BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Variabel independen
Perilaku siswa-siswi • Pengetahuan • Sikap • Tindakan
3.2
Variabel Dependen
Makanan dan Minuman yang mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu
Definisi Operasional
1.
Perilaku Meliputi Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan
2.
Pengetahuan adalah kemampuan siswa-siswi dalam menjawab pertanyaan pengetahuan tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu.
3.
Sikap adalah respon siswa-siswi dalam menjawab pertanyaan sikap tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu.
4.
Tindakan adalah kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan tindakan tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu.
5.
BTM tertentu adalah bahan tambahan makanan meliputi pengawet, pemanis, pewarna dan penyedap rasa.
6.
Cara pengukuran : Menjawab Kuisioner
7.
Kuisioner adalah daftar pertanyaan tentang pengetahuan, sikap dan tindakan seputar makanan dan minuman jajanan yang akan dijawab oleh siswa-siswi.
Universitas Sumatera Utara
8.
Alat Ukur : Kuisioner, pertanyaan yang diajukan sebanyak 26 pertanyaan dengan 2-3 pilihan jawaban
9.
•
Jawaban yang benar diberi skor 2
•
Jawaban yang kurang lengkap diberi skor 1
•
Jawaban yang salah diberi skor 0
Kategori •
Pengetahuan Baik ( Total Skor 20-26 )
•
Pengetahuan Sedang ( Total Skor 11-19 )
•
Pengetahuan Kurang ( Total Skor 0-10 )
•
Sikap Baik ( Total Skor 12-16 )
•
Sikap Sedang ( Total Skor 7-11 )
•
Sikap Kurang ( Total Skor 0-6 )
•
Tindakan Baik ( Total Skor 8-10 )
•
Tindakan Sedang ( Total Skor 5-7 )
•
Tindakan Kurang ( Total Skor 0-4 )
10. Skala Pengukuran : Ordinal
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan siswa tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan ( BTM ) tertentu.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian
4.2.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukanpada bulan November 2013
4.2.2.Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Medan Selayang, Medan yaitu SMP Plus Muhammadiyah 3. Pemilihan lokasi ini dipilih secara purposive sampling dengan alasan : 1.
Banyak penjaja makanan dan warung penjualan makanan yang menjual makanan dengan warna- warna yang mencolok, terang dan dengan rasa yang sangat manis secara bebas di lingkungan sekolah tersebut dibandingkan sekolah-sekolah lain.
2. Tidak ada peraturan tegas dari pihak sekolah yang melarang murid-murid untuk tidak jajan sembarangan, dapat dilihat dari bebasnya murid keluar dari pekarangan sekolah untuk membeli makanan atau minuman bahkan guru juga sering mengonsumsi makanan jajanan yang berada dilingkungan sekolah.
Universitas Sumatera Utara
4.3Populasi dan Sampel
4.3.1Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Plus Muhammadiyah 3 Medan kelas VII, VIII dan IX yang berjumlah 207siswa
4.3.2Sampel Sampeladalah sebagian dari populasi. Sampel dihitung dengan rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel minimal (n) jika diketahui ukuran populasi (N) pada taraf signifikansi α adalah:
n= Dimana :
N 1 + N (α2)
N = Besar Populasi n = Besar Sampel α = Tingkat kepercayaan/nilai presisi ketepatan yang diinginkan 95% atau (0,05)
Maka :
𝑛𝑛 =
𝑁𝑁 1 + 𝑁𝑁 (𝛼𝛼 2 )
𝑛𝑛 =
207 1 + 207 (0,052 )
𝑛𝑛 = 𝑛𝑛 =
207 1 + 207 ( 0,0025)
207 1,5175
𝑛𝑛 = 137 𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆𝑆
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel minimal yang akan diambil dalam penelitian ini sebanyak 137 siswa. Untuk pengambilan jumlah sampel dari tiap-tiap kelas dilakukan dengan cara total sampling. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sebanyak 207 siswa. Maka jumlah sampel untuk masing-masing kelas dalam penelitian ini adalah kelas VII A 33 orang, kelas VII B 32 orang, kelas VIII A34 orang, kelas VIII B32 orang, kelas IX A
26 orang, kelas IX B 25 orang, kelas IX C25 orang.
4.4Tekhnik Pengumpulan Data
4.4.1Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh berdasarkan jawaban siswa-siswi terhadap kuisioner yang diberikan. Data terdiri dari Pengetahuan, Sikap dan tindakan siswa-siswi.
4.4.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari SMP Plus Muhammadiyah 3 berupa gambaran umum sekolah dan jumlah siswa-siswi dan dari studi kepustakaan yang mendukung penelitian ini.
