24
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian di Desa Ulanta Suwawa Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.
Gambar 4: Peta Lokasi Penelitian
24
25
1.1 Waktu Penelitian Waktu penelitian yang diperlukan yaitu selama 3 Bulan mulai dari persiapan sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian. 1.2 Alat Dan Bahan Yang Digunakan Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Kompas Geologi sebagai pengukur kemiringan lereng Golok dan cangkul 2. Meteran untuk mengukur luas plot 3. Papan 4. GPS (global position system) 5. Pipa 6. Jerigen 2 liter sebagai wadah penampung air dalam drum 7. Peta pengunaan Lahan, Peta Kemiringan lereng 8. Kertas 9. Dua buah drum sebagai wadah penampung aliran permukaan dan erosi dengan diameter 58 cm dan tinggi 80 cm ( drum utama dan drum luapan ). 1.3 Variabel Penelitian Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu: a. Variabel Independen ( bebas ) ( x)
: Limpasan Permukaan
b. Variabel Dependen (terikat ) (y)
: Erosi Permukaan
26
1.4 Populasi Dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasinya dalam penelitian ini yaitu meliputi seluruh daerah pertanian jagung, di Kabupaten Bone Bolango Kacamatan Suwawa seluas 900 Ha. 3.4.2 Sampel Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu teknik Stratifiet Random Sampling, yaitu populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata. Sampelnya dapat berupa unit lahan yang memiliki kemiringan lereng mulai dari lereng landai, agak curam, dan curam yang setiap lerengnya dibuatkan plot. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, atau survei langsung ke lokasi penelitian dengan cara langsung dikumpulkan dari sumber pertama atau pengukuran langsung di lapangan pengambilan sampel dilakukan setelah hujan berhenti dan data yang digunakan adalah data primer atau peneliti langsung mengamati atau mengukur di lapangan, limpasan permukaan dengan erosi permukaan diukur pada setiap kejadian hujan. Data curah hujan dikumpulkan melalui pengukuran langsung di lapangan dengan alat pengukur curah hujan yang dipasang pada plot pengukuran. Pengukuran erosi dilakukan pada berbagai variasi curah hujan selama tiga bulan. Sampel tanah diambil pada setiap lokasi plot.
27
3.5.1 Tahapan – Tahapan Pengukuran Erosi Pembuatan Petak Erosi Penelitian ini terdiri dari pengamatan langsung, pengukuran erosi permukaan dilakukan dengan cara membuat plot atau petak. Plot erosi merupakan suatu alat untuk menduga hilangnya tanah permukaan akibat erosi permukaan oleh hujan. Plot dibuat sebanyak 3 petak yang masing-masing ketiga petak tersebut berukuran 10 m2 setiap petaknya beukuran 5 m x 2 m berbentuk persegi panjang dan memiliki ketinggian 30 cm di atas permukaan tanah. Pembuatan petak menggunakan seng yang berukuran 30 cm x 25 cm. Di bagian bawah lereng ditanam plat seng tersebut pada ketinggian yang sama.(Ziliwu,2002:10). Pengukuran Erosi Pengukuran pengambilan data erosi dilakukan dengan menggunakan seng supaya air tidak keluar masuk plat seng yang di tanam sekitar 15 cm dan tingginya 25cm sebagai pembatas sistem plot dengan langkah awal dalam pengamatan dilakukan dengan membuat 3 petak pengamatan erosi permukaan yang memiliki karakteristik lereng berbeda, dengan mengunakan drum. Drum penampung erosi terdapat satu pasang yang terdiri dari drum utama dan drum luapan. Drum utama diberi 4 lubang sebagai keluaran dengan jarak ketinggian dan ukuran diameter yang sama, 2 lubang keluaran di hubungkan pada drum kedua sebagai drum luapan dengan menggunakan pipa. Untuk pengambilan data sampel material erosi yaitu dengan cara mengambil air yang berada pada drum penampung yang telah diketahui volumenya (telah di ukur volumenya sebelum pengambilan sampel) yaitu drum utama dan drum luapan, dimana
28
material air dan tanah yang sudah tertampung pada drum terlebih dahulu diaduk secara merata agar material yang mengendap pada dasar drum dapat tercampur, kemudian diambil sampel meterial dan dimasukkan kedalam jergen ukuran 2 liter penampung yang terbuat dari papan telah terisi air dengan penuh aliran limpasan tersebut akan mengalir dan sebagianya lagi akan mengalir ke jerigen. Apabila limpasan permukaan yang masuk ke dalam drum 40 liter, maka pengambilan sampel dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut: 1) Pengambilan sampel dengan menggunakan jerigen berukuran 2 liter, dengan cara membuka sekrup. Setelah jerigen penuh, sekrup masih tetap dibuka dengan maksud agar volume air limpasan permukaan dalam drum berkurang sampai kira-kira tinggal 40 liter, kemudian sekrup ditutup kembali. Perlu diingat bahwa pengambilan sampel pertama ini volume air di dalam drum tidak perlu diaduk. 2) Cara pengambilan sampel yang kedua dilakukan setelah volume air limpasan permukaan di dalam drum tinggal 40 liter. Pengambilan sampel ini dengan jalan mengaduk-aduk terlebih dahulu agar supaya material yang mengendap di dasar drum dapat tercampur, setelah itu perlu diambil sampelnya dengan jerigen ukuran 2 liter. Indikator-indikator
pengaruh
limpasan
permukaan
terhadap
permukaan 1. Mengukur Petak Pengamatan 2. Mengukur muatan sedimen yang terbawa oleh limpasan permukaan 3. Mengukur pengaruh limpasan permukaan terhadap erosi permukaan
erosi
29
Petak Pengamatan Erosi 4 Meter 5 Cm
2 Meter
Drum 1
Drum 2 Saluranpembagi
Gambar 5 :Plot Pengukuran Erosi Permukaan 3.5.2 Pengukuran Limpasan Permukaan Metode pengukuran limpasan menggunakan metode pengukuran langsung di lapangan untuk mengukur volume limpasan permukaan yang tertampung didalam drum penampungan, diukur dengan meteran sehingga bisa diketahui berapa tingginya air lalu di kalikan dengan volume drum. Karna ada 4 lubang drum maka volume total di kalikan dengan dengan 4, ini di lakukan setelah kejadian
30
hujan. atau untuk menghitung besarnaya limpasan permukaan volume air yang tertampung pada ke dua buah drum penampung tersebut. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur limpasan permukaan Atau menggunakan persamaan sebagai berikut: V = VI+4V2 ……………………………………(Persamaan 1) V = total volume air limpasan permukaan (liter) V1 = volume air pada drum pertama (liter) V2 = volume air pada drum kedua (liter) 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang diperoleh dengan menitik beratkan pada erosi permukaan dan limpasan permukaan pada lahan pertanian.dengan menggunakan Analisis Regresi. Menurut Riduan (2009) Kegunaan uji regresi adalah untuk meramalkan (memperediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) adapun rumus yang digunakan sebagai berikut Y^= a + bx ……………………………………….(Persamaan 2) Keterangan: Y^= (Baca Y topi), subjek variabel terikat yang diproyeksikan X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan a= Nilai konstantanta harga Y jika X=0 b= Nilai arah sebagai penentu (prediksi) yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y