BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Dutohe Barat Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Lama penelitian berlangsung selama 3 bulan dari bulan Agustus sampai Oktober 2012. B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian. No. 1
Nama Alat Kandang
2
Tempat pakan
3
Tempat minum
4
Timbangan analitik
5
Mikrometer skrup
6
Egg yolk colour Produksi Roche Melihat warna fan dengan skala 1-14 kuning telur Jangka sorong Mengukur
7
8
Pisau
Spesifikasi Kandang koloni
Kegunaan Sebagai tempat tinggal puyuh Plastik Meletakkan pakan Plastik Meletakkan air minum Timbangan digital Menimbang merk sartoris dengan telur, cangkang ketelitian 0.01 gram telur, kuning telur
Jumlah 20 petak
Mikrometer sekrup B Mengukur 408 berkapasitas 0-25 ketebalan telur mm dan skala ketelitian 0.01 mm.
1 buah
Stainless
tinggi dan diameter kuning telur Untuk memecah telur
20 buah 20 buah 1 buah
1 buah 1 buah
1 buah
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Bahan yang Digunakan dalam Penelitian. No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1 Puyuh Umur 3 minggu Bahan percobaan. 2 Ransum Jagung kuning, Sebagai pakan puyuh. dedak halus, bungkil kelapa, kedelai giling, tepung ikan, tepung keong mas, minyak kelapa, kapur, garam dan premix. 3 Air Air minum. 4 Air gula Dicampurkan pada air untuk mengurangi stress setelah mengalami perjalanan. Vitastress 5 Vitamin Mencegah ternak agar tidak stress. 6 7
Anti septic Vaksin
Rodalon ND (Newcastle Disease)
Keterangan Formulasi ransum dan komposisi nutrisi dapat dilhat pada Tabel 5.
Mensterilkan kandang Mencegah penyakit ND pada ternak.
C. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari 5 ekor puyuh sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Model matematik yang digunakan menurut Hanafiah (2010) adalah : Yij = µ + τi + ∑ij Keterangan : Yij
=
Hasil pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ
=
Nilai rata-rata (mean) harapan
τi
=
Pengaruh perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
∑ij
=
Pengaruh galat perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Perlakuan ransum yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: R1 = 10% tepung ikan + 0% tepung keong mas dalam ransum R2 = 7,5% tepung ikan + 2,5% tepung keong mas dalam ransum R3 = 5% tepung ikan + 5% tepung keong mas dalam ransum R4 = 2,5 tepung ikan + 7,5% tepung keong mas dalam ransum R5 = 0% tepung ikan + 10% tepung keong mas dalam ransum Komposisi ransum dan nutrisi untuk setiap perlakuan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Komposisi Ransum dan Nutrisi untuk Setiap Pelakuan yang Digunakan dalam Penelitian Pelakuan Bahan Pakan R1 R2 R3 R4 R5 Jagung kuning 50 50 50 50 50 Dedak halus 10 9.8 9 9 10 Bungkil kelapa 10 9.5 10 10 8.4 Kedelai giling 14 14.4 14.5 14.5 15 Tepung ikan 10 7.5 5 2.5 0 Tepung keong mas 0 2.5 5 7.5 10 Minyak kelapa 1 1.3 1.5 1.7 2 Suplemen mineral Ca & P 3.8 3.8 3.8 3.6 3.4 Garam 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 Premiks 1 1 1 1 1 Jumlah (%) 100 100 100 100 100 Komposisi nutrisi Bahan kering (%) 85.8 85.38 85.03 84.69 84.31 EM (kkal/kg) 2741.5 2747.3 2746.5 2745.6 2745.8 Protein kasar (%) 18.3 18.35 18.37 18.35 18.35 Lemak kasar (%) 6.74 6.95 7.06 7.23 7.52 Serat kasar (%) 4.88 4.97 5.08 5.21 5.25 Kalsium (%) 2.18 2.15 2.19 2.16 2.13 Phospor (%) 0.83 0.76 0.68 0.62 0.56
D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan selama dua minggu, dimulai saat puyuh berumur 67 hari sampai 81 hari (periode bertelur). Pengambilan data dilakukan dengan cara mengambil telur secara acak sebanyak satu butir setiap hari pada tiaptiap ulangan. Telur yang telah diambil kemudian ditimbang dan dianalisis sesuai dengan parameter yang telah ditentukan. E. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh selama kegiatan penelitian ini diolah secara statistik dengan menggunakan analisis sidik ragam. F. Parameter yang Diamati 1.
Berat telur (g), diperoleh dengan menimbang telur yang masih utuh dengan timbangan analitik.
2. Tebal cangkang telur (mm), diperoleh dengan mengukur ketebalan cangkang dengan menggunakan mikrometer skrup. Cangkang telur diperoleh dengan cara memecahkan telur kemudian memisahkan putih dan kuning telur dengan cangkang, selanjutnya mengeluarkan selaput dari pecahan cangkang. 3. Berat cangkang telur (g), diperoleh dengan menimbang cangkang telur. 4. Berat kuning telur (%), diperoleh dengan menimbang kuning telur pada timbangan analitik. 5. Skor warna kuning telur, diperoleh dengan mencocokkan warna kuning telur pada yolk colour fan.
6. Indeks kuning telur, merupakan perbandingan tinggi kuning telur dengan diameter kuning telur. Tinggi dan diameter kuning telur diperoleh dengan mengukur menggunakan jangka sorong.