4.4.3 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen penelitian yaitu berupa kuisioner yang dipergunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reabilitasnya dengan menggunakan tekhnik korelasi “product moment” dan uji Cronbach ( Cronbach Alpha) dengan menggunakan program Statistical Package For Social Science ( SPSS ) 18. Sampel yang digunakan dalam uji validitas ini memiliki karakter yang hampir sama dengan sampel penelitian. Uji validitas dan Reabilitas kuisioner dilakukan di Namira Islamic School, Jalan Setiabudi Pasar 1 No.76 Tanjung Sari, Medan.
Universitas Sumatera Utara
4.5Pengolahan dan Analisa Data
4.5.1 Pengolahan Data Menurut Pratomo yang dikutip oleh Daniaty (2009) skala pengukuran pengetahuan, sikap dan tindakan berdasarkan atas jawaban responden dari semua pertanyaan yang diberikan, yaitu : 1. Kategori Baik, apabila responden mendapat >75% dari total skor 2. Kategori Sedang, apabila responden mendapat 40%-75% dari total skor 3. Kategori Kurang, apabila responden mendapat <40% dari total skor
1. Pengetahuan Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dari responden diukur dengan menjumlahkan skor dari tiap-tiap pertanyaan dalam kuisioner. Jumlah pertanyaan pengetahuan sebanyak 13 pertanyaan dengan skor tertinggi adalah 26, dan skor terendah adalah 0. Berdasarkan skor yang telah diperoleh tersebut maka kriteria pengukuran adalah sebagai berikut : a. Pengetahuan baik apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor 20-26 b. Pengetahuan sedang apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor 11-19 c. Pengetahuan kurang apabila responden menjawab pertanyaan dengan skor 0-10
2. Sikap Untuk mengetahui ukuran penilaian sikap dari responden diukur dengan menjumlahkan skor dari tiap-tiap pertanyaan dalam kuisioner. Jumlah pertanyaan sikap sebanyak 8 pertanyaan dengan skor tertinggi adalah 16, dan skor terendah adalah 0, Berdasarkan skor yang telah diperoleh tersebut maka kriteria pengukuran adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Sikap baik apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor 1216 b. Sikap sedang apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor 7-11 c. Sikap kurang apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor 0-6
3. Tindakan Untuk mengetahui ukuran penilaian tindakan dari responden diukur dengan menjumlahkan skor dari tiap-tiap pertanyaan dalam kuisioner. Jumlah pertanyaan tindakan sebanyak 5 pertanyaan dengan skor tertinggi adalah 10, dan skor terendah adalah 0, Berdasarkan skor yang telah diperoleh tersebut maka kriteria pengukuran adalah sebagai berikut :
a. Tindakan baik apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor 8-10 b. Tindakan sedang apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor 5-7 c. Tindakan kurang apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor 0-4
4.5.2 Analisa Data
Data yang dikumpulkan diperoleh secara manual dengan menggunakan kuisioner
kemudian
data
tersebut
dianalisa
secara
deskriptif
untuk
mendiskripsikan pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu. Hasil analisa diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS dan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di SMP Plus Muhammadiyah3 yang terletak di Jalan Abdul Hakim No.2 Tanjung Sari Pasar 1 Kecamatan Medan Selayang, Provinsi Sumatera Utara, Medan. Sekolah ini memiliki 40 tenaga kerja (tenaga pengajar dan pegawai) dengan jumlah kelas sebanyak 10 kelas regular dan 7 kelas plus dan memiliki 513 siswa-siswi. Sekolah ini juga memiliki kelas ruang laboratorium, perpustakaan, aula serba guna, studio musik, halaman/lapangan olahraga, kantin, ruang ibadah / musholla, ruang guru dan ruang kepala sekolah. Di sekolah ini terdapat beberapa pedagang jajanan yang berada di dalam sekolah dan didepan gerbang sekolah, pedagang yang berada didalam sekolah menjual berbagai makanan dan minuman jajanan antara lain makanan gorengan seperti bakwan, risol, tahu isi, kue-kue basah, bakso goreng dan saus, kemudian keripik, makanan ringan kemasan, permen, es sirop, serta minuman kemasan. Sedangkan pedagang didepan gerbang sekolah menjual antara lain es campur, es sirop/es doger, bakso bakar, sosis goreng, mie goreng, rujak. Selain itu sekolah ini terletak tidak jauh dari pusat kota, akses makanan jajanan sangatlah mudah didapat.
