BAB III LANDASAN TEORI 3.1
Studi Parkir Studi ini dilaksanakan dengan maksud agar memperoleh informasi tentang
fasilitas ruang parkir yang ada. Adapun informasi yang diperoleh berupa karakteristik-karakteristik parkir seperti kebutuhan parkir, volume parkir, durasi parkir, akumulasi parkir, angka pergantian parkir, dan indeks parkir. Informasi ini dapat dijadikan dasar untuk memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang. 3.2. Studi Kebutuhan Parkir Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan, termasuk ruang bebas dan lebar bukaan pintu. Dapat pula dikatakan bahwa SRP merupakan ukuran kebutuhan ruang untuk parkir suatu kendaraan dengan aman dan nyaman, dengan besaran ruang yang seefisien mungkin (Munawar, 2004). Dalam buku Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, Munawar (2004), menguraikan penentuan ruang parkir tergantung dari: SRP2 = f(D, Ls, Lm) ................................................................ ..(3.1) Keterangan : SRP2 = satuan ruang parkir kendaraan roda 2,
22
23
D = dimensi kendaraan standar, Ls = ruang bebas samping arah lateral, Lm = ruang bebas samping arah membujur, Penentuan satuan ruang parkir dibagi atas tiga jenis kendaraan dan berdasarkan penentuan untuk mobil penumpang dapat dijelaskan pada Tabel 3.1 di bawah ini: Tabel. 3.1. Penentuan Satuan Ruang Parkir Jenis 1.
SRP (m2)
a. Mobil penumpang Kendaraan untuk golongan I
2.3x5.0
b. Mobil Penumpang untuk golongan II
2.5x5.0
c. Mobil Penumpang untuk golongan III
3.0x5.0
2. Bus atau truk
3.4x12.5
3. Sepeda motor
0.75x2.0 3.0x 5.0
Sumber : Direktur Jenderal Perhubungan Darat, 1998, Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir
24
Satuan Ruang Parkir untuk sepeda motor, ditunjukan dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Satuan Ruang Parkir Untuk Sepeda Motor 3.3. Analisis Kebutuhan Parkir Dalam menghitung analisis kebutuhan parkir, ada beberapa para meter karakteristik parkir yang perlu diketahui seperti di bawah ini. 3.3.1 Akumulasi Parkir Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang parkir di suatu tempat pada waktu tertentu dan dapat dibagi sesuai dengan kategori jenis dan maksud perjalanan, dimana integrasi dari akumulasi parkir secara periode tertentu, menunjukkan beban parkir (jumlah kendaraan parkir) dalam satuan jam kendaraan per periode tertentu. Akumulasi = Ei – Ex ........................................................ (3.2) Keterangan : Ei = Entry (kendaraan yang masuk lokasi) Ex = Exit (kendaraan yang keluar lokasi)
25
Bila sebelum pengamatan sudah terdapat kendaraan yang parkir maka banyaknya kendaraan yang telah diparkir dijumlahkan dalam harga akumulasi yang telah dibuat, sehingga persamaan di atas menjadi: Akumulasi = Ei – Ex + X ................................................. (3.3) Keterangan : X = jumlah kendaraan yang telah parkir sebelum pengamatan 3.3.2 Durasi Parkir Durasi parkir adalah lamanya waktu yang dipergunakan untuk parkir. Menurut Hobbs (1995), durasi parkir merupakan rentang waktu (lama waktu) kendaraan yang diparkir. Nilai durasi parkir diperoleh dengan persamaan: Durasi = Extime – Entime ............................................... (3.4) Keterangan : Extime = waktu saat kendaraan keluar dari lokasi parkir Entime = waktu saat kendaraan masuk ke lokasi parkir 3.3.3 Volume Parkir Menurut Hobbs (1995), volume parkir menyatakan jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir (jumlah kendaraan dalam periode tertentu, biasanya per hari). Waktu yang digunakan kendaraan untuk parkir, dalam menit atau jam yang menyatakan lamanya parkir. Diasumsikan volume parkir dihitung dengan menjumlahkan kendaraan yang masuk ke areal parkir pada jam-jam sibuk. Volume = Ei + X ............................................................. (3.5) Keterangan : Ei = Entry (kendaraan yang masuk ke areal parkir)
26
X = kendaraan yang sudah ada sebelum pengamatan 3.3.4 Indeks Parkir Indeks parkir adalah ukuran untuk menyatakan penggunaan panjang jalan dan dinyatakan dalam persentase ruang yang ditempati oleh kendaraan parkir (Hobbs, 1995). Indeks parkir=
.........(3.7)
3.3.5 Pergantian parkir (turn over parking) Pergantian parkir (turn over parkirng) adalah tingkat penggunaan ruang parkir dan diperoleh dengan membagi volume parkir dengan jumlah ruang-ruang parkir untuk satu periode tertentu (Hobbs 1995). Tingkat Turn Over=
.(3.8)
3.4. Penentuan Kebutuhan Parkir Menurut Hobbs (1995), kebutuhan ruang parkir adalah kebutuhan ruang parkir yang dihitung dengan mengalikan SRP yang direncanakan dengan volume puncak kendaraan yang parkir berdasarkan data hasil akumulasi. KRP = Vp x SRP ................................................................................. (3.9)
27
Keterangan : KRP = Kebutuhan Ruang Parkir Vp = Volume puncak parkir kendaraan berdasarkan data hasil akumulasi SRP = Satuan Ruang Parkir 3.5. Desain Parkir Parkir di luar badan jalan diaplikasikan di tempat-tempat yang tarikan perjalanannya besar agar kelancaran arus lalu lintas dan kelestarian lingkungan tetap terjaga. Parkir ini dimaksudkan untuk memudahkan para pengguna jasa parkir, selain memberi keselamatan pengguna jalan dan kelancaran lalu lintas. Pola parkir ini juga tergantung pada tersedianya lahan serta letak antara jalan akses utama dan daerah yang dijalani. Dengan demikian, desain parkir di luar badan jalan sangat perlu diselaraskan dengan kebutuhan ruang parkir. 1.
Pola parkir sepeda motor Pada umumnya posisi kendaraan adalah 90°. Dari segi efektivitas ruang, posisi sudut 90° lebih menguntungkan. a. Pola parkir satu sisi Pola ini diterapkan apabila ketersediaan ruang sempit.
Sumber : Departemen Perhubungan Darat (1996) Gambar 3.2 Pola Parkir Satu Sisi
28
b. Pola parkir dua sisi Pola ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup memadai (lebar ruas ≥ 5,6 cm)
Sumber : Departemen Perhubungan Darat (1996) Gambar 3.3 Pola Parkir Dua Sisi c. Pola parkir pulau Pola parkir ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup luas.
Sumber : Departemen Perhubungan Darat (1996) Gambar 3.4 Pola Parkir Pulau Keterangan : h = jarak terjauh antara tepi luar satuan ruang parkir w= lebar terjauh antara satuan ruang parkir b = lebar jalur gang