang diselesaikan setelah pembelajaran berakhir.
E.
Analisis Data Setelah semua data terkumpul berdasarkan dari hasil tes dan non tes
(observasi) perlu diolah dan dianalisis, tujuannya untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan. Pada penelitian ini pengolahan dan analisis data menggunakan cara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes (pretes-postes). 1. Analisis Data Kualitatif Data kualitatif ini diperoleh dari lembar observasi kemudian data yang sudah terkumpul diolah dan dianalisis. Langkah-langkah dalam menganalisis data kualitatif, dalam hal ini hasil dari observasi diantaranya menurut Nasution (1998:130). Yaitu : (a) reduksi data, (b) display data, dan (c) mengambil kesimpulan. 1.1. Reduksi Data Pada tahapan ini memilih data yang relevan dan kurang dengan tujuan penelitian. Informasi di lapangan sebagai bahan mentah, disingkat,
35
diringkas, disusun lebih sistematis, serta ditonjolkan pokok-pokok yang penting sehingga lebih mudah dikendalikan. 1.2.Display data Pada tahap ini diusahakan menyajikan data dalam bentuk tema-tema singkat yang langsung diikuti dengan analisis pada tiap tema, sehingga akhirnya diperoleh kesimpulan dari setiap responden. 1.3.Penarikan Kesimpulan Sesuai dengan tujuan penelitian, analisis penelitian ini terutama dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan responden atas fenomena yang diperoleh di lapangan tentang proses tindakan dengan makna/konsep yang ada. 2. Analisis Data Kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes (pretest dan postest). Analisis data ini menggunakan perskoran rata-rata yaitu membandingkan skor rata-rata postest dari setiap siklusnya, dengan demikian akan diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia dalam peningkatan pemahaman kalimat sederhana setelah menggunakan media gambar berseri. Adapun langkah-langkah analisis data tes adalah sebagai berikut: 2.1. Menentukan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) pada pembelajarn Bahasa Indonesia dalam meningkatkan pemahaman kalimat sederhana dengan penggunaan media gambar berseri yaitu 70% sesuai hasil analisa dari berat ringannya indikator, kemampuan anak pada pembelajaran serta kemampuan peneliti dalam mengujikan materi.
36
2.2. Menentukan kriteria penilaian. 2.3. Menganalisis ketepatan instrument yang digunakan. 2.4. Menskor hasil belajar sebelum ada perbaikan dan menskor hasil belajar setelah perbaikan pada setiap siklusnya 2.5. Menstabulasikan skor hasil belajar sebelum ada perbaikan pada setiap siklusnya. 2.6. Menghitung skor rata-rata hasil belajar sebelum ada perbaikan dan setelah ada perbaikan pada setiap siklusnya. 2.7. Membandingkan skor rata-rata hasil belajar sebelum ada perbaikan dan setelah ada perbaikan pada setiap siklusnya Dari perbandingan skor rata-rata hasil belajar dapat diketahui ada atau tidaknya peningkatan skor pada setiap siklusnya.