5.2Deskripsi Karakteristik Responden Terdapat sebanyak 184 responden yang ikut serta dalam penelitian ini. Dari keseluruhan responden, gambaran karakteristik yang diamati meliputi usia dan jenis kelamin. Gambaran karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 5.1 dan tabel 5.2berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1 Gambaran Usia (tahun) Responden No. 1 2 3 4 5 6
Usia (tahun) 11 12 13 14 15 16 Total
Jumlah Responden
% Responden
9 54 67 48 5
4.9 29.3 36.4 26.1 2.7
1 184
0.6 100
Tabel 5.1 di atas menunjukkan bahwa pada SMP Plus Muhammadiyah-3 Medan responden terbanyak adalah responden yang berumur 13 tahun yakni sebanyak 67 orang (36,4%) sedangkan yang paling sedikit adalah responden yang berumur 16 tahun yakni hanya 1 orang (0,5%).
Tabel 5.2 Gambaran Jenis Kelamin Responden No. 1.
Jenis Kelamin Laki-Laki
JumlahResponden 103
% Responden 56
2.
Perempuan
81
44
Total
184
100
Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah laki laki yakni berjumlah 103 orang (56%) sementara responden perempuan berjumlah 81 orang (44%).
5.3 Alur Penelitian Izin untuk meneliti diperoleh dari Kepala Sekolah SMP Plus Muhammadiyah 3 setelah peneliti menyerahkan permohonan surat izin penelitian yang diperoleh dari fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reabilitas terhadap kuisioner. Uji validitas dan reabilitas kuisioner ini dilakukan pada sampelyang memiliki karakter yang hampir sama dengan SMP Plus
Universitas Sumatera Utara
Muhammadiyah 3 Medan, yaitu di SMP Namira Islamic School, Jalan Setiabudi Pasar 1 No.76 Tanjung Sari, Medan. Uji validitas dan reabilitas dilakukanpada bulan Oktober 2013 dengan membagikan kuisioner kepada 30 subjek sampel. Kuisioner yang telah diisi kemudian di uji validitas dan reabilitasnya dengan tekhnik korelasi “product moment” dan uji Cronbach ( Cronbach Alpha) dengan menggunakan program Statistical Package For Social Science ( SPSS ) 18, dan hasilnya semua kuisioner ini valid dan reabel (pada Lampiran). Penelitian dilakukan pada bulan November pada pukul 08.00 WIB pagi hari, dengan cara membagikan kuisioner kepada siswa-siswi untuk dijawab. Penelitian dilakukan di kelas VII A, VIIB, VIIIA, VIIIB, IXA, IXB, dan IXC secara berurutan.Namun, pada saat penelitian dilakukan, tidak semua siswa/siswi dapat hadir, sehingga jumlah sampel untuk masing-masing kelas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut kelas VII A 30 orang, kelas VII B 29 orang, kelas VIII A 31 orang, kelas VIII B 27 orang, kelas IX A 23 orang, kelas IX B 22 orang, dan kelas IX C 22 orang. Maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 184 siswa, dengan siswa/siswi yang tidak hadir sebanyak 23 siswa/siswi. Berdasarkan lembar respon yang dikumpulkan, diperolehlah hasil penelitian.
5.4Hasil Analisa Data dan Pembahasan 5.4.1 Hasil Analisa Data 5.4.1.1 Pengetahuan Pengetahuan responden yang diukur meliputi pengertian BTM, contohcontoh BTM, ciri-ciri makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM yang dilarang serta bahaya BTM bagi kesehatan. Gambaran pengetahuan responden dapat dilihat dari tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3 Gambaran Pengetahuan Responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu. No.
Pertanyaan
Skor 0
Skor 1
Skor 2
n
%
n
%
n
%
1.
Pengertian dari BTM*.
17
9.2
17
9.2
150
81.6
2.
Tujuan penggunaan BTM*.
9
4.9
25
13.6
150
81.5
3.
Contoh-contoh BTM*.
7
3.8
14
7.6
163
88.6
4.
Ciri-ciri makanan yang mengandung
12
6.5
58
31.5
114
62.0
75
40.8
42
22.8
67
36.4
4
2.2
11
6.0
169
91.8
7
3.8
92
50.0
85
46.2
14
7.6
84
45.7
86
46.7
13
7.1
32
17.4
139
75.5
pengawet. 5.
Ciri-ciri makanan/minuman yang mengandung pemanis.
6.
Ciri-ciri makanan/minuman yang mengandung pewarna.
7.
Contoh-contoh BTM* yang dilarang penggunaanya oleh pemerintah.
8.
Contoh-contoh makanan yang mengandung formalin.
9.
Ciri-ciri bakso yang mengandung formalin dan boraks.
10.
Fungsi Formalin.
36
19.6
81
44.0
67
36.4
11.
Fungsi MSG**.
56
30.4
27
14.7
101
54.9
12.
Contoh jajanan yang mengandung
19
10.3
54
29.4
111
60.3
24
13.1
42
22.8
118
64.1
MSG**. 13.
Bahaya BTM* bagi kesehatan.
*BTM = Bahan Tambahan Makanan **MSG = Monosodium Glutamate
Tabel 5.3 menunjukkan pertanyaan yang paling banyak dijawab benar adalah pertanyaan mengenai ciri-ciri makanan/minuman yang mengandung pewarna,
yaitu
sebanyak
169
orang
(91.8%)
menjawab
ciri-ciri
makanan/minuman yang mengandung pewarna adalah yang warnanya sangat mencolok dan terlihat sangat menarik. sebanyak 11 orang (6%) menjawab ciri-ciri
Universitas Sumatera Utara
makanan/minuman yang mengandung pewarna adalah yang warnanya terlihat menarik saja dan hanya 4 orang (2.2%) menjawab ciri-ciri makanan/minuman yang mengandung pewarna adalah tidak berwarna. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan mengenai ciri-ciri makanan/minuman yang mengandung pemanis. yaitu sebanyak 75 orang (40.8%) tidak mengetahui ciri-ciri makanan/minuman yang mengandung pemanis, dengan menjawab ciri-ciri makanan/minuman yang mengandung pemanis rasanya sangat manis dan sama sekali tidak pahit. Berdasarkan hasil skoring dari jawaban responden maka pengetahuan dikategorikan ke dalam 3 kategori yakni kategori pengetahuan baik, sedang dan kurang. Hasil pengkategorian dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5.4 Kategori Pengetahuan Responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Medan Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu No.
Kategori Pengetahuan
Jumlah Responden
% Responden
1.
Baik
109
59.2
2.
Sedang
72
39.2
3.
Kurang
3
1.6
184
100
Total
Tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa responden yang berada pada kategori ‘baik’ adalah yang terbanyak yaitu sebanyak 109 orang (59.2%), sedangkan yang berada pada kategori ‘sedang’ yaitu sebanyak 72 orang (39.2%) dan responden yang berada pada kategori ‘kurang’ yaitu sebanyak 3 orang (1.6%).
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin Responden dengan Pengetahuan Responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Medan Pengetahuan No.
Total
Jenis Kelamin Baik
Responden
Sedang
Kurang
Jlh
%
Jlh
%
Jlh
%
Jumlah
%
1.
Laki Laki
61
33.1
39
21.2
3
1.6
103
55.9
2.
Perempuan
48
26.1
33
18
0
0
81
44.1
109
59.2
72
39.2
3
1.6
184
100
Total
Pada tabel 5.5 juga dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pengetahuan ‘baik’ paling banyak berjenis kelamin laki laki yaitu sebanyak 61 orang (33.1%)dan responden yang memiliki pengetahuan ‘kurang’ semuanya berjenis kelamin laki laki yaitu sebanyak 3 orang (1.6%). 5.4.1.2 Sikap Sikap responden merupakan respon responden terhadap fungsi BTM, penggunaan BTM, BTM yang dilarang ditambahkan dalam makanan dan minuman jajanan dan dampak BTM bagi kesehatan. Gambaran sikap responden dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5.6 Gambaran Sikap Responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu. No.
Pertanyaan
1.
BTM* yang dimasukkan dalam jajanan makanan dan minuman dapat memperbaiki kualitas dan membuat makanan dan minuman jadi lebih menarik. BTM* harus selalu digunakan dalam pengolahan makanan dan minuman jajanan. Makanan dan minuman jajanan mengandung Bahan Tambahan Makanan dengan dosis berlebihan. Makanan dan minuman jajanan mengandung formalin agar lebih awet (tahan lama). Boraks tidak boleh digunakan untuk mengenyalkan bakso. Makanan dan minuman jajanan yang mengandung pewarna buatan dari bahan kimia diganti dengan
2. 3. 4. 5. 6.
Setuju n % 32 17.4
Tidak Setuju n % 152 82.6
23
12.5
161
87.5
19
10.3
165
89.7
23
12.5
161
87.5
127
69
57
31
145
78.8
39
21.2
Universitas Sumatera Utara
7.
pewarna alami seperti kunyit atau pandan. Semua makanan jajanan harus mengandung MSG (Monosodium Glutamate) agar lebih enak dan terasa gurih.
8.
Bahan Tambahan Makanan (BTM) dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti mual, muntah, pusing, gangguan pencernaan, kanker bahkan sampai kematian. *BTM = Bahan Tambahan Makanan
42
22.8
142
77.2
86
46.7
98
53.3
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa paling banyak yaitu 145 orang (78.8%) responden setuju bila makanan dan minuman jajanan yang mengandung pewarna buatan dari bahan kimia diganti dengan pewarna alami seperti kunyit atau pandan,sedangkan paling banyak tidak menyetujui bila makanan dan minuman jajanan mengandung Bahan Tambahan Makanan dengan dosis berlebihan, yaitu165 orang (89.7%), Berdasarkan hasil skoring dari jawaban responden maka sikap responden dikategorikan ke dalam 3 kategori yakni sikap dengan kategori baik, sedang dan kurang. Hasil pengkategorian dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 5.7Kategori Sikap Responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu. No. 1. 2. 3.
Kategori Sikap Baik Sedang Kurang Total
Jumlah Responden 106 61 17 184
% Responden 57.6 33.2 9.2 100
Berdasarkan tabel 5.7 diketahui bahwa responden terbanyak di SMP Plus Muhammadiyah 3 secara umum memiliki sikap kategori ‘baik’ yaitu sebanyak 106 orang (57.6%), sedangkan responden yang memiliki sikap kategori ‘sedang’ sebanyak 61 orang (33.2%) dan responden yang memiliki sikap kategori ‘kurang’ sebanyak 17 orang (9.2%).
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8 Tabulasi Silang Antara Sikap Responden dengan Jenis Kelamin Responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Medan Sikap No.
Total
Jenis Kelamin Baik
Responden
Sedang
Kurang
Jlh
%
Jlh
%
Jlh
%
Jumlah
%
1.
Laki Laki
54
29.3
35
19.1
14
7.6
103
56
2.
Perempuan
52
28.3
26
14.1
3
1.6
81
44
106
57.6
61
33.2
17
9.2
184
100
Total
Pada tabel 5.8 juga dapat dilihat bahwa responden yang memiliki sikap kategori ‘baik’ paling banyak berjenis kelamin laki laki yaitu sebanyak 54 orang (29.3%) sedangkan perempuan sebanyak 52 orang (28.3%) dan responden yang memiliki sikap kategori‘kurang’paling banyak juga berjenis kelamin laki laki yaitu sebanyak 14 orang (7.6% ).
Sedangkan perempuan sebanyak 3 orang
(1.6%). Tabulasi silang antara pengetahuan responden dengan sikap responden tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 5.9 Tabulasi Silang Antara Sikap Responden dengan Pengetahuan Responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Medan Sikap No.
Pengetahuan
Baik
Total
Sedang
Kurang
Jlh
%
Jlh
%
Jlh
%
Jumlah
%
1.
Baik
72
39.2
33
17.9
4
2.1
109
59,2
2.
Sedang
34
18.4
25
13.7
13
7.1
72
39,2
3.
Kurang
0
0
3
1.6
0
0
3
1,6
Total
106
57.6
61
33.2
17
9.2
184
100
Tabel 5.9 menunjukkan bahwa paling banyak responden memilliki pengetahuan ‘baik’ dan sikap yang ‘baik’ yaitu sebanyak 72 orang (39.2%)
Universitas Sumatera Utara
sementara tidak ada responden yang memiliki pengetahuan dalam kategori ‘kurang’ disertai sikap yang ‘kurang’ dan pengetahuan dalam kategori ‘kurang’ disertai sikap yang ‘baik’.
5.4.1.3 Tindakan Tindakan responden meliputi tindakan jajan dan jenis jajanan yang dibeli di sekolah, serta tindakan mengkonsumsi jajanan yang mengandung BTM seperti pemanis, pewarna, pengawet dan penyedap rasa. Pilihan jawaban atas pertanyaan tindakan adalah selalu, kadang-kadang dan tidak, dimana selalu berarti setiap hari, kadang-kadang tidak berarti setiap hari dan tidak berarti sama sekali tidak pernah. Uraian tindakan responden dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.10 Gambaran Tindakan Responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Medan Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu. Selalu No.
Pertanyaan
1.
Jajan di Sekolah
2.
Membeli jajanan yang rasanya sangat manis seperti es sirop, minuman
Kadang-
Tidak
Kadang
n
%
n
%
n
%
59
32.1
124
67.4
1
0.5
41
22.3
110
59.8
33
17.9
37
20.1
67
36.4
80
43.5
42
22.8
112
60.9
30
16.3
46
25
109
59.2
29
15.8
kemasan atau permen. 3.
Membeli jajanan yang warnanya sangat mencolok.
4.
Membeli jajanan seperti mie atau bakso.
5.
Membeli jajanan makanan ringan (snack) dan gorengan.
Tabel diatas menunjukkan bahwa hampir seluruh responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Medan jajan di sekolah, hanya 1 orang (0.5%) responden yang tidak jajan disekolah. Sementara itu sebanyak 124 orang (67.4%) responden yang
Universitas Sumatera Utara
kadang-kadang jajan disekolah selebihnya yaitu 59 orang (32.1%) responden selalu jajan disekolah.Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa 80 orang (43.5%) responden tidak membeli jajanan yang warnanya sangat mencolok dan hanya 37 orang (20.1%) responden yang selalu membelinya.
Berdasarkan hasil skoring dari jawaban responden maka tindakan responden dikategorikan ke dalam 3 kategori yaitu tindakan kategori baik, sedang dan kurang. Kategori tindakan responden dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.11 Kategori Tindakan Responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu. No.
Kategori Tindakan
1. 2. 3.
Jumlah Responden
% Responden
16 107 61 184
8.6 58.2 33.2 100
Baik Sedang Kurang Total
Berdasarkan tabel 5.11 diketahui bahwa responden terbanyak di SMP Plus Muhammadiyah 3 secara umum memiliki tindakan kategori ‘sedang’ yaitu sebanyak 107 orang (58.2%), sedangkan responden yang memiliki tindakan kategori ‘baik’ adalah yang paling sedikit yaitu hanya sebanyak 16 orang (8.6%) dan responden yang memiliki tindakan kategori ‘kurang’ sebanyak 61 orang (33.2%). Tabel 5.12 Tabulasi Silang Antara Tindakan Responden dengan Jenis Kelamin Responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Medan Tindakan No.
Total
Jenis Kelamin Baik
Responden
Sedang
Kurang
Jlh
%
Jlh
%
Jlh
%
Jumlah
%
1.
Laki Laki
9
4.8
50
27.2
44
23.9
103
56
2.
Perempuan
7
3.8
57
31
17
9.3
81
44
16
8.6
107
58.2
61
33.2
184
100
Total
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel 5.12 juga dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tindakan kategori baik paling banyak berjenis kelamin laki laki yaitu sebanyak 9 orang (4.8%) sedangkan perempuan sebanyak 7 orang (3.8%) dan responden yang memiliki tindakan kategori kurang paling banyak juga berjenis kelamin laki laki yaitu sebanyak 44 orang (23.9%). Sedangkan perempuan sebanyak 17 orang (9.3%). Tabulasi silang antara tindakan responden dengan pengetahuan responden tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 5.13 Tabulasi Silang Antara Tindakan Responden dengan Pengetahuan Responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Medan Tindakan No.
Pengetahuan
Total
Baik Jlh %
Sedang Jlh %
Kurang Jlh %
Jumlah
%
1.
Baik
10
5.3
68
37
31
16.8
109
59.2
2. 3.
Sedang Kurang Total
4 2 16
2.2 1.1 8.6
38 1 107
20.7 0.5 58.2
30 0 61
16.4 0 33.2
72 3 184
39.2 1.6 100
Tabel 5.13 menunjukkan bahwa paling banyak responden memilliki pengetahuan kategori‘baik’ dan tindakankategori‘sedang’ yaitu sebanyak 68 orang (37%) sementara tidak ada responden yang memiliki pengetahuan kategori ‘kurang’ disertai tindakan kategori ‘kurang’. Adapun responden yang memiliki pengetahuan kategori ‘baik’ disertai tindakan kategori ‘baik’ hanyalah sebanyak 10 orang (5.3%). Tabulasi silang antara tindakan responden dengan sikap responden tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu dapat dilihat pada tabel berikut
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14 Tabulasi Silang Antara Tindakan Responden dengan Sikap Responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Medan Tindakan No.
Sikap
Baik Jlh %
Total
Sedang Jlh %
Kurang Jlh %
Jumlah
%
1.
Baik
9
4.8
66
35.9
31
16.8
106
57.6
2. 3.
Sedang Kurang Total
7 0 16
3.8 0 8.6
35 6 107
19 3.3 58.2
19 11 61
10.4 6 33.2
61 17 184
33.2 9.2 100
Tabel 5.14 menunjukkan bahwa paling banyak responden memilliki sikap kategori ‘baik’ dan tindakan kategori ‘sedang’ yaitu sebanyak 66 orang (35.9%) sementara tidak ada responden yang memiliki sikap kategori ‘kurang’ disertai tindakan kategori ‘baik’. Adapun responden yang memiliki sikap kategori ‘baik’ disertai tindakan kategori ‘baik’ hanyalah sebanyak 9 orang (4.8%).
Tabel 5.15 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Makanan dan Minuman Jajanan yang Dikonsumsi di SMP PLUS Muhammadiyah 3 Medan
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Makanan & minuman Jajanan yang dikonsumsi Bakso dan Saus Sosis Mie Sop/ Mie Bakso / Mie goreng Makanan Kemasan Ringan (snack) Minuman Kemasan Es Sirop / Es Campur Gorengan Lain Lain
Jumlah Responden 27 20 55
% Responden 14.6 10.8 29.9
46
25
75 27 31 -
40.8 14.6 16.8 -
Berdasarkan tabel 5.18 diatas diketahui bahwa dari & jenis makanan dan minuman jajanan yang dijual di SMP Plus Muhammadiyah 3 Medan, sebanyak 75 orang (40.8%) responden mengkonsumsi minuman kemasan, sementara yang paling sedikit dimintai adalah sosis, yakni hanya 20 orang(10.8%) responden yang mengkonsumsinya.
Universitas Sumatera Utara
5.4.2 Pembahasan 5.4.2.1 Pengetahuan Apabila dilihat dari hasil penelitian, ternyata sebanyak 109 orang (59.2%) Siswa-siswi SMP Plus Muhammadiyah memiliki pengetahuan yang baik mengenai makanan dan minuman jajanan yang mengandung Bahan Tambahan Makanan tertentu. Sementara dari hasil penelitian yang hampir sama pernah dilakukan oleh Daniaty di SMP Negeri 3 Binjai pada tahun 2009, dan hasilnya didapati lebih banyak pada kategori sedang yakni sebesar 50.97% sedangkan siswa-siswi dalam kategori baik hanya sebesar 36.51%. Kendatipun hasil yang didapati dalam penelitian ini lebih banyak siswa-siswi yang berpengetahuan baik, namun masih adasiswa-siswi yang berpengetahuan sedang sebanyak 72 orang (39.2%) dan selebihnya yang berpengetahuan kurang yaitu sebesar 3 orang (1.6%). Untuk itu pengetahuan yang sudah dimiliki perlu ditingkatkan dengan berbagai upaya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Notoatmodjo (2003) yang menyatakan bahwa pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai sumber informasi sehingga dapat membentuk suatu keyakinan bagi seseorang. Sehingga dalam upaya peningkatan pengetahuan tentang Bahan Tambahan Makanan perlu dilakukan sosialisasi yang dapat diterima memlalui televisi, radio, majalah, serta kader atau petugas kesehatan dalam masyarakat.
5.4.2.2 Sikap Sikap merupakan suatu pandangan tetapi dalam hal ini masih berbeda dengan suatu pengetahuan yang dimiliki orang. Pengetahuan mengenai suatu objek tidak sama dengan sikap terhadap objek itu. Pengetahuan saja belum menjadi penggerak, seperti halnya pada sikap. Pengetahuan mengenai suatu objek baru menjadi sikap apabila pengetahuan itu disertai kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan terhadap objek tersebut (Purwanto, 1998).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan
hasil
penelitian
diketahui
siswa
siswi
SMP
Plus
Muhammadiyah 3 secara umum memiliki sikap kategori baik yaitu sebanyak 106 orang (57.6%), sedangkan siswa siswi yang memiliki sikap kategori sedang sebanyak 61 orang (33.2%) dan siswa-siswi yang memiliki sikap kategori kurang sebanyak 17 orang (9.2%). Sementara dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Daniaty (2009) di SMP Negeri 3 Binjai, didapati lebih banyak siswa siswi dalam kategori sedang yaitu sebanyak 53.57%. Berdasarkan hasil tabulasi silang pada tabel Tabel 5.9 menunjukkan bahwa paling banyak siswa-siswi memilliki pengetahuan baik dan sikap yang baik yaitu sebanyak 72 orang (39.2%) sementara tidak ada responden yang memiliki pengetahuan dalam kategori kurang disertai sikap yang kurang dan pengetahuan dalam kategori kurang disertai sikap yang baik. Dapat dikatakan bahwa pengetahuan siswa-siswi sebenarnya dapat membentuk sikap siswa-siswi, dalam hal ini mengenai makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu, dimana apabila pengetahuan baik maka sikap akan cenderung baik pula.
5.4.2.3 Tindakan Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak (praktik), sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain, yaitu antara lain adanya fasilitas ata sarana dan prasarana ( Notoadmojo, 2005). Teori diatas sesuai dengan hasil penelitian ini, dimana pada tabel 5.11 diketahui bahwa lebih banyaknya siswa-siswi SMP Plus Muhammadiyah 3 yang memiliki tindakan kategori sedang yaitu sebanyak 107 orang (58.2%), sedangkan siswa-siswi yang memiliki tindakan kategori baik adalah yang paling sedikit yaitu hanya sebanyak 16 orang (8.6%) dan siswa-siswi yang memiliki tindakan kategori kurang sebanyak 61 orang (33.2%), sementara sebelumnya telah disebutkan bahwa pengetahuan dan sikap siswa-siswi mayoritas dalam kategori baik. Tindakan yang kurang ini dipicu oleh banyaknya makanan dan minuman jajanan yang dijual baik di dalam lokasi sekolah maupun diluar lokasi sekolah
Universitas Sumatera Utara
yang mengandung Bahan Tambahan Makanan, antara lain, pemanis, pengawet, penyedap rasa, dan pewarna buatan. Makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tentu memiliki tampilan yang lebih menarik baik dari segi bentuk, rasa dan warna sehingga menarik siswa untuk mengkonsumsinya, walaupun sebenarnya kebanyakan siswa-siswi telah mengetahui dengan baik ciriciri makanan dan minuman jajanan yang mengandung Bahan Tambahan Makanan tetapi mereka mengabaikannya karena tertarik pada tampilan dan rasa. Hal ini diperkuat dengan hasil Tabel 5.10 yang menunjukkan bahwa hampir seluruh responden SMP Plus Muhammadiyah 3 Medan jajan di sekolah, hanya 1 orang (0.5%) responden yang tidak jajan disekolah, sehingga seperti didalam penelitian ini diperoleh bahwa walaupun hasil pengetahuan dan sikap siswa-siswi SMP Plus Muhammadiyah mayoritas dalam kategori baik tetapi tindakannya mayoritas dalam kategorisedang. Artinya, seseorang bisa berperilaku negatif meskipun pengetahuan dan sikapnya positif. Berdasarkan tabel 5.15 juga dapat diketahui bahwa dari 8 jenis makanan dan minuman jajanan yang dijual di SMP Plus Muhammadiyah 3 Medan, secara umum siswa-siswi mengkonsumsi lebih dari satu jenis makanan dan minuman jajanan, tetapi yang terbanyak adalah sebanyak 75 orang (40.8%) mengkonsumsi minuman kemasan, sementara yang paling sedikit diminanti adalah sosis, yakni hanya 20 orang (10.8%) siswa-siswi yang mengkonsumsinya. Minuman Kemasan paling sering dikonsumsi karena sangat mudah didapat, cuaca yang relatif panas, membuat banyak siswa-siswi yang merasa haus, mereka dapat dengan mudah membeli minuman kemasan karena sangat banyak dijual didalam maupun diluar gerbang sekolah, selain karna harga yang relatif murah serta warna yang mencolok membuat siswa-siswi lebih gemar mengkonsumsinya. Sosis paling jarang dikonsumsi karena sosis hanya ada di luar gerbang sekolah, dan pedagang yang tidak setiap hari menjualnya membuat hanya sedikit siswa-siswi yang mengkonsumsinya.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.Kesimpulan 1.
Pengetahuan siswa-siswi SMP Plus Muhammadiyah 3 tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu lebih banyak dalam kategori baik yaitu sebesar 59.2%.
2.
Sikap siswa-siswi SMP Plus Muhammadiyah 3 tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu lebih banyak dalam kategori baik yaitu sebesar 57.6%
3.
Tindakan siswa-siswi SMP Plus Muhammadiyah 3 tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu lebih banyak dalam kategori sedang yaitu sebesar 58.2%
6.2.Saran 1.
Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan siswa-siswi mengenai Bahan Tambahan Makanan pada makanan dan minuman jajanan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan arus informasi baik melalui media elektronik maupun penyuluhan ke sekolah sekolah.
2.
Diharapkan kepada pihak sekolah agar memberi sanksi tegas kepada penjual jajanan di kantin sekolah apabila menjual makanan dan minuman jajanan yang mengandung Bahan Tambahan Makanan yang berbahaya atau berlebihan.
3.
Kepada siswa-siswi diharapkan lebih selektif dalam memilih makanan dan minuman jajanan yang akan dikonsumsi.
Universitas Sumatera Utara